5
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan. Merajuk
pemikiran Gagne, hasil belajar berupa :
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara
spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak
memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan
aturan.
2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan
mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual
merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan
kaidah dalam memecahkan masalah.
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
6
4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan
hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran
yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas
tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar (Abdurrahman, 1999).
b. Kemampuan Membaca Terhadap Pengetahuan Tentang IPS Geografi
Geografi mewujudkan ilmu jembatan antara ilmu alamiah dan ilmu
sosial. Geografi bertugas menjelaskan bagaimana lingkungan alam
berpengeruh atas lingkungan manusia termasuk ilmu-ilmu sosial. Peneliti
beranggapan bahwa dengan melalui kemampuan siswa membaca dapat dibina
agar siswa mampu menerapkan antara lingkungan alam dan lingkungan
manusia agar saling berpegaruh. Kemampuan membaca yang baik dan benar
sangat penting peranannya dalam membantu anak mempelajari berbagai hal.
Melalui aktivitas membaca yang baik dan benar, anak mampu mengambil
intisari dari bahan bacaannya. Dengan demikian anak bisa mendapatkan
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
7
sesuatu dari aktivitas membaca yang ia lakukan. Semakin banyak intisari
yang bisa dipahami dari bahan bacaannya maka semakin banyak pula
pengetahuan yang anak peroleh.
Mempelajari penjelasan di atas, kemampuan yang dicapai siswa
dengan kemampuan siswa membaca sangatlah kompleks. Oleh karena itu
peneliti membatasi diri pada aspek pengetahuan geografi saja. Hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar
(Abdurrahman, 1999).
Pengetahuan mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari
dan disimpan dalam ingatan. Hal-hal ini dapat meliputi fakta, kaidah dan
prinsip, serta metode yang diketahui. Pengetahuan yang disimpan dalam
ingatan, digali pada saat dibutuhkan melalui bentuk ingatan mengingat
(recall) atau mengenal kembali (reconition). Oleh karena itu Hukum Jost
sangat berperan disini. Makin sering siswa diberi rangsangan untuk
mengingat kembali, maka pengetahuan siswa tentang geografi semakin kuat
melekat dalam ingatan. Pemahaman mencakup kemampuan untuk
menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Adanya kemampuan
ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan; mengubah
data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain.
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan siswa
membaca materi pelajaran IPS Geografi berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa kelas X.
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
8
c. Cara Mengukur
Langkah-langkah mengukur kemampuan siswa membaca :
1) Peneliti meminta bantuan kepada guru untuk memberikan materi kepada
siswa.
2) Siswa disuruh membaca materi.
3) Diadakan tes setelah membaca.
2. Membaca
a. Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar
kelompok kata yang merupakan suatu pandangan sekilas dan makna kata
secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan
yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan
proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Hodgson, 960 : 43- 44).
Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian
kembali dan pembaca sandi (a recording and decoding prosess), berlainan
dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding).
Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata
tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning)
yang mencakup pengubahan tulisan atau cetakan menjadi bunyi yang
bermakna (Anderson dalam Tarigan,1972 : 209-210).
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
9
Membaca yaitu melihat sambil melisankan suatu tulisan dengan tujuan
ingin mengetahui isinya (Poerwodarminto, 1976:71). Membaca adalah proses
perbuatan yang dilakukan dengan sadar untuk mengenal lambang yang
disampaikan penulis untuk menyampaikan makna (Tarigan, 1989: 118).
Membaca merupakan suatu keterampilan berbahasa yang mencakup tiga
komponen yaitu : (1) pengenalan terhadap aksara dan tanda baca; (2) korelasi
aksara dan tanda baca dengan unsur linguistik formal; dan (3) hubungan lebih
lanjut dari (1) dan (2) dengan makna (Tarigan,1994: 10).
