Transcript
Page 1: 1Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu

1Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Universitas Mulawarman. Email:[email protected]

eJournal Administrasi Bisnis, 2015, 3 (1): 68-82 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2015

PENGARUH PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA

PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN Tbk CABANG KALIMANTAN

DI BALIKPAPAN

Bayu Indra Siswanto1

Abstrak

Pengaruh Pelaksanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pembangunan Perumahan Tbk Cabang

Kalimantan Di Balikpapan, di bawah bimbingan bapak Drs. M. Zaini, M.Si dan

bapak Eko A. Widyanto, SE., M.SA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara

simultan variabel bebas yang terdiri dari keselamatan kerja (X1) dan kesehatan

kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat produktivitas kerja

karyawan (Y). Secara parsial keselamatan kerja (X1) tidak berpengaruh

signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) dan secara parsial

kesehatan kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja

karyawan (Y). Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien determinasi (R

Square) sebesar 0.536, hal ini menunjukkan bahwa variabel independen yaitu

keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) berpengaruh cukup besar

terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 53,6%, sedangkan sisanya yaitu

46,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Produktivitas Kerja Karyawan

Pendahuluan

Keamanan dalam suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan

dalam lingkungan kerja, alat kerja, dan bahan kerja yang dikendalikan oleh

sebuah sistem manajemen yang baik. Salah satunya dengan melaksanakan

program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu sistem program yang

dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)

timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan

kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan

kerja dan penyakit akibat hubungan kerja serta tindakan antisipatif bila terjadi hal

demikian.

Tujuan inti Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah memberi

perlindungan kepada karyawan, karena karyawan merupakan aset perusahaan

yang harus dipelihara dan dijaga keselamatannya. Dengan adanya jaminan

Page 2: 1Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu

Pengaruh Pelaksanaan K3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Bayu)

69

keamanan dan kesehatan selama bekerja akan memberikan kepuasan dan

meningkatkan loyalitas serta produktivitas mereka terhadap perusahaan.

PT. Pembangunan Perumahan Tbk merupakan perusahaan yang telah

menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). PT. Pembangunan

Perumahan Tbk selalu mengemban kepercayaan dengan meningkatkan mutu cara

kerja dan hasil kerja, melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan dan

mencegah ketidaksesuaian pada semua tahapan, melaksanakan norma-norma

perlindungan kerja dan lingkungan serta menciptakan tempat kerja yang aman,

sehat, bebas risiko kecelakaan, dan pencemaran, melakukan perbaikan kinerja

mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L) secara

berkelanjutan, pencegahan pencemaran, menghemat energi sumber daya serta

mengutamakan penggunaan produk ramah lingkungan.

Hal ini dapat dilihat pada tabel jumlah kehilangan hari kerja sebagai berikut : Jumlah Kehilangan Hari Kerja Akibat Kecelakaan Kerja

Bulan

Jenis Kecelakaan Jumlah

Kecelakaan

Keterangan

Ringan Berat Fatal

Januari 0 0 0 0

Telah

dilaksanakan

Program K3

Februari 0 0 0 0

Maret 0 0 0 0

April 0 0 0 0

Mei 0 0 0 0

Juni 0 0 0 0

Juli 0 0 0 0

Sumber: PT. PP Tbk Cabang Kalimantan. HSE Proyek RSUD. Balikpapan

Jumlah Kehilangan Hari Kerja Akibat Sakit

Bulan Jenis Sakit Jumlah

Sakit

Keterangan

Ringan Berat Fatal

Januari 0 0 0 0

Telah

dilaksanakan

Program K3

Februari 0 0 0 0

Maret 0 0 0 0

April 0 0 0 0

Mei 0 0 0 0

Juni 0 0 0 0

Juli 0 0 0 0

Sumber: PT. PP Tbk Cabang Kalimantan. HSE Proyek RSUD. Balikpapan

Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa PT. Pembangunan

Perumahan Tbk telah menerapkan dan melaksanakan program keselamatan dan

kesehatan kerja dengan sangat baik yang dibuktikan dengan tidak adanya jumlah

jam kerja hilang yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja maupu sakit yang

dialami oleh para pekerja. Sehingga PT. Pembangunan Perumahan Tbk sangat

pantas untuk mendapatkan gelar zero accident.

