Download - 7. BAB II - Evapro
-
5/26/2018 7. BAB II - Evapro
1/23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang
sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam
rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan,
dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan.
2. Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal care)
Antenatal care adalah cara penting untuk memonitor dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan
normal. elayanan antenatal atau yang sering disebut pemeriksaan
kehamilan adalah pelayanan yang di berikan oleh tenaga pro!esional
yaitu dokter spesialisasi bidan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan
perawat bidan. "ntuk itu selama masa kehamilannya ibu hamil sebaiknya
dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia
merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan asuhan antenatal.
#akupan K$ merupakan gambaran besaran ibu hamil yang melakukan
-
5/26/2018 7. BAB II - Evapro
2/23
kunjungan pertama ke !asilitas pelayanan kesehatan, untuk mendapatkan
pelayanan antenatal.
Kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar paling sedikit 4 kali dengan distribusi pemberian
pelayanan minimal $ kali pada triwulan pertama, $ kali pada triwulan
kedua, dan % kali pada triwulan ketiga umur kehamilan. erawatan yang
diberikan kepada ibu hamil secara berkala dan teratur sangat penting,
sebab merupakan upaya bersama antara petugas kesehatan dan ibu hamil,
suami, keluarga dan masyarakat, mengenai &
a. Aspek kesehatan dari ibu dan janin untuk menjaga kelangsungan
kehamilan, pertumbuhan janin dalam kandungan, kelangsungan
hidup ibu dan bayi setelah lahir.
b. Aspek psikologi, agar dalam menghadapi kehamilan dan
persalinannya ibu hamil mendapatkan rasa aman, tenang, terjamin
dan terlindungi keselamatan diri dan bayinya.
c. Aspek sosial ekonomi, ibu hamil dari keluarga miskin (gakin) pada
umumnya tergolong dalam kelompok gi'i kurang, anemia, penyakit
menahun. bu resiko tinggi atau ibu dengan komplikasi persalinan
dari keluarga miskin membutuhkan dukungan biaya dan transportasi
untuk rujukan ke rumah sakit.
10
-
5/26/2018 7. BAB II - Evapro
3/23
emeriksaan kehamilan dilaksanakan sesuai standar * yaitu &
a. (*imbang) berat badan
b. "kur (*ekanan) darah
c. "kur (*inggi) !undus uteri
d. emberian imunisasi (*etanus *o+oid)
e. emberian *ablet 'at besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
!. *es terhadap penyakit menular se+ual
g. *emu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
3. Tuuan Pemeriksaan Kehamilan
*ujuannya adalah menyiapkan seoptimal mungkin !isik dan mental ibu
dan anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan ni!as, sehingga
didapatkan ibu dan anak yang sehat. engan pemeriksaan kehamilan
dapat mengenali dan menangani !aktor resiko yang mungkin dijumpai
dalam kehamilan, persalinan dan ni!as, mengobati penyakit-penyakit
yang mungkin diderita sedini mungkin, menurunkan angka morbiditas
dan mortalitas anak, memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup
sehari-hari, keluarga berencana, kehamilan, persalinan, ni!as, dan laktasi,
dan juga mengembalikan kesehatan ibu saat akhir kala ni!as.
!. Ja"#al Pemeriksaan Kehamilan
Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas
kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal standar untuk
11
-
5/26/2018 7. BAB II - Evapro
4/23
mendapatkan pemeriksaan kehamilan. stilah kunjungan tidak
mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang datang ke !asilitas
pelayanan, tetapi dapat sebaliknya, yaitu ibu hamil yang dikunjungi
petugas kesehatan di rumahnya atau di posyandu.%0 Adapun jadwal
pemeriksaan kehamilan adalah&
a. inimal $ kali pada trimester (sebelum $4 minggu)
b. inimal $ kali pada trimester (antara minggu $4-%/)
c. inimal % kali pada trimester . (antara minggu %/-1 dan sesudah
minggu ke-1).
$. Pela%anan "asar
itingkat pelayanan dasar, pemeriksaan kehamilan hendaknya memenuhi
tiga persyaratan pokok &
a. Aspek medis, yang meliputi diagnosis kehamilan, penemuan
kelainan secara dini dan pemberian terapi sesuai diagnosis.
b. enyuluhan, komunikasi dan moti2asi ibu hamil, antara lain
mengenai penjagaan kesehatan diri dan janinnya, pengenalan tanda-
tanda bahaya dan !aktor resiko yang dimilikinya, dan pencarian
pertolongan yang memadai secara tepat waktu.
c. 3ujukan
bu hamil dengan resiko tinggi harus dirujuk ke tempat pelayanan yang
mempunyai !asilitas yang lengkap.
