Transcript
Page 1: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menerapkan pembuatan sediaan obat sesuai resep dokter di bawah pengawasan Apoteker

HILMA HENDRAYANTI, S.Si., Apt.

STANDAR KOMPETENSI :

Page 2: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menjelaskan kelengkapan resep dokter, etiket, dan

salinan resep

Resep

Pengertian Resep

Resep adalah permintaan tertulis seorang dokter, dokter

gigi atau dokter hewan yang diberi ijin berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada

apoteker pengelola apotek untuk menyediakan danapoteker pengelola apotek untuk menyediakan dan

menyerahkan obat-obatan bagi penderita.

Resep selalu dimulai dengan tanda R/ yang artinya recipe

(ambilah).

Dibelakang tanda ini (R/) biasanya baru tertera nama dan

jumlah obat. Umumnya resep ditulis dalam bahasa latin.

Page 3: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menjelaskan kelengkapan resep dokter, etiket, dan

salinan resep

Suatu resep yang lengkap harus memuat :

� Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi

atau dokter hewan

� Tanggal penulisan resep

� Nama setiap obat atau komposisi obat

� Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep

� Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

� Nama pasien, jenis hewan, umur, serta alamat/pemilik

hewan

� Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang

mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis

maksimal.

Page 4: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menjelaskan kelengkapan resep dokter, etiket, dan

salinan resep

Contoh bentuk resep dokter adalah sebagai berikut :

Dr. S.H. Pudjihadi

DSP/50005/03.P/75B

Jl. Yusuf Adiwinata SH 62 – Jakarta, Telp. 45011

Jakarta, 20 Mei 2009

R/ Extr. Bellad 120 mg

HCl Ephed. 300 mgHCl Ephed. 300 mg

C.T.M 50 mg

Doveri Pulv. 3

O.B.H 300 ml

m.f. Potio

s.t.d.d. C

Paraf dokter

Pro : Halimah Umur : 7 tahun

Alamat : Jl. A. Yani 57 Surabaya.

Page 5: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menjelaskan kelengkapan resep dokter, etiket, dan

salinan resep

� Pembagian suatu resep yang lengkap :

1). Tanggal dan tempat ditulisnya resep (inscriptio)2). Aturan pakai dari obat yang tertulis (signatura)3). Paraf/tanda tangan dokter yang menulis resep

(subcriptio)4). Tanda buka penulisan resep dengan R/ (invecatio)4). Tanda buka penulisan resep dengan R/ (invecatio)5). Nama obat, jumlah dan cara membuatnya (praescriptio

atau ordinatio )

� Yang berhak menulis resep adalah 1. dokter2. dokter gigi (terbatas pada pengobatan gigi dan mulut)3. dokter hewan (terbatas pada pengobatan hewan)

Page 6: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menjelaskan kelengkapan resep dokter, etiket, dan

salinan resep

� Resep untuk pengobat segera

Untuk penderita yang memerlukan pengobatan segera dokter dapat memberi tanda :Cito : segeraUrgent : pentingStatim : pentingP.I.M : Periculum In Mora = berbahaya bila ditunda.

Pada bagian atas kanan resep, apoteker harus mendahulukan pelayanan resep ini termasuk resep antidotum .

Bila dokter ingin agar resepnya dapat diulang, maka dalamresep ditulis Iteratie (Iter). Dan ditulis berapa kali resep boleh diulang. Misalkan iteratie 3 X, artinya resep dapat dilayani1 + 3 kali ulangan = 4 X .Untuk resep yang mengandung narkotika, tidak dapat ditulis iteratie tetapi selalu dengan resep baru.

Page 7: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menjelaskan kelengkapan resep dokter, etiket, dan

salinan resep

� Etiket

adalah identitas suatu obat yang dicantumkan

pada obat yang akan diserahkan dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang cara penggunaan obat yang benar hingga tujuan pengobatan dapat tercapaipengobatan dapat tercapai

Pemilihan etiket disesuaikan dengan penggunaan obat:

Etiket warna biru : untuk obat luar

Etiket warna putih : untuk obat dalam

Page 8: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menjelaskan kelengkapan resep dokter, etiket, dan

salinan resep

APOTEK PEMBINA SEHAT

Jl. Raya Situraja KM 16 Sumedang Telp.0261 - 207625

APA : Hilma Hendrayanti,S.Si., Apt.

