MODUL PERKULIAHAN
Pengantar Teknik Indus tr i
POKOK BAHASAN
Konsep Pengendalian Sistem Produksi
Konsep dan Perhitungan Pengendalian Persediaan
A. Model Economic Order Quantity ( EOQ )
B. Model Economic Production Quantity (EPQ)
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Teknik Teknik Industri
08MK10230 Ir.Torik , MT
Abstract Kompetensi
Pengendalian sistem produksi merupakan suatu sistem pengawasan, analisa dan
Mahasiswa dapat pengenal dan memahami konsep
tindakan yang dilakukan terhadap suatu proses dalam pembuatan barang/jasa (produksi). Yang menjadi bahasan inventory, production, quality and cost conrol
Pengendalian Produksi, terutama Pengendalian Persediaan ( Inventory Control)
Konsep Pengendaliaan Sistem Produksi
Pengendalian sistem produksi merupakan suatu sistem pengawasan, analisa dan tindakan
yang dilakukan terhadap suatu proses dalam pembuatan barang/jasa (produksi). Jadi pengendalian ini
bersifat membina, merencanakan, memberi pelayanan terhadap sistem produksi (proses) sehingga
dapat memberikan efisiensi dan meningkatkan produktifitas.
Dalam pengendalian sistem produksi yang menjadi pokok bahasan adalah :
a. Pengendalian Persediaan ( Inventory Control)
b. Pengendalian Produksi (Production Control)
c. Pengendalian Kualitas (Quality Control)
d. Pengendalian Biaya (Cost Control)
Konsep dan Perhitungan Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan merupakan kegiatan untuk menentukan tingkat dan komposisi dari
persediaan dalam melindungi kelancaran produksi dengan efisien dan efektif.
Kebanyakan sistem produksi memiliki persediaan. Dalam persediaan pabrik manufaktur ada bahan
baku, barang setengah jadi dan barang jadi, persediaan tersebut dikaitkan dengan faktor matrials
dalam 5 M. Persediaan didefinisikan sebagai barang yang disimpan digudang untuk diproses
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Persediaan bahan baku harus ada karena sangat tidak
ekonomis merencanakan pengiriman bahan baku ketika proses produksi berlangsung terjadi
kekurangan bahan.
‘1
3 2Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
Adapun alasan diperlukannya adanya persediaan karena :
1. Untuk mempertahankan dan menjaga kestabilan serta menjamin kelancaran proses produksi.
2. Untuk menghilangkan resiko keterlambatan dan kehabisan bahan baku yang dibutuhkan
Didalam melaksanakan pengendalian persediaan tentu menyangkut masalah jumlah, mutu, waktu dan
biaya dari pada persediaan, oleh karena masalah tersebut sangat rumit , maka untuk menentukan
pengendalian persediaan yang akan diterapkan pada perusahaan perlu dipertimbangkan dan
perhitungkan seteliti mungkin.
Untuk pengadaan persediaan kita membutuhkan uang. Sehingga pada dasarnya persediaan material,
sesungguhnya kita tidak inginkan karena tidak memberikan konstribusi kepada pertambahan nilai dari
bahan, bahkan kemungkinan terjadi penambahan ongkos/biaya yang dikeluarkan. Walaupun
demikian, persediaan memberikan jaminan atas ketidak pastian kecepatan produksi.
