Download - Air Bersih-Proses Pengolahan Air Minum
Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur mulai berubah warna atau berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis. Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya merubahnya menjadi air bersih yang layak pakai dimana salah satu caranya adalah membuat saringan air.Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih, dan cara yang paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air, dan bagi kita mungkin yng paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa penyaringan air secara sederhana tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang terlarut di dalam air. Gunakan destilasi untuk menghasilkan air yang tidak mengandung garam. Berikut beberapa aternatif cara sederhana untuk mendapatkan air bersih dengan cara penyaringan air :1. Saringan Kain Katun.Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.2. Saringan KapasTeknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.3. AerasiAerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.4. Saringan Pasir Lambat (SPL)Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil. Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikel Saringan Pasir Lambat (SPL).5. Saringan Pasir Cepat (SPC)Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir. Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikel Saringan Pasir Cepat (SPC).6. Gravity-Fed Filtering SystemGravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir Lambat.7. Saringan ArangSaringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif. Untuk lebih jelasnya dapat lihat bentuk saringan arang yang direkomendasikan UNICEF pada gambar di bawah ini.8. Saringan air sederhana / tradisionalSaringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat pada artikel saringan air sederhana.9. Saringan KeramikSaringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir.10. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang BatuSaringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah.Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.11. Saringan Tanah Liat.Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya. Lihat saringan keramik.Untuk mendapatkan filter penyaring air cocok dengan kondisi air di rumah anda silahkan KLIK DISINI(sumber verafirmansyah.wordpress.com)
Banyak dari kita yang sehari-harinya memakai air ledeng. Klorin, khlorin atau chlorine merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses khlorinasi. Sudah umum pula bahwa khlorinasi adalah proses utama dalam proses penghilangan kuman penyakit air ledeng, air bersih atau air minum yang akan kita gunakan. Sebenarnya proses khlorinasi tersebut sangat efektif untuk menghilangkan kuman penyakit terutama bila kita menggunakan air ledeng. Tetapi dibalik kefektifannya itu klorin juga bisa berbahaya bagi kesehatan kita.Dari berbagai studi, ternyata orang yang meminum air yang mengandung klorin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung kemih, dubur ataupun usus besar. Sedangkan bagi wanita hamil dapat menyebabkan melahirkan bayi cacat dengan kelainan otak atau urat saraf tulang belakang, berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur atau bahkan dapat mengalami keguguran kandungan. Selain itu pada hasil studi efek klorin pada binatang ditemukan pula kemungkinan kerusakan ginjal dan hati.Dari manakah asal khlorin?Air ledeng. Oleh PDAM pada saat “pembuatan” air ledeng umumnya menggunakan air permukaan, yang umumnya akan lebih banyak mengandung kuman atau mikroorganisme merugikan daripada bila dibandingkan dengan air sumur. Campuran khlorin yang berlebihan tentunya akan dapat sampai ke kita dan akan masuk ke dalam tubuh jika kita meminum air yang mengandung khlorin tersebut.Septik tank atau air pembuangan limbah rumah tangga. Ketika menggunakan pembersih atau pencuci yang mengandung khlorin, bisa jadi air pembuangan hasil cucian tersebut kemudian meresap ke dalam tanah dan mencemari sumur yang merupakan sumber air bersih rumah tangga.Pembuangan Air Kolam Renang. Kolam renang umumnya menggunakan khlorin sebagai “penjernih” dari mikroorganisme yang ada dalam air. Air buangan dari kolam renang ini juga bisa saja mencemari sumur air bersih warga sekitarnya.Bagaimana khlorin tersebut sampai ke tubuh kita?Lewat air minum. Cara paling utama khlorin masuk ke dalam tubuh adalah melalui air yang kita minum. Umumnya resiko yang lebih “sering” meminumnya adalah orang-orang yang memakai air ledeng sebagai bahan air minumnya.Lewat udara. Ketika mandi menggunakan ”shower” air panas/hangat, uap air yang masih mengandung khlorin dapat terhirup dan masuk ke dalam tubuh kita.Selain itu walaupun sedikit, bagi sebagian orang klorin juga bisa masuk melalui kulit ketika sedang mandi menggunakan air yang mengandung klorin.Bagaimana cara mengurangi kadar klorin dalam air?Dengan menggunakan Granulated activated carbon (GAC) atau butiran karbon aktif sebagai filter air dapat mengurangi kadar klorin dalam air yang akan kita pakai. Filter air dari arang ini efektif untuk mengurangi rasa dan bau dari air. Anda juga dapat sekalian membuat saringan air sederhana yang menggunakan arang sebagai salah satu bahan untuk saringan atau anda dapat juga menggunakan salah satu dari berbagai teknik penyaringan air sederhana untuk mendapatkan air minum. Tetapi cara terbaik adalah tidak menggunakan klorin untuk disinfeksi air minum dan sebagai gantinya dapat digunakan cara sederhana untuk melakukan disinfeksi pada air minum.Cara Mencegah Klorin Masuk ke Dalam Tubuh.Gunakan air sehemat dan seoptimal mungkin untuk mandi (baik shower ataupun berendam), mencuci ataupun memasak dan sebaiknya air yang digunakan adalah air dingin. Lalu bukalah jendela atau ventilasi agar udara yang mengandung klorin dapat keluar dan digantikan dengan udara yang bebas klorin. Sedangkan untuk mengatasi bila anda menaruh klorin pada bak atau sumur sumber air anda, kuraslah bak dan sumur anda.Lalu bagaimana dengan Air Mineral kemasan?Seharusnya pabrik dari pembuat air mineral kemasan mengikuti standar yang ditetapkan tentang batas aman penggunaan klorin. Untuk lebih jauhnya mungkin anda harus bertanya pada pabrik pembuatnya.. apalagi kalo katanya Dari Mata Air Pegunungan…
Pengolahan Air Sederhana
Proses pengolahan air merupakan upaya untuk mendapatkan air yang bersih dan sehat untuk air ninum dan keperluan sehari-hari sesuai dengan standar mutu air untuk kesehatan.Adapun tujuan pengolahan air adalah untuk :
menurunkan kekeruhan
menghilangkan bau, rasa dan warna menurunkan dan mematikan mikroorganisme (bakteri) megurangi kadar zat kimia yang terlaut dalam air. meurunkan kesadahan memperbaiki derjat keasaman (pH)
Berikut ini diuraikan pengolahan air dengan menggunakan proses dua tahap yaitu : pengendapan dengan cara kimia dan penyaringan. Tahap pengendapan dilakukan untuk mengendapkan kotoran berupa lumpur/tanah liat, ion-ion penyebab kesadahan air (besi dan mangan) dan zat-zat terlarut lainnya.Tahap penyaringan dilakukan untuk menghilangkan bau dan endapan.
1. Alat dan bahan yang diperlukan :
a. Bahan Kimia untuk Pengendapan :Bahan kimia yang digunakan untuk pengolahan 100 liter air adalah 10 gram tawas, 5 gram kaporit, 10 gram kapur (untuk bahan bangunan atau makan sirih). Jumlah dan komposisi bahan pengendap dapat berubah tergantung kondisi air yang diolah. Berapa jumlah yang tepat yang diperlukan untuk mengendapkan sangat tergantung kepekatan kandungan kimiawi air tersebut (berdasarkan pengujian dengan air teh). Bila kandungan kimiawi tidak terlalu pekat maka jumlah bahan kimia yang digunakan dapat dikurangi. Cobalah dahulu dengan satuan terkecil.b. Bahan PenyaringBahan penyaring berupa : pasir hitam (diameter 0,3 – 1,2 mm), kerikil (diameter 12 – 30 mm), ijuk, dan arang aktif 9arang dari batok kelapa atau kayu yang dihaluskan). Bila tidak tersedia pasir yang memenuhi syarat dapat digantikan dengan zeolit yang banyak dijual di pasaran.c. Bahan Unit Pengolahan
2 buah drum plastik (masing-masing kapasitas 100 liter), bila drum terbuat dari kaleng sebaiknya bagian dalam dilapisi dulu dengan semen untuk mencegah karat.
Kayu atau besi untuk rak Keran 2 buah Pipa paralon untuk mengalirkan air (Bahan unit pengolahan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan)
2. Pengolahan Air
Buatlah unit pengolahan air seperti terlihat pada gambar Bahan-bahan yang akan digunakan sebagai penyaring dicuci bersih dengan membilas berulang kali dan terahir
dengan air panas. Kemudian susun dalam bak kedua seperti pada gambar. Siapkan bahan pengendap dalam dua wadah : pada wadah pertama , Larutkan kaporit dan kapur sebanyak yang
dibutuhkan ke dalam setengah liter air hangat. Aduk hingga terlarut. Dalam wadah yang kedua, larutkan tawas dengan setengah liter air hangat.
Masukkan air yang akan diolah ke dalam bak pertama sampai penuh. Kemudian tambahkan larutan pengendap dari wadah pertama (campuran kaporit dan kapur) aduklah. Biarkan beberapa saat. Kemudian masukkan larutan pengendap dari wdah kedua (tawas). Biarkan sampai 2 jam hingga semua zat pengotor atau ion-ion mengendap. Lamanya pengendapan ini tergantung banyaknya zat pengotor, jika hanya sedikit tentu akan lengkap mengendap dalam waktu yang kurang dari 2 jam.
