Download - ADB 2
Darah dan komponenya
Volume darah dalam tubuh (5-5,5 liter) Dewasa : 7% KgBB Anak-anak : 8 % KgBB Bayi : 9% KgBB
Darah terdiri dari plasma darah (volume pria 55% dan wanita 58%) dan sel-sel darah (volume pria 45% dan wanita 42%).
Plasma darah
Terdiri dari 90% air, konstituen inorganik (1%) elektrolit terbanyak adalah Na+ dan Cl- terdapat juga HCO3
- , K+, Ca2+. Konstituen organik (6-8%) terdapat nutrien (glukosa, asam amino, lemak, vitamin), produk sisa (kreatinin, bilirubin, dan bahan nitrogen seperti urea), gas larut (O2 dan CO2), dan hormon. Protein plasma terdiri dari :
AlbuminProtein plasma yang paling banyak.
Globulino Alfa (α)o Beta (β)o Gamma (γ)
Fibrinogen
Protein plasma disintesis oleh hati, kecuali globulin gamma, yang dihasilkan oleh limfosit.
Sel darah
Eritrosit
Setiap ml darah mengandung 5 milyar eritrosit dimana hitung sel darah 5 juta sel/mm3. Jadi, total eritrosit yang mengalir di pembuluh darah 25-30 jt triliun dengan kecepatan 2-3 juta sel/detik.
Mempunyai bentuk cakram bikonkaf karena dengan bentuk demikian mengakibatkan perluasan permukaanya sehingga memudahkan dan mempercepat tercapainya saturasi oksigen. Selain itu dengan bentuk demikian membuat eritrosit menjadi lebih flexible sehingga dapat melalui kapiler yang sempit. Eritrosit tidak mempunyai organel sel sehingga tidak bisa membelah diri, agar kandungan Hb maximum dan tidak bisa memperbaiki diri sehingga hanya mampu bertahan selama 120 hari.
Enzim dalam eritrositTerdapat dua enzim penting yang tidak dapat diperbarui oleh eritrosit, yaitu : Enzim glikolitik
Untuk menghasilkan energi demi menjalankan mekanisme transpor aktif dalam mempertahankan konsentrasi ion. Sel ini tidak dapat menggunakan O2 yang dibawanya untuk menghasilkan energi karena tidak memiliki mitokondria, maka eritrosit hanya mengandalkan glikolisis untuk membentuk ATP.
Enzim karbonat anhidraseMengkatalisis perubahab CO2 menjadi HCO3
- (ion bikarbonat, bentuk utama pengankutan CO2 dalam darah) dan HHb sebagai penyangga PH (buffer)
Seri eritrosit
Rubiblast/proeritroblast:
Sel besar, inti besar, sitoplasma biru -> RNA, aktif mitosis
Prorubrisit/basophilic eritroblast:
Tidak terlihat nukleus
Rubrisit/Polychromatic eritroblast:
Inti memadat, pembentukan Hb maksimal, sitoplasma memerah.
Metarubrisit/Orthocromatic eritroblast:
Sel kecil, inti piknotik, pembentukan Hb berhenti, tidak mitosis
Retikulosit/ Eritrosit polikrom:
Supravital//Wright
Pengeluaran inti, pemadatan RNA->biru
Eritrosit
Eritroid terdiri dari sel darah merah dan prekursor eritroid. Unit fungsional ini dikenal sebagai eritron pembawa oksigen. Prekursor eritroid dalam sumsum tulang berasal dari stem cell. Sel ini intinya hilang yang tertinggal hanya RNA dengan pengecatan terlihat seperti jala sehingga disebut retikulosit. Retikulosit dilepas ke darah tepi dan kehilangan RNA berubah menjadi eritrosit.
Hematopoesis
Proses pembentukan sel darah matur dari sel stem dalam jaringan hemopoetik
Pada yolk sac : minggu kedua gestasi Hati dan lien : minggu ke enam sampai bulan kedua gestast
Setelah bulan kedua di limpa Sumsum tulang : bulan ke 4 interuterin – dewasa
Anak di medula tulang panjang
Dewasa di tulang pipih dan proksimal tulang panjang(intramedullar)
Hepar dan lien ekstramedullar dan pada keadaan BM rusak.
