Download - 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
1/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
SURVEIOR AKREDITASI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASARTAHUN 2014
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
2/118
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
3/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) a
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
4/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)b
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
5/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) i
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ....................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................... 1
B. FilosofiPelatihan ................................................. 3
II. PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI ..................... 4
A. Peran .................................................................. 4
B. Fungsi ................................................................. 4
C. Kompetensi ......................................................... 4
III. TUJUAN PELATIHAN ................................................. 5
IV. STRUKTUR PROGRAM ............................................ 6
V. GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN 7
A. Materi Dasar ....................................................... 7
B. Materi Inti ........................................................... 12
C. Materi Penunjang ................................................ 22
VI. DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN ..................... 27
VII. PESERTA DAN PELATIH .......................................... 27
VIII. PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN 28
IX. EVALUASI .................................................................. 29
X. SERTIFIKAT .............................................................. 30
MATERI INTI 6 TEKNIK MELATIH .................................... 31
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
6/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)ii
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
7/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 1
KURIKULUM
PELATIHAN PELATIH (TOT)
SURVEIOR AKREDITASI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral
dan terpenting dari pembangunan nasional, tujuan
diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan
pembangunan kesehatan berperan penting dalam
meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya
manusia Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatansecara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.
Puskesmas merupakan garda depan dalam
penyelenggara upaya kesehatan dasar. Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas merupakan landasan hukum dalam
penyelenggaraan Puskesmas, yang merupakan
unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakanpembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Pelayanan kesehatan perorangan kepada masyarakat
juga dilaksanakan oleh Klinik, yang merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan
pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik, sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 09
tahun 2014.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
8/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)2
Agar fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
dalam hal ini Puskesmas dan Klinik dapat menjalankan
fungsinya secara optimal perlu dikelola dengan
baik; baik kinerja pelayanan, proses pelayanan,maupun sumber daya yang digunakan. Masyarakat
menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan
bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka,
oleh karena itu upaya peningkatan mutu, manajemen
risiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam
pengelolaan fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif
kepada masyarakat melalui upaya pemberdayaanmasyarakat dan swasta.
Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan
kinerja dan penerapan manajemen risiko dilaksanakan
secara berkesinambungan di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama, maka perlu dilakukan penilaian oleh
pihak eksternal dengan menggunakan standar yang
ditetapkan yaitu melalui mekanisme akreditasi.
Akreditasi merupakan upaya untuk meningkatkan
mutu pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
Untuk melakukan penilaian secara objektif dengan
menggunakan standar akreditasi perlu disediakan
Surveior yang handal yang mampu melakukan
penilaian akreditasi secara objektif berdasarkan
standar dan instrumen yang ditetapkan.
Agar tersedia Surveior Akreditasi Fasilitas KesehatanTingkat Pertama, perlu dilakukan pelatihan bagi para
calon surveior yang telah memenuhi persyaratan
administrasi sebagaimana disebutkan dalam
Pedoman Survei Akreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan penilaian
akreditasi diperlukan banyak surveior yang tersebardi semua provinsi di Indonesia, oleh karena itu
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
9/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 3
perlu dilakukan pelatihan pelatih surveior yang akan
menghasilkan tenaga pelatih calon surveior yang
mampu merencanakan, menyelenggarakan, dan
mengevaluasi pelatihan Surveior Akreditasi FasilitasPelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
B. Filosofi Pelatihan
Pelatihan Pelatih (TOT) Surveior Akreditasi Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama menggunakan
nilai-nilai dan keyakinan yang menjiwai, mendasari
dan memberikan identitas pada sistem pelatihan
sebagai berikut:
1. Pelatihan menerapkan prinsip pembelajaran
orang dewasa, dengan karakteristik:
a) Pembelajaran pada orang dewasa adalah
belajar pada waktu, tempat, dan kecepatan
yang sesuai untuk dirinya.
b) Setiap orang dewasa memiliki cara dan
gaya belajar tersendiri dalam upaya belajar
secara efektif.
c) Kebutuhan orang untuk belajar adalah karena
adanya tuntutan untuk mengembangkan diri
secara professional.
d) Proses pembelajaran melalui pelatihan
diarahkan kepada upaya perubahan perilaku
dalam diri manusia sebagai diri pribadi dan
anggota masyarakat.
e) Proses pembelajaran orang dewasa melalui
pelatihan perlu memperhatikan penggunaan
metode dan teknik yang dapat menciptakan
suasana partisipatif.
2. Proses pelatihan memanfaatkan pengalaman
peserta dalam melaksanakan pelatihan,
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
10/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)4
dan digunakan pada setiap tahap proses
pembelajaran.
3. Proses pembelajaran lebih banyak memberi
pengalaman melakukan sendiri secara aktiftahap-tahap penyelenggaraan pelatihan, atau
menggunakan metode learning by doing.
II. PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI
A. Peran
Setelah mengikuti pelatihan, peserta berperan sebagaipelatih pada pelatihan Surveior Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama.
B. Fungsi
Dalam melaksanakan perannya peserta mempunyai
fungsi sebagai pelaksana pelatihan surveyor akreditasi
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
C. Kompetensi
Untuk menjalankan fungsinya maka peserta memiliki
kompetensi:
1. Melakukan penilaian dengan menggunakan
standar dan instrumen akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama .
2. Melakukan identifikasi Dokumen akreditasi
3. Menjelaskan Tata Laksana dan Metode Survei
Akreditasi FKTP.
4. Melaksanakan survei akreditasi FKTP
5. Menyusun laporan survei akreditasi
6. Menjelaskan kurikulum pelatihan surveior
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
11/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 5
7. Melatih pada pelatihan surveior akreditasi
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
III. TUJUAN PELATIHAN
1) Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu melatih
pada pelatihan surveior akreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama.
2) Tujuan Khusus
Setelah proses pelatihan, peserta latih mampu:
a. Melakukan penilaian dengan menggunakan
standar dan instrumen akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama
b. Melakukan identifikasi Dokumen akreditasi
c. Menjelaskan Tata Laksana dan Metode survei
Akreditasi FKTP.d. Melaksanakan survei akreditasi FKTP
e. Menyusun laporan survei akreditasi
f. Menjelaskan kurikulum pelatihan surveior
g. Melatih pada pelatihan surveior akreditasi
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
12/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)6
IV. STRUKTUR PROGRAM
Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka disusun
materi yang akan diberikan secara rinci pada tabel berikut :
Ket :
1 jpl = 45 menit
Materi Standar dan instrumen Akreditasi FKTP dibagi 3 kelas @ 12 jplMateri praktek teknik melatih dibagi 3 kelas @ 7 Jpl
No Materi Jam Pelajaran
T P PL JML
A. Materi Dasar
1. Kebijakan akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama
2 2
2. Tugas dan Fungsi Surveior 1 1 2
3. Kode etik Surveior Akreditasi FKTP 2 2
4 Organisasi Komisi Akreditasi
Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama.
2 2
5 Konsep Mutu 2 2
Jumlah 9 1 10
B. Materi Inti
1. Standar dan instrument akreditasi
Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama.
6 6 12
2. Identifikasi Dokumen akreditasi
FKTP
2 2 4
3 Tata Laksana dan Metode Survei
Akreditasi FKTP
2 3 5
4. Pelaksanaan Survei Akreditasi 5 9 21 35
5. Penyusunan Laporan Survei
Akreditasi FKTP
1 6 7
6. Tehnik Melatih 15 8 23
Jumlah 31 34 21 86
C. Materi Penunjang
1 Anti korupsi 3 3
2 Pengenalan Kurikulum Pelatihan
Surveior Akreditasi FKTP
2 2
3 BLC 3 3
4 RTL 1 2 3
Jumlah 6 5 11
Jumlah (A+B+C) 46 40 21 107
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
13/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 7
V.
GARISGARISBESARPROGRAMPEMB
ELAJARAN
A.
MATERIDASA
R
MateriDasar1
:
KebijakanAkreditasiFKTP
Wak
tu
:
2JPL(T=2JPL)
Tuju
an
Pembelajaran
Umum(TPU)
:
Setelahmengikutimateriini,pesertamemahamitentangKebijakanAkreditasiFasilitas
Kesehatan
TingkatPertama.
TujuanPembelajaran
Khusus(TPK)
PokokBahasan
danSubPokok
Bahasan
Metode
Media
dan
AlatBantu
Referensi
Sete
lahmengikutimateriini
pesertalatihmampu
men
jelaskan:
1.K
ebijakanAkreditasi
FasilitasKesehatan
TingkatPertama.
2.K
ebijakanFasilitas
K
esehatanTingkat
P
ertama.
3.K
eterkaitanantara
K
ebijakanPelayanan
K
esehatanPrimerdan
A
kreditasi
1.Kebijakan
Akreditasi
Fasilitas
Kesehatan
TingkatPertama
2.Kebijakan
Fasilitas
Kesehatan
TingkatPertama
3.Keterkaitan
antaraKebijakan
Pelayanan
Kesehatan
Primerdan
Akreditasi
1.Cera
mah
2.Tany
aJawab
3.Cura
h
Pend
apat
Media:
1.Handout
2.Modul
AlatBantu:
1.LCD
2.Laptop
3.Flipchart
4.Spidol
1.PermenkesNo.09Tahun
2014tentangKlinik.
2.PermenkesNo.75Tahun
2014tentangPuskesmas.
3.PedomanAkreditas
iFasilitas
KesehatanTingkat
Pertama
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
14/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)8
Mat
eriDasar2
:
TugasdanFungsiSurveio
r
Waktu
:
2JPL(T=2JPL)
Tujuan
Pembelajaran
Umum(TPU)
:
Setelahmengikutimateriini
pesertamampumemahami
tugasdanfungsisurveiorses
uaidengan
ketentuanyangberlaku
TujuanPembelajaran
Khusus(TPK)
P
okokBahasandan
S
ubPokokBahasan
Metode
Media
dan
AlatBantu
Referensi
Setelahmengikutimateriini
pesertamampumenjelaskan
tent
ang:
1.Tugassurveior
2.Fungsisurveior
1
.Tugassurveior
2.Fungsisurveior
1.Curah
pendapat
2.Ceramah
3.TanyaJawab
4.Disk
usi
Media:
1.Modul
2.Lembar
Petunjuk
Diskusi
AlatBantu:
1.LCD
2.Laptop
3.Flipchart
4.Spidol
PedomanSurveiAkreditasi
FasilitasKesehatanTing
kat
Pertama
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
15/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 9
MateriDasar3
:
KodeEtikSurveiorAkreditasiFKTP
Wak
tu
:
2JPL(T=2JPL)
Tuju
an
Pembelajaran
Umum(TPU)
:
Setelahmengikuti
ma
teri
inipesertamampum
emahamikodeetiksurve
iorsesuai
denganPedomanSurv
eiAkreditasiFKTP
TujuanPembelajaran
Khusus(TPK)
PokokBahasan
danSubPokok
Bahasan
Metode
Med
ia
da
n
AlatB
antu
Referen
si
Sete
lahmengikutim
aterii
ni
pesertalatihmampu
men
jelaskan:
1.