Page 3: 1Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 68-82

70

Jumlah Tenaga Kerja Dan Jam Kerja Bulan JHK JJK/H JJK/B JTK/H JTK/B JJK/P/H

Januari 1 406 406 60 60 6,7

Februari 28 527,1 14.760 65,6 1.838 8

Maret 31 1.397,3 43.318 137,4 4.261 10,1

April 30 1.453,6 43.609 173,4 5.202 8,3

Mei 31 1.593,1 49.388 208,9 6.477 7,6

Juni 29 1.431,8 41.525 190,4 5.524 7,5

Juli 18 1.083,7 19.508 138,3 2.491 7,8

Rata-Rata 8

Sumber: PT. PP Tbk Cabang Kalimantan. HSE Proyek RSUD. Balikpapan

Keterangan : JHK = Jumlah Hari Kerja

JJK/H = Jumlah Jam Kerja/Hari

JJK/B = Jumlah Jam Kerja/Bulan

JTK/H = Jumlah Tenaga Kerja/Hari

JTK/B = Jumlah Tenaga Kerja/Bulan

JJK/P/H = Jumlah Jam Kerja/Pekerja/Hari

Tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata jumlah jam kerja yang telah

dikerjakan bagi para pekerja per hari adalah 8 jam kerja per hari. Hal tersebut

menunjukkan bahwa perusahaan telah menerapkan atau melaksanakan aturan

yang berlaku dan ditetapkan pada Undang-Undang mengenai tenaga kerja dengan

standar jam kerja maksimal 8 jam per hari.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, peneliti merasa

tertarik untuk membuat suatu kajian penelitian skripsi yang berjudul judul

“Pengaruh Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pembangunan Perumahan

(Persero) Tbk. Cabang VI Kalimantan di Balikpapan”.

Kerangka Dasar Teori

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan-kebijakan dan

kegiatan-kegiatan yang manusia butuhkan untuk membawa orang-orang ataupun

aspek aspek sumber daya manusia pada suatu posisi manajemen, termasuk

merekrut, menyaring, melatih, memberikan penghargaan, dan menilai. (Gary

Dessler dalam Chr.Jimmy L. Gaol, 2014:82).

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu pengakuan terhadap

pentingnya sumber daya manusia atau tenaga kerja dalam perusahaan, dan

pemanfaatannya dalam berbagai fungsi dan kegiatan untuk mencapai tujuan

perusahaan. Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan

daya guna dan hasil guna sumber daya manusia dalam perusahaan dengan

memberikan kepada karyawan suatu satuan kerja yang efektif. (Soekidjo

Notoadkodjo, 2009:85).

Page 4: 1Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu

Pengaruh Pelaksanaan K3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Bayu)

71

Pengertian Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari luka-luka yang

disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko keselamatan

merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan

kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang,

kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran. (Mondy dan Noe, 2005 : 360)

Keselamatan kerja adalah merujuk pada perlindungan terhadap

kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan.

(Mathis dan Jackson, 2002:245) Pengertian Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja adalah menunjukkan pada kondisi yang bebas dari

gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan

kerja. Risiko kesehatan merupakan fakta-fakta dalam lingkungan kerja yang

bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat

stress emosi atau gangguan fisik (Mangkunegara, 2001: 261).

Kesehatan kerja adalah kebebasan dari kekerasan fisik. Resiko kesehatan

merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode

waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stres emosi atau

gangguan fisik. (Mondy dan Noe, 2005:360) Pengertian Kecelakaan Kerja

Tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,

bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki

tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau

sumber-sumber bahaya. (Anhar Yanuar Malik, 2013:15)

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan

tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas

dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia atau harta benda. (Anhar

Yanuar Malik, 2013:15) Pengertian Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja merupakan suatu konsep yang menunjukkan adanya

kaitan output dengan input yang dibutuhkan seorang tenaga kerja untuk

menghasilkan produk. Pengukuran produktivitas dilakukan dengan melihat

jumlah output yang dihasilkan oleh setiap karyawan selama sebulan. Seorang

karyawan dapat dikatakan produktif apabila ia mampu menghasilkan jumlah

produk yang lebih banyak dibandingkan dengan karyawan lain dalam waktu yang

sama. (Wahyu Ratna Sulistyarini, 2006:19).

