Download - 06. dr. Saud L. T. - GETAH LAMBUNG.docx
GETAH LAMBUNG
Tujuan pemeriksaan:
1. Peneriksaan motilitas lambung2. Menyelidiki sekresi lambung: a. HCL kwalitatif dan kwantitatif
b. Enzim _ Enzim3. Adanya unsur2 abnormal: darah, pus, fungi dan bakteri4. Adanya racun2 utk forensic5. Adanya sitologik thdp sel2 tumor
Tehnik memperoleh getah lambung: sonde Wangensteen atau Levine
Cara: puasa (makan dan minum terakhir kira2 10 jam sebelumnya).
Bila cairan itu berisi sisa makanan → menghambat pengosongan lambung
Menentukan HCL belaka.
Indikator menentukan pH: Toepfer → merah : pH <4, kuning pH → >4
Gunzburg → spesifik : 5 – 10 tetes indicator diatas cawan porselen dipanasi kering warna kuning, tetes asam lambung, panasi →
Kering → merah jambu (HCL bebas).
Stimulasi: Alkohol → lemah dan kurang efektif
Histamin injek subkutan 0,04mg/kg BB → efek samping
Histalog injek subkutan 0,5mg/kg BB
Pentagastrin injek IM 5µg/kg BB → dianjurkan/ banyak dipakai.
Setelah distimulus tiap 10 -15 menit getah lambung diisap, HCL bebas periksa
dgn toepfer atau Gunzburg, → 1jam HCL ( - ) → achlorhydria.
( N ) HCL bebas: 25 – 50 satuan dan asam total: 50 – 75 satuan
Asam total: HCL + as. Laktat, butirat, acetat,Karbonat, protein dan fosfat (as. organik).
Pengambilan getah lambung selama 1 jam pada keadaan puasa tanpa stimulasi →
sekresi lambung total selama periode ini → BAO (basal acid output).
(N): 2,5 mEq/jam.
Asam total yang disekresikan dalam 1 jam setelah stimulasi → MAO (maximal acid output), (N): 25 mEq/jam.Perbandingan BAO : MAO = 10%
Anemia pernisiosa: BAO = 0, MAO = 0 BAO/MAO = 0
Karsinoma lambung: BAO = 1 MAO = 4 BAO/MAO = 25%
Ulkus duodenum : BAO =5 MAO = 30 BAO/MAO = 17%
Sindroma Z. Ellison : BAO = 18 MAO = 25 BAO/MAO = 72%
PEMERIKSAAN
1. Makroskopi: pertama didapat sebelum stimulasi a. volume: 25 – 75 ml, 100 ml: motilitas lambung ↓ / obs.pylorus dan
Zollinger- Ellison
b.Warna: (N) → abu2 mutiara. Hijau →regurgitasi isi duodenum kelambung
Merah muda: perdarahan dlm lambung / oesophagus (ca, luka)
Coklat: Hb → hematin asam.
c.Bau: busuk → nekrosis lambung,
Tinja → obtruksi usus, adanya fistel antara usus dan lambung
d.Lendir
e.Sisa makanan
f.Pus
2.Mikroskopis: porsi nuchter
a. Natif: eritrsit, lekosit, epitel, sisa makanan dan potongan jaringanb. Lar. Sudan III → lemakc. Lar. Lugol → amylumd. Gram → bakteri
Asam laktat: Cara Kelling,dilakukan pd hypochlorhydria ( < 20 S HCL bebas)
Mis: Ca,gastritis kronika,obs. Pylorus.
Pepsin: bila ada achlorhydria
Darah samar: tes benzidine basa → pada ulkus ventriculi, ca, papillomata, muntah hebat, pembendungan vena
GETAH DUODENUM DAN EMPEDU
Getah duodenum: Nuchter
Tiap hari duodenum mensekresi 1200 – 1500ml cairan jernih kaya enzim,
Mengandung 145mEq/L ion bicarbonate, pH 8 – 8,5
Pemeriksaan:
1. Makroskopis: (N): jernih, < 10ml, kental, kuning Keruh: radang, campur getah lambung Darah: ulkus, ca.
2. Mikroskopis: Gram → bakteri3. Kimia : enzim → trypsin, lipase dan amylase dan kimotripsin asal
pancreas yg menguraikan lemak, KH dan protein. Insufiensi enzim → pancreatitis kronik dan fibrosis
Pemeriksaan amylase: encerkan 10 x getah duodenum dgn NaCL 0,9%
2ml amilum + 2ml getah duodenum → keram
Tetes jodium → warna biru
Getah empedu
Pemeriksaan empedu:
1. Makroskopis2. Mikroskopis3. Bakteriologi
ANALISIS TINJA
Panjang usus halus 700 cm, usus besar 120 cm, tinja orang dewasa 100 – 300 g/hari, 70% berupa air. Intoleransi laktosa akibat defisiensi lactase di sal. cerna bagian atas dan bawah.
Usus halus menyerap vitamin larut lemak, besi, kalsium. Vitamin B12 berikatan factor intrinsic diserap ileum terminal.
Pemeriksaan:
Makroskopis Etiologi umum
Bulat,kecil,keras konstipasi
Banyak,bau,mengapung Malabsorbsi lemak dan protein
Encer, berlendir tanpa darah Radang superfisialis difus
Encer ada darah dan lender Tifoid, shigella,amuba,
carsinoma
Hitam seperti ter perdarahan GIT bagian atas
Pasta, putih ke abu2an,bau obstruksi saluran empedu
Kelainan warna
Warna Patologik Nonpatologik
Coklat,coklat tua, oksidasi pigmen empedu
Kuning coklat
Coklat tua lama diudara,banyak
Banyak Makan daging
Hitam perdarahan GIT atas Fe
Abu2 steatorea makan coklat
Abu2 muda obstruksi sal.empedu banyak susu
Hijau, kuning hijau transit singkat banyak sayuran
Merah perdarahan GIT bawah makan bit banyak
Pemeriksaan
Darah samar:
1. Benzidine basa2. Benzidine dihdrochlorida3. Guaiak
Positif palsu ditemukan pada mioglobin
CAIRAN SEROSA
Ruangan tubuh yg tertutup:
1. Rongga pleura2. Rongga pericardium3. Rongga peritoneum
Fungsi: pelumas antara membran parietal dgn visceral
Jumlah cairan serosa ini dapat bertambah pd sesuatu keadaan yg berupa
1. Transudat: akibat non radang tetapi tekanan osmosis koloid, stasis dlmKapiler atau tekanan hidrostatik dan kerusakan endotel
2.Eksudat: proses radang
Perbedaan: Eksudat Transudat
Warna keruh jernih
BJ > 1,015 < 1,015
Protein total > 3,0 g/dl < 3,0 g/dl
Rasio protein cairan : serum > 0,5 < 0,5
Laktat dehidrogenase > 200 iu < 200 iu
Rasio LD cairan : serum > o,6 < 0,6
Hitung sel > 1000/µL < 1000/µL
Pembekuan spontan mungkin tidak
Etiologi efusi peritoneum: