Transcript
Page 1: 05550109 Anis Nur Irmama

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

KEPEGAWAIAN (SIMPEG) MENGGUNAKAN METODE

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BERBASIS WEB (Studi Kasus DEPAG Kota Blitar)

SKRIPSI

OLEH:

ANIS NUR IMAMA

NIM: 05550109

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2010

Page 2: 05550109 Anis Nur Irmama

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

KEPEGAWAIAN (SIMPEG) MENGGUNAKAN METODE

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BERBASIS WEB (Studi Kasus DEPAG Kota Blitar)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Teknik Informatika (S.Kom)

Oleh:

ANIS NUR IMAMA

NIM. 05550109

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2010

Page 3: 05550109 Anis Nur Irmama

LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

KEPEGAWAIAN (SIMPEG) MENGGUNAKAN METODE

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BERBASIS WEB (Studi Kasus DEPAG Kota Blitar)

SKRIPSI

Oleh :

ANIS NUR IMAMA

05550109

Telah Disetujui,

01 Juli 2010

Pembimbing I

Suhartono, M.Kom

NIP. 196805192003121001

Pembimbing II

M. Ainul Yaqin, M.Kom

NIP. 197610132006041004

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

Ririen Kusumawati, M.Kom

NIP. 197203092005012002

Page 4: 05550109 Anis Nur Irmama

HALAMAN PENGESAHAN

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

KEPEGAWAIAN (SIMPEG) MENGGUNAKAN METODE

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BERBASIS WEB (Studi Kasus DEPAG Kota Blitar)

SKRIPSI

Dipersiapkan dan disusun oleh:

Anis Nur Imama

NIM.05550109

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi

Dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Tanggal, 01 Juli 2010

Susunan Dewan Penguji : Tanda Tangan

1. Penguji Utama : Totok Chamidy, M.Kom

NIP. 196912222006041001

2. Ketua Penguji : Syahiduz Zaman, M.Kom

NIP. 197005022005011005

3. Sekretaris Penguji: Suhartono, M.Kom

NIP. 196805192003121001

4. Anggota Penguji : M. Ainul Yaqin, M.Kom

NIP. 197610132006041004

( )

( )

( )

( )

Mengetahui dan Mengesahkan

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

Ririen Kusumawati, M.Kom

NIP. 197203092005012002

Page 5: 05550109 Anis Nur Irmama

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Anis Nur Imama

NIM : 05550109

Jurusan : Teknik Informatika

Judul Skripsi :RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

KEPEGAWAIAN (SIMPEG) MENGGUNAKAN

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

(AHP) BERBASIS WEB (Studi Kasus DEPAG Kota

Blitar)

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Isi dari skripsi yang saya buat adalah benar-benar karya sendiri dan tidak

menjiplak karya orang lain, selain nama-nama termaktub di isi dan tertulis

di daftar pustaka dalam skripsi ini.

2. Apabila di kemudian hari ternyata skripsi saya tulis terbukti hasil jiplakan,

maka saya akan bersedia menanggung segala resiko yang akan saya terima.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala kesadaran.

Malang, 01 Juli 2010

Yang menyatakan,

Anis Nur Imama

NIM. 05550109

Page 6: 05550109 Anis Nur Irmama

ABSTRAK

Imama, Anis Nur. 2010. 05550109. Rancang Bangun Sistem Informasi

Kepegawaian (SIMPEG) Menggunakan Metode Analytical Hierarchy

Process (AHP) Berbasis Web (Studi Kasus DEPAG Kota Blitar). Skripsi.

Jurusan Teknik Informatika. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam

Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

Pembimbing: (1) Suhartono, M.Kom(2) M.Ainul Yaqin, M.Kom

Kata kunci: Sistem Informasi Kepegawaian, JSP, AHP

Kepegawaian adalah seluruh kegiatan yang berhubungan dengan

kepentingan pegawai. Dalam penjelasan umum Undang-Undang No 8 Tahun

1974 tentang pokok-pokok kepegawaian dikatakan bahwa yang dimaksud dengan

kepegawaian adalah segala hal yang berhubungan dengan kedudukan, kewajiban,

hak dan pembinaan pegawai negeri. Pegawai adalah setiap orang yang

menyumbangkan jasanya kepada suatu badan usaha, baik kepada badan usaha

swasta (pegawai swasta) maupun kepada badan usaha pemerintah (pegawai

pemerintah atau pegawai negeri). Pegawai negeri adalah mereka yang memenuhi

syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku,

diangkat oleh pejabat yang berwenang, dan diserahi tugas dalam suatu jabatan

negara, atau diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan suatu

peraturan perundang-undangan, dan digaji menurut peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) digunakan untuk menyimpan

dan mengelola berbagai data kepegawaian guna mendukung pembuatan berbagai

laporan serta pengembalian kepustakaan di bidang kepegawaian.

Java Server Pages (JSP) merupakan teknologi java yang menyederhanakan

proses pengembangan situs web. Dengan JSP, perancang web dan pengembang

aplikasi dapat dengan cepat menggabungkan elemen dinamik dan statik dari

halaman web dengan menggunakan embedded java dan beberapa tag sederhana

Dalam skripsi ini tujuan yang ingin dicapai adalah Merancang dan

Membangun Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) pada Depag Kota Blitar

berjalan secara relevan dan untuk perhitungan pengangkatan jabatan

menggunakan metode AHP.

Page 7: 05550109 Anis Nur Irmama

Motto

“Knowledge is power”

Pengetahuan merupakan kekuatan yang bisa menjadi

pedoman hidup kita, dengan pengetahuan kita dapat

mengetahui makna hidup yang sebenarnya, hiasilah

hidupmu dengan pengetahuan sebanyak-banyaknya.Apabila

kau mengalami kegagalan janganlah kau berputus asa

menyalakan api semangat juangmu demi lekas tercapainya

cita-citamu yang luhur.

“Kecantikan seseorang bukan dilihat dari pakaian yang

indah dan paras yang cantik, melainkan dari akhlak dan

ilmu yang dimiliki Serta ketakwaan kepada ALLAH SWT.”

Page 8: 05550109 Anis Nur Irmama

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. atas segala

rahmat, taufiq serta hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Rancang Bangun Sistem

Informasi Kepegawaian (SIMPEG) Menggunakan Metode Analytical

Hierarchy Process (AHP) Berbasis Web (Studi Kasus DEPAG Kota Blitar)”.

Shalawat serta salam tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi

Besar Muhammad SAW., yang telah membimbing umatnya ke jalan yang diridloi

Allah SWT. yakni Diinul Islam.

Penulis menyadari bahwa baik dalam perjalanan studi maupun dalam

penyelesaian skripsi ini, penulis banyak memperoleh bimbingan dan motivasi dari

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)

Maulana Malik Ibrahim Malang, dan para pembantu Rektor, atas segala

motivasi dan layanan fasilitas yang telah diberikan selama penulis menempuh

studi.

2. Prof. Drs. Sutiman Bambang Sumitro, SU, Dsc. selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim

Malang

3. Ririen Kusumawati, M.Kom selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

Page 9: 05550109 Anis Nur Irmama

4. Suhartono, M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang penuh perhatian,

ketelatenan, kesabaran dalam memberikan bimbingan dan arahan dalam

penulisan skripsi ini.

5. M. Ainul Yaqin, M.Kom yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk

memberikan bimbingan dan pengarahan selama penulisan skripsi di bidang

integrasi Sains dan Al-Qur‟an.

6. Kedua orangtua dan kakak yang selalu membimbing, mendidik, mengarahkan,

dan mendo‟akan sehingga sampai pada detik-detik penulisan skripsi ini

dengan lancar.

7. Teman-teman Teknik Informatika, terutama angkatan 2005 beserta semua

pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

8. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu terima kasih

banyak

Dengan bekal dan kemampuan terbatas, penulis menyadari bahwa dalam

penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan.

Akhirnya, tiada kata selain harapan semoga skripsi ini bermanfaat sesuai dengan

maksud dan tujuannya. Amiin Ya Robbal Alamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 01 Juli 2010

Penulis

Page 10: 05550109 Anis Nur Irmama

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv

ABSTRAK ........................................................................................................... v

MOTTO .............................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii

BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 5

1.3 Batasan Masalah .......................................................................... 6

1.4 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ................................... 7

1.5 Metodologi Penelitian .................................................................. 7

1.6 Sistematika Penulisan .................................................................. 9

BAB II : DASAR TEORI ................................................................................ 11

2.1 Sistem ......................................................................................... 11

2.2 Informasi .................................................................................... 17

2.3 Sistem Informasi ........................................................................ 18

Page 11: 05550109 Anis Nur Irmama

2.4 SIMPEG Depag .......................................................................... 20

2.4.1 Perekrutan Pegawai ........................................................... 23

2.4.2 Penggajian Pegawai .......................................................... 25

2.4.3 Pengangkatan Pegawai ...................................................... 27

2.4.4 Mutasi Pegawai ................................................................. 30

2.4.5 Pensiun Pegawai ............................................................... 34

2.5 DFD ............................................................................................ 38

2.6 ERD ............................................................................................ 43

2.7 AHP ............................................................................................ 45

2.8 JSP .............................................................................................. 51

2.9 Tomcat ........................................................................................ 55

2.9 My SQL ...................................................................................... 55

BAB III : PERANCANGAN DAN DESAIN SISTEM .................................... 60

3.1 Tahap Pembuatan Program ..................................................... 60

3.1.1 Diagram Blok Area Permasalahan ................................. 61

3.2 Statement of Purpose (STP) .................................................... 73

3.3 Daftar Kejadian (Event List) .................................................... 74

3.4 Diagram Konteks ................................................................... 76

3.5 Data Flow Diagram (DFD) .................................................... 79

3.5.1 DFD level 1 .................................................................... 79

3.5.2 DFD level 2 .................................................................... 83

3.6 Analisis Perhitungan Metode AHP ......................................... 93

3.7 ERD (Entity Relationship Diagram) ....................................... 99

Page 12: 05550109 Anis Nur Irmama

3.8 Rancangan Database ............................................................. 101

3.9 Diagram Alir (Flowchart) ..................................................... 110

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 118

4.1 Alat Penelitian ....................................................................... 118

4.2 Implementasi Antarmuka ...................................................... 119

4.2.1 Form Login .................................................................. 119

4.2.2 Form Awal Perekrutan ................................................. 120

4.2.3 Form Input Perekrutan ................................................. 121

4.2.4 Form Kartu Peserta ..................................................... 122

4.2.5 Laporan Kartu Peserta .................................................. 123

4.2.6 Form Utama Pegawai Fungsional ................................ 124

4.2.7 Form Pengangkatan...................................................... 124

4.2.8 Form Daftar Riwayat Hidup ........................................ 125

4.2.9 Laporan Riwayat Hidup ............................................... 126

4.2.10 Form Riwayat Kenaikan Pangkat ................................ 127

4.2.11 Form Input Usulan Kenaikan Pangkat Pegawai

Fungsional .................................................................... 127

4.2.12 Form Upload Pengangkatan ......................................... 128

4.2.13 Form Hasil Upload ....................................................... 129

4.2.14 Form Pengangkatan NonFungsional ............................ 130

4.2.15 Form Hasil Penggajian ................................................. 131

4.2.16 Form Input Mutasi ....................................................... 132

4.2.17 Form Riwayat Kerja ..................................................... 133

Page 13: 05550109 Anis Nur Irmama

4.2.18 Form Kabid Fungsional ............................................... 134

4.2.19 Form Admin Kabid Fungsional ................................... 135

4.2.20 Form user ..................................................................... 135

4.2.21 Form Admin Riwayat Hidup ....................................... 136

4.2.22 Form Admin Riwayat Kerja ......................................... 137

4.2.23 Form Admin Riwayat Pangkat ..................................... 138

4.2.24 Form Admin Input Penggajian ..................................... 139

4.2.25 Form Admin Riwayat Penggajian ................................ 140

4.2.26 Form Admin Riwayat Pensiun ..................................... 141

4.2.27 Form Admin Pengangkatan NonFungsional ................ 142

4.2.28 Form calon ................................................................... 143

4.2.29 Form Input Data Nilai Calon Pejabat ........................... 143

4.2.30 Form Input Data Kriteria Pegawai ............................... 144

4.2.31 Form Konfigurasi AHP ................................................ 145

4.2.32 Form Kabid Kepegawaian (Perkrutan) ........................ 149

4.2.33 Form Kabid Kepegawaian (Pengangkatan) ................. 149

4.2.34 Form Kabid Kepegawaian (Penggajian) ...................... 150

4.2.35 Form Kabid Kepegawaian (Mutasi) ............................. 151

4.2.36 Form Kabid kepegawaian (Pensiun) ............................ 152

Page 14: 05550109 Anis Nur Irmama

BAB V : PENUTUP ...................................................................................... 153

5.1 Kesimpulan ........................................................................... 153

5.2 Saran ..................................................................................... 153

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 154

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: 05550109 Anis Nur Irmama

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Blok Area Permasalahan ............................................... 62

Gambar 3.2 DFD Level 2 Pada Proses Cpns ................................................... 83

Gambar 3.3 DFD Level 2 Proses Pegawai Fungsional .................................... 85

Gambar 3.4 DFD Level 2 Proses Pegawai nonFungsional .............................. 87

Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses Subbid Fungsional ...................................... 89

Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses Subbid NonFungsional ............................... 91

Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses Kabid Kepegawaian .................................... 92

Gambar 3.8 ERD Simpeg............................................................................... 100

Gambar 3.9 Flowchart Tambah User ............................................................. 110

Gambar 3.10 Flowchart Tambah Riwayat Hidup ............................................ 111

Gambar 3.11 Flowchart Tambah Riwayat Kerja ............................................. 112

Gambar 3.12 Flowchart Tambah Riwayat Pensiun ......................................... 113

Gambar 3.13 Flowchart Tambah Riwayat Penggajian .................................... 114

Gambar 3.14 Flowchart Tambah Riwayat Pangkat ......................................... 115

Gambar 3.15 Flowchart Pengangkatan ............................................................ 116

Gambar 3.16 Flowchart Perekrutan ................................................................. 117

Gambar 4.1 Form Login ................................................................................ 120

Gambar 4.2 Form Login Salah ...................................................................... 120

Gambar 4.3 Form Awal Perekrutan ............................................................... 121

Gambar 4.4 Form Input Perekrutan ............................................................... 122

Gambar 4.5 Form Kartu Peserta .................................................................... 123

Gambar 4.6 Form Laporan Kartu Peserta ...................................................... 123

Page 16: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.7 Form Utama Pegawai Fungsional .............................................. 124

Gambar 4.8 Form Pengangkatan .................................................................... 125

Gambar 4.9 Form Riwayat Hidup .................................................................. 126

Gambar 4.10 Laporan Riwayat Hidup ............................................................. 126

Gambar 4.11 Form Riwayat Pangkat ............................................................... 127

Gambar 4.12 Form Input Usulan Pangkat ....................................................... 128

Gambar 4.13 Form Upload Pengangkatan ....................................................... 129

Gambar 4.14 Form Hasil Upload ..................................................................... 130

Gambar 4.15 Form Pengangkatan Pegawai nonFungsional ............................ 131

Gambar 4.16 Form Hasil Penggajian ............................................................... 132

Gambar 4.17 Form Input Mutasi ..................................................................... 133

Gambar 4.18 Form Riwayat Pensiun ............................................................... 134

Gambar 4.19 Form Kabid Fungsional ............................................................. 134

Gambar 4.20 Form Admin Kabid Fungsional ................................................. 135

Gambar 4.21 Form User .................................................................................. 136

Gambar 4.22 Form Admin Riwayat Hidup ...................................................... 137

Gambar 4.23 Form Admin Riwayat Kerja ....................................................... 138

Gambar 4.24 Form Admin Riwayat Pangkat ................................................... 139

Gambar 4.25 Form Admin Input Penggajian ................................................... 140

Gambar 4.26 Form Admin Riwayat Penggajian .............................................. 141

Gambar 4.27 Form Admin Riwayat Pensiun ................................................... 142

Gambar 4.28 Form Admin Pengangkatan NonFungsional .............................. 142

Gambar 4.29 Form calon ................................................................................. 143

Page 17: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.30 Form Input Data Nilai ................................................................ 144

Gambar 4.31 Form Input Data Kriteria ............................................................ 145

Gambar 4.32 Form Konfigurasi AHP .............................................................. 147

Gambar 4.33 Form Kabid Kepegawaian (Perekrutan)..................................... 149

Gambar 4.34 Form Kabid Kepegawaian (Pengangkatan) ............................... 150

Gambar 4.35 Form Kabid Kepegawaian (Penggajian) .................................... 151

Gambar 4.36 Form Kabid Kepegawaian (Mutasi) ........................................... 151

Gambar 4.37 Form Kabid Kepegawaian (Pensiun) ......................................... 152

Page 18: 05550109 Anis Nur Irmama

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol DFD .................................................................................. 40

Tabel 2.2 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan ................................. 47

Tabel 3.1 Matriks Urutan Prioritas Kriteria .................................................. 94

Tabel 3.2 Matriks Nilai Kriteria .................................................................... 96

Tabel 3.3 Nilai Prioritas Kriteria................................................................... 97

Tabel 3.4 Nilai Lamda .................................................................................. 98

Tabel 3.5 Matrik Kriteria .............................................................................. 98

Tabel 3.6 Hasil Akhir .................................................................................... 99

Tabel 3.7 Tabel Calon ................................................................................. 101

Tabel 3.8 Tabel Draft .................................................................................. 101

Tabel 3.9 Tabel Input Mutasi ...................................................................... 101

Tabel 3.10 Tabel Input Mutasi1 .................................................................... 102

Tabel 3.11 Tabel Input Pensiun .................................................................... 102

Table 3.12 Tabel Input Pensiun1 .................................................................. 102

Tabel 3.13 Tabel Kartu Peserta ..................................................................... 103

Tabel 3.14 Tabel Kenaikan Pangkat ............................................................. 103

Tabel 3.15 Tabel Kenaikan Pangkat1 ........................................................... 104

Tabel 3.16 Tabel Perekrutan ......................................................................... 104

Tabel 3.17 Tabel Persetujuan ........................................................................ 105

Tabel 3.18 Tabel Persetujuan1 ...................................................................... 105

Tabel 3.19 Tabel Riwayat Hidup .................................................................. 105

Tabel 3.20 Tabel Riwayat Hidup1 ................................................................ 106

Page 19: 05550109 Anis Nur Irmama

Tabel 3.21 Tabel Riwayat Kerja ................................................................... 106

Tabel 3.22 Tabel Riwayat Kerja1 ................................................................. 107

Tabel 3.23 Tabel Saran ................................................................................. 107

Tabel 3.24 Tabel User ................................................................................... 107

Tabel 3.25 Tabel Usulan Pangkat ................................................................. 107

Tabel 3.26 Tabel Upload .............................................................................. 108

Tabel 3.27 Tabel Upload Mutasi .................................................................. 108

Tabel 3.28 Tabel Upload Mutasi Non .......................................................... 108

Tabel 3.29 Tabel Upload Pengangkatan ....................................................... 108

Tabel 3.30 Tabel Datagaji ............................................................................. 108

Tabel 3.31 Tabel Datagajipotongan .............................................................. 108

Tabel 3.32 Tabel Gaji ................................................................................... 109

Tabel 3.33 Tabel Gaji1 ................................................................................. 109

Tabel 3.34 Tabel Gajipotongan .................................................................... 109

Tabel 3.35 Tabel Gajipotongan1 .................................................................. 109

Tabel 3.36 Tabel ahp .................................................................................... 109

Tabel 3.37 Tabel nilai ................................................................................... 110

Page 20: 05550109 Anis Nur Irmama

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seorang muslim boleh saja bekerja mencari rezeki dengan jalan menjadi

pegawai, baik itu pegawai negeri atau swasta, selama mampu memikul

pekerjaannya dan dapat menunaikan kewajiban. Tetapi di samping itu seorang

muslim tidak boleh mencalonkan dirinya untuk suatu pekerjaan yang bukan

ahlinya, lebih-lebih menduduki jabatan hakim.

Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW. pernah bersabda

sebagai berikut:

"Siallah Amir, siallah kepala dan siallah kasir. Sungguh ada beberapa kaum

yang menginginkan kulit-kulitnya itu bergantung di bintang yang tinggi,

kemudian mereka akan diulurkan antara langit dan bumi, karena

sesungguhnya mereka itu tidak pernah menguasai suatu pekerjaan."

