Download - 9 Badan Ppsdm
1
Badan PPSDM KesehatanDepartemen Kesehatan RI
Disajikan dalam:Rapat Kerja Kesehatan Nasional Th. 2009
Surabaya, 17 – 20 Maret 20092
1.PENDAHULUAN2.KEMAJUAN PENCAPAIAN SASARAN 6
RENSTRA DEPKES 2005 – 20093.KEMAJUAN PELAKSANAAN
PPDS/PPDGS4.KEMAJUAN PELAKSANAAN
PENUGASAN KHUSUS RESIDEN SENIOR
5.BINA KEMITRAAN BPPSDMKES MELALUI DIKLATKES
3 44
JUMLAHJENIS MUTU PENYEBARAN
TUGAS DEPKES (BPPSDMK)SESUAI PP No: 38 Tahun 2007
tentang PEMBAGIAN KEWENANGAN PUSAT DAN DAERAH
TENAGA KESEHATAN
5
Pencapaian Sasaran 6 Renstra DepkesProgram Pendidikan Dokter SpesialisTubel D-IV Mitra SpesialisTubel S-1 Kebidanan KomunitasTubel reguler (D-IV, S-1, S-2 dan S-3)Penugasan Khusus Residen SeniorPenempatan tenaga kesehatan (dokter, dokter gigi, bidan, perawat, sanitarian, gizi) ke daerah terpencil, tertinggal, perbatasan.Pelatihan tenaga kesehatan.
6
KEMAJUAN PENCAPAIAN SASARAN 6
Di Setiap Desa Tersedia SDM Kesehatan yang Berkompeten
RENSTRA DEPKES 2005-2009
7
NO INDIKATOR ESELON II TERKAIT TARGET 2009Ka RopegSes Ditjen BinkesmasKa Pusren-gun SDM KesDir Bina Kes KomunitasKa PuspromkesKa Pusren-gun SDM KesKa Pusdiklat SDM KesDir Bina Kes Komunitas
Jumlah Desa mempunyai 2 kader terlatihJumlah Bidan di desa yang dilatih
1 Jumlah Desa yang memp Bidan
70.000 Desa
2
3 70.000 Bidan
70.000 Desa
Sasaran Di setiap Desa tersedia SDM yang kompeten
8
TARGETBidan di
Desa70.000
53.273
17.905
11.432Bidan
DesaTidak di Desa
Tahun 2007
Jml BidanDesa
Tahun 2007
Bidan PTT Tahun 2008
64.705
Bidan di Desa
TARGET DAN PEMENUHAN BIDAN DI DESA TH 2009
Bidan di Desa Tahun
2007
35.368
Kebutuhan Bidan Tahun2009
5.295
Rencana Bidan PTT 2009
9.000
9
Keterbatasan ketersediaan Bidan Desa berdomisili di Desa Belum tersedianya anggaran untuk memobilisasi Bidan antar ProvinsiBelum seluruh Kab/Kota menyiapkan sarana dan prasarana memadaiFaktor Sosial BudayaKepastian Pengembangan Karier Bidan di Desa
10
PENUNJUKAN BIDAN DI PUSKESMAS ATAU PUSKESMAS PEMBANTU DNG SK KA.DINKES KAB/KOTA SEBAGAI BIDAN PEMBINA DI DESA POSKESDES
PENGANGKATAN PNS BIDAN DI DESA PASCAPTT (FORMASI BARU)
PENYEDIAAN ANGGARAN MOBILISASI BIDAN ANTAR PROVINSI
11
TAHUNTAHUN TARGETTARGET REALISASIREALISASI
20062006 12.00012.000 10.82910.829
20072007 24.33024.330 23.58523.585
20082008 11.29411.294 10.67110.671
20092009 20.14620.146
JUMLAHJUMLAH 70.00070.000 45.08545.08512
PESERTA PELATIHAN MENURUT TEMPAT TUGAS
532352,0%
342333,4%
123412,0%
220,2%
2402,3%
PUSKESMAS PUSTU POLINDES/DESA LAIN-LAIN TDK DIKET
- 52% bertugas di Poskesdes/Polindes/Desa- 33,4% bertugas di Puskesmas, - 12% bertugas di Puskesmas Pembantu, - 2,3% bertugas di unit kerja lain (Dinkes, bidan
praktek swasta, Bapelkes, RS, Rumah Bersalin)- 0,2 % tidak diketahui
13
PESERTA PELATIHAN MENURUT PENDIDIKAN
-371
3,6%
320,3%
4104,0%
942992,1%
BIDAN KES LAIN NON KES TDK DIKET
- 92,1% memiliki latar belakang pendidikan kebidanan,- 3,6% perawat, sanitarian, gizi, dan kesmas,- 0,3% tenaga non kes (yaitu ekonomi, manaj, SMA, SMEA & SMP), - 4,0% tidak diketahui pendidikannya