A. Model EOQ
Pada umumnya cara untuk menentukan pengendalian dapat dilakukan dengan penentuan jumlah
pesanan yang ekonomis. Jumlah pesanan yang ekonomis merupakan suatu pesanan atau pembelian
dengan jumlah yang optimal, karena pada jumlah tersebut biaya-biaya yang dikeluarkan paling
rendah. Dalam penentuan jumlah pesanan ekonomis digunakan perhitungan berdasarkan ekonomis lot
size yang dipertimbangkan dua faktor utama, yaitu biaya dan jumlahnya. Perhitungan besar pesanan
ekonomis dilakukan dengan mengasumsikan :
1. Jumlah pesanan adalah konstan dan diketahui
2. Kedatangan pesanan adalah seketika
3. Tidak terdapat kekurangan pesanan
4. Tidak terdapat potongan harga
5. Hanya biaya pesanan dan biaya penyimpanan yang dipertimbangkan
Pada gambar 1 digambarkan suatu bentuk kurva model persediaan sederhana dan amat ideal. Q
ialah jumlah persediaan barang yang ada pada waktu awal (t =0), dan selama waktu produksi
berjalan, jumlah tersebut akan berkurang dari persediaan . Anggap bahwa pada saat ti jumlah
persediaan barang yang tersisa tinggal sejumlah R, dan ti ialah merupakan waktu pemesanan
barang sejumlah Q untuk persediaan berikutnya. Waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan
barang tersebut ialah L, yaitu waktu yang diperkirakan bahwa sejumlah persediaan yang tersisa
akan habis sama sekali. Pada saat L tadi , maka jumlah barang yang dipesan sejumlah Q tadi akan
datang. Anggap bahwa A ialah jumlah kebutuhan barang per tahun, M ialah harga barang, H
ongkos persediaan perunit barang pertahun, P ialah ongkos pesan, dan I ialah ongkos persediaan.
‘1
3 3Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
Jumlah item
Dalam Persediaan
Q – Jumlah Pesanan Ekomomis
Tingkat Persediaan Rata-rata
Selang Antar Waktu
Pemesanan
Gambar 1. Model Persediaan Harris
Model persediaan ini terdiri dari 3 macam biaya, yakni Harga bahan, ongkos simpan, dan ongkos
pesan. Apabila kita jumlahkan ketiganya akan kita dapatkan ongkos total persedian tahunan .
Ongkos pesan ialah ongkos yang dikeluarkan untuk memesan sejumlah tertentu barang .
Jika terlalu sering dilakukan, dan jumlah kebutuhan barang pertahun (= A) tetap, maka Q akan
menjadi kecil , sehingga ongkos simpan menjadi sedikit. Jika pesanan barang dilakukan sesedikit
mungkin dalam jangka waktu satu tahun, maka jumlah pesanan menjadi tinggi, tetapi Q akan
bertambah yang berakibat pada biaya penyimpanan menjadi tinggi,. Model Harris digunakan untuk
mendapatkan jumlah barang yang dipesan (Q0) untuk meminimasi jumlah ongkos pesan dan simpan
barang selama satu tahun.
Ongkos penyimpanan persediaan selama satu tahun ditentukan oleh tingkat persediaan
rata – rata (dalam kurva kita lihat besarnya = Q/2, karena jumlah persediaan bervariasi antara Q dan 0
) dan ongkos simpan pertahun H. Ongkos pesan pertahun ialah hasil kali antara P (Ongkos pesan) dan
jumlah pesanan selama satu tahun (A/Q). Sehingga, ongkos Persediaan total selama satu tahun ialah:
C = MA + H (Q/2) + P (A/Q)
Untuk mendapatkan harga C minimum kita menggunakan prinsip differensial
Kalkulus yaitu :
‘1
3 4Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
022
=−=Q
PAH
dQ
dC
1/2
Q = H
PA2 =
H
PA2
Q ini sering juga disebut sebagai Economic Order Quantity, dimana ditunjukan harga Q yang
mempunyai harga total variable cost minimum.
Dari pesanan ini kita melihat bahwa variabel MA tidak ada . ini berarti harga barang tidak
mempengaruhi ongkos barang. Harga barang tergantung pada tingkat kebutuhan barang selama satu
tahun dan tidak perduli seberapa sering barang itu dipesan . Dengan demikian solusi hanya tergantung
dari ongkos simpan dan ongkos pesan saja.
Perhatikan Contoh berikut :
Suatu Toko mendapat permintaan 800 kantong semen setiap tahun. Kantong semen tersebut dapat
dipesan sekaligus pada awal tahun atau beberapa kali dalam setahun. Biaya pesanan adalah Rp. 100,- ,
sedangkan biaya penyimpanan adalah Rp. 4 perkantong pertahun.