Setelah lengkap mengendap alirkan air perlahan-lahan ke tangki penyaring. Tangki penyaring tersebut telah diberi alas penyaring Penyaring ini berfungsi untuk menyaring endapan dan menyerap bau yang terdapat dalam air (misalnya bau kaporit berlebih). Air yang dihasilkan, sebelum diminum harus dimasak/didihkan terlebih dahulu Pemeliharaan
PemeliharaanBila air yang keluar telah keruh dan alirannya kurang lancar berarti dalam saringan sudah banyak kotoran yang terperangkap. Oleh karena itu unit pengolahan air harus dibersihkan. Keluarkan semua bahan-bahan penyaring dan dicuci berulang kali hingga air cucian terlihat bersih. Gunakan air panas pada bilasan terahir. Setelah itu bahan penyaring disusun kembali seperti semula.
Proses pengolahan air minum (Aqua)
1. Air yang berasal dari sungai ataupun mata air lain masuk kedalam Pre-filter 5 micron. Alat ini di gunakan untuk memfilter partikel yang ada sampai ukuran 5 micron.
(Pre-filter 5 micron)
(alat Pre-filter 5 micron)
2. Dari Pre-filter 5 Kemudian masuk ke dalam filter 1 micron untuk memfilter partikel yang berukuran sampai dengan 1 micron (parasit)
(alur proses kerja filter 1 micron)
(alat filter 1 micron)
3. Ozonisasi: untuk menghilangkan bakteri Pengolahan Air Minum Cara Ozonisasi
Ozon pertama kali ditemukan oleh C F Schonbein pada tahun 1840. Penamaan ozon diambil dari bahasa yunani OZEIN yang berarti smell atau bau. Ozon dikenal sebagai gas yang tidak memiliki warna. Soret pada tahun 1867 mengumunkan bahwa ozon adalah sebuah molekul gas yang terdiri tiga buah atom oksigen. Secara alamiah ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet pancaran sinar Matahari. Chapman menjelaskan pembentukan ozon secara alamiah pada tahun 1930. Di mana ia menjelaskan bahwa sinar ultraviolet dari pancaran sinar matahari mampu menguraikan gas oksigen di udara bebas. Molekul oksigen tadi terurai menjadi dua buah atom oksigen, proses ini kemudian dikenal dengan nama fotolisis. Lalu atom oksigen tadi secara alamiah bertumbukan dengan molekul gas oksigen yang ada disekitarnya, lalu terbentuklah ozon. Ozon yang terdapat pada lapisan stratosfer yang kita kenal dengan nama ozone layer (lapisan ozon) adalah ozon yang terjadi dari hasil proses alamiah fotolisis ini. Proses semacam ini terjadi pula pada smog (kabut) yang banyak kita dapati di kota-kota besar yang sarat dengan polusi udara. Gas NOx dan hidrokarbon dari asap buangan kendaraan bermotor dan berbagai kegiatan industri, merupakan sumber pembawa terbentuknya ozon. Selain proses alamiah, ozon juga dapat dibuat dengan mempergunakan peralatan antara lain dengan metode electrical discharge dan sinar radioaktif. Pembuatan ozon dengan 17.
electrical discharge pertama kali dilakukan oleh Siemens pada tahun 1857 dengan mempergunakan metode dielectric barrier discharge. Pembentukan ozon dengan electrical discharge ini secara prinsip sangat mudah. Prinsip ini dijelaskan oleh Devins pada tahun 1956. Ia menjelaskan bahwa tumbukan dari electron yang dihasilkan oleh electrical discharge dengan molekul oksigen menghasilkan dua buah atom oksigen. Selanjutnya atom oksigen ini secara alamiah bertumbukan kembali dengan molekul oksigen di sekitarnya, lalu terbentuklah ozon. Dewasa ini, metode electrical discharge merupakan metode yang paling banyak dipergunakan dalam pembuatan ozon diberbagai kegiatan industri.
Tahap Proses Pengolahan Tahapan proses pengolahan terdiri dari beberapa tahap yaitu: a. Netralisasi dengan pemberian kapur b. Aerasi dengan pemompaan udara. c. Koagulasi dengan pemberian tawas d. Pengendapan e. Penyaringan f. Ozonisasi
Skema pengolahan air minum metode ozonisasi 18
a. Netralisasi
Yang dimaksud dengan netralisasi adalah mengatur keasaman air agar menjadi netral (pH 7-8). Untuk air yang bersifat asam diberi kapur. Fungsi kapur disamping untuk menetralkan air baku yang bersifat asam juga untuk membantu efektifitas proses selanjutnya.
b. Aerasi
Yang dimaksud dengan aerasi yaitu mengontakkan udara dengan air baku agar kandungan zat besi dan mangan yang ada dalam air baku bereaksi dengan oksigen yang ada dalam udara membentuk senyawa besi dan senyawa mangan yang dapat diendapkan. Disamping itu proses aerasi juga berfungsi untuk menghilangkan gas-gas beracun yang tak diinginkan misalnya gas H2S, CH4, CO2 dan gas-gas racun lainnya.
c. Koagulasi
Koagulasi adalah proses penambahan bahan kimia ke dalam air agar kotoran dalam air yang berupa padatan tersuspensi rnisalnya zat warna organik, lumpur halus, bakteri dan lain-lain dapat menggumpal dan cepat rnengendap. Pada proses koagulasi ini digunakan tawas. Cara penambahan tawas dapat dilakukan sebagai berikut yaitu sejumlah tawas dilarutkan dalam air kemudian dirnasukkan ke dalam air baku lalu diaduk dengan cepat hingga merata selama kurang lebih 2 rnenit. Setelah itu kecepatan pengadukkan dikurangi sedemikian rupa sehingga terbentuk gurnpalan-gunipalan kotoran akibat bergabungnya kotoran tersuspensi yang ada dalam air baku. Setelah itu dibiarkan beberapa saat sehingga gumpalan kotoran atau disebut flok tumbuh menjadi besar dan berat dan cepat mengendap.
d. Pengendapan
Setelah proses koagulasi air tersebut didiamkan sampai gumpalan kotoran yang terjadi mengendap semua (+45-60 menit). Setelah kotoran mengendap air akan tarnpak lebih jernih. Endapan yang terkumpul di dasar tangki dapat dibersihkan dengan membuka kran penguras yang terdapat di bawah tangki.
e. Penyaringan
Pada proses pengendapan, tidak semua gumpalan kotoran dapat diendapkan secara sempurna. Gumpalan kotoran dengan ukuran yang besar dan berat akan mengendap, sedangkan gumpalan berukuran kecil dan ringan masih melayang-layang dalam air. Untuk mendapatkan air yang betul-betul jernih harus dilakukan proses penyaringan. Penyaringan dilakukan dengan mengalirkan air yang kotorannya telah diendapkan ke bak penyaring yang berisikan saringan pasir.
f. Ozonisasi
Tahap terakhir adalah proses ozonisasi. Air hasil penyaringan yang telah cukup jernih diozonisasi untuk menghilangkan bakteri-bakteri patogen dan senyawa-senyawa organik sehingga air hasil pengolahan dapat langsung dikonsumsi.
Keuntungan dan KelemahanKegunaan dalam teknologi ozonisasi adalah dapat menghilangkan polutan mikroorganisme dan polutan zat organik sekaligus karena
hal ini tidak terlepas dari sifat ozon yang dikenal memiliki sifat radikal (mudah bereaksi dengan senyawa disekitarnya) serta memiliki potential oksidasi 2.07 V. Ozon dengan kemampuan oksidasinya dapat membunuh berbagai macam microorganisma seperti bakteri Escherichia coli, Salmonella enteriditis, serta berbagai bakteri pathogen lainnya. Selain itu, ozon juga dapat menguraikan berbagai macam senyawa organik beracun yang terkandung dalam air, seperti benzen, atrazin, dioxin dan berbagai zat pewarna organik. Keunggulan lainnya penggunaan ozon adalah pipa, peralatan, dan kemasan akan ikut disanitasi sehingga produk yang dihasilkan akan lebih terjamin selama tidak ada kebocoran di kemasan. Ozon merupakan bahan sanitasi air yang efektif disamping sangat aman.
Namun metode ozonisasi memiliki kelemahan diantaranya ozon dapat meracuni manusia bahkan bisa sampai membawa pada kematian apabila terhirup dengan konsentrasi 50 ppm selama kurang lebih 1 jam. Batas kadar konsentrasi penggunaan gas ozon dalam berbagai kegiatan industri adalah 0.1 ppm, sedangkan kadar ozon dalam air hingga 0.05 ppm tidak membahayakan tubuh manusia. Ozon, species aktif yang mempunyai sifat radikal ini, memerlukan perhatian khusus dalam penyimpanannya. Kadar 100 persen ozon pada suhu kamar mudah sekali meledak. Ozon akan aman disimpan pada suhu di bawah -1830C dengan kadar ozon dalam campuran ozon dan oksigen dibawah 30 persen. Sekarang ozon kebanyakan disimpan dalam bentuk ozonized-water atau ozonized ice.
