KEGIATAN HSE DAN CSR PERUSAHAAN PERTAMBANGAN
DAN MIGAS DI INDONESIA
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi
Menejemen dan Kewirausahaan
Program Studi Teknik Geologi, Universitas Padjajaran
Dosen Pembimbing :
Syarifudin, M.T.
Oleh
Fetra Sari Pandiangan
270110130075
Geologi C
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
Kegiatan CSR dan HSE Perusahaan Pertambangan dan Migas di Indonesia.
Makalah ini disusun untuk memeneuhi tugas mata kuliah Teknologi
Menejemen dan Kewirausahaan. Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
untuk mengetahui bagaimana manfaat dari CSR dan HSE bagi suatu perusahaan
khususnya di Indonesia.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini, terutama kepada dosen mata kuliah
Teknologi Menejemen dan Kewirausahaan.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan saya
sebagai penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalan ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penuis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun
demi perbaikan ke arah sempurna. Terima kasih
Jatinangor, 11 November 2014
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................1
Daftar Isi..................................................................................................................2
Bab I. Pendahuluan
Latar Belakang........................................................................................................3
Tujuan Penulisan.....................................................................................................4
Rumusan Masalah...................................................................................................4
Bab II. Pembahasan
Pengertian CSR.....................................................................................................5
Pengertian HSE.....................................................................................................6
Manfaat CSR dan HSE.........................................................................................7
Bab III. Penutup
Kesimpulan..........................................................................................................12
Daftar Pustaka.....................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Konflik perusahaan tambang dan migas kian meningkat seiring dari tahun ke
tahun.Konflik yang terjadi dipicu oleh eksplorasi lahan baru yang dilakukan oleh
perusahaan migas dan pertambangan. Diketahui bersama, bahan tambang dan
migas seperti batu bara, emas, bijih besi, minak dan gas merupakan sumberdaya
tidak terbaharui, sehingga jika sumber daya tersebut habis, maka perusahaan
tambang mencari lahan lain yang memiliki potensi tambang dan migas untuk di
eksplorasi. Seperti terlansir pada situs Jaringan Advokasi Tambang, ijin
pertambangan yang keluar pada tahun 2012 mencapai 10.235.angka tersebut
masih belum termasuk dengan perusahaan migas.
Tindakan penurunan angka konflik perlu dilakukan.Tidak hanya pemerintah yang
harus turun tangan dalam menyelesaikan koflik ini, seperti adanya pembatasan
pemberian ijin pertambangan, pemberian beberapa daftar kualifikasi yang harus
dipenuhi oleh suatu perusahaan yang ingin mengajukan ijin tambang, dan lain
sebagainya. Tindakan lain dapat pula dilakukan oleh perusahaan melalui program
Corporate Social Responsibility (CSR). Pembentukan modal sosial untuk
mengurangi angka konflik merupakan salah satu bentuk tindakan yang dapat
dilakukan oleh perusahaan melalui program-program CSR yang berbentuk
pemberdayaan masyarakat sekitar tambang dan migas.
Oleh karena itu, tanggung jawab sosial, corporate social responsibility selanjutnya
disebut CSR sangat penting keberadaannya untuk menciptakan hubungan yang
baik antara perusahaan dan masyarakat dimana perusahaan tersebut berproduksi.
Asal kata CSR berasal dari literatur di Amerika Serikat. CSR adalah komitmen
perushaan untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan
3
dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan
pada keseimbangan antara aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan.
HSE merupakan kepanjangan dari Health, Safety, Environment merupakan salah
satu bagian dari management perusahaan. Manajemen perusahaan yang umumnya
terdiri dari Manajemen Keuangan, Manajemen SDM dan lain-lain serta salah
satunya adalah Manajemen HSE. Dalam Bahasa Indonesia umumnya HSE di
istilahkan dengan K3L (Kesehatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup) atau
K3LL (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan. Dalam suatu
perusahaan umumnya Manajemen HSE dipimpin oleh seorang Manajer HSE,
yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan seluruh
program HSE. Program HSE disesuaikan dengan tingkat resiko dari masing-
masing pekerjaan. Misalnya HSE pada bidang konstruksi akan berbeda dengan
HSE pada bidang Pertambangan maupun dalam Migas.
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan dari makalah tersebut adalah
1. Dapat mengetahui pengertian dari CSR
2. Dapat mengetahui pengertian dari HSE
3. Dapat mengetahui peranan dari HSE dan CSR bagi suatu perusahaan
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah tersebut adalah
1. Apa pengertian dari CSR?
2. Apa yang dimaksud dengan HSE?
3. Bagaiaman peranan dari HSE dan CSR bagi suatu perusahaan?
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian CSR
Definisi CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep
yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai
bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana
perusahaan itu berada. COntoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam,
mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak
mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk
desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat
banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut
berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi
perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-
nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akansustainability perusahaan jangka
panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.
Secara harfiah CSR diartikan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan.
