Transcript

i

AKIBAT HUKUM PERJANJIAN PERKAWINAN YANG TIDAK

DISAHKAN OLEH PEGAWAI PENCATAT PERKAWINAN

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister

Program Magister Kenotariatan

Oleh:

ERDHYAN PARAMITA

S. 351502015

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

ii

AKIBAT HUKUM PERJANJIAN PERKAWINAN YANG TIDAK

DISAHKAN OLEH PEGAWAI PENCATAT PERKAWINAN

DISUSUN OLEH :

ERDHYAN PARAMITA

S. 351502015

Telah disetujui oleh pembimbing :

Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing : Dr.M.Irnawan Darori,S.H.,M.M ........................... ..................

Mengetahui:

Ketua Program Magister Kenotariatan

Burhanudin H, S.H.,M.H.,M.SI.,Ph.D

NIP. 19600716.198503.1.004

iii

AKIBAT HUKUM PERJANJIAN PERKAWINAN YANG TIDAK

DISAHKAN OLEH PEGAWAI PENCATAT PERKAWINAN

DISUSUN OLEH :

ERDHYAN PARAMITA

S. 351502015

Telah disetujui oleh Tim Penguji :

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua Burhanudin H, S.H.,M.H.,M.SI.,Ph.D .........................

NIP. 19600716.198503.1.004

Sekretaris Dr.M.Irnawan Darori,S.H.,M.M ..........................

Penguji Pembanding Dr.Hari Purwadi,S.H.,M.H ..........................

Internal NIP. 19641201.200501.1.001

Penguji Pembanding Dr. Mulyoto, S.H.,M.K.Kn ...........................

Eksternal

Mengetahui :

Direktur Program Pasca Sarjana Kepala Program Magister Kenotariatan

Prof.Dr.M.Furqon Hidayatullah, M.Pd Burhanudin H, S.H., M.H., M.SI., Ph.D

NIP. 19600727. 198702.1.001 NIP. 19600716.198503.1.004

iv

PERNYATAAN

NAMA : ERDHYAN PARAMITA

NIM : S 351 502 015

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis yang berjudul “AKIBAT

HUKUM PERJANJIAN PERKAWINAN YANG TIDAK DISAHKAN

OLEH PEGAWAI PENCATAT PERKAWINAN”, adalah benar-benar karya

saya sendiri. Hal yang bukan karya saya, dalam Tesis tersebut diberi tanda citasi

dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tersebut diatas tidak

benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik yang berupa pencabutan

Tesis dan gelar yang saya peroleh dari Tesis tersebut.

Surakarta, Maret 2017

Yang membuat pernyataan,

ERDHYAN PARAMITA

v

MOTTO

“Jangan banyak berfikir, satu saja sudah, ilmu dan ibadah

Satukan saja, disitu ada konsentrasi di situ ada sukses”.

(Imam Al Ghozali)

“Janganlah kamu berputus asa dari Rahmad Allah,

Sesungguhnya tiada berputus asa dari Rahmad Allah

Melainkan orang-orang yang kafir”.

(QS. Yusuf: 87)

vi

PERSEMBAHAN

Tesis ini saya persembahkan kepada :

Allah SWT yang senantiasa selalu memberikan rahmad dan perlindungan

yang tiada henti sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan hukum ini.

Ayah dan Ibu saya yang selalu memberikan cinta, kasih sayang, serta

dukungan yang tidak pernah putus hingga penulisan hukum ini dapat

selesai.

Buat adik saya serta orang-orang yang terdekat yang selalu memberikan

semangat dan bantuan dari awal hingga akhir penulisan hukum ini

sehingga saya dapat menyelasaikan penulisan hukum ini.

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmad dan

karunia Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan dengan baik penulisan hukum

(Tesis) ini dengan judul: AKIBAT HUKUM PERJANJIAN PERKAWINAN

YANG TIDAK DISAHKAN OLEH PEGAWAI PENCATAT

PERKAWINAN.

Adapun kajian penulisan hukum (Tesis) ini ditujukan untuk menyoroti

mengenai bagaimana keabsahan perjanjian perkawinan yang tidak disahkan oleh

pegawai pencatat perkawinan beserta akibat hukum yang muncul dengan tidak

disahkannya perjanjian tersebut.

Pada kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

segenap pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama penulisan

hukum (Tesis) ini sampai dengan selesai, terutama kepada :

1. Prof. Dr. H. Ravik Karsidi, M.S selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Prof. Dr. Furqon Hidayatullah selaku Direktur Pasca Sarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis

untuk menyelesaikan penulisan hukum (Tesis) ini.

4. Bapak Burhanudin H, S.H., M.H., M.SI., Ph.D selaku Ketua Program

Magister Kenotariatan Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan ijin penulisan hukum (Tesis) ini.