Kodeetiksurveior
2.
Hal-halyangbolehdan
tidakbolehdilakukanoleh
surveior
1.
Kodeetik
surveior
2.
Hal-halyang
bolehdantidak
bolehdilakukan
olehsurveior
1.C
urah
p
endapat
2.C
eramah
3.T
anyaJawab
Media:
Modul
AlatBantu:
1.
LCD
2.
Laptop
3.
Flipcha
rt
4.
Spidol
PedomanSurve
ior
AkreditasiFasilitas
KesehatanTingkat
Pertama
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
16/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)10
MateriDasar4
:
OrganisasiKomisiAkreditasiFKTP
Waktu
:2JPL(T=2JPL)
Tujuan
Pembelajaran
Um
um(TPU)
:Setelahmengikutim
aterii
ni,pesertamampumemahamiorganisasiKomisiA
kreditasi
FKTP
TujuanPembelajaran
Khusus(TPK)
PokokBahasandan
SubPokokBahasan
Metode
Media
d
an
Alat
Bantu
Referensi
Setelahmengikutim
aterii
ni
pes
erta
mampu
menjelaskan:
1.SusunanOrganisasi
2.TugasdanFungsi
Komisioner
3.TugasdanFungsi
KoordinatorSurveior
4.TugasdanFungsi
Surveior
1.
Susunan
Organisasi
2.
TugasdanFungsi
Komisioner
3.
TugasdanFungsi
Koordinator
Surveior
4.
TugasdanFungsi
Surveior
1.
Ceramah
2.
Tanyajawab
Media:
Modul
AlatBantu:
1.
LCD
2.
Laptop
3.
Flipch
art
4.
Spido
l
PedomanSurv
ei
AkreditasiFasilitas
KesehatanTingkat
Pertama
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
17/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 11
Materi
Dasar5
:
KonsepMutu
Waktu
:
2JPL(T=2JPL,
P=
0,
PL=0)
Tujuan
Pembelajaran
Um
um(TPU)
:
Setelahmengikutim
aterii
nipesertamampumema
hamikonsepmutu
TujuanPembelajaran
Khusus(TPK)
PokokBahasan
danSubPokok
Bahasan
Metode
Media
d
an
Alat
Bantu
Referensi
Setelahmengikutim
aterii
ni
pes
erta
mampu
menjelaskantentang:
1.
Konsepmutupelayanan
kesehatan
2.
Penerapanmutu
pelayanandiFasilitas
KesehatanTingkat
Pertama.
1.
Konsepmutu
Pelayanan
kesehatan.
2.
Penerapanmutu
pelayanandi
Fasilitas
Kesehatan
TingkatPertama.
1.C
eramah
2.Tanyajawab
3.C
urahPendapat
1.
Slide
2.
LCD
3.
Laptop
4.
Flipch
art
5.
Spido
l
1.
TotalQuality
Manajemen
PelayananK
esehatan
2.
PermenkesNo.
75
tahun2014tentang
PusatKeseh
atan
Masyarakat
3.
Permenkes71tahun
2013tentang
PelayananK
esehatan
padaJKN
4.
Standardan
instrumen
Akreditasi
Puskesmas,
Klinik,
danPraktikMandiri
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
18/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)12
MateriInti1
:
StandardanInstrumenAkreditasiFasilitasKesehatanTingkatPertama
Wa
ktu
:12JPL(T=6JPLP=6
JPL)
Tujuan
Pembelajaran
Um
um(TPU)
:Setelahmengikutim
ate
rii
nipesertamampumelakukanpenilaiandenganmenggunakan
StandardanInstrumen
AkreditasiFasilitasKesehatanTingkatPertama
TujuanPembelajaran
Khusus(TPK)
PokokBahasandan
SubPokokBahasan
Metode
Media
d
an
Alat
Bantu
Refere
nsi
Setelahmengikutim
aterii
ni,
pes
ertalatihmampu
melakukanpenilaian:
1.AdministrasiManajemen
2.UpayaKesehatan
Masyarakat
1.
Administrasi
Manajemen:
a.Penyelenggara
anPelayanan
Puskesmas
b.
Kepemimpinan
danManajemen
Puskesmas
c.
Peningkatan
Mutu
Puskesmas
2.
UpayaKesehatan
Masyarakat:
1.
Curah
2.
Pendapat
3.
Ceramah
4.
tanyajawab
5.
Diskusi
6.
Penugasan
Pengisian
Instrumen
Akreditasi
Media:
1.
Hando
ut
2.
Modul
3.
Profil
Puskesmasdan
Klinik
4.
DataP
uskesmas
danKlinik
AlatBantu:
1.
LCD
2.
Laptop
3.
Flipchart
4.
Spidol
5.
PetunjukDiskusi
Akreditasi
1.
PedomanPe
nilaian
AkreditasiFasilitas
PelayananK
esehatan
TingkatPertama
2.
PermenkesNo.
75
Tahun2014
tentang
Puskesmas
3.
PermenkesNo.
09
Tahun2014
tentang
Klinik
4.
Permenkes
2052/2011tentangIzin
Praktikdan
Pelaksanaan
Praktik
Kedokteran
B.
MATERIINTI
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
19/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 13
3.U
payaKesehatan
P
erorangandengan
m
enggunakanStandar
d
anInstrumenAkreditasi
F
KTP
a.
Upaya
Kesehatan
Masyarakat
yang
Berorientasi
Sasaran
b.
Kepemimpinan
danManajemen
Upaya
Kesehatan
Masyarakat
c.
SasaranKinerja
danMDGs
3.
UpayaKesehatan
Perorangan:
a.
LayananKlinis
yang
Berorientasi
Pasien
b.
Manajemen
Penunjang
Layananklinis
c.
Peningkatan
MutuKlinisdan
Keselamatan
Pasien
6.
Instrum
en
akreditasi
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
20/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)14
Ma
teriInti2
:
IdentifikasiDokumenAkreditasiFKTP
Wa
ktu
:
4JPL(T=2JPL,
P=2JP
L)
Tujuan
Pembelajaran
Um
um(TPU)
:
Setelahmengikutim
ate
rii
nipesertamampumelakukanidentifikasidokumen
Akreditasi
FasilitasKesehatanTingkatPertama.sesuaideng
anPedomanPenyusunan
Dokumen
AkreditasiFasilitasKesehatanTingkatPertamadiF
asilitasKesehatanTingkatPertama
TujuanPembelajaran
Khusus(TPK)
PokokBahasandan
SubPokokBahasan
Metode
Media
d
an
Alat
Bantu
Referensi
Setelahmengikutim
aterii
ni
pesertamampu:
1.
Menjelaskanjenis-jenis
dokumenakreditasi
2.
Melakukanidentifikasi
kelengkapandokumen
akreditasiFKTP
Jenisdokumen
akreditasi:
a.
Kebijakan
b.
Pedoman/pand
uan
c.
Standar
Operasional
Prosedur
d.
Kerangka
Acuan
1
.Ceramah
2
.tanyajawab
3
.Diskusi
Media:
1.
Forma
tdokumen
akreditasi
2.
Modul
3.
Hando
ut
AlatBantu:
1.
LCD
2.
Laptop
3.
Flipchart
4.
Spidol
5.
Petunjukdiskusi
dokum
en
akreditasi.
PedomanPenyusunan
DokumenAkre
ditasi
FasilitasKeseh
atan
TingkatPertam
a.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
21/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 15
MateriInti3
:
TataLaksanadanMetodeSurveiAkreditasiFKT
P
Wa
ktu
:
5JPL(T=2JPL;P=3
JPL)
Tuj
uan
Pembelajaran
Um
um(TPU)
:
Setelahmengikuti
materi
inipesertamampume
mahamiTataLaksanada
nMetode
SurveiAkreditasiFasilitasKesehatanTingkatPertamasesuaidenganPedom
anSurvei
AkreditasiFKTPdiFKTP
TujuanPembelajaran
Khusus(TPK)
PokokBahasandan
SubPokokBahasan
Metode
Me
dia
d
an
AlatBantu
Referensi
Set
elahmengikutim
aterii
ni
pes
ertamampumenjelaskan:
1.TataLaksana
2.MetodeSurvei
1.
TataLaksana
a.
Pengajuan
penilaian
akreditasi
b.
Pelaksanaan
surveiakreditasi
c.
Penetapandan
rekomendasi
hasilsurvei
d.
Penentuan
kelulusan
akreditasi
2.
Metodesurvei
a.
MetodeSurvei
Akreditasi
Manajemen
b.
MetodeSurvei
Upaya
Kesehatan
1.
Ceramah
2.
TanyaJawab
3.
Curah
pendapat
4.
Latihan
Pengisian
instrumen
lembarbantu
5.
RolePlay
Media:
1.
Hando
ut
2.
Modul
AlatBant
u:
1.L
CD
2.
Laptop
3.
Flipchart
4.
Spidol
5.
PetunjukLatihan
Pemer
iksaan
dantelusur
dokum
en
6.
Lemba
rbantu
pemeriksaan
dokum
en
7.
SkenarioRole
Play
1.
PedomenS
urvei
AkreditasiFKTP.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
22/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)16
3.P
engelolaanSurvei
Akreditasi
Masyarakat
c.
MetodeSurvei
Upaya
Kesehatan
Perorangan
3.
Pengelolaan
SurveiAkreditasi
:
a.
Teknikmemimpin
pertemuanpra
survei
b.
TeknikMemimpin
Pertemuan
Pembukaan
(opening
meeting)
c.
Teknik
memberikan
klarifikasidan
masukan
d.
