Download - 19 formulasi pakan
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
This post was published to atugsmknkdm at 12:00:51 08/06/2011
Modul agribisnis ternak unggas
Category
MODUL 19
FORMULASI PAKAN SEMESTER GANJIL
1. Mengidentifikasi Bahan Baku Pakan
Bahan pakan diklasifikasikan menjadi beberapa kategori yaitu: sebagai sumber protein, sumber energi, mineral dan vitamin. Pengelompokan tersebut digunakan untuk menyusun ransum dengan harga termurah (Least cost formula). Faktor utama yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan pakan adalah kandungan nutrisi bahan, tingkat kecernaan, ketersediaan, kontinuitas dan harga.
Dalam budidaya ternak unggas, baik itu ayam pedaging mapun ayam petelur pakan mempunyai peranan yang sangat penting. Keberhasilan usaha peternakan unggas sangat ditentukan oleh kualitas pakan yang diberikan
Didalam proses budidaya unggas khususnya ayam biaya produksi terbesar dikeluarkan untuk pakan, besarnya sekitar 75% - 80% dari total biaya produksi. Hal ini berarti bahwa biaya produksi akan dapat di tekan apabila bisa menekan biaya pakan.
1.1. Persyaratan Pakan
Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas maka bahan pakan unggas harus memenuhi persyaratan–persyaratan tertentu diantaranya:
Bahan pakan ternak yang dipergunakan tidak boleh bersaing dengan bahan untuk makanan manusia. Apabila manusia banyak membutuhkannya, maka bahan pakan tersebut jangan diberikan pada unggas
Bahan pakan yang dipergunakan untuk pakan ternak unggas harus tersedia dalam waktu yang lama atau ketersediaN sepanjang waktu bahan pakan tersebut diperlukan. Bahan pakan yang ketersediaanya pada suatu saat ada dan kemudian hilang atau tidak ada alias lenyap, harus dihindari.
Bahan pakan yang dipergunakan untuk pakan ternak unggas setiap tahun bahkan setiap bulan selalu di produksi, sehingga akan menjamin ketersediaan bahan pakan tersebut secara kontinyuitas .
Harga bahan pakan, harus dinilai dari segi manfaat bahan pakan tersebut, sehingga dapat mencerminkan kualitas pakan yang telah disusun.
Kualitas gizi bahan pakan, untuk pakan ternak unggas, batasan kualitas adalah kandungan serat
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
kasar dari bahan pakan tersebut. Semakin tinggi kandungan serat kasar bahan pakan, maka akan semakin kurang berperan bahan pakan tersebut bagi unggas.
Kelengkapan asam amino, vitamin, mineral dan energi yang dikandung memegang peranan apakah bahan pakan tersebut berperan atau tidak. Bahan pakan yang mudah membentuk racun atau mudah tercemar, harus disingkirkan dari campuran bahan pakan unggas.
Pakan unggas harus memenuhi segala kebutuhan nutrisi bagi unggas. Unggas yang dipelihara secara intensif mulai dari DOC sampai akhir selalu berada di dalam kandang. Oleh karena itu segala kebutuhan nutrisi unggas harus terpenuhi dalam pakan yang diberikan. Dalam menyiapkan pakan tidak hanya mencapur bahan pakan tetapi harus juga diketahui karakteristik unggas, serta di pahami betul bahan pakan yang digunakan. Produksi pakan unggas meliputi penyediaan bahan pakan sesuai syarat teknis pakan serta syarat bahan. Inti dari produksi pakan ternak adalah pengaturan dan pemilihan bahan pakan. Ketersediaan bahan pakan merupakan factor penentu dalam kelangsungan usaha pakan unggas. Oleh karena itu dalam produksi pakan yang harus diperhatikan adalah pengetahuan tentang seluk beluk bahan pakan sampai rantai distribusi pengadaan bahan pakan tersebut.
1.2. Sumber Bahan Pakan
1.2.1. Bahan Pakan Hewani
Bahan pakan hewani adalah bahan baku pakan yang berasal dari bagian-bagian tubuh hewan. Bahan pakan hewani ini merupakan sumber protein. Bahan pakan asal hewan sudah sejak zaman Belanda sudah diperkenalkan kepada para peternak. Bahan pakan hewani merupakan inti kesempurnaan nutrisi rangsum unggas, karena kandungan asam aminonya seimbang dan sempurna.
Beberapa bahan pakan asal hewan yang sering digunakan untuk unggas adalah tepung ikan, tepung tulang, tepung kerang dan tepung sisa rumah potong, lemak atau minyak hewan.
1.2.1.1.Tepung Ikan Tepung ikan merupakan sumber utama asam amino dalam ransum. Hal ini karena dalam tepung ikan terdapat asam amino yang berkualitas dan seimbang. Hal yang menjadi kendala dalam pemakaian tepung ikan adalah pengaruh baunya pada produk unggas, baik daging maupun telurnya.
Tepung ikan berasal dari sisa-sisa pengolahan industri makanan ikan, secara umum tepung ikan mengandung protein kasar antara 60% - 70% dan mengandung lysin dan methionin, asam amino selalu kurang dalam bahan asal nabati.
Selain protein dan asam amino, tepung ikan juga merupakan sumber kalsium dan phosphor. Kedua mineral ini merupakan mineral makro yang diperlukan unggas untuk tumbuh dan bertelur.
