Download - 20140610. korupsi kehutanan
APA YANG SEDANG TERJADI (1)
1. Kehilangan sumberdaya alam pada skala besar
Tingkat deforestasi:
•1985-1997 1,8 juta ha per tahun ~ setara Fiji.
•1997-2000 2,8 juta ha per tahun ~ setara Solomon Islands.
•2000 – sekarang menurun – sekitar 1 juta ha per tahun ~ setara Lebanon.
APA YANG SEDANG TERJADI (2)
2.Praktek politik dan kebijakan yang cenderung transaksional – survival of the fittest•Konflik regulasi – sedikitnya 13 UU terkait sumberdaya alam yang saling konflik.
•Penegakan hukum yang masih lemah.
•Ketiadaan dan atau lemahnya legitimasi regulasi yang mengatur alokasi spasial – hanya 25 dari 33 provinsi yang sudah punya RTRWP; 292 dari 398 kabupaten dan 75 dari 93 kota yang punya RTRWK.
•Drive to very high tenurial/agrarian conflict;
1970-2001 1,753 conflict in 2,834 village/municipal.
1st quarter of 2012 at least 30 conflict in 12 provice.
MODUS KORUPSI KEHUTANAN
-Korupsi belanja anggaran ~ kasus SKRT
-Korupsi pengelolaan hutan ~ kasus Riau
-Korupsi perijinan ~ kasus Hambit Bintih
-Korupsi penerimaan negara ~ Korsup minerba (Januari-Maret 2013 penerimaan 5T; Januari-Maret 2014 penerimaan 11,3T)
-Korupsi pengawasan kehutanan ~ dugaan korupsi sertifikasi dan kunjungan ke perusahaan atas nama pengawasan
-Korupsi penegakan hukum
PROYEKSI KORUPSI KEHUTANAN
-Habitat korupsi kehutanan
(rendahnya kawasan hutan yang telah ditetapkan serta tiadanya RTRWP/RTRWK)
-Korupsi belanja APBN ~ “bansos” kehutanan, seperti Gerhan
-Korupsi elektoral ~ IUP Pilkada
-Korupsi proses perubahan tataruang ~ penunjukan kawasan hutan – RTRWP/RTRWK
-Korupsi penerimaan negara
-Kebijakan yang koruptif ~ alokasi ruang: pencadangan, IPPKH, dll.
WHAT NEXT
What we have pemilu 2014 (legislatif dan presiden)the momentum.
What should we do•Re-inventarisasi sumberdaya alamImportant ecosystem in conservation area; Sumatera – only 27.55%; Java and Bali – only 33.10 %; Nusa Tenggara – only 44.53 %; Kalimantan – only 16.26 %; Sulawesi – only 16.83 %; Maluku – only 6.07 %; Papua – only 24.79 %).
•Percepatan pengukuhan kawasan hutan – reforma agraria NKB 12 K/L;•Harmonisasi regulasi dan tataruang One Map.•Harmonisasi kelembagaan.•Penegakan hukum (SDA + Antikorupsi + TPPU + kejahantan korporasi + dll).•Transparansi penerimaan dan pengelolaan penerimaan negara dari sektor sumberdaya alam.•Rasionalisasi elektoral
WHAT NEXT
What we have pemilu 2014 (legislatif dan presiden)the momentum.
What should we do•Re-inventarisasi sumberdaya alamImportant ecosystem in conservation area; Sumatera – only 27.55%; Java and Bali – only 33.10 %; Nusa Tenggara – only 44.53 %; Kalimantan – only 16.26 %; Sulawesi – only 16.83 %; Maluku – only 6.07 %; Papua – only 24.79 %).
•Percepatan pengukuhan kawasan hutan – reforma agraria NKB 12 K/L;•Harmonisasi regulasi dan tataruang One Map.•Harmonisasi kelembagaan.•Penegakan hukum (SDA + Antikorupsi + TPPU + kejahantan korporasi + dll).•Transparansi penerimaan dan pengelolaan penerimaan negara dari sektor sumberdaya alam.•Rasionalisasi elektoral