14
KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PPDS/PPDGS
JULI 2008 – FEB 2009
1515
Pelaksanaan Percepatan Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Medik Spesialistik
Pelaksanaan Percepatan Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Medik Spesialistik
RATAS BIDANG KESEHATANTAHUN 2007
RATAS BIDANG KESEHATANTAHUN 2007
PEMENUHAN KEBUTUHAN DOKTER SPESIALIS DI RUMAH
SAKIT DAERAH
JADEK JAJANG
Penugasan KhususResiden Senior
PPDS/PPDGS
16
MoU dengan
13 FK dan 2 FKG
1. PERMENKES No. 535/MENKES/PER/ VI/2008 tentang Program Pemberian Bantuan Pendidikan bagi Peserta PPDS/PPDGS
2. KEPMENKES No. 538/MENKES/SK/VI/2008 tentang Komponen dan Tatacara Pemberian Bantuan PPDS/PPDGS
3. KEPMENKES No. 539/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penerimaan Peserta PPDS/PPDGS
17
Periode Juli 2008Jumlah Peserta = 700 Orang
4 DASAR 4 PENUNJANG LAINNYA
323 187 190
18
Peserta PPDS/PPDGS Angkatan-1 Kawasan Barat IndonesiaTahun 2008
19
Peserta PPDS/PPDGS Angkatan-1 Kawasan Timur IndonesiaTahun 2008
20
1. Revisi DIPA baru selesai bulan Juli 2008 Pelaksanaan kegiatan menyesuaikan.
2. Sebagian besar Propinsi/Kab/Kota belum membentuk Pokja PPDS-BK, sehingga dukungan proses rekrutmen calon peserta PPDS/PPDGS belum maksimal.
3. Pelaksanaan pembayaran beasiswa PPDS/PPDGS terlambat, hal ini disebabkan disebabkan :• Penyiapan payung hukum sbg dasar
pembayaran (komponen dan besaran biaya), • Kurang lengkapnya dokumen administrasi
pendukung untuk proses pembayaran langsung oleh KPN ke Rekening FK/FKG pengampu.
21
RENCANA PELAKSANAAN TH 2009
• Target = 1.040 orang
Periode Jan 2009
Periode Juli 2009
500 *)
540
=
=
Catatan :*) Untuk periode Januari 2009 telah lulus seleksi akademik sejumlah 384 orang; sehingga sisanya akan diambil dari residen yang sampai saat ini telah diterima usulan sejumlah 192 orang
22
KEBUTUHAN, TARGET DAN REALISASI PPDS/PPDGS
KEBUTUHAN5.060
TARGET6.000 *)
TH 2008700
TH 20091.040
TH 2010 – 20144.260
Catatan:*) Target pemenuhan PPDS/PPDGS sebesar 600 orang, ditetapkan dengan memperhatikan kebutuhan dan daya tampung FK/FKG Pengampu
23 24
DEPKES FK BUPATI/WALIKOTA• Fasilitasi penganggaran
sarana prasarana dan peralatan RS
• Menyediakan residen senior/dokter spesialis
• Mendayagunakan residen senior/dokter spesialis
• Menetapkan residen senior/ dokter spesialis yg ditugaskan
• Membuat kontrak kerja dengan residen senior/dokter spesialis
• Menugaskan Kadinkes Kab/Kota menerbitkan SIP
• Memberikan insentif finansial dan biaya perjalanan
• Mengeluarkan sertifikat kompetensi bagi residen senior
• Menyediakan akomodasi, transportasi, insentif/tunjangan dan jasa medik sesuai peraturan daerah
• Fasilitasi koordinasi seluruh pihak terkait
• Melaksanakan pembinaan terhadap residen senior
• Menyediakan anggaran untuk peningkatan sarana dan prasarana serta peralatan Rumah Sakit di daerah sesuai standar.
24
Nota Kesepahaman berlaku untuk kerja sama selama 3 tahun
2525
HAK :• Biaya perjalanan dari
propinsi domisili terakhir ke lokasi penugasan (PP).