(Riwayat Ibnu Hibban dan al-Hakim, ia sahkan sanadnya)

Abu Dzar pernah juga meminta kepada Nabi untuk diberi suatu jabatan, maka

oleh Nabi ditepuknya pundak Abu Dzar sambil beliau bersabda:

"Hai Abu Dzar! Engkau orang lemah, kekuasaan adalah suatu amanat dan

kelak di hari kiamat akan menyusahkan dan menyesalkan, kecuali orang

yang dapat menguasainya karena haknya dan melaksanakan apa yang

menjadi tugasnya." (Riwayat Muslim)

Jadi sebaiknya seorang muslim tidak perlu ambisi kepada kedudukan-

kedudukan yang besar dan berusaha di belakang kedudukan itu sekalipun ada

kemampuan. Sebab kalau kedudukannya itu dijadikan pelindung, maka

kedudukannya itu sendiri akan menghambatnya. Dan barangsiapa

Page 21: 05550109 Anis Nur Irmama

mengarahkan setiap tujuannya itu untuk tampil di permukaan bumi ini, maka

tidak akan memperoleh taufik dari langit.

Telah bersabda Rasulullah SAW. kepadaku:

"Hai Abdurrahman! Jangan kamu minta untuk menjadi kepala, karena

kalau kamu diberinya padahal kamu tidak minta, maka kamu akan diberi

pertolongan, tetapi jika kamu diberinya itu lantaran minta, maka kamu akan

dibebaninya." (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Diperbolehkannya bekerja sebagai pegawai seperti yang dikatakan di atas,

diikat dengan suatu syarat tidak menjadi pegawai yang membahayakan kaum

muslimin. Oleh karena itu seorang muslim tidak halal bekerja sebagai pegawai

atau prajurit dalam ketenteraan yang memerangi kaum muslimin atau bekerja

sebagai pegawai dalam suatu pabrik yang memproduksi senjata untuk

memerangi kaum muslimin. Dan tidak boleh seorang muslim bekerja sebagai

pegawai suatu lembaga yang melawan Islam dan memerangi umatnya.

Termasuk juga pegawai yang membantu kepada perbuatan zalim dan haram,

seperti pekerjaan yang meribakan uang, tempat arak, tempat dansa atau di

tempat-tempat permainan yang kosong dan sebagainya.

Ini semua berlaku dalam keadaan yang tidak terpaksa (normal), seorang

muslim harus memasukinya demi mencari rezeki. Kalau ternyata dalam

keadaan yang memaksa, maka dapat dinilai menurut keperluannya itu, yaitu

menjadi makruh dengan syarat harus tetap berusaha untuk mencari pekerjaan

lain yang halal dan jauh dari dosa-dosa.

Setiap muslim harus menjaga dirinya dari hal-hal yang masih syubhat,

syubhat itu dapat menipiskan agama dan melemahkan keyakinan, betapapun

besarnya gaji dan berharganya pekerjaan tersebut.

Page 22: 05550109 Anis Nur Irmama

Rasulullah SAW. bersabda:

"Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu, beralih kepada sesuatu yang

tidak meragukanmu." (Riwayat Ahmad. Tarmizi, Nasa'i, Ibnu Hibban dalam

sahihnya dan Hakim, Tarmizi berkata: hadist ini hasan sahih).

Dan sabdanya pula:

"Seseorang tidak akan mencapai derajat muttaqin (orang-orang yang

taqwa) sehingga ia meninggalkan sesuatu yang mubah karena takut kepada

berbuat sesuatu yang dilarang." (Riwayat Tarmizi)

Dilihat dari uraian di atas bahwa seorang pegawai harus bekerja sesuai

dengan keahlian yang dimiliki karena suatu pekerjaan tidak hanya

dipertanggungjawabkan di dunia tapi di akhirat juga.

Maka oleh sebab itu dalam hal ini akan dibahas tentang Kepegawaian pada

Departemen Agama.

Departemen Agama bukanlah departemen teknis yang dibentuk dan dapat

dibubarkan sesuai kebutuhan. Keberadaan Departemen Agama memiliki

legitimasi yang kuat dalam politik dan tatanan pemerintahan Negara

Indonesia.

Departemen Agama dibentuk dalam rangka memenuhi kewajiban

pemerintah untuk melaksanakan isi Undang-Undang Dasar 1945 pasal 29.

Pasal tersebut berbunyi, ayat (1) Negara berdasar atas ke-Tuhanan yang Maha

Esa, ayat (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk

memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya

dan kepercayaannya itu.

Dalam UUD 1945 pasal 29 tercantum kalimat agamanya dan

kepercayaannya itu. Menurut kaidah Bahasa Indonesia dan berdasarkan

Page 23: 05550109 Anis Nur Irmama

penjelasan Bung Hatta bahwa kata-kata itu di belakang kata kepercayaan

dalam pasal tersebut menunjukkan makna kesatuan di antara agama dengan

kepercayaan. Jadi yang dimaksud adalah kepercayaan di dalam agama, bukan

kepercayaan di luar agama. Dengan demikian tugas Departemen Agama

adalah membina umat beragama sesuai yang digariskan UUD 1945. Prinsip

fundamental dalam UUD 1945 mengamanatkan supaya ajaran dan nilai-nilai

agama selalu berperan dan memberi arah bagi kehidupan berbangsa dan

bernegara. Seperti dijelaskan dalam Surat An-Nissa‟ 29 :

29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan

yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu

membunuh dirimu[287]; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu.

[287] Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan

membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti membunuh diri

sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.

Dalam Tafsir Jalalain menerangkan bahwa

(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

makan harta sesamamu dengan jalan yang batil ) artinya jalan yang haram

menurut agama seperti riba dan gasab- ( kecuali dengan

jalan ) atau terjadi-- (secara perniagaan); menurut suatu qiraat dengan

baris diatas, sedangkan maksudnya ialah hendaknya harta tersebut harta

perniagaan yang berlaku-- (dengan suka sama suka diantara

kamu) berdasar kerelaan hati masing-masing, maka bolehlah kamu

Page 24: 05550109 Anis Nur Irmama

memakannya.-- (dan janganlah kamu membunuh dirimu)

artinya dengan melakukan hal-hal yang menyebabkan kecelakaannya--

(Sesungguhnya Allah maha penyayang kepadamu) sehingga

dilarang-Nya kamu berbuat demikian.1

Dari tafsir di atas maka dapat diambil penjelasan bahwa perlu perancangan

dan pembangunan supaya dapat mengefisienkan kinerja pegawai dan

memudahkan dalam pengolahan data pegawai khususnya di Departemen

Agama Kota Blitar dan umumnya untuk semua Departemen. Dari pengerjaan

aplikasi ini, hasil yang diperoleh adalah sebuah software yang berisi tentang

pengolahan data kepegawaian dengan fasilitas: proses perekrutan pegawai,

proses penggajian pegawai, proses pengangkatan jabatan pegawai, proses

mutasi pegawai dan proses pensiun pegawai. Kesimpulan yang dapat diambil

dari program ini adalah suatu program yang dapat digunakan untuk mengelola

data kepegawaian sehingga teknisi tidak lagi menggunakan sistem manual dan

dapat mengefektifkan penggunaan waktu serta biaya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan ada beberapa

permasalahan yang ada pada penelitian Tugas Akhir ini, yaitu:

1. Bagaimana merancang dan membangun Sistem Informasi Kepegawaian

(SIMPEG) Pada Departemen Agama Kota Blitar?

1 Imam Jalaludin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Tafsir Jalalain, Penerbit sinar baru

Algesindo, 2008, hal 328

Page 25: 05550109 Anis Nur Irmama

2. Bagaimana mengimplementasikan metode AHP ke dalam sistem penilaian

pengangkatan Pegawai Struktural atau NonFungsional Pada Departemen

Agama Kota Blitar?

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan masalah tidak menyimpang dari tujuan penelitian, maka

berikut adalah beberapa batasan yang perlu dibuat, yaitu:

1. Sistem yang dirancang dan dibangun dalam penyusunan Tugas Akhir ini

adalah Sistem Informasi Kepegawaian khususnya pada proses perekrutan

pegawai, proses penggajian pegawai, proses pengangkatan jabatan

pegawai, proses mutasi pegawai dan proses pensiun pegawai pada

Departemen Agama Kota Blitar.

2. Laporan yang akan disajikan dalam Sistem Informasi Kepegawaian

khususnya pada proses perekrutan pegawai, proses penggajian pegawai,

proses pengangkatan jabatan pegawai, proses mutasi pegawai dan proses

pensiun pegawai Pada Departemen Agama Kota Blitar harus akurat, tepat

waktu dan relevan.

3. Metode dalam pengangkatan Pegawai Struktural atau NonFungsional yang

digunakan adalah AHP. Pembuatan aplikasi Sistem Informasi

Kepegawaian Pada Departemen Agama Kota Blitar dibatasi dengan

menggunakan JSP.

Page 26: 05550109 Anis Nur Irmama

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

1. Merancang dan membangun Sistem Informasi Kepegawaian khususnya

pada proses perekrutan pegawai, proses penggajian pegawai, proses

pengangkatan jabatan pegawai, proses mutasi pegawai dan proses

pensiun pegawai Pada Departemen Agama Kota Blitar.

2. Untuk mengetahui penggunaan metode AHP dalam Sistem Informasi

Kepegawaian khususnya dalam pengangkatan Pegawai Struktural atau

NonFungsional Pada Departemen Agama Kota Blitar.

b. Manfaat Penelitian

Dengan rancang bangun Sistem Informasi Kepegawaian ini,

diharapkan dapat memudahkan dalam membuat laporan Sistem Informasi

Kepegawaian, memudahkan pemasukan dan pencarian data sehingga dapat

menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan

1.5 Metode Penelitian

Dalam aplikasi ini menggunakan metode antara lain:

1) Fase Analisis

a. Observasi, yaitu pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut

lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan

yang sedang berjalan.

b. Wawancara, yaitu tanya jawab dengan seseorang untuk mendapatkan

keterangan atau pendapatnya tentang suatu hal atau masalah.

Page 27: 05550109 Anis Nur Irmama

c. Studi pustaka yaitu mempelajari dan memahami landasan teori yang

terkait dengan masalah yang akan dibahas.

2) Fase Desain Sistem

Membuat desain Sistem Informasi Kepegawaian Departemen Agama Kota

Blitar dengan ERD, Diagram Context, DFD.

3) Fase Pembuatan Program

Membangun Sistem Informasi Kepegawaian Departemen Agama Kota

Blitar berbasis web dengan menggunakan JSP

4) Fase Uji Coba

Setelah pembuatan program maka proses selanjutnya adalah menguji

cobakan sistem yang berjalan.

5) Fase Revisi Program

Dilakukan setelah uji coba, berfungsi untuk memperbaiki kesalahan-

kesalahan dalam kode program maupun menambah kekurangan dari

program yang dikerjakan.

6) Fase Implementasi

Sistem Informasi Kepegawaian ini diimplementasikan di Departemen

Agama Kota Blitar.

7) Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk jangka waktu sekarang dan yang akan

datang agar memudahkan maintenance jika terjadi kesalahan program lagi

akibat ketidakstabilan perangkat atau karena gangguan teknis lainnya.

Page 28: 05550109 Anis Nur Irmama

1.6 Sistematika penulisan

Laporan tugas akhir ini dibuat dengan sistem penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang pemilihan judul pengembangan perangkat

lunak untuk Sistem Informasi Kepegawaian Departemen Agama Kota Blitar,

maksud dan tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II TEORI DASAR

Pada bab ini membahas tentang teori-teori yang menjadi acuan dalam

pembuatan analisa dan pemecahan dari permasalahan yang dibahas, sehingga

memudahkan penulis dalam menyelesaikan masalah

BAB III PERANCANGAN DAN DESAIN SISTEM

Pada bab ini menjelaskan tentang pembuatan desain dan perancangan

Sistem Informasi Kepegawaian Departemen Agama Kota Blitar yang

meliputi: ERD, Diagram Context, DFD dan pengambilan keputusan dengan

penggunaan metode AHP.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Pembahasan berisi kebutuhan peralatan, cara instalasi

program, cara pemakaian program yang dijelaskan dalam gambar dan

penjelasan proses aplikasi yang terjadi pada sistem.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan yang diambil dari pembahasan program

aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian ini dan saran untuk pengembangan

program aplikasi ini.

Page 29: 05550109 Anis Nur Irmama

Selain terdiri dari 5 bab yang telah disebutkan di atas, masih ditambah

lagi dengan daftar pustaka dan lampiran yang berisi program aplikasi dari

sistem ini.

Page 30: 05550109 Anis Nur Irmama

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Sistem

Sistem bisa ditafsirkan sebagai kesatuan elemen yang memiliki

keterkaitan. Beberapa elemen dapat digabung menjadi suatu unit, kelompok,

atau komponen sistem dengan fungsi tertentu. Komponen sistem ini dapat

dilihat, dianggap, atau memang dirancang untuk berfungsi mandiri sebagai

modul sistem.2

Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah

komponen fungsional (dengan satuan fungsi/tugas khusus) yang saling

berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu

proses/pekerjaan tertentu.3

1. Karakteristik Sistem / Elemen Sistem :

a) Memiliki komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi

dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen

sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya selalu mengandung

komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem

mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi

tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu

2 Taufiq Rochim. Sistem Informasi. Penerbit ITB. 2002. hal 1

3 Fathansyah. Basis Data. Informatika. 2004. hal 4

Page 31: 05550109 Anis Nur Irmama

sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut

supra sistem misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu

sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat

disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu

sistem maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian

juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem maka sistem

akuntansi adalah subsistemnya.

b) Batas sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu

kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari

sistem tersebut.

c) Lingkungan luar sistem (environment)

Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi

sistem.

d) Penghubung sistem (interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem

yang lainnya.

e) Masukan sistem (input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal

(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan

Page 32: 05550109 Anis Nur Irmama

supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi

yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam

sistem komputer program adalah maintanance input yang digunakan

untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input

untuk diolah menjadi informasi.

f) Keluaran sistem (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.

g) Pengolah sistem (Process)

Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran

yang diinginkan.

h) Sasaran sistem

Kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan

ada gunanya.

2. Klasifikasi Sistem

a) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik.

b) Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer,

sistem akuntansi dan sistem produksi dll.).

c) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam (sistem

matahari, sistem luar angkasa dan sistem reproduksi dll.

d) Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan

mesin disebut human-machine system (contoh: Sistem Informasi).

Page 33: 05550109 Anis Nur Irmama

e) Sistem tertentu (deterministic system) beroperasi dengan tingkah laku

yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat

dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan

(contoh: sistem komputer).

f) Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang kondisi

masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur

probabilitas.

g) Sistem tertutup (close system) adalah sistem yang tidak berhubungan

dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara

otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara

teoritis sistem tersebut ada tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang

benar-benar tertutup yang ada hanyalah relatively closed system

(secara relatif tertutup tidak benar-benar tertutup).

h) Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan

terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

i) Sistem sederhana dan Sistem kompleks

3. Pelaku sistem terdiri dari tujuh kelompok:

a) Pemakai

Pada umumnya ada tiga jenis pemakai yaitu operasional, pengawas

dan eksekutif.

b) Manajemen

Umumnya terdiri dari tiga jenis manajemen yaitu manajemen pemakai

yang bertugas menangani pemakaian di mana sistem baru diterapkan

Page 34: 05550109 Anis Nur Irmama

manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu

sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan

sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok

manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan

dengan orang, waktu dan uang.

c) Pemeriksa

Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami

organisasi di mana sistem tersebut diimplementasikan dapat

menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya

menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar

yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.

d) Penganalisa sistem

Fungsi-fungsinya antara lain sebagai:

Arkeolog yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama

berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang

menyangkut sistem lama.

Inovator yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka

wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.

Mediator yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level

antara lain pemakai manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku

sistem yang lainnya mungkin belum punya sikap dan cara pandang

yang sama.

Page 35: 05550109 Anis Nur Irmama

Pimpinan proyek yaitu penganalisa sistem haruslah personil yang lebih

berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat

penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu

pekerjaan sebelum yang lain bekerja adalah hal yang wajar jika

penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem.

e) Pendesain sistem

Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan

pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu yang

kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan

dapat diformulasikan oleh programmer.

f) Programmer

Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah

diterima dari pendesain.

g) Personel pengoperasian

Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan

keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan

backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang berjalan

tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk

menjalankan sistem.

Page 36: 05550109 Anis Nur Irmama

2.2 Informasi

“ Bahkan yang sebenarnya mereka mendustakan apa yang mereka belum

mengetahuinya dengan sempurna Padahal belum datang kepada mereka

penjelasannya. Demikianlah orang-orang yang sebelum mereka telah

mendustakan (rasul). Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang

yang zalim itu.”(surat yunus ayat 39)

Dalam Tafsir Jalalain menerangkan bahwa (yang

sebenarnya mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya

dengan sempurna) subyek yang di maksud adalah Al-Qur‟an, mereka sama

sekali tidak mau memikirkan tentangnya-- (dan belum pernah) tidak

pernah (datang kepada mereka penjelasannya) akibat dari apa

yang terkandung di dalamnya yaitu berupa ancaman-- (demikianlah)

yakni kedustaan itu-- (orang-orang yang sebelum mereka

telah mendustakan) rasul-rasul mereka--

(maka perhatikanlah bagaimana akibat orng-orang yang zalim itu).4

Dalam Tafsir ayat-ayat Al-Qur‟an tersebut di atas pada intinya mengajak

manusia untuk memperhatikan apa yang ada pada sekelilingnya. Hanya

4 Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti. Tafsir Jalalain. Penerbit Sinar

Baru Algensindo. 2008. hal 816

Page 37: 05550109 Anis Nur Irmama

dengan memperhatikan maka manusia akan memperoleh informasi. Berbagai

hal dapat manusia manfaatkan berkat informasi.

Informasi menyandang arti manfaat bila manusia bisa memanfaatkannya.

Informasi mengandung makna usaha untuk mendapatkannya, memahaminya,

menggunakannya, menyebarkannya, menyimpannya dan memadukannya

dengan informasi lain menjadi suatu bentuk informasi baru. Informasi

memiliki nilai yang menambah nilai sesuatu yang memakainya. Informasi

merupakan pengetahuan yang membuat manusia mengetahui. Informasi bisa

menjadi ilmu yang merupakan pengetahuan yang telah dirunutnya atau

teknologi yang merupakan teknik atau cara melakukan sesuatu. Karena ilmu

dan teknologi memiliki kategori klasifikasi atau pembidangan berarti

informasi pun memiliki klasifikasi.5

Kualitas Informasi tergantung dari tiga hal yaitu informasi harus:

1. Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas

mencerminkan maksudnya.

2. Tetap pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat.

3. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya

berbeda.

5 Taufiq Rachim. Sistem Informasi. Penerbit ITB. 2002. hal vii

Page 38: 05550109 Anis Nur Irmama

2.3 Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah sebagai kesatuan elemen informasi termasuk cara

merancang, mangaktifkan, menangani, memelihara dan memanfaatkan

informasi. Sistem Informasi memang telah dipakai sebagai nama dari suatu

cabang ilmu yang menangani informasi yang diperlukan dalam melaksanakan

kegiatan tertentu. Di antara beragam kegiatan-kegiatan pengelolaan suatu

usaha merupakan satu di antara kegiatan lain yang menonjolkan dan

mengembangkan sistem informasi. Hal ini bisa dimaklumi karena bagi

organisasi berskala besar selalu diikuti dengan penanganan informasi yang

kompleks bervolume besar.6

A. Komponen Fisik Sistem Informasi:

1. Perangkat keras komputer: CPU storage perangkat input/output

terminal untuk interaksi media komunikasi data.

2. Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan

utilitinya) perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman)

perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll).

3. Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.

4. Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem.

5. Personil untuk pengelolaan operasi (SDM) meliputi:

a. Clerical personnel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan

data dan melakukan inquiry = operator).

6 Taufiq Rochim. Sistem Informasi. Penerbit ITB. 2002. hal 1

Page 39: 05550109 Anis Nur Irmama

b. First level manager untuk mengelola pemrosesan data didukung

dengan perencanaan penjadwalan identifikasi situasi out-of-control

dan pengambilan keputusan level menengah ke bawah.

c. Staff specialist digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan

pelaporan.

d. Management untuk pembuatan laporan berkala permintaan

khsusanalisis khusus laporan khsusus pendukung identifikasi

masalah dan peluang.

B. Manfaat Sistem Informasi

Organisasi menggunankan Sistem Informasi untuk mengolah transaksi-

transaksi mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah

satu produk atau pelayanan mereka.