TeknikMemimpin
Pertemuan
Penutupan
(closingmeeting)
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
23/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 17
MateriInti4
:
PelaksanaanSurveiAk
reditasi
Waktu
:
35JPL(T=5JPL,P=9
JPL,PL=21JPL)
Tujuan
Pembelajaran
Um
um(TPU)
:
Setelahmengikutimateripeserta
mampumelaksanakan
surveiAkreditasiFasilitas
KesehatanTingkatPertama.
TujuanPembelajaran
Khusus(TPK)
PokokBahasandan
SubPokokBahasan
Metode
M
edia
dan
AlatBantu
Refere
nsi
S
etelahmengikutimateri
p
esertamampu:
1.M
elakukanpersiapan
s
urveiakreditasi
2.M
enyusunrencanasurvei
a
kreditasi
1.Persiapansurvei
akreditasi:
a.Pembentukan
Timsurvei
b.Koordinasi
dengan
surveior,Dinkes
kab/kota,FKTP
2.Penyusunan
rencanasurvei
akreditasi
a.Penyusunan
jadwalsurvei
(sesuaikondisi
fktp)
b.Penyiapan
dokumensurvei
akreditasi
-
Curahpendapat
-
Ceramah
-
Tanyajawab
-
Diskusikasus1
-
Diskusi
p
enyusunan
p
ertanyaansurvei
-
Presentasi
Media:
-Hando
ut
-format
rencana
survei
-kasus
1
(penyiapansurvei)
-kasus2(penilaian
menggu
nakan
instrumen)
AlatBan
tu:
1.LCD
2.Laptop
3.Flipc
hart
4.Spidol
5.Jadw
alsurvei
6.Mapping
doku
men
7.Petunjukdiskusi
8.Petunjuk
berm
ainperan
PedomanSurvei
AkreditasiFasilitas
KesehatanTingkat
Pertama
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
24/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)18
3.M
elaksanakansurvei
a
kreditasi
c.Penyusunan
daftar
pertanyaan
3.Pelaksanaansurvei
akreditasi:
a.Ketentuan
penilaianakreditasi
b.Pelaksanaan
Surveiakreditasi
-Demonstrasi
-
Bermainperan
-
Studikasus
p
enilaian
a
kreditasi
-
Praktek
L
apangan
9.Petu
njuk
demonstrasi
10.Petu
njukpraktik
lapangan
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
25/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 19
MateriInti5
:
PenyusunanLaporan
SurveiAkreditasiFKTP
Wa
ktu
:
7JPL(T=1JPL,P=6JPL)
Tujuan
Pembelajaran
Um
um(TPU)
:
Setelahmengikutimateripesertamampumenyus
unlaporansurveiAkredita
siFasilitas
KesehatanTingkatPer
tama
TujuanPembelajaran
Khusus(TPK)
PokokBahasandan
SubPokokBahasan
Metode
M
edia
dan
AlatBantu
Refere
nsi
S
etelahmengikutimateri
p
esertamampu:
1.M
enjelaskanfitursoftware
a
kreditasi
2.M
elakukanpengisian
softwarepenilaian
a
kreditasi
3.M
enyusunlaporansurvei
a
kreditasisesuai
k
etentuan.
1.Fitursoftware
akreditasi:
a.penilaian
akreditasi
b.laporansurvei
2.Pengisian
software
penilaian
akreditasi
3.Laporansurvei
akreditasi
menggunakan
Softwarelaporan
akreditasi
C
eramah,
T
anyajawab,
L
atihan:
a
.Menggunakan
intrumen
penilaian
b
.Menggunakan
software
penilaian
akreditasi
c
.Menyusun
LaporanSurvei
Media:
1.Instru
men
Penilaian
AkreditasiFKTP
2.softw
are
penilaian
akred
itas
3.Softw
are
laporan
akred
itasi
4.Hand
out
AlatBan
tu:
1.LCD
2.Lapto
p
3.Flipch
art
4.Spido
l
PedomanSurvei
AkreditasiFasilitas
KesehatanTingkat
Pertama
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
26/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)20
Ma
teriInti6
:
TeknikMelatih
Wa
ktu
:23JPL(T=15JPL,
P=
8JPL,
PL=0)
TujuanPembelajaranUmum
(TP
U)
:Setelahmengikutim
aterii
ni,pesertamampumelaksanakanpelatihanSurveiorAkreditasi
FasilitasKesehatanTingkatPertama.
TujuanPembelajaran
Khusus(TPK)
PokokBahasandan
SubPokokBahasan
Metode
Me
diadan
AlatBantu
Referensi
Setelahmengikutim
aterii
ni,
pesertamampu:
1.Menerapkanprinsip
PembelajaranOrang
Dewasa
2.Mengembangkan
keterampilanmelalui
berbagaimetode
pembelajaran
3.Merencanakanpelatihan
denganmemanfaatkan
1.
Prinsip
Pembelajaran
OrangDewasa
2.
Metode
Pembelajaran:
a.ceramah,
b.
tanyajawab,
c.curahpendapat,
d.
diskusi
kelompok,
e.
latihan,
f.studikasus,
g.simulasi,
h.
demonstrasi,
i.role-play,
j.praktik
lapangan
3.
Perencanaan
pelatihandengan
1.Ceramah,
2.tanyajawab,
3.d
iskusi
kelompok,
4.s
imulasi,
5.role-play,
6.latihanmicro
teaching
Media:
1.
Modul
2.
Slid
e
3.
FormatSAP
4.
Petunjukdiskusi
5.
Petunjuk
sim
ulas
6.
Petunjukrole-
play
7.
Petunjukmicro
teaching
8.
Lem
bar
eva
luasi.
AlatBa
ntu:
1.
Flipc
hart
2.
LCD
3.
Whiteboard
4.
Spid
ol
5.
Laptop
1.
Kurikulum
Pelatihan
SurveiAkreditasi
FasilitasK
esehatan
TingkatPertama.
2.
Pedoman
Penyusun
an
Kurikulum
dan
ModulPelatihandi
BidangKesehatan
3.
Standar
Penyelenggara
Pelatihan
diBidang
Kesehatan
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
27/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 21
m
ediadanalatbantu
p
embelajaran
4.M
elakukanevaluasi
p
embelajaran
5.M
embuatrencana
p
embelajaranmelalui
p
enyusunanSatuanAcara
P
embelajaran(SAP)
6.M
enciptakansuasana
m
enyenangkandalam
s
uatupelatihan(iklim
p
embelajaran)
7.M
enerapkanteknik
p
resentasiinteraktif
memanfaatkan
mediadanalat
bantu
pembelajaran
4.
Evaluasi
pembelajaran
5.
Rencana
Pembelajaran
melalui
penyusunanSAP
6.
IklimPembelajaran
7.
TeknikPresentasi
interaktif
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
28/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)22
MateriPenunjang1
:AntiK
orupsi
Wak
tu
:
3JPL(T=3JPL)
Tuju
an
Pembelajaran
Umum
(TPU)/Kompetensi
Das
ar
:
Setelah
mengikutim
ateri
ini,peserta
mampu
memahamibudaya
antikorupsidi
lingkungankerja
TujuanPembelajaran
Khusus(TPK)
PokokBahasandan
SubPokokBahasan
Metode
M
edia
dan
AlatBantu
Refere
nsi
Sete
lahmengikutim
aterii
ni,
pesertamampu:
1.M
enjelaskanKonsep
K
orupsi.
2.M
enjelaskanAnti
Korupsi.
1.
KonsepKorupsi:
a.
DefinisiKorupsi.
b.
Ciri-ciriKorupsi.
c.
Bentuk/jenis
Korupsi.
d.
Tingkatan
Korupsi.
e.
Penyebab
Korupsi.
f.
DasarHukum.
2.
AntiK
orupsi:
a.
KonsepAnti
Korupsi.
b.
Nilai-nilaiAnti
Korupsi.
c.
Prinsip-prinsip
1
.Ceramah
2
.Tanyajawab
1.
Slide
2.
LCD
3.
Lapto
p
4.
Flipch
art
5.
Spido
l
ModulAntiKo
rupsi,
PusdiklatApa
ratur,
BadanPPSDM
Kesehatan,K
emkesRI,
2014.
C.
MATERIPENUNJANG
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
29/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 23
3.M
enjelaskanUpaya
P
encegahandan
P
emberantasanKorupsi.
4.M
enjelaskanTataCara
P
elaporanDugaan
P
elanggaranTindakan
P
idanaKorupsi(TPK).
5.M
enjelaskanGratifikasi.
6.M
enjelaskankasus-kasus
korupsi.
AntiK
orupsi.
3.
UpayaPencegahan
danPemberantasan
Korupsi:
a.
Upaya
Pencegahan
Korupsi.
b.
Upaya
Pemberantasan
Korupsi.
c.
Strategi
KomunikasiAnti
Korupsi.
4.
Tatacarapelaporan
dugaanpelanggaran
TPK:
a.
Laporan.
b.
Pengaduan.
c.
TataCara
Penyampaian
Pengaduan.
5.
Gratifikasi
6.
Kasus-Kasus
Korupsi
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
30/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)24
Mat
eriPenunjang2
:
PengenalanKurikulum
PelatihanSurveiorAkreditasiFKTP
Waktu
:
2JPL(T=2JPL)
Tujuan
Pembelajaran
Umum
(TPU)/Kompetensi
Das
ar
:
Setelah
mengikutimateri
inipesertamemah
amistrukturprogramd
an
GBPP
PelatihanSurveior.
TujuanPembelajaran
Khusus(TPK)
PokokBahasandan
SubPokokBahasan
Metode
M
edia
dan
Ala
tBantu
Refere
nsi
Setelahmengikutim
aterii
ni,
pesertamampumenjelaskan
: 1.S
trukturprogram
2.G
BPPPelatihanSurveior
1.
Strukturprogram
2.
GBPPPelatihan
Surveior
1.
Ceramah
2.
tanyajawab
AlatBan
tu:
1.
LCD
2.
Lapto
p
3.
Flipch
art
4.
Spido
l
PedomanPenyusunan
KurikulumdanModul
PelatihandiB
idang
Kesehatan,P
usdiklat
Aparatur,201
3.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
31/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 25
MateriPenunjang3
:
BLC(
MembangunKom
itmenBelajar)
Wa
ktu
:
3JPL(P=3JPL)
Tujuan
Pembelajaran
Um
um
(TPU)/Kompetensi
Dasar
:
Setelahmengikuti
mat
eri
inipesertamampum
emahamikomitmensemu
apeserta
pelatihan
agarproses
belajarmengajardapat
terlaksana
dengan
baikd
an
tujuan
pelatihandapattercapai.
