Transcript
Page 1: Akuntansi Pemerintah

MAKALAH

KASUS PENYALAHGUNAAN PROYEK HAMBALANG

Disusun Oleh :

FARIZ ALDARDA (8323128330)

LIA MAYANGSARI (8323128344)

RIFQI ADLI RAHMANTO (8323128362)

RICKY HARYANTO (8323118252)

D3 AKUNTANSI B

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Page 2: Akuntansi Pemerintah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya kepada kami , sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang

berjudul “Kasus Penyalahgunaan Anggaran Proyek Hambalang“ tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi

Pemerintahan. Selama penulisan makalah ini penulis banyak menemukan hambatan dan

kesulitan, namun berkat usaha serta bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini

dapat di selesaikan sebagaimana mestinya .

Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, teman-teman

dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi tercapainya kesempurnaan

makalah ini pada proses yang akan datang, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Jakarta, 21 Februari 2014

Penulis

Page 3: Akuntansi Pemerintah

DAFTAR ISI

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

BAB II

Teori Dasar

BAB III

Pembahasan

BAB VI

Kesimpulan

Daftar Pustaka

Page 4: Akuntansi Pemerintah

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Perbendaharaan Negara adalah pengelolaan dan pertanggung jawaban keuangan Negara,

termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan APBD.

Negara Indonesia adalah negara hukum, sebagaimana dirumuskan dalam bunyi Pasal 1 ayat

(3) Undang-undang Dasar tahun 1945 setelah perubahan yang berarti bahwa dalam

penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara terdapat aturan-aturan hukum yang

mengaturnya. Dalam aturan tersebut pelaksanaan tugas-tugas negara tercermin dalam pos-pos

belanja negara yang dibiayai sebagaimana tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN). Untuk mewujudkan tugas-tugas negara tersebut, Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 23 angka (1) menyatakan bahwa Anggaran

pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan Negara ditetapkan

setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab

untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Demikian pentingnmya peranan APBN memacu

Pemerintah sebagai penyelenggara negara untuk berusaha mengoptimalkan seluruh potensi

yang ada sebagai sumber pendapatan negara, baik dari sektor penerimaan pajak maupun

penerimaan negara bukan pajak. Akan tetapi dalam kenyataannya penggunaan Anggaran

Pendapatan Belanja Negara (APBN) banyak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak

bertanggung jawab, salah satu kasusnya adalah masalah Anggaran Hambalang.

Permasalahan antara partai politik dan korupsi sering menjadi perbincangan publik

hingga sekarang, hal ini terjadi karena tidak adanya transparansi dalam berbagai aspek juga

hukum yang ada di Indonesia kurang tegas sehingga banyak pihak yang menghiraukannya.

Korupsi sangat berkaitan erat dalam penyalahgunaan anggaran baik itu APBN maupun

APBD.

Anggaran dapat juga dikatakan sebagai pernyataan mengenai estimasi kinerja yang

hendak dicapai selama periode waktu tertentu dalam ukuran finansial. Pembuatan anggaran

dalam organisasi sektor publik, terutama pemerintah, merupakan sebuah proses yang cukup

rumit dan mengandung muatan politis. Beberapa waktu lalu ini kita dihadapkan pada berita

mengenai kasus penggelapan anggaran proyek Hambalang. Kasus ini sampai sekarang masih

menjadi misteri yang belum terpecahkan. Hal ini terjadi karena sistem yang digunakan

panitia tidak bersifat transparan atau adanya koalisi antara pihak panitia dan tersangka.

Adanya koalisi ini semakin meyakinkan bahwa dalam masalah ini sistem hukum dan

peraturan di Indonesia tidak ditaati dengan sungguh-sungguh. Dengan laporan ini penulis

mencoba untuk menganalisa Kasus Anggaran Proyek Hambalang.

Page 5: Akuntansi Pemerintah

B. Rumusan Masalah

Fakta-fakta apa saja yang terdapat di dalam proyek

hambalang dan opini apa saja yang memperkuat fakta

tersebut?

Siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam kasus Hambalang?

Apa yang menyebabkan pihak-pihak tersebut memiliki peluang

untuk menyalahgunakan dalam APBN dalam proyek Hambalang?

Upaya apa yang pemerintah pusat lakukan dalam ragka

menyelesaikan kasus proyek Hambalang?

C. Tujuan

Untuk mengetahui fakta-fakta dan opini yang menyangkut

kasus hambalang

Untuk mengetahui pihak-pihak siapa saja kah yang terlibat

dalam kasus proyek Hambalang, sehingga merugikan

Anggaran negara

Untuk mengetahui di titik manakah para pelaku kasus

Hambalang dapat menyelewengkan anggaran kas negara

Untuk mengetahui upaya apa saja yang telah dilakukan

oleh pemerintah pusat dalam rangka menyelesaikan

masalah kasus proyek Hambalang

Page 6: Akuntansi Pemerintah

BAB II

Landasan Teori

Dalam peraturan perundang-undangan yang saat ini beraku, ketentuan tentang kerugian

Negara disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1990. Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2001 Tentang Pembertantasan Tindak Pidanan Korupsi (selanjutnya disebut UU

PTPK) dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara. Dalam

UU PTPK, terdapat dua pasal dan penjelasannya yang mengandung unsur kerugian Negara.

Selengkapnya kedua pasal dan penjelasan tersebut adalah sebagai berikut:

Pasal 2

1) Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri

sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau

perekonomian Negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara

paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling

sedikit Rp200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000 (satu

miliar rupiah)

Pasal 3

Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu

korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya

karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian

Negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1

(satu) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda paling sedikit

Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000 (satu miliar

rupiah).

Pasal 1 angka 22 UU Perbendaharaan Negara menyebutkan kerugian Negara adalah

kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat

perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai.

Page 7: Akuntansi Pemerintah

BAB III

Pembahasan

Proyek hambalang merupakan salah satu korban penyelewengan anggaran yang dilakukan

oleh pemerintah. Penyelewangan ini adalah hal konkret yang menyebabkan carut marutnya

pembangunan proyek hambalang itu sendiri. Berikut fakta-fakta yang terjadi didalam proyek

hambalang :

1. 1. Pada anggaran yang terdapat pada APBN 2010 terdapat alokasi dana untuk kegiatan,

yang secara spesifik hanya diketahui oleh pihak-pihak tertentu yang maksudnya adalah

membangun sebuah lokasi (whether berupa sekolah ataupun apapun nantinya) olahraga di

Hambalang Kabupaten Bogor yang dananya belum dapat dicairkan dan ditandai bintang

(*)pada Dokumen Anggaran : Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

tahunan, dan ditindaklanjuti pada Daftar isian Pelaksanaan Pelaksanaan Anggaran (DIPA),

Kementerian : Pemuda dan Olahraga senilai kurang lebih 125 Milyar rupiah

2. Pada Anggaran yang terdapat pada APBN 2011 , terdapat pencairan dana senilai kurang lebih

150 Milyar rupiah yang dilaksanakan untuk kegiatan seperti pada poin diatas.

3. Pada Anggaran Perubahan yang terdapat pada APBN-P 2011, terdapat pernyataan dari

Menteri Keuangan sebagai Chief Financial Officer Pemerintah Pusat bahwa terdapat sub

kegiatan yang bersifat Mutiyears pada Daftar isian Pelaksanaan Pelaksanaan Anggaran

(DIPA) Kementerian : Pemuda dan Olahraga, yang maksudnya adalah membangun sebuah

lokasi (whether berupa sekolah ataupun apapun nantinya) olahraga di Hambalang Kabupaten

Bogor yang dananya telahdapat dicairkan

4. Pada akhir tahun 2011 terjadi keruntuhan/amblas bangunan pada sub kegiatan pada DIPA

seperti pada poin diatas

5. Akhir Mei 2012 terjadi pemberitaan mengenai keruntuhan /amblas bangunan seperti poin di

atas.