Dari pengetian membaca di atas dapat disimpulkan bahwa membaca
adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh
informasi dengan tujuan untuk memahami isi bacaan.
b. Teknik-teknik dan Metode-metode Membaca
1) Teknik-teknik Membaca
a) Baca-pilih
Yang dimaksud dengan baca-pilih (selecting) ialah bahwa pembaca
memilih bahan bacaan atau bagian bacaan yang dianggapnya relevan,
atau berisi informasi fokus yang ditentukannya.
b) Baca-lompat
Dengan baca-lompat (skipping) yang dimaksud ialah bahwa pembaca
dalam menemukan bagian-bagian bacaan yang relevan melampaui atau
melompati bagian-bagian lainnya.
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
10
c) Baca-layap
Pembaca dapat menggunakan teknik baca-layap (skimming), yaitu
membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum suatu bacaan atau
bagiannya. Isi umum dimaksud mungkin adalah informasi fokus, tetapi
mungkin juga hanya sebagai dasar untuk menduga apakah bacaan atau
bagian bacaan itu berisi informasi yang telah ditentukan.
d) Baca-tatap
Pembaca dapat juga menggunakan teknik baca-tatap (scanning), yaitu
membaca dengan cepat dan dengan memusatkan perhatian untuk
menemukan bagian bacaan yang berisi informasi fokus yang telah
ditentukan, dan seterusnya membaca bagian itu dengan teliti sehingga
informasi fokus itu ditemukan dengan tepat dan dipahami benar
(Tampubolon, 2008: 48-49).
2) Metode-metode Membaca
a) Persiapan
Membaca untuk studi memerlukan konsentrasi atau pemusatan pikiran.
Jika konsentrasi tidak ada pemahaman yang diharapkan tidak akan
tercapai. Agar dapat membaca dengan penuh konsentrasi setidaknya
tiga kondisi harus dipersiapkan : (a) kesehatan, kesegaran, dan
ketenangan rohani dan jasmani; (b) kesegaran dan ketenangan tempat;
(c) keteraturan waktu.
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
11
b) Dua Metode
(1) CATU (Cari, Tulis kembali, Uji)
Metode CATU adalah metode yang biasa dipakai dalam membaca
artikel, bahan kuliah, dan bacaan ilmiah lainnya. Dalam membaca
dengan metode ini yang pertama dilakukan adalah menentukan
informasi fokus yang berupa pikiran pokok. Kemudian dicarilah
(CA) butir-butir penting dari informasi fokus dimaksud dalam
bacaan yang bersangkutan. Sesudah butir-butir penting yang
diperlukan diperoleh, dikatakan atau dituliskanlah kembali
butir-butir itu dengan kata-kata sendiri (T) secara lugas. Akhirnya
pengertian yang telah dirumuskan itu dites atau diuji (U) benar
tidaknya dengan cara mencobakannya pada masalah-masalah lain
yang bersamaan.
(2) SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulang)
Metode SURTABAKU umumnya dipakai dalam membaca buku
teks, tetapi dapat juga dipergunakan dalam membaca artikel untuk
studi. Dalam penggunaan metode ini yang pertama dilakukan ialah
mengadakan survey (SUR) yaitu membaca dengan teknik
baca-layap bagian-bagian permulaan buku (judul, daftar isi,
pengantar, dan lain-lain). Tujuan utama survei ini ialah untuk
mengetahui dengan cepat apakah buku ini sesuai tujuan studi
(bahan-bahan yang diperlukan). Jika berdasarkan survei tersebut
diatas diputuskan untuk membaca buku yang bersangkutan maka
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
12
langkah berikutnya ialah merumuskan pertanyaan (TA) sebagai
informasi fokus. Pertanyaan yang dimaksud mungkin juga lebih
dari satu, tetapi semuanya haruslah mengandung pikiran pokok
buku itu. Setelah pertanyaan-pertanyaan yang merupakan informasi
fokus dirumuskan, barulah batang-batang tubuh buku (bab-bab dan
seksi-seksi) mulai dibaca. Setelah setiap bab atau seksi siap dibaca
perlu dilihat kembali pertanyaan fokus yang telah dirumuskan
untuk bab atau seksi itu dan dicoba mengatakan jawabannya (K)
dengan kata-kata sendiri. Selanjutnya tuliskanlah pertanyaan dan
jawabannya itu dengan lugas dalam buku catatan bacaan. Jika pada
akhir bab terdapat rangkuman sebaiknya dibaca dulu rangkuman ini
sebelum merumuskan jawaban pertanyaan dimaksud tadi. Pada
akhir setiap bab berikutnya, rumusan isi (jawaban pertanyaan
fokus) bab sebelumnya perlu diulang (U) dan dihubungkan dengan
rumusan isi bab yang harus diselesaikan.
