Download - 6. Peranan Uang
6
PERANAN UANG DAN BUNGA TERHADAP PENDAPATAN
Setelah membaca bagian ini maka anda seharusnya :
1. Memahami model IS-LM dan cara-cara menurunkan kurva IS-LM.
2. Memahami keseimbangan pasar barang dan pasar uang melalui model IS-LM.
============================================
Dalam bab 5 kita telah bahas peranan Aggregate Demand, yaitu konsumsi,
investasi dan pengeluaran pemerintah, terhadap keseimbangan output atau income.
Seperti pada Gambar 5.3, bila investasi atau pengeluaran pemerintah naik maka
permintaan agregat (AD) juga naik sehingga income naik dari Y0 ke Y1. Kenaikan
investasi ini disebabkan oleh turunnya biaya investasi akibatnya turunnya bunga
sehingga harapan keuntungan dimasa datang meningkat. Ini berarti terdapat kaitan tidak
langsung antara bunga dan output tetapi pada Gambar 5.3 tersebut hal ini tidak
digambarkan karena bunga tidak ditentukan pada pasar barang tetapi pada pasar uang.
Dalam pembahasan keseimbangan pasar barang pada Bab 5 kita asumsikan investasi
adalah autonomous, tidak ditentukan oleh bunga.
67
Bunga ditentukan oleh keseimbangan permintaan dan supply uang pada pasar
uang. Sebagaimana juga dibahas pada Bab 4, bila supply uang naik maka tingkat bunga
akan turun bila posisi income tetap pada Y0 (Gambar 4.2). Sebetulnya penurunan bunga
ini menyebabkan income naik karena permintaan agregat naik melalui proses investasi.
Kenaikan income akan menyebabkan permintaan uang naik sehingga tingkat bunga
kembali ke posisi semula tetapi dengan income yang lebih tinggi.
Pada Bab ini kita akan kaji lebih lanjut hubungan timbal balik antara bunga dan
output dimana pasar barang dan pasar uang dalam keadaan seimbang. Bunga ditentukan
oleh pasar uang dan barang ditentukan pada pasar barang tetapi bunga secara tidak
langsung mempunyai peranan penting dalam menentukan kesimbangan output melalui
aggregate demand. Kedua pasar ini, pasar barang dan pasar uang, dihubungkan oleh
tingkat bunga. Sebelum membahas topik ini maka lebih dulu harus diketahui kerangka
analisisnya yaitu model pendekatan IS dan LM.
Model IS-LM adalah cara lain untuk menjelaskan keseimbangan umum teori
Keynes yaitu pasar barang dan pasar uang. Jadi model IS-LM bukanlah teori baru
tentang keseimbangan pasar barang dan uang. Model ini menjadi sangat populer dalam
menjelaskan teori makro Keynes setelah dipekenalkan oleh John Hicks pada tahun
1937.
6.1 Model IS-LM
Model IS-LM adalah pendekatan dalam menganalisis keseimbangan umum
pasar barang dan uang. Model ini terdiri dari dua kurva yaitu kurva IS yang
menggambarkan hubungan output dan tingkat bunga dalam keadaan pasar barang
seimbang dan kurva LM yang menggambaran hubungan tingkat bunga dengan output
dimana pasar uang dalam keadaan seimbang. Untuk itu kita bahas satu persatu, dimulai
dengan pasar barang dan kurva IS.
6.2 Pasar barang dan kurva IS
Kurva IS adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat bunga dan
output dimana income sama dengan rencana pengeluaran agregat atau pasar barang
dalam keadaan seimbang.
68
Dalam analisis sebelummya paa Bab 5 kita mengasumsikan bahwa investasi
adalah autonomous (exogenous), artinya tidak ditentukan oleh faktor apapun juga.
