Download - 14042-6-953113757872
5/11/2018 14042-6-953113757872 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/14042-6-953113757872 1/9
MODUL KE : VI
JARINGAN GELOMBANG MIKRO
PENDAHULUAN
Telekomunikasi adalah suatu proses hubungan. tukar-menukar informasi yang
dibutuhkan untuk keperluan tertentu melalui suatu jarak yang relatif jauh. Sejalan
dengan perkembangan penduduk dunia, diperlukan sarana perhubungan yang dapat
memungkinkan orang untuk berhubungan dengan jarak yang semakin jauh[4].
Telekomunikasi, terutama komunikasi radio, meneruskan informasi dari satu
tempat ke tempat lain, sehingga dalam telekomunikasi ini ada unsur-unsur :
a. Informasi
Dapat berupa telegraf, telex, suara, musik, televisi, dan data yang mempunyai
spektrum frekuensi dan bentuk bentuk yang berbeda.
b. Yang harus diteruskan
Dengan cara telekomunikasi melalui media pembawa seperti : saluran dua kawat
sejajar, koaksial, bumbung gelombang, ionosphere, troposphere.
Dalam suatu sistem modulasi : CW, AM, FM, PM.
c. Dengan cara yang sesuai
Terutama bentuk akhir harus seserupa mungkin dengan bentuk asli dalam batas-
batas distorsi yang bisa ditolerir, hal ini akan menentukan persyaratan S/N
ataupun delay.
d. Dalam jumlah maupun kecepatan yang semakin meningkat
Yang berarti lebar band yang diperlukan, semakin besar dengan sistem modulasi
yang semakin canggih.
e. Melalui jarak yang semakin jauh
Jarak mempengaruhi distorsi serta amplifikasi yang diperlukan.
f. Dengan biaya yang seekonomis mungkin
Biaya mempengaruhi kegunaan sistem, sehingga harus dicari titik optimum
antara cara-cara maupun peralatan yang paling sederhana dan murah tetapi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT. JARINGAN TELEKOMUNIKASI
5/11/2018 14042-6-953113757872 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/14042-6-953113757872 2/9
yang dapat meneruskan informasi dengan cara yang sebaik dan semudah
mungkin.
Dalam menyalurkan sinyal, dalam sistem transmisi biasanya akan terjadi
redaman dan akan timbul distorsi sebagai akibat ketidaklineran sistem transmisi serta
adanya noise. Komunikasi radio merupakan sistem komunikasi yang menggunakan
udara atau ruang antariksa sebagai bahan antara (medium).
Gelombang radio dari antena dapat dibedakan dalam :
a. Gelombang Tanah yang menjalar sepanjang permukaan bumi
b. Gelombang Langit yang terpancar ke udara dan dipantulkan ke arah bumi oleh
lapisan ionosphere
c. Gelombang Angkasa yang menjalar lurus seperti gelombang cahaya
Gelombang VLF, LF dan MF cenderung untuk merambat sebagai gelombang
tanah. Sedang gelombang HF lebih menonjol penjalarannya sebagai gelombang langit.
Gelombang Radio di atas 30 MHz, hanya merambat sebagai gelombang angkasa,
sehingga komunikasi radio dalam daerah gelombang ini hanya bisa terjadi dalam
keadaan “line of sight (LOS)”, dengan pengertian antena-antena pemancar dan
penerimanya harus “saling melihat”.
Komunikasi radio dalam seluruh gelombang radio, ditandai oleh besarnya
kehilangan (loss) antara pemancar dan penerima, tingginya tambahan noise dari “luar”
oleh udara, angkasa dan daerah cakupannya.
Telekomunikasi dengan gelombang mikro harus memenuhi persyaratan LOS,
sehingga dalam jaringan gelombang mikro diperlukan stasiun-stasiun pengulang yang
dipasang di tempat-tempat yang tinggi. Jika stasiun pengulang bisa ditempatkan di
loksai yang tinggi sekali, jumlah stasiun pengulang akan lebih sedikit.
Seorang penulis “science fiction” Arthur C.Clarke pada tahun 1945
membayangkan, andaikata dengan bantuan roket, dapat ditempatkan satelit sedemikiansehingga letaknya cukup tinggi dan satelitnya mempunyai kecepatan mengelilingi bumi
yang sama dengan perputaran bumi mengelilingi sumbunya. Hanya diperlukan tiga buah
satelit untuk memungkinkan komunikasi antara dua titik dimanapun di muka bumi ini.
Keberhasilan peluncuran satelit Sputnik pada 1957 memperlihatkan bahwa impian ini
dapat diwujudkan[4].
