1. Sifat – Sifat Optik RFM (Rock Forming Minerals)
Selain mineral – mineral utama yang terdaftar dalam Deret Reaksi Bowen, ada
baiknya juga disertakan mineral – mineral hasil differensiasi mineral utama
sebagai pelengkap. Untuk Mineral – mineral umum pada Deret Reaksi Bowen,
akan ditebalkan penulisannya.
1.1 KELOMPOK OLIVIN
1.1.1 FORSTERITE ( orthorombic 2V=850-900 )
Warna : tidak berwarna
Bentuk : kristal euhedral sampai anhedral
Relief : tinggi
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : fracture yang tidak teratur umum
Birefringence : kuat, teratas orde kedua
Kembaran : -
Sudut pemadaman : paralel
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif
1.1.2 OLIVIN ( orthorombik 2V=700-900 )
Nikol Sejajar Nikol Bersilang
Warna : tidak berwarna
1 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Bentuk : kristal anhedral dengan polygonal dan dalam
fenokris
Relief : tinggi
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : paralel yang tidak sempurna dengan (001), fracture
yang tidak teratur umum
Birefringence : kuat, teratas orde kedua
Kembaran : kadang-kadang didapatkan
Sudut pemadaman : paralel
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif atau negative
1.1.3 FAYALITE ( orthorombik 2V=470-540 )
Warna : tidak berwarna sampai kekuningan atau netral
Bentuk : euhedral, kristal anhedral
Relief : sangat tinggi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : tidak sempurna dalam satu arah (010)
Birefringence : kuat
Kembaran : -
Sudut pemadaman : paralel
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negative
1.1.4 MONTICELLITE (orthorombic 2V=750-800 )
Warna : tidak berwarna sampai kekuningan atau netral
2 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Bentuk : granular aggregat dari kristal anhedral sampai
subhedral, kristal prismatik euhedral
Relief : agak tinggi
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : paralel yang tidak sempurna dengan (010)
Birefringence : sedang, merah orde pertama
Kembaran : -
Sudut pemadaman : paralel
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif
1.2 KELOMPOK PIROKSEN
Belahan 2 arah (membentuk sudut 88 dan 92), umumnya tidak
berwarna, non pleokroik/pleokroisme lemah kecuali aegirin. Sudut
pemadaman besar. Kelompok piroksen terbagi 2 yaitu
orthopiroksen(enstatite dan hypersten) dan
klinopirokse
n(augit,diopsit,pigeonit,aegirin,hedenbergit,jedeit,spodemen,aegirin-
augit,walasnit). Orthopiroksen memperlihatkan sudut pemadaman paralel.
Untuk membedakan enstatite dengan hypersten dilihat dari tanda
optiknya(enstatite positif sedangkan hypersten negatif). Untuk klinopiroksen
setiap individu biasanya dapat dibedakan dengan sudut pemadaman
disamping sifat optiknya. Sifat-sifat mineral kelompok piroksen :
1.2.1 ENSTATITE ( orthorombik 2V=500-800 )
3 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Nikol Sejajar Nikol Bersilang
Warna : tidak berwarna sampai netral
Bentuk : Kristal prismatik. Inklusi-inklusi umum dan
menghasilkan struktur schiler.
Relief : Tinggi
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 88o sampai 92o
pararel dengan (010).
Kembaran : jarang ada.
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Birefringence : agak lemah, kuning muda orde pertama
Sudut pemadaman : paralel
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif
1.2.2 HYPERSTHENE ( orthorombic 2V=630-900 )
Nikol Sejajar Nikol Bersilang
Warna : netral sampai hijau muda atau merah muda
Bentuk : kristal subhedral prismatik.
Relief : tinggi
4 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Pleokroisme : lemah, kehijauan sampai kehijauan
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : pararel dengan (110), (010) dan (100).
Birefringence : agak lemah, kuning sampai merah orde pertama
Kembaran ; -
Sudut pemadaman : paralel
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif
1.2.3 AUGITE ( 2V=580-620)
Nikol Sejajar Nikol Bersilang
Warna : hampir tidak berwarna
Bentuk : kristal prismatik pendek.
Relief : tinggi.
Pleokroisme : tidak ada sampai lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87o dan 93o. Satu
arah dalam sayatan longitudinal, pararel.
Kembaran : umum, polisintetis, kombinasi polisintetik yang
dikenal sebagai struktur herringbone.