(3) Tanda-tanda Penting
Pada waktu membaca buku terutama buku teks ada tanda-tanda
tipografis (cetakan) dan kontekstual yang perlu diperhatikan,
karena tanda-tanda ini dapat memantapkan pengertian tentang isi
buku dan mempercepat penemuan butir-butir penting dalam
bacaan. Tanda-tanda tipografis dimaksud dapat menunjukkan
sistematika pikiran pengarang. Hal ini dapat dilihat dengan cepat
pada daftar isi buku (Tampubolon, 2008: 169-173).
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
13
c. Tujuan Membaca
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta
memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti
(meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita
dalam membaca. Berikut ini kita kemukakan beberapa yang penting :
1) Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang
telah dilakukan oleh tokoh; apa-apa yang telah dibuat oleh tokoh; apa yang
telah terjadi pada tokoh khusus, atau untuk memecahkan masalah-masalah
yang dibuat oleh tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk
memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or
facts).
2) Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik
dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari
atau yang dialami tokoh, dan merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh
tokoh untuk mencapai tujuannya. Membaca seperti ini disebut membaca
untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).
3) Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap
bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan ketiga atau
seterusnya, setiap tahap dibuat untuk memecahkan suatu masalah, adegan-
adegan dan kejadian, kejadian buat dramatisasi. Ini disebut membaca
untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for
sequence or organization).
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
14
4) Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh
merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh
pengarang kepada para pembaca, mengapa para tokoh berubah, kualitas-
kualitas yang dimiliki para tokoh yang membuat mereka berhasil atau
gagal. Ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi
(reading for inference).
5) Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa,
tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau
apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk
mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasikan (reading to
classify).
6) Membaca untuk menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan
ukuran-ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat
oleh tokoh, atau bekerja seperti cara tokoh bekerja dalam cerita itu. Ini
disebut membaca menilai, membaca mengevaluasi (reading to evaluate).
7) Membaca untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah,
bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal, bagaimana
dua cerita mempunyai persamaan, dan bagaimana tokoh menyerupai
pembaca. Ini disebut membaca untuk memperbandingkan atau
mempertentangkan (reading to compare or contracst). (Anderson, 1978:
214).
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
15
d. Faktor yang mempengaruhi terhadap kemampuan membaca.
Umumnya kemampuan membaca yang dimaksud ditujukan oleh
pemahaman seseorang pada bacaan yang dibacanya dan tingkat kecepatan
yang dimiliki. Faktor-faktor itu antara lain :
1) Tingkat Intelejensia
Membaca sendiri pada hakekatnya proses berfikir dan memecahkan
masalah. Dua orang yang berbeda IQ-nya sudah pasti akan berbeda hasil
dan kemampuan membacanya.
2) Kemampuan Berbahasa
Apabila seseorang menghadapi bacaan yang bahasanya tidak pernah
didengarnya maka akan sulit memahami teks bacaan tersebut.
Penyebabnya tidak lain karena keterbatasan kosakata yang dimlikinya.
3) Sikap dan Minat
Sikap biasanya ditunjukkan oleh rasa senang dan tidak senang. Sikap
umumnya bersifat laten atau lama. Sedangkan minat merupakan keadaan
dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Minat
lebih bersifat sesaat.
4) Keadaan Bacaan
Tingkat kesulitan yang dikupas, aspek perwajahan, atau desan
halaman-halaman buku, besar kecilnya huruf dan sejenisnya juga bisa
mempengaruhi proses membaca.