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT. JARINGAN TELEKOMUNIKASI
5/11/2018 14042-6-953113757872 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/14042-6-953113757872 3/9
Satelit komunikasi adalah sebuah pesawat ruang angkasa yang ditempatkan
pada orbit di sekeliling bumi, dan yang didalamnya membawa peralatan-peralatan
penerima dan pemancar gelombang mikro yang mampu menyiarkan kembali sinyal-
sinyal dari satu titik ke titik-titik yang lain dibumi. Frekuensi-frekuensi gelombang mikro
harus digunakan untuk menembus ionosfer, karena semua orbit satelit yang praktis
terletak pada ketinggian yang jauh di atas ionosfer. Lagipula, frekuensi-frekuensi
gelombang mikro yang diperlukan untuk menangani sinyal-sinyal berjalur lebar yang
banyak dijumpai dalam jaringan komunikasi masa kini, serta untuk memungkinkan
penggunaan antena-antena dengan perolehan tinggi yang diperlukan di pesawat ruang
angkasa tersebut [6].
Sistem satelit dapat bersifat domestik, regional (daerah), atau global (untuk
seluruh dunia). Jangkauan pelayanan dari suatu sistem satelit domestik adalah terbatas
pada negara yang memiliki sistem tersebut.
Kordinasi dari pelayanan satelit ini dilakukan oleh International
Telecommunication Union yang berpusat di Geneva. Konprensi-konprensi yang dikenal
sebagai World Administrative Radio Conference (WARC) dan Regional Administrative
Radio Conferences (RARC) diadakan secara teratur, dan pada waktu-waktu tertentu
dikeluarkan rekomendasi mengenai daya radiasi, frekuensi, dan posisi orbit dan
berbagai satelit.
Sistem Komunikasi Radio gelombang-mikro adalah suatu sistem komunikasi
dua arah dengan menggunakan gelombang-mikro sebagai media pengirim informasi.
Kelebihan dari penggunaan komunikasi Radio gelombang-mikro adalah
kemampuannya menghubungkan semua pelanggan yang tidak terjangkau oleh
komunikasi fisik kabel tembaga maupun serat optik. Karena kebutuhan transmisi dengan
kualitas yang tinggi sebagai komunikasi data maupun suara tumbuh dangan pesat,
maka radio Gelombang-mikro manjadi solusi yang tepat, dan juga biaya yang relatif
lebih effisien.
Sistem komunikasi radio lebih murah dari sistem satelit maupun pelayanan
jaringan sewa yang melalui kabel. Radio gelombang-mikro juga sangat mudah dan
cepat untuk dipasang . Konfigurasi umum radio gelombang mikro dapat dilihat pada
gambar II.1
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT. JARINGAN TELEKOMUNIKASI
5/11/2018 14042-6-953113757872 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/14042-6-953113757872 4/9
RX
TX
TX
RX
Gambar II.1 Konfigurasi Umum Sistem Komunikasi Radio Gelombang-
mikro
II.1. Metode Akses Radio Gelombang-mikro
II.1.1 Frequency Division Multiple Access (FDMA)
FDMA merupakan metode yang paling umum digunakan dalam sistem
komunikasi Radio Gelombang-mikro. Setiap pengguna diberi alokasi frekuensi
tertentu yang berbeda dengan frekuensi pengguna lain. Dengan FDMA maka
setiap pengguna dapat mengirim data secara kontinyu. Metoda akses FDMA
dapat dilihat pada gambar II.2.
Gambar II.2 Metode Akses FDMA
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT. JARINGAN TELEKOMUNIKASI
5/11/2018 14042-6-953113757872 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/14042-6-953113757872 5/9
II.1.2 Time Division Multiple Access (TDMA)
TDMA merupakan metode yang membagi alokasi waktu tertentu kepada
beberapa penguna. Setiap pengguna diberi satu time slot dan dapat mengirim
data selama alokasi waktu tersebut. Dengan teknik ini maka bandwidth bisa
dihemat karena beberapa pengguna dapat menggunakan frekuensi yang sama.
Metoda akses TDMA dapat dilihat pada gambar II.3.
Gambar II.3 Metode Akses TDMA
II.1.3 Code Division Multiple Access (CDMA)
Metode ini menggunakan spektrum tersebar dimana setiap pengguna
menggunakan band yang lebar (broad band ) untuk mengirim data. Untuk
membedakan pengguna maka setiap pengguna menggunakan kode akses yang
berbeda-beda. Ketika sinyal dikirimkan, sinyal tersebut sudah berbentuk kode
sehingga kode tersebut hanya dapat dibaca oleh terminal yang dikehendaki.
Metoda akses CDMA dapat dilihat pada gambar II.4.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT. JARINGAN TELEKOMUNIKASI
5/11/2018 14042-6-953113757872 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/14042-6-953113757872 6/9
Gambar II.4 Metode Akses CDMA
II.2 Spektrum Frekuensi Radio Gelombang-mikro
Sistem Komunikasi Radio gelombang mikro mengunakan frekuensi dalam orde
Giga Hertz. Pembagian spectrum frekuensi dapat dilihat pada tabel II.1.
