Transcript
Page 1: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

MENENTUKAN JUMLAH, WAKTU DAN POSISI SUKU CADANG

D. SUBYAR MUJIHANDONO, ST

Page 2: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

PENGANTAR• Jaminan tersedianya sukucadang/barang pada saat

dibutuhkan memegang peranan penting dalam penyelesaian pekerjaan perbaikan mesin/alat tepat pada waktunya. Sebenarnya orang menginginkan semua item di stok, namun ini berarti pemborosan, sebab uang yang tertanam di stok merupakan “uang mati”, dalam arti tidak menghasilkan keuntungan.

• Kebutuhan sukucadang dan bahan untuk melayani pemeliharaan termasuk jenis kebutuhan (demand) independent. Artinya setiap item tidak tergantung satu sama lain.

Page 3: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

1. MENGHITUNG STOKDalam menghitung stok kita harus bisa menjawab pertanyaan berikut :• Kapan saatnya melakukan pemesanan ?• Berapa banyak jumlah yang dipesan ?

Ada dua metode yang digunakan dalam menghitung stok, yaitu :• Metode jumlah pemesanan tetap• Metode waktu pemesanan tetap

Page 4: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

1. Kebutuhan (demand)

2. Kebutuhan rata-rata

3. Frekuensi Pemesanan

4. Waktu Pemesanan

5. Stok Ideal

6. Barang Pesanan

7. Stok Ditangan

8. Stok Dipesan

9. Stok Posisi

10. Stok Pengaman

Page 5: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

KETERANGAN

1. Kebutuhan (demand)

Kebutuhan adalah jumlah pemesanan satu macam item untuk selama periode waktu tertentu (mingguan, bulanan, tahunan dan sebagainya), dinyatakan dalam unit waktu.

Contoh : Dari data selama setahun, diketahui kebutuhan suku cadang filter berjumlah 96 pcs, dikatakan kebutuhan filter 96 pcs/thn

2. Kebutuhan Rata-rata

Kebutuhan rata-rata (KR) adalah jumlah kebutuhan dalam waktu tertentu dibagi dengan jumlah periodenya.

Kebutuhan rata-rata = jml keb satu periode/jml periode

Jadi bila kebutuhan setahun 96 pcs, maka kebutuhan dalam satu bulan adalah 96/12 = 8 pcs

Page 6: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

Lanjutan…3. Frekuensi Pemesanan (FP) menyatakan berapa lama periode

waktu untuk setiap satu kali pemesanan,

Contoh :

FP = 2, artinya kita melakukan pemesanan setiap 2 bulan sekali

FP = 3, artinya kita melakukan pemesanan setiap 3 bulan sekali

Bila kita melakukan pemesanan 1 kali per bulan, berarti jumlah pemesanannya 1 KR, pemesanan 2 kali per bulan, jumlah pemesanannya ½ KR

4. Waktu pemesanan (WP) adalah tenggang waktu antara mulai dilakukan pemesanan hingga barang yang dipesan tiba di gudang dan dicatat dalam dokumen. Waktu pemesanan dinyatakan dalam satuan waktu (minggu, bulan, tahun dan sebagainya), idealnya waktu pemesanan ini harus diusahakan sependek mungkin.

Page 7: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

Lanjutan…5. Stok ideal merupakan stok yang sangat diharapkan sebab

pengelolaannya menjadi lebih mudah. Pada stok ideal, jumlah permintaan maupun waktu pemesanannya senantiasa konstan.

6. Barang Pesanan (BP) adalah jumlah barang yang sudah dipesan, akan tetapi belum tiba di tempat kita, pemesanan dilakukan untuk mengisi stok yang ada di gudang.

7. Stok ditangan (SD) adalah jumlah barang yang tersedia di gudang, dinyatakan dalam satuan KR.

Contoh :

Kebutuhan per tahun 96 pcs

Kebutuhan rata-rata (KR) = 96/12 = 8 pcs

Bila SD 16 pcs, maka KR = 16/8 = 2 KR

Page 8: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

Lanjutan…8. Stok pesanan (SPs) adalah permintaan yang

dicadangkan dari barang dipesan karena stok ditangan habis.