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
16
5) Kebiasaan Membaca
Kebiasaan yang dimaksud adalah apakah seseorang tersebut mempunyai
tradisi membaca atau tidak. Yang dimaksud tradisi ini ditentukan oleh
banyak waktu atau kesempatan yang disediakan oleh seseorang sebagai
sebuah kebutuhan.
6) Pengetahuan Tentang Cara Membaca
Pengetahuan seseorang tentang misalnya menemukan ide pokok secara
cepat, menangkap kata-kata kunci secara cepat, dan sebagainya.
7) Latar Belakang Sosial, Ekonomi dan Budaya
Seseorang akan kesulitan dalam menangkap isi bacaan yang dibacanya
memiliki latar kebudayaannya.
8) Emosi
Keadaan emosi yang berubah akan mempengaruhi membaca seseorang.
9) Pengetahuan dan Pengalaman Yang Dimiliki Sebelumnya
Proses membaca sehari-hari pada hakekatnya penumpukan modal
pengetahuan untuk membaca berikutnya.
Selain faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses membaca yang
telah diuraikan, dalam proses membaca juga terdapat hambatan-hambatan
seperti :
1) Kurang bisa konsentrasi membaca :
a) Pada dasarnya memang kurang bisa berkonsentrasi
b) Kesehatan sedang terganggu
c) Suasana hati tidak tenang
d) Keadaan lingkungan yang kurang mendukung
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
17
2) Daya tahan membaca cepat berkurang :
a) Posisi badan yang salah
b) Lampu atau penerangan yang tidak mendukung
e. Materi IPS Geografi
Identifikasi Berbagai Jenis Perairan
1. Sungai
Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan
menuju dan bermuara di laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar.
Aliran sungai merupakan aliran yang bersumber dari 3 jenis limpasan,
yaitu limpasan yang berasal dari hujan, limpasan dari anak-anak sungai,
dan limpasan dari air tanah.
Ada beberapa bentuk atau tipe sungai yaitu :
a. Sungai konsekwen lateral
b. Sungai konsekwen longitudinal
c. Sungai subsekwen
d. Sungai superimposed
e. Sungai anteseden
f. Sungai resekwen
g. Sungai obsekwen
h. Sungai insekwen
i. Sungai reverse
j. Sungai komposit
k. Sungai anaklinal
l. Sungai compound
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
18
a. Pola Aliran Sungai
Ada berbagai pola aliran sungai sebagai berikut :
a) Paralel
b) Rectangular
c) Angulat
d) Radial sentrifugal
e) Radial sentripetal
f) Trelis
g) Anular
h) Dendritik
b. Meander Sungai
Meander adalah bentuk kelokan-kelokan aliran sungai.
Kenampakan ini sering didapati pada aliran sungai sungai di daerah
dataran rendah. Terbentuknya meander ialah karena adanya reaksi dari
aliran sungai terhadap batu-batuan yang relatif homogen dan kurang
resisten terhadap erosi.
Sungai San Juan merupakan salah satu contoh sungai bermeander
yang melakukan erosi pendalaman terhadap batuan dasar sehingga
sungai tersebut berkedudukan tepat di dasar lembahnya. Contoh lain
adalah adalah meander yang terdapat pada suatu dasar lembah yang
lebar dengan dinding batuan yang bertingkat.
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
19
c. Delta
Pada ujung aliran dekat muara di laut atau danau, akan terbentuk
suatu endapan yang disebut delta. Delta memiliki bentuk dan ukuran
yang berbeda-beda. Ada faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan
tersebut antara lain : jenis batuan, kecepatan aliran sungai, dan musim.
d. Identifikasi Berbagai Proses Pelapukan/Pengikisan Sungai
Secara alami sungai mengalir sambil melakukan aktivitas yang
satu sama lain saling berhubungan, yakni erosi (pengikisan),
pengangkutan (transportasi), dan penimbunan atau pengendapan
(sedimentasi). Ketiga aktivitas tersebut tergantung pada faktor-faktor
kemiringan daerah aliran sungai, volume air sungai, dan kecepatan
aliran air. Makin besar kemiringan aliran sungai, makin besar pula
aktivitas pengikisan dan pengangkutan.
