Modul 4 Persambungan dan Penguatan
A. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI
a. Perkembangan Fungsi Bangunan :- Melindungi dari bahaya hewan dan cuaca- Tempat istirahat atau rekreasi keluarga- Tempat untuk menikmati kehidupan yang
nyaman- Menunjukkan tingkat social dalam
masyarakat (prestise/gengsi)- Pembinaan keluarga
b. Konstruksi ?adalah proses pembentukan hubungan antara dua jenis bahan atau lebih menjadi satu kesatuan yang utuh dan kokoh
Syarat benda dibuat berdasarkan teknologi konstruksi :1. Konstruksi harus sederhana dan kuat2. Harus memperhatikan sifat dan karakteristik
bahan yang digunakan3. Harus tahan terhadap gaya-gaya yang
bekerja
c. Bahan Konstruksi1. Batu alam dan batu buatan
Bahan alam = bahan yang pada awalnya dipakai manusia sejak mulai membangun rumah atau gedungBatu alam menurut asal jadinya :
- Batu-batuan dari pembekuan lahar- Batu-batuan dari endapan- Batu-batuan yang mengalami
perubahanContoh batu alam : pasir, batu gunung
2. Kayuè bahan konstruksi bangunan dipakai sejak dahulu karena mudah didapat dimana-mana dan mudah pengerjaannyaè Kekurangan : dapat diserang serangga dan lama-kelamaan bisa lapuk karena jamuran
3. Beton BertulangBeton à campuran antara semen, pasir dan kerikil ditambah air secukupnya sehingga menjadi satu kesatuan yang kuat, terutama terhadap tekananbeton bertulang à campuran semen, pasir, dan kerikil ditambah air yang didalamnya terdapat baja tulangan
4. Baja dan aluminiumbanyak digunakan karena praktis, mudah pengerjaannya dan lebih ringan
5. Tali atau serat
B. PENGERJAAN TEKSTIL
Tekstil terbuat dari ;- Bahan alami contoh wol, katun, kain lena dan
sutra- Bahan kimia buatan contoh polyester,
polyetheen dan polyamide
Determinasi (menentukan sifat) tekstil1. Percobaan dengan cara pem-bakaran Pelaksanaan percobaan ini memberikan
petunjuk yang ada hubungannya dengan bahan dasar yaitu : bahan hewani (ewit) , tumbuhan (cellulose) dan atau bahan sintetis.
Yang diperlukan :- Potongan kecil bahan- Lilin
Pelaksanaan :Tariklah beberapa lembar serat dari bahan tekstil tersebut. Bakarlah ujung dari lembar serat tersebut dengan hati-hati.Peninjauan :Ciumlah bau asap yang keluar dari pembakaran tersebut dan lihatlah apa yang terjadi. Bandingkanlah tinjauan anda ini dengan table yang ada.Kesimpulan :Kesimpulan peninjauan dan per-bandingan anda dengan tabel yang ada. Bahan apakah yang digunakan untuk produk tekstil tersebut?
2. Percobaan dengan cara melem-babkanSetelah mengadakan percobaan dengan cara pembakaran, kita dapat membedakan beberapa grup bahan dasar. Untuk bahan dasar hewani percobaan ini sangatlah berlebihan karena hasil yang didapat akan sama.Yang diperlukan :
- Potongan kecil bahan- Pulpen atau air (tinta : peninjauan akan lebih
baik)Pelaksanaan :Tariklah beberapa lembar serat dari bahan tekstil tersebut. Lembabkan bagian tengah lembar serat tersebut dengan air atau tinta, agar lebih mudah gunakanlah pulpen tariklah ujung lembar serat tersebut.Peninjauan :Bandingkanlah peninjauan anda dengan tabel yang ada.Kesimpulan :Kesimpulan peninjauan dan per-bandingan anda dengan tabel. Bahan apakah yang digunakan untuk produk tekstil tersebut ?
3. Percobaan dengan cara melihat, memegang dari serat tekstil itu
1
Modul 4 Persambungan dan Penguatan
Percobaan ini sangat diperlukan apabila dengan percobaan lain tidak menghasilkan kesimpulan yang memuaskan.Wol : bersisik ; keritingSutra : licin ; lurusKatun :
- kapas yang alami (5 atau 10 belitan per-mm )- seratnya seperti pipa berlu-bang- katun yang luntur dapat dikenali dengan
culticula yaitu lapisan yang menyerupai lilin.