12
-
5/26/2018 7. BAB II - Evapro
5/23
&. 'aktr ang Berhu*ungan +engan Kelengka,an Pemeriksaan
Kehamilan
enurut penelitian ibowo di 5ogor tahun $99% yang dikutip oleh
urniati, ditemukan bahwa terdapat 1 2ariabel penentu yang
berhubungan secara bermakna dengan peman!aatan pelayanan antenatal,
yaitu& !aktor akses terhadap pelayanan (jarak, tempat, waktu), !aktor
sosial ibu hamil ( pendidikan, pengetahuan, sikap), !aktor keadaan
ekonomi keluarga, !aktor reproduksi ibu hamil (paritas, jarak kelahiran),
!aktor kondisi kesehatan ibu hamil, !aktor pencarian pengobatan.
B. -amil "engan resik tinggi
bu hamil dengan kehamilan resiko tinggi adalah ibu hamil yang mempunyai
resiko atau bahaya dan komplikasi yang lebih besar pada
kehamilan6persalinannnya baik terhadap ibu maupun terhadap janin yang
dikandungnya selama masa kehamilan, melahirkan ataupun ni!as
dibandingkan dengan ibu hamil dengan kehamilan6persalinan normal.
7ecara garis besar, kelangsungan suatu kehamilan sangat bergantung pada
keadaan dan kesehatan ibu, plasenta dan keadaan janin. 8ika ibu sehat dan
didalam darahnya terdapat 'at-'at makanan dan bahan-bahan organis dalam
jumlah yang cukup, maka pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam
kandungan akan berjalan baik.
13
-
5/26/2018 7. BAB II - Evapro
6/23
alam kehamilan, plasenta akan be!ungsi sebagai alat respiratorik, metabolik,
nutrisi, endokrin, penyimpanan, transportasi dan pengeluaran dari tubuh ibu
ke tubuh janin atau sebaliknya. 8ika salah satu atau beberapa !ungsi di atas
terganggu, maka janin seperti tercekik:, dan pertumbuhannya akan
terganggu.
emikian juga bila ditemukan kelainan pertumbuhan janin baik berupa
kelainan bawaan ataupun kelainan karena pengaruh lingkungan, maka
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan dapat mengalami
gangguan.
enurut penelitian telah diketahui bahwa umur reproduksi sehat pada
seorang wanita berkisar antara %0-0 tahun, artinya ; melahirkan setelah umur
%0 tahun jarak persalinan sebaiknya %- tahun dan berhenti melahirkan
setelah umur 0 tahun. 5erarti anak cukup %- orang. *elah dibuktikan bahwa
kelahiran ke empat dan seterusnya akan meningkatkan kematian ibu dan
janin.
Abortus ( keguguran ), prematuritas dan dismaturitas ( bayi kecil untuk masa
kehamilan ) dan postdatisme ( kehamilan lewat waktu ) kadang-kadang masih
sulit di deteksi dengan baik. engan pengenalan dan penanganan dini,
gangguan dan penyulit kehamilan dapat dikurangi.
14
-
5/26/2018 7. BAB II - Evapro
7/23
enyakit yang diderita ibu baik sejak sebelum hamil ataupun sesudah
kehamilan, seperti & penyakit paru, penyakit jantung sianotik, penyakit ginjal
dan hipertensi, penyakit kelenjar endokrin ( gondok , diabetes mellitus,
penyakit hati ), penyakit in!eksi ( 2irus, bakteri parasit ), kelainan darah ibu-
janin ataupun keracunan obat dan bahan-bahan toksis, juga merupakan
penyabab yang mengakibatkan terjadinya gangguan dan penyulit pada
kehamilan.
isamping itu, kehamilan sendiri dapat menyebabkan terjadinya penyakit pad
ibu hamil. enyakit yang tergolong dalam kelompok ini antara lain & toksemia
gra2idarum ( keracunan hamil ), perdarahan hamil tua yang disebabkan
karena plasenta pre2ia ( plasenta menutupi jalan lahir ), dan solusio plasenta (
plasenta terlepas sebelum anak lahir ). enyebab kematian ibu bersalin di
ndonesia masih di dominasi oleh perdarahan, in!eksi dan toksemia
gra2idarum.
7eperti diuraikan sebelumnya, lingkungan dimana ibu hamil bertempat
tinggal secara tidak langsung juga berperan dalam timbulnya penyulit pada
kehamilan. *empat tinggal yang pengap, kurang udara segar, lingkungan
yang kotor, ibu yang tidak dapat beristirahat cukup dan gi'i yang jelek dapat
merupakan !aktor penyebab.
alam kehamilan, pertumbuhan dan perkembangan janin sebaiknya harus
dapat diikuti dengan baik. Adanya kelainan pertumbuhan janin seperti KK (
15
-
5/26/2018 7. BAB II - Evapro
8/23
kecil untuk masa kehamilan ), 5K ( besar untuk masa kehamilan ), kelainan
bawaan seperti hidrose!alus, hidramnion, kehamilan ganda ataupun adanya
kelainan letak janin sedini mungkin harus segera dapat di deteksi. 5ila
keadaan ini baru di diagnosa pada kehamilan lanjut, maka penyulit pada
kehamilan dan persalinan akan sering dijumpai.