Bank menggunakan Sistem Informasi untuk mengolah cek-cek nasabah

dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan

persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang

yang tersedia.7

2.4 Sistem Kepegawaian Departemen Agama kota Blitar

7 Al-Bahra Bin Ladjamudin. Analisis dan desain sIstem informasi. 2005. hal 14

Page 40: 05550109 Anis Nur Irmama

“Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah

mengangkat Thalut menjadi rajamu." mereka menjawab: "Bagaimana Thalut

memerintah KamiPadahal Kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan

daripadanyasedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi

(mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan

menganugerahinya ilmu yang Luas dan tubuh yang perkasa." Allah

memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah

Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui.”(Surat Al-Baqarah ayat

247)

Dalam tafsir Jalalain menerangkan bahwa

(kata nabi mereka :”Sesungguhnya Allah telah

mengangkat Talut bagi kamu sebagai raja.” Jawab mereka:”Bagaimana)

artinya betapa-- (ia akan menjadi

raja kamipadahal kami lebih berhak terhadap kerajaan ini daripadanya------

(sedangkan iapun tidak diberi kekayaan yang

mencukupi ) yakni yang amat diperlukan untuk membina atau mendirikan

sebuah kerajaan-- (kata nabi) kepada mereka--

(Sesungguhnya Allah telah memilihnya) sebagai raja (kamu

dan menambahinya pula keluasan) dan keperkasaan-- (dalam

ilmu dan tubuh) memang ketika itu dialah orang israil yang paling berilmu,

paling gagah, dan paling berakhlak-- (Dan Allah

memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya) suatu

Page 41: 05550109 Anis Nur Irmama

pemberian yang tidak seorang pun mampu untuk menghalanginya--

(Dan Allah maha luas) karuniaNya-- (lagi maha mengetahui) orang yang

lebih patut menerima karuniaNya itu.8

Kepegawaian adalah seluruh kegiatan yang berhubungan dengan

kepentingan pegawai. Dalam penjelasan umum Undang-Undang No 8 Tahun

1974 tentang pokok-pokok kepegawaian dikatakan bahwa yang di maksud

dengan kepegawaian adalah segala hal yang berhubungan dengan kedudukan,

kewajiban hak dan pembinaan pegawai negeri. Pegawai adalah setiap orang

yang menyumbangkan jasanya kepada suatu badan usaha baik kepada badan

usaha swasta (pegawai swasta) maupun kepada badan usaha pemerintah

(pegawai pemerintah atau pegawai negeri). Pegawai negeri adalah mereka

yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-

undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi

tugas dalam suatu jabatan negara atau diserahi tugas negara lainnya yang

ditetapkan berdasarkan suatu peraturan perundang-undangan dan digaji

menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 9

Pegawai negeri sebagai unsur Aparatur Negara Abdi Negara dan Abdi

Masyarakat yang bertugas menyelenggarakan pemerintahan dan

pembangunan. Dalam hal ini kedudukan pegawai negeri menjadi sangat

penting sebab lancar dan tidak lancarnya pemerintahan dan pembangunan

negara tidak terlepas dari peranan dan keikutsertaan pegawai negeri.

8 Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti. Tafsir Jalalain. Penerbit Sinar

Baru Algensindo. 2008. hal 135

9 IG. Wursanto. Manajemen Kepegawaian 1. Penerbit Kanisius. 1989. hal 15-16

Page 42: 05550109 Anis Nur Irmama

Pengertian pegawai negeri dapat dilacak melalui perkembangan sejarah

perundang-undangan yang menyangkut masalah pegawai negeri yang dapat

dipahami melalui:

1. Kitab undang-undang Hukum Pidana dan pendapat Hoge Raad

2. Undang-undang No.18 Tahun 1961, tentang ketentuan-ketentuan pokok

kepegawaian (Lembaran Negara Th.1961 Nomor 263)

3. Undang-undang Nomor: 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok

kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55).10

2.4.1 Perekrutan Pegawai

“seseorang berkata kepada Umar:apakah tidak lebih baik anda menunjuk

pengganti? Umar menjawab: jika saya menunjuk penggantimaka

sesungguhnya orang yang lebih baik daripadaku ialah Abu Bakar telah

menunjuk pengantinya. Dan jika aku tidak menunjuk penggantimaka orang

yang lebih baik daripadaku yaitu Rasulullahpuntidak menunjuk penggantinya.

Para sahabat memuji sifat Umar itu. Kemudian Umar berkata: Manusia ada

yang gemar kepada khilafah dan ada yang taku. Saya ingin supaya saya

terlepas secara tidak ada pertanggungjawaban apa-apa lagitidak menyangkut

yang baik dan tidak menyangkut yang buruk. Saya tidak memikul bebannya

dikala saya masih hidup dan sesudah saya mati.”(Al Bukhary 93:51,Muslim

33:2)

Dari Hadits di atas dapat ditafsirkan bahwa dalam mencari calon-calon

pegawai bisa digambarkan dengan riwayat Ibnu Umar bahwa jika dia

menunjuk seorang pegawai maka hal yang demikian itu telah dilakukan orang

10

Ahmad Ghufron dan Sudarson., Hukum Kepegawaian di Indonesia. Rineka Cipta. 1991. hal 4

Page 43: 05550109 Anis Nur Irmama

yang lebih baik dari dia. Tetapi jika dia tidak menunjuk seorang pegawai,

membiarkan rakyat sendiri yang akan memilih maka dia mempunyai contoh

Rasulullah sendiri. Nabi tidak secara tegas menunjuk orang yang akan

menggantikannya. Umar mengambil jalan tengah yaitu tidak menunjuk secara

terang orang yang akan menggantinya tetapi mengangkat suatu badan yang

terdiri dari orang-orang yang telah diakui mendapat surga dan menyerahkan

kepada mereka untuk menetapkan khalifah salah seorang dari anggota badan

itu.11

Dari pengertian Hadits di atas yang menjelaskan tentang perekrutan

pegawai maka dapat di pertegas dengan ayat Al-Qur‟an seperti dibawah ini:

“Ataukah ada bagi mereka bahagian dari kerajaan (kekuasaan) ?

Kendatipun ada mereka tidak akan memberikan sedikitpun (kebajikan)

kepada manusia”(Surat An Nisa’ ayat 53)

Dalam Tafsir Jalalain menerangkan bahwa (ataukah

mereka ada mempunyai bagian kerajaan) maksudnya mereka tidak

mempunyai sedikitpun daripadanya dan walaupun ada--

(hingga bila demikian maka tidak secuilpun yang akan mereka berikan

11

Tengku Muhammad Hasbi ash Shiddiqi. Mutiara Hadits 6, 2003. hal 7-8

Page 44: 05550109 Anis Nur Irmama

kepada manusia).12

Dari ayat di atas dapat ditafsirkan bahwa dalam perekrutan tenaga kerja

maka terlebih dahulu harus melakukan dengan sangat selektif karena apabila

tidak demikian maka suatu pemerintahan akan mengalami kemunduran. Dan

dijelaskan juga bahwa para tenaga kerja yang tidak dapat memberikan

kebaikan kepada masyarakat atau manusia maka tidak selayaknya ikut

memegang jabatan dalam pemerintahan.

Penarikan tenaga kerja (recruitment) adalah proses mencari calon-calon

pegawai dan mendorongnya untuk melamar jabatan dalam organisasi.

Penarikan tenaga kerja sering disebut positif sedangkan seleksi yang terjadi

sesudahnya sering disebut negatif. 13

Sedangkan perekrutan merupakan proses penarikan sejumlah calon yang

memiliki potensi untuk ditarik menjadi pegawai yang dilakukan melalui

berbagai macam kegiatan. Perekrutan yang efektif secara konseptual memiliki

beberapa hambatan yang dapat bersumber dari kebijakan organisasi maupun

dari perencanaan sumber daya manusia. Dalam ketentuan perundang-

undangan kepegawaian negara terdapat ketentuan yang mengatur formasi

yaitu Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2003 tentang formasi pegawai

negeri sipil.

12

Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti. Tafsir Jalalain. Penerbit Sinar

Baru Algensindo. 2008. hal 340 13

Moekijat. Administrasi Kepegawaian Negara. 1991. hal 41

Page 45: 05550109 Anis Nur Irmama

2.4.2 Penggajian Pegawai

A. Pengertian Gaji

“Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala Rajadan siapa

yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan

(seberat) beban untadan aku menjamin terhadapnya"(Surat Yusuf ayat

72).

Dalam Tafsir Jalalain menerangkan bahwa (Penyeru-

penyeru itu berkata:”Kami kehilangan piala ) teko--

(rajadan bagi siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh

hadiah seberat beban unta ) berupa bahan makanan (dan aku

terhadapnya) tentang hadiah itu (menjadi penjamin) yang

menanggungnya.14

Gaji sering disebut juga upah. Keduanya merupakan bentuk komponsasi

yakni imbalan jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja yang

diberikan oleh seorang pegawai.

Perbedaan antara upah dan gaji hanya terletak pada kuatnya ikatan kerja

dan jangka waktu penerimaannya. Seseorang menerima gaji apabila ikatan

14

Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti. Tafsir Jalalain. Penerbit Sinar

Baru Algensindo. 2008. hal 918

Page 46: 05550109 Anis Nur Irmama

kerjanya kuat sedang seseorang menerima upah apabila ikatan kerjanya

kurang kuat. Dilihat dari jangka waktu penerimaanya gaji pada umumnya

diberikan setiap bulan sedang upah diberikan setiap hari atau minggu.

Bentuk pemberian upah dan gaji dapat berupa:

1) Uang

2) Barang-barang innatura

3) Kesempatan untuk menikmati misalnya pelungguh atau bengkok yang

diberikan untuk kepala desa (lurah) di beberapa daerah di jawa khususnya.

Setiap pegawai negeri berhak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan

pekerjaan dan tanggung jawabnya. Pada dasarnya setiap pegawai negeri

beserta keluarganya harus dapat hidup layak dari gajinya sehingga ia dapat

memusatkan perhatian dan kegatannya untuk melaksanakan tugas yang

dipercayakan kepadanya. Gaji adalah balas jasa atau penghargaan yang

diberikan kepada seorang pegawai negeri atas jasa dan hasil kerjanya.

B. Peranan Gaji

Gaji mempunyai peranan penting bagi seorang pegawai karena:

1) Dengan gaji yang cukup pegawai akan bekerja dengan baik

2) Gaji yang cukup dapat mendorong pegawai untuk menyumbangkan

jasa dan tenaganya semaksimal mungkin sesuai dengan

kemampuannya.

3) Dengan gaji yang cukup pegawai dapat memenuhi kebutuhan

hidupnya baik kebutuhan hidup pegawai sendiri maupun kekuarganya.

Page 47: 05550109 Anis Nur Irmama

4) Gaji yang cukup dapat memberikan status sosial seseorang dalam

masyarakat.

5) Dengan gaji yang cukup dapat diharapkan loyalitas atau kesetiaan

pegawai terhadap instansi tempat pegawai tersebut mengabdikan diri.

6) Gaji yang cukup dapat memberikan ketenangan, ketentraman dan

kesenangan pegawai dalam melaksanakan tugasnya.15

2.4.3 Pengangkatan Pegawai

“Nabi SAW. Mengatakan kepadaku: Hai Abdurrahman ibn Samurah jangan

engkau meminta diangkat menjadi penguasa disuatu wilayah. Karena jika

jabatan itu diberikan kepada engkau dengan memintaniscaya engkau

dibiarkantidak diberi pertolongan. Tapi jika diberikannya kepada engkau

bukan karena engkau memintanyaniscaya engkau diberi pertolongan.”(Al

Bukhory 83:1;Muslim 33:3;Al Lu’lu-u wal Marjan 2:282).

Nabi menandaskan kepada Abdurrahman ibn Samurah bahwa dia tidak

boleh meminta diangkat menjadi amir di suatu daerah dan tidak pula meminta

kekuasaan (wilayah).

Menurut Nabi menjadi kepala di suatu daerah bukanlah tugas yang ringan

yang dapat dilaksanakan oleh semua orang. Karena itu janganlah meminta

kedudukan itu dengan bernafsu sekali. Memperoleh kedudukan harus dengan

usaha yang sangat gigih tanpa itu mungkin Allah tidak akan memberi bantuan

dan pertolongan sehinngga manusia tidak dapat menunaikan kewajiban

sebaik-baiknya.

15

IG.Wursnto. Manajemen Kepegawaian. Penerbit Kanisius. 1989. hal 53-55

Page 48: 05550109 Anis Nur Irmama

Jika kedudukan diberikan kepada manusia tanpa berusaha untuk

memperolehnya maka besar kemungkinan Allah memberi taufik dan inayah-

Nya kepada manusia hingga dapat melaksanakan tugas dengan baik.16

Yang dimaksud pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat

seorang pegawai negeri sipil dalam susunan kepegawaian dan yang digunakan

sebagai dasar penggajian. Oleh karena itu setiap pegawai negeri sipil diangkat

dengan pangkat tertentu.

Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas pengabdian

pegawai negeri sipil yang bersangkutan terhadap negara. Kenaikan pangkat

dimaksudkan sebagai dorongan kepada pegawai negeri sipil untuk lebih

meningkatkan pengabdiannya.17

Jabatan adalah sekelompok posisi yang sama dalam suatu organisasi.

Selanjutnya yang dimaksud dengan jabatan pegawai negeri sipil adalah

kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak

seorang pegawai negeri sipil dalam kerangka suatu satuan organisasi.

A. Hubungan pangkat dan jabatan

Pangkat dan jabatan pegawai negeri sipil berhubungan sangat erat.

Pegawai negeri sipil diangkat dengan suatu pangkat dan jabatan tertentu sesuai

dengan kecakapan pengabdian dan prestasi kerja menurut peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Dalam penjelasan pasal 17 ayat 2 UPK 1974 dikatakan bahwa dalam

pelaksanaan sistem karir dan sistem prestasi kerja harus ada kaitan antara

16

Tengku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqi. Mutiara Hadits 6. 2003. hal 11-13 17

Ahmad Gufron dan Sudarsono. Hukum Kepegawaian di Indonesia. Rineka Cipta. 1991 hal 63

Page 49: 05550109 Anis Nur Irmama

pangkat dan jabatan atau perlu adanya pengaturan jenjang kepangkatan pada

setia jabatan. Pangkat pegawai negeri sipil yang diangkat dalam suatu jabatan

harus sesuai dengan pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu. Dalam jabatan

struktural pegawai negeri sipil yang berpangkat lebih rendah tidak dapat

membawahi langsung pegawai negeri sipil yang berpangkat lebih tinggi.

Selanjutnya hendaknya dibedakan pula antara pengertian pangkat dengan

golongan. Golongan menunjukkan ruang gaji. Pengangkatan pertama menjadi

pegawai ditetapkan sebagai calon pegawai negeri sipil dalam masa percobaan

dan kepadanya diberikan gaji pokok menurut golongan ruang gaji yang sesuai

dengan pangkat yang akan diberikan kepada yang bersangkutan. Jadi

golongan menunjukkan ruang gaji yang dipergunakan sebagai dasar dalam

menunjukkan gaji pokok.18

2.4.4 Mutasi Pegawai

Perpindahan pekerjaan (mutasi) dilakukan untuk memberikan suasana

baru agar mereka tidak merasa bosan dan menjadi semangat bekerja. Program

Mutasi dalam suatu lembaga diberikan oleh kepala lembaga. Seperti halnya

firman Allah dalam surat Al-Baqarah: 218 yang berbunyi:

18

IG.Wursanto. Manajemen Kepegawaian 2. Penerbit Kanisius. 1989. hal 26-27

Page 50: 05550109 Anis Nur Irmama

“Sesungguhnya orang-orang yang berimanorang-orang yang berhijrah dan

berjihad di jalan Allahmereka itu mengharapkan rahmat Allahdan Allah

Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Surat Al Baqarah ayat 218)

Dalam Tafsir Jalalain menerangkan bahwa

(Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah)

meninggalkan kampung halaman mereka-- (dan berjihad

di jalan Allah ) yakni untuk meninggalkan agama_Nya--

( mereka itu mengharapkan rahmat Allah) artinya

pahalaNya-- (dan Allah maha pengampun lagi maha

penyayang) terhadap orang-orang beriman.19

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa orang yang hijrah di jalan Allah

semata-mata hanya ingin mendapatkan rahmat-Nya. Kaitannya dengan mutasi

yaitu ketika kita berpindah (hijrah) dari pekerjaan satu dengan yang lain

memberikan manfaat yang besar dan memberi hasil yang lebih baik untuk

pekerjaan tersebut sehingga pihak lembaga ataupun masyarakat memperoleh

kemanfaatannya pasti Allah akan membantu dan memberikan rahmatnya.

A. Arti dan Manfaat Mutasi

Suatu pemindahan adalah suatu perubahan secara horizontal, mengandung

perubahan pegawai dari suatu posisi ke posisi yang lain biasanya tanpa

19

Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti. Tafsir Jalalain. Penerbit Sinar

Baru Algensindo. 2008. hal 116

Page 51: 05550109 Anis Nur Irmama

mengandung perubahan yang penting dalam tugas, tanggung jawab,

kecakapan yang diperlukan dan kompensasi.20

Mutasi adalah suatu kegiatan memindahkan pegawai dari unit/ bagian

yang kelebihan tenaga ke unit/bagian yang kekurangan tenaga atau yang lebih

memerlukan.

Mutasi atau pemindahan pegawai dapat terjadi karena dua hal yaitu:

1. keinginan pegawai sendiri, misalnya:

a. Pegawai yang bersangkutan merasa tidak sesuai dengan bidang

tugasnya atau jabatannya.

b. Pegawai yang bersangkutan merasa tidak dapat bekerja sama dengan

teman sekerjanya atau dengan atasannya.

c. Pegawai yang bersangkutan merasa bahwa tempat atau lingkungan

kerja tidak sesuai dengan kondisi fisik atau keinginannya.

2. Keinginan perusahaan dengan tujuan:

a. Perusahaan ingin menunjukkan kepada pegawai yang bersangkutan

bahwa mutasi tersebut bukan merupakan hukuman melainkan upaya

untuk menjamin kelangsungan pekerjaan pegawai tersebut.

b. Perusahaan ingin menyakinkan pegawai bahwa ia tidak akan

diberhentikan karena ketidakmampuan atau kekurangcakapan pegawai

yang bersangkutan

c. Perusahaan ingin menghindari rasa jenuh pegawai pada jenis pekerjaan

jabatan, maupun tempat kerja yang sama.

20

Moekijat. Administrasi Kepegawaian Negara. Mandar Maju. 1991. hal 159

Page 52: 05550109 Anis Nur Irmama

Dari uraian tersebut tampak bahwa mutasi atau pemindahan pegawai sangat

penting dan perlu dilakukan baik di lihat dari kepentingan pegawai maupun

kepentingn perusahaan. Dengan kata lain:

1) Memenuhi kebutuhan tenaga di bagian/unit yang kekurangan tenaga,

tanpa merekrut tenaga dari luar.

2) Memenuhi keinginan pegawai sesuai dengan minat dan bidang

tugasnya masing-masing.

3) Menjamin keyakinan pegawai bahwa mereka tidak akan diberhentikan

karena kekurangmampuan atau kekurangcakapan mereka.

4) Memberikan motivasi kepada pegawai

5) Mengatasi rasa bosen pegawai pada pekerjaan jabatan dan tempat kerja

yang sama.

B. Mutasi bukan hukuman

Segi negatif pelaksanaan mutasi adalah adanya anggapan bahwa mutasi

merupakan suatu bentuk hukuman dalam bidang kepegawaian. Anggapan

demikian terutama datang dari pegawai yang merasa kurang mampu, kurang

cakap atau kurang berhasil dalam menjalankan tugas dan pegawai yang

merasa melakukan kesalahan. Anggapan demikian tentu saja tidak selalu

benar. Terlepas dari sebab-sebab diadakannya mutasi jelas bahwa mutasi

bukanlah suatu hukuman jabatan. Mutasi adalah suatu hal yang wajar di dalam

setiap organisasi atau instansi baik pemerintahan maupun swasta. Sebaliknya

mutasi mengandung segi positif:

Page 53: 05550109 Anis Nur Irmama

1) Mutasi adalah usaha menempatkan pegawai pada pekerjaan dan

jabatan yang sesuai dengan kecakapan dan kemampuan

2) Mutasi adalah usaha meningkatkan semangat dan gairah kerja pegawai

3) Mutasi adalah salah satu usaha menciptakan persaingan yang sehat di

antara para pegawai.

