PT Surya Artha Nusantara Finance18 Office Park 23rd FloorJl. TB Simatupang No. 18Jakarta 12520Tel. +62 21 781 7555Fax. +62 21 781 9111
Laporan Tahunan 2016 Annual R
eport PT Surya Artha N
usantara Finance
2016Laporan TahunanAnnual Report
PT Surya arTha NuSaNTara FiNaNce2016 Laporan Tahunan
Annual Report
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 01
PT Surya arTha NuSaNTara FiNaNce2016 Laporan Tahunan
Annual Report
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT02
4 VisiVision
4 MisiMission
4 Nilai-nilaiValues
5 Profil PerusahaanCompany Profile
8 Komposisi Pemegang SahamShareholders Composition
9 Struktur OrganisasiOrganization Structure
10 Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
12 Ikhtisar ObligasiBonds Highlights
13 Realisasi Penggunaan Dana Obligasi Bonds Proceeds Realization
14 Nama dan Alamat Perusahaan Pemeringkat EfekRating Agency Names and Addresses
14Nama dan Alamat Lembaga dan/atau Profesi PenunjangSupporting Institution and/or Profession Names and Addresses
14Periode Penggunaan Auditor Eksternal & Biaya AuditExternal Auditor Period of Works & Audit Fee
15 Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners Report
18 Laporan DireksiBoard of Directors Report
22 Profil Dewan KomisarisBoard of the Commissioners Profiles
27 Profil DireksiBoard of Directors Profiles
32 Peristiwa Penting 20162016 Event Highlights
33 Pembahasan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis
33 Kondisi Makro EkonomiMacroeconomic Condition
34 Aspek PemasaranMarketing & Sales Aspect
35 Aspek KeuanganFinancial Aspect
35 AsetAssets
36 LiabilitasLiabilities
36 EkuitasEquity
37 Laba BersihNet Income
37 PendapatanIncome
38 BebanExpenses
38 Arus KasCash Flow
39 Rasio-rasio dan Kolektabilitas PiutangRatios and Receiveable Collectability
40 Struktur ModalCapital Structure
40 Kebijakan Struktur ModalCapital Structure Policy
41Perbandingan Struktur Permodalan Tahun 2015 dan 20162015-2016 Capital Structure Comparison
41 Kebijakan DividenDividend Policy
42 PendanaanFunding
43Perbandingan Target Awal Tahun dan Realisasi Tahun 2016, Serta Proyeksi 20172016 Fiscal Year Target and Realization Comparison and 2017 Projection
44 Prospek Bisnis 20172017 Business Prospect
44Informasi Material Investasi, Ekspansi, Merger, Akuisisi, dan Restrukturisasi Hutang/ModalInformation on Material Investment, Expansion, Merger, Acquisition, and Capital/Debt Restructuring
44 Informasi Material Transaksi AfiliasiInformation on Material Affiliate Transaction
45Informasi dan Fakta Material Sesudah Tanggal Laporan AkuntanSubsequent Information and Material Fact
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 03
46Perubahan Peraturan dan Dampaknya Terhadap Kinerja PerseroanRegulation Changes and Its Impact Towards TheCompany’s Performance
46Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Dampaknya Terhadap Laporan KeuanganRecent Update of the Financial Accounting Standards and Its Impact Towards Financial Statements
48 Tinjauan OperasionalOperational Review
48 Jenis PembiayaanFinancing Types
49 Portofolio NasabahCustomer Portfolio
50 Sumber Daya ManusiaHuman Capital
53Periode Penggunaan Auditor Eksternal dan Biaya AuditExternal Auditor Period of Works & Audit Fee
54 Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
54 Rapat Umum Pemegang SahamAnnual General Meeting of Shareholders
57 Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors
62 Komite AuditAudit Committee
64Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Tahun 2016Audit Committee Activity Report 2016
69 Komite Nominasi Dan RemunerasiRemuneration And Nomination Committee
72 Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary
73 Audit InternalInternal Audit
76 Sistem Pengendalian InternalInternal Control System
76 Sistem Manajemen Risiko Risk Management System
79 Perkara Penting dan Sanksi AdministrasiImportant cases and Administrative Sanction
80Sanksi Administratif yang Dikenakan kepada Perseroan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Otoritas LainAdministration Charge imposed by the Financial Services Authorities to the Company
81 Kode Etik PerusahaanThe Company’s Code of Conduct
81 Implementasi Kode etikCode of Conduct’s Implementation
81 Etika bisnisBusiness Ethics
81 Etika KerjaWork Ethics
81Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan atau ManajemenShare Ownership Program
82 Whistleblowing SystemWhistleblowing System
82 Penanganan PengaduanComplaint Handling
82 Teknologi InformasiInformation Technology
84 Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
86 PenghargaanAwards
87 Kantor Selain Kantor CabangRepresentative Offices
89Pernyataan Dewan Komisaris dan DireksiStatement of the Board of Commissioners and the Board of Directors
91 Laporan KeuanganFinancial Statements
190 Referensi Otoritas Jasa KeuanganFinancial Services Authorities References
DAFTAR ISICONTENT
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT04
Memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan bersahabat dengan sikap dan cara yang proaktif dan responsif guna
memenuhi kebutuhan pelanggan.Providing a fast, accurate and
friendly service with a proactive and responsive attitude in order to satisfy the customers’ need.
Melakukan proses kerja yang excellent guna memberikan
solusi yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan.
Performing an excellent work process in order to give the best solution available to all
stakeholders.
Menciptakan suasana kerja yang ceria dan kondusif bagi setiap insan agar dapat menumbuh-kembangkan kreativitas guna
menghasilkan produktivitas kerja yang optimal.
Creating a cheerful and conducive work environment to all
employees to grow and develop their creativity in order to bring
out the optimal productivity.
FAST FINE FUN
Visi Vision
Menjadi perusahaan pembiayaan alat berat yang terdepan di Indonesia dengan menciptakan nilai yang bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
To become the leading heavy equipment financing company in Indonesia by creating excellent value for all stakeholders.
Misi Mission
Menyediakan jasa pembiayaan alat berat melalui hubungan yang berkesinambungan dengan para mitra bisnis.
Providing heavy equipment financing services through sustainable relationship with business partners.
Visi & Misi
Nilai-Nilai
Vision & mission
Values
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 05
Profil PerusahaanCompany Profile
PT Surya Artha Nusantara Finance (“Perseroan”) didirikan pada tanggal 25 Agustus 1983 dengan nama PT Sangga Loka Subur dan kemudian mengubah namanya menjadi PT Surya Artha Nusantara Leasing pada tahun 1984. Pada tahun 1989 kembali mengubah namanya menjadi PT Surya Artha Nusantara Finance dan telah memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Perseroan merupakan sebuah perusahaan joint venture yang dimiliki oleh PT Astra International Tbk melalui anak perusahaannya yaitu PT Sedaya Multi Investama, dengan Marubeni Corporation Group, dengan komposisi saham masing-masing sebesar 60% dan 40%.
Perseroan melakukan pemberian fasilitas pembiayaan atas alat-alat berat dan kendaraan pendukungnya. Sejak tahun 2015, seiring dengan adanya peraturan dari OJK yang memperluas lingkup usaha untuk perusahaan pembiayaan, Perseroan dapat melakukan diversifikasi pembiayaan dengan melakukan pemberian fasilitas pembiayaan sebagai berikut: 1. Pembiayaan Investasi dengan cara Sewa Pembiayaan;2. Pembiayaan Investasi dengan cara Jual dan Sewa Balik;3. Pembiayaan Investasi dengan cara Anjak Piutang Dengan
Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang;4. Pembiayaan Investasi dengan cara Pembelian dengan
Pembayaran Angsuran;5. Pembiayaan Modal Kerja dengan cara Jual dan Sewa Balik;
6. Pembiayaan Modal Kerja dengan cara Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang;
7. Pembiayaan Modal Kerja dengan cara Anjak Piutang Tanpa Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang;
8. Pembiayaan Modal Kerja dengan cara Fasilitas Modal Usaha.
Perseroan mengelompokkan portofolio pembiayaannya berdasarkan segmen pertambangan, agro, kehutanan, konstruksi dan industri. Dalam melakukan kegiatan usahanya, Perseroan mengandalkan jaringan pemasarannya yang per tanggal 31 Desember 2016 berjumlah 11 (sebelas) kantor selain kantor cabang yang tersebar di 5 (lima) wilayah di Indonesia yaitu DKI Jakarta, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Makassar. Perseroan akan terus mengembangkan jaringan pemasaran yang lebih luas sejalan dengan perkembangan usaha Perseroan.
Dalam rangka mendukung kegiatan usahanya tersebut, Perseroan memperoleh pendanaan dalam bentuk pinjaman bilateral, club deal atau sindikasi, serta melalui pasar modal melalui penerbitan Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Tahap I pada Juni 2016.
PT Surya Artha Nusantara Finance (“The Company”) was established on 25 August 1983, formerly known as PT Sangga Loka Subur but changed its name to PT Surya Artha Nusantara Leasing in 1984. Later in 1989, the Company changed its name again to PT Surya Artha Nusantara Finance and obtained the license as a financing institution from the Minister of Finance, Republic of Indonesia.
The Company is a joint venture company owned by PT Astra International Tbk through its subsidiary, PT Sedaya Multi Investama collaborating with Marubeni Corporation Group, with ownership of each at 60% and 40%.
The Company provides the financing facility of the heavy equipment and all of its supporting tools. Since 2015, concomitant to FSA rules to expand the financing scope of business, the Company diversify financing facility by offering financing products such as:
1. Investment Financing through Finance Lease;2. Investment Financing through Sale and Leaseback;3. Investment Financing through Factoring with
Recourse;4. Investment Financing through Purchase with Payment
by Installment;5. Business Capital Financing through Sale and
Leaseback;6. Business Capital Financing through Factoring with
Recourse;7. Business Capital Financing through Factoring without
Recourse;8. Business Capital Financing through Business Capital
Facility.
The Company classifies its financing portfolio based on mining, agro, forestry, construction and industry segments. In conducting its business activity, the Company relies on its marketing network spread in 5 (five) regions all over Indonesia namely DKI Jakarta, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Makassar in total of 11 (eleven) offices excluding the branch office as of 31 December 2016. The Company will expand its marketing network in accordance to the Company’s business developments.
In order to support its business activity, the Company received the funding in the form of bilateral loans, club deal or Syndicated Loan, as well as the Capital Market by the issuance SANF Finance Shelf Registration Bond II Phase I in June 2016.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT06
Kegiatan Usaha Jasa yang Ditawarkan
Berdasarkan Akta tertanggal 29-05-2015 (dua puluh sembilan Mei dua ribu lima belas) nomor 78, yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan tertanggal 12-06-2015 (dua belas Juni dua ribu lima belas) nomor: AHU-0937214.AH.01.02.TAHUN 2015 dan pemberitahuan perubahan data Perseroan telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat tertanggal 12-06-2015 (dua belas Juni dua ribu lima belas) nomor AHU-AH.01.03-0940743, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
a. Menjalankan usaha-usaha di bidang Pembiayaan Investasi, yaitu pembiayaan untuk pengadaan barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk aktivitas usaha/investasi, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi tempat usaha/investasi yang diberikan kepada debitur dalam jangka waktu lebih dari 2 (dua) tahun, yang wajib dilakukan dengan cara:
1. Sewa Pembiayaan 2. Jual dan Sewa-Balik 3. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari
Penjual Piutang 4. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran;5. Pembiayaan Proyek;6. Pembiayaan Infrastruktur; dan/atau7. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan
b. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang Pembiayaan Modal Kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran-pengeluaran yang habis dalam satu siklus aktivitas usaha debitur dan merupakan pembiayaan dengan jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun, yang wajib dilakukan dengan cara:
1. Jual dan Sewa-Balik 2. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari
Penjual Piutang 3. Anjak Piutang Tanpa Pemberian Jaminan Dari
Penjual Piutang 4. Fasilitas Modal Usaha; dan/atau5. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.
The Offered Business Services
Based on deed dated 29-05-2015 (twenty nine May two thousands and fifteen) number 78, drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, Bachelor of Law, Master of Law, Master of Notary, a notary based on Jakarta, who was approved by Indonesian Ministry of Justice and Human Rights as stated on Decree dated on 12-06-2015 (twelve June two thousands and fifteen) number: AHU-0937214.AH/01.02.YEAR 2015 as well as the annoucement of the Company's data change has been received and recorded in the Legal Administration System of Ministry of Justice and Human Rights Republic of Indonesia dated on 12-06-2015 (twelve June two thousands and fifteen) number AHU-AH.01.03.0940743, the Company may conduct these following business activities:
a. Operating the businesses in Investment Financing Sector, namely financing for procurement of capital goods and services as required for business/investment, rehabilitation, modernization, expansion or business place/investment relocation given to the debtor within the period of more than 2 (two) years, that shall be made by way of:
1. Finance Lease;2. Sale and Leaseback;3. Factoring with Recourse;
4. Purchase with Payment by Installment;5. Project Financing;6. Infrastructure Financing, and/or7. Other Financing after obtaining the Financial Services
Authority's approval.
b. Operating the businesses in Working Capital Financing, specifically financing in order to fulfil the expenses needed in one cycle of the debtor's business activity in the period not more than 2 (two) years, that shall be made by way of:
1. Sale and Leaseback;2. Factoring with Recourse;
3. Factoring without Recourse;
4. Business Capital Facility, and/or5. Other Financing after obtaining the Financial Services
Authority's approval.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 07
c. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang Pembiayaan Multiguna, yaitu pembiayaan untuk pengadaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh debitur untuk pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha (aktivitas produktif) dalam jangka waktu yang diperjanjikan, yang wajib dilakukan dengan cara:
1. Sewa Pembiayaan2. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran;3. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.
d. Kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.
Perseroan terus mengembangkan bisnisnya agar dapat selalu memenuhi kebutuhan customer yang terus berkembang. Adapun hingga tanggal 31 Desember 2016, produk pembiayaan yang ditawarkan oleh Perseroan adalah:
1. Pembiayaan Investasi dengan cara Sewa Pembiayaan;2. Pembiayaan Investasi dengan cara Jual dan Sewa Balik;3. Pembiayaan Investasi dengan cara Anjak Piutang Dengan
Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang;4. Pembiayaan Investasi dengan cara Pembelian dengan
Pembayaran Angsuran;5. Pembiayaan Modal Kerja dengan cara Jual dan Sewa Balik;6. Pembiayaan Modal Kerja dengan cara Anjak Piutang
Dengan Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang;7. Pembiayaan Modal Kerja dengan cara Anjak Piutang Tanpa
Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang;8. Pembiayaan Modal Kerja dengan cara Fasilitas Modal
Usaha.'
Entitas Anak, Asosiasi dan Ventura
Sampai dengan 31 Desember 2016, Perseroan tidak memiliki entitas anak, perusahaan asosiasi dan/atau perusahaan ventura bersama dimana Perseroan memiliki pengendalian bersama atas entitas anak, perusahaan asosiasi dan/atau perusahaan ventura bersama tersebut.
c. Operating the Multi-Financing businesses, such as the financing for procurement of goods and/or services as required by the debtor to be used/consumed but not for business purpose (production activity) within agreed period, that shall be made way of:
1. Finance Lease;2. Purchase with Payment by Installment;3. Other Financing after obtaining the Financial Services
Authority's approval.
d. Any other financing based on Financial Services Authority's approval.
The Company keeps developing its business in order to comply with the customers' ever-evolving needs. Up until 31 December 2016, the financing products offered by the Company includes:
1. Investment Financing through Finance Lease;2. Investment Financing through Sale and Leaseback;3. Investment Financing through Factoring with Recourse;
4. Investment Financing through Purchase with Payment by Installment;
5. Business Capital Financing through Sale and Leaseback;6. Business Capital Financing through Factoring with
Recourse;7. Business Capital Financing through Factoring without
Recourse;8. Business Capital Financing through Business Capital
Facility.
Subsidiaries, Association, and Venture
Until 31 December 2016, the Company does not have any subsidiaries, associated companies and/or venture companies in which the company held any cooperation in the form of subsidiaries, associated companies, and/or venture companies.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT08
Nilai Nominal iDr 1000 per sahamPar Value iDr 1000 Per Share
Keterangan Jumlah SahamNumber of Stock
Jumlah Nilai NominalTotal amount % Description
Modal Dasar 2.000.000.000 2.000.000.000.000 Authorized Capital
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 574.885.067 574.885.067.000 Issued & Fully Paid Capital
Pemegang Saham: Shareholders:
PT Sedaya Multi Investama 344.931.040 344.931.040.000 60 PT Sedaya Multi Investama
* Marubeni Corporation 201.209.774 201.209.774.000 35 * Marubeni Corporation
PT Marubeni Indonesia 28.744.253 28.744.253.000 5 PT Marubeni Indonesia
Sampai dengan 31 Desember 2016, tidak ada anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang tercatat memiliki saham Perseroan.
Until 31 December 2016, there is no member of the Board of Commissioners and/or Board of Directors listed as the Company’s shareholders.
Komposisi Pemegang SahamShareholders Composition
Marubeni Corporation(Public Company listed in Tokyo, Nagoya, Osaka)
Jardine Matheson Holding Limited Bermuda(Public Company with Premium Listing in London)
Jardine Strategic Holdings Limited Bermuda(Public Company with Premium Listing in London)
Jardine Cycle & Carriage Limited(Public Company listed in Singapore)
PT Astra International Tbk(Public Company listed in Indonesia)
PT Sedaya Multi Investama
Marubeni Asean Private Ltd
PT Marubeni Indonesia
100%
56.84% 83.64%
75.00%
50.11%
99.99%
60%
99.96%
5%
35%
*Keterangan: Badan Hukum Asing *Notes: Foreign entity
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 09
Struktur OrganisasiOrganization Structure
President Director
Bugie Laksmana
Operation Director
Naga Sujady
Sales Division
c: Naga Sujady
asset Management Division
Supriyanto
human capital Division
c: Bugie Laksmana
Finance Division
c. andrijanto
credit & iT Division
husein alatas
Finance Director
andrijanto
Business Development Director
Motoki Toyoshima
Supplier relation Director
harly Setiabudi
executive Secretary
Gloria Patty
PDca
c:Bayuaji Natamijaya
Legal, corporate Secretary & compliance
Tiur Tamara Kardinal
internal audit
Dep: christine Sanjaya
C: Concurrent
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT10
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
*) Disajikan kembali dan telah direklasifikasi / Restated and has been reclassed.
Laporan Laba rugi Komprehensif(dalam jutaan Rupiah) 2016 2015 2014* 2013* Statements of comprehensive income
(in million Rupiah)
Pendapatan 621.717 676.736 764.851 867.861 Income
Beban 511.857 535.822 475.372 541.202 Expenses
Laba Kotor 109.860 140.914 289.479 326.659 Gross Income
Laba yang dapat Diatribusikan kepada : Profit Attributable to :
- Pemilik Entitas Induk 80.895 80.895 212.360 242.488 - The Owners of the Parent
- Kepentingan Non Pengendali - - - - - Non-Controlling Interest
Laba Bersih 80.895 110.450 212.360 242.488 Net Income
Laba Komprehensif yang dapat Diatribusikan kepada :
Comprehensive Income Attributable to :
- Pemilik Entitas Induk 79.727 113.210 211.065 249.921 - The Owners of the Parent
- Kepentingan Non Pengendali - - - - - Non-Controlling Interest
Laba Komprehensif 79.727 113.210 211.065 249.921 Comprehensive Income
Laba Bersih per Saham Dasar (Rupiah penuh) 141 192
369
422
Basic Earnings per Share (Full amount)
Laporan Posisi Keuangan 2016 2015 2014* 2013* Statement of Financial Position
(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)
aSeT aSSeTS
Kas dan setara kas 1.083.223 1.249.562 1.703.196 915.690 Cash and cash equivalents
Investasi dalam sewa pembiayaan - bersih 2.103.772 3.479.034 4.889.753 5.508.860 Investment in direct finance leases - net
Piutang pembiayaan konsumen - bersih 2.228.391 834.858 93.678 180.976 Consumer financing receivables - net
Anjak Piutang - bersih 23.178 25.524 202.145 95.902 Factoring Receivables - net
Piutang pembiayaan modal usaha - bersih 981.126 920.529 - - Working capital financing - net
Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain 249.736 45.454 50.078 35.250
Prepaid expenses and other receivables
Aset tetap - bersih 61.728 57.970 4.768 4.972 Fixed assets - net of accumulated
Aset lain-lain 60.624 80.053 58.395 134.062 Others assets
JuMLah aSeT 6.791.778 6.692.984 7.002.013 6.875.712 TOTaL aSSeTS
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 11
LiaBiLiTaS 2016 2015 2014* 2013* LiaBiLiTieS
Utang kepada pemasok - - 5.637 13.408 Account payables to suppliers
Pinjaman yang diterima - bersih 5.073.821 4.974.471 5.425.222 5.384.646 Borrowings - net
Liabilitas pajak 3.906 5.581 7.440 13.548 Taxes liabilities
Hutang lain-lain dan beban yang masih harus dibayar 269.937 304.854 177.535 167.992
Other payables and accrued expenses
JuMLah LiaBiLiTaS 5.347.664 5.284.906 5.615.834 5.579.594 TOTaL LiaBiLiTieS
JuMLah eKuiTaS 1.444.114 1.408.078 1.386.179 1.296.118 TOTaL eQuiTy
JuMLah LiaBiLiTaS DaN eKuiTaS 6.791.778 6.692.984 7.002.013 6.875.712 TOTaL LiaBiLiTieS aND eQuiTy
raSiO-raSiO 2016 2015 2014 2013 raTiOS
Laba Sebelum Pajak Penghasilan/Pendapatan (%) 18% 21% 38% 38%
Income Before Tax/ Total Income (%)
Laba Bersih/Pendapatan (%) 13% 16% 28% 28% Net Income/Total Income (%)
Laba Bersih/Ekuitas (%) 6% 8% 15% 19% Net Income/Equity (%)
Laba Bersih/Jumlah Aset (%) 1% 2% 3% 4% Net Income/Total Assets (%)
Pendapatan/Jumlah Aset (%) 9% 10% 11% 13% Income/Total Assets (%)
raSiO KeuaNGaN 2016 2015 2014 2013 FiNaNciaL raTiOS
Pinjaman terhadap Ekuitas (x) 3,51 3,53 3,91 4,15 Debt to Equity Ratio (x)
Total Liabilitas terhadap Ekuitas (%) 370% 375% 405% 430% Total Liabilities to Equity (%)
Total Liabilitas terhadap Aset (%) 79% 79% 80% 81% Total Liabilities to Assets (%)
Total Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar (%) 169% 227% 199% 162% Total Current Assets to Current
Liabilities (%)
Total Piutang Pembiayaan terhadap Total Aset (%) 79% 79% 74% 84% Financing to Asset Ratio (%)
raSiO PerTuMBuhaN 2016 2015 2014 2013 GrOWTh raTiOS
Jumlah Pendapatan -8% -12% -12% -5% Total Income
Laba Bersih -27% -48% -12% 10% Net Income
Jumlah Aset 1% -4% 2% 4% Total Assets
Jumlah Liabilitas 1% -6% 1% 2% Total Liabilities
Jumlah Ekuitas 3% 2% 7% 12% Total Equity
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT12
Nama
Name
Seri
Series
Jumlah (dalam miliar
rupiah)
Amount (in billion Rupiah)
hasil Pemeringkatan awal
Initial Rating
Periode Jatuh Tempo
Due Period
Jatuh Tempo
Due
Jumlah yang Belum Jatuh Tempo per 31
Desember 2015 (dalam miliar rupiah)
Outstanding Amount as of
31 December 2016 (in billion Rupiah)
Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap/SAN Finance Bond I Year 2011 with Fixed Interest Rate
A Rp 105idA (Single A) dari
PT Pemeringkat Efek Indonesia/idA (Single A) from PT
Pemeringkat Efek Indonesia
370 hari/ days
30 Januari/ January 2012 -
B Rp 101 24 bulan/months
25 Januari/ January 2013 -
C Rp 394 36 bulan/months
25 Januari/ January 2014 -
Sub Total Rp 600 -
Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap/SAN Finance Bond II Year 2012 with Fixed Interest Rate
A Rp 553 AA(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia dan idAA- (Double A Minus)
dari PT Pemeringkat Efek Indonesia/AA(idn) from PT
Fitch Ratings Indonesia and idAA- (Double A Minus) from PT
Pemeringkat Efek Indonesia
370 hari/ days
24 Januari/ January 2013 -
B Rp 140 24 bulan/ months
20 Januari/ January 2014 -
C Rp 807 36 bulan/ months
20 Januari/ January 2015 -
Sub Total Rp 1.500 -
Obligasi Berkelanjutan Tahap I SAN Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap/ SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013 with Fixed Interest Rate
A Rp 109
AA(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia dan idAA- (Double A Minus)
dari PT Pemeringkat Efek Indonesia/AA(idn) from PT
Fitch Ratings Indonesia and idAA- (Double A Minus) from PT
Pemeringkat Efek Indonesia
370 hari/ days
5 Oktober/ October 2014 -
B Rp 391 36 bulan/ months
25 September/ September 2016
Sub Total Rp 500 -
Obligasi Berkelanjutan Tahap II SAN Finance Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap/SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase II Year 2014 with Fixed Interest Rate
- Rp 1000
idAA- (Double A Minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia/ idAA- (Double A Minus) from PT
Pemeringkat Efek Indonesia
36 bulan/ months
16 Desember/ December 2017 Rp 1000
Sub Total Rp 1000 Rp 1000
Obligasi Berkelanjutan Tahap III SAN Finance Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap/ SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015 with Fixed Interest Rate
- Rp 500
idAA- (Double A Minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia/ idAA- (Double A Minus) from PT
Pemeringkat Efek Indonesia
36 bulan/ months
6 Oktober/ October 2018 Rp 500
Sub Total Rp 500 Rp 500
Obligasi Berkelanjutan II SAN FINANCE dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 / SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase I Year 2016 with Fixed Interest Rate
A Rp 560
«AA(idn) dari PT FitchRatings Indonesia danidAA- (Double A Minus)
dari PT Pemeringkat EfekIndonesia/
AA(idn) from PTFitch Ratings Indonesia and
idAA- (Double A Minus) from PTPemeringkat Efek Indonesia
12 bulan / months
19 Juni / June 2017 Rp 560
B Rp 1.090 36 bulan / months
10 Juni / June 2019 Rp 1.090
Sub Total Rp 1.650 Rp 1.650
Ikhtisar ObligasiBonds Highlights
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 13
realisasi Penggunaan Dana Obligasi
Perseroan melakukan penerbitan Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp 600 miliar pada bulan Januari 2011. Dimana hasilnya setelah dikurangi biaya-biaya emisi telah dipergunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan. Pada tanggal 24 Januari 2014 Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap telah jatuh tempo dan dibayar penuh.
Perseroan melakukan penerbitan Obligasi SAN Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2013 sebesar Rp 500 miliar pada bulan September 2013 dimana hasilnya setelah dikurangi biaya–biaya emisi telah dipergunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan. Pada tanggal 26 September 2016 Obligasi SAN Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 telah jatuh tempo dan dibayar penuh.
Perseroan melakukan penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2013 sebesar Rp 500 miliar pada bulan September 2013 dimana hasilnya setelah dikurangi biaya-biaya emisi telah dipergunakan untuk modal kerja Perseroan. Pada tanggal 26 September 2016 Obligasi SAN Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 telah jatuh tempo dan dibayar penuh.
Perseroan melakukan penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2014 sebesar Rp 1.000 miliar pada bulan Desember 2014 dan Tahap III Tahun 2015 sebesar Rp 500 miliar pada bulan Oktober 2015. Dimana untuk Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap II Tahun 2014 dan Tahap III Tahun 2015 hasilnya setelah dikurangi biaya-biaya emisi telah dipergunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan.
Perseroan juga melakukan penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 sebesar Rp 1.650 miliar pada bulan Juni 2016. Dimana untuk Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 hasilnya setelah dikurangi biaya-biaya emisi telah dipergunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan.
Perihal diatas disesuaikan dengan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum terakhir yang disampaikan oleh Perseroan pada tanggal 9 Januari 2017, untuk periode pelaporan per tanggal 31 Desember 2016 dalam rangka pemenuhan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015.
Bonds Proceeds realization
The Company issued SAN Finance Bond I Year 2011 with Fixed Interest Rate at the amount of IDR 600 billion in January 2011. The proceeds from SAN Finance Bonds net off issuance costs were used for the Company’s working capital. On 24 January 2014, SAN Finance Bond I Year 2011 with Fixed Interest Rate had matured and been fully paid.
The Company issued SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013 with Fixed Interest Rate at the amount of IDR 500 billion in September 2013, in which the proceeds from SAN Finance Bonds net off issuance costs were used for the Company’s working capital. On 26 September 2016, SAN Finance Bond I Year 2016 with Fixed Interest Rate had matured and been fully paid.
The Company Issued SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase I Year 2013 with Fixed Interest Rate at the amount of IDR 500 billion in September 2013, in which the proceeds from SAN Finance Bonds net off issuance costs were used for the Company’s working capital. On 26 September 2016, SAN Finance Bond I Year 2016 with Fixed Interest Rate had matured and fully paid.
The Company issued SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase II Year 2014 with Fixed Interest Rate amounted to IDR 1.000 billion on December 2014 and Phase III in 2015 in total amount IDR 500 billion on October 2015. In which the proceeds from both SAN Finance Bond in 2014 and 2015 net off issuance costs were used as the Company’s working capital.
Moreover, the Company also issued SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase I Year 2016 with Fixed Interest Rate amounted to IDR 1.650 billion in June 2016. In which the proceeds from SAN Finance Bonds net off issuance costs were used for the Company’s working capital.
The statement above was adapted from the last Bonds Proceeds Realization Report announced by the Company’s on 9 January 2017, for reporting period as of 31 December 2016 in order to comply with Financial Services Authority Regulation No. 30/POJK.04/2015 dated 16 December 2015.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT14
Periode Penggunaan auditor eksternal & Biaya audit
external auditor Period of Works & audit Fee
Auditor Eksternal berkewajiban memberikan pendapat tentang kewajaran dan kesesuaian Laporan Keuangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.
Laporan Keuangan Perseroan periode 31 Desember 2016 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan. Biaya audit yang dibayarkan Perseroan atas Laporan Keuangan periode ini adalah sebesar Rp 709 juta, di luar Out of Pocket Expenses.
External auditor is obligated to provide the feedback regarding the Financial Statements’ fairness and appropriateness based on Indonesia’s accounting principle.
The Company Financial Report period of 31 December 2016, was audited by Public Accounting Firm of Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners. The audit fees had cost the Company in total amount of IDR 709 million, excluding Out of Pocket Expenses.
Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat efek rating agency Names and addresses
Nama dan alamat Lembaga dan/atau Profesi Penunjang
Supporting institution and/or Profession Names and addresses
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)Panin Tower Senayan City, 17th floorJl. Asia Afrika Lot. 19Jakarta 10270, IndonesiaT +62 21 7278 2380F +62 21 7278 2370
PT Fitch Ratings IndonesiaDBS Bank Tower, 24th Floor, Suite 2403Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 3–5Jakarta 12940, IndonesiaT +62 21 2988 6800F +62 21 2988 6822
Adapun lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal Perseroan yang memberikan jasa secara berkala yaitu:
The details of supporting institution(s) and/or profession(s) which provide periodical services for the Company’s capital market are as follow:
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (a member firm of PwC Global Network)
Plaza 89Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6
Jakarta 12940, Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Gedung BRI II, 3th floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 44–46Jakarta 10210, Indonesia
T +62 21 570 9060/250 0124F +62 21 250 0093/251 1647
PT Kustodian Sentral Efek IndonesiaGedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, 5th floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190, Indonesia
T +62 21 515 2855 F +62 21 5299 1199
Akuntan Publik/Public Accountant
Wali Amanat/Trustee Agen Pembayaran/Paying Agent
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 15
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan bimbingan-Nya sepanjang tahun 2016. Kami juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemegang Saham dan seluruh pihak terkait atas kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk menjalankan fungsi-fungsi pengawasan terhadap Direksi Perseroan dalam menjalankan kegiatan operasional Perseroan.
Penilaian atas Kinerja Direksi Tahun 2016
Tahun 2016 merupakan tahun yang cukup menantang bagi Perseroan, hal ini tercermin dari situasi perekonomian global yang masih belum stabil serta berbagai kebijakan politik yang masih membuat para pelaku bisnis baik secara global maupun nasional untuk cenderung tidak mengambil keputusan jangka panjang. Namun demikian, di tengah kondisi tersebut, Perseroan masih mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 81 miliar. Dengan menjalankan fungsi pengelolaan Perseroan yang baik dan senantiasa berfokus pada pengembangan internal khususnya aspek operasional, Perseroan mampu mempertahankan eksistensinya pada tahun ini.
Kami yakin bahwa Direksi dan jajarannya telah secara konsisten menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dalam rangka peningkatan nilai bagi para Pemegang Saham dan seluruh pihak pemangku kepentingan. Lebih dari itu, Good Corporate Governance (GCG) juga menjamin pertumbuhan Perseroan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Dewan Komisaris mendukung penuh penerapan prinsip-prinsip GCG dan komitmen Direksi beserta jajaran manajemen serta karyawan Perseroan untuk mengembangkan budaya Perseroan yang sejalan dengan prinsip-prinsip GCG.
Untuk mendukung kinerjanya, Perseroan telah memperkuat struktur pendanaan melalui penerbitan Obligasi Berkelanjutan II dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 senilai Rp 1,65 triliun. Perseroan juga melakukan penandatangan Long Term Credit Facility dengan plafon nilai total sebesar Rp 1 triliun.
Dewan Komisaris mengapresiasi pencapaian Direksi yang tetap mampu mempertahankan posisi Perseroan pada peringkat AA (idn) (Double A) dari Fitch Ratings dan peringkat idAA- (Double A Minus) dari Pefindo pada tahun ini.
Dear Shareholders,
We would like to express our deepest gratitude to God Almighty for all the grace and guidance throughout 2016. We also would like to thank all of the Shareholders and relevant parties for the trust and support given to us in overseeing the Company’s Board of Directors in running the Company’s operations.
Board of Directors 2016 Assessment
The year 2016 was a tough and challenging year for the Company, this is reflected by the unstable global economy as well as the various political policies resulting in the reluctance of the global and national business actors to make long term decisions. Nevertheless, amidst such conditions, the Company was still able to book a net profit of IDR 81 billion. The Company successfully maintained its existence this year by performing the Company’s management functions properly and by continually focusing on internal development, particularly operational aspects.
We believe that the Board of Directors and staff have consistently implemented Good Corporate Governance to provide added value for the Shareholders and stakeholders. Moreover, Good Corporate Governance (GCG) also ensures sustainable growth for the Company. Therefore, the Board of Commissioners fully supports the implementation of GCG principles and the commitment of the Board of Directors along with management and employees of the Company to strengthen the Company culture in accordance with the GCG principles.
To support its performance, the Company has strengthened its financing structure by issuing Shelf Registration Bond II with Fixed Interest Rate Phase I Year 2016 amounting to IDR 1.65 trillion. The Company also signed a Long Term Credit Facility with a total ceiling value of IDR 1 trillion.
The Board of Commissioners also gives their appreciation to the Board of Directors’ achievement in successfully maintaining the Company’s position, i.e. AA (idn) (doubleA) Fitch rating and Pefindo’s idAA- (Double A Minus) this year.
Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners Report
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT16
Fungsi Pengawasan Dewan Komisaris
Dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan terhadap Direksi, Dewan Komisaris secara berkesinambungan memberikan supervisi dan rekomendasi terhadap Direksi agar Perseroan senantiasa berjalan sesuai dengan arahan strategis yang ditentukan.
Sepanjang tahun 2016, Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris telah menjalankan fungsinya dengan baik. Hal tersebut dilakukan melalui peninjauan dan pemantauan yang efektif dan berkelanjutan terhadap aspek transparansi, akuntabilitas serta kepatuhan Perseroan.
Sedangkan Komite Nominasi dan Remunerasi juga telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam membantu Dewan Komisaris.
Perubahan Dewan Komisaris
Pada tahun 2016 terdapat perubahan dalam jajaran Dewan Komisaris. Pada tanggal 15 Oktober 2016, Bapak Jiro Itai telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris Perseroan dan untuk itu telah diangkat Bapak Masamichi Takeda sebagai Komisaris yang baru. Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jiro Itai atas segala kontribusi, kinerja serta pengalaman yang telah diberikan kepada Perseroan selama masa jabatannya sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan Nomor 08 tanggal 7 November 2016 yang dibuat dihadapan Nanny Wiana Setiawan, SH, notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris per tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut :
Presiden Komisaris : Djoko Pranoto SantosoKomisaris : Diana MakmurKomisaris : Masamichi TakedaKomisaris Independen : Drs. H. Mohammad Husni, MM.Komisaris Independen : Hardi Montana
Semua pejabat tersebut telah berpengalaman dan rekam jejak yang baik di industri jasa keuangan. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dilakukan sesuai dengan tata cara yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dewan Komisaris telah mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sepanjang tahun 2016. Hal tersebut dilakukan melalui penelaahan serta pemberian pengarahan dan persetujuan atas rencana kerja Perseroan untuk tahun 2016. Pengarahan, penelaahan, serta monitoring dilakukan melalui rapat Dewan Komisaris secara berkala melalui arahan kepada komite – komite di bawahnya atas laporan yang sudah disampaikan serta memberikan nasihat kepada Direksi mengenai hal – hal strategis yang mempengaruhi ataupun dapat mempengaruhi Perseroan.
Board of Commissioners’ Supervisory Function
In performing its supervisory function for the Board of Directors, the Board of Commissioners continuously oversees and provide recommendations to the Board of Directors so the Company constantly operates according to the desired strategic direction.
Throughout 2016, the Audit Committee as well as Remuneration and Nomination Committee directly reporting to the Board of Commissioners has performed their functions well. This is achieved through effective and continuous observation and monitoring of the Company’s transparency, accountability and compliance.
Moreover, the Remuneration and Nomination Committee has also conducted its duties and responsibilities to assist the Board of Commissioners.
Changes in the Board of Commissioners
There has been a change to the Board of Commissioners structure in 2016. On 15 October 2016, Mr. Jiro Itai has resigned from his position as the Company’s Commissioner and Mr. Masamichi Takeda was appointed as the New Commissioner. The Board of Commissioners would like to express their highest gratitude to Mr. Jiro Itai for all of his contributions, performance and experience shared with the Company during his tenure as the Company’s Commissioner.
The Deed of Statement of Shareholders’ Resolutions Number 08 dated 7 November 2016 drafted in the presence of Nanny Wiana Setiawan, SH, notary in Jakarta, states that the Members of the Board of Commissioners as of 31 December 2016 are:
President Commissioner : Djoko Pranoto SantosoCommissioner : Diana MakmurCommissioner : Masamichi TakedaIndependent Commissioner : Drs. H. Mohammad Husni, MM.Independent Commissioner : Hardi Montana
All of the officials above are experienced and have an excellent track record in the financial service industry. The changes to the composition of the Board of Commissioners have been made according to the procedures set forth in the laws and regulations in force.
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
The Board of Commissioners has optimally performed their duties and responsibilities in 2016. This is done by reviewing as well as briefing and approving the Company’s work program for 2016. The briefing, review and monitoring are conducted regularly through Board of Commissioners meeting by briefing subordinate committees on the reports submitted and providing input to the Board of Directors on strategic matters that influence or may influence the Company.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 17
Pandangan terhadap Prospek usaha
Iklim perekonomian dan bisnis alat berat pada tahun 2017 diperkirakan masih akan tetap menantang seperti tahun – tahun sebelumnya. Kondisi politik dan perekonomian global serta gejolak harga komoditas yang belum stabil masih akan mempengaruhi bisnis Perseroan di tahun 2017. Pertumbuhan dari sektor konstruksi yang didukung oleh program pembangunan infrastruktur pemerintah membuka peluang yang cukup besar bagi Perseroan. Selain itu Perseroan juga akan melakukan diversifikasi lini bisnis pembiayaan yang lebih luas berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada dan diharapkan untuk dapat menghasilkan dampak positif bagi perkembangan bisnis Perseroan.
apresiasi
Akhir kata, Dewan Komisaris memberikan apresiasi sebesar – besarnya kepada Direksi, manajemen serta seluruh karyawan Perseroan atas segala upaya dan kerja kerasnya yang pada akhirnya membuahkan hasil yang baik di tengah situasi yang penuh tantangan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para Pemegang Saham, Komite Audit, bank, mitra bisnis dan seluruh pihak terkait atas kepercayaan, dukungan, kerjasama serta dedikasinya selama tahun 2016. Semoga kita bersama – sama dapat menyongsong tahun 2017 dengan lebih baik dan semangat baru.
Jakarta, Maret | March 2017Atas nama Dewan Komisaris PT Surya Artha Nusantara Finance
On behalf of the Board of Commissioners of PT Surya Artha Nusantara Finance
Djoko Pranoto SantosoPresiden Komisaris
President Commissioner
Views on Business Prospect
The economic climate and the heavy equipment business prospect in 2017 are estimated to remain challenging like the previous years. The global political and economic condition as well as the fluctuation of commodity prices will continue to affect the Company’s business in 2017. The growth of the construction sector supported by the government’s infrastructure development program creates substantial opportunity for the Company. In addition, the Company will also diversify the financing business to be more extensive based on the existing regulations and this is expected to bring positive impacts to the Company’s business.
Appreciation
Last but not least, the Board of Commissioners would like to express their highest appreciation to the Board of Directors, management and all of the Company’s employees for all of the efforts and hard work which in the end brought excellent results amidst the challenging situation. We also want to thank to the Shareholders, Audit Committee, banks, business partners, and all related parties for the trust, support, cooperation and dedication in 2016. Hopefully we can jointly welcome 2017 with better and new enthusiasm.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT18
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Pertama-tama, perkenankan kami memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas bimbingan dan limpahan karunia-Nya, Perseroan dapat melalui tahun 2016 dengan pencapaian kinerja yang baik.
Kinerja Perseroan tahun 2016
Dalam kondisi perekonomian yang penuh tantangan, kami patut bersyukur dengan kinerja Perseroan pada tahun 2016, Perseroan masih mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 81 miliar, angka pencapaian tersebut menunjukan penurunan dari tahun sebelumnya sebesar Rp 110 miliar. Pencapaian tersebut disertai dengan keberhasilan Perseroan dalam menjaga nilai pembiayaan pada tahun 2016 sebesar Rp 3,05 triliun dimana angka pencapaian tersebut tidak mengalami perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan nilai pembiayaan tahun 2015 yaitu sebesar Rp 3,09 triliun atau turun sebesar 1%. Nilai tersebut berasal dari pembiayaan yang diberikan Perseroan terhadap 504 unit alat berat serta program kerjasama lainnya dengan afiliasi. Perseroan juga berhasil mencatat pertumbuhan terhadap aset yang dikelola. Jumlah aset Perseroan pada tahun 2016 meningkat sebesar 1% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 6,7 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp 6,8 triliun pada tahun 2016.
Tahun 2016 merupakan tahun yang masih penuh dengan tantangan, berlanjutnya kondisi yang kurang kondusif seperti krisis ekonomi global yang salah satunya berdampak kepada ketidakpastian pertumbuhan nilai komoditas dan lambatnya pemulihan ekonomi pada sektor riil terutama pada sektor pertambangan menjadi faktor-faktor kendala bagi Perseroan dalam melewati tahun 2016. Namun, kami patut berbangga karena kami berhasil melewati tahun 2016 ini dengan pencapaian yang baik.
Kebijakan Strategis 2016
Dalam menghadapi tantangan sepanjang tahun 2016, Perseroan fokus pada penguatan fundamental bisnis pembiayaan dalam upayanya untuk dapat bertumbuh secara berkelanjutan, upaya ini kami lakukan melalui optimalisasi pengelolaan aset dan portofolio, efektifitas penggunaan biaya
Dear Shareholders and Stakeholders,
First of all, we would like to deliver our praises and gratitude to the God Almighty for his blessings and guidance which enables the Company to achieve good performance in 2016.
Company Performance Year 2016
Despite the challenging economic conditions, we should be grateful for the Company’s performance in 2016, the Company was still able to book a net profit of IDR 81 billion, this figure indicates a reduction from the previous year, i.e. IDR 110 billion. This achievement is accompanied by the Company’s success in maintaining total financing in 2016 amounting to IDR 3.05 trillion, these figures have not significantly changed when compared with the total financing in 2015, i.e. IDR 3.09 trillion or down by 1%. This figure was a result of financing of 504 heavy equipment unit and the other joint programs with Affiliated companies. The company also managed to record growth in assets under its management. Total assets of the Company in 2016 increased by 1% compared to the previous year, i.e. IDR 6.7 trillion in 2015 to IDR 6.8 trillion in 2016.
The year 2016 was full of challenges, the continuing unfavorable situation such as the global economic crisis, among others result in the uncertainty of growth in the commodity value and slow economic recovery in the real sector, especially in the mining sector; these are limiting factors for the Company in 2016. However, we should be proud because we have successfully passed 2016 with good achievements.
2016 Strategic Policies
In facing the challenges throughout 2016, the Company focuses on strengthening the financing business fundamental in their effort to continually grow, this was done by optimizing asset and portfolio management, cost effectiveness and business innovations. A number of strategic steps have been
Laporan DireksiBoard of Directors Report
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 19
dan melakukan inovasi bisnis. Berbagai langkah strategis telah diimplementasikan untuk mendukung upaya tersebut, antara lain:
1. fokus pada collection dengan menerapkan strategi pengelolaan dan penagihan yang efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan likuiditas;
2. meminimalisir potensi kerugian Perseroan;
3. fokus pada pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan secara berkala untuk meningkatkan kompetensi karyawan;
4. melakukan penerapan mekanisme analisa kredit yang selektif, terstruktur dan sistematis dengan melakukan segmentasi risiko, verifikasi data konsumen, dan penerapan prinsip “Know Your Customer.”
Dalam hal pemenuhan kebutuhan dana, Perseroan tetap terus menjaga hubungan dengan bank dan lembaga keuangan lainnya. Perseroan telah melakukan diversifikasi sumber dan tipe pendanaan. Perseroan selalu menerapkan matching policy dan fully hedged policy untuk meminimalisasi risiko keuangan yang mungkin terjadi. Pendanaan Perseroan diperoleh melalui fasilitas pinjaman bilateral, pinjaman sindikasi, pinjaman club deal, penerbitan Medium Term Notes (MTN), obligasi, dan pembiayaan bersama.
Perbandingan antara hasil dengan target di tahun 2016
Di awal tahun 2016, Perseroan menetapkan target angka pembiayaan baru sebesar Rp 3 triliun. Dengan kondisi yang kurang kondusif terutama pada ketidakpastian pertumbuhan harga komoditas dan lambatnya pemulihan ekonomi pada sektor pertambangan cukup memberi dampak pada jumlah pembiayaan baru selama tahun 2016. Namun demikian, dengan adanya kerjasama dengan afiliasi baik dalam bentuk pembiayaan bersama maupun program-program pembiayaan dengan struktur yang menarik dapat membantu Perseroan untuk mencapai angka pembiayaan baru yang cukup baik. Realisasi jumlah pembiayaan baru Perseroan pada tahun 2016 sebesar Rp 3,05 triliun, lebih tinggi 1,7% dari target awal.
Untuk pendapatan tahun 2016, Perseroan menargetkan sebesar Rp 556 miliar dengan target laba bersih sebesar Rp 80 miliar. Pada akhir tahun 2016, pendapatan Peseroan mencapai Rp 622 miliar dengan laba bersih Rp 81 miliar. Realisasi angka untuk kedua hal ini berada diatas target yang dicanangkan yaitu untuk pencapaian pendapatan berada 11,8% di atas target dan untuk pencapaian laba bersih berada 1,3% di atas target.
Prospek usaha 2017
Prospek ekonomi Indonesia tahun 2017 diprediksi akan lebih baik dari tahun 2016 tetapi tidak akan ada perbedaan yang signifikan. Pemerintah hanya menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1%. Padahal pertumbuhan ekonomi kuartal satu sampai dengan kuartal ketiga tahun 2016 sudah mencapai 5,04%.
implemented to support these efforts, namely:
1. focusing on collection by implementing a management strategy as well as effective and efficient collection to improve liquidity;
2. minimizing the Company’s potential loss;
3. focusing on human resource development through regular training to increase employees’ competency;
4. implementing a selective, structured and systematic credit analysis mechanism through risk segmentation, verification of consumer data, and implementing the “Know Your Customer” principle.
The Company continues to maintain relations with banks and other financial institutions in relation to financing. The company has diversified the source and type of financing. The Company always implements a matching policy and fully hedged policy to minimize potential financial risks. The Company obtains funding through bilateral loans, syndicated loans, club deal loans, issuance of Medium Term Notes (MTN), bonds, and joint financing.
Comparison between results and targets in 2016
At the beginning of 2016, the Company set a new financing target, i.e. IDR 3 trillion. The unfavorable situation, especially the uncertainty of commodity prices and slow economic recovery in the mining sector impacts the amount of new financing during 2016. However, affiliate partnerships in the form of joint financing or financing programs with interesting structures can assist the Company to book sufficient new financing. The realization of total new financing for the Company in 2016 amounts to IDR 3.05 trillion, increasing by 1.7% from the original target.
In terms of income in 2016, the Company targeted IDR 556 billion, with a target net profit of IDR 80 billion. In terms of income in 2016, the Company’s income reached IDR 622 billion, with a net profit of IDR 81 billion. Both figures exceed the target set, i.e. income exceeded the target by 11.8% and net profit exceeded the target by 1.3%.
2017 Business Prospect
Indonesia’s economic prospects in 2017 are predicted to be better than in 2016. However, there won’t be any significant changes. The economic growth target set by the government is only 5.1%. Even though, the economic growth in Q1 - Q3 2016 has reached 5.04%.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT20
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi kendala, baik dalam negeri maupun luar negeri. Walaupun demikian, ada beberapa faktor pendorong yang memungkinkan ekonomi tumbuh lebih cepat. Antisipasi terhadap risiko yang mungkin muncul perlu disiapkan. Selain bagaimana mengkapitalisasi faktor positif, sehingga ditransmisikan menjadi pendorong kegiatan produksi dan konsumsi. Untuk menghadapi tahun 2017, Perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi dan langkah antisipasif untuk menghadapi berbagai situasi dan kondisi atas kemungkinan yang akan terjadi.
Pada Q1 2017, Perseroan mendirikan anak perusahaan agar dapat menjalankan bisnis baru yang masih terkait dengan kegiatan usaha Perseroan. Selain pendirian anak perusahaan baru, Perseroan juga akan menjalankan beberapa diversifikasi bisnis melalui Pembiayaan Investasi, Pembiayaan Modal Kerja, dan Pembiayaan Multiguna. Perseroan akan terus menggali peluang bisnis baru melalui pembiayaan modal usaha dan akan tetap menjalankan beberapa program serta menggali peluang pembiayaan bersama dengan Grup Astra.
Tata Kelola Perseroan
Sebagai pelaku dalam industri pembiayaan, Perseroan berkomitmen menjalankan setiap kegiatan dengan prinsip kehati-hatian dan senantiasa menjunjung prinsip Good Corporate Governance (GCG) melalui fungsi-fungsi yang dibentuk secara khusus untuk memfasilitasi tercapainya pelaksanaan Tata Kelola Perseroan yang baik. Selain itu, Perseroan terus melakukan evaluasi secara berkala agar Perseroan dapat terus menjalankan proses bisnis yang sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Internal Audit Perseroan akan memperkuat kontrol internal. Internal Audit akan berfokus pada pengawasan dan pengendalian keselarasan proses bisnis serta pelaksanaan kebijakan yang diterapkan oleh Direksi untuk memastikan bahwa kebijakan dapat berjalan dengan efektif. Internal Audit akan memastikan Perseroan telah berjalan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh Perseroan sebelumnya.
Sehubungan dengan penerapan tata kelola terintegrasi, Perseroan sebagai bagian dari Konglomerasi Keuangan wajib menerapkan tata kelola terintegrasi. Dengan menerapkan tata kelola terintegrasi, diharapkan bahwa Konglomerasi Keuangan memiliki tata kelola dengan prinsip kehati-hatian yang meningkat dimana sejalan dengan kebutuhan transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi atau profesional, dan adil untuk seluruh pemangku kepentingan.
Perubahan Komposisi Direksi
Selama tahun 2016, terjadi perubahan pada komposisi Direksi. Terhitung sejak tanggal 28 Juli 2016, Bapak Motoki Toyoshima telah diangkat menjadi Direktur Perseroan, menggantikan Bapak Yasuaki Yoshino yang mengundurkan diri dari jabatannya menggantikan Bapak Yasuaki Yoshino.
Terimakasih dan hormat kami kepada Bapak Yasuaki Yoshino yang telah memberikan kontribusi dan pengabdiannya kepada Perseroan dan selamat bergabung kami sampaikan kepada Bapak Motoki Toyoshima.
A number of factors, local or international, become constraints. However, a number of driving factors allow faster economic growth. The potential risks must be anticipated. In addition to capitalizing positive factors, transmitting it as drivers for production and consumption activities is also required. To prepare for 2017, the Company has prepared several strategies and anticipatory measures to face various potential situations and conditions.
In Q1 2017, the Company established a subsidiary to execute a new business still related to the Company’s business activities. In addition to establishing a new subsidiary, the Company will also diversify business through Investment Financing, Work Capital Financing, and Multipurpose Financing. The Company will continue to explore new business opportunities through business capital financing and will continue to run several programs and explore the opportunity for joint financing with the Astra Group.
Good Corporate Governance
As a performer in the financing industry, the Company commits to perform its activities with the principles of prudence and to continuously uphold Good Corporate Governance (GCG) principles through functions specifically formed to facilitate the implementation of Good Corporate Governance. In addition, the Company performs periodical evaluation to ensure that their business processes are in line with the prevailing laws and regulations.
The Company’s Internal Audit will strengthen internal control. The Internal Audit will focus on the supervision and control of business process alignment as well as the implementation of policies by the Board of Directors to ensure that the policy is carried out effectively.
In connection with the implementation of integrated governance, the Company as part of a Financial Conglomerate is obliged to apply integrated governance. By implementing integrated governance, the Financial Conglomerate is expected to apply governance with the principles of prudence which increase in line with the needs of transparency, accountability, responsibility, independence or professional, and fairness for all stakeholders.
Changes in the Board of Directors
During 2016, there have been changes to the composition of the Board of Directors. As of 28 July 2016, Mr. Motoki Toyoshima has been appointed as the Director of the Company replacing Mr. Yasuaki Yoshino whom has resigned from his position.
The Board of Directors would like to express their highest gratitude and respect to Mr. Yasuaki Yoshino for his contribution and dedication to the Company and would also like to welcome Mr. Motoki Toyoshima.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 21
Jakarta, Maret | March 2017Atas nama Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance
On behalf of the Board of Directors of PT Surya Artha Nusantara Finance
Bugie LaksmanaPresiden Direktur President Director
Demikian susunan anggota Direksi Perseroan per tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Presiden Direktur : Bugie LaksmanaDirektur : AndrijantoDirektur : Naga SujadyDirektur : Motoki ToyoshimaDirektur : Harly Setiabudi
Perubahan komposisi Direksi dilakukan seiring dengan dinamika Perseroan.
apresiasi
Akhir kata, atas nama jajaran Direksi, saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus bagi seluruh pemegang saham, Dewan Komisaris, Komite Audit, dan seluruh karyawan Perseroan atas segala dukungan dan kerja sama yang luar biasa yang telah diberikan sehingga Perseroan dapat mencapai kinerja yang cukup baik pada tahun ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih bagi seluruh pemasok, pelanggan, dan rekan usaha terutama institusi keuangan yang senantiasa mendukung kinerja Perseroan.
Perseroan menyambut tahun 2017 dengan rasa optimis namun tetap berhati-hati dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul di tahun 2017 ini. Kami percaya bahwa dengan sinergi yang harmonis dengan para pemangku kepentingan, pemegang saham, serta pihak regulator, Perseroan dapat terus meningkatkan kinerja di tahun-tahun mendatang dan sekaligus memberi makna pada kehidupan masyarakat secara berkesinambungan.
Semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa memberkati kita semua.
The composition of the Company’s Board of Directors as of 31 December 2016 are as follows:
President Director : Bugie LaksmanaDirector : AndrijantoDirector : Naga SujadyDirector : Motoki ToyoshimaDirector : Harly Setiabudi
The composition of the Board of Directors may be changed in line with the dynamics of the Company.
Appreciation
Last but not least, on behalf of the Boards of Directors, I would like to express my sincere gratitude to all Shareholders, the Boards of Commissioners, Audit Committee and all of the employees of the Company for their extraordinary support and teamwork leading to the Company’s good performance this year.
We would also like to thank the suppliers, customers and business partners, especially financial institutions who constantly support the Company’s performance.
The Company welcomes 2017 with optimism, but remains cautious in facing the potential challenges in 2017. We believe that with a harmonious synergy with the stakeholders, shareholders and regulators, the Company will continue to improve its performance in the upcoming years while continuously contributing a valuable purpose to the society.
May God Almighty continue to bless all of us.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT22
Warga Negara Indonesia, 62 tahun.
Menyelesaikan pendidikan terakhir di bidang Teknik Mesin Universitas Trisakti pada tahun 1978.
Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2013 berdasarkan Akta No. 04, tertanggal 1 Mei 2013, dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2006.
Mengawali karir di Grup Astra pada PT United Tractors, Tbk tahun 1991 sebagai General Manager Divisi Marketing. Kemudian pada tahun 1997 sampai dengan tahun 2000 diangkat sebagai Direktur PT United Tractors, Tbk. Dalam periode tahun 1998 sampai dengan tahun 2001, menjabat sebagai Komisaris di PT Komatsu Indonesia dan kemudian dipercaya sebagai Wakil Presiden Komisaris sampai tahun 2007. Di saat yang bersamaan juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT United Tractors, Tbk hingga tahun 2015. Beliau juga diangkat sebagai Komisaris PT United Tractors Semen Gresik pada tahun 2008 dan Direktur PT Sedaya Multi Investama pada tahun 2013 sampai dengan saat ini.
Pada saat ini selain menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan, Beliau juga menjabat sebagai Direktur UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd Singapura sejak tahun 1995, Presiden Komisaris PT United Tractors Pandu Engineering sejak tahun 2007, sebagai Direktur PT Astra International Tbk sejak tahun 2008, sebagai Komisaris PT Astra Multi Trucks Indonesia sejak tahun 2008, sebagai Presiden Komisaris PT Pamapersada Nusantara sejak tahun 2009, Presiden Komisaris PT Tuah Turangga Agung sejak tahun 2010, sebagai Komisaris PT Astratel Nusantara sejak tahun 2015, sebagai Komisaris PT United Tractors Tbk. Sejak tahun 2015, sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Toyota-Astra Motor dan PT Intertel Nusaperdana keduanya sejak tahun 2015, sebagai Presiden Komisaris PT Karya Supra Perkasa dan PT Tambang Karya Supra keduanya sejak tahun 2015 sebagai Direktur PT Sedaya Multi Investama sejak tahun 2015, dan sebagai Komisaris PT Astra Daihatsu Motor sejak tahun 2016.
Di tahun 2016, Beliau mengikuti Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Tahun 2017” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada 6 Desember 2016 di Jakarta, Indonesia dan Seminar “Welcoming the New Era of Multifinance Industry” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada 18 Maret 2016 di Bali, Indonesia.
Indonesian Citizen, 62 years.
Graduated from Trisakti University majoring in engineering in 1978.
Appointed as President Commissioner of the Company since 2013 pursuant to the deed No. 04 dated 1 May 2013, drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn, after previously served as the Company’s Commissioner since 2006.
Began his career at PT United Tractors, Tbk in 1991 as General Manager in Marketing Division. Subsequently in 1997-2000 he was appointed as Director of PT United Tractors Tbk. Served as PT Komatsu Indonesia’s Commissioner since 1998 until 2001, and later appointed as the Board of Commissioner’s Vice President until 2007. At the same time, also served as President Director of PT United Tractors Tbk until 2015. He also served as Commissioner of PT United Tractors Semen Gresik on 2008 and Director of PT Sedaya Multi Investama on 2013 until present.
Serves as the Company President Commissioner, and as Director of UT Heavy Industry (S) Pte. LTD Singapore since 1995, President Commissioner of PT United Tractors Pandu Engineering since 2007, as Director of PT Astra International Tbk since 2008, as Commissioner of PT Astra Multi Trucks Indonesia since 2008, as President Commissioner PT Pamapersada Nusantara since 2009, President Commissioner PT Tuah Turangga Agung since 2010, as Commissioner of PT Astratel Nusantara since 2015, as Commissioner of PT United Tractors Tbk since 2015, as Vice President Commissioner of both PT Toyota-Astra Motor and PT Interpel Nusaperdana since 2015, as President Commissioner of both PT Karya Supra Perkasa and PT Tambang Karya Supra since 2015 as well as Director of PT Sedaya Multi Investama since 2015, subsequently as Commisioner of PT Astra Daihatsu Motor since 2016.
In 2016, he attended a National Seminar “Peluang dan Tantangan Tahun 2017” held by Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) on 6 December 2016 in Jakarta, Indonesia as well as “Welcoming the New Era of Multifinance Industry” held by Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) on 18 March 2016 in Bali, Indonesia.
Djoko Pranoto SantosoPresiden Komisaris I President Commissioner
Profil Dewan KomisarisThe Board of Commissioners Profile
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 23
Diana MakmurKomisaris I Commissioner
Warga Negara Indonesia, 59 tahun.
Menyelesaikan pendidikan terakhir di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1981.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2014 berdasarkan Akta No. 36 tertanggal 14 Mei 2014, yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., MKn., Notaris di Jakarta, setelah sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak 2011.
Mengawali karir selama 26 tahun di PT United Tractors Tbk, dan menduduki berbagai jabatan di beberapa departemen, yaitu Accounting, Budget, Treasury hingga di tahun 2008 menjabat sebagai Kepala Divisi Corporate Finance. Sejak tahun 2008 hingga tahun 2011 menjabat sebagai Direktur PT Astra Graphia Tbk dan merangkap sebagai Komisaris PT Astra Graphia Information Technology.
Dalam kurun waktu dari tahun 2000 sampai dengan 2008, menjabat sebagai Komisaris pada beberapa anak perusahaan PT United Tractors Tbk, yaitu sebagai Komisaris di PT Bina Pertiwi sejak tahun 2000 hingga tahun 2008, menjadi Komisaris pada PT United Tractors Pandu Engineering sejak tahun 2005 hingga tahun 2008 dan menjadi Komisaris di PT Multi Prima Universal sejak bulan Februari hingga Mei tahun 2008.
Di tahun 2016, Beliau mengikuti berbagai seminar di dalam dan luar negeri, antara lain: Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Tahun 2017” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada 6 Desember 2016 di Jakarta, Indonesia.
Indonesian Citizen, 59 years.
She was graduated from Parahyangan Catholic University majoring in Economy in 1981.
Pursuant to the appointed as Commissioner of Company since 2014 pursuant to the deed No. 36 dated 14 May 2014 drawn up by Notary Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., after previously served as President Director of the Company since 2011.
Began her career for 26 years in PT United Tractor Tbk, and served in various departments, such as Accounting, Budget, Treasury to the last position in 2008 as Head of Division of Corporate Finance. Since 2008 until 2011, she served as Director of PT Astra Graphia Tbk and concurrently as Commissioner of PT Astra Graphia Information Technology.
From 2000 until 2008, she served as Commissioner for several subsidiaries of PT United Tractors Tbk, such as as Commissioner of PT Bina Pertiwi since 2000 to 2008, as Commissioner of PT United Tractor Pandu Engineering since 2005 to 2008 and Commissioner of PT Multi Prima Universal since February until May 2008.
In 2016, she attended several seminars overseas and domestic, among others: a National Seminar “Peluang dan Tantangan Tahun 2017” held by Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) on 6 December 2016 in Jakarta, Indonesia.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT24
Warga Negara Jepang, 54 tahun.
Menyelesaikan pendidikan terakhir di Universitas Seikei, Jepang dengan jurusan Ilmu Hukum pada tahun 1986.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2016 berdasarkan Akta No. 8 tertanggal 7 November 2016, yang dibuat dihadapan Nanny Wiana Setiawan, SH, Notaris di Jakarta Pusat.
Mengawali karier di Marubeni Corporation, Tokyo Jepang pada tahun 1986 sebagai Staf Departemen II Mesin Konstruksi Sektor Koordinasi. Pada tahun 1987, Beliau menjabat sebagai Staf Departemen Pengembangan dan Mesin Agrikultur-Industri Sektor I di Marubeni Corporation Tokyo, Jepang. Pada tahun 1990, Beliau menjabat sebagai Staf Departemen Pengembangan dan Mesin Agrikultur-Industri Sektor III di Marubeni Corporation, Tokyo, Jepang kemudian pada tahun 1992, menjabat sebagai staf di Marubeni Machinery & Engineering Corporation.
Selanjutnya pada tahun 1993 Beliau dipindahkan sementara di Kubota Tractor Corporation, Los Angeles Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 1999, kembali ditempatkan di Marubeni Corporation Tokyo, Jepang sebagai Staf Departemen Proyek Transportasi dan Jalur Kereta Sektor I serta Asisten Manajer Bagian Perencanaan Bisnis. Pada tahun 2000, menjabat sebagai Deputy General Manager di Marubeni Corporation Jakarta Representative Office. Pada tahun 2006, menjabat sebagai General Manager Tim Mesin dan Perlengkapan Agrikultur, Departemen Konstruksi & Mesin Agrikultur di Marubeni Corporation, Tokyo Jepang dan kemudian menjabat sebagai Managing Director Marubeni AG Machinery Turki pada tahun 2008. Pada tahun 2009, beliau menjabat sebagai General Manager Departemen Mesin Agrikultur di Marubeni America Corporation Los Angeles, Amerika Serikat. Kemudian, pada tahun 2013 bertindak sebagai Managing Director di Marubeni Nigeria Limited. Pada saat ini aktif sebagai Machinery Director di PT Marubeni Indonesia, Jakarta.
Japanese Citizen, 54 years.
Graduated from Seikei University, Japan, Faculty of Law in 1986.
Appointed as the Company’s Commissioner since 2016 pursuant to the Deed No. 8 dated 7 November 2016, drawn up by Nanny Wiana Setiawan, SH, notary in Central Jakarta.
Began his career in Marubeni Corporation Tokyo in 1986 as a Staff at Construction Machinery Dept. II Coordination Sector. In 1987 he serves as Development and Agriculture Machinery Sector I Departement Staff in Marubeni Corporation Tokyo, Japan. In 1990, he serves as Development and Agriculture Machinery Sector III Departement Staff in Marubeni Corporation Tokyo, Japan, later he serves as a staff in Marubeni Machinery & Engineering Corporation in 1992.
Furthermore, he was temporarily transferred to Kubota Tractor Corporation, Los Angeles, United States of America in 1993. Later on in 1999, he transferred back to Marubeni Corporation Tokyo, Japan as Transportation Project and Railway Sector I Staff and Business Planning Assistant Manager. In 2000, he serves as Deputy General Manager in Marubeni Corporation Jakarta Representative Office. In 2006, serves as General Manager of Machinery and Agriculture Equipment Team, Construction & Agriculture Machine Departement in Marubeni Corporation, Tokyo Japan and furthermore serves as Managing Director Marubeni AG Machinery in Turkey on 2008. Later in 2009, he serves as General Manager Agriculture Machine Department in Marubeni America Corporation Los Angeles, United States of America. Moreover, in 2013 he serves as Managing Director in Marubeni Nigeria Limited. Presently, he serves as Machinery Director in PT Marubeni Indonesia, Jakarta.
Masamichi TakedaKomisaris I Commissioner
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 25
Warga Negara Indonesia, 60 tahun.
Menyelesaikan pendidikan S1 Studi Pembangunan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1982, dan S2 Magister Manajemen Sumber Daya Manusia di Universitas Persada Indonesia - YAI pada tahun 2007.
Telah menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2014 berdasarkan Akta No. 36 tertanggal 14 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., Notaris di Jakarta.
Sebelumnya, menjabat beberapa posisi di berbagai Perusahaan atau Institusi, seperti anggota Komisi E DPRD Tingkat I DKI Jakarta (2004 - 2009), Komisaris Perdagangan di Kedutaan Besar Kanada di Jakarta (1987 - 2004), Asisten Ekonomi di Sekretariat ASEAN Jakarta (1984 - 1987), Sales Promoter di Sumitomo Corporation, Jakarta (1980 - 1984), Dosen Luar Biasa di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti (1984 - 2002), dan Komisaris PT Balai Pustaka Teknologi (2010 – 2014), Ketua Perwakilan Indonesia di Consortium for International Development in Education (CIDE) Kanada (2009 - 2016). Pada saat ini, selain menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan, Beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit Perseroan sejak tahun 2014, Komisaris Independen PT Astra Sedaya Finance sejak tahun 2015, dan Ketua Komite Audit PT Astra Sedaya Finance sejak tahun 2016.
Pada tahun 2016, Beliau mengikuti berbagai seminar di dalam dan luar negeri, antara lain: Seminar Internasional “Conducive Government Policies Supporting Promising Economic Development” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada tanggal 30 Agustus 2016 di Jakarta, Indonesia.
Indonesian Citizen, 60 years.
Graduated from Faculty of Economics Development Study Major at University of Indonesia in 1982, and obtained a Magister Management degree in Human Resources Development from Indonesia Persada University – YAI, in 2007.
Appointed as Independent Commissioner of the Company since 2014 pursuant to the Deed No. 36 dated 14 May 2014 drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notary in Jakarta.
Previously, he was appointed for several positions in various Company or Institution, such as a member of DKI Jakarta Regional Representative (2004 - 2009), Trade Commissioner of Canada Embassy in Jakarta (1987 – 2004), Economic Assistant of the ASEAN Secretariat in Jakarta (1984 - 1987), Sales Promoter in Sumitomo Corporation, Jakarta (1980 - 1984), Extraordinary Lecturer in Faculty of Economy, Trisakti University (1984 – 2002), and Commissioner of PT Balai Pustaka Teknologi (2010 - 2014), Chief of Indonesian Representative in Consortium for International Development in Education (CIDE), Canada (2009 - 2016). Presently, not only he serves as the Company’s Independent Commissioner, he also serves as Chief of Audit Commitee in the same company since 2014, Independent Commissioner PT Astra Sedaya Finance since 2015, as well as Chief of Audit Committe in PT Astra Sedaya Finance since 2016.
In 2016, he attended several seminars overseas and domestic, among others: an International Seminar “Conducive Government Policies Supporting Promising Economic Development” held by Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) on 30 August 2016 in Jakarta, Indonesia.
Drs. h. Mohammad husni, MM.Komisaris Independen I Independent Commissioner
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT26
Warga Negara Indonesia, 61 tahun.
Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1983 dan S2 Risk & Insurance di Glasgow Caledonian University, Skotlandia pada tahun 1986.
Menjabat sebagai Komisaris independen Perseroan sejak tahun 2015, berdasarkan Akta No. 79 tertanggal 29 Mei 2015, dibuat dihadapan Kumala Tjahjani, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta.
Mengawali karir di Commodity Future Trading/Shopping Mall pada tahun 1980, dan sebagai Auditor pada Price Waterhouse, Jakarta pada tahun 1981 hingga tahun 1982, kemudian sebagai Chief of Accounting & Administration pada Arge Indoc Consultant, Jakarta untuk 1 tahun berikutnya.
Beliau mengawali karir di grup Astra dengan menjadi Management Trainee pada tahun 1983 hingga tahun 1986 di PT Asuransi Astra Buana. Pada tahun 1986, Beliau diangkat menjadi Kepala Dept. UW dan Klaim untuk kemudian selanjutnya secara berturut-turut menjadi Kepala Dept. Marketing dan Teknik, Kepala Divisi Keuangan dan HRD, hingga akhirnya diangkat sebagai Direktur Keuangan dan HRD PT Asuransi Astra Buana pada tahun 1991.
Kemudian Beliau melanjutkan karir sebagai Presiden Direktur pada PT Asuransi Jiwa Astra pada periode tahun 1991 sampai dengan tahun 1992 dan PT Astra Jardine CMG Life (1992 - 1994). Sejak 1995 hingga 2010 dipercaya sebagai Wakil Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana sebelum diangkat menjadi Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana periode 2010 - 2014. Pada tahun 2008 hingga 2015, Beliau menjabat selaku Komisaris PT Samadista Karya.
Hingga saat ini selain menjabat sebagai Komisaris Independen serta Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Astra Aviva Life terhitung sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2015, sebagai Komite Risiko PT Astra Aviva Life, Komite Audit PT Astra Aviva Life, Komite Audit PT Tunas Ridean Tbk, serta Komisaris Independen PT Astra Auto Finance.
Di tahun 2016, Beliau mengikuti berbagai seminar di dalam dan luar negeri, antara lain: Seminar Internasional bertajuk “International Seminar on Conducive Government Policies Supporting Promising Economic Development” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada tanggal 30 Agustus 2016 di Jakarta, Indonesia serta Seminar Nasional bertajuk “Peluang dan Tantangan Tahun 2017” pada tanggal 6 Desember 2016 di Jakarta, Indonesia.
Indonesia Citizen, 61 years.
Graduated from Faculty of Economy, University of Indonesia in 1983 and took Master Degree of Risk & Insurance in Glasgow Caledonian University, Scotland in 1986.
Appointed as Independent Commissioner of the Company since 2015 pursuant to the Deed No. 79 dated 29 May 2015 drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notary in Jakarta.
He began his career at Commodity Future Trading/Shopping Mall in 1980 as well as Auditor of Price Waterhouse, Jakarta since 1981 to 1982, then as Chief of Accounting & Administration of Arge Indoc Consultant, Jakarta for the next 1 year.
He started his career in Astra group as a Management Trainee since 1983 to 1986 in PT Asuransi Astra Buana. In 1986, he was appointed as head Department of UW and Claim, and thus consecutively serves as Head Department of Marketing and Technic, Finance and HR Division Head, until he was appointed as Finance and HR Director of PT Asuransi Astra Buana in 1991.
Furthermore, he continues to serve as President Director of PT Asuransi Jiwa Astra in 1991 to 1992 and PT Astra Jardine CMG Life (1992 - 1994). Since 1995 to 2010, he was trusted to serve as Vice President Director of PT Asuransi Astra Buana before being appointed as President Director of PT Asuransi Astra Buana since 2010 to 2014. Since 2008 to 2015, he served as Commissioner of PT Samadista Karya.
In addition to serve as the Company’s Independent Commissioner as well as Chairman of Nomination and remuneration Committee, he also serves as a Commissioner of PT Astra Aviva Life since 2014 to 2015 as Risk Committe PT Astra Aviva Life, Audit Committe PT Astra Aviva Life, Audit Committe PT Tunas Ridean Tbk, as well as Independent Commissioner PT Astra Auto Finance.
In 2016, he attended several seminars overseas and domestic, among others: an International Seminar titled “International Seminar on Conducive Government Policies Supporting Promising Economic Development” held by Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) on 30 August 2016 in Jakarta, Indonesia and National Seminar titled “Peluang dan Tantangan Tahun 2017” on 6 December 2016 in Jakarta, Indonesia.
hardi MontanaKomisaris Independen I Independent Commissioner
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 27
Warga Negara Indonesia, 51 tahun.
Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknik Sipil/Perhubungan, Institut Teknologi 10 November, Surabaya pada tahun 1989 dan memperoleh gelar Magister Manajemen Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung pada tahun 2009.
Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2014 berdasarkan Akta No. 36 tertanggal 14 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2013.