TujuanPembelajaran
Khusus(TPK)
PokokBahasandan
SubPokokBahasan
Metode
M
edia
dan
Ala
tBantu
Refere
nsi
Setelahmengikutim
aterii
ni,
pes
ertamampu:
1.M
empunyaikomitmen
y
angsamatentang
jalannyaproses
p
embelajaran.
2.M
enyepakatia
turan
d
isiplinselamapelatihan
3.M
enyepakatis
anksiyang
d
iberlakukanselama
p
elatihan.
1.
Komitmenbersama
2.
Aturandisiplinyang
disepakatis
elama
pelatihan
3.
Sanksiyang
diberlakukanselama
pelatihan
1.Game
2.Roleplay
Menyesuaikan
Menyesuaikan
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
32/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)26
MateriPenunjang4
:
PenyusunanRTL
Wak
tu
:
3JPL(P=3JPL)
Tuju
an
Pembelajaran
Umum
(TPU)/Kompetensi
Das
ar
:
Setelahmengikutim
ate
rii
ni,pesertamampumenyusunRencanaTindakLa
njutpasca
pelatihan.
TujuanPembelajaran
Khusus(TPK)
PokokBahasandan
SubPokokBahasan
Metode
M
edia
dan
Ala
tBantu
Referensi
Setelahmengikutim
aterii
ni,
pesertamampu:
1.
MenjelaskanformatRTL
2.
MenyusunRTLPasca
PelatihanSurveior
AkreditasiPuskesmas
3.
MenyajikanRTLdan
umpanbalik
1.
Formatpenyusunan
RTL
2.
PenyusunanRTL
PascaPelatihan
Surveior
3.
Penyajiandan
umpanbalik
terhadapRTLyang
disusun
1
.Ceramah
2
.Tanyajawab
3
.Latihan
menyusun
RTL
Media:
1.
Mod
ul
2.
form
penyusunan
RTL
.
AlatBantu:
1.
LCD
2.
Laptop
3.
Flipchart
4.
Spidol
PedomanSu
rvei
AkreditasiFa
silitas
KesehatanT
ingkat
Pertama
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
33/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 27
VI. DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN.
VII. PESERTA DAN PELATIH
A. Peserta
1. Kriteria Peserta:
Peserta adalah komisioner akreditasi FasilitasKesehatan Tingkat Pertama dan perwakilan
dari Kementerian Kesehatan/ Dinas Kesehatan
Provinsi dengan kriteria:
a. Pendidikan minimal S-1, memiliki latar
belakang pendidikan Kesehatan.
b. Diutamakan mempunyai pengalaman
sebagai pendidik/ pelatih, minimal 2 tahun.
Pretest
Pembukaan
Building
Learning
Commitment
Wawasan/Pengetahuan/Kemampuan:
1. KebijakanakreditasiFKTP
2. StandardanInstrumenAkreditasiFKTP
3. OrganisasiKomisiAkreditasiFKTP
Metoda:
1. CeramahTanyaJawab
2. DiskusiKelompok
3. CurahPendapat
4. Penugasan
Keterampilan:
1. Memahami
dan
menjelaskan:
penilaian
akreditasi,
tugas
dan
kewajiban
surveyor,
kode
etik,
tata
laksana
survei
akreditasi,
metoda
survei
akreditasi,
perencanaan
survei
akreditasi,
penyusunan
survei
akreditasi
2. Proses
Pembelajaran
Orang
Dewasa3. Tehnik
Belajar
Mengajar
4. Merencanakan
dan
Mengevaluasi
Pelatihan
5. TehnikMicroteaching
Metoda:
1. Ceramah
Tanya
Jawab
2. Diskusi
Kelompok
3. Bermain
peran
4. PraktikLapaangan
RTL
Post
Test
Ujian
Komprehensif Penutupan
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
34/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)28
c. Mempunyai pengalaman bekerja di
Puskesmas minimal 2 tahun.
d. Bersedia menjadi pelatih surveior akreditasi
FKTP minimal 3 tahun
e. Memperoleh rekomendasi dari Kementerian
Kesehatan/ Dinas Kesehatan Provinsi.
2. Jumlah Peserta dalam satu kelas minimal 30
orang.
B. Pelatih/fasili tator/Instruktur :
Kriteria Pelatih/Fasilitator:
1. Pendidikan minimal S-2, memiliki latar
belakang pendidikan bidang Kesehatan
2. Menguasai materi yang akan dilatihkan
3. Diutamakan pernah menjadi mengikuti
pelatihan akreditasi/ sertifikasi mutu
4. Diutamakan yang pernah mengikuti prosespenyusunan standar dan instrument
akreditasi Puskesmas dan Klinik
VIII. PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN
A. Penyelenggara
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar bekerjasamaPusdiklat Aparatur Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
B. Tempat Penyelenggaraan
Pusdiklat Aparatur Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia atau Lembaga Diklat Kesehatan.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
35/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 29
IX. EVALUASI
Tujuan evaluasi/penilaian adalah untuk mengetahui
kemajuan tingkat pengetahuan dan keterampilan yang
dicapai peserta, penilaian proses pembelajaran danpenyelenggaraan Diklat.
Evaluasi dilakukan terhadap:
1. Peserta:
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil
pembelajaran dan kelayakan dari peserta, dilakukan
melalui:
a. Penjajakan awal melalui pre-test
b. Pemahaman peserta terhadap materi yang telah
diterima melalui post test
c. Pengamatan dan penilaian terhadap sikap
selama pelatihan dan tugas yang diberikan
d. Penerapan RTL setelah bertugas
2. Fasilitator/Pelatih:
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan
fasilitator/pelatih dalam menyampaikan materi
pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan
3. Penyelenggaraan:
Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaanpelatihan. Objek evaluasi adalah pelaksanaan
administrasi dan akademis, yang meliputi:
a. Tujuan pelatihan
b. Relevansi program pelatihan dan tugas
c. Manfaat setiap pokok bahasan terhadap
pelaksanaan tugas
d. Manfaat pelatihan bagi peserta
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
36/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)30
e. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan
f. Pelayanan sekretariat terhadap peserta
g. Pelayanan akomodasih. Pelayanan konsumsi
i. Pelayanan perpustakaan
X. SERTIFIKAT
Setiap peserta yang telah menyelesaikan seluruh proses
pembelajaran dengan minimal kehadiran 95% akandiberikan sertifikat kepesertaan pelatihan yang diterbitkan
oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dengan
memperoleh 2 (dua) angka Kredit, ditandatangani oleh
Kepala Pusdiklat Aparatur atas nama Menteri Kesehatan.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
37/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 31
MATERI INTI 6
TEKNIK MELATIH
I. DESKRIPSI SINGKAT
Pada setiap pelatihan, tugas utama seorang Pelatih atau
Fasilitator adalah melatih/memfasilitasi peserta pelatihan
untuk belajar dengan lebih baik secara bersama-sama.Dengan kata lain fasilitator harus menguasai teknik
memfasilitasi peserta untuk belajar bagaimana caranya
belajar. Untuk itu, fasilitator hendaknya tidak hanya
mengembangkan minatnya dalam isi/substansi tapi jugadalam hal bagaimana proses peserta pelatihan belajar.
Pada umumnya, semakin mampu seorang fasilitator
menjaga kendali atas dirinya sendiri, untuk tidak banyak
terlibat dalam proses pembelajaran, akan semakin baikfasilitator tersebut melakukan fasilitasi. Fasilitator harus
menguasai teknik melatih/pembelajaran orang dewasa
mulai dari merancang pelatihannya, melaksanakan proses
pembelajaran, melaksanakan pengendalian dan evaluasiproses pelatihan tersebut sehingga tercapai tujuan
kurikuler yang telah ditetapkan. Dengan demikian pelatih/
fasilitator dapat memfokuskan perhatiannya pada proses
pembelajaran agar dapat melakukan fasilitasi secaramaksimal, bukannya mengajar. Modul ini menguraikan
bagaimana fasilitator mengembangkan ketrampilannya
melalui tahapan fasilitasi proses pembelajaran sehingga
dapat berperan penuh dan menampilkan dirinya sendiridengan segala kreatifitasnya.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum:
Meningkatnya kemampuan peserta dalam melaksanakanTeknik melatih/fasilitasi pada pelatihan tenaga pelaksana
Program BPJS .
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
38/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)32
Tujuan Pembelajaran Khusus:
Setelah sesi ini selesai, peserta diharapkan mampu:
1. Menjelaskan konsep pembelajaran orang dewasa2. Merancang pelatihan
3. Melaksanakan proses pembelajaran pelatihan
4. Melaksanakan pengendalian proses pelatihan
Melaksanakan evaluasi proses pelatihan
III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN1. Konsep Pembelajaran orang dewasa
a. Cara Belajar Orang Dewasa (CBOD)
b. Peran sebagai Pelatih/Fasilitator
2. Perancang pelatihan tenaga pelaksana Program
BPJS
a. Kurikulum dan GBPP
b. Satuan Acara Pembelajaran (SAP)
3. Proses pembelajaran pelatihan tenaga pelaksana
BPJS
a. Menciptakan iklim pembelajaran
b. Metode pembelajaran
c. Media dan alat bnatu pembelajaran
d. Teknik presentasi interaktif
4. Pengendalian proses pelatihan tenaga pelaksana
BPJS
5. Evaluasi proses pembelajaran
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
39/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 33
IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Fasilitator memperkenalkan diri dan menjelaskan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai;
2. Fasilitator menjelaskan konsep Pembelajaran orang
dewasa;
3. Fasilitator menjelaskan perancang pelatihan
4. Fasilitator menjelaskan tentang proses pelatihan/
fasilitasi
5. Fasilitator menjelaskan cara pengendalian proses
pelatihan
6. Fasilitator menguraikan tentang pelaksanaan evaluasi
proses pembelajaran.
V. URAIAN MATERI
Tujuan dari pelatihan tersebut adalah untuk meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan, kepedulian, komitmen, dan
partisipasi aktif dari para pelaksana program.
Pada modul ini akan dibahas beberapa metode
pembelajaran yang dapat dikelompokkan dalam 2 (dua)
kelompok besar sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
yaitu (1) metode pembelajaran yang ditujukan untuk
memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kepada peserta dan (2) metode pembelajaran untuk
membantu dalam peningkatan kemampuan sikap danketrampiulan peserta.
