Download - Aka
AKHLAK TASAWUF
Disusun:
Kelompok 5
Rina Riyanah ( 1210206085 )
Rindi Nuraeni ( 1210206086 )
Risa Mardiani ( 1210206087 )
Riska Desiyuniarni
( 1210206088 )
Risna Roswita Nuraini ( 1210206089 )
Rita Yuliana ( 1210206090 )
PENDIDIKAN BIOLOGI B
Status. Kewajiban,
dan Hak
Status Seorang Muslim
Status Sebagai Saksi-Nya
Status Sebagai Hamba-Nya
Status Sebagai Khalifah-Nya
Kewajiban Seorang Muslim
Kewajiban Saksi-Nya
Kewajiban Hamba-Nya
Kewajiban Khalifah-Nya
Hak Seorang Muslim
Hak seorang Saksi-Nya
Hak Seorang Hamba-Nya
Hak Seorang Khalifah-Nya
Status adalah peran atau kedudukan dengan segala potensi yang dimilikinya.
Status manusia dimuka bumi ini memiliki dua peran yaitu sebagai Abdullah dan sebagai khalifatullah.
A. Status
Kedudukan sebagai Abdullah (hamba) itu merupakan sebuah cermin jernih yang memantulkan realitas-realitas kehendak-Nya. Kedudukan sebagai khalifah (majikan) berkaitan sangat erat dengan kedudukan sebagai hamba.
1. Status manusia sebagai saksi Allah
ArtiManusia sebagai saksi Allah adalah sebuah pengakuan
yang dilakukan seseorang kepada penciptanya terkait dengan bukti-bukti nampak yang sudah Allah berikan melalui firmannya dan semua yang telah diciptakannya.
Teks suci
Artinya: “dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (Q.S. Al- A’raf : 172)
Konsep
Manusia sebagai saksi Allah dalam hal ini manusia mampu melakukan pengakuan terhadap adanya Allah sebagai Tuhan yang menciptakan seluruh alam dan Allah yang memiliki kehidupan setelah kematian (akhirat).
Contoh
Menerapkan iman kepada Allah yaitu percaya akan adanya Allah, di ucapkan secara lisan dengan syahadat tauhid dan disertai dengan perbuatan.
2. Status manusia sebagai hamba Allah
ArtiHamba berarti sedia menerima segala perintahNya, sedia
menjadi wadah, cetakan, yang isinya adalah kehendakNya, status sebagai hambanya memiliki peran sebagai seorang hamba. Teks suci
“ dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. “(Q.S. Adz- Dzariyat : 56) Konsep
Jadi, sebagai hambaNya mendapat amanah untuk menyiapkan “ wadah” kehambaan. Wadah yang ditetapkan untuk mendapat limpahan hazanahNya itu harus bersifat kosong, pasif, dari segala isi yang lain. Rendah diri merupakan sikap yang dimiliki oleh hamba yang menyiapkan diri unutk menerima sesuatu yang dianugrahkanNya.
ContohMelakukan shalat menghadap Allah itu
karena ada perintahNya.
3. Status manusia sebagai khalifah Arti
Khalifah adalah pengganti yang dipercayakan Allah untuk memimpin umat dlam memakmurkan bumi.
KonsepIdentitas sebagai khalifah adalah manusia yang
bernama adam yang pertama kali tercipta melalui tangan Tuhan. Sikap menerima sebagai penghambaan itu menyatu dalam setiap aktivitas hamba di dunia ini. Kedudukan manusia pertama sebagai khalifah itu berada di alam relative yang asing bagi malaikat. Cahaya terang dan kegelapan, kebaikan dan kejahatan, saling menyatu didalamnya.
ContohMenjadi guruMenjadi seorang suamiMenjadi presiden
Teks suci
30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
31. dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
32. mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]."33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
B. Kewajiban
1. Kewajiban manusia sebagai saksi Allah
ArtiKewajiban manusia sebagai saksi Allah yaitu kita sebagai
makhluk harus meyakini akan adanya Allah sebagai Tuhan yang menciptakan seluruh alam semesta.
