Download - 4. public relations sebagai ilmu dan profesi
Public Relations Sebagai Ilmu
Sebagai kajian ilmu, PR melahirkan berbagai
teori, paragdigma dan konsepsi ilmu PR.
Sedangkan sebagai profesi, PR adalah alat atau
fungsi untuk kegiatan yang bersifat praktis.
PR sebagai ilmu tentunya banyak berbicara
tentang berbagai penelitian PR, yang dapat
menguji teori (verifikatif), pemecahan masalah
atau menemukan PR. Termasuk peran
penelitian PR dalam membuat program-
program yang tepat
PR sebagai profesi, menjadi seniyang dapatdigunakan praktis. PR praktis ini melahirkanprofesi PR seperti halnya profesi lainnya.
PR adalah sebuah payung yang mencakupberbagai area dan fungsi : Communication(komunikasi ), Community Relations (Hubungan Komunitas), Custumerrelations (Hubungan pelanggan), Consumer affairs (Hubungan konsumen), Employee relations (hubungan karyawan), Industrial relations (hubungan industrial)
Teori Perspektif PR
• Agenda Setting Theory
Agenda Setting Theory mengambarkan perhatianterhadap hubungan antara media berita dan praktik PR teori ini tentang konstruksi sosial berita yang memberikan pemahaman tentang peranan dankekuatan media dalam masyarakat
• General System Theory
Teori ini berawal pada tahun 1930-an, menjelaskanbahwa organisasi dapat digambarkan sebagai operasidalam salah satu sistem tertutup atau sistem terbuka. Sistem tertutup menunjukan bahwa organisasi tertutupdari faktor – faktor pengaruh ekternal jika tidak disebutvakum sementara sistem terbuka ada ketergantunganpada yang lain
1. Teori sistem terbuka mengemukakan bahwa
kita dapat melihat sebuah gambaran
komunikasi yang dapat membantu
memetakan PR dan proses – proses
informasi lain sebuah organisasi
2. Teori sistem tertutup menunjukan
komunikasi hanya berputar di dalam
departemen yang berbeda sebuah
perusahaan
• Semiotics
Teori semiotika ini digunakan untukmenjelaskan bagaimana pemikiran kita dapatdimanipulasi melalui penggunaan simbol –simbol penting contoh jika sebuah produkdiwarnai dengan emas atau kata emasdigunakan dalam penataan ataupenggambaran ini, akan memunculkanpemikiran bahwa produk ini mewah, tingkatan yang top, kualitas tinggi dansebagainya
• Habermas, Critical Theory
and Notion Of Public
Relations Teori kritis ini mulai berkembang dari kajian –kajian sosiologi dan budaya, denganmengkritisi bagaimana para warga negaradipengaruhi oleh pemikiran yang di kepungbudaya kapitalis
Habermas adalah seorang tokoh penting dalamschool of thought ( lebih dikenal dengan istilahFrankfurt School atau Mazhab Frankfurt) iamengemukakan bahwa kualitas masyarakatsipil terpelihara jika dibebaskan untukmembentuk pikiran mereka sendiri tentangsesuatu secara rasional.
Grunig’s Model and the’ symmetrical
Debate’Teori PR ini sangat dikenal dengan istilahpendekatan ‘Four model’ yang di kaji olehGrunig dan Hunt . Mereka menjelaskan bahwaperkembangan PR sejak akhir abad ke 19 danmulai abad ke 20 dipraktikan sampai sekarang. Grunig dan Hunt mengemukakan 4 model tentang PR :
1. Press agentry
2. Public Information
3. Two way asymmetric
4. Two way symetric model
Heath and ‘Rethorical Theory’
Retorika seperti halnya PR, kinimemiliki konotasi negatif bagi banyakorang walaupun teminologi asalnyasangat netral atau diterima sebagai caramelakukan komunikasi persuasif, yang kemunculannya diikuti secara relatifbersamaan dengan lahirnya demokrasipada masyarakat sipil. Heat menyebutkan bahwa retorika adalahsimentrik karena setiap ide ditempatkandalam market place (tempat berbelanja) atau kebijakan public stand (arena) yang baik.