4. Mengambil sample per jam dari langkah nomor 9,10 dan 11 untuk mengukur PH balance, kebersihan, kejernihan dan keseimbangan mineral. 5. Melakukan uji Coliform pada sumber air setiap harinya 6. Melakukan tes Coliform mingguan pada produk akhir 7. Melakukan pemeriksaan kimiawi dan fisikal menyeluruh setiap bulannya pada produk akhir. 8. Melakukan pemeriksaan tahunan untuk logam berat dalam produk akhir.9. Apabila pemeriksaan setiap jamnya untuk Ozon, pH, kebersihan dan kejernihan. Air diluar standar, lini produksi akan dihentikan dan produk akan dikeluarkan dan akan diperiksa apakah produk aman untuk dikonsumsi atau tidak.10. Operator mempergunakan pakaian yang terbuat dari ‘parachute material’ dan sarung tangan yang dipergunakan diberi desinfektan setiap 15 menit.11. Botol dan gelas diproduksi dari palet plastik hingga menjadi kemasan botol dan gelas didalam pabrik yang sama dan hanya sesaat sebelum botol diisi dengan air, hal ini meminimalisir kontak manusia untuk memastikan derajat kebersihan yang tinggi. 12. Semua air botolan diperiksa untuk melihat bila ada cacat di tutup dan lapisan pelindung13. Semua material yang dipergunakan diperiksa dan disetujui oleh BTC (Beverage Technology Centre) Danone 14. Dukungan teknis dari bottling line oleh BTC (Beverage Technology Centre) Danon 15. Keseluruhan proses dari sumber hingga produk akhir berada dibawah pengawasan ketat dan sesuai dengan Standar Manufaktur yang baik meski Indonesia kaya akan sumber mata air, namun tidak semuanya layak menjadi sumber bahan baku untuk air minum AQUA. Karenanya bagi AQUA, kerja keras untuk mencari sejumlah sumber air terbaik di seluruh Indonesia, bukanlah main-main. 16. Dua botol dari setiap produksi akan disimpan selama 2 tahun dan akan dipergunakan sebagai sample untuk mendata kualitas. 17. Setelah 2 tahun (ketika masa berlaku habis) AQUA akan memeriksa stabilitas produk sebelum membuangnya
18. Setiap gelas/botol/galon memiliki kode kadaluarsa dan tanggal produksi yang sudah dicetak,sehingga dapat dilacak pada tahun, bulan dan tanggal, waktu, lokasi dan kru produksi 19. Melakukan monitoring dan inspeksi reguler terhadap produk yang ada di pasar.
Proses Pengolahan Air Minum Secara Sederhana
Pengotor yang terdapat pada air pada umumnya terdiri dari:
g. Benda-benda besar dan kecil yang terapung h. Pasir dan lumpur kasar i. Lumpur halus berbentuk koloid j. Organisme k. Mikroorganisme patogen l. Zat-zat kimia, dll.
Langkah-langkah pada pengolahan air secara sederhana:
i. Proses pendahuluan
Proses pendahuluan dimaksudkan untuk mengeluarkan benda-benda kasar dan mengendapkan lumpur kasar atau pasir pada bak pengendap pendahuluan.
ii. Proses koagulasi dan flokulasi
Proses koagulasi dimaksudkan untuk mengendapkan lumpur halus berupa koloid dan zat-zat kimia yang terdapat pada air. Lumpur halus berupa koloid yang bermuatan negatif akan sukar untuk mengendap meskipun dibiarkan beberapa waktu lamanya. Cara untuk mengendapkan lumpur halus ialah secara kimia yaitu mula-mula menetralkan muatan negatifnya dengan ion-ion yang bermuatan
positif, misalnya Al3+, Fe3+, Fe2+, dsb.
iii. Proses pengendapan
Lumpur yang telah netral (dengan cara pengocokan) dengan zat pemberat diusahakan agar menjadi blok-blok yang besar dan mudah mengendap. Pada peristiwa ini, zat-zat kimia yang terdapat pada air akan terendapkan juga.
iv. Proses penyaringan
Lumpur halus dan zat-zat kimia yang ada pada air setelah mengendap selanjutnya disaring menggunakan pasir sehingga didapat air yang jernih.
v. Proses sterilisasi
Air yang jernih didesinfekter, maksudnya untuk membasmi mikroorganisme dan bakteri-bakteri yang ada pada air agar air itu steril. Air dibiarkan pada bak penampung kira-kira 24 jam agar sterilisasi terjadi dengan sempurna. Selanjutnya, air didistribusikan ke konsumen. Setiap bakteri atau mikroorganisme dalam air akan mengeluarkan CO2 pada proses respirasi. CaCO3(s) + 2ClnCaOCl2 + CO2 2HCl + On2Cln + H2O On akan mengoksidasi bakteri dan mikroorganisme dalam air dan air menjadi steril. Untuk mengendapkan lumpur halus dapat digunakan senyawa alum seperti : Al2(SO4)3, FeCl3.6H2O, Fe2(SO4)3, FeSO4, atau tawas (K2SO4.Al2(SO4)3). 2Al3+(aq) + 3SO42-(aq)Al2(SO4)3(s) Al(OH)3(s) + 3H+(aq)Al3+(aq) + 3H2O(l) H+ akan menetralkan muatan lumpur yang negatif dan Al(OH)3 berfungsi sebagai pemberat untuk mengendapkan lumpur halus yang telah netral.
Zat yang diperlukan:
a. Serbuk CaCO3 1mg/1 L air b. Al2(SO4)3 1mg/1 L air c. CaOCl2 3mg/1 L air d. Arang secukupnya
Cara kerja:
i. Air dipisahkan dulu dari lumpur dan kotoran yang kasar ii. Ke dalam air ditambahkan larutan Al2(SO4)3 sebanyak 1mg/L air iii. Kocok kuat-kuat agar terjadi penetralan muatan lumpur dengan sempurna, lakukankira-kira 10 menit iv. Tambahkan serbuk CaCO3 (batu kapur) sebanyak 1mg/L air. Kocok secara pelan-pelan agat terjadi flokulasi dan lumpurnya mengendap. Lakukan kira-kira 5 menit vi. Tambahkan larutan Ca(OCl)2 atau kaporit sebanyak 3mg/L air vii. Biarkan kira-kira 3 jam dan saring dengan saringan pasir dan arang aktif untuk mengambilCl2 yang berlebih.
Teknologi Terbaru Saat ini :
Mesin air minum Reverse Osmosis System (one skip treatment/mobile)
Sistem air minum reverse osmosis yang praktis baik diaplikasikan untuk berbagai kebutuhan air seperti : depot air minum isi ulang, air minum karyawan, sistem air minum darurat (emergency), kebutuhan industri, tidak memakan tempat dengan modek kompak dapat dijadikan sistem AMDK skala kecil telah teruji untuk diajukan standard SNI dan lain-lain
Reverse Osmosis for Industry
Produk istimewa dari hydro water purifier: Reverse Osmosis (RO) untuk industri merupakan tipe hydro water purifier (water filter) untuk air siap minum skala industri. Air di proses melalui 5 tahapan pemurnian sehingga dapat langsung diminum. Selain itu, RO dapat digunakan untuk menghasilkan high pure wáter untuk penggunaan dilaboratorium dan lainnya.Diposkan oleh Tugas Konsep Teknologi di 14:19
Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut
sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak
jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat
musim kemarau disaat air umur mulai berubah warna atau berbau. Ironis
memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis.
Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi
keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat
berupaya merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi air bersih
yang layak pakai.
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk
mendapatkan air bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum
digunakan adalah dengan membuat saringan air, dan bagi kita mungkin yang
paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu
diperhatikan, bahwa air bersih yang dihasilkan dari proses penyaringan air
secara sederhana tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang
terlarut di dalam air. Gunakan destilasi sederhana untuk menghasilkan air yang
tidak mengandung garam. Berikut beberapa alternatif cara sederhana untuk
mendapatkan air bersih dengan cara penyaringan air :
1. Saringan Kain Katun.
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik
penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan
menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari
kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan
tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.
2. Saringan Kapas
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik
sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan
kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada
dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan
kapas yang digunakan.
3. Aerasi
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam
air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon
dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau
dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang
terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat
akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui
proses sedimentasi atau filtrasi.
4. Saringan Pasir Lambat (SPL)
Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan
lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih
didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih
dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil. Untuk keterangan lebih lanjut
dapat temukan pada artikel Saringan Pasir Lambat (SPL).
5. Saringan Pasir Cepat (SPC)
Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan
pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan
air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah
ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku
melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir.
Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikelSaringan Pasir Cepat
(SPC).
6. Gravity-Fed Filtering System
Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir
Cepat(SPC) dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua
tahap. Pertama-tama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air
hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali
menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut
diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk
mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat,
dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir Lambat.
7. Saringan Arang
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan
satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan
bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang
kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang
aktif. Untuk lebih jelasnya dapat lihat bentuk saringan arang yang
direkomendasikan UNICEF pada gambar di bawah ini.
8. Saringan air sederhana / tradisional
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir
arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain
menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan
injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat
pada artikelsaringan air sederhana.
9. Saringan Keramik
Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat
dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan
dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik
menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan
membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku
akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan
filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku
yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn
keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada
air yang mengalir.
10. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu
Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring
dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan
oleh masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk
menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah.
Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng
relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.
11. Saringan Tanah Liat.
Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus
pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian
dasarnya. Lihat saringan keramik.
Tips:
Untuk menghasilkan air yang "lebih handal", anda dapat membuat saringan yang
merupakan rangkaian dari beberapa jenis saringan air. Sebagai contoh, pertama
kali air disaring menggunakan saringan kain (metode 1) atau saringan kapas
(metode 2) terlebih dahulu. Setelah itu, lakukan aerasi bila memungkinkan,
kemudian air disaring kembali dengan Saringan Pasir Cepat, Saringan Pasir
Lambat (SPL) atau Saringan air Tradisional.
Metode 9, 10, dan 11 hanya cocok untuk mendapatkan air dengan tujuan utama
diminum.
