Download - 4 hipersensitivitas

Transcript
Page 1: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 1/37

Page 2: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 2/37

SkenarioHIPERSENSITIVITAS

 A seorang anak baru gede. Mengeluh bahwa dia selama1 bulan belakangan ini sering bersin-bersin, gatal di hidungdan langit-langit mulut, hidung timpat dan ingusan. MenurutIbunya dan A, mereka memang sedikit sibuk dalam 1 bulanbelakangan ini membersihkan ruangan dan kamar tidur setiapminggu karena kurang bersih terutama dibawah tempat tidur yang berdebu. Selain itu karena mereka akan kedatangantamu, A ditugaskan Ibunya untuk membersohkan kamar tamuyang sudah lama tidak digunakan yang penuh dengantumpukan bukudan majalah lama. Sejak saat itu keadaanmakin bertambah parah pada kulit timbul urtikaria, eritem danberlanjut sampai dibawa kedokter, dan dianjurkan untuykmelakukan pemeriksaan laboratorium.

Besoknya Ibu dan anak datang kembali mambawa hasilpemeriksaan laboratorium, Hasil Pemeriksaan : Hb: 13gr/dl ;Leukosit 8300/mm3 ; Eusinofil : 500/mm3 ; IgE total 800nU/ml.

 Apa yang terjadi pada A…?

Page 3: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 3/37

I. Terminologi

Urtikaria : reaksi vaskular kulitpada dermis bagian atas, biasanyasebentar, terdidri dari edema lokal

yang disebabkan oleh dilatasi danpeningkatan permeabilitas kapilar,dengan pembentukan bentol (urtika).

Eritem :Kemerahan pada kulit akibatmelebarnya pembuluh darah, warnamerah biasa hilang pada penekanan.

Page 4: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 4/37

Eusinofil : Jumlah leukosit yang meningkat

dalam darah.

Leukosit :Sel darah putih.

IgE :Antibodi reagenik dan merupakanimunoglobulin dalam jumlah paling sedikit

dalam serum, tetapi efeknya sangah

efisien dan mempunyai berat molekul

200.000 dalton.

Page 5: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 5/37

Curah Masalah

1. Apa yang terjadi pada A?

2. Mengapa pada A timbul urtikaria dan

eritem?3. Mengapa pada A mengalami bersin-bersin, gatal dihidung dan langit-langitmulut, hidung tersumbat dan ingusan?Jelaskan mekanismenya!!

Page 6: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 6/37

1.  Apa yang terjadi pada A…?

 A mengalami reaksi alergi, ditandai

dengan urtikaria dan eritem. Dimana

reaksi alergi sering terjadi akibat

hipersensitivitas tipe I. Hipersensitivitas

ini juga dapat ditandai dengan IgE,

dimana IgE berperan dalam hasillaboratorium A.

Page 7: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 7/37

Mengapa pada A timbul urtikariadan eritem?

 Ag merangsang sel B untuk membentuk Ig E dengan

bantuan sel Th. Ig E kemudian diikat oleh mastosit

melalui reseptor Fc.

Bila terpajan ulang dengan Ag yang sama, maka Ag

tersebut akan diikat oleh Ig E yang sudah ada pada

permukaan mastosit. Ikatan ag – Ig E → degranulasi

mastosit. Akibatnya isi granula keluar dan menimbulkan

efek pada sel target, yaitu peningkatan permeabilitas

pembuluh darah dibawah kulit.

Page 8: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 8/37

Mengapa pada A mengalami bersin-bersin, gatal dihidung dan langit-

langit mulut, hidung tersumbat daningusan? Jelaskan mekanismenya!!

Di dalam tubuh terdapat respon imun

spesifik dan non spesifik. Ketika tubuh

terpajan debu (alergen), debu pertama kaliakan di saring oleh silia di hidung.

Page 9: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 9/37

Reaksi tubuh selanjutnya adalah bersin

yang betujuan mengeluarkan debu. Pada

saat ini terjadi respon imun non spesifik.