Kain lena :- seratnya seperti pipa berlubang sangat tipis
dan dinding-dindingnya sedikit tebal- garis-garis penampang silang yang saling
bertindihan- bukan culticula dan juga tidak terdapat belitan
Viskose :
- licin, strukturnya lurus dimana diatasnya bergaris-garis panjang ( sutra buatan )
Acetaat : seratnya bercelahPolyamide : seratnya licin dan bundarPolyester : seratnya licin dan bundarAcryl : penampang halterYang diperlukan :
- potongan memanjang bahan tekstil- mikroskop
Pelaksanaan :Buatlah sebuah preparat sejumlah serat tekstil, telitilah lewat mikroskop.Peninjauan :Bandingkanlah peninjauan anda dengan table yang adaKesimpulan :Simpulkanlah pendapat anda!
1. Percobaan dengan cara pembakaran
2. Percobaan dengan cara melembabkannya
3. Percobaan dengan cara melihat, memegang
Apinya mati Abunya pecah Baunya seperti rambut hangus
Jadi = protein
Berlebihan, semua serat protein apabila dilembabkan / basah akan lembut.
Keruh, seratnya keritingJadi = wol
Seratnya licinJadi = sutra
Cepat terbakar Abunya sedikit lembut Baunya seperti kertas terbakar Tetap membara
Jadi = cellulose
Apabila dilembabkan maka serat itu tidak rapuh.Jadi = katun / kain lena
Apabila dilembabkan maka serat itu semakin rapuhJadi = viscose ( sutra buatan )
Seratnya mudah dibentuk sampai 4 cm.Jadi = katun
Kaku dan seratnya bercabang lebih panjang 4 cm.Jadi = kain lena
Seratnya licin, 3 atau 10 cm. jadi = viscose ( Sutra buatan )
Dibakar akan meleleh Abunya keras
Jadi = serat sintetis Baunya =
Selderi = PolyamideManis = PolyamideTrir = PolypropPemoles kuningan =Serat chloorAsam = (tri) acetateTidak berbau = acryl
Apabila dilembabkan maka serat itu sangat rapuhJadi = acetate atau tri acetat
Apabila dilembabkan serat itu tidak terlihat rapuhJadi = serat sintesis yang lain
Pada semua jenis bahan terdapat serat dan filament
MengukurPola = gambar atau lukisan yang dibuat berdasarkan hasil pengukuran suatu benda sesuai dengan model yang dipilihPola dalam pekerjaan menjahit pakaian :
- Pola kontruksiè Pola yang dibuat berdasarkan ukuran badan dari orang yang akan dibuatkan pakaian- Pola cetakè Pola yang telah dibuat secara umum è S,M,L,XL
Pengukuran pakaian wanita :1. Lingkar leher2. Lingkar badan3. Lingkar pinggang4. Tinggi penggul5. Lingkar panggul6. Tinggi dada7. Jarak dada8. Lebar muka9. Panjang bahu10. Panjang punggung
2
Modul 4 Persambungan dan Penguatan
11. Lebar punggung12. Penjang rok
Pengukuran pakaian pria :1. Panjang kemeja2. Lingkar badan3. Lingkar leher4. Lebar punggung5. Tinggi bahu6. Panjang punggung7. Lingkar kerun (kurung lengan)8. Penjang lengan9. ½ lingkar lengan10. Lingkar pinggang11. Penjang celana12. Lingkar paha13. Tinggi duduk14. Lingkar lutut
A. Menjahit dengan tanganJenis-Jenis Jahitan/Tusuk
1. Tusuk JelujurTusuk jelujur ini biasanya dilakukan dengan memulainya dari sebelah kanan ke sebelah kiri, utamanya bagi yang menjahit tidak menggunakan dengan tangan kidal.
Gambar Tusuk Jelujur
2. Tusuk Tikam JejakTusuk tikam jejak dimulai dari sebelah kanan, tusukkan jarum kebagian belakang lalu keluar-kan ke bagian muka dengan diberi jarak yang sama dari tusukkan pertama. Lakukan langkah ini untuk tusukkan berikutnya.
Gambar Tusuk Tikam Jejak
3. Tusuk FlanelUntuk menentukan ukuran yang tepat kita dapat membandingkan ukuran tubuh bagian atas dengan patron. Hal ini berlaku untuk semua ukuran : Wanita, Pria dan Patron Anak-anak.Untuk memilih patron rok atau celana panjang, kita mengambil ukuran lebar pinggul. Perbedaan pada lebar pinggul dapat kita gambarkan pada patron. Hal ini untuk mencegah perbedaan ukuran tersebut pada table anda. Dengan table tersebut kita dapat membesarkan patron dan mengecilkannya.
Tusuk flanel dimulai dari sebelah kiri ke sebelah kanan dengan menusuk jarum dari kanan ke kiri, tarik dan tusukkan kembali seperti langkah pertama.
Gambar Tusuk Flanel
4. Tusuk TangkaiTusuk tangkai dikerjakan dari sebelah kiri, jarum bekerja mundur pada satu garis.
Gambar Tusuk Tangkai
5. Tusuk FestonTusuk feston dilakukan dengan menusuk dari kanan ke kiri dengan tusukkan tegak dan membelitkan pada ujung jarum.