Mengawali karir di PT Astra Internasional Motor Vehicle Division Head Office sebagai Junior Account Officer pada tahun 1989, lalu di tahun 1990 menjabat sebagai Deputy Credit Officer di PT Astra Internasional Motor Vehicle Division cabang Bandar Lampung, Lampung dan di tahun 1991 menjabat sebagai Credit Officer di PT Astra Internasional Motor Vehicle Division cabang Jakarta. Kemudian menjabat sebagai Kepala Cabang Astra Credit Companies Jakarta Barat pada tahun 1992 sampai 1994. Pada tahun 1994 sampai 1995 ditunjuk sebagai Kepala Cabang Astra Credit Companies Surabaya, Jawa Timur. Selama masa bakti di Astra Credit Companies, pernah menjabat sebagai Marketing Head – Brand Daihatsu Area Jatim Indonesia Timur pada tahun 1995 sampai 1996, Marketing Head – Brand Toyota Area Jatim Indonesia Timur pada tahun 1996 sampai 1997, Operation Manager Area Sumatra, Medan, Sumatra Utara pada tahun 1998 sampai 2001, National Marketing Head Brand Daihatsu dan Nissan Diesel pada tahun 2001 sampai 2002, Retail Division Head Region I pada tahun 2002 sampai 2004, dan Collection Division Head pada tahun 2004 sampai 2005. Dalam grup Astra Financial Services, pada tahun 2005 sampai 2010 menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Komatsu Astra Finance. Pada tahun 2007 sampai 2012 menjabat sebagai Komisaris pada PT Staco Estika Sedaya Finance. Di tahun 2010 sampai 2014 menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bina Pertiwi.
Di tahun 2016, Beliau mengikuti berbagai seminar di dalam dan luar negeri, antara lain: Seminar “Welcoming The New Era of Multifinance Industry” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada 18 Maret 2016 di Bali, Indonesia.
Indonesian Citizen, 51 years.
Graduated from Civil Engineering/Transportation Faculty at 10 November Technology Institute, Surabaya in 1989 and obtained the Master of Business Management, at School of Business Management, Institut Teknologi Bandung in 2009.
Appointed as the Company’s President Director since 2014 pursuant to the deed No. 36 dated 14 May 2014 drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notary in Jakarta, after previously served as the Company’s Commisioner since 2013.
Began his career in PT Astra International Motor Vehicle Division Head Office as Junior Account Officer in 1989, later in 1990 he served as Deputy Credit Officer in PT Astra International Motor Vehicle Division in Bandar Lampung, while 1991 served as Credit Officer in PT Astra International Motor Vehicle Division in Jakarta. Moreover, became Branch Manager of Astra Credit Companies in West Jakarta since 1992 to 1994. In 1994 to 1995, he was appointed as Branch Manager Astra Credit Companies in Surabaya. During his time in Astra Credit Companies, he also serves Marketing Head Toyota Brand Jatim Area West Indonesia from 1996 to 1997, Marketing Head Toyota Brand Jatim Area West Indonesia from 1996 to 1997, Operation Manager Sumatra Area, Medan from 1998 to 2001, National Marketing Head Daihatsu and Nissan Diesel Brand from 2001 to 2002, Retail Division Head Region I from 2002 to 2004, and Collection Division Head from 2004 to 2005. In Astra Financial Services group, he served as Vice President Director of PT Komatsu Astra Finance from 2005 to 2010. From 2007 to 2012, he was appointed as Commissioner of PT Staco Estika Sedaya Finance. While in 2010 he was appointed as President Director of PT Bina Pertiwi until 2014.
In 2016, he attended several seminars overseas and domestic, among others: the “Welcoming The New Era of Multifinance Industry” Seminar held by Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) on 18 March 2016 in Bali, Indonesia.
Profil DireksiBoard of Directors Profile
Bugie LaksmanaPresiden Direktur I President Director
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT28
Warga Negara Indonesia, 45 tahun.
Menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia, Fakultas Teknik jurusan Teknik Mesin pada tahun 1994 dan memperoleh gelar Magister dari Prasetya Mulya Business School, jurusan Bisnis Internasional pada tahun 2006.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2005, berdasarkan Akta No. 27 tertanggal 21 Nopember 2005, dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta.
Mengawali karir pada Grup Astra di PT Astra Internasional Tbk sebagai Finance Officer pada tahun 1994. Kemudian bergabung di Astra Credit Companies sebagai Treasury Officer pada tahun 1996 dan kemudian menjabat sebagai Kepala Bagian Analisis dan Perencanaan Keuangan pada tahun 2000. Pada tahun 2002 sampai 2003 diangkat sebagai Kepala Cabang Pembiayaan Mobil. Terakhir, pada tahun 2004 sampai 2005 menjabat sebagai Kepala Pemasaran dan Penjualan Pembiayaan Alat Berat. Saat ini juga aktif sebagai pengajar di Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia sejak tahun 2004. Sebelum menjadi Direktur Keuangan Perseroan sejak tahun 2014, Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Pemasaran pada tahun 2005 - 2006 dan Direktur Keuangan dan Operasional pada tahun 2006 - 2014.
Di tahun 2016 Beliau mengikuti berbagai seminar di dalam dan luar negeri, antara lain: Seminar “Welcoming The New Era of Multifinance Industry” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia pada tanggal 18 Maret 2016 di Bali, Indonesia.
Indonesian citizen, 45 years.
Graduated from Mechanical Engineering Major in Universitas Indonesia in 1994, and attained his Master Degree in International Business from Prasetya Mulya Business School in 2006.
Appointed as the Company's Director since 2005 pursuant to the Deed No. 27 dated 21 November 2005 drawn up by Benny Kristianto, S.H., a notary in Jakarta.
Began his career in Astra Group, specifically at PT Astra International Tbk as Finance Officer in 1994. Subsequently, joined Astra Credit Companies as Treasury Officer in 1996 and became Head of Financial Analysis and Planning Department in 2000. From 2002 to 2003 he was appointed as Car Financing Branch Manager. Lastly, he serves as Marketing and Financing heavy equipment division head from 2002 - 2003. Presently, he is an active lecturer in Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia since 2004. Before serves as Finance Director, he also served as Marketing Director from 2005 - 2006 and Finance and Operational Director from 2006 - 2014.
In 2016 he attended several seminars overseas and domestic, among others: “Welcoming The New Era of Multifinance Industry” Seminar held by Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia on 18 March 2016 in Bali, Indonesia.
andrijantoDirektur Keuangan I Finance Director
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 29
Warga Negara Indonesia, 40 tahun
Menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik Indonesia Atmajaya, Fakultas Ekonomi pada tahun 1997.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014 berdasarkan Akta No. 36 tertanggal 14 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H, M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta.
Mengawali karir pada tahun 1997 di Grup Astra di PT Surya Artha Nusantara Finance sebagai Accounting Officer. Kemudian, Beliau bergabung di Astra Credit Companies sebagai staf Departemen Analisis dan Perencanaan Keuangan pada tahun 2001. Pada tahun 2004, menjadi Operation Risk Department Head di Astra Credit Companies. Pada tahun 2006, kembali ke Perseroan dan menjabat sebagai Kepala Divisi Keuangan Perseroan dan menjadi Sales & Marketing Division Head Perseroan pada tahun 2011 - 2013. Pada tahun 2011 hingga 2014 juga menjabat sebagai Sekretaris Perseroan. Di tahun 2013 hingga 2014 diangkat sebagai Deputy Director of Sales & Marketing Perseroan.
Di tahun 2016 Beliau mengikuti berbagai seminar di dalam dan luar negeri, antara lain: Seminar Internasional “Conducive Government Policies Supporting Promising Economic Development” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia pada tanggal 30 Agustus 2016 di Jakarta, Indonesia.
Indonesian Citizen, 40 Year
Graduated from Atmajaya Catholic Univeristy of Indonesia, Faculty of Economics, in 1997.
Appointed as the Company’s Director since 2014 pursuant to the Deed No. 36 dated 14 May 2014 drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notary in Jakarta.
Started his carreer in 1997 on Astra Group, specifically at PT Surya Artha Nusantara Finance as Accounting Officer. And thus, joined at Astra Credit Companies as Analysis and Planning Department Staff in 2001. Later in 2004, he serves as Operation Risk Department Head at Astra Credit Companies. In 2006, he returned to the Company and serves as the Chief of Finance Division Head in 2011-2013 and later he serves as Sales & Marketing Division Head in 2011 - 2013. At the same time, he also serves as the Company’s Corporate Secretary in 2011 - 2014. In 2013 - 2014 he was appointed as Deputy Director of Sales & Marketing.
In 2016 he attended several seminars overseas and domestic, among others: International Seminar titled “Conducive Government Policies Supporting Promising Economic Development” held by Asosisasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia on 30 August 2016 in Jakarta, Indonesia.
Naga SujadyDirektur Operasional I Operational Director
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT30
Motoki ToyoshimaDirektur Pengembangan Bisnis I Business Development Director
Warga Negara Jepang, 51 tahun.
Menyelesaikan pendidikan terakhir di Institut Teknologi Tokyo, Jepang, Ilmu Komputer pada tahun 1987.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2016 berdasarkan Akta No. 39 tertanggal 25 Agustus 2016 yang dibuat dihadapan Nanny Wiana Setiawan, S.H., Notaris di Jakarta setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Perseroan pada periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2011.
Sebelum menjabat sebagai Direktur Pengembangan Bisnis Perseroan, bergabung dengan Marubeni Corporation di tahun 1987 sebagai Staf Departemen II Mesin Konstruksi. Pada tahun 1989 menjabat sebagai Staf di Marubeni Nigeria. Ltd. Selanjutnya pada tahun 1993 menjabat sebagai Staf Departemen Mesin Konstruksi dan kemudian pada tahun 1994 menjabat sebagai Staf Penjualan Mesin Konstruksi di Marubeni Corporation Jepang. Pada tahun 1995 ditempatkan di Marubeni Yangon, Myanmar sebagai staf. Pada tahun 1996 kembali ke Marubeni Corporation Jepang sebagai Asisten Manajer. Pada tahun 2001 menjabat sebagai Asisten Manajer Departemen Mesin Konstruksi. Pada tahun 2002 hingga tahun 2004 menjabat sebagai General Manager Departemen Mesin Industri & Transportasi dan kemudian menjabat sebagai General Manager Manajemen Risiko (2005 - 2006) serta Managing Director Marubeni Equipment Finance Australia (2011 - 2013). Sebelum kembali ke Perseroan pada tahun 2016, Beliau menjabat sebagai General Manager di Marubeni Corporation Liaison Office, Accra Ghana.
Di tahun 2016 Beliau mengikuti berbagai seminar di dalam dan luar negeri, antara lain: Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Tahun 2017” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia pada 6 Desember 2016 di Jakarta, Indonesia.
Japanese Citizen, 51 year.
Graduated from Tokyo Technology Institute, Japan majoring in Computer Science in 1987.
Appointed again as the Company’s Director since 2016 pursuant to the Deed No. 39 dated 25 August 2016 drawn up by Nanny Wiana Setiawan, S.H., Notary in Jakarta after previously served as the Company’s director in 2006-2011.
Before appointed as the Company’s Business Development Director, he joined with Marubeni Corporation in 1987 as Construction Machinery II Department Staff. Later in 1989, he served as a staff at Marubeni Nigeria Ltd. Subsequently in 1993 served as Construction Machinery Department Staff and in 1994 serves as Construction Machinery Marketing Staff at Marubeni Corporation Japan. Thereafter in 1995 he was placed in Marubeni Yangon, Myanmar in the same position. Next in 1996 he returned to Marubeni Corporation Japan as an Asistant Manager. In 2001 he served as Assistant Manager Construction Machinery. While in 2002 - 2004 served as General Manger of Industry Machinery & Transportation Departement and subsequently as General Manager Risk Management (2005 - 2006) as well as Managing Director of Marubeni Equipment Finance Australia (2011 - 2013). Previously, he served as General Manager in Marubeni Corporation Liaison Office, Accra Ghana before he returned to the Company in 2016.
In 2016 he attended several seminars overseas and domestic, among others: National Seminar titled “Peluang dan Tantangan Tahun 2017” held by Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia on 6 December 2016 in Jakarta, Indonesia.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 31
harly SetiabudiDirektur Hubungan Pemasok | Supplier Relationships Director
Warga Negara Indonesia, 51 tahun.
Menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia, Fakultas Sastra pada tahun 1988 dan Fakultas Ekonomi pada tahun 2010 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Bina Nusantara School of Business pada tahun 2014.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2015 berdasarkan Akta No. 79 tertanggal 29 Mei 2015 yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta.
Mengawali karir sebagai Senior Staff Marubeni Corporation, Jakarta Representative Office pada tahun 1990 hingga 1995 dan dilanjutkan sebagai Assistant Manager hingga tahun 2000. Kemudian Beliau menjabat sebagai Manager PT Marubeni Indonesia pada tahun 2000 hingga 2004 sebelum kemudian dipercaya sebagai Deputy General Manager Personnel & Administration Department pada tahun 2004 sampai tahun 2015.
Pada saat ini, selain menjabat selaku Direktur Perseroan, Beliau juga menjabat selaku General Manager PT Marubeni Indonesia sejak 2015.
Di tahun 2016 Beliau mengikuti berbagai seminar di dalam dan luar negeri, antara lain: Seminar Internasional “Conducive Government Policies Supporting Promising Economic Development” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia pada 30 Agustus 2016 di Jakarta, Indonesia.
Indonesian Citizen, 51 year.
Graduated from Faculty of Literature of Universitas Indonesia in 1988 and Faculty of Economy in 2010 acquiring Master of Management degree from Bina Nusantara School of Business in 2014.
Appointed as the Company’s Director since 2015 pursuant to the deed No. 79 dated 29 May 2011 drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notary in Jakarta.
Began his career as Senior Staff in Marubeni Corporation, Jakarta Representative Office from 1990 to 1995 and continued as Assistant Manager to 2000. Subsequently, he served as Manager in PT Marubeni Indonesia from 2000 to 2004 before being trusted as Deputy General Manager Personnel & Administration Department from 2004 to 2015.
Presently, he serves as Director of the Company, as well as the General Manager of PT Marubeni Indonesia since 2015.
In 2016 he attended several seminars overseas and domestic, among others: International Seminar titled “Conducive Government Policies Supporting Promising Economic Development” held by Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia on 30 August 2016 in Jakarta, Indonesia.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT32
Peristiwa Penting 20162016 Event Highlights
28 Januari 2016Peresmian Kantor Pusat yang baru di 18 Office Park Lt. 23 Jl. TB.Simatupang no. 18 Jakarta Selatan 12520. Grand opening of the new head office at 18 Office Park Floor 23rd Jl. TB.Simatupang no. 18 South Jakarta 12520.
20 Februari 2016Perayaan ulang tahun Astra ke 59Astra 59th Anniversary Celebration
11-13 Mei 2016National Leaders Meeting tahun 20162016 National Leaders Meeting
18 Mei 2016Penandatangan Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT United Tractors Tbk dengan fasilitas sebesar 1 triliun rupiah.Signing of Long-Term Credit Facility between the Company with PT United Tractors Tbk. amounting to IDR 1 trillion
7 Juni 2016Penandatanganan BONDS PUB SAN Finance II tahap I sebesar 1.65 triliun rupah dari total plafond PUB sebesar 4 triliun rupiah.Signing of BONDS PUB SAN Finance II Phase I amounting to IDR 1,65 trillion of total PUB ceiling value of IDR 4 trillion.
25 agustus 2016Perayaan ulang tahun PT Surya Artha Nusantara Finance ke 33.PT Surya Artha Nusantara Finance 33rd Birthday Celebration.
7-9 Oktober 2016Employee Gathering tahun 2016 di Ciwidey mengusung tema “New Journey, a thousand miles begins with a single step”.Employee Gathering 2016 at Ciwidey themed “New Journey, a thousand miles begins with a single step”.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 33
Kondisi Makro ekonomi
Kondisi ekonomi Indonesia pada tahun 2016 tumbuh membaik dibandingkan tahun 2015. Tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 sebesar 5,02% meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 sebesar 4,88% (Sumber: www.bi.go.id). Peningkatan kinerja investasi didorong oleh pertumbuhan investasi nonbangunan dalam bentuk kendaraan dan peralatan lainnya. Perbaikan ini terindikasi dari kinerja sektor pertambangan dan perkebunan yang meningkat meski pun belum signifikan. Di sisi lain, investasi bangunan masih melambat sejalan dengan belum kuatnya dukungan investasi sektor swasta (Sumber: www.bi.go.id). Sedangkan di tahun 2017, dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun Anggaran 2017 ditegaskan Pemerintah bahwa dalam 5 tahun ini akan memfokuskan pembangunan infrastruktur terutama di daerah yang melibatkan kontraktor-kontraktor kecil.
Secara global kondisi perekonomian masih melambat. Perlambatan perekonomian global pada 2016 disebabkan beberapa faktor, antara lain penurunan harga komoditas ekonomi penting seperti minyak mentah, logam, serta produksi pangan; melemahnya perdagangan global dan aktivitas produksi di sektor riil. Selain itu ketidakpastian kondisi ekonomi dan politik, terutama terkait kebijakan-kebijakan pemerintah, serta situasi geopolitik kawasan, turut menyumbang perlambatan tersebut.
Harga Batu bara Acuan (HBA) rata-rata selama tahun 2016 mengalami kenaikan menjadi 61,84 dolar AS/ton dibandingkan dengan HBA rata-rata pada tahun 2015 sebesar 60,13 dolar AS/ton (Sumber: www.minerba.esdm.go.id). Tren kenaikan ini salah satunya terjadi setelah China memangkas produksi domestiknya, sehingga konsumen di dalam negeri harus meningkatkan impornya dan naiknya permintaan batu bara dari negara-negara belahan bumi utara pada musim dingin di tahun 2016. (Sumber: www.tambang.co.id).
Dari sisi pendanaan, perbaikan data ekonomi AS, yang tercermin dari menguatnya sektor tenaga kerja dan meningkatnya inflasi, mendorong kenaikan Fed Fund Rate (FFR) pada bulan Desember 2016 dengan kecenderungan kenaikan pada tahun 2017 yang lebih tinggi sehingga berpotensi meningkatkan cost of borrowing di pasar keuangan global. Dengan presiden terpilih AS berencana memangkas pajak dan meningkatkan belanja infrastruktur membuat kebijakan bank sentral bergeser untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat. Sementara itu di Indonesia meski BI rate mengalami beberapa kali penurunan selama tahun 2016, Bank Indonesia menjaga suku bunganya di kisaran 6,50 % di bulan Desember 2016.
Pembahasan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis
Macro Economic Condition
Indonesia’s economic condition in 2016 has improved compared to 2015. Indonesia recorded an economic growth of 5.02% in 2016, an increase compared to Indonesia’s economic growth in 2015, i.e. 4.88% (Source: www.bi.go.id). Investment performance is encouraged by non-building related investment growth in the form of vehicles and other equipment. This improvement is shown by the improving performance of the mining and plantation sector, although it has not significantly improved. On the other hand, the investment in buildings continues to decline due to lack of investment from the private sectors (Source: www.bi.go.id). In contrast, in 2017, the Government Work Program (RKP) Budget Year 2017 emphasizes that the focus for these 5 years will be on infrastructure development especially in areas involving small contractors.
The global economy is still slowing down. The decline of the global economy in 2016 was caused by a number of factors, including: declining prices of important commodities such as: crude oil, metal, and food production; weakening global trade and production activities in the real sector. In addition, economic and political uncertainty, especially related to government policies, as well as the region’s geopolitical situation, contributes to the decline.
In 2016, the average Coal Reference Price (HBA) increased to US$ 61.84/ton compared to the 2015 average of US$ 60.13/ton (Source: www.minerba.esdm.go.id). The increasing trend occurred after China cut down its domestic production, hence domestic customers have to increase their imports and due the demand for coal from countries located in the northern hemisphere during winter in 2016. (Source: www.tambang.co.id).
From the perspective of financing, the improvement of the US’ economy is reflected by a stronger workforce and increasing inflation, encouraging the increase of the Fed Fund Rate (FFR) in December 2016 with a tendency to increase in 2017 hence potentially increasing the cost of borrowing in the global financial market. The elected US president plans to reduce taxes and increase infrastructure expenditure hence resulting in the shift of the central bank’s policy to encourage accelerated economic growth. In Indonesia, even though the BI rate has dropped in a number of occasions in 2016, Bank Indonesia still maintained their interest rate in the 6.50 % range in December 2016.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT34
Tahun 2016 masih menjadi tahun yang cukup menantang bagi Perseroan. Bisnis komoditas secara global dan pertumbuhan sektor pertambangan yang masih belum mengalami perubahan yang signifikan sangat berpengaruh terhadap kinerja Perseroan. Namun melalui strategi bisnis serta dukungan dari para pemegang saham melalui sinergi bisnis dengan afiliasi, Perseroan tetap mampu menunjukkan kinerja yang baik di tahun 2016.
Medan
Pekanbaru
Jambi
Palembang
Pontianak
Banjarmasin
Balikpapan
Samarinda
JakartaSurabaya
Makassar
aspek Pemasaran
Kegiatan pemasaran Perseroan senantiasa selalu berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan konsumen dalam upaya membangun bisnis yang berkelanjutan sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan maka sebaran jaringan pemasaran merupakan salah satu faktor strategis yang mendukung kinerja operasional Perseroan dengan optimal. Perseroan memiliki 11 kantor selain kantor cabang yang berfungsi sebagai jaringan pemasaran Perseroan yang tersebar di DKI Jakarta, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Makassar.
Jaringan pemasaran ini berfungsi untuk menyerap kebutuhan pembiayaan di daerah-daerah yang telah ditentukan dengan mempromosikan produk pembiayaan yang disediakan oleh Perseroan, jaringan ini berfungsi sebagai titik penghubung (point of contact) antara Perseroan yang berkantor pusat di Jakarta dengan nasabah-nasabahnya yang berada di luar Jakarta.
Dengan demikian, Perseroan berharap melalui Jaringan pemasaran yang tersebar di daerah-daerah, komunikasi dengan nasabah dapat terjalin dengan baik dan tentunya dapat memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pihak. Untuk proses pemasaran dan penjualan, Perseroan menyediakan fasilitas pembiayaan baik untuk nasabah korporasi maupun perorangan melalui program-program pembiayaan yang kompetitif, kemudahan dalam pembiayaan, layanan yang berkualitas, tenaga kerja profesional yang terampil dan responsif, penanganan purna jual yang terpadu serta hubungan yang erat dengan pihak pemasok. Selain itu, salah satu keunggulan Perseroan dapat dinilai dari produk-produk berkualitas tinggi serta merek-merek ternama yang dibiayai oleh Perseroan.
The year 2016 remained to be a challenging year for the Company. The global commodity business and growth of the mining sector have not experienced significant change, hence affecting the Company’s performance. However, the Company still displayed good performance in 2016 through its business strategy and support from the shareholders through business synergy and affiliation.
Marketing Aspect
The Company’s marketing activities are constantly oriented to meet consumer needs in an effort to develop a sustainable business in line with the Company’s vision and mission. As a company conducting business in the financing sector, a strategic factors that supports the Company’s optimum operational performance is strategic marketing network. The Company has 11 offices, excluding branch offices, functioning as the Company’s marketing network spread across DKI Jakarta, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Makassar.
This marketing office serves to absorb the need for financing in the designated areas by promoting the financing products offered by the Company. This network also functions as a point of contact between the Company (headquartered in Jakarta) and customers from out of Jakarta.
Therefore, the Company hopes that by spreading the marketing network to various regions, communication with the customers can be well maintained and the best service can certainly be provided to all parties. As a part of the Company’s marketing and sales process, the Company provides various financing facilities, both targeted to corporate and individual clients by providing competitive financing programs, easy financing process, high quality services, skilled and responsive professionals, integrated after-sales management and close relationship with the suppliers. In addition, the Company’s excellence can be assessed from its high quality products and the famous brands financed by the Company.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 35
aspek Keuangan
aset
Aset Perseroan terdiri dari kas dan setara kas, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiyaan konsumen, piutang pembiayaan modal usaha, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain, biaya dibayar dimuka, aset derivatif, aset tetap, aset pajak tangguhan dan aset lain-lain.
Rincian jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan rupiah) (in million rupiah)
aset asset
2016 2015 %
Kas dan setara kas 1.083.223 1.249.562 -13% Cash and cash equivalents
Piutang sewa pembiayaan setelah dikurangi penyisihankerugian penurunan nilaisebesar Rp 205.176 pada 31 Des 2016dan Rp 296.318 pada 31 Des 2015
2.103.772 3.479.034 -40%
Finance Lease receivables- net of allowance for
Impairment losses of Rp 205,176 as of 31 Dec 2016
and Rp 296,318 as of 31 Dec 2015
Piutang pembiayaan konsumen setelah dikurangi penyisihankerugian penurunan nilaisebesar Rp 574 pada 31 Des 2016dan Rp 580 pada 31 Des 2015
2.228.391 834.858 167%
Consumer Finance receivables - net of allowance for
Impairment lossesof Rp 574 as of 31 Dec 2016
and Rp 580 as of 31 Dec 2015
Tagihan anjak piutang – bersih setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 458 pada 31 Des 2016 dan Rp 989 pada 31 Des 2015
23.178 25.524 7%Factoring receivables – net of allowance for
impairment losses of Rp 458 as of 31 Dec 2016 and Rp 989 as of 31 Dec 2015
Piutang pembiayaan modal usaha setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 29.231 pada 31 Des 2016 dan Rp 31.087 pada 31 Des 2015
981.126 920.529 -9%
Working capital financing receivable net of allowance for
impairment losses of Rp 29,231 as of 31 Dec 2016
and Rp 31,087 as of 31 Dec 2015
Biaya dibayar dimuka 1.256 2.992 -58% Prepaid expenses
Piutang lain-lain 248.480 42.462 486% Other receivables
Aset derivatif 6.849 26.582 -74% Derivative asset
Aset tetapsetelah dikurangi penyusutansebesar Rp 14.393 pada 31 Des 2016dan Rp 8.957 pada 31 Des 2015
61.728 57.970 6%
Fixed asset - net of accumulated depreciation
of Rp 14.393 as of 31 Dec 2016and Rp 8.957 as of 31 Dec 2015
Aset pajak tangguhan 52.298 52.031 1% Deferred tax asset
Aset lain-lain 1.477 1.440 3% Other asset
JuMLah aSeT 6.791.778 6.692.984 1% TOTaL aSSeTS
Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 6,791 miliar; angka ini mengalami peningkatan sebesar 1% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015.
Financial aspect
asset
The Company’s assets consist of cash and cash equivalents, finance lease receivables, consumer finance receivables, working capital facility, factoring receivables, other receivables, prepaid expenses, derivative assets, fixed assets, deferred tax assets, and other assets.
Details of the Company’s assets as of 31 December 2016 and 2015 are as follows:
The Company’s total assets as of 31 December 2016 had amounted to IDR 6.791 billion; increased 1% since 31 December 2015.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT36
Liabilitas
(dalam jutaan rupiah) (in million rupiah)
Liabilitas Liabilities
2016 2015 %
Pinjaman yang diterima – bersih 1.083.145 1.439.770 -25% Borrowing – net
Utang obligasi – bersih 3.140.676 1.884.709 67% Bonds payable – net
Medium Term Notes – bersih 850.000 1.649.992 -48% Medium Term Notes – net
Liabilitas Pajak 3.906 5.581 -30% Tax liabilities
Biaya akrual 45.077 47.029 -4% Accrued expenses
Utang lain-lain 206.904 234.253 -12% Other payables
Liabilitas derivatif 8 1.922 -100% Derivative liabilities
Liabilitas imbalan kerja 17.948 21.650 -17% Employee benefits obligation
JuMLah LiaBiLiTaS 5.347.664 5.284.906 1% TOTaL LiaBiLiTieS
Pada tahun 2016, total liabilitas Perseroan adalah sebesar Rp 5,348 miliar, meningkat sebesar Rp 63 miliar atau 1% dari tahun 2015. Hal ini disebabkan oleh obligasi yang telah diterbitkan Perseroan dalam rangka memenuhi pendanaan Perseroan untuk dapat melakukan pembiayaan baru.
ekuitas
Ekuitas Perseroan terdiri dari modal awal pada saat Perseroan didirikan dan modal tambahan (bila ada) serta saldo laba yang dihasilkan oleh Perseroan.
Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan rupiah) (in million rupiah)
ekuitas equity
2016 2015 %
Modal saham – nilai nominal Rp 1.000 (rupiah penuh) per sahamModal dasar – 2.000.000.000 sahamModal ditempatkan dan disetor penuh – 574.885.067 saham
574.885 574.885 - Share capital – par value Rp 1,000 (full amount) per share
Authorized – 2,000,000,000 sharesIssued and fully paid – 574,885,067 shares
Agio Saham 49.367 49.367 - Capital paid in excess of par value
Cadangan lindung nilai arus kas (1.237) 1.151 -207% Cash flow hedging reserve
Saldo laba ditahan 821.099 782.675 4% Retained earnings
JuMLah eKuiTaS 1.444.114 1.408.078 3% TOTaL eQuiTy
Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 1,444 miliar, meningkat sebesar Rp 36 miliar atau 3% dari posisi pada tanggal 31 Desember 2015. Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan pada saldo laba ditahan Perseroan sebesar 4% atau Rp 38 miliar, dari Rp 783 miliar pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp 821 miliar pada tanggal 31 Desember 2016.
Liabilities
In 2016, the Company’s total liabilities was IDR 5.348 billion, increased IDR 63 billion or 1% since 2015. This was due to several matured borrowings as well as issuance of bonds in order to fulfill the Company’s needs of funds to perform new financing activities.
equity
The Company’s equity consists of total authorized capital since the Company had established plus additional capital (if any) and retained earnings acquired by the Company.
The Company’s equity as of 31 December 2016 and 2015 is as follows:
The Company’s total equity as of 31 December 2016 was amounted to IDR 1.444 billion, increased for IDR 36 billion or 3% since the last positition on 31 December 2015. The growth occured due to the increased retained earnings by 4% or IDR 38 billion from IDR 783 billion on 31 December 2015 to IDR 821 billion on 31 December 2016.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 37
Laba Bersih
(dalam jutaan rupiah) (in million rupiah)
Laba Bersih Net income
2016 2015 %
Pendapatan 621.717 676.736 -8% IncomeBeban 511.857 535.822 -4% ExpensesLaba sebelum pajak penghasilan 109.860 140.914 -22% Income before taxBeban pajak penghasilan 7.128 13.672 -48% Income tax expenseLaba bersih 80.895 110.450 -27% Net incomePendapatan komprehensif lain setelah pa-jak (1.168) 2.760 -156% Other comprehensive income net of tax
Jumlah pendapatan komprehensif 79.727 113.210 -30% Total comprehensive incomeLaba bersih per saham dasar(rupiah penuh) 141 192 -27% Basic earnings per share
(full amount)
Pendapatan
(dalam jutaan rupiah) (in million rupiah)
Pendapatan revenue
2016 2015 %
Sewa pembiayaan 224.530 449.173 -50% Finance lease
Pembiayaan konsumen 210.737 73.976 185% Consumer financing
Anjak piutang 259 10.733 -98% Factoring
Pembiayaan modal usaha 26.561 7.927 235% Working capital facility
Pendapatan bunga dan lain-lain 159.630 134.927 18% Interest and other income
JuMLah PeNDaPaTaN 621.717 676.736 -8% TOTaL iNcOMe
Pendapatan Perseroan diperoleh dari pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan pembiayaan modal usaha, pendapatan anjak piutang serta pendapatan bunga dan lain-lain. Total pendapatan perseroan pada tahun 2016 sebesar Rp 621 miliar, dimana angka ini terjadi penurunan sebesar Rp 55 miliar atau 8% dibandingkan tahun 2015 dimana total pendapatan sebesar Rp 677 miliar. Penurunan pendapatan ini merupakan dampak dari penurunan pada sewa pembiayaan alat berat. Menurunnya sewa pembiayaan alat berat salah satunya dikarenakan oleh segmen pertambangan yang masih belum membaik.
Pendapatan sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, pembiayaan modal usaha serta anjak piutang merupakan penghasilan bunga yang diterima dari konsumen sesuai dengan perjanjian pembiayaan yang disepakati. Jumlah pendapatan ini merupakan total pendapatan bunga setelah dikurangi dengan beban bunga.
Pendapatan bunga dan lain-lain terdiri dari keterlambatan pembayaran angsuran pembiayaan oleh nasabah maupun administrasi yang dicatat pada saat realisasi dan juga berasal dari tingkat bunga yang diberikan oleh bank atas penempatan dana Perseroan di rekening pada bank bersangkutan.
Net income
revenue
The Company’s revenue is acquired from the finance lease, consumer financing, working capital facility, factoring as well as the interest and other income. The Company’s total revenue in 2016 was IDR 621 billion, which is slightly decreased by IDR 55 billion or 8% compared to the total income in 2015 which had amounted to IDR 677 billion. The decreased amount was affected by the decrement in heavy equipment finance lease. The decrement in finance lease is caused by the stagnant condition in mining segment.
Income from the finance lease, consumer financing, working capital facility and factoring are the interest income acquired from the customer based on the financing agreement. These incomes are calculated from total interest income minus interest expense.
Interest and other income consist of penalty fee as well as the administration charges booked upon realization as well as the interest rate of the placement fund given by the related bank to the Company.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT38
Beban
Beban Perseroan terdiri atas beban bunga dan keuangan, beban usaha serta penyisihan kerugian penurunan nilai.
(dalam jutaan rupiah) (in million rupiah)
Beban expenses
2016 2015 %
Beban bunga dan keuangan 409.978 340.236 20% Interest and financing charges
Beban usaha 73.802 74.422 -1% Operating expenses
Penyisihan kerugian penurunan nilai 28.077 121.164 -77% Allowance for impairment losses
JuMLah BeBaN 511.857 535.822 -4% TOTaL eXPeNSeS
Total beban Perseroan pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 4% dibanding tahun 2015. Penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh turunnya penyisihan kerugian penurunan nilai.
Beban bunga dan keuangan terdiri atas beban bunga dan biaya-biaya terkait pinjaman, obligasi dan MTN serta biaya-biaya lainnya.
Nilai beban bunga dan keuangan tahun 2016 sebesar Rp 410 miliar. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 21% atau sebesar Rp 70 milliar.
Total beban usaha Perseroan untuk tahun 2015 adalah sebesar Rp 74,4 miliar angka ini turun sebesar 1% pada tahun 2016 sehingga berjumlah Rp 73,8 miliar. Penyisihan kerugian penurunan nilai oleh Perseroan dilakukan berdasarkan penelaahan terhadap kerugian serta tingkat kolektabilitas piutang secara historis.
arus Kas
Berikut tabel arus kas Perseroan sepanjang tahun 2016 yang disusun menggunakan metode langsung yaitu dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan:
dalam jutaan rupiah in million rupiah
arus Kas cash Flow
2016 2015 %
Arus kas bersih diperoleh dariaktivitas operasi (259.834) 327.506 -179% Net cash flows provided from
operating activities
Arus kas bersih digunakanuntuk aktivitas investasi (9.194) (55.360) -83% Net cash flows used in
investing activities
Arus kas bersih untukaktivitas pendanaan 98.471 (762.649) 113% Net cash flows used in
financing activities
Penurunan bersihkas dan setara kas (170.557) (490.503) 66% Net decrease
cash and cash equivalents
Penyesuaian atas selisih kursDari saldo kas dan setara kas 4.218 36.869 -89% Foreign exchanges adjustment
in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas awal tahun 1.249.562 1.703.196 -27% Cash and cash equivalentsat beginning of year
Kas dan setara kas akhir tahun 1.083.223 1.249.562 -14% Cash and cash equivalentsat end of year
expenses
The Company’s expenses consist of interest and financing charges, operating expenses and allowance for impairment losses.
The Company’s total expenses had decreased as much as 4% in 2016 compared to the last year in 2015. This decrement was mostly caused by the reduction of impairment losses.
Interest and financing charges consist of interest and the other fee related to loan, bonds and MTN.
Interest and financial charges in 2016 was amounted to IDR 410 billion. This amount had increased as much as 21% or IDR 70 billion from the previous year.
The Company’s total operating expense in 2015 was IDR 74.4 billion in which this amount had decreased 1% compared to the amount of IDR 73.8 billion in 2016. The allowance for impairment losses was based on historical review of losses and receivable collectability of the Company.
cash Flow
The Company’s cash flow throughout 2016 compiled using direct method that is categorizing it into operating, investing and funding activities as illustrated below:
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 39
Pada akhir tahun 2016 jumlah kas dan setara kas Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp 166 milliar jika dibandingkan dengan jumlah kas dan setara kas di awal tahun. Penurunan sebesar 14% tersebut sebagian besar disebabkan oleh arus kas keluar dari aktivitas operasi Perseroan sebesar Rp 260 milliar. Sedangkan dari sisi pendanaan Perseroan menerima arus kas bersih sebesar Rp 98 miliar.
rasio – rasio dan Kolektabilitas Piutang
rasio Keuangan Financial ratio
2016 2015
Pinjaman Terhadap Ekuitas (x) 3.51 3.53 Debt to Equity Ratio (x)
Pengembalian Terhadap Ekuitas (%) 6% 8% Return On Equity (%)
Pengembalian Terhadap Aset (%) 1% 2% Return On Asset (%)
Rasio antara pinjaman terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) menunjukkan kemampuan Perseroan untuk membayar kembali kewajibannya. Pada tahun 2016 posisi Debt to Equity ratio Perseroan memenuhi ketentuan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.29/POJK.05/2014 tanggal 19 November 2014 tentang Perseroan Pembiayaan dimana maksimal Debt to Equity ratio adalah 10 kali. Posisi Debt to Equity ratio Perseroan tahun 2016 ini lebih baik dari posisinya di tahun 2015.
Tingkat profitabilitas Perseroan dapat diukur menggunakan rasio antara pengembalian terhadap ekuitas serta rasio antara pengembalian terhadap aset. Kedua rasio tersebut menunjukan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari modal yang ditanamkan dan dari aset yang dimiliki oleh Perseroan.
Posisi pengembalian terhadap ekuitas Perseroan pada 2016 mengalami penurunan sebesar 2% menjadi 6%. Sedangkan pengembalian terhadap aset secara berturut-turut pada tahun 2016 dan 2015 adalah sebesar 1% dan 2%.
2012 2013 2014 2015 2016
0.86%
7,2796.892
6,197 6,337 6,486
1.78%
0.61%
1.99% 1.63%
1.01%1.52% 1.44%
1.61%
Piutang Pembiayaan Kotor (dalam miliar rupiah) /Gross Receivable (in billion IDR)Tertunggak 61-90 hari / Overdue 61-90 daysTertunggak >90 hari / Overdue >90 days
Kolektabilitas Piutang Pembiayaan KotorGross Account Receivable Collectability
At the end of 2016, the Company’s net cash and cash equivalent had decreased to the amount of IDR 166 billion compared to the amount in the earlier year. The decrement of 14% is mostly caused by the Company’s cash outflow from operational activities amounted to IDR 260 billion. In terms of funding, the Company received net cash flow in total of IDR 98 billion.
ratios and receivable collectability
A company’s ability to repay its liability can be measured from its Debt to Equity Ratio. In 2016, the Company’s Debt to Equity ratio met the provisions of the Financial Services Authority Regulation No. 29/POJK.05/2014 dated 19 November 2014 on Financing Company with a maximum Debt to Equity ratio of 10 times. The Company’s Debt to Equity ratio in 2016 was better than what it was in 2015.
The Company’s profitability can be measured through its ratio of return on equity and return on assets. These ratios indicate the Company’s ability to generate net income from the capital invested and the assets owned by the Company.
In 2016, the Company’s return on equity decreased by 2%, becoming 6%. On the other hand, the return on assets in 2016 and 2015 were respectively 1% and 2%.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT40
Seiring dengan masih melemahnya sektor pertambangan yang merupakan penyumbang terbesar bagi portofolio Perseroan, tingkat kolektabilitas Perseroan mengalami sedikit penurunan. Piutang tertunggak lebih dari 90 hari meningkat dari 1,44% di tahun 2015, menjadi 1,61% di tahun 2016. Namun piutang tertunggak lebih dari 60 hari berhasil ditekan dari 1,63% di tahun 2015 menjadi 1,01% di tahun 2016. Selanjutnya, Perseroan telah menyiapkan penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 536 milliar pada tahun 2016, jumlah ini dinilai cukup untuk mengantisipasi kerugian yang mungkin terjadi di masa mendatang.
2012 2013 2014 2015 2016
275.5313.8 315.24 301.97
235.53
Sewa Guna Usaha (dalam miliar rupiah) / Financial Lease (in billion IDR) Pembiayaan Konsumen (dalam miliar rupiah) / Consumer Finance (in billion IDR) Anjak Piutang (dalam miliar rupiah) / Factoring (in billion IDR) Fasilitas Modal Usaha (dalam miliar rupiah) / Working Capital Facility (in billion IDR)
Penyisihan Kerugian Penurunan NilaiAllowance for Impairment Lossess
Struktur Modal
Pemegang Saham / Shareholders
Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor
penuh/ Number of shares
issued and fully paid
Persentase Kepemilikan (%)/
Ownership Percentage (%)
Jumlah (rp000)/Total (rp000)
PT Sedaya Multi Investama 344.931.040 60% 344.931.040
Marubeni Corporation 201.209.774 35% 201.209.774
PT Marubeni Indonesia 28.744.253 5% 28.744.253
Total 574.885.067 100% 574.885.067
Kebijakan Struktur Modal
Ketentuan modal minimal Perusahaan Pembiayaan diatur pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.28/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Pembiayaan. Dalam ketentuan tersebut diatur badan hukum perseroan terbatas harus memiliki modal disetor paling sedikit Rp 100.000.000.000. Anggaran Dasar Perseroan mengatur jumlah modal dasar Perseroan adalah sebesar Rp 2 triliun yang terbagi atas 2 miliar lembar saham dengan nominal Rp 1.000 untuk untuk setiap lembar saham. Dari modal dasar tersebut, sebanyak 574.885.067 lembar saham telah ditempatkan oleh para pemegang saham, sehingga modal ditempatkan Perseroan berjumlah Rp 574.885.067.000 yang mana jumlah tersebut telah memenuhi ketentuan modal minimal Perusahaan Pembiayaan pada peraturan di atas.
The mining sector that remains as the largest contributor for the Company’s portfolio is still weakened, hence the Company’s collectability rate has slightly decreased. Receivables overdue for more than 90 days have increased from 1.44% in 2015, to 1.61% in 2016. However, the receivables overdue for more than 60 days have been minimized from 1.63% in 2015 to 1.01% in 2016. However, the Company has prepared allowance for impairment losses amounting to IDR 536 billion in 2016, this amount is deemed sufficient to anticipate any future losses that may occur.
capital Structure
capital Structure Policy
Provisions on the minimum capital requirement for Financing Companies are set forth in the Financial Services Authority (FSA) Regulation No. 28/POJK.05/2014 on Business License and Institutionalism of Financing Companies. The provision regulates that the minimum Paid-up Capital required from limited liability companies is IDR 100,000,000,000. The Company’s Articles of Association regulate that the Company’s authorized capital shall amount to IDR 2 trillion, which is divided to 2 billion shares valued IDR 1,000 per share. Out of the authorized capital, a total of 574,885,067 shares has been placed by the Shareholders, hence the Company’s issued capital amounts to IDR 574,885,067,000 which has met the required minimum capital for Financing Companies set in the regulation mentioned above.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 41
Perbandingan Struktur Permodalan Tahun 2015 Dan 2016
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh tercatat sebesar Rp 574,9 miliar dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan jumlah agio saham Perseroan pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp 49,4 miliar, dimana keduanya tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya.
Jumlah cadangan lindung nilai arus kas pada tahun 2016 mengalami penurunan 207% dibandingkan pada tahun 2015. Jumlah saldo laba Perseroan pada tahun 2016 mengalami kenaikan 5% menjadi sebesar Rp 821 miliar dari angka Rp 783 miliar pada tahun 2015. Pada Tahun 2016 Perseroan telah membagikan dividen sebesar Rp 40 miliar.
(dalam jutaan rupiah) (in million rupiah)
Perbandingan Struktur Permodalan / capital Structure comparison
2016 2015
Modal Saham 574.885 574.885 Capital issued and fully paid
Agio Saham 49.367 49.367 Capital paid in excess of par value
Cadangan lindung nilai arus kas (1.237) 1.151 Cash flow hedging reserve
Saldo Laba 821.099 782.675 Income Balance
JuMLah 1.444.114 1.408.078 TOTaL
Kebijakan Dividen
Pembagian dividen untuk para pemegang saham Perseroan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai liabilitas ketika dividen diputuskan berdasarkan keputusan Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 7 April 2016, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen sejumlah Rp 35,068 juta dari laba bersih tahun 2015. Pada tanggal 22 September 2015, Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris telah menyetujui pembagian dividen interim tunai sebesar Rp 20,230 juta dari hasil operasi tahun 2015 (Rp 35 per saham, dalam Rupiah penuh).
Pada tanggal 3 Oktober 2016, Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris telah menyetujui pembagian dividen interim tunai sebesar Rp 8,623 juta dari hasil operasi tahun 2016 (Rp 15 per saham, dalam Rupiah penuh). Dividen Interim tersebut telah didistribusikan pada 17 Oktober 2016.
(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)
Kebijakan Dividen Dividend Policy
uraian 2016 2015 Description
Laba Bersih setelah Pajak 80.895 110.450 Net Income after Tax
Persentase Dividen 50% 50% Percentage of Dividend
Dividen yang Dibagikan 40.448 55.298 Dividend Distributed
Dividen per Lembar Saham(dalam Rupiah penuh) 70 96 Dividend per share
(in full amount Rupiah)
2015 and 2016 capital Structure comparison
The number issued capital and paid-up capital booked was IDR 574.9 billion, with a nominal value of IDR 1,000 per share and the amount of premium shares of the Company in 2016 booked was IDR 49.4 billion, both of which remained the same as previous years.
The total cash flow hedging reserve in 2016 has declined by 207% compared to 2015. The Company’s total retained earnings in 2016 have increased by 5%, reaching IDR 821 billion from IDR 783 billion in 2015. In 2016, the Company has paid dividends amounting to IDR 40 billion.
Dividend Policy
The dividend shared to the Company’s shareholders is recognized as a liability in the financial statements in the same period when it was approved by the Company’s shareholders. Interim dividend payment is recognized as a liability at the same time the dividends are approved based on the Board of Directors’ decree with approval from the Board of Commissioners in accordance with the Company’s Articles of Association.
At the Annual General Meeting of Shareholders on 7 April 2016, the shareholder s agreed on a final dividend payment of IDR 35.068 million of the net income in 2015. On 22 September 2015, the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners have agreed on an interim dividend amounting to IDR 20.230 million from the operations in 2015 (IDR 35 per share, in Rupiah).
On 3 October 2016, the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners have agreed on an interim dividend amounting to IDR 8.263 million from the operations in 2016 (IDR 15 per share, in Rupiah). The Interim Dividend was distributed on 17 October 2016.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT42
Pendanaan
Sebagai sebuah perusahaan pembiayaan, kemampuan Perseroan dalam memperoleh pendanaan adalah faktor penting guna mendukung pembiayaan yang kompetitif dimana sumber pendanaan Perseroan sangat tergantung kepada ketersediaan dana pihak perbankan dan pasar modal. Oleh sebab itu, Perseroan melakukan diversifikasi mata uang, sumber dan jenis pendanaan. Strategi ini juga digunakan Perseroan untuk menjamin ketersediaan dana dengan jangka waktu yang sesuai dengan pembiayaan.
Kebijakan matching policy antara pendanaan terhadap pembiayaan dilakukan Perseroan untuk menghindari risiko kerugian akibat fluktuasi nilai tukar mata uang dan suku bunga. Maka Perseroan melakukan transaksi lindung nilai (hegde) atas fasilitas pendanaan yang menggunakan valuta asing demi menghindari timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga. Perseroan akan melakukan cross currency swap (CCS) terhadap fasilitas pendanaan dalam mata uang asing jika akan digunakan untuk pembiayaan dalam mata uang Rupiah, sedangkan untuk fasilitas dengan bunga mengambang akan dilakukan lindung nilai melalui interest rate swap (IRS).
Komposisi pendanaan Perseroan pada akhir tahun 2016 dalam mata uang Rupiah adalah sebesar 82% dan mata uang USD sebesar 18%. Pendanaan Perseroan diperoleh melalui fasilitas pinjaman bilateral, sindikasi atau club deal, Medium Term Notes dan obligasi.
Struktur Pendanaan Funding Structure
Jenis Pendanaan uSD iDr Type of Loan
Bilateral 4.31% 3.72% Bilateral
Sindikasi atau club deal 13.34% - Syndicated or Club Deal
Medium Term Notes - 16.71% Medium Term Notes
Obligasi - 61.92% Bond
Total 17.65% 82.35% Total
Diversifikasi sumber pendanaan dilakukan Perseroan untuk menghindari risiko terbatasnya likuiditas dari sumber pendanaan tertentu. Oleh karena itu, sumber pendanaan Perseroan dapat berasal dari pinjaman offshore dan onshore. Sampai dengan akhir tahun 2016, pendanaan terbesar bersumber dari pinjaman onshore sebesar 82% dan sumber pendanaan dari pinjaman offshore sebesar 18%.
18%
82%ONSHORE
OFFSHORE
Funding
As a financing company, the Company’s ability to obtain funding is an important factor to support competitive financing. The Company’s source of funds highly depends on the availability of funds from the banks and capital market. Therefore, the Company has diversified the currency, source and type of funding. The Company also used this strategy to guarantee the availability of funds in line with the financing time line.
The Company prepared a matching policy for funding and financing to avoid risks of loss due to fluctuation in the exchange rate and interest rate. Therefore, the Company carries out hedge transactions for the funding facilities in foreign currency to avoid unforeseen business risks. The Company will perform a cross currency swap (CCS), using foreign currency for funding facilities and IDR for financing. On the other hand, hedge through interest rate swap (IRS) will be applied for floating rate facilities.
The composition of Company funding as of the end of 2016 is 82% in IDR currency and 18% in USD currency. The Company obtains funding through bilateral loans, syndication or club deal, Medium Term Notes and bonds.
The Company diversifies the source of funding to avoid risks of limited liquidity from certain sources of funds. Therefore, the Company’s source of funding can be from offshore and onshore loans. As of the end of 2016, the largest source of funding is from onshore loans i.e. 82% and offshore loans i.e. 18%.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 43
Pada bulan Juni 2016, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 dengan total dana yang berhasil dihimpun adalah sebesar Rp 1,65 miliar. Pada bulan Februari 2016 Pefindo kembali menegaskan rating idAA- (Double A Minus) untuk Perseroan, dan rating AA (Double A - idn) dari Fitch Ratings pada bulan Desember 2016.
Perseroan juga memperoleh pinjaman bilateral dengan PT United Tractors, Tbk (UT), dalam bentuk direct loan sebesar Rp 1 triliun guna medukung pembiayaan produk-produk dari UT.
Perbandingan antara Target awal Tahun dan realisasi Tahun 2016, serta Proyeksi 2017
Pada awal tahun 2016, Perseroan menetapkan target angka pembiayaan baru yaitu sebesar Rp 3 triliun. Dengan kondisi harga komoditas yang belum memberikan kontribusi signifikan cukup memberi dampak terhadap pembiayaan baru diakhir tahun 2016. Namun demikian, dengan adanya kerjasama dengan perusahaan afiliasi baik dalam bentuk pembiayaan bersama maupun program-program pembiayaan dengan struktur yang menarik dapat membantu Perseroan untuk mencapai angka pembiayaan baru yang cukup baik. Realisasi jumlah pembiayaan baru Perseroan pada tahun 2016 sebesar Rp 3,05 triliun yaitu 101,7% dari target awal.
Selain itu pada awal tahun 2016, Perseroan juga menargetkan pendapatan sebesar Rp 556 miliar dengan target laba bersih sebesar Rp 80 miliar. Pada akhir tahun 2016 pendapatan Peseroan mencapai Rp 622 miliar dengan laba bersih Rp 81 miliar. Realisasi angka pendapatan berada 12% diatas target sedangkan untuk laba bersih berada 1% diatas target yang dicanangkan.
Total aset yang ditargetkan Perseroan pada awal tahun 2016 adalah sebesar Rp 6,7 triliun. Total aset Perseroan sesuai dengan target awal tahun 2016.
(dalam jutaan rupiah) (in million rupiah)
Perbandingan antara Target awal Tahun Buku dengan realisasi Tahun 2015 dan Proyeksi Tahun 2016 / comparison between Target at the Beginning of Fiscal year with 2015 realization and 2016 Projection
realisasirealization
2016
Target Target2016
Pencapaian realization
(%)
Target Target2017
Penghasilan 621.717 556.145 112% 648.278 Income
Beban 533.694 449.158 119% 528.866 Expense
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 88.022 106.987 82% 119.412 Net Income Before Income Tax
Beban Pajak Penghasilan 7.128 26.747 27% 29.342 Income Tax
Laba Tahun Berjalan 80.895 80.240 101% 90.070 Profit for The Year
In June 2016, the Company issued a Shelf Registration Bond II with Fixed Interest Rate Phase I Year 2016 amounting to IDR 1.65 trillion. The Company obtained Pefindo’s idAA- (Double A Minus) in February 2016 and AA (Double A - idn) Fitch rating in December 2016.
The Company also obtained bilateral loans from PT United Tractors Tbk, in the form of a direct loan amounting to IDR 1 trillion to finance UT products.
comparison Between The Target in The Beginning Of The year and realization in 2016, as Well as 2017 Projection
At the beginning of 2016, the Company set a new financing target i.e. IDR 3 trillion. The fact that commodity prices have not provided significant contribution has affected new financing in the end of 2016. However, partnership with affiliated companies in the form of joint financing or financing programs with interesting structure can support the Company in achieving a higher amount of new financing. The Company’s total new financing realized in 2016 amounts to IDR 3.05 trillion i.e. 101.7% of the original target.
In addition, in the beginning of 2016, the Company also targeted a revenue of IDR 556 billion, with a target net profit of IDR 80 billion. At the end of 2016, the Company’s revenue reached IDR 622 billion, with a net profit of IDR 81 billion. The revenue realized exceeded the target by 12% and net profit realized exceeded the target by 1%.
The Company’s total asset for 2016 was in line with the target set at the beginning of 2016, i.e. IDR 6.7 trillion.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT44
Prospek Bisnis 2017
Meski harga batu bara mulai merangkak naik pada akhir tahun 2016, Perseroan memproyeksikan dampak bisnisnya belum akan signifikan di dalam waktu dekat ini. Hal ini mendorong Perseroan untuk memperluas fasilitas pembiayaannya yaitu melalui fasilitas modal usaha, serta fasilitas lainnya sesuai dengan ketentuan yang tertuang pada peraturan OJK khususnya bagi perusahaan pembiayaan. Pengembangan bisnis juga akan dilakukan dengan memanfaaatkan potensi sinergi dalam jaringan Grup Astra.
Pertumbuhan justru terlihat lebih jelas dari sektor konstruksi yang didukung dengan komitmen pemerintah untuk peningkatan pembangunan infrastruktur di tanah air. Sektor konstruksi yang memiliki karakteristik jangka pendek mendorong para nasabah di sektor ini untuk mengutamakan skema penyewaan alat berat dibandingkan melalui sewa pembiayaan. Hal ini tentu saja menjadi dorongan positif serta potensi bisnis bagi Perseroan. Untuk memanfaatkan peluang tersebut, Perseroan menyiapkan anak perusahaan yang akan melayani bisnis tersebut, dan akan mulai beroprasi pada awal tahun 2017.
Disamping itu, untuk menghadapi situasi pasar yang penuh tantangan, Perseroan terus berkomitmen memastikan keberlanjutan serta pertumbuhan bisnisnya dimasa mendatang dengan terus memperkuat fungsi asset management; peningkatan implementasi risk management dan proses akuisisi yang dilakukan melalui analisa yang lebih mendalam dan tepat sasaran.
informasi Material investasi, ekspansi, Merger, akuisisi, Dan restrukturisasi hutang/Modal
Sepanjang tahun 2016 secara umum Perseroan tidak melakukan kegiatan material mengenai IInvestasi, Ekspansi, Merger, Akuisisi serta Restrukturisasi baik hutang ataupun modal. Namun pada akhir tahun 2016 Perseroan mempersiapkan ekspansi bisnis dengan mempersiapkan pembentukan 1 anak perusahaan. Anak perusahaan tersebut direncanakan akan mulai beroperasi di tahun 2017 guna mendukung bisnis Perseroan.
informasi Material Transaksi afiliasi
Transaksi dengan pihak terafiliasi yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2016 adalah sebagai berikut:
• PTUnitedTractorsTbk
Pada tanggal 12 Mei 2016, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT United Tractors Tbk untuk memberikan fasilitas pembiayaan yang menarik dan kompetitif kepada pelanggan. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.
2017 Business Prospect
The Company predicts that the business impacts will not be significant in the near future although the price of coal has gradually increased at the end of 2016. This encourages the Company to extend their financing facilities i.e. through business capital facilities, as well as other facilities in line with the provisions provided in the FSA regulation particularly for financing companies. Business will also be developed by utilizing potential for synergy in the Astra Group network.
The growth was actually more apparent in the construction sector supported by the government’s commitment to increase infrastructure development in the country. The construction sector has short term characteristics encouraging the customers in this sector to prioritize the heavy equipment lending scheme rather than through finance lease. This certainly becomes a positive driver and business potential for the Company. To utilize this opportunity, the Company has prepared a subsidiary that will be providing the business services, and will commence its operations in the beginning of 2017.
In addition, to face the challenging market, the Company continually commits to ensure business sustainability and growth in the future by strengthening asset management functions, increasing the implementation of risk management and acquisition process through a more in-depth and on-target analysis.
information on material investment, expansion, merger, acquisition, and capital/debt restructuring
Throughout 2016, the Company did not generally conduct any material activity related to Investment, Expansion, Mergers, Acquisition, as well as Capital or Debt Restructuring. However, in 2016 the Company had prepared a new business expansion by preparing the establishment of 1 subsidiary. It is planned to be actively operating in 2017 in order to support the Company’s business.
information On Material affiliate Transaction
Affiliated party transaction which had been performed by the Company throughout 2016 is as follows:
• PTUnitedTractorsTbk
On 12 May 2016, the Company signed a cooperation agreement with PT United Tractors Tbk to provide a competitive financing facility of heavy equipments. This agreement will be expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 45
• PTFederalInternationalFinance(FIF)
Pada tanggal 31 Oktober 2013, Perseroan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama without recourse dengan PT Federal International Finance (FIF) dan telah dilakukan perubahan pertama pada tanggal 24 Februari 2015 dan diubah kembali dengan Perubahan Kedua Perjanjian Kerjasama pada tanggal 19 Januari 2016 serta kemudian diubah kembali dengan Perubahan Ketiga Perjanjian Kerjasama pada tanggal 02 Maret 2016.
informasi Dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan akuntanPendirian anak Perusahaan
Perseroan telah mendirikan anak perusahaan yang bernama PT Surya Cakra Anugerah Nusantara (“SCAN”) berdasarkan Akta Notaris Nanny Wiana Setiawan, S.H. Nomor 1 , tanggal 3 Februari 2017. Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 14 Februari 2017 melalui Surat Keputusan Nomor AHU-0007086.AH.01.01.TAHUN 2017. Perseroan merupakan pemegang 99% (sembilan puluh sembilan persen) saham pada SCAN.
SCAN berdomisili di 18 Office Park, Lantai 23, Jl. T.B. Simatupang No. 18, Jakarta 12520
Kasus hukum
Berdasarkan Tanda Bukti Lapor No. TBL/528/I/2016/PMJ/Dit.Reskrimsus tertanggal 31 Januari 2017, Perseroan telah mengajukan Laporan Kepolisian terkait dengan adanya dugaan tindak pidana Penggelapan dan/atau Pemalsuan, dan/atau Tindak Pidana Pencucian Uang yang diduga dilakukan oleh oknum pejabat/pegawai pada salah satu bank nasional yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ("Bank") dan/atau pihak lain. Dugaan tindak pidana tersebut terkait dengan dana Perseroan sebesar Rp110.000.000.000 (seratus sepuluh miliar Rupiah) (dalam rupiah penuh) yang belum dapat ditarik kembali oleh Perseroan. Bank menginformasikan bahwa dana tersebut menjadi objek investigasi pihak yang berwenang terkait dugaan tindak pidana pemalsuan dan/atau tindak pidana pencucian uang.
Selanjutnya atas kasus tersebut, Perseroan telah mengajukan gugatan hukum perdata yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 14 Maret 2017 dengan No. 154/PDT.G/2017/PN.JKT.PST.
Sampai dengan tanggal laporan tahunan ini diterbitkan, status dari kasus hukum masih dalam proses.
Perubahan Keempat Perjanjian Kerjasama dengan FiF
Pada tanggal 9 Januari 2017, Perseroan telah melakukan perubahan keempat atas Perjanjian Kerjasama dengan FIF. Perjanjian ini akan berakhir jika ada penghentian dari salah satu pihak secara tertulis.
• PTFederalInternationalFinance(FIF)
On 31 October 2013, the Company signed a without recourse joint financing agreement with PT Federal International Finance (FIF) and had its first amendment on 24 February 2015 which later signed another amendment on 19 January 2016 followed by the third amendment on 2 March 2016.
Subsequent information and Material Facts
The establishment of Subsidiary company
The Company has established its subsidiary, with the name PT Surya Cakra Anugerah Nusantara (“SCAN”) based on Notarial Deed of Nanny Wiana Setiawan, S.H. No. 1 dated 3 February 2017. The establishment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia through its Decision Letter Number AHU-0007086.AH.01.01.Year 2017 dated 14 February 2017. The Company own 99% (ninety nine percent) shares in SCAN.
SCAN's domicile is at 18 Office Park, 23rd Floor, Jl. T.B. Simatupang No. 18, Jakarta 12520.
Legal case
Based on Report No. TBL/528/I/2016/PMJ/Dit.Reskrimsus dated 31 January 2017, the Company has reported the allegation of criminal offense of Embezzlement and/or Banking Crime and/or Money Laundering allegedly committed by official/employee of a national bank listed on Indonesia Stock Exchange (“the Bank”) and/or other party. The Alleged criminal action relates to Company’s funds amounting Rp110,000,000,000 (one hundred and ten billion Rupiah) (full amount) that can not be withdrawn by the Company. The Bank informed that Company’s funds become the object of investigation by the authorities on the alleged criminal offense of forgery and/or money laundering.
Thereafter, the Company has also filed a civil claim at Central Jakarta Court on 14 March 2017 with reference No. 154/PDT.G/2017/PN.JKT.PST.
Until the date of this annual report, the status of litigation case is still pending.
FiF Fourth amendment
On 9 January 2017, the Company had made the fourth amendment of the Agremeent with FIF. It will expired if one of the party terminate this agreement through a written notification.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT46
Perubahan Peraturan dan Dampaknya Terhadap Kinerja Perseroan
Pada tahun 2016, baik Bank Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan beberapa peraturan yang berdampak langsung bagi Perseroan. Berikut peraturan-peraturan yang dikeluarkan dan dampaknya bagi Perseroan:
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 27/POJK.03/2016 Tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan.
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.
3. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 10/SEOJK.05/2016 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dan Laporan Hasil Penilaian Sendiri Penerapan Manajemen Risiko bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank.
4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 15/SEOJK.05/2016 tentang Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Pembiayaan.
5. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/SEOJK.05/2016 tentang Laporan Bulanan Perusahaan Pembiayaan.
6. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 1/SEOJK.05/2016 tentang Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan.
7. Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 18/10/PBI/2016 Tentang Pemantauan Kegiatan Lalu Lintas Devisa (LLD) Bank dan Nasabah.
Peraturan ini dikeluarkan Bank Indonesia menimbang bahwa transaksi penggunaan devisa perlu dilengkapi dengan bukti pendukung guna mendorong transparansi dan meningkatkan ketersediaan informasi kegiatan lalu lintas devisa (LDD), baik yang dilakukan oleh bank maupun nasabah.
Perseroan yang juga melakukan kegiatan LLD diharuskan memenuhi ketentuan yang telah tertera dalam peraturan Bank Indonesa tersebut. Hal yang harus dilakukan oleh Perseroan dalam rangka memenuhi peraturan ini adalah menyampaikan dokumen pendukung kepada Bank apabila melakukan transaksi LLD berupa transfer dana keluar dalam valuta asing (dengan ketentuan nominal transaksi diatur dalam PBI)
Perkembangan Terakhir Standar akuntansi Keuangan dan Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan
Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut:
• AmandemenPSAK1“PenyajianLaporanKeuangan”;• Amandemen PSAK 16 “Aset Tetap. Agrikultur: Tanaman
Produktif”;• AmandemenPSAK69“Agrikultur”;• Amandemen ISAK 31 “Interpretasi atas Ruang Lingkup
PSAK 13: Properti Investasi”;
regulation changes and its impact Towards The company’s Performance
In 2016, not only Bank Indonesia but also Financial Services Authority released a set of new regulation in which affected the Company. The rules and its impact toward the Company are as follows:
1. Financial Services Authority Regulation Number 27/POJK.03/2016 regarding Fit and Proper Test for the Financial Service Executives
2. Financial Services Authority Regulation Number 29/POJK.04/2016 regarding Annual Report or Public Company.
3. Financial Services Authority Circular Number 10/SEOJK.05/2016 regarding Risk Management Guidelines and Self Assessment Report for Non-Bank Financial Services Company.
4. Financial Services Authority Circular Number 15/SEOJK.05/2016 regarding Implementation of The Good Corporate Governance for Financial Service Company.
5. Financial Services Authority Circular Number 3/SEOJK.05/2016 regarding Monthly Report of Financial Company.
6 Financial Services Authority Circular Number 1/SEOJK.05/2016 regarding the Financial Health Measurement of the Financial Service Company.
7. Bank Indonesia Regulation Number 18/10/PBI/2016 regarding Foreign Exchange Monitor (LLD) between the Bank and Client.
This regulations was issued by Bank Indonesia considering that the transaction of foreign exchange should be equipped by the underlying document in order to encourage the transparency and increasing the availability of foreign exchange flow information conducted both by the bank or clients.
The Company which conducted the foreign exchange flow process to comply with the stipulation stated in Bank Indonesia regulation. In order to comply to this regulation, the Company shall submit underlying documents to the Bank for every foreign exchange transaction such as foreign exchange transfer (with the nominal amount as stipulated in Bank Indonesia Regulation)
recent update on the Financial accounting Standards and its impact Towards Financial Statements
New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the fiscal year started on or after 1 January 2016, are as follows:
• Amendment to SFAS 1 “Presentation of FinancialStatement”;
• AmendmenttoSFAS16“FixedAssets:Agriculture:BearerPlants”;
• AmendmenttoSFAS69“Agriculture”;• AmendmenttoIFAS31“InterpertationofScopeSFAS13:
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 47
• AmandemenPSAK2“LaporanArusKastentangPrakarsaPengungkapan”;
• Amandemen PSAK 46 “Pajak Penghasilan tentangpengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang belum direalisasi”;
• AmandemenPSAK3“LaporanKeuanganInterim”;• AmandemenPSAK24”ImbalanKerja”;• Amandemen PSAK 58 “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki
untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”;• Amandemen PSAK 60 “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”; • Amandemen PSAK 101 “Penyajian Laporan Keuangan
Syariah”;• AmandemenPSAK102“AkuntansiMurabahah”;• AmandemenPSAK103“AkuntansiSalam”;• AmandemenPSAK104“AkuntansiIstishna”;• AmandemenPSAK107“AkuntansiIjarah”dan;• Amandemen PSAK 108 “Akuntansi Transaksi Asuransi
Syariah
Selain itu Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah menerbitkan standar baru amandemen dan interpretasi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2016 (kecuali dinyatakan lain) sebagai berikut:
• AmandemenPSAK4“LaporanKeuanganTersendiri”• AmandemenPSAK5“SegmenOperasi”• AmandemenPSAK7“PengungkapanPihak-pihakBerelasi”• AmandemenPSAK13“PropertiInvestasi”• AmandemenPSAK15“InvestasiPadaEntitasAsosiasidan
Ventura Bersama” • AmandemenPSAK16“AsetTetap”• AmandemenPSAK19“AsetTakBerwujud”• AmandemenPSAK22”KombinasiBisnis”• AmandemenPSAK24”ImbalanKerja”• Amandemen PSAK 25 ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” • AmandemenPSAK53“PembayaranBerbasisSaham”• AmandemenPSAK65”LaporanKeuanganKonsolidasian”
• AmandemenPSAK66”PengaturanBersama”• AmandemenPSAK67”Pengungkapan”KepentinganDalam
Entitas Lain • AmandemenPSAK68”PengukuranNilaiWajar”• AmandemenPSAK110”AkuntansiSukuk”• AmandemenISAK30“Pungutan”• PSAK70“AkuntasiAsetdanLiabilitasPengampunanPajak”
*)
*) Efektif sejak tanggal pengesahan UU Pengampunan Pajak laporan keuangan Perseroan.
Investment Property”;• Amendment to SFAS 2 “Statements of Cash Flows -
Initiative Disclosure”;• Amendment to SFAS 46 “Income Taxes- Recognition of
Deffered Tas Assets for Unrealised Losses”;• AmendmenttoSFAS3”InterimFinancialReporting”;• AmendmenttoSFAS24“EmployeeBenefits”;• AmendmenttoSFAS58“Non-CurrentAssetsHeldforSale
and Discontinued Operations”;• Amendment to SFAS 60 “Financial Instruments:
Disclosures”; • Amendment to SFAS 101 “Presentation of Syariah
Financial Statement”; • AmendmenttoSFAS102”MurabahahAccounting”;• AmendmenttoSFAS103“SalamAccounting”;• AmendmenttoSFAS104“IstishnaAccounting”;• AmendmenttoSFAS107“IjarahAccounting”dan;• AmendmenttoSFAS108“AccountingforSyariahInsurance
Transactions”.
Moreover, the Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accounting (“DSAK-IAI”) has issued the following new standards, amendments and interpretation which are effective as of 1 January 2016 (unless otherwise stated) as follows:
• AmendmenttoSFAS4“SeparateFinancialStatement”• AmendmenttoSFAS5“OperatingSegment”• AmendmenttoSFAS7“RelatedPartyDisclosures”• AmendmenttoSFAS13“InvestmentProperty”• Amendment to SFAS 15 “Investment in Associates and
Joint ventures” • AmendmenttoSFAS16”FixedAsset”• AmendmenttoSFAS19”IntangibleAsset”• AmendmenttoSFAS22”BusinessCombination”• AmendmenttoSFAS24”EmployeeBenefit”• AmendmenttoSFAS25”AccountingPolicies,Changes in
Accounting Estimates and Errors “• AmendmenttoSFAS53”ShareBasedPayment”• Amendment to SFAS 65 ”Consolidated Financial
Statement” • AmendmenttoSFAS66”JointArrangements”• AmendmenttoSFAS67”Disclosureof Interests inOther
Entities” • AmendmenttoSFAS68”FairValueMeasurement“• AmendmenttoSFAS110”AccountingforSukuk”• AmendmenttoIFAS30“Levies”• SFAS 70 "Accounting for Asset and Liability on Tax
Amnesty" *)
*) Effective from the date of enactment of the Tax Amnesty Law
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT48
Explanations of the Company’s operational performance include the type of financing, business segment and operational area. The Company’s operational development throughout 2016 is as presented below.
Type of Financing
To date, the Company has channeled financing in the form of finance lease, consumer finance, working capital facility and factoring. In 2016, the Company has recorded new financing amounting to IDR 3.056 billion, this figure has declined by 1% compared to the new financing in 2015 (IDR 3.090 billion). This decline occurred in finance lease, i.e. IDR 919 billion (2015: IDR 1.349 billion )
The revenue from the Company’s financing activities in 2016 amounted to IDR 622 billion, lower by 8% compared to the Company’s revenue from the previous years. The decline in financing revenue occurred in lfinance lease, i.e. declining by 50% compared to 2015.
Penjelasan kinerja operasional Perseroan meliputi jenis pembiayaan, segmen usaha serta wilayah operasional. Berikut perkembangan operasional Perseroan sepanjang tahun 2016.
Jenis Pembiayaan
Perseroan hingga kini menyalurkan pembiayaannya dalam bentuk sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, fasilitas modal usaha serta anjak piutang. Sepanjang tahun 2016 Perseroan mencatat pembiayaan baru sebesar Rp 3,056 miliar, angka ini mengalami penurunan sebesar 1% dari angka pembiayaan baru tahun 2015 (Rp 3,090 miliar). Penurunan terjadi pada sewa pembiayaan yaitu sebesar Rp 919 miliar (2015: Rp 1,349 miliar)
3,056 3,090
2016 2015
Sewa Pembiayaan (dalam miliar Rupiah) Finance Lease (in billion Rupiah)
Fasilitas Modal Usaha (dalam miliar Rupiah) Working Capital (in billion Rupiah)
Anjak Piutang (dalam miliar Rupiah) Factoring (in billion Rupiah)
Pembiayaan Konsumen (dalam miliar Rupiah) Consumer Finance (in billion Rupiah)
Jumlah pendapatan dari kegiatan pembiayaan yang dilakukan Perseroan selama tahun 2016 berjumlah Rp 622 miliar, lebih rendah 8% dibandingkan dengan pendapatan Perseroan di tahun sebelumnya. Penurunan pendapatan pembiayaan terjadi pada sewa pembiayaan yaitu turun sebesar 50% dibandingkan dengan tahun 2015.
(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)
Financing Income
Uraian 2016 2015 Description
Sewa Guna Usaha 224.530 449.173 Finance LeasePembiayaan Konsumen 210.737 73.976 Consumer FinanceAnjak Piutang 259 10.733 FactoringPembiayaan Modal Usaha 26.561 7.927 Working Capital FinancingTotal 621.717 676.736 Total
Tinjauan OperasionalOperational Review
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 49
Portofolio Nasabah
Portofolio nasabah menjadi salah satu faktor penentu dalam strategi pemasaran dan penjualan, ekspektasi pasar, serta evaluasi kinerja Perseroan. Hingga akhir tahun 2016, Perseroan telah memiliki lebih dari 2.000 database nasabah. Portofolio nasabah Perseroan dapat diklasifikasikan berdasarkan segmen, wilayah, merek, dan mata uang pembiayaan.
Berdasarkan segmen, portofolio nasabah di luar pembiayaan joint financing terbagi atas segmen agro, konstruksi, kehutanan, industri, dan pertambangan. Portofolio nasabah Perseroan terbesar saat ini masih di dominasi oleh segmen pertambangan, yaitu sebesar 58% dari seluruh total portofolio. Portofolio ini mengalami sedikit peningkatan dari posisi tahun sebelumnya yaitu sebesar 54%. Tidak dapat dipungkiri bahwa pertambangan merupakan sektor yang dominan untuk pembiayaan alat berat.
Segmen terbesar setelah pertambangan adalah segmen kehutanan yaitu sebesar 16%, yang diikuti oleh segmen berikutnya yaitu segmen agro, konstruksi dan industri. Perseroan terus melakukan diversifkasi di segmen-segmen lainnya yang dinilai masih cukup baik serta memiliki tingkat risiko lebih rendah untuk mengantisipasi dampak perlambatan dari segmen pertambangan.
16%
9%
8%
8%
58%
Construction
Industrial
Agricultural
Forestry
Mining(Coal & Non Coal) 75%
15%
5%
5%Scania & Bomag
UD Truck
Others
Komatsu
SulawesiJawaSumateraKalimantanJabodetabek
1%2%
10%
15%
72%
Untuk merek unit alat berat yang dibiayai, portofolio pembiayaan alat berat Perseroan masih didominasi oleh merek-merek yang didistribusikan oleh PT. United Tractors Tbk., seperti Komatsu dengan kontribusi sebesar 75%, lalu disusul Scania dan Bomag sebesar 5% serta UD Truck sebesar 5%.
Berdasarkan wilayah, 72% dari total nasabah Perseroan mayoritas berdomisili di Jabodetabek walaupun proyek-proyek nasabah tersebut berlokasi di luar Jawa, seperti Kalimantan dan Sumatera. Selain di Jabodetabek, sebaran nasabah Perseroan juga berada di Kalimantan sebesar 15%, dan di Sumatera sebesar 10%.
Customer Portfolio
Customer portfolio is one of the determining factors in marketing and sales strategy, market expectation, as well as the Company’s performance evaluation. As of the end of 2016, the Company has more than 2,000 customer database. The Company’s customer portfolio can be classified by segment, region, brand, and currency.
By segment, the customer portfolio for sectors other than joint financing is divided into agro, construction, forestry, industry, and mining. The largest Company customer portfolio is currently dominated by mining, i.e. 58% of the total portfolio. This portfolio has slightly increased compared to the previous year, i.e. by 54%. The mining sector is indeed a dominant sector for heavy equipment financing.
The second largest segment after mining is forestry, i.e. 16%, followed by other segments, i.e. agro, construction and industry. The company continues to diversify in other segments assessed to be relatively good and has a lower risk to anticipate the impact of the downturn in mining.