Dalam analisis berikutnya ini untuk menurunkan kurva IS asumsi tersebut dirobah dan
selanjutnya investasi ditentukan oleh tingkat bunga. Bunga menggambarkan harapan
keuntungan dimasa depan (future expected profit). Agregat demand masih terdiri dari
konsumsi, investasi dan pengeluaran pemerintah tetapi sekarang investasi tergantung
dengan tingkat bunga. Berdasarkan persamaan
I = K – bi (6.1)
dan persamaan Y = a + c(1 – t) Y + Tr + I + G (6.2)
maka gabungan keduanya menjadi:
AD = a + c(1 – t) Y + Tr + k - bi + G
= D + c(1 – t) Y – bi (6.3)
dimana D = a + Tr + k + G. Dari persamaan (6.3) tersebut jelas bahwa bila tingkat
bunga naik maka AD menjadi turun sebab bunga yang tinggi berakibat negatif terhadap
pengeluaran investasi.
Selanjutnya berdasarkan persamaan diatas kita dapat menurunkan kurva IS.
Misalnya untuk tingkat bunga i 0 maka didapatkan fungsi AD dengan output Y0 dan titik
keseimbangan pada E0. Karena titik keseimbangan ini didapatkan pada tingkat bunga
tertentu maka kita dapat menghubungkan tingkat bunga ini dengan income seperti pada
titk E0 pada Gambar 6.1 panel atas. Bila bunga turun menjadi i 1 maka investasi naik
sehingga AD juga naik menjadi lebih tinggi. Dengan cara yang sama maka didapatkan
income naik menjadi Y1 pada titik keseimbangan E1. Pada Gambar 6.1 panel bawah,
tingkat bunga ini dihubungkan langsung dengan income sehingga didapatkan titik-titik
keseimbangan bunga dengan income, E0 dan E1 dimana pasar barang dalam keadaan
seimbang. Bila dilakukan proses yang sama untuk tingkat bunga yang berbeda-beda
maka akan didapatkan suatu series titik kesimbangan tingkat bunga dan income. Garis
yang didapatkan disebut kurva IS.
69
Gambar 6.1. Menurunkan IS dari kurva agregat demand (AD). Ketika tingkat bunga turun dari i 0 menjadi i 1 maka AD dan income naik menjadi Y1 dengan titik keseimbangan pada E1. Bila titik keseimbangan ini dihubungkan dengan tingkat bunga yang relevan maka didapatkan E0 dan E1. Garis IS didapatkan dengan menghubungkan titik E0 dan E1. Diantara E0 dan E1 terdapat banyak titik keseimbangan lainnya.
Pembentukan kurva IS ini dapat juga diterangkan secara intuitif sebagai berikut.
Ketika tingkat bunga turun (i) akibat kenaikan supply uang maka harapan keuntungan
menjadi lebih tinggi sehingga investasi meningkat (I). Peningkatan investasi berarti
peningkatan permintaan agregat (AD) dan untuk setiap AD akan terdapat suatu tingkat
output atau income dan harga tertentu (Y dan P). Dari proses ini dihasilkan kurva IS
yang mempunyai slope negatif, yang menunjukkan bahwa kenaikan output (Y)
berhubungan dengan turunnya tingkat bunga.
70
Kemiringan (slope) kurva IS ditentukan oleh tingkat sensitivitas investasi
terhadap perobahan tingkat bunga. Bila perobahan tingkat bunga relatif kecil tetapi
menyebabkan investasi berobah relatif besar maka ini berarti kurva IS lebih mendatar,
tidak begitu tegak. Sebaliknya bila perobahan bunga menyebabkan perobahan investasi
ralatif kecil, maka ini berarti kurva IS agak tegak. Tingkat sensitivitas investasi ini
dipengaruhi oleh multiplier, yaitu MPC dan pajak.
Posisi kurva IS dapat bergeser ke kiri atau ke kanan dan ini ditentukan oleh tiga
faktor yaitu pengeluaran pemerintah, investasi dan pajak. Ketiga faktor ini akan
mempengaruhi AD. Misalnya, bila pengeluaran pemerintah meningkat pada tingkat
bunga yang sama maka AD akan bergeser ke atas dan selanjutnya kurva IS akan
bergeser ke kanan seperti yang ditunjukkan oleh gambar 6.2. Demikian juga sebaliknya,
bila pengeluaran pemerintah menurun pada tingkat bunga yang sama maka AD akan
bergeser ke bawah dan kurva IS akan bergeser ke kiri. Perbedaan gambar 6.1 dan 6.2
adalah pada gambar 6.2 yang berobah adalah pengeluaran autonomous (D) dan bunga
tetap, sedangkan pada gambar 6.1 yang berobah adalah tingkat bunga dan pengeluaran
autonomous tetap.