9. Stok Posisi (SP) adalah jumlah barang yang dimiliki oleh gudang, disebut juga Total Availability (ketersediaan total).

Untuk menghitung stok posisi bisa digunakan cara :

SP = (SD + BD) – SPs

Keterangan :

SP = Stok Posisi

SD = Stok Ditangan

BD = Barang Dipesan

SPs = Stok Pesanan

Page 9: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

Lanjutan…10. Stok pengaman (safety stock) adalah stok tambahan

untuk melidungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan stok barang (stockout).

Dalam praktek sehari-hari ternyata bahwa demand dan lead time selalu tidak konstan. Hal ini disebabkan oleh barang yang dipesan terlambat tiba di gudang kita atau KR (kebutuhan rata-rata) mengalami kenaikan yang cukup drastis, satuan Stok Posisi umumnya dalam KR atau pcs.

Page 10: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

2. STOK MINIMUM DAN MAKSIMUM

Jumlah stok sebenarnya memiliki “daerah” aman tertentu, jumlah terbanyak dibatasi oleh Stok Maksimum dan jumlah paling sedikit dibatasi oleh Stok Minimum, dengan demikian kontrol stok mengacu pada “daerah” tersebut. Bila Stok Posisi < Stok Minimum berarti ada ancaman kehabisan stok, sedangkan bila Stok Posisi > Stok Maksimum, bisa terjadi kurang tempat penyimpanan dan biaya inventori menjadi bertambah.

Page 11: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

Keterangan..2.1. Stok Minimum

Stok minimum merupakan jumlah stok terkecil,

dihitung dengan cara :

Stok Min. = (Stok Pengaman + Waktu Pemesanan) KR

2.2. Stok Maksimum

Stok Maksimum adalah jumlah paling besar untuk

stok yang ada di gudang, dan berkaitan dengan

kapasitas tempat penyimpanan yang harus

disediakan. Besarnya Stok Maksimum dapat

dihitung dengan cara : Stok Mak. = (Stok Pengaman + Waktu Pemesanan + Frek.

Pemesanan) KR

Page 12: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

• Berdasarkan data yang diperoleh selama periode 12 bulan terakhir, jumlah permintaan (demand) berupa filter sebanyak 192 pcs. Waktu pemesanan 1 bulan dan frekuensinya 2 bulan. Kalau safety stock diperkirakan 1,5 bulan, hitunglah jumlah minimum dan maximum stok yang harus diadakan :

Jawab :

MIN = (SP + WP) KR

= (1,5 + 1) 16

= 40 pcs

MAX = (SP + WP + FP) KR

= (1,5 + 1 + 2) 16

= 72 pcs

Page 13: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

• Bila pada suatu saat didapati data sebagai berikut :

Stok Gudang 10 pcs

Stok Pemesanan barang 5 pcs (blm tiba di gudang)

Pemesanan barang 15 pcs

Hitung jumlah pemesanan barang !

Jawab :

Stok Posisi

SP = SG + PB – stok pemesanan barang

= 10 + 15 – 5

= 20 pcs

Karena SP < MIN maka harus dilakukan pemesanan sejumlah Q.

Q = Max – SP

= 72 – 20

= 52 pcs

Page 14: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

Contoh 3• Seandainya data pada stok sebagai berikut :

Stok Gudang kosong

Pemesanan Barang 48 pcs

Stok pemesanan barang 4 pcs

Apakah diperlukan pemesanan barang ?