Walaupun demikian, untuk semua air bersih hasil saringan agar dimasak terlebih
dahulu hingga mendidih, atau mungkin anda dapat menggunakan cara
menghilangkan kuman / disinfeksi secara sederhana.POSTED BY PUTRIKU AT 11:46 PM NO COMMENTS:
LABELS: AIR BERSIH, ALAT SEDERHANA, DISINFEKSI , METODE SEDERHANA,SARINGAN
AIR, TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Saringan Pasir Lambat (SPL)Saringan Pasir Lambat (SPL) alias Slow Sand Filter (SSF) sudah lama dikenal di
Eropa sejak awal tahun 1800an. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih,
Saringan Pasir Lambat dapat digunakan untuk menyaring air keruh ataupun air
kotor. Saringan Pasir Lambat sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan akan air
bersih pada komunitas skala kecil atau skala rumah tangga. Hal ini tidak lain
karena debit air bersih yang dihasilkan oleh SPL relatif kecil.
Proses penyaringan pada Saringan Pasir Lambat dilakukan secara fisika dan
biologi. Secara Fisika, partikel-partikel yang ada dalam sumber air yang keruh
atau kotor akan tertahan oleh lapisan pasir yang ada pada saringan. Secara
biologi, pada saringan akan terbentuk sebuah lapisan bakteri. Bakteri-bakteri
dari genus Pseudomonas dan Trichoderma akan tumbuh dan berkembang biak
membentuk sebuah lapisan khusus. Pada saat proses filtrasi dengan debit air
lambat (100-200 liter/jam/m2 luas permukaan saringan), patogen yang tertahan
oleh saringan akan dimusnahkan oleh bakteri-bakteri tersebut.
Secara umum skema dari Saringan Pasir Lambat dapat dilihat sebagai berikut :
Atau mungkin anda dapat memodifikasinya sehingga menjadi seperti gambar di
bawah ini
Untuk perawatan saringan pasir lambat, secara berkala pasir dan kerikil harus
selalu dibersihkan. Hal ini untuk menjaga agar kuantitas dan kualitas air bersih
yang dihasilkan selalu terjaga dan yang terpenting adalah tidak terjadi
penumpukan patogen / kuman pada saringan. Untuk mendapatkan hasil air bersih
yang lebih maksimal baik kualitas maupun kuantitasnya, anda dapat
menggabungkan atau mengkombinasikan saringan pasir lambat ini
dengan berbagai jenis metode penyaringan air sederhana lainnya.
Adapun untuk disinfeksi / penghilangan kuman yang terkandung dalam air dapat
menggunakan menggunakan berbagai cara seperti khlorinasi, brominasi,
ozonisasi, penyinaran ultraviolet ataupun menggunakan aktif karbon. Untuk
menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya air hasil penyaringan dimasak
terlebih dahulu hingga mendidih sebelum dikonsumsi atau anda mungkin dapat
menggunakan cara disinfeksi / menghilangkan kuman pada air secara sederhana
lainnya.
POSTED BY PUTRIKU AT 11:34 PM NO COMMENTS:
LABELS: AIR BERSIH, ALAT SEDERHANA, PENGOLAHAN LIMBAH
CAIR,SARINGAN, SARINGAN AIR, SARINGAN AIR SEDERHANA, SARINGAN PASIR
Cara Sederhana Menghilangkan Kuman dari Air MinumAir bersih yang kita dapat dari PAM/PDAM/ledeng, sumur ataupun saringan
air yang kita miliki mungkin akan terlihat bening, tidak berasa dan tidak berbau,
tetapi hal itu tidak menandakan bahwa air tersebut bersih dari kuman penyakit.
Sebelum dikonsumsi, sebaiknya kita harus memastikan bahwa air yang akan kita
konsumsi terbebas dari kuman penyakit. Disinfeksi atau menghilangkan kuman
dari air minum sangat penting dilakukan agar kuman tersebut tidak masuk ke
dalam tubuh kita.
Ada berbagai cara untuk melakukan disinfeksi atau menghilangkan kuman
penyakit dari air yang akan kita konsumsi. Selengkapnya sebagai berikut :
1. Memanaskan atau memasak air
Pasteurisasi atau pemanasan untuk air yang akan dikonsumsi pada suhu /
temperatur 55ºC - 60ºC selama sepuluh menit akan mematikan sebagian besar
patogen atau kuman penyakit yang ada/terkandung di dalam air. Cara yang lebih
efektif adalah memasak atau merebus air yang akan kita konsumsi hingga
mendidih. Cara ini sangat efektif untuk mematikan semua patogen yang ada
dalam air seperti virus, bakteri, spora, fungi dan protozoa. Lama waktu air
mendidih yang dibutuhkan adalah berkisar 5 menit, namun lebih lama lagi
waktunya akan lebih baik, direkomendasikan selama 20 menit.
Walaupun mudah dan sering kita gunakan, kendala utama dalam memasak air
hingga mendidih ini adalah bahan bakar, baik itu kayu bakar, briket batubara,
minyak tanah, gas elpiji ataupun bahan bakar lainnya.
2. Radiasi dan Pemanasan Dengan Menggunakan Sinar Matahari
Proses radiasi ultra violetdan pemanasan air dengan menggunakan sinar
matahari ini dapat dilakukan dengan bantuan wadah logam ataupun botol
transparan. Botol transparan yang digunakan umumnya adalah botol plastik.
Botol kaca dapat digunakan tetapi memiliki kelemahan mudah pecah, lebih berat
dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pemanasan. Oleh karena itu
gunakanllah botol kaca yang dapat ditembus oleh sinar ultra violet.
Untuk mengantisipasi bahaya dari pemakaian plastik, sebaiknya gunakan botol
plastik dengan nomor logo daur ulang 1 atau PETE/PET (polyethylene
terephthalate), atau lebih baik lagi bila anda memiliki botol bernomor 5 atau PP
(polypropylene). Keterangan lebih lanjut mengenai jenis plastik tersebut dapat
anda lihat padanomor jenis plastik daur ulang.
Untuk mempercepat proses radiasi dan pemanasan botol transparan tersebut
dicat hitam pada salah satu sisinya (50% dari permukaan botol) atau diletakkan
pada permukaan media yang berwarna gelap yang dapat mengumpulkan dan
menimbulkan radiasi panas. Pada kondisi demikian, setelah diletakkan selama
beberapa jam (5-6 jam untuk keadaan cerah) air di dalam botol tersebut akan
dapat mencapai 55ºC (mencapai suhu pasteurisasi) sehingga patogen yang ada
dalam air dapat dieliminir.
Untuk hasil yang lebih baik lagi, sebelum dijemur lakukan proses aerasi dengan
mengocok botol terlebih dahulu setelah itu botol diletakkan pada permukaan
metal seperti atap seng.
3. Air Perasan Jeruk Nipis
Cara ini efektif untuk mengatasi virus kolera. Dengan menambahkan air jeruk
nipis hingga mencapai 1-5% dari air yang hendak dikonsumsi dapat menurunkan
pH air di bawah 4,5. Pada tahap ini virus kolera dapat dikurangi hingga hampir
100%. Selain itu dari hasil penelitian, pertumbuhan virus kolera pada nasi dapat
ditahan dengan menggunakan air jeruk nipis pada saat dimasak.
Kelemahan dari cara ini adalah bila campuran air perasan jeruk nipis terlalu
banyak akan dapat merubah rasa air.
POSTED BY PUTRIKU AT 11:21 PM NO COMMENTS:
LABELS: AIR BERSIH, BOTOL, DISINFEKSI AIR , KUMAN, MEMASAK AIR, SINAR
MATAHARI , ULTRA VIOLET
Mendapatkan Air Bersih dari Air Laut / Air Asin Melalui Proses / Cara Distilasi SederhanaCara paling mudah mendapatkan air bersih dari air sumur, air hujan ataupun air
sungai adalah mendapatkan saringan air. Walaupun demikian, saringan air
sederhana pada umumnya tidak akan mampu untuk mengatasi masalah
kandungan garam yang ada dalam air baku / sumber air yang kita miliki. Untuk
mengatasi masalah kandungan garam atau rasa asin tersebut dapat
menggunakan cara distilasi sederhana.
Air bersih yang dihasilkan dari proses distilasi didapatkan dengan jalan
melakukan penguapan terhadap air sumber / air baku. Cara ini efektif untuk
menghilangkan garam yang menyebabkan rasa asin pada air. Ada dua cara
sederhana dalam membuat alat distilasi air ini, yakni menggunakan panas buatan
yang dihasilkan oleh kompor atau menggunakan sinar matahari.
Stove-top still merupakan model sederhana untuk alat distilasi dengan
menggunakan kompor. Pertama-tama kompor memanaskan air yang ada sebuah
belanga. Pemanasan tersebut akan menghasilkan uap panas yang akan dipakai
untuk memanaskan belanga kedua yang berisi air sumber yang nantinya akan
berisi air bersih. Pemanasan pada belanga kedua juga akan memicu munculnya
uap air dari air sumber. Butiran-butiran uap air ini akan tertahan poleh membran
plastik dan akhirnya akan jatuh pada wadah air bersih yang terletak ditengah-
tengah belanga kedua. Untuk lebih lengkapnya lihat gambar dibawah ini.
Adapun cara yang kedua adalah menggunakan sinar matahari untuk
menghasilkan uap air. Butiran uap-uap air tersebut kemudian akan tertahan pada
kaca tembus pandang. Setelah butiran semakin banyak, maka akan berubah
menjadi tetesan air yang akan ditahan oleh palung/talang air yang akan
mengarahkan butiran air ke dalam wadah untuk penampungan air bersih. Ada
berbagai cara distilasi menggunakan sinar matahari ini yang selengkapnya dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
Dari kedua cara tersebut tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-
masing. Dengan menggunakan kompor tentunya tidak akan terpengaruh oleh
perubahan cuaca (misal langit sedang mendung ataupun hujan). Sedangkan
dengan menggunakan sinar matahari tentunya lebih hemat bahan bakar atau
bahkan dengan kata lain tidak memerlukan biaya tambahan untuk membeli bahan
bakar.