C. Mutasi dalam rangka promosi

Seperti dikatakan di muka pelaksanaan mutasi dapat dilakukan dengan

dua cara yaitu:

1) Mutasi Biasa, yakni mutasi atau pemindahan pegawai tanpa diikuti

kanaikan jabatan. Mutasi ini dilakukan dengan tujuan:

a. Memenuhi keinginan pegawai yang bersangkutan

b. Memenuhi kekurangan tenaga di unit/bagian lain

c. Menempatkan pegawai sesuai kecakapan, kemampuan dan

bidangnya

2) Mutasi Promosi, yakni mutasi yang diikuti dengan kenaikan jabatan

tugas dan tanggung jawab seorang pegawai yang mendapat mutasi

seperti ini bertambah besar. Mutasi ini dilakukan dengan tujuan:

a. Mengisi suatu formasi jabatan dengan mengambil sumber tenaga

dari dalam

b. Membina karier pegawai

c. Mengembangkan kemampuan pegawai21

21

IG.Wursanto. Manajemen Kepegawaian 1. Penerbit Kanisius. 1989. hal 65-68

Page 54: 05550109 Anis Nur Irmama

2.4.5 Pensiun Pegawai

“Bahwasanya pada hari peperangan Uhud Rasulullah SAW. Memperhatikan

keadaan diri Abdullah ibn Umar. Kala itu dia baru berumur 14 tahun. Nabi

tidak membenarkan dia turut bertempur. Kemudian Nabi memperhatikan

keadaanya dalam peperangan Khandaq dan dia telah berumur 15 tahunbeliau

membolehkan dia turut bertempur.”(Al Bukhory 52:18; Muslim 33:23; Al

Lu’lu-u wal Marjan 2:297;298)

Dari hadits di atas dapat diambil kesimpulan bahwa seorang pegawai

diperbolehkan pensiun apabila telah meginjak usia yang telah ditetapkan oleh

undang-undang karena pada usia pensiun maka telah dianggap tidak mampu

melakukan suatu pekerjaan.22

Pensiun adalah suatu penghasilan yang diterima setiap bulan oleh seorang

bekas pegawai negeri sipil yang tidak dapat bekerja lagi untuk membiayai

hidupnya agar tidak terlantar apabila tidak berdaya lagi untuk mencari

penghasilan lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pensiun diberikan

sebagai jaminan hari tua dan sebagai penghargaan kepada pegawai negeri sipil

atas jasa-jasanya.

Disamping itu program pemberian pensiun juga bertujuan:

1) Memberikan perangsang kerja kepada pegawai negeri sipil

2) Meningkatkan rasa kesetiaan pegawai negeri sipil

3) Memberikan ketengan kerja kepada pegawai negeri sipil yang

bersangkutan maupun keluarganya.

22

Tengku Muhammad hasbi As Shiddiqi. Mutiara Hadits 6. 2003. hal 57

Page 55: 05550109 Anis Nur Irmama

A. Dasar Pensiun

Dasar pensiun yang dipakai untuk menentukan besarnya pensiun ialah gaji

pokok (termasuk gaji pokok tambahan atau gaji pokok tambahan peralihan)

terakhir sebulan yang berhak diterima oleh pegawai yang bersangkutan

berdasarkan peraturan gaji yang berlaku baginya.

B. Penerima pensiun dan macam-macam pensiun

Yang berhak menerima pensiun adalah:

1. Pegawai

2. Janda/duda pegawai

3. Anak pegawai

4. Orangtua pegawai

Berdasarkan penerima pensiun dapat diuraikan macam-macam pensiun

sebagai berikut:

1. Pensiun pegawai

Pemberian pensiun pegawai dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Pensiun pegawai dapat di peroleh secara normal apabila pada saat

pemberhentian sebagai pegawai negeri sipil pegawai yang

bersangkutan telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 tahun

dan mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 20 tahun.

b. Pensiun pegawai dapat diperoleh karena pegawai yang

bersangkutan cacat jasmani atau rohani seehingga tidak dapat

bekerja dalam jabatan apapun juga. Syarat-syarat untuk

mendapatkan hak pensiun ini ialah:

Page 56: 05550109 Anis Nur Irmama

1) Pegawai yang bersangkutan telah mempunyai masa kerja

sekurang-kurangnya empat tahun.

2) Pegawai yang bersangkutan dinyatakan tidak dapat bekerja lagi

dalam jabatan apapun juga dan keadaan ini dinyatakan tim

penguji kesehatan yang ditunjuk oleh Departemen Kesehatan.

c. Pensiun yang diperoleh karena pegawai yang bersangkutan telah

mencapai batas usia pensiun ditentukan atas dasar tanggal

kelahiran yang disebut pada pengangkatan pertama sebagai

pegawai negeri sipil menurut buktu-bukti yang sah.

d. Pensiun yang diperoleh karena sebab lain di dasarkan pada adanya

pemberhentian atau pembebasan pegawai dari pekerjaan karena

penghapusan jabatan perubahan susunan pegawai, penertiban

aparatur negara atau karena alasan dinas lainnya dan pegawai yang

bersangkutan tidak dipekerjakan kembali sebagai pegawai negeri

sipil.

2. Pensiun janda/duda

Pensiun janda diberikan apabila seorang pegawai/pejabat pria atau

pensiunan pegawai/penjabat wanita meninggal. Pensiun duda

diberikan apabila seorang pegawai/pejabat wanita atau pensiunan

pegawai/pejabat wanita meninggal. Jika janda/ duda tersebut menikah

lagi hak pensiun hilang.

Page 57: 05550109 Anis Nur Irmama

Untuk memperoleh pensiun janda/duda yang bersangkutan harus

mengajukan surat permohonan kepada kepala Kantor Urusan Pegawai

dengan melampirkan:

a. Surat keterangan kematian atau salinannya yang telah disahkan

oleh yang berwajib

b. Salinan surat nikah yang disahkan oleh yang berwajib

c. Daftar susunan keluarga yang disahkan oleh yang berwajib yang

memuat tanggal kelahiran dan alamat mereka yang berkepentingan.

d. Surat keputusan yang menetapkan pangkat dan gaji terakhir orang

yang meninggal dunia.

3. Pensiun anak

Pensiun anak adalah pensiun janda/duda yang diturunkan kepada

anak-anaknya. Syarat-syarat untuk memperoleh pensiun anak:

a. Belum berusia 25 tahun

b. Belum punya penghasilan sendiri

c. Belum pernah menikah

d. Benar-benar menjadi tanggungan pegawai yang bersangkutan.

Apabila ayah dan ibu penerima pensiun anak berstatus pegawai negeri,

pensiun dihitung dari gaji yang lebih besar. Pensiun anak berakhir

apabila janda/duda meninggal dan tidak lagi ada anak yang memenuhi

syarat-syarat untuk menerima pensiun anak.

Page 58: 05550109 Anis Nur Irmama

4. Pensiun orangtua

Pensiun orangtua diberikan apabila pegawai tewas dan tidak

meninggalkan istri/suami atapun anak. Besarnya pensiun orangtua

adalah 20% dari pensiun janda/duda. Apabila kedua orangtua pegawai

tersebut telah bercerai pensiun orangtua dibagi dua.23

2.5 DFD

Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan

pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan

menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user

yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan

dikerjakan.24

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk

menggambarkan dari mana asal data dan ke mana tujuan data yang keluar dari

sistem di mana data disimpan proses yang menghasilkan data tersebut dan

interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang di kenakan pada data

tersebut.

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan

lingkungan fisik di mana data tersebut mengalir atau di mana data tersebut

akan disimpan.

23

Wursanto. Manajemen Kepegawaian 2. Penerbit Kanisius. 1989. hal 133-139 24

Al Bahra Bin Ladjamudin. Analisis dan Desain sistem Informasi sistem Informasi. 2005.

hal 64

Page 59: 05550109 Anis Nur Irmama

A. DFD terdiri dari diagram konteks dan diagram rinci (DFD Levelled).

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan

level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau

output dari sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan

garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada

store dalam diagram konteks. Diagram konteks berfungsi memetakan model

lingkungan (menggambarkan hubungan antara entitas luar masukan dan

keluaran sistem) yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang

mewakili keseluruhan sistem. Diagram nol adalah diagram yang

menggambarkan proses dari DFD. Diagram nol memberikan pandangan

secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani menunjukkan tentang

fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data dan eksternal entity.

Pada level ini sudah dimungkinkan adanya/digambarkannya data store yang

yang digunakan. Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya

simbol „*‟ atau „P‟ (functional primitive) dapat ditambahkan pada akhir nomor

proses. Keseimbangan input dan output (balancing) antara diagram 0 dengan

diagram konteks harus terpelihara. Diagram rinci adalah diagram yang

menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level di

atasnya.25

DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara

fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data

model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.

25

Al Bahra Bin Ladjamudin. Analisis dan Desain sistem Informasi sistem Informasi. 2005.

hal 64

Page 60: 05550109 Anis Nur Irmama

Dalam DFD levelled akan terjadi penurunan level di mana dalam

penurunan level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses

tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD levelled bisa

dimulai dari DFD level 0 kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya.

Setiap penurunan hanya dilakukan bila perlu. Aliran data yang masuk dan

keluar pada suatu proses di level x harus berhubungan dengan aliran data yang

masuk dan keluar pada level x+1 yang mendefinisikan proses pada level x

tersebut. Proses yang tidak dapat diturunkan/dirinci lagi dikatakan primitif

secara fungsional dan disebut sebagai proses primitive.

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD dapat dilihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel 2.1. Simbol DFD

Gane/Sarson o Keterangan

Entitas eksternal

Entitas eksternal

Entitas eksternal dapat berupa

orang/unit terkait yang

berinteraksi dengan sistem

tetapi diluar sistem

Proses

Proses

Orang unit yang

mempergunakan atau

melakukan transformasi data.

Komponen fisik tidak

diidentifikasikan.

Aliran data Aliran data Aliran data dengan arah

khusus dari sumber ke tujuan

Data store Data store

Penyimpanan data

Page 61: 05550109 Anis Nur Irmama

B. Aturan dalam DFD

Dalam penggambaran DFD ada beberapa peraturan yang harus

diperhatikan sehingga dalam penggambarannya tidak terjadi kesalahan aturan

tersebut yaitu:

1. Antar entitas tidak diijinkan terjadi hubungan atau relasi.

2. Tidak boleh ada aliran data antara entitas eksternal dengan data store.

3. Untuk alasan kerapian (menghindari aliran data yang bersilangan)

entitas eksternal atau data store boleh digambar beberapa kali dengan

tanda khusus misalnya diberi nomor.

4. Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa paket data.

5. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi

6. Semua obyek harus mempunyai nama.

7. Aliran data selalu diawali atau diakhir dengan proses.

8. Semua aliran data harus mempunyai tanda arah.

9. Jumlah proses tidak lebih dari sembilan proses dalam sistem jika

melebihi maka sebaiknya dikelompokkan beberapa proses yang

bekerja bersama-sama didalam suatu subsistem

C. Petunjuk Pembuatan DFD

Ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan dalam pembuatan DFD

yaitu sebagai berikut:

1. Penamaan yang jelas

a. Setiap entitas diberi nama yang sesuai dengan suatu kata benda.

Page 62: 05550109 Anis Nur Irmama

b. Nama aliran data dalam kata benda karena menunjukkan seseorang

tempat atau sesuatu.

c. Proses diberi nama menggunakan format kata kerja, kata sifat,

kata benda untuk proses-proses yang rinci.

d. Penyimpanan data diberi nama dengan suatu kata benda.

2. Memberi nomor pada proses

a. Nomor yang diberikan pada proses tidak harus menjadi nomor

urut. Penomoran dimaksudkan sebagai identifikasi proses dan

memudahkan penurunan (level yang lebih rendah) ke proses

berikutnya.

b. Untuk proses primitif selain diberi nomor juga diberi tanda khusus

(biasanya tanda *) untuk menyatakan bahwa proses tersebut tidak

dirinci lagi.

3. Penggambaran kembali

a. Ukuran dan bentuk lingkaran tetap sama

b. Panah yang melengkung dan lurus tidak jadi masalah.

4. Hindari proses yang mempunyai masukan tetapi tidak mempunyai

keluaran begitu juga sebaliknya hindari proses yang mempunyai

keluaran tetapi tidak mempunyai masukan.

D. Larangan dalam DFD

Dalam menggambar/mendesain DFD ada beberapa hal yang harus

dihindari sehingga DFD tersebut menggambarkan secara keseluruhan

sistem yang akan dirancang hal-hal tersebut adalah:

Page 63: 05550109 Anis Nur Irmama

1. Arus data tidak boleh dari entitas luar langsung menuju entitas luar

lainnya tanpa melalui suatu proses.

2. Arus data tidak boleh dari simpanan data langsung menuju entitas luar

tanpa melalui suatu proses

3. Arus data tidak boleh dari simpanan data langsung menuju ke

simpanan data lainnya tanpa melalui suatu proses

4. Arus data dari satu proses langsung menuju proses lainnya tanpa

melalui suatu simpanan data sebaiknya/sebisa mungkin dihindari.26

2.6 ERD

ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang

disimpan dalam sistem secara abstrak. Jadi jelaslah bahwa ERD ini berbeda

dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan

dilaksanakan oleh sistem sedangkan ERD merupakan model jaringan data

yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data. Biasanya ERD

ini digunakan oleh professional sistem untuk berkomunikasi dengan pemakai

eksekutif tingkat tinggi dalam suatu organisasi. ERD juga menguntungkan

bagi professional sistem karena ERD memperlihatkan hubungan antar data

store pada DFD. Hubungan ini tidak terlihat pada DFD karena DFD hanya

memusatkan perhatian pada fungsi-fungsi sistem bukan pada data yang

dibutuhkan.

ERD adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model

jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan (storage data) dalam

26

Al Bahra Bin Ladjamudin. Analisis dan Desain sistem Informasi sistem Informasi. 2005.

hal 75

Page 64: 05550109 Anis Nur Irmama

sistem secara abstrak. Diagram hubungan entitas tidak menyatakan bagaimana

memanfaatkan data membuat data, mengubah data dan menghapus data.27

ERD merupakan model entity relationship yang berisi komponen-

komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing

dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari

‟dunia nyata‟ yang ditinjau notasi-notasi simbolik didalam ERD yang dapat

digunakan adalah:

1. Persegi panjang, menyatakan himpunan entitas

2. Lingkaran/elip menyatakan atribut (atribut yang berfungsi sebagai key

digaris bawahi)

3. Belah ketupat menyatakan himpunan relasi

4. Garis sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan

entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.

5. Kardinalitas relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang

atau dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu kesatudan N

untuk relasi satu ke banyak atau N dan N untuk relasi banyak ke

banyak).28

2.7 AHP

AHP merupakan suatu model pengambil keputusan yang komprehensif

dengan memperhitungkan hal-hal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

Dalam model pengambilan keputusan dengan AHP pada dasarnya berusaha

27

Al Bahra Bin Ladjamudin. Analisis dan Desain Sistem Informasi. 2005. hal 142-143

28

Fathansyah. Basis Data. Informatika. 2004. hal 79-80

Page 65: 05550109 Anis Nur Irmama

menutupi semua kekurangan dari model-model sebelumnya. AHP juga

memungkinkan ke struktur suatu sistem dan lingkungan kedalam komponen

saling berinteraksi dan kemudian menyatukan mereka dengan mengukur dan

mengatur dampak dari komponen kesalahan sistem

Peralatan utama dari model ini adalah sebuah hirarki fungsional dengan

input utamanya adalah persepsi manusia. Jadi perbedaan yang mencolok

model AHP dengan model lainnya terletak pada jenis inputnya. Terdapat

empat aksioma-aksioma yang terkandung dalam model AHP.

Reciprocal Comparison artinya pengambilan keputusan harus dapat

memuat perbandingan dan menyatakan preferensinya. Prefesensi tersebut

harus memenuhi syarat resiprokal yaitu apabila A lebih disukai daripada B

dengan skala x maka B lebih disukai daripada A dengan skala 1/x

Homogenity artinya preferensi seseorang harus dapat dinyatakan dalam

skala terbatas atau dengan kata lain elemen-elemennya dapat dibandingkan

satu sama lainnya. Kalau aksioma ini tidak dipenuhi maka elemen-elemen

yang dibandingkan tersebut tidak homogen dan harus dibentuk cluster

(kelompok elemen) yang baru

Independence artinya preferensi dinyatakan dengan mengasumsikan

bahwa kriteria tidak dipengaruhi oleh alternatif-alternatif yang ada melainkan

oleh obyektif keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa pola ketergantungan

dalam AHP adalah searah maksudnya perbandingan antara elemen-elemen

dalam satu tingkat dipengaruhi atau tergantung oleh elemen-elemen pada

tingkat diatasnya

Page 66: 05550109 Anis Nur Irmama

Expectation artinya untuk tujuan pengambil keputusan. Struktur hirarki

diasumsikan lengkap. Apabila asumsi ini tidak dipenuhi maka pengambil

keputusan tidak memakai seluruh kriteria atau obyektif yang tersedia atau

diperlukan sehingga keputusan yang diambil dianggap tidak lengkap

AHP menyediakan kerangka yang memungkinkan untuk membuat suatu

keputusan efektif atas kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat

proses pendukung keputusan. Pada dasarnya AHP adalah suatu metode dalam

merinci suatu situasi yang kompleks yang terstruktur ke dalam suatu

komponen-komponennya. Artinya dengan menggunakan pendekatan AHP

kita dapat memecahkan suatu masalah dalam pengambilan keputusan.

Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang

tidak terstruktur dan dinamik menjadi bagian-bagiannya serta menata dalam

suatu hierarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai

numerik secara subyektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif

dibandingkan dengan variabel lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut

kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki

prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut

Pada dasarnya langkah-langkah dalam metode AHP meliputi:

1. Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi. Persoalan yang akan

diselesaikan, diuraikan menjadi unsur-unsurnya yaitu kriteria dan alternatif

kemudian disusun menjadi struktur hierarki.

Page 67: 05550109 Anis Nur Irmama

2. Penilaian kriteria dan alternatif

Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan.untuk

berbagai persoalan skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam

mengekspresikan pendapat.

Tabel 2.2. Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan

Intensitas Keterangan

1 Kedua elemen sama pentingnya

3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen

yang lainnya

5 Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya

7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen

lainnya

9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya

2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan

yang berdekatan

Perbandingan dilakukan berdasarkan kebijakan pembuat keputusan

dengan menilai tingkat kepentingan satu elemen terhadap elemen lainnya

Proses perbandingan berpasangan, dimulai dari level hirarki paling atas yang

ditujukan untuk memilih kriteria misalnya A kemudian diambil elemen yang

akan dibandingkan misal A1, A2 dan A3. Maka susunan elemen-elemen

yang dibandingkan tersebut akan tampak seperti pada gambar matriks di

bawah ini:

Untuk menentukan nilai kepentingan relatif antar elemen digunakan

skala bilangan dari 1 sampai 9 seperti pada Tabel 1. Penilaian ini dilakukan

oleh seorang pembuat keputusan yang ahli dalam bidang persoalan yang

sedang dianalisa dan mempunyai kepentingan terhadapnya.

Page 68: 05550109 Anis Nur Irmama

Apabila suatu elemen dibandingkan dengan dirinya sendiri maka diberi

nilai 1. Jika elemen i dibandingkan dengan elemen j mendapatkan nilai

tertentu maka elemen j dibandingkan dengan elemen i merupakan

kebalikannya.

Dalam AHP ini, penilaian alternatif dapat dilakukan dengan metode

langsung (direct) yaitu metode yang digunakan untuk memasukkan data

kuantitatif. Biasanya nilai-nilai ini berasal dari sebuah analisis sebelumnya

atau dari pengalaman dan pengertian yang detail dari masalah keputusan

tersebut. Jika si pengambil keputusan memiliki pengalaman atau pemahaman

yang besar mengenai masalah keputusan yang dihadapi maka dia dapat

langsung memasukkan pembobotan dari setiap alternatif.

3. Penentuan prioritas

Untuk setiap kriteria dan alternatif perlu dilakukan perbandingan

berpasangan (pairwise comparisons). Nilai-nilai perbandingan relatif

kemudian diolah untuk menentukan peringkat alternatif dari seluruh

alternatif.

Baik kriteria kualitatif maupun kriteria kuantitatif dapat dibandingkan

sesuai dengan penilaian yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot

dan proritas. Bobot atau prioritas dihitung dengan manipulasi matriks atau

melalui penyelesaian persamaan matematik.

Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesis

untuk memperoleh keseluruhan prioritas melalui tahapan-tahapan berikut:

a. Kuadratkan matriks hasil perbandingan berpasangan.

Page 69: 05550109 Anis Nur Irmama

b. Hitung jumlah nilai dari setiap baris kemudian lakukan normalisasi

matriks.

4. Konsistensi Logis

Semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingatkan secara

konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis.