Salah satu tujuan dari modul ini adalah membantu
fasilitator untuk menggunakan pengetahuan, pemikiran,
dan keterampilan dasar yang sudah dimiliki dalam
bekerja dengan peserta. Seseorang tidak akan langsung
menjadi seorang fasilitator yang efektif hanya dengan
membaca sebuah buku. Fasilitator perlu menggabungkan
pengalaman, umpan-balik, observasi dan refleksi guna
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
40/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)34
membangun kompetensi, karena kenyataan menunjukkan
bahwa pengalaman adalah alat pembelajaran yang paling
efektif.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
41/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 35
Pokok Bahasan 1: Konsep Pembelajaran Orang Dewasa
A. Cara Belajar Orang Dewasa (CBOD)
Peserta latih pada Pelatihan Program API adalah peserta
belajar dewasa (adult learners). Pelatih/ Fasilitator harus
memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran orang
dewasa, antara lain seperti berikut:
1. Orang dewasa memiliki konsep diri, nilai, keyakinan
dan pendapat.
2. Orang dewasa mempunyai banyak pengalaman dankaya akan informasi. Pengalaman peserta tidak bisa
diabaikan atau bahkan dilecehkan. Sebagai peserta
mereka merupakan sumber belajar bagi yang lain
termasuk bagi fasilitator. Mereka setara dengan
fasilitator dengan asumsi bahwa mereka datang
bukan tanpa isi.
3. Orang dewasa mempunyai gaya dan kesiapan
belajar yang tidak sama pada setiap orang. Gunakanbeberapa strategi dan metode pembelajaran yang
tepat.
4. Orang dewasa mempunyai kebutuhan sangat besar
untuk mengarahkan dirinya sendiri. Mereka memiliki
orientasi waktu dan arah belajar yang jelas. Atur
beberapa saat tertentu untuk istirahat. Meskipun
hanya peregangan badan selama 2 menit, akansangat bermanfaat.
5. Orang dewasa mempunyai kebanggaan. Beri
dukungan peserta sebagai perorangan. Kepercayaan
diri dan kepribadian seseorang akan menjadi resiko
di dalam lingkungan kelas yang tidak aman dan
mendukung. Peserta tidak akan berani bertanya
atau berpartisipasi dalam pembelajaran jika ada
kekhawatiran diremehkan atau tidak dihargai.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
42/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)36
Kesempatan diberikan merata dan adil pada semua
peserta.
6. Orang dewasa cenderung belajar dengan berorientasi
kepada masalah. Upayakan belajar dalam format yangpraktis dengan menggunakan metode audio-visual,
raba dan partisipatori. Melalui metoda dan teknik
pembelajaran yang sangat bervariasi seperti: studi
kasus, kelompok pemecahan masalah dan kegiatan
partisipatori lainnya seperti demonstrasi, tugas
praktek, dll akan sangat meningkatkan kemampuan
pembelajaran. Orang dewasa umumnya ingin segera
menerapkan informasi atau ketrampilan baru kepadamasalah atau situasi terkini.
B. Peran Sebagai Pelatih/ Fasilitator
Agar dapat berperan sebagai Pelatih/Fasilitator, hendaknya
dipahami hal-hal sebagai berikut :
1. Hindari menggurui & memaksakan kehendak2. Hindari menyalahkan pelatih lain didepan peserta
3. Jangan langsung menjawab pertanyaan, beri
kesempatan pada peserta yg lain
4. Hindari menguraikan sesuatu secara berbelit
5. Hindari memberi contoh dengan menguraikan
pengalaman pribadi berlebihan.
Selain itu ada beberapa persiapan yang harus dilaksanakan
dan dikuasai, antara lain sebagai berikut:
1. Mempersiapkan topik & bahan yang akan disampaikan
2. Mempersiapkan metoda pembelajaran yg efektif bagi
orang dewasa
3. Memiliki sifat sabar & mau mendengar
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
43/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 37
4. Mampu berkomunikasi dengan baik
5. Memiliki kemampuan mengelola waktu
6. Memiliki sifatfl
eksibel dan terbuka7. Menunjukan penampilan yang rapi
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
44/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)38
Pokok Bahasan 2: Perancang Pelatihan
Pengertian Pelatihan:
Adalah proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan
kinerja, profesionalisme dan atau menunjang pengembangan
karir tenaga/SDM dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Agar tujuan pelatihan dapat tercapai sesuai kompetensi yang
harus diperoleh peserta, maka sebelum pelatihan berlangsung
harus terlebih dahulu disusun Kurikulum pelatihan tersebut,
sama seperti halnya pada proses pendidikan. Selain itu untuk
berlangsungnya proses pembelajaran dengan baik diperlukanpula GBPP dan SAP. (Biasanya kurikulum dan GBPP sudah
dipersiapkan saat menyusun Modul Pelatihan.)
A. Penyusunan Kurikulum dan GBPP
1. Penyusunan Kurikulum
Pengertian Kurikulum:
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran
serta metoda yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
Fungsi Kurikulum:
a. Perencanaan pelaksanaan pelatihan/
pembelajaran (Curriculum is plan for learning)
b. Menentukan materi yang akan dipelajari, kegiatan
yang harus dilaksanakan dan pengalaman yang
harus diperoleh (curriculum is matter of choice)
c. Pemandu pelatihan untuk mencapai tujuan
d. Sentral dari kegiatan pelatihan, menentukan
proses pelaksanaan dan hasil pelatihan
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
45/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 39
Komponen Kurikulum, adalah sebagai berikut:
I. Pendahuluan:
1. Latar belakang2. Filosofi
II. Sasaran dan Kompetensi yang diharapkan pasca
pelatihan
III. Tujuan Pelatihan
IV. Materi Pelatihan:
1. Struktur Program2. Garis2 Besar Pokok Pembelajaran (GBPP)
V. Alur Proses Pembelajaran:
1. Proses Pembelajaran
2. Metoda dan Media pembelajaran
VI. Tempat dan waktu pelatihan
VII. Monitoring dan Evaluasi Pelatihan
VIII. Akreditasi dan Sertifikasi Pelatihan
2. Penyusunan GBPP (Garis-Garis Besar Program
Pembelajaran)
Pengertian GBPP:
Menurut literatur adalah Course Outline yangmerupakan rumusan dan pokok-pokok isi materi
pembelajaran. GBPP merupakan bagian suatu
kurikulum pelatihan dan disusun berdasarkan tujuan
kurikuler (pelatihan) khusus yang berisi kompetensi
umum. Kompetensi ini diharapkan dapat dicapai dan
dimiliki peserta setelah mengikuti sesi bersangkutan.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
46/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)40
Komponenkomponen yang dikandung GBPP
meliputi:
a. Judul materi pembelajaran, yaitu judul substansi
sesuai pengetahuan atau ketrampilan yangdilatihkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
b. Tujuan pembelajaran, yaitu arah yang harus
dicapai setelah sesi materi berakhir. Tujuan
pembelajaran menggambarkan kompetensi yang
harus dapat dicapai peserta latih setelah selesai
mengikuti sesi materi. Merumuskan tujuanpembelajaran dengan menggunakan rumusan
ABCD, yaitu:
A = (Audience/ada subyek yang belajar),
B = (Behaviour/kata kerja operasional
mengacu pada taksonomi BLOOM),
C = (Condition/kondisi yang dicapai pada
akhir sesi), dan
D = (Degree/tingkat kualitas dan atau
kuantitas kemampuan).
Di dalam merumuskan tujuan pembelajaran,
tidak harus selalu lengkap mencakup ABCD, bisa
saja cukup dengan ABC sesuai situasi.
c. Pokok Bahasan dan atau Sub Pokok Bahasan,
yaitu bahasan yang terkandung dalam materi.
Pokok bahasan dan atau sub pokok bahasan
dirumuskan sesuai dengan kompetensi yang
telah dijabarkan dalam tujuan kurikuler pelatihan/
pembelajaran.
d. Alokasi waktu, yaitu waktu dari masing-masing
kegiatan pembelajaran.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
47/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 41
e. Metode pembelajaran, yaitu cara-cara dan
teknik komunikasi yang digunakan oleh pelatih
dalam menyampaikan materi pembelajaran dan
melaksanakan proses pembelajaran.f. Media pembelajaran, yaitu berbagai alat yang
menggunakan isi materi pembelajaran secara
fisik digunakan untuk menyampaikan isi tersebut.
Misalnya bahan cetak berupa buku, hand out,
bahan digital, film, dsb.
g. Alat bantu pembelajaran, yaitu seperangkat benda
yang digunakan sebagai pembantu fasilitator/pelatih untuk mempermudah dan mempercepat
proses penyampaian materi pembelajaran
kepada peserta latih. Misalnya OHP, slide/ film
projector, manekin (boneka model anatomik), alat
peraga, dsb.
h. Referensi, yaitu buku-buku atau sumber lainnya
yang digunakan dalam menyusun materi
pembelajaran. Cara menuliskan referensibermacam-macam.
GBPP penting baik bagi fasilitator maupun bagi
penyelenggara pelatihan. Untuk penyelenggara
pelatihan dapat dipakai sebagai pegangan kunci untuk
melaksanakan proses pembelajaran sesuai tujuan
kurikuler yang akan dicapai, juga untuk merancang
sequence/ urutan materi yg harus diberikan dalampelatihan tersebut. Untuk fasilitator GBPP diperlukan
dalam menyusun Satuan Acara Pembelajaran agar
tetap berada di dalam ruang lingkup materi. GBPP
disusun untuk seluruh sesi pembelajaran dalam satu
pelatihan. Di bawah ini, tersedia 2 (dua) alternatif
format GBPP yang dapat dipilih sesuai kebutuhan.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
48/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)42
Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)
B. Satuan Acara Pembelajaran (SAP)
Apabila GBPP telah tersedia, kegiatan pelatih/fasilitator
dilanjutkan dengan menyusun SAP atau Satuan Acara
Pembelajaran dengan ketentuan berikut:
1. SAP atau Satuan Acara Pembelajaran adalah
dokumen berisi skenario proses pembelajaran suatu
topik tertentu dalam pelatihan.
2. SAP disusun untuk setiap sesi pertemuan. Format SAP
disusun secara naratif agar dapat dioperasionalkan
dengan mudah.
3. SAP dikembangkan berdasar semua komponen yang
terdapat dalam GBPP.