Namun karena alergen bertambah banyak,

tubuh menjadi kewalahan sehingga tibul

gejala klinik lain.

Page 10: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 10/37

TOPIK TREE

Hipersensitivitas

Tipe I

Diperantai

oleh sel T

Diperantai

oleh

komp.Imun

Tipe IV

Diperantai

 Antibodi

Tipe II

 Antigen(Alergen)

Tipe III

Ig E

Ig E dan Ig M Ig E dan Ig M Sel T

Page 11: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 11/37

V. Learning Objectives

1. Mengetahui tentang hipersensitivitas danklasifikasi nya.

2. Mengetahui tentang alergi

Page 12: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 12/37

4. Bagaimana cara pemeriksaan imunologi,

penyakit hipersensitivitas…? 

Pemeriksaan sederhana adalah

pemeriksaan darah lengkap dan urine,dan vital sign.

Pemeriksaan lebih lanjut adalah

pemeriksaan imunologic, contohnya RIA,RAST, RIST, ELISA, FIA, dll

Page 13: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 13/37

 Alergi

 Alergi merupakan suatu reaksi menyimpang daritubuh berkaitan dengan peningkatan kadar imunoglobulin E (Ig E) yang merupakan suatumekanisme sistem imun.

 Alergi adalah penyakit atau kelainan yang tidakmenular tetapi kecenderungan seseorangmengalami alergi akan dipengaruhi dua faktor yaitu genetika (keturunan) dan lingkungan sebagaifaktor eksternal tubuh.

Hal itu merupakan salah satu penjelasan mengapaterjadi peningkatan peluang mendapat alergi.

Page 14: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 14/37

Jenis-jenis alergi

1.  Alergi Tipe LambatPenyebabnya adalah sel T teraktivasi(bukan antibodi). Contohnya adalah alergi

yang disebabkan oleh obat-obatan, bahankimia tertentu seperti kosmetik, dan tumbuh-tumbuhan. Pada kasus terkena racuntumbuh-tumbuhan, misalnya, kontak yang

terus menerus dengan antigen ini akanmemicu pembentukan sel T pembantu dansel T sitotoksik yang teraktivasi.

Page 15: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 15/37

Setelah satu hari atau lebih, sel T teraktivasi akan

berdifusi ke dalam kulit utk merespon dan

menimbulkan reaksi imun yang diperantarai sel.

Karena tipe imunitas seperti ini dapatmenyebabkan terlepasnya banyak bahan toksik

dari sel T teraktivasi dan juga invasi jaringan

oleh makrofag maka jelas dapat menyebabkan

kerusakan jaringan yang cukup parah. Bahkanedema paru dan serangan asma bila ditularkan

melalui udara.

Page 16: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 16/37

2. Alergi AtopikNah di sini baru antibodi berperan. Beberapaorang memiliki kecenderungan alergi terhadapsuatu zat/antigen. Keadaan ini disebut alergi

atopik karena respon imunnya tidak umum.Beberapa penelitian mengatakan kecenderunganini diturunkan secara genetis ditandai denganpeningkatan antibodi IgE (disebut juga reagin atauantibodi tersensitisasi). Istilah alergen digunakan

untuk mendefinisikan semua antigen yangbereaksi secara spesifik dengan tipe spesifikantibodi reagin IgE (reaksi alergen-reagin).

Page 17: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 17/37

HIPERSENSITIVITAS

Page 18: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 18/37

Hipersensitivitas adalah reaksi imun yang

patologik, terjadi akibat respon imun yangberlebihan sehingga menimbulkan kerusakan

 jaringan tubuh.

Respon imun baik non spesifik maupunspesifik pada umumnya berfungsi protektif.

Tatapi ada kalanya menimbulkan efek buruk dan

terjadi penyakit yang disebut penyakit

hipersensitivitas. Reaksi hipersensitivitas terbagiyaitu tipe I, II, III, dan IV.