Produktivitas kerja merupakan suatu sikap mental yang selalu

mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari harus lebih baik dari kemarin

dan hari esok lebih baik dari hari ini. ( Bambang Tri, 1996:283)

Page 5: 1Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 68-82

72

Definisi Konsepsional

Keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari luka-luka yang

disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko keselamatan

merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan

kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang,

kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran.

Kesehatan kerja adalah menunjukkan pada kondisi yang bebas dari

gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan

kerja. Risiko kesehatan merupakan fakta-fakta dalam lingkungan kerja yang

bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat

stress emosi atau gangguan fisik.

Produktivitas kerja pada umumnya diartikan sebagai hubungan antara

keluaran (barang-barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang).

Produktivitas adalah ukuran efisien produktif. Suatu perbandingan antara hasil

keluaran dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan

keluaran diukur dalam satuan fisik, bentuk dan nilai dalam menghasilkan produk.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, alat ukur

penelitian ini berupa kuesioner. Data yang diperoleh berupa jawaban dari

karyawan terhadap pertanyaan atau butir-butir yang diajukan.

Definisi Operasional Identivikasi Pengukuran

Variabel

Indikator

Keselamatan kerja (X1)

Kondisi yang aman atau

selamat dari penderitaan,

kerusakan atau kerugian di

tempat kerja.

1. Peralatan kerja dalam kondisi baik dan layak pakai.

2. Pemakaian alat pelindung keselamatan (eye protection, safety hat and cap, gas respirator, dust

respirator, dan lain-lain). 3. Pemasangan rambu rambu dan tanda larangan K3.

4. Kondisi lingkungan kerja yang aman.

5. Pengawasan rutin terhadap pelaksanaan kerja.

6. Pemberian petunjuk kerja.

7. Latihan mengenai keselamatan kerja.

Kesehatan kerja (X2)

Kondisi yang bebas dari

gangguan fisik, mental,

emosi atau rasa sakit yang

disebabkan oleh

lingkungan kerja.

1. Tersedianya obat-obatan untuk pertolongan pertama

apabila terjadi kecelakaan

2. Pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi karyawan

3. Jaminan kesehatan bagi para pekerja.

4. Terpeliharanya lingkungan kerja yang sehat.

5. Tersedia pelayanan kesehatan bagi para

karyawan/pekerja

6. Pendidikan mengenai kesehatan kerja.

Page 6: 1Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu

Pengaruh Pelaksanaan K3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Bayu)

73

Produktivitas Kerja (Y)

Suatu perbandingan antara

hasil keluaran dan

masukan.

1. Pekerja mampu bekerja sesuai target

2. Proyek dikerjakan sesuai dengan kurun waktu yang

ditentukan

3. Tingkat kesalahan yang dilakukan karyawan

4. Ketepatan waktu (masuk kerja).

5. Memperhatikan K3 dalam bekerja.

6. Patuh terhadap peraturan yang berlaku.

Rincian Data yang Diperlukan

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari responden melalui hasil kuesioner

yang diajukan oleh peneliti.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang

melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Teknik Pengumpulan Data

Adapun langkah dan cara untuk mengumpulkan data tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Studi Pustaka (Library Research)

2. Studi Lapangan (Field Work Research)

a. Observasi

b. Wawancara

c. Kuesioner

d. Studi Dokumentasi Alat Pengukur Data

1. Uji Validitas

2. Uji Realibilitas

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

b. Uji Multikolinieritas

c. Uji Autokorelasi

d. Uji Heteroskedastisitas Teknik Analisis Data

Analisis Regresi Berganda Y= a + b1X1 + b2X2 +e Dimana:

Y = Produktivitas kerja

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi dari varibel X1

X1 = Keselamatan kerja

b2 = Koefisien regresi dari varibel X2

X2 = Kesehatan Kerja

e = Eror

Page 7: 1Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 68-82

74

Pengujian Hipotesis

1. Uji Secara Simultan ( Uji F )

Untuk mengetahui secara bersama-sama apakah variabel bebas berpengaruh

secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.