Sekalipun air yang dihasilkan dari proses distilasi adalah hasil dari penguapan.
sebaiknya air tersebut sebelum dikonsumsi dimasak hingga mendidih terlebih
dahulu atau setidaknya dilakukan prosesdisinfeksi / menghilangkan kuman
secara sederhanaterlebih dahulu. Hal ini untuk menjaga kebersihan dan
kualitas air yang sedikit banyak terpengaruh pada saat penampungan /
penyimpanan air hasil destilasi.POSTED BY PUTRIKU AT 10:54 PM 1 COMMENT:
LABELS: AIR BERSIH, ALAT SEDERHANA, DISTILASI , KEGUNAAN PLASTIK ,SARINGAN AIR
ASIN, SARINGAN AIR SEDERHANA
T U E S D A Y , A P R I L 2 1 , 2 0 0 9
Saringan Air TradisionalBila anda mengalami masalah karena air di rumah anda cuma sedikit keruh, tentu
anda dapat mengatasinya dengan menggunakan metode penyimpanan air untuk
mendapatkan air bersih. Tetapi jika mungkin karena rumah anda dulunya adalah
sawah atau dekat dengan sungai/pabrik sehingga airnya pun ternyata lebih
keruh, kotor, kuning, coklat, atau bahkan mungkin air dapat berwarna hitam dan
memiliki bau tak sedap maka anda dapat menggunakan bahan kimia seperti
"AGS" atau tawas, atau mungkin menggunakan bahan koagulan alami seperti
bubuk dari biji daun kelor atau mungkin juga dengan menggunakan saringan.
Dari hasil pertimbangan saya sendiri, untuk jangka panjang penggunaan saringan
air akan lebih baik daripada menggunakan bahan campuran kimia / alami.
Tentunya yang menjadi pertimbangan adalah selama air sumber yang kita miliki
belum tercemar oleh limbah kimia berbahaya, air yang keruh, kotor ataupun
berbau masih dapat diatasi. Jika memiliki cukup uang, anda dapat mencoba
menggunakan saringan bermerk seperti ditempat / depo pengisian air minum isi
ulang. Jika tidak, mungkin membuat saringan air sederhana dapat menjadi salah
satu alternatif yang patut dipertimbangkan.
Untuk pembuat saringan air sederhana anda dapat menggunakan cadas, tanah
liat, bambu dan arang aktif, ataupun saringan ijuk+pasir+dst. Untuk saringan
dari cadas dan tanah liat. Bagus sih sebab air yang dihasilkan dapat dikonsumsi,
tapi dengan cara pembuatannya yang susah dan debit air hasil penyaringan yang
kecil, saringan ini bukan pilihan utama bagi saya. Selanjutnya saringan bambu,
walaupun bambu mudah didapat, tetapi butuh keahlian khusus untuk bekerja
dengan bambu.
Pilihan terakhir adalah membuat saringan tradisional dengan menggunakan
injuk+arang+pasir+kerikil+batu. Cara membuat saringan ini cukup mudah.
Saringan dimulai dengan membuat lapisan pasir, ijuk, arang aktif, pasir dan batu.
Hasilnya?? sangat TIDAK mengecewakan. air yang tadinya keruh, kuning atau
bahkan hitam bercampur bau sekalipun akan menjadi jernih dan tanpa bau
setelah melewati saringan ini.
Untuk media tempat saringan anda dapat menggunakan bahan dari tong, drum,
ember, ataupun sambungan kaleng / sambungan botol plastik. Sedangkan ukuran
lapisan saringan anda dapat sesuaikan dengan masalah yang anda hadapi.
Semakin bau air sumber yang didapat, sebaiknya semakin tebal lapisan arang
yang digunakan. sebab salah satu kegunaan arang dalam saringan air ini adalah
untuk menghilangkan bau. Bila masalah yang anda hadapi cukup berat karena
sumber air yang anda miliki sudah terlalu parah, anda dapat mencoba dengan
menambahkan satu buah lapisan batu zeolit.
Pada mulanya air yang dihasilkan tidak terlalu jernih, tapi lama kelamaan ± 10
menit kemudian akan menjadi jernih. Sedangkan untuk debit air yang dihasilkan,
hasilnya akan tergantung pula pada ukuran saringan dan keran/saluran tempat
keluarnya air bersih.
Untuk perawatan saringan air sederhana tersebut, bersihkanlah saringan air
tersebut secara rutin setiap 2-3 bulan sekali terutama bila debit air yang keluar
semakin kecil atau bila kualitas air yang dihasilkan mulai berkurang (menjadi
keruh). Cara membersihkannya pun cukup dengan mengeluarkan semua isi
saringan (injuk, pasir, kerikil, dsb) lalu cuci bersih semuanya dan jemur hingga
kering. Bila telah kering masukkan kembali bahan-bahan tersebut ke dalam
saringan seperti semula. Untuk menjaga kualitas saringan air, gantilah injuk yang
digunakan paling lama setiap 6 bulan sekali.
Untuk melihat berbagai jenis saringan sederhana lainnya dapat anda lihat
di kumpulan teknik penyaringan air sederhana.POSTED BY PUTRIKU AT 12:10 AM NO COMMENTS:
LABELS: AIR BERSIH, AIR MINUM, ALAT BANTU SEDERHANA, SARINGAN,SARINGAN
AIR, SARINGAN AIR SEDERHANA, SARINGAN AIR TRADISIONAL ,TEKNOLOGI TEPAT
GUNA, TIPS DAN TRIK
MAHASISWA Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Bambang, Dedik
Sumaryanta, dan Alfian Syahril Mustofa, menciptakan alat penyaring air sederhana. Alat tersebut
berfungsi menyaring air kotor menjadi air bersih yang layak digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Sementara keperluan minum tetap memerlukan proses perebusan agar lebih aman.
Alat ini juga digunakan sirkulasi air yang digunakan untuk kolam ikan dengan tujuan menjadikan
derajat keasaman (pH) netral sehingga tidak perlu mengganti air. Alfian menjelaskan, pembuataan
alat dilatarbelakangi banyaknya air tanah dan air permukaan yang tercemar kotoran.
“Saat ini sebagian kota-kota besar Indonesia banyak air kotor yang tersebar untuk keperluan rumah
tangga. Selain itu, air juga dicemari logam-logam berat yang bersifat racun atau memiliki kandungan
ion besi dan mangan yang tinggi,” kata Alfian (14/2).
Padahal, air yang mengandung bakteri patogen atau zat-zat terlarut lain dapat berakibat langsung
pada kesehatan. Penggunaan air yang tercemar untuk keperluan mandi atau cuci dapat berakibat
langsung pada kesehatan mata dan kulit seperti kuman, kudis, kurap, dan borok. Penyakit mata juga
mudah ditularkan lewat air.
Kulit dapat mengalami iritasi, kering, kusam, dan kehitaman bila menggunakan air dengan kandungan
ion besi dan mangan yang tinggi. Makanan juga dapat terkontaminasi akibat peralatan dapur atau alat
makan dicuci dengan air yang tercemar.
“Karena itu, air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari seharusnya dilakukan pengolahan air
terlebih dahulu agar dapat memenuhi syarat kesehatan,” terang Alfian.
Cara kerja alat ini, kali pertama tutup keran 1 dan keran 2, kemudian isi bak pertama dengan air
olahan. Beri koagulan dari arang aktif dan diamkan selama 30 menit. Setelah didiamkan, salurkan air
ke tabung yang berisi bahan penyaring yang terdiri dari pasir, kerikil, arang, dan ijuk dengan membuka
keran 1 dan tutup keran 2 supaya pasir tetap terendam.
Lalu, isikan kembali tabung pertama dan proses koagulasi kembali. Setelah itu, buka keran 1 dan
keran 2 sehingga keluar air bersih. Jika air dalam tabung pertama habis, keran 2 cepat ditutup. Pasir
tetap dibiarkan dalam keadaan terendam terus meski tidak dioperasikan.
Mahasiswa asal Magelang ini menuturkan, alatnya terdiri dari beberapa komponen utama: kerangka
alat, bahan penyaring, wadah penampung air/tabung atas, dan wadah bahan penyaring/tabung bawah
dengan sistem kerja yang sederhana. Desain alat ini cukup sederhana sehingga mudah dipindahkan
ketempat lain tanpa memerlukan alat angkat khusus.
Alat dengan taksiran seharga Rp 1.800.500 ini memiliki dimensi alat panjang 1.600 mm, lebar 80 mm,
tinggi 1800 mm. Kapasitas tabung 225 liter air dan ± 358 kg bahan penyaring serta memiliki waktu
produksi ± 13 detik untuk botol berukuran 500 ml. Sementara bahan yang digunakan untuk konstruksi
alat penyaring air sederhana ini adalah kerangka menggunakan baja profil siku bahan ST. 37 dan
tabung bahan penyaring menggunakan plat stainless steel.
Tingkat keamanan desain konstruksi alat penyaring air sederhana dapat dikategorikan cukup baik
karena memenuhi beberapa syarat, antara lain konstruksi alat yang kuat dengan didukung rangka
yang kokoh dari bahan baja prosil siku, sumber penggerak yang bebas polusi dan tidak bising, dan
memenuhi syarat keselamatan kerja bagi operator.
Perawatan alat harus selalu diperhatikan, yakni bila air yang keluar telah keruh atau alirannya kurang
lancer. Artinya dalam saringan sudah banyak lumpur, maka bahan penyaring perlu dibersihkan.
