Transcript
Page 1: 6 dan 9 SebuaH PerJalanan Hari ini Kini Ku Sadari …...Alangkah pekatnya noda hitam tiada tara Betapa rugi yang kuderita Semoga taubatku kan Kau terima Wahai penguasa alam semesta

6 dan 96 dibilang 99 dibilang 666 dibilang 9999 dibilang 66Mau 9 bilang 6Mau 9? Bilang 6Mau bilang 6 Ya 9 ya 6 Taknya 6 tak 9Ya tidak 6 tidak 9Ku tak punya 6 Ingin 6 kumau 9Tak bilang 6Ingin 9 kumau 6Tak bilang 96 bukan 9

Nikmatul KhosiyahSiswi kelas XI IPS B MA AL-ANWAR Paculgowang Jatirejo Tromol Pos 20 Cukir Jombang 61471

Kini Ku SadariKarena jahil silaulah mataoleh gemerlap dan indahnya dunia Kuturuti nafsu angkara murka seakan dunia tiada fana Kini kusadari sejauh apapun kaki ini melangkah Tak akan mampu aku menghindari-Mu Ke manapun wajah ini kupalingkan Tak akan lepas dari tatapan-Mu Alangkah pekatnya noda hitam tiada taraBetapa rugi yang kuderita Semoga taubatku kan Kau terima Wahai penguasa alam semesta Aku lemah tiada berdaya Duhai pencipta seisi jagad raya Ampuni aku atas segala dosa

Muhammad Alif Anhar Maulana Siswa Kelas XI-IA SMA Al Muniroh Ujungpangkah Gresik

Jalan HitamTerdiam di sampingnyaAktivitas kalian jauh dari suciHingga langkah kotor berkantorMimpi haram kebahagiaan dan kebanggan merekaKesucian dibinasakanTak punya waktu hidup suciHingga seperti layang-layang terpimpin anginSampai nyngkut di pepohonanSemestinya kau bersama kertas suci

Agar hidup dijanjikan ilahiNafasmu hanya sementaraBahagia nanti sukmamuBila jasadmu terbenam

M. Hendri Siswa kelas X MA Mambaul Ulum Gapura, Sumenep.

SebuaH PerJalanan Hari iniTiada cerita yang dapat kutulis hari iniSemua terangkum dalam sunyiTinggal sepenggal kata yang masih tersisa di otakkuTapi kutak dapat menarasikannyaSajak-sajakku terpotong mulai dini hari di pelataran rumahSaat ibu menberi makan ayam-ayamkuAku berusaha menghamili imajinasikuTapi, sel-sel itu muncrat entah ke manaHanya ruangan kosong yang mampu kucapaiDari perjalanan hari ini dan kemarin.

Khairul Arifin AngwaSantri PP. KhairulMuttaqinBanaresep Timur, Lenteng, Sumenep

maSJidKeagungan dan keakrabanKetenangan dan pengampunanWarna-warni uriguUmat yang khusyu’Kalaupun bicaraBukan dengan suaraDalam sujud syahduKau belai kepalakuKesucian dalam kebesaranKeheningan dalam kelapangan hatiAku tak sendiriDalam rumahmu ini

Zaidatun Nikmatil LailiahSiswi kelas VIII.IMTsN Ngronggot Nganjuk

Seuntai Kata di diary duniaBulir-bulir langit mulai turunPerlahan menyapa rumput hijau yang tertegun

Mengguyur keringnya savana di tengah gurunIndahnya pelangi mulai terasaTersenyum manis dengan warnanyaLaksana pesona Sang Adiratna

Hembusan bayu mulai mengalunMeniup satu- per satu daun-daun

Mentari pun telah menyapaTertawa riang dengan pijarnyaMenerik sebagian dari bahteraMenembus lensa- lensa penunjuk cita- cita

Hingga desir pasir terlihat beraksiHamparan pasir kini melambaiBertabur menyelimutiDengan keruhnya kabut yang tanpa tepi

Khatulistiwa belum usai mengisiMembentuk mandala mengitari bumiMembelah buana demi kesenangan duniawi

Bulan terlihat muram malam iniBersinar pucat tak bersemangatBimasakti tetap menyemangatiRela berkorban demi sahabat

Begitu dinia,....Menatap lurus, sesekali berkelok,...indah,.... terlihat adhiwarna tersenyum puasMenggores kanvas menoreh dewanggakadang bak cadas, namun tak pantas untuk dilepas,...Dirgantara, buana,...Bersatu untuk semesta,...Menggait keselarasan harmoni dunia,... Asma'ul HidayahSiswi kelas IX-EX MTsN TanjungtaniPrambon Nganjuk

62 MPA 306 / Maret 2012

Top Related