1.2.1.2. Limbah Industri Udang. Mutu tepung udang tergantung pada proses pengolahannya. Pengeringan
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
dan bagian tubuh yang akan diproses sangat menentukan kualitas tepung udang. Tepung udang mengandung antara 35%-45% protein kasar. Penggunaan dalam ransum unggas dilakukan sebagai pendamping atau dikombinasikan dengan tepung ikan atau bahan sumber nabati. Pada unggas petelur pemberian tepung udang maksimal 7%, sedangkan untuk ayam pedaging antara 8% sampai 14%. 1.2.1.3. Tepung Bulu. Bulu ayam sebagai hasil sampingan pemotongan ayam potong dapat di olah menjadi tepung bulu. Tepung bulu ini berasal dari bulu yang dikeringkan dan kemudian digiling. Protein kasar dalam tepung bulu berkisar antara 82%-91%. Dari kandungan yang begitu tinggi hanya sebagian kecil saja yang dapat di manfaatkan unggas. Tepung bulu mempunyai energi metabolik (ME) sebesar 2354 kalori /kg . 35% asam amino dalam tepung bulu tidak bisa dimanfaatkan oleh unggas dan dikeluarkan lagi.
1.2.1.4. Lemak Hewan Untuk mencapai energi metabolis yang dikehendaki pakan unggas sering di tambah dengan lemak selain itu bisa pula berasal dari minyak kelapa. Lemak hewan yang akan digunakan sebaiknya dibeli dalam jumlah yang diperlukan saja, bila perlu disimpan hendaknya dalam bentuk minyak. Cara penggunaannya adalah dengan mencampurkan lemak atau minyak dengan bahan terkecil dalam formula dan aduk hingga rata. Lemak dapat juga digunakan sebagai bahan appetizer, karena lemak hewan/lemak
nabati merupakan makanan yang di gemari unggas. 1.2.1.5. Tepung Darah Darah merupakan limbah rumah potong hewan. Kualitas tepung darah untuk pakan unggas dari segi kesehatan tergantung pada bagaimana bahan itu diperoleh dari rumah potong. Bila penampungan darah bercampur dengan kotoran, maka bahan tersebut tidak layak di untuk digunakan sebagai bahan pakan unggas dan sebaliknya bila berasal dari tempat yang bersih maka bahan tersebut memenuhi syarat sebagai bahan pakan unggas.
Tepung darah mengandung 80% protein kasar, tetapi kurang akan asam amino isoleusin, rendah kalsium dan phosphor. Tepung darah mengandung 1,6% lemak dan 1% serat kasar. Tepung darah tidak dapat sepenuhnya dapat digunakan oleh unggas, hanya 60% asam amino yang dapat digunakan. Tepung darah dalam ransum maksimum 4%.
Selain kelima hal tersebut di atas masih ada beberapa bahan lain yang berasal dari hewan antara lain sisa rumah potong hewan, limbah penetasan, tinja unggas, tepung tulang, tepung kerang dan lain-lain.
1.2.2. Bahan Pakan Nabati.
Bahan pakan asal tumbuhan untuk unggas dibagi atas bahan makanan yang biasa digunakan (jagung, dedak,bungkil kacang kedelai, bungkil kelapa, minyak nabati ) dan bahan makanan yang tidak lazim digunakan (bungkil kacang tanah, ubi kayu dan lain-lain). Bahan pakan nabati merupakan bahan pakan asal biji-bijian yang menjadi sumber energi
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
bagi ternak. Bahan pakan nabati kandungan serat kasarnya cukup tinggi. Berikut adalah beberapa bahan pakan asal nabati : 1.2.2.1. Jagung kuning. Jagung kuning tidak dapat dijadikan bahan pakan sumber protein bagi unggas, karena kandungan protein yang agak rendah dan defisiensi asam amino. Kandungan protein dan asam amino yang rendah sangat terkait dengan varietas dan faktor lingkungannya. Kandungan asam amino jagung belum mencukupi kebutuhan untuk unggas sehingga penggunaan jagung kuning yang berlebihan untuk menyebabkan kebutuhan asam amino terancam. Kelebihan jagung kuning adalah kandungan Xanthophyll yang menyebabkan warna kuning pada kaki ayam, kulit broiler dan kuning telur.
Bahan pakan ternak, terutama bahan pakan utama asal nabati dan hewani harus tahan lama yang berarti bahwa bila disimpan tidak berubah bentuk fisik, tetap kuning, tidak berubah kandungan nutrisinya. Sebagai contoh jamur, fusarium roseum yang dapat berkembang selama penyimpanan di gudang dapat meyebabkan kualitas telur menurun.
1.2.2.2. Dedak Halus. Dedak halus adalah bahan pakan yang paling banyak digunakan setelah jagung. Dedak merupakan limbah proses pengolahan gabah dan tidak dikonsumsi oleh manusia. Dedak mempunyai kandungan serat kasar 13%, sedangkan unggas tidak mampu mencerna serat kasar lebih dari 4%. Hal ini merupakan pembatas nutrisi yang menyebabkan dedak
halus tidak dapat digunakan secara berlebihan.
Kandungan nutrisi dedak adalah kandungan protein kasar 13,5% dan kandungan energi metabolis sebesar 1890 kalori/kg. Sedangkan asam amino dedak memang lengkap, tetapi tidak memenuhi kebutuhan sehingga perannya sebagai penyedia asam amino tidak dapat diandalkan, demikian pula vitamin dan mineral.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dedak bukan merupakan bahan pakan sumber nabati yang andal dan hanya bersipat pelengkap saja. Dedak dewasa ini telah digantikan oleh limbah gandum yang mempunyai kualitas lebih baik daripada dedak. Penggunaan dedak lebih di karenakan oleh ketersediaan dan harga yang murah.