In terms of brand unit financed, the Company’s portfolio is still dominated by the brands distributed by PT. United Tractors, Tbk., such as Komatsu which contributes up to 75%, followed by Scania and Bomag which contributes up to 5% and UD Truck which contributes up to 5%.
By region, 72% of the customers reside in Jabodetabek, although the projects are located outside of Java, such as Kalimantan and Sumatera. In addition to Jadebotabek, 15% of the Company’s customers also reside in Kalimantan, and 10% in Sumatera.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT50
Pembiayaan Perseroan dilakukan dalam dua jenis mata uang, yaitu dalam mata uang Rupiah dan Dolar AS. Pembiayaan dalam mata uang Dolar AS hingga tahun 2016 menyumbang sekitar 19% dari total portofolio pembiayaan Perseroan. Pembiayaan dalam mata uang Dolar AS ini merupakan outstanding dari fasilitas yang diberikan Perseroan untuk mengakomodir kebutuhan nasabah yang memiliki pendapatan dalam mata uang tersebut sebelum diberlakukannya peraturan mengenai transaksi dalam mata uang asing oleh Bank Indonesia.
19%
81%IDR
USD
Pada tahun ini, Perseroan membukukan jumlah pembiayaan baru sebesar Rp 3,05 triliun. Angka ini turun 1% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana Perseroan membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 3,09 triliun. Angka tersebut merupakan hasil dari pembiayaan yang diberikan Perseroan terhadap 504 unit alat berat serta program kerja sama lainnya dengan perusahaan afiliasi.
Sumber Daya Manusia
Salah satu cara untuk meningkatkan daya saing dalam menghadapi situasi bisnis sepanjang tahun 2016, Perseroan secara terus menerus berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya. Sejalan dengan strategi Astra People Roadmap pedoman pengelolaan sumber daya manusia telah dituangkan dalam Astra Human Capital Management (AHCM), sehingga Perseroan secara jangka panjang siap dalam mengelola organisasi yang produktif dan tangguh menghadapi tantangan dengan iklim kerja karyawan yang kondusif. Secara terstruktur AHCM mempunyai 5 (lima) pilar, yaitu Pilar Organization Development Management dan Pilar Culture Management, Pilar Recruitment Management, Pilar People Development Management, Pilar Performance Management dan Pilar Reward Management serta Pilar Industrial Relations Management dan Pilar Termination Management.
Organization Development Management & Pilar Culture Management – Perseroan secara terus menerus mengembangkan sistem dan budaya kerja dalam rangka meningkatkan produktivitas dan engangement karyawan agar tercapai organization effectiveness. Kejelasan visi, misi dan arahan bisnis dituangkan dalam rencana bisnis secara jelas dan terstruktur sampai tinggat individu agar secara bersama-sama proaktif turut berkontribusi dalam memastikan pencapaian kinerja organisasi.
Recruitment Management – Perencanaan daya manusia yang disetujui setiap tahun dalam Man Power Planning (MPP) dilakukan melalui analisa pengukuran produktifitas dan efektifitas organisasi, mekanisme perekrutan untuk mendapatkan sumber daya yang handal dilakukan oleh Perseroan melalui kriteria standar kompetensi tertentu yang dikenal dengan Astra Leadership Competencies (ALC). Pemetaan
The Company provides financing in two currencies, i.e. IDR and USD. As of 2016, the USD financing contributes to approximately 19% of the total portfolio. Financing in USD was provided to accommodate customers who receive their income in the above mentioned currency prior to the enactment of the Bank Indonesia regulation on transactions in foreign currency.
This year, the Company booked IDR 3.05 trillion of new financing. This figure dropped by 1% compared to the previous year where the Company booked IDR 3.09 trillion of new financing. This figure was a result of financing of 504 heavy equipment unit and the other joint programs with Affiliated companies.
Human Capital
One of the Company’s measures to increase competitiveness in facing the business situation throughout 2016 is by continuously committing to develop the skills of their human resources. In line with the Astra People Roadmap strategy, human resource management guidelines have been provided in the Astra Human Capital Management (AHCM), hence in the long term the company is ready to manage a productive and resilient organization in facing the challenges supported by a conducive work environment. Structure wise, the AHCM has 5 (five) pillars, i.e. Organization Development Management and Culture Management Pillar, Recruitment Management Pillar, People Development Management Pillar, Performance Management Pillar and Reward Management Pillar as well as the Industrial Relations Management Pillar and Termination Management Pillar.
Organization Development Management & Culture Management Pillar – The Company continuously develops its work system and culture to increase productivity and employee engagement to achieve organization effectiveness. The vision, mission and directions of the business are listed in the business plan in a clear and structure manner up to the individual level to proactively contribute to ensure the organization’s performance.
Recruitment Management – Human resource planning is approved annually through the Manpower Planning (MPP) by analyzing and measuring the organization’s productivity and effectiveness, the Company implements a recruiting mechanism to hire skilled human resources through specific competency standards and criteria commonly referred to as the Astra Leadership Competencies (ALC). Internal mapping is
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 51
internal dilakukan untuk memastikan bahwa setiap karyawan mempunyai kesempatan yang sama untuk berkarir sedangkan rekrutmen dari luar dilakukan melalui serangkaian proses seleksi yang penerimaan karyawan. Campus Hiring dan edukasi literasi keuangan menjadi salah satu strategi branding untuk menjalin relasi dengan akademis/perguruan tinggi.
People Development Management – Proses menumbuh kembangkan karakter, kompetensi dan karir karyawan untuk mendukung pertumbuhan Perseroan dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Menjadi tantangan bagi Perseroan untuk terus membekali setiap karyawan dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dan tuntutan pekerjaannya. Perencanaan program pelatihan dilakukan berdasarkan hasil pemetaan profil kompetensi karyawan sehingga pemilihan bentuk pengembangan yang diperlukan dapat tepat pada sasaran. Dari hasil pemetaan ini Perseroan dapat membuatkan Individual Development Plan (IDP) dan Individual Career Plan (ICP) khususnya bagi para karyawan yang mempunyai potensi sebagai kader pemimpin masa depan. Hasil pemetaan ini atau yang biasa disebut Human Asset Value (HAV) ini sekaligus juga menjadi sarana bagi Perseroan untuk mempersiapkan kaderisasi jangka panjang yang digambarkan dalam Replacement Table Chart (RTC). Program pengembangan leadership dilakukan melalui Astra Management Development Program (AMDI) dengan program unggulan ABMP, AFMP, AMMP, AGMP, AEP dan AAEP
X.X Tabel anggaran Pelatihan
Pelatihan anggaran / Budget (rp) Training
Program Pengembangan Kepemimpinan 61.066.667 Leadership Development Program
Program Pengembangan Teknis 1.120.541.762 Technical Development Program
Total 1.181.608.429 Total
Performance Management – Proses perencanaan, review, pengarahan dan bimbingan serta penilaian kinerja demi tercapainya tujuan Perseroan. Berdasarkan strategi bisnis Perseroan setiap lini organisasi akan menyusun rencana kerja per fungsi yang juga diterjemahkan dalam rencana kerja individu atau Individual Performance Plan (IPP). Dengan adanya IPP setiap karyawan akan mampu berkontribusi dalam pencapaian kinerja Departemen dan akhirnya pada organisasi. Evaluasi kinerja pada tengah dan akhir tahun menjadi ajang untuk memberikan arahan dan bimbingan bagi seluruh karyawan.
Reward Management – Proses pengelolaan sistem reward kepada karyawan yang sesuai dengan nilai jabatan (job value), kontribusi dan kompetensi untuk memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Job Value yang merupakan hasil nilai evaluasi jabatan menjadi pedoman dalam menentukan penggolongan dan harga sebuah jabatan serta sistem remunerasi yang diberikan kepada karyawan. Pada tahapan ini pemberian reward termasuk juga promosi karyawan dengan mempertimbangkan peningkatan kompetensi dan hasil kinerja individu.
done to ensure that all employees have an equal opportunity to career development, on the other hand external recruitment is performed through a series of employee recruitment selections. Campus Hiring and financial literacy education is one of the strategies for branding to establish relations with academicians/universities.
People Development Management – The process for developing the employees’ character, competency and career to support the Company’s growth is done in a structured and systematic manner. A challenge for the Company is to continuously equip all employees with competency in line with the business needs and work requirements. The training program is planned based on the mapping result the employee competency profile, hence the development mechanism needs to be selected to be on target. Utilizing the mapping result, the Company can prepare an Individual Development Plan (IDP) and Individual Career Plan (ICP), especially for employees with potential to be future leaders. The mapping result or commonly referred to as Human Asset Value (HAV) also serve as a tool for the Company to prepare long term regeneration illustrated in the Replacement Table Chart (RTC). The leadership development program is carried out through the Astra Management Development Program (AMDI) through flagship programs: ABMP, AFMP, AMMP, AGMP, AEP and AAEP.
Performance Management – Planning, review, direction and guidance process as well as performance assessment to achieve the Company’s objectives. All organization lines will use the Company’s business strategy as the basis for preparing a work program per function which is also translated into an Individual Performance Plan (IPP). With the IPP, each employee can contribute to the performance of the Department and later on the organization. A performance in the middle and the end of the year serves as an arena to provide directions and guidance for all employees.
Reward Management – A reward system management process for employees in line with the job value, contribution and competency to motivate employees in achieving the organization’s objectives. Job Value refers to the result of the position evaluation as a guideline for determining the grade and the salary for a position as well as the remuneration system provided for employees. In this stage, the rewards given also include employee promotion by considering competency development and individual performance.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT52
Industrial Management – Proses menciptakan hubungan yang harmonis dan dinamis antara pengusaha, karyawan dan pemerintah. Perseroan secara berkala melakukan komunikasi internal dengan para karyawan untuk menampung aspirasi agar segala hal yang berkaitan dengan peningkatan produktifitas menjadi perhatian seluruh pihak dalam organisasi.
Industrial Management – Process of establishing harmonious and dynamic relations with entrepreneurs, employees and the government. The company periodically conducts internal communication with employees to understand the aspirations and all matters related to increasing productivity becomes the concern of all parties in the organization.
a. Statistik Karyawan berdasarkan Jenjang Pendidikan :
Jenjang PendidikanDesember / December
educational Level2013 2014 2015 2016
SD 1 1 1 1 Elementary School
SLTP - - - - Junior High School
SMU 5 4 4 3 Senior High School
Diploma (D3) 10 11 11 8 Diploma (D3)
Sarjana (S1) 133 128 118 106 Bachelor Degree
Pasca Sarjana (S2) 7 6 4 6 Master Degree
Jumlah 156 150 138 124 Total
b. Statistik Karyawan berdasarkan Jenjang Manajemen :
Jenjang ManajemenDesember / December
Management Level2013 2014 2015 2016
Director 5 5 5 5 Director
Division head 2 2 2 2 Division head
Department Head 11 13 15 16 Departement Head
Business Operation Head 9 12 10 10 Business Operation Head
Officer 93 79 68 57 Officer
Staff 36 39 38 34 Staff
Jumlah 156 150 138 124 Total
c. Statistik Karyawan berdasarkan Jenjang usia :
Jenjang usiaDesember / December
age Level2013 2014 2015 2016
18 – 25 tahun 47 33 20 8 18 – 25 years
26 – 35 tahun 80 88 84 79 26 – 35 years
36 – 45 tahun 21 20 24 25 36 – 45 years
> 45 tahun 8 9 10 12 > 45 years
Jumlah 156 150 138 124 Total
d. Statistik Karyawan berdasarkan Lama Bekerja :
Lama BekerjaDesember / December
Length of Work2013 2014 2015 2016
< 5 tahun 94 89 67 50 < 5 years
5-10 tahun 52 53 62 43 5-10 years
> 10 tahun 10 8 9 31 > 10 years
Jumlah 156 150 138 124 Total
Profil Sumber Daya Manusia
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 53
Periode Penggunaan auditor eksternal dan Biaya audit
Auditor Eksternal berkewajiban memberikan pendapat tentang kewajaran dan kesesuaian Laporan Keuangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.
Laporan Keuangan Perseroan periode 31 Desember 2016 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan. Biaya audit yang akan dibayarkan Perseroan atas Laporan Keuangan periode ini adalah sebesar Rp 709 juta, diluar Out of Pocket Expenses.
external auditor Period of Works & audit Fee
External auditor is obligated to provide the feedback regarding the Financial Statements’ fairness and appropriateness based on Indonesia’s accounting principle.
The Company Financial Report period of 31 December 2016 was audited by Public Accounting Firm of Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners. The audit fees had cost the Company in total amount of IDR 709 million, exclude Out of Pocket Expenses
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT54
Pernyataan dan Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan ("Tata Kelola") merupakan pedoman utama bagi Perseroan dalam mengambil keputusan yang dilandasi nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi, patuh terhadap peraturan perundang-undangan dan kesadaran akan tanggung jawab sosial Perseroan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
Penerapan Tata Kelola yang baik selain memberikan nilai tambah dan meningkatkan kepercayaan masyarakat, juga merupakan salah satu faktor utama bagi Perseroan untuk mencapai kinerja jangka panjang dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Tata Kelola adalah mekanisme yang mengatur pengelolaan Perseroan sehingga menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun pemangku kepentingan. Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dapat berkontribusi dalam peningkatan kinerja Perseroan. Pemahaman ini mendasari komitmen Perseroan untuk senantiasa menegakkan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam setiap jenjang organisasi dan kegiatan operasionalnya.
Perseroan senantiasa berkomitmen untuk menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik yang ditempuh melalui pedoman etika bisnis, etika kerja, pengelolaan sumber daya dan risiko yang lebih efisien dan efektif, penyediaan sarana informasi melalui website Perseroan, kepatuhan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku di Indonesia.
rapat umum Pemegang Saham (ruPS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi, dengan batasan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar Perseroan. Wewenang tersebut antara lain membuat keputusan atas hal-hal sebagai berikut:
- Persetujuan atas laporan tahunan dan pengesahan laporan Dewan Komisaris dan laporan keuangan Perseroan;
- Penggunaaan laba bersih Perseroan;- Pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan
Komisaris dan Direksi serta penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi;
Good Governence commitment and Objectives
Good Corporate Governance (“Governance”) is the main guideline for the Company in making decisions based on high moral values, obeys the legislation and having awareness of the company’s social responsibility to the concerned parties.
Implementation of Good Corporate Governance not only gives added value and increasing public confidence but also is one of the Company’s main factors to achieve longterm performance and sustained growth
Good Corporate Governance is a mechanism that controls the Company's management in order to generate sustainable longterm economic values for shareholders or stakeholders. Good Corporate Governance implementation may improve the Company’s performance. Hence, the Company is enforced to implement Good Corporate Governance principle in every level of organization and its operational activities.
The Company is committed to implement the principles of Good Corporate Governance through business ethics handbook, work ethics, more efficient and effective management of resource and risk, providing information through the Company website, compliance to Financial Services Authority's regulations and other laws and regulations in Indonesia.
General Meeting of Shareholders (GMS)
General Meeting of Shareholders (GMS) has a privilege which is not given both to the Board of Commissioners and Board of Directors, but limited to the regulations and/or Company’s Articles of Association. The privilege includes making following decisions:
- Approval of annual report and ratification of the Company’s Board of Commissioners report and financial report;
- Company’s net income utilization;- The member of Board of Commissioners and Board of
Directors appointment and dismissal as well as determining their remuneration.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 55
- Penggabungan, peleburan atau pemisahan Perseroan;- Perubahan Anggaran Dasar Perseroan; dan- Rencana Perseroan melakukan transaksi yang melebihi
nilai tertentu dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
RUPS dibedakan menjadi 2 (dua) yakni Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan apabila diperlukan.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) diselenggarakan dengan tujuan untuk menyetujui Laporan Tahunan, yang antara lain terdiri dari Laporan Keuangan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris. RUPST memiliki hak-hak khusus, yang tidak dimiliki baik oleh Dewan Komisaris maupun Direksi.
Pada tanggal 7 April 2016, Perseroan telah mengadakan RUPST yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham yang memiliki suara yang sah, serta anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. RUPST mengadopsi resolusi sebagai berikut:
1. a. Menyetujui Laporan Tahunan untuk tahun buku 2015, termasuk Laporan Tugas Pengawasan oleh Dewan Komisaris Perseroan.
b. Mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan. seperti yang dinyatakan pada laporan tertanggal 18 Februari 2016 yang disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2015, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun buku berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
2. Menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2015 sebagai berikut :
a. Mengalokasikan sebesar Rp 25.000.000,00 sebagai dana cadangan Perseroan;
b. Membagikan sekitar 50% dari pendapatan bersih Perseroan atau sebesar Rp 55.298.239.989,00 sebagai dividen, dengan rincian: • Rp 20.230.250.902,00 telah dibagikan
sebagai dividen interim pada tanggal 16 Oktober 2015; dan
- Merger, acquisition or spin-off of the Company;- Changes of the Company’s Articles of Association; and - Corporate plans of making transactions exceeding a certain
value and transactions indicating any conflicts of interest.
GMS is distinguished into 2 (two) types; Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders which was held if necessary.
Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) is intendedly held to approve the Annual Reports, which is consist of Financial Statements and Supervisory Duties reports of Board of Commissioners. AGMS has privilege which is not given by either the Board of Commissioners or Board of Directors.
On 7 April 2016, the Company has held AGMS that was attended by all shareholders who have legal vote, as well as members of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors. AGMS has adopted the following resolutions:
1. a. Approving the Annual Report for fiscal year 2015 including the report of the Company’s Board of Commissioners Supervisory Duties.
b. Ratifying Financial Statements for fiscal year ended on 31 December 2015, audited by Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners. as stated in the report dated 18 February 2016, with fair opinion in all material matters, the Company’s financial position as of 31 December 2015 as well as financial performance and cash flows for the year ended on the mentioned date in accordance with the Accounting Standards in Indonesia.
2. Approving the use of the Company’s net income fiscal year 2015 as follows:
a. Allocating as much as IDR 25,000,000.00 for the Company's reserve fund;
b. Distributing approximately 50% of Company’s net income amounted IDR 55.298.239.989,00 as dividends, as detailed below:• IDR20.230.250.902,00hadbeendistributed
as interim dividend on 16 October 2015; while
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT56
• sisadividensejumlahRp35.067.989.087,00akan dibayarkan paling lambat pada tanggal 23 Mei 2016.
c. Membukukan sejumlah sebesar Rp 55.127.086.981,00 sebagai Laba Ditahan Perseroan.
3. Penunjukkan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, Penentuan Remunerasi dari anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
a. Menyampaikan apresiasi atas segala tindakan pengawasan yang dilakukan selama masa jabatan Direksi dan Dewan Komisaris serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) atas tindakan pengawasan yang dilakukan selama masa jabatan mereka, sejauh tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam buku-buku dan catatan-catatan Perseroan, dengan ketentuan buku-buku dan catatan-catatan tersebut disetujui oleh RUPST;
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, komposisi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk masa jabatan sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2016 dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu, adalah sebagai berikut:
Jabatan Nama / Name Position
Presiden Komisaris Djoko Pranoto Santoso President CommisionerKomisaris Diana Makmur CommisionerKomisaris Jiro Itai CommisionerKomisaris Independen Drs. H. Mohammad Husni, MM. Independent CommisionerKomisaris Independen Hardi Montana Independent CommisionerPresiden Direktur Bugie Laksmana President DirectorDirektur Andrijanto DirectorDirektur Naga Sujady DirectorDirektur Yasuaki Yoshino DirectorDirektur Harly Setiabudi Director
b. Menyetujui dan mengesahkan tindakan Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan (dalam bentuk honorarium dan/atau tunjangan) untuk masa jabatannya berdasarkan pengaturan/kebijakan yang ditetapkan oleh Pemegang Saham hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya.
4. Memberi wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk salah satu akuntan publik terdaftar di Indonesia yang berafiliasi dengan salah satu dari empat besar akuntan publik internasional, untuk melakukan audit terhadap laporan/catatan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
• The remaining dividend amounted IDR35.067.989.087,00 should be paid on 23 May 2015 at the latest .
c. Book IDR 55.127.086.981.00 as the Company’s Retained Earnings.
3. Appointing the Board of Directors and Board of Commissioners member, Determining the Company's remuneration for the Directors and Board of Commissioners
a. Expressing the appreciation for the supervisory actions conducted during their service period, and granted full acquittal and discharge (acquit et de charge) for all supervisory actions conducted during their term of service, as long as the actions were reflected in the books and records of the Company, under the condition it was approved by the AGMS;
Based on the above description, the composition of members of the Company’s Board of Commissioners authorized until the closing of Company’s Annual General Meeting of Shareholders in 2016 and without lessening the rights of General Meeting of Shareholders to dismiss them at any time, is as follows:
b. Approving and ratifying the Company’s Board of Commissioners’ actions to determine remuneration for members of the Company’s Boards of Directors and Commissioners (in the form of honorarium and/or gratuity) for the term of service based on the arrangement/policies specified by Shareholders until the next Annual General Meeting of Shareholders.
4. Granting the authority to the Company’s Board of Directors, under written consent of the Company’s Board of Commissioners to appoint one of registered public accountants in Indonesia who is affiliated with one of the big four international public accountants, to audit the Company’s financial statements/records for the fiscal year 31 December 2016 as well as to
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 57
pada 31 Desember 2016 serta untuk menetapkan jumlah honorarium, persyaratan dan ketentuan lainnya sehubungan dengan penunjukkan tersebut.
Sepanjang tahun 2016, Pemegang Saham Perseroan telah menerbitkan beberapa keputusan secara tertulis yang dibuat secara sirkuler guna memberikan persetujuan kepada Direksi atas tindakan korporasi tertentu, antara lain sebagai berikut :
1. memberi persetujuan atas penerbitan Obligasi Berkelanjutan SANF II Tahap I Tahun 2016 dengan jumlah pokok sampai dengan Rp 2.000.000.000.000;
2. memberi persetujuan untuk menerima fasilitas kredit dari PT United Tractors Tbk sebesar Rp 1.000.000.000.000,-;
3. memberi persetujuan atas pengunduran diri salah satu anggota Direksi Perseroan, yaitu Bapak Yasuaki Yoshino dan pengangkatan Bapak Motoki Toyoshima ;
4. memberi persetujuan atas pengunduran diri salah satu anggota Dewan Komisaris, yaitu Bapak Jiro Itai dan pengangkatan Bapak Masamichi Takeda;
5. memberi persetujuan atas Rencana Bisnis Perseroan Tahun 2017.
Seluruh Keputusan RUPS yang dikeluarkan pada tahun 2016 telah direalisasikan dan tidak ada keputusan yang belum direalisasikan.
Sedangkan untuk tahun buku 2015, Pemegang Saham Perseroan telah menerbitkan beberapa keputusan secara tertulis yang dibuat secara sirkuler guna memberikan persetujuan kepada Direksi atas tindakan korporasi tertentu, antara lain sebagai berikut :
1. memberi persetujuan atas penerbitan Obligasi Berkelanjutan SANF I Tahap III Tahun 2015 dengan jumlah pokok sampai dengan Rp 500.000.000.000;
2. memberi persetujuan atas pemberian Fasilitas Kredit antara Perseroan dengan MG Leasing Corporation dengan jumlah pokok sampai dengan US$ 20.000.000;
3. memberi persetujuan atas penerbitan Medium Term Notes Tahun 2015 dengan jumlah pokok sampai dengan Rp 700.000.000.000;
4. memberi persetujuan atas pengangkatan Bapak Akinobu Mizumoto sebagai Komisaris Perseroan;
5. memberi persetujuan atas pengangkatan Bapak Harly Setiabudi sebagai Direktur Perseroan dan Bapak Hardi Montana sebagai Komisaris Independen Perseroan;
6. memberi persetujuan atas Rencana Bisnis Perseroan Tahun 2016.
Seluruh Keputusan RUPS yang dikeluarkan pada tahun 2015 telah direalisasikan dan tidak ada keputusan yang belum direalisasikan.
Dewan Komisaris dan Direksi
Per 31 Desember 2016, seluruh anggota Dewan Komisaris telah memenuhi perannya dalam melakukan pengawasan dan pemberian rekomendasi kepada Direksi Perseroan dalam
determine the amount of honorarium, and other terms and conditions related to the appointment.
Throughout 2016, the Company’s Shareholders have issued a number of decisions, in writing and circulated, to grant approval for the Board of Directors to perform certain corporate actions, including:
1. approving the issuance of SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase 1 Year 2016 with a principal amount of up to IDR 2,000,000,000,000;
2. approving Credit Facilities granted by PT United Tractors,Tbk amounting to Rp 1,000,000,000,000;
3. approving the resignation of one of the members of the Board of Directors, i.e. Mr. Yasuaki Yoshino and the appointment of Mr. Motoki Toyoshima;
4. approving the resignation of one of the members of the Board of Commissioners, i.e. Mr. Jiro Itai and the appointment of Mr. Masamichi Takeda;
5. approving the Company’s 2017 Business Plan.
All of the 2016 GMS Decisions have been realized and no decision remains outstanding to be realized.
Throughout 2015, the Company’s Shareholders have issued a number of decisions, in writing and circulated, to grant approval for the Board of Directors to perform certain corporate actions, including:
1. approving the issuance of SAN Finance Shelf Registration Bond I Phase III Year 2015 with a principal amount of up to IDR 500,000,000,000;
2. approving Credit Facilities between the Company and MG Leasing Corporation with a principal amount up to US$ 20,000,000;
3. approving the issuance of Medium Term Notes Year 2015 with a principal amount of up to IDR 700,000,000,000;
4. approving the appointment of Mr. Akinobu Mizumoto as a member of the Board of Commissioners;
5. approving the appointment of Mr. Harly Setiabudi as the Board of Directors and Mr. Hardi Montana as an Independent Commissioner;
6. approving the Company’s 2016 Business Plan.
All of the 2015 GMS Decisions have been realized and no decision remains outstanding to be realized.
Board of commissioners and Board of Directors
As of 31 December 2016, the Board of Commissioners has fulfilled their role in monitoring, supervising and advising the Board of Directors in managing the Company. On the other
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT58
menjalankan Perseroan. Begitu pula peran Direksi Perseroan dalam pelaksanaan pengelolaan Perseroan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dewan Komisaris
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
a. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;
b. memberikan masukan atau nasihat kepada Direksi dalam rangka pengambilan keputusan bagi kepentingan Perseroan;
c. memberikan arahan, tanggapan, rekomendasi, serta persetujuan, jika diperlukan, terhadap usulan dan rencana yang diajukan Direksi untuk melaksanakan strategi dan rencana pengembangan Perseroan;
d. melakukan pengawasan atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan usaha Perseroan.
Dewan Komisaris melaksanakan tugas dengan didasari itikad baik, prinsip kehati-hatian, dan tanggung jawab sesuai kewenangannya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan prinsip-prinsip GCG.
Dewan Komisaris merupakan suatu majelis di mana setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri. Presiden Komisaris bertugas mengkoordinasikan berbagai kegiatan Dewan Komisaris.
Di tahun 2016, Dewan Komisaris telah:
1. melakukan penelaahan dan atas rencana kerja Perseroan tahun 2016 yang telah disampaikan oleh Direksi;
2. melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan rekomendasi dan nasihat kepada Direksi atas kinerja Perseroan;
3. melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan arahan kepada komite-komite yang berada di bawahnya atas laporan yang disampaikan oleh komite-komite tersebut;
4. memberikan nasihat kepada Direksi mengenai isu-isu penting yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi Perseroan.
5. memberi persetujuan atas pengangkatan kembali anggota Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi
Sepanjang tahun 2016, Dewan Komisaris telah melakukan rapat termasuk rapat gabungan dengan Direksi sebanyak 6 (enam) kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Dewan Komisaris dalam Rapat sebesar 100%, dan telah menerbitkan beberapa keputusan Dewan Komisioner secara tertulis yang dibuat secara sirkuler guna memberikan persetujuan kepada Direksi atas tindakan korporasi tertentu, antara lain sebagai berikut :
1. memberi persetujuan atas pembagian dividen interim Perseroan tahun 2016;
2. memberi persetujuan atas penerbitan Obligasi Berkelanjutan SANF II Tahap I Tahun 2016 dengan jumlah pokok sampai dengan Rp1.000.000.000.000,00;
hand, the Company's Board of Directors had fulfilled their role running the Company in order to achieve the intended purpose.
Board of commissioners
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners:
a. To supervise the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors.
b. To provide any input or a dvice to the Board of Directors in making decisions for the benefit of the Company.
c. To provide guidance, response, recommendation, and approval, if necessary, toward the proposed suggestions and plans from the Board of Directors to execute the Company’s strategies and development plans.
d. To supervise the implementation of GCG principles in the Company’s business activities.
The Board of Commissioners conducts its duties based on goodwill, prudence and responsibility in accordance with its authority as provided in the Company’s Articles of Association, applicable legislation and GCG principles.
The Board of Commissioners is a board where each member cannot act individually. President Commissioner is in charge of coordinating various activities of the Board of Commissioners.
Throughout 2016, the Board of Commissioners had acomplished such action:
1. Reviewed the Company’s work plan in 2016 presented by the Board of Directors;
2. Periodically reviewed and provided recommendations and advices to the Board of Directors regarding the Company’s performance;
3. Periodically reviewed and guided their subordinate for the submitted reports;
4. Provided advices to the Board of Directors regarding important issues that affect or may affect the Company.
5. Approved the appointment of the members of Audit Committee & Remuneration and Nomination Commitee
The Board of Commissioners has held several meetings in 2016, including joint meeting with the Board of Directors 6 (six) times with 100% attendance rate, and has issued several decisions written circulate in order to give approval to the Directors to perform certain corporate actions, such as:
1. Approve the Company’s interim dividend distribution in 2016;
2. Approve the issuance of SAN Finance Shelf Registration Bond II Phase I year 2016 with the principal amount up to IDR 1.000,000,000,000,00;
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 59
3. memberi persetujuan atas pemberian kredit oleh United Tractors dalam jumlah pokok sampai dengan Rp1.000.000.000.000,00;
4. Memberi persetujuan atas Rencana Bisnis dan Anggaran Perseroan untuk tahun 2017.
Ketentuan Komisaris independen
Perseroan telah memenuhi ketentuan dalam peraturan OJK terkait dengan persyaratan jumlah minimal Komisaris Independen adalah sebesar 30% dari seluruh anggota Dewan Komisaris. Keberadaaan Komisaris Independen di Perseroan bertujuan untuk mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih objektif dan menempatkan kewajaran (fairness) dengan memperhatikan berbagai kepentingan para pemangku kepentingan.
Struktur Dewan Komisaris
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan Nomor 78 tanggal 29 Mei 2015 yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn. notaris di Jakarta jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan berjumlah 5 orang dengan komposisi 1 orang Presiden Komisaris, 2 orang anggota Komisaris dan 2 orang Komisaris Independen.
Adapun pada tahun 2016, telah terjadi perubahan anggota Dewan Komisaris Perseroan sehingga komposisi Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Komposisi Dewan Komisaris
Jabatan Nama / Name Position
Presiden Komisaris Djoko Pranoto Santoso President CommissionerKomisaris Diana Makmur CommissionerKomisaris Masamichi Takeda CommissionerKomisaris Independen Drs. H. Mohammad Husni, MM. Independent CommissionerKomisaris Independen Hardi Montana Independent Commissioner
Masing-masing anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga dengan Komisaris lainnya dan / atau Direktur Perseroan.
Kebijakan remunerasiKebijakan untuk menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan pada pertimbangan evaluasi hasil kinerja dan tanggung jawab pekerjaan serta standar domestik yang berlaku. Sebagai bagian dari Grup Astra, kebijakan pemberian remunerasi di setiap level dirancang dalam rangka pemberian penghargaan sesuai dengan jabatannya. Dengan adanya kebijakan remunerasi, diharapkan dapat memberikan semangat dan motivasi untuk mencapai kinerja yang terbaik.
Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan ditetapkan oleh pemegang saham melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan berdasarkan pada hasil evaluasi dan kinerja anggota Dewan Komisaris. Berdasarkan salah satu keputusan dalam RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 7 April 2016 telah ditetapkan besaran remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris pada tahun buku 2016.
3. Approve the issuance of financing facility given by United Tractors with the principal amount up to IDR 1.000.000.000.000,00;
4. Approve the Company's Business Plan and Budget for 2017.
independent commissioner requirements
The Company has fulfilled the provision in the FSA regulation regarding requirement for Independent Commissioner, with minimum percentage of 30% from total members of the Board of Commissioners. The existence of the Company’s Independent Commissioner is intended to create objective atmosphere and work environment as well as its fairness by considering various stakeholders’ interest.
Board of commissioners Structure
Based on Declaration Deed of the Company’s Shareholders Number 78 dated 29 Mei 2015 drawn up by Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notary in Jakarta; the Company's Board of Commissioners consists of 5 members with 1 President Commissioner, 2 Commissioners and 2 Independent Commissioners.
However, there has been a change in the Board of Commissioners structure in 2016, and thus the composition of the Company’s Board of Commissioners on 31 December 2016, is as follows:
Composition of Board of Commissioners
Each of the Board of Commissioners members are required to not have a family relationships with fellow members of the Board of Commissioners and/or Board of Directors.
remuneration PolicyThe Board of Commissioners’ remuneration policy is enacted based on the performance evaluation results and job responsibilities as well as the prevailing domestic standard. As part of the Astra Group, the remuneration policy is designated for certain positions in the Company. The remuneration policy is expected to encourage and motivate to achieve the best performance.
The Board of Commissioners' remuneration is established by the shareholders through a resolution of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company based on the evaluation and performance of the Board of Commissioners. Based on one of the Company’s resolution of the AGMS held on 7 April 2016, the amount of remuneration of the members of the Board of Commissioners has been set in fiscal year 2016.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT60
Besarnya gaji dan tunjangan untuk Dewan Komisaris pada tahun 2016 adalah sebesar Rp 829 juta.
Berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris No. 014/SANF/CIR/IV/2016 tanggal 7 April 2016, Dewan Komisaris telah mengangkat kembali anggota Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertugas membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan atas pengelolaan sistem nominasi dan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Pelatihan Dewan Komisaris
Guna menunjang tugas dan tanggung jawab yang diemban Dewan Komisaris, para anggota Dewan Komisaris juga mengikuti seminar atau pelatihan yang diselenggarakan baik di dalam maupun luar negeri.
Direksi
Direksi bertanggung jawab untuk memimpin dan mengurus Perseroan untuk kepentingan Perseroan. Direksi wajib melaksanakan tugas pokoknya dengan itikad baik, hati-hati, dan penuh tanggung jawab sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan prinsip-prinsip GCG.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi Perseroan telah membentuk suatu pedoman sebagai landasan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Pedoman tersebut dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Dalam Pedoman Direksi tersebut diatur mengenai beberapa hal, yaitu sebagai berikut:1. penunjukan, pengangkatan, dan pengunduran diri anggota
Direksi;2. pelaksanaan Rapat Direksi; dan3. kebijakan remunerasi.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Tugas Direksi secara kolektif antara lain:
a. menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis Perseroan dalam bentuk rencana korporasi (corporate plan) dan rencana bisnis (working plan);
b. menetapkan struktur organisasi Perseroan, lengkap dengan rincian tugas dari setiap divisi dan unit usaha;
c. mengendalikan dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki Perseroan secara efektif dan efisien;
d. membentuk sistem pengendalian internal dan manajemen risiko Perseroan;
e. melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan Perseroan;
f. mengelola daftar pemegang saham dan daftar khusus Perseroan;
g. menyusun dan menyediakan laporan keuangan berkala dan laporan tahunan Perseroan;
h. menyusun dan menyampaikan informasi material kepada masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku;
i. memperhatikan kepentingan dari pemangku kepentingan Perseroan.
The salaries and benefit for the Board of Commissioners in 2016 amounted to IDR 829 million.
Based on deed No. 014/SANF/CIR/IV/2016 dated 7 April 2016, the Board of Commissioners had re-appointed members of Nomination and Remuneration Committee to manage and supervise the nomination and remuneration of both the Board of Commissioners and Board of Directors.
The Board of commissioners' Training
To support the Board of Commissioners’ duties and responsibilities, members of the Board of Commissioners has attended seminars or training both conducted in Indonesia or overseas.
Board Of Directors
The Board of Directors is responsible to lead and manage the Company. They are obligated to carry out their duty with goodwill, prudence and responsible in accordance to the Company’s Articles of Association, prevailing regulations and GCG principles.
The Company's Board of Directors had established a charter as a guidelines in executing their duties and responsibilities. It was established based on the current applicable legislation in Indonesia.
The charter regulates a few things such as:
1. The Board of Directors member's appointment, removal, and resignation
2. The Board of Directors Meeting Execution3. Remuneration policy
The Board of Directors’ Duties and responsibilities
Collective duties of the Board of Directors are:
a. Prepare the Company’s vision, mission, and values as well as strategic plans in the form of corporate plan and working plan;
b. Set the Company’s organization structure, completed with details of tasks of each divisions and business units;
c. Control and develop the Company’s resources effectively and efficiently;
d. Develop the Company’s internal control system and risk management;
e. Carry out corporate social and environmental responsibility;
f. Manage the Company’s list of shareholders and registered list;
g. Prepare and provide the Company’s periodic financial statements and annual reports;
h. Prepare and submit material information to the public in accordance to prevailing regulations;
i. Pay attention to the interests of the Company’s stakeholders.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 61
Struktur Direksi
Adapun pada tahun 2016, telah terjadi perubahan susunan anggota Direksi Perseroan, dimana Bapak Yasuaki Yoshino telah mengundurkan diri dari jabatannya selaku Direksi Perseroan efektif per tanggal 28 Juli 2016 dan kemudian digantikan dengan Bapak Motoki Toyoshima untuk sisa masa jabatannya sehingga komposisi Direksi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Jabatan Nama / Name Position
Presiden Direktur Bugie Laksmana President DirectorDirektur Andrijanto DirectorDirektur Naga Sujady DirectorDirektur Motoki Toyoshima DirectorDirektur Harly Setiabudi Director
remunerasi
Pemberian remunerasi bagi Direksi di Perseroan bertujuan untuk memberikan penghargaan sesuai dengan jabatannya dan memotivasi Direksi untuk memberikan kinerja yang terbaik bagi Perseroan. Jumlah remunerasi untuk Direksi ditetapkan dalam RUPS Tahunan. Perumusan sistem remunerasi bagi Direksi didasarkan pada evaluasi kinerja dan kontribusi yang diberikan kepada Perseroan.
Penentuan besaran remunerasi bagi anggota Direksi ditetapkan melalui RUPS Tahunan. RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 7 April 2016 telah memutuskan untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menentukan remunerasi bagi anggota Direksi untuk tahun buku 2016.
Besarnya remunerasi untuk Direksi pada tahun 2016 adalah dengan rincian sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah)
Imbalan Jangka Pendek 9.748 Short-term employee benefitsImbalan pascakerja dan Imbalan jangka panjang lainnya 381 Post-employee Benefits and other long-term benefitJumlah 10.129 Total
Frekuensi rapat
Direksi bertanggung jawab penuh atas pengelolaan Perseroan sesuai dengan kepentingan terbaik, maksud dan tujuan Perseroan. Direksi bersikap sebagai wakil Perseroan baik di dalam maupun luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Selama tahun 2016, Direksi telah mengadakan rapat dalam rangka memutuskan berbagai kebijakan maupun strategi terkait kinerja Perseroan. Direksi juga mengadakan pertemuan berkala dengan Dewan Komisaris, Komite Audit maupun auditor eksternal. Setiap tahun Direksi menetapkan kebijakan strategis sebagai arahan dan pedoman bagi seluruh karyawan.
Sepanjang tahun 2016, Direksi telah mengadakan 12 (dua belas) kali rapat dan telah menerbitkan beberapa keputusan direksi secara sirkuler. Tingkat kehadiran masing-masing anggota Direksi dalam rapat Direksi adalah 100%.
The Board of Directors’ Structure
There has been a change of the composition of the Company’s Board of Directors in 2016, as Mr. Yasuaki Yoshino resigned as the Company’s Director effectively on 28 July 2016, replaced by Mr. Motoki Toyoshima for the remaining service period so that the composition of the Company’s Board of Directors on 31 December 2016, is as follows:
remuneration
The remuneration given to the Board of Directors is the Company’s appreciation suited to its position to motivate the Directors to give their best. Total remuneration for the Board of Directors is set out in the AGMS. The remuneration system for the Board of Director is based on the performance evaluation and contribution given to the Company.
The amount of remuneration for the members of the Board of Directors is determined on the Annual General Meeting. AGMS held on 7 April 2016 has authorized the Board of Commissioners to determine the remuneration for the members of the Board of Directors for the 2016 fiscal year.
The amount of remuneration for the Board of Directors in 2016 is as follows:
Meeting Frequency
Board of Directors are fully responsible for the Company’s management in accordance to the Company’s best interests, aims and objectives. The Board of Directors act as representatives of the Company both inside and outside the court in accordance to the articles of association.
In 2016, the Board of Directors has held several meetings in order to determine the policies and strategies related to the Company’s performance. Board of Directors also held a meeting with the Board of Commissioners, Audit Committee and external auditors. Each year the Board of Directors establishes a strategic policy direction and guidance for all employees.
Throughout 2016, the Board of Directors has held 12 (twelve) meetings and published some of Board of Directors’ circular resolutions. The level of attendance of each member was 100%.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT62
Pelatihan Direksi
Guna menunjang tugas dan tanggung jawab yang diemban Direksi, para anggota Direksi juga mengikuti seminar atau pelatihan yang diselenggarakan baik di dalam maupun luar negeri.
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi
Penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dilaksanakan melalui RUPS. Penilaian kinerja tersebut adalah salah satu wewenang yang diberikan kepada RUPS. Pada saat RUPS Tahunan Perseroan dilaksanakan, Dewan Komisaris dan Direksi menyerahkan laporan kinerja dan pertanggungjawaban yang telah dilaksanakan pada tahun buku.
Komite audit
Komite Audit (“Komite”) membantu pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Komisaris melalui pemantauan, pengkajian dan reviu untuk mendapatkan keyakinan yang memadai atas integritas dan efektifitas dari laporan keuangan, hukum, manajemen risiko dan pengendalian internal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain memantau penerapan fungsi audit internal, Komite juga melakukan revieu atas kinerja, kualifikasi serta independensi Auditor Eksternal. Dalam pelaksanaan tugasnya komite bekerjasama secara erat dengan Unit Audit Internal maupun Auditor Eksternal. Berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris No. 014/SANF/CIR/IV/2016
Komite Audit Perseroan dibentuk melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris SANF No. 014/SANF/CIR/VI/2011, yang dikeluarkan pada tanggal 1 Juni 2011. Komite dibentuk dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris. Pembentukan Komite juga merujuk kepada peraturan Bapepam No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Tugas Dan Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Perseroan berpedoman pada Piagam Komite Audit yang telah disusun pada tanggal 30 Juni 2011 dan kemudian diperbaharui kembali pada tanggal 30 September 2013 sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 (“Peraturan No. IX.I.5”) yang berlaku mulai tahun 2013, dimana Komite Audit bertugas melaksanakan fungsi pengawasan terhadap:
1. Laporan Keuangan – Kredibilitas dan objektivitas Laporan Keuangan Perseroan sebelum dipublikasikan kepada publik.
2. Audit Internal – Perencanaan dan pelaksanaan Audit Internal serta tindak lanjut temuan. Selain itu, Komite memastikan objektivitas dan independensi fungsi Audit Internal.
3. Manajemen Risiko – Kecukupan proses pengidentifikasian dan mitigasi risiko serta memantau profil risiko Perseroan yang berisiko tinggi.
4. Hukum – Isu dan masalah hukum yang signifikan yang dihadapi oleh Perseroan serta ketaatan terhadap peraturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
The Board of Directors’ Training
To support the Board of Directors’ duties and responsibilities, members of the Board of Directors have attended seminars or training conducted both in Indonesia and overseas.
Board of Commissioners and Board of Directors Performance Assessment
The Board of Commissioners and Board of Directors performance assessment is performed through the GMS. The performance assessment is one of the authorities granted to the GMS. The Board of Commissioners and Board of Directors have submitted the performance and accountability report for the fiscal year at the time of the Annual GMS.
audit committee
Audit Committe (“Committee”) assist the Board of Commissioners to supervise, assess, and review to reassure the integrity and effectivity of the financial statement, legal, risk management and internal audit report are in accordance with the actual regulations. In addition to monitor the implementation of internal audit function, the committee also review the performance, qualification as well as their independency of the External Auditor. In executing their task, the committee cooperate with both Internal and External Auditor. Pursuant to the Board of Commissioners Circuler No. 014/SANF/CIR/IV/2016.
Audit Committee of the Company was established based on Circular Resolution of Board of Commissioners of the Company No. 014/SANF/CIR/VI/2011, dated 1 June 2011. The Audit Committee was formed to assist the Board of Commissioners’ duties and functions. The establishment of Audit Committee also refers to Bapepam’s regulation No. IX.I.5 about Formation and Guideline of Work Implementation of Audit Committee.
Duties and responsibilities
In carrying their duties and responsibilities, Audit Committee is oriented to the Audit Committee Charter released on 30 June 2011 and revised on 30 September 2013 corresponding to the regulation No. IX.I.5 about The Establishment and Guidelines of Audit Committee’s Work Implementation Attachment of Bapepam Chairman’s Decision and Financial Institution Number: KEP-643/BL/2012 dated 7 December 2012 (“Regulation No. IX.I.5”) effective on 2013, in which Audit Committee is assigned to perform supervision functions of:
1. Financial Statements - The credibility and objectivity of the Financial Statements of the Company prior to its public release.
2. Internal Audit - Internal Audit planning and implementing as well as following-up the findings. Moreover, the Committee ensures the objectivity and independence of the Internal Audit function.
3. Risk Management - The adequacy of the risk identification and mitigation process and monitoring the Company’s high-risk profiles.
4. Legal - Issues and significant legal issues faced by the Company and compliance to the prevailing laws and regulations.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 63
5. Audit Eksternal - Objektivitas dan Independensi Audit Eksternal.
Susunan Komite audit
Komite Audit diangkat oleh Dewan Komisaris dan bertanggungjawab langsung kepada Dewan Komisaris. Komite diketuai oleh seorang Komisaris Independen Perseroan, yang memberikan jaminan terhadap independensi dan obyektifitas Komite. Dua anggota Komite lainnya berasal dari pihak independen eksternal. Anggota Komite Audit per tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Ketua : Drs. H. Mohammad Husni, MM. (Komisaris Independen)
Anggota : Lindawati GaniAnggota : Budy Kurniawan Ratulangi
independensi Komite audit
Komite dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.5 yang mengatur bahwa Emiten atau Perusahaan Publik wajib memiliki Komite Audit. Seluruh anggota Komite Perseroan merupakan pihak independen dan bebas dari benturan kepentingan, dipilih berdasarkan latar belakang kemampuan dan pendidikan yang dibutuhkan oleh Perseroan.
Komite Audit telah memenuhi persyaratan keanggotaan sebagaimana diatur dalam POJK No.55/POJK.04/2014 dimana Drs. H. Mohammad Husni, MM. adalah Komisaris Independen dan Lindawati Gani serta Budy Kurniawan Ratulangi keduanya adalah pihak dari luar Perseroan. Komite Audit bertindak secara independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
rapat Komite audit
Komite Audit menyelenggarakan 8 (delapan) kali pertemuan sepanjang 2016, antara lain dengan Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Kepala Divisi, Auditor Internal, Akuntan Publik Perseroan, termasuk pertemuan internal Komite Audit, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
No. anggota / Members Jumlah rapat / Number of attendance
Kehadiran / attendance
Tingkat Kehadiran / Percentage of attendance
1 Drs. H. Mohammad Husni, MM. 8 8 100%
2 Lindawati Gani 8 8 100%
3 Budy Kurniawan Ratulangi 8 8 100%
aktivitas Komite audit
Aktivitas Komite Audit di 2016 meliputi hal-hal sebagai berikut:
• Melakukan kajian dan pemberian opini atas hasil auditLaporan Keuangan Perseroan untuk tahun fiskal 2016 oleh Auditor Eksternal.
• Melakukan kajian atas Laporan Keuangan sebelumdipublikasikan;
• Melakukanevaluasiataskinerja,kompetensi,independensi,dan obyektifitas Auditor Eksternal dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai usulan
5. External Audit - The Objectivity and Independency of External Audit.
audit committee composition
Audit Committee is appointed and directly responsible by the Board of Commissioners. The Committee is lead by the Company's Independent Commissioner, who guarantee the Committee independency and objectivity. Another two committee members are chosen from the external independent party. The members of Audit Committee as of 31 December 2016 are as follows:
Chairman : Drs. H. Mohammad Husni, MM. (Independent Commissioner)
Member : Lindawati GaniMember : Budy Kurniawan Ratulangi
audit committee independency
Audit committee is formed by the Board of Commissioners to support their duties and responsibilities corresponding to the regulation of Bapepam-LK No. IX.I.5, which stated that Issuers or Public Companies must have an Audit Committee. All of the Company’s Audit Committee members are independent party and free from any conflict of interest, chosen based on appropriate competency and educational background required by the Company.
Audit Committee had fulfilled the membership requirements as stated in FSA Regulation No. 55/POJK.04/2014 in which Drs. H. Mohammad Husni, MM. is an Independent Commissioner while Lindawati Gani and Budy Kurniawan Ratulangi are the Company's unassociated personnel. Audit Committe acts independently in carrying out their duties and responsibilities.
committee audit Meeting
Audit Committee held 8 (eight) meetings throughout 2016, among others with the Board of Commissioners, Board of Directors, Division Head, Internal Auditor, the Company's Public Firm, including the internal meetings of Audit Committe with attendance rate as follows:
activity of audit committee
Throughout 2016, the activities of Audit Committee had executed are as follows:
• Reviewing and Advising the result of the Company'sFinancial Statement for Fiscal Year 2016 which had been audited by the external auditor.
• ReviewingtheFinancialStatementbeforeitwaspublished;
• Evaluating the External Auditor's performance,competence, independency, and objectivity as well as giving recommendation to the proposal given by the
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT64
eksternal auditor untuk Laporan Keuangan tahun fiskal 2016.
• Melakukan kajian atas hasil laporan Audit Internalsepanjang tahun 2016 dan mengingatkan Direksi dan Dewan Komisaris atas setiap isu penting yang memerlukan perhatian khusus.
• Melakukan kajian atas kepatuhan Perseroan denganketentuan dan regulasi pasar modal serta instrumen regulasi lain yang relevan.
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite audit Tahun 2016
Komite Audit menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan Peraturan Pasar Modal dan peraturan lainnya yang disyaratkan oleh OJK dan tertuang dalam Piagam Kerja Komite Audit sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 (“Peraturan No. IX.I.5”) yang berlaku mulai tahun 2013. Komite Audit kegiatan yang telah dijalankan di tahun 2016 sebagai berikut:
1. Tinjauan atas Kinerja Laporan Keuangan
Komite Audit juga telah melakukan penelaahan atas Laporan Keuangan sebelum dipublikasikan kepada umum dan diserahkan kepada Bapepam dan LK.
Berdasarkan pada hasil pemeriksaan auditor independen terhadap proses audit Perseroan dan representasi Direksi, maka Komite Audit berkesimpulan bahwa laporan keuangan tahunan Perseroan telah disusun sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku di Indonesia.
2. Tinjauan atas Pengendalian internal dan Penilaian risiko
Komite Audit juga melakukan kajian atas Sistem Pengendalian Internal Perseroan melalui hasil kerja dan laporan dari Unit Audit Internal. Komite Audit juga mengkaji seluruh proses manajemen risiko dan menerima laporan terkini mengenai profil risiko Perseroan dan langkah-langkah yang diambil oleh manajemen untuk mengelola risiko tersebut.
Berdasarkan hasil kerja dan laporan dari Unit Audit Internal dan Unit Manajemen Risiko, serta pelaporan dari auditor eksternal dan Manajemen Perseroan, Komite Audit berpendapat bahwa Sistem Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko Perseroan telah memadai dan berada pada level yang dapat diterima oleh lingkungan bisnis Perseroan.
3. Tinjauan Kepatuhan Terhadap hukum dan Peraturan yang berlaku
Komite Audit telah mengkaji kepatuhan manajemen Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku berdasarkan hasil kerja dan laporan dari unit hukum Perseroan. Komite Audit tidak menemukan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan lainnya disyaratkan bagi perusahaan pembiayaan oleh OJK (Bapepam-LK).
auditor external for Financial Statement in Fiscal Year 2016.
• Reviewing the Audit Internal report during 2016and reminding the Board of Directors and Board of Commissioners on any important issues that require special attention.
• Reviewing the Company's compliance to the rules andcapital market regulation as well as other relevant regulatory instrument.
audit committee activity report 2016
The duties and responsibilities of Audit Committee are performed in accordance to the Capital Market Regulations and the other regulation required by the FSA as written in Audit Committee Work Charter No. IX.I.5 regarding Audit Committee’s Work Implementation Attachment of Bapepam Chairman’s Decision and Financial Institution Number: KEP-643/BL/2012 dated 7 December 2012 (“Regulation No. IX.I.5”) effective on 2013. As for the activity performed throughout 2016 is as follows:
1. Financial Statement review
The Audit Committee had been reviewing the financial statements before it was published in public and submitted to Bapepam and Financial Institutions.
According to the result of the Independent auditor regarding the Company's audit process and the Board of Directors, representation, it is concluded that the Company's financial statement had been prepared in accordance to the applicable Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) in Indonesia.
2. evaluation for the internal control System and risk Management
The Audit Committee also evaluate the Company's Internal Control System through the work result and report of Audit Internal Unit. Moreover, it also reviews all of the risk management process and receive the updated report about the Company's profile as well as the steps taken by the management to manage those risks.
Based on the Internal Audit and Risk Management Unit, as well as the external auditor and the Company's management report, it is belived that the Internal Control and Risk Management System had had been proved sufficient and acceptable to the Company's bussiness environment.
3. evaluation on the Legal compliance and existing regulations
The Audit Committee had evaluate the Company's Management compliance to the existing regulation based on the Company's performance and legal unit report. Audit Committee did not found any violation of the existing regulation or the other rules required by FSA (Bapepam-LK).
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 65
4. Kajian Terhadap independensi auditor eksternal Perseroan
Komite Audit telah memeriksa independensi Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, salah satu firma anggota Price Waterhouse Coopers (PWC), dan telah memastikan konfirmasi dari Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan. Komite Audit berpendapat bahwa Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk Perseroan adalah independen dan tidak memiliki benturan kepentingan dalam melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan.
Pertemuan dengan Auditor Eksternal dilaksanakan dalam rangka menetapkan rencana audit, mengikuti pelaksanaannya, membicarakan metode audit yang dipergunakan, dan menyampaikan laporan hasil audit sebagai bagian dari proses audit.
Komite Audit wajib menyampaikan laporan komite kepada Dewan Komisaris, yang meliputi:
a. Laporan manajemen dan laporan aktivitas kuartalan Komite Audit yang disampaikan pada saat Rapat Dewan Komisaris.
b. Laporan tahunan kegiatan Komite Audit, disampaikan pada akhir setiap tahun keuangan. Laporan kegiatan dimasukkan dalam Laporan Tahunan Perseroan.
Seluruh masukan dan rekomendasi yang disampaikan oleh Komite Audit telah diterima dan diimplementasikan dengan baik oleh Manajemen Perseroan. Seluruh kegiatan yang dijalankan oleh Perseroan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik.
Jakarta, 31 Desember 2016
Drs. h. Mohammad husni, MM.Ketua
4. evaluation on the company's external auditor independency
The independency of Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners Public Accountant Firm, one of Price Waterhouse Coopers (PWC) firm member had been checked and confirmed. Audit Committee concluded that the chosen firm is independent and did not have any conflict of interest in auditing the Company's Financial Statement.
The meetings with External Auditor was held in order to assign audit plan, implementing it, discussing audit method used, and submit the report as a part of audit process.
Audit Committe shall deliver the report to the Board of Commissioners, includes:
a. Management and quartal activity report which delivered in the Meeting of Board of Commissioners.
b. Audit Committee activity annual report, delivered at the end of fiscal year. The report was included in the Company's annual report.
All of the input and recommendation stated by Audit Committee had been well accepted and implemented by the Company's Management. All of the activities undertaken by the Company is in accordance with the legislation and the principles of good Corporate Governance.
Jakarta, 31 December 2016
Drs. h. Mohammad husni, MM.Chairman
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT66
Warga Negara Indonesia, 60 tahun.
Menyelesaikan pendidikan S1 Studi Pembangunan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1982, dan S2 Magister Manajemen Sumber Daya Manusia di Universitas Persada Indonesia - YAI pada tahun 2007.
Menjabat sebagai Ketua Komite Audit Perseroan sejak tahun 2014. Beliau ditunjuk sebagai Ketua Komite Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris No. 007/SANF/ CIR/IV/2014, pada tahun 2016 beliau kembali ditunjuk sabagai Ketua Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris No. 013/SANF/CIR/IV/2016.
Sebelumnya, menjabat beberapa posisi di berbagai perusahaan atau institusi, seperti anggota Komisi E DPRD Tingkat I DKI Jakarta (2004 - 2009), Komisaris Perdagangan di Kedutaan Besar Kanada di Jakarta (1987 - 2004), Asisten Ekonomi di Sekretariat ASEAN Jakarta (1984-1987), Sales Promoter di Sumitomo Corporation, Jakarta (1980 - 1984), Dosen Luar Biasa di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti (1984 - 2002), dan Komisaris PT Balai Pustaka Teknologi (2010 – 2014), Ketua Perwakilan Indonesia di Consortium for International Development in Education (CIDE) Kanada (2009-2016). Pada saat ini, selain menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan, Beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit Perseroan sejak tahun 2014, berdasarkan surat keputusan Circular Dewan Komisaris no. 07/SANF/CIR/IV/2014, pada tahun 2016 beliau kembali ditunjuk sabagai komite audit berdasarkan surat Keputusan Circular Dewan Komisaris no. 013/SANF/CIR/IV/2016. Komisaris Independen PT Astra Sedaya Finance sejak tahun 2015, dan Ketua Komite Audit PT Astra Sedaya Finance sejak tahun 2016.
Pada tahun 2016, Beliau mengikuti Seminar Internasional “Conducive Government Policies Supporting Promising Economic Development” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada tanggal 30 Agustus 2016 di Jakarta, Indonesia.
Drs. h. Mohammad husni, MM.Ketua Komite Audit I Chairman of Audit Committe
Indonesian Citizen, 60 years.
Graduated from Faculty of Economics Development Study Major at University of Indonesia in 1982, and obtained a Magister Management degree in Human Resources Development from Indonesia Persada University – YAI, in 2007.
Serves as Chairman of Audit Committee of the Company since 2014. Appointed as the Company’s Chairman of Audit Committee pursuant to the Circular Resolution of Board of Commissioners No. 007/SANF/CIR/IV/2014, and later on 2016 He is reappointed again based on the Circular Resolution of Board of Commissioners No. 013/SANF/CIR/IV/2016.
Previously, he was appointed for several positions in various company or institution, such as a member of DKI Jakarta Regional Representative (2004-2009), Trade Commissioner of Canada Embassy in Jakarta (1987–2004), Economic Assistant of the ASEAN Secretariat in Jakarta (1984-1987), Sales Promoter in Sumitomo Corporation, Jakarta (1980-1984), Extraordinary Lecturer in Faculty of Economy, Universitas Trisakti (1984–2002), and Commissioner of PT Balai Pustaka Teknologi (2010-2014), Chief of Indonesian Representative in Consortium for International Development in Education (CIDE), Canada (2009-2016). Presently, not only he serves as the Company’s Independent Commissioner, he also serves as Chief of Audit Commitee in the Company since 2014, pursuant to the Circular Resolution of Board of Commissioners No. 07/SANF/CIR/IV/2014, thereafter reappointed again in 2016 based on the Circular No. 013/SANF/CIR/IV/2016. Independent Commissioner PT Astra Sedaya Finance since 2015, as well as Chief of Audit Committe in PT Astra Sedaya Finance since 2016.
In 2016, he attended an International Seminar “Conducive Government Policies Supporting Promising Economic Development” held by Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) on 30 August 2016 in Jakarta, Indonesia.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 67
Indonesian Citizen, born in Surabaya.
Serves as Member of Audit Committee of the Company since 2014. Appointed as the Company’s Member of Committee Audit pursuant to the Circular Resolution of Board of Commissioners No. 007/SANF/CIR/I V/2014, and later in 2016 she is reappointed again based on the Circular Resolution of Board of Commissioners No. 013/SANF/CIR/IV/2016.
Currently serves as a Professor of Faculty of Economy and Business at University of Indonesia (2011–present), Board of Trustee in Ikatan Akutansi Indonesia (IAI) (2004-present), technical advisor International Accounting Education Standard Board (IAESB), International Federation of Accountants (IFAC), Council member ASEAN Federation of Accountants (AFA), member of Komite Profesi Akuntan Publik (KPAP), Vice-president of ndonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) committee (2015 – present), Panel Riset Centre of Excellence Southeast Asia, Chartered Institute of Management Accountant (CIMA) (2012- present), Independent Commissioner PT Hero Supermarket Tbl (2012-present) and Lecturer in Economy and Business Faculty, Universitas Indonesia (1995-present).
Previously had held several positions in various institutions or companies such as Chairman of Accounting Magister and Education Profession Program on Economy Faculty in Universitas Indonesia (2008-2013), Secretary Accounting Magister and Education Profession Program on Economy Faculty in Universitas Indonesia (2003-2008), Board of Trustee in Ikatan Akutansi Indonesia (IAI) (2013-2015), Board of Examineers of Indonesian Certified Professional Management Accountant (CPMA) Indonesia (2006–2015), Treasurer of Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) (2012- July 2015), Lecturer in Economy Faculty, Universitas Airlangga (1987-1995), Staff Data Expert in Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) (1996-1998), Senior Auditor and Management Consultant of Johan, Malonda, and Partner Public Accounting Firm (1987-1993).
Graduated from Master of Business Administration (MBA) degree from Institut Pengembangan Manajemen Indonesia in 1986, Magister of Management (MM) in Faculty of Economy and Business on University of Indonesia in 1994 and acquired a Doctor degree from Faculty of Economy and Business, University of Indonesia in 2002.
Lindawati GaniAnggota Komite Audit I Member of Audit Committe
Warga Negara Indonesia, 54 tahun, lahir di Surabaya.
Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2014. Beliau ditunjuk sebagai komite audit perseroan berdasarkan Surat Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris No. 007/SANF/CIR/IV/2014, pada tahun 2016 Beliau kembali ditunjuk sabagai Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris No. 013/SANF/CIR/IV/2016.
Saat ini sebagai Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (2011-sekarang), Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2014 - sekarang), technical advisor International Accounting Education Standard Board (IAESB), International Federation of Accountants (IFAC), Council member ASEAN Federation of Accountants (AFA), Anggota Komite Profesi Akuntan Publik (KPAP), Wakil Ketua Dewan Pengurus Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) (2015 - sekarang), Panel Riset Centre of Excellence Southeast Asia, Chartered Institute of Management Accountant (CIMA) (2012- sekarang), Komisaris Independen PT. Hero Supermarket Tbk (2012-sekarang) dan Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (1995-sekarang).
Sebelumnya pernah menduduki beberapa jabatan di berbagai institusi atau perusahaan yaitu Ketua Program Studi Magister Akuntansi dan Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (2008-2013), Sekretaris Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (2003-2008), Dewan Sertifikasi Akuntan Profesional (DSAP) Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2013-2015), Dewan Penguji Certified Professional Management Accountant (CPMA) Indonesia (2006-2015), Bendahara Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) (2012- Juli 2015), Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (1987-1995), Staf Ahli Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) (1996-1998), Senior Auditor dan Konsultan Manajemen Kantor Akuntan Publik Johan, Malonda dan Rekan (1987-1993).
Menyelesaikan pendidikan Master of Business Administration (MBA) di Institut Pengembangan Manajemen Indonesia pada tahun 1986, Magister Manajemen (MM) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada tahun 1994 dan memperoleh gelar Doktor dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada tahun 2002.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT68
Warga Negara Indonesia, 61 tahun, lahir di Jakarta.
Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2014. Beliau ditunjuk sebagai Komite Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris No. 007/SANF/CIR/IV/2014, pada tahun 2016 Beliau kembali ditunjuk sabagai komite audit berdasarkan Surat Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris No. 013/SANF/CIR/IV/2016.
Beliau juga menjabat sebagai Komite Audit PT Lautan Luas Tbk (2004-2011) kemudian dilanjutkan pada tahun 2014-sekarang. Sebelumnya juga beliau menjadi Komite Audit PT Astra Otoparts (2003-2007), PT Astra Sedaya Finance (2008-2012) dan PT Federal International Finance (FIF) (2007-2011) kemudian dilanjutkan pada tahun (2013-2016). Beliau juga menjabat sebagai Konsultan Manajemen, PT Niagatama Semesta Indonesia yang menyediakan jasa konsultan administrasi, akuntansi dan perpajakan (1994-Sekarang).
Sebelumnya pernah menduduki beberapa jabatan di berbagai institusi atau perusahaan yaitu Tim dari Proyek Cost and Billing di Flour Canada-International Engineering Procurement and Construction, Calgary-Alberta, Canada (1978-1981), Memimpin pengembangan bagian perencanaan, penganggaran dan sistem kontrol biaya di Petro Canada Resources International Oil and Gas, Calgary-Alberta (1981-1985), Analis Kredit di Chase Manhattan Bank International Financial Institution, Jakarta (1985-1986), Menangani bidang keuangan dan administrasi di Merchantile Club-Prestigius Private Business Club, Jakarta (1986-1989), Product Manager di Citibank Jakarta International Financial Institution, Jakarta (1989-1991), General Manager di Dayak Besar Group Forest dan Wood Industry (1991-1993).
Menyelesaikan pendidikan di University of Toronto jurusan akuntansi dan keuangan dengan gelar Bachelor of Commerce tahun 1977 dan kemudian memperoleh Certified Management Accountant (CMA)/Registered Industrial Accountant (RIA) dari The Society of Management Accountant of Alberta, Canada tahun 1982.
Indonesian Citizen, born in Jakarta.
Serves as Member of Audit Committee member since 2014. Appointed as the Company’s Member of Audit Committee member pursuant to the Circular Resolution of Board of Commissioners No. 007/SANF/CIR/IV/2014, and reappointed again in 2016 based on the Circular Resolution of Board of Commissioners No. 013/SANF/CIR/IV/2016.
He also served as Audit Committee of PT Lautan Luas Tbk (2004-2011) which later be continued in 2014-present. Previously served as Audit Committee member of PT Astra Otoparts (2003-2007), PT Astra Sedaya Finance (2008-2012), PT Federal International Finance (FIF) (2007-2011) which later be continued in (2013-2016). Furthermore, he also served as Management Consultant in PT Niagatama Semesta Indonesia, which provides administration, accounting and tax consultant services (1994-present).
Previously, he had several positions in various institutions or company such as Team of Cost and Billing Project in Flour Canada-International Engineering Procurement and Construction, Calgary-Alberta, Canada (1978-1981), Led the development of planning, budgeting and cost control system in Petro Canada Resources International Oil and Gas, Calgary-Alberta (1981-1985), Credit Analyst in Chase Manhattan Bank International Financial Institution, Jakarta (1985-1986), handled the finance and administration in Mercantile Club – Prestigious Private Business Club, Jakarta (1986-1989), Product Manager in Citibank Jakarta International Financial Institution, Jakarta (1989-1991), General Manager in Dayak Besar Group of Forest and Wood Industry (1991-1993).
Graduated from accounting major and business at University of Toronto with Bachelor of Commerce degree in 1977 and later achieved the title of Certified Management Accountant (CMA)/Registered Industrial Accountant (RIA) from The Society of Management Accountant of Alberta, Canada in 1982.
Budi Kurniawan ratulangiAnggota Komite Audit I Member of Audit Committe
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 69
Komite Nominasi & remunerasi
Berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris 021/SANF/CIR/XI/2015 tanggal 24 November 2015, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertugas membantu pelaksanaan fungsi dan tugas Dewan Komisaris terkait nominasi dan remunerasi terhadap anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
Pada tanggal 24 November 2015, Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan telah mengesahkan Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai landasan pelaksanaan tugas dan tangung jawabnya.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi menjalankan tugas dan tanggung jawabnya berdasarkan 2 (dua) fungsi, yaitu fungsi Nominasi dan fungsi Remunerasi.
Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Nominasi
Dalam menjalankan fungsi Nominasi, Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:
(i) komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
(ii) kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi; dan
(iii) kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
b. membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;
c. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan
d. memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
remuneration and Nomination committee
Based on the Circular Resolution of Board of Commissioners No. 021/SANF/CIR/XI/2015 on 24 November 2015, the Board of Commissioners has formed Remuneration and Nomination Committee in charge of assisting and supervising the system management of nomination and remuneration for both members of the Board of Directors and Board of Commissioners.
The Company's Nomination and Remuneration Committee had ratified a handbook as its duties and authorities guidelines on 24 November 2015.
Duties and responsibilities of remuneration and Nomination committee
Remuneration and Nomination Committee performs its duties and responsibilities based on 2 (two) functions, i.e. Nomination function and Remuneration function.
The duties and responsibilities of Remuneration and Nomination Committee are as follows:
1. Nomination Functions
In carrying out Nomination functions, Nomination and Remuneration Committee has duties and responsibilities as follows:
a. Provide recommendation to the Board of Commissioners regarding:
(i) members composition of the Board of Directors and/or Board of Commissioners;
(ii) policies and criteria required in nomination process; and
(iii) performance evaluation policy for members of Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners;
b. Assist the Board of Commissioners to assess performance of members of Board of Directors and/or Board of Commissioners based on prepared benchmark as evaluation basis;
c. Give recommendations to the Board of Commissioners regarding development program for members of Board of Directors and/or Board of Commissioners; and
d. Suggest qualified candidates as members of Board of Directors and/or Board of Commissioners to the Board of Commissioners to be presented to GMS.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT70
2. Fungsi remunerasi
Dalam menjalankan fungsi Remunerasi, Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:
(i) struktur remunerasi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
(ii) kebijakan atas remunerasi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan
(iii) besaran atas remunerasi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
b. membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
Struktur Komite Nominasi dan remunerasi
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi berjumlah 3 orang dengan komposisi 1 orang Ketua dan 2 orang anggota.
Komposisi Komite Nominasi dan remunerasi
Berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Nomor: 014/SANF/CIR/IV/2016 tanggal 7 April 2016, Dewan Komisaris telah mengangkat kembali anggota Komite Nominasi dan Remunerasi pada tanggal 7 April 2016 hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tahun 2018 (untuk tahun buku 2017) sebagai berikut :
Jabatan Nama / Name Position
Ketua Hardi Montana Chairman
Anggota Djoko Pranoto Santoso Member
Anggota Theresia S. Nayuti Member
Sepanjang tahun 2016, Komite Nominasi dan Remunerasi telah melakukan rapat sebanyak 3 (tiga) kali dengan tingkat kehadiran untuk masing-masing anggota sebanyak 100%.
Profil Komite Nominasi & remunerasi
hardi MontanaKetua Komite Nominasi dan RemunerasiWarga Negara Indonesia, 61 tahun.
Menjabat sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan sejak tahun 2015 berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perseroan Nomor 021/SANF/CIR/XI/2015 selain menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan
Mengawali karir di Commodity Future Trading/Shopping Mall pada tahun 1980, dan sebagai Auditor pada Price Waterhouse, Jakarta pada tahun 1981 hingga tahun 1982, kemudian sebagai
2. remuneration Functions
In carrying out Remuneration functions, Nomination and Remuneration Committee has duties and responsibilities as follows:
a. Provide recommendation to the Board of Commissioners regarding:
(i) remuneration structure of members of Board of Directors and/or members of Board of Commissioners;
(ii) remuneration policy of members of Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners; and
(iii) the amount of remuneration of members of Board of Directors and/or members of Board of Commissioners;
b. Assist the Board of Commissioners to assess performance with adjusted remuneration received by each member of Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners.
Nomination and remuneration committee Structure
Nomination and Remuneration Committee members consist of 3 people with 1 Chairman and 2 members.
Nomination and remuneration committee composition
In accordance with the Circular Resolutions of Board of Commissioner Number: 014/SANF/CIR/IV/2016 dated 7 April 2016, the Board of Commissioners has appointed the members of Remuneration and Nomination Committee until the closure of the Company’s General Meeting of Shareholders in 2018 (for fiscal year 2017) as follows:
Throughout 2015, the Nomination and Remuneration has held 3 (three) meetings with level of attendance of each member was 100%.
Nomination and remuneration committee Profile
hardi MontanaChairman of Nomination and Remuneration CommitteeIndonesia Citizen, 61 years.
Apart of his duties as the Company’s Independent Commissioner, he also appointed as the Chairman of Nomination and Remuneration Committee since 2015 pursuant to the Circular Resolution of Board of Commissioners No. 021/SANF/CIR/XI/2015.
Started his career in Commodity Future Trading/Shopping Mall in 1980, Auditor in Price Waterhouse, Jakarta since 1981 to 1982, and subsequently served as Chief of Accounting &
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 71
Chief of Accounting & Administration pada Arge Indoc Consultant, Jakarta untuk 1 tahun berikutnya.
Beliau mengawali karir di grup Astra dengan menjadi Management Trainee pada tahun 1983 hingga tahun 1986 di PT Asuransi Astra Buana. Pada tahun 1986, Beliau diangkat menjadi Kepala Dept. UW dan Klaim untuk kemudian selanjutnya secara berturut-turut menjadi Kepala Dept. Marketing dan Teknik, Kepala Divisi Keuangan dan HRD, hingga akhirnya diangkat sebagai Direktur Keuangan dan HRD PT Asuransi Astra Buana pada tahun 1991.
Kemudian Beliau melanjutkan karir sebagai Presiden Direktur pada PT Asuransi Jiwa Astra pada periode tahun 1991 sampai dengan tahun 1992 dan PT Astra Jardine CMG Life (1992-1994). Sejak 1995 hingga 2010 dipercaya sebagai Wakil Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana sebelum diangkat menjadi Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana periode 2010-2014. Pada tahun 2008 hingga 2015, Beliau menjabat selaku Komisaris PT Samadista Karya.
Hingga saat ini selain menjabat sebagai Komisaris Independen serta Ketua Komite Nominasi dan Reumnerasi Perseroan, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Astra Aviva Life terhitung sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2015, sebagai Komite Risiko PT Astra Aviva Life, Komite Audit PT Astra Aviva Life, Komite Audit PT Tunas Ridean Tbk, serta Komisaris Independen PT Astra Auto Finance.
Di tahun 2016, Beliau mengikuti Seminar Internasional bertajuk “International Seminar on Conducive Government Policies Supporting Promising Economic Development” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada tanggal 30 Agustus 2016 di Jakarta, Indonesia serta Seminar Nasional bertajuk “Peluang dan Tantangan Tahun 2017” pada tanggal 6 Desember 2016 di Jakarta, Indonesia.
Djoko Pranoto SantosoAnggota Komite Nominasi dan RemunerasiWarga Negara Indonesia, 63 tahun.
Menyelesaikan pendidikan terakhir di bidang Teknik Mesin Universitas Trisakti pada tahun 1978.
Menjabat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan sejak tahun 2015 berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perseroan Nomor 021/SANF/CIR/XI/2015.
Mengawali karir di Group Astra pada PT United Tractors Tbk tahun 1991 sebagai General Manager Divisi Marketing. Kemudian pada tahun 1997 sampai dengan tahun 2000 diangkat sebagai Direktur PT United Tractors Tbk. Dalam periode tahun 1998 sampai dengan tahun 2001, menjabat sebagai Komisaris di PT Komatsu Indonesia dan kemudian dipercaya sebagai Wakil Presiden Komisaris sampai tahun 2007. Di saat yang bersamaan juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT United Tractors Tbk sebelum kemudian diangkat menjadi Presiden Direktur sampai dengan tahun 2015. Beliau juga diangkat sebagai Komisaris PT United Tractors Semen Gresik pada tahun 2008 dan Direktur PT Sedaya Multi Investama pada tahun 2013 sampai dengan saat ini.
Administration in Arge Indoc Consultant, Jakarta for the next 1 year.
He started his career in Astra group as a Management Trainee since 1983 to 1986 in PT Asuransi Astra Buana. In 1986, he was appointed as head Department of UW and Claim, and thus consecutively serves as Head Department of Marketing and Technic, Finance and HR Division Head, until he was appointed as Finance and HR Director of PT Asuransi Astra Buana in 1991.