Sumsum tulang terdiri dari: stem cell darah, makrofag, adiposit, sel retikuler, serat retikulin.
Dua jenis:
RBM( aktif dan sel hemopoetik> adiposit)
YBM(inaktif, hemopoetik<adiposit)
Sel hemopoetik berprolliferasi dan berdiferensiasi dalam stroma
Bahan baku:
Karbohidrat -> sumber energi
Protein -> pembentukan organel dan transport Fe
Lemak
Mineral -> B12, as.folat : (sintesis DNA), Fe, B6 : (heme)
Biosintesis Hb
Succinyl CoA+Glisin Ala Sintase> ALA ->PBG->Hydroximetilbilane->UPG III-> CPG III-> Protoporfirinogen III->Protoporfirin Fe2+ > Heme
Katabolisme:
Mycrosomal heme oxygenase system [Fe2+------> Fe3+] -----> Biliverdin ----->Bilirubin I
Uptke:AlbmnKnjgasi:udpg Skrsi:empedu
Fe
Porfirin: Hb, mioglobin, peroksidase, cytocrome, katalase
Non porfirin: Feritin, transferin, hemoisiderin->penimbunan abnormal
Kebutuhan meningkat pada:
1. Masa pertumbuhan
2. Kehamilan
3. Menyusui
4. Menstruasi >>>>>>
Metabolisme
1. Absorpsi
↑ : makanan tinggi protein, vit C, SH
↓ : asam fitat, as.oksalat, fosfat
Terutama absorbsi di lambung dan duodenum
2. Transport plasma
Bentuk ikatan Fe3+, bentuk larut Fe2+
Transferin
Banyak atau sedikit Fe dilepas tergantung (+/-) Cu sebagai ferooksidase, Kejenuhan transferin terhadap Fe, 02.
3. Ekskresi
Pelepasan di mukosa usus
Deskuamasi, menstruasi, blood loss
Absorbsi
Lmbng: Fe3+ organikHCL>Fe3+ bebas
Fe2+
Duodenum&jejenum prox
Fe2+ Fe3+ + apoferitin-> Feritin
Transport plasma
Fe2+ ------->Fe3+ + apotransferin
Transferin
Bone marrow
Transferin Feroketalase> Fe3+
Protoporfirin
TransferinFeroketalase>Fe3+
Apoferitin
Feritin
Fungsi Fe;
HemeHepar
Algoritma diagnosis
1. Pemeriksaan hematologi
Rutin: Hb, leukosit, trombosit, eritrosit, diff count, HCT, LED
Lengkap: Rutin + NER (MCV,MCH,MCHC)
Nilai rujukan:
Pria dewasa: 13-18 g/dl
Wanita dewasa: 12-16 g/dl
Wanita hamil: 11-16,5 g/dl
Anak 3-6 thn: 12-14,0 g/dl
HCT: volume eritrosit dalam 100 ml darah, mengetahui anemia atau tidak
Metode makro: tabung wintrobe; wanita: 37-43% dan pria: 40-48%
Metode mikro: pipa kapiler, pada bayi dan anak.