The ‘Relationship Management’
Approach
Teori PR penting lainnya berasala dari
Ledingham dan Bunning pada buku yang
mereka sunting berjudul on relationship
management.
Tujuan pendekatan hubungan manajemen
adalah mendorong para akademisi dan
praktisi untuk menguraikan relationship
(hubungan) PR terhadap bagian bagian
komponen dan untuk menemukan sejumlah
cara pengukuran setiap aspek.
Sebagai contoh, mereka secara reguler
memprotes pertemuan organisasi dunia ini di
Seattle Amarika serikat (1999), di Melbourne
Australia (2000), di Sydney Australia (2002),
dan di Davos Swiss Penentangan Korporat ini
mengunakan internet untuk mengomunikasikan
pesan mereka. Para aktivis mikro dan kelompok
penekan membuktikan penyampaian pesan
melalui internet lebih cepat dan lebih sensitif.
Situational Theory Teori ini mengemukakan bahwa apakah orang –
orang mempengaruhinya atau tidak, mereka akan
memprotes atau mencoba mempengaruhi opini yang
mereka dengar. Teori ini dapat digunakan untuk
organisasi mengklasifikasikan publiknya :
1. Publik yang aktif pada semua isu yang menjadi
perhatian publiknya
2. Publik yang apatis pada semua isu
3. Publik yang aktif hanya pada isu – isu yang
melibatkan kedekatan seseorang dan populasi
tertentu seperti mengendarai mobil sambil
mabuk.
4. Publik dengan isu tanggal seperti para aktivis
lingkungan tempat tinggalnya atau protes
Opinion, Attitude, and Belief
Teori menyebutkan bahwa orang –
orang membuat pilihan opini ketika
mereka berhadapan dengan isu spesifik
Kemudian, opini – opini itu dilawan
dengan argumentasi yang meyakinkan.
Akan tetapi, sekalipun pemikiran sikap
adalah perasaan mereka sering
bergantung pada belief ( keyakinan –
keyakinan).
Audiences And Media Effect Sejumlah teori ini digunakan untuk mengkajibagaimana proses dan penyampaian pesan –pesan media massa kepada khalayak –khalayak mereka :
1. Magic bullet theory (teori peluru) yaitupengiriman pesan – pesan satu arah dansingle point origin ( sumber pelaku tunggalterhadap target khalayak yang merekainginkan
2. Two step flow theory ( teori komunikasi duatahap) yaitu mengunakan pemukapendapat dalam komunikasi pesan – pesanmedia
3. Use and gratifications (teori kegunaan dankepuasan) yaitu penggunaan media yang berbeda bagi orang – orang untuk tujuan –tujuan yang berbeda pula.
Edward Bernays menyebutkan tiga unsurefek media yang diaplikasikan dalam PR :
1. Para praktisi PR harus mau mempelajarimedia secara seksama untuk mengetahuiorang –orang mengembangkan gambaranpemikiran dunia mereka
2. Para praktisi PR harus memilikipengetahuan tentang sosiologi danantropologi untuk mengetahuibagaimana sikap – sikap bagaimanadibentuk melalui struktur – strukturbudaya dan sosial
3. Para praktisi PR harus memilikipengetahuan proses – proses individusecara psikologis
Social Learning Theory
Teori ini mengemukakan bahwa orang –
orang memodifikasi sikap dan perilaku
untuk berusaha melebihi atau mengimbangi
sikap dan tindakan yang ditunjukkan oleh
orang lain. Teori ini menjelaskan
bagaimana orang – orang bersikap,
berperilaku serta bereaksi yang dipengaruhi
oleh orang lain.