Furthermore, he continue to serves as President Director of PT Asuransi Jiwa Astra in 1991 to 1992 and PT Astra Jardine CMG Life (1992-1994). Since 1995 to 2010, he was trusted to serve as Vice President Director of PT Asuransi Astra Buana before being appointed as President Director of PT Asuransi Astra Buana since 2010 to 2014. Since 2008 to 2015, he served as Commissioner of PT Samadista Karya.
In addition to serve as the Company’s Independent Commissioner as well as Chairman of Nomination and remuneration Committee, he also serves as a Commissioner of PT Astra Aviva Life since 2014 to 2015, as Risk Committe PT Astra Aviva Life, Audit Committe PT Astra Aviva Life, Audit Committe PT Tunas Ridean Tbk, as well as Independent Commissioner PT Astra Auto Finance.
In 2016, he attended an International Seminar titled “International Seminar on Conducive Government Policies Supporting Promising Economic Development” held by Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) on 30 August 2016 in Jakarta, Indonesia and National Seminar titled “Peluang dan Tantangan Tahun 2017” on 6 December 2016 in Jakarta, Indonesia.
Djoko Pranoto SantosoNomination and Remuneration Committee MemberIndonesian Citizen, 63 years.
Graduated from Trisakti University majoring in engineering in 1978.
Appointed as the Company’s Nomination and Remuneration Committee Member since 2015 pursuant to the Board of Commissioner Circular No. 021/SANF/CIR/XI/2015.
Began his career at PT United Tractors Tbk in 1991 as General Manager in marketing division. From 1997 until 2000, was appointed as Commissioner at PT Komatsu Indonesia and later was trusted as Vice President Commissioner until 2007. In the same time, he also served as President Director of PT United Tractors Tbk before later appointed as President Director from 2007 until 2015. He also served as Commissioner of PT United Tractors Semen Gresik in 2008 and Director of PT Sedaya Multi Investama until present.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT72
Pada saat ini selain menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan, Beliau juga menjabat sebagai Direktur UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd Singapura sejak tahun 1995, Presiden Komisaris PT United Tractors Pandu Engineering sejak tahun 2007, sebagai Direktur PT Astra International Tbk sejak tahun 2008, sebagai Komisaris PT Astra Multi Trucks Indonesia sejak tahun 2008, sebagai Presiden Komisaris PT Pamapersada Nusantara sejak tahun 2009, Presiden Komisaris PT Tuah Turangga Agung sejak tahun 2010, sebagai Komisaris PT Astratel Nusantara sejak tahun 2015, sebagai Komisaris PT United Tractors Tbk. Sejak tahun 2015, sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Toyota-Astra Motor dan PT Intertel Nusaperdana keduanya sejak tahun 2015, sebagai Presiden Komisaris PT Karya Supra Perkasa dan PT Tambang Karya Supra keduanya sejak tahun 2015 sebagai Direktur PT Sedaya Multi Investama sejak tahun 2015, dan sebagai Komisaris PT Astra Daihatsu Motor sejak tahun 2016.
Di tahun 2016, Beliau mengikuti Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Tahun 2017” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada 6 Desember 2016 di Jakarta, Indonesia dan Seminar “Welcoming the New Era of Multifinance Industry” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada 18 Maret 2016 di Bali, Indonesia.
Theresia Sri NayutiAnggota Komite Nominasi dan RemunerasiWarga Negara Indonesia, 48 tahun.
Menyelesaikan pendidikan di Akademi Sekretaris LPK Tarakanita pada tahun 1990.
Menjabat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan sejak tahun 2015 berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perseroan Nomor 021/SANF/CIR/XI/2015.
Mengawali karir di Badan Analisa Keuangan, Departemen Keuangan Republik Indonesia pada periode tahun 1990 sampai dengan tahun 1991. Kemudian menjabat sebagai Human Resources Department Head di PT Astra CMG Life pada periode tahun 1991 hingga tahun 2007. Sejak tahun 2007 sampai dengan saat ini dipercaya sebagai Human Capital & General Affairs Department Head di Perseroan selain sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan pada saat ini dijabat oleh Tiur Tamara Kardinal, Warga Negara Indonesia, yang menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 10 Februari 2014 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 065/LSANF/BOD/II/2014 tertanggal 10 Februari 2014.
Serves as the Company President Commissioner, and as Director of UT Heavy Industry (S) Pte. LTD Singapore since 1995, President Commissioner of PT United Tractors Pandu Engineering since 2007, as Director of PT Astra International Tbk since 2008, as Commissioner of PT Astra Multi Trucks Indonesia since 2008, as President Commissioner PT Pamapersada Nusantara since 2009, President Commissioner PT Tuah Turangga Agung since 2010, as Commissioner of PT Astratel Nusantara since 2015, as Commissioner of PT United Tractors Tbk since 2015, as Vice President Commissioner of both PT Toyota-Astra Motor and PT Interpel Nusaperdana since 2015, as President Commissioner of both PT Karya Supra Perkasa and PT Tambang Karya Supra since 2015 as well as Director of PT Sedaya Multi Investama since 2015, subsequently as Commisioner of PT Astra Daihatsu Motor since 2016.
In 2016, he attended a National Seminar “Peluang dan Tantangan Tahun 2017” held by Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) on 6 December 2016 in Jakarta, Indonesia as well as “Welcoming the New Era of Multifinance Industry” held by Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) on 18 March 2016 in Bali, Indonesia.
Theresia Sri NayutiNomination and Remuneration Committee MemberIndonesian Citizen, 48 years.
Graduated from the Academy of Secretary LPK Tarakanita in 1990.
Appointed as the Company's Nomination and Remuneration Committee since 2015 pursuant to the Circular Decree of the Board of Commissioners Number 021/SANF/CIR/XI/2015.
Started her career in Financial Analysis Agency, Ministry of Finance, Republic of Indonesia from 1990 to 1991. Furthermore she served as Human Resources Department Head in PT Astra CMG Life since 1991-2007. Not only being appointed as the Company's Nomination and Remuneration Committee but she also serves as Human Capital & General Affairs Department Head since 2007 until present.
corporate Secretary
Corporate Secretary of the Company is held by Tiur Tamara Kardinal, Indonesian citizen, since 10 February 2014, Appointment of Tiur Tamara Kardinal as Corporate Secretary is based on the Company’s Board of Directors’ Appointment Letter No. 065/LSANF/BOD/II/2014 dated 10 February 2014.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 73
Menyelesaikan pendidikan Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 2005 dan kemudian meraih gelar Magister Kenotariatan dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 2008.
Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2010 dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Legal & UKPN Perseroan.
Dalam menjalankan fungsinya, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur dan selama tahun 2016, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas dan fungsinya, antara lain sebagai berikut:
a. mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal;
b. memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan lainnya;
c. membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:
1. keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik;
2. penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu;
3. penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS; penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan
4. pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
d. sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.
Pada tahun 2016, Sekretaris Perusahaan mengikuti berbagai seminar dan pelatihan pasar modal antara lain Comprehension Workshop for Corporate Secretary.
Seluruh kegiatan Sekretaris Perusahaan telah dijalankan sesuai dengan rencana kerja Sekretaris Perusahaan untuk tahun 2016 dimana seluruh laporan pelaksanaan kegiatan, fungsi dan tanggung jawab dilakukan secara berkala kepada Presiden Direktur.
audit internal
Peranan Unit Audit Internal (“UAI”) sangat penting dalam memberikan jaminan yang independen dan obyektif atas kegiatan operasional Perseroan dan secara konsisten memberikan konsultasi dan rekomendasi kepada seluruh departemen dalam rangka untuk meningkatkan kegiatan operasional. UAI juga membantu Perseroan dalam upaya menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Graduated from the Faculty of Law at University of Indonesia in 2005 dan earned master degree of Notary from Faculty of Law at University of Indonesia in 2008.
Joined the Company since 2010 and previously served as Corporate Legal & UKPN Department Head.
In carrying out its duty, Corporate Secretary is directly responsible to President Director of the Company and throughout 2015, Corporate Secretay has conducted her jobdesks and functions, covering the following activities:
a. Follow the development of Capital Market, particularly applicable regulations in Capital Market sector;
b. Provide input to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners to comply with existing regulation in Capital Market sector and other regulations;
c. Assist Board of Directors and Board of Commissioners in implementing corporate governance including:
1. disclosure of information to the society, including information availability on Issuer’s or Public Company’s Website;
2. report to FSA on time;
3. convene and record General Meeting of Shareholder; convene and record Board of Directors and/or Board of Commissioners; and
4. conduct orientation program on the Company for Board of Directors and/or Board of Commissioners.
d. As liaison between the Company and the Shareholders, Financial Services Authority, and other stakeholders.
In 2016, Corporate Secretary participated in various seminars and training of capital market such as Comprehension Workshop for Corporate Secretary.
All activities of Corporate Secretary have been conducted properly based on Corporate Secretary’s Working Plan in 2016 which all reports on activities, functions, and responsibilities are delivered periodically to the President Director.
internal audit
Internal Audit Unit ("UAI") plays an important role in guaranteeing the Company's independent and objective operational activity as well as consistently consulting and giving recommendation to all departments in order to develop the operational activity. UAI also helps the Company in implementing the good corporate governance principles.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT74
Unit Audit Internal bertugas membantu Presiden Direktur dan Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan atas kegiatan operasional Perseroan. Dalam menjalankan fungsinya, audit internal melakukan pendekatan yang sistematis, objektif dan berbasis risiko dalam rangka meningkatkan efektifitas dari aktivitas manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola perusahaan, mendorong kesadaran organisasi untuk menjalankan pengendalian internal serta pengelolaan risiko secara efektif.
Sesuai dengan Piagam Kerja Unit Audit Internal yang menetapkan struktur, tugas dan tanggung jawab dari UAI. UAI dipimpin oleh Kepala Audit Internal, yang diangkat oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris, serta bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur Perseroan. Kepala Audit Internal Perseroan hingga 31 Desember 2016 adalah Christine Sanjaya.
Profil Kepala audit internal
christine Sanjaya
Warga Negara Indonesia, lahir di Tarakan. Diangkat sebagai Kepala Audit Internal sejak tanggal 1 Desember 2011 oleh Presiden Direktur berdasarkan persetujuan dari Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 700/LSANF/BOD/XII/2011. Mengawali karir di Kantor Akuntan Publik Ernst&Young Indonesia sejak tahun 2009 sebelum bergabung dengan Perseroan di tahun 2011. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta dan telah memiliki sertifikasi Certified Fraud Examiner (CFE) dari Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Global Headquarters dan QIA (Qualified Internal Audit) dari Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) pada tahun 2014.
Sesuai dengan Piagam Kerja Unit Audit Internal yang dibentuk sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal diatur bahwa Unit Audit Internal bertanggungjawab untuk:
1. melakukan identifikasi dan evaluasi atas efektifitas pengendalian internal terhadap kegiatan operasional di kantor pusat dan seluruh jaringan pemasaran Perseroan.
2. membantu Perseroan dalam melaksanakan kontrol secara efektif dengan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi kegiatan operasionalnya dan mendorong penyempurnaan terus-menerus untuk mencapai kondisi sebagai berikut:
• tersedianya informasi finansialdanoperasionalyangterpercaya;
• kegiatan operasional berjalan secara efisien dengandan mencapai hasil yang efektif;
Internal Audit Unit is in charge of helping President Director and Board of Commissioners to supervise the Company’s operational activities. In carrying out its function, internal audit took a systematic, objective and risk-based approach in order to improve the effectiveness of risk management activities, control, and corporate governance, encouraging the Company’s awareness to carry out the internal control and manage the risk effectively.
As stated in Internal Audit Unit Work Charter which established the UAI structure, duties and responsibilities. UAI is led by Internal Audit Chairman who was appointed by Director and approved by the Board of Commissioners, and thus directly responsible to the President Director. As of 31 December 2016, the Company's Internal Audit Head position is held by Christine Sanjaya.
head Of internal audit unit Profile
christine Sanjaya
Indonesian citizen, was born in Tarakan. Appointed as Head of Internal Audit since 1 December 2011 by Internal the President Director which was approved by the Board of Commissioners in Decree of Board of Directors No. 700/LSANF/BOD/XII/2011. Started her career in Indonesia’s Ernst&Young Public Accounting Firm since 2009, later joined the Company in 2011 as Internal Audit. Hold Accounting degree from Catholic University of Atma Jaya in 2009 and Certified Fraud Examiner (CFE) from the Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Global Headquarters and QIA (Qualified Internal Audit from YPIA (Yayasan Pendidikan Internal Audit) in 2014.
According to Internal Audit Unit Charter is prepared with reference to Regulation No. IX.I.7 Decision of Chairman of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution Number: Kep-496/BL/2008 dated 28 November 2008 stated in the Establishment of Guidelines and Preparation of Internal Audit Charter, Internal Audit Unit responsible for:
1. Identifying and evaluating the effectiveness internal control system towards the operational activity in the company's head office and its marketing networks.
2. Helping to effectively control the company by evaluating operational effectivity and efficiency and encourage continous development to achive:
* Reliable financial and operational information;
* Operational activity running smoothly and efficiently by achieving effective result;
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 75
• seluruh tindakan dan keputusan Perseroan telahdilaporkan kepada manajemen Perseroan dan telah dijalankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kegiatan UAI dijalankan sesuai dengan rencana audit tahunan yang telah disusun atas hasil konsultasi dengan Presiden Direktur dan Komite Audit. Hasil dari kegiatan audit, implementasi rekomendasi serta kegiatan lainnya terkait dengan aktivitas audit internal dibuat dalam Laporan tertulis dan ringkasannya dilaporkan dalam rapat triwulanan kepada kepada pihak Direksi, Komite Audit dan Dewan Komisaris.
aktivitas audit internal 2016
Kegiatan Audit Internal telah dijalankan sesuai dengan rencana kerja Audit Internal tahun 2016 diantaranya:
1. melakukan 5 kali audit (audit atas area Finance (Post Date Check Management), Kantor selain kantor cabang Perseroan, Risk Management, Inventory and Pool Management, dan General Affair) dan investigasi audit ad hoc;
2. mengawasi ulasan proses bisnis atau Standar Operating Procedure (“SOP”);
3. melakukan pemeriksaan atas departemen sesuai dengan rencana kerja UAI tahun 2016;
4. menyampaikan ringkasan atas Laporan Hasil Audit kepada Manajemen dan Dewan Komisaris;
5. menindaklanjuti pelaksanaan rekomendasi audit yang telah disepakati;
6. menjalin kerjasama dengan unit accounting, unit hukum dan unit manajemen risiko terkait dengan aktivitas triwulanan kepada Komite Audit;
7. menjalin hubungan dengan UAI dari PT Astra International Tbk dalam hal pelaksanaan audit (joint audit), training dan kegiatan lainnya yang mendukung pengembangan UAI Perseroan;
8. menjalin kerjasama dengan audit eksternal dalam hal praktik UAI Perseroan.
Seluruh Laporan hasil audit dan laporan status hasil implementasi rekomendasi audit serta laporan kegiatan lainnya telah disampaikan kepada Presiden Direktur and anggota Direksi terkait setelah manajemen menyetujui seluruh rekomendasi dan tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan.
* All of the company's actions and decision had been reported to the management and has been executed in accordance to the existing regulations.
UAI activity was excecuted according to the annual audit planning as consulted with President Director and Audit Committee. The result of audit activity, recommendation implementation as well as other activities related to the internal audit activity is made in written reports and summarized in the quarterly meeting to the Board of Directors, Audit Committee and Board of Commissioners.
internal audit activity 2016
Internal Audit Activity had been executed according to the Audit Internal work plan in 2016 such as:
1. Perform audit activity 5 times (auditing Finance (Post Date Check Management), Branch Offices, Risk Management, Inventory and Pool Management, and General Affair) and investigate audit ad hoc;
2. Supervise the business process or Standar Operating Procedure (“SOP”);
3 Department inspection according to the 2016 UAI work plan;
4. Submit the Audit Report to the Management and Board of Commissioner;
5 Follow-up on the implementation of audit recommendation;
6. Establish cooperation with accounting, legal, and risk management unit related to quarterly activity to the Audit Committee;
7. Establish a good relationship with UAI from PT Astra International Tbk regarding to joint audit, training and another activity to support the Company UAI development;
8. Establish cooperation with external audit related to the Company's UAI activity.
All of the Audit report and the implementation of audit recommendations as well as another activity report had been submitted to the President Director and Director in charge after it has been approved by the management.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT76
Sistem Pengendalian internal
Sistem pengendalian internal Perseroan yang diterapkan Perseroan antara lain meliputi:
1. Pengkajian dan pengendalian internal dalam Perseroan yang terstruktur dan dipantau oleh seluruh jajaran Manajemen termasuk didalamnya pengendalian atas keuangan dan operasional Perseroan.
2. Pengkajian dan pemantauan atas peraturan perundang-undangan terbaru
3. Pengkajian dan pengelolaan risiko operasional dan penanganan / tindak lanjut hasil pemeriksaan audit oleh unit Audit Internal.
evaluasi Terhadap efektivitas Sistem Pengendalian internal
Evaluasi terhadap efektivitas sistem pengendalian internal dilaksanakan secara berkala guna menyempurnakan sistem dan kebijakan yang telah ada menjadi lebih efektif dalam mendukung kegiatan operasional Perseroan.
Evaluasi ini juga bertujuan untuk menilai efektivitas pelaksanaan pengawasan dan tindakan penanggulangan atas sistem pengendalian internal Perseroan guna memberikan keyakinan kepada pemegang saham bahwa penerapan pengendalian internal telah cukup memadai dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Perseroan.
Sistem Manajemen risiko
Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko
Sebagai perusahaan pembiayaan, Perseroan memiliki komitmen untuk melakukan pengelolaan manajemen risiko secara sistematis dan berkesinambungan. Pengelolaan tersebut berupa identifikasi risiko, penilaian risiko terhadap Perseroan, pengendalian serta mitigasi dari risiko yang telah dinilai. Pada tahun 2016, Perseroan melakukan tatanan manajemen risiko terkait dengan diwajibkannya penerapan manajemen risiko terintegrasi dengan pelaporan secara berkala kepada OJK yang tergabung dalam konglomerasi keuangan Astra atau SKMRT (Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi).
Jenis risiko dan Pengelolaannya
Tipe risiko yang dikelola dalam manajemen risiko terintegrasi sesuai dengan tipe risiko yang telah dijabarkan dalam kebijakan manajemen risiko terintegrasi adalah:
• Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lainnya dalam memenuhi kewajiban kepada konglomerasi keuangan.
Cara pengelolaan risiko: Penerapan prinsip prudent dengan mekanisme analisa
kredit yang selektif, terstruktur dan sistematis dengan melakukan segmentasi risiko, verifikasi data konsumen, dan penerapan prinsip “Know Your Customer” serta 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral dan Condition).
internal control System
Internal control system implemented on the Company including:
1. Assessment and internal control in an established Company and monitored by all managements including the Company’s cost and operational control.
2. Assessment and monitoring of the latest legislations by the legal unit of the Company including the Company’s compliance to the current regulations.
3. Assessment and operational risk management and handling / follow up of the audit findings by Internal Audit unit.
evaluation Of The internal control System effectiveness
Evaluation of the Internal Control System effectiveness is conducted in a regular basis in order to improve the existing system and policies to be more effective to support the Company’s operational activities.
This evaluation also aims to assess the supervision and mitigation action effectiveness in the Company’s internal control system in order to convince the shareholders that the implementation of internal control is sufficient to achieve the Company’s goals and objectives.
risk Management System
General illustration of the risk management system
As a financing company, the Company commits to manage risk systematically and sustainably. Risk management consists of risk identification, risk assessment, control and mitigation of the risks assessed. In 2016, the Company has determined the order of risk management related to the requirement for integrated risk management with periodical reporting to FSA incorporated in the Astra or SKMRT (Integrated Risk Management Unit) financial conglomerate.
Type of risks and risk Management
The type of risks managed through the integrated risk management is in accordance with the type of risks described in the integrated risk management policy, namely:
• Credit Risk refers to risk caused by the failure of the debtor and/or other parties in meeting their obligation to the financial conglomeration.
Risk management method: Implementing the principle of prudence via a selective,
structured and systematic credit analysis mechanism through risk segmentation, consumer data verification, and implementing the “Know Your Customer” principle as well as the 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 77
Perseroan juga menerapkan collection treatment system yang tersegmentasi secara khusus, sehingga penanganan kredit bermasalah ditangani dengan lebih efektif dan efisien.
• Risiko Pasar adalah risiko akibat adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki konglomerasi keuangan. Yang dimaksud dengan “variabel pasar” adalah suku bunga.
Cara pengelolaan risiko:
Perseroan secara konsisten memantau perkembangan makro ekonomi, regulasi pemerintah dan melakukan diversifikasi sumber pendanaan agar tidak hanya bergantung kepada satu sumber pendanaan sehingga Perseroan memperoleh suku bunga yang kompetitif dan bervariasi dari berbagai sumber.
• Risiko Pendanaan dan Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan konglomerasi keuangan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan dari konglomerasi keuangan tersebut.
Cara pengelolaan risiko:
Melakukan diversifikasi sumber pendanaan dimana diantaranya bersumber dari pembayaran sewa pembiayaan dari Lesse, pinjaman bank dari dalam dan luar negeri serta penerbitan surat hutang. Perseroan juga melakukan lindung nilai melalui transaksi interest swap bagi pinjaman yang memiliki suku bunga mengambang serta melakukan transaksi cross currency swap apabila terdapat perbedaan mata uang dari sumber pinjaman dengan pembiayaan yang disalurkan. Selain itu, Perseroan juga melakukan pemantauan secara berkala terhadap pergerakan arus kas untuk memastikan kecukupan pengembalian dan penggunaan dana.
• Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, human error, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional konglomerasi keuangan.
Cara pengelolaan risiko: Dalam pengelolaan dan mitigasi risiko operasional yang
disebabkan oleh human error, Perseroan senantiasa memberikan pelatihan kepada karyawan secara berkala untuk meningkatkan kompetensi dalam menjalankan proses operasional, selain itu Perseroan juga melaksanakan pengendalian lewat audit sehingga menciptakan proses operasional yang terjaga dengan baik dan selaras dengan prosedur yang ditentukan. Perseroan juga memiliki DRC (Disaster Recovery Center) untuk perlindungan dan penyimpanan data.
• Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya perjanjian dan pengikatan agunan yang tidak sempurna
and Condition). The Company also applies a specifically segmented collection treatment system, hence non-performing loans can be handled more effectively and efficiently.
• Market Risk refers to risk caused by the movement of market variables from the financial conglomeration’s portfolio. “Market variable” refers to interest rates.
Risk management method:
The Company consistently monitors the macro economic development, government regulation and diversifies funding sources to not only depend on one source of funding so the Company can obtain competitive and variable interest rates from various sources.
• Funding and Liquidity Risk refers to risk caused by the inability of the financial conglomeration to meet its liabilities due through funding sources of cash flows and/ or from high-quality liquid assets which can be used as collaterals, without affecting the financial conglomeration’s activities and financial condition.
Risk management method:
Diversify sources of funding, among others through finance lease from Lesse, loans from national and international bank as well as the issuance of debentures. The company also hedges through interest swap transactions for loans with floating interest rate and performs cross currency swap transactions if the source of the loan and financing channeled are of a different currency. In addition, the Company also regularly monitors cash flow movement to ensure sufficient repayment and utilization of funds.
• Operational Risk refers to risk due to insufficient and/or failed internal processes, human error, system failure, and/or external events affecting the operations of the financial conglomeration.
Risk management method: As an effort to manage and mitigate operational risks due
to human error, the Company continually provides regular training for employees to improve their competency in performing operational processes. In addition, the Company also performs control measures through audit, hence establishing an operational process that is well maintained and aligned with the procedures set. The Company also has a Disaster Recovery Center (DRC) to protect and store data.
• Legal Risk refers to the risk of lawsuits and/or weakness of juridical aspects. The weaknesses of juridical aspect, among others, are due to lawsuits, the absence of supportive legislation, or the weakness of commitment such as unqualified agreement inquiries and insufficient collateral’s binding.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT78
Cara pengelolaan risiko: Perseroan senantiasa memantau perubahan peraturan
perundang-undangan dan melakukan penyesuaian pada regulasi internal Perseroan. Penyesuaian ini bertujuan agar proses bisnis Perseroan dapat sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, penyesuaian ini disosialisasikan oleh unit Hukum Perseroan kepada pihak-pihak yang terkait secara berkelanjutan.
• Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif baik terhadap Perseroan sebagai anggota konglomerasi keuangan maupun terhadap konglomerasi keuangan secara keseluruhan.
Cara pengelolaan risiko: Perseroan secara konsisten melakukan pengawasan
terhadap pengembalian pinjaman terhadap pihak ke tiga dengan menjaga tingkat likuiditas Perseroan. Selain itu Perseroan berkomitmen untuk senantiasa melakukan pelaporan tepat waktu baik kepada OJK ataupun lembaga lain yang terkait. Perseroan selalu mengoptimalkan sinergi dalam Value Chain grup Astra untuk melakukan mitigasi dan respon terhadap risiko. Disamping itu, untuk menjaga kepercayaan stakeholder, Perseroan bekerjasama dengan lembaga rating yang kredibel dalam melakukan penilaian terhadap kinerja Perseroan.
• Risiko Strategis adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Cara pengelolaan risiko: Memantau perkembangan makro ekonomi, pergerakan
pasar sebagai referensi dalam penentuan strategi, selain itu Perseroan secara konsisten melakukan evaluasi kinerja yang dilakukan secara berkala dan dilakukan di setiap tingkatan organisasi.
• Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang – undangan dan ketentuan yang berlaku.
Cara pengelolaan risiko: Perseroan senantiasa memantau perubahan peraturan
perundang-undangan dan melakukan penyesuaian pada regulasi internal Perseroan dengan dilakukannya sosialisasi oleh unit Hukum Perseroan. Selain itu Perseroan secara konsisten melaporkan hasil self-assessment setiap satu tahun sekali. Sejak tahun 2016 pelaporan RBS dilakukan melalui Sistem Informasi Risk Based Supervision (SIRIBAS) yang dilakukan secara on-line pada website OJK.
• Risiko Transaksi Intra-Grup adalah risiko akibat ketergantungan suatu entitas baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap entitas lainnya dalam satu konglomerasi tidak tertulis baik yang diikuti perpindahan dana dan/atau tidak diikuti perpindahan dana. Risiko transaksi intra-grup antara lain dapat timbul dari:
- Kepemilikan silang antar Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam konglomerasi keuangan
- Sentralisasi manajemen likuiditas jangka pendek
Risk management method: The Company continuously monitors changes to the
regulation and adjusts the Company’s internal regulations. This adjustment aims to align the Company's business process to be in line with the prevailing regulations. This adjustment is continuously disseminated by the Company's Legal unit to the relevant parties.
• Reputation Risk refers to risk caused by the decrement in the level of stakeholder confidence from negative perception toward the Company as a member of the financial conglomeration as well as toward the overall financial conglomeration.
Risk management method: The Company consistently supervises the repayment of
loans to third parties by maintaining the Company’s level of liquidity. In addition, the Company commits to submit reports in a timely manner to FSA and other relevant agencies. The Company always optimizes synergy in the Astra group Value Chain to mitigate and respond to risks. In addition, to maintain stakeholder trust, the Company partners with a credible rating agency to assess the Company’s performance
• Strategic Risk refers to a risk due to inaccuracies in the decision making and/or implementation of strategic decisions and the failure to anticipate changes in the business environment.
Risk management method: Monitoring macro economic development, market
movement as a reference for determining strategies. In addition, the Company consistently and periodically evaluates the performance in all levels of the organization.
• Compliance Risk refers to risk due to failure in complying with and/or implementing the laws and regulations in force.
Risk management method:
The Company continuously monitors changes to the regulation and adjusts the Company’s internal regulations through dissemination by the Company’s Legal Unit. In addition, the Company consistently reports the result of the self-assessment each year. Since 2016, the RBS reporting is done through an online Supervision Based Risk Information System (SRIBAS) through the FSA website.
• Intra-Group Transaction Risk refers to risk caused by the dependence of an entity directly or indirectly toward other entities within unwritten conglomeration, both followed and/or not followed by transfer of funds. Intra- Group Transaction Risk can arise from:
− Cross-ownership between Financial Services Institutions (FSI) in the financial conglomeration
− Centralized management of short-term liquidity
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 79
- Jaminan, pinjaman, dan komitmen yang diberikan atau diperoleh suatu LJK dari LJK lain dalam konglomerasi keuangan
- Eksposur kepada pemegang saham pengendali, termasuk eksposur pinjaman dan off-balance sheet seperti jaminan dan komitmen
- Pembelian atau penjualan aset kepada LJK lain dalam satu konglomerasi keuangan
- Transfer risiko melalui reasuransi- Transaksi untuk mengalihkan risiko pihak ketiga di
antara LJK dalam satu konglomerasi keuangan
Cara pengelolaan risiko: Perseroan melakukan evaluasi secara berkala terhadap
transaksi pinjaman yang diperoleh dari LJK lain dalam satu konglomerasi keuangan. Perseroan memastikan tata kelola transaksi tersebut sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan strategi usaha Perseroan.
Review atas efektifitas sistem manajemen risiko
Sejak 2014 OJK telah melakukan pengawasan berbasis pelaksanaan manajemen risiko (Risk Based Supervision) di Perseroan pembiayaan non-bank dengan adanya self-assessment.
Penilaian risiko meliputi beberapa risiko yang dibagi ke dalam 7 risiko utama yaitu Risiko Kepengurusan, Tatakelola, Strategi, Operasional, Pembiayaan, Aset & Liabilitas dan Dukungan dana. Pelaporan hasil self-assessment ini dilakukan setiap satu tahun sekali di akhir periode. Tahun 2016 pelaporan RBS dilakukan melalui Sistem Informasi Risk Based Supervision (SIRIBAS) yang dilakukan secara on-line pada website OJK.
Pengawasan terhadap sistem manajemen risiko dilakukan melalui penerbitan memo internal dan surat edaran kepada pihak terkait yang akan direview secara berkala. Dalam pelaksanaannya, Perseroan membuat dashboard system sebagai tools yang dapat membantu pengawasan dari pemilik resiko. Selain untuk resiko internal, Perseroan terus melakukan update terhadap perubahan external seperti perubahan regulasi pemerintah dan peraturan baru dari OJK. Perubahan tersebut akan disosialisasikan ke pihak internal yang terkait secara berkala.
Perkara Penting dan Sanksi administrasi
Perseroan terlibat dalam beberapa perkara perdata. Perkara-perkara perdata yang dihadapi oleh Perseroan hingga per tanggal 31 Desember 2016 pada umumnya timbul dalam kaitannya dengan adanya kelalaian customer Perseroan yang tidak memenuhi kewajiban pembayaran atas fasilitas pembiayaan yang diberikan Perseroan dan tindakan penguasaan kembali unit pembiayaan yang dilakukan oleh Perseroan.
Per tanggal 31 Desember 2016, Perseroan terlibat dalam 2 perkara perdata yang sedang dalam proses di badan peradilan di Indonesia dengan perincian sebagai berikut:
− Guarantees, loans, and commitments that are provided or obtained by an FSI from other FSI in the financial conglomeration
− Exposure to controlling shareholders, including exposure of loans and off-balance sheets such as guarantee and commitment
− Purchase or sale of assets to other FSI under the same financial conglomeration
− Risk transferring through reinsurance− Transaction to divert third party risk among FSI under
the same financial conglomeration
Risk management method: The company will periodically evaluate the loan transactions
obtained from other FSI in a financial conglomeration. The Company ensures that the transaction is managed in line with the prevailing laws and the Company’s business strategy.
Reviewing the effectiveness of the risk management system
The FSA has also performed Risk Based Supervision in non-bank financing companies using the self-assessment method since 2014.
Risk assessment includes some risks divided into 7 major risks such as Management Risk, Governance Risk, Strategy Risk, Operational Risk, Financing Risk, Assets & Liabilities Risk, and Funding Risk. Self-assessment results will be reported annually at the end of each period. In 2016, RBS reporting will be done online through the Risk Based Supervision Information System (SIRIBAS) through the FSA website.
The supervision of the risk management system will be done by issuing an internal memo and circular letter to relevant parties which will be periodically reviewed. In practice, the Company created a dashboard system as a tool to support supervision by the risk owner. In addition to internal risks, the Company continues to update external changes such as to the government regulation and new FSA regulations. These changes are periodically disseminated to relevant internal parties.
important cases and administrative Sanction
The Company involved in several civil matters. Until 31 December 2016, most of the cases are related to the customer's negligence to fulfil their obligations for the financing facility in which the Company repossessed the capital goods they are given.
As of 31 December 2016, the Company involved in 2 civil matters that are in progress in Indonesia judiciary as detailed below:
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT80
No. Nomor Perkara/case Number
Posisi Perseroan/
The company’s
Position
Pihak Lawan/Plaintiff
Materi Perkara/case Material
Nilai Perkara/case Value
Status Perkara/case Status
1. 727/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel Tergugat/Defendant PT Solusi Kreasi Utama
Perbuatan Melawan Hukum/
Unlawful act
Rp. 1.335.868.000,-Proses Pengadilan Tingkat Pertama/
District Court Process
2. 793/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel Tergugat/Defendant PT Shantri Prana Abadi
Perbuatan Melawan Hukum/
Unlawful act
Rp. 848.542.000,-Proses Pengadilan Tingkat Pertama/
District Court Process
Dari seluruh perkara yang dihadapi oleh Perseroan di atas, tidak ada satupun perkara yang memberikan dampak negatif yang material pada keadaan keuangan maupun kelangsungan usaha Perseroan.
Sanksi administratif yang Dikenakan Kepada Perseroan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Otoritas Lain
Sepanjang tahun 2016, Perseroan menerima Surat Teguran Tertulis Pertama dari Otoritas Jasa Keuangan Nomor S-754/NB.221/2016 tanggal 13 Juni 2016 terkait keterlambatan penyampaian Laporan Analisis Kesesuaian Aset dan Liabilitas sebagai bagian dari Laporan Bulanan Perusahaan Pembiayaan periode bulan Mei 2016 secara on-line melalui email.
Kilas Penerapan atas Pedoman Tata Kelola Perusahaan
Pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance disusun dengan memperhatikan pedoman tata kelola Perseroan peraturan perundang-undangan terkait perusahaan pembiayaan dan peraturan perundang-undangan lain terkait kegiatan usaha Perseroan dengan tetap menerapkan nilai-nilai yang dianut Perseroan ke dalamnya. Pedoman Tata Kelola Perusahaan tersebut telah disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/POJK.05/2014.
Dalam menerapkan nilai-nilai yang terkandung pada GCG, Perseroan telah melaksanakan sejumlah penyesuaian dalam beberapa aspek yaitu sebagai berikut:
1. Pelaksanakan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala;
2. Perumusan Rencana Bisnis Perseroan yang memuat evaluasi atas implementasi Rencana Bisnis pada tahun sebelumnya serta penerapan Rencana Bisnis untuk tahun buku;
3. Struktur organisasi Perseroan yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan Perseroan;
4. Direksi melakukan pembagian tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait;
5. Direksi telah menjalankan fungsi dan tugasnya dalam mengimplementasikan GCG dengan mengikuti pelatihan yang relevan;
Among others matter that the Company's involved in, neither has negative material impact to the Company financial state and its business continuity.
administrative Sanction charged to the company by Financial Services authority or Others
Throughout 2016, the Company had received First Written Warning Letter from the Financial Services Authority Number S-754/NB.221/2016 dated 13 June 2016 regarding the late submission of Asset and Liabillites Congeality Analysis Report as a part of the Company's Monthly Report in May 2016 via e-mail.
implementation of Good corporate Governance
The Good Corporate Governance was formulated taking into account the corporate governance guidelines regulations on financing companies and other regulations on the Company’s business activities on implementing the values held by the Company. The Good Corporate Governance Guidelines have been adjusted with the provisions in the Financial Services Authority Regulation Number 30/POJK.05/2014.
The Company has adapted a number of aspects in the implementation of the GCG values:
1. Holding regular Board of Commissioners and Board of Directors Meetings;
2. Formulating the Company Business Plan, including an evaluation on the implementation of the Business Plan for the previous year as well as the implementation of the Business Plan for the fiscal year;
3. The Company’s organizational structure has been prepared in accordance with the Company's needs;
4. The Board of Directors has distributed the duties and responsibilities in line with relevant regulations;
5. The Board of Directors has performed their functions and duties in implementing the GCG by participating in relevant training;
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 81
Kode etik Perusahaan
Sebagai bagian dari Astra Group, Kode Etik Perusahaan (Code of Conduct) Perseroan merujuk pada Pedoman Code of Conduct Astra Grup. Kode Etik tersebut berisikan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja yang menjadi landasan serta pedoman karyawan dalam melaksanakan pekerjaan di Perseroan.
implementasi Kode etik
Kode Etik Perseroan berlaku untuk Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan Perseroan. Penerapan Kode Etik tersebut merupakan bagian dari internalisasi budaya Perseroan dan budaya kerja sesuai dengan Pedoman Code of Conduct Astra Grup.
etika bisnis
Merupakan sistem nilai yang dijabarkan dari Filosofi Perseroan dan Prinsip-Prinsip Dasar Astra, dan dianut oleh organisasi usaha atau kelompok organisasi usaha, sebagai acuan untuk berhubungan dengan lingkungannya, baik lingkungan internal maupun eksternal.
Etika Bisnis berisikan tentang:
1. Ketentuan Umum a. Good Corporate Citizen,b. Good Corporate Governance,c. Kemitraan,d. Karyawan.
2. Hubungan Dengan Publika. Pelangganb. Pesaingc. Pemasokd. Pemegang Sahame. Penyelenggara Negaraf. Masyarakatg. Media Massa
etika Kerja
Merupakan sistem nilai yang dianut secara perorangan yang termasuk etika hubungan antar karyawan dan Perseroan. Etika kerja mengatur hubungan yang lebih bersifat ke dalam (Perseroan) yakni antara karyawan dan Perseroan secara umum.
Etika Kerja berisikan tentang:1. Hubungan Perseroan dengan Karyawan2. Hubungan Karyawan dengan Perusahaan3. Hubungan antar Karyawan
Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan atau Manajemen
Sepanjang tahun 2016, Perseroan tidak memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan atau manajemen.
code of conduct
As a part of Astra Group, the Company’s Code of Conduct refers to Astra Group’s Charter of Code of Conduct. The Code of Conduct contains Code of Business Ethics and Work Ethics, which underlies and guides the employees in carrying out all the work in the Company.
code of conduct’s implementation
The Company’s Code of Conduct applies to Board of Commissioners, Board of Directors, and employees. The application of the code of conduct is a part of company’s culture internalization and work culture in accordance with Astra Group’s Handbook of Code of Conduct.
Business ethics
A value system that is derived from the Company’s Philosophy and Astra’s Basic Principles, and adopted by the business organization or group of business organizations, as a reference in dealing with the environment, both internally and externally.
Business Ethics contains of:
1. General Requirementsa. Good Corporate Citizen,b. Good Corporate Governance,c. Partnershipd. Employee
2. Public Relationsa. Customerb. Competitorc, Supplierd. Shareholdere. Government Officialsf. Societyg. Mass Media
Work ethics
A system of values held by individuals in which includes the ethical relationships between employees and the Company. Work ethics manages more of internal (the Company) affairs between the employee and the Company in general.
Work Ethic contains of:1. Relationship between the Company and Employee2. Relationship between the Employee and Company3. Relationship among employees
Share Ownership Program
Throughout 2016, the Company does not have any share ownership program for employees or management.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT82
Whistleblowing System
Penerapan Kebijakan Pelaporan Pelanggaran merupakan upaya peningkatan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan. Kebijakan ini memfasilitasi semua pihak baik pimpinan maupun karyawan untuk melakukan pelaporan pelanggaran. Pelanggaran tersebut meliputi penyimpangan atas etika bisnis, etika kerja, kebijakan perusahaan, peraturan perundangan yang berlaku, anggaran dasar perusahaan, perjanjian kontrak perusahaan dengan pihak luar, rahasia perusahaan, atau perbuatan lainnya yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan yang dilakukan oleh karyawan atau pimpinan perusahaan.
Sampai dengan akhir tahun 2016, untuk setiap indikasi pelanggaran yang dapat merugikan Perseroan, karyawan dapat langsung melaporkan kepada pimpinan Perseroan atau unit Audit Internal yang dapat mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut. Unit Audit Internal menjamin kerahasiaan dan perlindungan atas setiap pihak yang melaporkan adanya pelanggaran.
Penanganan Pengaduan
Laporan pelanggaran yang diterima oleh Direksi atau Unit Audit Internal akan segera ditindaklanjuti dengan proses penyidikan dan pengumpulan barang bukti. Pelaku pelanggaran yang telah terbukti berdasarkan hasil investigasi, akan diproses melalui sanksi sesuai dengan peraturan Perseroan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sepanjang tahun 2016, tidak terdapat pengaduan yang diterima oleh Direksi atau Unit Audit Internal.
Teknologi informasi
Perseroan mengembangkan dan menerapkan suatu sistem teknologi informasi yang efektif dan efisien yang dinamakan SISCA (SANFinance Integrated System for Credit Application) untuk mengelola database Perseroan. SISCA mengakomodasi kebutuhan seluruh lini bisnis internal Perseroan dari front liner hingga ke back office. SISCA didesain sebagai centralized system yang dapat diakses oleh seluruh jaringan pemasaran Perseroan secara online dan real time. Sistem ini terus disempurnakan dari waktu ke waktu seiring kebutuhan penggunanya dan perkembangan usaha Perseroan. SISCA terus diperbaharui dengan sistem terintegrasi yang user-friendly guna menunjang pertumbuhan usaha berkelanjutan Perseroan.
Saat ini Perseroan masih terus mengembangkan apllikasi SISCA yang dapat diakses pada perangkat smartphone android yang disebut SISCA mobile. Fitur-fitur pada SISCA mobile masih terus dikembangkan dan disempurnakan untuk menunjang proses bisnis yang ada pada Perseroan seiring dengan perkembangan bisnis Perseroan.
Whistleblowing System
The application of Violation Reporting Policy is an attempt to improve the quality of corporate governance implementation. The policy facilitates all parties for managerial level as well as employees to report violations. These violations include deviations over business ethics, work ethics, company policy, applicable legislations, regulations, company’s articles of association, company’s contractual agreements with outside parties, company confidences, or any other actions that may harm the Company as well as stakeholders carried out by employees or company’s management.
Until the end of 2016, for any indication of violations considered detrimental to the Company, the employees can directly report to the Company’s management or Internal Audit unit who can take actions against the violations. Internal Audit Unit ensures the informant's confidentiality and protection.
complaints handling
Reports of violation received by the Board of Directors or Internal Audit unit will be followed up by involving the related work unit and human resource department. In case the violation is proven, the process of complaint handling will resulted in decision in the form of different level of sanction to each party in accordance with the Company’s rules and regulations. Throughout 2016, there is no complaint received by either Board of Directors or Internal Audit Unit.
information Technology
The Company has developed and implemented an effective and efficient information technology system called SISCA (SANFinance Integrated System for Credit Application) to manage the Company’s database. SISCA accommodates the needs of every internal business lines from frontliner to back office. SISCA is designed as a centralized system that can be accessed by all of the Company’s marketing representatives online and real time basis. This system is gradually improved from time to time following the need of users and the Company’s business development. SISCA is continuously renewed under user-friendly integrated system in order to sustain Company’s business growth.
Currently, the Company still continues to develop SISCA application that is available for android smartphones named SISCA mobile. The features on SISCA mobile will be continuously improved and developed to support the Company’s business process along with the Company’s business development.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 83
Selain SISCA dan SISCA mobile, Perseroan juga masih terus mengembangkan dashboard system dan Business Intelligence System sebagai salah satu alat pendukung untuk meningkatkan analisis kredit yang prudent dan suatu panduan bagi komite kredit Perseroan untuk menyetujui suatu fasilitas pembiayaan kepada nasabah Perseroan serta memantau kondisi bisnis Perseroan seperti nilai penjualan, kualitas piutang, dan lain-lain, untuk kemudian melakukan analisis dan mengambil tindakan yang tepat sejak dini apabila dibutuhkan secara real time.
Perseroan memiliki ESS (Employee Self Service) yaitu sistem yang diperuntukkan bagi karyawan internal Perseroan. Perseroan telah memperbaharui sistem tersebut dengan mengintegrasikan sistem untuk transaksi-transaksi sehubungan dengan sumber daya manusia (seperti: pengajuan dan persetujuan cuti, lembur, klaim kesehatan, dan lain-lain) dengan sistem payroll dalam suatu sistem yang dinamakan Employee Dashboard untuk memudahkan kinerja Human Capital Department. ESS akan terus dikembangkan seiring dengan kondisi dan kebutuhan karyawan Perseroan.
Dalam upaya mendukung kegiatan sehubungan dengan manajemen risiko, perseroan telah memiliki DRC (Disaster Recovery Center) yang merupakan backup sistem utama Perseroan yang dapat digunakan apabila terjadi suatu bencana. DRC ditempatkan jauh dari kantor pusat sebagai tindakan preventif apabila server utama tidak dapat diakses. DCR ini juga selalu dilakukan testing sebanyak 2 kali dalam setahun sesuai dengan policy perseroan
Perseroan dengan beberapa rekan usaha Perseroan dalam bidang perasuransian tengah terus meningkatkan dan mengembangkan business to business (b2b) system yang telah dibangun sejak tahun 2013 lalu.
Dari sisi infrastructure dan security, pada tahun 2016 ini Perseroan telah membangun data center baru yang lebih baik dan lebih luas dari sebelumnya, dengan adanya data center baru ini diharapkan pengembangan infrastruktur ke depan dapat dilakukan dengan mudah, dan seluruh sistem Teknologi Informasi dapat berjalan semakin baik.
Besides SISCA and SISCA mobile, the Company also develops dashboard system and Business Intelligence System as one of supporting tools to increase prudent credit analysis and as guideline for the Company’s credit committee to provide approval on financial facility and monitor business condition of the Company, such as selling value, account receivable quality, and others, to be analyzed and followed up by real-time necessary actions if needed.
The Company has ESS (Employee Self Service) which is a system designed for the Company’s employees. The Company has renewed the system by integrating the system for transaction related with human resources (such as leave, over time, medical claim application and approval and others) equipped with payroll system named Employee Dashboard to assist employees and boost process management effectiveness. ESS will be gradually developed along with the conditions and needs of the Company’s employees.
In order to support the risk management related activities, the Company already has DRC (Disaster Recovery Center), which is the backup of main system of the Company that can be used in time of disaster. DRC is placed far away from the head office as preventive measure in case the main server cannot be accessed. DRC is also annually tested in accordance to the Company’s policy.
Along with several insurance business partners, the Company is continuously improving and developing business-to-business (b2b) system since 2013.
In terms of infrastructure and security, the Company had built a brand new better and wider data center. It is expected that the infrastructure development will be easier, and all of Information Technology system shall run more smoothly.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT84
Sebagai perusahaan pembiayaan yang tumbuh bersama masyarakat, Perseroan berkomitmen untuk senantiasa menjadi perusahaan yang dikagumi dengan terus memberikan pelayanan yang memiliki nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan sekitar dengan cara:
1. Menciptakan image perusahaan yang positif bagi masyarakat
2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar lingkungan Perseroan
3. Membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar lingkungan Perseroan demi menunjang keberlanjutan dan operasional bisnis perusahaan di masa depan
4. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan sehat bagi karyawan sehingga dapat meningkatkan kebanggaan karyawan terhadap perusahaan
Komitmen Perseroan dalam memberikan nilai tambah bagi masyarakan dan lingkungan sekitar diwujudkan dalam kegiatan Corporate Social Responsibility “CSR”, Perseroan berpedoman kepada 4 pilar, yaitu pilar pendidikan, lingkungan, kesehatan dan pengembangan UKM, dengan masing-masing kegiatannya sebagai berikut:
Pilar Lingkungan
Yaitu bentuk kepedulian Perseroan terhadap lingkungan sekitar. Kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah:
1. Berpartisipasi dalam memberikan hewan kurban kepada masyarakat yang membutuhkan di sekitar lingkungan Perseroan.
2. Donasi ke beberapa panti asuhan dan masyarakat yang kurang mampu, berupa bantuan operasional untuk panti dan juga sarana penunjang pendidikan anak-anak panti.
3. Dengan semangat berbagi pada sesama, membawa anak-anak yang kurang mampu untuk berekreasi dan bermain bersama di tempat bermain yang sarat akan edukasi.
As a financing company that grows with the community, the Company is committed to be a company that is admired and provides added values to the community and surrounding environment by:
1. Creating a positive corporate image for the community
2. Improving the quality of life for the Company’s surrounding communities
3. Building harmonious relationship with the Company’s surrounding community to support sustainability and business operations in the future.
4. Creating comfortable, safe, and healthy work environment for employees to improve the pride of the employees towards the Company
The Company commits to provide added value for the community and surrounding environment through Corporate Social Responsibility (CSR) activities. The Company is guided by 4 pillars, i.e. education, environment, health and SMEs development pillars, with following activities:
environment Pillar
This is a form of the Company’s concern for the surrounding environment. Activities held include:
1. Contributing sacrificial animals to the people in need in the surrounding environment.
2. Providing donation for several orphanages and underprivileged communities, in the form of operational assistance for orphanages and also educational supporting facilities for the orphans.
3. With an enthusiasm to share with others, bring children in need for recreation and play together in a playground full of education.
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 85
Pilar Pendidikan
Yaitu kegiatan yang mendukung di area pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah:
1. Sinergi kegiatan dengan Grup Astra Financial Services melaui kegiatan Astra Berbagi Ilmu, kegiatan ini dilakukan secara kolektif dengan cara memberikan tambahan pengetahuan kepada pelajar, adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah :
a. Astra Berbagi Ilmu di SDN Pondok Labu 01 & 07 Jakarta Selatan
b. Astra Berbagi Ilmu dengan perwakilan pelajar se-DKI setingkat SMU di Polda Metro Jaya
2. Perseroan berbagi Ilmu, merupakan kegiatan yang dilakukan dalam bentuk Literasi Keuangan. Tujuan kegiatan ini adalah mensosialisasikan kegiatan usaha pembiayaan pada umumnya dan mengajak masyarakat luas untuk agar lebih bijak dalam mengelola keuangan pada khususnya. Adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah :
a. Literasi keuangan kepada para vendor dan supplier dari PT Marga Mandala Sakti
b. Literasi keuangan kepada para karyawan Astra Group Pekanbaru yang telah memasuki masa pensiun dan yang telah pensiun.
c. Literasi keuangan kepada customer PT. Angkasa Sakti
d. Literasi keuangan bagi mahasiswa di Universitas Prasetiya Mulya Campus BSD
Pilar Kesehatan
Yaitu bentuk kepedulian Perseroan terhadap bidang kesehatan dengan melalui kegiatan donor darah.
Pilar Pengembangan uKM
Yaitu bentuk kepedulian Perseroan terhadap pemberdayaan masyarakat khususnya dalam bidang usaha kecil menengah, bekerja sama dengan PT Asuransi Astra dan FIF Group yaitu kegiatan memberikan bantuan modal bergulir dan pendampingan serta pembinaan kepada UKM yang memiliki potensi untuk berkembang lebih baik sehingga dapat meningkat taraf hidupnya secara berkelanjutan dan menyerap tenaga kerja disekitarnya.
Anggaran program tanggung jawab sosial (dalam jutaan rupiah):
Pilar Lingkungan : 97Pilar Pendidikan : 17Pilar Kesehatan : 25Pilar Pengembangan UKM : 10Total : 149
education Pillar
Activities that support educational cause. Activities held include:
1. Synergic activities with Astra Financial Services Group through Astra Berbagi Ilmu, this is done collectively by giving extra knowledge to students, the activities held include:
a. Astra Berbagi Ilmu at SDN Pondok Labu 01 & 07 South Jakarta
b. Astra Berbagi Ilmu representing high school students from DKI at Polda Metro Jaya
2. Perseroan Berbagi Ilmu, is an activity held for Financial Literacy. The objective of this activity is to disseminate information on general financing business activities and inviting the general public to manage their finances more wisely. The activities held include:
a. Financial literacy for vendors and suppliers from PT Marga Mandala Sakti
b. Financial literacy for employees of Astra Group Pekanbaru entering retirement or who have retired.
c. Financial literacy for customers of PT. Angkasa Sakti
d. Financial literacy for students of Universitas Prasetiya Mulya Campus BSD
health Pillar
This is a form of the Company’s concern toward the health sector through blood donor activities.
SME Development Pillar
This is a form of the Company’s concern toward community empowerment, especially in small and medium enterprise, in cooperation with PT Asuransi Astra and FIF Group i.e. revolving capital assistance and mentoring as well as fostering for SME with potential to develop further hence sustainably improving their quality of life and absorbing the labor from surrounding areas.
Corporate Social Responsibility Budget (in million Rupiah):
Environment Pillar : 97 Education Pillar : 17Health Pillar : 25SME Development Pillar : 10Total : 149
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT86
2014Multifinance dengan Kinerja Keuangan 2013 “Sangat Bagus” dari majalah “INFO BANK” Multifinance with “Excellent” Financial Performance in 2013 from “INFO BANK” magazine
2015Multifinance dengan Kinerja
Keuangan 2014 “Sangat Bagus” dari majalah “INFO BANK”
Multifinance with “Excellent” Financial Performance in 2014
from “INFO BANK” magazine
2013 Perusahaan pembiayaan Terbaik 2012 dari “Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia” kategori
Total Aset diatas Rp 500 MiliarBest Multifinance Company in
2012 from “Indonesian Financial Services Association” with Category
of Assets above IDR 500 Billion
2012 Multifinance dengan Kinerja
Keuangan 2011 “Sangat Bagus” dari majalah “INFO BANK”
Multifinance with “Excellent” Financial Performance in 2011
from “INFO BANK” magazine
2011 Multifinance dengan Kinerja Keuangan 2010 “Sangat Bagus” dari majalah “INFO BANK”Multifinance with ”Excellent” Financial Performance in 2010 from “INFO BANK” magazine
2010 Multifinance Terbaik 2009 dari majalah “INVESTOR” kategori
Aset Rp 2 Triliun-5 TriliunBest Multifinance in 2009 from
“INVESTOR” magazine with Category of Assets IDR 2 Trillion-5 Trillion
2009 Multifinance dengan Kinerja Keuangan 2008 “Sangat Bagus” dari majalah “INFO BANK”Multifinance with “Excellent” Financial Performance in 2008 from “INFO BANK” magazine
2008 Multifinance dengan Kinerja
Keuangan 2007 “Sangat Bagus” dari majalah “INFO BANK”
Multifinance with “Excellent” Financial Performance in 2007
from “INFO BANK” magazine
2007 Multifinance dengan Kinerja Keuangan 2006 “Sangat Bagus” dari majalah “INFO BANK” Multifinance with “Excellent” Financial Performance in 2006 from “INFO BANK” magazine
2006Multifinance Terbaik 2005 dari majalah “INVESTOR” Kategori :
Aset di bawah Rp 250 MiliarBest Multifinance 2005 from
“INVESTOR” magazine Category: Assets below IDR 250 Billion
2013 Multifinance dengan Kinerja Keuangan 2012 “Sangat Bagus” dari majalah “INFO BANK” Multifinance with “Excellent” Financial Performance in 2012 from “INFO BANK” magazine
PenghargaanAwards
2016Multifinance dengan Kinerja Keuangan 2015 “Sangat Bagus” dari majalah “INFO BANK”Multifinance with “Excellent” Financial Performance in 2015 from “INFO BANK” magazine
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 87
Kantor Pusat/head Office18 Office Park 23rd Floor
Jl. T.B. Simatupang No. 18Jakarta 12520
Tel. (62 21) 781 7555 (H)Fax. (62 21) 781 9111 www. sanfinance.com
email : [email protected]
Kantor Selain Kantor cabang/representative Offices
DKi Jakarta18 Office Park 23rd Floor
Jl. T.B. Simatupang No. 18 Jakarta 12520
Tel. (62 21) 781 7555 (H)Fax. (62 21) 781 9111
MedanMandiri Building, 5th Floor
Jl. Imam Bonjol No. 16 DMedan 20112
Tel. (061) 4519555Fax. (061) 4536696
PekanbaruKomp. Perkantoran Grand Sudirman Blok A7
Jl. Parit Indah/ Datuk SetiamaharajaPekanbaru 28282Tel. (0761) 39447Fax. (0761) 39447
PalembangSudirman City Centre Lt. 6JL. Jendral Sudirman No.57
Palembang 30125Tel. (0711) 5630715Fax. (0711) 388000
JambiGd. Asuransi Astra Lantai 2,
Jl. Prof. Dr. Soemantri BrojonegoroBlok C No. 11
Sipin, Jambi 36135Tel. (0741) 3064534Fax. (0741) 7555724
PontianakKomp. Ruko Mega Mall Blok C
Jl. Ahmad Yani No. 12 APontianak 78122
Tel. (0561) 760063Fax. (0561) 736103
BanjarmasinGedung UTP
Jl. Ahmad Yani KM. 11,3, Kel. Mekar RayaKec. Kertak Manyar, Kab.Banjar, Banjarmasin 70654
Tel. (0511) 4220410Fax. (0511) 4221014
BalikpapanKomplek Ruko Little China Blok AB 6 No.3
Balikpapan Baru - Balikpapan 76114Tel. (0542) 5650060Fax. (0542) 5650060
SamarindaHotel Bumi Senyiur Ground Floor
Jl. P. Diponegoro No. 17 - 19Samarinda 75111Tel. (0541) 748755Fax. (0541) 748754
MakassarGrand Clarion Hotel Blok A
Jl. Andi Pangeran Pettarani No. 3Makassar 90222
Tel. (0411) 833888 ext 2229Fax. (0441) 854107
Kantor Selain Kantor CabangRepresentative Offices
SurabayaGedung Kompas Gramedia, Lantai 1
Jl. Raya Jemursari 64Surabaya 61257
Tel. (031) 8471431
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT88
Halaman ini sengaja dikosongkanThis page has been intentionally left blank
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 89
Pernyataan Dewan Komisaris dan DireksiStatement of the Board of Commissioners and the Board of Directors
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini yang ditandatangani pada bulan Maret 2017.
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
DJOKO PRANOTO SANTOSOPresiden Komisaris / President Commissioner
Direksi / Board of Directors
BUGIE LAKSMANAPresiden Direktur / President Director
DIANA MAKMUR MASAMICHI TAKEDA Komisaris / Commissioner Komisaris / Commissioner
ANDRIJANTO NAGA SUJADY Direktur / Director Direktur / Director
MOTOKI TOYOSHIMA HARLY SETIABUDI Direktur / Director Direktur / Director
DRS. H. MOHAMMAD HUSNI, MM. HARDI MONTANA Komisaris Independen / Independent Commissioner Komisaris Independen / Independent Commissioner
The Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company are fully responsible for the content of this Annual Report that was signed in March 2017.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT90
Halaman ini sengaja dikosongkanThis page has been intentionally left blank
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 91
Laporan Keuangan 2016 -2015Financial Statement
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT92
Halaman ini sengaja dikosongkanThis page has been intentionally left blank
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 93
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT94
Halaman ini sengaja dikosongkanThis page has been intentionally left blank
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 95
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT96
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 97
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
The accompanying notes form an integral partof these all financial statements
Halaman - 1 - Page
LAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/Notes 2016 2015
ASET ASSETSKas dan setara kas Cash and cash equivalents
- Pihak ketiga 2c,2e,4 1,056,239 1,206,671 Third parties -- Pihak berelasi 2c,2e,2s,4,20 26,984 42,891 Related parties -
Piutang sewa pembiayaan - Finance lease receivablessetelah dikurangi penyisihan - net of allowancekerugian penurunan nilai for impairmentsebesar Rp 205.176 pada losses of Rp 205,17631 Desember 2016 at 31 December 2016,dan Rp 269.318 pada and Rp 269,31831 Desember 2015 2c,2f,5 2,103,772 3,479,034 at 31 December 2015
Piutang pembiayaan konsumen - Consumer financingsetelah dikurangi penyisihan receivables - net ofkerugian penurunan nilai allowance for impairmentsebesar Rp 574 pada losses of Rp 57431 Desember 2016 at 31 December 2016dan Rp 580 pada and Rp 58031 Desember 2015 2c,2g,6 2,228,391 834,858 at 31 December 2015
Piutang pembiayaan modal usaha - Working capital financingsetelah dikurangi penyisihan receivables - net ofkerugian penurunan nilai allowance for impairmentsebesar Rp 29.231 pada losses of Rp 29,23131 Desember 2016 dan at 31 December 2016Rp 31.087 pada and Rp 31,087 as at31 Desember 2015 2c,2i,8 981,126 920,529 31 December 2015
Tagihan anjak piutang bersih - Factoring receivables - netsetelah dikurangi penyisihan of allowance forkerugian penurunan nilai impairmentsebesar Rp 458 pada losses of Rp 458 at31 Desember 2016 31 December 2016dan Rp 989 pada and Rp 989 at31 Desember 2015 2c, 2h,7 23,178 25,524 31 December 2015
Beban dibayar dimuka 2k,9 1,256 2,992 Prepaid expensesPiutang lain-lain 2c,2j,9,21 248,480 42,462 Other receivablesAset derivatif 2c,2d,10 6,849 26,582 Derivative assetsAset tetap - setelah Fixed assets
dikurangi akumulasi penyusutan - net of accumulatedsebesar Rp 14.393 pada depreciation of Rp 14.39331 Desember 2016 31 December 2016dan Rp 8.957 pada and Rp 8,95731 Desember 2015 2k,11 61,728 57,970 at 31 December 2015
Aset pajak tangguhan 2p,14c 52,298 52,031 Deferred tax assetsAset lain-lain 2c 1,477 1,440 Other assets
JUMLAH ASET 6,791,778 6,692,984 TOTAL ASSETS
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT98
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
The accompanying notes form an integral partof these all financial statements
Halaman - 2 - Page
LAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/Notes 2016 2015
LIABILITAS LIABILITIESPinjaman yang diterima - bersih 2c,2l,12 1,083,145 1,439,770 Borrowings - netUtang obligasi - bersih 2c,2q,13a 3,140,676 1,884,709 Bonds payable - netMedium Term Notes - bersih Medium Term Notes - netPihak berelasi 2c,2q,2s,13b,20 850,000 1,649,992 Related Parties
Liabilitas pajak Tax liabilities- Pajak penghasilan badan 2p,14a 18 2,020 Corporate income tax -- Pajak lainnya 2p,14a 3,888 3,561 Other taxes -
Biaya akrual Accrued expenses- Pihak ketiga 2c,15 33,633 31,603 Third parties -- Pihak berelasi 2c,2s,15,20 11,444 15,426 Related parties -
Utang lain-lain Other payables- Pihak ketiga 2c,15 192,614 213,808 Third parties -- Pihak berelasi 2c,2s,14,20 14,290 20,445 Related parties -
Liabilitas derivatif 2c,2d,10 8 1,922 Derivative liabilitiesLiabilitas imbalan kerja 2m,21 17,948 21,650 Employee benefits obligation
Jumlah liabilitas 5,347,664 5,284,906 Total liabilities
EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Share capital - par valueRp 1.000 (Rupiah penuh) per saham Rp 1,000 (full amount) perModal dasar - 2.000.000.000 share Authorised -saham 2,000,000,000 shares
Modal ditempatkan dan Issued and fullydisetor penuh – 574.885.067 paid - 574,885,067 sharessaham pada 31 Desember 2016 at 31 December 2016dan 2015 16 574,885 574,885 and 2015
Capital paid in excess ofAgio saham 49,367 49,367 par valueCadangan lindung nilai arus kas 2d,10 (1,237) 1,151 Cash flow hedging reserveSaldo laba Retained earnings- Dicadangkan 275 250 Appropriated -- Belum dicadangkan 820,824 782,425 Unappropriated -
Jumlah ekuitas 1,444,114 1,408,078 Total equity
JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES ANDDAN EKUITAS 6,791,778 6,692,984 EQUITY
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 99
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
Halaman - 3 - Page
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILANKOMPREHENSIF LAINUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHERCOMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/Notes 2016 2015
PENDAPATAN INCOMESewa pembiayaan 2f,17a 224,530 449,173 Direct financing leasesPembiayaan konsumen 2g,17b 210,737 73,976 Consumer financingAnjak piutang 2h,17c 259 10,733 FactoringPembiayaan modal usaha 17d 26,561 7,927 Working capital financingPendapatan bunga dan lain-lain 2n,17e,20 159,630 134,927 Interest and other income
Jumlah pendapatan 621,717 676,736 Total income
BEBAN EXPENSESInterest and financing
Beban bunga dan keuangan 2n,18 409,978 340,236 chargesBeban usaha 19 73,802 74,422 Operating expensesPenyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai 2c,5,6,7,8 28,077 121,164 impairment lossesBeban pajak final 21,837 16,792 Final tax expenses
Jumlah beban 533,694 552,614 Total expenses
LABA SEBELUMPAJAK PENGHASILAN 88,023 124,122 INCOME BEFORE TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2p,14b (7,128) (13,672) INCOME TAX EXPENSE
LABA BERSIH 80,895 110,450 NET INCOME
(Rugi)/penghasilan Other comprehensivekomprehensif lain: (loss)/income:
Pos yang tidak akan direklasifikasi Item that will not beke laba rugi reclassified to profit or loss
Keuntungan/(kerugian) aktuarial Actuarial gain/(loss) ofaktuarial program pensiun 2m,21 1,627 (466) pension program
Beban pajak penghasilan Income tax relating toterkait dengan aktuarial actuarial of pensionprogram pensiun (407) 116 program
1,220 (350)
Pos yang akan direklasifikasi Item that will be reclassifiedke laba rugi to profit or loss
Lindung nilai arus kas 2d (3,184) 4,147 Cash flow hedging
Beban pajak penghasilanterkait dengan lindung Income tax relatingnilai arus kas 796 (1,037) to cash flow hedging
(2,388) 3,110
(RUGI)/PENGHASILAN OTHER COMPREHENSIVEKOMPREHENSIF LAIN (LOSS)/INCOMESETELAH PAJAK (1,168) 2,760 NET OF TAX
JUMLAH PENDAPATAN TOTAL COMPREHENSIVEKOMPREHENSIF INCOME FORTAHUN BERJALAN 79,727 113,210 THE YEAR
LABA PER SAHAM EARNINGS PER SHARE(Rupiah penuh) 2r,24 141 192 (in Rupiah full amount)
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT100
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
Halaman - 4 - Page
LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFOR YEARS ENDED
31 DECEMBER 2016 AND 2015(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/Notes
Modalsaham/Sharecapital
Agio saham/Capital paid inexcess of par
value
Saldo laba/Retained earnings
Cadanganlindung nilai
arus kas/Cash flowhedgingreserve
Jumlah/Total
Dicadangkan/Appropriated
Belumdicadangkan/
Unappropriated
Saldo 1 Januari 2015 574,885 49,367 225 763,661 (1,959) 1,386,179 Balance as at 1 January 2015
Jumlah pendapatan komprehensif Total comprehensive incometahun berjalan setelah pajak: for the year after tax:
- Laba bersih - - - 110,450 - 110,450 Net Income -
- Keuntungan aktuarial Actuarial gain of -program pensiun 2m,21 - - - (350) - (350) pension program
- Keuntungan penyesuaian nilai Gain on fair value adjustment -wajar-lindung nilai arus kas - - - - 3,110 3,110 cash flow hedge
- - - 110,100 3,110 113,210
Dividen 2014 2t,16 - - - (71,081) - (71,081) 2014 dividendDividen 2015 2t,16 - - - (20,230) - (20,230) 2015 dividend
Allocation toPencadangan wajib - - 25 (25) - - statutory reserves
Saldo pada tanggal Balance as at31 Desember 2015 574,885 49,367 250 782,425 1,151 1,408,078 31 December 2015
Jumlah pendapatan komprehensif Total comprehensive incometahun berjalan setelah pajak: for the year after tax:
- Laba bersih - - - 80,895 - 80,895 Net Income -
- Kerugian aktuarial Actuarial loss of -program pensiun 2m,21 - - - 1,220 - 1,220 pension program
- Kerugian penyesuaian nilai Loss on fair value adjustment -wajar-lindung nilai arus kas - - - - (2,388) (2,388) cash flow hedge
- - - 82,115 (2,388) 79,727
Dividen 2015 2t,16 (35,068) - (35,068) 2015 dividendDividen 2016 2t,16 - - - (8,623) - (8,623) 2016 dividend
Allocation toPencadangan wajib - - 25 (25) - - statutory reserves
Saldo pada tanggal Balance as at31 Desember 2016 574,885 49,367 275 820,824 (1,237) 1,444,114 31 December 2016
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 101
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
Halaman - 5 - Page
LAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2016 AND 2015(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/Notes 2016 2015
Cash flows from operatingArus kas dari aktivitas operasi activitiesPenerimaan kas dari: Cash received from:- Pelanggan 3,284,893 3,741,319 Customers -- Bunga bank 87,347 89,138 Interest income -
Jumlah penerimaan kas 3,372,240 3,830,457 Total cash receipts
Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for:Interest and financing -
- Beban bunga dan keuangan (382,058) (362,466) charges- Pembayaran ke pemasok (2,929,279) (3,027,494) Payment to suppliers -- Beban usaha (64,957) (59,937) Operating expenses -- Beban pajak penghasilan (9,007) (26,018) Income tax expense -- Lain-lain (246,773) (27,036) Others -
Jumlah pengeluaran kas (3,632,074) (3,502,951) Total cash disbursements
Arus kas bersih (digunakan untuk)/ Net cash flows (used in)/diperoleh dari aktivitas provided from operatingoperasi (259,834) 327,506 activities
Cash flows fromArus kas dari aktivitas investasi investing activitiesPembelian aset tetap 11 (9,194) (55,360) Purchase of fixed assets
Net cash flowsArus kas bersih digunakan untuk used in investing
aktivitas investasi (9,194) (55,360) activities
Cash flows fromArus kas dari aktivitas pendanaan financing activitiesPenerimaan pinjaman 470,296 578,835 Receipts from borrowingsPenerimaan obligasi 1,650,000 500,000 Receipts from bonds
Receipts from MediumPenerimaan Medium Term Notes - 700,000 Term NotesPembayaran pinjaman (787,134) (1,093,173) Payments of borrowingsPembayaran obligasi (391,000) (807,000) Payments of bonds
Payment of MediumPembayaran Medium Term Notes (800,000) (550,000) Term NotesPembayaran dividen 16 (43,691) (91,311) Payment of dividend
Arus kas bersih diperoleh dari/ Net cash flows provided(digunakan) untuk aktivitas from/(used in) financingpendanaan 98,471 (762,649) activities
Penurunan bersih kas Net decrease cash anddan setara kas (170,557) (490,503) cash equivalents
Adjustments of foreignexchange differences
Penyesuaian atas selisih kurs in cash and cashdari saldo kas dan setara kas 4,218 36,869 equivalents
Kas dan setara kas Cash and cash equivalentsawal tahun 1,249,562 1,703,196 at beginning of year
Kas dan setara kas akhir Cash and cash equivalentstahun 1,083,223 1,249,562 at end of year
Kas dan setara kas Cash and cash equivalentsterdiri dari: consist of:- Pihak ketiga 4 1,056,239 1,206,671 Third parties -- Pihak berelasi 4,20 26,984 42,891 Related parties -
Jumlah kas Total cash anddan setara kas 1,083,223 1,249,562 cash equivalent
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT102
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/1 - Page
1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION
PT Surya Artha Nusantara Finance (“Perseroan”)didirikan dengan nama PT Sangga Loka Suburberdasarkan Akta Notaris Nyonya RukmasantiHardjasatya, S.H., No. 58, tanggal 25 Agustus1983. Akta pendirian ini telah disetujui olehMenteri Kehakiman Republik Indonesia padatanggal 19 Januari 1984 melalui Surat KeputusanNo. C2-423 HT01.01-Th84, dan didaftarkan dalamBuku Register di Pengadilan Negeri Jakarta PusatNo.697/1984 tanggal 6 Maret 1984, sertadiumumkan dalam Berita Negara RepublikIndonesia No. 38 tanggal 15 Mei 1984, TambahanBerita Negara Republik Indonesia No. 484.
PT Surya Artha Nusantara Finance (the“Company”) was established with the name ofPT Sangga Loka Subur based on Notarial Deedof Mrs. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 58dated 25 August 1983. The Company’s Articlesof Association were approved by the Minister ofJustice of Republic of Indonesia on 19 January1984 based on its Decision Letter No. C2-423HT01.01-Th84, and registered in Register Bookat Central District Court No.697/1984 dated6 March 1984, and also published in State ofGazette No. 38, dated 15 May 1984,Supplement No. 484.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalamiperubahan yang dimuat dalam Akta Notaris BennyKristianto, S.H., No. 81 tanggal 13 Agustus 2008mengenai penyesuaian Anggaran DasarPerseroan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun2007 tentang Perseoan Terbatas. Perubahan initelah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia melalui SuratKeputusannya No. AHU-62964.AH.01.02. Tahun2008 tanggal 15 September 2008, dan didaftarkandalam Daftar Perusahaan di Kantor PendaftaranPerusahaan Jakarta Selatan No.2531/RUB09.03/XII/2008 tanggal 23 Desember 2008, sertadiumumkan dalam Berita Negara RepublikIndonesia No. 89 tanggal 4 November 2008,Tambahan No. 22169.
The Articles of Association have since beenamended by Notarial Deed of Benny Kristianto,S.H., No. 81 dated 13 August 2008 concerningthe adjustment of the Articles of Association ofthe Company regarding to Law No. 40 Year2007 regarding Limited Liability Company. Thechanges had been approved by the Minister ofLaw and Human Rights of Republic ofIndonesia through its Decision LetterNo. AHU-62964.AH.01.02. Year 2008 dated15 September 2008, and registered in CompanyRegistration Office of South Jakarta No.2531/RUB 09.03/XII/2008 dated 23 December 2008,and also published in State of Gazette No. 89dated 4 November 2008, SupplementNo. 22169.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalamibeberapa kali perubahan dan yang terakhirberdasarkan Akta Notaris Kumala TjahjaniWidodo, S.H, M.H., M.Kn., No. 78 tanggal 29 Mei2015 tentang perubahan maksud dan tujuan sertakegiatan usaha Perseroan, komposisi dan jumlahanggota dewan komisaris Perseroan, sertakuorum rapat dewan komisaris Perseroan.Perubahan ini telah disetujui Menteri Hukum danHak Asasi Manusia Republik Indonesia melaluiSurat Keputusannya No. AHU-0937214.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 12 Juni 2015 sertatelah diberitahukan, diterima, dan dicatat di dalamdatabase Sistem Administrasi Badan HukumKementerian Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0940743tertanggal 12 Juni 2015.
The Articles of Association have been amendedseveral times and the latest by Notarial Deed ofKumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No.78 dated 29 May 2015 regarding changes in theaims, objectives, and business activities of theCompany, composition and number of theBoard of Commissioners of the Company aswell as quorum meeting of the Board ofCommissioners of the Company. The changeshad been approved by the Minister of Law andHuman Rights of the Republic of Indonesiathrough its Decision Letter No. AHU-0937214.AH.01.02.Year 2015 dated 12 June2015 and has been notified, received andrecorded in the database of Legal EntityAdministration System of the Ministry of Justiceand Human Rights of the Republic of IndonesiaNo. AHU-AH.01.03-0940743 dated 12 June2015.
Perseroan memperoleh izin usaha dalam bidangusaha lembaga pembiayaan dari MenteriKeuangan Republik Indonesia berdasarkan SuratKeputusan No. 1660/KMK.013/1990 tanggal31 Desember 1990. Perseroan mulai beroperasisecara komersial sejak tahun 1985.
The Company obtained a license to operate asa financing company from the Minister ofFinance of Republic of Indonesia based on itsDecision Letter No. 1660/KMK.013/1990 dated31 December 1990. The Company commencedits commercial operations since 1985.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 103
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/2 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
Perseroan menjalankan kegiatan usaha di bidangsewa pembiayaan, jasa pembiayaan konsumen,anjak piutang, dan pembiayaan modal kerja.
The Company is engaged in leasing, customerfinancing, factoring, and working capitalfinancing.