Birefringence : sedang, kira-kira ditengah orde kedua
Sudut pemadaman : bervariasi dari 360-400(C^X)
Orientasi optis : length fast kadang-kadang length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
5 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Tanda optis : positif
1.2.4 PIGEONITE ( monoclinic 2V = 00-400 )
Warna : tidak berwarna atau netral
Bentuk : kristal anhedral.
Relief : tinggi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o
Birefringence : sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai
yang teratas orde kedua
Kembaran : polisintetik. Sudut pemadaman_: bervariasi dari
22o-45o
Orientasi optis : slower ray
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif
1.2.5 DIOPSITE ( monoclinic 2V = 580-600 )
Nikol Sejajar Nikol Bersilang
Warna : tidak berwarna atau netral
Bentuk : kristal subhedral
Relief : tinggi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o
6 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Birefringence : sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai
yang teratas orde kedua
Kembaran : Polisintetik
Sudut pemadaman : bervariasi dari –370—440(C^Z)
Orientasi optis : slower ray
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif
1.2.6 HEDENBERGITE ( monoclinic 2V=600)
Warna : netral sampai kehijauan
Bentuk : columnar aggregaate
Relief ; sangat tinggi
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87o dan 93o
Birefringence : sedang, ungu orde pertama
Kembaran :-
Sudut pemadaman : dalam sayatan longitudinal kira-kira 420
Orientasi optis : faster ray
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif
1.2.7 AEGIRIN ( monoclinic 2V = 600-660 )
Warna : hijau, kuning kecoklatan
Bentuk ; kristal prismatik
Relief : tinggi
Pleokroisme : kuat, hijau tua, hijau muda, kuning
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan ; dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o
Birefringence : kuat sampai sangat kuat, orde ketiga atau orde
keempat
7 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Kembaran : -
Sudut pemadaman : dalam sayatan longitudinal sangat kecil
(20-100 )
Orientasi optis : length fast
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif
1.2.8 AEGERIN-AUGITE ( monoclinic 2V=Ca. 60 )
Warna : hijau
Bentuk ; kristal euhedral prismatik pendek
Relief : tinggi
Belahan : dalam dua arah (1100 pada sudut 87o dan 93o
Pleokroisme : sedang, kuning hijau sampai kehijauan
Indeks bias : n mineral > n balsam
Birefringence : teratas sampai di tengah orde kedua
Kembaran : umum
Sudut pemadaman : dalam sayatan longitudianal bervariasi
dari –150 sampai -360
Orientasi optis : length fast
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif atau negatif
1.2.9 JADEITE ( monoclinic 2V=600-660 )
Warna : tidak berwarna samapai hijau
Bentuk : granular sampai columnar atau fibrous aggregate
Tekstur bervariasi dari fine sampai coarse grained. Kristal
euhedral
Relief ; Agak tinggi
Pleokroisme : bervariasi
Indeks bias : n mineral > n balsam
8 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87o dan 93o
Birefringence : sedang, orde kedua
Kembaran : kadang-kadang didapatkan
Sudut pemadaman : dalam sayatan longitudinal bervariasi dari
300-440
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif
1.2.10WOLLASTONITE ( triclinic 2V=Ca. 390 )
Warna : tidak berwarna
Bentuk : columnar atau fibrous aggregate
Relief : tinggi
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : pararel yang sempurna dengan (100), pararel yang
kurang sempurna dengan (001) dan (102), dan yang tidak
sempurna (101) dan (101)
Birefringence : agak lembah, ordenya pertama
Kembaran : kadang-kadang ada
Orientasi optis : length slow atau length fast
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negative
9 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
1.3 KELOMPOK AMFIBOL
Kelompok amfibol dibagi mejadi dua kelompok yaitu orthoamfibol
dan klinoamfibol. Pada kelompok orthoamfibol memperlihatkan sudut
pemadaman paralel sedangkan klinoamfibol memperlihatkan sudut
pemadaman miring (walaupun dalam sayatan tertentu bisa memperlihatkan
sudut pemadaman peralel). Individu spesies kelompok ini yaitu
anthophyllite, tremolite actinolite, cummingtonite, grunerit, nephrite,
hornblende, lamprobolit, riebeckite. Dengan sifat-sifat :
1.3.1 ANTHOPHYLLITE (Orthorombic 2V=70o-90o)
Warna : tidak berwarna atau warna muda
Bentuk : kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous
aggregate
Relief : tinggi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : dalam dua arah (110) pada sudut 540 dan 1260. Umum
Birefringence : sedang teratas sampai terbawah orde kedua
Kembaran : tidak ada
Sudut pemadaman : paralel dan simetris
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif
1.3.2 TREMOLITE ACTINOLITE ( monoclinic 2V=750-850 )
Warna : tidak berwarna sampai hijau muda
Bentuk : kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous
aggregate
Relief : tinggi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
10 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Belahan : dalam dua arah (110) pada sudut 560 dan 1240 Paralel
dengan panjang
Birefringence : sedang sampai agak kuat, terbawah atau di
tengah orde kedua
Kembaran : fine polisintetik
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari
10 sampai 20. Paralel dan simetris
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif
1.3.3 CUMMINGTONITE ( monoclinic 2V=680-870 )
Warna : tidak berwarna atau warna muda
Bentuk : kristal prismatik panjang dan columnar sampai
fibrous aggregate subradier
Relief : agak tinggi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : dalam dua arah (110) pada sudut 560 dan 1240.