Terlebih lagi harus senantiasa dilakukan pemeriksaan berkala dan harian. (affan safani)
ATASI KRISIS AIR: Alat sederhana multi fungsi
Untuk menguji kualitas air, seperti kekeruhan, berwarna dan berbau dapat langsung diseteksi dengan
panca indera. Namun air yang terlihat jernih dan tidak berbau belum tentu aman untuk digunakan
untuk minum. Karenanya perlu diuji kualitasnya apakah memenuhi syarat kesehatan ataukah tidak.
Analisis kualitas air dapat dilakukan di laboratorium maupun secara sederhana. Pemeriksaan di
laboratorium akan menghasilkan data yang lengkap dan bersifat kuantitatif, namun biayanya cukup
mahal.
Analisis secara sederhana dapat dilakukan sendiri di rumah untuk menguji kandungan kimia dalam
air, yaitu sebagai berikut :
Setengah gelas air yang akan diperiksa dicampurkan dengan segelas air teh.
Selanjutnya didiamkan dalam keadaan terbuka hingga satu malam
Periksalah apakah ada perubahan warna, lendir dan lapisan seperti minyak di permukaan.
Semakin cepat perubahan yang terjadi pada air teh menunjukkan semakin tinggi kandungan kimiawi
air tersebut. Bila perubahannya lambat atau baru berubah setelah pengamatan satu malam,
kandungan kimiawinya lebih sedikit, namun tetap air itu kurang baik dikonsumsi. Dapat digunakan
untuk keperluan lain, kecuali untuk dikonsumsi.
Air yang mengandung tingkat kesadahan dan kandungan logam tinggi dapat terlihat bila air teh
berubah menjadi hitam, ungu atau biru. Bila air tetap berwarna seperti air teh, maka secara kimia
kualitas air itu baik.
Gambar 1. Pengujian kandungan kimia air menggunakan air teh
Pengujian air secara biologis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Air yang diuji dimasukkan ke dalam gelas kemudian ditutup.
Air tersebut dibiarkan sampai lima hari
Setelah lima hari air diperiksa. Apabila terdapat perubahan warna atau gumpalan warna (putih,
hitam atau hijau), maka air tersebut kurang baik secara biologis (mengandung mikroorganisme
atau bakteri berbahaya).
Air yang baik akan tetap jernih meskipun disimpan selama 5 hari.
Semakin cepat terjadinya perubahan warna atau gumpalan pada air yang diperiksa menunjukkan
semakin tinggi kadar mikroorganisme yang dikandungnya.
Gambar 2. Pengujian Sifat Biologi Air Secara Sederhana
Untuk mendapatkan filter penyaring air cocok dengan kondisi air di rumah anda silahkan KLIK DISINI
Ada banyak indikator yang menunjukkan tingkat pencemaran air tanah, yang harus dilakukan di
laboratorium. Namun secara sederhana air tanah yang tercemar juga bisa dikenali lewat pengamatan
fisik.
Untuk mendapatkan air tanah dengan kualitas baik, sumur harus dibuat dengan kedalaman tertentu.
Sumur yang terlalu dangkal akan terisi air permukaan, yang lebih mudah terkontaminasi oleh cemaran
atau polutan.
Sumber pencemaran terdiri dari polutan alami (mineral dan mikroorganisme) serta polutan buatan.
Polutan buatan manusia seperti residu (sisa) bahan kimia umumnya lebih berbahaya dibandingkan
polutan alami.
Polutan buatan bisa datang dari limbah rumah tangga, industri maupun pertanian. Dari rumah tangga
antara lain berupa air sabun bekas cucian. Dari industri lebih beragam, sementara dari pertanian
antara lain pupuk dan pestisida.
Air bersih yang layak untuk dikonsumsi seharusnya tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.
Adanya pencemaran menyebabkan perubahan pada sifat tersebut.
Tanda-tanda bahwa air tanah sudah tercemar dapat dikenali melalui pengamatan fisik. Beberapa di
antaranya seprti dikutip dari Indiastudychannel, Selasa (25/5/2010) adalah:
1. Warna kekuningan akan muncul jika air tercemar chromium dan materi organik. Jika air berwarna
merah kekuningan, itu menandakan adanya cemaran besi. Sementara pengotor berupa lumpur akan
memberi warna merah kecoklatan.
2. Kekeruhan juga merupakan tanda bahwa air tanah telah tercemar oleh koloid (bio zat yang lekat
seperti getah atau lem). Lumpur, tanah liat dan berbagai mikroorganisme seperti plankton maupun
partikel lainnya bisa menyebabkan air berubah menjadi keruh.
3. Polutan berupa mineral akan membuat air tanah memiliki rasa tertentu. Jika terasa pahit,
pemicunya bisa berupa besi, alumunium, mangaan, sulfat maupun kapur dalam jumlah besar.
4. Air tanah yang rasanya seperti air sabun menunjukkan adanya cemaran alkali. Sumbernya bisa
berupa natrium bikarbonat, maupun bahan pencuci yang lain misalnya detergen.
5. Sedangkan rasa payau menunjukkan kandungan garam yang tinggi, sering terjadi di daerah sekitar
muara sungai.
6. Bau yang tercium dalam air tanah juga menunjukkan adanya pencemaran. Apapun baunya, itu
sudah menunjukkan bahwa air tanah tidak layak untuk dikonsumsi.
Air yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :
1. Air harus jernih atau tidak keruh. Kekeruhan pada air biasanya disebabkan oleh adanya
butir-butir tanah liat yang sangat halus. Semakin keruh menunjukkan semakin banyak butir-
butir tanah dan kotoran yang terkandung di dalamnya.
2. Tidak berwarna. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain berbahaya bagi
kesehatan, misalnya pada air rawa berwarna kuning , air buangan dari pabrik , selokan, air
sumur yang tercemar dan lain-lain.
3. Rasanya tawar. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air
tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air,
sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.Tidak
berbau. Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air
yang berbau busuk mengandung bahan-bahan organik yang sedang didekomposisi (diuraikan)
oleh mikroorganisme air.
4. Derajat keasaman (pH) nya netral sekitar 6,5 – 8,5 . Air yang pHnya rendah akan terasa
asam, sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh air alam yang terasa asam adalah air
gambut (rawa)
5. Tidak mengandug zat kimia beracun, misalnya arsen, timbal, nitrat, senyawa raksa, senyawa
sulfida, senyawa fenolik, amoniak serta bahan radioaktif.
6. Kesadahannya rendah. Kesadahan air dapat diakibatkan oleh kandungan ion kalsium
(Ca2+)dan magnesium (Mg2+) . Hal ini dapat dilihat bila sabun atau deterjen yang
digunakan sukar berbusa dan di bagian dasar peralatan yang dipergunakan untuk merebus air
terdapat kerak atau endapan. Air sadah dapat juga mengandung ion-ion Mangan
(Mn2+)dan besi (Fe2+) yang memberikan rasa anyir pada air dan berbau, serta akan
menimbulkan noda-noda kuning kecoklatanpada peralatan dan pakaian yang dicuci. Meskipun
ion kalsium, ion magnesium, ion besi dan ion mangan diperlukan oleh tubuh kita. Air sadah
yang banyak mengandung ion-ion tersebut tidak baik untuk dikonsumsi. Karena dalam jangka
panjang akan menimbulkan kerusakan pada ginjal, dan hati. Tubuh kita hanya memerlukan ion-
ion tersebut dalam jumlah yang sangat sedikit sedikit sekali. Kalsium untuk pertumbuhan tulang
dan gigi, mangan dan magnesium merupakan zat yang membantu kerja enzim, besi dibutuhkan
untuk pembentukan sel darah merah.Batas kadar ion besi yang diizinkan terdapat di dalam air
minum hanya sebesar 0,1 sampai 1 ppm ( ppm = part per million, 1ppm = 1 mgr/1liter). Untuk
ion mangan ; 0,005 – 0,5 ppm, ion kalsium : 75 – 200 ppm dan 1on magnesium : 30 – 150 ppm.
7. Tidak boleh mengandung bakteri patogen seperti Escheria coli , yaitu bakteri yang biasa
terdapat dalam tinja atau kotoran, serta bakteri-bakteri lain yang dapat menyebabkan penyakit
usus dan limpa, yaitu kolera, typhus, paratyphus, dan hepatitis. Dengan memasak air terlebih
dahulu hingga mendidih, bakteri tersebut akan mati.
nyata nutrisi bukan hanya berasal dari makanan, kualitas air yang dikonsumsi juga turut
memengaruhi. Untuk itu, pilihlah air bersih dan sehat untuk konsumsi sehari-hari.
Ada tiga hal penting yang penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Oksigen, makanan, dan air. Di antara
ketiganya, biasanya makanan lah yang mendapat perhatian lebih. Padahal, baik oksigen dan air
memiliki peran yang sama vitalnya.
Malah, begitu besarnya peran air di dalam tubuh kita sehingga kadang- kadang air dimasukkan
sebagai zat gizi yang ke enam setelah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Dikatakan oleh pakar air dari Balai Besar Industri Argo (BBIA) Ir Maman Rohaman MSc bahwa air
adalah nutrisi penting bagi tubuh, tetapi paling sering kita abaikan. Tubuh manusia terdiri atas lebih
dari 60 persen air dengan organ tubuh paling penting akan kadar air mencapai 80 persen adalah otak,
darah, paru-paru, dan ginjal.
Air berfungsi untuk mentransportasi mineral, vitamin, protein, dan zat gizi lainnya ke seluruh tubuh.
Keseimbangan tubuh dan temperatur juga sangat bergantung pada air. Air merupakan pelumas
jaringan tubuh sekaligus bantalan sendi, tulang, dan otot.