Pemeliharaan kualitas dedak dapat dilakukan dengan memeriksa baunya, bila sudah tercium tengik atau bau tidak normal lainnya tertanda bahwa dedak tersebut sudah mulai rusak. Kemudian warnanya, dedak yang normal berwarna coklat terang, bila sudah putih atau kehijau-hijauan tertanda dedak sudah rusak. Untuk melihat pemalsuan, dapat dilakukan dengan memasukkan sedikit dedak kedalam segelas air bening, bila banyak yang mengambang berarti dedak telah dicampur gilingan kulit padi. Selain itu dapat diberikan parutan lugol 10% pada dedak yang sudah dicampur air. Makin berwarna merah berarti kandungan Serat Kasar-nya tinggi, maksimum hanya 10% yang diterima. Terakhir untuk melihat apakah dedak tersebut banyak dicampur dengan
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
kapur halus, maka ditambahkan larutan Hcl. Bila banyak berbuih berarti banyak campuran kapur halusnya.
1.2.2.3. Kacang Kedelai dan
Limbahnya. Syarat pakan dapat digunakan sebagai bahan pakan unggas adalah bahan-bahan pakan tersebut tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati bagi unggas. Kelemahan dari kacang kedelai adalah kesediaannya yang kadang-kadang ada, kadang-kadang tidak ada serta adanya kandungan “anti tripsin” pada kedelai mentah. Kacang kedelai masih digunakan oleh manusia untuk membuat tahu dan tempe sehingga limbah kacang kedelai yang banyak digunakan untuk pakan unggas, berupa bungkil kedelai sebagai pendamping tepung ikan. Bungkil kacang kedelai mengandung protein berkisar antara 42% sampai 50%, tetapi tidak ada methionin.
Energi metabolis bungkil kacang kedelai berkisar antara 2825 – 2890 kalori / kg. Untuk unggas pedaging bahan ini cukup membantu sebagai sumber energi di samping jagung kuning. Bungkil kacang kedelai
mempunyai kandungan serat kasar 6%, kandungan kalsium dan phosphor juga lebih baik disbanding dengan biji-bijian bahan pakan unggas lainnya.
1.2.2.4. Bungkil Kelapa Bungkil kelapa merupakan bahan pakan sumber protein asal nabati. Kandungan protein kasar bungkil kelapa berkisar antara 20%-26%. Hal ini yang menjadi dasar mengapa bungkil kelapa digunakan sebagai
pendamping tepung ikan dan jagung kuning.
Kelemahan bungkil kelapa adalah kandungan minyaknya masih tinggi dan mudah menjadi tengik. Ketengikkan ini akan mengganggu selera makan unggas dan pencernaannya. Oleh sebab itu pabrik pakan unggas jarang menggunakan bungkil kelapa dalam komposisinya. 1.2.2.5. Minyak Nabati. Minyak nabati merupakan salah satu bahan pakan unggas yang banyak digunakan untuk unggas pedaging. Hal ini karena unggas pedaging memerlukan energi tinggi yang biasanya hanya berasal dari minyak. Minyak nabati yang sering digunakan untuk pakan unggas adalah minyak kelapa dan sejenisnya. Selain itu minyak dalam pakan unggas juga akan menambah selera makan, dan sifat berdebu pada pakan “all mash”.
Minyak nabati yang digunakan hendaknya minyak yang berkualitas, artinya tidak mudah rusak dan tidak mudah tengik. Sebagai sumber energi pendukung, minyak bukan bahan pakan utama sebagai sehingga persentase penggunaannya tidak baku bahkan boleh tidak di gunakan.
Di samping kelima bahan pakan nabati di atas masih banyak bahan pakan asal nabati yang lainnya, misalnya bungkil kacang tanah, ubi kayu dan hasil olahannya, hijauan untuk unggas dan bahan makanan lainnya.
1.2.3. Premix Mineral Premix mineral merupakan campuran antara vitmin, mineral mikro, asam
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
amino bahkan beberapa produk menambahkan antioksidan. Jenis premix mineral bermacam-macam tergantung pabrik pembuatnya. Cara penggunaan sebaiknya mengikuti rekomendasi pabrik pembuatnnya.
1.3. Identifikasi Bahan Baku Pakan
Konsentrat
Bahan pakan yang baik mempunyai tekstur, aroma dan warna yang khas untuk setiap jenis. Kita perlu mengetahui karakter masing-masing jenis bahan, agar jika membeli kita bisa memperoleh bahan pakan sesuai dengan yang dikehendaki. Identifikasi bahan baku Pakan konsentrat terdapat pada tabel ......