Teks SuciArtinya: “Hai Nabi, Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk Jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan”(Q.S AL Ahzab :45)Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia[361] Kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”(An nisa : 135)
Konsep
Kewajiban manusia menjadi saksi tentang kebenaran dan datangnya petunjuk Allah, yang telah diberikan dan diterima lewat para nabi dan rasul-Nya. Dan mereka menjalankan, serta mempertahankan dan menyebarkannya.
Contoh
Melaksanakan semua dari rukun iman yaitu:
Iman kepada AllahIman kepada Rasul Iman kepada MalaikatIman kepada Kitab AllahIman kepada hari kiamatIman kepada Qodo dan Qodar
2. Kewajiban manusia sebagai hamba Alloh
ArtiKewajiban seorang hamba itu berarti kewajiban, hal-hal
yang harus ditunaikan seseorang dalam posisinya sebagai hamba Allah, dalam bentuk ibadah ritual, sebagai wujud refleksi hakikat iman, untuk meraih ridho Allah dan mendapatkan pahala dariNya.
Teks Suci“ dan aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. “(Q.S. Adz- Dzariyat : 56)
Konsep
Maksud dari kewajiban hamba kepada Tuhan adalah individu ternyata tidak hanya hidup bersama pribadi dan makhluk social saja. Tetapi individu tidak dapat lepas dari penciptaan Tuhan. Karena Dia yang menciptakan dan memelihara alam dam manusia ini. Sehingga kewajiban sebagai hamba (ciptaan) hanya ibadah. Kewajiban seorang hamba adalah menunaikan kewajiban beribadah dengan cara yang ikhsan. Ikhsan dalam konteks ini berarti keharusan dalam mematuhi perintahNya, kerja keras, patuh, layak.
Contoh
Menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, misalnya melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa dibulan Ramadhan, membayar zakat, mencari ilmu, dan lain-lain.
2. Kewajiban manusia sebagai Khalifah
ArtiKewajiban seorang khalifah itu berarti kewajiban, hal-hal
yang harus ditunaikan seseorang dalam posisinya sebagai khalifah Allah dalam bentuk ibadah social, kepedulian social, member sesuatu kepada umat, sebagai wujud refleksi keahlian yang tpangkalnya iman, memakmurkan bumi, memberi manfaat bagi umat (konsumen), mencari nafkah, mencari karuniaNya dimuka bumi, untuk meraih ridha Allah, meraih pahala darinya, menunjukkan tanda-tanda kebesaranNya, mengagungkanNya.
Teks Suci“…Dia telah menciptakan kamu dari
bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya[726]” (Q.S. Hud : 61)[726] Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia.
Konsep
Untuk menunaikan kewajiban sebagai khalifah itu di perlukan kekuatan ihsan yang berisi kerja keras dalam berkarya , yan berkenaan dengan pemeliharaan alam dan pemeliharaan propesi. Dengan demikian , maka kewajiban seorang khalifah itu adalah kewajiban memelihara lingkungaan dan kewajiban sebagai pemilik profesi.
Contoh
1. Menjaga kelestarian lingkungan agar tidak menjadi tercemar dan rusak.
2. Mencurahkan kasih sayang terhadap hewan3. Berkeahlian lalu meberi manfaat kepada
umat dalam bentuk buah karaya, dalam bidang politik, ekonomi, social, teknologi, pendidikan, bisnis, karyawan, pengusaha ,jasa dan sebagainya.
C. Hak1. Hak Manusia sebagai Saksi
AllahArti
Hak berarti sesuatu yang layak diperoleh setelah menunaikan kewajiban sebagai saksi Allah.