Sejak 28 Januari 2016, kantor pusat perseroanberdomisili di 18 Office Park lantai 23, Jalan T.B.Simatupang No.18, Jakarta 12520. Perseroanjuga mempunyai 11 kantor lain yang berlokasi diMedan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKIJakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin,Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak.
Since 28 January 2016, The Company’s headoffice is located at 18 Office Park 23rd Floor,Jalan T.B. Simatupang No. 18, Jakarta 12520.The Company also has 11 offices located inMedan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKIJakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin,Balikpapan, Samarinda, and Pontianak.
Utang obligasi Bonds Payable
Nama/Name
Pernyataanefektif/
Effectiveregistration
Persetujuan/Approval
Jumlahpokok
obligasi/The
nominalvalue of
the bonds
Jangkawaktu/Tenor
Tanggaljatuh tempo/
Maturitydate
Tingkatbunga/Interest
rate
Obligasi SAN Finance IITahun 2012 denganTingkat Bunga Tetap(“Obligasi SAN Finance IITahun 2012”)/SANFinance Bond II Year 2012with Fixed Interest Rate(“SAN Finance Bond IIYear 2012”)
13 Januari/January
2012
Dinyatakan efektifoleh BadanPengawas PasarModal dan LembagaKeuangan(BAPEPAM-LK),berdasarkan SuratKeputusan No.S-404/BL/2012/Became effective bythe Capital Marketand FinancialInstitutionSupervisory Board(BAPEPAM-LK) inits letter No. S-404/BL/2012
Seri/SeriesA: 553,000
Seri/SeriesB: 140,000
Seri/SeriesC: 807,000
Seri/SeriesA: 370hari/days
Seri/SeriesB: 24 bulan/months
Seri/SeriesC:36 bulan/months
Seri/SeriesA: 24Januari/January2013
Seri/SeriesB: 20Januari/January2014
Seri/SeriesB: 20Januari/January2015
Seri/SeriesA: 7.20%
Seri/SeriesB: 7.70%
Seri/SeriesC: 8.40%
Obligasi BerkelanjutanSAN Finance I Tahap ITahun 2013 denganTingkat Bunga Tetap(“Obligasi BerkelanjutanSAN Finance I Tahap ITahun 2013”)/ SANFinance Shelf RegistrationBond I Phase I Year 2013with Fixed Interest Rate(“SAN Finance ShelfRegistration Bond I PhaseI Year 2013”)
20September/September
2013
Dinyatakan efektifoleh BadanPengawas PasarModal dan LembagaKeuangan(BAPEPAM-LK),berdasarkan SuratKeputusan No.S-268/D.04/2013/Became effective bythe Capital Marketand FinancialInstitutionSupervisory Board(BAPEPAM-LK) inits letter No. S-268/D.04/2013
Seri/SeriesA: 109,000
Seri/SeriesB: 391,000
Seri/SeriesA: 370hari/days
Seri/SeriesB: 36 bulan/months
Seri/SeriesA: 5 Oktober/October2014
Seri/SeriesB: 25September/September2016
Seri/SeriesA: 8.80%
Seri/SeriesB: 9.75%
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT104
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/3 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
Utang obligasi (lanjutan) Bonds Payable (continued)
Nama/Name
Pernyataanefektif/
Effectiveregistration
Persetujuan/Approval
Jumlahpokok
obligasi/The
nominalvalue of
the bonds
Jangkawaktu/Tenor
Tanggaljatuh
tempo/Maturity
date
Tingkatbunga/Interest
rate
ObligasiBerkelanjutan SANFinance I Tahap IITahun 2014 denganTingkat Bunga Tetap(“Obligasi SANFinance I Tahap IITahun 2014”)/SANFinance ShelfRegistration Bond IPhase II Year 2014with Fixed InterestRate (“SAN FinanceShelf RegistrationBond I Phase II Year2014”)
17Desember/December
2014
Dinyatakan efektifoleh BadanPengawas PasarModal dan LembagaKeuangan(BAPEPAM-LK),berdasarkan SuratKeputusan No.S-268/D.04/2013/Became effective bythe Capital Marketand FinancialInstitutionSupervisory Board(BAPEPAM-LK) inits letter No. S-268/D.04/2013
1,000,000 36 bulan/months
16Desember/December
2017
10.50%
ObligasiBerkelanjutan SANFinance I Tahap IIITahun 2015 denganTingkat Bunga Tetap(“ObligasiBerkelanjutan SANFinance I Tahap IIITahun 2015”)/ SANFinance ShelfRegistration Bond IPhase III Year 2015with Fixed InterestRate (“SAN FinanceShelf RegistrationBond I Phase III Year2015”)
7 Oktober/October
2015
Dinyatakan efektifoleh BadanPengawas PasarModal dan LembagaKeuangan(BAPEPAM-LK),berdasarkan SuratKeputusan No.S-268/D.04/2013/Became effective bythe Capital Marketand FinancialInstitutionSupervisory Board(BAPEPAM-LK) inits letter No. S-268/D.04/2013
500,000 36 bulan/months
6 Oktober/October
2018
9.40%
ObligasiBerkelanjutan SANFinance II Tahap ITahun 2016 denganTingkat Bunga Tetap(“ObligasiBerkelanjutan SANFinance II Tahap ITahun 2016”)/ SANFinance ShelfRegistration Bond IIPhase I Year 2016with Fixed InterestRate (“SAN FinanceShelf RegistrationBond II Phase I Year2016”)
1 Juni/June2016
Dinyatakan efektifoleh Otoritas JasaKeuangan,berdasarkan SuratKeputusan No.S-260/D.04/2016/Became effective byFinancial ServicesAuthority in its letterNo. S-260/D.04/2016
Seri/SeriesA: 560,000
Seri/SeriesB:1,090,000
Seri/SeriesA: 12bulan/months
Seri/SeriesB: 36bulan/months
Seri/SeriesA: 17Juni/June2017
Seri/SeriesB: 10Juni/June2019
Seri/SeriesA: 8.25%
Seri/SeriesB: 9.00%
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 105
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/4 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
Medium Term Notes (MTN) Medium Term Notes (MTN)
Nama/Name
Pernyataanefektif/
Effectiveregistration
Persetujuan/Approval
Jumlahpokok
obligasi/The
nominalvalue of
the bonds
Jangkawaktu/Tenor
Tanggaljatuh
tempo/Maturity
date
Tingkatbunga/Interest
rate
MTN SAN Finance IIITahun 2012 denganTingkat Bunga Tetap(“MTN SAN Finance IIITahun 2012”)/ SANFinance MTN III Year2012 with FixedInterest Rate (“SANFinance MTN III Year2012”)
Seri/SeriesA: 5 Juli/July 2012
Seri/SeriesB: 6Agustus/August 2012
Seri/SeriesC: 5Desember/December2012
Telah didaftarkan diKSEI pada 4 Juli2012 dan dilakukansesuai denganPerjanjianPenerbitan No. 05tanggal 4 Juli 2012yang dibuat antaraPerseroan denganPT Bank RakyatIndonesia (Persero)Tbk bertindaksebagai WaliAmanat PemegangMTN/Registeredwith KSEI on 4 July2012 and based onthe IssuanceAgreement No. 05dated 4 July 2012,signed by theCompany and PTBank RakyatIndonesia (Persero)Tbk.
Seri/SeriesA: 100,000
Seri/SeriesB: 100,000
Seri/SeriesC: 100,000
Seri/SeriesA: 36bulan/months
Seri/SeriesB: 24bulan/months
Seri/SeriesC: 370 hari/days
Seri/SeriesA: 6 Juli/July 2015
Seri/SeriesB: 6Agustus/August2014
Seri/SeriesC: 10September/September2013
5.25%
MTN SAN Finance IVTahun 2013 denganTingkat Bunga Tetap(“MTN SAN Finance IVTahun 2013”)/ MTNSAN Finance IV Year2013 with FixedInterest Rate (“SANFinance MTN IV Year2013”)
18 Maret/March 2013
Telah didaftarkan diKSEI pada tanggal29 Januari 2013 dandilakukan sesuaidengan PerjanjianPenerbitan No. 05tanggal 29 Januari2013 yang dibuatantara Perseroandengan PT BankRakyat Indonesia(Persero) Tbkbertindak sebagaiWali AmanatPemegangMTN/Registeredwith KSEI on 29January 2013 andbased on theIssuance AgreementNo. 05 dated 29January 2013,signed by theCompany and PTBank RakyatIndonesia (Persero)Tbk.
Seri/SeriesA: 100,000
Seri/SeriesB: 100,000
Seri/SeriesC: 100,000
Seri/SeriesA: 370 hari/days
Seri/SeriesB: 24bulan/months
Seri/SeriesC: 36bulan/months
Seri/SeriesA: 28 Maret/March 2014
Seri/SeriesB: 18 Maret/March 2015
Seri/SeriesC: 18 Maret/March 2016
5.25%
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT106
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/5 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
Medium Term Notes (MTN) (lanjutan) Medium Term Notes (MTN) (continued)
Nama/Name
Pernyataanefektif/
Effectiveregistration
Persetujuan/Approval
Jumlahpokok
obligasi/The
nominalvalue of
the bonds
Jangkawaktu/Tenor
Tanggaljatuh
tempo/Maturity
date
Tingkatbunga/Interest
rate
MTN SAN Finance VTahun 2013 denganTingkat Bunga Tetap(“MTN SAN Finance VTahun 2013”)/ MTN SANFinance V Year 2013with Fixed Interest Rate(“SAN Finance MTN VYear 2013”)
Seri/SeriesA: 10Oktober/October2013
Seri/SeriesB: 11November/November2013
Seri/SeriesC: 10Desember/December2013
Telah didaftarkan diKSEI pada tanggal 4Oktober 2013 dandilakukan sesuaidengan PerjanjianPenerbitan No. 16tanggal 4 Oktober2013 yang dibuatantara Perseroandengan PT BankRakyat Indonesia(Persero) Tbkbertindak sebagaiWali AmanatPemegangMTN/Registeredwith KSEI on 4October 2013 andbased on theIssuance AgreementNo. 16 dated 4October 2013,signed by theCompany and PTBank RakyatIndonesia (Persero)Tbk.
Seri/SeriesA: 100,000
Seri/SeriesB: 100,000
Seri/SeriesC: 100,000
Seri/SeriesA: 370 hari/days
Seri/SeriesB: 24bulan/months
Seri/SeriesC: 36bulan/months
Seri/SeriesA: 20Oktober/October2014
Seri/SeriesB: 11November/November2015
Seri/SeriesC: 9Desember/December2016
6.50%
MTN SAN Finance VITahun 2014 denganTingkat Bunga Tetap(“MTN SAN Finance VITahun 2014”)/ MTN SANFinance VI Year 2014with Fixed Interest Rate(“SAN Finance MTN VIYear 2014”)
Seri/SeriesA: 24 Maret/March 2014
Seri/SeriesB: 24April/April2014
Seri/SeriesC: 23Mei/May2014
Seri/SeriesD: 24Juni/June2014
Telah didaftarkan diKSEI pada tanggal18 Maret 2014 dandilakukan sesuaidengan PerjanjianPenerbitan No. 27tanggal 18 Maret2014 yang dibuatantara Perseroandengan PT BankRakyat Indonesia(Persero) Tbkbertindak sebagaiWali AmanatPemegangMTN/Registeredwith KSEI on 18March 2014 andbased on theIssuance AgreementNo. 27 dated 18March 2014, signedby the Company andPT Bank RakyatIndonesia (Persero)Tbk.
Seri/SeriesA: 250,000
Seri/SeriesB: 250,000
Seri/SeriesC: 250,000
Seri/SeriesD: 250,000
Seri/SeriesA: 36bulan/months
Seri/SeriesB: 24bulan/months
Seri/SeriesC: 370 hari/days
Seri/SeriesD: 24bulan/months
Seri/SeriesA: 24 Maret/March 2017
Seri/SeriesB: 25April/April2017
Seri/SeriesC: 3 Juni/June 2015
Seri/SeriesD: 24Juni/June2016
6.50%
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 107
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/6 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
Medium Term Notes (MTN) (lanjutan) Medium Term Notes (MTN) (continued)
Nama/Name
Pernyataanefektif/
Effectiveregistration
Persetujuan/Approval
Jumlahpokok
obligasi/The
nominalvalue of
the bonds
Jangkawaktu/Tenor
Tanggaljatuh
tempo/Maturity
date
Tingkatbunga/Interest
rate
MTN SAN FinanceVII Tahun 2015dengan TingkatBunga Tetap (“MTNSAN Finance VIITahun 2015”)/ MTNSAN Finance VII Year2015 with FixedInterest Rate (“SANFinance MTN VIIYear 2015”)
Seri/SeriesA: 8 April/March 2015
Seri/SeriesB: 8Mei/May2015
Telah didaftarkan diKSEI pada tanggal 1April 2015 dandilakukan sesuaidengan PerjanjianPenerbitan No. 01tanggal 1 April 2015yang dibuat antaraPerseroan denganPT Bank RakyatIndonesia (Persero)Tbk bertindaksebagai WaliAmanat PemegangMTN/Registeredwith KSEI on 1 April2015 and based onthe IssuanceAgreement No. 01dated 1 April 2015,signed by theCompany and PTBank RakyatIndonesia (Persero)Tbk.
Seri/SeriesA: 400,000
Seri/SeriesB: 300,000
Seri/SeriesA: 24bulan/months
Seri/SeriesB: 36bulan/months
Seri/SeriesA: 10 April/April 2017
Seri/SeriesB: 8Mei/May2018
6.50%
Susunan anggota Dewan Komisaris dan DireksiPerseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan31 Desember 2015 :
The Company's Boards of Commissioners andBoard of Directors as at 31 Desember 2016 and31 Desember 2015 :
2016 2015
Dewan Komisaris: Board of Commissioners:Presiden Komisaris Djoko Pranoto Santoso Djoko Pranoto Santoso President CommissionerKomisaris Diana Makmur Diana Makmur CommissionerKomisaris Masamichi Takeda Masamichi Takeda Commissioner
Komisaris IndependenDrs. M. Mohammad
Husni, MM.Drs. H. Mohammad
Husni, MM Independent CommissionerKomisaris Independen Hardi Montana Hardi Montana Independent Commissioner
Direksi: Board of Directors:Presiden Direktur Bugie Laksmana Bugie Laksmana President DirectorDirektur Keuangan Andrijanto Andrijanto Finance DirectorDirektur Operasi Naga Sujady Naga Sujady Operation DirectorDirektur PengembanganBisnis Motoki Toyoshima Yasuaki Yoshino
Business DevelopmentDirector
Direktur Hubungan Pemasok Harly Setiabudi Harly Setiabudi *) Supplier Relations Director
*) Efektif setelah mendapatkan persetujuan oleh Rapat UmumPemegang Saham tanggal 29 Mei 2015
*) Effective after the approval from Annual GeneralShareholders Meeting dated 29 May 2015
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT108
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/7 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
Berdasarkan Keputusan Tertulis Sirkuler DewanKomisaris No. 014/SANF/CIR/VI/2011 tanggal 1Juni 2011, Dewan Komisaris Perseroan telahmembentuk Komite Audit Perseroan.
Based on Circular Written Resolutions of theBoard of Commissioners No.014/SANF/CIR/VI/2011 dated 1 June 2011, theBoard of Commissioners has established theCompany’s Audit Committee.
Berdasarkan Keputusan Tertulis Sirkuler DewanKomisaris No. 013/SANF/CIR/IV/2016 tanggal7 April 2016, Dewan Komisaris Perseroan telahmengangkat anggota Komite Audit Perseroanuntuk masa jabatan sejak tanggal 7 April 2016sampai dengan penutupan Rapat UmumPemegang Saham Tahunan Perseroan di tahun2018.
Based on Circular Written Resolutions of theBoard of Commissioners No.013/SANF/CIR/IV/2016 dated 7 April 2016, theBoard of Commissioners has appointed themembers of the Company’s Audit Committee fortheir effective term of office dated 7 April 2016until the closing of the Annual General Meetingof Shareholders of the Company in 2018.
Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagaiberikut :
The Company’s Audit Committee as at31 December 2016 and 2015 are as follows :
2016 dan/and 2015Ketua Drs. H. Mohammad Husni, MM ChairmanAnggota Lindawati Gani MemberAnggota Budy Kurniawan Ratulangi Member
Pembentukan Komite Audit Perseroan telahsesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa keuanganNomor 35/POJK.05/2014 juncto PeraturanBAPEPAM - LK Nomor IX.I.5.
The establishment of the Company’s AuditCommittee is in compliance with FinancialServices Authority Regulation (PeraturanOtoritas Jasa Keuangan) Number35/POJK.05/2014 juncto BAPEPAM - LKregulation Number IX.I.5.
Berdasarkan Keputusan Tertulis Sirkuler DewanKomisaris Nomor 14/SANF/CIR/IV/2016 tanggal7 April 2016, Dewan Komisaris Perseroan telahmengangkat anggota Komite Nominasi danRemunerasi untuk masa jabatan efektif sejaktanggal 7 April 2016 sampai dengan penutupanRapat Umum Pemegang Saham TahunanPerseroan di tahun 2018.
Susunan Komite Nominasi dan RemunerasiPerseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan2015 adalah sebagai berikut:
Based on Circular Written Resolutions of theBoard of Commissioners Number014/SANF/CIR/IV/2016 dated 7 April 2016 theBoard of Commissioners has appointed themembers of the Company’s Nomination andRemuneration Committee to serve for theperiod effective 7 April 2016 until the closing ofthe Annual General Meeting of Shareholders ofthe Company in 2018.
The Company’s Nomination and RemunerationCommittee as at 31 December 2016 and 2015are as follow:
2016 dan/and 2015
Ketua Hardi Montana ChairmanAnggota Djoko Pranoto Santoso MemberAnggota Theresia S. Nayuti Member
Pembentukan Komite Nominasi dan RemunerasiPerseroan telah sesuai dengan Peraturan OJKNomor 34/POJK.04/2014.
The establishment of the Company’s AuditCommittee is in compliance with OJK regulationNumber 34/POJK.04/2014.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 109
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/8 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.065/LSANF/BOD/II/2014 tanggal 10 Februari2014, Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalahTiur Tamara Kardinal.
Based on Decision Letter of theCompany’s Board of Directors No.065/LSANF/BOD/II/2014 dated 10 February2014, the Corporate Secretary as at 31December 2016 and 31 December 2015 is TiurTamara Kardinal.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.700/LSANF/BOD/XII/2011 tanggal 1 Desember2011, Kepala Satuan Kerja Audit Internal padatanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalahChristine Sanjaya.
Based on Decision Letter of theCompany’s Board of Directors No.700/LSANF/BOD/XII/2011 dated 1 December2011, the Head of Internal Audit as at 31December 2016 and 2015 is Christine Sanjaya.
Pembayaran kompensasi Dewan Direksi, DewanKomisaris, dan Komite Audit adalah sebagaiberikut:
The compensation payments for Boards ofDirectors, Boards of Commissioners and AuditCommittees are as follows:
2016 2015
Dewan Direksi 10,350 10,952 Boards of DirectorsDewan Komisaris 849 708 Boards of CommissionersKomite Audit 577 577 Audit Committee
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroanmempunyai 124 karyawan (tidak diaudit)(2015: 138 karyawan (tidak diaudit)).
As at 31 December 2016, the Company has124 employees (unaudited) (2015: 138employees (unaudited)).
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan Perseroan disusun olehDireksi dan diselesaikan pada tanggal 20 Maret2017.
The Company’s financial statements wereprepared by the Directors and completed on 20March 2017.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utama yangditerapkan dalam penyusunan laporan keuanganPerseroan.
Presented below are the principal accountingpolicies implemented in preparing the financialstatements of the Company.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of financialstatements
Laporan keuangan pada tanggal 31Desember 2016 dan 2015 telah disusun dandisajikan sesuai dengan Standar AkuntansiKeuangan di Indonesia yang dikeluarkan olehIkatan Akuntan Indonesia dan PeraturanBapepam dan LK No. VIII.G.7. LampiranKeputusan Ketua Bapepam-LK (sejak 1Januari 2013, OJK telah mengambil alihfungsi dari Bapepam-LK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang“Pedoman Penyajian dan PengungkapanLaporan Keuangan Emiten atau PerusahaanPublik”.
The financial statements as at 31December 2016 and 2015 have beenprepared and presented in accordance withthe Indonesian Financial AccountingStandards issued by the IndonesianInstitute of Accountants and Bapepam andLK Regulation No.VIII.G.7. Attachment ofthe Chairman of Bapepam-LK degree(since 1 January 2013, OJK takes over thefunction of Bapepam-LK) No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012 regarding“Guidelines for Financial StatementsPresentation and Disclosures for Issuers orPublic Entities”.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT110
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/9 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan(lanjutan)
a. Basis of preparation of financialstatements (continued)
Laporan keuangan disusun berdasarkanharga perolehan, kecuali untuk aset danliabilitas keuangan yang ditetapkan dan efektifsebagai instrumen lindung nilai, yang diukurberdasarkan nilai wajar. Laporan keuangandisusun berdasarkan akuntansi berbasisakrual, kecuali laporan arus kas.
The financial statements have beenprepared under the historical cost, exceptfor financial assets and liabilitiesdesignated and effective as hedginginstruments, which have been measured atfair value. The financial statements areprepared under the accrual basis ofaccounting, except for the statements ofcash flows.
Laporan arus kas disusun menggunakanmetode langsung dengan mengelompokkanarus kas ke dalam aktivitas operasi, investasidan pendanaan. Untuk tujuan laporan aruskas, kas dan setara kas mencakup kas dankas di bank yang tidak dibatasipenggunaannya dan tidak digunakan sebagaijaminan pinjaman, setelah dikurangi cerukan.
The statements of cash flows are preparedbased on the direct method by classifyingcash flows into operating, investing andfinancing activities. For the purpose of thestatements of cash flows, cash and cashequivalents include cash on hand and cashin banks which are not restricted andpledged as collateral for any borrowings,net of overdraft.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini,dibulatkan menjadi dan dinyatakan dalamjutaan Rupiah yang terdekat, kecualidinyatakan lain.
Amounts in the financial statements arerounded to and expressed in million ofRupiah unless otherwise stated.
b. Perubahan kebijakan akuntansi yangsignifikan
b. Change in significant accountingpolicies
Kebijakan akuntansi telah diterapkan secarakonsisten dengan laporan keuangan padatanggal 31 Desember 2015, yang telah sesuaidengan Standar Akuntansi Keuangan diIndonesia.
The accounting policies applied areconsistent with those of the financialstatements as at 31 Desember 2015, whichconform to the Indonesian FinancialAccounting Standards.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan IkatanIndonesia (“DSAK-IAI”) telah menerbitkanstandar baru amandemen dan interpretasiyang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari2016 (kecuali dinyatakan lain) sebagaiberikut:
Financial Accounting Standard Board ofIndonesia Institute of Accounting (“DSAK-IAI”) has issued the following newstandards, amendments and interpretationwhich are effective as at 1 January 2016(unless otherwise stated) as follows:
- Amandemen PSAK 4 “Laporan KeuanganTersendiri”
- Amandemen PSAK 5 “Segmen Operasi”
- Amandemen PSAK 7 “PengungkapanPihak-pihak Berelasi”
- Amandemen PSAK 13 “PropertiInvestasi”
- Amandemen PSAK 15 “Investasi PadaEntitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
- Amandemen PSAK 16 “Aset Tetap”
- Amendment to SFAS 4 “SeparateFinancial Statement”
- Amendment to SFAS 5 “OperatingSegment”
- Amendment to SFAS 7 “Related PartyDisclosures”
- Amendment to SFAS 13 “InvestmentProperty”
- Amendment to SFAS 15 “Investment inAssociates and Joint ventures”
- Amendment to SFAS 16 ”Fixed Asset”- Amandemen PSAK 19 “Aset Tak
Berwujud”- Amandemen PSAK 22 ”Kombinasi Bisnis”
- Amandemen PSAK 24 ”Imbalan Kerja”
- Amandemen PSAK 25 ”KebijakanAkuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansidan Kesalahan”
- Amendment to SFAS 19 ”IntangibleAsset”
- Amendment to SFAS 22 ”BusinessCombination”
- Amendment to SFAS 24 ”EmployeeBenefit”
- Amendment to SFAS 25 ”AccountingPolicies, Changes in AccountingEstimates and Errors “
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 111
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/10 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Perubahan kebijakan akuntansi yangsignifikan (lanjutan)
b. Change in significant accountingpolicies (continued)
- Amandemen PSAK 53 “PembayaranBerbasis Saham”
- Amandemen PSAK 65 ”LaporanKeuangan Konsolidasian”
- Amandemen PSAK 66 ”PengaturanBersama”
- Amandemen PSAK 67 ”Pengungkapan”Kepentingan Dalam Entitas Lain
- Amandemen PSAK 68 ”Pengukuran NilaiWajar”
- Amandemen PSAK 110 ”AkuntansiSukuk”
- Amandemen ISAK 30 “Pungutan”- PSAK 70 "Akuntasi Aset dan Liabilitas
Pengampunan Pajak" *)
*) Efektif sejak tanggal pengesahan UUPengampunan Pajak tanggal 15 Juli 2016
- Amendment to SFAS 53 ”Share BasedPayment”
- Amendment to SFAS 65 ”ConsolidatedFinancial Statement”
- Amendment to SFAS 66 ”JointArrangements”
- Amendment to SFAS 67 ”Disclosure ofInterests in Other Entities”
- Amendment to SFAS 68 ”Fair ValueMeasurement“
- Amendment to SFAS 110 ”Accountingfor Sukuk”
- Amendment to IFAS 30 “Levies”- SFAS 70 "Accounting for Asset and
Liability on Tax Amnesty" *)
*) Effective from the date of enactment of the TaxAmnesty Law on 15 July 2016
Standar dan interpretasi tersebut di atas tidakmenghasilkan perubahan kebijakan akuntansiperusahaan dan tidak memiliki dampak yangsignifikan terhadap jumlah yang dilaporkanpada tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
The above standards and interpretationshad no significant effect on the amountsreported for current or prior financial year.
c. Aset dan liabilitas keuangan c. Financial assets and liabilities
Perseroan mengklasifikasikan instrumenkeuangan dalam bentuk aset keuangan danliabilitas keuangan.
The company classified its financialinstruments into financial assets andliabilities.
(i) Aset keuangan (i) Financial assets
Perseroan mengklasifikasikan asetkeuangannya dalam kategori asetkeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi; pinjaman yangdiberikan dan piutang; aset keuangandimiliki hingga jatuh tempo, dan asetkeuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasiini tergantung dari tujuan perolehan asetkeuangan tersebut. Manajemenmenentukan klasifikasi aset keuangantersebut pada saat awal pengakuannya.
The Company classifies its financialassets in the following categories offinancial assets at fair value throughprofit and loss; loans and receivables;held-to-maturity financial assets, andavailable-for-sale financial assets. Theclassification depends on the purposefor which the financial assets wereacquired. Management determines theclassification of its financial assets atinitial recognition.
Perseroan tidak memiliki aset keuangandalam kategori yang diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi, dimilikihingga jatuh tempo dan tersedia untukdijual, sehingga kebijakan akuntansiuntuk aset tersebut tidak diungkapkan.
The Company has no financial assetscategorised as fair value through profitor loss, held-to-maturity and available-for-sale, hence the accounting policiesrelating to such assets have not beendisclosed.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT112
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/11 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)
(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutangadalah aset keuangan non derivatifdengan pembayaran tetap atau telahditentukan dan tidak mempunyai kuotasidi pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed ordeterminable payments that are notquoted in an active market, other than:
- yang dimaksudkan oleh Perseroanuntuk dijual dalam waktu dekat, yangdiklasifikasikan dalam kelompokdiperdagangkan, serta yang pada saatpengakuan awal ditetapkan sebagaidiukur pada nilai wajar melalui laporanlaba rugi komprehensif;
- those that the Company intends tosell immediately or in the short term,which are classified as held fortrading, and those that the entityupon initial recognition designate asat fair value through profit or loss;
- yang pada saat pengakuan awalditetapkan dalam kelompok tersediauntuk dijual; atau
- dalam hal Perseroan mungkin tidakakan memperoleh kembali investasiawal secara substansial kecuali yangdisebabkan oleh penurunan kualitaspinjaman yang diberikan dan piutang.
- those that the Company upon initialrecognition designate as availablefor sale; or
- those for which the Company maynot recover substantially all of itsinitial investment, other thanbecause of loan and receivablesdeterioration.
Pada saat pengakuan awal, pinjamanyang diberikan dan piutang diakui padanilai wajarnya ditambah biaya transaksi(jika ada) dan selanjutnya diukur padabiaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.Pendapatan dari aset keuangan dalamkelompok pinjaman yang diberikan danpiutang dicatat di dalam laporan laba rugisebagai pendapatan sewa pembiayaan,pendapatan pembiayaan konsumen,pendapatan anjak piutang, danpendapatan pembiayaan modal usaha.
Loans and receivables are initiallyrecognised at fair value plustransaction costs (if any) andsubsequently measured at amortisedcost using the effective interest ratemethod. Income on financial assetsclassified as loans and receivables isincluded in the profit or loss as directfinancing lease income, consumerfinancing income, factoring income,and working capital financing income.
Pinjaman yang diberikan dan piutangmeliputi kas dan setara kas, piutang sewapembiayaan, piutang pembiayaankonsumen, tagihan anjak piutang, piutangpembiayaan modal usaha, piutang lain-lain, dan aset lain-lain.
Loans and receivables consist of cashand cash equivalents, net investment infinance leases, consumer financingreceivable, factoring receivable,working capital financing receivable,other receivables, and other assets.
(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities
Pengakuan
Perseroan menggunakan akuntansitanggal penyelesaian untuk kontrakregular ketika mencatat transaksi asetkeuangan.
Recognition
The Company uses settlement dateaccounting for regular way contractwhen recording financial assetstransactions.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 113
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/12 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)
(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Financial liabilities (continued)
Pengakuan (lanjutan) Recognition (continued)
Perseroan mengklasifikasikan liabilitaskeuangan dalam kategori liabilitaskeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi dan liabilitaskeuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi.
Perseroan tidak memiliki liabilitaskeuangan dalam kategori yang diukurpada nilai wajar melalui laporan laba rugi,sehingga kebijakan akuntansinya tidakdiungkapkan. Perseroan memilikiinstrumen lindung nilai atas arus kas (lihatCatatan 2d).
The Company classified its financialliabilities in the category of financialliabilities at fair value through profit orloss and financial liabilities measured atamortised cost.
The Company has no financial liabilitiescategorised as fair value through profitor loss, hence the related accountingpolicy has not been disclosed. TheCompany has hedging instruments incash flow hedges (refer to Note 2d).
Liabilitas keuangan yang diukur denganbiaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidakdiklasifikasikan sebagai liabilitaskeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi dikategorikan kedalam liabilitas keuangan yang diukurdengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities at amortised cost
Financial liabilities that are notclassified as fair value through profitand loss are categorised into financialliabilities measured at amortised cost.
Pada saat pengakuan awal, liabilitaskeuangan yang diukur dengan biayaperolehan yang diamortisasi diukur padanilai wajar ditambah biaya transaksi (jikaada) yang dapat diatribusikan secaralangsung dengan liabilitas keuangantersebut dan selanjutnya diukur padabiaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.Amortisasi suku bunga efektif diakui didalam laporan laba rugi sebagai “Bebanbunga dan keuangan”.
Financial liabilities measured atamortised cost are initially recognisedat fair value plus transaction cost (ifany) that are directly attributable to thefinancial liabilities and subsequentlymeasured at amortised cost usingeffective interest rate. Effective interestrate amortization is recognised in theprofit and loss as “Interest andfinancing charges”.
Liabilitas keuangan yang diukur padabiaya perolehan diamortisasi antara lainutang ke pemasok, utang lain-lain danakrual, pinjaman yang diterima, utangobligasi, dan Medium Term Notes.
Financial liabilities measured atamortised cost are payables tosupplier, other payables and accruedexpenses, borrowings, bonds payable,and Medium Term Notes.
(iii) Penentuan nilai wajar (iii) Determination of fair value
Nilai wajar adalah harga yang akanditerima untuk menjual suatu aset atauharga yang akan dibayar untukmengalihkan suatu liabilitas dalamtransaksi teratur (orderly transaction)antara pelaku pasar (market participants)pada tanggal pengukuran di pasar utamaatau, jika tidak terdapat pasar utama, dipasar yang paling menguntungkandimana Perseroan memiliki akses padatanggal tersebut. Nilai wajar liabilitasmencerminkan risiko wanprestasinya.
Fair value is the price that would bereceived to sell an asset or paid totransfer a liability in an orderlytransaction between market participantsat the measurement date in theprincipal market or, in its absence, themost advantageous market to which theCompany has access at that date. Thefair value of a liability reflects its non-performance risk.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT114
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/13 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)
(iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (iii) Determination of fair value(continued)
Jika tersedia, Perseroan mengukur nilaiwajar instrumen keuangan denganmenggunakan harga kuotasian di pasaraktif untuk instrumen tersebut.
When available, the Companymeasures the fair value of a financialinstrument using the quoted price in anactive market for that instrument.
Nilai wajar untuk instrumen keuanganyang diperdagangkan di pasar aktifditentukan berdasarkan nilai pasar yangberlaku pada tanggal laporan posisikeuangan menggunakan harga yangdipublikasikan secara rutin dan berasaldari sumber yang terpercaya, sepertiquoted market price atau broker’s quotedprice dari Bloomberg dan Reuters.
The fair value of financial instrumentstraded in active markets is determinedbased on quoted market prices at thestatements of financial position dateand based on routinely published andreputable sources such as quotedmarket prices or broker’s quoted pricefrom Bloomberg and Reuters.
Instrumen keuangan dianggap memilikikuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasitersedia sewaktu-waktu dan dapatdiperoleh secara rutin dari bursa,pedagang efek (dealer), perantara efek(broker), kelompok industri, badanpengawas (pricing service atau regulatoryagency), dan harga tersebutmencerminkan transaksi pasar yangaktual dan rutin dalam suatu transaksiyang wajar. Jika kriteria di atas tidakterpenuhi, maka pasar aktif dinyatakantidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasartidak aktif adalah terdapat selisih yangbesar antara harga penawaran danpermintaan atau kenaikan signifikandalam selisih harga penawaran danpermintaan dan hanya terdapat beberapatransaksi terkini.
A financial instrument is considered hasquoted in an active market, if quotedprices are readily and regularlyavailable from an exchange, dealer,broker, industry group, pricing service orregulatory agency, and those pricesrepresent actual and regularly occurringmarket transactions on an arm’s lengthbasis. If the above criteria are not met,the market is regarded as beinginactive. Indications that a market isinactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase inthe bid-offer spread or there are fewrecent transactions.
Untuk instrumen keuangan yang tidakmempunyai harga pasar, estimasi atasnilai wajar ditetapkan dengan mengacupada nilai wajar instrumen lain yangsecara substansi memiliki karakteristikyang sama atau dihitung berdasarkanekspektasi arus kas yang didiskontodengan tingkat suku bunga pasar yangrelevan.
For financial instruments with no quotedmarket price, a reasonable estimate ofthe fair value is determined byreference to the current market value ofanother instrument which substantiallyhave the same characteristic orcalculated based on the expected cashflows discounted by relevant marketrates.
Nilai wajar atas piutang pembiayaan,serta pinjaman kepada bank ditentukanmenggunakan nilai kini berdasarkan aruskas kontraktual denganmempertimbangkan kualitas kredit,likuiditas, dan biaya.
The fair value for financing andreceivables as well as borrowings aredetermined using a present valuemodel on the basis of contractuallyagreed cash flows, taking into accountcredit quality, liquidity, and costs.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 115
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/14 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)
(iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (iii) Determination of fair value(continued)
Bukti terbaik dari nilai wajar pada saatpengakuan awal adalah hargatransaksinya (yaitu nilai wajarpembayaran yang diserahkan atauditerima), kecuali nilai wajar dariinstrumen tersebut dapat dibuktikandengan perbandingan transaksi untukinstrumen yang sama di pasar terkiniyang dapat diobservasi (yaitu yang tanpamodifikasi atau re-packaging) atauberdasarkan teknik penilaian dimanavariabelnya hanya data dari pasar yangdapat diobservasi.
The best evidence of fair value at initialrecognition is the transaction price (thatis, the fair value of the considerationgiven or received), unless the fair valueof that instrument is evidenced bycomparison with other observablecurrent market transactions in the sameinstrument (that is, without modificationor re-packaging) or based on avaluation technique whose variablesinclude only data from observablemarkets.
Untuk instrumen keuangan yang diukurmenggunakan nilai wajar, Perseroanmenggunakan hierarki nilai wajar yangmencerminkan signifikansi input yangdigunakan dalam melakukan pengukuran(tingkat 1, 2, dan 3) seperti dijelaskanpada Catatan 24e.
For financial instruments that measuredat fair value, the Company use the fairvalue hierarchy which reflect thesignificance of input used in themeasurement (level 1, 2, and 3) asexplained in Notes 24e.
(iv) Penghentian pengakuan (iv) Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangandilakukan ketika hak kontraktual atas aruskas yang berasal dari aset keuangantersebut berakhir, atau ketika asetkeuangan tersebut telah ditransfer dansecara substansial seluruh risiko danmanfaat atas kepemilikan aset tersebuttelah ditransfer (jika secara substansialseluruh risiko dan manfaat tidakditransfer, maka Perseroan melakukanevaluasi untuk memastikan keterlibatanberkelanjutan atas kendali yang masihdimiliki tidak mencegah penghentianpengakuan). Liabilitas keuangandihentikan pengakuannya ketika liabilitastelah dilepaskan atau dibatalkan ataukadaluwarsa.
Financial assets are derecognisedwhen the contractual rights to receivethe cash flows from these assets haveceased to exist or the assets have beentransferred and substantially all therisks and rewards of ownership of theassets are also transferred (ifsubstantially all the risks and rewardsare not transferred, hence theCompany evaluates to ensure thatcontinuing involvement on the basis ofany retained powers of control does notprevent derecognition). Financialliabilities are derecognised when theyhave been redeemed or otherwiseextinguished.
Piutang pembiayaan konsumen, investasibersih dalam sewa pembiayaan, tagihanpembiayaan anjak piutang, danpembiayaan modal kerja dihentikanpengakuannya ketika piutang tersebuttelah dihapusbukukan.
Consumer financing receivables, netinvestment in finance leases, factoringfinancing receivables, and workingcapital financing are derecognisedwhen the receivables have beenwritten-off.
(v) Saling hapus (v) Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangandisalinghapuskan dan jumlah netonyadisajikan pada laporan posisi keuanganjika, dan hanya jika Perseroan memilikihak yang berkekuatan hukum untukmelakukan saling hapus atas jumlah yangtelah diakui tersebut dan adanya maksuduntuk menyelesaikan secara neto, atauuntuk merealisasikan aset danmenyelesaikan liabilitas secarabersamaan.
Financial assets and liabilities are offsetand the net amount is presented in thestatements of financial position when,and only when the Company has alegal enforceable right to offset therecognised amounts and there is anintention to settle on a net basis, orrealise the assets and settle theliabilities simultaneously.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT116
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/15 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)
(v) Saling hapus (v) Offsetting
Hak berkekuatan hukum tersebutharuslah tidak bergantung pada kondisimasa depan dan hak tersebut harusdapat tetap didapatkan dalam kondisibisnis normal dan dalam hal terjadinyakegagalan, ketidakmampuan membayarmaupun kebangkrutan dari perseroanataupun pihak rekanan.
The legally enforceable right must notbe contingent on future events andmust be enforceable in the normalcourse of business and in the event ofdefault, insolvency or bankruptcy of thecompany or the counterparty.
(vi) Klasifikasi aset dan liabilitaskeuangan
(vi) Classification of financial assets andliabilities
Perseroan mengklasifikasikan instrumenkeuangan ke dalam klasifikasi tertentuyang mencerminkan sifat dari informasidan mempertimbangkan karakteristik dariinstrumen keuangan tersebut. Klasifikasiini dapat dilihat pada tabel berikut:
The Company classifies the financialinstruments into classes that reflect thenature of information and take intoaccount the characteristic of thosefinancial instruments. The classificationcan be seen in the table below:
Kategori berdasarkan PSAK 55/Category based on SFAS 55 Golongan/Class
Sub-golongan/Sub-classes
Aset keuangan/Financial assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loansand receivables
Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents
Piutang sewa pembiayaan/Finance lease receivables
Piutang pembiayaan konsumen/Consumer financing receivables
Tagihan anjak piutang/Factoring receivables
Pembiayaan modal usaha/Working capital financing
Piutang lain-lain/Other receivables
Aset lain-lain/Other assets
Derivatif lindung nilai/Hedging derivatives Lindung nilai atas arus kas/ Hedginginstruments in cash flow hedges Aset derivatif/Derivative assets
Liabilitaskeuangan/Financialliabilities
Liabilitas keuangan yang diukur denganbiaya perolehan diamortisasi/Financialliabilities at amortised cost
Utang kepada pemasok/Account payables to suppliers
Utang lain-lain dan biaya akrual/Other payables and accrued expenses
Pinjaman yang diterima/Borrowings
Utang obligasi/Bonds payable
Medium Term Notes/Medium Term Notes
Derivatif lindung nilai/Hedging derivatives Lindung nilai atas arus kas/Hedginginstruments in cash flow hedges
Liabilitas derivatif/Derivativeliabilities
(vii)Penurunan nilai dari aset keuangan (vii) Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisikeuangan, Perseroan mengevaluasiapakah terdapat bukti yang obyektifbahwa aset keuangan atau kelompokaset keuangan mengalami penurunannilai. Aset keuangan atau kelompok asetkeuangan diturunkan nilainya dankerugian penurunan nilai telah terjadi, jikadan hanya jika, terdapat bukti yangobyektif mengenai penurunan nilaitersebut sebagai akibat dari satu ataulebih peristiwa yang terjadi setelahpengakuan awal aset tersebut (peristiwayang merugikan), dan peristiwa yangmerugikan tersebut berdampak padaestimasi arus kas masa depan atas asetkeuangan atau kelompok aset keuanganyang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at eachreporting date whether there isobjective evidence that a financialasset or group of financial assets isimpaired. A financial asset or a groupof financial assets is impaired andimpairment losses are incurred only ifthere is objective evidence ofimpairment as a result of one or moreevents that occurred after the initialrecognition of the asset (a “loss event”)and that loss event (or events) has animpact on the estimated future cashflows of the financial asset or group offinancial assets that can be reliablyestimated.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 117
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/16 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)
(vii)Penurunan nilai dari aset keuangan(lanjutan)
(vii) Impairment of financial assets(continued)
Kesulitan keuangan yang dialami debitur,kemungkinan debitur akan bangkrut, ataukegagalan atau penundaan pembayaranangsuran dapat dipertimbangkan sebagaiindikasi adanya penurunan nilai ataspiutang tersebut.
Significant financial difficulties of thedebtors, probability that the debtors willenter into bankruptcy and default ordelinquency in payments can beconsidered as indicators that thereceivable is impaired.
Perseroan pertama kali menentukanapakah terdapat bukti obyektif penurunannilai secara individual atas piutang yangdiberikan. Penyisihan kerugianpenurunan nilai atas piutang yangdiberikan yang mengalami penurunannilai dihitung secara individual denganmenggunakan estimasi harga jualagunan.
The Company first assesses whetherobjective evidence of impairment existsindividually for receivables. Allowancefor impairment losses on impairedreceivables are individually assessedusing estimated resale value of thecollateral.
Jumlah kerugian penurunan nilai diukurberdasarkan selisih antara nilai tercatatpiutang yang diberikan dengan nilai kinidari estimasi harga jual agunan termasukbiaya pengambilalihan. Nilai tercatat asettersebut dikurangi melalui akunpenyisihan kerugian penurunan nilai danbeban kerugian diakui pada laporan labarugi.
The amount of the loss is measured asthe difference between the asset’scarrying amount and the estimatedresale value of the collaterall includingrepossession cost. The carryingamount of the asset is reduced throughthe use of an allowance for impairmentlosses and the amount of the loss isrecognised in the profit or loss.
Untuk piutang yang diberikan yang tidakmengalami penurunan nilai, penyisihankerugian penurunan nilai dinilai secarakolektif berdasarkan data kerugianhistoris.
For receivables which have noobjective evidence of impairment, theallowance for impairment losses isassesed collectively based on historicalloss experience.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilaisecara kolektif, aset keuangandikelompokkan berdasarkan kesamaankarakteristik risiko kredit denganmempertimbangkan statusketertunggakan. Karakteristik yang dipilihadalah relevan dengan estimasi arus kasmasa datang dari kelompok aset tersebutyang mengindikasikan kemampuandebitur atau rekanan untuk membayarseluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuaipersyaratan kontrak dari aset yangdievaluasi.
For the purpose of collectiveassessment, financial assets aregrouped on the basis of similar creditrisk characteristics by considering pastdue status. Those characteristics arerelevant to the estimation of future cashflows for groups of such assets whichindicate debtors or counterparties’ability to pay all amounts due accordingto the contractual terms of the assetsbeing evaluated.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT118
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/17 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)
(vii)Penurunan nilai dari aset keuangan(lanjutan)
(vii) Impairment of financial assets(continued)
Arus kas masa datang dari kelompok asetkeuangan yang penurunan nilainyadievaluasi secara kolektif, diestimasiberdasarkan kerugian historis yangpernah dialami atas aset-aset yangmemiliki karakteristik risiko kredit yangserupa dengan karakteristik risiko kreditkelompok tersebut di dalam Perseroan.Kerugian historis yang pernah dialamikemudian disesuaikan berdasarkan dataterkini yang dapat diobservasi untukmencerminkan kondisi saat ini yang tidakberpengaruh pada periode terjadinyakerugian historis tersebut dan untukmenghilangkan pengaruh kondisi yangada pada periode historis namun sudahtidak ada lagi saat ini.
Future cash flows in a group offinancial assets that are collectivelyevaluated for impairment are estimatedon the basis of historical lossexperience of the Company. Historicalloss experience is adjusted on thebasis of current observable data toreflect the effects of current conditionsthat did not affect the period on whichthe historical loss experience is basedand to remove the effects of conditionsin the historical period that do notcurrently exist.
Dalam hal terjadi penurunan nilai,penyisihan kerugian penurunan nilaidilaporkan sebagai pengurang dari nilaitercatat dari aset keuangan dalamkelompok pinjaman yang diberikan danpiutang, dan diakui di dalam laporan labarugi komprehensif sebagai “Penyisihankerugian penurunan nilai”.
In the case of impairment, allowancefor impairment losses is reported as adeduction from the carrying value of thefinancial assets classified as loan andreceivables recognised in the incomestatement as “Allowance for impairmentlosses”.
Jika pada periode berikutnya, jumlahkerugian penurunan nilai berkurang danpengurangan tersebut dapat dikaitkansecara obyektif pada peristiwa yangterjadi setelah penurunan nilai diakui(seperti meningkatnya peringkat kreditdebitur), maka kerugian penurunan nilaiyang sebelumnya diakui harus dipulihkandengan menyesuaikan penyisihanpiutang ragu-ragu. Jumlah pemulihanaset keuangan diakui pada laporan labarugi.
If in a subsequent period, the amountof the impairment loss decreases andthe decrease can be related objectivelyto an event occurring after theimpairment was recognised (such asan improvement in the debtor’s creditrating), the previously recognisedimpairment loss is reversed byadjusting the allowance account. Theamount of the reversal is recognised inthe profit or loss.
Ketika suatu piutang tidak tertagih,piutang tersebut dihapus buku denganmenjurnal balik cadangan kerugianpenurunan nilai. Piutang tersebut dihapusbuku setelah semua prosedur yangdiperlukan telah dilakukan dan jumlahkerugian telah ditentukan.
When a receivable is uncollectible, it iswritten off against the related allowancefor receivable impairment. Suchreceivables are written off after all thenecessary procedures have beencompleted and the amount of the losshas been determined.
Penerimaan kemudian atas asetkeuangan yang telah dihapusbukukanpada periode sebelumnya, diakui sebagaipendapatan lain-lain, sedangkanpenerimaan kemudian atas asetkeuangan yang dihapusbukukan padaperiode berjalan, dikreditkan denganmenyesuaikan akun penyisihan kerugianpenurunan nilai.
Subsequent recoveries of financialassets written-off in the previous periodare recognised as other income, whilstsubsequent recoveries of financialassets written-off in the current period,are credited to the allowance forimpairment losses.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 119
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/18 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)
(vii)Penurunan nilai dari aset keuangan(lanjutan)
(vii) Impairment of financial assets(continued)
Skema restrukturisasi yang dilakukanoleh Perseroan meliputi penyesuaiankembali jangka waktu pembayaranpiutang dan tidak terdapat laba/(rugi)yang diakui Perseroan. Setelahrestrukturisasi, semua penerimaan kasmasa depan yang ditetapkan dalampersyaratan dicatat sebagaipengembalian pokok piutang danpendapatan bunga sesuai dengansyarat-syarat restrukturisasi.
Restructuring schemes entered into bythe Company include adjustments offinancing tenor and there are nogains/(losses) which are recognised bythe Company. Thereafter, all cashreceipts under the new terms shall beaccounted for as the recovery ofprincipal and interest income, inaccordance with the restructuringschemes.
d. Instrumen keuangan derivatif danakuntansi lindung nilai
d. Derivative financial instruments andhedge accounting
Instrumen derivatif diakui pertama-tama padanilai wajar pada saat kontrak tersebutdilakukan dan selanjutnya diukur pada nilaiwajarnya. Derivatif dicatat sebagai asetapabila memiliki nilai wajar positif dan sebagailiabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.
Derivative instruments are initiallyrecognised at fair value on the date thecontracts are entered into and aresubsequently remeasured at their fairvalues. Derivatives are carried as assetswhen the fair value is positive and asliabilities when the fair value is negative.
Metode pengakuan keuntungan atau kerugiandari perubahan nilai wajar tergantung padaapakah derivatif tersebut adalah instrumenlindung nilai dan sifat dari unsur yangdilindungi nilainya.
The method of recognising the result of fairvalue gain or loss depends on whether thederivative is designated as a hedginginstrument and the nature of the item beinghedged.
Perseroan menggunakan instrumen keuanganderivatif, cross currency, dan interest rateswap, sebagai bagian dari aktivitasmanajemen aset dan liabilitas untukmelindungi dampak risiko tingkat suku bungadan risiko mata uang asing. Perseroanmenerapkan akuntansi lindung nilai arus kaspada saat transaksi tersebut memenuhikriteria perlakuan akuntansi lindung nilai.
The Company uses derivative instruments,cross currency, and interest rate swap aspart of its asset and liability managementactivities to manage exposures to interestrate and foreign currency. The Companyapplies cash flow hedge accounting whentransactions meet the specified criteria forhedge accounting treatment.
Pada saat terjadinya transaksi, Perseroanmembuat dokumentasi mengenai hubunganantara instrumen lindung nilai dan unsur yangdilindungi nilainya, juga tujuan manajemenrisiko dan strategi yang diterapkan dalammelakukan berbagai macam transaksi lindungnilai. Proses dokumentasi ini menghubungkanderivatif yang ditujukan sebagai lindung nilaidengan aset dan liabilitas tertentu ataudengan komitmen penuh tertentu atautransaksi yang diperkirakan. Pada saatterjadinya transaksi lindung nilai dan padaperiode berikutnya, Perseroan juga membuatdokumentasi atas penilaian apakah derivatifyang digunakan sebagai transaksi lindungnilai memiliki efektivitas yang tinggi dalammenandingi (offsetting) perubahan nilai wajaratau arus kas dari unsur yang dilindunginilainya.
The Company documents, at the inceptionof the transaction, the relationship betweenhedging instruments and hedged items, aswell as its risk management objective andstrategy for undertaking various hedgetransactions. This process includes linkingall derivatives designated as hedges tospecific assets and liabilities or to specificfirm commitments or forecast transactions.The Company also documents itsassessment, both at the hedge inceptionand on an ongoing basis, as to whether thederivatives that are used in hedgingtransactions are highly effective in offsettingchanges in fair values or cash flows ofhedged items.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT120
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/19 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Instrumen keuangan derivatif danakuntansi lindung nilai (lanjutan)
d. Derivative financial instruments andhedge accounting (continued)
Lindung nilai dinyatakan efektif olehPerseroan hanya jika memenuhi kriteriasebagai berikut: i) pada saat terjadinya dansepanjang umur transaksi lindung nilaimemiliki efektivitas yang tinggi dalammenandingi (offsetting) perubahan nilai wajaratau arus kas yang melekat pada risiko-risikoyang dilindungi nilainya dan ii) tingkatefektivitas lindung nilai berkisar antara 80% -125%. Perseroan akan menghentikanpenerapan akuntansi lindung nilai ketikaderivatif tersebut tidak atau tidak lagi efektif;ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsaatau dijual, dihentikan atau dibayar atauketika transaksi yang diperkirakan akan terjaditidak lagi diperkirakan akan terjadi.
The Company regards a hedge as highlyeffective only if the following criteria aremet: i) at inception of the hedge andthroughouts its life, the hedge is expectedto be highly effective in achieving offsettingchanges in fair value or cash flowsattributable to the hedged risks, and ii)actual results of the hedge are within arange of 80% to 125%. The Companydiscontinues hedge accounting when itdetermines that a derivative is not, or hasceased to be, highly effective as a hedge;when the derivative expires or is sold,terminated or exercised or when a forecasttransactions is no longer deemed highlyprobable.
Lindung nilai arus kas Cash flow hedges
Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajarderivatif yang ditujukan dan memenuhikualifikasi sebagai lindung nilai arus kas,diakui sebagai cadangan lindung nilai aruskas pada bagian penghasilan/rugikomprehensif lain. Keuntungan atau kerugianatas bagian yang tidak efektif (jika ada) diakuilangsung pada laporan laba rugi. Jumlahakumulasi dalam ekuitas dibebankan kelaporan laba rugi ketika unsur yang dilindunginilainya mempengaruhi laba bersih. Ketikainstrumen lindung nilai kadaluwarsa ataudijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagimemenuhi persyaratan sebagai akuntansilindung nilai, akumulasi penghasilan/(rugi)komprehensif lain yang ada diakui padalaporan laba rugi.
The effective portion of changes in the fairvalue of derivatives that are designated andqualify as cash flow hedges are recognisedin other comprehensive income/(loss) undercash flow hedge reserves. The gain or lossrelating to the ineffective portion (if any) isrecognised immediately in the profit andloss. Amounts accumulated in equity arerecycled to the profit and loss in the periodsin which the hedged item will affect netincome. When a hedging instrumentexpires or is sold, or when a hedge nolonger meets the criteria for hedgeaccounting, any cumulative gain or lossexisting in the other comprehensiveincome/(loss) at that time is recognised inthe profit or loss.
Lihat Catatan 2c untuk perlakuan akuntansiaset dan liabilitas keuangan.
Refer to Note 2c for the accounting policy offinancial assets and liabilities.
e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, kas dibank dan deposito berjangka yang jatuhtempo dalam waktu tiga bulan atau kurang,yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidakdigunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
Cash and cash equivalents include cash onhand, cash in banks and time deposits withmaturity of three months or less, which arenot restricted and pledged as collateral forany borrowing.
f. Piutang sewa pembiayaan f. Finance lease receivables
Piutang sewa pembiayaan pada awalnyadiakui sebesar nilai wajar dikurangipendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapatdiatribusikan secara langsung danselanjutnya diukur dengan biaya perolehandiamortisasi menggunakan metode tingkatbunga efektif.
Finance lease receivables are recognisedinitially at fair value, deducted byadministration income and plus directlyattributable transactions costs (if any) andsubsequently measured at amortised costusing the effective interest rate method.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 121
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/20 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan) f. Finance lease receivables (continued)
Pada saat pengakuan awal, nilai wajarpiutang sewa pembiayaan merupakan jumlahpiutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisayang akan diterima oleh perusahaan sewapada akhir masa sewa pembiayaan dikurangidengan pendapatan sewa pembiayaan yangditangguhkan dan simpanan jaminan. Selisihantara nilai piutang bruto dan nilai kini piutangdiakui sebagai pendapatan sewa pembiayaanyang belum diakui. Pendapatan sewapembiayaan yang belum diakui dialokasikansebagai pendapatan tahun berjalanmenggunakan metode tingkat suku bungaefektif. Piutang sewa pembiayaandiklasifikasikan sebagai pinjaman yangdiberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untukkebijakan akuntansi atas pinjaman yangdiberikan dan piutang.
At initial recognition, the fair value of netinvestment in direct finance leaserepresents lease financing receivables plusthe residual value at the end of the leaseperiod deducted by unearned lease incomeand security deposits. The differencebetween the gross lease receivables andthe present value of the lease receivables isrecognised as unearned lease income.Unearned lease income is allocated to thecurrent year statement of income using theeffective interest rate. Net investment infinance lease are classified as loans andreceivables. Refer to Note 2c for theaccounting policy of loans and receivables.
Penyewa memiliki hak opsi untuk membeliaset yang disewa-pembiayaankan pada akhirmasa sewa pembiayaan dengan harga yangtelah disetujui bersama pada saat dimulainyaperjanjian sewa pembiayaan.
The lessee has the option to purchase theleased asset at the end of the lease periodat a price mutually agreed at thecommencement of the agreement.
Penyelesaian kontrak sebelum masa sewapembiayaan berakhir diperlakukan sebagaipembatalan kontrak sewa dan laba atau rugiyang timbul dibebankan pada laporan labarugi tahun berjalan pada tanggal terjadinyatransaksi.
Early termination is treated as acancellation of an existing contract and theresulting gain or loss is credited or chargedto the current year profit or loss at thetransaction date.
Sesuai dengan PSAK 30 (Revisi 2011),klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh manarisiko dan manfaat yang terkait dengankepemilikan aset sewaan berada pada lessoratau lessee.
Pembiayaan bersama
Piutang sewa pembiayaan dan piutangpembiayaan konsumen yang dibiayaibersama pihak lain, di mana masing-masingpihak menanggung risiko kredit sesuaidengan porsinya (without recourse) disajikandi laporan posisi keuangan secara bersih.
Pendapatan sewa pembiayaan danpembiayaan konsumen serta beban bungayang terkait dengan pembiayaan bersamawithout recourse disajikan secara bersih dilaporan laba rugi.
Dalam pembiayaan bersama withoutrecourse, Perseroan berhak menentukantingkat bunga yang lebih tinggi kepadapelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkandalam perjanjian dengan pemberipembiayaan bersama. Selisihnya merupakanpendapatan bagi Perseroan dan disajikansebagai “Pendapatan Sewa Pembiayaan/Pendapatan Pembiayaan Konsumen”.
Under SFAS 30 (Revised 2011), theclassification of leases is based on theextent to which risks and rewards incidentalto ownership of a leased asset lie with thelessor or the lessee.
Joint financing
Joint financing receivables where theCompany and joint financing providers bearcredit risk in accordance with their portion(without recourse) are presented on a netbasis in the statement of financial position.
Direct financing leases income andconsumer financing income as well asinterest expenses related to joint financingwithout recourse are presented on a netbasis in the profit or loss.
For joint financing without recourse, theCompany has the right to set higher interestrates to customers than those as stated inthe joint financing agreements with jointfinancing providers. The difference isrecognised as the Company’s revenue andrecorded as “Direct Financing LeasesIncome/ Consumer Financing Income”.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT122
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/21 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Pembiayaan konsumen g. Consumer financing
Piutang pembiayaan konsumen diakui padaawalnya dengan nilai wajar dikurangipendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapatdiatribusikan secara langsung dan selanjutnyadiukur dengan biaya perolehan diamortisasimenggunakan metode tingkat suku bungaefektif setelah dikurangi dengan pendapatanpembiayaan konsumen yang belum diakui,penyisihan kerugian penurunan nilai, danjumlah yang dibiayai bersama pihak-pihaklain.
Consumer financing receivables arerecognised initially at fair value, deductedby administration income and plus directlyattributable transactions costs (if any) andsubsequently measured at amortised costusing the effective interest rate method netof unearned income on consumer financing,allowance for impairment losses, andamount jointly financed by other parties.
Piutang pembiayaan konsumen merupakanjumlah piutang setelah dikurangi denganbagian pembiayaan bersama dimana risikokredit ditanggung oleh pemberi pembiayaanbersama sesuai dengan porsinya (withoutrecourse), pendapatan pembiayaan yangbelum diakui, dan penyisihan kerugianpenurunan nilai.
Consumer financing receivables are statednet of joint financing receivables where jointfinancing providers bear credit risk inaccordance with its portion (withoutrecourse), unearned consumer financingincome, and allowance for impairmentlosses.
Pendapatan pembiayaan konsumen yangbelum diakui merupakan selisih antara jumlahkeseluruhan pembayaran angsuran yangakan diterima dari konsumen dengan jumlahpokok pembiayaan, yang akan diakui sebagaipenghasilan sesuai dengan jangka waktukontrak dengan menggunakan metode tingkatsuku bunga efektif. Piutang pembiayaankonsumen diklasifikasikan sebagai asetkeuangan dalam kelompok pinjaman yangdiberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untukperlakuan akuntansi aset keuangan dalamkelompok pinjaman yang diberikan danpiutang.
Unearned consumer financing income isthe difference between total installments tobe received from customers and the totalfinancing which is recognised as incomeover the term of the contract using theeffective interest rate. Consumer financingreceivables are classified as financialassets in loans and receivables. Refer toNote 2c for the accounting policy of loansand receivables.
Penyelesaian kontrak sebelum masapembiayaan konsumen berakhir diperlakukansebagai pembatalan kontrak pembiayaankonsumen dan laba atau rugi yang terjadipada saat transaksi timbul diakui dalamlaporan laba rugi tahun berjalan pada tanggalterjadinya transaksi.
Early termination is treated as cancellationof an existing contract and the resultinggain or loss is credited or charged to thecurrent year statement of profit or loss atthe transaction date.
Pembiayaan bersama Joint financing
Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansiterkait dengan pembiayaan bersama.
Refer to Note 2f for the accounting policy ofjoint financing.
h. Tagihan anjak piutang h. Factoring receivables
Tagihan anjak piutang without recoursemerupakan jumlah piutang setelah dikurangipenyisihan kerugian penurunan nilai.
Factoring receivables acquired withoutrecourse are stated at the outstandingbalance less the allowance for impairmentlosses.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 123
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/22 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Tagihan anjak piutang (lanjutan) h. Factoring receivables (continued)
Tagihan anjak piutang without recoursediklasifikasikan sebagai aset keuangandalam kelompok pinjaman yang diberikandan piutang. Lihat Catatan 2c untukperlakuan akuntansi aset keuangan dalamkelompok pinjaman yang diberikan danpiutang.
Factoring receivables without recourse areclassified as financial assets in loans andreceivables. Refer to Note 2c for theaccounting policy of loans and receivables.
i. Piutang pembiayaan modal usaha i. Working capital financing receivables
Piutang pembiayaan modal usahamerupakan jumlah piutang setelah dikurangipenyisihan kerugian penurunan nilai.
Working capital financing receivables arestated at the outstanding balance less theallowance for impairment losses.
Tagihan pembiayaan modal usahadiklasifikasikan sebagai pinjaman yangdiberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untukkebijakan akuntansi atas pinjaman yangdiberikan dan piutang.
Working capital financing receivables areclassified as loans and receivables. Referto Note 2c for the accounting policy of loansand receivables.
j. Piutang dari jaminan yang dikuasaikembali
j. Receivables from collateral
Piutang dari jaminan yang dikuasai kembalidinyatakan berdasarkan nilai realisasi bersihyaitu nilai tercatat piutang pembiayaankonsumen atau piutang sewa pembiayaandikurangi penyisihan kerugian penurunan nilaiatas piutang tersebut. Lihat Catatan 2c untukkebijakan akuntansi atas pinjaman yangdiberikan dan piutang.
Receivables from collateral are stated atnet realizable value which is carrying valueof related consumer financing receivablesor net investment in finance leases whichdeducted with allowance for impairmentlosses of receivables from collateral. Referto Note 2c for the accounting policy of loansand receivables.
Selisih antara nilai tercatat piutang terkaitdengan nilai realisasi bersih dicatat sebagai“penyisihan kerugian penurunan nilai”.
Difference between carrying value ofrelated receivables with net realizable valueis recorded as “allowance for impairmentlosses”.
Konsumen memberi kuasa kepada Perseroanuntuk menjual ataupun melakukan tindakanlainnya dalam upaya penyelesaian pinjamankonsumen bila terjadi wanprestasi terhadapperjanjian pembiayaan. Konsumen berhakatas selisih lebih antara nilai penjualandengan liabilitas bersih konsumen. Jika terjadiselisih kurang, Perseroan akan mencatatsebagai kerugian atas penjualan piutang darijaminan yang dikuasai kembali.
In case of default, the consumer gives theright to the Company to sell the receivablesfrom collateral or take any other actions tosettle the outstanding receivables.Consumers are entitled to the positivedifferences between the proceeds from thesales of receivables from collateral and theoutstanding loans. If there are negativedifferences, the Company will record theseas losses from disposal of receivables fromcollateral.
k. Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain
k. Prepaid expenses and other receivables
Beban dibayar dimuka dibebankan selamamasa manfaat masing-masing biaya denganmenggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortised over theperiods of benefit using the straight linemethod.
Piutang lain-lain terdiri dari piutang premiasuransi, pinjaman karyawan, uang mukapembayaran, dan piutang pelunasandipercepat.
Other receivables consist of insurancepremium receivable, employee loan,advance payment, and early terminationreceivable.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT124
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/23 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
k. Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain (lanjutan)
k. Prepaid expenses and other receivables(continued)
Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lainmerupakan instrumen aset keuangan yangtermasuk dalam kategori pinjaman yangdiberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untukperlakuan pengukuran dan pengakuan.
Prepaid expenses and other receivablesare the financial assets instruments whichcategorised as loan and receivables. Referto Note 2c for the measurement andrecognition method.
l. Aset tetap dan penyusutan l. Fixed assets and depreciation
Pada saat pengakuan awal, aset tetap diakuisebesar harga perolehan, dan selanjutnyadicatat sebesar harga perolehan dikurangiakumulasi penyusutan dan akumulasi rugipenurunan nilai (jika ada), sesuai denganPSAK 16 (Revisi 2011) – Aset Tetap.
Fixed assets are initially stated at cost, andsubsequently stated at cost lessaccumulated depreciation and accumulatedimpairment (if any), in accordance withSFAS 16 (Revised 2011) – Fixed Assets.
Semua aset tetap disusutkan sampai nilaisisanya berdasarkan metode garis lurusselama estimasi masa manfaat aset sebagaiberikut:
Fixed assets are depreciated to its residualvalue using the straight line method overtheir expected useful lives which are asfollows:
Tahun/Years Tarif/Rate
Gedung 20 5% BuildingsKendaraan 5 20% Motor vehiclesPeralatan kantor dan perabot 5 20% Office equipment and fixturesPrasarana 5 20% Leasehold improvements
Nilai sisa adalah estimasi jumlah yang dapatdiperoleh saat ini dari pelepasan aset tetap,setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan,jika aset telah mencapai kondisi yangdiperkirakan pada akhir umur manfaatnya.
Residual value is the estimated amount thatthe entity would currently obtain fromdisposal of the asset, after deducting theestimated costs of disposal, if the assetwere already of the age and in the conditionexpected at the end of its useful life.
Biaya perbaikan dan pemeliharaandibebankan ke dalam laporan laba rugiselama periode dimana biaya-biaya tersebutterjadi. Pengeluaran yang memperpanjangmasa manfaat aset atau yang memberikantambahan manfaat ekonomis dikapitalisasidan disusutkan.
Repairs and maintenance are charged tothe profit or loss during the financial periodin which they are incurred. Expenditureswhich extend the future life of assets orprovide further economic benefits arecapitalised and depreciated.
Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilaiyang dapat diperoleh kembali, nilai tercatataset diturunkan menjadi sebesar nilai yangdapat diperoleh kembali, yang ditentukanberdasarkan nilai tertinggi antara harga jualbersih dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset isgreater than its estimated recoverableamount, it is written down immediately to itsrecoverable amount, which is determinedbased on the higher of net selling price orvalue in use.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi ataudijual, maka harga perolehan dan akumulasipenyusutannya dikeluarkan dari laporankeuangan dan keuntungan atau kerugianyang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.
When fixed assets are retired or disposedof, their costs and the related accumulateddepreciation are eliminated from thefinancial statements and the resulting gainsor losses are recognised in the profit orloss.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 125
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/24 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Pinjaman yang diterima m. Borrowings
Pinjaman yang diterima pada awalnya diakuisebesar nilai wajar setelah dikurangi biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapatdiatribusikan secara langsung. Pinjaman yangditerima selanjutnya dicatat menggunakanbiaya perolehan diamortisasi, selisih antarajumlah yang diterima (bersih setelah dikurangibiaya-biaya transaksi) dan nilai penyelesaianpinjaman yang diterima tersebut diakui dalamlaporan laba rugi sepanjang masa pinjamandengan menggunakan metode bunga efektif.Pinjaman yang diterima diklasifikasikansebagai liabilitas keuangan yang diukurdengan biaya perolehan diamortisasi. LihatCatatan 2c untuk kebijakan akuntansi atasliabilitas keuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi.
Borrowings are recognised initially at fairvalue, net of directly attributable transactioncosts (if any). Borrowings are subsequentlystated at amortised cost, any differencebetween the proceeds (net of transactioncosts) and the redemption value isrecognised in the profit or loss over theperiod of the borrowings using the effectiveinterest method. Borrowings are classifiedas financial liabilities at amortised cost.Refer to Note 2c for the accounting policy offinancial liabilities at amortised cost.
n. Imbalan kerja n. Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui padasaat terutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits arerecognised when they accrue to theemployees.
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerjalainnya
Pension benefits and other post-employment benefits
Perseroan memiliki program pensiun imbalanpasti dan iuran pasti.
Program pensiun imbalan pasti adalahprogram pensiun yang menetapkan jumlahimbalan pensiun yang akan diterima olehkaryawan pada saat pensiun, yang biasanyatergantung pada satu faktor atau lebih, sepertiumur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.
The Company has defined benefit anddefined contribution pension plans.
A defined benefit pension plan is a pensionplan that defines an amount of pension thatwill be received by the employees whenbecoming entitled to a pension, whichusually depends on one or more factorssuch as age, years of service andcompensation.
Program pensiun iuran pasti adalah programpensiun di mana Perseroan akan membayariuran tetap kepada sebuah entitas yangterpisah (dana pensiun) dan tidak memilikiliabilitas hukum atau konstruktif untukmembayar kontribusi lebih lanjut.
A defined contribution plan is a pensionplan under which the Company pays fixedcontributions into a separate entity(pension fund) and has no legal orconstructive obligation to pay furthercontributions.
Perseroan diharuskan menyediakan imbalanpensiun minimum yang diatur dalam UU No.13/2003, yang merupakan liabilitas imbalanpasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UUNo. 13/2003 lebih besar, selisih tersebutdiakui sebagai bagian dari liabilitas imbalanpensiun. Karena UU Ketenagakerjaanmenentukan rumus tertentu untuk menghitungjumlah minimal imbalan pensiun, padadasarnya program pensiun berdasarkan UUKetenagakerjaan adalah program manfaatpasti.
The Company is required to provideminimum pension benefits as stipulated inthe Law No. 13/2003 which represents anunderlying defined benefit obligation. If thepension benefits based on Law No.13/2003 are higher, the difference isrecorded as part of the overall pensionbenefits obligation. Since the Labor Lawsets the formula for determining theminimum amount of benefits, in substancepension plans under the Labor Lawrepresent defined benefit plans.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT126
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/25 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Imbalan kerja (lanjutan) n. Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca kerjalainnya (lanjutan)
Pension benefits and other post-employment benefits (continued)
Program pensiun imbalan pasti ditujukanuntuk karyawan yang telah menjadi pesertaDana Pensiun Astra sebelum atau padatanggal 20 April 1992. Sedangkan programpensiun iuran pasti ditujukan untuk karyawanyang menjadi peserta Dana Pensiun Astrasesudah tanggal 20 April 1992.
Defined benefit pension plan is designatedfor all employees who became member ofDana Pension Astra on or before 20 April1992. Hence, defined contribution pensionplan is designated for employees whobecome a member of Dana Pensiun Astraafter 20 April 1992.
Liabilitas program pensiun imbalan pasti yangdiakui di laporan posisi keuangan adalah nilaikini liabilitas imbalan pasti pada tanggallaporan posisi keuangan dikurangi nilai wajaraset program. Liabilitas imbalan pasti dihitungsetiap tahun oleh aktuaris independen denganmenggunakan metode Projected Unit Credit.Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukandengan mendiskontokan estimasi arus kaskeluar di masa yang akan datang denganmenggunakan tingkat bunga ObligasiPemerintah dalam mata uang yang samadengan mata uang pensiun yang akandibayarkan dan waktu jatuh tempo yangkurang lebih sama dengan waktu jatuh tempopensiun yang bersangkutan.
The liability recognised in the statement offinancial position in respect of definedbenefit pension plans is the present valueof the defined benefit obligation at thestatement of financial position’s date lessthe fair value of plan assets. The definedbenefit obligation is calculated annually byindependent actuaries using the ProjectedUnit Credit method. The present value ofthe defined benefit obligation is determinedby discounting the estimated future cashoutflows using interest rates of GovernmentBonds that are denominated in the currencyin which the pension will be paid, and thathave terms to maturity approximating theterms of the related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yangtimbul dari penyesuaian dan perubahandalam asumsi-asumsi aktuarial langsungdiakui seluruhnya melalui penghasilankomprehensif lainnya pada saat terjadinya.
Actuarial gain and losses arising fromexperience adjustments and changes inactuarial assumption charged or credited toequity in other comprehensive income inthe period in which they arise.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporanlaba rugi.
Past-service cost are recognisedimmediately in profit or loss.
Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen ataupenyelesaian program manfaat pasti diakui dilaba rugi ketika kurtailmen atau penyelesaiantersebut terjadi.
Gains or losses on the curtailment orsettlement of a defined benefit plan arerecognised in profit or loss when thecurtailment or settlement occurs.
Perseroan juga memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang penghargaan danuang pisah. Imbalan berupa uangpenghargaan diberikan apabila karyawanbekerja hingga mencapai usia pensiun.Sedangkan imbalan berupa uang pisah,dibayarkan kepada karyawan yangmengundurkan diri secara sukarela, setelahmemenuhi minimal masa kerja tertentu.Imbalan ini dihitung dengan menggunakanmetodologi yang sama dengan metodologiyang digunakan dalam perhitungan programpensiun imbalan pasti.
The Company also provide other post-employment benefits, service pay andseparation pay. The service pay benefitvests when the employees reach theirretirement age. The separation pay benefitis paid to employees in the case ofvoluntary resignation, subject to a minimumnumber of years of service. These benefitshave been accounted for using the samemethodology as for the defined benefitpension plan.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 127
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/26 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Imbalan kerja (lanjutan) n. Employee benefits (continued)
Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cutiberimbalan jangka panjang dan penghargaanjubilee dihitung dengan menggunakan metodeprojected unit credit dan didiskontokan ke nilaikini. Kewajiban in dinilai setiap tahun olehaktuaris independen yang memenuhi syarat.
Other long-term employee benefits such aslong service leave and jubilee awards arecalculated using the projected unit creditmethod and discounted to presentvalue.These obligations are valued annuallyby independent qualified actuaries.
o. Pengakuan pendapatan dan beban o. Income and expense recognition
Pendapatan dari pembiayaan konsumen(lihat Catatan 2g) dan sewa pembiayaan(lihat Catatan 2f) diakui sesuai dengan jangkawaktu kontrak berdasarkan metode sukubunga efektif.
Income from consumer financing (refer toNote 2g) and financing leases (refer to Note2f) is recognised over the term of therespective contracts using the effectiveinterest method.
Metode suku bunga efektif adalah metodeyang digunakan untuk menghitung biayaperolehan diamortisasi dari aset keuanganatau liabilitas keuangan dan metode untukmengalokasikan pendapatan bunga ataubeban bunga selama periode yang relevan.Suku bunga efektif adalah suku bunga yangsecara tepat mendiskontokan estimasipembayaran atau penerimaan kas di masadatang selama perkiraan umur dari instrumenkeuangan untuk memperoleh nilai tercatatbersih dari aset keuangan atau liabilitaskeuangan. Pada saat menghitung sukubunga efektif, Perseroan mengestimasi aruskas dengan mempertimbangkan seluruhpersyaratan kontraktual dalam instrumenkeuangan tersebut, namun tidakmempertimbangkan kerugian kredit di masadatang. Perhitungan ini mencakup biayatransaksi (jika ada).