Paralel dan panjang
Birefringence : sedang sampai agak kuat, terbawah atau di
tengah orde kedua
Kembaran : fine polisintetik
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari
15 sampai 20.
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif
1.3.4 GRUNERITE ( monoclinic 2V=790-860 )
Warna : tidak berwarna
11 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Bentuk : columnar sampai fibrous aggregate
Relief : agak tinggi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : dalam dua arah (110) pada sudut 560 dan 1240.
Paralel dan panjang
Birefringence : agak kuat
Kembaran : kadang polisintetik
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari
10 sampai 15.
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif
1.3.5 NEPHRITE ( 2V=790-850 )
Warna : tidak berwarna sampai abu-abu
Bentuk : fibrous sampai fibro lamellar aggregate kristal
prismatik tidak sempurna
Relief : tinggi
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : menyerupai termolitle actinolite tetapi jarang yang
jelas
Birefringence : sedang dari abu-abu orde pertama sampai
warna cerah di tengah orde kedua
Kembaran : kadang-kadang dijumpai
Sudut pemadaman : bervariasi dari paralel sampai yang
maksimum 10 sampai 20.
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
12 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Tanda optis : negative
1.3.6 HORNBLENDE (monoclinic 2V=640-800)
Nikol Sejajar Nikol Bersilang
Warna : hijau atau coklat
Bentuk : kristal prismatik (monoklin 2V=520-850)
Relief : agak tinggi
Pleokroisme : kuat
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 560 dan 1240
Birefringence : sedang, ditengah orde kedua
Kembaran : agak umum
Sudut pemadaman : dalam sayatan longitudinal bervariasi dari
120sampai 300
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negative
1.3.7 LAMPROBOLITE ( monoclinic 2V=64o-84o )
Warna : kuning sampai coklat, seringkali dengan batas opaq
Bentuk : kristal euhedral. Prismatik pendek
Relief : tinggi
Pleokrisme : agak kuat
Indeks bias : n mineral>n balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 56o dan 124o
13 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Birefringence : agak kuat sampai sangat kuat, orde tinggi
Kembaran : tidak nampak
Sudut pemadaman : bervariasi dari 0o sampai 12o. Simetris
Sumbu Orientasi optis : length slow
Optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif
1.3.8 RIEBECKITE ( monclinic 2V=large)
Warna : biru tua.
Bentuk : kristal prismatik subhedral dan fibrous dan
asbestiform aggregate.
Relief : tinggi
Pleokrisme : kuat
Indeks bias : n mineral>n balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 56o dan 124o
Birefringence : sangat lemah
Kembaran : -
Sudut pemadaman : dalam sayatan memanjang kira-kira 5o,
pararel
Sumbu Orientasi optis : length fast
Optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negative
1.4 BIOTITE ( monoclinic 2V=00-250 )
14 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Nikol Sejajar Nikol Bersilang
Warna : coklat kekuningan, coklat kemerahan, hijau zaitun, atau
hijau
Bentuk : kristal; euhedral bersisi enam, tabular lamellar aggregate,
plate melengkung
Relief : fair
Pleokroisme : kuat
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : sempurna dalam satu arah (001)
Birefringence : kuat, merah orde kedua
Kembaran : kadang-kadang ada
Sudut pemadaman : paralel dengan belahan 30
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negative
1.5 KELOMPOK DERET KONTINU (PLAGIOCLASE)
Nikol Sejajar Nikol Bersilang
15 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
1.5.1 BYTOWNITE ( triclinic 2V=790-880 )
Warna : tidak berwarna
Bentuk : kristal subhedral sampai anhedral
Relief : sedang
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak
sempurna
1.5.2 LABRADORITE (triclinic 2V=w60-900)
Warna : tidak berwarna
Bentuk : kristal euhedral sampai anhedral
Relief : rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110)
tidak sempurna
Birefringence : lemah, abu-abu atau putih orde pertama
Kembaran : albite
Sudut pemadaman : kembar albite bervariasi dari 27½0 sampai
390. Pada (001) = -70- (- 1v0, pada (010) = -160-(-290)
Orientasi optis : -
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif
1.5.3 ANDESINE (triclinic 2V=760-900)
Warna : tidak berwarna
Bentuk : kristal euhedral sampai anhedral
Relief : rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
16 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110)
tidak sempurna
Birefringence : lemah, abu-abu atau putih orde pertama
Kembaran : albite. Sudut sayatan rhombic bervariasi dari +30
sampai –20 dalam andein
Sudut pemadaman : kembar albite bervariasi dari 130 sampai
27½0. Pada (001) = 00-(-70), pada (010) = 00-(-160)
Orientasi optis : m
1.5.4 OLIGOCLASE ( 2V=820-900 )
Warna : tidak berwarna
Bentuk : kristal euhedral, subhedral dan anhedral
Relif : rendah
Pleokrisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110)
tidak sempurna
Birefringence : lemah atau agak lemah, abu-abu atau putih orde
pertama
Kembaran : albit
Sudut pemadaman : kembar albit bervariasi dari 00-120 pada
(001) = 00-30 pada (010) = 00-(+150)
Orientasi optis : -
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif atau negatif
1.5.5 ALBITE ( 2V=770-820)
Warna : tidak berwarna
Bentuk : plate atau lath-shaped, jarang dalam fenokris.
Mungkin intergrowth dengan mikcocline
Relief : rendah
17 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110)
tidak sempurna
Birefringence : agak lemah, kuning muda orde pertama
Kembaran : polisintetik sesuai dengan albite jarang tidak ada.
Yang sesuai dengan carlbad atau kombinasinya,percline
Sudut pemadamn : sesuai dengan kembar albit bervariasi dari
120 sampai 190, yang paralel dengan (001) = 30-50, yang paralel
dengan (010) = 150-200
Orientasi optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif
1.6 KELOMPOK ALKALI FELDSPAR
Terdiri dari mineral orthoklas, sanidine, microcline, anorthoclase.
Dengan sifat-sifat :
1.6.1 ORTHOCLASE ( 2V=690-720 )
Nikol Sejajar Nikol bersilang
Warna : tidak berwarna, tetapi berkabut
Bentuk : fenokris, kristal sub hedral dan anhedral dan spherulitic
Relief : rendah
Pleokroisme : m
18 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Indeks bias : Paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang
kurang sempurna dengan (010) dan paralel yang tidak sempurna
dengan (110)
Birefringence : lemah, abu-abu dan putih orde pertama
Kembaran : carlsbad, dua individual
Sudut pemadaman : paralel pada (001), (010) dari 50-120
Orientasi optik : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif
1.6.2 SANIDINE ( monoclinic 2V=00-120 )
Warna : tidak berwarna, seringkali berkabut
Bentuk : kristal yang jelas sebagai fenokris
Relief : rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang
sempurna dengan (010)
Birefringence : lemah, abu-abu dan putih keabuan orde pertama
Kembaran : carlsbad, dua individual dan jarang polisintetic
Sudut pemadaman : pada (001), pada (010) +50n