2. Uji Secara Parsial (Uji T)

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel terhadap produktivitas

kerja karyawan secara parsial.

3. Koefisien Determinasi

Hasil Penelitian

100%

0

Jenis Kelamin

Laki - laki

Sumber: Data Diolah, 2014

NO. X1 NO. X2 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X21 X22 X23 X24 X25 X26

1. 5 5 5 5 5 5 5 1. 5 5 5 5 5 5 2. 5 5 5 5 5 5 5 2. 4 4 4 4 4 4 3. 5 5 4 5 5 4 5 3. 5 5 5 4 4 4 4. 5 5 4 5 5 5 5 4. 5 5 5 5 5 4 5. 4 5 5 5 4 4 5 5. 4 4 4 5 4 4 6. 4 4 4 4 4 4 4 6. 5 5 5 5 5 5 7. 4 5 5 5 4 5 5 7. 5 4 5 4 4 5 8. 5 5 5 5 5 5 5 8. 5 5 5 5 5 5 9. 4 5 4 5 5 4 4 9. 5 5 4 5 4 4

10. 5 5 5 5 5 5 5 10. 5 5 5 5 5 5 11. 5 4 5 5 4 4 4 11. 5 5 4 4 4 3 12. 5 5 4 4 4 5 5 12. 5 5 5 5 4 4 13. 5 5 5 5 5 5 5 13. 5 5 5 5 5 5 14. 5 5 5 5 5 5 5 14. 5 5 5 5 5 5 15. 4 4 4 4 2 2 1 15. 4 2 2 4 5 2

Page 8: 1Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu

Pengaruh Pelaksanaan K3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Bayu)

75

16. 5 5 4 4 4 4 4 16. 4 5 4 5 4 4 17. 4 5 4 5 5 5 4 17. 5 5 4 5 5 4 18. 5 5 5 5 5 5 5 18. 5 5 5 5 5 5 19. 5 4 5 4 4 4 5 19. 4 5 4 5 4 4 20. 5 5 5 5 4 4 5 20. 5 4 4 5 5 4 21. 4 4 4 4 4 4 4 21. 4 4 4 4 4 4 22. 5 5 5 5 5 5 5 22. 5 5 5 5 5 5 23. 5 5 5 4 4 5 5 23. 5 4 5 5 4 5 24. 4 4 4 4 4 5 5 24. 5 4 5 4 4 5 25. 5 5 5 4 4 4 4 25. 5 4 5 4 4 4 26. 5 5 4 5 4 5 4 26. 5 4 5 5 5 4 27. 5 4 5 5 5 4 5 27. 5 5 4 5 4 5 28. 5 5 5 5 5 5 5 28. 4 5 5 5 5 5 29. 5 5 5 4 4 5 5 29. 5 4 5 5 4 5 30. 5 5 5 5 5 5 5 30. 5 5 5 5 5 5 31. 4 4 4 4 4 4 4 31. 4 4 4 4 4 4 32. 5 5 4 4 5 5 4 32. 5 5 5 5 5 5 33. 5 5 5 5 5 5 5 33. 5 5 5 5 5 5 34. 5 4 2 5 4 4 5 34. 5 5 5 5 5 5 35. 4 4 4 4 4 4 4 35. 5 5 5 5 5 5 36. 5 5 5 5 5 5 5 36. 5 5 5 5 5 5 37. 4 4 5 4 4 5 4 37. 5 4 4 5 4 4 38. 5 5 5 5 5 4 4 38. 5 4 5 5 5 4 39. 5 5 5 5 5 5 5 39. 5 5 5 5 5 5 40. 4 4 5 4 4 5 4 40. 5 4 5 4 4 4 41. 5 5 5 5 5 5 5 41. 5 5 5 5 5 5 42. 5 5 5 5 5 5 5 42. 5 5 5 5 5 5 43. 5 5 5 5 5 5 5 43. 5 5 5 5 5 5 44. 5 5 5 5 5 5 5 44. 5 5 5 5 5 5 45. 5 5 5 5 5 5 5 45. 5 5 5 5 5 5 46. 5 5 5 5 5 5 5 46. 5 5 5 5 5 5 47. 5 5 5 5 5 5 5 47. 5 5 5 5 5 5 48. 5 5 5 5 5 5 5 48. 5 5 5 5 5 5 49. 5 5 5 5 5 5 5 49. 5 5 5 5 5 5 50. 5 5 5 5 5 5 5 50. 5 5 5 5 5 5 51. 5 5 5 5 5 5 5 51. 5 5 5 5 5 5 52. 4 4 4 4 4 4 4 52. 4 4 4 4 4 4 53. 5 5 5 5 5 5 5 53. 5 5 5 5 5 5 54. 4 4 4 4 4 4 4 54. 3 3 3 3 3 3 55. 5 5 5 5 5 5 5 55. 5 5 5 5 5 5 56. 4 4 4 4 4 4 4 56. 4 4 4 4 4 4 57. 5 5 5 5 5 5 5 57. 5 5 5 5 5 5 58. 4 4 4 4 4 4 4 58. 4 4 4 4 4 4 59. 5 5 5 5 5 5 5 59. 5 5 5 5 5 5 60. 5 5 5 5 5 5 5 60. 5 5 5 5 5 5