Opini-opini yang mendukung fakta-fakta diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

Dari poin satu (1) dapat diambil kesimpulan bahwa anggaran yang diberikan tanda bintang

atau blokir atawa tidak dapat dicairkan terjadi dikarenakan ada kelengkapan dokumen yang

belum terpenuhi. Tanda bintang ini diberikan pada DIPA sebagai dokumen dasar pencairan

anggaran dengan asumsi bahwa dana telah disetujui oleh DPR dan dana telah diperhitungkan

dalam APBN namun teknis kegiatan belum dapat dikerjakan.

Blokir dapat dihapus dengan penerbitan revisi DIPA yang telah menghilangkan tanda bintang

pada nilai uang yang dimaksud setelah kelengkapan dokumen dimaksud terpenuhi dan

ditetapkan oleh kementerian yang bertindak sebagai kuasa anggaran dengan berdasarkan

persetujuan Menteri Keuangan tanpa harus merubah APBN dan expose yang tinggi seperti

halnya paripurna pada penetapan APBN di awal tahun anggaran maupun perubahannya di

tengah tahun.

Page 8: Akuntansi Pemerintah

Dari sini dapat diduga bahwa sebenarnya sejak tahun 2010 anggaran telah cair dan kegiatan

pelaksanaan anggaran mulai dari proses tender pengadaan barang dan jasa, sampai

pembangunan fisik-non fisik dari pengadaan berdasarkan program,kegiatan dan sub-kegiatan

telah terjadi.

Selanjutnya pada akhir tahun anggaran, setiap kegiatan yang terjadi pada setiap instansi

pemerintah akan di-nihilkan, dengan perhitungan, kegiatan yang, sesuai kesepakatan

penghitungan pihak ketiga dan Instansi terkait pekerjaannya, telah selesai, dibayar sesuai

dengan volume pekerjaan. Sementara yang belum selesai tidak dapat dibayarkan, dan

anggaran yang masih tersedia di rekening kas negara (dengan mekanisme pembayaran

langsung, dan APBN yang tidak dapat dibayarakan sebelum pekerjaan selesai menyebabkan

baik Instansi maupun pihak ketiga tidak mengelola uang sama sekali) dijadikan dalam

perhitungan Saldo Anggaran Lebih APBN tahun berkenaan.

Dari sini anggaran yang dibintang dan dimaksud sebagai “proyek Hambalang” itu telah

selesai sejak akhir tahun 2010. Jika kementerian teknis bersangkutan tidak berusaha untuk

memperjuangkan program dan kegiatan yang menjadi visi dan misi dari pimpinan

Kementerian dimaksud maka selesai pulalah proyek tersebut di tahun itu.

Tentunya maksud dari tujuan rapat dengan lembaga legislatif adalah untuk menyeimbangkan

dan menyampaikan keinginan dan maksud dari kekuasaan dalam proses bernegara agar

berjalan.

Dan proses tersebut kemungkinan menghasilkan fakta seperti yang disebut dalam poin 2

(dua). Rapat antara kementerian teknis dan DPR menyebabkan terjadinya alokasi anggaran

seperti poin 2 (dua) di atas dan menyebabkan dananya cair sejumlah yang dimaksud dan

bernilai sesuai dengan pekerjaan yang telah dilaksananakan, terlepas dari bersinkronnya

kegiatan tahun 2010 dengan tahun 2011 saat itu.

Kemudian, mengacu pada poin 3 (tiga) terdapat opini yang beredar di masyarakat melalui

pernyataan-pernyataan anggota DPR maupun dari staff teknis Kementerian Pemuda dan

Olahraga sendiri yang beredar sekarang bahwa sesungguhnya telah dicairkan anggaran senilai

sekitar 500an milyar, tanpa menyebut angka yang pasti bahwa “proyek Hambalang” telah

selesai dikerjakan dan sedang berkembang menuju tahap sebagai kegiatan Multiyears

Kita tidak dapat mempercayai opini ini. Yang logis dan masih masuk akal adalah mengacu

kepada poin 2 (dua) saja dan fakta di poin 3 (tiga) bahwa kegiatan multiyears telah dapat

dilaksanakan, baik dikerjakan kegiatannya dan dicairkan anggarannya.