Gambar Tusuk festoon
6. Tusuk RantaiPerhatikan gambar dibawah ini.
Gambar Tusuk Rantai
7. Tusuk PipihPerhatikan gambar dibawah ini.
Gambar Tusuk Pipih
8. Tusuk BikuPerhatikan gambar di bawah ini.
3
Modul 4 Persambungan dan Penguatan
Gambar Tusuk Biku
9. Tusuk SilangPerhatikan gambar di bawah ini.
Urutan kerja mengoperasikan mesin jahit :1. pertama-tama jepitlah bahan dibawah
sepatu mesin jahit2. Tariklah benang atas dan benang bawah ke
belakang3. Putarlah mesin dengan tangan, perlahan-
lahan untuk memasukkan jarum pada bahan jahitan
4. Tekanlah pedal mesin jahit5. Lepaskan tekanan pedal apabila jahitan
selesai
B. Menggunakan Mesin Jahit3 buah jahitan yang sudah dikenal yaitu :
Jahitan Jelujur
Gambar Jahitan JelujurJahitan jelujur dibuat tanpa mesin jahit. Jahitan ini meng-hubungkan 2 lembar bahan kain hanya untuk sementara. Setelah itu mesin jahit menjahit secara tetap. Jahitan jelujur yang sudah terpasang dapat anda copot kembali.
Jahitan Setik
Gambar Jahitan Setik
Jahitan Zig-Zag
Gambar Jahitan Zig-Zag
C. PEKERJAAN KERTAS DAN PLASTIK
Pengerjaan Kertas dan Plastik
Seperti kita ketahui, bahwa kertas, plastik dan bahkan berawal dari suatu lembaran yang mempunyai sifat lentur terhadap tekanan. Untuk memperkuat bahan tersebut biasanya kita gunakan dengan sistem tekukan atau membengkokkan. Atau dapat juga dengan menggunakan lem sesuai dengan bahan yang digunakan dalam konstruksi.
Pengerjaan kertasWalaupun bahan hanya berupa kertas ternyata dapat juga dibentuk suatu konstruksi ringan yang biasanya digunakan untuk hiasan (dekoratif). Tetapi bila kita lihat wa-laupun bentuknya rumit dilihat dari hasilnya, ternyata system kon-struksinya hanya menggunakan lem ataupun lipatan guna memperkuat kertas yang sifatnya mudah lentur. Dan ini yang sering disebut dengan istilah origami.
Pengerjaan plastikUntuk bahan plastik pembentukan bendanya hamper sama dengan bahan dari kertas yaitu melalau lipatan dan menggunakan lem ataupun dengan mur dan baut yang sebelumnya harus dilubangi dahulu untuk memperkuat konstruksi. Hanya saja pengerjaan bahan plastik tersebut dengan cara memanaskan dan membengkokkan dengan meng-gunakan alat papan pemanas. Disini dapat dibuat bermacam-macam bentuk sesuai dengan selera dan harus memperhatikan sifat bahan itu sendiri. Di samping itu kalau meng-gunakan lem, harus lem yang dapat merekatkan plastik
D. PERSAMBUNGAN DAN PENGUATAN
• Mengkontruksi è menyusun suatu bagian-bagian tertentu menjadi satu kesatuan yangutuh dan berfungsi
• Konstruksi dibagi menjadi :- Kontruksi tetap/statis : konstuksi dimana
bagian-bagiannya tidak dapat digerakkan- Kontruksi dinamis : konstruksi dimana
bagian-bagiannya dapat digerakkan/bergerak dan mempunyai tujuan tertentu
Kontruksi penggantungKapankah sesuatu dapat tergantung dengan baik ?Yang terpenting adalah tidak boleh jatuh, contohnya lukisan-lukisan yang kecil yang tidak berat dapat anda gantungkan dengan paku baja..
• Kontruksi rangka plafon boral metal sistem (BMS)
Komponen BMS terdiri dari : top cross rail dan furring channel
4
Modul 4 Persambungan dan Penguatan
Komponen rangka BMS terdiri dari : Suspension Rod Bracket pada balok kayu
atau balok besiBagian ini digunakan untuk tempat menggantungkan Suspension Rod, dipaku pada balok kayu atau disekrup pada balok besi.
Gambar Suspension Rod Bracket
Suspension Rod Bracket ke BetonBagian ini dipasang pada beton dengan menggunakan paku beton.
Gambar Suspension Rod Brackety
Suspension RodBagian ini disebut juga batang gantung, yamg menggantungkan rangka, dan bagian ini digunakan sesuai kebutuhan tergantung tinggi rendahnya plafon dengan balok kayu / besi.