NO. Y

NO. Y

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6

1 5 5 5 5 5 5 31 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 5 4 4 32 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 4 4 4 33 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 34 5 4 2 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 35 3 3 4 4 4 4 6 5 5 5 5 5 5 36 5 5 5 5 5 5 7 5 5 4 5 5 5 37 5 3 4 4 5 5 8 5 5 5 5 5 5 38 2 4 4 4 4 4 9 3 4 5 3 5 4 39 5 5 5 5 5 5

Page 9: 1Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 68-82

76

10 5 5 4 4 5 5 40 5 3 4 4 5 5 11 4 4 4 4 4 4 41 5 5 5 5 5 5 12 5 5 5 5 4 4 42 4 4 4 4 5 5 13 5 5 5 5 5 5 43 5 5 5 5 5 5 14 5 5 5 5 5 5 44 5 5 5 5 5 5 15 2 4 3 4 4 4 45 5 5 5 5 5 5 16 5 5 5 5 4 4 46 5 4 5 5 5 5 17 5 5 4 4 5 5 47 5 5 5 5 5 5 18 5 5 5 5 5 5 48 5 5 2 5 5 5 19 5 4 4 4 4 4 49 5 5 5 5 5 5 20 4 3 3 3 4 4 50 4 4 4 4 4 4 21 4 4 4 4 4 4 51 5 5 5 5 5 5 22 5 5 5 5 5 5 52 3 3 4 3 4 4 23 5 5 4 5 5 4 53 5 5 5 5 5 5 24 5 5 5 5 4 4 54 3 3 3 3 3 3 25 5 5 5 5 5 4 55 5 5 5 5 5 5 26 5 5 5 4 5 5 56 3 3 3 3 4 4 27 4 4 4 5 5 5 57 5 5 5 5 5 5 28 4 4 4 4 4 4 58 3 3 3 3 3 4 29 5 5 4 5 5 4 59 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 60 5 5 5 5 5 5

Sumber: PT. PP Tbk Cabang Kalimantan. HSE Proyek RSUD. Balikpapan

Analisis

1. Uji Validitas Variabel Item R Hitung R Tabel Keterangan

X1 X1.1 0,752 0,254 Valid

X1.2

X1.3

0,803

0,663

0,254

0,254 Valid

Valid X1.4 0,762 0,254 Valid

X1.5 0,876 0,254 Valid

X1.6 0,821 0,254 Valid

X1.7 0,838 0,254 Valid

X2 X2.1 0,801 0,254 Valid

X2.2 0,839 0,254 Valid

X2.3 0,871 0,254 Valid

X2.4 0,820 0,254 Valid

X2.5 0,754 0,254 Valid

X2.6 0,874 0,254 Valid

Y Y1 0,806 0,254 Valid

Y2 Y3

0,818 0,690

0,254 0,254

Valid Valid

Y4 0,814 0,254 Valid

Y5 Y6

0,794 0,758

0,254 0,254

Valid Valid

Sumber: Data diolah, 2014

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa r hitung > r tabel (0.254)

sehingga semua item pertanyaan adalah valid.

