Download - Alkana by Anisa Desy 099
Nama : Anisa Desy Aryanti
NPM : 260110110099
ALKANA
Alkana (alkane) mempunyai rumus umum CnH2n+2, dengan n = 1,2,…… ciri penting dari
molekul hidrokarbon alkana adalah hanya terdapat ikatan kovalen tunggal. Alkana dikenal
sebagai hidrokarbon jenuh (saturated hydrocarbon) karena mengandung jumlah maksimum atom
hydrogen yang dapat berikatan dengan sejumlah atom karbon yang ada (Raymond Chang,
2005 ).
Senyawa hidrokarbon jenuh dengan ikatan tunggal dapat diprediksi dengan baik,
mengingat setiap atom karbon memiliki kemampuan mengikat 4 atom lain. Sehingga senyawa
alkana yang dibentuk memiliki pola yang khas. Jumlah atom H yang diikat sangat tergantung
dengan jumlah atom C yang berikatan. Beberapa senyawa alkana disajikan dalam Tabel berikut.
(Zulfikar, 2008).
Selisih antara suku satu dan suku berikutnya selalu sama, yaitu CH2 atau 14 satuan massa
atom, sehingga deret homolog (deret sepancaran). Ternyata banyak senyawa-senyawa karbon
yang merupakan deret seperti alkana seperti yang akan kita pelajari nanti. Untuk dapat memberi
nama pada suku-suku alkana, dapat dilakukan dengan memperhatikan nama setiap suku itu dan
nama umumnya (= alkana) (Zulfikar, 2008).
Sifat-sifat deret homolog :
o Mempunyai sifat kimia yang mirip
o Mempunyai rumus umum yang sama
o Perbedaan Mr ( massa molekul relatif ) antara 2 suku berturutannya sebesar 14
o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya
Alkana yang paling sederhana (yaitu dengan n= 1) adalah metana CH4, yang merupakan
hasil alami penguraian bakteri anaerob dari tanaman-tanaman dalam air. Karena senyawa ini
pertama kali dikumpulkan dari rawa, metana dikenal juga sebagai “gas rawa”. Sumber metana
yang agak mustahil tetapi telah terbukti adalah rayap. Ketika serangga rakus ini memakan kayu,
mikroorganisme yang terdapat dalam system pencernaannya memecah selulosa (komponen
utama dari kayu) menjadi metana, karbon dioksida, dan senyawa-senyawa lainnya. Diperkirakan
170 juta ton metana diproduksi setiap tahun oleh rayap! Metana juga diproduksi dalam beberapa
proses pengolahan limbah. Secara komersial, metana diperoleh dari gas alam (Raymond
Chang, ).
Penamaan Alkana
Penamaan senyawa alkana dimulai dengan menyebutkan posisi gugus cabang dalam
sebuah rantai utama. Penyebutan rantai utama utama ini didasari pada nama dari rantai karbon
yang terpanjang (Zulfikar, 2008).
Dari gambar tampak kotak hijau merupakan penunjuk rantai utama dengan jumlah atom
karbon sebanyak lima buah, sehingga rantai utama senyawa adalah pentana. Dalam rantai utama,
setiap atom karbon diberi nomor untuk menandai posisi atom Karbon pada rantai utamanya,
penomoran dapat dimulai dari kiri kekanan (perhatikan nomor dengan warna hijau gelap).
Cabang merupakan gugus yang berada dalam sebuah rantai utama, pada Gambar di atas terdapat
dua buah gugus (–CH3) yang berposisi pada atom C nomor 2 dan 4 dari rantai utama pentane
(Zulfikar, 2008).
Dalam kasus di atas gugus pada cabang merupakan turunan dari senyawa CH4 yang
kehilangan salah satu atom H-nya. Penamaan secara umum gugus cabang yang berasal dari
alkana, dilakukan dengan mengubah alkana menjadi alkil. Sehingga dalam kasus ini metana
diubah menjadi metil. Nama yang tepat untuk senyawa di atas adalah 2,4-dimetil pentana. 2,4
menunjukan posisi gugus cabang, kata di pada gugus cabang menunjukan ada 2 buah gugus
cabang yaitu metil dan pentana merupakan rantai utama senyawa. Perhatikan tahap dalam
penamaan gugus dan cabang dari senyawa ini seperti pada Gambar (Zulfikar, 2008).
Kesimpulan :
Berdasarkan aturan-aturan tersebut di atas, penamaan alkana bercabang dapat dilakukan dengan
3 langkah sebagai berikut :
1) Memilih rantai induk , yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang terbanyak.
2) Penomoran , dimulai dari salah 1 ujung sehingga cabang mendapat nomor terkecil.
3) Penulisan nama , dimulai dengan nama cabang sesuai urutan abjad, kemudian diakhiri dengan
nama rantai induk. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Antara angka dengan
angka dipisahkan dengan tanda koma (,) antara angka dengan huruf dipisahkan dengan
tanda jeda (-)(Desyana, 2007).
Alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga sukar larut dalam air tetapi cenderung
larut pada pelarut-pelarut yang nonpolar seperti eter, CCl4. Jika alkana ditambahkan ke dalam air
alkana akan berada pada lapisan atas, hal ini disebabkan adanya perbedaan massa jenis antara air
dan alkana. Sebagian besar alkana memiliki massa jenis lebih kecil dari massa jenis air. Karena
alkana merupakan senyawa nonpolar, alkana yang berwujud cair pada suhu kamar merupakan
pelarut yang baik untuk senyawa-senyawa kovalen (Ratna,2009).
Alkana-alkana penting sebagai bahan bakar dan sebagai bahan mentah untuk mensintesis
senyawa-senyawa karbon lainnya. Seperti disebut dimuka, alkana banyak terdapat dalam minyak
bumi, dan dapat dipisahkan menjadi bagian-bagiannya dengan distilasi bertingkat. Suku pertama
sampai dengan keempat senyawa alkana (metana sampai butana) berwujud gas pada temperatur
kamar. Metana biasa disebut juga gas alam yang banyak digunakan sebagai bahan bakar rumah
tangga/industri. Gas propana, dapat dicairkan pada tekanan tinggi dan digunakan pula sebagai
bahan bakar yang disebut LPG (liquified petroleum gas). LPG dijual dalam tangki-tangki baja
dan diedarkan ke rumah-rumah. Gas butana lebih mudah mencair daripada propana dan
digunakan sebagai “geretan” rokok. Oktana mempunyai titik didih yang tempatnya berada dalam
lingkungan bahan bakar motor. Alkana-alkana yang bersuhu tinggi terdapat dalam kerosin
(minyak tanah), bahan bakar diesel, bahan pelumas, dan parafin yang banyak digunakan untuk
membuat lilin (Ratna,2009).
Reaksi-reaksi pada Alkana
Alkana tergolong zat yang sukar bereaksi sehingga disebut parafin yang artinya afinitas
kecil. Reaksi terpenting dari alkana adalah reaksi pembakaran, substitusi dan
perengkahan (cracking).
a. Pembakaran
o Pembakaran sempurna alkana menghasilkan gas CO2 dan H2O (uap air), sedangkan
pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO dan uap air, atau jelaga (partikel
karbon).
b. Substitusi atau pergantian
Atom H dari alkana dapat digantikan oleh atom lain, khususnya golongan halogen.
Penggantian atom H oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi.
Salah satu reaksi substitusi terpenting dari alkana adalah halogenasi yaitu
penggantian atom H alkana dengan atom halogen, khususnya klorin (klorinasi).
Klorinasi dapat terjadi jika alkana direaksikan dengan klorin.
c. Perengkahan atau cracking
Perengkahan adalah pemutusan rantai karbon menjadi potongan-potongan yang lebih
pendek.
Perengkahan dapat terjadi bila alkana dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi tanpa
oksigen.
Reaksi ini juga dapat dipakai untuk membuat alkena dari alkana. Selain itu juga
dapat digunakan untuk membuat gas hidrogen dari alkana (Desyana, 2007).
Daftar Pustaka
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar JL. 2 GD 3. Jakarta : Erlangga.
Desyana. 2007. Hidrakarbon. Available online at :
www.freewebs.com/kimiadb2/MateriBab7Sem20708. Diakses pada tanggal : 6 Maret 2012
Ratna, 2009. Alkana. Available online at :
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/alkana/. Diakses pada tanggal : 3
Maret 2012
Zulfikar. 2008. Kimia Kesehatan Jilid 2. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan.