Download - 50774293 Proposal Halusinasi
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
HALUSINASI
(MENGENAL HALUSINASI)
DI RUANG AULA CADIKA RUMAH SAKIT JIWA
CIMAHI
Disusun Oleh :
Rizki septiawati saadah
Sadili
Shintia azizah
Solehudin
II C
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
AKADEMI KEPERAWATAN
2010
LEMBAR PENGESAHAN
DISAHKAN OLEH
Kepala
Ruang :
………………………………….
NIP.
Pembimbing
Ruang :
………………………………….
NIP.
Mengetahui,
Kepala Pengelola Praktek
Keperawatan Rumah Sakit Jiwa
Cimahi
………………………………….
NIP.
Pembimbing
Institusi Pendidikan
………………………………….
NIP.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
HALUSINASI
1. Latar Belakang
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu
dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sam (Struart
dan Laraia, 2001).
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan
yang sama. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan
sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang
saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat
klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama
yang maladaptive.
Harga diri merupakan suatu nilai yang terhormat atau rasa hormat yang
dimiliki seseorang terhadap diri mereka sendiri. Hal ini menjadi suatu ukuran
yang berharga bahwa mereka memiliki sesuatu dalam bentuk kemampuan dan
patut dipertimbangkan.
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang
berharga dan tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri.
Harga diri rendah adalah suatu masalah utama untuk kebanyakan orang
dan dapat diekspresikan dalam tingkat kecemasan sedang dan tinggi. Harga
diri rendah kronik merupakan suatu keadaan yang maladaptif dari konsep diri,
dimana perasaan tentang diri atau evaluasi diri yang negatif dan dipertahankan
dalam waktu yang lama.
Berdasarkan hal-hal yang disebutkan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa terapi aktivitas kelompok merupakan proses kelompok yang
menggambarkan semua hal atau proses yang terjadi dalam kelompok akibat
adanya interaksi individu – individu dalam kelompok itu.
2. Tujuan kegiatan
a. Tujuan Umum
Diharapkan klien dapat mengetahui tentang pengertian Terapi Aktivitas
kelompok dan dapat mengenal halusinasi.
b. Tujuan Khusus
Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
Klien mengenal terjadinya halusinasi
Klien mengenal persaannya pada saat tejadi halusinansi
c. Tujuan Hari ini
klien mampu mengenal suara-suaran yang di dengar
klien dapat meceritakan isi halusinasi
3. Kriteria Klien.
Kriteria klien yang akan diikut sertakan dalam kegiatan kelompok terapi
aktivitas kelompok ini adalah :
a. Klien dalam keadaan tenang dan kooperatif.
b. Klien bersedia mengikuti TAK.
c. Klien yang mengalami gangguan halusinasi
4. Media
a. Spidol
b. Papan tulis/ white board/ flipchart
5. Uraian struktur kelompok
a. Tempat : Ruang aula Cadika RSJ Cimahi, Bandung
b. Hari dan tanggal : Senin, 06 Desember 2010
c. Waktu : 09.30 WIB - 10.00 WIB
d. Durasi : 30 menit
e. Strategi
1) Menjelaskan cara, tata tertib dan pelaksanaan terapi
aktivitas kelompok
2) Klien dapat menceritakan isi halusinasi
3) Pengambilan kesimpulan
4) Evaluasi
6. Pengorganisasian
a. Nama klien
Ny. R.P
Ny. R.T
Ny. R.W
Ny. B.H
Tn. K.I
Tn. V.W
Nama klien cadangan
Ny. L.K
Tn. U.J
Tn. T.B
b. Leader
Rizki septiawati sa’adah
Bertugas :
Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi
Memimpin jalannya diskusi
Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
Menetapkan tata tertib dan kontrak waktu.
c. Co leader
Sadili
Bertugas :
Membuka acara
Mendampingi dan membantu tugas leader
Mengambil alih posisi Leader jika Leader bloking
Menyerahkan kembali posisi kepada leader
Menutup acara diskusi.
d. Fasilitator
Shintia Azizah
Widiasty Agustin
Nuryati
Bertugas :
Memotivasi peserta yang kurang aktif untuk berdiskusi
Memfasilitasi anggota dalam terapi aktivitas kelompok
Memberi stimulus kepada anggota yang kurang aktif
Ikut serta dalam kegiatan kelompok
e. Observer
Solehudin
Bertugas :
Mencatat serta mengamati proses jalannya TAK dari awal sampai
akhir (dicatat pada format yang tersedia)
Memberikan penilaian pada klien selama terapi berlangsung
Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan.
7. Uraian Strategi pelaksana
a. Fase pra Interaksi: 5 menit
1. Memilih klien susuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan
sensori, persepsi: halusinasi
2. Membuat kontrak dengan klien
3. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Fase Orientasi : 5 menit
1. Salam terapetik
a. Salam dari terapis kepada klien
b. Perkenlan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
c. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
2. Evaluasi/ Validasi
Menyakan persaan klien saat ini
3. Kontrak Waktu
a. Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
mengenal suara-suara yang dikenal
b. Terapis menjelakan aturan main sebagai berikut:
Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta
izin kepada terapis
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan
selesai
c. Fase Kerja: 15
a. Terapis menjelaskan kegitan yang akan dilakukan, yaitu mengenal
suara-suara yang didengar (halusinansi) tentang isinya, waktu
terjadinya, situasi terjadinya, dam persaan klien pada saat terjadi
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan
terjadinya, situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien saat
terjadi halusinasi. Mulai dari klien sebelah kanan, secara
berurutan sampai semua klien mendapat giliran, hasinya tulis di
white board
c. Beri pujian kepada klien yang melakukan dengan baik
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi dan persaan klien dari
suara yang bias di dengar
d. Fase Terminasi: 5 menit
a. Evaluasi
1. Terapis menyakan persaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terpais memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan
persaannya jika terjadi halusinansi.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol
halusinasi.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
8. Perilaku yang diharapkan
1. Persiapan
a. Terapis atau perawat
1) Mengidentifikasi masalah klien sebelum pelaksana
2) Menentukan waktu kegiatan
3) Mempersiapkan lingkungan dan peralatan yang dibutuhkan
4) Menentukan tujuan
b. Klien
1) Siap mengikuti TAK
2) Mengetahui aturan permainan
3) Mengikuti terapi sampai selesai.
2. Proses
Terapis atau kelompok
a. Melaksanakan TAK sesuai perencanaan
b. Dapat mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi pada saat TAK
berlangsung
c. Memotivasi klien untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan
TAK
3. Hasil
a. Terapis dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
b. Klien mampu menceritakan isi halusinasi dan mengenal suara-suara
yang di dengar.
c. Klien dapat menangkap materi sesuai tujuanya.
d. Klien dapat mengikuti kegiatan sesuai dengan tujuan terapi aktivitas
kelompok.
e. klien dapat mempraktekan kembali hasil terapi
f. Klien dapat memahami tujuan dan terapi serta mencapai kriteria hasil
pada setiap pertemuan
g. Jika terjadi hal-hal di luar perencanaan maka libatkan perawat ruang
yang bersangkutan.
Tata tertib dan pelaksanaan TAK.
Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai selesai
Berpakaian rapi dan bersih
Peserta tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama
kegiatan TAK
Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah tata tertib
dibacakan
TAK berlangsung selama 30 menit dari pukul 09.30 sampai 10.00.
Sebelum acara dimulai yang ingin kebelakang untuk BAB dan BAK
dipersilahkan kekamar mandi dahulu
Anggota kelompok wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai
Anggota kelompok tidak diperkenankan untuk makan dan minum,
merokok selama acara berlangsung
9. Tindakan antisipasi
a. Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir maka akan di ganti
oleh cadangan yang telah dipersiapkan dengan cara ditawarkan terlebih
dahulu pada peserta
b. Bila ada peserta yang tidak mentaati tata tertib di peringatkan dan jika
tidak bisa di peringatkan maka harus keluar dari kegiatan setelah di
lakukan penawaran
c. Bila ada anggota yang ingin keluar di biarkan dan di minta persetujuan dan
anggota kelompok yang lain.
d. Bila ada kelompok yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan
leader memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidak bisa di
arahkan terpaksa harus dikelurakan dari kelompok terapi
e. Bila peserta pasif, leader memotivasi klien dengan di bantu oleh fasilitator
10. Seting Tempat
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Tempat tenang dan nyaman
Penutup
DAFTAR PUSTAKA
Akemat, Budi Anna Keliat, 2005. Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Ann Issacs. 2005. Keperawatan kesehatan Jiwa dan psikiatrik Edisi 3. Jakarta;
Buku kedokteran EGC.
Anna Keliat. 2004. Keperawatan Jiwa. Jakarta; Buku Kedokteran EGC.
http://tutorialkuliah.blogspotcom.com/2009/05/konsep-dasar-terapikelompok.html