Jawab :

SP = SG + PB – stok pemesanan barang

= 0 + 48 – 4

= 44 pcs

Karena SP > Min, maka tidak perlu melakukan pemesanan

Page 15: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

Metode EOQ:

Menurut metode ini jumlah pemesanan barang dipengaruhi oleh faktor-faktor biaya pemesanan, kebutuhan rata-rata, bunga per tahun dan biaya satuan, hubungannya sebagai berikut :

Keterangan :

Q = jumlah pesanan

S = biaya pemesanan

KR = kebutuhan rata-rata

i = rate bunga per tahun

C = biaya satuan (Rp/satuan)

Cara ini memiliki beberapa keterbatasan :

1. Kebutuhan dianggap selalu tetap, padahal pada kenyataan umumnya

tidak demikian

2. Biaya satuan dianggap selalu tetap, kenyataannya seringkali ada

diskon pada pembelian dalam jumlah besar

Ci

KRSEOQ

.

..2

Page 16: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

Lanjutan….3. Material dianggap tiba sekaligus, kenyataannya tidak

demikian

4. Dianggap produk hanya satu macam saja, padahal beberapa item dibeli dari satu pemasok

Biaya set-up dianggap tetap, padahal kenyataannya berkurang

Page 17: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

4. SISTEM PEMESANAN JUMLAH TETAP

Pada metode ini jumlah barang yang dipesan tidak berubah, sedangkan interval pemesanannya tidak tentu. Dikenal sebagai Q system atau Fixed-Quantity Method.

Bila stock posisi < Titik pemesanan kembali, harus dipesan

R bisa dihitung dengan cara :

R = KR + Spa

Keterangan :

R = titik pemesanan kembali

KR = kebutuhan rata-rata

Spa = Stok Pengaman

Stok Pengaman bisa dihitung dengan cara :

Spa = zD

Keterangan :

Z = faktor keamanan

D = standar penyimpangan kebutuhan

Page 18: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

Lanjutan………

Nilai z akan menentukan jumlah titik pemesanan kembali dan level pelayanan. Yang dimaksud dengan level pelayanan adalah seberapa jauh sistem inventori mampu memenuhi kebutuhan. Secara detail adalah sebagai berikut :• Kemungkinan semua permintaan dipenuhi dari stok selama

penambahan waktu pemesanan dari satu siklus pemesanan kembali

• Persen kebutuhan yang dipenuhi dari stok selama satu periode pemesanan

• Persen waktu masih adanya stok di tangan

Page 19: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

CONTOH Penyediaan minyak pelumas mesin

Kebutuhan rata-rata 200 liter/hari

Waktu pemesanan 4 hari

Standar penyimpangan kebutuhan per hari 150 liter

Level pelayanan yang diingini 95%

Biaya pemesanan Rp 20 /pemesanan

i = 20% per tahun

Biaya satuan = Rp 10/satuan

Dianggap sistem pemeriksaan kontinyu, yaitu gudang dibuka 5 hari/minggu selama satu tahun (250 hari/tahun)

Page 20: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

Lanjutan…..

Ci

KRSEOQ

.

..2

Kebutuhan rata –rata per tahun = (250)(200) = 50.000 ltJumlah pemesanan

Kebutuhan rata-rata diperhitungkan dengan waktu pemesanan 200 liter/hari untuk waktu selama 4 hariQ = 4(200) = 800 liter (keb rata-rata)

10%.20

50000.20.2EOQ

Page 21: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

Lanjutan…..Standar penyimpangan pada waktu pemesanan

D = .150

= 300

Level pelayanan 95% dari tabel didapat z = 1,65

R = KR + Z x D

= 800 + (1,65 x 300)

= 1295 liter

Dengan demikian pemesanan 1000 liter harus dilakukan bila stok posisi mencapai nilai 1295 liter.

4

Page 22: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

5. METODE PEMERIKSAAN PERIODIK

• Pada metode ini yang tidak berubah adalah periode jangka waktu pemeriksaan, sedangkan jumlah yang dipesan bisa saja berubah, disebut juga cara P-system.

• Pemasok hanya mengambil pemesanan pada waktu-waktu tertentu yang telah ditetapkan, misalnya setiap 2 minggu sekali, truk supplier datang, maka pada saat ini Stok Posisi diperiksa, bila ternyata barang tersebut diperlukan, maka dilakukan pemesanan dengan jumlah target inventori dikurangi dengan Stok Posisi yang ada.