Eritosit: Pria: 4,5-5 juta/цl
Wanita: 4-5 juta/цl
Leukosit: 5.000-10.000 цl
Trombosit: 150.000-400.000/цl
Diff count: menghitung % jenis leukosit
Basofil : 0-1%
Eosinofil: 1-3%
↑Segmen : 50-70%
Limfosit: 20-40%
Monosit : 2-8%
Shift to the left :↑ n. Batang
Shift to the right :↑ n. Segmen
LED: Kecepatan mengendap eritrosit dalam 1 jam pertama
Wintrobe: antikoagulan: oksalat, EDTA pada wanita <20mm/jam, pria 0-10mm/jam
Westegreen: antikoagulan: Na sitrat pada wanita <15 mm/jam pada pria p-10 mm/jam
Tahapan LED: pembentukan rouleaux, pengendapan, pemadatan
Faktor yang mempengaruhi:
eritrosit besar lebih cepat, LED↑
plasma↑->fibrinogen↑, αglobulin,γglobulin->mudah pembentukan rouleaux->↑LED
NER(Nilai eritrosit rata-rata)
MCV(mean corpuscular volume)
Rumus: (Hb x 10) : eritrosit= fl
Nilai rujukan: 80-100 fl
Menunjukan RBC tunggal(normositik,mikrositik,makrositik)
MCH(Mean corpuscular hemoglobin)
Rumus: (Hb x 10) : eritrosit= pg
Nilai rujukan: 28-34 pg
Menunjukan berat Hb rata-rata dalam RBC->kuantitas warna normokrom/hipokrom
MCHC(Mean corpuscular Hb concentration)
Rumus: (Hb x 10 g/dl) : HCT = g/dl
Nilai rujukan 32-36 gr/dl
Mengukur konsentrasi Hb dalam RBC, makin kecil selnya, makin tinggi konsentrasi Hb
NER harus disempurnakan dengan SADT
Retikulosit
Rumus: (jmlh retikulosit:jmlh eritrosit) x 100%
Nilai normal: 0,5-2%
Mengindikasikan percepatan/penurunan produksi RBC di ss tlg
RDW (RBC distribution width)
Memperkirakan adanya anemia dini-> sebelum nilai mcv berubah
↑RDW : anisositosis
SADT
Menilai unsur darah tepi, membantu diagnosis penyakit
Syarat: darah kapiler/darah vena dan darah EDTA
P dan L 2/3 sediaan
Tidak bergaris-garis dan tidak berlubang-lubang
Pewarnaan giemsa untuk melihat parasit
Pewarnaan wright untuk melihat sel darah.
Eritrosit
Perhatikan 3S(Size, stainning, shape)
Trombosit
Jumlah 3-8
2. Pemeriksaan Fe
a. Serum iron : < 50цg/dl
b. TIBC
c. Serum feritin <5th : <12; paling sering dipakai
d. Eritrosit protoporfirin: ↑def.Fe
e. Pemeriksaan sstlg:
a) gold standard: pengecatan Fe (jarang dipakai, sdh diambil alih serum feritin)
Anemia Defisiensi Besi
Anemia: Penurunan kadar Hb darah dibawah normal berdasarkan katergori usia dan jenis kelamin.
Kriteria anemia menurut WHO:
Wanita dewasa tidak hamil : <12gr/dl
Wanita hamil : <11gr/dl
Laki-laki dewasa : <13gr/dl
Anak 6 bln-6 thn : <11gr/dl
Anak 6 th-14 thn : <12gr/dl
Klasifikasi anemia menurut morfologi dan etiologi : Sama seperti referat sebelumnya.
Anemia defisiensi besi
Anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin yang berkurang.
Klasifikasi menurut etiologi:
Perdarahan menahun
Penurunan intake Fe
Peningkatan kebutuhan Fe
Gangguan absorbsi Fe
Berdasarkan etiologi diatas dibagi menurut usia:
Bayi <1th:
ASI
Deposit fe <<
Premature
Kembar
Bblr
Bayi 1-2 th:
Tidak mendapat makanan pendamping ASI
Penyakit kronik
Malabsorbsi
Infeksi parasit (ankilostomiasis)
Anak 2-5 tahun:
Makanan kurang Fe
Penyakit kronik, eg: TBC
Infeksi parasit
Diare
Anak 5th-remaja:
Infeksi parasit dan poliposis
Remaja-dewasa:
Menstruasi yang berlebihan
Klasifikasi derajat:
1. Deplesi besi : ↓ Feritin (Kadar Hb dan eritrosit tidak turun)
2. Eritropoesis def besi : ↓Feritin ↑ TIBC (Kadar Hb dan eritrosit tidak turun)
3. Anemia def besi : ↓ Hb dan eritrosit
Prevalensi
Asia tenggara : Wanita usia 15-59 tahun
Dunia : Wanita hamil
Pencegahan:
1. ↓ Angka kemiskinan
2. ↑ Makanan
3. ↑ pelayanan kesehatan dan sanitasi
4. Feeding practice
Siklus hidup cacing tambang:
Siklus hidup cacing tambang
Gambar 1. Daur hidup cacing tambang Error: Reference source not found.