Tabel II.1 Spektrum Frekuensi Gelombang-mikro
Frekuensi
Band
Range
( Giga Hz)
L1 – 2
S 2 – 4C 4 – 8
X 8 – 12Ku 12 – 18
K 18 – 27Ka 27 – 40
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT. JARINGAN TELEKOMUNIKASI
5/11/2018 14042-6-953113757872 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/14042-6-953113757872 7/9
L-Band (Long-band) adalah bagian dari band gelombang mikro yang memiliki range 1-2
GHz dan biasanya digunakan untuk komunikasi satelit.. S-band (short-band) memiliki
range 3-4 GHz biasanya digunakan untuk radar cuaca, komunikasi satelit dan radio
gelombang mikro. C-band (Compromise-band) memiliki range 4-8 Ghz dan biasanya
digunakan untuk satelit televisi, penyiaran dan komunikasi radio gelombang-mikro. X-
band memiliki range 8-12 GHz biasanya digunakan untuk X-band radar dan radio
gelombang-mikro. K-band (“Kurz” band) berasal dari bahasa jerman yang berarti
pendek. Ku-band (kurz under band ) dan Ka (kurz above band ) biasanya digunakan
untuk komunikasi satelit baik itu downlink maupun uplink.
II. 3 Sistem Komunikasi Radio Gelombang-mikro.
Pada sistem komunikasi radio gelombang mikro ada beberapa bagian yang
menjadi komponen terpenting baik di sisi pengirim maupun di sisi penerima. Pada
prinsipnya sinyal binary yang yang masuk ke dalam sistim radio akan diubah ke sinyal
sinusoidal berfrekuensi tinggi.
Pada radio gelombang mikro baik pengirim dan penerima memiliki bagian-bagian
yang mempunyai fungsi masing-masing. Pada gambar II.5 terlihat diagram blok dari
bagian-bagian radio gelombang-mikro.
Gelombangmikro
PENGUAT
RF
UP
CONVERTER
PENGUAT
IF
MODULA
TORSINYAL
KIRIM
TRANSMITTER
DEMODULA
TOR
PENGUAT
RF
DOWN
CONVERTER
PENGUAT
IF
RECEIVER
antena
antenaSINYAL
TERIMA
Gambar II.5 Diagram Blok Sistem Tranmisi Radio Gelombang mikro
Pada Pengirim :1. Modulator
Berfungsi Mengubah sinyal biner ke Intermediate Frequency . Sinyal yang masuk
dari sinyal kirim tadi dimodulasikan dengan menggunakan modulasi digital,
sehingga sinyal biner tersebut menjadi sinyal frekuensi. Frekuensi yang
digunakan untuk memodulasi sinyal tersebut dalam orde Mhz.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT. JARINGAN TELEKOMUNIKASI
5/11/2018 14042-6-953113757872 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/14042-6-953113757872 8/9
2. Penguat IF (intermediate frequency )
Berfungsi menguatkan sinyal IF dari modulator dan kemudian masuk ke up
converter. Sinyal keluaran dari modulator mendapat pelemahan pada saat
modulasi. Sinyal tersebut harus dikuatkan agar pada saat masuk ke up
converter, informasi tersebut dapat diterima dengan baik.
3. Up Converter
Berfungsi Mengubah sinyal IF ke sinyal RF dengan mensetup sinyal IF dan
sinyal Osilator. Besarnya frekuensi osilator dalam orde GHz. Frekuensi IF
tersebut akan dicampur dengan frekuensi osilator. Sinyal pencampuran ini yang
kemudian dikirim ke penguat RF. Besarnya frekuensi osilator inilah yang disebut
frekuensi kerja radio.
4. Penguat RF (Radio frequency )
Menguatkan sinyal Frekuensi Radio yang kemudian di dikirimkan ke penerima
melalui antena. Penguat RF ini harus mempunyai penguatan dan linearitas
tinggi.
5. Antena
Antena befungsi mengirim dan menerima energi gelombang elektromagnetik dari
radio lawan (remote).
Pada Penerima :
1. Penguat RF (Radio frequency )
Berfungsi menguatkan sinyal RF yang ditangkap oleh antena. Sinyal radio
frekuensi tersebut pada saat ditransmisikan dari pengirim akan mengalami
pelemahan sinyal sehingga sinyal tersebut harus dikuatkan.
2. Down Converter
Berfungsi mengubah sinyal RF ke sinyal IF dengan mensetup sinyal RF dan
sinyal osilator. Sinyal RF tersebut akan dipisahkan antara sinyal IF dan osilator,
jadi pada keluaran down converter hanya sinyal IF yang dikirim ke penguat IF.
3. Penguat IF (intermediate frequency )
Berfungsi menguatkan sinyal IF dari down converter. Pada saat sinyal IF keluar
dari down converter, sinyal IF harus dikuatkan agar pada saat masuk ke
demodulator sinyal tersebut dapat diterima dengan baik.
4. Demodulator
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT. JARINGAN TELEKOMUNIKASI
5/11/2018 14042-6-953113757872 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/14042-6-953113757872 9/9
Berfungsi Mengubah sinyal IF dari penguat IF ke sinyal Biner. Sinyal IF tersebut
akan didemodulasikan sehingga sinyal frekuensi tersebut akan menjadi sinyal
informasi awal yang dikirim dari pengirim.
5. Antena
Antena berfungsi mengirim dan menerima energi gelombang elektromagnetik
dari radio lawan (remote).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT. JARINGAN TELEKOMUNIKASI