Matriks bobot yang diperoleh dari hasil perbandingan secara berpasangan

tersebut harus mempunyai hubungan kardinal dan ordinal. Hubungan

tersebut dapat ditunjukkan sebagai berikut :

Hubungan kardinal : aij . ajk = aik

Hubungan ordinal : Ai > AjAj > Ak maka Ai > Ak

Hubungan diatas dapat dilihat dari dua hal sebagai berikut :

a. Dengan melihat preferensi multiplikatif misalnya bila anggur lebih enak

empat kali dari mangga dan mangga lebih enak dua kali dari pisang

maka anggur lebih enak delapan kali dari pisang.

b. Dengan melihat preferensi transitif misalnya anggur lebih enak dari

mangga dan mangga lebih enak dari pisang maka anggur lebih enak

dari pisang.

Pada keadaan sebenarnya akan terjadi beberapa penyimpangan dari

hubungan tersebut sehingga matriks tersebut tidak konsisten sempurna.

Hal ini terjadi karena ketidak konsistenan dalam preferensi seseorang.

Penghitungan konsistensi logis dilakukan dengan mengikuti langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Mengalikan matriks dengan proritas bersesuaian.

Page 70: 05550109 Anis Nur Irmama

b. Menjumlahkan hasil perkalian per baris.

c. Hasil penjumlahan tiap baris dibagi prioritas bersangkutan dan hasilnya

dijumlahkan.

d. Hasil c dibagi jumlah elemenakan didapat λmaks.

e. Indeks Konsistensi (CI) = (λmaks-n) / (n-1)

f. Rasio Konsistensi = CI/ RI di mana RI adalah indeks random

konsistensi. Jika rasio konsistensi ≤ 0.1hasil perhitungan data dapat

dibenarkan.29

2.8 JSP

Java Server Pages (JSP) adalah teknologi Web berbasis bahasa

pemrograman Java dan berjalan pada Platform Java yang diproduksi oleh

Sun microsystem. JSP memungkinkan kita menggabungkan statik HTML

dengan dinamik kontent yang dihasilkan dari Servlet. JSP juga merupakan

bagian dari teknologi J2EE (Java 2 Enterprise Edition). J2EE merupakan

platform Java untuk pengembangan aplikasi enterprise dengan dukungan API

(Application Program Interface) yang lengkap dan portabilitas serta

memberikan sarana untuk membuat aplikasi multitier yang memisahkan

antara Presentation layer Application layer dan Data Layer

JSP merupakan perluasan dari teknologi servlet. Tujuan dari JSP adalah

untuk lebih menyederhanakan penulisan servlet. JSP sendiri pada akhirnya

29

http:// dosen.amikom.ac.id/downloads/.../SPK%20penilaian%20karyawan.doc

Page 71: 05550109 Anis Nur Irmama

sebelum dijalankan oleh server akan dikompilasi terlebih dulu menjadi servlet

meskipun proses ini tidak akan terlihat oleh pengguna.30

JSP merupakan teknologi java yang menyederhanakan proses

pengembangan situs web. Dengan JSP, perancang web dan pengembang

aplikasi dapat dengan cepat menggabungkan elemen dinamik dan statik dari

halaman web dengan menggunakan embedded java dan beberapa tag

sederhana. Dengan tag tersebut perancang HTML dapat mengakses data dan

business logic yang tersimpan dalam objek java (skip JSP atau java Beans)

tanpa harus menguasai kerumitan detail pengembangannya. Pemrograman

java dapat lebih fokus dalam menulis kode program untuk

mengimplementasikan kapabilitas java pada halaman web. Berkas JSP adalah

sebuah berkas teks dengan ekstensi.jsp yang menggantikan posisi dari berkas

HTML tradisional.

Sama seperti servlet, JSP bersifat server-side. Saat browser memanggil

berkas JSP browser akan mengirimkannya ke web server yang dalam hal ini

adalah server Hyper Text Transport Protocol (HTTP). Bagian statik yang

berupa tag-tag HTML dari halaman web akan langsung dilewatkan. Bagian

dinamik yang berupa kode program java akan dieksekusi dan dikompilasi

menjadi servlet oleh mesin JSP yang telah aktif pada web server. Hasilnya

kemudian akan digabungkan kembali dan dikirim balik ke browser yang aktif

pada komputer klien. JSP menyediakan teknologi yang tepat untuk aplikasi-

30

pemrograman Java Servlet dan JSP dengan Netbean. 2007. hal 20

Page 72: 05550109 Anis Nur Irmama

aplikasi berbasis web. JSP saat ini merupakan bagian integral dari

pengembangan aplikasi berbasis web dengan menggunakan teknologi java.

JSP menawarkan beberapa kelebihan yang membuat JSP merupakan solusi

tepat bagi pembuatan aplikasi berbasis web yang andal. Kelebihan-kelebihan

tersebut antara lain:

1. Berbasis teknologi java

JSP berbasis teknologi java sehingga JSP mewarisi keungulan yang

dimiliki bahasa java seperti berorientasi obyek, memiliki penanganan

eksepsi manajemen memori otomatis dan tingkat keamanan yang tinggi.

Seperti java, JSP juga memiliki kemampuan lintas platform yang

membuatnya tidak terbatasi oleh platform hardware sistem operasi atau

perangkat server tertentu. JSP juga memperoleh dukungan dari API)

standar dari java yang meliputi akses basis data lintas platform, penangan

direktori, komputasi terdistribusi dan kriptografi. Kemampuan tersebut

membuat JSP merupakan solusi yang tepat untuk membuat aplikasi

berbasis web yang handal dan kaya fasiliitas.

2. Perform

JSP umumnya diimplementasikan lewat servlet. Ketika sebuah web server

menerima sebuah permintaan untuk sebuah halaman JSP, web server akan

mengirim permintaan tersebut ke sebuah proses spesial yang didedikasikan

untuk menangani eksekusi servlet.

Page 73: 05550109 Anis Nur Irmama

3. Komponen yang dapat dipakai ulang (reusable component)

Meskipun teknologi JSP memungkinkan untuk memasukkan kode

program java secara langsung pada halaman web teknologi ini juga

menyediakan sekumpulan tag untuk berintegrasi dengan objek java yang

berada di server ( JavaBeans atau Enterprise Java Bean). JavaBean adalah

suatu obyek yang ditulis dalam bahasa java. Seperti juga objek pada

bahasa pemrograman lain JavaBeans memiliki kemampuan seperti

encapsulation dan inheritance serta memiliki metode dan properti.

Pengguna dapat dengan mudah membuat obyek JavaBeans dan

menginisialisasi properti-propertinya dengan menggunakan metode get

dan set dari objek tersebut serta menggunakan obyek tersebut untuk

menjalankan suatu fungsi yang spesifik. Selain itu JavaBeans juga dapat

dipakai berulang-ulang dengan mudah tanpa harus menguraikan kerumitan

kode program yang terdapat dalam obyek. Keuntungan dari penggunaan

ulang adalah produktivits. Jika sebuah komponen telah tersedia untuk

menjalankan satu atau lebih fungsi tertentu maka tidak perlu lagi ditulis,

didebug atau diolah lagi jika ingin digunakan. Obyek JavaBeans tidak

hanya digunakan pada satu teknologi java tetapi juga digunakan pada

teknologi java lain seperti servlet, apllet atau JSP. Hal ini merupakan suatu

keunggulan tambahan dari kemampuan penggunaan ulang dari JavaBeans.

4. Memisahkan isi statik dari isi dinamik halaman web

JSP memisahkan isi statik halaman web dari isi dinamiknya.

Keuntungannya adalah bagian statik halaman web yang berupa tag-tag

Page 74: 05550109 Anis Nur Irmama

HTML maupun XML dapat dimodifikasi dengan menggunakan aplikasi

web publishing tanpa harus melakukan perubahan bagian dinamiknya

yang berupa kode program dalam bahasa pemograman java. Demikian

pula sebaliknya modifikasi pada bagian dinamik tidak membutuhkan

perubahan pada bagian statiknya. Bagian dinamik disisipkan pada halaman

web dengan menggunakan tag. Ada beberapa tata penulisan tag yang

digunakan dan yang sering digunakan adalah scriptlet yang menggunakan

karakter <%dan%>.

5. Memperjelas pembagian pekerjaan

pemisahan tersebut akan memperjelas pembagian kerja dalam

pengembangan dan pemeliharaan isi statik dan isi dinamik halaman web.

Kenyataannya jarang ada seseorang yang memiliki kemampuan tinggi

dalam bidang pemrograman dan juga dalam bidang desain artistik.

Seorang perancang web jarang menguasai dengan baik pemrograman java.

Demikian pula pemrogram java jarang yang memiliki kemampuan dalam

pengolahan grafik dan layout. Keuntungan yang dapat diperoleh adalah

proses pengembangan dan pemeliharaan dari halaman web akan berjalan

dengan lebih efektif dan efisisen karena ditangani oleh orang-orangyang

ahli di bidangnya.31

2.9 Tomcat

Pada bulan juni 1999 Sun Microsystem memulai kerja sama dengan

Apache Software Foundation untuk mengembangkan versi open source dari

31

Foenadioen dan Prakoso Samuel. Web database dengan JSP. 2008. hal 73-76

Page 75: 05550109 Anis Nur Irmama

implementasi servlet dan JSP API dan Jakarta Project merupakan proyek yang

diadakan untuk mewujudkannya. Pada bulan Desember 1999 Jakarta Project

berhasil dirilis ke publik Tomcat 3.0. Tomcat 3.0 merupakan sebuah web

container yang mengimplementasikan spesifikasi servlet versi 2.2 dan

spesifikasi JSP versi 1.1. Tomcat merupakan perangkat lunak yang ditulis

dengan menggunakan bahasa java. Jadi untuk mengoperasikan dibutuhkan

java Development Kit (JDK). Untuk tomcat 4.0 diperlukan JDK versi 1.3 atau

yang di atasnya.32

2.10 MySQL

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang

mengetahuinya kecuali Dia sendiridan Dia mengetahui apa yang di daratan

dan di lautandan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia

mengetahuinya (pula)dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan

bumidan tidak sesuatu yang basah atau yang keringmelainkan tertulis dalam

kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"(Surat Al-An’am ayat 59)

Dalam Tafsir Jalalain menerangkan bahwa (Dan pada sisi Allah-

lah) yang maha luhur-- (kunci-kunci;semua yang ghaib)

simpanan-simpanan ilmu ghaib atau jalan-jalan yang mengantarkan kepada

pengetahuan tentangnya-- (tak ada yang mengetahuinya

kecuali dia sendiri) ilmu tentang kegaiban itu ada lima macam, dan mengenai

penjelasannya telah dikemukakan dalam surat luqman ayat 34, yaitu di dalam

32

Foenadioen dan Prakoso Samuel. Web database dengan JSP. 2008. hal 77

Page 76: 05550109 Anis Nur Irmama

firmanNya: ”Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi_Nya sajalah pengetahuan-

pengetahuan tentang hari kiamat, sampai akhir ayat. Demikianlah menurut

riwayat Bukhari-- (dan dia mengetahui apa) yang terjadi

(didaratan) permukaan bumi (dan dilautan) perkampungan-

perkampungan yang ada diatas sungai-sungai-- (dan tiada

sehelai daun pun yang gugur) min adalah zaidah/tambahan--

(melainkan dia mengetahuinya oula,dan

tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang

basah atau yang kering) dia‟tafkan kepada lafaz waraqatin--

(melainkan tertulis dalam kitab yang nyata).33

MySQL adalah sebuah perangkat lunak manajemen basis data SQL

(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,

multi-user dengan sekitar enam juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB

membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi

GNU General Public License (GPL) tetapi mereka juga menjual di bawah

lisensi komersial untuk kasus-kasus di mana penggunaannya tidak cocok

dengan penggunaan GPL.

Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache dimana perangkat lunak

dikembangkan oleh komunitas umum dan hak cipta untuk kode sumber

dimiliki oleh penulisnya masing-masing MySQL dimiliki dan disponsori oleh

sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB di mana memegang hak

33

Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Tafsir Jalalain. Penerbit Sinar

Baru Algensindo. 2008. hal 530

Page 77: 05550109 Anis Nur Irmama

cipta atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang

Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark Allan Larsson

dan Michael “Monty” Widenius.

a. Relational Database Management System

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS)

yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public

License). Di mana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL namun

tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL

sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database

sejak lama yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah

konsep pengoperasian database terutama untuk pemilihan atau seleksi dan

pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan

dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu database (DBMS) dapat

diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-

perintah SQL yang dibuat oleh user maupun program-program

aplikasinya. Sebagai database server MySQL dapat dikatakan lebih unggul

dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti

untuk query yang dilakukan oleh single user kecepatan query MySQL

sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat

dibandingkan Interbase.

b. Keistimewaan MySQL

MySQL memiliki beberapa keistimewaan antara lain:

Page 78: 05550109 Anis Nur Irmama

1. Portabilitas MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi

seperti Windows Linux FreeBSD Mac Os X Server Solaris Amiga dan

masih banyak lagi.

2. Open Source MySQL didistribusikan secara open source dibawah

lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.

3. Multiuser MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu

yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance tuning MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan

dalam menangani query sederhana dengan kata lain dapat memproses

lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Jenis Kolom MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks

6. Perintah dan Fungsi MySQL memiliki operator dan fungsi secara

penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah

(query).

7. Keamanan MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas

8. Skalabilitas dan Pembatasan MySQL mampu menangani basis data

dalam skala besar dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta

dan 60 ribu tabel serta lima milyar baris. Selain itu batas indeks yang

dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Konektivitas MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien

menggunakan protokol TCP/IP Unix soket (UNIX ) atau Named Pipes

(NT).

Page 79: 05550109 Anis Nur Irmama

10. Lokalisasi MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien

dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa. Meski pun demikian

bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11. Antar Muka MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap

berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan

fungsi API (Application Programming Interface).

12. Klien dan Peralatan MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan

(tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data dan pada

setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13. Struktur tabel MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel

dalam menangani ALTER TABLE dibandingkan basis data lainnya

semacam PostgreSQL ataupun Oracle.34

34

http://tugasakhiramik.blogspot.com/2009/10/pengertian-mysql.html

Page 80: 05550109 Anis Nur Irmama

BAB III

PERANCANGAN DAN DESAIN SISTEM

3.1 Tahap-Tahap Pembuatan Program

Penelitian yang dilakukan untuk merancang sistem diperoleh

dari pengamatan data-data yang ada. Tahap-tahap yang dilakukan

untuk penelitian guna perancangan (pendesainan sistem) tersebut

secara terstruktur adalah:

1) Fase Analisis

a. Observasi, yaitu pengamatan langsung para pembuat keputusan

berikut lingkungan fisiknya atau pengamatan langsung suatu

kegiatan yang sedang berjalan.

b. Wawancara, yaitu tanya jawab dengan seseorang untuk mendapatkan

keterangan atau pendapatnya tentang suatu hal atau masalah.

c. Studi pustaka, yaitu mempelajari dan memahami landasan teori yang

terkait dengan masalah yang dibahas.

2) Fase Desain Sistem

Membuat desain Sistem Informasi Kepegawaian Departemen Agama

Kota Blitar dengan ERD, Diagram Konteks, DFD.

3) Fase Pembuatan Program

Membangun Sistem Informasi Kepegawaian Departemen Agama Kota

Blitar berbasis web dengan menggunakan JSP.

Page 81: 05550109 Anis Nur Irmama

4) Fase Uji Coba

Setelah pembuatan program maka proses selanjutnya adalah menguji

cobakan sistem yang berjalan.

5) Fase Revisi Program

Dilakukan setelah uji coba, berfungsi untuk memperbaiki kesalahan-

kesalahan di dalam kode program maupun menambah kekurangan dari

program yang dikerjakan.

6) Fase Implementasi

Sistem Informasi Kepegawaian ini diimplementasikan di Departemen

Agama Kota Blitar.

7) Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk jangka waktu sekarang dan yang akan

datang agar memudahkan maintenance jika terjadi kesalahan program

lagi akibat ketidakstabilan perangkat atau karena gangguan teknis

lainnya.

3.1.1 Diagram Blok Area Permasalahan

Pembuatan diagram blok dimaksudkan untuk membatasi

lingkup permasalahan yang di bahas dengan mengetahui posisi pokok

bahasan pada domain yang lebih luas. Pada diagram blok ini, dapat

dilihat bahwa kepegawaian di pandang sebagai salah satu unit dari

sepuluh unit lembaga, yaitu Urais, Pekapontren dan Penamas,

Kepegawaian, Umum, Mapenda, Pengawas, Haji dan Umroh, Gara

Zawa dan KUA.

Page 82: 05550109 Anis Nur Irmama

DEPAG BLITAR

GARA ZAWA KUA

HAJI & UMRAHMAPENDA

URAISKASUBAG TUPEKAPONTREN &

PENAMASKEPALA

KEPEGAWAIAN

Pokok Permasalahan

UMUM

Gambar 3.1 Diagram Blok Area Permasalahan

A. Kepala Departemen Agama Kota Blitar

Tugas pokok Kepala Departemen Agama berdasarkan pasal 82 KMA

373 tahun 2002 yaitu “Merencanakan dan melaksanakan tugas pokok dan

fungsi Kadepag Kabupaten atau Kota serta mengawasi, mengevaluasi dan

melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijaksanaan Kakanwil

Depag Propinsi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.

Rincian tugas pokok dan fungsinya yaitu:

1. Tugas Pokok:

a. Memimpin pelaksanaan tugas Kandepag.

b. Menetapkan sasaran setiap tahun kegiatan.

Page 83: 05550109 Anis Nur Irmama

c. Menetapkan dan menjadwalkan rencana kegiatan.

d. Membagi tugas dan menentukan pertanggungjawaban kegiatan

Kandepag.

e. Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan Kandepag dan

para pejabat di lingkungan Kandepag.

f. Memantau pelaksanaan tugas para bawahan di lingkungan Kandepag.

g. Menetapkan rumusan kebijaksanaan kepala Kandepag.

h. Mengadakan rapat dinas dengan bawahan.

i. Meningkatkan koordinasi dengan satuan kerja lain yang terkait.

j. Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul di lingkungan

Kandepag.

k. Mengadakan konsultasi dengan atasan setiap saat diperlukan.

l. Merumuskan kebjaksanaan teknis pembarian bimbingan dan

pelayanan kepada masyarakat di bidang agama.

m. Mempersiapkan dan menyajikan informasi yang menyangkut

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kandepag.

n. Mengusulkan dan menindak lanjuti temuan hasil pengawasan atau

pemeriksaan.

o. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan.

p. Mengevaluasi prestasi kerja aparat di lingkungan Kandepag.

q. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Kanwil Departemen

Agama.

Page 84: 05550109 Anis Nur Irmama

B. Kassubag TU

Tugas pokok dan fungsi sesuai pasal 87 KMA 373 tahun 2002 adalah

“Melakukan pelayanan teknis dan administrasi perencanaan, Informasi

Keagamaan, Kepegawaian, Keuangan dan IKN, Humas dan Kerukunan

hidup umat beragama, Ketatausahaan dan Kerumahtanggaan”.

1. Tugas Pokok dan Fungsi:

a. Memimpin pelaksanaan tugas di lingkungan Subbag TU.

b. Menetapkan dan merumuskan visi, misi, kebijakan, sasaran, program

dan rencana kerja Subbag TU.

c. Membagi tugas, menggerakkan, mengarahkan, membimbing dan

mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Subbag TU.

d. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas

bawahan.

e. Melakukan bimbingan dan pelayanan teknis di lingkungan Subbag

TU (perencanaan, informasi keagamaan humas dan KUB,

kepegawaian, keortalaan, keuangan dan IKN, ketatausahaan,

kerumahtanggaan).

f. Mempelajari dan menilai laporan kerja tugas bawahan.

g. Melakukan kerjasama dengan unit kerja terkait.

h. Melakukan pemecahan dan penyelesaian masalah yang timbul di

lingkungan Subbag TU.

i. Melakukan usaha pengembangan dan peningkatan sistem atau teknis

pelaksanaan tugas.

Page 85: 05550109 Anis Nur Irmama

j. Memberikan usul atau saran kepada atasan.