Siklus hidup cacing tambang dimulai dari telur yang akan keluar melalui tinja orang yang terinfeksi ke tanah. Telur akan menetas menjadi larva rhabditiform jika kondisi tanah menguntungkan, seperti lembab dan hangat. Larva rhabditiform akan berubah menjadi larva filariform (larva III) dalam 5-10 hari, yang merupakan stadium infektif cacing tambang. Larva ini dapat bertahan hidup 3-4 minggu yang dapat menginfeksi manusia. Larva ini akan masuk menembus kulit, masuk aliran darah menuju jantung dan paru. Larva ini akan masuk pada saluran cerna, menempel pada usus halus, menjadi dewasa dan akan menghisap darah penderita. Eliminasi cacing dewasa secara normal terjadi selama 1-2 tahun, tetapi dapat juga bertahan selama beberapa tahun Error: Reference source not found.
LEARNING ISSUE
1. MDS
Kelainan neoplastik hemopoetik klonal yang disebabkan oleh transformasi ganas sel induk mieloid sehingga menimbulkan gangguan maturasi dan diferensiasi seri mieloid, eritroid/ megakariosit yang ditandai oleh hematopoesis inefektif, sitopenia pada darah tepi dan sebagian mengalami transformasi menjadi LMA
2. Patof gejala anemia defisiensi besi
Koilonikia
Atrofi papil lidah
Cheilosis
Disfagia
Atrofi mukosa gaster
3. Kompensasi TIBC dan nilai normal
Nilai normal: 240-450 mcg/dl (nlm.nih.gov) / 250-400 ug % (WHO)
TIBC: the index of transferin present in circulating blood (mayoclinic)
4. Rumus dosis
Dosis besi: 15mg/KgBB max 750 mg in 2 occasion at least 7 days appart in total 1500mg.
Dosis besi IPD: Kaya kemarin
Buku hematologi: (15-Hb sekarang) x BB x 3
5. Bentuk cakram bikonkaf
Dengan bentuk demikian mengakibatkan perluasan permukaan sehingga memudahkan dan mempercepat tercapainya saturasi oksigeb dan hemoglobin.
6. Eritropoetin
Ritropoetin merangsang/mengatur eritropoesis. Hormon ini suatu polipeptida normalnya 90% dihasilkan disel intertitial peritubular ginjal dan 10% dihati dan tempat lain. Stimulus pembentukanya dari tekanan oksigen dalam jaringan ginjal.
7. Met B12 dan As.folat
Kebutuhan B12 kurang lebih 2,5 ug/hari (sumber: daging dan susu)
Selama pencernaan dalam lambung, kobalamin dalam makanan dikeluarkan dalam bentuk kompleks yang stabil dengan pengikat R gaster.
Pada saat memasuki duodenum, ikatan kompleks kobalamin-R dicerna menghasilkan kobalamin yang kemudian terikat dengan faktor intrinsik (FI)
Kobalamin FI reseptor masuk ke sel mukosa ileum, FI dimusnahkan dan kobalamin dipindahkan ke Transcobalamin II
Epithelial change: defisiensi besi dapat mereduksi iron containing enzim yang terdapat di epitel dan gastrointesinal.
Kompleks kobalamin-TC II disekresikan dalam sirkulasi dan dibawa ke hati, sstlg dan sel lain.
Kobalamin essensial bagi dua enzim: metilmalonil sintase dan metil malnil KOA
Kobalamin dalam 2 bentuk aktif: metilkobalamin ( bentuk untuk perubahan homositein menjadi metionin dalam proses pembentukan asam folat) dan adenosilkobalamin (diperlukan untuk konversi dari metilmalonil koa menjadi succynilcoa)