Dengan asumsi bahwa kegiatan multiyears adalah kegiatan bernilai besar yang tidak dapat

dikerjakan dalam satu tahun anggaran saja dan menghasilkan satu kesatuan keluaran (output),

maka disinilah sebenarnya membengkaknya nilai “proyek Hambalang” dengan

penyelewengan mekanisme anggaran baru dapat diduga ada, sateris paribus.

Mekanisme penetuan suatu kegiatan dapat dijadikan kegiatan multiyears atau tidak

ditentukan oleh Kementerian teknis terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan, dengan pihak

Page 9: Akuntansi Pemerintah

ketiga. Walau pada setiap pembahasan APBN dan APBN-P melibatkan DPR, Masalahnya

tidak ada ketentuan yang mengatur bahwa keterangan mengenai Multiyears wajib diberitakan

melalui RKA-KL (yang kemudian diakumulasikan menjadi APBN dan dirinci ke dalam

DIPA) yang dibahas oleh Pemerintah dengan DPR.

Dokumen untuk tahun depan belum dibuat pada saat pembahasan anggaran di DPR. Ini

artinya anggaran tahun berkenaan yang dibahas antara pemerintah dengan DPR tidak

membahas dokumen yang memuat anggaran tahun berikutnya. Yang menjadi pegangan

dalam membahas adanya kegiatan dan kontrak multiyears atau tidak, yang memuat nilai

anggaran tahun berikutnya hanyalah kontrak antara Kementerian/lembaga dengan pihak

ketiga sehingga ada saja kemungkinan bahwa anggota DPR tidak mengetahui adanya

kegiatan Multiyears, yang memuat kenaifan luar biasa dari seorang politisi yang mencari

makan dengan berpolitik.

Kegiatan Multiyears sendiri artinya dari sisi anggaran adalah kegiatan yang pada tahun

berkenaan dianggarkan dengan perkiraan maju mengenai jumlah anggaran pada tahun

berikutnya tanpa perlu dibahas lagi, pada tahun berikutnya tersebut, karena telah terikat

dengan kontrak. dapat diduga jika ketentuan hambalang menjadi kegiatan Multiyears adalah

ketentuan ketika membahas APBN-P di pertengahan tahun 2011 yang juga menetapkan

anggaran tahun berikutnya, namun sedikit tersembunyi dari sorotan anggota DPR, karena

anggaran tahun berikutnya tidak dibahas saat berkenaan.

Dan akhirnya pada poin 4 (empat) dilaporkan bahwa pada akhir tahun 2011 terjadi

keruntuhan/amblas bangunan pada sub kegiatan yang memaksudkan pada proyek hambalang.

Yang menyebabkan timbulnya fakta-fakta kecil bahwa para anggota DPR langsung meninjau

lokasi dari lokasi hambalang dan memaksa pihak Kementerian dan Kontraktor menghentikan

pekerjaannya disana.

Terlepas dari adanya kesaksian Nazarudin sebagai actor yang menghembuskan adanya

korupsi dan kegiatan yang “memaksudkan” pada pekerjaan Hambalang adalah kegiatan yang

berlatar belakang politis kental. Sesuai dengan aktor utamanya yang dari sisi keuangan

Negara bahwa Pengguna Anggaran/ Chief Executive Officer pada bagian anggaran

Kementerian Pemuda dan Olahraga ini adalah seorang Doktor Ilmu Politik lulusan dari

kampus di Negara bagian Illinois, AS sana Yang tengah mempraktekkan ilmunya pada dunia

nyata, Pada masa sekarang, hari ini, aroma korupsi dapat sangat tercium hebat dengan adanya

opini mengenai Politisi yang merasa dilangkahi ilmu politiknya mencoba membalas

kecerdasan teknis pengelola keuangan dengan menghadirkan berita politis mengenai suka-

tidak sukanya pada fakta poin 5 (lima). Termasuk permainan politis oleh pribadi bermindset

jadoel (jaman doeloe) mengenai ijon-ijon atau apalah namanya yang disebut sogokan untuk

pengorientasian pemberian proyek kepada pihak pengusaha tertentu dari pemerintah. Dan

penrnyataan ketua DPP Partai Demokrat yang sudah kaya dari sononya sehingga tidak ada

motif korupsi yaitu Ruhut sitompul untuk meminta Menpora Andi Malarangeng untuk

mundur dari jabatannya.