Pengeluaran investasi juga akan mempengaruhi AD sehingga juga akan
menggeser kurva IS. Bila invesatasi autonomous naik maka kurva IS akan bergeser ke
kanan dan sebaliknya bila investasi turun maka kurva IS bergeser ke kiri.
Selain pengeluaran pemerintah dan investasi maka pajak akan menggeser kurva
IS karena pajak mempengaruhi AD. Bila pajak, misalnya, naik dengan bunga tetap
maka pendapatan yang bisa dibelanjakan (disposable income) akan berkurang,
akibatnya AD akan berkurang atau bergeser ke bawah. Akbatnya adalah kurva IS akan
bergeser ke kiri
71
Gambar 6.2. Pergeseran kurva IS akibat perobahan pengeluaran otonom yang naik dari D0 menjadi D1 dengan bunga tetap mengakibatkan AD bergeser keatas. Kenaikan AD menyebabkan income naik ke Y1. Pada gambar bawah kenaikan income pada tingkat bunga yang sama menyebabkan kurva IS bergeser ke kanan.
Sepanjang garis kurva IS maka pasar barang berada dalam keadaan seimbang,
artinya rencana pengeluaran agregat sama dengan income. Atau secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut:
C + I + G = Y = C + S + T
Sebelah kiri persamaan adalah pengeluaran atau permintaan (AD) dan yang sebelah
kanan persamaan adalah income. Persamaan diatas bisa disederhanakan menjadi:
I + G = S + T
72
Bila anggaran pemerintah berimbang artinya pengeluaran sama dengan penerimaan,
yaitu pajak dan pemerintah tidak meminjam, maka saving akan sama dengan investasi.
Dengan demikian dapat juga dikatakan bahwa ssepanjang kurva IS tersebut maka pasar
barang seimbang yaitu tabungan sama dengan investasi (I = S). Saving merupakan
fungsi dari income dan investasi adalah fungsi dari tingkat bunga sehingga persamaan
menjadi:
I (i) = S (Y) (6.4)
Bagaimana dengan titik yang berada diluar garis kurva IS? Titik yang berada
diluar garis kurva IS adalah daerah dimana pasar barang tidak berada dalam keadaan
seimbang. Diatas kurva IS adalah daerah yang disebut dengan Exess Supply of Goods
(ESG) dan dibawah adalah Exess Demand of Goods (E). Perhatikan Gambar 6.3
Pada titik E2 income adalah sama dengan income pada titik E0 tetapi tingkat
bunga pada E2 lebih rendah dari E0 sehingga permintaan terhadap investasi lebih tinggi.
Tingginya permintaan terhadap investasi berarti permintaan terhadap barang juga tinggi
sehingga terjadi kelebihan permintaan barang dari kemampuan supply barang. Karena
itu titik ini disebut dengan daerah kelebihan permintaan barang (EDG). Sebaliknya pada
titik E3 terjadi kelebihan supply barang karena tingkat bunga lebih tinggi pada titik E3
dari pada titik E1 padahal tingkat income sama. Akibatnya permintaan terhadap barang
menjadi rendah karena income tidak cukup tinggi, atau dengan kata lain terhadi
kelebihan supply (ESG). Jadi daerah dibawah kurva IS adalah daerah dimana terjadi
kelebihan permintaan barang dan daerah diatas kurva IS adalah daerah terjadinya
kelebihan supply barang.
73
Gambar 6.3. Exess Supply of goods (ESG) dan Demand of Goods. Daerah diatas garis IS terjadi kelebihan supply barang (ESG) karena pada titik E3 bunga lebih tinggi dari pada titik E1 pada garis IS. Dengan tingginya tingkat bunga maka investasi (AD) jadi rendah sehingga permintaan rendah dan terjadi kelebihan supply barang. Pada titik E 2
terjadi kasus yang sebaliknya.
6.3 Pasar Uang dan kurva LM
Pada Bab 5 kita telah membahas peranan Agregat Demand terhadap output atau
income tetapi belum membahas tentang peranan pasar uang terhadap output karena
peranan uang masih diabaikan sebab investasi dianggap exogenous. Pada Bab 4 juga
telah dibahas teori Keynes tentang pasar uang dan permintaan terhadap uang.
Selanjutnya pada ini kita akan bahas peranan uang dan kaitan pasar uang dengan output
atau income.
Permintaan uang tergantung dengan income dan tingkat bunga, seperti telah
dibahas sebelumnya dan ditunjukkan oleh persamaan (4.2), sedangkan penawaran atau
supply uang ditentukan oleh pemerintah sehingga kesimbangan pada pasar uang terjadi
pada saat penawaran uang sama dengan permintaan uang pada tingkat bunga tertentu,
seperti ditunjukkan oleh gambar 4.2. Sekarang kita ingin mengetahui, pada saat pasar
uang seimbang, bagaimana hubungan antara tingkat bunga dan income.
Hubungan income dan tingkat bunga pada saat pasar uang seimbang dapat
diturunkan melalui pasar uang seperti pada Gambar 6.4 berikut. Pada saat income Y0
maka permintaan uang adalah sebesar Md0 dengan tingkat bunga sebesar i 0 pada pasar
uang dan titik kesimbangan pada E0. Ketika income naik dari Y0 ke Y1 maka permintaan
74
uang juga naik, sesuai dengan persamaan 4.2, dari Md0 menjadi Md
1 dengan tingkat
bunga naik menjadi i1 dan titik keseimbangan pada E1. Kenaikan tingkat bunga terjadi
karena supply uang tetap sementara permintaan naik. Ketika titik-titik keseimbangan ini
diplotkan pada sebuah kurva maka didapatkan kurva yang disebut dengan kurva LM.
Jadi kurva LM kurva yang menunjukkan kombinasi tingkat bunga dengan output atau
income dimana permintaan uang sama dengan supply uang, atau pasar uang berada
dalam keadaan seimbang.
Gambar 6.4. Penurunan kurva LM. Pada tingkat bunga i0 titik keseimbangan terjadi pada titik E0 dengan permintaan uang Md
0 dan income Y0. Ketika income naik menjadi Y1 maka terjadi kelebihan permintaan uang. Karena supply uang tetap maka bunga naik ke i1 sehingga keseimbangan kembali tejadi pada titik E1. Bila kedua titik keseimbangan ini diplotkan pada grafik output-bunga maka yang tercipta adalah kurva LM.
Sepanjang garis kurva LM tersebut maka pasar uang seimbang atau permintaan
uang sama dengan supply uang. Secara matematis hal ini dapat ditulis sebagai berkut:
Ms = Md = kY – bi (6.5)
i = (6.6)
Persamaan diatas menunjukkan bahwa tingkat bunga berbanding positif dengan income
dan berbanding negatif dengan supply uang. Semakin tinggi income maka semakin
tinggi pula bunga, dan sebaliknya semakin tinggi supply uang maka semakin rendah
tingkat bunga.
75
Pembentukan kurva LM juga dapat diterangkan secara intuitif sebagai berikut.
Ketika income atau output naik (Y) maka terjadi kenaikan permintaan terhadap uang
(Md). Karena supply uang tetap maka kenaikan permintaan uang ini menyebabkan
kenaikan tingkat bunga (i). Dari proses ini dihasilkan pasangan tingkat bungan dengan
output atau income.
Kurva LM mempunyai slope positif karena semakin tinggi income maka
permintaan uang akan semakin tinggi pula. Naiknya tingkat bunga adalah untuk
mengimbangi tingginya permintaan uang akibat naiknya income sementara supply uang
tetap. Sama seperti harga komoditi tertentu yang naik untuk merasionalisasi tingginya
permintaan akan komoditi tersebut. Sebaliknya bila income turun maka bunga juga
turun sehingga tidak terjadi kelebihan supply uang.
Kemiringan slope kurva LM tergantung dengan seberapa sensitive permintaan
uang terhadap perubahan tingkat bunga dan perubahan income. Kurva LM akan lebih
tegak apabila k semakin besar (permintaan uang lebih sensitif terhadap perobahan
income) dan b semakin kecil (permintaan uang kurang sensitif terhadap perobahan
tingkat bunga). Bila koefisien b sama dengan nol maka kurva LM akan vertical.