C. Urusan Kepegawaian

1. Tugas Pokok dan Fungsi:

a. Membantu Ka. Subbag TU dalam administrasi mutasi kepegawaian.

b. Mendata pegawai yang berhak memperoleh KGB.

c. Meneliti dan memproses pengusulan Kartu Peserta Taspen (KPT).

d. Meneliti dan memproses Surat tugas.

e. Meneliti kelengkapan dan mengusulkan perizinan Parpol atau izin

belajar dan izin kepala.

f. Persiapan pelantikan.

g. Penyumpahan PNS.

h. Melakukan inventarisasi pemegang jabatan struktural.

i. Menerima, meneliti dan memproses berkas usul pindah atau mutasi.

j. Menerima, meneliti dan memproses berkas usul menjadi PNS.

k. Membuat SPP, SPMT, PMJ bagi pejabat yang telah dilantik.

l. Administrasi usulan angka kredit dan usulan KP bagi guru dan

pegawai.

m. Mendata pengusulan PNS yang memenuhi syarat untuk diklat.

n. Menerima, meneliti dan memproses berkas usul GTT atau PTT.

o. Menerima, meneliti dan memproses berkas usul ujian kesehatan PNS.

p. Menyajikan data kepegawaian ke dalam data statistik pegawai.

q. Menerima, meneliti berkas usul Karpeg.

r. Meneliti SK. PAK Gol.II.

Page 86: 05550109 Anis Nur Irmama

s. Menerima, meneliti SK. KP bagi guru dan pegawai.

t. Meneliti dan memproses SK pemberian cuti berdasarkan pengajuan

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

u. Mengagenda Surat keluar dan mengagendakan, serta mengirimnya.

v. Merencanakan kebutuhan ATK untuk keperluan kepegawaian.

w. Menyiapkan blanko DP3 dan memproses.

x. Membuat, mengedarkan dan merekap daftar hadir karyawan dan

karyawati.

y. Meneliti dan memproses bahan pengajuan Bapertarum.

D. Urusan Umum

Tugas pokok dan fungsi sesuai pasal 87 KMA 373 tahun 2002

adalah “Melaksanakan Pengadministrasian barang meliputi Pengadaan,

Penerimaan dan Penyimpanan serta Pendistribusian barang, Menyiapkan

bahan laporan barang persediaan dan melaporkan kepada atasan”.

1. Tugas Pokok dan Fungsi:

a. Mengonsep catatan belanja Tri Wulan.

b. Mencatat barang masuk ATK.

c. Mencatat barang keluar ATK.

d. Belanja barang ATK.

e. Melayani pesanan ATK perseksi.

f. Melayani pesanan percetakan blanko-blanko.

g. Mengecek barang ATK dari toko.

h. Menyiapkan perangkat komputer atau mesin ketik.

Page 87: 05550109 Anis Nur Irmama

i. Menerima konsep dari atasan.

j. Mempelajari dan membaca, menanyakan atau menyerahkan kepada

pengonsep apabila ada yang kurang jelas.

k. Menerima Surat penting dan biasa.

l. Mencatat Surat penting ke dalam kartu kendali dan surat biasa pada

lembar pengantar serta menyimpan KK dan lembar pengantar.

m. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan.

E. Urusan Agama Islam (Urais)

Tugas pokok dan fungsi berdasarkan pasal 88 KMA 373 tahun 2002

yaitu “Seksi Urusan Agama Islam mempunyai tugas melakukan pelayanan

dan bimbingan di bidang Kepenghuluan, Keluarga Sakinah, Pangan halal,

Ibadah sosial serta pengembangan kemitraan umat Islam”.

1. Tugas Pokok dan Fungsi:

a. Memimpin pelaksanaan tugas di lingkungan seksi Urais.

b. Menetapkan dan merumuskan visi, misi, kebijakan, tujuan, sasaran

program dan rencana kerja seksi Urais.

c. Melakukan bimbingan dan pelayanan teknis di lingkungan seksi Urais

meliputi kepenghuluan, keluarga sakinah, pangan halal, ibadah sosial,

dan pengembangan kemitraan Umat Islam.

d. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas

bawahan.

e. Mempelajari dan menilai, mengoreksi hasil kerja pelaksanaan tugas

bawahan.

Page 88: 05550109 Anis Nur Irmama

f. Melakukan kerjasama dengan unit kerja terkait.

g. Melakukan pemecahan dan penyelesaian masalah yang timbul di

lingkungan seksi Urais.

h. Melakukan usaha pengembangan dan peningkatan sistem teknis

pelaksanaan tugas.

i. Memberikan usul dan saran kepada atasan

j. Menjadi Tim BAPERJAKAT.

k. Menjadi Tim penyuluh Haji dan Umroh.

l. Menjadi panitia pelaksana pengadaan pembantu penghulu.

m. Menjadi pengurus BAZ.

n. Menjadi Tim superviser dan evaluasi KUA Kecamatan.

o. Menjadi Tim angka kredit penghulu.

p. Menjadi petugas pengukuh sumpah.

F. Kantor Urusan Agama (KUA)

1. Tugas Pokok dan Fungsi:

a. Memimpin pelaksanaan tugas di lingkungan KUA

b. Menetapkan dan merumuskan visi, misi, kebijakan, sasaran, program

dan rencana kerja KUA.

c. Membagi tugas, menggerakkan, mengarahkan, membimbing dan

mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan KUA.

d. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas

bawahan.

Page 89: 05550109 Anis Nur Irmama

e. Melakukan bimbingan dan pelayanan teknis di bidang Urusan Agama

Islam yang meliputi Kepenghuluan dan BP45, Bimbingan Ibadah

Haji, Pangan halal, Hisab Ru‟yat, PHBI, MTQ dan Lintas Instansi,

Majelis Ta‟lim dan Lembaga Keagamaan.

f. Mempelajari dan menilai atau mengoreksi laporan atau hasil kerja

pelaksanaan tugas bawahan.

g. Melakukan kerjasama dengan unit kerja terkait.

h. Melakukan pemecahan dan penyelesaian masalah yang timbul di

lingkungan Subbag TU.

i. Melakukan usaha pengembangan dan peningkatan sistem/teknis

pelaksanaan tugas.

j. Memberikan usul atau saran kepada atasan.

G. PENAMAS DAN PEKAPONTREN

Berdasarkan pasal 89 KMA/2002 Pasal 94 dan 95 Melakukan

pelayanan di bidang pendidikan keagamaan, pendidikan diniyah,

pendidikan salafiyah, kerjasama kelembagaan dan pengembangan pondok

pesantren, pengembangan santri dan pelayanan pondok pesantran pada

masyarakat. Serta melakukan pelayanan di bidang Pendidikan Al-Qur‟an

dan Musabaqah Tilawatil Qur‟an, Penyuluhan dan Lembaga Dakwah,

Siaran dan Tamaddun, publikasi dakwah dan hari besar Islam serta

pemberdayaan masjid.

Page 90: 05550109 Anis Nur Irmama

1. Tugas pokok dan fungsi jabatan

a. Menyiapkan bahan dan peralatan kerja di lingkungan seksi penamas

(pendidikan Al-Qur‟an dan MTQ, penyuluhan lembaga dakwah dan

hari besar Islam).

b. Menghimpun bahan dan pelayanan teknis di bidang seksi pekapontren

(kurikulum ketenagaan dan kesiswaan, sarana, kelembagaan dan

ketatalaksanaan).

c. Melakukan bimbingan dan pelayanan teknis di lingkungan seksi

penamas dan pekapontren (pendidikan Al-Qur‟an) dan MTQ,

penyuluhan dan lembaga dakwah, siaran dan tamaddun, publikasi

dakwah dan hari besar Islam, serta pemberdayaan masjid, kurikulum,

ketenagaan dan kesiswaan, sarana, kelembagaan dan ketatalaksanaan

superviser dan evaluasi.

d. Melakukan kerjasama dengan unit terkait.

e. Melakukan usaha pengembangan dan peningkatan sistem atau teknik

pelaksanaan tugas.

H. MAPENDA

a. Melakukan pelayanan dan bimbingan di bidang kurikulum,

ketenagaan dan kesiswaan, sarana kelembagaan dan ketatalaksanaan,

pengadministrasi, superviser dan evaluasi pada Raudlatul Athfal,

Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah, Pendidikan Agama Islam pada

prasekolah, sekolah umum tingkat dasar, menengah pertama atau atas,

serta sekolah luar biasa.

Page 91: 05550109 Anis Nur Irmama

b. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa bahan sarana dan

peralatan kerja Mapenda Kandepag Kota Blitar.

c. Menyiapkan dan merencanakan pelaksanaan kurikulum Raudlatul

Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan kurikulum

PAI pada Sekolah Umum.

d. Membaca dan menelaah konsep ketikan, menyiapkan peralatan dan

bahan, mengetik konsep, memeriksa atau mengoreksi, memperbaiki,

menyampaikan.

e. Menyiapkan, menelaah bahan pembinaan dan bimbingan pendidikan

pada RA, madrasah dan PAI sekolah umum.

I. HAJI DAN UMROH

Berdasarkan pasal 89 KMA No.373/2002

1. Tugas pokok

a. Memimpin pelaksanaan tugas penyelenggaraan Haji dan Umroh.

b. Menetapkan sasaran kerja penyelenggaraan Haji dan Umroh.

c. Membagi tugas, menggerakkan, mengarahkan, membimbing dan

mengkoordinasikan pelaksanaan tugas penyelenggaraan Haji kepada

bawahan.

d. Melakukan bimbingan dan pelayanan teknik di lingkungan

penyelenggaraan Haji dan Umroh (pengadministrasian

Penyelenggaraan Haji dan Umroh, penyiap informasi, penyiap bahan

penyuluhan Haji dan Umroh, penyiap bahan pembinaan Haji dan

Umroh dan setelah haji).

Page 92: 05550109 Anis Nur Irmama

e. Menyiapkan bahan rumusan kebijaksanaan pimpinan di bidang

penyelenggaraan Haji dan Umroh.

f. Menyiapkan bahan dan konsep penuluhan, bimbingan dan pembinaan

di bidang penyelenggaraan Haji dan Umroh.

g. Menerima dan meneruskan surat-surat penyelenggaraan Haji dan

Umroh.

h. Menerima dan mencatat pendaftaraan calon jamaah haji.

i. Menyimpan dan mengamankan dokumen jamaah haji.

j. Memproses dokumen jamaah haji.

k. Mendokumentasikan kegiataan penyelenggaraan Haji dan Umroh.

l. Mengetik surat-surat dan blanko penyelenggaraan Haji dan Umroh.

m. Mencatat permintaan rekomendasi dan bantuan penyelenggaraan Haji

dan Umroh.

n. Melayani permintaan data yang berhubungan dengan

penyelenggaraan Haji dan Umroh.

J. GARA ZAWA

Berdasarkan pasal 89 KMA 373/2002 melakukan pelayanan teknis,

Administrasi dan Pembinaan, Penyuluhan di bidang Zakat dan Wakaf,

Informasi Zakat dan Wakaf.

1. Tugas pokok

a. Melakukan bimbingan dan pelayanan teknik di lingkungan zakat dan

wakaf.

Page 93: 05550109 Anis Nur Irmama

b. Melakukan usaha pengembangan dan peningkatan sistem atau teknis

pelaksanaan tugas.

c. Menjadi pengurus BAZ (badan amil zakat) Kota Blitar.

d. Menjadi pengurus UPZ (usaha penyalur zakat) Kota Blitar.

e. Menjadi anggota Tim Sosialisasi di bidang perwakafan.

3.2 Statement of Purpose (STP)

Secara garis besar Sistem Infomasi Kepegawaian (SIMPEG)

Pada Departemen Agama Kota Blitar ini dibagi menjadi tujuh bagian

yaitu bagian yang diperuntukkan untuk Administrator, Kabid

Kepegawaian, Subbid Fungsional, Subbid NonFungsional, Pegawai

Fungsional, Pegawai NonFungsional dan CPNS. Dalam SIMPEG

Administrator, admin dapat menambah user dan melihat profil

pribadi. Dalam SIMPEG Kabid Kepegawaian, Kabid Kepegawaian

dapat melihat profil pribadi, melakukan verifikasi data perekrutan

CPNS, menerima data dari Subbid NonFungsional dan Subbid

Fungsional kemudian verifikasi data tersebut, melakukan verifikasi

penggajian pegawai, melakukan verifikasi dalam proses mutasi

pegawai, melakukan verifikasi dalam proses pensiun pegawai.

Dalam SIMPEG Subbid Fungsional, Subbid Fungsional dapat

melihat profil pribadi, melakukan verifikasi data yang masuk dalam

bagian fungsional kemudian mengirimkan kebagian Kabid

Kepegawaian. Dalam SIMPEG Subbid NonFungsional, Subbid

NonFungsional dapat melihat profil pribadi, melakukan verifikasi

Page 94: 05550109 Anis Nur Irmama

data yang masuk dalam bagian nonfungsional atau struktural

kemudian mengirimkan kebagian Kabid Kepegawaian. Dalam

SIMPEG Pegawai Fungsional, pegawai dapat melihat profil pribadi,

dapat memprogram Pengangkatan jabatan fungsional, dapat melihat

daftar penggajian, dapat memprogram dalam pengajuan waktu

pensiun, dapat melihat jadwal mutasi. Dalam SIMPEG Pegawai

NonFungsional, pegawai dapat melihat profil pribadi, dapat

memprogram Pengangkatan jabatan NonFungsional, dapat melihat

daftar penggajian, dapat memprogram dalam pengajuan waktu

pensiun, dapat melihat jadwal mutasi. Dalam SIMPEG CPNS, CPNS

dapat melihat syarat-syarat perekrutan pegawai, dapat memprogram

dalam perekrutan pegawai, dapat melihat jadwal ujian.

3.3 Daftar Kejadian (Event List)

Daftar kejadian dalam Sistem Infomasi Kepegawaian (SIMPEG) Pada

Departemen Agama ini adalah sebagai berikut:

a. Administrator

1. Administrator login ke dalam SIMPEG.

2. Administrator dapat melihat, menambah, mengubah dan menghapus

user.

3. Administrator dapat melihat profil pribadi dan mengubah password.

b. Kabid Kepegawaian

1. Kabid Kepegawaian login ke dalam SIMPEG.

2. Kabid Kepegawaian dapat melihat profil pribadi.

Page 95: 05550109 Anis Nur Irmama

3. Kabid Kepegawaian dapat melihat riwayat pegawai bawahan.

4. Kabid Kepegawaian dapat melakukan verifikasi data perekrutan

pegawai.

5. Kabid Kepegawaian dapat melakukan verifikasi data pengangkatan

Pegawai Fungsional dan Pegawai NonFungsional.

6. Kabid Kepegawaian dapat mempersetujui data pengangkatan Pegawai

Fungsional dan Pegawai NonFungsional.

7. Kabid Kepegawaian dapat melakukan verifikasi data penggajian

pegawai.

8. Kabid Kepegawaian dapat melakukan verifikasi data mutasi pegawai.

9. Kabid Kepegawaian dapat melakukan verifikasi data pensiun pegawai.

c. Subbid Fungsional

1. Subbid Fungsional login ke dalam SIMPEG.

2. Subbid Fungsional dapat melihat profil pribadi, mengubah password.

3. Subbid Fungsional dapat melakukan verifikasi data yang masuk dalam

bagian fungsional kemudian mengirimkan kebagian Kabid

Kepegawaian.

d. Subbid NonFungsional

1. Subbid NonFungsional login ke dalam SIMPEG.

2. Subbid NonFungsional dapat melihat profil pribadi.

3. Subbid NonFungsional dapat melakukan verifikasi data yang masuk

dalam bagian NonFungsional atau struktural kemudian mengirimkan

kebagian Kabid Kepegawaian.

Page 96: 05550109 Anis Nur Irmama

e. Pegawai Fungsional

1. Pegawai Fungsional login ke dalam SIMPEG.

2. Pegawai Fungsional dapat melihat profil pribadi.

3. Pegawai Fungsional dapat memprogram pengangkatan jabatan

Fungsional.

4. Pegawai Fungsional dapat melihat daftar penggajian.

5. Pegawai Fungsional dapat mengajukan usulan mutasi.

6. Pegawai Fungsional dapat memprogram dalam pengajuan waktu

pensiun.

f. Pegawai NonFungsional

1. Pegawai NonFungsional login ke dalam SIMPEG.

2. Pegawai NonFungsional dapat melihat profil pribadi.

3. Pegawai NonFungsional dapat memprogram pengangkatan jabatan

NonFungsional.

4. Pegawai NonFungsional dapat melihat daftar penggajian.

5. Pegawai NonFungsional dapat mengajukan usulan mutasi.

6. Pegawai NonFungsional dapat memprogram dalam pengajuan waktu

pensiun.

g. CPNS

1. CPNS login ke dalam SIMPEG.

2. CPNS dapat memasukkan dan menghapus proses perekrutan pegawai.

3. CPNS dapat melihat jadwal ujian.

Page 97: 05550109 Anis Nur Irmama

3.4 Diagram Konteks

Diagram Konteks mencakup satu simbol proses yang mewakili seluruh

Sistem Infomasi Kepegawaian (SIMPEG) Pada Departemen Agama Kota

Blitar dengan tujuh entitas yang mempengaruhinya, yaitu: Administrator,

Kabid Kepegawaian, Subbid Fungsional, Subbid NonFungsional, Pegawai

Fungsional, Pegawai NonFungsional dan CPNS. Diagram Konteks ini dapat

dilihat pada lampiran 1. Penjelasan Diagram Konteks Sistem Infomasi

Kepegawaian (SIMPEG) Pada Departemen Agama Kota Blitar adalah

sebagai berikut:

a. Kabid Kepegawaian

Kabid Kepegawaian login ke sistem dengan memasukkan username,

password dan level lalu sistem menampilkan halaman Kabid

Kepegawaian. Kabid Kepegawaian mengambil data yang terdiri dari

Perekrutan, Pengangkatan, Penggajian, Mutasi dan Pensiun lalu sistem

menampilkan data dari perekrutan, pengangkatan, penggajian, mutasi dan

pensiun. Kabid Kepegawaian Melakukan Persetujuan.

b. Administrator

Administrator login ke sistem dengan memasukkan username, password

dan level lalu sistem menampilkan halaman Administrator. Administrator

memasukkan users lalu sistem menampilkan users.

c. Subbid Fungsional

Subbid Fungsional login ke sistem dengan memasukkan username,

password dan level lalu sistem menampilkan halaman Subbid Fungsional.

Page 98: 05550109 Anis Nur Irmama

Subbid Fungsional mengambil data Fungsional kemudian sistem

menampilkan data Fungsional

d. Subbid NonFungsional

Subbid NonFungsional login ke sistem dengan memasukkan username,

password dan level lalu sistem menampilkan halaman NonFungsional.

Subbid NonFungsional mengambil data NonFungsional lalu sistem

menampilkan data NonFungsional.

e. Pegawai Fungsional

Pegawai Fungsional login ke sistem dengan memasukkan username,

password dan level sistem menampilkan halaman Pegawai Fungsional.

Pegawai Fungsional memasukkan data pengangkatan lalu sistem

menampilkan data pengangkatan. Pegawai Fungsional memasukkan data

penggajian lalu sistem menampilkan data penggajian. Pegawai

Fungsional memasukkan data mutasi lalu sistem menampilkan data

mutasi. Pegawai Fungsional memasukkan data pensiun lalu sistem

menampilkan data pensiun.

g. Pegawai NonFungsional

Pegawai NonFungsional login ke sistem dengan memasukkan username,

password dan level sistem menampilkan halaman Pegawai

NonFungsional. Pegawai NonFungsional memasukkan data

pengangkatan lalu sistem menampilkan data pengangkatan. Pegawai

NonFungsional memasukkan data penggajian lalu sistem menampilkan

data penggajian. Pegawai NonFungsional memasukkan data mutasi lalu

Page 99: 05550109 Anis Nur Irmama

sistem menampilkan data mutasi. Pegawai NonFungsional memasukkan

data pensiun lalu sistem menampilkan data pensiun.

h. CPNS

CPNS login ke dalam sistem kemudian sistem menampilkan halaman

CPNS. CPNS memasukkan perekrutan lalu sistem menampilkan

perekrutan. Sistem menampilkan jadwal ujian.

3.5 Data Flow Diagram (DFD)

3.5.1 DFD Level 1

DFD level 1 pada gambar berikut memuat proses-proses inti yang ada

dalam sistem yaitu: proses manajemen users, proses CPNS, proses Kabid

Kepegawaian, proses Subbid Fungsional, proses Subbid NonFungsional,

proses Pegawai Fungsional dan proses Pegawai NonFungsional. DFD Level

1 dapat dilihat pada lampiran 2.

Penjelasan DFD Level 1 Sistem Infomasi Kepegawaian (SIMPEG) Pada

Departemen Agama Kota Blitar adalah sebagai berikut:

a. Proses 1 adalah proses Administrator

Administrator login dengan memasukkan username, password dan level

lalu sistem mengecek di data user. Jika login benar maka sistem

menampilkan halaman Administrator. Administrator memasukkan users

pada sistem dan sistem menyimpannya pada data users. lalu sistem

menampilkan user.