Page 10: Akuntansi Pemerintah

Dalam kasus penyelewengan proyek hambalang beberapa nama diduga kuat sebagai

tersangka, seperti M. Nazarrudin, Menpora Andi Mallaranggeng, Anas Urbaningrum,

Angelina Sondakh dan lain-lain.

Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut dapat melakukan penyelewengan

karena masih banyaknya kekurangan dalam sistem keuangan di Indonesai. Dalam kutipan

Hadi Purnomo di antaranews.com beliau mengatakan setidaknya ada empat kelemahan

sistem keuangan negara kita yang mencolok, sehingga menghambat badan pemeriksa

keuangan melakukan pengawasan secara baik.

Kelemahan tersebut antara lain :

1. Sistem yang digunakan dalam pelaporan dan pertanggungjawaban laporan keuangan

tidak konsisten.

2. Tidak adanya suatu ‘single treasury account’ atau penerapan rekening tunggal

sebagaimana diamanatkan dalam UU no 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara.

3. Tingkat kepatuhan penyelenggara negara terhadap undang-undang dan peraturan

perundangan.

4. Belum adanya gambaran utuh atas besarnya sisa anggaran lebih serta tidak adanya

informasi tentang asset maupun hutang negara.

Karena adanya kelemahan tersebut maka timbul kesempatan bagi para pihak yang tidak

bertanggung jawab tersebut untuk menyalahgunakan anggaran negara.

Untuk mengatasi kasus penyalahgunaan anggaran Hambalang, pemerintah Indonesia

melakukan beberapa upaya diantaranya :

1. Memerintahkan KPK untuk mengusut lebih dalam tentang kasus penyelenggaraan

proyek Hambalang seperti apa yang dikatakan menurut Undang-undang no 30 tahun

2002 tentang komisi pemberantasan tindak pidana korupsi.

2. Memerintahkan BPK untuk mengaudit laporan keuangan Hambalang untuk

mengetahui anggaran yang telah diikeluarkan secara terperinci.

3. Menangkap para koruptor yang berkaitan dengan kasus hambalang tersebut.

Page 11: Akuntansi Pemerintah

BAB IV

Kesimpulan dan Saran

Sudah saatnya, pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara harus dilakukan

berdasarkan prinsip akuntabilitas dan transparan, dengan demikian mempercepat terwujudnya

pemerintah yang baik dan bersih, agar kejadian seperti kasus hambalang tidak terjadi lagi dan

segera dapat terselesaikan. Dan bagi para penyelenggara negara sebagai pengelola anggaran

negara hendaknya menghindarkan diri dari praktek-praktek KKN karena KKN secara materiil

akan sangat merugikan warga masyarakat. Di samping itu juga perlu diikuti alur-alur

penganggaran yang ada di Indonesia agar sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di

Indonesia

Page 12: Akuntansi Pemerintah

DAFTAR PUSTAKA

Deddi Nordiawan, Iswahyudi sondi putra, Maulidah rahmawati. 2007.Akuntansi Pemerintah.

Salemba Empat: Jakarta.

http://politik.kompasiana.com/2012/06/06/mekanisme-korupsi-hambalang-467862.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran

http://news.detik.com/read/2012/05/30/111526/1928176/10/

3/kronologi-proyek-hambalang-dari-tahun-ke-tahun

http://www.antaranews.com/berita/144825/sistem-

keuangan-negara-masih-banyak-kelemahan


Top Related