Page 23: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

Perbedaan sistem ini terhadap Q-sistem adalah :

• Tidak ada titik pemesanan kembali, sebagai gantinya berupa target inventori

• Tidak ada EOQ, jumlah pemesanan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan

• Yang tetap adalah interval pemeriksaan, bukan jumlah pemesanan

Page 24: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

Lanjutan……• Nilai P bisa dihitung dengan cara :

• Kebutuhan meliputi P + WP + SPm

Sedangkan nilai T dihitung dengan cara :

T = KR1 + SPmKeterangan :

T = target level inventory

KR1 = kebutuhan rata-rata selama P + WP

SPm = stok pengaman• Stok Pengaman dihitung dengan cara :

SPm = z x D1  Keterangan :

SPm = stok pengaman

Z = faktor keamanan

D1 = penyimpangan standar selama P + WP

DCi

SPm

Ci

SPmDx

DD

QP

..

.2

)).((

).(.21

Page 25: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

Lanjutan……• Dengan metode interval tetap, soal terdahulu bisa dijawab

sebagai berikut :

T = KR1 + Z.D1

KR1 = kebutuhan rata-rata selama P + WP

= 9 (200) = 1800 liter• Standar penyimpangan selama P + WP

D1 =

T = 1800 + z (450)• Bila level pelayanan 95 %, dari tabel didapat z = 1.65

T = 1800 + 1.65 (450)

= 2542

hariD

QP 5

200

1000

150.9

Page 26: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

Lanjutan……• Diputuskan untuk memeriksa stok posisi setiap 5 hari dan

melakukan pemesanan sejumlah 2542 liter

Stok Pengaman = 1,65 (450)

= 742 liter

Sistem ini membutuhkan jumlah lebih banyak dan hal ini disebabkan panjangnya waktu P + WP

• Beberapa keuntungan apabila memakai sistem ini adalah :1. Bila pemesanan harus dilakukan setiap interval tertentu

2. Beberapa macam barang dipesan dari pemasok yang sama dan diserahkan pada waktu yang bersamaan

3. Barang murah tidak dicatat jumlahnya pada dokumen inventori

Page 27: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KRITIKALITAS, TINGKAT LAYANAN DAN FAKTOR PENGAMAN

TINGKAT KRITIKALITAS

TINGKAT LAYANAN

FAKTOR PENGAMAN

V (Vital) 99% 2.33

E (Penting) 95% 1.65

S (Penunjang) 90% 1.29

O (Operasi) 85% 1.04

Page 28: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

Lanjutan…..

1. PERALATAN VITAL (VITAL EQUIPMENTS)

Ini adalah peralatan proses utama, yang apabila mengalami kegagalan akan langsung berakibat hilangnya produksi. Peralatan ini termasuk peralatan yang jika gagal akan mengakibatkan atau menciptakan bahaya terhadap keselamatan, kecelakaan atau kerusakan pada peralatan.

2. PERALATAN PENTING (ESSENTIAL EQUIPMENTS)

Ini adalah peralatan proses atau bantu, biasanya mempunyai cadangan, yang bila gagal tidak akan secara langsung berpengaruh terhadap kehilangan produksi, tapi jika terus berlanjut (lebih dari 24 jam) akan menjadi penyebab hilangnya produksi.

Page 29: 7. Handling -Penentuan Jumlah Waktu Dan Posisi

Lanjutan…

3. PERALATAN PENUNJANG (SUPPORT EQUIPMENTS)

Ini adalah semua peralatan proses dan pendukung personel dalam bekerja, yang jika gagal atau tidak berfungsi lebih dari 72 jam akan menimbulkan kesulitan pada kondisi tempat kerja.

4. PERALATAN OPERASI (OPERATING EQUIPMENTS)

Ini adalah semua peralatan bukan industri dan/atau semua peralatan pendukung yang tidak termasuk dalam klasifikasi diatas.


Top Related