M.Irsyad Hibatullah/3714100020

1.Pergerakan Lempeng Bumi.

Pada dasarnya yang menyebabkan bumi memiliki beranekaragam bentuk fisiknya adalah diakibatkan oleh pergerakan lempeng bumi yang saling berdesak-desakan sehingga membentuk gunung,lembah,palung laut dan pulau-pulau baru. Pergerakan lempeng bumi tersebut diakibatkan oleh arus konveksi di lapisan astenosfer bumi, sehingga sebenarnya lempeng-lempeng atau daratan yang ada dipermukaan bumi ini seperti mengapung diatas lautan magma cair.

Teori tersebut bermula dari teori pengapungan benua(continental drift theory) yang dikemukakan oleh Alfred Wegener pada 1912. Ia menyatakan bahwa pada awalnya di bumi hanya ada satu benua maha besar yang disebut Pangea. Menurutnya benua tersebut kemudian terpecahpecah dan terus bergerak melalui dasar laut. Gerakan rotasi bumi yang sentripugal, mengakibatkan pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat menuju equator. Teori ini didukung oleh bukti-bukti berupa kesamaan garis pantai Afrika bagian barat dengan Amerika Selatan bagian timur, serta adanya kesamaan batuan dan fosil pada kedua daerah tersebut.

Lalu muncul Teori konveksi (Convection theory) yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess dan dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz. Teori konveksi menyatakan bahwa di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya, sehingga ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah samudera), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua. Bukti kebenaran teori konveksi adalah terdapatnya tanggul dasar samudera (Mid Oceanic Ridge), seperti Mid Atlantic Ridge dan Pasific-Atlantic Ridge. Bukti lainnya didasarkan pada penelitian umur dasar laut yang membuktikan bahwa semakin jauh dari punggung tengah samudera, umur batuan semakin tua. Artinya terdapat gerakan yang berasal dari Mid Oceanic Ridge ke arah berlawanan yang disebabkan oleh adanya arus konveksi dari lapisan di bawah kulit bumi.

Dari kedua teori tersebut melahirkan teori lempeng tektonik (tectonic Plate theory) pada tahun 1968 merupakan kenyataan mutakhir dalam geologi yang menunjukkan terjadinya evolusi bentuk permukaan bumi. Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh Tozo Wilso. Berdasarkan teori ini, kulit bumi atau litosfer terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer, Lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer yang berada di bawah lempeng tektonik kulit bumi. Lahirnya teori lempeng tektonik sebenarnya merupakan jalinan dari berbagai konsep dan teori lama seperti Teori Apungan Benua, Teori Arus Konveksi, Teori Pemekaran Lantai samudera, dan Teori Sesar Mendatar.

Berdasarkan teori lempeng tektonik yang di kemukakan oleh Tozo Wilso, lempeng-lempeng di bumi pada umumnya terbagi menjadi 3 gerakan yaitu gerakan mendekat atau konvergen,gerakan menjauh atau divergen, dan gerakan geser atau transform. Gerakan-gerakan tersebut menyebabkan lempeng-lempeng yang ada di bumi sebenarnya sedang bergerak dengan arah yang berbeda-beda. Ada yang saling memisahkan diri,ada yang saling mendekat. Proses pergerakan lempeng bumi tidak

dapat kita sadari dikarenakan pergerakannya cukup kecil, yaitu sekitar 1 – 10 cm/tahun. Sehingga pergerakan secara signifikannya dapat terlihat apabila satuannya adalah jutaan tahun.

Dari literature yang saya baca, pada awalnya hanya terbentuk satu benua besar yang disebut Pangaea dan dikelilingi satu samudera Panthalassa. Sekitar 200 juta tahun yang lalu benua ini terbelah menjadi dua yakni Gondwanaland dan Laurasia. Gondwanaland kemudian terbelah membentuk benua afrika, antartika, australia, Amerika Selatan, dan sub benua India. Sedangkan Laurasia terbelah menjadi Eurasia dan Amerika Utara. Pada saat benua ini terbelah-belah beberapa samudera baru muncul di sela-selanya.

Gambar 1. Ilustrasi sejarah pergerakan lempeng bumi.

Dari teori tektonik lempeng oleh Tozo Wilso, saya mencoba mengobservasi pergerakan lempeng yang bergerak mendekat,menjauh.

Untuk lempeng yang bergerak mendekat adalah lempeng indo-australia dengan lempeng Eurasia. Batas konvergennya terletak di sebelah selatan pulau jawa. Hal ini mengakibatkan terbentuknya garis pegunungan dari sumatera dan jawa.

Untuk lempeng yang bergerak menjauh adalah yang paling mudah di observasi adalah lempeng amerika selatan dengan lempeng afrika. Hal tersebut dapat dilihat dari kemiripan bentuk garis pantai di benua afrika dan benua amerika. Selain itu diantara kedua benua tersebut terjadi seafloor spreading dilaut Atlantik yang juga merupakan batas divergent dari kedua benua tersebut.

Gambar 2. Arah pergerakan Lempeng Bumi

2.Tempat dengan Kondisi Geologi yang unik

Danau Baikal,Siberia,Rusia

Menurut literature yang saya baca, Di danau Baikal terdapat 20% dari total air tawar di dunia. Selain itu danau Baikal memiliki kedalaman 1,642 m dan luas 23,615.39 km3. Hal itulah yang menjadikan danau Baikal adalah danau terdalam di dunia.danau Baikal terbentuk dari retakan pada benua Eurasia yang lama-kelamaan terisi oleh air tawar. Menurut sumber yang saya baca, keretakan pada danau Baikal disebabkan oleh desakan lempeng india yang membentuk pegunungan Himalaya, hal tersebut mengakibatkan lempeng Eurasia mengalami tekanan. Tekanan tersebut menyebabkan keretakan dan retakan tersebut saling bergerak menjauh sehingga terbentuk Graben yang sangat besar. Graben tersebut akhirnya terisi air dan terbentuk danau Baikal. Selain itu danau Baikal dikelilingi oleh gunung-gunung yang mungkin saja menunjukan efek dari tekanan yang terjadi di sekitar danau Baikal.

Gambar 3. A.ilustrasi terbentuknya danau Baikal gambar 3b. Arah pergerakan retakan danau baikal

Gambar 4. Foto danau Baikal.