Orientasi optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif
1.6.3 MICROCLINE ( triclinic 2V=770-840 )
Nikol Sejajar Nikol Bersilang
19 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Warna : tidak berwarna, tetapi berkabut(altrasi)
Bentuk : kristal subhedral sampai anhedral
Relief : rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang
kurang sempurna dengan (010). Paralel yang tidak sempurna
dengan (110)
Birefringence : lemah, abu-abu dan putih orde pertama
Kembaran : polisintetic, dalam dua arah(albit dan periclin
Sudut pemadaman : pada (001) = +50, pada (010) = +50
Orientasi optik : faster ray
Sumbu optik : -
Tanda optik : negatif
1.6.4 ANORTHOCLASE ( 2V=t30-540 )
Warna : tidak berwarna
Bentuk : fenokris, kristal subhedral
Relief : rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang
kurang sempurna dengan (010)
Kembaran : polisintetic
Sudut pemadaman : pada (001) = 10-40, pada (010) = +40-100
Orientasi optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negative
1.7 MUSCOVITE ( monoclinic 2V=300-400 )
20 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Nikol Sejajar Nikol Bersilang
Warna : tidak berwarna sampai hijau muda
Bentuk : kristal tabular atau scaly aggregate
Relief : bervariasi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : dalam satu arah (001) sangat sempurna
Berifringence : kuat, teratas orde kedua
Kembaran : kadang-kadang
Sudut pemadaman : paralel dengan belahan, tetapi mungkin
membentuk sudut 20 atau 30
Orientasi optis : length slow (sumbu panjang kristalografi adalah
sumbu a)
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif
1.8 QUARTZ ( hexagonal )
Nikol Sejajar dan Bersilang
21 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Warna : tidak berwarna, seringkali terdiri dari inklusi
Bentuk : kristal prismatik euhedral, butiran, dan sebagai
penggantian anhedral, intergroup dengan plagioklas dalam bentuk
vermiculer(myrmekit),seringkali terdapat sebagai intersetral
mineral,pseudomorf
Relief : sangat rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : tida ada, rhombohedral yang tidak sempurna
Birefringence : agak lemah, orde pertama
Kembaran : umum jarang terlihat
Sudut pemadaman : paralel dan simetris
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : satu (uniaxial)
Tanda optis : positif
2. TEKSTUR KHUSUS BATUAN BEKU
Tektur batuan menggambarkan bentuk, ukuran dan susunan mineral di
dalam batuan. Tektur khusus dalam batuan beku menggambarkan genesis proses
kristalisasinya, seperti intersertal, intergrowth atau zoning. Batuan beku intrusi
dalam (plutonik) memiliki tekstur yang sangat berbeda dengan batuan beku
ekstrusi atau intrusi dangkal. Sebagai contoh adalah bentuk kristal batuan beku
dalam cenderung euhedral, sedangkan batuan beku luar anhedral hingga
subhedral (Tabel 2.1.)
Tabel 2.1. Tekstur batuan beku pada batuan beku intrusi dalam, intrusi dangkal dan ekstrusi
dan pada batuan vulkanik
Jenis batuan Intrusi dalam Intrusi dangkal dan Batuan Vulkanik
22 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Tekstur (plutonik) Ekstrusi
Fabrik Equigranular Inequigranular Inequigranular
Bentuk kristal Euhedral-anhedralSubhedral-
anhedralSubhedral-anhedral
Ukuran kristal Kasar (> 4 mm) Halus-sedang Halus-kasar
Tekstur khusus-
Porfiritik-poikilitik
Ofitik-subofitik
Pilotaksitik
Porfiritik: intermediet-
basa
Vitroverik-Porfiritik:
Asam-intermediet
Derajad
KristalisasiHolokristalin
Hipokristalin
Holokristalin
Hipokristalin
Holokristalin
Tekstur khusus - Perthit-perlitik
Zoning pada
plagioklas, tumbuh
bersama antara
mineral mafik dan
plagioklas dan
intersertal
a) Tekstur trakitik
Dicirikan oleh susunan tekstur batuan beku dengan kenampakan adanya
orientasi mineral ---- arah orientasi adalah arah aliran
Berkembang pada batuan ekstrusi / lava, intrusi dangkal seperti dike dan sill
Gambar V.7 adalah tekstur trakitik batuan beku dari intrusi dike trakit di G.
Muria; gambar kiri: posisi nikol sejajar dan gambar kanan: posisi nikol silang
23 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Gambar 2.1 Tekstur trakitik pada traki-andesit (intrusi dike di Gunung Muria). Arah orientasi
dibentuk oleh mineral-mineral plagioklas. Di samping tekstur trakitik juga masih menunjukkan
tekstur porfiritik dengan fenokris plagioklas dan piroksen orto.
b) Tekstur Intersertal
Yaitu tekstur batuan beku yang ditunjukkan oleh susunan intersertal antar
kristal plagioklas; mikrolit plagiklas yang berada di antara / dalam massa
dasar gelas interstitial.