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Tabel ......... Indentifikasi Pakan Konsentrat
No Bahan
Tekstur Aroma Warna
1. Ampas Bir Tepung halus, Alkohol Coklat muda
2. Ampas Brem Butiran alkohol Kekuningan
3. Ampas Kecap Butiran kasar Kecap Coklat muda
4. Ampas Tahu Tepung basah kedelai Putih
5. Biji Kapas butiran Harum hitam
6. Bungkil Biji Kapas (Expeller)
Tepung kasar Harum Hitam
7. Bungkil Kacang Tanah(Expel)
Butiran kasar Kacang tanah
Agak putih
8. Bungkil Kedelai 44/7 Butiran kasar kedelai Putih kekuningan
9. Bungkil Kelapa Tepung campur butiran
Wangi minyak kelapa
Coklat
10. Bungkil Kopra Tepung campur butiran
Wangi minyak kelapa
Coklat
11. Dedak Gandum Tepung Seperti gandum
Putih kecoklatan
12. Dedak Jagung (37% Pati)
Tepung Jagung Putih kecoklatan
13. Dedak Padi 15-30% Serat
Tepung kasar Wangi beras
Coklat muda
14. Dedak Padi 1-9% Serat Tepung halus Wangi beras
Coklat muda
15. Dedak Padi 9-15% Serat
Tepung agak kasar
Wangi beras
Coklat muda
16. Dicalsium Pospat Tepung menyengat Putih
17. Garam Dapur Butiran Khas garam putih
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
No Bahan
Tekstur Aroma Warna
18. Jagung Kuning Butiran Harum jagung
Kuning
19. Kapur Tepung berdebu
Aroma Kerang
Putih
20. Kedelai BS Butiran Kurang segar
Coklat kehitaman
21. Kedelai Sangrai Butiran harum kedelai
Coklat muda
22. Kulit Coklat Potongan kulit Harum coklat
Kecoklatan
23. Kulit Kacang Tanah Potongan kulit Harum kacang
Coklat muda
24. Kulit Kedelai Potongan kulit Harum kedelai
Kecoklatan
25. Kulit Kopi Potongan kulit Harum kopi Kehitaman
26. Lemak Ternak Padat Seperti daging
Putih
27. Lumpur Sawit Cair Harum sawit Kecoklatan
28. Mineral Sapi Tepung Bau kerang Putih kecoklatan
29. Minyak Sawit cair Harum sawit kuning
30. Monokalsium Pospat Tepung Bau agak menyengat
Putih
31. Onggok Butiran kasar Apek Putih abu-abu
32. Palm Kernel Meal (Expeller)
Tepung berminyak
Harum sawit coklat
33. Palm Kernel Meal (Solvant)
Tepung Harum sawit Coklat
34. Premix Mineral Tepung Bau kerang Abu-abu
35. Serat Sawit Fermentasi Serat butiran Harum sawit Coklat
36. Singkong kering Batangan atau
Apek Putih pucat
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
No Bahan
Tekstur Aroma Warna
potongan
37. Tepung Bunga Matahari (Exp)
Tepung Harum Kecoklatan
38. Tepung Kerang Tepung berdebu
Bau laut Putih pucat
39. Tepung Tulang Tepung berdebu
Bau daging Putih pucat
40. Tetes Tebu Cair kental Tebu atau gula
Kecoklatan
41. Ubi Jalar Potongan Apek Putih kekuningan
42. Urea Butiran Amoniak Putih
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Limbah tersebut dapat diperoleh dari pengolahan hasil pertanian, misalnya tetes hasil limbah pabrik gula, dedak limbah pengolahan padi dll. Bahan baku lokal dapat diperoleh dengan membeli ke sentra-sentra penghasil bahan tersebut. Misalnya untuk bahan onggok, dapat dibeli di Lampung. Tetes dapat dibeli dari pabrik gula di Lampung, Cirebon, Klaten, Yogya dll. Beberapa bahan seperti bungkil kedelai, bungkil atau biji kapas, pollard, dll masih di impor dari luar negeri. Kita dapat mengimpor bahan pakan dan menjualnya kembali ke pasar lokal. Pemasaran bahan pakan dapat dilakukan dengan penjualan langsung ke peternak atau perusahaan peternakan, bisa juga melalui pengecer bahan pakan seperti poultry shop dan koperasi.
2. Nutrisi Bahan Pakan Pakan
Kandungan nutrisi bahan pakan yang perlu dipertimbangkan dalam formulasi pakan adalah protein kasar (Crude protein), ME (metabolisme energi, kadar air (berat kering), lemak, serat kasar, kalsium (Ca), phspor (P), asam amino lisin dan methionin. Asam amino metionin dan lisine dipertimbangkan karena kedua asam amino tersebut konsntrasinya paling sedikit dalam bahan pakan, sehingga dengan memenuhi kedua asam amino tersebut, kebutuhan asam amino lainnya sudah cukup. Tabel komposisi pakan tertera pada tabel.....
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Tabel.... Komposisi Bahan Pakan
NO BAHAN
BK ME CP Lisin Meth M+C SK Lemak Ca P
(%) (Kkal/kg) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
1 biji kapas 92.0 2,920 23.0 0.00 0.00 0.00 19.10 21.30 0.20 0.73
2 bungkil biji kapas (expeller) 93.0 2,320 40.9 1.59 0.55 0.55 12.00 3.90 0.20 1.05
3 bungkil kacang tanah(expel) 90.0 2,500 42.0 1.26 0.45 0.52 12.00 7.30 0.16 0.56
4 bungkil kedelai 44/7 86.6 2,120 43.0 2.75 0.65 1.33 6.50 1.80 0.30 0.65
5 dedak gandum 86.6 1,710 15.2 0.61 0.25 0.59 9.20 3.60 0.11 1.15
6 dedak jagung (37% pati) 89.0 2,520 12.0 0.49 0.23 0.49 6.00 5.80 0.10 0.50
7 dedak padi 15-30% serat 89.8 1,000 7.0 0.34 0.13 0.26 24.00 7.00 2.40 1.60
8 dedak padi 1-9% serat 89.9 2,950 13.6 0.65 0.27 0.54 6.10 15.60 2.33 1.57
9 dedak padi 9-15% serat 89.2 2,200 13.3 0.63 0.27 0.53 11.90 10.20 2.35 1.58
10 dicalsium pospat 99.0 0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 24.00 18.00
11 DL Methionine 99.7 2,360 58.0 0.00 99.00 99.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
12 garam dapur 95.0 0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