SP No. KP.01.01.1.3.03047

No. 1 Tgl. 1/8/2009

Tn. Pasha

Sehari 3 x 1 tablet

Contoh Etiket Obat Dalam

Contoh Etiket Obat Luar

APOTEK PEMBINA SEHAT

Jl. Raya Situraja KM 16 Sumedang Telp.0261 - 207625

APA : Hilma Hendrayanti,S.Si., Apt.

SP No. KP.01.01.1.3.03047

No. 1 Tgl. 1/8/2009

Tn. Pasha

Sehari 3 x 2 tetes mata kanan dan kiri

OBAT LUAR

Page 9: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menjelaskan kelengkapan resep dokter, etiket, dan

salinan resep

� Salinan Resep (Copy Resep)

Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotik, selain

memuat semua keterangan yang terdapat dalam resep asli

juga harus memuat :

1). Nama dan alamat apotik

2). Nama dan nomer izin apoteker pengelola apotik.

3). Tanda tangan atau paraf apoteker pengelola apotik

4). Tanda det (detur) untuk obat yang sudah diserahkan

dan tanda nedet (nedetur) untuk obat yang belum

diserahkan, pada resep dengan tanda ITER …X diberitanda detur orig /detur …..X

5). Nomor resep dan tanggal pembuatan.

Page 10: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menjelaskan kelengkapan resep dokter, etiket, dan

salinan resep

� Contoh salinan resep APOTIK BAHARI

Jl. Thamrin No. 3 Jakarta - Telp. 378945

APA : Drs. Bambang Hariyanto, Apt

SIK No. 1234

Salinan Resep

No : 259

Dari dokter : Joko Susilo

Tanggal : 5 Nopember 2001

Pro : Nn. Andriani

R/ Amoxycillin 500 No. XII

S.3.d.d.I ----- det

R/ Ponstan FCT No. XII

S.p.r.n. I ----- nedet

Jakarta, 5 Nopember 2001

Cap apotik pcc

Tanda tangan APA

Page 11: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menjelaskan kelengkapan resep dokter, etiket, dan

salinan resep

� Istilah lain dari copy resep adalah

apograph, exemplum, afschrif.

Apabila Apoteker Pengelola Apotik berhalangan melakukan

tugasnya, penandatanganan atau pencantuman paraf pada

salinan resep yang dimaksud diatas dilakukan oleh

Apoteker Pendamping atau Apoteker Pengganti dengan

mencantumkan nama terang dan status yang bersangkutan.mencantumkan nama terang dan status yang bersangkutan.

Salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis

resep atau yang merawat penderita, penderita sendiri dan petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut perundang- undangan yang berlaku (contohnya petugas

pengadilan bila diperlukan untuk suatu perkara).

Page 12: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menghitung dosis obat dalam resep

� Pengertian Dosis

Dosis (takaran) suatu obat ialah banyaknya suatu obat yang dapat dipergunakan atau diberikan kepada seorang penderita baik untuk dipakai sebagai obat dalam maupun obat luar.

Ketentuan Umum FI edisi III mencantumkan 2 dosis yakni :

1). Dosis Maksimal ( maximum)1). Dosis Maksimal ( maximum)berlaku untuk pemakaian sekali dan sehari. Penyerahan obat dengan dosis melebihi dosis maksimum dapat dilakukan dengan membubuhi tanda seru dan paraf dokter penulisan resep, diberi garis dibawah nama obat tersebut atau banyaknya obat hendaknya ditulis dengan huruf lengkap.

2). Dosis Lazim (Usual Doses)

merupakan petunjuk yang tidak mengikat tetapi digunakan sebagai pedoman umum (dosis yang biasa/umum digunakan).yang tidak sesuai antara umur dan berat badannya.

Page 13: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menghitung dosis obat dalam resep

� Macam – Macam Dosis

Ditinjau dari dosis (takaran) yang dipakai, maka dapat dibagi sebagai berikut :

1). Dosis terapiadalah dosis (takaran) yang diberikan dalam keadaanbiasa dan dapat menyembuhkan si sakit.

2). Dosis maksimumadalah dosis (takaran) yang terbesar yang dapat diberikan adalah dosis (takaran) yang terbesar yang dapat diberikan kepada orang dewasa untuk pemakaian sekali dan sehari tanpa membahayakan.

3). L.D.50 (Lethal Dose 50)adalah dosis (takaran) yang menyebabkan kematian pada 50% hewan percobaan.

4). L.D.100 (Lethal Dose 100)adalah dosis (takaran) yang menyebabkan kematian pada 100 % hewan percobaan

Page 14: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menghitung dosis obat dalam resep

Daftar dosis maksimal menurut FI digunakan untuk orang dewasa berumur 20 - 60 tahun, dengan berat badan 58 – 60 kg.Untuk orang yang sudah berusia lanjut dan pertumbuhan fisiknyasudah mulai menurun, maka pemberian dosis lebih kecil dari padadosis dewasa.