Kurva LM dapat bergeser ke kanan atau ke kiri, tergantung dengan supply uang.
Bila supply uang naik (M/P naik) maka kurva LM akan bergeser ke kanan, sebaliknya
akan bergeser ke kiri bila supply uang turun. Naiknya supply uang disebabkan oleh dua
faktor yaitu naiknya jumlah uang nominal yang disupply oleh otoritas moneter
(pemerintah) dan kedua bila harga (P) turun sehingga jumlah ril uang meningkat.
Seperti ditunjukkan pada Gambar 6.5 bila supply uang naik dari Ms1 ke Ms2 maka
tingkat bunga turun, dari i 1 ke i 0, karena income tetap (Y1) sedangkan jumlah uang
beredar bertambah sehingga terjadi kelebihan supply uang. Supaya tetap terjadi
keseimbangan antara tingkat bunga dan income maka bunga harus turun sehingga uang
bisa terserap dan tidak terjadi lagi kelebihan uang. Titik keseimbangan pasar uang pada
awalnya pada E1 pada kurva LM1 kemudian bergeser ke E0 pada kurva LM2.
76
Gambar 6.5. Pergeseran kurva LM. Dengan income Y1 dan supply uang M1s maka permintaan uang adalah Md1 dan bunga i1. Ketika supply uang meningkat menjadi M2s dengan income tetap maka terjadilah kelebihan supply uang sehingga untuk mencapai keseimbangan kembali tingkat harus menyesuaikan dan turun ke i0. Bila kedua titik keseimbangan ini diplotkan pada grafik bunga-output dengan income tetap maka tejadilah pergeseran kurva LM dari kiri ke kanan.
Sepanjang garis kurva LM supply uang sama dengan permintaan uang, artinya
pasar uang dalam keadaan seimbang. Dengan demikian pada titik-titik diluar garis
kurva LM tidak terjadi keseimbangan. Hal ini dapat dijelaskan melalui Gambar 6.6.
Gambar 6.6. Ekses demand dan supply uang pada pasar uang. Pada titik E2 terjadi kelebihan supply uang karena pada titik tersebut bunga lebih tinggi dari titik keseimbangan E0 atau bisa juga disebut kekurangan permintaan uang karena bunga telalu tinggi. Sebaliknya pada titik E3 terjadi kelebihan permintaan uang karena bunga terlalu rendah.
77
Titik E2 adalah daerah dimana terjadi kelebihan supply uang karena dengan
income yang tetap sebesar Y0 maka tingkat bunga pada level i1 adalah terlalu tinggi.
Sebaliknya pada titik E3 terjadi kelebihan permintaan uang karena dengan income yang
sudah naik, dari Y0 ke Y1, maka tingkat bunga pada lebel i0 adalah terlalu rendah
sehingga terjadi kelebihan permintaan terhadap uang.
Jadi pada setiap titik di bawah kurva LM maka akan terjadi kelebihan
permintaan terhadap uang, Excess Demand for Money (EDM), dan setiap titik diatas
kurva LM adalah daerah dimana terjadi kelebihan supply uang, Excess Supply of Money
(ESM).
6.4 Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang
Untuk mendapatkan keseimbangan umum, yaitu keseimbangan pada pasar
barang dan pasar uang maka kita cari perpotongan antara kurva IS dengan kurva LM.
Hanya pada titik pertemuan tersebutlah, yaitu E0, terjadinya keseimbangan secara
bersamaan antara pasar barang dan pasar uang. Pertemuan antara kurva IS dan LM
menghasilkan kombinasi bunga dan output dimana pasar uang dan barang seimbang
secara simultan.
Gambar 6.7. Keseimbangan pasar barang dan pasar uang. Pada titik E pasar barang dan pasar uang berada dalam keadaan seimbang. Bunga dan income (output) berada dalam keadaan sedemikian rupa sehingga jumlah uang dan pengeluaran sama.
Harus diingat karena pasar uang seimbang maka permintaan uang sama dengan
penawaran uang. Karena permintaan uang ditentuka oleh output atau income maka
berarti output (income) dan harga adalah konstan. Bila harga berubah maka income
78
akan berubah, begitu juga jumla ril uang akan berubah. Bila ini terjadi maka semua
pasar mengalami ketidakseimbangan (disequilibrium) dan akan mencari titik
keseimbangan baru. Permintaan terhadap barang juga sama dengan output.