Lembah sungai adalah bentuk permukaan yang lebih rendah
daripada bagian lainnya yang dihasilkan oleh pengikisan air.
Pertumbuhan suatu lembah sungai dapat berjalan melalui tiga proses
yakni : pendalaman, pelebaran, dan pemanjangan.
a. Pendalaman lembah sungai
Di daerah hulu sungai dengan perbedaan ketinggian masih
cukup besar, sungai memiliki aliran yang cukup kuat. Kecepatan
aliran yang besar menyebabkan proses erosi dan transportasi bekerja
lebih dominan. Kekuatan aliran erosi bekerja dengan cara
menumbuk dan menggerus dasar sungai. Cara kerja ini disebut
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
20
sebagai pengikisan hidrolik. Serpihan batuan yang terbawa oleh
aliran yang deras juga turut mengikis dan mempercepat pendalaman
saluran, yang disebut sebagai pengikisan mekanik. Disamping itu
berjalan pula proses pengikisan kimiawi berupa pelarutan dan reaksi
asam terhadap dasar dan tepi saluran sungai.
b. Pelebaran lembah sungai
Pada daerah datar proses erosi yang bekerja lebih banyak
adalah erosi menyamping (lateral). Hal ini disebabkan lambatnya
kecepatan arus yang mengalir. Erosi lateral yang dominan bersifat
melebarkan saluran dan lembah sungai. Selain itu berjalan pula
proses agradasi atau penambahan endapan yang berasal dari material
longsoran (masswasting) dari daerah lereng-lereng di atasnya.
Adanya proses ini mempercepat terjadinya pelebaran lembah sungai.
c. Pemanjangan lembah sungai
Pemanjangan lembah dapat terjadi karena terjadinya
penurunan permukaan laut, sehingga daratan bertambah maju dan
karena pertumbuhan delta yang berarti menambah pula muka
daratan. Perkembangan suatu lembah sungai menunjukkan umurnya.
Umur disini merupakan umur relatif berdasarkan kenampakan
bentuk lembah tersebut yang terjadi dalam beberapa tingkat
(stadium). Pada stadium awal, gradien sungai masih besar sehingga
daya kikis vertical besar. Pada stadium ini dataran asli baru saja
terbentuk. Ini dapat terjadi akibat pengangkatan dasar laut ke atas
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
21
permukaan atau erupsi (peletusan) gunung-gunung berapi yang
menghasilkan sedimentasi yang begitu banyak sehingga terbentuk
permukaan daratan yang baru. Di beberapa tempat terdapat
permulaan sungai dengan lembah yang kecil-kecil. Jadi pada stadium
ini daerah di sekitarnya masih merupakan bentuk antar aliran dan
erosi baru saja mulai.
Pada stadium muda pembentukan lembah mulai terjadi dengan
tanda-tanda sebagai berikut :
1) Penampang lintang dari lembah berbentuk V.
2) Sungai masih banyak mempunyai erosi basis sementara.
3) Daya angkut aliran air sungai masih merupakan daya angkut yang
terbesar.
4) Lebar pada bagian bawah lembah sama dengan lebar saluran
sungai.
5) Dasar lembah masih belum merata.
Selanjutnya pada stadium dewasa lembah sungai akan
memiliki ciri sebagai berikut :
1) Gradien sungai menjadi lebih kecil.
2) Erosi yang berperan penting adalah erosi lateral, sedangkan erosi
vertikal praktis sudah tidak terjadi.
3) Pada bagian akhir stadium dewasa sungai sudah mengalami
pendataran dasar sungai.
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
22
4) Lembah sungai berbentuk U, yang ukuran lebarnya melebihi
dalamnya.
5) Pada dasar lembah terdapat dataran banjir (flood plain) dan pada
flood plain sungai membentuk kelokan (meander).