13 jagung kuning 89.0 3,350 8.5 0.22 0.20 0.35 2.10 3.80 0.02 0.28
14 kapur 99.0 0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 38.00 0.00
15 kedelai sangrai 88.5 3,300 37.0 2.27 0.51 1.03 5.80 18.80 0.23 0.52
16 L Lisine HCl 98.5 3,730 94.5 78.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
17 lemak ternak 99.5 8,500 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 99.90 0.00 0.00
18 lumpur sawit 93.1 2,840 13.3 0.00 0.00 0.00 16.30 18.85 0.30 0.19
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
NO BAHAN
BK ME CP Lisin Meth M+C SK Lemak Ca P
(%) (Kkal/kg) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
19 mineral sapi 99.0 0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 15.00 5.00
20 minyak sawit 76.6 8,600 15.3 0.00 0.00 0.00 0.00 57.20 0.00 0.00
21 monokalsium pospat 99.0 0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 16.00 22.50
22 onggok 90.1 0 2.8 0.00 0.00 0.00 8.26 0.67 0.00 0.00
23 palm kernel meal (Expeller) 92.7 2.913 14.6 0.44 0.32 0.52 15.70 9.80 0.20 0.46
24 palm kernel meal (Solvant) 89 3.128 15.3 0.52 0.34 0.61 15.60 1.80 0.24 0.56
26 premix mineral 98.0 0 0.0 1.50 2.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
27 serat sawit fermentasi 94.2 2,930 10.2 0.00 0.00 0.00 40.10 5.10 0.57 0.17
28 singkong (pati 63%) 86.4 2,770 2.5 0.08 0.03 0.05 4.50 0.00 0.15 0.10
29 singkong (pati 73%) 87.5 3,090 2.0 0.07 0.03 0.05 3.30 0.00 0.15 0.10
30 tepung biji kapas (expel) 89.9 1,840 37.1 1.41 0.59 1.22 16.80 6.90 0.24 1.09
31 tepung bulu ayam hidrolisis 93.0 3,276 81.0 2.28 0.57 4.34 1.00 7.00 0.33 0.55
32 tepung bunga matahari (exp) 89.5 2,480 44.3 1.11 1.24 2.17 6.30 10.40 1.68 0.94
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
33 tepung daging tulang 93.0 2,495 50.0 2.61 0.69 1.05 2.80 7.10 10.00 5.10
34 tepung darah 90.6 3,020 87.5 8.40 1.14 2.27 0.00 0.60 0.17 0.17
35 tepung groundnut (Expel) 90.1 1,340 21.3 0.49 0.30 0.62 14.10 2.40 0.13 0.58
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
3. Kebutuhan Nutrisi Pakan Unggas
Kebutuhan nutrisi ayam terdapat beberapa versi. Pemerintah indonesia membuat standar tersendiri seperti tertera pada GMP (good manufacturing practice), masing-masing perusahaan pembibitan mengeluarkan standar masing-masing dan NRC juga mengeluarkan standar tersendiri. Tabel kebutuhan NRC paling banyak dijadikan pedoman dalam menyusun pakan unggas. Berdasarkan standar tersebut kemudian perusahaan pakan dengan sedikit modifikasi membuat pakan dengan kandungan nutrisi yang masing-masing perusahaan sedikit berbeda. Contoh kebutuhan nutrisi pakan ayam petelur dan broiler tertera pada tabel..... dan tabel....
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Table … Contoh nutrisi yang dibutuhkan ayam petelur
No Nutrisi 0-5 minggu
starter
5-10 minggu
grower
10-16 minggu
pullet
16 mg - bertelur 2% (pre layer)
17-28 mg 28-60 mg
1 Energi Kkal/kg 2.950 2.850 2.750 2750 2750 2750
2 Protein kasar(%) 20,50 20,00 16,80 17,50 17.7 16,3
Lysine (%) 1,16 1,03 0,78 0,87 0,82 0,75
Methionine (%) 0,52 0,47 0,35 0,38 0,41 0,38
M+C (%) 0,86 0,80 0,63 0,68 0,70 0,64
3 Lemak (%) 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
4 Mineral makro
Ca (%) 1,05 1,00 1,00 2-2,1 3,65-4,2 4 - 4,2
P (%) 0,15 0,16 0,16 0,16 0,4 0,38
5 Serat kasar (%) 5,00 6,00 8,00 8,00 8,00 8,00
Sumber: Rhone Phoulenc Animal Nutrition 1993 dan NRC 1994. untuk menghindari menurunnya konsumsi pakan, ditambahkan kalsium 50% granular pada pakan pada fase pullet dan prelayer.
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Tabel….Contoh nutrisi yang dibutuhkan ayam broiler komersial dan NRC
No Nutrisi Merek A 0-4 minggu
Merek B
0-4 minggu
0-24 hari (starter)
24 hari-dijual
(finisher)
1 Energi Kkal/kg 3.086 3,100 3.200 3.200
2 Protein (%) 22,00 21-23 23-24 20-21
Lysine (%) 1,1 1,10 1,25 1,00
Methionine (%) 0,43 0,43 0,28 0,23
M+C (%) 0,97 0,97 0,92 0,80
3 Lemak (%) 5,00 2,5-7 9,00 10,0
4 Mineral makro
Ca (%) 0,9-1,10 0,9-1,2 1,00 1,00
P (%) 0,7-0,90 0,7-1,2 0,80 0,70
5 Serat kasar (%) 4,00 5,00 5,00 5,00
6 Kadar air (%) 12,00 13,00
7 Salinomycin (ppm) 40-60 Monensim
8 Virginiamycin (ppm)
2,5-5 Zink bacitracin
9 Colistin (ppm) 2-20
10 Kadar abu (%) 6,50 5,00-8,00
11 Bentuk Butiran (crumble)
Butiran (Crumble)
NRC 1994 NRC 1994
salinomicin sebagai cocidostat virginamicin dan colistin sebagai pemacu pertumbuhan avilamicin sebagai growth promotor monensim sebagai cocidiostat zink bacitracin sebagai antibiotik pemacu pertumbuhan
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
4. Menyusun Formula Pakan Pakan unggas harus memenuhi segala kebutuhan nutrisi bagi unggas. Unggas yang dipelihara secara intensif mulai dari DOC sampai akhir selalu berada di dalam kandang. Oleh karena itu segala kebutuhan nutrisi unggas harus terpenuhi dalam pakan yang diberikan. Dalam menyiapkan pakan tidak hanya mencapur bahan pakan tetapi harus juga diketahui karakteristik unggas, serta di pahami betul bahan pakan yang digunakan.