A= 800 ks pertahun
H = Rp. 4
P = Rp. 100
Penyelesaiannya adalah :
Q = 4
800.100.2
Dari pesanan diatas :
Q = 200 Unit
‘1
3 5Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
Biaya
Total Biaya
B. Simpanan
B. Pesanan
Q Jlh pesanan
Gambar 2. Jumlah pesanan yang ekonomis
Pada grafik tersebut memperlihatkan jumlah yang ekonomis adalah 200 kontong semen
Model Harris ini merupakan model yang sangat ideal karena penemuan titik minimumnya
hanya didasarkan pertimbangan ongkos padahal pada kenyataannya model persediaan dipengaruhi
pula oleh kebutuhan harian, jangka waktu pemesanan dan kerusakan barang. Jumlah barang yang
dipesan dapat sangat bervariasi dari hari – kehari.
Dengan menggunakan bantuan komputer,seseorang dapat menganalisis hasil suatu
kebijaksanaan persediaan, sebelum model dan kebijaksanaan itu dapat diterapkan dalam dunia
industri. Melalui cara ini , akan diketahui cara kerja metode persediaan sebelum hal tersebut
diterapkan , sehingga resiko yang ditembulkan dapat diminimasi.
Harus dimengerti bahwa model Harris dan beberapa unsur tambahannya diatas hanya
dimaksudkan untuk memperkenalkan konsep pengendalian persediaan, dan bidang pengendalian
persediaan masih lebih luas lagi dari pada hanya sekedar model Harris. Pengendalian persediaan ini
akan dibahas lebih luasdan dalam lagi pada matakuliah Perencanan dan Pengendalian Produksi.
Contoh lain :
Diketahui :
A = 1500 unit pertahun
P = Rp. 16.660 satu kali pesan
H = Rp. 200 perunit/tahun
Berapa Q ?
‘1
3 6Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
Q = 200
1500X660.16X2
Q = 499,8 ≅ 500 unit
Sebagai ilustrasi kelanjutan, apabila dibutuhkan 1500 unit pertahun , dengan pengaturan pesanan yang ekonomis
sebesar 500 unit. Jadi ada 3 kali kedatangan bahan.
Jika asumsi setahun ada 250 hari kerja, jadi kebutuhan bahan perhari sebanyak 1500/250 = 6 unit.
Selanjutnya 500 unit akan habis dipakai dalam waktu 500/6 = 83 hari.
Jika asumsi Lead Time ( waktu tunggu dari saat pemesanan sampai barang datang ) satu bulan 22 hari kerja ,
maka persediaan selama lead time adalah 22 x 6 = 132 unit.
Jumlah item
Dalam Persediaan
Q – Jumlah Pesanan Ekomomis
Tingkat Persediaan Rata-rata
Selang Antar Waktu
Pemesanan
22
83
B. Model Economic Production Quantity (EPQ)
‘1
3 7Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
ROP
132
500
Economic Production Quantity (EPQ) adalah pengembangan model persediaan dimana
pengadaan bahan baku berupa komponen tertentu diproduksi secara masal dan dipakai sendiri
sebagai sub-komponen suatu produk jadi oleh perusahaan. Dalam hal ini komponen terlebih
dahulu dibuat dengan kecepatan produksi yang tetap yang seterusnya digunakan dalam proses
produksi lebih lanjut. Sebaliknya laju pemakaian komponen diasumsikan lebih rendah dari laju
kecepatan produksi komponen sehingga menghasilkan keputusan berapa jumlah lot yang harus
diproduksi dengan biaya total persediaan dan biaya produksi dapat minimal. Karena tingkat
produksi (P) bersifat tetap dan konstan, maka model EPQ juga disebut model dengan jumlah
produksi tetap. Tujuan dari model EPQ adalah menentukan berapa jumlah bahan baku yang harus
diproduksi, sehingga meminimasi biaya persediaan yang terdiri dari biaya set up produksi dan
biaya penyimpanan. Model matematis persamaan EPQ ini dapat dikembangkan melalui gambar
dibawah ini. Dalam model ini, jumlah produksi setiap sub siklus tetap harus memenuhi kebutuhan
selama to, atau dinotasikan sebagai Q = D. tO
Pada masa tp adalah produksi pada tingkat P bersamaan dengan penggunaan untuk
membuat produk jadi. Persediaan mencapai puncaknya pada masa tp adalah tP(P-D). Rata-rata
persediaan akan sama dengan tp(P-D)/2. Kuantitas material yang diproduksi adalah sebesar Q = tp
.P. maka tp = Q/P.