6) Dengan dasar lembah sungai sudah merata maka tidak terdapat
lagi erosi dasar sungai.
e. Kualitas Fisik Air Sungai dan Pemanfaatan Sungai
Kualitas air sungai di Pulau Jawa, terutama di kota-kota besar
seperti Jakarta, Bandung, Tangerang, dan Surabaya cenderung
menurun. Penurunan kualitas air sungai dapat ditunjukkan dengan
adanya perubahan kadar parameter tertentu seperti kadar PH, kebutuhan
oksigen biologi/Biological Oxygen Demand (BOD) dan kebutuhan
oksigen kimiawi/Chemical Oxygen Demand (COD). Parameter BOD
dan COD sungai-sungai di seluruh provinsi di Pulau Jawa yang telah
melampaui baku mutu yang ditetapkan, di antaranya Sungai Ciliwung,
Danau Sunter, Sungai Ciratum, Kali Garang, Sungai Bengawan Solo,
dan Kali Surabaya.
Kekeruhan air pada sungai-sungai di Pulau Jawa umumnya
menunjukkan tingkat yang cukup tinggi. Taksiran jumlah lumpur yang
dibawa sungai-sungai di Pulau Jawa dapat mencapai 25 juta ton per
tahun. Hal itu menandakan bahwa erosi tanah telah terjadi di bagian
hulu.
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
23
Pengaturan terhadap pemanfaatan sungai menjadi hal yang
penting karena menyangkut nilai ambang batas pencemaran. Dasar
penentuan manfaat sungai adalah dominasi pemanfaatan di wilayah itu,
berdasarkan kualitas air saat itu. Peran aktif dari kalangan pemakai air
maupun mereka yang secara potensial mencemari air diharapkan dapat
mengatasi permasalahan kuantitas dan kualitas air. Upaya program kali
bersih (prokasih) merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk
mengatasi pencemaran sungai. Program ini adalah kegiatan yang
terpusat dan bertujuan menurunkan jumlah beban zat pencemar yang
masuk ke sungai.
Sungai mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan
manusia, misalnya sebagai berikut :
a. Sungai banyak mengandung bahan-bahan bangunan seperti pasir,
batu kali, dan kerikil.
b. Sungai dapat memberikan mata pencarian penduduk seperti
pengambilan pasir, batu-batu, pencarian bijih emas, intan, timah
alluvial, dan perikanan.
c. Air terjun sungai dapat digunakan sebagai sumber pembangkit
tenaga listrik.
d. Sungai dapat digunakan untuk kepentingan perairan, misalnya
dengan dibuat waduk.
e. Untuk menambah kesuburan tanah karena sungai banyak
mengandung mineral yang banyak dibutuhkan suatu tanaman.
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
24
f. Hasil pengendapan sungai dapat menghasilkan dataran alluvial yang
subur.
g. Sungai mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan suatu
industri yang banyak memerlukan air, misalnya industri bata,
genting, dan lain-lain.
h. Sungai untuk lalu lintas air.
2. Danau
Danau ialah suatu kumpulan air dalam cekungan tertentu yang
biasanya berbentuk mangkuk. Danau mendapatkan air dari curah hujan,
sungai-sungai, mata air, dan air tanah. Keempat sumber tersebut bersama-
sama dapat mengisi dan memberikan suplai air pada danau. Dalam hal
demikian biasanya danau itu bersifat permanen, artinya tetap berair
sepanjang tahun.
Menurut macam airnya, danau dapat dibedakan menjadi dua sebagai
berikut :
a. Danau air asin
b. Danau air tawar
Menurut terjadinya, danau dapat dibagi menjadi beberapa jenis
sebagai berikut :
a. Danau tektonik
b. Danau lembah gletser
c. Danau vulkanis
d. Danau dolina
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
25
e. Danau terbendung
f. Danau karena erosi sungai
Contoh : danau tapal kuda (oxbow lake)
Suatu danau dapat hilang disebabkan oleh bermacam-macam faktor
yang memainkan peranannya secara terpisah maupun gabungan.