4.1. Formulasi Pakan.
Yang dimaksud dengan formulasi ransum ternak adalah cara meramu bahan-bahan pakan ternak untuk memenuhi kebutuhan ternak sesuai dengan tingkat produksi yang di inginkan. Di bagian atas telah diterangkan bahwa zat-zat makanan utama yang dibutuhkan oleh ternak unggas dan harus mendapat perhatian adalah protein dan energi. Dalam rangka penyusunan formulasi ransum ini dibutuhkan data-data tentang Kebutuhan ternak akan zat-zat makanan dan Data komposisi zat-zat makanan dari bahan pakan yang digunakan untuk menyusun ransum. Dalam menyusun ransum, proses yang sebaiknya harus dilakukan adalah sebagai berikut : Harus mengetahui kondisi ternak
yang akan diberi pakan, apakah ternak dalam masa pertumbuhan, produksi atau digunakan untuk kerja.
Menyiapkan data kebutuhan ternak akan zat-zat makanan.
Menentukan bahan pakan yang akan digunakan untuk menyusun ransum.
Menyiapkan data komposisi zat makanan dari bahan pakan yang akan digunakan.
Membentuk tabel daftar komposisi zat makanan dari bahan pakan yang akan digunakan.
Meneliti susunan zat makanan sesuai dengan kebutuhan ternak.
Apabila belum seimbang cek kembali susunan bahan pakan dan komposisi zat makanannya, dengan pertanyaan apakah ransum telah merupakan pakan yang murah tetapi memenuhi syarat, perlu ditambahkan dengan pakan tambahan seperti mineral, kapur dan lain-lain.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data bahan pakan, kandungan nutrisinya dan harga produk tersebut. Dalam menyusun ransum kita dapat menggunakan beberapa cara, mulai cara segi empat pearson yang paling mudah, metode coba-coba baik secara manual maupun dibantu software komputer sampai software komputer otomatis yang berbasis linear programing. Pada buku ini akan penulis bahas cara menyusun dengan metode coba-coba secara manual dan dengan software komputer
Dalam menyusun pakan perlu diperhatikan harga, batas aman maksimum dan ketersediaannya. Dari segi harga kita harus melihat apakah dari harga per Kkal (ME) atau harga per protein. Ketersediaan yang dimaksud mengenai jumlah, mutu dan kontinyuitasnya. Ayam yang diberi makan dengan formula yang sering berubah akan menyebakan produksi tidak optimal.
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Bahan pakan dengan kandungan energinya lebih besar dari kandungan TDN dalam ransum yang kita susun kita klasifikasikan sebagai bahan pakan sumber energi, sedang bahan pakan dengan kandungan protein lebih tinggi dari kandungan protein dalam ransum yang kita susun kita klasifikasikan sebagai bahan pakan sumber protein.
Harga per energi diperoleh dengan membagi harga bahan per kg dengan kandungan eneergninya, demikian juga dengan harga per protein diperoleh dengan membagi harga per kg dengan kandungan proteinnya. Misal harga dedak per kg Rp 1500 dengan kandungan ME 2950 kkal/kg dan protein 13,3% maka:
a. maka harga per ME = Rp. 1500/2950 = Rp. 0,5,-
b. harga per protein = Rp. 1500/13,3 = Rp. 113,-
Batas aman masksimum berkaitan dengan kondisi bahan pakan itu sendiri dan pengaruhnya kesehatan ayam. Karakteristik tersebut meliputi : kandungan minyak, tekstur, aroma, berdebu, sifat beracun dll. Misalnya bungkil sawit yang berlemak tidak boleh diberikan lebih dari 10% karena akan mudah tengik dan terlalu berminyak menurunkan konsumsi pakan. Batas masimum tersebut diperoleh dari hasil penelitian. Sayang data tersebut masih sulit diperoleh, sehingga peternak juga harus mengamati sendiri terhadap perilaku ayam dalam pemeliharaan ternak ayam.
Tabel .... dan ....... menunjukkan urutan harga ME dan protein dari yang termurah sampai yang termahal. Dalam menyusun ransum kita akan memilih bahan dengan harga yang lebih murah.
4.2. Cara Menyusun Formula Seperti telah diketahui adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyusun ransum :
4.2.1. Metode Segiempat Pearson
Metode segi empat Pearson adalah metode yang sederhana untuk mencampur 2 bahan pakan dan hanya untuk satu nutrisi. Cara ini sering digunakan untuk mencampur premix (atau konsentrat) dan biji bijian; dan juga untuk mencampur bahan yang kaya energi dengan bahan yang kaya protein.
Contoh: untuk ayam petelur
Terdapat 2 bahan baku yang tersedia dengan kandungan protein sebagai berikut:
Dedak mengandung protein kasar 13%
Premix konsentrat mengandung protein kasar 36%
Kita ingin mencampur pakan konsentrat dengan kandungan protein kasar 16% dari bahan baku dedak dan premix konsntrat. Berapa persen dedak dan premix konsenrat pada pakan konsentrat tersebut ?