The effective interest method is a method ofcalculating the amortised cost of a financialasset or a financial liability and of allocatingthe interest income or interest expense overthe relevant period. The effective interestrate is the rate that exactly discountsestimated future cash payments or receiptsthrough the expected life of the financialinstrument to the net carrying amount of thefinancial asset or financial liability. Whencalculating the effective interest rate, theCompany estimates cash flows consideringall contractual terms of the financialinstrument but does not consider futurecredit losses. These calculations includetransaction costs (if any).
Pendapatan dan beban lainnya diakui padasaat terjadinya, dengan menggunakan dasarakrual.
Pendapatan dan beban dicatat sesuaidengan PSAK 23 (Revisi 2010) – Pendapatandan PSAK 55 (Revisi 2011) – InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
Other income and expenses are recognisedas incurred on an accruals basis.
Income and expense are recorded inaccordance with SFAS 23 (Revised 2010) –Revenue and SFAS 55 (Revised 2011) –Financial Instrument: Recognition andMeasurement.
p. Penjabaran mata uang asing p. Foreign currency translation
Laporan keuangan disajikan dalam matauang Rupiah, yang merupakan mata uangfungsional Perseroan.
The financial statements are presented inRupiah, which is the functional currency ofthe Company.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkanke dalam mata uang Rupiah denganmenggunakan kurs yang berlaku padatanggal transaksi. Pada tanggal laporanposisi keuangan, aset dan liabilitas moneterdalam mata uang asing dijabarkan dengankurs yang berlaku pada tanggal laporanposisi keuangan.
Transactions denominated in a foreigncurrency are translated into Rupiah at theexchange rate prevailing at the date of thetransactions. At the financial position date,monetary assets and liabilities in foreigncurrencies are translated at the exchangerates prevailing at that date.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT128
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/27 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) p. Foreign currency translation (continued)
Keuntungan dan kerugian dari selisih kursyang timbul dari transaksi dalam mata uangasing dan penjabaran aset dan liabilitasmoneter dalam mata uang asing, diakui padalaporan laba rugi.
Exchange gains and losses arising fromtransactions in foreign currency and fromthe translation of foreign currency monetaryassets and liabilities are recognised in theprofit or loss.
Kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurstengah Bank Indonesia. Berikut ini adalahkurs nilai tukar yang digunakan (Rupiahpenuh):
The exchange rates used are the BankIndonesia middle rate. Below are theexchange rate used (full amount):
2016 2015
1 Dolar Amerika Serikat 13,436 13,795 1 United States Dollar
q. Perpajakan q. Taxation
Pajak penghasilan terdiri dari pajakpenghasilan kini dan tangguhan. Pajakpenghasilan ini diakui dalam laporan labarugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengantransaksi atau kejadian yang langsung diakuike penghasilan komprehensif lainnya. Dalamhal ini pajak tersebut masing-masing diakuidalam penghasilan komprehensif lain atauekuitas.
The income tax comprises current anddeferred tax. Tax is recognised in profit andloss, except to the extent that it relates toitems recognised directly in othercomprehensive income. In this case, thetax is also recognised in othercomprehensive income or equity.
Beban pajak kini dihitung berdasarkanperaturan perpajakan yang berlaku padatanggal pelaporan keuangan, di negara dimana Perseroan beroperasi danmenghasilkan pendapatan kena pajak.
The current income tax charge is calculatedon the basis of the tax laws enacted orsubstantively enacted at the reporting date.
Manajemen melakukan evaluasi secaraperiodik atas posisi yang diambil sehubungandengan pemahaman peraturan perpajakan.Dimana dapat memberikan dasar yangmemadai untuk menghitung jumlah yangharus dibayar ke kantor pajak.
Management periodically evaluatespositions taken in tax returns with respectsituation in which applicable tax regulationis subject to interpretation. It establishesprovisions where appropriate on the basisof amounts expected to be paid to the taxauthorities.
Pajak penghasilan tangguhan disajikandengan menggunakan metode balance sheetliability, untuk semua perbedaan temporeryang muncul akibat perbedaan perhitungantarif dasar pajak untuk asset dan liabilitasdengan nilai tercatatnya dalam rangkakebutuhan laporan keuangan per tanggalpelaporan. Tarif pajak yang berlaku saat inidipakai untuk menentukan pajak penghasilantangguhan.
Deferred income tax is determined usingthe balance sheet liability method, for alltemporary differences arising between thetax bases of assets and liabilities and theircarrying values for financial reportingpurposes at each reporting date. Currentlyenacted tax rates are used to determinedeferred income tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besarkemungkinan bahwa jumlah laba fiskal padamasa mendatang akan memadai untukmengkompensasi aset pajak tangguhan yangmuncul akibat perbedaan temporer tersebut.
A deferred tax asset is recognised to theextent that it is probable that future taxableprofits will be available against which thedeferred tax asset arising from temporarydifferences can be utilised.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 129
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/28 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Perpajakan (lanjutan) q. Taxation (continued)
Aset dan liabilitas pajak penghasilantangguhan dapat saling hapus apabilaterdapat hak yang berkekuatan hukum untukmelakukan saling hapus antara aset pajakkini dengan liabilitas pajak kini dan apabilaaset dan liabilitas pajak penghasilantangguhan dikenakan oleh otoritasperpajakan yang sama, baik atas entitas kenapajak yang sama ataupun berbeda danadanya niat untuk melakukan penyelesaiansaldo-saldo tersebut secara neto.
Deferred income tax assets and liabilitiesare offset when there is a legallyenforceable right to offset current tax assetsagainst current tax liabilities and when thedeferred income taxes assets and liabilitiesrelate to income taxes levied by the sametaxation authority on either the sametaxable entity or different taxable entitieswhere there is an intention to settle thebalances on a net basis.
Perpajakan dicatat sesuai dengan PSAK 46(Revisi 2014) – Pajak Penghasilan.
Taxation is in accordance with SFAS 46(Revised 2014) – Income Taxes.
r. Surat berharga yang diterbitkan r. Securities issued
Surat berharga yang diterbitkan dicatatsebesar nilai nominal dikurangi dengan biayaemisi yang belum diamortisasi. Biaya emisiadalah biaya yang terjadi sehubungandengan surat berharga yang diterbitkan,diakui sebagai diskonto dan dikurangkanlangsung dari hasil emisi dan diamortisasiselama jangka waktu surat berharga yangditerbitkan tersebut dengan menggunakanmetode suku bunga efektif. Surat berhargayang diterbitkan adalah utang obligasi danMedium Term Notes. Surat berharga yangditerbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitaskeuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2cuntuk kebijakan akuntansi atas liabilitaskeuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi.
Securities issued are presented at nominalvalue net of unamortised securitiesissuance cost. Costs incurred in connectionwith securities issuance are recognised asa discount and offset directly from theproceeds derived from such offerings andamortised over the period of the securitiesissued using effective interest rate method.Securities issued are bonds payable andMedium Term Notes. Securities issued areclassified as financial liabilities at amortisedcost. Refer to Note 2c for the accountingpolicy of financial liabilities at amortisedcost.
s. Laba per saham s. Earnings per share
Laba per saham dasar dihitung denganmembagi laba bersih dengan jumlah rata-ratatertimbang jumlah saham biasa yang beredarsepanjang tahun.
Basic earning per share is calculated bydividing net income in the year by theweighted average number of ordinaryshares outstanding during the year.
Laba bersih per saham dilusian dihitungdengan menyesuaikan jumlah rata-ratatertimbang saham biasa yang beredardengan asumsi bahwa semua efekberpotensi saham biasa yang sifatnya dilutifdikonversi.
Diluted earnings per share is calculated byadjusting the weighted average number ofordinary shares outstanding to assumeconversion of all dilutive potential ordinaryshares.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT130
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/29 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
t. Transaksi dengan pihak berelasi t. Transaction with related parties
Perseroan melakukan transaksi dengan pihakberelasi. Sesuai dengan PSAK No. 7 (revisi2015 tentang “Pengungkapan Pihak-pihakyang Berelasi”, yang dimaksud dengan pihakyang berelasi adalah orang atau entitas yangberelasi dengan entitas pelapor sebagaiberikut:
a. Orang atau anggota keluargaterdekatnya berelasi dengan entitaspelapor jika orang tersebut:i. memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama terhadapentitas pelapor;
ii. memiliki pengaruh signifikan terhadapentitas pelapor; atau
iii. personal manajemen kunci entitaspelapor atau entitas induk pelapor.
The Company has transactions with relatedparties. In accordance with SFAS No. 7(revised 2015) regarding “Related PartyDisclosure”, the meaning of a related partyis a person or entity that is related to areporting entity as follow:
a. A person or a close member of thatperson’s family is related to a reportingentity if that person:i. has control or joint control over the
reporting entity;
ii. has significant influence over thereporting entity; or
iii. is member of the key managementpersonel of the reporting entity of aparent of the reporting entity.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitaspelapor jika memenuhi hal-hal sebagaiberikut:
i. entitas dan entitas pelapor adalahanggota dari kelompok usaha yangsama (artinya entitas induk, entitasanak dan entitas anak berikutnyaterkait dengan entitas lain);
ii. suatu entitas adalah entitas asosiasiatau ventura bersama bagi entitas lain(atau entitas asosiasi atau venturabersama yang merupakan anggotasuatu kelompok usaha, dimana entitaslain tersebut adalah anggotanya);
iii. kedua entitas tersebut adalah venturabersama dari pihak ketiga yang sama;
iv. suatu entitas adalah ventura bersamadari entitas ketiga dan entitas yanglain adalah entitas asosiasi darientitas ketiga;
v. entitas tersebut adalah suatu programimbalan pasca kerja untuk imbalankerja dari suatu entitas pelapor atauentitas yang terkait dengan entitaspelapor;
vi. entitas yang dikendalikan ataudikendalikan bersama oleh orangyang diidentifikasi dalam butir (a);
vii. orang yang diidentifikasi, dalam butir(a) (i) memiliki pengaruh signifikanterhadap entitas atau anggotamanajemen kunci entitas (atau entitasinduk dari entitas).
b. An entity is related to a reporting entityif any of the following conditionsapplies:
i. the entity and the reporting entityare members of the same theCompany (which means that eachparent, subsidiary and fellowsubsidiary is related to the others);
ii. one entity is an associate or jointventure of the other entity (or anassociate or joint venture ofmember of a company of which theother entity is a member);
iii. both entities are joint ventures ofthe same third party;
iv. one entity is a joint venture of athird entity and the other entity is anassociate of the third entity;
v. the entity is a post-employmentbenefit plan for the benefit ofemployees of either the reportingentity or an entity related to thereporting entity;
vi. the entity controlled or jointlycontrolled by a person identified in(a);
vii. a person identified in (a) (i) hassignificant influence over the entityor is a member of the keymanagement personel of the entity(or of a parent of the entity).
Jenis transaksi dan saldo dengan pihakberelasi, diungkapkan dalam Catatan 21.
The nature of transactions and balances ofaccounts with related parties, are disclosedin the Note 21.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 131
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/30 - Page
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)
u. Dividen u. Dividends
Pembagian dividen kepada para pemegangsaham Perseroan diakui sebagai sebuahliabilitas dalam laporan keuangan padaperiode ketika dividen tersebut disetujui olehpara pemegang saham Perseroan.Pembagian dividen interim diakui sebagailiabilitas ketika dividen disetujui berdasarkankeputusan rapat Direksi sesuai denganAnggaran Dasar Perseroan.
Dividend distribution to the Company’sshareholders is recognised as a liability inthe financial statements in the period whichthe dividends are approved by theCompany’s shareholders. Interim dividenddistributions are recognised as a liabilitywhen the dividends are approved based ona Board of Directors’ resolution inaccordance with the Company’s Articles ofAssociation.
v. Informasi segmen v. Segment information
Sebuah segmen operasi adalah suatukomponen dari entitas:i. yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang
memperoleh pendapatan danmenimbulkan beban (termasukpendapatan dan beban yang terkaitdengan transaksi dengan komponen laindari entitas yang sama);
An operating segment is a component ofentity which:i. involves with business activities to
generate income and expenses(include income and expenses relatingto the transactions with othercomponents with the same entity);
ii. hasil operasinya dikaji ulang secaraberkala oleh kepala operasional untukpembuatan keputusan tentang sumberdaya yang dialokasikan pada segmentersebut dan menilai kinerjanya; dan
iii. tersedia informasi keuangan yang dapatdipisahkan.
ii. operations result is observed regularlyby chief decision maker to makedecisions regarding the allocation ofresources and to evaluate the works;and
iii. separate financial information isavailable.
Segmen operasi Perseroan disajikanberdasarkan segmen bisnis yang terdiri darisewa pembiayaan, pembiayaan konsumen,anjak piutang, pembiayaan modal kerja danlain-lain (lihat Catatan 22).
The Company discloses the operatingsegment based on business segments thatconsists of: finance leases, consumerfinancing, factoring, working capitalfinancing and others (refer to Note 22).
3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING
3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalamrangka penyusunan laporan keuangan dimanadibutuhkan pertimbangan manajemen dalammenentukan metodologi yang tepat untukpenilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumptions are made inthe preparation of the financial statements.These often require management judgement indetermining the appropriate methodology forvaluation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yangberimplikasi pada pelaporan nilai aset danliabilitas atas tahun keuangan satu tahunkedepan. Semua estimasi dan asumsi yangdiharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaikyang didasarkan standar yang berlaku. Estimasidan pertimbangan dievaluasi secara terusmenerus dan berdasarkan pengalaman masa laludan faktor-faktor lain termasuk harapan ataskejadian yang akan datang.
Management makes estimates andassumptions that affect the reported amounts ofassets and liabilities within the next financialyear. All estimates and assumptions required inconformity with SFAS are best estimatesundertaken in accordance with the applicablestandard. Estimates and judgements areevaluated on a continuous basis, and are basedon past experience and other factors, includingexpectations with regard to future events.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT132
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/31 - Page
3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING (lanjutan)
3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuatberdasarkan pengetahuan terbaik manajemenatas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yangtimbul mungkin berbeda dengan estimasi danasumsi semula.
Although these estimates and assumption arebased on management’s best knowledge ofcurrent events and activities, actual result maydiffer from those estimates and assumption.
Sumber utama ketidakpastian estimasi: Key sources of estimation uncertainty:
a. Nilai wajar dari instrumen keuangan a. Fair value of financial instruments
Dalam menentukan nilai wajar aset keuangandan liabilitas yang tidak mempunyai hargapasar, Perseroan menggunakan teknikpenilaian seperti yang dijelaskan dalamCatatan 2c.iii. Untuk instrumen keuanganyang jarang diperdagangkan dan memilikiinformasi harga yang terbatas, nilai wajarmenjadi kurang obyektif dan membutuhkanberbagai tingkat penilaian tergantung padalikuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastianpasar, asumsi harga dan risiko lainnya.
In determining the fair value for financialassets and financial liabilities for whichthere is no observable market price, theCompany uses the valuation techniques asdescribed in Note 2c.iii. For financialinstruments that are traded infrequently andlack of price transparency, fair value is lessobjective and requires varying degrees ofjudgement depending on liquidity,concentration, uncertainty of market factors,pricing assumptions and other risksaffecting the specific instrument.
b. Penyisihan kerugian penurunan nilai asetkeuangan
b. Allowance for impairment losses offinancial assets
Perseroan melakukan review atas asetkeuangan pada setiap tanggal laporan untukmelakukan penilaian atas penyisihan kerugianpenurunan nilai yang telah dicatat.Pertimbangan manajemen diperlukan dalammenentukan estimasi yang digunakan untukmenentukan tingkat penyisihan yangdibutuhkan.
The Company reviews its financial assets atreporting date to evaluate the allowance forimpairment losses. Management’sjudgement is applied in the estimation whendetermining the level of allowance required.
Kondisi spesifik penurunan nilai debitur dalampembentukan penyisihan kerugian penurunannilai atas aset keuangan dievaluasi secaraindividu berdasarkan estimasi terbaikmanajemen atas nilai kini arus kas yangdiharapkan akan diterima. Dalammengestimasi arus kas tersebut, manajemenmembuat pertimbangan tentang situasikeuangan debitur dan nilai realisasi bersihdari setiap agunan. Setiap aset yangmengalami penurunan nilai dinilai sesuaidengan manfaat yang ada dan strategipenyelesaian serta estimasi arus kas yangdiperkirakan dapat diterima disetujui secaraindependen oleh Manajemen Risiko.
The specific debtors' conditions indetermining allowance for impairmentamount of the financial assets is evaluatedindividually and is based uponmanagement's best estimate of the presentvalue of the cash flows that are expected tobe received. In estimating these cash flows,management makes judgements about thedebtors' financial situation and the netrealizable value of any underlying collateral.Each impaired asset is assessed on itsmerits and the workout strategy andestimated cash flows consideredrecoverable are independently approved bythe Risk Management.
Perseroan juga membentuk penyisihanpenurunan nilai kolektif atas eksposur piutangyang diberikan, dimana evaluasi dilakukanberdasarkan data kerugian historis (lihatCatatan 2c.vii).
The Company also estimates the collectiveimpairment allowance for its receivablesportfolio, where evaluation is performedbased on historical data (refer to Note2c.vii).
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 133
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/32 - Page
3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING (lanjutan)
3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)
Sumber utama ketidakpastian estimasi:(lanjutan)
Key sources of estimation uncertainty:(continued)
b. Penyisihan kerugian penurunan nilai asetkeuangan (lanjutan)
b. Allowance for impairment losses offinancial assets (continued)
Perhitungan penyisihan penurunan nilaikolektif meliputi kerugian kredit yang melekatdalam portofolio aset keuangan dengankarakteristik ekonomi yang sama. Dalammenilai kebutuhan untuk penyisihanpenurunan nilai kolektif, Manajemenmempertimbangkan faktor-faktor sepertiantara lain kualitas kredit dan jenis produk.Guna membuat estimasi penyisihan yangdiperlukan, manajemen membuat asumsiuntuk menentukan kerugian yang melekat,dan untuk menentukan parameter input yangdiperlukan, berdasarkan pengalaman masalalu dan kondisi ekonomi saat ini.
Collectively assessed impairmentallowances cover credit losses inherent inportfolios of financial assets with similareconomic characteristics. In assessing theneed for collective impairment allowances,management considers factors such ascredit quality and type of product, amongothers. In order to estimate the requiredallowance, assumptions are made to definethe way inherent losses are modelled andto determine the required input parameters,based on historical experience and currenteconomic conditions.
Keakuratan penyisihan tergantung padaseberapa baik estimasi arus kas masa depanuntuk cadangan counterparty tertentu danasumsi model dan parameter yang digunakandalam menentukan penyisihan penurunannilai kolektif.
The accuracy of the allowances depends onhow well these estimate future cash flowsfor specific counterparty allowances and themodel assumptions and parameters used indetermining collective impairmentallowances.
c. Imbalan kerja c. Employee benefits
Nilai kini imbalan kerja karyawan tergantungpada beberapa faktor yang ditentukan dengandasar aktuarial berdasarkan beberapaasumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi iniakan mempengaruhi jumlah tercatat atasimbalan kerja karyawan.
The present value of the employee benefitobligations depends on a number of factorsthat are determined on an actuarial basisusing a number of assumptions. Anychanges in these assumptions will impactthe carrying amount of employee benefitobligations.
Asumsi yang digunakan dalam menentukanbiaya/(pendapatan) untuk imbalan kerjakaryawan antara lain tingkat diskonto, tingkatkenaikan gaji di masa datang, usia pensiunnormal, tingkat mortalita, dan lain-lain.
The assumptions used in determining thenet cost/(income) for employee’s benefitincluded the discount rate, salary incrementrate, normal pension age, mortality rate,and others.
Perseroan menentukan tingkat diskonto yangtepat pada setiap akhir periode pelaporan. Inimerupakan tingkat suku bunga yang harusdigunakan untuk menentukan nilai kini atasarus kas keluar masa depan yang diestimasidan akan digunakan untuk membayar imbalankerja karyawan. Dalam menentukan tingkatdiskonto yang tepat, Peseroanmempertimbangkan tingkat suku bungaobligasi pemerintah yang mempunyai jangkawaktu yang menyerupai jangka waktu imbalankerja karyawan.
The Company determines the appropriatediscount rate at the end of each reportingperiod. This is the interest rate that shouldbe used to determine the present value ofestimated future cash outflows expected tobe required to settle the employee’s benefitobligations. In determining the appropriatediscount rate, the Company considers theinterest rates of government bonds thathave terms to maturity approximating theterms of the related employee’s benefitliability.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT134
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/33 - Page
3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING (lanjutan)
3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)
Sumber utama ketidakpastian estimasi:(lanjutan)
Key sources of estimation uncertainty:(continued)
c. Imbalan kerja (lanjutan) c. Employee benefits (continued)
Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkanpada informasi historis atas tingkat kenaikangaji sebelumnya, tingkat inflasi, dan masakerja.
Annual salary increment rate is determinedbased on historical information of previoussalary increment rate, inflation rate, andlength of service.
Asumsi tingkat mortalita telah didasarkanpada tabel mortalita terbaru yang dihitungdengan menggunakan metode aktuaria yangditerima secara umum.
Mortality rate assumption is based on thelatest mortality table which is calculatedusing actuarial method generally accepted.
Tingkat pengembalian investasi didasarkanpada informasi historis dan proyeksi pasar kedepan.
Expected rate of return on investment isbased on historical information and futuremarket projections.
Asumsi tingkat pengunduran diri didasarkanpada informasi historis dan disesuaikandengan kondisi saat ini.
Resignation rate assumption is based onhistorical information and adjusted forcurrent condition.
4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2016 2015
Kas 130 125 Cash on hand
Bank Cash in banksPihak ketiga: Third parties:
Rupiah RupiahPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 307,862 5,007 (Persero) TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 303,662 302,629 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 302,838 565 (Persero) TbkPT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk (BTPN) 104,036 127,227 Nasional Tbk (BTPN)PT Bank Central Asia Tbk 14,494 1,729 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Pan Indonesia Tbk 6,301 - PT Bank Pan Indonesia TbkPT Bank Bukopin Tbk 5,831 202,644 PT Bank Bukopin TbkPT MNC International Tbk 3,797 51,723 PT MNC International TbkPT Bank Mayapada Tbk 458 - PT Bank Mayapada TbkPT Bank Ekonomi Raharja Tbk 435 2 PT Bank Ekonomi Raharja TbkPT Bank UOB Indonesia 272 75 PT Bank UOB IndonesiaPT Bank QNB Indonesia Tbk 141 288,643 PT Bank QNB Indonesia TbkPT Bank KEB Hana Indonesia 82 - PT Bank KEB Hana IndonesiaPT Bank Danamon Indonesia Tbk 52 103,460 PT Bank Danamon Indonesia TbkStandard Chartered Bank 50 51 Standard Chartered BankPT Bank Tabungan Negara Tbk 45 - PT Bank Tabungan Negara TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 17 20,077 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank DKI Tbk 12 12 PT Bank DKI TbkCTBC Indonesia 7 - CTBC IndonesiaPT Bank ANZ Indonesia 5 - PT Bank ANZ IndonesiaPT Bank OCBC NISP Tbk 3 3 PT Bank OCBC NISP TbkPT Bank Mizuho Indonesia Tbk - 20 PT Bank Mizuho Indonesia TbkPT Maybank Indonesia - 10 PT Maybank Indonesia
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 135
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/34 - Page
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2016 2015
Bank (lanjutan) Cash in banks (continued)Pihak ketiga: (lanjutan) Third parties: (continued)
Dolar AS US DollarPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2,839 10,616 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank QNB Indonesia Tbk 1,047 61,323 PT Bank QNB Indonesia TbkStandard Chartered Bank 853 877 Standard Chartered BankThe Hongkong Shanghai Banking The Hongkong Shanghai Banking
Corporation Limited 381 392 Corporation LimitedPT Bank Central Asia Tbk 232 1,254 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Ekonomi Raharja Tbk 191 195 PT Bank Ekonomi Raharja TbkPT Bank Danamon Indonesia Tbk 90 51 PT Bank Danamon Indonesia TbkPT Bank Mizuho Indonesia Tbk 58 82 PT Bank Mizuho Indonesia TbkPT Bank ANZ Indonesia 18 18 PT Bank ANZ IndonesiaPT MNC International Tbk - 27,856 PT MNC International Tbk
1,056,109 1,206,546
1,056,239 1,206,671Pihak berelasi: Related parties:
Rupiah RupiahPT Bank Permata Tbk 18,782 26,749 PT Bank Permata TbkDolar AS US DollarPT Bank Permata Tbk 8,202 16,142 PT Bank Permata Tbk
26,984 42,891
1,083,223 1,249,562
Suku bunga rekening bank per tahun berkisarantara 0% - 3% pada 31 Desember 2016 untukmata uang Rupiah (2015: 0% - 4%) dan 0% -0.5% untuk mata uang Dolar AS (2015: 0% -2,25%).
The bank accounts earned annual interest atrates ranging between 0% - 3% for the yearended 31 December 2016 for Rupiah currency(2015: 0% - 4%) and 0% - 0.5% for US Dollarscurrency (2015: 0% - 2.25%).
Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksipihak berelasi.
Refer to Note 20 for details of related partiesbalances and transactions.
5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 5. FINANCE LEASE RECEIVABLES
2016 2015
Piutang sewa pembiayaan - kotor Direct finance lease receivables - gross- Pembiayaan sendiri 2,583,452 4,209,869 Direct financing -- Pembiayaan yang dibiayai
bersama pihak lain 110,880 119,505 Joint financing without recourse -
2,694,332 4,329,374Dikurangi: pembiayaan bersama
without recourse bagian yang Less: joint financing without recoursedibiayai pihak lain (36,115) (96,122) amount financed by other parties
Piutang sewa pembiayaan Direct finance lease receivables- kotor 2,658,217 4,233,252 - gross
Nilai sisa 1,512,610 1,780,167 Residual value
Pendapatan sewa pembiayaan Unearned income on direct financeyang belum diakui: lease:- Pembiayaan sendiri (346,875) (488,486) Direct financing -- Pembiayaan yang dibiayai
bersama pihak lain (6,116) (1,123) Joint financing without recourse -
(352,991) (489,609)
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT136
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/35 - Page
5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 5. FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued)
2016 2015
Dikurangi: pembiayaan bersamawithout recourse bagian yang Less: joint financing without recoursedibiayai pihak lain 3,722 4,709 amount financed by other parties
Pendapatan sewa pembiayaan Unearned income on directyang belum diakui (349,269) (484,900) finance lease
Simpanan jaminan (1,512,610) (1,780,167) Security deposits
2,308,948 3,748,352
Dikurangi: Less:Penyisihan kerugian
penurunan nilai (205,176) (269,318) Allowance for impairment losses
Bersih 2,103,772 3,479,034 Net
Piutang sewa pembiayaan - kotor pada tanggal31 Desember 2016 dalam Dolar AS adalahsebesar Rp 680.244 (2015: Rp 1.086.289).
Direct finance lease receivables gross as at31 December 2016 denominated in USDollar amounted to Rp 680,244 (2015:Rp 1,086,289).
Piutang sewa pembiayaan - bersih (cicilan) yangakan diterima dari konsumen sesuai dengantanggal jatuh temponya:
The above direct finance lease receivables - net(installment) have the following maturity profile:
2016 2015
< 1 tahun 1,414,204 2,071,119 < 1 year1 - 2 tahun 516,369 1,196,037 1 - 2 years> 2 tahun 173,199 211,878 > 2 years
2,103,772 3,479,034
Jangka waktu kontrak sewa pembiayaan alat-alatberat yang disalurkan oleh Perseroan berkisarantara 36 - 48 bulan.
The period of finance leases contracts for heavyequipment contracts ranged from 36 - 48months.
Analisis umur piutang sewa pembiayaan - kotoradalah sebagai berikut:
Aging analysis of direct finance leasereceivables - gross is as follows:
2016 2015
Belum jatuh tempo: Current:Jatuh tempo 2016 - 1,566,063 Maturity 2016Jatuh tempo 2017 1,856,239 1,297,744 Maturity 2017Jatuh tempo 2018 559,790 221,207 Maturity 2018Jatuh tempo 2019 181,326 - Maturity 2019Lewat jatuh tempo: Overdue:1 - 30 hari 26,983 436,238 1 - 30 days31 - 60 hari 16,349 520,672 31 - 60 days>60 hari 17,530 191,328 >60 days
2,658,217 4,233,252
Perubahan pada penyisihan kerugian penurunannilai adalah sebagai berikut:
Movements of the allowance for impairmentlosses are as follows:
2016 2015
Saldo awal 269,318 296,614 Beginning balancePenambahan 11,560 108,963 AdditionsPenghapusan (75,702) (136,259) Write off
Saldo akhir 205,176 269,318 Ending balance
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 137
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/36 - Page
5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 5. FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued)
Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugianpenurunan nilai adalah sebagai berikut:
Analysis of total balance and allowance forimpairment losses are as follows:
2016 2015
Penilaian secara individual: Individual assessments:Saldo piutang sewa Balance of direct finance lease
pembiayaan - kotor 529,988 869,183 receivables - gross
Penyisihan kerugianpenurunan nilai (185,836) (233,143) Allowance for impairment losses
Penilaian secara kolektif: Collective assessments:Saldo piutang sewa Balance of direct finance lease
pembiayaan - kotor 2,128,229 3,364,069 receivables - gross
Penyisihan kerugianpenurunan nilai (19,340) (36,175) Allowance for impairment losses
Jumlah penyisihan kerugian Total allowance forpenurunan nilai (205,176) (269,318) impairment losses
Suku bunga efektif portofolio sewa pembiayaanper tahun berkisar sebagai berikut:
Effective annual interest rates of direct financelease portfolio ranged as follows:
2016 2015Rupiah 9.00% - 18.00% 9.00% - 17.00% RupiahDolar AS 8.00% - 12.00% 9.25% - 10.40% US Dollar
Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihankerugian penurunan nilai tersebut di atas cukupuntuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidaktertagihnya piutang sewa pembiayaan.
The Directors believe that the above allowancefor impairment losses is adequate to coverincurred losses arising from uncollectible directfinance lease receivable accounts.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015piutang sewa pembiayaan - kotor yang digunakansebagai jaminan atas pinjaman masing-masingsebesar Rp 1.819.989 dan Rp 3.235.093 (lihatCatatan 12).
As at 31 December 2016 and 2015 directfinance lease receivables - gross amounting toRp 1,819,989 and Rp 3,235,093 respectivelyare used as collateral for borrowings (refer toNote 12).
Tidak terdapat piutang sewa pembiayaan denganpihak berelasi.
There are no direct finance lease receivableswith related parties.
6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES -NET
2016 2015Piutang pembiayaan Consumer financing
konsumen - kotor: receivables - gross:- Pembiayaan sendiri 14,964 18,916 Direct financing -- Pembiayaan yang dibiayai
bersama pihak lain 2,556,276 976,495 Joint financing without recourse -
Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - kotor 2,571,240 995,411 receivables - gross
Dikurangi: Less:Pendapatan pembiayaan Unearned income
konsumen yang belum diakui: on consumer financing:- Pembiayaan sendiri (2,598) (2,655) Direct financing -- Pembiayaan yang dibiayai
bersama pihak lainwithout recourse (339,677) (157,318) Joint financing without recourse -
Pendapatan pembiayaan Unearned incomekonsumen yang belum diakui (342,275) (159,973) on consumer financing
2,228,965 835,438Dikurangi: Less:Penyisihan kerugian
penurunan nilai (574) (580) Allowance for impairment losses
Bersih 2,228,391 834,858 Net
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT138
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/37 - Page
6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH(lanjutan)
6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES -NET (continued)
Piutang pembiayaan konsumen - bersih (cicilan)yang akan diterima dari konsumen sesuai dengantanggal jatuh temponya:
The above consumer financing receivables - net(installment) have the following maturity profile:
2016 2015
< 1 tahun 1,457,202 441,996 < 1 year1 - 2 tahun 611,510 364,478 1 - 2 years> 2 tahun 159,679 28,384 > 2 years
2,228,391 834,858
Jangka waktu kontrak pembiayaan konsumenkendaraan roda empat atau lebih dan alat-alatberat yang disalurkan oleh Perseroan berkisarantara 24 - 36 bulan.
The period of consumer financing contracts forvehicles and heavy equipment contracts rangedfrom 24 - 36 months.
Analisis umur piutang pembiayaan konsumen -kotor adalah sebagai berikut:
Aging analysis of consumer financingreceivables - gross is as follows:
2016 2015
Belum jatuh tempo: Current:Jatuh tempo 2016 - 558,362 Maturity 2016Jatuh tempo 2017 1,721,897 433,574 Maturity 2017Jatuh tempo 2018 680,004 - Maturity 2018Jatuh tempo 2019 169,299 - Maturity 2019Lewat jatuh tempo: Overdue:1 - 30 hari 40 - 1 - 30 days31 - 60 hari - 3,475 31 - 60 days
2,571,240 995,411
Perubahan pada penyisihan kerugian penurunannilai adalah sebagai berikut:
Movements of the allowance for impairmentlosses are as follows:
2016 2015
Saldo awal 580 198 Beginning balance(Pembalikan)/penambahan (6) 955 (Reversal)/AdditionsPenghapusan - (573) Write off
Saldo akhir 574 580 Ending balance
Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugianpenurunan nilai adalah sebagai berikut:
Analysis of total balance and allowance forimpairment losses are as follows:
2016 2015
Penilaian secara individual: Individual assessments:Saldo piutang pembiayaan Balance of consumer financing
konsumen - kotor 756 81,087 receivables - grossPenyisihan kerugian
penurunan nilai (567) (567) Allowance for impairment losses
Penilaian secara kolektif: Collective assessments:Saldo piutang pembiayaan Balance of consumer financing
konsumen - kotor 2,570,484 914,324 receivables - grossPenyisihan kerugian
penurunan nilai (7) (13) Allowance for impairment losses
Jumlah penyisihan kerugian Total allowance forpenurunan nilai (574) (580) impairment losses
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 139
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/38 - Page
6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH(lanjutan)
6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES -NET (continued)
Suku bunga efektif portofolio per tahun berkisarsebagai berikut:
Effective annual interest rates portfolio rangedare as follows:
2016 2015
Rupiah 9.00% - 18.00% 14.50% - 14.70% Rupiah
Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihankerugian penurunan nilai tersebut di atas cukupuntuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidaktertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
The Directors believe that the above allowancefor impairment losses is adequate to coverincurred losses arising from uncollectibleconsumer financing receivable accounts.
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaankonsumen, Perseroan menerima jaminan darikonsumen berupa Bukti Pemilikan KendaraanBermotor dari kendaraan bermotor yang dibiayaiPerseroan.
The consumer financing receivables are mainlysecured by fiduciary on vehicles subject tofinance whereby the Company receives MotorVehicle Ownership Certificates.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015piutang pembiayaan konsumen - kotor yangdigunakan sebagai jaminan atas pinjamanmasing-masing sebesar Rp 1.373.147 dan Rp 0(lihat Catatan 12).
As at 31 December 2016 and 2015, theconsumer financing receivables - grossamounting to Rp 1,373,147 and Rp 0respectively are used as collateral forborrowings (refer to Note 12).
7. TAGIHAN ANJAK PIUTANG – BERSIH 7. FACTORING RECEIVABLES - NET
2016 2015
Tagihan anjak piutang - bruto 23,636 26,513 Factoring receivables – grossPenyisihan kerugian penurunan nilai (458) (989) Allowance for impairment losses
Bersih 23,178 25,524 Net
Tagihan anjak piutang - bersih yang akan diterimadari konsumen sesuai dengan tanggal jatuhtemponya:
The above factoring receivables - net have thefollowing maturity profile:
2016 2015
< 1 tahun 23,178 6,490 < 1 year1 – 2 tahun - 19,034 1 – 2 year
23,178 25,524
Jangka waktu kontrak anjak piutang berkisar antara1 - 24 bulan.
The period of factoring contracts ranged from 1 -24 months.
Analisa umur tagihan anjak piutang - kotor adalahsebagai berikut:
Aging analysis of the gross - factoring receivablesis as follows:
2016 2015
Belum jatuh tempo 23,600 22,890 CurrentLewat jatuh tempo: Overdue:1 - 30 hari - - 1 - 30 days>30 hari 36 3,623 >30 days
23,636 26,513
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT140
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/39 - Page
7. TAGIHAN ANJAK PIUTANG - BERSIH (lanjutan) 7. FACTORING RECEIVABLES - NET(continued)
Perubahan pada penyisihan kerugian penurunannilai adalah sebagai berikut:
Movements of the allowance for impairmentlosses are as follows:
2016 2015
Saldo awal 989 18,433 Beginning balancePembalikan (531) (17,444) ReversalPenghapusan - - Write off
Saldo akhir 458 989 Ending balance
Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugianpenurunan nilai adalah sebagai berikut:
Analysis of total balance and allowance forimpairment losses are as follows:
2016 2015
Penilaian secara individual: Individual assessments:Saldo anjak piutang Balance of factoring
- kotor - 3,623 receivables - grossPenyisihan kerugian
penurunan nilai - (373) Allowance for impairment losses
Penilaian secara kolektif: Collective assessments:Saldo anjak piutang Balance of factoring
- kotor 23,636 22,890 receivables - grossPenyisihan kerugian
penurunan nilai (458) (616) Allowance for impairment losses
Jumlah penyisihan kerugian Total allowance forpenurunan nilai (458) (989) impairment losses
Suku bunga efektif portofolio per tahun berkisarsebagai berikut:
Effective annual interest rates portfolio rangedare as follows:
2016 2015
Rupiah 8.00% - 28.00% 20.00% - 23.00% RupiahDolar AS 8.00% - 20.00% 9.00% - 10.00% US Dollar
Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihankerugian penurunan nilai tersebut di atas cukupuntuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidaktertagihnya anjak piutang.
The Directors believe that the above allowancefor impairment losses is adequate to coverincurred losses arising from uncollectiblefactoring.
8. PEMBIAYAAN MODAL USAHA – BERSIH 8. WORKING CAPITAL FINANCINGRECEIVABLES – NET
2016 2015
Working Capital FinancingPembiayaan Modal Usaha 1,010,447 951,616 Receivables
Penyisihan kerugian penurunan nilai Allowance for impairmentModal Usaha (29,321) (31,087) losses
Bersih 981,126 920,529 Net
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 141
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/40 - Page
8. PEMBIAYAAN MODAL USAHA – BERSIH(lanjutan)
8. WORKING CAPITAL FINANCINGRECEIVABLES – NET (continued)
Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugianpenurunan nilai adalah sebagai berikut:
Analysis of total balance and allowance forimpairment losses are as follows:
2016 2015
Penilaian secara individual: Individual assessments:Saldo pembiayaan modal Balance of working capital
usaha - kotor 601,908 722,265 financing receivables - grossPenyisihan kerugian
penurunan nilai (21,589) (7,287) Allowance for impairment losses
Penilaian secara kolektif: Collective assessments:Saldo pembiayaan modal Balance of working capital
usaha - kotor 408,539 229,351 financing receivables - grossPenyisihan kerugian
penurunan nilai (7,732) (23,800) Allowance for impairment losses
Jumlah penyisihan kerugian Total allowance forpenurunan nilai (29,321) (31,087) impairment losses
Tagihan pembiayaan modal usaha kotor padatanggal 31 Desember 2016 dalam Dolar ASadalah sebesar Rp 528.719 (2015: Rp 462.429).
Working capital financing receivables gross asat 31 December 2016 denominated in USDollar amounted to Rp 528,719 (2015:Rp 462,429).
Perseroan mensyaratkan jaminan sebagianbagian dari persyaratan kredit.
The Company requires collateral as part of itscredit requirement.
Suku bunga efektif portofolio per tahun berkisarsebagai berikut:
Effective annual interest rates portfolio rangedare as follows:
2016 2015
Rupiah 8.00% - 17.00% 8.00% - 17.00% RupiahDollar AS 9.00% - 10.40% 9.00% - 10.40% US Dollar
9. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN PIUTANGLAIN - LAIN
9. PREPAID EXPENSES AND OTHERRECEIVABLES
2016 2015
Beban dibayar dimuka Prepaid expenses- Sewa 1,234 2,938 Rental -- Asuransi 22 54 Insurance -
1,256 2,992
Piutang lain-lain Other receivablesPihak ketiga: Third parties
- Tagihan kepada pihak ketiga 218,375 11,207 Receivable from third parties -- Piutang premi asuransi 15,920 15,985 Insurance premium receivable -- Uang muka pembayaran 6,450 6,137 Advance payment -
240,745 33,329
Pihak berelasi: Related party- Personil manajemen kunci 7,735 9,133 Key management personnel -
248,480 42,462
Piutang premi asuransi merupakan piutangpembayaran asuransi dari nasabah untuk biayaasuransi yang dibayarkan terlebih dahulu olehPerseroan.
Insurance premium receivable representsreceivables from customer for insurance costwhich is paid in advance by the Company.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT142
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/41 - Page
9. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN PIUTANGLAIN – LAIN (lanjutan)
9. PREPAID EXPENSES AND OTHERRECEIVABLES (continued)
Pinjaman karyawan terdiri dari pinjaman untukpembelian kendaraan dengan berbagai jangkawaktu yang pelunasannya dilakukan melaluipemotongan gaji setiap bulan.
Employee loans consist of vehicle loans withvarious loan terms, repayment of which will beeffected through monthly salary deductions.
Uang muka pembayaran merupakan uang mukayang digunakan untuk keperluan perjalanan dinasdan keperluan operasional lain.
Advance payment represents the advanceprovided for business travel and otheroperational purposes.
Termasuk di dalam piutang kepada pihak ketigaadalah tagihan kepada PT Bank TabunganNegara (Persero) Tbk (“BTN”) sebesar Rp110.000 (2015: Rp Nil). Berdasarkan penilaiandari Direksi, Direksi berkeyakinan bahwa nilaisebesar Rp 110.000 dapat tertagih danberpandangan bahwa tidak ada penyisihankerugian penurunan nilai yang diperlukan.
Included in receivable from third parties isreceivable from PT Bank Tabungan Negara(Persero) Tbk (“BTN”) amounting to Rp 110,000(2015: Rp Nil). Based on the Director’sassessment, the Directors is confident that theamount of Rp 110,000 is recoverable and of theview that no allowance for impairment losses isrequired.
10. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF 10. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES
Perseroan melakukan kontrak cross currencyswap dan interest rate swap dalam rangkamengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dannilai tukar atas pinjaman bank dalam mata uangasing.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, nilaiwajar dari kontrak cross currency swap daninterest rate swap yang masih berjalan adalahsebagai berikut:
The Company entered into cross currency swapand interest rate swap contracts in order tomitigate the risk of fluctuations in exchangerates and interest rate from bank loans inforeign currency.
The fair value of the outstanding cross currencyswap contracts and interest rate swap contractsas at 31 December 2016 and 2015 are asfollows:
31 Desember/December 2016Nilai wajar/Fair values
Instrumen/Instruments
Jumlah nosional/Notional amount
(“000”)
Tanggalperjanjian/Agreement
date
Tanggal jatuhtempo/
Maturity date
Tagihanderivatif/
Derivativesassets
Liabilitasderivatif/
Derivativesliabilities
Cross currency swaps(USD - Rp)
- PT Bank ANZ Indonesia USD 13,500 02-03-2015 28-03-2018 4,439 -- PT Bank ANZ Indonesia USD 1,500 02-03-2015 28-03-2018 488 -
Interest rate swaps
- PT Bank Mandiri(Persero) USD 7,333 22-09-2016 24-09-2019 681 -
- JP. Morgan Chase BankN.A USD 12,000 27-02-2015 28-03-2018 532 -
- JP. Morgan Chase BankN.A USD 9,000 22-03-2016 22-03-2019 531 -
- The Hongkong andShanghai BankingCorporation Limited USD 10,500 12-09-2014 28-03-2018 80 -
- The Hongkong andShanghai BankingCorporation Limited USD 10,500 12-09-2014 28-03-2018 80 -
- PT Bank ANZ Indonesia USD 833 25-03-2014 27-03-2017 9 -- PT Bank OCBC NISP
Tbk USD 821 25-03-2014 27-03-2017 8 -- PT Bank OCBC NISP
Tbk USD 12 25-03-2014 27-03-2017 1 -- CTBC Bank Co., Ltd. USD 833 25-03-2014 27-03-2017 - (8)
6,849 (8)
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 143
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/42 - Page
10. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 10. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES(continued)
31 Desember/December 2015Nilai wajar/Fair values
Instrumen/Instruments
Jumlah nosional/Notional amount
(“000”)
Tanggalperjanjian/Agreement
date
Tanggal jatuhtempo/
Maturity date
Tagihanderivatif/
Derivativesassets
Liabilitasderivatif/
Derivativesliabilities
Cross currency swaps(USD - Rp)
- PT Bank ANZ Indonesia USD 22,500 02-03-2015 28-03-2018 23,666 -- PT Bank ANZ Indonesia USD 2,500 02-03-2015 28-03-2018 2,628 -
Interest rate swaps- PT Bank ANZ Indonesia USD 1,667 13-07-2013 01-10-2015 - (4)- PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 1,000 07-03-2013 07-03-2016 1 -- PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 1,095 17-06-2013 17-06-2016 - (1)- PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 571 17-06-2013 17-06-2016 - (0)- JP. Morgan Chase Bank
N.A USD 3,357 25-09-2013 26-09-2016 - (30)- JP. Morgan Chase Bank
N.A USD 1,643 25-09-2013 26-09-2016 - (15)- PT Bank ANZ Indonesia USD 4,167 25-03-2014 27-03-2017 53 -- PT Bank OCBC NISP
Tbk USD 60 25-03-2014 27-03-2017 1 -- PT Bank OCBC NISP
Tbk USD 4,107 25-03-2014 27-03-2017 55 -- CTBC Bank Co., Ltd. USD 4,167 25-03-2014 27-03-2017 178 -- JP. Morgan Chase Bank
N.A USD 20,000 27-02-2015 28-03-2018 - (6)- The Hongkong and
Shanghai BankingCorporation Limited USD 17,500 12-09-2014 28-03-2018 - (933)
- The Hongkong andShanghai BankingCorporation Limited USD 17,500 12-09-2014 28-03-2018 - (933)
26,582 (1,922)
Perubahan atas nilai wajar dari kontrak crosscurrency swap dan interest rate swap yangditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, yangsecara efektif menghapus variabilitas arus kasdari pinjaman terkait, dicatat di ekuitas. Nilai inikemudian diakui dalam laporan laba rugi sebagaipenyesuaian atas laba atau rugi selisih kurs danbeban bunga pinjaman terkait yang dilindungi nilaipada periode yang sama dimana selisih kurs danbeban bunga tersebut di akui pada perkiraan labarugi.
Nilai wajar bersih dari aset dan liabilitas derivatif,pada tanggal 31 Desember 2016 sejumlah Rp1.237 – debet (2015: Rp 1.151 – kredit) dicatatsebagai “Cadangan lindung nilai arus kas” padaEkuitas.
Changes in the fair value of the cross currencyswap and interest rate swap designatedhedging instruments that effectively offset thevariability of cash flows associated with theborrowings are recorded in equity. The amountssubsequently are recognised to the profit or lossas adjustments of the exchange rate differencesand interest payments related to the hedgedborrowings in the same period in which therelated exchange rate differences and interestaffects profit or loss.
The net fair value of derivatives assets andliabilities, as at 31 December 2016 amounting toRp 1,237 - debit (2015: Rp 1,151 - credit) isrecorded as “Cash flow hedges reserve” in theEquity.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31Desember 2016, jumlah sebesar Rp 16,170(debet) telah direklasifikasikan dari ekuitas kelaporan laba rugi tahun berjalan (2015: Rp 10,911(kredit)). Jumlah tersebut terdiri dari Rp 3,381yang dikredit pada rugi selisih kurs-bersih dan Rp19,551 yang didebet pada beban bunga dankeuangan di laba rugi (2015: Rp 28,958 (debit)dan Rp 18.047 (kredit)).
For the year ended 31 December 2015, the totalamount of Rp 16,170 (debit) has beenreclassified from equity to the current year profitand loss (2015: Rp 10,911 (credit)). The amountconsist of Rp 3,381 credited to loss on foreignexchange - net and Rp 19,551 debitted tointerest and financing charges in profit and loss(2015: Rp 28,958 (debit) and Rp 18,047(credit)).
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT144
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/43 - Page
11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS
31 Desember/December 2016Saldo awal/Beginning
balancePenambahan/
AdditionsPengurangan/
DisposalsSaldo akhir/
Ending balance
Harga perolehan CostBangunan 52,567 55 - 52,622 BuildingKendaraan 2,851 - - 2,851 Motor vehiclesPeralatan dan Office equipment
perabot kantor 9,384 3,313 - 12,697 and fixturesLeasehold
Prasarana 2,125 5,826 - 7,951 improvements
66,927 9,194 76,121Accumulated
Akumulasi penyusutan depreciationBangunan - 2,631 - 2,631 BuildingKendaraan 1,756 520 - 2,276 Motor vehiclesPerlengkapan dan Office equipment
peralatan kantor 5,635 1,592 - 7,227 and fixturesLeasehold
Prasarana 1,566 693 - 2,259 improvements
8,957 5,436 14,393
Nilai buku bersih 57,970 61,728 Net book value
31 Desember/December 2015Saldo awal/Beginning
balancePenambahan/
AdditionsPengurangan/
DisposalsSaldo akhir/
Ending balance
Harga perolehan CostBangunan - 52,567 - 52,567 BuildingKendaraan 2,851 - - 2,851 Motor vehiclesPeralatan dan Office equipment
perabot kantor 6,591 2,793 - 9,384 and fixturesLeasehold
Prasarana 2,125 - - 2,125 improvements
11,567 55,360 - 66,927Accumulated
Akumulasi penyusutan depreciationKendaraan 1,186 570 - 1,756 Motor vehiclesPerlengkapan dan Office equipment
peralatan kantor 4,429 1,206 - 5,635 and fixturesLeasehold
Prasarana 1,184 382 - 1,566 improvements
6,799 2,158 - 8,957
Nilai buku bersih 4,768 57,970 Net book value
Perseroan berkeyakinan bahwa tidak terdapatpenurunan nilai yang permanen atas aset tetappada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Perseroan melakukan peninjauan atas masamanfaat aset tetap. Berdasarkan hasilpeninjauan, tidak terdapat perubahan atas masamanfaat aset tetap perseroan.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,semua aset tetap perseroan digunakan untukkegiatan operasi perseroan.
The Company believe that there is noimpairment in fixed assets as at31 December 2016 and 2015.
The Company performed a review on usefullives of fixed assets. Based on the review result,there was no changes in the Company’s usefullives of fixed assets.
As at 31 December 2016 and 2015, all of thefixed assets were used for the Company’soperating activities.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 145
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/44 - Page
11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016, hargaperolehan aset tetap yang telah disusutkansecara penuh adalah Rp 8.075 (2015: Rp 1.713).
As at 31 December 2016, cost of fixed assetswhich are fully depreciated amounted to Rp8,075 (2015: Rp 1,713).
Selama tahun 2016 dan 2015, tidak terdapatpenjualan aset tetap.
During the year 2016 and 2015, there was nodisposal of fixed assets.
Untuk aset tetap selain tanah dan bangunan,tidak ada perbedaan yang signifikan antara nlaiwajar dengan nilai tercatatnya.
For fixed assets other than land and building,there is no significant difference between thefair values and carrying values
Estimasi nilai bangunan berdasarkan aktaperjanjian jual beli adalah sebesar Rp 47.788(sebelum pajak) pada tanggal 31 December 2016(2015: Rp 47.788) (level 3 – hirarki nilai wajar).
The estimated fair value of building based onsales and purchases agreement is Rp 47,788(before tax) as at 31 December 2016 (2015: Rp47,788) (level 3 – fair value hierarchy).
Berdasarkan evaluasi Direksi, tidak terdapatkejadian-kejadian atau perubahan-perubahankeadaan yang mengindikasikan adanyapenurunan nilai aset tetap pada tanggal31 Desember 2016 dan 2015.
Based on Director’s assessment, there havebeen no events or changes in circumstanceswhich may indicate impairment in value of fixedassets as at 31 December 2016 dan 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016, seluruh asetPerseroan diasuransikan kepada PT AsuransiAstra Buana, pihak berelasi, terhadap seluruhresiko termasuk risiko pemogokan, huru-hara dankerusuhan sipil dengan nilai pertanggungansebesar Rp 8.821 (2015: Rp 7.287). Direksiberpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebutcukup untuk menutupi kemungkinan kerugianatas aset yang dipertanggungkan.
As at 31 December 2016, the Company’sassets are insured with PT Asuransi AstraBuana, a related party, against all risk insurancecover including losses arising from strikes, riotsand civil unrest with sum insured of Rp 8,821(2015: Rp 7,287). The directors believe that theinsurance coverage is adequate to coverpossible losses on the assets insured.
12. PINJAMAN YANG DITERIMA 12. BORROWINGS
2016 2015
Bank BanksPihak ketiga: Third parties:Rupiah RupiahSindikasi/Club Deal Syndicated/Club Deal
Mizuho Corporate Bank, Ltd 644,928 1,103,600 Mizuho Corporate Bank, LtdOversea Chinese Banking Oversea Chinese BankingCorporation Ltd 33,590 287,396 Corporation Ltd
Bilateral BilateralPT Bank Central Asia Tbk - 16,667 PT Bank Central Asia TbkPT Bank DKI - 8,333 PT Bank DKI
678,518 1,415,996
Bukan bank Non banksPihak ketiga: Third parties:Rupiah RupiahLembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia - 20,000 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
Dolar AS US DollarMG Leasing, Corp 219,455 - MG Leasing,CorpJA Mitsui Leasing, Ltd - 13,795 JA Mitsui Leasing, Ltd
219,455 33,795
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT146
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/45 - Page
12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)
2016 2015
Bukan bank (lanjutan) Non banks (continued)Pihak berelasi: Related parties:Rupiah Rupiah
PT. United Tractors Tbk 189,172 - PT. United Tractors Tbk
1,087,145 1,449,791Dikurangi: Less:Biaya provisi dan administrasi (4,000) (10,021) Provision and administration fees
1,083,145 1,439,770
Cicilan pinjaman sesuai dengan tanggal jatuhtemponya:
Borrowings have the following maturity profile:
2016 2015
Jatuh tempo: Maturity:< 1 tahun 615,742 743,123 < 1 year1 - 2 tahun 374,050 475,927 1 - 2 years2 - 3 tahun 93,353 220,720 2 - 3 years
1,083,145 1,439,770
Sepanjang tahun 2016, Perseroan melakukanpenarikan pinjaman baru dalam mata uangRupiah dan Dolar AS. Tingkat bunga daripinjaman – pinjaman tersebut di atas adalahsebesar 6.0% untuk pinjaman dalam mata uangRupiah dan sebesar 2.97% - 3.08% untukpinjaman dalam mata uang Dolar AS (31Desember 2015: 2.7% - 3.1% untuk pinjamandalam mata uang Dolar AS).
During 2016, the Company drawdowns newloans in Rupiah and in US Dollar. Above loansbear interest rates ranging from 6,0% for loansin Rupiah and 2,97% - 3,08% for loans in USDollar (31 December 2015: 2,7% - 3,1% forloans in US Dollar).
Perseroan telah melakukan kontrak crosscurrency swap untuk mengantisipasi risikofluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar ataspinjaman dalam mata uang Dolar AS dari semuapinjaman di atas (lihat Catatan 10).
The Company has entered into cross currencyswap contracts in order to mitigate the risk offluctuation in interest rate and exchange ratefrom its borrowings in US Dollar (refer to Note10).
Fasilitas pinjaman yang diterima tersebut di atasdijamin dengan piutang sewa pembiayaan (lihatCatatan 5).
Borrowings facilities are collateralised byfinancing lease receivables (refer to Note 5).
Fasilitas pinjaman dari beberapa bankmensyaratkan Perseroan untuk memberikanpemberitahuan tertulis dalam hal perubahanmodal dan pemegang saham, perubahan susunandireksi dan komisaris serta perubahan bisnisutama. Dalam perjanjian pinjaman tersebut,Perseroan diwajibkan untuk menjaga gearing ratiomaksimal 10:1 dan kewajiban penyampaianlaporan lainnya.
The loan facilities from those banks require theCompany to provide written notice in respect ofchanges of capital and shareholders, changesof directors and commissioners, and changes ofmain business activities. Under the loanagreements, the Company is also obliged tomaintain gearing ratio at maximum 10:1 andother reporting obligations.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,Perseroan telah memenuhi semua persyaratanyang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman yangditerima di atas.
As at 31 December 2016 and 2015, theCompany has fulfilled all covenantsrequirements stipulated in all of the aboveborrowing agreements.
Semua pinjaman yang diterima Perseroandigunakan untuk modal kerja.
All Company’s borrowings are used for workingcapital.
Pada tanggal 31 Desember 2016, nilai tercatatpinjaman yang diterima adalah Rp 1.091.865(2015: Rp 1.453.612) yang mencakup nilainominal pinjaman, biaya provisi yang belumdiamortisasi, dan utang bunga.
As at 31 December 2016, the carrying value ofborrowing is Rp 1,091,865 (2015: Rp1,453,612) which includes the nominal amountof the borrowing, unamortised provision costs,and interest payable.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 147
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/46 - Page
12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)
Mizuho Corporate Bank, Ltd Mizuho Corporate Bank, Ltd
Pada tanggal 28 Maret 2014, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman sindikasi sebesarDolar AS 80.000.000 (nilai penuh) dari JapanBank for International Cooperation, The Hongkongand Shanghai Banking Corporation Limited,Cabang Tokyo, Mizuho Bank, Ltd, dan SumitomoMitsui Trust Bank, Limited dengan Mizuho Bank,Ltd sebagai facility agent, dan The Hongkong andShanghai Banking Corporation Limited, CabangJakarta sebagai security agent. Fasilitas ini akanjatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2018.
Sampai dengan Desember 2016, Perseroan telahmelakukan pembayaran atas fasilitas pinjamansebesar Dolar AS 32.000.000 (nilai penuh).
On 28 March 2014, the Company obtained asyndicated loan facility amounting of US Dollar80,000,000 (full amount), from Japan Bank forInternational Cooperation, The Hongkong andShanghai Banking Corporation Limited, TokyoBranch, Mizuho Bank, Ltd, and SumitomoMitsui Trust Bank, Limited with Mizuho Bank,Ltd as facility agent, and The Hongkong andShanghai Banking Corporation Limited, JakartaBranch as security agent. This facility willmature on 28 March 2018
Until December 2016, Company has paid loanfacilities amounting to US Dollar 32,000,000(full amount).
Oversea-Chinese Banking Corporation Limited
Pada tanggal 19 September 2012, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman sindikasi sebesarDolar AS 175.000.000 (nilai penuh) dari PT BankANZ Indonesia, PT Bank Chinatrust Indonesia, PTBank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Singapura,Oversea-Chinese Banking Corporation Limited,CIMB Bank Berhad, Cabang Singapura,Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd, CabangSingapura, First Gulf Bank PJSC, CabangSingapura, Bank of the Philippine Islands,Emirates NBD PJSC, Qatar National Bank SAQ,Cabang Singapura, Bank of Taiwan, CabangSingapura, dengan Australia and New ZealandBanking Group Limited, Chinatrust CommercialBank Co., Ltd, CIMB Bank Berhad, CabangSingapura, PT Bank Mandiri Cabang Singapuradan Oversea-Chinese Banking CorporationLimited sebagai arranger. Oversea- ChineseBanking Corporation Limited sebagai agent danPT Bank OCBC NISP Tbk sebagai security agent.Pada tanggal 17 Juni 2013, Perseroanmemperpanjang masa penarikan fasilitas inimenjadi 19 Desember 2013. Pada tanggal 19Desember 2013, Perseroan memperpanjangmasa penarikan fasilitas ini menjadi 19 Juni 2014.Fasilitas ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahunsetelah tanggal penarikan.
Oversea-Chinese Banking CorporationLimited
On 19 September 2012, the Company obtaineda syndicated loan facility amounting of USDollar 175,000,000, (full amount) from PT BankANZ Indonesia, PT Bank Chinatrust Indonesia,PT Bank Mandiri (Persero) Tbk SingaporeBranch, Oversea-Chinese Banking CorporationLimited, CIMB Bank Berhad, Singapore Branch,Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd,Singapore Branch, First Gulf Bank PJSC,Singapore Branch, Bank of the PhilippineIslands, Emirates NBD PJSC, Qatar NationalBank SAQ, Singapore Branch, Bank of Taiwan,Singapore Branch, with Australia and NewZealand Banking Group Limited, ChinatrustCommercial Bank Co., Ltd, CIMB Bank Berhad,Singapore Branch, PT Bank Mandiri SingaporeBranch and Oversea-Chinese BankingCorporation Limited as arranger. Oversea-Chinese Banking Corporation Limited as agent,and PT Bank OCBC NISP Tbk as securityagent. On 17 June 2013, the Company hasbeen granted extension of the availability periodof overdraft facility until 19 December 2013. On19 December 2013, the Company has beengranted extension of the availability period ofthe facility until 19 Juni 2014.This loan facilitywill mature on 3 (three) years after drawdowndate.
Sampai dengan Desember 2016, Perseroan telahmelakukan pembayaran atas fasilitas pinjamandari Oversea-Chinese Banking CorporationLimited sebesar Dolar AS 67.500.033 (nilaipenuh).
Until December 2016, Company has paid loanfacilities from Oversea-Chinese BankingCorporation Limited amounting to US Dollar67,500,033 (full amount).
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT148
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/47 - Page
12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pada tanggal 8 September 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dariBCA dalam bentuk term loan dan overdraftdengan jumlah maksimum penarikan masing-masing sebesar Rp 200.000 dan Rp 50.000.Jangka waktu penarikan masing-masing sampaidengan tanggal 8 Maret 2012 dan 8 September2012.
On 8 September 2011, the Company obtained aworking capital loan facility in the form of termloan and overdraft with a maximum credit limitamounting to Rp 200,000 and Rp 50,000,respectively, from BCA. Availability period forthese loans were until 8 March 2012 and8 September 2012, respectively.
Pada tanggal 13 April 2012, Perseroanmemperpanjang jangka waktu penarikan fasilitasterm loan dan overdraft sampai dengan tanggal8 September 2012. Pada tanggal 12 November2012, Perseroan memperpanjang jangka waktupenarikan fasilitas term loan sampai dengan8 September 2013 dan fasilitas overdraft sampai8 Desember 2012. Pada tanggal 7 Desember2012, Perseroan memperpanjang jangka waktupenarikan fasilitas overdraft sampai dengan8 Maret 2013.
On 13 April 2012, the Company has beengranted extension of the availability periodof the term loan and overdraft facility until8 September 2012. On 12 November 2012, theCompany has been granted extension of theavailability period of the term loan facility until8 September 2013 and overdraft facility until 8December 2012. On 7 December 2012, theCompany has been granted extension of theoverdraft facility until 8 March 2013.
Pada tanggal 20 Februari 2013, Perseroanmemperpanjang jangka waktu penarikan fasilitasoverdraft menjadi 8 September 2013. Padatanggal 4 September 2013, Perseroanmemperpanjang jangka waktu penarikan fasilitasoverdraft menjadi 8 Desember 2013. Pada tanggal3 Desember 2013, Perseroan memperpanjangjangka waktu penarikan fasilitas overdraft menjadi8 Maret 2014. Fasilitas pinjaman untuk term loandan overdraft ini masing-masing akan jatuh tempo3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan dan8 Maret 2014.
On 20 February 2013, the Company has beengranted extension of the availability period ofoverdraft facility until8 September 2013. On 4 September 2013, theCompany has been granted extension of theavailability period of overdraft facility until8 December 2013. On 3 December 2013, theCompany has been granted extension of theavailability period of overdraft facility until8 March 2014. The term loan and overdraftfacility will mature in 3 (three) years after thedrawdown date and 8 March 2014, respectively.
Sampai dengan Desember 2016, Perseroan telahmelakukan pembayaran atas fasilitas pinjamandari PT Bank Central Asia (BCA) secara penuh.
Until December 2016, Company has fully paidloan facilities from PT Bank Central Asia (BCA).
PT Bank DKI (DKI) PT Bank DKI (DKI)
Pada tanggal 27 Juni 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dariDKI dengan jumlah maksimum penarikan sebesarRp 225.000 dan jangka waktu penarikan sampaidengan tanggal 27 Desember 2011.
On 27 June 2011, the Company obtained aworking capital loan facility with a maximumcredit limit amounting to Rp 225,000 from DKIwith availability period until 27 December 2011.
Fasilitas pinjaman ini terus diperpanjang, terakhirPerseroan memperpanjang jangka waktupenarikan fasilitas kredit term loan menjadi 27Januari 2013. Fasilitas pinjaman ini akan jatuhtempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan.
Pada 31 Desember 2016, Perseroan telahmelakukan pembayaran atas fasilitas pinjamandari PT Bank DKI sebesar secara penuh.
This facility has been extended, the latest by theCompany extened of the availability period ofthe term loan facility until 27 January 2013. Thisfacility will mature in 3 (three) years after thedrawdown date.
As of 31 December 2016, Company has fullypaid loan facilities from PT Bank DKI.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 149
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/48 - Page
12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia(LPEI)
Pada tanggal 27 Juni 2012, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman dari LPEI denganjumlah maksimum penarikan sebesar Rp 200.000dan jangka waktu penarikan sampai dengantanggal 27 Desember 2012. Pada tanggal16 Januari 2013, Perseroan memperpanjangjangka waktu penarikan fasilitas pinjaman termloan sampai dengan tanggal 27 Juni 2013.Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga)tahun setelah tanggal penarikan.
On 27 June 2012, the Company obtained a loanfacility from LPEI with a maximum credit limitamounting to Rp 200,000 and availability perioduntil 27 December 2012. On 16 January 2013,the Company has been granted extension ofthe availability period of the term loan facilityuntil 27 June 2013. This facility will mature in3 (three) years after the drawdown date.
Pada 31 Desember 2016, Perseroan telahmelakukan pembayaran atas fasilitas pinjamandari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia(LPEI) sebesar secara penuh.
As of 31 December 2016, Company has fullypaid loan facilities from Lembaga PembiayaanEkspor Indonesia (LPEI).
MG Leasing Corporation (MGL)
Pada tanggal 15 Februari 2012, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerjadengan batas maksimum kredit sejumlah DolarAS 10.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktupenarikan sampai dengan tanggal 15 Agustus2012. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3(tiga) tahun setelah tanggal penarikan.
Pada tanggal 27 Maret 2015, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerjadengan batas maksimum kredit sejumlah DolarAS 20.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktupenarikan sampai dengan tanggal 27 Maret 2016.Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga)tahun setelah tanggal penarikan.
MG Leasing Corporation (MGL)
On 15 February 2012, the Company obtained aworking capital loan facility with maximum creditlimit amounting to US Dollar 10,000,000 (fullamount) with availability period until 15 August2012. This loan facility will mature 3 (three)years after drawdown date.
On 27 March 2015, the Company obtained aworking capital loan facility with maximum creditlimit amounting to US Dollar 20,000,000 (fullamount) with availability period until 27 March2016. This loan facility will mature 3 (three)years after drawdown date.
Sampai dengan Desember 2016, Perseroan telahmelakukan pembayaran atas fasilitas pinjamandari MG Leasing Corporation (MGL) sebesarDolar AS 3.666.667 (nilai penuh).
Until December 2016, Company has paid thisMG Leasing Corporation (MGL) loan facilitiesamounting to US Dollar 3,666,667 (full amount).
PT United Tractors Tbk PT United Tractors Tbk
Pada tanggal 18 Mei 2016, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman dari PT UnitedTractors, Tbk dengan jumlah maksimumpenarikan sebesar Rp 1.000.000 dan jangkawaktu penarikan sampai dengan tanggal 31Desember 2016. Fasilitas pinjaman ini akan jatuhtempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan.
Sampai dengan Desember 2016, Perseroan telahmelakukan pembayaran atas fasilitas pinjamandari PT United Tractors Tbk sebesar Rp 17.828.
On 18 May 2016, the Company obtained a loanfacility from PT United Tractors, Tbk with amaximum credit limit amounting to Rp1,000,000 and availability period until 31December 2016. This facility will mature in 3(three) years after the drawdown date.
Until December 2016, Company has paid thisPT United Tractors Tbk loan facilities amountingto Rp 17,828.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT150
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/49 - Page
13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 13. SECURITIES ISSUED
a. Utang obligasi a. Bonds payable
2016 2015
Nilai nominal Par value- Obligasi berkelanjutan SAN SAN Finance shelf Registration -
Finance I Tahap I tahun 2013 - 391,000 Bonds I Phase I year 2013- Obligasi berkelanjutan SAN SAN Finance shelf Registration -
Finance I Tahap II tahun 2014 1,000,000 1,000,000 Bonds I Phase II year 2014- Obligasi berkelanjutan SAN SAN Finance shelf Registration -
Finance I Tahap III tahun 2015 500,000 500,000 Bonds I Phase III year 2015- Obligasi berkelanjutan SAN SAN Finance shelf Registration -
Finance II Tahap I tahun 2016 1,650,000 - Bonds II Phase I year 2016
3,150,000 1,891,000Dikurangi: Less:Biaya emisi obligasi yang belum Unamortised
diamortisasi (9,324) (6,291) bonds issuance costs
Bersih 3,140,676 1,884,709 NetAmortisation of bonds
Beban amortisasi emisi obligasi 6,105 3,403 issuance costs
Informasi lain mengenai utang obligasi padatanggal 31 Desember 2016 adalah sebagaiberikut:
Other information relating to bonds as at 31December 2016 are as follow:
Surat Berharga/Securities
Nilainominal/Nominal
value
Tingkat bungatetap/
Fixed interestrate
Jatuhtempo/
Due dateCicilan pokok obligasi/
Bonds principal installment
ObligasiBerkelanjutan SANFinance I Tahap ITahun 2013/ SANFinance ShelfRegistration Bond IPhase I Year 2013Seri/Series B
391,000 9.75% 25September/September
2016
Pembayaran pokok obligasisecara penuh akan dilakukan
pada tanggal jatuh tempo.Pembayaran bunga dibayarkan
setiap triwulanan/The bond’sprincipal amount will be paid in a
lump sum amount on the duedate. Interest is paid on a
quarterly basis.
ObligasiBerkelanjutan SANFinance I Tahap IITahun 2014/ SANFinance ShelfRegistration Bond IPhase II Year 2014
1,000,000 10.5% 16Desember/December
2017
Pembayaran pokok obligasisecara penuh akan dilakukan
pada tanggal jatuh tempo.Pembayaran bunga dibayarkan
setiap triwulanan/The bond’sprincipal amount will be paid in a
lump sum amount on the duedate. Interest is paid on a
quarterly basis.
ObligasiBerkelanjutan SANFinance I Tahap IIITahun 2015/ SANFinance ShelfRegistration Bond IPhase III Year 2015
500,000 9.40% 8 Oktober/October
2018
Pembayaran pokok obligasisecara penuh akan dilakukan
pada tanggal jatuh tempo.Pembayaran bunga dibayarkan
setiap triwulanan/The bond’sprincipal amount will be paid in a
lump sum amount on the duedate. Interest is paid on a
quarterly basis.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 151
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/50 - Page
13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
13. SECURITIES ISSUED (continued)
a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds payable (continued)
Informasi lain mengenai utang obligasi padatanggal 31 Desember 2016 adalah sebagaiberikut: (lanjutan)
Other information relating to bonds as at 31December 2016 are as follow: (continued)
Surat Berharga/Securities
Nilainominal/Nominal
value
Tingkat bungatetap/
Fixed interestrate
Jatuhtempo/
Due dateCicilan pokok obligasi/
Bonds principal installment
ObligasiBerkelanjutan SANFinance II Tahap ITahun 2016/ SANFinance ShelfRegistration Bond IIPhase I Year 2016Seri/Series A
560,000 8.25% 19 Juni/June 2017
Pembayaran pokok obligasisecara penuh akan dilakukan
pada tanggal jatuh tempo.Pembayaranbunga dibayarkan
setiap triwulanan/The bond’sprincipal amount will be paid in a
lump sum amount on the duedate. Interest is paid on a
quarterly basis.
ObligasiBerkelanjutan SANFinance II Tahap ITahun 2016/ SANFinance ShelfRegistration Bond IIPhase I Year 2016Seri/Series B
1,090,000 9.00% 10 Juni/June 2019
Pembayaran pokok obligasisecara penuh akan dilakukan
pada tanggal jatuh tempo.Pembayaran bunga dibayarkan
setiap triwulanan/The bond’sprincipal amount will be paid in a
lump sum amount on the duedate. Interest is paid on a
quarterly basis.
Informasi mengenai peringkat utang obligasipada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagaiberikut:
Information related to bonds rating as at 31December 2016 are as follow:
Seri/SeriesPeringkat/
RatingTanggal/
DateSumber/Source
ObligasiBerkelanjutan SANFinance I Tahap ITahun2013/SAN Finance ShelfRegistration Bond IPhase IYear 2013
idAA-(Double A
minus)
25 Februari/February 2016 PT Pemeringkat Efek Indonesiadengan surat/with letterNo. 305/PEF-Dir/II/2016
ObligasiBerkelanjutan SANFinance I Tahap IITahun2014/SAN Finance ShelfRegistration Bond IPhaseII Year 2014
idAA-(Double A
minus)
25 Februari/February 2016 PT Pemeringkat Efek Indonesiadengan surat/with letterNo. 305/PEF-Dir/II/2016
ObligasiBerkelanjutan SANFinance I Tahap IIITahun2015/SAN Finance ShelfRegistration Bond IPhaseIII Year 2015
idAA-(Double A
minus)
25 Februari/February 2016 PT Pemeringkat Efek Indonesiadengan surat/with letterNo. 305/PEF-Dir/II/2016
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT152
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/51 - Page
13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
13. SECURITIES ISSUED (continued)
a. Utang obligasi (lanjutan) b.Bonds payable (continued)
Informasi mengenai peringkat utang obligasipada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagaiberikut: (lanjutan)
Information related to bonds rating as at 31December 2016 are as follow: (continued)
Seri/SeriesPeringkat/
RatingTanggal/
DateSumber/Source
ObligasiBerkelanjutan SANFinance II Tahap ITahun 2016/SAN Finance ShelfRegistration Bond IIPhaseI Year 2016
idAA-(Double A
minus)
25 Februari/February 2016 PT Pemeringkat Efek Indonesiadengan surat/with letterNo. 304/PEF-Dir/II/2016
Dalam perjanjian perwaliamanatan obligasijuga diatur beberapa pembatasan yang harusdipenuhi oleh Perseroan antara lain rasiojumlah pinjaman terhadap ekuitas tidakmelebihi rasio 10:1 dan selama pokok utangobligasi belum dilunasi, Perseroan tidakdiperkenankan, antara lain, membagi dividenatau distribusi pembayaran lain kepadapemegang saham Perseroan apabilaPerseroan lalai dalam membayar jumlahterhutang obligasi. Perseroan juga tidakdiperkenankan menjual, menyewakan,mentransfer atau mengalihkan baik melaluijual beli maupun jual sewa atau cara lainnya,yang nilai transaksinya lebih dari 40% totalaset Perseroan kecuali pengalihan yangdisetujui oleh wali amanat atau pengalihandalam rangka kegiatan usaha sehari-hari.Perseroan telah memenuhi batasan-batasanyang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.
The bonds trustee agreements requireseveral negative covenants to the Company,among others, debt to equity ratio at themaximum 10:1 and on the condition that thepayment for bonds payable are still not yetpaid on the due date, the Company is notallowed to, among others, declare dividendsor other payment distributions to theCompany shareholders in the event theCompany defaults on its bonds obligations.The Company is not allowed to sell, rent,transfer or hands over through purchasesale or lease sale or otherwise more than40% of the the Company’s total assetsunless the transfer is approved by thetrustee or on the ordinary course ofbusiness. The Company has complied withthe covenants requirements stipulated in thetrustee agreements.
Utang Obligasi ini dijamin dengan jaminanfidusia atas piutang yang nilai objekjaminannya tidak kurang 60% dari jumlahpokok yang terhutang, dengan ketentuanpiutang tersebut tidak melewati jangka waktu90 hari kalender sejak berakhirnya penagihandan tetap tidak dibayar oleh nasabahPerseroan.
The Bonds payable are secured by thefiduciary receivables which the securedobject value of not less 60% of theoutstanding principal amount, provided thatthe receivables do not exceed a period of 90calendar days from the end of the billing andstill not paid by the customers of theCompany.