Page 10: 1Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu

Pengaruh Pelaksanaan K3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Bayu)

77

2. Uji Realibilitas

Variabel R Hitung N of Item Standar Keterangan

X1 0,894 7 0,6 Realibel

X2 0,905 6 0,6 Realibel

Y 0,895 6 0,6 Realibel

Hasil uji reliabilitas di atas nilai r hitung > 0,60 maka dapat

disimpulkan bahwa 19 pertanyaan tersebut adalah reliabel dan dapat

digunakan dalam tahap analisis selanjutnya.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ABSRES

N 60

Normal Parametersa,b Mean ,2735

Std. Deviation ,23753

Most Extreme Differences

Absolute ,292

Positive ,292

Negative -,150

Kolmogorov-Smirnov Z 2,263

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Pada tabel diatas nilai sig = 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak, yang

berarti data residual berdistribusi tidak normal.

b. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

((Constant) ,238 ,547 ,436 ,665

X1 ,309 ,176 ,246 1,754 ,085 ,413 2,421

X2 ,614 ,164 ,526 3,748 ,000 ,413 2,421

a. Dependent Variable: Y

Terlihat pada nilai tolerance untuk kedua variabel bebas > 0,05 dan

nilai Variance Inflation Factor (VIF) hitung kedua variabel bebas < 10 berarti

tidak terjadi multikolinieritas variabel satu dengan yang lainnya.

c. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,732a ,536 ,520 ,3704 1,965

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Page 11: 1Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 68-82

78

Berdasarkan output model summary didapatkan nilai d adalah

1,965. Selanjutnya dari tabel DW dengan n = 60, k = 3, dan α = 0,05

diperoleh dL = 1,4797 dan dU = 1,6889, sehingga (4-dL) = 2,5203 dan (4-

dU) = 2,3111. Dengan demikian nilai d terletak Antara dU dan (4-dU),

berarti tidak ada autokorelasi.

d. Uji Heteroskedasitas

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa nilai-nilai residunya

menyebar dan tidak membentuk pola sebaran tertentu, berarti tidak terjadi

heterokesdasisitas.

4. Persamaan Regresi Linier Berganda Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,238 ,547 ,436 ,665

X1 ,309 ,176 ,246 1,754 ,085

X2 ,614 ,164 ,526 3,748 ,000

Berdasarkan table diatas dibuat persamaan regresi linear berganda:

Y = 0,238 + 0,309X1 + 0,614X2 + e

Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa koefisien arah

regresi antara variabel keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2)

menyatakan adanya pengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan .

Uji Hipotesis

1. Uji F (Simultan) ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 9,032 2 4,516 32,923 ,000b

Residual 7,818 57 ,137

Total 16,850 59

a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1

Page 12: 1Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu

Pengaruh Pelaksanaan K3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Bayu)

79

Berdasarkan table 4.31 diatas bahwa nilai F tabel sebesar 2,77 F hitung

diperoleh 32,923 berarti Fhitung > Ftabel dan diperoleh hasil signifikan 0,000 <

0,05. Dengan demikian variable keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara

bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas

kerja karyawan PT. Pembangunan Perumahan cabang Kalimantan proyek

RSUD. Balikpapan.

2. Uji T (Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,238 ,547 ,436 ,665

X1 ,309 ,176 ,246 1,754 ,085

X2 ,614 ,164 ,526 3,748 ,000

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan table 4.32 nilai thitung untuk variable keselamatan kerja (X1)

adalah sebesar 1,754 dan nilai ttable sebesar 2,002 (df = 60-2-1 ) nilai standart

koefisien beta 0,264 bila dibandingkan dengan nilai ttabel maka thitung 1,754 <

2,002, artinya variable keselamatan kerja secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Pembangunan Perumahan

cabang Kalimantan proyek RSUD. Balikpapan (Y) dibuktikan dengan sig sebesar

0,085 > 0,05.