24 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Gambar 2.2 Tekstur intersertal pada diabas; gambar kiri posisi nikol sejajar dan gambar
kanan posisi nikol silang. Butiran hitam adalah magnetit
c) Tekstur Porfiritik
Yaitu tekstur batuan yang dicirikan oleh adanya kristal besar (fenokris) yang
dikelilingi oleh massa dasar kristal yang lebih halus dan gelas
Jika massa dasar seluruhnya gelas disebut tekstur vitrophyric .
Jika fenokris yang berkelompok dan tumbuh bersama, maka membentuk
tekstur glomeroporphyritic.
25 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Gambar 2.3 Gambar kiri: Tektur porfiritik pada basalt olivin porfirik dengan fenokris olivin
dan glomerocryst olivin (ungu) dan plagioklas yang tertanam dalam massa dasar plagioklas dan
granular piroksen berdiameter 6 mm (Maui, Hawaii). Gambar kanan: basalt olivin porfirik
yang tersusun atas fenokris olivin dan glomerocryst olivin (ungu) dan plagioklas dalam massa
dasar plagioklas intergranular dan piroksen granular berdiameter 6 mm (Maui, Hawaii
d) Tekstur Ofitik
Yaitu tekstur batuan beku yang dibentuk oleh mineral plagioklas yang
tersusun secara acak dikelilingi oleh mineral piroksen atau olivin. Jika
plagioklasnya lebih besar dan dililingi oleh mineral ferromagnesian, maka
membentuk tekstur subofitic Dalam suatu batuan yang sama kadang-kadang
dijumpai kedua tekstur tersebut secara bersamaan.
Secara gradasi, kadang-kadang terjadi perubahan tektur batuan dari
intergranular menjadi subofitik dan ofitik. Perubahan tektur tersebut banyak
dijumpai dalam batuan beku basa-ultra basa, contoh basalt. Perubahan tekstur dari
intergranular ke subofitic dalam basalt dihasilkan oleh pendinginan yang sangat
cepat, dengan proses nukleasi kristal yang lebih lambat. Perubahan terstur tersebut
banyak dijumpai pada inti batuan diabasik atau doleritik (dike basaltik). Jika
pendinginannya lebih cepat lagi, maka akan terjadi tekstur interstitial latit antara
plagioclase menjadi gelas membentuk tekstur intersertal.
26 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Gambar 2.4Tekstur ofitik pada doleritik (basal); mineral plagioklas dikelilingi oleh mineral
olivin dan piroksen klino
Gambar 2.5 Tekstur subofitik pada basal; mineral plagioklas dikelilingi oleh mineral
feromagnesian yang juga menunjukkan tekstur poikilitik
3. GAMBAR SAYATAN BATUAN BEKU FELSIK, INTERMEDIET, dan
MAFIK
3.1 Batuan Beku Felsik
27 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Gambar 3.1 Sayatan Batuan Beku Felsic (Diorit Kuarsa, Ekstrusif)
3.2 Batuan Beku Intermediet
Gambar 3.2 Sayatan Batuan Beku intermediet (Trakit Andesit, Ekstrusif)
3.3 Batuan Beku Basa
28 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Gambar 3.3 Sayatan Batuan Beku Basa (Basalt, Ekstrusif)
DAFTAR PUSTAKA
29 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”
Endarto, Danang.2005.Pengantar Geologi Dasar. Surakarta: UNS Press
Setia, Doddy. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung : Nova
http://ilmubatuan.blogspot.com (diakses 22 Maret 2011 pukul 01.00 WIB)
http://firdaus.unhalu.ac.id (diakses 22 Maret 2011 pukul 01.00 WIB)
http://wawan-djuandi.blogspot.com (diakses 22 Maret 2011 pukul 01.00 WIB)
http://www.kamilismail.blogspot.com (diakses 22 Maret 2011 pukul 01.00 WIB)
http://firdaus.unhalu.ac.id (diakses 22 Maret 2011 pukul 01.00 WIB)
30 Paper Praktikum Petrografi Acara “Petrografi Batuan Beku”