• Insentif dari Pemerintah Pusat sebesar Rp. 7,5 juta per bulan (dipotong PPH sesuai ketentuan berlaku)
KEWAJIBAN :Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai kompetensi dan kewenangan yg dimiliki serta menjunjung tinggi etika profesi.Membuat laporan kegiatan sesuai tugas setiap akhir bulan dan akhir masa tugas kepada Gubernur atau Bupati/Walikota dan Menkes.Melaksanakan penugasan khusus sesuai ketentuan yg dijabarkan dalam perjanjian kerja sama (3 bulan).
Hak dan Kewajiban Dokter Spesialis/Dokter Spesialis/ Residen SeniorResiden Senior
(PERMENKES No. 1231/MENKES/PER/XI/2007 tentang
Penugasan Khusus SDM Kesehatan)
26
Target & Realisasi Penugasan Khusus Residem Senior
Tahun 2008 dan 2009
TahunUsulan Realisasi
RS Dr. Sp RS Dr. Sp2008 61 300 25 522009 19 89 *) *)
Catatan: *)•Mulai April 2009 untuk RS yang siap dengan dana talangan (RSUD Samosir, RSUD Tapak Tuan, RSUD Seram)•RS lain menunggu DIPA diterima, diperkirakan pelaksanaan mulai Mei 2009
27 28
UMUMMeningkatkan kualitas Diklat SDM Kes dalam upaya menghasilkan SDM Kesehatan yang kompeten melalui
bina kemitraan untuk menunjang pelayanan kesehatan
yang bermutu dan merata.KHUSUS
Meningkatkan kualitas SDM Diklat Kesehatan.Meningkatkan kapasitas lembaga bina kemitraan. Meningkatkan kualitas dan relevansi program Diklat SDM KesehatanMeningkatkan pemanfaatan sarana dan prasarana Diklat SDM Kesehatan.
29
Keterbukaan : Setiap mitra dalam melaksanakan bina kemitraan yakin dan percaya bahwa setiap perjanjian kerja sama akan dilakukan dengan terbuka, jujur dan tidak saling merahasiakan sesuatu.
Kesetaraan :Setiap mitra dalam melaksanakan kegiatan bina kemitraan diberi kepercayaan penuh, dihargai, dihormati, dan diberikanpengakuan dalam hal kemampuan dan nilai-nilai yang dimiliki.
Saling menguntungkan :Setiap mitra dalam melaksanakan bina kemitraan akan mendapatkan keuntungan dan manfaat bersama dari kemitraan tersebut.
30
PEMASOK INPUT TEKNIS (TECHNICAL ASSISTANCE)KONSULTASIPENDAMPINGANMAGANGPENJAMIN MUTUMONITORING DAN EVALUASI
TEKNISDAN
NON TEKNIS
31
MEKANISME BINA KEMITRAAN
KONSULTASI
PEMDA PROV
BPPSDM KesPUSDIKLAT
BBPKBAPELKESNAS
PEMDA KAB/KOTA
PTN/S, LSM, OP, INST DIKLAT
NON DEPKES, INST DIKLAT
LAIN
32
1. BBPK CILOTOLampung, Sumsel , Jambi,Bengkulu, Riau, dan
Jawa Barat (Wilayah Bogor dan Parahiyangan)2. BBPK JAKARTA :
DKI Jakarta, Kalbar, Kalsel, Kaltim, Kalteng, Sumut & NAD
3. BBPK MAKASSARPapua, Papua Barat, Maluku, Malut , Sulut, Sulteng, Sulbar, Sultra, Sulsel & Gorontalo
4. BAPELKES SALAMANNTB, Jatim, DIY, Jateng
5. BAPELKES LEMAH ABANGJawa Barat (Wilayah Purwakarta dan Cirebon) , Kepri, Babel, NTT, Sumbar & Banten.
33
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL KEDOKTERAN BERKELANJUTAN/P2KB (CPD)
34
Koordinasi dengan Ka. Dinkes Provinsi & Pengurus IDI Wilayah tentang CPD.Penyiapan Pusdiklat, BBPK & Bapelkes Daerah sebagai penyelenggara P2KBTerakreditasiPelaksanaan P2KB di 3 Wilayah (Jabar, Sulsel & Jakarta)Perluasan pelaksanaan di Seluruh Provinsi
35
Terima Kasih