4. SAP menguraikan secara rinci langkah demi langkah
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan estimasi
waktunya untuk masing-masing tahapan kegiatan
tersebut. Uraian meliputi tiap tahap pembelajaran
mulai dari pendahuluan hingga penutupan.
5. SAP diperlukan sebagai pegangan fasilitator dalam
memfasilitasi, agar tidak menyimpang dari alur dan
lingkup materi sajian pembelajaran.
6. SAP mengacu pada GBPP namun tidak persis sama
dengan GBPP.
JudulMateri
TujuanPembelajaran
Umum
TujuanPembelajaran
Khusus
PokokBahasan& SubPokokBahasan
AlokasiWaktu
Metode Media AlatBantu
Referensi
1.
2.
3.
Dst.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
49/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 43
Format SAP
Komponen SAP untuk satu sesi pembelajaran tercantum dalam
format berikut ini :
1. Mata Diklat ( Materi Pembelajaran)
2. Pokok Bahasan / Sub Pokok Bahasan
3. Waktu (hari, tgl, jam, durasi)
4. Tujuan Pembelajaran Umum
5. Tujuan Pembelajaran Khusus
6. Kegiatan Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran
b. Metode Pembelajaran
c. Langkah Kegiatan & Estimasi Waktu
d. Media & Alat bantu Pembelajaran
7. Evaluasi
8. Referensi
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
50/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)44
Pokok Bahasan 3: Pelaksanaan Proses Pembelajaran
A. Penciptaan Ikl im Pembelajaran Yang Kondusif
Pelatihan berorientasi pembelajaran memberi kesempatankepada masing-masing peserta untuk memperoleh
pemahaman dan ketrampilan mereka secara alamiah. Tiga
karakteristik berikut diperlukan untuk membangun suasana
pembelajaran efektif di kelas (Combs, 1976):
1. Atmosfir belajar harus diciptakan agar dapat
memfasilitasi pencarian pengetahuan dan pemahaman
baru. Peserta harus merasa aman dan diterima.Mereka perlu memahami risiko dan manfaatnya.
Kelas harus mengakomodir pendekatan keterlibatan,
interaksi dan sosialisasi sebagaimana orang bekerja
menyelesaikan tugasnya.
2. Peserta harus diberi kesempatan secara berkala
untuk menghadapi informasi dan pengalaman baru
ketika proses berlangsung. Sekalipun demikian,
kesempatan ini harus diatur sedemikian rupa agarpeserta lebih banyak melakukan sesuatu daripada
sekedar menerima informasi. Peserta harus
diperbolehkan untuk mengkonfirmasi tantangan baru
dengan menggunakan pengalaman mereka di masa
lalu tanpa dominasi fasilitator atau pemberi informasi.
3. Pengetahuan dan pemahaman baru harus diperoleh
melalui proses pencarian yang dilakukan secaramandiri. Metode yang digunakan mendorong
pencarian secara mandiri tersebut sangat individual
dan diadaptasikan pada gaya dan kecepatan belajar
masing-masing. Pada pembelajaran orang dewasa
lebih diterima apabila peserta dapat dilibatkan/
partisipasi secara penuh, misalnya melalui praktek,
diskusi dsbnya.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
51/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 45
Untuk itu, seorang fasilitator ketika memfasilitasi proses
pembelajaran pada suatu pelatihan harus memiliki
penguasaan dan kesiapan atas berbagai aspek yang
berperan besar dalam pencapaian tujuan pelatihan.Kesiapan dapat diperoleh antara lain dengan memahami
hal-hal berkaitan pengelolaan/mengendalikan dan
mengorganisasikan kelas yang mencakup lingkungan
fisik dan lingkungan sosio-emosional. Tujuan pengelolaan
kelas tentu saja agar tujuan pelatihan dapat tercapai secara
efektif dan efisien. Untuk mencegah terjadinya masalah-
masalah di kelas, maka perlu dilakukan pengelolaan kelas
antara lain sebagai berikut :1. Menciptakan iklim kelas yang baik (tindakan positif
atau preventif).
Fasilitator menyampaikan bahasan dengan baik dan
lancar, serta melibatkan peserta dalam kegiatan
pembelajaran di kelas dan dengan demikian mencegah
timbulnya gangguan atau penyelewengan.
2. Memberikan motivasi
Motivasi timbul karena adanya kebutuhan yang terdiri
dari kebutuhan dasar, kebutuhan akan rasa aman, dan
kebutuhan untuk diakui. Dalam proses pembelajaran,
motivasi peserta dapat di tumbuhkan dengan
memenuhi kebutuhan untuk di hormati dan dihargai
dengan ikut berpartisipasi. Proses pembelajaran
harus dilakukan tanpa ancaman, lakukan motivasidengan cara yang wajar, alamiah, namun demikian
tetap dijaga agar tidak berlebih-lebihan.
3. Memberi umpan balik positip kepada peserta
Fasilitator harus mempunyai kumpulan kata-kata
positif pilihan. Peserta yang mendapat umpan balik
positif akan menebarkan semangat positif kepada
peserta lain. Peserta yang tersinggung atas umpan
negatif akan menjadi masalah kelas yang menetap.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
52/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)46
Learning is most effective when its fun. Dapat
disimpulkan bahwa pelatih lebih banyak berperan
sebagai manajer (pengelola) kelas, agar kegiatan
pembelajaran bagi peserta dapat berlangsung denganefisien dan efektif. Hal ini sejalan dengan tuntutan
perkembangan, bahwa pelatih harus lebih berperan
sebagai fasilitator, motivator, dinamisator daripada
sebagai penyampai informasi, penceramah apalagi
operator.
B. Pemilihan Metode Pembelajaran
1. Pengertian
Metode pembelajaran adalah cara dan teknik
komunikasi/transfer subject/materi yang digunakan
oleh pelatih dalam melakukan proses interaksi
pembelajaran dengan sasaran/peserta belajar, dalam
untuk mencapai tujuan pembelajaran. (Sudjana, N
dan Rivai, A, 2000)
Pemilihan metode pembelajaran dilakukan untuk
mendukung tercapainya tujuan subject/ materi
pembelajaran. Pemilihan jenis metode pembelajaran
yang akan digunakan tergantung pada banyak faktor,
antara lain: kompetensi yang harus dicapai, kriteria
dan jumlah peserta, tujuan materi, waktu dan sarana/
prasarana pembelajaran yang tersedia, kemampuan
fasilitator dll.
2. Ragam metode Pembelajaran
Beberapa pilihan metode pembealajaran yang dapat
dimanfaatkan untuk pembelajaran di dalam kelas
meliputi:
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
53/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 47
a. Ceramah/ kuliah/presentasi
Pengertian:
Metode ceramah seringkali disebut metode kuliah(The Lecture Method). Dapat pula disebut dengan
metode deskripsi. Metode ceramah merupakan
metode yang memberikan penjelasan atau
memberi deskripsi lisan secara sepihak (oleh
seorang fasilitator) tentang materi pembelajaran
tertentu.
b. Brainstorming / curah pendapat (gagasan)Pengertian:
Curah pendapat adalah metode penggalian
sebanyak mungkin ide, gagasan, dan pendapat
dari peserta. Fasilitator melontarkan suatu topik,
isu, atau permasalahan dan mendorong peserta
untuk mengembangkan pendapat-pendapatnya
dan orang lain bisa melengkapi. Curah
pendapat pada prinsipnya meniadakan kritik
terhadap setiap pendapat, membiarkan peserta
bebas berimajinasi dan memberikan kontribusi
masing-masing. Setiap kontribusi dicatat dan
ditayangkan sehingga terlihat oleh seluruh
peserta. Hal ini sangat membantu fasilitator
untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta
sebelum penyampaian materi oleh pelatih.
c. Latihan/Penugasan Praktek
Pengertian
Kegiatan yang dilakukan secara perorangan
atau berkelompok untuk melaksanakan suatu
tugas tertentu untuk mencapai suatu hasil
berupa ketrampilan yang telah ditentukan
dengan mengikuti pedoman yang ada. Latihan
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
54/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)48
memberikan suatu pengalaman belajar yang
terstruktur. Kegiatan dapat berupa olah pikir,
olah rasa (emosi), olah verbal atau olah
motorik. Fasilitator perlu memiliki kemampuanuntuk mempersiapkan bahan dan instrumen
secara matang dan memilih jenis latihan yang
tepat, antara lain: tugas praktek, assignment
(penugasan) membahas/ menjawab pertanyaan/
soal esai, latihan verbal seperti latihan debat,
diskusi dan dialog.
d. Role play/Bermain peranPengertian
Peserta memerankan dirinya sebagai orang
lain atau tokoh tertentu pada situasi yang
dirancang secara spesifik atau seperti situasi
nyata dan melakukan dialog seperti permintaan
skenario. Melalui penokohan tersebut, peserta
melibatkan dirinya dalam situasi tertentu danmengekspresikan sikapnya ketika berada dalam
situasi tersebut. Penekanan permainan terletak
pada karakter, sifat atau sikap yang perlu dianalisa
dan peserta mampu menggunakan pengalaman
tersebut dalam menghadapi permasalahan di
tempat kerjanya.