5. Dr.M.Irnawan Darori,S.H.,M.M selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing dan memberikan banyak masukan sehingga penulisan hukum

(Tesis) ini dapat selesai dengan baik.

6. Ibu Afifah, S.H selaku Dosem Pembanding dalam Seminar Proposal yang

telah banyak memberikan masukan dalam penyempurnaan penulisan Hukum

(Tesis) ini.

viii

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Magister Kenotariatan Ilmu Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmu kepada

penulis selama masa perkuliahan.

8. Seluruh karyawan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

ikut membantu memberikan informasi kepada penulis untuk kelancaran

penyelesaian penulisan hukum (Tesis) ini khususnya kepada Pengelola

Sekretariat Program Magister Kenotariatan Ilmu Hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

9. Kedua orangtua serta keluarga dan orang terdekat yang memberikan

semangat, dukungan serta doa kepada penulis.

10. Erdhyna Afifa’ Salsabila dan Oshi Narita Saputri, adikku tersayang yang

selalu meberi semangat, dukungan dan doa bagi penulis selama mengerjakan

penulisan hukum (Tesis);

11. Mashita Dewi Arini dan Riani Ayu Ningrum, sahabatku sejak dibangku kuliah

S1 Fakultas Hukum Muhammadiyah Surakarta, terima kasih karena selalu

memberi semangat, mensupport dan mendoakan penulis dalam penulisan

hukum (Tesis);

12. Seluruh teman-teman angkatan ke VI Magister Kenotariatan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

13. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu dan memberi dukungan kepada penulis dalam penyelesaikan

hukum (Tesis) ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan hukum (Tesis) ini jauh dari sempurna.

Dengan penuh kerendahan hati, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang

dapat membangun agar penulisan hukum (Tesis) ini benar-benar dapat bermanfaat

bagi pihak yang membutuhkan. Akhir kata, semoga penulisan hukum (Tesis) ini

dapat menjadi sumbangsih pemikiran ilmiah bagi masyarakat.

Surakarta, Maret 2017

ERDHYAN PARAMITA

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN TESIS ........................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

ABSTRAK ...................................................................................................... xii

ABSTRACT ..................................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 9

BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................... 11

A. Kerangka Teori .................................................................................. 11

1. Tinjauan Perkawinan ................................................................... 11

a. Pengertian Perkawinan ........................................................... 11

b. Syarat-syarat Perkawinan ....................................................... 12

c. Sahnya Perkawinan ................................................................ 17

d. Akibat Hukum Perkawinan Menurut Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan ........................... 18

e. Akta Autentik Notaris ............................................................ 22

2. Tinjauan Perjanjian Perkawinan ................................................. 19

a. Pengertian Perjanjian Perkawinan.......................................... 19

b. Syarat Sahnya Perjanjian Perkawinan .................................... 22

c. Isi Perjanjian Perkawinan ....................................................... 26

d. Manfaat dan Tujuan Perjanjian Perkawinan .......................... 28

x

e. Berlakunya Perjanjian Perkawinan ........................................ 29

f. Akibat Pernjanjian Perkawinan .............................................. 30

g. Waktu Pembuatan Perjanjian Kawin ..................................... 31

h. Bentuk Perjanjian Perkawinan ............................................... 32

i. Perubahan Perjanjian Perkawinan .......................................... 34

3. Teori Hukum ............................................. ................................. 36

a. Teori Momentum Terjadinya Kontrak ................................... 36

b. Teori Kepastian Hukum ......................................................... 42

c. Teori Perlindungan Hukum .................................................... 44

B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 47

C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 49

BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................. 51

A. Jenis Penelitian .......................................................................... 51

B. Sifat Penelitian ........................................................................... 51

C. Pendekatan Penelitian ............................................................... 53

D. Jenis dan Sumber Bahan Hukum .............................................. 53

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 54

F. Metode Analisis Data ................................................................ 55

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 57

A. KEABSAHAN PERJANJIAN PERKAWINAN YANG TIDAK

DI SAHKAN OLEH PEGAWAI PENCATAT PERKAWINAN .. 57

a. Keabsahan Perjanjian Perkawinan Sebelum berlakunya

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

yaitu Berdasarkan Ketentuan KUHPerdata ................................... 57

b. Keabsahan Perjanjian Perkawinan Setelah Berlakunya

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan ...... 64

c. Keabsahan Perjanjian Perkawinan Menurut Kompilasi

Hukum Islam............................................................................. .... 67

xi

d. Keabsahan Perjanjian Perkawinan Yang tidak Disahkan Oleh

Pegawai Pencatat Perkawinan ....................................................... 70

B. AKIBAT HUKUM PERJANJIAN PERKAWINAN YANG

TIDAK DI SAHKAN PEGAWAI PENCATAT

PERKAWINAN TERHADAP PIHAK KE TIGA DAN

PERLINDUNGAN HUKUM .......................................................... 94

BAB V. PENUTUP ........................................................................................ 102

A. Kesimpulan ................................................................................. 102

B. Implikasi ..................................................................................... 103

C. Saran ........................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 105

xii

ABSTRAK

Erdhyan Paramita. S.351502015. AKIBAT HUKUM PERJANJIAN

PERKAWINAN YANG TIDAKDISAHKAN OLEH PEGAWAI

PENCATAT PERKAWINAN. 2017. Program Kenotariatan Fakultas

Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa tentang

keabsahan perjanjian perkawinan yang tidak disahkan oleh Pegawai Pencatat

Perkawinan dan menganalisa akibat hukum bagi suami istri dan pihak ketiga

tentang perjanjian perkawinan yang tidak disahkan.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, sifat penilian adalah

preskriptif, bahan hukum meliputi bahan hukum primer dan sekunder,

menggunakan pendekatak Undang-Undang, metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik studi kepustakaan,

dan metode analisis data menggunakan metode penafsiran.

Dari hasil penelitian ini disimpulkan keabsahan perjanjian perkawinan

yang tidak disahkan oleh Pegawai Pencatat Perkawinan berdasarkan ketentuan

pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

adalah bahwa pengesahan yang dilakukan oleh Pegawai Pencatat Perkawinan

adalah untuk mencatatkan di dalam Akta Perkawinan. Pegesahan adalah untuk

melegalkan suatu perjanjian sedangkan pencatatan hanya untuk memenuhi asas

plubisitas perjanjian. Sesuai ketentuan pasal 12 huruf (h) Peraturan Pemerintah

Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

Tentang Perkawinan, perjanjian perkawinan yang disahkan oleh Pegawai Pencatat

Perkawinan, untuk dapat dicatatkan di dalam akta perkawinan. Perjanjian

perkawinan yang tidak di sahkan oleh Pegawai Pencatat Perkawinan yaitu tetap

mengikat pihak suami istri. Hal ini sesuai dengan Pasal 1338 KUHPerdata yang

menyebutkan bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai

undang-undang bagi mereka yang membuatnya, sedangkan untuk pihak ketiga,

apabila perjanjian perkawinan tidak disahkan maka akibat hukumnya perjanjian

perkawinan tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat terhadap

pihak ketiga.

Kepada pembentuk Undang-Undang seharusnya di dalam revisi Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yaitu yang tertuang di dalam

pasal 29 ayat 1 mengenai pengesahan perjanjian perkawinan harus di berikan

penjelasan lebih rinci mengenai makna pengesahan yang termuat di dalam pasal

tersebut yaitu untuk mendapat kepastian hukum.

Kata Kunci: Perkawinan, Perjanjian Perkawinan, Akibat Hukum

xiii

ABSTRACT

Erdhyan Paramita. S.351502015. THE CONSEQUENCES OF NUPTIAL

AGREEMENT WHICH IS NOT LEGALIZED BY THE MARRIAGE

REGISTRAR. 2017. Program of Notary, Law Faculty, Sebelas Maret University

of Surakarta

This research aims to know and analyze the validity of the nuptial

agreement which is not legalized by the marriage registrar and to analyze the

legal consequences for the couple and the third party regarding the unlegalized

nuptial agreement.

This research is a legal normative research. The characteristics of the

assessment is prescriptive. The legal materials include the primary law and the

secondary law, using the approach of Act. The method of the data collection used

in this research is the technique of library research, and the method of the data

analysis used the method of interpretation.

From the results of this research, it was concluded that the validity of the

nuptial agreement which is not legalized by the marriage registrar based on the

stipulation of article 29 verse (1) of Act Number 1 of 1974 regarding Marriage is

that the legalization conducted by the marriage registrar is to register the

marriage on the Marriage Certificate. Legalization is to legalize an agreement,

meanwhile registration is only for fulfilling the principle of agreement publicity.

In accordance with the article 12 point (h) of the Government Regulation Number

9 of 1975 regarding the Implementation of Act Number 1 of 1974 regarding the

Marriage, a nuptial agreement which is legalized by the marriage registrar is to

be registered on the Marriage Certificate. A nuptial agreement which is not

legalized by the marriage registrar keeps binding the couple parties. It is in

accordance with Article 1338 of Civil Code which mentions that all agreements

made legally function as an act for those who make them, meanwhile, for the third

party, if the nuptial agreement is not legalized, the legal consequnces of the

nuptial agreement has no a legal force that binds the third party.

For the lawmaker, in the revision of Act Number 1 of 1974 regarding

Marriage which is contained on article 29 verse 1 regarding the legalization of

the nuptial agreement, it should be giveb a detailed explanation about the

meaning of legalization contained in the article that is to obtain a legal certainty.

Keywords: Marriage, Nuptial Agreement, Legal Consequences


Top Related