Q
Persedian permintaan
Dimana produksi tanpa dilakukan tP(P-D)
Terjadi produksi
tp ti waktu
Dengan:
suC = Set Up Cost
D = Kebutuhan / tahun
hC =Biaya simpan / tahun / unit
Tc = Total Biaya persediaan
Q = Jumlah produksi
d = Tingkat kebutuhan / hari
P = Tingkat produksi / hari
‘1
3 8Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
Dengan mensubstitusikan tp, rata-rata persediaan adalah :
2
1222
)( Q
P
d
P
QdQ
P
dPQ
−=−=−
hsu CQ
P
dC
Q
DTc .
21
−+= hsu C
P
dC
Q
D
dQ
dTc.
2
11
2
−+−= = 0
h
suO
CP
dDC
Q
−
=1
2
Contoh soal 1 :
Suatu perusahaan elektronik memproduksi Rice Cooker. Per-mintaan Rice Cooker bersifat
tetap dan diketahui sebesar 6500 unit/tahun. Rice Cooker dapat diproduksi dengan kecepatan
produksi 120 unit/hari. Biaya set up setiap silkus produksi Rp 200 dan biaya simpan Rp 30
/unit / tahun. Bila diketahui dalam satu tahun perusahaan beroperasi selama 250 hari, maka
tentukan kebijaksanaan perusahaan untuk produkdi Rice Cooker tersebut.
D = 6500 unit/ tahun d = 6500 unit/250 hari = 26 unit/hari
P = 120 unit/hari suC = Rp 200
hC = Rp 30 /unit/tahun
h
suO
CP
dDC
Q
−
=1
2
=
−
=30.
120
261
200.6500.2OQ 333 unit
hsu CQ
P
dC
Q
DTc .
21
−+= 30
2
333.
120
261200
333
6500.xxTc
−+= = 7750,1
Contoh 2 :
‘1
3 9Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
Sebuah pabrik minuman mempunyai permintaan tahunan sebanyak 200.000 botol minuman tertentu.
Kecepatan produksi dari minuman tersebut adalah 300.000 botol per tahun. Biaya penyetelan adalah $
100 , sedangkan biaya penyimpanan adalah $ 0,10 per botol per tahun. Berapakah ukuran produksi
yang memberikan biaya total yang minimal.
2 x 200.000 x 100 300.000
Q = x
0,1 300.000 - 200.000
= 109. 54 BOTOL
Biaya total :
TC = (D/Q) X Co + {(P - d) x (Q/2P)} x Ch
200.000 109.545
= x 1000 + (300.000 - 200.000) x x 0,10
109.545 600.000
= $ 3651,508
Soal LatihanSoal Latihan
Seorang tenaga penjualan telah menginformasikan kepada departemen pengawasan persediaan
suatu perusahaan bahwa para langganan produk. Untuk parameter model lainnya :
D = 250.000 unit / tahun Co = Rp. 35.000,- / order
Cc = Rp. 50,- /unit/tahun
Tentukan : a). EOQ
b). Jumlah order (siklus) selama setahun
d). Biaya total persediaan tahunan
‘1
3 10Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id
√
Daftar Pustaka
1. Arifin Miftahol,2009, “ Simulasi Sistem Industri “Graha Ilmu, Yogyakarta
2. Emerson Howard P. & Naehring Douglas C.E. , 1988,“ Origins of Industrial
Engineering “ IIE Atlanta
3. Hicks Philip E, 1994, “ Industrial Engineering and Management “ Mc Graw Hill
4. Maynard , 2004, “ Handbook of Industrial Engineering” Mc Graw Hill
5. Purnomo Hari, 2004, “ Pengantar Teknik Industri “ Graha ILmu, Yogyakarta.
6. Sinulingga Sukaria, 2008, “ Pengantar Teknik Industri “ Graha Ilmu, Yogyakarta.
7. Wigjosoebroto Sritomo ,2006,“ Pengantar Teknik dan Manajemen Industri “ Guna
Wijaya, Surabaya.
‘1
3 11Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearningTorik http://www.mercubuana.ac.id