Maman menjelaskan, air memiliki manfaat yang besar untuk tubuh, di antaranya untuk menjaga
keseimbangan cairan di dalam tubuh, mengganti cairan tubuh yang keluar melalui keringat, napas,
urine, juga feses.
Air juga menjaga tingkat kekentalan darah dalam tubuh. Semakin kental darah dalam tubuh, semakin
berisiko terhadap kesehatan. Fungsi air lainnya adalah mengganti mineral yang hilang dan menjaga
metabolisme dan suhu tubuh.
“Minum adalah hal yang paling penting dan esensial dalam metabolisme tubuh manusia,” ungkap
Maman yang juga menjabat sebagai Kabid Pengujian Sertifikasi dan Kalibrasi BBIA dalam acara
bertema “Awas Air Kemasan Anda Mengandung Mikroba dan Patogen” yang diadakan FX Jakarta
beberapa waktu lalu.
Untuk mengonsumsi air yang baik sehingga seseorang mendapatkan nutrisinya, maka harus
diperhatikan apakah air minum tersebut melalui proses pengolahan yang baik.
Dijelaskan oleh Kepala Seksi Pengujian BBIA Mulhaquddin Ssi Msi bahwa air minum adalah air yang
melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
“Bila konsumsi air yang diminum tidak aman, maka pengaruhnya bisa berbeda lagi dengan
kekurangan konsumsi air minum,” ujarnya dalam acara yang sama.
Mulhaquddin menjelaskan, banyak bakteri berbahaya yang terdapat dalam air minum dan bisa
mengganggu tubuh apabila air minum tersebut tidak diolah dengan baik.
Seperti pada air minum dalam kemasan (AMDK) yang apabila diproses dengan cara tidak higienis,
maka bisa terdapat bakteri berbahaya, di antaranya Pseudomonas aeruginosa. Bakteri ini
menimbulkan beragam penyakit, di antaranya infeksi saluran kemih, infeksi pada saluran napas,
infeksi pada saluran pencernaan, dan infeksi pada sistem syaraf pusat.
Bakteri lain yang sering dijumpai dalam air adalah Escherichia coli. Ini merupakan bakteri yang
menimbulkan penyakit, seperti diare, infeksi saluran kemih, sepsis (peradangan di seluruh tubuh), dan
meningitis (radang membran pelindung sistem syaraf pusat sehingga dapat menyebabkan kerusakan
kendali gerak, pikiran, bahkan kematian).
Selain itu, bakteri yang terdapat di dalam AMDK yang tidak diproses dengan baik yaitu bakteri
Salmonella spyang bisa menimbulkan penyakit tifus, pendarahan usus, diare, demam, mual dan
muntah-muntah.
“AMDK yang memiliki bakteri di atas ambang batas, jika terkonsumsi dapat menyebabkan gangguan
kesehatan dan akan menyerang terutama bagi mereka yang imuno compromize atau yang memiliki
masalah kesehatan,” ungkap pria lulusan Fakultas MIPA Kimia ini.
Untuk mendapatkan filter penyaring air cocok dengan kondisi air di rumah anda silahkan KLIK DISINI
Sewaktu saat bencana datang kelangkaan air bersih tentunya menjadi permasalahan yang perlu
diperhatikan. Pada kondisi ini banyak sumber air yang mengalami pencemaran. Dua pertiga dari berat
tubuh manusia adalah air. Hal ini membuat manusia mampu bertahan hidup tanpa makanan selama
tiga minggu, tetapi tidak mungkin hidup tanpa air selama lebih dari tiga hari. Kondisi air yang
dikategorikan aman dan sehat dikonsumsi adalah jernih, tak berwarna, tak berbau, tak berasa,
bebas dari penyakit yang mengandung mikroorgansime dan bebas zat kimia berbahaya.
Dengan adanya bencana alam tentunya membuat banyak sumber mata air bersih tercemar, baik
karena bahaya biologis (seperti virus, bakteri atau cacing) maupun bahaya kimia (seperti deterjen.
Pelarut, sianida, logam berat, asam mineral dan organik, senyawa nitrogen, sulfida, amoniak dan
senyawa organik beracun biosidal varietas besar).
Bahaya biologis dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti:
1. Diare
2. Infeksi cacing
3. Disentri (baik amuba dan bakteri)
4. Kolera
5. Masalah lambung
6. Penyakit tipus
7. Penyakit kuning
Sedangkan bahaya kimia dapat menyebabkan masalah kesehatan sebagai berikut:
1. Infeksi kulit
2. Gangguan usus
3. Gangguan hati, tulang dan sistem peredaran darah, kelahiran anomali
4. Anemia, kerusakan sumsum tulang, leukemia
5. Kerusakan sistem saraf pusat
6. Masalah karsinogenik
Berikut beberapaa cara lain untuk mengurangi bahaya pencemaran air baik secara biologis maupun
kimiawi:
Penyaringan dan perebusan.
Meski tampak bersih, air yang akan diminum harus disaring dan direbus hingga mendidih setidaknya
selama 5-10 menit. Hal ini dapat membunuh bakteri, spora, ova, kista dan mensterilkan air.
Proses penyaringan ini juga menghilangkan karbon dioksida dan pengendapan kalsium karbonat.
Disinfeksi kimia.
Hal ini berguna untuk memurnikan air yang disimpan pada tempat seperti di genangan air, tangki atau
air sumur.
Bubuk pemutih.
Proses ini merupakan diklorinasi kapur. 2,3 gram bubuk pemutih diperlukan untuk mendisinfeksi 1
meter kubik (1.000 liter) air. Tapi air yang sangat tercemar dan keruh tidak bisa dimurnikan dengan
metode ini.
Tablet klorin.
Dipasaran, tablet klorin dijual dengan nama tablet halazone. Senyawa ini mungkin cukup mahal tetapi
efektif untuk memurnikan air dengan skala kecil.
Filter.
Ada beberapa jenis filter air, antara lain filter keramik ‘lilin’ dan UV filter.
Bagian utama dari sebuah filter keramik ‘lilin’ ini adalah lilin yang terbuat dari porselin atau tanah
infusorial. Permukaannya dilapisi dengan katalis perak sehingga bakteri yang masuk ke dalam akan
dibunuh. Metode ini menghilangkan bakteri yang biasanya ditemukan dalam minum air, tetapi tidak
efektif dengan virus yang bisa lolos saringan.
Air bersih dan air layak minum atau air minum sehat adalah dua hal yang tidak sama tetapi sering
dipertukarkan. Tidak semua air bersih layak minum, tetapi air layak minum biasanya berasal dari air
bersih. Air bersih perlu diolah dahulu agar layak minum dan menjadi air minum sehat.
Lebih dari 100 juta orang Indonesia tidak mempunyai akses langsung terhadap air bersih apalagi air
minum sehat. Lebih dari 70% total penduduk Indonesia tergantung pada air yang diambil dari sumber
air yang sudah terkontaminasi. Air yang terkontaminasi dapat membawa penyakit bahkan kematian.
Salah satunya adalah penyakit Diare yang sepintas terlihat sederhana dan tidak berbahaya, diare
adalah pembunuh balita nomor dua di Indonesia setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
karena menyebabkan 100.000 balita meninggal setiap tahun.
Untuk menghindarkan diri dari penyakit seperti Diare, maka air bersih harus diolah terlebih dahulu
agar layak dan sehat untuk diminum. Ada berbagai cara untuk membuat air bersih agar layak untuk
dikonsumsi oleh manusia.
CARA MENDAPATKAN AIR MINUM SEHAT
Ada beberapa cara untuk mendapatkan air minum sehat, antara lain:
1. Merebus: Air bersih direbus sampai matang (mendidih) dan biarkan mendidih (tetap jerang air di
atas kompor yang menyala, jangan matikan kompor) selama 3-5 menit untuk memastikan kuman-
kuman yang ada di air tersebut telah mati;
2. Sodis (Solar Disinfection) atau pemanasan air dengan menggunakan tenaga matahari. Air bersih
dimasukkan ke dalam botol bening kemudian diletakkan di atas genteng rumah selama 4-6 jam saat
cuaca panas atau 6-8 jam saat cuaca berawan. Panas matahari dan sinar ultra violet akan membunuh
kuman-kuman yang ada di air sehingga air menjadi layak minum;
3. Klorinasi, atau proses pemberian cairan yang mengandung klorin untuk membunuh bateri dan
kuman yang ada di dalam air bersih. Salah satunya yang tersedia adalah “Air Rahmat” yang siap
untuk dipakai pada tingkat rumah tangga.
Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai planet biru,
karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan
mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur mulai berubah warna atau
berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis. Sekalipun air
sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau, selama
kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya merubahnya menjadi air bersih yang layak
pakai dimana salah satu caranya adalah membuat saringan air.
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih, dan
cara yang paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air, dan bagi kita mungkin yng
paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa
penyaringan air secara sederhana tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang terlarut di
dalam air. Gunakan destilasi untuk menghasilkan air yang tidak mengandung garam. Berikut
beberapa aternatif cara sederhana untuk mendapatkan air bersih dengan cara penyaringan air :
1. Saringan Kain Katun.
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling
sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini
dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan
tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.
2. Saringan Kapas
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya
penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran
dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan
kerapatan kapas yang digunakan.
3. Aerasi
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan
diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan
metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel
mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan
membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
4. Saringan Pasir Lambat (SPL)
Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada
bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku
melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil. Untuk keterangan lebih
lanjut dapat temukan pada artikel Saringan Pasir Lambat (SPL).