Page 100: 05550109 Anis Nur Irmama

b. Proses 2 adalah proses CPNS

CPNS login dengan memasukkan level tetapi tanpa memasukkan

password dan username. Kemudian sistem menampilkan halaman CPNS.

Sistem menampilkan formulir CPNS. CPNS memasukkan daftar

perekrutan kemudian sistem menyimpannya ke dalam data perekrutan.

Kemudian Sistem mengirimkan data perekrutan ke Subbid Fungsional,

Subbid Fungsional mengecek apabila Administrasi sudah benar maka

Subbid Fungsional mengirimkan kartu peserta.

c. Proses 3 adalah proses Pegawai Fungsional

Pegawai Fungsional login dengan memasukkan username, password dan

level lalu sistem mengecek di data users. Jika login benar, maka system

menampilkan halaman Pegawai Fungsional. Pegawai Fungsional

memasukkan pengangkatan maka sistem akan menampilkan halaman

pengangktan. Pegawai Fungsional melakukan pengisian daftar

pengangkatan kemudian sistem menyimpannya ke dalam data

pengangkatan. Sistem mengirimkan ke Subbid Fungsional. Sistem

mengirimkan ke Kabid Kepegawaian untuk mendapatkan persetujuan.

Pegawai Fungsional memasukkan penggajian maka sistem menampilkan

halaman penggajian. Pegawai Fungsional mengambil data pegawai

kemudian sistem menampilkan data pegawai. Dari data pegawai dapat

dihitung daftar pengajian sesuai dengan pangkat dan golongan. Sistem

menyimpannya ke data penggajian. Sistem mengirimkan ke Kabid

Kepegawaian untuk persetujuan. Pegawai Fungsional memasukkan

Page 101: 05550109 Anis Nur Irmama

mutasi maka sistem akan menampilkan halaman mutasi. Pegawai

Fungsional mengambil data pegawai kemudian dapat dilihat daftar mutasi

dan sistem menyimpannya ke dalam data mutasi. sistem mengirimkan

data mutasi ke Kabid Kepegawaian untuk mendapat persetujuan. Pegawai

Fungsional memasukkan pensiun maka sistem akan menampilkan

halaman pensiun. Pegawai Fungsional mengambil data pegawai

kemudian dapat dilihat daftar pensiun dan sistem menyimpan ke dalam

data pensiun kemudian. sistem mengirimkan data pensiun ke Kabid

Kepegawaian untuk mendapatkan persetujuan.

d. Proses 4 adalah proses Pegawai NonFungsional

Pegawai NonFungsional login dengan memasukkan username, password

dan level lalu sistem akan mengecek di data users. Jika login benar, maka

sistem menampilkan halaman Pegawai NonFungsional. Pegawai

NonFungsional memasukkan pengangkatan maka sistem akan

menampilkan halaman pengangkatan. Pegawai NonFungsional

melakukan pengisian daftar pengangkatan kemudian sistem

menyimpannya ke dalam data pengangkatan. Sistem mengirimkan ke

Subbid NonFungsional. Sistem mengirimkan ke Kabid Kepegawaian

untuk mendapatkan persetujuan. Pegawai NonFungsional memasukkan

penggajian maka sistem menampilkan halaman penggajian. Pegawai

NonFungsional mengambil data pegawai kemudian sistem menampilkan

data pegawai. Dari data pegawai dapat dihitung daftar pengajian sesuai

dengan pangkat dan golongan. Sistem menyimpannya ke data penggajian.

Page 102: 05550109 Anis Nur Irmama

Sistem mengirimkan ke Kabid Kepegawaian untuk persetujuan.Pegawai

NonFungsional memasukkan mutasi maka sistem akan menampilkan

halaman mutasi. Pegawai NonFungsional mengambil data pegawai

kemudian dapat dilihat daftar mutasi dan sistem menyimpannya ke dalam

data mutasi. Sistem mengirimkan data mutasi ke Kabid Kepegawaian

untuk mendapat persetujuan. Pegawai NonFungsional memasukkan

pensiun maka sistem akan menampilkan halaman pensiun. Pegawai

NonFungsional mengambil data pegawai kemudian dapat dilihat daftar

pensiun dan sistem menyimpan ke data pensiun kemudian. sistem

mengirimkan data pensiun ke Kabid Kepegawaian untuk mendapatkan

persetujuan.

e. Proses 5 adalah proses Subbid Fungsional

Subbid Fungsional login dengan memasukkan username, password dan

level lalu sistem mengecek di dalam data users. Jika login benar, maka

sistem akan menampilkan halaman Subbid Fungsional. Subbid

Fungsional mengambil data pengangkatan. Dan memilih data

pengangkatan untuk Pegawai Fungsional kemudian sistem mengirimkan

data pengangkatan. Subbid Fungsional melakukan verifikasi dan sistem

menyimpannya ke data Fungsional. Sistem mengirimkan data Fungsional

ke Kabid Kepegawaian untuk mendapatkan persetujuan.

f. Proses 6 adalah proses Subbid NonFungsional

Subbid NonFungsional login dengan memasukkan username, password

dan level lalu sistem akan mengecek di dalam data users. Jika login

Page 103: 05550109 Anis Nur Irmama

benar, maka sistem akan menampilkan halaman Subbid NonFungsional.

Subbid NonFungsional mengambil data pengangkatan. Dan memilih data

pengangkatan untuk Pegawai NonFungsional kemudian sistem

mengirimkan data pengangkatan. Subbid NonFungsional melakukan

verifikasi dan sistem menyimpannya ke dalam data NonFungsional.

Sistem mengirimkan data NonFungsional ke Kabid Kepegawaian untuk

mendapatkan persetujuan.

g. Proses 7 adalah proses Kabid Kepegawaian

Kabid Kepegawain login dengan memasukkan username, password dan

level lalu sistem akan mengecek di dalam data users. Jika login benar,

maka sistem akan menampilkan halaman Kabid Kepegawaian. Sistem

mengirimkan data perekrutan, data pengangkatan, data penggajian, data

mutasi dan data pensiun. Kemudian Kabid Kepegawaian melakukan

persetujuan.

3.5.2 DFD Level 2

DFD level 2 merupakan penjabaran dari DFD level 1. Dalam DFD

level 2 dijabarkan beberapa proses yang menjelaskan proses sebelumnya.

DFD level 2 meliputi:

a. DFD level 2 pada proses CPNS

Dalam DFD level 2 pada proses CPNS ini terdapat beberapa proses antara

lain adalah proses login CPNS dan proses perekrutan.

Page 104: 05550109 Anis Nur Irmama

tampil cpns

input cpns

tampil kartu peserta

ambil user2

input user2

ambil kartu

perekrutan

perekrutan1

input perekrutan

CPNS2

data_pendaf tara

n

1

proses login CPNS

2

proses perekrutan2

28 data_kartupeserta

51 data_user3

Gambar 3.2 DFD level 2 pada proses CPNS

Penjelasan DFD level 2 pada proses CPNS adalah sebagai berikut:

1) Proses 2.1 adalah proses Login CPNS

CPNS login dengan memasukkan level tanpa memasukkan password

dan username lalu sistem mengecek di dalam tabel users. Jika login

benar maka sistem menampilkan halaman CPNS.

2) Proses 2.2 adalah proses Perekrutan

CPNS memasukkan perekrutan maka sistem akan menampilkan

halaman perekrutan. CPNS memasukkan daftar perekrutan dan sistem

menyimpannya ke dalam data perekrutan. Kemudian sistem

menampilkan kartu peserta.

b. DFD level 2 pada proses Pegawai Fungsional

Dalam DFD level 2 pada proses Pegawai Fungsional ini terdapat

beberapa proses antara lain adalah proses login Pegawai, proses

pengangkatan, proses penggajian, proses mutasi dan proses pensiun.

Page 105: 05550109 Anis Nur Irmama

ambil data riwayat hidup

ambil data

ambil data pegawai

ambil data pensiun

ambil tabel mutasi

ambil tabel penghasilan

ambil tabel kenaikan pangkat

ambil user pegawai

v erif ikasi user pegawai

input data pensiun

input tabel mutasi

input tabel penghasilan

input tabel kenaikan pangkat

tampil pensiun fungsional

input pensiun f ungsional

tampil mutasi f ungsional

input mutasi f ungsional

tampil penggajian f ungsional

input penggajian f ungsional

tampil pengangkatan f ungsional

input pengangkatan f ungsional

tampil pegawai f ungsional

input pegawai f ungsional

Pegawai f ungsional

3tabel_kenaikan

pangkat

4tabel_penghasila

n

5tabel_input

mutasi

6data_inputpensiu

n

1 data_user1

proses login pegawai

3

proses pengangkatan

4

proses penggajian

5

proses mutasi

6

proses pensiun

27data_riway at

hidup

Gambar 3.3 DFD level 2 pada proses Pegawai Fungsional

Penjelasan DFD level 2 pada proses Pegawai Fungsional adalah sebagai

berikut:

1) Proses 3.1 adalah proses Login Pegawai.

Pegawai Fungsional login dengan memasukkan username, password

dan level lalu sistem mengecek di dalam tabel users. Jika login benar

maka sistem menampilkan halaman Pegawai Fungsional.

2) Proses 3.2 adalah proses Pengangkatan

Pegawai Fungsional memasukkan pengangkatan kemudian sistem

menampilkan halaman pengangkatan. Sistem menyimpannya ke dalam

data pengangkatan.

Page 106: 05550109 Anis Nur Irmama

3) Proses 3.3 adalah proses Penggajian

Pegawai Fungsional memasukkan penggajian kemudian sistem

menampilkan halaman penggajian. Sistem menyimpannya ke dalam

data penggajian.

4) Proses 3.4 adalah proses Mutasi

Pegawai Fungsional memasukkan mutasi kemudian sistem

menampilkan halaman mutasi. Sistem menyimpannya ke dalam data

mutasi.

5) Proses 3.5 adalah proses Pensiun

Pegawai Fungsional memasukkan pensiun kemudian sistem

menampilkan halaman pensiun. Sistem menyimpannya ke data pensiun.

c. DFD level 2 pada proses Pegawai NonFungsional

Dalam DFD level 2 pada proses Pegawai NonFungsional ini terdapat

beberapa proses antara lain adalah proses login Pegawai NonFungsional,

proses pengangkatan pegawai, proses penggajian pegawai, proses mutasi

pegawai dan proses pensiun pegawai.

Page 107: 05550109 Anis Nur Irmama

tampil pegawai nonfungsional

tampil pensiun nonfungsional

tampil pengangkatan nonf ungsional

tampil mutasi nonf ungsional

input penggajian nonf ungsional

input pegawai nonf ungsional

input pengangkatan nonf ungsional

input mutasi nonf ungsional

input pensiun nonf ungsional

tampil penggajian nonf ungsional

input tabel pensiun

ambil user1

input user1

input tabel kenaikan pangkat1

ambil tabel kenaikan pangkat1

input tabel gaji1

ambil tabel gaji1

input tabel mutasi1

ambil tabel mutasi1

ambil tabel pensiun1

46 tabel kenaikan pangkat1

47 tabel gaji1

48 tabel input mutasi1

49 tabel input pensiun 1

2

proses pengangkatan1

3

proses penggajian1

4

proses mutasi1

5

proses pensiun1

6

proses login pegawai1

50 tabel user

pegawai non

f ungsional

Gambar 3.4 DFD level 2 pada proses Pegawai NonFungsional

Penjelasan DFD level 2 pada proses Pegawai NonFungsional adalah sebagai

berikut:

1) Proses 4.1 adalah proses Login Pegawai NonFungsional.

Pegawai NonFungsional login dengan memasukkan username,

password dan level lalu sistem akan mengecek di dalam tabel users.

Jika login benar, maka sistem akan menampilkan halaman Pegawai

NonFungsional.

2) Proses 4.2 adalah proses Pengangkatan

Pegawai NonFungsional memasukkan pengangkatan kemudian sistem

menampilkan halaman pengangkatan. Dalam pengangkatan ini sistem

akan menampilkan hasil perhitungan AHP.

Page 108: 05550109 Anis Nur Irmama

3) Proses 4.3 adalah proses Penggajian

Pegawai NonFungsional memasukkan penggajian kemudian sistem

menampilkan halaman penggajian. Sistem menyimpannya ke dalam

data penggajian.

4) Proses 4.4 adalah proses Mutasi

Pegawai NonFungsional memasukkan mutasi kemudian sistem

menampilkan halaman mutasi. Sistem menyimpannya ke dalam data

mutasi.

5) Proses 4.5 adalah proses Pensiun

Pegawai NonFungsional memasukkan pensiun kemudian sistem

menampilkan halaman pensiun. Sistem menyimpannya ke data pensiun.

d. DFD level 2 pada proses Subbid Fungsional

Dalam DFD level 2 pada proses Subbid Fungsional ini terdapat beberapa

proses antara lain adalah proses login Subbid Fungsional, proses

Fungsional, proses verifikasi.

Page 109: 05550109 Anis Nur Irmama

input kartu peserta

ambil mutasi4

v erif ikasi mutasi

v erif ikasi pensiun

ambil pensiun2

v erif ikasi hasil

ambil penghasilan1

ambil pangkat1

v erif ikasi pangkat

input riway at hidup

ambil data pendaf taran1

v erif ikasi data pendaf taran

ambil data f ungsional1

v erif ikasi data fungsionaldata_riway atkerja

data_usulanpangkat

data_user

ambil data riwayat kerja

input data riwayat kerja

input_data user

ambil data usulan pangkat

data_user2

input data fungsional

ambil user f ungsional

v erif ikasi user fungsional

tampil data f ungsional

tampil Subbid Fungsional

input subbid Fungsional

Subbid

Fungsional

1 data_user

1

proses login

2

proses f ungsional

32 data_user2

34data_usulan

pangkat1

3

Proses v erif ikasi

37data_riway at

kerja1

7 data f ungsional

3tabel_kenaikan

pangkat

4tabel_penghasil

an

5tabel_input

mutasi

6data_inputpensi

un

2data_pendaf tara

n

28data_kartupesert

a

Gambar 3.5 DFD level 2 pada proses Subbid Fungsional

Penjelasan DFD level 2 pada proses Subbid Fungsional adalah sebagai

berikut:

1) Proses 5.1 adalah proses Login Subbid Fungsional.

Subbid Fungsional login dengan memasukkan username, password dan

level lalu sistem akan mengecek di dalam tabel users. Jika login benar,

maka sistem akan menampilkan halaman Subbid Fungsional.

Page 110: 05550109 Anis Nur Irmama

2) Proses 5.2 adalah proses Fungsional

Subbid Fungsional menginputkan data fungsional yang terdiri dari data

riwayat hidup, data kenaikan pangkat, data penghasilan, data usulan

pangkat, data input mutasi, data riwayat kerja dan data input pensiun.

3) Proses 5.3 adalah proses Verifikasi

Sistem menampilkan data yang telah diinputkan oleh CPNS maupun

Pegawai Fungsional dan Subbid Fungsional kemudian melakukan

verifikasi data-data tersebut kemudian disimpan kembali kedalam

database.

e. DFD level 2 pada proses Subbid NonFungsional

Dalam DFD level 2 pada proses Subbid NonFungsional ini terdapat

beberapa proses antara lain adalah proses login Subbid NonFungsional,

proses nonfungsional, proses verifikasi.

Page 111: 05550109 Anis Nur Irmama

input kriteria

ambil data user1

input data user1

v erif ikasi kenaikan pangkat1

ambil tabel kenaikan pangkat2

v erif ikasi penghasilan1

ambil tabel penghasilan2

v erif ikasi mutasi1

ambil tabel mutasi2

ambil tabel mutasi3

v erif ikasi pensiun1ambil data non f ungsional

v erif ikasi data non fungsional

riway at kerja1

usulan pangkatambil riwayat kerja

input riway at kerja

ambil kriteria

tampil Subbid non Fungsional

input Subbid non Fungsional

tampil_ data non f ungsional

input data non fungsional1 data_user

Subbid non

Fungsional

1

proses login Subbid non

f ungsional

2

proses non f ungsional

3

Proses v erikasi1

41 data_output AHP

44 data_riway atkerja1

8data non

f ungsional

46 tabel kenaikan pangkat1

47 tabel gaji1

48 tabel input mutasi1

49 tabel input pensiun 1

Gambar 3.6 DFD level 2 pada proses Subbid NonFungsional

Penjelasan DFD level 2 pada proses Subbid NonFungsional adalah sebagai

berikut:

1) Proses 6.1 adalah proses Login Subbid NonFungsional.

Subbid NonFungsional login dengan memasukkan username, password

dan level lalu sistem mengecek di tabel users. Jika login benar maka

sistem akan menampilkan halaman Subbid NonFungsional.

2) Proses 6.2 adalah proses NonFungsional

Subbid NonFungsional menginputkan data nonfungsional yang terdiri dari

data riwayat hidup, data kenaikan pangkat, data penghasilan, data output

AHP, data input mutasi, data riwayat kerja dan data input pensiun.

Page 112: 05550109 Anis Nur Irmama

3) Proses 6.3 adalah proses verifikasi

Sistem menampilkan data yang telah diinputkan oleh CPNS maupun

Pegawai NonFungsional dan Subbid NonFungsional siap melakukan

verifikasi data-data tersebut kemudian disimpan kembali ke dalam

database.

f. DFD level 2 pada proses Kabid Kepegawaian

Dalam DFD level 2 pada proses Kabid Kepegawaian ini terdapat beberapa

proses antara lain adalah proses login Kabid Kepegawaian dan proses

verifikasi.

tampil data nonf ungsional

ambil data non f ungsional1

v erikasi data non f ungsional1

v erif ikasi data fungsional1

ambil data f ungsional2

v erif ikasi user Kabid kepegawaian

ambil user kabid kepegawaian

tampil_data f ungsional1

persetujuan

tampil kabid kepegawaian

input kabid kepegawaian

Kabid Kepegawaian

1

proses login 2

2

proses v erif ikasi3

9 data user1

7 data f ungsional

8data non

f ungsional

Gambar 3.7 DFD level 2 pada proses Kabid Kepegawaian

Penjelasan DFD level 2 pada proses Kabid Kepegawaian adalah sebagai

berikut:

Page 113: 05550109 Anis Nur Irmama

1) Proses 7.1 adalah proses Login Kabid Kepegawaian.

Kabid Kepegawaian login dengan memasukkan username, password dan

level lalu sistem mengecek di tabel users. Jika login benar, maka sistem

akan menampilkan halaman Kabid Kepegawaian.

2) Proses 7.2 adalah proses Verifikasi

Sistem menampilkan data yang telah diinputkan oleh CPNS dan Pegawai

baik Fungsional maupun NonFungsional yang terdiri dari data Fungsional

maupun data NonFungsional untuk mendapatkan persetujuan.

3.6 Analisis Perhitungan dengan Metode AHP

Dalam teknologi informasi sistem pengambil keputusan merupakan

cabang ilmu yang letaknya antara sistem informasi dengan sistem cerdas.

AHP merupakan suatu model pengambil keputusan yang komprehensif

dengan memperhitungkan hal-hal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

Dalam model pengambilan keputusan dengan AHP pada dasarnya berusaha

menutupi semua kekurangan dari model-model sebelumnya. AHP juga

memungkinkan ke struktur suatu sistem dan lingkungan ke dalam komponen

saling berinteraksi dan kemudian menyatukan mereka dengan mengukur dan

mengatur dampak dari komponen kesalahan sistem. Dalam pengambil

keputusan ini diterapkan untuk pemilihan calon pejabat NonFungsional atau

struktural, umumnya pada pejabat di dalam lingkungan Depag Kota Blitar

khusunya dalam menentukan Kepala Depag dan Kasi.

Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pemilihan adalah: Kesetiaan &

Ketaatan, Tanggungjawab, Kepemimpinan, Kerjasama & Kejujuran dan

Page 114: 05550109 Anis Nur Irmama

Prestasi Kerja & Prakarsa. Kemudian proses pemilihan nama-nama bakal

calon kepala kami ambil dengan nama-nama pegawai yang menurut penilaian

pantas untuk dicalonkan atau sesuai kriteria. Proses penyelesaian metode AHP

adalah: 1. Menentukan urutan prioritas kriteria, 2. Menentukan matrik nilai

kriteria, 3. Menentukan nilai lamda, 4. Menentukan nilai prioritas, 5. Hasil

akhir dipakai sebagai alat pengambil keputusan pemilihan oleh pegawai yang

bertugas.