Tunjuk beberapa pengamat yang bertugas
mengamati dan mencatat kejadian selamarole play dan lengkapi dengan instrumen
pengamatan. Setelah selesai, para pengamat
diminta menyampaikan hasil pengamatannya
dan para pemeran diminta mengemukakan
pengalamannya dalam memainkan perannya
dan menganalisis peranan itu sendiri.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
55/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 49
e. Simulasi
Pengertian
Simulasi berasal dari bahasa inggris Simulationartinya tiruan. Situasi merupakan tiruan dan
kegiatan yang dilakukan bersifat pura-pura atau
tidak dalam kondisi sesungguhnya. Menanamkan
pemahaman melalui pengalaman berbuat dalam
situasi yang mirip sesungguhnya. Lebih tepat
bila dikatakan bahwa simulasi meningkatkan
ketrampilan tertentu dengan jalan melakukan
sesuatu dalam kondisi tidak nyata. Misalkanmelakukan pemadaman kebakaran , atau
mengemudikan pesawat terbang. Simulasi
digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk
memberi kesempatan kepada peserta meniru satu
kegiatan yang dituntut dalam pekerjaan sehari-
hari, yang berkaitan dengan tugas dan tanggung
jawabnya atau kegiatan yang akan dan harus
dilakukannya. Fasilitator harus mempersiapkanskenario simulasi berikut prosedur tetap (protap)
penggunaan alat-alat, urutan dan waktu untuk
setiap langkah-langkah. Rinci dan jelas. Berikan
umpan balik dari para pengamat atau fasilitator
setelah simulasi dilakukan, setelah itu refleksi
peserta dan ditutup dengan rangkuman dari
fasilitator.
f. Demonstrasi
Pengertian
Metode ini dipakai dalam pembelajaran dengan
cara mempertunjukan objek dan dan/atau
memperagakan proses suatu kegiatan. Metode
demonstrasi digunakan untuk memperjelas suatu
objek dan proses suatu kegiatan bagi peserta,jugauntuk memberi contoh.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
56/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)50
Contoh: Demontrasi menolong persalinan,
demonstrasi sampel air menggunakan Tehnologi
Tepat Guna/TTG, dll.
g. Coaching
Pengertian
Fasilitator membimbing intensif peserta di
kelasnya secara perorangan. Di dalamnya
digunakan metode demonstrasi, simulasi dan/
atau praktik yang diikuti dengan pemberian
umpan balik segera untuk perbaikan.Tujuannya adalah meningkatkan,
mengembangkan dan memantapkan kualitas
kemampuan khususnya ketrampilan, sikap
atau penampilan dalam melaksanakan atau
menerapkan kegiatan atau prosedur tetap suatu
jenis pelayanan tertentu.
Fasilitator (coach) menjelaskan langkah demi
langkah kegiatan dengan menggunakan berbagai
media (misal slidesvideotape, model alat
tertentu). Peserta mensimulasi ulang interaksi
dan ketrampilan yang diperoleh dari coach pada
alat kerja, dalam ruang yang telah ditata seperti
di tempat kerja sebenarnya (misalnya: klinik,
bengkel, dsb).
Contoh: bimbingan/coaching dilakukan untukmempelajari dan menguasai teknik memasang
infus dengan baik dan benar.
Fasilitator mempersiapkan sarana dan prasarana
semirip mungkin dengan situasi nyata di
tempat kerja dan memperagakan setiap langkah
tindakan yang harus dilakukan, kemudian peserta
mempraktikkan dengan bimbingan. Setelah
dinilai mampu melaksanakan ketrampilan secara
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
57/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 51
benar dan mandiri, peserta diberi kesempatan
menerapkan kemampuannya di tempat kerja/
lapangan dengan pengawasan pembimbing.
h. Studi kasus
Pengertian
Menurut Yin, R. (1996), studi kasus merupakan
salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial, tapi
bisa juga digunakan untuk masalah2 lain yang
berkaitan dengan management. Studi kasus dapat
menggambarkan isu administratif yang tipikalatau masalah yang berkaitan dengan organisasi.
Secara ideal kasus diambil dari kehidupan
nyata. Pernyataan masalah biasanya dinyatakan
sekalipun tidak secara eksplisit. Penulis kasus
akan menyediakan informasi tambahan tentang
kegiatan organisasi, lingkungannya dan segala
hal yang berkaitan dengan masalah itu. Kasus
mengandung data cukup rinci, juga tidak terlaluumum (harus spesifik dan jelas). Tujuannya juga
untuk melakukan pembelajaran kepada peserta
untuk menggunakan pendekatan problem solving
(penyelesaian masalah). Hendaknya dipilih
kasus yang yang tepat, realistis, praktis dan
tidak mempunyai sifat berlebihan. Lebih baik jika
berkaitan dengan ruang lingkup pekerjaan atau
tugas sehari-hari.
i. Metaplan
Pengertian
Meta Plan adalah metode yang hampir
sama prinsipnya dengan curah pendapat
(Brainstorming) merupakan metode penggalian
sebanyak mungkin ide, gagasan, dan pendapatdari peserta. Fasilitator melontarkan suatu topik,
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
58/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)52
isu, atau permasalahan dan mendorong peserta
untuk mengembangkan pendapat-pendapatnya
dalam satu lembar kertas (kertas plano). Meta
Plan pada prinsipnya meniadakan kritik terhadapsetiap pendapat, membiarkan peserta bebas
berimajinasi dan memberikan kontribusi masing-
masing. Setiap kontribusi dicatat dan ditempelkan
pada papan/dinding sehingga terlihat oleh seluruh
peserta. Hal ini sangat membantu fasilitator
untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta
sebelum penyampaian materi oleh pelatih.
Metode ini bisa juga digunakan untuk membuatrencana aksi yang idenyadiharapkan berasal dari
peserta dalam kelompok.
CATATAN: Pendekatan yang dipergunakan untuk
memilih suatu metode
Sebelum memilih suatu metode yang akan
dipergunakan, ada baiknya diketahui terlebih dulu
hal-hal berikut:
1. Kompetensi yang akan dicapai (Marpaung dan
Saptoaji, 2002)
2. Tujuan pembelajaran
3. Jumlah sasaran atau besarnya kelas (Sianipar
dan Supono, 2002)
4. Kemampuan diri sendiri.
5. Daya serap dalam proses pembelajaran (Lunardi,
1982)
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
59/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 53
C. Media Pembelajaran
Pengertian
Media pembelajaran bukan media massa atau mediaindividu, tetapi media yang dipakai pada proses
pembelajaran di dalam pelatihan. Namun ada baiknya
jika secara singkat disampaikan mengenai mediasi dan
dampaknya. Secara umum disepakati bahwa setiap pelatih/
fasilitator atau guru adalah mediator yang menyampaikan
banyak pesan berisi informasi dan materi belajar kepada
peserta/murid.
Sebagai sumber pesan, pelatih/fasilitator atau guru
menerjemahkan gagasan, pikiran, perasaan atau
pesannya, juga mengubah, menyimpulkan, dan seringkali
tak terhindarkan menambahkan prasangka pada informasi
tersebut atau bahkan mengurangi pengetahuan yang
mereka cari untuk ditanamkan pada peserta/ muridnya.
Pelatih/fasilitator merupakan media-saluran untuk
mengalirkan pengetahuan yang selalu disaring atau
dimodifikasi bagi peserta/murid. Lambang itu dapat berupa
bahasa, tanda-tanda atau gambar.
Tetapi, media pembelajaran di sini bukanlah pelatih/
fasilitator atau guru atau orangnya, melainkan media
teknologis yang digunakan oleh orang. Media teknologis
mempunyai arti teori dan praktek tentang media sebagai
ilmu pengetahuan terapan.
Media bukan juga peralatan. Media dalam pendidikan
secara fisik adalah perangkat lunak (software) berupa
isi pesan/informasi yang dikembangkan dalam berbagai
bentuknya dan disampaikan menggunakan berbagai alat
bantu teknis/perangkat keras (hard ware).
Media pembelajaran merupakan suatu cara/sarana
mengkomunikasikan sesuatu antara pelatih/fasilitator/
guru dan peserta/murid, dan sebaliknya. Dalam proses
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
60/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)54
pembelajaran, media digunakan untuk membantu
pelatih dalam menyalurkan materi pembelajaran. Media
mengusung pesan. Semakin baik medianya, makin kecil
distorsi/ gangguannya dan makin baik pesan itu diterimapeserta. Media dapat digunakan dalam pembelajaran
untuk meningkatkan interaksi peserta dengan sumber
belajar (fasilitator dan lingkungan) dengan dua cara, yaitu
alat bantu (dependent media) dan digunakan sendiri oleh
peserta (independent media). Sekalipun demikian, media
tidak selalu dapat menggantikan fasilitator.
Media pembelajaran dapat juga dibagi menurut bentuk
penyampaian pesan melalui tulisan, gambar, suara (audio),visual sebagai berikut:
1. Media cetak: Media yang ditulis dan diproduksi
sebagai bahan bacaan. Contoh: buku teks, majalah,
booklet, dsb
2. Media grafis: Media yang mengkombinasikan ide,
informasi, dan pesan ataupun data dalam pernyataan
naratif dan gambar. Misal: sketsa, grafik, bagan,diagram, kartun, foto dsb.
3. Media berbantuan komputer
4. Media Audio
5. Media Visual: Media yang menampilkan pesan dalam
gambar baik yang bergerak maupun tidak, baik yang
bersuara ataupun tidak.
6. Media Audiovisual: Media yang dapat menampilkan
gambar dan suara pada waktu bersamaan, seperi :
Film, Compact disc, TV, Video dan sebagainya.
TIPS untuk membuat slides dengan power point:
1. Buat bagian isi dengan huruf kecil (sentence case),
maksimal 10 baris dan tiap barisnya sebanyak-
banyaknya terdiri 7 kata.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
61/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 55
2. Gunakan huruf sederhana, tidak banyak variasidan mudah dibaca. Gunakan warna kontras antarawarna dasar (latar belakang) dan warna huruf. Teks
menggunakan warna-warna gelap seperti hitam, birutua, coklat tua dan warna dasar / latar belakang cerah.
3. Pesan yang disampaikan hanya kata-kata kunci,sehingga harus padat, singkat dan jelas (tidakbermakna ganda), menarik (impresif) namunsederhana. Satu lembar tayangan berisi satu pesan
4. Gunakan gambar /ilustrasi yang sesuai.
D. Teknik Presentasi Interaktif
Pengertian:
Adalah teknik penyajian timbal balik/bergantian antarapenyaji dan peserta saling merespon (stimulusrespon).Peserta dapat merespon ditengah paparan penyaji, danpenyaji dapat mengembangkan respon peserta sepanjang
masih dalam koridor pokok bahasan timbalbalik (mutually)
Tujuannya adalah:
1. Memunculkan perhatian dan minat peserta terhadapmateri yang disajikan dan menghargai pengalamanpeserta
2. Mengurangi kejenuhan/kebosanan
3. Menggali lebih banyak pendapat, sehingga pokokbahasan menjadi lebih komprehensif
Langkah awal untuk presentasi interaktif antara lain sbb:
1. Mereview tujuan bahasan
2. Mengajukan pertanyaan yang terkait dengan pokokbahasan.
3. Menghubungkan pokok bahasan dengan materi/topic
sebelumnya, pengalaman nyata penyaji, pengalamankerja peserta, serta berbagai pengalaman.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
62/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)56
4. Menggunakan alat bantu yang sesuai/tepat
5. Membuka presentasi dengan:
6. Menjembatani apa yang baru berlalu dan yang akan
terjadi.