5. Saringan Pasir Cepat (SPC)
Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas
dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan
Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan
menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir.
Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikel Saringan Pasir Cepat (SPC).
6. Gravity-Fed Filtering System
Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan Saringan
Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air disaring menggunakan
Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali
menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air
bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan
yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir Lambat.
7. Saringan Arang
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan
arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku.
Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik
dapat digunakan arang aktif. Untuk lebih jelasnya dapat lihat bentuk saringan arang yang
direkomendasikan UNICEF pada gambar di bawah ini.
8. Saringan air sederhana / tradisional
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan pasir
lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah
satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat
pada artikel saringan air sederhana.
9. Saringan Keramik
Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan dan
digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen
filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai
disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan
tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk
mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau
kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik
tersebut pada air yang mengalir.
10. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu
Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan menggunakan
pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa Kerobokan, Bali.
Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran
irigasi sawah.
Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila
dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.
11. Saringan Tanah Liat.
Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada bagian
bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya. Lihat saringan keramik.
Untuk mendapatkan
(ALAT) Filter Penyaringan & Penjernihan Air Bersih / Sumur Bor / Tanah untuk Rumah Tangga
(Alat) Filter Penyaringan & Penjernihan Air sangat diperlukan untuk memenuhikebutuhan air
bersih Rumah Tangga, terutama untuk yang tinggal di kawasan perkotaan.
Dengan Melihat besarnya peran dan fungsi air bersih dalam kehidupan sehari-
hari terutama di daerah perkotaan, KAMILA fresh water filter telah berhasil menciptakan alat / filter
untuk penyaringan & penjernihan air yang sudah teruji secara ilmiah dan mampu menyerap kotoran
lebih banyak serta menghilangkan bau, warna, kuman, besi, mangan, dll.
Apakah air tanah (sumur bor) Anda kurang bersih dan memiliki kadar besi yang tinggi?
Atau Anda memiliki masalah dengan air tanah (sumur bor) yang berwarna kuning?
Dengan banyaknya permasalahan mengenai air bersih terutama di pusat-
pusat kota dan kawasan industri, limbah industri biasanya merupakan penyebab utama penurunan
kualitas air bersih sehingga air baku dirumah Anda tidak dapat langsung digunakan untuk keperluan
sehari-hari karena tidak memenuhi standar air bersih. Masalah yang sering sekali muncul adalah air
Anda nampak jernih ketika keluar dari kran, namun setelah beberapa saat akan nampak berwarna
kuning, bahkan dalam jangka waktu lama akan membentuk endapan kuning dan menempel didasar
bak penampungan air, apakah hal itu terjadi pula pada Anda? Jika demikian berarti air Anda
mengandung besi (Fe). Besi dalam air berupa ion Fe2+ kemudian besi di bak penampungan air
tersebut berinteraksi dengan udara bebas sehingga teroksidasi menjadi ion Fe3+ dan berwarna
kuning. Besar kecilnya kandungan besi dirumah Anda dapat dilihat dari intensitas warna kuning yang
terbentuk.
Tingginya kadar besi selain berbahaya untuk kesehatan juga warna kuning yang terbentuk merusak
nilai estetika. Tentunya Anda tidak menginginkan air Anda berwarna kuning kotor bukan?
Kami memberikan solusi yang terjangkau untuk masalah Anda:
Kamila Fresh berpengalaman dalam produksiKarbon Aktifsebagai media penyaring air,
menghadirkan produk yang sudah banyak digunakan terutama di wilayah kota-kota besar.
Alat/Filter Penyaring & Penjernih Air yang kami produksi akan membantu menyelesaikan masalah
air rumah Anda, oleh sebab itu alat ini didukung dengan media sbb:
ZEOLITE, berfungsi untuk menjerniihkan air dan menghilangkan bau.
FERROLITE / MANGANESE, berfungsi untuk menghilangkan kandungan besi (Fe) pada air dengan
kadar tinggi dan bau besi yang menyengat, juga menghilangkan mangan (Mn2t) dan warna kuning
pada air.
KARBON AKTIF, sangat effektif menjernihkan dan menyerap bau, rasa serta racun pada air.
SILICA, berfungsi untuk menjernihkan air.
Media-media ini akan bekerja menyaring dan menjernihkan air rumah Anda sampai pada tahap aman
untuk dipakai. Sedangkan untuk pemasangan, anda tidak perlu khawatir biarkan team kami semua
yang mengerjakan sampai terpasang semua tanpa ada biaya tambahan.
Proses pemasangan Alat Penyaring Air ini sangat sederhana, bisa diletakkan pada penampungan air
ataupun pada pompa airnya, seperti gambar dibawah ini.
CARA SEDERHANA MENJERNIHKAN AIR Semakin ke sini, semakin banyak saja sumber air yang
tercemar limbah. Bisa tercemar oleh limbah rumah tangga atau limbah industri.Apalagi datangnya
bencana banjir belakangan ini. Karena itu, kebutuhan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran
kotauntuk air minum, memasak, mencuci dan untuk kebutuhan lainnya, harus diperhatikan.Caranya
dengan penjernihan air. Cara penjernihan air perlu diketahui masyarakat karena banyaknya sumber
air yang tercemar limbah. Banyak cara sebenarnya untuk melakukan penjernihan air. Sebagian besar
agak sulit dilakukan. Karena itu, Kantor Mennegristek melalui Program CD-ROM Teknologi Tepat
Guna, menawarkan cara yang paling mudahdilakukan oleh masyarakat pedesaan sekalipun Bahan
dan alatnya gampang didapat. Caraini dinamai Penjernihan Air Sekam Padi karena memanfaatkan
sekam padi. MengapaSekam padi dijadikan bahan utama, karena banyak terdapat dipedesaan.
Sayang penggunaannya belum dimanfaatkan sepenuhnya. Bahan-bahan yang diperlukan
untuk membuat alat penjernihan air sekam padi sangat mudah didapatkan. Yaitu, arang sekam padi,
kayu bakar, sampah-sampah/tanah, pipa, kerikil, kawat ram, Lumpur, dan drum yang berdiameter 40
cm dan tinggi 72 cm. Cara pembuatannya pertama, dasar drum dibuat lubang-lubang kecil (diameter
22 mm) dan 4 lubang dengan diameter 3,5 mm.Pada dinding drum diberi 6 lubang berdiameter 3,5
mm. Jarak antara masing-masinglubang 10 cm. Bagian kiri dan kanan drum dipasangi pipa yang
panjangnya 15 cm. Pada bagian dasar dari drum diberi kawat ram. Kedua, buat tungku pembakaran,
yakni tungkurumah tangga yang dimodifikasi untuk pengarangan kayu bakar. Langkah ketigamembuat
alat penjernihan air yang terdiri dari dua bagian, yaitu alat pengendapan yangterbuat dari drum dan
alat penyaringan yang dibuat dari gentong. Pada dasar gentongdiberi kerikil dan arang sekam pada
padi setebal 10 sampai 20 cm diatasnya. Di atasarang sekam padi diberi ijuk. Langkah selanjutnya
membuat arang sekam padi secaratradisional arang sekam padi dibuat dalam suatu lubang yang
berukuran panjang 50 cm,tinggi 30 cm dan diameter 50 cm dengan kapasitas 5 kg. Sekam dibakar di
atas tungkusinger. Sekam yang sudah terbakar ditutup tanah dan diatasnya diberi sampah.
Pada salahsatu sudut lubang diberi pipa udara. Cara lainnya, yaitu dengan menggunakan
drumsebagai tungku pembakaran. Temperatur pada waktu pengarangan 400-600 0 C dan
lama pengarangan 2,5 jam. Bahan bakar kayu yang digunakan 5 kg sekam padi. Sedang
caramenggunakannya, pada proses penyaringan air, pertama lakukan pengendapan, lalu penyaringan
dengan arang sekam padi kira-kira 10 cm tebalnya. Proses penyaringan ini bekerja selama 6 jam/hari.
Keuntungan penjernihan air sekam padi, dapat memenuhikebutuhan air bersih untuk keperluan
keluarga. Selain itu, pengarangan sekam padimudah dikerjakan oleh masyarakat pedesaan sendiri,
relatif murah, hasil penjernihanmemenuhi syarat kesehatan, dan sekam padi mudah diperoleh di
pedesaan. Sedangkerugiannya, terletak pada pembakaran yang “tidak sempurna�
(kekuranganoksigen). Hal ini mengakibatkan arang sekam padi dan abu akan bercampur
Air memang sumber kehidupan di dunia. Berbagai makhlum hidup membutuhkan air untuk berbagai
macam kebutuhan hidup. Namun, sikap apatis manusia membuat air tidak lagi bersih. Air banyak
yang kotor karena limbah dari manusia. Beberapa waktu yang lalu, saya memberikan tips
teknologisederhana penjernih air. Saya pikir, artikel ini perlu pelengkap lagi. Maka saya putuskan
untuk mencari agar dapat Membuat alat penjernih air sederhana.
Berikut ini adalah alat penjernih air yang dapat anda buat sendiri. Semua perlengkapan dapat anda
cari tanpa harus membeli. Kalau harus membelipun dengan harga yang tidak teralalu mahal. Lihat
gambar yang saya maksud.
Memang dibutuhkan berbagai lapisan untuk membuat air serasa dari gunung asli. Silahkan anda
terapkan Tips Membuat alat penjernih air sederhana ini dalam kehidupan sehari-hari anda. Jangan
lupa membersihkan bak penampungan jika air yang diproduksi mulai kotor. Paling tidak satu bulan
sekali, bak ini anda bersihkan. Sesuai pemakaian dan kondisi air yang anda filter.