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Menggunakan metode segi empat Pearson
Dedak 20 bagian
13% 16%
Premix konsentrat 3 bagian
36% ______
23 bagian
Dedak sebanyak 36-16 = 20 bagian setara dengan 20/23x100% = 87%
Premix konsntrat 16-13= 3 bagian setara dengan 3/23x100% = 13%
Jika menyusun 100 kg pakan maka komposisinya 87 kg dedak dan 13% premix konsntrat.
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
4.2.2. Metoda Coba-Coba
Langkah 1.
Cadangkan 2% untuk mineral dan vitamin. Untuk pakan ayam petelur dewasa bisa dicadangkan sekian % untuk kapur atau tepung kerang (antara 5-10%)
Langkah 2
Tambahkan bahan yang diinginkan dalam jumlah persentase minimum dalam pakan, misal tepung darah sebanyak 2%
Langkah 3.
Tambahkan 30% bahan yang mempunyai Kandungan energi lebih tinggi dari yang dibutuhkan pada ransum yang akan disusun, pilih bahan yang harga energinya paling murah, tetapi jangan melebihi batas aman maksimum. Misal : penngunaan dedak pada ayam broiler dibatasi tidak lebih dari 30% karena akan menaikkan kadar erat kasar diatas kebutuhan.
Langkah 4.
Tambahkan 18% bahan yang memiliki kandungan protein lebih tinggi dari protein yang dibutuhkan, pilih bahan dengan harga protein paling murah tetapi jangan melebihi batas aman maksimum,
Langkah 5.
Tambahkan sejumlah persentasi, bahan baku sember energi, jumlahkan berapa nutrisi pakan dan bandingkan dengan total kebutuhan nutrisi. Pilih dan tambahkan 10% bahan yang kekurangan. Teruskan menambah 10% dan seterusnya sampai mencapai 100%
Langkah 6.
Kadang-kadang diperlukan untuk mengganti beberapa bahan dengan yang lain untuk mencapai perbandingan (tingkat) yang diinginkan dari energi, protein dll.
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Tabel..... Format bantu formulasi dengan metode coba-coba
Bahan baku
Jumlah
(%)
CP
(%)
ME
(kkal/kg)
Ca (%) P
(%)
Harga /kg
Latihan :
Susunlah pakan ayam petelur dewasa dengan kandungan nutrisi : kadar protein 17% dan metabolisme energi (ME) = 2750 kkal/kg. Jika disediakan bahan baku sbb:
Tabel..... Data Bahan Baku pakan
No Jenis barang PK(%) ME (Kkal/kg)
Ca (%)
P (%)
harga per kg
1 bungkil kelapa sawit 13.00 1,900 0.18 0.46 1500
2 dedak jagung 12.00 1,719 0.1 0.5 1500
3 dedak padi 13.00 1,940 2.4 1.6 1500
4 Molases 8.50 3,320 0.67 0.05 1500
5 dedak
12.00 1,800 0.11 0.15 1600
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
gandum/pollar
6 bungkil kacang tanah 39.10 2,520 0.18 0.57 2000
7 bungkil kelapa 20.00 1,950 0.11 0.44 2000
8 jagung kuning 8.70 3,340 0.02 0.28 2500
9 bungkil kedelai 52.08 3,350 0.3 0.65 6500
10 tepung ikan 70.00 3,020 3.5 2.6 9000
11 tepung darah 87.50 2,290 0.17 0.17 10000
Data diolah dari berbagai sumber, NRC 2004 untuk kepentingan simulasi, kandungan nutrisi dari tabel yang berbeda dan harga bahan baku bisa bervariasi.
Tabel..... Daftar Bahan Baku Pakan dan urutan harga per protein
No Jenis barang PK(%) harga pe kg
harga per protein
1 bungkil kacang tanah 39.10 2000 51
2 bungkil kelapa 20.00 2000 100
3 tepung darah 87.50 10000 114
4 dedak padi 13.00 1500 115
5 bungkil kelapa sawit 13.00 1500 115
6 bungkil kedelai 52.08 6500 125
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
7 dedak jagung 12.00 1500 125
8 tepung ikan 70.00 9000 129
9 dedak gandum/pollar 12.00 1600 133
10 Molases 8.50 1500 176
11 jagung kuning 8.70 2500 287
Tabel.... Daftar bahan baku Pakan dan urutan harga ME
No Jenis barang ME (Kkal/kg)
harga per kg
harga per ME
1 dedak padi 3,350 1500 0.45
2 dedak jagung 2,520 1500 0.60
3 jagung kuning 3,340 2500 0.75
4 bungkil kelapa sawit 1,950 1500 0.77
5 Molases 1,900 1500 0.79
6 dedak gandum/pollar 1,800 1500 0.83
7 bungkil kelapa 1,940 2000 1.03
8 bungkil kacang tanah 1,719 2000 1.16
9 bungkil kedelai 3,320 6500 1.96
10 tepung darah 3,020 10000 3.31
11 tepung ikan 2,290 9000 3.93
Hasil formulasi dengan metode coba-coba
bahan baku Jumlah CP (%) ME Ca (%) P (%) Harga
premix mineral 2 0.000 0.000 200
kapur 7 0.000 0.000 2.100 0.000 35
tepung darah 2 1.750 45.800 0.003 0.003 200
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
dedak padi 30 3.900 1005.000 0.720 0.480 450
bungkil kedelai 18 9.374 597.600 0.054 0.117 1170
periksa 59 15.024 1648.400 2.877 0.600 2055
dedak jagung 10 1.200 171.900 0.010 0.050 150
perksa 69 16.224 1820.300 2.887 0.650 2205
nutrisi ransum 69 11.730 1897.500 2.070 0.483
jagung 10 0.870 334.000 0.002 0.028 250
periksa 79 17.094 2154.300 2.889 0.678 2455
jagung 10 0.870 334.000 0.002 0.028 150
periksa 89 17.964 2488.300 2.891 0.706 2605
jagung 11 0.957 367.400 0.002 0.031 275
jumlah 100 18.921 2855.700 2.894 0.737 2880
Ransum yang diinginkan 16-17% 2750 3 0.7
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Kandungan CP (Crude protein) dihitung dengan rumus Jumlah persen x kandungan CP dibagi 100, demikian juga dengan kandungan nutrisi lainnya dan harga. Misal dedak padi 30%, maka jumlah CP = (30 x 13)/100 = 3,9 %, dst
Hasil penyusunan ransum diatas menunjukan bahwa kandungan protein terlalu tinggi. Untuk itu jumlah sumber protein (bungkil kedelai) bisa dikurangi misal 3-4% dan diganti dengan sumber energi misal jagung/dedak. Kandungan kalsium masih terlalu rendah, untuk mengatasi bisa diberikan kalsium secara terpisah dengan menabur pada tempat pakan, penambahan prosentase kapur akan menyebabkan pakan berdebu dan kurang disukai ayam.