7. Paparkan tujuan dan sasaran presentasi ini
8. Libatkan peserta dalam topik sesegera mungkin
9. Bangun kepercayaan peserta dengan menjelaskan
manfaat materi yg disampaikan.
10. Pastikan peserta memahami bahwa fasilitator tetap
pemegang kendali proses pembelajaran.
11. Terbukalah mengenai diri Anda [jika diperlukan]
12. Pastikan peserta mengetahui bahwa Anda sebagai
presentan senang berada di kelas.
13. Upayakan menangkap minat seluruh peserta
14. Menyiapkan informasi agar peserta dapat
mengikutinya
15. Membuat peserta menyadari harapan pelatih tentang
pentingnya pencapaian tujuan pembelajaran
16. Membantu pembelajar untuk mewujudkan suasana
pembelajaran yang positif dan kondusif
Menutup presentasi secara mengesankan dengan cara:
1. Membuat ringkasan
2. Himbauan dan Pernyataan memotivasi
3. Mengulangi manfaat
4. Meminta peserta meringkas dengan bahasa mereka
sendiri yang terkait erat/ relevan dengan pokok
bahasan dan mudah dipahami.
Pada dasarnya ketrampilan berbicara/presentasi dapat
dipelajari dan ditingkatkan dengan dengan berlatih,agar
mampu berbicara secara efektif maka dalam tiap
komunikasi dan presentasi, beberapa tehnik dapatdimanfaatkan dalam meningkatkan efektifitas presentasi:
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
63/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 57
1. Percaya diri
2. Mengucapkan kata-kata dengan jelas dan perlahan-
lahan
3. Bicara dengan wajar,jangan seperti penyair atau
deklamasi
4. Mengatur irama dan tekanan suara,tidak
monoton,gunakan tekanan dan irama tertentu,untuk
menampilkan point-point tertentu.
5. Tarik nafas dalam-dalam 2-3 kali untuk mengurangi
ketegangan.Mengatur nafas secara normal, tidak
terkesan seperti orang yang dikejar-kejar.Bila perlu
menghentikan pembicaraan sejenak,selain untuk
mengambil nafas juga berguna untuk menarik
perhatian
6. Menghindari sindrom aaaa, anu, apa, ehm dst.
7. Membaca paragraph yang dianggap penting dari teks
tulisan.
8. Siapkan air minum, membantu pembicara berhenti
sejenak untuk membasahi kerongkongan.
Hasil riset (Mechribian & Ferris) menunjukkan bahwa pilar
komunikasi ,khususnya pada saat presentasi keberhasilan
penyampaian informasi adalah sbb:
7 % ditentukan oleh kata-kata (word)
35 % Intonasi suara (voice tonality)
55 % Bahasa tubuh (body language)
Komunikasi bukan hanya apa yang kita sampaikan, tetapi
juga bagaimana kita menyampaikannya. Ternyata menurut
penelitian tersebut, cara kita menyampaikannya jauh lebih
berpengaruh daripada isi komunikasi itu sendiri.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
64/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)58
Pokok Bahasan 4: Pelaksanaan Pengendalian Proses
Pelatihan
Pada saat pelaksanaan pelatihan harus ada 1 orang yangditugasi sebagai Pengendali Diklat/Master of Training (MOT)
atau Training Coordinator, yang berfungsi sebagai pengatur,
pelaksana dan pengendali proses pelatihan. Keberadaan
Pengendali Diklat ini termasuk dalam SK Pelatihan.
Pelaksanaan pelatihan harus sesuai dengan jadwal, kecuali
ada perubahan yang disepakati oleh penyelenggara.
Proses pelatihan harus dimulai dengan dinamisasi kelas, yangdisebut sebagai fase pencairan/Building Learning Commitment,
meliputi kegiatan (a) perkenalan dengan seluruh peserta dan
panitia termasuk Pengendali Diklat dan fasilitator (b) membentuk
tim, membangun kesepakatan dalam proses pembelajaran dan
mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta
Proses pembelajaran dilangsungkan dengan memperhatikan:
- Filosofipelatihan yang telah ditetapkan sejak awal
- Sekuensi penyampaian materi. Apabila terjadi
penyimpangan & tidak dpt dipertahankan, Pengendali
Diklat mengambil peran untuk menyelaraskan proses.
- Pilihan metode dan media yang sesuai dengan situasi dan
kondisi peserta, bahan belajar, ruangan/ tempat belajar dll.
- Jaga hubungan dengan peserta dan pertahankan motivasi
peserta hingga akhir sesi
Proses pengendapan merupakan fase pemantapan dan
konsolidasi dari hasil-hasil pengalaman fase pencairan dan
pembelajaran pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Perubahan
yang terjadi mengenai pengetahuan, ketrampilan dan sikap
dimantapkan pada antara lain dengan cara meng evaluasi
penampilan peserta melalui berbagai kegiatan antara lain:
dengan menyusun rencana tindak lanjut (RTL).
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
65/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 59
Adanya jurnal harian yang disusun tiap hari baik oleh Pengendali
Diklat/peserta merupakan bahan masukan untuk pengendalian
proses pembelajaran hari demi hari, s/d penutupan.
Penyusunan laporan hasil kegiatan pelatihan yang dibahasbersama, serta disajikan/ dibahas, termasuk hasil praktik kerja
lapangan, dsb.
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
66/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)60
Pokok Bahasan 5: Pelaksanaan Evaluasi Proses
Pembelajaran
A. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan pengukuran
daya serap terhadap peserta atas pembelajarannya.
Dengan kata lain diperolehnya informasi akurat mengenai
tingkat pencapaian tujuan pembelajaran (instruksional)
merupakan indikator tingkat perkembangan/ kemajuan
belajar yang telah dicapai para peserta, pedoman
penentuan kelulusan (passing grade) atau sebagai penentuposisi peringkat seorang pembelajar dalam suatu agregat
kelas.
Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam suatu
kegiatan pelatihan mempunyai kaitan erat dengan materi
pembelajaran, metode pembelajaran dan alat bantu
pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Untuk mengetahui sejauh mana peserta dapat menyerap
materi pelatihan, dapat diperoleh informasinya melalui
evaluasi. Evaluasi yang baik haruslah didasarkan
pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai seperti
tertuang dalam Tujuan Pembelajaran Umum dan Tujuan
Pembelajaran Khusus yang merupakan penjabaran dari
tujuan kurikulum atau tujuan pelatihan.
Syarat umum Instrumen pengukuran yang baik adalah:
1. Validitas: Mengukur apa yang harus diukur
2. Reliabilitas: Hasil akan sama walaupun yang
melakukan pengukuran berbeda
3. Obyektifitas: Pemberian skore/ nilai yang sesuai
4. Diskriminatif: Mempunyai daya beda yang tinggi
5. Komprehensif: Mengukur semua hal yang dipelajari
walaupun hanya sampel
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
67/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 61
6. Mudah digunakan: Sewaktu digunakan instrumen
tidak berbelit-belit.
B. Jenis Evaluasi Pembelajaran dan Kegunaannya
Berbagai jenis evaluasi pembelajaran yang digunakan
dalam sebuah kediklatan mempunyai tujuan/kegunaan
masing-masing, diantaranya:
1. Pre Test (disesuaikan dengan kebutuhan) yang antara
lain bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal,
menentukan strategi pembelajaran, atau mengukur
peningkatan yang diperoleh peserta (dibandingkandengan Post test)
2. Evaluasi terhadap tingkat pencapaian kompetensi
peserta dapat dilakukan pada akhir setiap sesi
pembelajaran atau akhir pelatihan, antara lain
menggunakan :
a. Portofolio
Berupa catatan, kumpulan hasil karya peserta
yang didokumentasikan secara baik dan teratur.
Dapat berbentuk tugas, jawaban peserta atas
pertanyaan fasilitator, catatan hasil observasi
fasilitator dan laporan kegiatan peserta.
b. Tes /Ujian
Diberikan dalam bentuk soal atau kasus untuk
dijawab. Jawaban dinilai oleh fasilitator. Sebagai
evalusi sumatif, tes atau ujian dilakukan untuk
kepentingan dalam menentukan peringkat,
kelulusan (passing grade), pemberian sertifikat,
evaluasi terhadapa kemajuan, atau penelitian
terhadap efektifitas kurikulum dan perencanaan
pelatihan. Sebagai penentu tingkat kelulusan
dapat dipilih 2 (dua) patokan yang biasadigunakan yakni Penilaian Acuan Norma (PAN)
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
68/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)62
yang diacukan kepada rata-rata kelompoknya
dan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang
diacukan pada penguasaan tujuan pembelajaran
oleh peserta.3. Sedangkan evaluasi pada tahap uji coba merupakan
evaluasi formatif. Evaluasi ini dirancang untuk proses
sistematik memberikan informasi tentang ketepatan
materi pembelajaran atau program pelatihan. Dapat
digunkan pelatih untuk melakukan perbaikan hasil
belajar peserta. Biasa digunakan sebelum kelas
berakhir, sehingga masih terdapat kesempatan untuk
memperbaiki.
V. REFERENSI
1. Depkes RI, 2006, Tekhnik Melatih. Depkes RI-
Kerjasama Pusdiklat dengan Dit Keperawatan &
Keteknisan Medik. Jakarta.
2. Depkes RI, 2006, Modul Pelatihan Tenaga pelatih
Program Kesehatan (TPPK). Pusdiklat. Jakarta
3. Anderson, R.H; Pemilihan dan Pengembangan Media
untuk Pembelajaran, Pusat UI terbuka berkerja sama
dengan PT Raja Grafindo Persada.
4. Evan, T., Metode, Texts and Technologies in Flexible,
Online and Distance Education, Study Guide, Victoria
5. Lunardi, A.G., 1982, Pendidikan Orang Dewasa, PTGramedia , Jakarta
6. Mardjani dan Azhari, 2002, Pengukuran Hasil Belajar,
Lembaga Administrasi Negara RI
7. Sudjana N dan Rivai, A, 2001, Media Pengajaran,
Sinar Baru Algesindo, Jakarta
8. Yin, Robert K, 2003, Studi kasus (desain dan metode),
PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
-
7/26/2019 1. Standar Akreditasi Puskesmas_OK
69/118
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) 63
9. Suke Silverius, 1991, Evaluasi Hasil Belajar dan
Umpan Balik, PT Gramedia Widyasarana Indonesia,
Jakarta
10. Purwanto dan Atwi Suparman, 1999, E