Page 19: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 19/37

Manifestasi dan mekanisme reaksi

hypersensitivitas.

Tipe Manifestasi Mekanisme

I Hypersensitivitas cepat

(Anafilaktik)

Biasanya IgE

II Antibodi terhadap sel IgG atau IgM

III Kompleks antibodi-antigen

IgG(terbanyak)atau

IgM

IV Hypersensitivitas lambat Sel T yang

disensitasi

Page 20: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 20/37

3. Contoh-contoh penyakit hipersensitivitas…? 

Hipersensitivitas Tipe I :

-  Alergi

-  Asma bronkial

- Rinitis

- Urtikaria

- Dermatitis atopi

Hipersensitivitas Tipe II :

- Destruksi sel darah merah

-  Anemia hemolitik- Rekasi obat

- Kerusakan jaringan pada penyakit autoimun

Page 21: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 21/37

Hipersensitivitas Tipe III :

- Reumatoid artritis

- Demam reuma

Hipersensitivitas Tipe IV :- Reaksi Jones Mote

- Hipersensitivitas kontak

- Reaksi tuberkulin

- Reaksi granuloma

Page 22: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 22/37

Reaksi Hipersensitivitas Tipe I

Reaksi tipe I disebut juga reaksi cepat atau reaksianafilaksis atau reaksi alergi. Semula tipe I berfungsiuntuk melindungi tubuh terhadap parasit tertentuterutama cacing. Pada reaksi ini alergen yang masukkedalam tubuh menimbulkan respon imun dengan

dibentuknya IgE.1. Fase sensitasi yaitu waktu yang dibutuhkan untuk

pembentukan IgE sampai diikatnya oleh reseptor spesifik pada permukaan sel mast dan basofil.

Page 23: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 23/37

1. Fase aktivasi yaitu waktu yang terjadiakibat pajanan ulang dengan antigenyang spesifik, sel mast melepas isinya

yang berisikan granul yang menimbulkanreaksi.

2. Fase efektor yaitu terjadi respon yangkompleks (anafilaksis) sebagai erfekmediator-mediator yang dilepas sel mastdengan aktivitas farmakologik.

Page 24: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 24/37

Reaksi Hipersensitivitas Tipe II

Reaksi hipersensitivitas Tipe II disebut juga reaksi sitotoksik,terjadi karena dibentukanya antibodi jenis IgG atau IgM terhadapantigen yang merupakan bagian sel pejamu.

 A. Reaksi transfusi

Diketahui bahwa golongan mengandung antibodi (anti B berupaIgM) yang dapat mengaglutinasikan eritrosit golongan B. Darahgolongan B mengandung antibodi (anti A berupa IgM) yang

mengaglutinasikan eritrosit golongan A. golongan darah AB tidakmengandung antibodi terhadap aloantigen tersebut dan golongandarah O mengandung antibodi (IgM dan IgG) yang dapatmengaglutinasikan eritrosit golongan A dan B.

Bentuk paling sederhana dari reaksi sitotoksik terlihat padaketidakcocokan transfusi darah golongan ABO. Ada 3 jenis reaksitransfusi yaitu reaksi hemolitik yang paling berat, reaksi panas

dan reaksi alergi seperti urtikaria, syok dan asma. Kerusakanginjal dapat pula terjadi akibat membran eritrosit yang menimbundan efek toksik dari kompleks haem yang dilepas.

Page 25: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 25/37

B. Reaksi Antigen Rhesus

 Ada reaksi sejenis transfusi yaitu reaksi

inkompatibilitas Rh yang terlihat padabayi baru lahir dari orang tua dengan Rhyang ininkompatibel (ayah Rh+ dan ibuRh-). Hal yang paling sederhana terjadi

pada anak dengan Rh+. Anak akanmelepas sebagian eritrositnya kedalamsirkulasi ibu waktu partus. Ibu yang

mempunyai cukup disensitasimembentuk anti Rh (IgG).