Pada tanggal 31 Desember 2016, nilai tercatatutang obligasi adalah Rp 3.165.430 (2015: Rp1.901.363) yang mencakup nilai nominal utangobligasi, biaya provisi yang belum diamortisasidan utang bunga.
As at 31 December 2016, the carrying value ofbonds payable is Rp 3,165,430 (2015: Rp1,901,363) which includes the nominal amountof the bonds payable, unamortised provisioncosts, and interest payable.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 153
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/52 - Page
13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
13. SECURITIES ISSUED (continued)
b. Medium Term Notes (MTN) b. Medium Term Notes (MTN)
2016 2015
Nilai nominal Par value
Pihak berelasi: Related parties:- MTN IV - 100,000 MTN IV -- MTN V - 100,000 MTN V -- MTN VI 250,000 750,000 MTN VI -- MTN VII 600,000 700,000 MTN VII -
850,000 1,650,000
Dikurangi: Less:Biaya emisi MTN Unamortised MTN
yang belum diamortisasi - (8) issuance costs
Bersih 850,000 1,649,992 Net
Beban amortisasi biaya Amortisation of MTNemisi MTN 244 772 issuance costs
Informasi lain mengenai Medium Term Notes(MTN) pada tanggal 31 Desember 2016 adalahsebagai berikut:
Other information relating to Medium TermNotes (MTN) as at 31 December 2016 are asfollow:
Seri/Series
Nilainominal/Par value
Tingkatbunga
tahunan/AnnualInterest
RateJatuh tempo/
Due date
Status saldo/Balancestatus
Cicilan/Installment
MTN IV
MTN V
100,000
100,000
5.250%
6.500%
18 Maret/March 2016
9 Desember/December2016
Telah jatuhtempo dandibayarpenuh/Alreadymatured andfully paid
Telah jatuhtempo dandibayar penuh/Alreadymatured andfully paid
Pembayaran pokok MTN secara penuh akandilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaranbunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTNprincipal will be paid in a lump sum amount on thedue date. Interest is paid on a quarterly basis.
Pembayaran pokok MTN secara penuh akandilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaranbunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTNprincipal will be paid in a lump sum amount on thedue date. Interest is paid on a quarterly basis.
MTN VI 250,000 6.500% 24 Maret/March 2017
Belum jatuhtempo/Notyet due
Pembayaran pokok MTN secara penuh akandilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaranbunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTNprincipal will be paid in a lump sum amount on thedue date. Interest is paid on a quarterly basis.
MTN VII 600,000 6.500% 8 Mei/May 2018
Belum jatuhtempo/Notyet due
Pembayaran pokok MTN secara penuh akandilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaranbunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTNprincipal will be paid in a lump sum amount on thedue date. Interest is paid on a quarterly basis.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT154
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/53 - Page
13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
13. SECURITIES ISSUED (continued)
b. Medium Term Notes (MTN) b. Medium Term Notes (MTN)
Informasi mengenai peringkat Medium TermNotes (MTN) pada tanggal 31 Desember 2016adalah sebagai berikut:
Information relating to Medium Term Notes(MTN) rating as at 31 December 2016 are asfollow:
Seri/Series
Peringkat/Rating
Tanggal/Date
Sumber/Source
MTN IV AA(idn) 19 Februari/February 2013 PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/withletter No. RC19/DIR/II/2013
AA(idn) 15 Desember/December2014
PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/withletter No. RC128/DIR/XII/2014
AA(idn) 11 Desember/December2015
PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/withletter No. 149/DIR/RAT/XII/2015
MTN V idAA-(Double A minus)
4 Oktober/October 2013 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 1723/PEF-Dir/X/2013
idAA-(Double A minus)
3 Oktober/October 2014 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 1625/PEF-Dir/X/2014
idAA-(Double A minus)
25 Februari/February 2016 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 306/PEF-Dir/II/2016
MTN VI AA(idn) 15 Desember/December2014
PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/withletter No. RC128/DIR/XII/2014
AA(idn) 11 Desember/December2015
PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/withletter No. 149/DIR/RAT/XII/2015
MTN VII idAA-(Double A minus)
24 Maret/March 2015 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 450/PEF-Dir/III/2015
idAA-(Double A minus)
25 Februari/February 2016 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 306/PEF-Dir/II/2016
Dalam perjanjian perwaliamanatan MTN jugadiatur beberapa pembatasan yang harusdipenuhi oleh Perseroan antara lain rasiojumlah pinjaman terhadap ekuitas tidakmelebihi rasio 10:1 dan selama pokok MTNbelum dilunasi, Perseroan tidakdiperkenankan, antara lain, membagi dividenselama Perseroan lalai dalam membayarjumlah terhutang MTN dan menjual ataumengalihkan lebih dari 40% aset Perseroanyang bukan piutang pembiayaan. Perseroantelah memenuhi batasan-batasan yangdiwajibkan dalam perjanjian tersebut.
The MTN trustee agreements requiresseveral negative covenants to the Company,among others, debt to equity ratio at themaximum 10:1 and on the condition that thepayment for MTN payable are still not yetpaid on the due date, the Company is notallowed to, among others, declare dividendsor other payment distributions to theCompany shareholders. In the event theCompany defaults on its MTN obligations,the Company is not allowed to sells, rent,transfer or hands over more than 40% of theCompany’s non financing receivables. TheCompany has complied with the covenantsrequirements stipulated in the trusteeagreements.
MTN ini dijamin dengan jaminan fidusia ataspiutang yang nilai objek jaminannya tidakkurang 60% dari jumlah pokok yang terhutang,dengan ketentuan piutang tersebut tidakmelewati jangka waktu 90 hari kalender sejakberakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayaroleh nasabah Perseroan.
The MTN are secured by the fiduciaryreceivables which the secured object valuedof not less 60% of the outstanding principalamount, provided that the receivables do notexceed a period of 90 calendar days fromthe end of the billing and still not paid by thecustomers of the Company.
Pada tanggal 31 Desember 2016, nilai tercatatMTN adalah Rp 860.551 (2015: Rp 1.665.418)yang mencakup nilai nominal MTN, biayaprovisi yang belum diamortisasi, dan utangbunga.
As at 31 December 2016, the carrying valueof MTN is Rp 860,551 (2015: Rp 1,665,418)which includes the nominal amount of theMTN, unamortised provision costs, andinterest payable.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 155
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/54 - Page
14. PERPAJAKAN 14. TAXATION
a. Liabilitas pajak a. Taxes liabilities2016 2015
Pajak penghasilan badan: Corporate income tax:- Pasal 29 6 14 Article 29 -- Pasal 25 12 2,006 Article 25 -
18 2,020
Pajak lainnya: Other taxes:- Pasal 21, 23 dan 26 3,834 3,533 Article 21, 23 and 26 -- Pasal 4 (2) 54 28 Article 4 (2) -
3,888 3,561
3,906 5,581
b. Beban pajak penghasilan b. Income tax expense2016 2015
Pajak penghasilan kini 7,005 24,926 Current income taxPajak tangguhan 123 (11,254) Deferred tax
7,128 13,672
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilandengan hasil perkalian laba akuntansi sebelumpajak penghasilan dan tarif pajak yang berlakuadalah sebagai berikut:
The reconciliation between income taxexpense and the theoretical tax amount onthe Company’s profit before income tax areas follows:
2016 2015
Laba sebelum pajakpenghasilan 88,023 124,122 Income before tax
Pajak dihitungmenggunakan tarif pajak 22,006 31,030 Tax calculated at tax rates
Penghasilan yang dikenakanpajak final (27,296) (20,990) Income subject to final tax
Biaya yang tidakdiperkenankan 12,418 3,632 Non deductible expenses
7,128 13,672
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajakpenghasilan menurut laporan laba rugi denganestimasi penghasilan kena pajak adalahsebagai berikut:
A reconciliation between income before tax,as shown in the profit or loss, and estimatedtaxable income is as follows:
2016 2015Laba sebelum pajak
penghasilan 88,023 124,122 Income before taxBeda waktu: Timing differences:- Penyisihan kerugian
penurunan nilai 2,763 39,352 Allowance for impairment losses -- Beban imbalan pasca kerja 624 1,084 Post employee benefits expense -- Selisih antara penyusutan Difference between commercial -
komersial dan fiskal (229) 5 and tax depreciation- Lain-lain - bersih (3,649) 4,574 Others - net -
Beda tetap: Permanent differences:- Biaya/(pendapatan) yang
tidak diperkenankan 49,674 14,528 Non deductible expenses/(income) -- Penghasilan yang
dikenakan pajak final: Income subject to final tax: -- Pendapatan bunga (109,184) (83,960) Interest income -
Penghasilan kena pajak 28,022 99,705 Taxable incomeEstimasi beban pajak
penghasilan 7,005 24,926 Estimated income tax expenseDikurangi: Less:
Pajak dibayar dimuka (6,999) (24,912) Prepaid taxesEstimasi liabilitas
pajak kini 6 14 Estimated current tax liabilities
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT156
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/55 - Page
14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)
b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax expense (continued)
Perhitungan pajak penghasilan badan untuktahun yang berakhir 31 Desember 2016 adalahsuatu perhitungan sementara yang dibuatuntuk tujuan akuntansi dan dapat berubahpada saat Perseroan menyampaikan SuratPemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.Perhitungan pajak penghasilan badan untuktahun yang berakhir tanggal 31 Desember2015 adalah sesuai dengan SuratPemberitahuan Tahunan (SPT) Perseroan.
The corporate income tax calculation for theyear ended 31 December 2016 is apreliminary estimate made for accountingpurposes and is subject to revision when theCompany lodges its Annual Corporate TaxReturn. The calculation of income tax for theyear ended 31 December 2015 conform tothe Company’s annual tax return.
c. Aset pajak tangguhan c. Deferred tax assets
31 Desember/December 2016
Saldo awal/Beginning
balance
(Dibebankan)/dikreditkan
ke laporan labarugi/ (Charged)/credited to profit
or loss
Dikreditkan/(dibebankan)ke ekuitas/(Charge)/
credited toequity
Saldo akhir/Endingbalance
Penyisihan kerugian Allowance for impairmentpenurunan nilai 46,822 691 - 47,513 losses
Penyisihan imbalan kerja 2,925 156 (407) 2,674 Provision for employee benefitsAset tetap (56) (57) - (113) Fixed assetsLain-lain 2,724 (912) - 1,812 OthersBeban komprehensif Other comprehensive
lainnya (384) - 796 412 expenses
52,031 (122) 790 52,298
31 Desember/December 2015
Saldo awal/Beginning
balance
(Dibebankan)/dikreditkan
ke laporan labarugi/ (Charged)/credited to profit
or loss
(Dibebankan)/dikreditkanke ekuitas/(Charge)/
credited toequity
Saldo akhir/Endingbalance
Penyisihan kerugian Allowance for impairmentpenurunan nilai 36,984 9,838 - 46,822 losses
Penyisihan imbalan kerja 2,538 271 116 2,925 Provision for employee benefitsAset tetap (57) 1 - (56) Fixed assetsLain-lain 1,580 1,144 - 2,724 OthersBeban komprehensif Other comprehensive
lainnya 653 - (1,037) (384) expenses
41,698 11,254 (921) 52,031
d. Administrasi d. Administration
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakanyang berlaku di Indonesia, Perseroanmenghitung, menetapkan dan membayarsendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang.Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapatmenetapkan atau mengubah kewajiban pajaktersebut dalam batas waktu lima tahun sejaksaat terhutangnya pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, theCompany submits tax returns on the basisof self assessment. The Director General ofTax (DGT) may assess or amend taxeswithin five years of the time the taxbecomes due.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 157
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/56 - Page
15. UTANG LAIN-LAIN DAN AKRUAL 15. OTHER PAYABLES AND ACCRUEDEXPENSES
2016 2015
Biaya akrual Accrued expensesPihak ketiga: Third parties:
- Bunga 32,580 30,496 Interest -- Tenaga ahli 100 167 Professional fees -- Lain-lain 953 940 Others -
33,633 31,603
Pihak Berelasi: Related parties:- Bunga 11,444 15,426 Interest -
45,077 47,029
Utang lain-lain Other payablesPihak ketiga: Third parties:
- Uang muka pelanggan 179,756 200,669 Advance from customers -- Utang asuransi 7,227 7,291 Insurance payable -- Utang fidusia 1,697 1,687 Fiducia payables -- Lain-lain 3,934 4,161 Others -
192,614 213,808
Pihak Berelasi : Related Parties:- Utang asuransi 14,290 20,445 Insurance payable -
206,904 234,253
16. MODAL SAHAM 16. SHARE CAPITAL
Komposisi para pemegang saham Perseroanpada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalahsebagai berikut:
The Company’s shareholders composition as at31 December 2016 and 2015 are as follow:
Pemegang saham/Shareholders
Jumlah saham yangditempatkan dan
disetor penuh(nilai penuh)/
Number of sharesissued and
fully paid (full amount)
Persentasepemilikan/
Percentage ofownership
Jumlah/Amount
PT Sedaya Multi Investama 344,931,040 60% 344,931Marubeni Corporation, Japan 201,209,774 35% 201,210PT Marubeni Indonesia 28,744,253 5% 28,744
574,885,067 100% 574,885
Dividen Dividends
Berdasarkan Keputusan Sirkuler DireksiPerseroan No. 070/LSANF/CIR/IX/2016 tanggal29 September 2016 dan Keputusan SirkulerDewan Komisaris Perseroan No. 071/LSANF/CIR/IX/2016 tanggal 3 Oktober 2016, Direksidengan persetujuan dari Dewan Komisaris telahmenyetujui pembagian dividen interim tunaisebesar Rp 8.623 dari hasil operasi tahun 2016(Rp 15 per saham, dalam Rupiah penuh). DividenInterim tersebut telah dibayar pada 17 Oktober2016
Based on Circular Resolutions of The Board ofDirectors of the Company No.070/LSANF/CIR/IX/2016 dated 29 September2016 and Circular Resolutions of The Board ofCommissioners of the Company No. 071/LSANF/CIR/IX/2016 dated 3 October 2016, The Board ofDirectors with approval from the Board ofCommissioners agreed to distribute interim cashdividend amounting to Rp 8,623 from operatingresult of year ending 2016 (Rp 15 per share, inRupiah full amount). The interim dividend hasbeen paid on 17 October 2016.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT158
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/57 - Page
16. MODAL SAHAM (lanjutan) 16. SHARE CAPITAL (continued)
Dividen (lanjutan) Dividends (continued)
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Sahamyang diadakan pada tanggal 7 April 2016, parapemegang saham menyetujui pembagian dividenfinal sejumlah Rp 35.068 dari laba bersih tahun2015.
At the Annual General Meeting of Shareholderson 7 April 2016, the shareholders approved finaldividend of Rp 35,068 to be paid from 2015 netprofit.
Berdasarkan Keputusan Sirkuler DireksiPerseroan No. 019/LSANF/CIR/IX/2015 tanggal18 September 2015 dan Keputusan SirkulerDewan Komisaris Perseroan No. 020/LSANF/CIR/IX/2015 tanggal 22 September 2015, Direksidengan persetujuan dari Dewan Komisaris telahmenyetujui pembagian dividen interim tunaisebesar Rp 20.230 dari hasil operasi tahun 2015(Rp 35 per saham, dalam Rupiah penuh).
Based on Circular Resolutions of The Board ofDirectors of the Company No.019/LSANF/CIR/IX/2015 dated 18 September2015 and Circular Resolutions of The Board ofCommissioners of the Company No.020/LSANF/CIR/IX/2015 dated 22 September2015, The Board of Directors with approval fromthe Board of Commissioners agreed todistribute interim cash dividend amounting to Rp20,230 from operating result of year ending2015 (Rp 35 per share, in Rupiah full amount).
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Sahamyang diadakan pada tanggal 15 April 2015, parapemegang saham menyetujui pembagian dividenfinal sejumlah Rp 71.081 dari laba bersih tahun2014. Dividen Interim tersebut telah dibayar pada16 Oktober 2015.
At the Annual General Meeting of Shareholderson 15 April 2015, the shareholders approved finaldividend of Rp 71,081 to be paid from 2014 netprofit. The interim dividend has been paid on 16October 2015.
17. PENDAPATAN BUNGA DAN LAIN-LAIN 17. INTEREST AND OTHER INCOME
a. Sewa pembiayaan a. Direct financing leases
2016 2015
- Pendapatan Direct financing-sewa pembiayaan 221,932 443,537 leases income
- Pendapatan daripembiayaan bersama Interest from joint financing -without recourse 2,598 5,636 without recourse
224,530 449,173
Tidak terdapat transaksi dengan pihakberelasi.
There is no transaction with related party.
b. Pembiayaan konsumen b. Consumer financing
2016 2015- Pendapatan Consumer-
pembiayaan konsumen 1,280 3,078 financing income- Pendapatan dari
pembiayaan bersama Interest from joint financing -without recourse 209,457 70,898 without recourse
210,737 73,976
Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi. There is no transaction with related party.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 159
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/58 - Page
17. PENDAPATAN BUNGA DAN LAIN-LAIN (lanjutan) 17. INTEREST AND OTHER INCOME (continued)
c. Anjak piutang c. Factoring
2016 2015
Pendapatan anjak piutang 259 10,733 Factoring income
259 10,733
Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi. There is no transaction with related party.
d. Pembiayaan modal usaha d. Working capital financing
2016 2015
Pendapatan pembiayaanworking capital 26,561 7,927 Working capital income
26,561 7,927
Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi. There is no transaction with related party.
e. Pendapatan bunga dan lain-lain e. Interest and other income
2016 2015
Pihak ketiga: Third parties:- Bunga 106,802 79,781 Interest -- Pendapatan administrasi dan Administration and penalty -penalti 33,699 44,581 income
- Lain-lain 16,746 6,386 Others -
157,247 130,748Pihak berelasi: Related parties:- Bunga 2,383 4,179 Interest -
159,630 134,927
Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dantransaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 20 for details of balances andtransactions with related parties.
18. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 18. INTEREST AND FINANCING CHARGES
2016 2015
Pihak ketiga: Third parties:- Bunga Obligasi 260,842 158,639 Interest for Bonds -- Bunga pinjaman 50,272 82,441 Interest for borrowings -- Amortisasi beban dibayar
dimuka pinjaman, obligasi Amortisation of upfront charges -dan MTN 13,309 22,216 of borrowings, bonds and MTN
- Keuntungan selisih kurs - bersih (4,217) (36,869) Gain on foreign exchange - net -- Lain-lain 2,180 2,558 Others -
322,386 228,985Pihak berelasi: Related parties:- Bunga pinjaman 4,244 - Interest for borrowings -- Bunga Medium Term Notes 83,104 110,479 Interest for Medium Term Notes -- Amortisasi beban dibayar dimuka MTN 244 772 Amortisation of upfront charges of MTN -
87,592 111,251
409,978 340,236
Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksidengan pihak berelasi.
Refer to Note 20 for details of balances andtransactions with related parties.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT160
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/59 - Page
19. BEBAN USAHA 19. OPERATING EXPENSES
2016 2015
Pihak ketiga: Third parties:- Gaji, tunjangan dan Salaries, allowance and -
imbalan kerja 47,772 50,551 employee benefits- Penyusutan 5,436 2,158 Depreciation -- Sewa 4,568 6,008 Rental -- Keperluan kantor 2,535 1,926 Office expenses -- Transportasi dan perjalanan 1,932 4,168 Travelling and accomodation -- Perbaikan dan pemeliharaan 1,884 508 Repairs and maintenance -- Rekrutmen dan pelatihan 1,193 1,423 Recruitment and training -- Jasa ahli 959 999 Professional fees -- Pensiun dan Jamsostek 821 756 Pension and Jamsostek -- Biaya Otoritas Jasa Keuangan 727 843 Financial Services Authority fees -- Telekomunikasi 683 625 Telecommunication -- Utiliti 607 638 Utilities -- Iklan, pemasaran Advertising, marketing -
dan promosi 111 214 and promotion- Lain-lain 943 1,047 Others -
70,171 71,864Pihak berelasi: Related parties:- Tunjangan dan imbalan kerja 2,168 953 Allowance and employee benefits -- Sewa 1,395 1,487 Rental -- Administrasi Bank 68 118 Bank charges -
3,631 2,55873,802 74,422
Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksidengan pihak berelasi.
Refer to Note 20 for details of balances andtransactions with related parties.
20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 20. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
Perseroan dikendalikan oleh PT AstraInternational Tbk (AI) Group. Sisa kepemilikandipegang dan dimiliki oleh Marubeni Groupsebagai Pemegang saham dengan pengaruhsignifikan.
The Company is controlled by PT AstraInternational Tbk (AI) Group. The remainingshares are held by the Marubeni Group asShareholders with significant influence.
Sifat Hubungan Berelasi Nature of Relationship
Pihak berelasi adalah perusahaan danperorangan yang mempunyai keterkaitankepemilikan atau kepengurusan secara langsungmaupun tidak langsung dengan Perseroan.
Related parties are companies and individualswho directly or indirectly have relationships withthe Company ownership or management.
Pihak berelasi/Related parties
Sifat dari hubungan/Nature of relationship
Sifat dari transaksi/Nature of transactions
PT Astra Internasional Tbk (AI) Perseroan dikendalikan oleh PT AstraInternational Tbk, induk perusahaan,yang berdomisili di Indonesia.Pemegang saham terbesar PT AstraInternational Tbk adalah Jardine Cycle& Carriage, perusahaan yangberdomisili di Singapura. Jardine Cycleand Carriage adalah anak perusahaandari Jardine Matheson HoldingsLimited, perusahaan yang berdomisilidi Bermuda/The Company is controlledby its immediate parent company PTAstra International Tbk, a companyincorporated in Indonesia. PT AstraInternational Tbk's largest shareholderis Jardine Cycle & Carriage, a companyincorporated in Singapore. JardineCycle and Carriage is a subsidiary ofJardine Matheson Holdings Limited, acompany incorporated in Bermuda.
-
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 161
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/60 - Page
20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)
20. RELATED PARTIES TRANSACTIONS(continued)
Sifat Hubungan Berelasi (lanjutan) Nature of Relationship (continued)
Pihak berelasi/Related parties
Sifat dari hubungan/Nature of relationship
Sifat dari transaksi/Nature of transactions
PT Sedaya Multi Investama (SMI) SMI merupakan pemegang sahammayoritas/SMI is the majorityshareholder.
-
Marubeni Corporation, Japan(Marubeni)
Marubeni merupakan pemegangsaham dengan pengaruh signifikan/Marubeni is a shareholder withsignificant influence.
-
PT Marubeni Indonesia (MarubeniIndonesia)
Marubeni Indonesia merupakanpemegang saham dengan pengaruhsignifikan/Marubeni Indonesia is ashareholder with significant influence.
-
PT Bank Permata Tbk (Permata) AI yang merupakan pemegang sahamPermata/AI is shareholder of Permata.
Perseroan memiliki rekening di bankPermata, kontrak derivatif, danmengadakan perjanjian pembiayaanbersama dengan Bank Permata.Transaksi dengan pihak berelasiterutama berhubungan denganpinjam-meminjam dana dalamkegiatan normal usaha/The Companyhas bank accounts in Bank Permata,derivative contracts, and jointfinancing agreements with BankPermata. The related partytransactions primarily relate to lendingand borrowing of funds in the normalcourse of their business.
PT Asuransi Astra Buana (AAB) PT Sedaya Multi Investama (“SMI”)merupakan pemegang saham utamadari AAB. Kepemilikan SMI di AABsebesar 92,06%/PT Sedaya MultiInvestama (“SMI”) is the majorityshareholder of AAB. Ownership at AABis 92.06%.
Sebagian besar unit yang dibiayaioleh Perseroan diasuransikan melaluiAAB serta asuransi kesehatan AABbagi karyawan SANF/Most of thefinanced vehicles are insured throughAAB and also AAB health insurancefor SANF’s employee.
PT United Tractors Tbk (UT) AI merupakan pemegang saham utamadari UT. Sebagian besar unit yangdibiayai oleh Perseroan adalah unit dariUT/AI is the majority shareholder of UT.Most of the financed units are sold byUT.
UT adalah pemasok utama unit yangdibiayai oleh Perseroan dan jugapemegang dari sebagian besarMedium Term Notes Perseroan/UT isthe main supplier of units financed bythe Company and also the holder ofmost Medium Term Notes issued bythe Company.
Dana Pensiun Astra (DPA) DPA adalah program imbalan pascakerja perusahaan/DPA is theCompany’s pension benefit plan.
DPA mengelola program pensiununtuk karyawan yang telah menjadipeserta DPA/DPA is managingpension benefit plan for employeeswho became members of “DanaPensiun Astra”.
PT Federal International Finance(FIF)
AI yang merupakan pemegang sahamFIF/AI is shareholder of FIF.
AI merupakan pihak pengendalilangsung dari FIF. Sejak bulanOktober 2013, Perseroanmengadakan perjanjian kerjasamadengan FIF dalam rangkapembiayaan bersama kendaraanbermotor roda dua/AI is the directcontrolling shareholder of FIF. SinceOctober 2013, the Company hasentered into cooperation with FIF toprovide joint financings formotorcycles.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT162
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/61 - Page
20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)
20. RELATED PARTIES TRANSACTIONS(continued)
Sifat Hubungan Berelasi (lanjutan) Nature of Relationship (continued)
Pihak berelasi/Related parties
Sifat dari hubungan/Nature of relationship
Sifat dari transaksi/Nature of transactions
PT Komatsu Astra Finance (KAF) AI yang merupakan pemegang sahamKAF/AI is shareholder of KAF.
Sejak bulan Juli 2010, Perseroanmengadakan perjanjian kerjasamadengan KAF dalam rangkapembiayaan bersama alat berat/SinceJuly 2010, the Company has enteredinto cooperation with KAF to providejoint financings for heavy equipmets.
PT Serasi Autoraya (TRAC – AstraRent a Car)
AI yang merupakan pemegang sahamPT Serasi Autoraya/AI is shareholder ofPT Serasi Autoraya.
Sejak bulan Januari 2010, Perseroanmengadakan perjanjian kerjasamadengan PT Serasi Autoraya dalamrangka pengadaan sejumlah mobiluntuk kebutuhan operasional maupunkaryawan perseroan/Since January2010, the Company has entered intocooperation with PT Serasi Autorayato provide procurement of cars foroperational and employee needs.
Ringkasan saldo dan transaksi dengan pihakberelasi adalah sebagai berikut:
The summary of balances and transactions withrelated parties are as follows:
2016 2015
Aset AssetsKas dan setara kas: Cash and cash equivalents:
- Permata 26,984 42,891 Permata -Piutang lain-lain: Other receivables:
- Personil manajemen kunci 7,735 9,133 Key management personnel -
Jumlah aset yang terkait Total assets withdengan pihak berelasi 34,719 52,024 related parties
Persentase terhadap total aset 0.51% 0,78% Percentage of total assets
Liabilitas LiabilitiesMedium Term Notes: Medium Term Notes:
- UT 850,000 1,649,992 UT -
Utang lain-lain: Other payables:- AAB 14,290 20,445 AAB -
Biaya akrual: Accrued expenses:- UT 10,551 15,426 UT -
Jumlah liabilitas yang terkait Total liabilities due todengan pihak berelasi 874,841 1,685,863 related parties
Persentase terhadap total liabilitas 16.36% 31.90% Percentage of total liabilities
Pendapatan IncomePendapatan bunga: Interest income:
- Permata 2,382 4,179 Permata -
Jumlah pendapatan yang terkait Total income derived fromdengan pihak berelasi 2,382 4,179 related parties
Persentase terhadap totalpendapatan 0.38% 0.62% Percentage of total income
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 163
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/62 - Page
20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)
20. RELATED PARTIES TRANSACTIONS(continued)
Sifat Hubungan Berelasi (lanjutan) Nature of Relationship (continued)
Ringkasan saldo dan transaksi dengan pihakberelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The summary of balances and transactions withrelated parties are as follows: (continued)
2016 2015
Beban ExpensesBeban bunga dan keuangan: Interest and financing charges:
- UT 83,104 110,570 UT -
Beban usaha: Operating expenses:- PT Serasi Autoraya 1,395 1,487 PT Serasi Autoraya -- Permata 68 118 Permata -- DPA 967 953 DPA -- AAB 1,201 - AAB -
Total beban usaha 3,631 2,558 Total operating expenses
Jumlah beban yang terkait Total expenses incurreddengan pihak berelasi 86,735 113,128 with related parties
Persentase terhadap total beban 17.00% 21,11% Percentage of total expenses
Kompensasi manajemen kunci Key management compensation
Personil manajemen kunci adalah orang-orang yangmempunyai wewenang dan tanggung jawab untukmerencanakan, memimpin dan mengendalikanaktivitas Perseroan, secara langsung atau tidaklangsung, yaitu Direktur dan Komisaris dariPerseroan.
Key management personnel are those peoplewhom have the authority and responsibility toplan, lead, and control activities of theCompany, directly or indirectly, are the Directorsand Commissioners of the Company.
2016 2015
Imbalan jangka pendek Short-term employee benefits- Dewan Direksi 9,748 9,586 Board of Directors -- Dewan Komisaris 829 849 Board of Commissioners -
Imbalan pascakerja dan imbalan Post-employment benefits andjangka panjang lainnya other long-term benefit
- Dewan Direksi 381 764 Board of Directors -
Jumlah 10,958 11,199 Total
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION
Liabilitas imbalan kerja yang diakui di laporanposisi keuangan adalah sebagai berikut:
The employee benefits obligation recognised inthe statements of financial position isdetermined as follows:
2016 2015
Imbalan kerja jangka pendek 7,252 9,950 Short-term employee benefitsImbalan pensiun 8,631 9,080 Pension benefitsImbalan jangka panjang lainnya 2,065 2,620 Other long-term benefits
17,948 21,650
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT164
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/63 - Page
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION(continued)
Liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015dihitung oleh aktuaris independen PT MillimanIndonesia dengan menggunakan metode projectedunit credit.
Berikut ini adalah hal-hal penting yangdiungkapkan dalam laporan aktuaria:
The liability for employee benefits for the yearsended 31 December 2016 and 2015, iscalculated by an independent actuary PTMilliman Indonesia which used the projectedunit credit method.
The following are significant matters disclosedin the actuarial report:
2016 2015
Asumsi keuangan: Financial assumptions:
- Tingkat diskonto 7.5% - 8.5% 8.5% - 9.5% Discount rate -- Tingkat kenaikan gaji masa
datang 7% 8% Future salary increase -
Asumsi lainnya: Other assumptions:- Tingkat kematian TMI (Tabel Mortalitas Indonesia) III tahun 2011/
(Indonesian Mortality Table III) Year 2011Mortality rate -
- Tingkat cacat 5% dari tingkat mortalitas/5% of mortality rate
Disability rate -
- Tingkat pengunduran diripeserta
5% per tahun untuk peserta berusia 25 tahun danberkurang sampai 1% pada usia 45 tahun/
5% per annum at age 25 and reducing linearly to 1% perannum at age 45 and thereafter
Withdrawal rate -
- Usia pensiun normal 55 Normal retirement age -
Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya Pension and other post-employmentbenefits
Sebelum tanggal 6 September 2005, Perseroanmenyelenggarakan program pensiun imbalan pastiuntuk seluruh karyawan tetapnya yang dikelolaoleh Dana Pensiun Astra. Sejak tanggal6 September 2005, Perseroan memiliki dua jenisprogram pensiun, yaitu program pensiun imbalanpasti dan program pensiun iuran pasti.
Prior to 6 September 2005, the Company had adefined benefit pension plan covering allpermanent employees which was managed by“Dana Pensiun Astra”. Since 6 September2005, the Company’s pension arrangementswere reorganised to include both defined benefitpension plan and defined contribution plan.
Sejak tanggal 6 September 2005, Dana PensiunAstra dilanjutkan menjadi “Dana Pensiun AstraSatu (DPA 1)”, yang khusus menangani programpensiun imbalan pasti, yang ditujukan untukkaryawan yang telah menjadi peserta DanaPensiun Astra sebelum atau pada tanggal 20 April1992. Sedangkan program pensiun iuran pastidikelola oleh “Dana Pensiun Astra Dua (DPA 2)”ditujukan untuk karyawan yang menjadi pesertaDana Pensiun Astra sesudah tanggal 20 April1992.
Effective from 6 September 2005, DanaPensiun Astra was continued under a newscheme called “Dana Pensiun Astra Satu(DPA 1)”, specifically designed for the definedbenefit pension plan, which is designated for allemployees who became member of DanaPensiun Astra on or before 20 April 1992. Thedefined contribution pension plan “DanaPensiun Astra Dua (DPA 2)” is designated foremployees who became members of DanaPensiun Astra after 20 April 1992.
Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah pesertaDPA 1 dan DPA 2 masing-masing adalah 5 dan 95orang (2015: 5 dan 104 orang).
As at 31 December 2016, DPA 1 and DPA 2have 5 and 95 participants, respectively (2015:5 and 104 participants).
Liabilitas imbalan pensiun pada laporan posisikeuangan adalah sebagai berikut:
The pension benefit recognised in thestatements of financial position are determinedas follows:
2016 2015
Nilai kini liabilitas 14,019 13,363 Present value of obligationsNilai wajar aset program (5,388) (4,283) Fair value of plan assets
8,631 9,080
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 165
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/64 - Page
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION(continued)
Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya(lanjutan)
Pension and other post-employmentbenefits (continued)
Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisikeuangan adalah sebagai berikut:
The movement in the liability recognised in thestatements of financial position are as follows:
2016 2015
Awal tahun 9,080 7,801 Beginning of the yearJumlah yang dibebankan Total expense charged in the
pada laporan laba rugi 1,602 1,530 profit or lossJumlah beban yang Total expense
dibebankan pada pendapatan charged in thekomprehensif lainnya (1,627) 466 other comprehensive income
Imbalan/iuran yang dibayarkan (424) (717) Contributions/benefit paid
Pada akhir tahun 8,631 9,080 At the end of year
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalahsebagai berikut:
The amounts recognised in the profit or loss areas follows:
2016 2015
Biaya jasa kini 786 882 Current service costBiaya bunga 816 648 Interest cost
1,602 1,530
Biaya ini dibukukan sebagai biaya gaji dan imbalankerja dalam laporan laba rugi.
The expense is accounted for as salaries andemployee benefits in the profit or loss.
Mutasi liabilitas imbalan pascakerja adalahsebagai berikut:
The movement of post-employment benefitliabilities are as follow:
2016
Nilai kinikewajiban/
Present valueof obligation
Nilai wajaraset program/Fair value ofplan assets
Liabilitasimbalan
pascakerja/Post-
employmentbenefit
obligations
Pada awal tahun 13,363 (4,283) 9,080 At the beginning of yearBiaya jasa kini 786 - 786 Current service costBeban/(penghasilan) bunga 1,193 (377) 816 Interest expense/(income)Pengukuran kembali: Remeasurement:
- Imbal hasil atas aset Return on plan assets, -program, tidak termasuk excluding amountsjumlah dalam beban/ - (418) (418) included in interest(penghasilan) bunga expense/(income)
- Perubahan dalam asumsi Change in financial -keuangan (87) - (87) assumptions
- Penyesuaian pengalaman Experience adjustment -kewajiban (1,123) - (1,123) on obigation
Iuran pemberi kerja - (265) (265) Employeer’s contributionsIuran pekerja 57 (57) - Employee’s contributionsImbalan yang dibayar (170) 12 (158) Benefits paid
Pada akhir tahun 14,019 (5,388) 8,631 At end of year
Bagian jangka pendek 946 Current portionBiaya jangka panjang 7,685 Non-current portion
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT166
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/65 - Page
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION(continued)
Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya(lanjutan)
Pension and other post-employmentbenefits (continued)
2015
Nilai kinikewajiban/
Present valueof obligation
Nilai wajaraset program/Fair value ofplan assets
Liabilitasimbalan
pascakerja/Post-
employmentbenefit
obligations
Pada awal tahun 12,278 (4,477) 7,801 At the beginning of yearBiaya jasa kini 882 - 882 Current service costBeban/(penghasilan) bunga 992 (344) 648 Interest expense/(income)Pengukuran kembali: Remeasurement:
- Imbal hasil atas aset Return on plan assets -program, tidak termasuk excluding amountsjumlah dalam beban/ included in interest(penghasilan) bunga - 196 196 expense/(income)
- Perubahan dalam asumsi Change in financial -keuangan (751) - (751) assumptions
- Penyesuaian pengalaman Experience adjustment -kewajiban 1,021 - 1,021 on obigation
Iuran pemberi kerja - (276) (276) Employeer’s contributionsIuran pekerja 60 (60) - Employee’s contributionsImbalan yang dibayar (1,119) 678 (441) Benefits paid
Pada akhir tahun 13,363 (4,283) 9,080 At end of year
Bagian jangka pendek 451 Current portionBiaya jangka panjang 8,629 Non-current portion
Durasi rata-rata tertimbang dari liabilitas programpensiun imbalan pasti pada tanggal 31 Desember2015 adalah 24 tahun.
The weighted average duration of the definedbenefit pension obligation at 31 December 2015is 24 years.
Keuntungan aktual aset program pensiun imbalanpasti adalah Rp 795 (2015: Rp 148).
The actual gain on plan assets of the definedbenefit pension plan was Rp 795 (2015: Rp148).
Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari manfaatpensiun tidak didiskontokan adalah sebagaiberikut:
Expected maturity analysis of undiscountedpension benefits are as follows:
Kurang dari 1tahun/Lessthan a year
1 sampai 2tahun/Between
1-2 years
2 sampai 5tahun/Between
2-5 years
Lebih dari 5tahun/Over 5
years Total
Imbalan pensiun 2016 287 328 11,456 92,061 104,132 Pension benefits 2016Imbalan pensiun 2015 254 303 6,044 128,851 135,452 Pension benefits 2015
Sensitivitas dari kewajiban imbalan pasti terhadapperubahan asumsi aktuarial utama adalah sebagaiberikut:
The sensitivity of the defined benefit obligationto changes in the weighted principalassumptions are as follows:
31 Desember/December 2016(Tidak diaudit/Unaudited)
Dampak atas kewajiban imbalan pasti/Impact on defined benefit obligation
Perubahanasumsi/
Changed inassumption
Kenaikanasumsi/
Increase inassumption
Penurunanasumsi/
Decrease inassumption
Tingkat diskonto 1% (1,332) (1,599) Discount rateTingkat kenaikan gaji di masa
depan 1% 1,767 (1,486) Salary growth rate
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 167
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/66 - Page
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION(continued)
Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya(lanjutan)
Pension and other post-employmentbenefits (continued)
31 Desember/December 2015(Tidak diaudit/Unaudited)
Dampak atas kewajiban imbalan pasti/Impact on defined benefit obligation
Perubahanasumsi/
Changed inassumption
Kenaikanasumsi/
Increase inassumption
Penurunanasumsi/
Decrease inassumption
Tingkat diskonto 1% (1,352) 1,565 Discount rateTingkat kenaikan gaji di masa
depan 1% 1,639 (1,433) Salary growth rate
Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahanatas satu asumsi aktuarial dimana asumsi lainnyadianggap konstan. Dalam prakteknya, hal inijarang terjadi dan perubahan beberapa asumsimungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungansensitivitas kewajiban imbalan pasti atas asumsiaktuarial utama, metode yang sama (perhitungannilai kini kewajiban imbalan pasti denganmenggunakan metode projected unit credit di akhirperiode) telah diterapkan seperti dalampenghitungan kewajiban pensiun yang diakuidalam laporan posisi keuangan.
The sensitivity analysis are based on a changein an assumption while holding all otherassumptions constant. In practice, this isunlikely to occur, and changes in some of theassumptions may be correlated. Whencalculating the sensitivity of the defined benefitobligation to significant actuarial assumptionsthe same method (present value of the definedbenefit obligation calculated with the projectedunit credit method at the end of the reportingperiod) has been applied as when calculatingthe pension liability recognised within thestatements of financial position.
Aset program terdiri dari: Plan assets comprise the following:
2016 2015
Instrumen ekuitas 30% 43% Equity instrumentsInstrumen utang Pemerintah 63% 53% Government bondsLain-lain 8% 4% Others
Aset program termasuk saham dan obligasiPT Astra International Tbk (AI) (entitas pengendaliperseroan), beberapa entitas anak AI dan entitasyang dikendalikan bersama oleh AI, beberapaentitas anak dan pengendalian bersama entitas,dengan nilai wajar sejumlah Rp 1.014 (2015:Rp 714). Termasuk di dalam aset program adalahobligasi Perseroan dengan nilai wajar sejumlah Rp70 (2015: Rp 150). Hasil yang diharapkan dari asetprogram ditentukan atas dasar rata-ratapengembalian jangka panjang ekuitas sebesar 9%per tahun dan obligasi sebesar 9% per tahun danalokasi jangka panjang antara ekuitas dan obligasipada setiap program.
Plan assets include shares and bonds ofPT Astra International (AI) (controlling entity ofthe company), certain subsidiaries of AI andjointly controlled entities by AI, with a fair valueof Rp 1,014 (2015: Rp 714). Included in the planassets are Company’s bonds with fair value ofRp 70 (2015: Rp 150). The expected return onplan assets is determined on the basis of long-term average returns on equities of 9% perannum and bonds of 9% per annum and thelong-term benchmark allocation of assetsbetween equities and bond in each plan.
Melalui program pensiun imbalan pasti, Perseroanterekspos beberapa risiko seperti volatilitas asetdan perubahan imbal hasil obligasi, sebagaiberikut:
Through its defined benefits pension plans, theCompany is exposed to a number of risk suchas assets volatility and changes in bonds yields,as follows:
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT168
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/67 - Page
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION(continued)
Volatilitas asset Asset volatility
Liabilitas program dihitung menggunakan tingkatdiskonto yang merujuk kepada tingkat imbal hasilobligasi pemerintah, jika imbal hasil aset programlebih rendah, maka akan menghasilkan defisitprogram. Program pensiun imbalan pastiPerseroan memiliki porsi ekuitas yang signifikan,yang diharapkan untuk menghasilkan imbal hasilyang lebih tinggi dibandingkan obligasi pemerintahdan perusahaan jangka panjang sementaramemberikan volatilitas dan risiko dalam jangkapendek.
The plan liabilities are calculated using adiscount rate set with reference to governmentbond yields, if plan assets underperform thisyield, this will create a deficit. The Company’sdefined benefit pension plans hold a significantproportion of equities, which are expected tooutperform government and corporate bonds inthe long-term while providing volatility and riskin the short-term.
Perubahan imbal hasil obligasi Changes in bond yields
Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah akanmeningkatkan liabilitas program, walaupun hal iniakan saling hapus secara sebagian dengankenaikan dari nilai obligasi program yang dimiliki.
A decrease in government bond yields willincrease plan liabilities, although this will bepartially offset by an increase in the value of theplan’s bond holdings.
PT Astra International Tbk. (AI) selaku pendiriDana Pensiun Astra memastikan bahwa posisiinvestasi telah diatur dalam kerangka asset-liabilitymatching (“ALM”) yang telah dibentuk untukmencapai hasil jangka panjang yang sejalandengan liabilitas pada program pensiun imbalanpasti. Dalam kerangka ALM, tujuan AI adalahuntuk menyesuaikan aset-aset dan liabilitaspensiun dengan berinvestasi pada portofolio yangterdiversifikasi dengan baik dalam menghasilkantingkat pengembalian yang cukup, disesuaikandengan risiko yang ada, untuk disesuaikan denganpembayaran imbalan. AI juga secara aktifmemantau durasi dan imbal hasil investasi yangdiharapkan untuk memastikan bahwa telah sesuaidengan arus kas keluar yang diharapkan timbuldari kewajiban pensiun.
PT Astra International Tbk. (AI) as the founderof Dana Pensiun Astra ensures that theinvestment positions are managed within anasset-liability matching (“ALM”) framework thatis developed to achieve long-term returns thatare in line with the obligation in defined benefitpension plans. Within this ALM framework, AI’sobjective is to match assets and the pensionobligations by investing in a well-diversifiedportfolio the generates sufficient risk-adjustedreturns the match the benefit payments. AI alsoactively monitors the duration and the expectedyield of the investments to ensure it matchesthe expected cash outflows arising from thepension obligations.
Investasi pada program telah terdiversifikasidengan baik, sehingga kinerja buruk satu investasitidak akan memberikan dampak material bagiseluruh kelompok aset.
Investment across the plans are well diversified,such that the failure of any single investmentwould not have a material impact on the overalllevel of assets.
Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits
Liabilitas imbalan pensiun yang diakui di laporanposisi keuangan adalah sebagai berikut:
The pension benefit recognised in thestatements of financial position are determinedas follows:
2016 2015
Nilai kini liabilitas 2,065 2,620 Present value of obligations
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalahsebagai berikut:
The amounts recognised in the profit or loss areas follows:
2016 2015
Biaya jasa kini 638 689 Current service costBiaya bunga 188 177 Interest costKeuntungan aktuarial
bersih yang diakui selama Net actuarial gainstahun berjalan (231) (174) recognised during the year
595 692
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 169
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/68 - Page
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION(continued)
Imbalan jangka panjang lainnya (lanjutan) Other long-term benefits (continued)
Biaya ini dibukukan sebagai biaya gaji dan imbalankerja dalam laporan laba rugi.
The expense is accounted for salaries andemployee benefits in the profit or loss.
Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisikeuangan adalah sebagai berikut:
The movement in the liability recognised in thestatements of financial position is as follows:
2016 2015
Awal tahun 2,620 2,348 Beginning of the yearJumlah yang dibebankan Total expense charged in the
pada laporan laba rugi 625 866 profit or lossImbalan/iuran yang dibayarkan (949) (420) Contributions/benefit paidPengukuran kembali: Remeasurement:Keuntungan aktuarial
bersih yang diakui selama Net actuarial gainstahun berjalan (231) (174) recognised during the year
Saldo akhir 2,065 2,620 Ending balance
22. SEGMEN OPERASI 22. OPERATING SEGMENT
Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha Reporting format based on businesssegments
Segmen operasi Perseroan dibagi berdasarkanproduk usaha, sebagai berikut: sewa pembiayaan,pembiayaan konsumen, anjak piutang,pembiayaan modal kerja, dan lain-lain. Segmenoperasi dilaporkan sesuai dengan laporan internalyang disiapkan untuk pengambil keputusanoperasional yang bertanggung jawab untukmengalokasikan sumber daya ke segmen tertentudan melakukan penilaian atas performanya.
The Company’s operating segments representthe product, as follows: finance leases,consumer financing, factoring, working capitalfinancing, and others. Operating segments arereported in accordance with the internalreporting provided to the chief operatingdecision maker, which is responsible forallocating resources to the reportable segmentsand assesses its performance.
Segmen operasi dilaporkan sesuai denganlaporan internal yang disiapkan untuk Direksi yangbertanggung jawab untuk mengalokasikan sumberdaya ke segmen dan melakukan penilaian atasperformanya. Seluruh segmen operasi yangdigunakan oleh Perseroan telah memenuhi kriteriapelaporan berdasarkan PSAK 5 (revisi 2015),“Segmen Operasi”.
Operating segments are reported in accordancewith the internal reporting provided to TheDirectors, which is responsible for allocatingresources to the reportable segments andassesses its performance. All operatingsegments used by the Company meet thedefinition of a reportable segment under SFAS5 (revised 2015), “Operating Segment”.
Informasi mengenai hasil dari masing-masingpelaporan segmen disajikan di bawah inisebagaimana dilaporkan dalam laporan internalmanajemen yang direview oleh ManajemenPerseroan. Keuntungan segmen digunakan untukmengukur kinerja dimana manajemenberkeyakinan bahwa informasi tersebut palingrelevan dalam mengevaluasi hasil segmentersebut relatif terhadap entitas lain yangberoperasi dalam industri tersebut, sebagaimanadisajikan dalam tabel di bawah ini:
Information regarding the results of eachreportable segment is included below asincluded in the internal management reportsthat are reviewed by the Company'sManagement. Segment profit is used tomeasure performance of that business segmentas management believes that such informationis the most relevant in evaluating the results ofthose segments relative to other entities thatoperate within these industries, as set out in thetable below:
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT170
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/69 - Page
22. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 22. OPERATING SEGMENT (continued)
Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha(lanjutan)
Reporting format based on businesssegments (continued)
31 Desember/December 2016
Sewapembiayaan/
Finance leases
Pembiayaankonsumen/Consumerfinancing
Tagihan anjakpiutang/
Factoring
Pembiayaanmodal
kerja/Workingcapital
financingLain-lain/
Others Jumlah/Total
Statements ofLaporan laba rugi comprehensive
komprehensif income
Pendapatan IncomePendapatan bunga 226,828 210,737 259 26,561 109,184 573,569 Interest incomeLain-lain 26,333 5,468 1,124 973 14,250 48,148 Others
Jumlah pendapatan 253,161 216,205 1,383 27,534 123,434 621,717 Total income
Beban ExpensesBeban usaha - - - - 68,366 68,366 Operating expensesBeban penyusutan - - - - 5,436 5,436 Depreciation expenseBeban bunga dan Interest and financing
keuangan - - - - 409,978 409,978 chargesPenyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai 30,379 (6) (531) (1,765) - 28,077 impairment lossesBeban pajak final - - - - 21,837 21,837 Final tax expenses
Jumlah beban 30,379 (6) (531) (1,765) 505,617 533,694 Total expense
Laba sebelum pajakpenghasilan 222,782 216,211 1,914 29,299 (382,183) 88,023 Income before tax
Beban pajak penghasilan - - - - (7,128) (7,128) Income tax expense
Laba bersih 222,782 216,199 852 25,571 (389,311) 80,895 Net income
Jumlah aset 2,103,772 2,228,391 23,178 981,126 1,455,311 6,791,778 Total assets
Jumlah liabilitas - - - - 5,348,035 5,348,035 Total liabilities
31 Desember/December 2015
Sewapembiayaan/
Finance leases
Pembiayaankonsumen/Consumerfinancing
Tagihan anjakpiutang/
Factoring
Pembiayaanmodal
kerja/Workingcapital
financingLain-lain/
Others Jumlah/Total
Eksternal:Statements of
Laporan laba rugi comprehensivekomprehensif income
Pendapatan IncomePendapatan bunga 455,559 73,976 10,733 7,927 83,960 632,155 Interest incomeLain-lain 31,477 4,452 8,632 20 - 44,581 Others
Jumlah pendapatan 487,036 78,428 19,365 7,947 83,960 676,736 Total income
Beban ExpensesBeban usaha - - - - 72,264 72,264 Operating expensesBeban penyusutan - - - - 2,158 2,158 Depreciation expenseBeban bunga dan Interest and financing
keuangan - - - - 340,236 340,236 chargesPenyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai 106,565 955 (17,443) 31,087 - 121,164 impairment lossesBeban pajak final - - - - 16,792 16,792 Final tax expenses
Jumlah beban 106,565 955 (17,443) 31,087 431,450 552,614 Total expense
Laba sebelum pajakpenghasilan 380,471 77,473 36,808 (23,140) (347,490) 124,122 Income before tax
Beban pajak penghasilan - - - - (13,672) (13,672) Income tax expense
Laba bersih 380,471 77,473 36,808 (23,140) (361,162) 110,450 Net income
Jumlah aset 3,479,034 834,858 25,524 920,529 1,433,039 6,692,984 Total assets
Jumlah liabilitas - - - - 5,284,906 5,284,906 Total liabilities
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 171
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/70 - Page
22. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 22. OPERATING SEGMENT (continued)
Bentuk pelaporan berdasarkan segmengeografis
Reporting format based on geographicalsegments
Segmen berdasarkan geografis terdiri dari 12jaringan pemasaran yang terbagi menjadi 5 areayaitu DKI Jakarta, Jawa, Kalimantan, Sumatera,dan Sulawesi.
Geographical segment consists of 12 marketingnetworks that are divided into 5 areas, namelyDKI Jakarta, Java, Kalimantan, Sumatera, andSulawesi.
Segmen informasi berdasarkan geografis adalahsebagai berikut:
Segment information based on geographicalsegments is as follows:
2016 2015
Pendapatan Income- Area DKI Jakarta 375,798 371,271 DKI Jakarta area -- Area Kalimantan 156,999 168,814 Kalimantan area -- Area Sumatera 46,863 73,505 Sumatera area -- Area Jawa 8,624 27,369 Java area -- Area Sulawesi 8,259 15,759 Sulawesi area -
596,543 656,718Pendapatan yang tidak
dapat dialokasikan 25,174 20,018 Unallocated income
Jumlah pendapatan 621,717 676,736 Total income
23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Aktivitas Perseroan mengandung berbagaimacam risiko-risiko keuangan: risiko nilai tukarmata uang asing dan suku bunga, risiko kredit danrisiko likuiditas. Secara keseluruhan, programmanajemen risiko keuangan Perseroan terfokuspada ketidakpastian pasar keuangan danmeminimalisasi potensi kerugian yang berdampakpada kinerja keuangan Perseroan. Perseroanmenggunakan instrumen keuangan derivatif untukmengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi.
The Company’s activities expose it to a varietyof financial risks: foreign exchange risk andinterest rate, credit risk and liquidity risk. TheCompany’s overall risk management programfocuses on the unpredictability of financialmarkets and seeks to minimise potentialadverse effects on the Company’s financialperformance. The Company uses derivativefinancial instrument to hedge certain riskexposures.
Manajemen risiko dilaksanakan dengan kebijakan-kebijakan yang disetujui oleh Direksi. Direksimemberikan kebijakan atas manajemen risikosecara keseluruhan, termasuk kebijakan yangmencakup area khusus, seperti risiko nilai tukar,risiko suku bunga, risiko kredit, dan pemanfaataninstrumen keuangan. Risiko yang berasal dariinstrumen keuangan yang dihadapi olehPerseroan mengandung risiko keuangan,termasuk juga risiko pasar, risiko kredit, dan risikolikuiditas.
Risk management is carried out under policiesapproved by Directors. The Directors providesprinciples for overall risk management, as wellas policies covering specific areas, such asforeign exchange risk, interest rate risk, creditrisk, and use of financial instrument. The riskarising from financial instruments to which theCompany is exposed are financial risks, whichincludes market risk, credit risk, and liquidityrisk.
a. Risiko pasar a. Market risk
Perseroan menghadapi eksposur terhadaprisiko pasar, yaitu risiko dimana nilai wajaratas arus kas masa depan atas suatuinstrumen keuangan berfluktuasi karenaperubahan pada harga pasar. Risiko pasarberasal dari posisi terbuka yang terkaitdengan produk-produk suku bunga, matauang dan ekuitas, yang seluruhnyadipengaruhi oleh pergerakan pasar baiksecara spesifik maupun umum, danperubahan volatilitas tingkat suku bungapasar atau harga seperti suku bunga, nilaitukar, dan produk ekuitas.
The Company is exposed to market riskswhich are the risks that the fair value of futurecash flows of financial instrument will fluctuatebecause of changes in market prices. Marketrisks arise from open positions in interest rate,currency and equity products, all of which areexposed to the general and specific marketmovements and changes in the level ofvolatility or market rates or prices such asinterest rates, foreign exchange rates, andequity products.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT172
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/71 - Page
23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)
Risiko tingkat bunga Interest rate risk
Perseroan menyadari adanya perubahanrisiko nilai tukar mata uang asing dan sukubunga yang terjadi akibat fluktuasi mata uangRupiah terhadap Dolar AS, dan suku bungasehingga Perseroan melakukan transaksicross currency swap dan interest rate swapdari suku bunga mengambang menjadi sukubunga tetap dengan tujuan melakukanaktivitas lindung nilai atas ketidakpastian sukubunga dan mata uang asing yang timbul dariketidakpastian arus kas atas pokok danbunga pinjaman dalam mata uang asing.
The Company is aware of the foreignexchange and interest rate risk due to foreignexchange and interest rate fluctuations,therefore the Company entered into crosscurrency swap and interest rate swapcontracts from US Dollar floating rate toRupiah fixed rate in order to hedge the interestrate and foreign exchange uncertainty that willarise from the variability in cash flows arisingfrom principal and interest on the foreigncurrencies borrowings.
Perseroan terekspos risiko tingkat suku bungayang berasal dari perubahan tingkat bungaatas aset dan liabilitas yang dikenakan bunga.Risiko ini dikelola pada umumnya denganmenggunakan interest rate swaps untukmengkonversi pinjaman dengan tingkat bungamengambang menjadi tingkat bunga tetap.
The Company is exposed to interest rate riskthrough the impact of rate changes on interestbearing assets and liabilities. Theseexposures are managed mainly through theuse of interest rate swaps, which have theeconomic effect of converting borrowings fromfloating rate to fixed rate.
Perseroan meminimalisasi eksposur tingkatbunga dengan mengutamakan ketersediaandana yang berimbang sesuai denganPanduan Transaksi/Kontrak Derivatif.
The Company minimalises interest rateexposure with priotizing on matching fundingavailability in compliance with TransactionsGuidelines/Derivative Contract.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset danliabilitas keuangan berbunga Perseroan padanilai tercatat, yang dikategorikan menurutmana yang terlebih dahulu antara tanggalrepricing secara kontraktual (contractualrepricing) atau tanggal jatuh tempo.
The table below summarise the Company’sinterest earning financial assets and interestbearing financial liabilities at carrying amounts,categorised by the earlier of contractualrepricing or maturity dates.
31 Desember/December 2016Variabel/Variable
Bunga tetap/Fixed interest rate
Tidakdikenakan
bunga/Non
interestbearing
Jumlah/Total
Kurangdari
satu tahun/Lessthan
one year
1 - 2tahun/years
2 - 3tahun/years
Lebihdari
3 tahun/Overthan
3 years
Kurangdari
satu tahun/Lessthan
one year
1 - 2tahun/years
2 - 3tahun/years
Lebihdari
3 tahun/Overthan
3 years
ASET ASSETSCash and cash
Kas dan setara kas 1,083,093 - - - - - - - 130 1,083,223 equivalentsPiutang sewa Finance lease
pembiayaan - - - - 1,414,204 516,369 172,992 207 - 2,103,772 receivablesPiutang pembiayaan Consumer financing
konsumen - - - - 1,457,203 611,510 157,146 2,532 - 2,228,391 receivablesAnjak piutang - bersih - - - - 23,178 - - - - 23,178 Factoring - netPembiayaan modal usaha Working Capital Financing
- - - - 921,752 59,374 - - - 981,126 receivablesPiutang lain-lain - - - - - - - - 242,030 242,030 Other receivablesAset lain-lain - - - - - - - - 1,477 1,477 Other assets
Jumlah aset 1,083,093 - - - 3,816,337 1,187,253 330,138 2,739 243,637 6,663,197 Total assets
LIABILITAS LIABILITIESPinjaman yang diterima: Borrowings:
- Rupiah - - - - 65,835 70,080 53,064 - - 188,979 Rupiah -- Dolar AS 549,907 303,970 40,289 - - - - - - 894,166 US Dollar -
UtangObligasi - bersih - - - - 1,554,971 496,875 1,088,831 - - 3,140,677 Bonds payables - net
Medium Term Notes - - - - 650,000 200,000 - - - 850,000 Medium Term NotesUtang lain-lain dan Other payables and
akrual - - - - - - - - 251,981 251,981 accrued expenses
Jumlah liabilitas 549,907 303,970 40,289 - 2,270,806 766,955 1,141,895 - 251,981 5,325,803 Total liabilities
Jumlah selisih penilaian Total interest repricingbunga sebelum derivative 533,186 (303,970) (40,289) - 1,545,531 420,298 (811,757) 2,739 (8,344) 1,337,394 gap before derivative
Derivatif: Derivatives:- Cross currency swap 201,540 - - - (134,360) (67,180) - - - - Cross currency swap -- Interest rate swap 696,430 - - - (418,755) (237,368) (40,307) - - - Interest rate swap -
Jumlah selisih bunga Total interest repricingsetelah derivatif 1,431,156 (303,970) (40,289) - 992,416 115,750 (852,064) 2,739 (8,344) 1,337,394 gap after derivative
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 173
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/72 - Page
23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)
31 Desember/December 2015Variabel/Variable
Bunga tetap/Fixed interest rate
Tidakdikenakan
bunga/Non
interestbearing
Jumlah/Total
Kurangdari
satu tahun/Lessthan
one year
1 - 2tahun/years
2 - 3tahun/years
Lebihdari
3 tahun/Overthan
3 years
Kurangdari
satu tahun/Lessthan
one year
1 - 2tahun/years
2 - 3tahun/years
Lebihdari
3 tahun/Overthan
3 years
ASET ASSETSCash and cash
Kas dan setara kas 1,249,437 - - - - - - - 125 1,249,562 equivalentsPiutang sewa Finance lease
pembiayaan - - - - 2,071,119 1,196,037 205,127 6,751 - 3,479,034 receivablesPiutang pembiayaan Consumer financing
konsumen - - - - 441,996 364,478 28,384 - - 834,858 receivablesAnjak piutang - bersih - - - - 6,490 19,034 - - - 25,524 Factoring - netPembiayaan modal usaha Working Capital Financing
- - - - 852,285 68,244 - - - 920,529 receivablesPiutang lain-lain - - - - - - - - 36,325 36,325 Other receivablesAset lain-lain - - - - - - - - 1,440 1,440 Other assets
Jumlah aset 1,249,437 - - - 3,371,890 1,647,793 233,511 6,751 37,890 6,547,272 Total assets
LIABILITAS LIABILITIESPinjaman yang diterima: Borrowings:
- Rupiah - - - - 45,000 - - - - 45,000 Rupiah -- Dolar AS 698,123 475,927 220,720 - - - - - - 1,394,770 US Dollar -
UtangObligasi - bersih - - - - 384,709 1,000,000 500,000 - - 1,884,709 Bonds payables - net
Medium Term Notes - - - - 699,992 650,000 300,000 - - 1,649,992 Medium Term NotesUtang kepada Account payable
pemasok - - - - - - - - - - to supllierUtang lain-lain dan Other payables and
akrual - - - - - - - - 281,282 281,282 accrued expenses
Jumlah liabilitas 698,123 475,927 220,720 - 1,129,701 1,650,000 800,000 - 281,282 5,255,753 Total liabilities
Jumlah selisih penilaian Total interest repricingbunga sebelum derivative 551,314 (475,927) (220,720) - 2,242,189 (2,207) (566,489) 6,751 (243,392) 1,291,519 gap before derivative
Derivatif: Derivatives:- Cross currency swap 344,875 - - - (344,875) - - - - - Cross currency swap -- Interest rate swap 567,947 - - - (170,138) (276,237) (121,133) (439) - - Interest rate swap -
Jumlah selisih bunga Total interest repricingsetelah derivatif 1,464,136 (475,927) (220,720) - 1,727,176 (278,444) (687,622) 6,312 (243,392) 1,291,519 gap after derivative
Tabel di bawah ini mengikhtisarkansensitivitas laba bersih Perseroan padatanggal 31 Desember 2016 dan 2015 atasperubahan tingkat suku bunga yaitu:
The table below shows the sensitivity of theCompany’s net income to movement ofinterest rates on 31 December 2016 and2015:
Pengaruh terhadap laba bersih/Impact to net income
Peningkatan/Increase by
1%
Penurunan/Decrease by
1%
31 Desember 2016 8,665 (8,665) 31 December 201631 Desember 2015 9,995 (9,995) 31 December 2015
Proyeksi di atas mengasumsikan bahwaperubahan tingkat suku bunga telah terjadipada tanggal posisi keuangan dan telahdiperhitungkan dalam perhitungan eksposuratas risiko tingkat suku bunga baik untukinstrumen keuangan derivatif maupun non-derivatif yang dimiliki pada tanggal tersebut.
The projection assumes that the change ininterest rate had accured at the balance sheetdate and had been applied to the exposure tointerest rate risk for both derivative and non-derivative financial instruments.
Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange risk
Tabel dibawah ini mengikhtisarkan asetkeuangan dan liabilitas keuangan Perseroanterhadap risiko nilai tukar mata uang asing.
The table below summarises the Company’sfinancial assets and liabilities exposure toforeign exchange rate risk.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT174
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/73 - Page
23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)
Risiko nilai tukar mata uang asing(lanjutan)
Foreign exchange risk (continued)
Dolar AS/US Dollar(dalam ribuan/in thousand)
2016 2015
ASET ASSETSKas dan setara kas 1,207 8,612 Cash and cash equivalentsPiutang sewa pembiayaan
- bersih 21,057 56,938 Finance leases receivables- netWorking capital financing
Pembiayaan modal bersih 32,758 33,521 receivables - netBeban dibayar dimuka Prepaid expenses
dan piutang lain-lain 2,773 2,090 and other receivablesAset lain-lain 29 36 Other assets
Jumlah aset 57,824 101,197 Total assets
LIABILITAS LIABILITIESPinjaman yang diterima Borrowings- Pinjaman yang
diterima - kotor 66,833 101,833 Borrowings - gross -- Pinjaman yang di hedge (15,000) (25,000) Hedged borrowings -
Pinjaman yangditerima - bersih 51,833 76,833 Borrowings - net
Utang lain - lain Other payables anddan akrual 2,078 6,197 accrued expenses
Jumlah liabilitas 53,911 83,030 Total liabilities
Bersih 3,913 18,167 Net
Tabel di bawah ini mengikhtisarkansensitivitas laba bersih Perusahaan padatanggal 31 Desember 2016 dan 2015 atasperubahan nilai tukar mata uang asing yaitu:
The table below shows the sensitivity ofCompany’s net income to movement offoreign exchange rates on 31 December 2016and 2015:
Pengaruh terhadap laba bersih/Impact to net income
Peningkatan/Increase by
1%
Penurunan/Decrease by
1%
31 Desember 2016 394 (394) 31 December 201631 Desember 2015 2,506 (2,506) 31 December 2015
Proyeksi di atas mengasumsikan bahwaperubahan nilai tukar mata uang asingbergerak pada jumlah yang sama sehinggatidak mencerminkan perubahan potensialkepada laba atas perubahan beberapa nilaitukar mata uang asing sementara lainnyatidak berubah. Proyeksi juga mengasumsikanbahwa seluruh variabel lainnya adalahkonstan dan berdasarkan tanggal pelaporanyang konstan serta seluruh posisi hinggajatuh tempo.
The projection assumes that foreign exchangerates move by the same amount and,therefore, do not reflect the potential impact onprofit of some rates changing while othersremain unchanged. The projections alsoassume that all other variables are heldconstant and are based on a constantreporting date position and that all positionsrun to maturity.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 175
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/74 - Page
23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko kredit b. Credit risk
Perseroan menghadapi risiko pembiayaan,terutama berasal dari ketidakmampuannasabah untuk membayar kembalipembiayaan yang diberikan. Risiko ini terjadijika kelayakan nasabah dan piutangpembiayaan tidak dikelola dengan baik.Perseroan menerapkan kebijakan pemberiankredit berdasarkan prinsip kehati-hatian,melakukan pengawasan portofolio kreditsecara berkesinambungan dan melakukanpengelolaan atas penagihan angsuran untukmeminimalisasi risiko kredit.
The Company is exposed to credit riskmainly from the defaulting customers.Improper assessment on customer’s creditworthiness and collection management willtrigger the credit risk. The Company appliesprudent credit acceptance policies, performongoing credit portfolio monitoring as well asmanaging the collection of customerfinancing receivables in order to minimisethe credit risk exposure.
Pengukuran risiko kredit Credit risk measurement
Estimasi terhadap eksposur kredit adalahproses yang kompleks dan memerlukanpenggunaan model, dimana nilai dari suatuproduk bervariasi tergantung denganperubahan pada variabel-variabel pasar, aruskas masa depan dan rentang waktu. Penilaianrisiko kredit atas suatu portofolio asetmemerlukan estimasi-estimasi, sepertikemungkinan terjadinya wanprestasi, rasiokerugian dan korelasi wanprestasi antarrekanan.
The estimation of credit exposure is complexand requires the use of models, as the valueof a product varies with changes in marketvariables, expected cash flows and thepassage of time. The assessment of credit riskof a portfolio of assets entails furtherestimations as to the likelihood of defaultsoccurring, of the associated loss ratios and ofdefault correlations between counterparties.
Perseroan telah mengembangkan modeluntuk mendukung kuantifikasi dari risikokredit. Model peringkat dan skor ini digunakanuntuk keseluruhan portofolio kredit utama danmembentuk basis untuk mengukur risikowanprestasi. Dalam mengukur risiko kredituntuk kredit yang diberikan, Perseroanmempertimbangkan tiga komponen: (i)‘probability of default’ (PD) klien ataucounterpart atas liabilitas kontraktualnya; (ii)eksposur terkini pada rekanan dankemungkinan perkembangan masa depan,yang akan digunakan Perseroan untukmendapatkan ‘exposure at default’ (EAD) dan(iii) kemungkinan rasio pemulihan atasliabilitas yang telah wanprestasi (‘loss givendefault’) (LGD). Model ini ditelaah secara rutinuntuk memonitor tingkat akurasi model, relatifterhadap kinerja aktual dan diubah jikadiperlukan untuk mengoptimalisasikeefektivitasannya.
The Company has developed models tosupport the quantification of the credit risk.These rating and scoring models are in use forall key credit portfolios and form the basis formeasuring default risks. In measuring creditrisk of loans, the Company considers threecomponents: (i) the ‘probability of default’ (PD)by the client or counterparty on its contractualobligations; (ii) current exposures to thecounterparty and its likely future development,from which the Company derive the ‘exposureat default’ (EAD); and (iii) the likely recoveryratio on the defaulted obligations (the ‘lossgiven default’) (LGD). The models arereviewed regularly to monitor their robustnessrelative to actual performance and amendedas necessary to optimise their effectiveness.
EAD dihitung berdasarkan jumlah terhutangyang Perseroan harapkan pada saatwanprestasi terjadi. LGD merupakanekspektasi Perseroan atas besarnya kerugiandari suatu klaim pada saat wanprestasiterjadi. Hal ini dinyatakan dalam persentasekerugian per unit dari suatu eksposur. Lossgiven default biasanya bervariasi sesuaidengan tipe counterpart, jenis dan senioritasdari klaim dan ketersediaan agunan ataupendukung kredit lainnya.
EAD is based on the amounts the Companyexpect to be owed at the time of the defaultoccur. LGD represents the Company’sexpectation of the extent of loss on a claimshould default occur. It is expressed aspercentage loss per unit of exposure. Lossgiven default typically varies by the type ofcounterparty, type and seniority of claim andavailability of collateral or other credit support.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT176
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/75 - Page
23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)
Konsentrasi risiko asset keuangan
Perseroan menerapkan berbagai kebijakandan praktik untuk memitigasi risiko kredit.Praktik yang umum dilakukan adalah denganmeminta agunan sebagai uang muka jaminan.Perseroan menerapkan berbagai panduanatas jenis-jenis agunan yang dapat diterimadalam rangka memitigasi risiko kredit.
Risk concentrating of financial assets
The Company employs a range of policies andpractices to mitigate credit risk. The mosttraditional of these is the taking of security forfunds advances, which is common practice.The Company implements guidelines on theacceptability of specific classes of collateral orcredit risk mitigation.
Tabel berikut adalah eksposur maksimumterhadap risiko kredit untuk instrumenkeuangan pada laporan posisi keuangan,tanpa memperhitungkan agunan yang dimilikiatau pengembangan kredit lainnya dankonsentrasi risiko kredit yang dimilikiPerseroan:
The following table presents the Company’smaximum exposure to credit risk of onbalance sheet financial instrument, withouttaking into account of any collateral held orother credit enhancement and riskconcentration of the Company:
31 Desember/December 2016Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration Maksimum
eksposur/Maximumexposure
Pertambangan/Mining
Perkebunan/Agro
Kehutanan/Forestry
Konstruksi/Construction
Lain-lain/Others
Cash andKas dan setara kas - - - - 1,083,223 1,083,223 cash equivalentsPiutang sewa Finance lease
pembiayaan 1,196,769 347,519 457,012 188,669 118,979 2,308,948 receivablesPiutang pembiayaan Consumer financing
konsumen 3,475 - - 365 2,225,125 2,228,965 receivablesTagihan anjak piutang - - - - 23,636 23,636 Factoring receivablesPembiayaan Modal Usaha 804,084 - 16,671 82,917 106,775 1,010,447 Working capital facilityPiutang lain-lain - - - - 242,030 242,030 Other receivablesAset derivatif - - - - 6,849 6,849 Derivative assetsAset lain-lain - - - - 1,477 1,477 Other assets
Jumlah 2,004,328 347,519 473,683 271,951 3,808,094 6,905,575 Total
Dikurangi: Less:Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai (235,529) impairment losses
Jumlah – bersih 6,670,046 Total - net
31 Desember/December 2015Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration Maksimum
eksposur/Maximumexposure
Pertambangan/Mining
Perkebunan/Agro
Kehutanan/Forestry
Konstruksi/Construction
Lain-lain/Others
Cash andKas dan setara kas - - - - 1,249,562 1,249,562 cash equivalentsPiutang sewa Finance lease
pembiayaan 1,950,945 674,016 629,608 331,354 162,429 3,748,352 receivablesPiutang pembiayaan Consumer financing
konsumen 5,009 107 519 2,525 827,278 835,438 receivablesTagihan anjak piutang 3,623 - 7,480 - 15,410 26,513 Factoring receivablesPembiayaan Modal Usaha 610,497 1,880 5,247 47,328 286,664 951,616 Working capital facilityPiutang lain-lain - - - - 36,325 36,325 Other receivablesAset derivatif - - - - 26,582 26,582 Derivative assetsAset lain-lain - - - - 1,440 1,440 Other assets
Jumlah 2,570,074 676,003 642,854 381,207 2,605,690 6,875,828 Total
Dikurangi: Less:Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai (301,974) impairment losses
Jumlah – bersih 6,573,854 Total - net
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 177
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/76 - Page
23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan (lanjutan) Risk concentrating of financial assets(continued)
Manajemen percaya akan kemampuannyauntuk mengendalikan dan memeliharaeksposur risiko kredit pada tingkat yangminimum berdasarkan hal-hal sebagai berikut:- Perseroan telah membentuk penyisihan
kerugian penurunan nilai yang memadaiuntuk menutupi kemungkinan kerugianatas tidak tertagihnya piutang tersebutberdasarkan data historis kerugian yangada.
- Sewa pembiayaan dan pembiayaankonsumen, yang merupakan portofolioterbesar dilindungi dengan jaminan yangmencukupi.
Management is confident in its ability tocontinue to control and sustain minimalexposure of credit risk to the Company basedon the following:- The Company have provided sufficient
allowance for impairment losses to coverincurred losses arising from uncollectiblereceivables based on existing historicalloss.
- Direct finance leases and consumerfinancing, which represent the biggestportfolio, are secured by sufficientcollaterals.
Berdasarkan kualitas aset keuangan
Termasuk dalam sewa pembiayaan danpembiayaan konsumen adalah pembiayaanberdasarkan perjanjian dengan PT UnitedTractors Tbk (“UT”) (lihat Catatan 25).Fasilitas tersebut terbagi atas risiko yangditanggung oleh masing-masing pihak dengankesepakatan bersama apabila pelangganmengalami gagal bayar. Per 31 Desember2016, total pembiayaan dimana UT akanmenanggung seluruh risiko kerugian darikewajiban pelanggan adalah Rp 714.643(2015: Rp 1.136.112).
Based on quality of financial assets
Included in direct finance leases andconsumer financing are financing based onagreement with PT United Tractors Tbk (“UT”)(see Note 25). Those facilities are divided intorisk that will be addressed by each party in theevent the customer become default. As at 31December 2016, total financing for facilitywhere UT will bear the whole risk of loss fromunpaid customer obligation are Rp 714,643(2015: Rp 1,136,112).