4.2.3. Perhitungan dengan Software Komputer
Perhitungan formulasi pakan dengan soft komputer sangat mudah. Kita tinggal membeli soft ware jadi, namun harganya mahal sekitar Rp.200.000.000. software yang dijual ada yang otomatis dengan basis linear programin atau semi otomatis dengan basis program borland atau excel. Pertama kita harus membuat kebutuhan nutrisi pakan yang akan kita susun, kedua membuat daftar nutrisi bahan pakan lengkap dengan harganya.
4.2.3.1. Otomatis
Pengoperasian software otomatis sangat mudah. Kita masukan kebutuhan nutrisi pakan yang akan disusun, kemudian kita pilih bahan baku yang tersedia, dan komputer akan memberikan formulasi sesuai dengan yang kita miliki dalam waktu sedetik.
4.2.3.2. Semiotomatis
Pada software ini sama harus memasukan data kebutuhan pakan yang akan disusun (Requirement) dan kandungan nutrisi bhan pakan (ingredient listing). Kemudian kita memilih bahan pakan berdasarkan harga termurah dan dicoba-coba sampai formulasi menghasilkan formula dengan nutrisi yang kita kehendaki.
Contoh hasil perhitungan untuk pakan ayam broiler starter tertera pada Tabel ........ Kebutuhan :
Protein Kasar 22%, ME 3200 kkal/kg, Lysine 1,2%, methionin 0,5%, crude fiber (Serat Kasar) 5%, Ca 1% P 0,8 % Harga <Rp5000 per kg
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Tabel..... hasil Formulasi Pakan Ayam Broiler starter
Bahan pakan persen Harga
perunit
BK ME CP Lys Met SK Ca P
Tepung darah 2 10.000 90,6 3020 87,5 8,4 1,14 0 0,17 0,17
Kapur 1 300 99 0 0 0 0 0 38
Minyak sawit 6 6000 9 9300 0 0 0 0 0 0
Dedak 20 1500 89,2 2200 13.3 0,63 0,27 0,53 2,35 1,58
Jagung kuning 45 2500 86,9 3340 8,7 0,22 0,2 2,1 0,04 0,30
Tepung ikan 9 9.000 92 3320 70 5,39 2,02 0 3,5 2,6
Premix mineral 0,5 10.000 99
DL Met 0,2 200.000 99,7 2360 58 0 99 0 0 0
L Lysine 0,3 200.000 98,5 3730 94,5 78 0 0 0 0
Bungkil kedelai 16 6.500 88 2180 43,5 2,65 0,61 6,1 0,3 0,65
Ransum 100 4863 89,3 3213 21,7 1,51 0,63 4,36 1,2 0,77
kebutuhan 100 5000 90 3200 22 1,2 0,5 5 1 0,8
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Formulasi pakan
Lembar Aplikasi Konsep
Susunlah formulasi pakan ayam petelur layer dengan metoda coba-coba, gunakan data bahan pakan yang tersedia di sekitar sekolah. Penyusnan dengan pendekatan least cost formula.
Lembar Pemecahan Masalah
Harga bahan pakan impor mahal, untuk menekan biaya pakan kita menggunakan bahan baku lokal yang ada disekitar kita. Identifikasi bahan baku pakan dankumpulkan harga bahan tersebut
Lembar Pengayaan
1. Batas aman penggunaan tepung darah pada formulasi pakan unggas adalah ;
a. 4% b.1% c. 10%
2. Sumber kalsium (Ca) yang murah berasal dari
a. Tepung ikan b. Tepung tulang c. Tepung kerang
3. Jagung kuning baik digunakan untuk ayam petelur larena mengandung
a. Kloropil b. Xantofil c. Beta Karoten
4. Bungkil kedelai termasuk bahan pakan sebagai sumber
a. Protein b. Energi c. Kalsium
5. Pada formulasi pakan sering diperoleh hasil akhir formulasi kekurangan asam amino
methionin, untuk mengatasi hal tersebut
a. Menambah tepung ikan
b. Menambah bungkil kedelai
c. Menambah asam amino methionin
Agribisnis Ternak Unggas
Direktorat Pembinaan SMK 2008