Social Exchange Theory Teori ini cerminan kehidupan sosialsebagai sebuah pertukaran – pertukaransecara serial. Kita memberi danmenerima pengaruh, penghormatan, pekerjaan, barang dan jasa untukmemperoleh ganjaran (balasan) dan kitamengeluarkan uang untuk membelibarang dan jasa itu. Hasilnya interaksiadalah kombinasi dan mencakup biayadalam interaksi : orang – orang berupaya meminimalkan biaya danmemaksimalkan ganjaran secaraekonomi
Public Relations Sebagai Profesi
Public Relations (PR) as profession or art
(PR sebagai profesi atau seni) adalah
sebuah profesi bidang PR, seperti halnya
dokter, pengacara, akuntan publik,
insinyur, arsitektur dan lain sebagainya.
Sebagai pakar PR dari Inggris, Frank
Jefkins , dalam sejumlah bukunya menulis
persyaratan atau kualifikasi dasar untuk
menjalan profesi PR dalam suatu
perusahaan/lembaga atau sebagai konsultan
PR yakni :
1. Kemampuan berkomunikasi
(ability to communicate)
2. Kemampuan Manajerial ( ability
to organize)
3. Kemampuan memperluas jaringan
( ability get on with people)
4. Integritas personal ( personality
integrity)
5. Banyak ide dan kreatif (
imagination)
Etika Profesi Public Relations
Lvy Ledbetter Lee telah memikirkan dan
mempraktikan PR secara konsepsional, ia
berhasil mengembangkan PR yang oleh para
cendikiawan PR kemudian dijadikan landasan
untuk di kembangkan dan dijadikan obyek studi
ilmiah. Kegiatannya di bidang PR dimulai pada
tahun 1906, pada waktu industri batu bara
dinegara “Paman Sam” itu mengalami kesulitan
akibat pemogokan buruh. Ketika itu Lee sebagai
seorang wartawan surat kabar. Timbulnya
pemogokan para pekerja yang mengancam
kelumpuan industri batubata menyebabkan
munculnya gagasan Lee menengahi bagi
keuntungan kedua belah pihak yakni para
industriawan dan para pekerja
Gagasan lvy lee itu ditawarkan
kepada pimpinan industri batu bara
dengan persyaratan sebagai berikut :
1. Ia diberi kedudukan dalam
manajemen puncak
2. Ia diberi wewenang penuh untuk
menyebarkan semua informasi
faktual yang patut diketahui rakyat
Jenis – jenis EtikaEtika yaitu tindakan etis sesuai dengan
pedoman dalam berperilaku atau
bertindak sebagi profesional dalam
mengambil keputusan, dan prosedur apa
yang dilakukannya secara objektif serta
dapat dipertanggungjawabkan.
Disamping harus memiliki keahlian dan
kemampuan atau keterampilan tinggi,
yang bersangkutan dituntut berperilaku
baik, mempunyai budi luhur atau
akhlaqul karimah ( perilaku mulia)
(Ruslan, 2001 : 47)
Lebih jauh Ruslan (2001) mengatakan padapraktiknya dikenal 2 jenis profesi :
1. Profesi khusus ialah para profesional yang melaksanakan profesi secara khusus untukmendapatkan nafkah atau penghasilantertentu sebagai tujuan pokoknya.Misalnya profesi dibidangekonomi,politik,hukum, kedokteran, pendidikan , teknik humas ( PR) dansebagai jasa konsultan
2. Profesi luhur ialah para profesional yang melaksanakan profesinya tidak lagi untukmendapatkan nafkah sebagai tujuanutamanya, tetapi sudah merupakandedikasi atau sebagai jiwa pengabdiannyasemata misalnya profesi dibidangkeagamaan, pendidikan,sosial,budaya danseni
Untuk menjadi seorang profesional, harusmemiliki ciri – ciri khusus yang melekat padaprofesi yang ditekenuninya . Khususnyaprofesianal PR secara umum memiliki ciri –ciri sebagai berikut :
1. Memiliki kemapuan, pengetahuan tinggiyang tidak di miliki oleh orang padaumumnya
2. Mempunyai kode etik
3. Memiliki tanggung jawab profesi danintegritas pribadi yang tinggi
4. Memiliki jiwa pengabdian kepada publikatau masyarakat
5. Otonominasi organisasi profesional
6. Menjadi anggota salah satu organisasiprofesi sebagai wadah untuk menjagaeksistensinya