31 Desember/December 2016Belum jatuh Telah jatuhtempo atau tempo
tidak mengalami tetapi tidakpenurunan nilai/ mengalami
Neither past penurunan nilai/ Mengalamidue nor Past due but penurunan nilai/ Jumlah/Impaired not impaired Impaired Total
Kas dan setara kas 1,083,223 - - 1,083,223 Cash and cash equivalentsPiutang sewa Finance lease
pembiayaan - bersih receivables - net- Pertambangan 606,324 254,779 335,666 1,196,769 Mining -- Bukan pertambangan 759,510 251,166 101,503 1,112,179 Non Mining -
Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - bersih receivables - net- Pertambangan 339 2,380 756 3,475 Mining -- Bukan pertambangan 2,225,490 - - 2,225,490 Non Mining -
Tagihan anjak piutang - bersih Factoring receivables - net- Pertambangan - - - - Mining -- Bukan pertambangan 23,636 - - 23,636 Non Mining -
Pembiayaan modal usaha - bersih Working Capital Facility - net- Pertambangan 759,735 44,349 - 804,084 Mining -- Bukan pertambangan 206,363 - - 206,363 Non Mining -
Piutang lain-lain 132,030 110,000 - 242,030 Other receivablesAset derivatif 6,849 - - 6,849 Derivative assetsAset lain-lain 1,477 - - 1,477 Other assets
Jumlah 5,804,976 662,674 437,925 6,905,575 Total
Dikurangi: Less:Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai (235,529) impairment losses
Jumlah bersih 6,670,046 Derivative assets
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT178
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/77 - Page
23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)
Berdasarkan kualitas aset keuangan(lanjutan)
Based on quality of financial assets(continued)
31 Desember/December 2015Belum jatuh Telah jatuhtempo atau tempo
tidak mengalami tetapi tidakpenurunan nilai/ mengalami
Neither past penurunan nilai/ Mengalamidue nor Past due but penurunan nilai/ Jumlah/Impaired not impaired Impaired Total
Kas dan setara kas 1,249,562 - - 1,249,562 Cash and cash equivalentsPiutang sewa Finance lease
pembiayaan - bersih receivables - net- Pertambangan 944,333 554,710 451,902 1,950,945 Mining -- Bukan pertambangan 1,241,071 457,452 98,884 1,797,407 Non Mining -
Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - bersih receivables - net- Pertambangan 1,449 2,804 756 5,009 Mining -- Bukan pertambangan 830,143 286 - 830,429 Non Mining -
Tagihan anjak piutang - bersih Factoring receivables - net- Pertambangan - 3,623 - 3,623 Mining -- Bukan pertambangan 22,890 - - 22,890 Non Mining -
Pembiayaan modal usaha - bersih Working Capital Facility - net- Pertambangan 610,497 - - 610,497 Mining -- Bukan pertambangan 341,119 - - 341,119 Non Mining -
Piutang lain-lain 36,324 - - 36,324 Other receivablesAset derivatif 26,582 - - 26,582 Derivative assetsAset lain-lain 1,440 - - 1,440 Other assets
Jumlah 5,305,410 1,018,875 551,542 6,875,827 Total
Dikurangi: Less:Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai (301,974) impairment losses
Jumlah bersih 6,573,853 Derivative assets
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,rincian kualitas aset keuangan yang belumjatuh tempo atau tidak mengalami penurunannilai berdasarkan pengelolaan internalsebagai berikut:
The quality of financial assets that are “neitherpast due nor impaired” as at31 December 2016 and 2015 can beassessed by reference to the internalmonitoring as follows:
31 Desember/December 2016Pernah mengalami
tunggakan/Baik/ Has overdue Jumlah/Good history Total
Kas dan setara kas 1,083,223 - 1,083,223 Cash and cash equivalentsPiutang sewa Finance lease
pembiayaan - bersih receivables - net- Pertambangan 123,158 483,166 606,324 Mining -- Bukan Pertambangan 479,240 280,270 759,510 Non Mining -
Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - bersih receivables - net- Pertambangan - 339 339 Mining -- Bukan Pertambangan 2,225,192 298 2,225,490 Non Mining -
Tagihan anjak piutang Factoring receivables - net- Bukan Pertambangan 23,636 - 23,636 Non Mining -
Pembiayaan modal usaha - bersih Working Capital Facility - net- Pertambangan 741,793 17,942 759,735 Mining -- Bukan Pertambangan 201,782 4,581 206,363 Non Mining -
Piutang lain-lain 132,030 110,000 242,030 Other receivablesAset derivatif 6,849 - 6,849 Derivative assetsAset lain-lain 1,477 - 1,477 Other assets
5,018,380 896,596 5,914,976
31 Desember/December 2015Pernah mengalami
tunggakan/Baik/ Has overdue Jumlah/Good history Total
Kas dan setara kas 1,249,562 - 1,249,562 Cash and cash equivalentsPiutang sewa Finance lease
pembiayaan - bersih receivables - net- Pertambangan 204,023 740,310 944,333 Mining -- Bukan Pertambangan 591,150 649,921 1,241,071 Non Mining -
Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - bersih receivables - net- Pertambangan - 1,449 1,449 Mining -- Bukan Pertambangan 829,397 746 830,143 Non Mining -
Tagihan anjak piutang Factoring receivables - net- Bukan Pertambangan 22,890 - 22,890 Non Mining -
Pembiayaan modal usaha - bersih Working Capital Facility - net- Pertambangan 610,497 - 610,497 Mining -- Bukan Pertambangan 341,119 - 341,119 Non Mining -
Piutang lain-lain 36,325 - 36,325 Other receivablesAset derivatif 26,582 - 26,582 Derivative assetsAset lain-lain 1,440 - 1,440 Other assets
3,912,985 1,392,426 5,305,411
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 179
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/78 - Page
23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)
Berdasarkan kualitas aset keuangan(lanjutan)
Based on quality of financial assets(continued)
- BaikTerdapat keyakinan tinggi bahwa asetseluruhnya dapat diterima kembaliberdasarkan kondisi saat ini dan tidakterdapat permasalahan saat ini;
- GoodThere is a high likelihood of the assetsbeing recovered in full based on currentconditions and there is no immediateconcern;
- Pernah mengalami tunggakanTerdapat indikasi kemungkinan bahwacounterparty tidak dapat melakukanpembayaran ketika jatuh tempo karenaadanya pengalaman tunggakan di masalalu. Hal ini dimonitor oleh manajemen.
- Has overdue historyThere is some indication of possibility ofcounterparty not being able to makepayments when due because there wasa history of late payments in the past.This is being monitored bymanagement.
Analisis umur piutang pembiayaan konsumendan sewa pembiayaan yang diberikan yangtelah jatuh tempo tetapi tidak mengalamipenurunan nilai pada tanggal 31 Desember2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
An aging analysis of consumer financing andfinancing lease receivable that are “past duebut not impaired” on 31 December 2016 and2015 is set out below:
31 Desember/December 2016
Piutang sewa pembiayaan - bersih/Finance lease receivables - net
Piutang pembiayaan konsumen –bersih/
Consumer financing receivables -net
Pembiayaan modalusaha – bersih/
Working capital facility - net Maksimumeksposur/Maximumexposure
Pertambangan/Mining
BukanPertambangan/
Non miningPertambangan/
Mining
BukanPertambangan/
Non miningPertambangan/
Mining
BukanPertambangan/
Non mining
1 - 30 hari 92,364 74,520 2,380 - 15,841 - 185,105 1 - 30 days31 - 60 hari 80,190 151,931 - - 23,127 - 255,248 31 - 60 days61 - 90 hari 82,225 24,715 - - 5,381 - 112,321 61 - 90 days> 90 hari - - - - - - - > 90 days
Jumlah 254,779 251,166 2,380 - 44,349 - 522,674 Total
31 Desember/December 2015
Piutang sewa pembiayaan - bersih/Finance lease receivables - net
Piutang pembiayaan konsumen –bersih/
Consumer financing receivables -net
Pembiayaan modalusaha – bersih/
Working capital facility - net Maksimumeksposur/Maximumexposure
Pertambangan/Mining
BukanPertambangan/
Non miningPertambangan/
Mining
BukanPertambangan/
Non miningPertambangan/
Mining
BukanPertambangan/
Non mining
1 - 30 hari 240,363 138,862 - - - - 379,225 1 - 30 days31 - 60 hari 216,742 258,844 2,804 286 - - 478,676 31 - 60 days61 - 90 hari 45,366 46,598 - - - - 91,964 61 - 90 days> 90 hari 52,239 13,148 - - - - 65,387 > 90 days
Jumlah 554,710 457,452 2,804 286 - - 1,015,252 Total
Berikut ini merupakan analisis jumlah brutodan kerugian penurunan nilai terkait atas asetyang mengalami penurunan nilai:
Set out below is an analysis of the gross andrelated allowance for impairment lossesaround of impaired assets:
31 Desember/December 2016Investasi bersih dalam sewa
pembiayaan - bersih/Net investment in direct finance
leases - net
Piutang pembiayaan konsumen– bersih/
Consumer financingreceivables - net Maksimum
eksposur/Maximumexposure
Pertambangan/Mining
BukanPertambangan/
Non miningPertambangan/
Mining
BukanPertambangan
/Non mining
31 - 60 hari 314,648 91,933 756 - 407,337 31 - 60 dayslebih dari 60 hari 21,018 9,571 - - 30,589 over 60 days
Jumlah 335,666 101,504 756 - 437,926 TotalDikurangi: Less:
Penyisihan kerugian Allowance for Impairmentpenurunan nilai (186,403) losses
Jumlah bersih 251,523 Total
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT180
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/79 - Page
23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)
Berdasarkan kualitas aset keuangan(lanjutan)
Based on quality of financial assets(continued)
Berikut ini merupakan analisis jumlah brutodan kerugian penurunan nilai terkait atas asetyang mengalami penurunan nilai: (lanjutan)
Set out below is an analysis of the gross andrelated allowance for impairment lossesaround of impaired assets: (continued)
31 Desember/December 2015Investasi bersih dalam sewa
pembiayaan - bersih/Net investment in direct finance
leases - net
Piutang pembiayaan konsumen– bersih/
Consumer financingreceivables - net Maksimum
eksposur/Maximumexposure
Pertambangan/Mining
BukanPertambangan/
Non miningPertambangan/
Mining
BukanPertambangan
/Non mining
31 - 60 hari 449,563 84,698 756 - 535,017 31 - 60 dayslebih dari 60 hari 2,339 14,186 - - 16,525 over 60 days
Jumlah 451,902 98,884 756 - 551,542 TotalDikurangi: Less:
Penyisihan kerugian Allowance for Impairmentpenurunan nilai (269,898) losses
Jumlah bersih 281,644 Total
Berikut ini merupakan perubahan penyisihankerugian penurunan nilai secara individual:
Set out below is movements of the allowance forindividual impairment losses are as follows:
31 Desember/December 2016
Piutang sewapembiayaan/Finance lease
receivables
Piutangpembiayaankonsumen/Consumerfinancing
receivablesSaldo awal (269,318) (580) Beginning balance(Penambahan)/pembalikan (11,560) 6 (Additions)/reversalPenghapusan 75,702 - Write off
(205,176) (574)
31 Desember/December 2015
Piutang sewapembiayaan/Finance lease
receivables
Piutangpembiayaankonsumen/Consumerfinancing
receivablesSaldo awal (296,614) (198) Beginning balancePenambahan (108,963) (955) AdditionsPenghapusan 136,259 573 Write off
(269,318) (580)
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 181
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/80 - Page
23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk
Risiko likuiditas timbul jika Perseroanmengalami kesulitan dalam mendapatkansumber pendanaan. Risiko likuiditas dapatjuga berupa ketidaksesuaian atas jangkawaktu sumber dana yang dimiliki denganjangka waktu pembiayaan. Perseroanmelakukan evaluasi dan menelaah strukturlaporan posisi keuangan dan melakukananalisis serta pengukuran risiko likuiditas.
Liquidity risk arises in situations where theCompany has difficulties in obtainingfunding. Liquidity risk also arises fromsituations in which the Company has amismatch between the maturity of its fundingand the maturity of its consumer financingreceivables. The Company evaluates andreviews its balance sheet structure, byanalysing and measuring liquidity risk.
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikaninformasi mengenai perkiraan jatuh tempodari liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kasyang undiscounted pada tanggal31 Desember 2016.
The maturity table below provide informationabout maturities on a contractualundiscounted cash flows of liabilities on31 December 2016.
31 Desember/December 2016
Kurang darisatu tahun/Less thanone year
1 - 2tahun/years
2 - 3 tahun/years
Lebih dari 3tahun/
Over than 3years
Jumlah/Total
LIABILITAS LIABILITIESPinjaman bank 636,161 386,545 96,290 - 1,118,996 Bank loansUtang obligasi 1,702,484 592,941 1,145,148 - 3,440,573 BondsMedium Term Notes 671,436 206,596 - - 878,032 Medium Term Notes
Jumlah liabilitas 3,010,081 1,186,082 1,241,438 - 5,473,601 Total liabilities
Instrumen derivatif (142,726) (66,276) 159 - (208,843) Derivative instrument
31 Desember/December 2015
Kurang darisatu tahun/Less thanone year
1 - 2tahun/years
2 - 3 tahun/years
Lebih dari 3tahun/
Over than 3years
Jumlah/Total
LIABILITAS LIABILITIESPinjaman bank 741,269 519,361 222,385 - 1,483,015 Bank loansUtang obligasi 571,592 1,178,250 547,000 - 2,296,842 BondsMedium Term Notes 785,813 686,563 309,750 - 1,782,126 Medium Term Notes
Jumlah liabilitas 2,098,674 2,384,174 1,079,135 - 5,561,983 Total liabilities
Instrumen derivatif (19,419) (7,661) 1,277 - (25,803) Derivative instrument
d. Risiko permodalan d. Capital risk
Tujuan Perseroan dalam mengelolapermodalannya adalah untuk menjagakelangsungan usaha Perseroan untuk dapatmemberikan hasil kepada pemegang sahamdan manfaat kepada stakeholders lainnya danmemelihara optimalisasi struktur permodalanuntuk mengurangi biaya modal (cost ofcapital).
The Company’s objectives when managingcapital are to safeguard the Company’s abilityto continue as a going concern in order toprovide returns for shareholders and benefitsfor other stakeholders and to maintain anoptimal capital structure to reduce the cost ofcapital.
Dalam rangka memelihara ataumenyesuaikan struktur permodalan,Perseroan dapat menyesuaikan jumlahdividen yang dibayarkan kepada pemegangsaham, imbal hasil modal kepada pemegangsaham atau menerbitkan saham baru untukmengurangi pinjaman.
In order to maintain or adjust the capitalstructure, the Company may adjust theamount of dividends paid to shareholders,return capital to shareholders or issue newshares to reduce debt.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT182
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/81 - Page
23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
d. Risiko permodalan (lanjutan) d. Capital risk (continued)
Konsisten dengan pelaku industri lainnya,Perseroan memonitor permodalanberdasarkan gearing ratio. Ratio ini dihitungdari pinjaman (termasuk liabilitas obligasi danMedium Term Notes) dibagi dengan jumlahmodal (setelah dikurangi dengan cadanganlindung nilai arus kas). Jumlah modal diambildari ekuitas yang tercantum dalam laporanposisi keuangan.
Consistent with others in the industry, theCompany monitors capital on the basis of thegearing ratio. This ratio is calculated as debt(including bonds payable and Medium TermNotes) divided by total capital (after deductedby cash flows hedge reserves). Total capital iscalculated as ‘equity’ as shown in thestatements of financial position.
Berdasarkan peraturan yang berlaku, jumlahmaksimum gearing ratio adalah sebesar 10kali dari total modal.
Based on the prevailing regulation, themaximum gearing ratio is 10 times from totalcapital.
2016 2015
Pinjaman Debt:- Pinjaman yang diterima 1,087,145 1,449,791 Borrowings -- Utang obligasi 3,150,000 1,891,000 Bonds payable -- Medium Term Notes 850,000 1,650,000 Medium Term Notes -
Jumlah pinjaman 5,087,145 4,990,791 Total debt
Jumlah modal 1,443,743 1,408,076 Total capital
Gearing ratio 3,5 kali/times 3,5 kali/times Gearing ratio
e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan e. Fair value of financial assets andliabilities
Aset dan liabilitas keuangan yang diukur padanilai wajar menggunakan hierarki nilai wajarsebagai berikut:
Financial assets and liabilities measured at fairvalue using the fair value hierarchy as follows:
a. Tingkat 1Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalampasar aktif untuk aset atau liabilitas yangidentik;
a. Level 1Quoted prices (unadjusted) in activemarkets for identical assets or liabilities;
b. Tingkat 2Input selain harga kuotasian yangtermasuk dalam tingkat 1 yang dapatdiobservasi untuk aset atau liabilitas, baiksecara langsung (misalnya harga) maupuntidak langsung (misalnya derivasi harga);dan
b. Level 2Inputs other than quoted prices includedwithin level 1 that are observable for theassets or liabilities, either directly (thatis, as prices) or indirectly (that is,derived from prices); and
c. Tingkat 3Input untuk aset atau liabilitas yang bukanberdasarkan data pasar yang dapatdiobservasi (input yang tidak dapatdiobservasi).
c. Level 3Inputs for the assets or liabilities that arenot based on observable market data(unobservable inputs).
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 183
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/82 - Page
23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan(lanjutan)
e. Fair value of financial assets andliabilities (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,aset dan liabilitas keuangan yang diukur padanilai wajar diukur dengan menggunakanhierarki nilai wajar sebagai berikut:
As at 31 December 2016 and 2015, financialassets and liabilities measured at fair valuebased on the following fair value hierarchy:
31 Desember/December 2016Nilai tercatat/
Carrying Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/Value Level1 Level 2 Level 3 Fair value
Aset AssetsAset derivatif 6,849 - 6,849 - 6,849 Derivative assetsLiabilitas LiabilitiesLiabilitas derivatif 8 - 8 - 8 Derivative liabilities
31 Desember/December 2015Nilai tercatat/
Carrying Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/Value Level1 Level 2 Level 3 Fair value
Aset AssetsAset derivatif 26,582 - 26,582 - 26,582 Derivative assetsLiabilitas LiabilitiesLiabilitas derivatif 1,922 - 1,922 - 1,922 Derivative liabilities
Tabel di bawah ini menggambarkan nilaitercatat dan nilai wajar dari instrumenkeuangan yang tidak diukur dalam nilai wajaryang tersaji di laporan posisi keuanganPerseroan:
The table below sets out the carrying amountsand fair value of those financial instrumentswhich are not measured at fair value on theCompany’s statements of financial positions:
31 Desember/December 2016Nilai tercatat/
Carrying valueNilai wajar/Fair value
Aset keuangan: Financial assets:Kas dan setara kas 1,193,223 1,193,223 Cash and cash equivalentsPiutang sewa Finance lease
pembiayaan - bersih 2,396,006 2,132,896 receivables - netPiutang pembiayaan Consumer financing
konsumen - bersih 2,571,240 2,243,589 receivables - netAnjak piutang - bersih 24,058 21,832 Factoring - netFasilitas modal
usaha – bersih 1,232,242 1,135,638 Working capital - netPiutang lain-lain 248,480 239,376 Other receivables
Liabilitas keuangan: Financial liabilities:Pinjaman yang diterima
- bersih 1,083,144 1,036,012 Borrowings - netUtang Obligasi - bersih 3,150,000 3,146,531 Bonds payable - netMedium Term Notes Medium Term Notes -
- bersih 850,000 811,824 netBiaya akrual dan Accrued expenses
utang lain-lain 252,352 252,352 and other liabilities
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT184
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/83 - Page
23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan(lanjutan)
e. Fair value of financial assets andliabilities (continued)
31 Desember/December 2015Nilai tercatat/
Carrying valueNilai wajar/Fair value
Aset keuangan: Financial assets:Kas dan setara kas 1,249,562 1,249,562 Cash and cash equivalentsPiutang sewa Finance lease
pembiayaan - bersih 3,479,034 3,246,586 receivables - netPiutang pembiayaan Consumer financing
konsumen - bersih 834,858 758,884 receivables - netAnjak piutang - bersih 25,524 19,445 Factoring - netFasilitas modal
usaha - bersih 920,529 907,709 Working capital - netPiutang lain-lain 42,462 41,349 Other receivables
Liabilitas keuangan: Financial liabilities:Pinjaman yang diterima
- bersih 1,439,770 1,438,848 Borrowings - netUtang Obligasi - bersih 1,884,709 1,870,609 Bonds payable - netMedium Term Notes Medium Term Notes -
- bersih 1,649,992 1,641,043 netBiaya akrual dan Accrued expenses
utang lain-lain 251,981 251,981 and other liabilities
Kas dan setara kas Cash & cash equivalents
Estimasi nilai wajar dari kas dan setara kasdikarenakan jatuh temponya di bawah satutahun, nilai tercatat merupakan perkiraanyang layak atas nilai wajarnya.
For estimated fair value of cash and cashequivalent, since the maturity is below oneyear, the carrying value is a reasonableapproximation of fair value.
Piutang sewa pembiayaan, piutangpembiayaan konsumen, anjak piutang, danpembiayaan modal usaha
Direct financing lease receivables,consumer financing receivables, factoring,and working capital financing receivables
Nilai wajar dari piutang sewa pembiayaan,piutang pembiayaan konsumen, anjakpiutang, dan pembiayaan modal usahadiestimasi menggunakan diskonto arus kas,dengan mengacu pada rata-rata tertimbangdari tingkat suku bunga pasar yang diberikanPerseroan untuk aset keuangan yang memilikikarakteristik yang sama dengan asetkeuangan tersebut pada tanggal laporanposisi keuangan (tingkat 3 – hierarki nilaiwajar).
The fair value of direct financing receivables,consumer financing receivables, factoring, andworking capital financing receivables areestimated by using discounted cash flowsapplying weighted average market ratesoffered by the Company at statements offinancial position date for financial assets thathave similar characteristics with the abovementioned financial assets (level 3 – fair valuehierarchy).
Piutang lain-lain Other receivables
Termasuk di dalam piutang lain-lain adalahpiutang karyawan yang nilai wajarnya dinilaimenggunakan tingkat suku bunga yangdigunakan oleh Perusahaan Group Astra(level 3 – hierarki nilai wajar). Sehubungandengan tagihan kepada BTN, nilai tercatatmerupakan perkiraan atas nilai wajarnyabedasarkan kajian dari Direksi atasketertagihan dari nasabah lain yang serupayang diperoleh dari bank lain (tingkat 3 –hierarki nilai wajar).
Included in other receivables are employeeloans which the fair value is estimated byusing interest rate applied by Astra GroupCompany (level 3 – fair value hierarchy). Forreceivable from BTN, the carrying valueapproximate the fair value based on Directors’assessment of similar past customersrecoveries from other banks (level 3 – fairvalue hierarchy).
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 185
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/84 - Page
23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan(lanjutan)
e. Fair value of financial assets andliabilities (continued)
Pinjaman yang diterima dan Medium TermNotes
Borrowings and Medium Term Notes
Nilai wajar dari pinjaman dinilai menggunakandiskonto arus kas berdasarkan tingkat sukubunga efektif yang dikenakan padapemakaian terakhir dalam mata uang masing-masing pinjaman (level 2 – hierarki nilaiwajar).
The fair value of loans are estimated by usingdiscounted cash flows applying the effectiveinterest rate charged by the lenders for the lastutilisation in each currency borrowings (level 2– fair value hierarchy).
Hutang obligasi Bonds payable
Nilai wajar utang obligasi diestimasimenggunakan nilai kuotasi pasar terakhir(level 1 – hierarki nilai wajar).
The fair value of bonds is estimated by usingthe last quoted market price (level 1 – fairvalue hierarchy).
Biaya akrual dan utang lain-lain Accrued expenses and other liabilities
Estimasi nilai wajar dari biaya akrual danutang lain-lain dikarenakan jatuh temponya dibawah satu tahun, nilai tercatat merupakanperkiraan yang layak atas nilai wajarnya.
For estimated fair value of accrued expensesand other payables, since the maturity isbelow one year, the carrying value is areasonable approximation of fair value.
24. LABA PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN 24. BASIC AND DILUTIVE EARNINGS PERSHARE
Laba per saham dasar Basic earnings per share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagilaba bersih pemegang saham dengan rata-ratatertimbang saham biasa yang beredar pada tahunyang bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividingthe net profit attributable to shareholders by theweighted average number of ordinary shares onissue during the year.
2016 2015
Laba bersih yang tersedia Net profit attributable tobagi pemegang saham 80,895 110,450 shareholders
Rata-rata tertimbang saham Weighted average numberbiasa yang beredar(dalam of ordinary share onjutaan) (termasuk dana issue (in million) (includingsetoran modal)* 575 575 capital paid in advance)*
Laba per saham dasar Basic earnings per share(nilai penuh) 141 192 (full amount)
* Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dihitungberdasarkan jumlah saham biasa yang beredar pada posisi tiapakhir bulan sesuai dengan data dari Biro Administrasi Efek
* The weighted average number of ordinary shares on issue iscalculated based on the number of ordinary shares on issue atend of month based on the data from Securities AdministrationBureau.
Laba per saham dilusian Diluted earnings per share
Dalam perhitungan laba bersih per saham dilusianjumlah rata-rata tertimbang jumlah yang beredardisesuaikan dengan asumsi bahwa semua efekberpotensi saham biasa yang sifatnya dilutifdikonversi.
Diluted earnings per share is calculated byadjusting the weighted average number ofordinary shares outstanding to assumeconversion of all potential dilutive ordinary shares.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,Perseroan tidak memiliki potensi saham yangbersifat dilutif.
As at 31 December 2016 and 2015, the Companyhas no dilutive potential shares.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT186
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/85 - Page
25. PERJANJIAN KERJASAMA 25. COOPERATION AGREEMENTS
PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk
Pada tanggal 25 Maret 2009, Perseroanmengadakan perjanjian Pelaksanaan JasaLayanan Pengambilan Post and Dated Cheque(PDC) dengan PT Bank Permata Tbk. Perjanjianini akan berakhir apabila terdapat penghentiandari salah satu pihak secara tertulis.
On 25 March 2009, the Company entered into aPost Date Cheque (PDC) Intake ServiceAgreement with PT Bank Permata Tbk. Thisagreement will be expired if one of the partyterminate this agreement through a writtennotification.
Pada tanggal 28 Mei 2009, Perseroanmengadakan perjanjian pembiayaan bersamawithout recourse dengan PT Bank Permata Tbkdan telah dilakukan perubahan pada tanggal27 April 2012. Perjanjian ini akan berakhir apabilaterdapat penghentian dari salah satu pihak secaratertulis.
Pada tanggal 28 Juni 2010, Perseroanmengadakan perjanjian kerjasama layanan produkperbankan berupa Virtual Account dengan PTBank Permata, Tbk. Perjanjian ini akan berakhirapabila terdapat penghentian dari salah satu pihaksecara tertulis.
Pada tanggal 01 Mei 2013, Perseroanmengadakan Perjanjian Kerjasama PenggunaanLayanan Bank untuk melakukan TransaksiPembayaran Masal dengan PT Bank Permata,Tbk. Perjanjian ini akan berakhir apabila terdapatpenghentian dari salah satu pihak secara tertulis.
On 28 May 2009, the Company entered into awithout recourse joint financing agreement withPT Bank Permata Tbk and amended on 27 April2012. This agreement will be expired if one of theparty terminate this agreement through a writtennotification.
On 28 June 2010, the Company entered intoVirtual Account Services agreement with PT BankPermata, Tbk. This agreement will be expired ifone of the party terminate this agreement througha written notification.
On 01 May 2013, the Company entered intoMass Payment Transactions with PT BankPermata, Tbk. This agreement will be expired ifone of the party terminate this agreement througha written notification.
PT Komatsu Astra Finance (KAF) PT Komatsu Astra Finance (KAF)
Pada tanggal 20 Juli 2010, Perseroanmengadakan perjanjian pembiayaan bersamawithout recourse dengan PT Komatsu AstraFinance (KAF) dan telah dilakukan perubahanperjanjian pada tanggal 19 Agustus 2011 dankemudian diubah kembali pada tanggal 15 Mei2012. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika adapenghentian dari salah satu pihak secara tertulis.
On 20 July 2010, the Company entered into awithout recourse joint financing agreement withPT Komatsu Astra Finance (KAF) and amendedon 19 August 2011 and 15 May 2012. Thisagreement will be expired if one of the partyterminate this agreement through a writtennotification.
Pada tanggal 11 Mei 2015, Perseroanmengadakan perjanjian kerjasama denganPT United Tractors Tbk (UT) untuk memberikanfasilitas pembiayaan yang menarik dan kompetitifkepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G 500dan telah dilakukan perubahan dengan AddendumPertama perjanjian pada tanggal 4 Januari 2016dan kemudian diubah kembali dengan AddendumKedua perjanjian tertanggal 26 Juli 2016.Perjanjian ini akan berakhir sampai jika adapenghentian dari salah satu pihak secara tertulis.
On 11 May 2015, the Company entered into acooperation agreement with PT United TractorsTbk (UT) to provide a financing facility of heavyequipments in the form of G 500 Facility and itsFirst Amendment on 4 January 2016 then itsSecond Amendment on 26 July 2016. Thisagreement will be expired if one of the partyterminate this agreement through a writtennotification.
Pada tanggal 16 September 2015, Perseroanmengadakan perjanjian kerjasama denganPT United Tractors Tbk (UT) untuk memberikanfasilitas pembiayaan yang menarik dan kompetitifkepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G 75dan telah dilakukan perubahan dengan AddendumPertama perjanjian pada tanggal 26 Juli 2016.Perjanjian ini akan berakhir sampai jika adapenghentian dari salah satu pihak secara tertulis.
On 16 September 2015, the Company enteredinto a cooperation agreement with PT UnitedTractors Tbk (UT) to provide a financing facility ofheavy equipments in the form of G 75 Facility andits First Amendment on 26 July 2016.. Thisagreement will be expired if one of the partyterminate this agreement through a writtennotification.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 187
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/86 - Page
25. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 25. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT United Tractors Tbk (lanjutan) PT United Tractors Tbk (continued)
Pada tanggal 23 Oktober 2015, Perseroanmengadakan perjanjian kerjasama denganPT United Tractors Tbk (UT) untuk memberikanfasilitas pembiayaan yang menarik dan kompetitifkepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G 10dan telah dilakukan perubahan dengan AddendumPertama perjanjian pada tanggal 26 Juli 2016.Perjanjian ini akan berakhir sampai jika adapenghentian dari salah satu pihak secara tertulis.
Pada tanggal 12 Mei 2016, Perseroanmengadakan perjanjian kerjasama denganPT United Tractors Tbk (UT) untuk memberikanfasilitas pembiayaan yang menarik dan kompetitifkepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G 16.Perjanjian ini akan berakhir sampai jika adapenghentian dari salah satu pihak secara tertulis.
On 23 October 2015, the Company entered into acooperation agreement with PT United TractorsTbk (UT) to provide a financing facility of heavyequipments in the form of G 10 Facility and itsFirst Amendment on 26 July 2016. Thisagreement will be expired if one of the partyterminate this agreement through a writtennotification.
On 12 May 2016, the Company entered into acooperation agreement with PT United TractorsTbk (UT) to provide a financing facility of heavyequipments in the form of G 16 Facility. Thisagreement will be expired if one of the partyterminate this agreement through a writtennotification.
PT Federal International Finance (FIF) PT Federal International Finance (FIF)
Pada tanggal 31 Oktober 2013, Perseroanmengadakan perjanjian pembiayaan bersamawithout recourse dengan PT Federal InternationalFinance (FIF) dan telah dilakukan perubahanpertama pada tanggal 24 Februari 2015 diubahkembali dengan Perubahan Kedua PerjanjianKerjasama pada tanggal 19 Januari 2016 sertakemudian diubah kembali dengan PerubahanKetiga Perjanjian Kerjasama pada tanggal 02Maret 2016. Perjanjian ini akan berakhir jika adapenghentian dari salah satu pihak secara tertulis.
On 31 October 2013, the Company entered into awithout recourse joint financing agreement withPT Federal International Finance (FIF) and its firstamendment on 24 February 2015, its secondamendment on 19 January 2016 and its thirdamendment on 2 March 2016. This agreementwill be expired if one of the party terminate thisagreement through a written notification.
PT Serasi Autoraya (TRAC – Astra Rent a Car)
Pada tanggal 26 Januari 2010, Perseroanmengadakan kerjasama pengadaan sejumlahmobil untuk kebutuhan operasional maupunkaryawan Perseroan dengan PT. Serasi Autoraya(TRAC – Astra Rent a Car). Perjanjian ini akanberakhir sesuai tanggal periode sewa yangtercantum dalam Lampiran Perjanjian.
PT Serasi Autoraya (TRAC – Astra Rent a Car)
On 26 January 2010, the Company entered into aprocurement of cars for operational and employeeneeds with PT Serasi Autoraya (TRAC – AstraRent a Car). This agreement will be expired if oneof the party terminate this agreement through awritten notification.
26. KEJADIAN SETELAH TANGGAL LAPORANPOSISI KEUANGAN
26. SUBSEQUENT EVENT
Pendirian Anak Perusahaan
Perseroan telah mendirikan anak perusahaanyang bernama PT Surya Cakra AnugerahNusantara (“SCAN”) berdasarkan Akta NotarisNyonya Nanny Wiana Setiawan, S.H. No. 1 ,tanggal 3 Februari 2017. Akta pendirian ini telahdisetujui oleh Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia pada tanggal 14Februari 2017 melalui Surat Keputusan NomorAHU-0007086.AH.01.01.Tahun 2017. Perseroanmerupakan pemegang 99% (sembilan puluhsembilan persen) saham pada SCAN. SCANmemperoleh izin usaha dalam kegiatan usaha dibidang perusahaan sewa alat berat.
The Establishment of Subsidiary Company
The Company has established its subsidiary,with the name PT Surya Cakra AnugerahNusantara (“SCAN”) based on Notarial Deedof Mrs. Nanny Wiana Setiawan, S.H. No. 1dated 3 February 2017. The establishment hasbeen approved by the Minister of Law andHuman Rights of Republic Indonesia through itsDecision Letter Number AHU-0007086.AH.01.01.Year 2017 dated 14February 2017. The Company own 99% (ninetynine percent) shares in SCAN. SCAN obtaineda license to engage in heavy equipment rentalcompany.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT188
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/87 - Page
26. KEJADIAN SETELAH TANGGAL LAPORANPOSISI KEUANGAN (lanjutan)
26. SUBSEQUENT EVENT (continued)
Kasus litigasi Litigation case
Berdasarkan Tanda Bukti Lapor No.TBL/528/I/2016/PMJ/Dit.Reskrimsus tertanggal 31Januari 2017, Perseroan telah mengajukanLaporan Kepolisian terkait dengan adanya dugaantindak pidana Penggelapan dan/atau Pemalsuan,dan/atau Tindak Pidana Perbankan dan/atauTindak Pidana Pencucian Uang yang didugadilakukan oleh oknum pejabat/pegawai pada salahsatu bank nasional yang tercatat di Bursa EfekIndonesia (“Bank”) dan/atau pihak lain. Dugaantindak pidana tersebut terkait dengan danaPerseroan sebesar Rp110.000.000.000 (seratussepuluh miliar Rupiah) (dalam rupiah penuh) yangbelum dapat ditarik kembali oleh Perseroan. Bankmenginformasikan bahwa dana tersebut menjadiobjek investigasi pihak yang berwenang terkaitdugaan tindak pidana pemalsuan dan/atau tindakpidana pencucian uang.
Based on Report No.TBL/528/I/2016/PMJ/Dit.Reskrimsus dated 31January 2017, the Company has reported theallegation of criminal offense of Embezzlementand/or Forgery, and/or Banking Crime and/orMoney Laundering allegedly committed byofficial/employee of a national bank listed onIndonesia Stock Exchange (“the Bank”) and/orother party. The alleged criminal action relates toCompany’s funds amounting Rp110,000,000,000(one hundred and ten billion Rupiah) (full amount)that can not be withdrawn by the Company. TheBank informed that Company’s funds become theobject of investigation by the authorities on thealleged criminal offense of forgery and /or moneylaundering.
Selanjutnya atas kasus tersebut, Perseroan telahmengajukan gugatan hukum perdata yang telahdidaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusatpada tanggal 14 Maret 2017 dengan No.154/PDT.G/2017/PN.JKT.PST.
Thereafter, the Company has also filed a civilclaim at Central Jakarta Court on 14 March 2017with reference No. 154/PDT.G/2017/PN.JKT.PST.
Sampai dengan tanggal laporan keuanganditerbitkan, status dari kasus litigasi masih dalamproses.
Until the date of this financial statement, thestatus of litigation case is still pending.
27. STANDAR AKUNTANSI BARU 27. NEW ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
Beberapa pengesahan amandemen, penyesuaianatas ISAK dan PSAK yang telah diterbitkan olehDewan Standar Akuntansi Keuangan IkatanAkuntan Indonesia (DSAK-IAI) di tahun 2015 dan2016, namun belum berlaku efektif untuk tahunbuku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1Januari 2016, adalah sebagai berikut:
The amendments, improvements andinterpretations of IFAS and SFAS issued by theFinancial Accounting Standard Board (DSAK-IAI) in 2015 and 2016, but not yet effective forthe year started on or after 1 January 2016 areas follows:
Dewan Standar Akuntansi Keuangan IkatanIndonesia (PSAK-IAI) telah menerbitkan standarbaru, amandemen dan interpretasi berikut, namunbelum berlaku efektif untuk tahun buku yangdimulai pada 1 Januari 2016 sebagai berikut:
Financial Accounting Standard Board ofIndonesian Institute of Accountant (DSAK-IAI)has issued the following new standards,amendments and interpretations, but not yeteffective for the financial year beginning 1January 2016 as follows:
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 189
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Halaman - 6/88 - Page
27. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 27. NEW ACCOUNTING PRONOUNCEMENT(continued)
- Amandemen PSAK 1 “Penyajian LaporanKeuangan”;
- Amendment to SFAS 1 “Presentation ofFinancial Statement”;
- Amandemen PSAK 16 “Aset Tetap. Agrikultur:Tanaman Produktif”;
- Amendment to SFAS 16 “Fixed Assets:Agriculture: Bearer Plants”;
- Amandemen PSAK 69 “Agrikultur”; - Amendment to SFAS 69 “Agriculture”;- Amandemen ISAK 31 “Interpretasi atas
Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”;- Amendment to IFAS 31 “Interpertation of
Scope SFAS 13: Investment Property”;- Amandemen PSAK 2 “Laporan Arus Kas
tentang Prakarsa Pengungkapan”;- Amendment to SFAS 2 “Statements of
Cash Flows - Initiative Disclosure”;- Amandemen PSAK 46 “Pajak Penghasilan
tentang pengakuan Aset Pajak Tangguhanuntuk Rugi yang belum direalisasi”;
- Amendment to SFAS 46 “Income Taxes-Recognition of Deffered Tas Assets forUnrealised Losses”;
- Amandemen PSAK 3 “Laporan KeuanganInterim”;
- Amendment to SFAS 3 ”Interim FinancialReporting”;
- Amandemen PSAK 24 ”Imbalan Kerja”; - Amendment to SFAS 24 “EmployeeBenefits”;
- Amandemen PSAK 58 “Aset Tidak Lancaryang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yangDihentikan”;
- Amendment to SFAS 58 “Non-CurrentAssets Held for Sale and DiscontinuedOperations”;
- Amandemen PSAK 60 “Instrumen Keuangan:Pengungkapan”;
- Amendment to SFAS 60 “FinancialInstruments: Disclosures”;
- Amandemen PSAK 101 “Penyajian LaporanKeuangan Syariah”;
- Amendment to SFAS 101 “Presentation ofSyariah Financial Statement”;
- Amandemen PSAK 102 “AkuntansiMurabahah”;
- Amendment to SFAS 102 ”MurabahahAccounting”;
- Amandemen PSAK 103 “Akuntansi Salam”; - Amendment to SFAS 103 “SalamAccounting”;
- Amandemen PSAK 104 “Akuntansi Istishna”; - Amendment to SFAS 104 “IstishnaAccounting”;
- Amandemen PSAK 107 “Akuntansi Ijarah”dan;
- Amendment to SFAS 107 “IjarahAccounting” dan;
- Amandemen PSAK 108 “Akuntansi TransaksiAsuransi Syariah
- Amendment to SFAS 108 “Accounting forSyariah Insurance Transactions”.
Amandemen PSAK 1, ISAK 31, PSAK 3, PSAK24, PSAK 58, PSAK 60, PSAK 101, PSAK 102,PSAK 103, PSAK 104, PSAK 107 dan PSAK 108berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1Januari 2017 dan penerapan dini diperkenankan.Amandemen PSAK 2, PSAK 16, PSAK 46 danPSAK 69 berlaku untuk tahun buku yang dimulaisejak 1 Januari 2018 dan penerapan dinidiperkenankan.
Amendment to SFAS 1, IFAS 31, SFAS 3, SFAS24, SFAS 58, SFAS 60, SFAS 101, SFAS 102,SFAS 103, SFAS 104, SFAS 107 and SFAS 108will become effective for annual period beginning1 January 2017 and early implementation ispermitted. Amendment to SFAS 2, SFAS 16,SFAS 46 and SFAS 69 will become effective forannual period beginning 1 January 2018 andearly implementation is permitted.
Pada saat penerbitan laporan keuangan ini,Manajemen masih mempelajari dampak yangmungkin timbul dari penerapan standar baru danrevisi tersebut serta pengaruhnya pada laporankeuangan.
As at the authorisation date of this financialstatements, the Management is still evaluatingthe potential impact of these new and revisedSFAS to the financial statements.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT190
Referensi Otoritas Jasa KeuanganFinancial Services Authorities References
NO KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN/ PAGE
I. UMUM / GENERAL
1 Laporan Tahunan wajib disajikan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing paling sedikit menggunakan bahasa Inggris. The Annual Report is presented in good and correct Indonesian and is recommended to provide the English version as well.
ü
2 Laporan Tahunan disajikan dalam bentuk dokumen cetak dan salinan dokumen elektronik. The Annual Report is presented in print and electronic media. Laporan Tahunan yang disajikan dalam bentuk dokumen cetak, dicetak pada kertas yang berwarna terang, berkualitas baik, berukuran A4, dijilid, dan dapat diperbanyak dengan kualitas yang baik. For printed version, the Annual Report shall be printed and copied in good quality, size A4, and bond. Laporan Tahunan yang disajikan dalam bentuk salinan dokumen elektronik merupakan Laporan Tahunan yang dikonversi dalam format pdf. For electronic media version, the Annual Report shall be converted to PDF version.
ü
3 Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas. The Annual Report should contain clear identity of the Company.
Nama perusahaan dan tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman.
Name of the Company and year of the Annual Report is written on:
1. The front cover; 2. Sides; 3. Back cover; and 4. Each page.
ü
4 Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan. The Annual Report is displayed in the Company’s website.
ü
II. IKHTISAR DATA KEUANGAN / FINANCIAL HIGHLIGHTS
1 Ikhtisar Data Keuangan Penting memuat informasi keuangan yang disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika Emiten atau Perusahaan Publik tersebut menjalankan kegiatan usahanya kurang dari 3 (tiga) tahun. Important Financial Highlights shall contain comparison of financial information from the latest 3 (three) fiscal years or since the Issuer or Public Company started its business if the Issuer or Public Company was established in less than 3 (three) years.
Informasi memuat antara lain: 1. Pendapatan/penjualan; 2. Laba bruto; 3. Laba (rugi); 4. Jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dan kepentingan non pengendali; 5. Total laba (rugi) komprehensif; 6. Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;
7. Laba (rugi) per saham; 8. Jumlah aset; 9. Jumlah liabilitas; 10. Jumlah ekuitas; 11. Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset; 12. Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas; 13. Rasio laba (rugi) terhadap pendapatan/penjualan; 14. Rasio lancar; 15. Rasio liabilitas terhadap ekuitas; 16. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan 17. Informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan
Emiten atau Perusahaan Publik dan jenis industrinya;
Information regarding: 1. Income;
10-‐11
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 191
2. Gross income; 3. Net income; 4. Profit attributable to the owners of the parent and non-‐
controlling interest; 5. Total comprehensive income; 6. Total Profit attributable to the owners of the parent and
non-‐controlling interest; 7. Basic earnings per share; 8. Total asset; 9. Total liabilities; 10. Total equity; 11. Net income / total assets; 12. Net income / equity; 13. Net income / total income; 14. Current ratio; 15. Total liabilities to equity; 16. Total liabilitites to total assets; 17. Other informations
III. LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN / REPORT TO THE STAKEHOLDERS
1 Laporan Direksi Board of Directors Report
Memuat hal-‐hal sebagai berikut: 1. Uraian singkat mengenai kinerja Emiten atau Perusahaan
Publik, paling sedikit meliputi: a. strategi dan kebijakan strategis Emiten atau
Perusahaan Publik; b. perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang
ditargetkan; dan c. kendala yang dihadapi Emiten atau Perusahaan Publik;
2. Gambaran tentang prospek usaha; 3. Penerapan tata kelola Emiten atau Perusahaan Publik; dan 4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan
perubahannya (jika ada).
Consist of the following aspects: 1. Analysis on the Company’s performance, includes at least:
a. strategy and strategic policy of Issuer or Public Company;
b. comparison between achievement and target; and c. any constrain faced by the Issuer or Public Company
2. Business prospect Illustration; 3. Corporate governance implementation of the Issuer or
Public Company; and 4. Changes on the Board of Directors composition and its
reason (if any).
18 -‐ 21
2 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Memuat hal-‐hal sebagai berikut: 1. Penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan
Emiten atau Perusahaan Publik; 2. Pengawasan terhadap implementasi strategi Emiten atau
Perusahaan Publik; 3. Pandangan atas prospek usaha Emiten atau Perusahaan
Publik yang disusun oleh Direksi; 4. Pandangan atas penerapan tata kelola Emiten atau
Perusahaan Publik; 5. Perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan
perubahannya (jika ada); dan 6. Frekuensi dan cara pemberian nasihat kepada anggota
Direksi.
The information contains: 1. Evaluation of the Board of Directors’ performance on the
management of Issuer or Public Company; 2. Supervision on the implementation of Issuer or Public
Company’s strategies; 3. Views on business prospect submitted by Board of Directors; 4. Views on the implementation of corporate governance of
the Issuer or Public Company; 5. Changes in the Board of Commissioners’ composition and its
reason; 6. Frequency and method in regards of providing advice to the
Board of Directors.
15 -‐ 17
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT192
IV. PROFIL PERUSAHAAN
1 Nama Emiten atau Perusahaan Publik Name of the Issuer or Public Company
Nama Emiten atau Perusahaan Publik termasuk apabila terdapat perubahan nama, alasan perubahan, dan tanggal efektif perubahan nama pada tahun buku. Name of the Issuer or Public Company includes if there is any change of the name, the reason, and effective date of the change in the respective fiscal year.
5 -‐ 7
2 Akses terhadap Emiten atau Perusahaan Publik Access to the Issuer or Public Company
Akses terhadap Emiten atau Perusahaan Publik termasuk kantor cabang atau kantor perwakilan yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai Emiten atau Perusahaan Publik, meliputi:
a. alamat; b. nomor telepon; c. nomor faksimile; d. alamat surat elektronik; dan e. alamat Situs Web.
Access to the Issuer or Public Company includes branch office or representative office which allow the society to gain information regarding the Issuer or Public Company on its:
a. address; b. telephone number; c. facsimile number; d. email address; and e. Website address.
87
3 Riwayat singkat perusahaan Brief history of the company
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada). Includes among others: establishment date/year, name and changes in name of the company (if any).
5
4 Visi dan misi perusahaan Vision and Mission of the Company
Mencakup: 1. Visi perusahaan; 2. Misi perusahaan.
Includes: 1. Vision of Company vision; 2. Mission of Company.
4
5 Kegiatan Usaha Business Activity
Kegiatan usaha menurut anggaran dasar terakhir, kegiatan usaha yang dijalankan pada tahun buku, serta jenis barang dan/atau jasa yang dihasilkan. Business activities according to the latest deed of the company, business activities which are conducted during the the fiscal year, alongside with the goods and/or services offered.
5-‐7
6 Struktur organisasi Organizational structure
Struktur organisasi Emiten atau Perusahaan Publik dalam bentuk bagan, paling sedikit sampai dengan struktur 1 (satu) tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan. Organization structure of the Issuer or Public Company in form of chart, includes at least one level below the Board of Directors, along with the name and position.
9
7 Profil Direksi Board of Directors Profile
Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan jabatan yang sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab; 2. Foto terbaru; 3. Usia; 4. Kewarganegaraan; 5. Riwayat pendidikan; 6. Riwayat jabatan, meliputi informasi:
a. dasar hukum penunjukan sebagai anggota Direksi pada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan;
b. rangkap jabatan, baik sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan/atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada); dan
c. pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik;
7. Pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti anggota Direksi dalam meningkatkan kompetensi dalam tahun buku (jika ada); dan
8. Hubungan Afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris, dan pemegang saham utama (jika ada) meliputi nama pihak yang terafiliasi.
27 -‐ 31
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 193
Information contains as follows:
1. Name and position according to duty and responsibility; 2. Latest photo; 3. Age; 4. Citizenship; 5. Education background; 6. Employment background, includes:
a. the underlying of the appointment of the member of Board of Directors of the Issuer or Public Company;
b. concurrent position, as the member of Board of Directors, Board of Commissioners, and/or other committees and other position (if any); and
c. working experience and its duration in both inside and outside the Issuer or Public Company;
7. Education and/or training which involved the member of Board of Directors in the fiscal year (if any);
8. Affiliation with other member of Board of Directors, member of Board of Commissioners, and shareholders (if any) includes the name of the affiliation.
8 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Informasi memuat antara lain: 1. Nama; 2. Foto terbaru; 3. Usia; 4. Kewarganegaraan; 5. Riwayat pendidikan; 6. Riwayat jabatan, meliputi informasi:
a. dasar hukum penunjukan sebagai anggota Dewan Komisaris yang bukan merupakan Komisaris Independen pada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan;
b. dasar hukum penunjukan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris yang merupakan Komisaris Independen pada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan;
c. rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada); dan
d. pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik;
7. Pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti anggota Dewan Komisaris dalam meningkatkan kompetensi dalam tahun buku (jika ada);
8. Hubungan Afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan pemegang saham utama (jika ada) meliputi nama pihak yang terafiliasi; dan
9. Pernyataan independensi Komisaris Independen dalam hal Komisaris Independen telah menjabat lebih dari 2 (dua) periode (jika ada);
Information contain as follows: 1. Name and position; 2. Latest photo; 3. Age; 4. Citizenship; 5. Education background; 6. Employment history, includes:
a. the underlying of the appointment as member of Board of Commissioners for member other than Independent Commissioner in the Issuer or Public Company;
b. the underlying of the first appointment as Independent Commissioner in the Issuer or Public Company;
c. concurrent position, as the member of Board of Commissioners, member of Board of Directors, and other committees (if any); and
d. working experience and its duration in both inside and outside the Issuer or Public Company;
7. Education and/or training which involved the member of Board of Commissioners in order to boost the competence in the fiscal year (if any);
8. Affiliation with other member of Board of Commissioners,
22 -‐ 26
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT194
and main shareholders (if any) includes the name of the affiliation;
9. Statement of independency of Independent Commissioner in the case that he/she has served as Independent Commissioner for more than 2 periods.
9 Perubahan susunan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris Changes in the composition of Board of Directors and Board of Commissioners
20 & 16
10 Jumlah karyawan dan deskripsi Number of employees and description
Jumlah karyawan dan deskripsi sebaran tingkat pendidikan dan usia karyawan dalam tahun buku. The number of employees and description which contains the education level and age level of the employees in the fiscal year
52
11 Nama pemegang saham dan persentase kepemilikan Name of shareholders and percentage of ownership
Nama pemegang saham dan persentase kepemilikan pada akhir tahun buku, yang terdiri dari:
1. Pemegang saham yang memiliki 5% (lima persen) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik;
2. Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik; dan
3. Kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-‐masing memiliki kurang dari 5% (lima persen) saham Emiten atau Perusahaan Publik.
Name of shareholders and ownership percentage at the end of the fiscal year which contain the information of:
1. Names of shareholders who have 5% or more shares of the Issuer or Public Company;
2. Member of Board of Directors and Board of Commissioners who own shares of the Issuer or Public Company;
3. Public group shareholders that holds less than 5% shares ownership of the Issuer or Public Company.
8
12 Jumlah pemegang saham dan persentase kepemilikan Shareholders composition and percentage of ownership
Jumlah pemegang saham dan persentase kepemilikan per akhir tahun buku berdasarkan klasifikasi:
1. Kepemilikan institusi lokal; 2. Kepemilikan institusi asing; 3. Kepemilikan individu lokal; dan 4. Kepemilikan individu asing.
The classification of shareholders compostion and percentage of ownership at the end of fiscal year based on the classification of:
1. Indonesian entity; 2. Foreign entity; 3. Indonesian individual; 4. Foreign individual.
8
13 Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu. Information of the main shareholders and controlling shareholders of the Issuer or Public Company, both directly and indirectly, to the individual owner.
Disajikan dalam bentuk skema atau bagan. Shall be served in the form of scheme or chart.
8
14 Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, total aset, dan status operasi Emiten atau Perusahaan Publik tersebut (jika ada). Name of the subsidiary entity, associated company, joint venture company in which the Issuer or Public Company has joint control of the entity, including the percentage of shareownership, business field, total of assets, and operation status of the Issuer of Public Company (if any).
Untuk entitas anak, ditambahkan informasi mengenai alamat entitas anak tersebut. For subsidiary entity, shall contain information of its address.
-‐
15 Kronologis pencatatan saham Shares listing History
Kronologi pencatatan saham, jumlah saham, nilai nominal, dan harga penawaran dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham Emiten atau Perusahaan Publik dicatatkan (jika ada).
-‐
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 195
Shares listing history, number and amount of shares, and offering price from the beginning of its listing until the end of fiscal year, and the name Stock Exchange where the Issuer or Public Company’s shares is listed (if any).
16 Kronologis pencatatan efek lainnya Other Securities Listing History
Kronologi pencatatan Efek lainnya selain Efek sebagaimana dimaksud pada angka 15), yang paling sedikit memuat nama Efek, tahun penerbitan, tanggal jatuh tempo, nilai penawaran, dan peringkat Efek (jika ada). Other securities listing history (other than mentioned in poin 15 above), which at least contains the name, year of issuance, maturity date, offering price, and its rate (if any).
12
17 Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Name and address of supporting institutions and/or professions of capital market.
Dalam hal terdapat profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, komisi (fee), dan periode penugasan. In term of there is any supporting profession of capital market which provide regular services to the Issuer or Public Company, therefore information regarding the services provided, fee, and period of services shall be provided.
14
18 Penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional. Award and/or certification received by the company, on both national and international scale.
Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi; 2. Badan atau lembaga yang memberikan; dan 3. Masa berlaku penghargaan dan/atau sertifikasi (jika ada).
Information regarding:
1. Name of the award and/or certification; 2. Issuing institutions; 3. Validity period of the award and/or certification (if any).
86
V. ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
1 Tinjauan operasi per segmen usaha Operational review per business segment
Memuat uraian mengenai: 1. Produksi yang meliputi proses, kapasitas, dan
perkembangannya; 2. Penjualan/pendapatan usaha; 3. Profitabilitas.
Information regarding:
1. Production/business activity containing: process, capacity, and progress;
2. Sales/operating income; 3. Profitability.
48 -‐ 50
2 Uraian atas kinerja keuangan perusahaan Description of company’s financial performance
Kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, paling sedikit mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total
liabilitas; 3. Ekuitas; 4. Pendapatan/penjualan, beban, laba (rugi), penghasilan
komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; dan 5. Arus kas.
Financial performance analysis including the comparison between current year with previous year financial performance, the explanation regarding the change and the impact,as follows:
1. Current asset, non-‐current asset and total asset; 2. Short-‐term liabilities, long-‐term liabilities, and total
liabilities; 3. Equity; 4. Operating revenue/cost of sales, income (loss) and expense,
other comprehensive income and total comprehensive income (loss);
5. Cash Flow.
35 -‐ 39
3 Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan.
Penjelasan tentang: 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun
jangka panjang 2. Tingkat kolektibilitas piutang.
39
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT196
Description and analysis regarding the Company’s solvability and collectibility by presenting relevant ratio calculation
Explanation regarding:
1. Solvability, both short or long term; 2. Accounts receivable collectability ratio.
4 Bahasan tentang struktur modal dan kebijakan manajemen atas struktur modal. Description on capital structure and capital structure policy
Penjelasan atas: 1. Struktur modal; dan 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure
policy) disertai dasar penentuan kebijakan dimaksud.
Explanation regarding: 1. Capital structure; 2. Capital structure policy and underlying for its policy.
40
5 Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal Description on capital goods investment material commitment
Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-‐
ikatan tersebut 3. Mata uang yang menjadi denominasi 4. Langkah-‐langkah yang direncanakan perusahaan untuk
melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait. Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan. Explanation regarding:
1. The purpose of the commitment; 2. Expected fund source to fulfil the respective commitment; 3. Currency of denomination; 4. Steps taken by the Company to protect the risk against
related foreign currency position. Note: if the Company has no material ties in investments in capital goods, it has to be stated
-‐
6 Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan dalam tahun buku terakhir Capital goods investment in the latest fiscal year
Penjelasan tentang: 1. Jenis investasi barang modal; 2. Tujuan investasi barang modal; dan 3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan.
Information regarding:
1. Capital goods investment category; 2. Purpose of the investment; 3. Total amount of the investment.
-‐
7 Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. Material Information and facts subsequent to the accountant’s reporting date
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Description regarding significant events subsequent to the accountant’s reporting date including their impact on future business performance and risks.
45
8 Uraian tentang prospek usaha perusahaan. Company’s Business Prospect Description
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya. Company’s prospects description related with industry and economy in general, contained with supporting quantitative data from accountable data source.
44
9 Perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi) Comparison between results in the beginning of the year and targets
Informasi memuat antara lain: 1. Pendapatan/penjualan; 2. Laba (rugi); 3. Struktur modal; atau 4. Hal lainnya yang dianggap penting bagi Emiten atau
Perusahaan Publik.
Information which contains: 1. Income; 2. Profit; 3. Capital structure; or 4. Others.
43
10 Target/proyeksi yang ingin dicapai Emiten atau Perusahaan Publik untuk 1 (satu) tahun mendatang Target/projection which will be accomplished by Issuer for the next 1 year
Mengenai: 1. Pendapatan/penjualan; 2. Laba (rugi); 3. Struktur modal (capital structure); 4. Kebijakan dividen; atau 5. Hal lainnya yang dianggap penting bagi Emiten atau
43
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 197
Perusahaan Publik;
Information regarding: 1. Income; 2. Profit; 3. capital structure; 4. Dividend policy; or 5. Others.
11 Uraian tentang aspek pemasaran Marketing and sales aspect
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar. Description regarding marketing aspect, including: marketing strategy and market target
34
12 Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir Description regarding the dividend policy as well as date and amount of cash dividend per share and amount of dividend per year as announced or paid during the past two (2) years
Memuat uraian mengenai: 1. Kebijakan dividen; 2. Tanggal pembayaran dividen kas dan/atau tanggal distribusi
dividen non kas; 3. Jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas); dan 4. Jumlah dividen per tahun yang dibayar.
Containing information regarding:
1. Dividend Policy; 2. The date of dividend distribution; 3. Dividend per share; and 4. Total dividend distributed per year.
41
13 Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum Bonds Proceeds realization)
Memuat uraian mengenai: 1. Dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban
menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan
2. Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, maka Emiten menjelaskan perubahan tersebut.
Containing information of: 1. In the fiscal year, Issuer has an obligation to report its bonds
proceeds realization report until the end of the fiscal year; 2. Report of modification of the Bonds in accordance with
Financial Services Regulation regarding Bonds Proceeds Realization (if any).
13
14 Informasi material (jika ada), antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi Afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku. Material information, regarding investment,expansion, divestment, acquisition, debt/capital restructuring, affiliated transaction, and transaction indicating any conflicts of interest in the fiscal year.
Antara lain memuat: 1. Tanggal, nilai, dan objek transaksi; 2. Nama pihak yang melakukan transaksi; 3. Sifat hubungan Afiliasi (jika ada); 4. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan 5. Pemenuhan ketentuan terkait.
Information regarding:
1. Date, object, and total amount; 2. Parties involved in the transaction; 3. Nature of the transaction; 4. Brief description regarding the fairness of the transaction; 5. Compliance with the related regulations.
44 -‐ 45
15 Perubahan ketentuan peraturan perundang-‐undangan Explanation regarding changes in regulation that holds significant impact to the company
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundangundangan dan dampaknya terhadap perusahaan (jika ada) Description should contain among others: any changes in regulation and its impact on the Company
46
16 Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi Explanation regarding changes in accounting policy
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada) Description should contain: the changes in accounting policy as well as its reason and impact to the financial statement (if any)
46 -‐ 47
VI. TATA KELOLA PERUSAHAAN
1 Uraian Direksi Details of Board of Directors
Uraian memuat antara lain: 1. Tugas dan tanggung jawab masing-‐masing anggota Direksi; 2. Pernyataan bahwa Direksi memiliki pedoman atau piagam
60 -‐ 62
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT198
(charter) Direksi; 3. Prosedur, dasar penetapan, struktur, dan besarnya
remunerasi masing-‐masing anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja Emiten atau Perusahaan Publik;
4. Kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat bersama Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut;
5. Informasi mengenai keputusan RUPS 1 (satu) tahun sebelumnya, meliputi: a. keputusan RUPS yang direalisasikan pada tahun buku;
dan b. alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum
direalisasikan; 6. Informasi mengenai keputusan RUPS pada tahun buku,
meliputi: a. keputusan RUPS yang direalisasikan pada tahun buku;
dan b. alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum
direalisasikan; dan 7. penilaian terhadap kinerja komite yang mendukung
pelaksanaan tugas Direksi;
The description includes: 1. Duties and responsibilities of each member of Board of
Directors; 2. Statement for Board of Directors’ Charter; 3. Remuneration policy of Board of Directors; 4. Policy and frequencies of Board of Directors’ meetings,
include meeting with Board of Commissioners, and attendance rate of each member of Board of Directors;
5. Information regarding decisions of General Meeting of Shareholders in the previous fiscal year which contains: a. the decisions of General Meeting of Shareholders that
have been implemented; and b. reason of the decisions which have not been
implemented (if any); 6. Information regarding decisions of General Meeting of
Shareholders in the fiscal year which contains: c. the decisions of General Meeting of Shareholders that
have been implemented; and d. reason of the decisions which have not been
implemented (if any); 7. Assessment of the performance of committee which support
the job of Board of Directors.
2 Uraian Dewan Komisaris Details of Board of Commissioners
Uraian memuat antara lain: 1. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; 2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris memiliki pedoman atau
piagam (charter) Dewan Komisaris; 3. Prosedur, dasar penetapan, struktur, dan besarnya
remunerasi masing-‐masing anggota Dewan Komisaris; 4. Kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Dewan
Komisaris, termasuk rapat bersama Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut;
5. Kebijakan Emiten atau Perusahaan Publik tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dan pelaksanaannya, paling sedikit meliputi: a. prosedur pelaksanaan penilaian kinerja; b. kriteria yang digunakan; dan c. pihak yang melakukan penilaian;
6. Penilaian terhadap kinerja komite yang mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; dan
7. Dalam hal Dewan Komisaris tidak membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi, dimuat informasi paling sedikit mengenai: a. alasan tidak dibentuknya komite; dan b. prosedur nominasi dan remunerasi yang dilakukan
dalam tahun buku.
The description includes: 1. Duties and responsibilities of Board of Commissioners; 2. Statement for Board of Commissioners’ Charter;
58 -‐ 60
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 199
3. Remuneration policy of Board of Commissioners; 4. Policy and frequencies of Board of Commissioners’ meetings,
include meeting with Board of Directors, and attendance rate of each member of Board of Commissioners;
5. Policy of Issuer or Public Company in relation to the assessment of performance of the Board of Directors and Board of Commissioners and its implementation, which at least contains; a. procedure of performance assessment; b. criteria adapted; and c. the party who conduct the assessment;
6. Assessment on the performance of the committee supporting the job of Board of Commissioners; and
7. In the case where Board of Commissioners does not establish Remuneration and Nomination Committee, the following informations shall be provided: a. The reason of such decision; b. Procedure of remuneration and nomination which has
been conducted during the fiscal year.
3 Komite Audit Audit Committee
Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatannya dalam keanggotaan komite; 2. Usia; 3. Kewarganegaraan; 4. Riwayat pendidikan; 5. Riwayat jabatan, meliputi informasi:
a. dasar hukum penunjukan sebagai anggota komite; b. rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan
Komisaris, anggota Direksi, dan/atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada); dan
c. pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik;
6. Periode dan masa jabatan anggota Komite Audit; 7. Pernyataan independensi Komite Audit; 8. Kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Komite
Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut;
9. Pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan
10. Pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam pedoman atau piagam (charter) Komite Audit;
Information regarding: 1. Name and position in the Committee; 2. Age; 3. Citizenship; 4. Education background; 5. Employment history, contains the information on:
a. the underlying of the appointment as the member of Committee;
b. concurrent position, as the member of Board of Commissioners, Board of Directors, and/or other committees and other position (if any); and
c. working experience and its duration in both inside and outside the Issuer or Public Company;
6. Period and the length of appointment of members of Audit Committee;
7. Independency statement of Audit Committee; 8. Policy and frequencies of Audit Committee meetings and
attendance rate of each member of Audit Committee; 9. Education and/or training involving the member during the
fiscal year (if any); and 10. Implementation of Audit committee activities in the fiscal
year according the the Audit Committee Charter.
62 -‐ 68
4 Komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti Komite Nominasi dan Remunerasi. Other committee in the Issuer or Public Committee in order to support the implementation of job and function
Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatannya dalam keanggotaan komite; 2. Usia; 3. Kewarganegaraan; 4. Riwayat pendidikan; 5. Riwayat jabatan, meliputi informasi:
a. dasar hukum penunjukan sebagai anggota komite;
69 -‐ 75
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT200
of Board of Directors and/or Board of Commissioners, such as Remuneration and Nominasi Committee.
b. rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada); dan
c. pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik;
6. Periode dan masa jabatan anggota komite; 7. Uraian tugas dan tanggung jawab; 8. Pernyataan bahwa telah memiliki pedoman atau piagam
(charter) komite; 9. Pernyataan independensi komite; 10. Kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat komite
dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut; 11. Pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti dalam
tahun buku (jika ada); dan 12. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun
buku.
Information regarding: 1. Name and position in the Committee; 2. Age; 3. Citizenship; 4. Education background; 5. Employment history, contains information on:
a. the underlying of the appointment as the member of Committee;
b. concurrent position, as the member of Board of Commissioners, Board of Directors, and/or other committees and other position (if any); and
c. working experience and its duration in both inside and outside the Issuer or Public Company;
6. Period and the length of appointment of members of Committee;
7. Duties and responsibilities description; 8. Statement regarding the Charter of Committee; 9. Independency statement of the Committee; 10. Policy and frequencies of Committee meetings and
attendance rate of each member of Committee; 11. Education and/or training involving the member during the
fiscal year (if any); and 12. Brief description of the activities of the Committee during
the fiscal year.
5 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Mencakup antara lain: 1. Nama; 2. Domisili; 3. Riwayat jabatan, meliputi informasi:
a. Dasar hukum penunjukan sebagai Sekretaris Perusahaan; dan
b. pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik;
4. Riwayat pendidikan; 5. Pendidikan dan/atau pelatihan yang diikuti dalam tahun
buku; dan 6. Uraian singkat pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan
pada tahun buku.
Includes: 1. Name 2. Domicilie; 3. Employment history, contains information on:
a. the underlying of the appointment as Corporate Secretary; and
b. working experience and its duration in both inside and outside the Issuer or Public Company;
4. Education background; 5. Education and/or training involving the member during the
fiscal year (if any); and 6. Brief description of implementation of duties of Corporate
Secretary.
72 -‐ 73
6 Unit Audit Internal
Mencakup antara lain: 1. Nama kepala Unit Audit Internal;
73 -‐ 76
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 201
Internal Audit Unit 2. Riwayat jabatan, meliputi informasi: a. dasar hukum penunjukan sebagai kepala Unit Audit
Internal; dan b. pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di
dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik; 3. Kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika
ada); 4. Pendidikan dan/atau pelatihan yang diikuti dalam tahun
buku; 5. Struktur dan kedudukan Unit Audit Internal; 6. Uraian tugas dan tanggung jawab; 7. Pernyataan bahwa telah memiliki pedoman atau piagam
(charter) Unit Audit Internal; dan 8. Uraian singkat pelaksanaan tugas Unit Audit Internal pada
tahun buku.
Includes: 1. Name of the Head of Internal Audit Unit; 2. Employment history, contains information on:
a. the underlying of the appointment as Head of Internal Audit Unit;
b. working experience and its duration in both inside and outside the Issuer or Public Company;
3. Qualification/certification as an internal audit profession (if any);
4. Education and/or training involving the member during the fiscal year;
5. Organizational structure or position of the Internal Audit Unit;
6. Description of duties & responsibilities; 7. Statement regarding the Charter of Internal Audit Unit; and 8. Brief description on the duties of Internal Audit Unit that has
been carried out during the fiscal year.
7 Uraian mengenai sistem pengendalian intern yang diterapkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik Explanation on Internal Controlling System implemented by Issuer or Public Company
Mencakup antara lain: 1. Pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan
terhadap peraturan perundang-‐undangan lainnya; dan 2. Tinjauan atas efektivitas sistem pengendalian internal;
Includes:
1. Financial and operation control and compliance to the prevailing regulations; and
2. Analysis on the effectiveness of internal control system.
76
8 Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik Risk Management System which is implemented by Issuer or Public Company
Mencakup antara lain: 1. Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko
Emiten atau Perusahaan Publik; 2. Jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan 3. Tinjauan atas efektivitas sistem manajemen risiko Emiten
atau Perusahaan Publik;
Information regarding: 1. General illustration on Risk Management System of the
Issuer or Public Company; 2. Type of risk and its management; and 3. Analysis on the effectiveness of risk management system of
Issuer or Public Company.
76 -‐ 79
9 Perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris (jika ada). Legal case faced by the Issuer or Public Company, subsidiaries, members of Board of Directors and/or Board of Commissioners (if any)
Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan; 2. Status penyelesaian perkara/gugatan; dan 3. Pengaruhnya terhadap kondisi Emiten atau Perusahaan
Publik;
Information includes: 1. Case/litigation description; 2. Case/litigation settlement status; 3. Impacts on the Issuer and Public Company’s condition.
79 -‐ 80
10 Informasi tentang sanksi administratif Information regarding administrative charges
Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik oleh otoritas Pasar Modal dan otoritas lainnya pada tahun buku (jika ada).
80
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT202
Information regarding administration charges imposed to the Issuer or Public Company by the capital market authority and other authority during the fiscal year (if any).
11 Informasi mengenai kode etik Emiten atau Perusahaan Publik Information regarding Company’s Code of Conduct
Memuat uraian antara lain: 1. Pokok-‐pokok kode etik; 2. Bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya; dan 3. Pernyataan bahwa kode etik berlaku bagi anggota Direksi,
anggota Dewan Komisaris, dan karyawan Emiten atau Perusahaan Publik;
Containing descriptions, as follows:
1. Code of Conduct provisions; 2. Socialization and enforcement; 3. Statement for Code of Conduct.
81
12 Informasi mengenai budaya perusahaan (corporate culture) atau nilai-‐nilai perusahaan (jika ada). Information regarding Company’s values
4
13 Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik (jika ada). Share ownership program by employee or management
Antara lain mengenai: 1. Jumlah saham dan/atau opsi; 2. Jangka waktu pelaksanaan; 3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak;
dan 4. Harga pelaksanaan;
Information which contains;
1. Share compositions; 2. Time frame; 3. Requirement of the holders; 4. Total amount.
81
14 Pengungkapan mengenai whistleblowing system Disclosures of the whistleblowing system
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Cara penyampaian laporan pelanggaran; 2. Perlindungan bagi pelapor; 3. Penanganan pengaduan; 4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan 5. Hasil dari penanganan pengaduan, paling sedikit meliputi:
a. jumlah pengaduan yang masuk dan diproses dalam tahun buku; dan
b. tindak lanjut pengaduan The details of whistleblowing system mechanism regarding:
1. the method of reporting; 2. Protection for the whistleblower; 3. Report handling; 4. the management party; 5. Result of report handling, includes information on:
a. the amount of report received in processed during the fiscal year; and
b. the follow up of the report.
82
15 Penerapan atas Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka bagi Emiten yang menerbitkan Efek Bersifat Ekuitas atau Perusahaan Publik The implementation of the Good Corporate Governance in the Company
Meliputi: 1. Pernyataan mengenai rekomendasi yang telah dilaksanakan;
dan/atau 2. Penjelasan atas rekomendasi yang belum dilaksanakan,
disertai alasan dan alternatif pelaksanaannya (jika ada);
Consists of: 1. Statement regarding the recommendation that has been
executed; 2. The explanation for the unexecuted recommendation (if
any).
80
VII. TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN 1 Informasi mengenai tanggung jawab sosial dan
lingkungan Emiten atau Perusahaan Publik Description regarding corporate social responsibility on social and community empowerment activities.
Meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek:
1. Lingkungan hidup, antara lain: a. penggunaan material dan energi yang ramah
lingkungan dan dapat didaur ulang; b. sistem pengolahan limbah Emiten atau Perusahaan
Publik; c. mekanisme pengaduan masalah lingkungan; dan d. sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki;
2. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, antara lain:
84 -‐ 85
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE 203
a. kesetaraan gender dan kesempatan kerja; b. sarana dan keselamatan kerja; c. tingkat perpindahan (turnover) karyawan; d. tingkat kecelakaan kerja; e. pendidikan dan/atau pelatihan; f. remunerasi; dan g. mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan;
3. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan, antara lain: a. penggunaan tenaga kerja lokal; b. pemberdayaan masyarakat sekitar Emiten atau
Perusahaan Publik antara lain melalui penggunaan bahan baku yang dihasilkan oleh masyarakat atau pemberian edukasi;
c. perbaikan sarana dan prasarana sosial; d. bentuk donasi lainnya; dan e. komunikasi mengenai kebijakan dan prosedur anti
korupsi di Emiten atau Perusahaan Publik, serta pelatihan mengenai anti korupsi (jika ada);
4. Tanggung jawab barang dan/atau jasa, antara lain: a. kesehatan dan keselamatan konsumen; b. informasi barang dan/atau jasa; dan c. sarana, jumlah, dan penanggulangan atas pengaduan
konsumen. Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik menyajikan informasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada laporan tersendiri seperti laporan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau laporan keberlanjutan (sustainability report), Emiten atau Perusahaan Publik dikecualikan untuk mengungkapkan informasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam Laporan Tahunan; dan disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan bersamaan dengan penyampaian Laporan Tahunan; Includes the policy, program, and budget allocated, in relation to the aspect of:
1. Environment, i.e: a. the usage of environment friendly and recyclable
material; b. waste management system of Issuer or Public
Company; c. Environment complaint management system; d. Certification in environment obtained by the Issuer or
Public Company; 2. Employment, healthiness, and safety practice, i.e:
a. Gender equality and working opportunity; b. Working safety and facility; c. Employee turnover; d. Working accident rate; e. Education and/or training; f. Remuneration; and g. Employment complaint management mechanism;
3. Society and social development, i.e: a. Local worker involvement; b. Empowerment of local citizen around the location of
Issuer or Public Company i.e through the usage of raw material produced by the society or education to the society;
c. Social facility and infrastructure improvement; d. Other donation; and e. Communication regarding the policy and procedure of
anti-‐corruption in the Issuer or Public Company, includes the training on anti-‐corruption (if any);
4. Goods and/or services responsibility, i.e: a. Healthiness and safety of the consumer; b. Information on goods and/or services; c. Facility, amount and management of consumer
complaint. Under the case where Issuer or Public Company has served information of environment and social responsibility in separated report such as sustainability report, Issuer or Public Company is exempted to disclose information on the environment and social responsibility in Annual Report. The respective report shall be submitted at the same time with the Annual Report.
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT204
VIII. INFORMASI KEUANGAN & SURAT PERNYATAAN
1 Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit Audited Financial Statement
Laporan keuangan tahunan yang dimuat dalam Laporan Tahunan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas laporan keuangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai tanggung jawab Direksi atas laporan keuangan atau peraturan perundang-‐undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai laporan berkala Perusahaan Efek dalam hal Emiten merupakan Perusahaan Efek; The Financial Statement contained in Annual Report executed in accordance with the Financial Accounting Standard in Indonesia and has been audited by external auditor.
91
2 Surat Pernyataan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan Board of Directors statement regarding the Responsibility of the Annual Report
Surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tentang tanggung jawab atas Laporan Tahunan disusun sesuai dengan format Surat Pernyataan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan. Statement from the members of Board of Directors and Board of Commissioners regarding the responsibility of Annual Report in accordance to the format of Statement Letter of Members of Board of Directors and Member of Board of Commissioners on the Responsibility of Annual Report.
89