Dan nilai thitung untuk variabel kesehatan kerja (X2) adalah sebesar 3,748

dan nilai ttabel 2,002 nilai standart koefisien beta 0,526 bila dibandingkan dengan

nilai ttabel maka thitung 3,748 > 2,002, artinya variabel kesehatan kerja secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT.

Pembangunan Perumahan cabang Kalimantan proyek RSUD. Balikpapan (Y)

yang dibuktikan dengan sig sebesar 0,000 < 0,05.

3. Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,732a ,536 ,520 ,3704

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Dari pengolahan data pada table 4.30 diatas dapat diperoleh nilai

koefisien korelasi ganda ( R ) sebesar 0,732 atau 73,20 %, yang artinya hal ini

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel keselamatan

kerja, kesehatan kerja, dan produktivitas kerja karyawan.

Berdasarkan table 4.27 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi

R Square (R2) diperoleh nilai sebesar 0,536 atau 53,60 % yang berarti

keselamatan kerja dan kesehatan kerja mampu menjelaskan variabel produktivitas

kerja karyawan sebesar 53,60 %, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Page 13: 1Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 68-82

80

Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan

peneliti, maka secara keseluruhan pembahasan hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Peruasahaan telah melaksanakan keselamatan kerja karyawan dengan baik

dengan upaya menjaga atau melindungi karyawan dari luka-luka yang

disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan :

a. Perusahaan telah menyediakan peralatan kerja dalam kondisi baik dan

layak pakai dengan cara mengganti peralatan yang berusia tua.

b. Perusahaan menyediakan alat perlindung diri untuk menjaga keselamatan

karyawan dari segala risiko kecelakaan di tempat kerja.

c. Perusahaan telah memasang rambu-rambu kecelakan dan tanda larangan

seperti larangan merokok, awas listrik tegangan tinggi, awas lubang untuk

menjaga keselamatan karyawan.

d. Perusahaan memberikan jaminan bahwa karyawan bekerja dalam kondisi

lingkungan kerja yang aman dengan menyediakan satpam di tempat kerja.

e. Perusahaan secara rutin melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan

kerja yang dilaksanakan oleh SHE Officer. Perusahaan memberikan sangsi

jika menemukan pekerja yang dianggap melanggap aturan di tempat kerja.

f. Perusahaan memberikan petunjuk kerja untuk mempermudah pekerjaan.

g. Perusahaan memberikan pelatihan bagi setiap karyawan mengenai

keselamatan kerja untuk bekerja dengan aman.

2. Peruasahaan telah melaksanakan kesehatan kerja karyawan dengan baik

dengan upaya menjaga atau melindungi kondisi umum fisik, mental, emosi

atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan :

a. Perusahaan menyediakan obat-obatan untuk pertolongan pertama apabila

terjadi kecelakaan sebagai tindakan awal dalam menangani kecelakaan

yang terjadi di tempat kerja.

b. Perusahaan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi

karyawan untuk menjaga agar karyawan selalu dalam keadaan sehat.

c. Perusahaan memberikan jaminan kesehatan kepada para

karyawan/pekerja.

d. Terpeliharanya lingkungan kerja yang sehat dan bersih untuk menjaga

kesehatan pekerja dari segala penyakit.

e. Tersedia pelayanan kesehatan bagi para karyawan/pekerja.

f. Perusahaan memberikan pendidikan mengenai pentingnya kesehatan

dalam menyelesaikan pekerjaan.

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan di atas, maka secara

keseluruhan pembahasan hasil penelitian ini sebagai berikut :

Page 14: 1Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu

Pengaruh Pelaksanaan K3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Bayu)

81

1. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS.21 ditemukan

bahwa ada pengaruh antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

produktivitas kerja. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan Uji F di mana

dapat dilihat dari nilai Fhitung 32,923 lebih besar dari Ftabel 2,77 dengan

nilai signifikansi (sig) sebesar 0,000 dan dapat dilihat bahwa nilai signifikansi

(sig) jauh lebih kecil dari 0,05 sehingga hal ini menjelaskan adanya pengaruh

signifikan secara simultan atau bersama-sama antara keselamatan kerja (X1)

dan kesehatan kerja (X2) terhadap produktivitas kerja karyawan PT.