Faktor-faktor itu ialah :
a. Pembentukan delta-delta dan pelumpuran di danau.
b. Gerakan tektonik berupa pengangkatan dasar danau.
c. Pengendapan jasad tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yang mati
akan mempercepat proses pendangkalan dasar danau.
d. Penguapan yang kuat, terutama di daerah arid.
e. Sungai-sungai yang meninggalkan danau menimbulkan erosi dasar pada
bibir danau, sehingga tempat itu makin rendah dan akibatnya air danau
keluar lebih banyak. Akibatnya danau dapat menjadi kering dan
kehabisan air.
Luas perairan danau alam di Indonesia kurang lebih 1,85 juta hektar
atau 0,52% dari luas daratan, yang sebagain besar belum dimanfaatkan
secara maksimal. Air danau di Indonesia umumnya masih memenuhi
syarat kecuali danau Pluit di Jakarta yang sudah tidak layak bagi semua
peruntukan karena kandungan nitrat, fosfat, khlorida, dan sulfat sangat
tinggi.
Proses sedimentasi di Danau Tempe (Sulawesi Selatan), Sentani
(Irian Jaya), Singkarak (Sumatera Barat), Tondano dan Limboto (Sulawesi
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
26
Utara), Rawa Pening (Jawa Tengah) diketahui telah mencapai jumlah yang
cukup tinggi. Upaya penanggulangan yang harus dilakukan dalam rangka
pembinaan dan pengelolaan danau antara lain dengan menjaga kelestarian
hutan di sekitar danau. Hal itu dilakukan agar ketersediaan air tetap terjaga
dan tingkat pengendapan lumpur yang berlebihan dapat dihambat. Upaya
lain adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai
pentingnya mempertahankan kualitas lingkungan yang berupa hutan,
tanah, dan air.
3. Rawa
Rawa adalah daerah disekitar sungai atau muara sungai yang cukup
besar yang merupakan tanah lumpur dengan kadar air relatif tinggi.
Wilayah rawa yang luas terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan
Papua (Irian Jaya).
Daerah berawa-rawa terjadi mengikuti perluasan daratan karena
sedimentasi akuatis. Oleh karena itu, rawa dapat dijumpai pada tempat-
tempat yang syarat-syarat sedimentasi akuatisnya memungkinkan,
misalnya daerah-daerah pantai Papua (Irian Jaya), pantai utara Jawa.
B. Kerangka Berpikir
Membaca merupakan kebutuhan dan kewajiban yang sangat vital bagi
semua orang, karena dengan membaca buku atau sesuatu lewat media cetak
sehingga dapat mengetahui banyak hal dan informasi secara global tanpa
harus beranjak dari tempat duduk.
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011
27
Kemampuan membaca terhadap hasil belajar siswa sangat penting
karena kemampuan membaca sangat besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan belajar seorang siswa. Kemampuan membaca siswa dapat
terlihat setelah diadakan tes setelah diberi bacaan. Dari hasil tes setelah diberi
bacaan kita dapat melihat seberapa besar pemahaman siswa terhadap bacaan
tersebut.
Kemampuan membaca tersebut dengan sendirinya dapat
mempengaruhi hasil belajar yang ingin dicapai. Dalam hal ini khususnya hasil
belajar IPS Geografi, semakin tinggi atau baik kemampuan membaca siswa
maka semakin baik pula hasil belajar IPS Geografi kelas X. Siswa yang
memiliki kemampuan membaca yang baik akan semakin mudah untuk dapat
memahami soal-soal yang dikerjakan sehingga hasil belajarpun akan
meningkat
C. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan sebagai pedoman kerja dalam penelitian ini
adalah ada pengaruh positif yang signifikan kemampuan membaca terhadap
hasil belajar mata pelajaran IPS Geografi siswa kelas X MAN 1 Banjnegara
tahun pelajaran 2010/2011
Pengaruh Kemampuan Siswa..., Dwi Rahayu, FKIP UMP 2011