Page 26: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 26/37

IgG yang diikat antigen Rh pada permukaan

eritrosit fertus biasanya belum

menimbulkan aglutinasi atau lisis. Tetapi

sel yang ditutupi Ig tersebut mudahdirusak akibat interaksi dengan reseptor 

Fc pada fagosit. Akhirnya bayi lahir kuning

dan karena terjadi kerusakan eritrositfetus. Dan transfusi darah merupakan

usaha untuk menyelamatkan bayi

tersebut.

Page 27: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 27/37

Page 28: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 28/37

  Reaksi Hipersensitivitas Tipe III

Reaksi tipe III disebut juga reaksi komplek imun, terjadi

bila kompleks antigen antibodi ditemukan dalam jaringan atau sirkulasi/dinding pembuluh darah danmengaktifkan komplemen. Antibodi disini biasanya IgMatau IgG.

1. Reaksi Arthus (bentuk lokal)

Reaksi Arthus biasanya memerlukan antibodi danantigen dalam jumlah besar. Antigen yang disuntikkanakan membentuk kompleks yang tidak larut dan masukkedalam sirkulasi atau mengendap pada dindingpembuluh darah. Anafilatoksin yang terbentukmeningkatkan permeabilitas dan terjadi edem.

Page 29: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 29/37

2. Reaksi serum sickness (bentuk sistemik)Keruasakan patologis pada infeksiCorynebacterium dan Clostridium 

disebabkan eksotoksin yang dilepas,sedang kumannya sendiri invasif dantidak berarti. Setelah serum koudadiberikan, timbul panas dan gatal,benglkak-bengkak, kemerahan dan rasasakit di beberapa bagian badan, sendidan kelenjar getah bening.

Page 30: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 30/37

Reaksi yang disertai kompleks imun

- Demam reuma

-  Artritis reumatoid- Infeksi lain

- Penyakit akibat kerja

- Lupus Eritematosus Sistemik (LES)

Page 31: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 31/37

Hipersensitivitas Type IV

Disebut juga Cell Mediated Immunity(CMI)—reaksi lambat—Delayed TypeHypersnstvty (DTH)—reaksi tuberkulin.

Timbul >24 jam setelah tubuh terpajanantigen.

Terjadi karena respon sel T yang sudah

disensitasi terhadap antigen tertentu.Tidak ada peranan antibodi.

Page 32: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 32/37

 Akibat sensitasi Sel T melepaskan

limpokin, MIF dan MAF – Inhibit dan

 Aktivasi factor. Macrofag yang diaktifkan

dapat menimbulkan kerusakan jaringan.

Page 33: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 33/37

Page 34: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 34/37

JM reaction

Ditandai dengan adanya infiltrasi basofil di

bawah epidermis. Ditimbulkan oleh

antigen yang larut dan disebabkan oleh

lymposit yang peka terhadapsiklofosfamide.

Page 35: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 35/37

Contact Hypersnstvty

Timbul pada kulit tempat kontak dengan

alergen. Maks >48 jam.

Kelainan lain yang timbul adalah

penglepasan sel epitel (spongiosis) yangmenimbulkan infiltrasi sel efektor. 

Menimbulkan dikeluarkannya cairan dan

terbentuk gelembung.

Page 36: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 36/37

Tuberkulin Reaction

Reaksi dermal yang berbeda dengan

reaksi dermatitis kontak dan terjadi 20 jam

setelah terpajan dengan antigen. Reaksi

terdiri atas infiltrasi sel mononuklier (50%limfosit dan sisanya monosit).

Kelainan kulit yang khas pada penyakit

cacar, campak, dan herpes ditimbulkanoleh karena CMI terhadap virus.

Page 37: 4 hipersensitivitas

7/28/2019 4 hipersensitivitas

http://slidepdf.com/reader/full/4-hipersensitivitas 37/37


Top Related