Pembangunan Perumahan cabang Kalimantan proyek RSUD. Balikpapan. Artinya apabila keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara bersama-sama

berjalan dengan baik maka dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Apabila keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang diterima karyawan baik

maka produktivitas kerja karyawan akan semakin tinggi, sebaliknya apabila

keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang diterima karyawan tidak baik,

maka produktivitas kerja karyawan akan rendah.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

Wahyu Ratna Sulistyarini (2006) keselamatan kerja dan kesehatan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada

CV Sahabat di Klaten. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung 7,485 lebih

besar dari F tabel 4,17 maka ada pengaruh yang signifikan dari program

keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) secara bersama-sama

terhadap produktivitas kerja karyawan. 2. Hasil perhitungan yang telah dilakukan bahwa nilai thitung untuk keselamatan

kerja (X1) 1,754 < ttabel 2,002 dengan nilai signifikansi (sig) sebesar 0,085

dan dapat dilihat bahwa nilai signifikansi (sig) lebih besar dari 0,05 berarti

keselamatan kerja tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

produktivitas kerja karyawan. Nilai thitung untuk kesehatan kerja (X2) 3,748

> ttabel 2,002 dengan nilai signifikansi (sig) sebesar 0,000 dan dapat dilihat

bahwa nilai signifikansi (sig) jauh lebih kecil dari 0,05 berarti kesehatan kerja

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan.

Penutup

Keselamatan keja dan kesehatan kerja secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Pembangunan Perumahan

(Persero) Tbk Cabang VI Kalimantan proyek pembangunan RSUD Balikpapan.

Keselamatan keja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

produktivitas kerja karyawan PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

Cabang VI Kalimantan proyek pembangunan RSUD Balikpapan.

Kesehatan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

produktivitas kerja karyawan PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

Cabang VI Kalimantan proyek pembangunan RSUD Balikpapan.

Page 15: 1Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 68-82

82

PT. Pembangunan Perumahan Tbk Cabang Kalimantan harus tetap

menjaga dan melindungi karyawannya karena karyawan merupakan aset yang

sangat berharga bagi perusahaan yang harus dijaga keselamatan dan

kesehatannya. Jika karyawan selalu dalam kondisi yang sehat maka karyawan

akan selalu bekerja dan tidak adanya kehilangan jam kerja yang dapat merugikan

perusahaan.

PT. Pembangunan Perumahan Tbk Cabang Kalimantan harus tetap

mempertahankan dan meningkatkan kesehatan kerja, karena berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan variabel tersebut berpengaruh dan dapat

meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. Dimana kesehatan bagi

karyawan ataupun pekerja dianggap penting dalam menjalani kehidupan. Jika

para pekerja sakit sehingga tidak dapat bekerja dan tidak dapat menghasilkan

uang.

Dari kedua variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja, variabel

kesehatan kerja lah yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.

Sehingga perusahaan harus lebih meningkatkan keselamatan kerja agar memiliki

pengaruh yang sama terhadap produktivitas kerja karyawan.

Daftar Pustaka

L Gaol, Chr Jimmy, 2014. A to Z Human Capital Manajemen Sumber Daya

Manusia, PT Grasindo, Jakarta.

Mangkunegara Prabu Anwar A.A, Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, PT Remaja Rosdakarya Bandung, 2001

Mathis, Robert L. & Jackson. John H. 2002. Manajemen Sumber Daya

Manusia, Salemba Empat, Jakarta.

Mondy, R. Wayne. & Noe, Robert M. 2005. Human Resources Management,

Edisi ke-9. Prentice Hall, New Jersey.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka

Cipta, Jakarta.

Ratna Sulistyarini, Wahyu, 2006. Pengaruh Program Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV

Sahabat Di Klaten, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Surakarta.

Yanuar Malik, Anhar 2013. Pengaruh Kebijakan Keselamatan Dan Kesehatan

Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Proyek Konstruksi Pada PT.

Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Di Makassar, Universitas

Hasanuddin, Makassar.


Top Related