Umur Dosis

60-70 tahun

70-80 tahun

80-90 tahun

90 tahun keatas

4/5 x dosis dewasa

¾ x dosis dewasa

2/3 x dosis dewasa

½ x dosis dewasa

Perbandingan dosis orang usia lanjut terhadap dosis dewasa :

Page 15: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menghitung dosis obat dalam resep

� Dosis untuk wanita hamil

Untuk wanita hamil yang peka terhadap obat-obatan

sebaiknya diberi dalam jumlah yang lebih kecil, bahkan

untuk beberapa obat yang dapat mengakibatkan abortus

dilarang, juga wanita menyusui, karena obat dapat diserap

oleh bayi melalui ASI. Untuk anak dibawah 20 tahun oleh bayi melalui ASI. Untuk anak dibawah 20 tahun

mempunyai perhitungan khusus.

� Dosis untuk anak dan bayi

Aturan pokok untuk memperhitungkan dosis untuk anak

tidak ada, karena itu beberapa tokoh mencoba untuk

membuat perhitungan berdasarkan umur, bobot badan dan luas

permukaan (body surface ) .

Page 16: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menghitung dosis obat dalam resep

Sebagai patokan dapat kita ambil salah satu cara

sebagai berkut :

Menghitung Dosis Maksimum Untuk Anak

(1) Berdasarkan Umur.

- Rumus YOUNG : n x dosis maksimal dewasa,

n+12n+12

dimana n adalah umur dari anak 8 tahun kebawah.

- Rumus DILLING : n x dosis maksimal dewasa,

20

dimana n adalah umur dari anak 8 tahun kebawah.

- Rumus FRIED : n x dosis maksimal dewasa,

150

n adalah umur bayi dalam bulan

Page 17: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menghitung dosis obat dalam resep

(2) Berdasarkan Berat Badan (BB)

- Rumus CLARK (Amerika) :

Berat badan anak dalam kg x dosis maksimal dewasa 150

atau

Berat Badan Anak dalam pound x dosis maksimal dewasa Berat Badan Anak dalam pound x dosis maksimal dewasa 68

- Rumus THERMICH ( Jerman ) :

Berat Badan Anak dalam kg x dosis maksimal dewasa 70

Page 18: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menghitung dosis obat dalam resep

� Dosis maksimum gabungan

Bila dalam resep terdapat lebih dari satu macam obat yang mempunyai kerja bersamaan/searah, maka harus dibuat dosis maksimum gabungan.

Dosis maksimum gabungan dinyatakan tidak lampau bila :

pemakaian 1 kali zat A + pemakaian 1 kali zat B, hasilnya kurang dari 100 %, demikian pula pemakaian 1 harinya.kurang dari 100 %, demikian pula pemakaian 1 harinya.

Contoh obat yang memiliki DM gabungan :

Atropin Sulfas dengan Extractum BelladonnaePulvis Opii dengan Pulvis DoveriCoffein dengan AminophyllinArsen Trioxyda dengan Natrii Arsenas

Page 19: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menghitung dosis obat dalam resep

� Dosis dengan pemakaian berdasar jam

Contohnya s.o.t.h. (setiap tiga jam)

1. Menurut FI edisi II untuk pemakaian sehari dihitung :

24 x = 24 x = 8 kali minum dalam sehari semalam

n 3

2. Menurut Van Duin : 2. Menurut Van Duin :

16 +1 x = 16 + 1 x = 6 kali minum dalam sehari semalam

n 3

kecuali untuk antibiotika dan sulfonamida tetap dihitung 24 jam

(seperti rumus dari FI. II)

Page 20: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Menghitung dosis obat dalam resep

� Dosis untuk larutan mengandung sirup jumlah besar

Harus diperhatikan didalam obat minum yang mengandung

sirup dalam jumlah besar yaitu lebih dari 16,67 % atau

lebih dari 1/6 bagian, BJ larutan akan berubah dari 1

menjadi 1,3, sehingga berat larutan tidak akan sama

dengan volume larutan.

Page 21: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker
Page 22: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker
Page 23: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker
Page 24: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker
Page 25: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker
Page 26: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker
Page 27: 85menerapkan Pembuatan Sediaan Obat Sesuai Resep Dokter Di Bawah Pengawasan Apoteker

Top Related