Gambar Suspension Rod Suspension Clip
Bagian ini untuk mengatur naik turun plafon dan mengatur kedataran plafon.
Gambar Suspension Clip Top Cross Rail
Bagian ini digunakan untuk dudukan connector dan bagian ini dihubungkan dengan sus-pension clip.
Gambar Top Cross Rail
ConnectorBagian ini digunakan untuk menghubungkan antara Furring Channel dengan Top Cross Rail, dan bagian ini juga untuk mengatur jarak Furring Channel.
Gambar Connector
Furring ChannelBagian ini digunakan untuk tempat menyekrupkan papan gipsum. Posisi bagian ini selalu saling silang dengan Top Cross Rail.
Gambar Furring Channel
Sekrup Type “ S ” 25 mmDigunakan untuk menyatukan antara papan gipsum dengan Furring Channel.
Gambar Sekrup
Papan GipsumDigunakan untuk melapisi din-ding, langit-langit, balok dan pilar baik di bangunan perumahan maupun bangunan komersial. Dengan menggunakan papan gipsum hasil akhir dinding atau langit-langit bangunan akan lebih rapih dan indah.
Konstruksi Tali. Ikatan PalangIni digunakan untuk menghubung-kan dua buah tiang. Adapun caranya sebagai berikut:- Mulai dengan simpul pangkal pa-da tiang z,
belitkanlah sisa simpul (A) pada a (gambar 1)- Belitkanlah a beberapa kali melalui tiang y dan z,
seperti terlihat pada gambar 2 dan gambar 3 - Gambar 4 dilihat dari samping- Setelah cukup banyak belitan yang mengikat
tiang y dan z. Belitan-belitan itu dibelit lagi oleh sisa a , sehingga ikatan menjadi kuat
5
Modul 4 Persambungan dan Penguatan
2. Ikatan Silang Ikatan ini berguna untuk mengikat dua buah tiang yang bersilanganCaranya:- Tiang yang bersilangan itu pertama-tama
diikat dengan simpul (ikatan) tambat (gambar 1)- Tali/tambang pengikat kemudian dibelitkan –
belitkan beberapa kali antara siku-siku samping dan atas . Akhirnya ikatan itu ditutup dengan simpul pangkal pad salah satu tiang (gambar 2)
Ikatan Tambat (GB 1) Ikatan Pangkal (GB 2)
1. Ikatan Kaki Tiga
Sebuah kaki tiga dapat dibuat dengan ikatan bentuk delapan.Caranya:- Taruhlah 3 buah tongkat- Buatlah simpul pangkal pada satu satu
tongkat, tetatpi jangan pada tongkat tengah (gambar 1)
- Belitkanlah tali itu antara tongkat-tongkat tersebut supaya ikatan itu tercekik. (gambar 2)
- Akhirilah ikatan itu dengan simpul pangkal pada tongkat tengah (gambar 3)
- Dirikanlah dengan tongkat tengah yang menonjol ke atas putar ke bawah sehingga menjadi kaki yang ketiga.
Ikatan Pangkal
Ikatan Tambat
4. Tali Gantungan Pot
Kalau pada awal kita membicarakan tali khusus untuk konstruksi yang menahan kekuatan sekarang kita mencoba konstruksi dengan tali yang dimanfaatkan dalam kehidupan rumah tangga, sebagai salah satu kegiatan kreativitas untuk dekoratif.
Adapun bahan yang digunakan tali plastik kecil atau besar dan peralatan cukup gunting saja
Cara membuat:- Potong tali plastik panjang 3,5 meter
sebanayk 6 utas (1a). Lipat jadi dua, lalu simpulkan (1b)
- Bagi duabelas tali yang terjuntai menjadi tiga kelompok (satu kelompok terdiri dari empat utas tali). Jalin empat utas tali pada masing-masing kelompok.Caranya, tali paling kanan selalu ada di bagian depan untuk mendapatkan jalinan yang melilit. Kerjakan ketiga kelompok tali tersebut hingga panjangnya kurang lebih 20 cm
- Jalin empat buah tali menjadi satusimpul pada masing-masing kelompok. Caranya sama seperti cara yang sebelumnya.
- Ambil sisa tali dari tiga simpul tadi, masing-masing dua utas dijalin dengan dua utas tali dari simpul sebelahnya. Jalin tali tersebut satu sama lainnya, sehingga membentuk tiga simpul (membentuk tiga llingkaran). Buat tiga simpul lagi dibagian bawah, caranya sama dengan sebelumnya.
- Ikat tali-tali sisa di bagian bawah dengan salah satu sisa tali tersebut
- Tali siap diisi dengan pot bunga.
Gambar 1 a Gambar 1 b dan 2 a
Gambar 2 b dan 2 c
Gambar 3
Gambar 4 dan 5
6