Teks SuciArtinya: “dan sembahan-sembahan
yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi syafa'at; akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa'at ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini(nya)[1367]. (Q.S. az-zukhruf: 86)
“ Barangsiapa yang mengucapkan laa ilaha illallah sedangkan ia mengetahui (ilmu & Tuntunannya) niscaya masuk syurga. “ (H. R.Muslim)
Konsep
Saat hamba hamba Allah bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak kecuali Allah satu-satunya dengan tidak menyekutukan-Nya dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya dan (bersaksi) bahwa ‘Isa adalah hamba Allah, utusan-Nya dan firman-Nya yang Allah berikan kepada Maryam dan ruh dari-Nya, dan surga adalah haq (benar adanya), dan neraka adalah haq, maka Allah akan memasukkan orang itu ke dalam surga betapapun keadaan amalnya. Jadi saat kita sudah melaksanakan kewajiban maka kita akan mendapatkan hak sebagai saksiNya yaitu masuk syurga.
ContohSetelah hamba Allah mengucapkan Syahadat Tauhid dan melakukannya dengan perbutan, maka ia berhak menjadi seorang muslim dan masuk syurga.
2. Hak Manusia Sebagai Hamba Allah
Arti
Hak manusia sebagai hamba Allah artinya setelah ia menunaikan segala kewajibanNya dan menjauhi laranganNya maka ia akan memperoleh sebuah hak dari Allah yaitu hak memiliki qalbu yang bersih, sifat-sifat yang bersih, pikiran yang bersih, dan langkah-langkah yang bersih kemanapun ia berada.
Konsep
Sebagai hamba Allah kita harus beriman dan melakukan peran atau kewajiban sebagai hamba secara maksimal, sehingga wadah diri menjadi bersih dan mendapatkan nur dari Allah yang ganjarannya pahala. Lain halnya jika kita tidak memaksimalkan kewajiban sebagai hambaNya, maka wadah diri menjadi kotor dan berkemungkinan mendapatkan murka Allah swt.
Contoh
Kita melaksanakan shalat sabagai kewajiban kita dan akibatnya mendapatkan haknya yaitu berupa pahala.
Teks suciDari sahabat Muadz bin Jabbal: Aku membonceng dibelakang
dibelakang Rasulullah diatas keledai.
Rasulullah: Ya Muadz, tahukah Engkau apa haknya Allah terhadap hambanya dan apa haknya hamba terhadap Allah ( tatkala hamba sudah menunaikan haknya Allah)?Muadz: wallahu ta’ala alam.Rasulullah: Hak Allah terhadap hambanya (kewajiban hamba terhadap Allah yaitu agar mereka hanya menyembah kepada Allah semata dan tidak menyekutukannya sedikitpun dalam beribadah. Dan haknya hamba terhadap Allah (apa yang Allah balas tatkala hamba sudah mengerjakan mengerjakan kewajibannya terhadap Allah) yaitu Allah tidak akan mengazab mereka yang tidak menyekutukan Allah sedikitpun.Muadz: Ya rasulullah, apakah boleh aku sampaikan kabar gembira kepada manusia?Rasulullah: Jangan engkau kabarkan, karena manusia akan meninggalkan berlomba-lomba memperbanyak amalan (H.R. Bukhari Muslim)
2. Kewajiban manusia sebagai Khalifah
Arti
Hak manusia sebagai hamba disini berarti manusia berhak untuk memanfaatkan dengan baik apa saja yang ada di bumi untuk keperluannya.
Konsep
Seorang yang statusnya sebagai khalifatullah, lalu ia menunaikan kewajibannya memimpin umat di bumi dengan keahlian yang dimilikinya, maka apa yang menjadi haknya. Manakala kewajiban sebagai khalifah dalam bentuk pengayoman ini ditunaikan secara maksimal, maka ia berhak memiliki umat yang terpenuhi kebutuhannya yaitu mencapai tujuan penciptaan, keutuhan penciptaan.
ContohSaat kita menjadi guru yang baik maka kita akan mendapatkan murid yang baik pula.
Teks Suci
Artinya:
141. dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
142. dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. makanlah dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.(Q.S Al- An’am: 141 - 142)