Sedangkan menurut World Bank, CSR adalah komitmen dari bisnis untuk
berkontribusi bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan untuk
meningkatkan kualitas kehidupan sehingga berdampak baik bagi bisnis sekaligus
baik bagi kehidupan sosial. Para pengamat bisnis juga ada yang mengartikan CSR
sebagai bentuk komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara
legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan
peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, masyarakat lokal dan
masyarakat secara lebih luas.
5
Adapun 5 pilar yang mencakup kegiatan CSR yaitu:
1. Pengembangan kapasitas SDM di lingkungan internal perusahaan maupun
lingkungan masyarakat sekitarnya.
2. Penguatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan wilayah kerja perusahaan.
3. Pemeliharaan hubungan relasional antara korporasi dan lingkungan sosialnya
yang tidak dikelola dengan baik sering mengundang kerentanan konflik.
4. Perbaikan tata kelola perusahaan yang baik
5. Pelestarian lingkungan, baik lingkungan fisik, social serta budaya.
Pengertian HSE
Salah satu bagian kerja yang cocok bahkan mungkin paling cocok untuk seorang
ergonom adalah bagian HSE (untuk mengetahui bagian-bagian kerja untuk
ergonom . HSE adalah singkatan dari Health, Safety, Environment. HSE
merupakan salah satu bagian dari manajemen sebuah perusahaan. Ada manejemen
keuangan, manajemen sdm, dan juga ada Manajemen HSE.
Di perusahaan, manajemen HSE biasanya dipimpin oleh seorang manajer HSE,
yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan seluruh
program HSE. Program HSE disesuaikan dengan tingkat resiko dari masing-
masing bidang pekerjaan. Misal HSE Konstruksi akan beda dengan HSE
Pertambangan dan akan beda pula dengan HSE Migas.
HSE bukan merupakan suatu standard. Namun dalam menerapkan HSE kita perlu
mengadopsi beberapa standard. Untuk sektor minyak dan gas, beberapa standard
tentang HSE yang dapat dipakai adalah :
API RP 750, tentang Process Safety Management
OSHA CPR 119.10. 110, tentang Process Safety Management
6
OHSAS 18001, tentang Occupational Health and Safety
Kepmenaker tentang SMK3
NFPA, National Fire Protection Association
NEC, National Electrical Code
LSC, Life Safety Code
HSE distrukturkan secara sistematis sebagai sebuah sistem manajemen sebuah
organisasi untuk mencapai tujuan, sasaran dan visinya dalam aspek Keselamatan
dan Kesehatan kerja serta Lingkungan. Sebagai sebuah sistem, maka ini adalah
panduan dan aturan main bagi semua jajaran baik tim manajemen maupun pekerja
dan sub lini organisasi yang ada dalam organisasi/perusahaan.
Manfaat CSR dan HSE
CSR (Corporate Social Responsibility) yang merupakan bentuk tindakan dari
suatu perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya dalam menjalankan proyeknya,
memiliki manfaat tersendiri juga baik itu bagi masyarakat ataupun perusahaan itu
sendiri.
CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat, ini akan sangat tergantung
dari orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah.
Studi Bank Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang
terkait dengan CSR meliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar,
keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan
insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk Indonesia, bisa
dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah daerah,
kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil
peran penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik
saat ini. Di tengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami
Indonesia, pemerintah harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis
melalui CSR (Corporate Social Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan
bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus, dengan masukan pihak yang
7
kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung, dan memberi
penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya besar ini.
Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan
kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan
menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang
lain.
Intinya manfaat CSR bagi masyarakat yaitu dapat mengembangkan diri dan
usahanya sehingga sasaran untuk mencapai kesejahteraan tercapai.Berikut ini
adalah manfaat CSR bagi masyarakat:
1.Meningkatknya kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian
lingkungan.
2. Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut.
3. Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum.
4. Adanya pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan
berguna untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar
perusahaan tersebut berada.
Manfaat bagi suatu perusahaan:
1. Meningkatkan Citra Perusahaan
Dengan melakukan kegiatan CSR, konsumen dapat lebih mengenal perusahaan
sebagai perusahaan yang selalu melakukan kegiatan yang baik bagi masyarakat.
2. Memperkuat “Brand” Perusahaan
Melalui kegiatan memberikan product knowledge kepada konsumen dengan cara
membagikan produk secara gratis, dapat menimbulkan kesadaran konsumen akan
keberadaan produk perusahaan sehingga dapat meningkatkan posisi brand
perusahaan.
3. Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan
Dalam melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan tentunya tidak mampu
mengerjakan sendiri, jadi harus dibantu dengan para pemangku kepentingan,
8
seperti pemerintah daerah, masyarakat, dan universitas lokal. Maka perusahaan
dapat membuka relasi yang baik dengan para pemangku kepentingan tersebut.
4. Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya
Jika CSR dilakukan sendiri oleh perusahaan, perusahaan mempunyai kesempatan
menonjolkan keunggulan komparatifnya sehingga dapat membedakannya dengan
pesaing yang menawarkan produk atau jasa yang sama.
5. Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan Pengaruh
Perusahaan
6. Memilih kegiatan CSR yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan
memerlukan kreativitas. Merencanakan CSR secara konsisten dan berkala dapat
memicu inovasi dalam perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan peran
dan posisi perusahaan dalam bisnis global.
Penerapan CSR di Perusahaan banyak memberikan keuntungan bagi
perusahaan, dan juga keuntungan bagi masyarakat. Keuntungan tersebut, yakni :
1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan;
2. Mereduksi risiko bisnis perusahaan;
3. Melebarkan akses sumberdaya bagi operasional perusahaan;
4. Membuka peluang pasar yang lebih luas;
5. Memperbaiki hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholder);
6. Memperbaiki hubungan dengan regulator;
7. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan; dan
8. Peluang mendapatkan penghargaan
HSE merupakan kepanjangan dari Health, Safety, Environment merupakan salah
satu bagian dari management perusahaan. Manajemen perusahaan yang umumnya
terdiri dari Manajemen Keuangan, Manajemen SDM dan lain-lain serta salah
satunya adalah Manajemen HSE. Dalam Bahasa Indonesia umumnya HSE di
9
istilahkan dengan K3L (Kesehatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup) atau
K3LL (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan. Dalam suatu
perusahaan umumnya Manajemen HSE dipimpin oleh seorang Manajer HSE,
yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan seluruh
program HSE. Program HSE disesuaikan dengan tingkat resiko dari masing-
masing pekerjaan. Misalnya HSE pada bidang konstruksi akan berbeda dengan
HSE pada bidang Pertambangan maupun dalam Migas.
Beberapa perusahaan mengintegrasikan sistem manajemen HSE ini dengan
Sistem Manajemen Sekuriti (Security) dan/atau Mutu (Quality). Bahkan ada yang
mengintegrasikan dengan semua aspek, seperti. HR, Finance, Marketing dan lain-
lain, sehingga terkadang nama sebuah sistem tidak lah terlalu penting, karena
yang essential adalah refleksi dari sistem itu sendiri dalam implementasinya.
Sebagai sebuah sistem manajemen modern, maka dokumentasi untuk panduan dan
pengimplementasian harus disusun dan disahkan untuk digunakan. Jenis dan tipe
dokumen-dokumen tersebut tergantung dari ukuran organisasi, jenis usaha,
kompleksitas proses yg terlibat dalam organisasi tersebut, tetapi paling tidak
secara umum dokumen-dokumen tersebut adalah :
1. Kebijakan HSE dan/atau Sekuriti dan/atau Mutu
2. Proses-proses yang diperlukan untuk operasional perusahaan dan
pengendaliannya.
3. Prosedur-prosedur yang dibutuhkan untuk mendukung point 2
4. Panduan/guideline
5. Form-form isian yang berguna untuk kerangka pencatatan sebuah aktifitas atau
bukti pencapaian sebuah proses tertentu.
Untuk hal di atas, sudah ada standard-standard International/National HSE spt.
ISO 14001 untuk Sisten Manajemen Environment
OHSAS 18001 untuk Occupational Health and Safety.
10
OSHA untuk Occupational Health and Safety
K3 untuk Occupational Health and Safety (standard Depnaker –
Indonesia)
ISM – untuk Occupational Heath and Safety
BAB III
11
PENUTUP
Kesimpulan
Tanggung jawab sosial, corporate social responsibility selanjutnya disebut CSR
sangat penting keberadaannya untuk menciptakan hubungan yang baik antara
perusahaan dan masyarakat dimana perusahaan tersebut berproduksi. Asal kata
CSR berasal dari literatur di Amerika Serikat. CSR adalah komitmen perushaan
untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan
memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada
keseimbangan antara aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan.
Manajemen perusahaan yang umumnya terdiri dari Manajemen Keuangan,
Manajemen SDM dan lain-lain serta salah satunya adalah Manajemen HSE.
Dalam Bahasa Indonesia umumnya HSE di istilahkan dengan K3L (Kesehatan,
Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup) atau K3LL (Kesehatan, Keselamatan
Kerja dan Lindungan Lingkungan. Dalam suatu perusahaan umumnya
Manajemen HSE dipimpin oleh seorang Manajer HSE, yang bertugas untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan seluruh program HSE. Program
HSE disesuaikan dengan tingkat resiko dari masing-masing pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
12
https://yoma.wordpress.com/2007/06/15/hse/
http://www.usaha-kecil.com/pengertian_csr.html
http://seputar-mahasiswa.blogspot.com/2013/10/pengertian-csr-manfaat-csr-
dan_3763.html
http://ramadhanaga.blogspot.com/2013/10/pengertian-csr-manfaat-bagi-
masyarakat.html
Prayogo, Dody. 2013. Konflik antara Korporasi Dengan Komunitas Lokal:
Sebuah Kasus Empirik pada Indusri Geotermal di Jawa Barat. UI Press: Jakarta
13