Kemiskinan, kebodohan, ketidaktahuan, dan budaya diam wanita ndonesia,
ditambah lagi oleh transportasi yang sulit dan ketidakmampuan membayar
pelayanan yang baik akan menyebabkan pelayanan antenatal di ndonesia
masih kecil cakupannya.
ada ibu hamil pemeriksaan antenatal memegang peranan penting dalam
perjalanan kehamilan dan persalinannya. enelitian pada ibu hamil di 8awa
*engah pada tahun $9/9 < $990 menemukan bahwa ibu hamil dan bersalin
yang tidak memeriksakan kehamilannya pada tenaga medis akan mengalami
resiko kematian - kali dibandingkan dengan ibu yang memeriksakan
kehamilannya. enurut =ana!iah pada penelitiannya di 37. r. irngadi
edan, ditemukan kematian maternal pada 9,9> kelompok tidak terda!tar.
7edangkan *obing pada tahun $9/4-$9/9 menemukan kematian maternal
pada 1,9> kelompok tidak terda!tar.
?ang dimaksud dengan kelompok tidak terda!tar adalah kelompok ibu hamil
yang memeriksakan dirinya kurang dari 4 kali selama kehamilannya. Akibat
kurangnya pemeriksaan antenatal yang dilakukan oleh tenaga medis terlatih
16
-
5/26/2018 7. BAB II - Evapro
9/23
( bidan < dokter dan dokter ahli ) banyak kasus dengan penyulit kehamilan
tidak terdeteksi. =al ini tentu saja akan menyebabkan terjadinya komplikasi
yang lebih besar dalam perjalanan kehamilan dan persalinannya sehingga
pada akhirnya akan mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang lebih
besar pada ibu dan janin.
isamping itu karena pelayanan obstetri di lini terdepan masih sangat terbatas
cakupannya dan belum mampu menanggulangi kasus gawat darurat, ditambah
dengan transportasi yang masih sulit dan tidak mampu membayar pelayanan
yang baik, banyak kasus rujukan yang diterima di 3umah 7akit sudah sangat
terlambat dan gawat sehingga sulit ditolong.
1. Usaha ,encegahan ,en%ulit ,a"a kehamilan "an ,ersalinan
ari uraian di atas jelas terlihat bahwa usaha untuk pencegahan penyakit
kehamilan dan persalinan tergantung pada berbagai !aktor dan tidak
semata-mata tergantung dari sudut medis atau kesehatan saja. @aktor
sosial ekonomi diduga sangat berpengaruh. Karena pada umunya
seseorang dengan keadaan sosial ekonomi rendah seperti diuraikan di
atas, tidak akan terlepas dari kemiskinan, kebodohan dan ketidaktahuan
sehingga mempunyai kecenderungan untuk menikah pada usia muda dan
tidak berpartisipasi dalam keluarga berencana.
17
-
5/26/2018 7. BAB II - Evapro
10/23
8adi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa usaha yang dapat
dilakukan untuk pencegahan penyulit pada kehamilan dan persalinan
adalah &
a. Asuhan antenatal yang baik dan bermutu bagi setiap wanita hamil.
b. eningkatan pelayanan, jaringan pelayanan dan sistem rujukan
kesehatan.
c. eningkatan pelayanan gawat darurat sampai ke lini terdepan.
d. eningkatan status wanita baik dalam pendidikan, gi'i, masalah
kesehatan wanita dan reproduksi dan peningkatan status sosial
ekonominya.
e. enurunkan tingkat !ertilitas yang tinggi melalui program keluarga
berencana.
2. Status re,r"uksi
7tatus reproduksi yang berperan penting terhadap kejadian kematian
maternal adalah usia ibu hamil, jumlah kelahiran, jarak kehamilan dan
status perkawinan ibu."sia di bawah %0 tahun dan di atas tahun
merupakan usia berisiko untuk hamil dan melahirkan. The Fifth Annual
State of the Worlds Mothers Report, yang dipublikasikan oleh The
International Charity Save The Children, melaporkan bahwa setiap tahun,
$ juta bayi dilahirkan oleh wanita yang berusia B %0 tahun, dan 90>
kelahiran ini terjadi negara berkembang. ara wanita ini memiliki risiko
kematian maternal akibat kehamilan dan kelahiran dua sampai lima kali
18
-
5/26/2018 7. BAB II - Evapro
11/23
lebih tinggi bila dibandingkan wanita yang lebih tua. 3isiko paling besar
terdapat pada ibu berusia C $4 tahun.
enelitian di 5angladesh menunjukkan bahwa risiko kematian maternal
lima kali lebih tinggi pada ibu berusia $0 < $4 tahun daripada ibu berusia
%0 < %4 tahun, sedangkan penelitian yang dilakukan di Digeria
menyebutkan bahwa wanita usia $ tahun memiliki risiko kematian
maternal kali lebih besar dibandingkan dengan wanita yang berusia %0