Analisis yang kita lakukan diatas menghasilkan kesimpulan yang sama dengan
analisis keseimbangan umum yang dilakukan sebelumnya pada Bab 5 Gambar 5.6.
Kedua analisis ini berbeda tetapi hasilnya adalah sama. Analisis dengan menggunakan
kurva IS dan LM lebih rigkas dan padat karena tidak memerlukan banyak gambar.
Proses Menuju Keseimbangan
Bila ekonomi dalam ketidakseimbangan (disequilibrium) maka akan terjadi
proses penyesuaian sehingga kembali terjadi keseimbangan (equilibrium). Proses
penyesuaian ini terjadi melalui perobahan output dan tingkat bunga. Bila terjadi
kelebihan permintaan maka akan terjadi kenaikan output, dan bila terjadi kelebihan
supply maka akan terjadi penuruan output. Tingkat bunga akan naik bila terjadi
kelebihan permintaan terhadap uang dan tingkat bunga akan turun bila terjadi kelebihan
supply uang. Proses penyesuaian ini dapat dilihat pada gambar 6.8 yang merupakan
gabungan dari gambar 6.3 dan gambar 6.6.
Gambar 6.8. Proses penyesuaian dalam ketidakseimbangan pasar barang dan pasar uang. Gambar ini adalah gabungan dari Gambar 6.3 dan 6.6 dengan keterangan seperti pada Tabel 6.1.
79
Proses penyesuaian ketidakseimbangan pada pasar uang dan pasar barang
tersebut diatas dapat disimpulkan pada Tabel berikut, dimana setiap ketidakseimbangan
akan diikuti oleh proses penyesuaian menuju ketitik keseimbangan.
Tabel 6.1 Proses penyesuaian ketidakseimbangan pada pasar barang dan pasar uang
Pasar Barang Pasar Uang
Daerah DisequilibriumPenyesuaian
outputDisequilibrium
Penyesuaian output
I ESG Turun ESM Turun
II EDG Naik ESM Turun
III EDG Naik EDM Naik
IV ESG Turun EDM Naik
Dalam kenyataan sehari-hari ketidakseimbangan di pasar uang hanya
berlangsung sebentar karena pasar uang dapat melakukan penyesuaian sangat cepat
karena hanya melalui proses jual beli uang dan surat-surat berharga di pasar uang dan di
pasar saham sehingga pasar uang selalu dalam keadaan seimbang. Sedangkan pasar
barang tidak bisa menyesuaikan dalam waktu cepat karena selalu ada time lag antara
suatu kebijakan atau ketidakseimbangan dengan reaksi yang mengikutinya. Contohnya
adalah turun naiknya harga saham, tingkat bunga, nilai tukar uang, dan sebagainya yang
dapat terjadi dalam setiap saat, tetapi kebijakan menaikan output tidak bisa dilakukan
dalam waktu singkat. Dibutuhkan waktu yang relative lama dan berbagai kebijakan
untuk menaikan output dan income masyarakat.
80
Pertanyaan
1. Apa peranan bunga dalam menghubungkan pasar uang dan barang dalam
mencapai keseimbangan pada kedua pasar tersebut.
2. Kurva IS menyatakan hubungan antara bunga dan output dimana pasar barang
dan uang dalam keadaan seimbang. Terangkan maksud dari definisi ini.
3. Seperti pada pertanyaan nomor 2 diatas, uraikan untuk kurva LM.
4. Bila pemerintah memberikan subsidi kepada masyarakat, apa yang terjadi
terhadap permintaan agregat dan ouput (income).
Latihan
1. Misalkan pemerintah memotong pajak pendapatan.:
a. Tunjukkan pada grafik IS-LM dampak dari kebijaksanaan tersebut bila
diasumsikan tingkat bunga dijaga tetap (konstan) melalui kebijaksanaan fiscal.
b. Terangkan dampak dari pemotongan pajak tsb dan perbedaan hasil
dampaknya dengan a diatas bila diasumsikan supply uang tetap.
81