1. Menentukan matrik urutan prioritas kriteria

Langkah-langkah dalam menentukan urutan prioritas kriteria adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Matrik Urutan Prioritas Kriteria

KRITERI

A

Kesetiaan

dan

Ketaatan

Tanggung

Jawab

Kepemi

mpinan

Kerjasama

dan

Kejujuran

Prestasi

Kerja dan

Prakarsa

Kesetiaan

dan

ketaatan

1.0 0.5 0.25 0.16666667 0.125

Tanggung

jawab 2.0 1.0 0.5 0.25 0.1666667

Kepemim

pinan 4.0 2.0 1.0 0.5 0.25

Kerja

Sama dan

Kejujuran

6.0 4.0 2.0 1.0 0.5

Prestasi

Kerja dan

Prakarsa

8.0 6.0 4.0 2.0 1.0

Jumlah 21.0 13.5 7.75 3.9166667 2.041667

Page 115: 05550109 Anis Nur Irmama

Angka 1,0 pada kolom Kesetiaan dan Ketaatan menggambarkan tingkat

kepentingan yang sama antara Kesetiaan dan Ketaatan dengan Kesetiaan dan

Ketaatan, sedangkan angka 2,0 pada kolom Kesetiaan dan Ketaatan baris

Tanggung Jawab menunjukkan nilai tengah antara dua nilai keputusan yang

berdekatan. Angka 0.5 pada kolom Tanggung Jawab baris Kesetiaan dan

Ketaatan merupakan hasil perhitungan 1/nilai pada kolom Kesetiaan dan

Ketaatan baris Tanggung Jawab (2). Angka-angka yang lain diperoleh dengan

cara yang sama.

2. Matrik nilai kriteria

Page 116: 05550109 Anis Nur Irmama

Tabel 3.2 Matrik nilai Kriteria

KRITERIA Kesetiaan dan

Ketaatan

Tanggung

Jawab Kepemimpinan

Kerjasama

dan Kejujuran

Prestasi Kerja

dan Prakarsa

Jumlah

Baris

Kesetiaan dan

Ketaatan 0.04761905 0.037037037 0.032258064 0.04255319 0.061224487 0.22069183

Tanggung

Jawab 0.0952381 0.074074075 0.06451613 0.06382979 0.08163265 0.37929073

Kepemimpinan 0.1904762 0.14814815 0.12903225 0.12765957 0.12244897 0.71776515

Kerja Sama

dan Kejujuran 0.2857143 0.2962963 0.2580645 0.25531915 0.24489795 1.3402922

Prestasi Kerja

dan Prakarsa 0.3809524 0.44444445 0.516129 0.5106383 0.4897959 2.34196

Page 117: 05550109 Anis Nur Irmama

Angka 0,04761905 pada kolom Kesetiaan dan Ketaatan baris Kesetiaan

dan Ketaatan merupakan hasil perhitungan angka 1 pada kolom Kesetiaan

dan Ketaatan baris Kesetiaan dan ketaatan dibagi jumlah (21,0) pada

kolom Kesetiaan dan Ketaatan (Tabel 3.1). angka 0,0952381 pada kolom

Kesetiaan dan Ketaatan baris Tanggung Jawab merupakan hasil

perhitungan angka 2 pada kolom Kesetiaan dan ketaatan baris Tanggung

Jawab dibagi jumlah (21,0) pada kolom kesetiaan dan Ketaatan (Tabel

3.1). angka 0,037037037 pada kolom Tanggung Jawab baris kesetiaan dan

ketaatan merupakan hasil perhitungan angka 0,5 pada kolom Tanggung

Jawab baris Kesetiaan dan Ketaatan dibagi jumlah (13,5) pada kolom

Tanggung Jawab (Tabel 3.1). Angka 0,22069183 pada kolom jumlah baris

baris Kesetiaan dan ketaatan merupakan hasil penjumlahan angka

0,04761905+0,037037037+0,032258064+0,04255319+0,061224487.

Angka-angka yang lain diperoleh dengan cara yang sama.

3. Nilai prioritas Kriteria

Tabel 3.3 Nilai Prioritas Kriteria

KRITERIA Prioritas Kerja

Kesetiaan dan ketaatan 0.044138364

Tanggung jawab 0.075858146

Kepemimpinan 0.14355303

Kerja Sama dan Kejujuran 0.26805845

Prestasi Kerja dan Prakarsa 0.46839198

Page 118: 05550109 Anis Nur Irmama

Angka 0,044138364 merupakan hasil angka 0,22069183 pada kolom

jumlah baris baris Kesetiaan dan Ketaatan (Tabel 3.2) dibagi 5 (jumlah

kriteria). Angka-angka yang lain diperoleh dengan cara yang sama.

4. Menentukan nilai lamda untuk masing-masing kriteria

Tabel 3.4 Nilai Lamda

KRITERIA Jumlah Baris Prioritas Lamda

Kesetiaan dan Ketatan 0.009740977 0.044138364 0.22069183

Tanggung Jawab 0.02877229 0.075858146 0.37929073

Kepemimpinan 0.103037365 0.14355303 0.71776515

Kerjasama dan kejujuran 0.35927665 0.26805845 1.3402922

Prestasi Kerja dan Prakarsa 1.0969553 0.46839198 2.34196

Jumlah 1.5977826 1.0 5.0

Tabel 3.5 Rumus Konsistensi

Rumus Konsisten Nilai

amax 1.0

CL -0.8

IR 1.0

CR -0.8

Keterangan:

n (jumlah kriteria) : 5

λmaks (jumlah / n) : 1

CI ((λmaks – n) / n) : - 0.8

CR (CI / IR (lihat tabel 2.2)) : -0.8

Karena CR<0,1 maka nilai berbandingan berpasangan pada matriks

kriteria yang diberikan adalah konsisten

Page 119: 05550109 Anis Nur Irmama

5. Hasil akhir

Tabel 3.6 Hasil Akhir

No Nama Jumlah Nilai Peringkat

1 Drs.H. Manan Zakaria 1.94129 1

2 Drs.H.Imam Muchlis 1.49195 2

3 Drs. Solekan 1.21579 3

3.7 ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD dalam Sistem Infomasi Kepegawaian Pada Depag Kota Blitar adalah

sebagai berikut:

Page 120: 05550109 Anis Nur Irmama

user riwayat kerja1

user riwayat kerja

user pangkat1

user pangkat

user riwayat hidup1

user riwayat hidup

draft pangkat

draft m utas i

draft m utas i1

draft pens iun1

draft pens iun

draft perek rutan

calon

data gaji potongan

data gaji1

data gaji

data gaji2

mengambil nip2

mengambil nip1

mengambil nip_potongan

mengambil nip

mengambil pangkat

mengambil2

mengambil

mengambil1

riwayat kerja

riwayat kerja1

persetujuan mutasi

persetujuan mutasi1

input pens iun

input pens iun1

upload non mutasi

upload mutasi

upload pengangkatan

kartu pesertaupload perekrutaninput m utas i1

input m utas i

usulan pangkat

saran

entry perekrutan

`tabel_calon`

`NamaPegawai`

`Nilai`

`Peringkat`

`tabel_datagaji`

`id_datagaji`

`nama_datagaji`

`tabel_datagajipotongan`

`id_datapotongan`

`nama_potongan`

`tabel_draft`

`jenispegawai`

`bagian`

`Keterangan`

`tabel_gaji`

`id_nilai`

`id_datagaji`

`nilai_gaji`

`tabel_gaji1`

`id_nilai`

`id_datagaji`

`nilai_gaji`

`tabel_gajipotongan`

`id_nilai`

`id_datapotongan`

`nilai_potongan`

`tabel_gajipotongan1`

`id_nilai`

`id_datapotongan`

`nilai_potongan`

`tabel_inputmutasi`

`Nip`

`NamaPegawai`

`TTL`

`PangkatGolRuang`

`TempatT ugas`

`Alamat`

`NamaPegawai1`

`TTL1`

`PangkatGolRuang1`

`TempatT ugas1`

`Alamat1`

`tabel_inputmutasi1`

`Nip`

`NamaPegawai`

`TTL`

`PangkatGolRuang`

`TempatT ugas`

`Alamat`

`NamaPegawai1`

`TTL1`

`PangkatGolRuang1`

`TempatT ugas1`

`Alamat1`

`tabel_inputpensiun`

`Nip`

`NamaPeg`

`tanggalLahir`

`PangkatGolRuang`

`TMT pensiun`

`Jabatan`

`SK`

`Keterangan`

`tabel_inputpensiun1`

`Nip`

`NamaPeg`

`tanggalLahir`

`PangkatGolRuang`

`TMT pensiun`

`Jabatan`

`SK`

`Keterangan`

`tabel_kartupeserta`

`NoPeserta`

`Nama`

`Alamat`

`NoTelp`

`Formasi`

`KodeFormasi`

`KodePendidikan`

`TempatT es`

`Waktu`

`tabel_kenaikanpangkat`

`Nip`

`Nama`

`JenisKelamin`

`KARPEG`

`Pendidikan`

`TempatLahir`

`tanggalLahir`

`Pangkat`

`Golongan`

`TMT `

`Jabatan`

`Lingkungan`

`UnitKerja`

`AK`

`MKGtahun`

`MKGbulan`

`Tambahantahun`

`Tambahanbulan`

`Gaji`

`Terbilang1`

`Tunjangan`

`Terbilang2`

`tabel_kenaikanpangkat1`

`Nip`

`Nama`

`JenisKelamin`

`KARPEG`

`Pendidikan`

`TempatLahir`

`tanggalLahir`

`Pangkat`

`Golongan`

`TMT `

`Jabatan`

`Lingkungan`

`UnitKerja`

`MKGtahun`

`MKGbulan`

`Tambahantahun`

`Tambahanbulan`

`Gaji`

`Terbilang1`

`Tunjangan`

`Terbilang2`

`tabel_perekrutan`

`Nip`

`NamaPelamar`

`Gelar`

`tanggalLahir`

`TempatLahir`

`Pendidikan`

`IPK`

`JenisKelamin`

`KodePendidikan`

`Jabatanformasi`

`TMT pertama`

`Alamat`

`KotaKab`

`NoTelp`

`tabel_persetujuan`

`Nip1`

`Nama`

`PangkatGolRuang`

`Jabatan`

`Nama1`

`PangkatGolRuang1`

`Jabatan1`

`Keterangan`

`asal`

`tujuan`

`tabel_persetujuan1`

`Nip1`

`Nama`

`PangkatGolRuang`

`Jabatan`

`Nama1`

`PangkatGolRuang1`

`Jabatan1`

`Keterangan`

`asal`

`tujuan`

`tabel_riwayathidup`

`Nip`

`NamaPegawai`

`TempatLahir`

`tanggalLahir`

`Alamat`

`Kelurahan`

`KodePos`

`Telepon`

`JenisKelamin`

`StatusMarital`

`NamaPasangan`

`Suku`

`Agama`

`Pendidikan`

`JenisPegawai`

`tabel_riwayathidup1`

`Nip`

`NamaPegawai`

`TempatLahir`

`tanggalLahir`

`Alamat`

`Kelurahan`

`KodePos`

`Telepon`

`JenisKelamin`

`StatusMarital`

`NamaPasangan`

`Suku`

`Agama`

`Pendidikan`

`jenispegawai`

`tabel_riwayatkerja`

`Nip`

`NamaPegawai`

`GolRuang`

`TMT 1`

`Jabatan`

`TMT 2`

`MKtahun`

`MKbulan`

`Usia`

`pensiun`

`tabel_riwayatkerja1`

`Nip`

`NamaPegawai`

`GolRuang`

`TMT 1`

`Jabatan`

`TMT 2`

`MKtahun`

`MKbulan`

`Usia`

`pensiun`

`tabel_saran`

`Nama`

`email`

`saran`

`tabel_user`

`Nip`

`Level`

`Password`

`tabel_usulanpangkat̀

`Nip`

`NamaPNS`

`TanggalUsulan`

`upload`

`nomor`

`gambar`

`upload_mutasi`

`nomor`

`gambar`

`upload_mutasi_non`

`nomor`

`gambar`

`upload_pengangkatan`

`nomor`

`gambar`

Gambar 3.8 ERD Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) Pada Depag Kota Blitar

Page 121: 05550109 Anis Nur Irmama

3.8 Rancangan Database

Pembuatan desain sistem program melalui DFD dan ERD dapat dibuat tabel-

tabel database yang akan dikelola dan digunakan untuk menjalankan aplikasi.

Berikut ini nama-nama tabel yang digunakan beserta field-field yang terdapat

pada masing-masing tabel.

1. Tabel_calon

Tabel 3.7 Tabel_calon

No Fields Type Size

1 NamaPegawai Varchar 100

2 Nilai Float

2. Tabel_draft

Tabel 3.8 Tabel_draft

No Fields Type Size

1 Nip Varchar 255

2 Jenispegawai Varchar 100

3 Bagian Varchar 200

4 Keterangan Text

3. tabel_inputmutasi

Tabel 3.9 Tabel_inputmutasi

No Fields Type Size

1 NamaPegawai Varchar 100

2 Nip Varchar 255

3 TTL Date

4 PangkatGolRuang Varchar 100

5 TempatTugas Varchar 100

6 Alamat Varchar 200

7 NamaPegawai1 Varchar 100

8 Nip1 Varchar 255

9 TTL1 Date

10 PangkatGolRuang1 Varchar 100

11 TempatTugas1 Varchar 100

12 Alamat1 Varchar 200

Page 122: 05550109 Anis Nur Irmama

4. tabel_inputmutasi1

Tabel 3.10 tabel_inputmutasi1

No Fields Type Size

1 NamaPegawai Varchar 100

2 Nip Varchar 255

3 TTL Date

4 PangkatGolRuang Varchar 100

5 TempatTugas Varchar 100

6 Alamat Varchar 200

7 NamaPegawai1 Varchar 100

8 Nip1 Varchar 255

9 TTL1 Date

10 PangkatGolRuang1 Varchar 100

11 TempatTugas1 Varchar 100

12 Alamat1 Varchar 200

5. tabel_inputpensiun

Tabel 3.11 tabel_inputpensiun

No Fields type Size

1 NamaPeg Varchar 100

2 Nip Varchar 225

3 tanggalLahir Date

4 PangkatGolRuang Varchar 100

5 TMTpensiun Date

6 Jabatan Varchar 50

7 SK Varchar 100

8 Keterangan Varchar 50

6. tabel_inputpensiun1

Tabel 3.12 tabel_inputpensiun1

No Fields type Size

1 NamaPeg Varchar 100

2 Nip Varchar 225

3 tanggalLahir Date

4 PangkatGolRuang Varchar 100

5 TMTpensiun Date

6 Jabatan Varchar 100

7 SK Varchar 100

8 Keterangan Varchar 100

Page 123: 05550109 Anis Nur Irmama

7. tabel_kartupeserta

Tabel 3.13 tabel_kartupeserta

No Fields type Size

1 Nip Varchar 255

2 NoPeserta Varchar 100

3 Nama Varchar 100

4 Alamat Varchar 100

5 NoTelp Varchar 100

6 Formasi Varchar 100

7 KodeFormasi Varchar 100

8 Kodependidikan Varchar 100

9 TempatTes Varchar 100

10 Waktu Varchar 50

8. tabel_kenaikanpangkat

Tabel 3.14 tabel_kenaikanpangkat

No Fields Type Size

1 Nama Varchar 100

2 Jeniskelamin Varchar 50

3 NIP Varchar 255

4 KARPEG Varchar 50

5 Pendidikan Varchar 50

6 TempatLahir Varchar 50

7 TanggalLahir Date

8 Pangkat Varchar 50

9 Golongan Varchar 50

10 TMT Date

11 Jabatan Varchar 100

12 Lingkungan Varchar 100

13 UnitKerja Varchar 100

14 AK Varchar 100

15 MKGtahun Varchar 50

16 MKGbulan Varchar 50

17 Tambahantahun Varchar 50

18 Tambahanbulan Varchar 50

19 Gaji Varchar 100

20 Terbilang1 Varchar 500

21 Tunjangan Varchar 100

22 Terbilang2 Varchar 500

Page 124: 05550109 Anis Nur Irmama

9. tabel_kenaikanpangkat1

Tabel 3.15 tabel_kenaikanpangkat1

No Fields Type Size

1 Nama Varchar 100

2 Jeniskelamin Varchar 100

3 NIP Varchar 255

4 KARPEG Varchar 100

5 Pendidikan Varchar 100

6 TempatLahir Varchar 100

7 TanggalLahir Date

8 Pangkat Varchar 100

9 Golongan Varchar 100

10 TMT Date

11 Jabatan Varchar 100

12 Lingkungan Varchar 100

13 UnitKerja Varchar 100

15 MKGtahun Varchar 100

16 MKGbulan Varchar 100

17 Tambahantahun Varchar 100

18 Tambahanbulan Varchar 100

19 Gaji Varchar 100

20 Terbilang1 Varchar 500

21 Tunjangan Varchar 100

22 Terbilang2 Varchar 500

10. tabel_perekrutan

Tabel 3.16 tabel_perekrutan

No Fields Type Size

1 NamaPelamar Varchar 100

2 Gelar Varchar 50

3 TanggalLahir Date

4 TempatLahir Varchar 50

5 Pendidikan Varchar 100

6 IPK Varchar 50

7 Jeniskelamin Varchar 50

8 KodePendidikan Varchar 50

9 Jabatanformasi Varchar 100

10 TMTpertama Date

11 Alamat Varchar 50

12 KotaKab Varchar 50

13 NoTelp Varchar 50

Page 125: 05550109 Anis Nur Irmama

11. tabel_persetujuan

Tabel 3.17 tabel_persetujuan

No Fields Type Size

1 Nama Varchar 100

2 Nip Varchar 255

3 PangkatGolRuang Varchar 100

4 Jabatan Varchar 100

5 Nama Varchar 100

6 Nip1 Varchar 255

7 PangkatGolRuang1 Varchar 100

8 Jabatan1 Varchar 100

9 Keterangan Varchar 100

10 Asal Varchar 100

11 Tujuan Varchar 100

12. tabel_persetujuan1

Tabel 3.18 tabel_persetujuan1

No Fields Type Size

1 Nama Varchar 100

2 Nip Varchar 255

3 PangkatGolRuang Varchar 100

4 Jabatan Varchar 100

5 Nama Varchar 100

6 Nip1 Varchar 255

7 PangkatGolRuang1 Varchar 100

8 Jabatan1 Varchar 100

9 Keterangan Varchar 100

10 Asal Varchar 100

11 Tujuan Varchar 100

13. tabel_riwayathidup

Tabel 3.19 tabel_riwayathidup

No Fields Type Size

1 Nip Varchar 255

2 NamaPegawai Varchar 100

3 TempatLahir Varchar 50

4 TanggalLahir Date

5 Alamat Varchar 100

6 Kelurahan Varchar 100

7 KodePos Varchar 50

8 Telepon Varchar 50

Page 126: 05550109 Anis Nur Irmama

9 JenisKelamin Varchar 50

10 StatusMarital Varchar 50

11 NamaPasangan Varchar 50

12 Suku Varchar 50

13 Agama Varchar 50

14 Pendidikan Varchar 50

15 JenisPegawai Varchar 50

14. tabel_riwayathidup1

Tabel 3.20 riwayathidup1

No Fields Type Size

1 Nip Varchar 255

2 NamaPegawai Varchar 50

3 TempatLahir Varchar 50

4 TanggalLahir Date

5 Alamat Varchar 100

6 Kelurahan Varchar 100

7 KodePos Varchar 100

8 Telepon Varchar 100

9 JenisKelamin Varchar 100

10 StatusMarital Varchar 100

11 NamaPasangan Varchar 100

12 Suku Varchar 100

13 Agama Varchar 100

14 Pendidikan Varchar 100

15 JenisPegawai Varchar 100

15. tabel_riwayatkerja

Tabel 3.21 tabel_riwayatkerja

No Fields Type Size

1 NamaPegawai Varchar 100

2 Nip Varchar 255

3 GolRuang Varchar 100

4 TMT1 Date

5 Jabatan Varchar 100

6 TMT2 Date

7 MKtahun Varchar 100

8 MKbulan Varchar 100

9 Usia Varchar 50

10 Pensiun Varchar 100

Page 127: 05550109 Anis Nur Irmama

16. tabel_riwayatkerja1

Tabel 3.22 tabel_riwayatkerja1

No Fields Type Size

1 NamaPegawai Varchar 100

2 Nip Varchar 255

3 GolRuang Varchar 100

4 TMT1 Date

5 Jabatan Varchar 100

6 TMT2 Date

7 MKtahun Varchar 100

8 MKbulan Varchar 100

9 Usia Varchar 100

10 Pensiun Varchar 100

17. tabel_saran

Tabel 3.23 tabel_saran

No Fields Type Size

1 Nama Varchar 100

2 Email Varchar 100

3 Saran Text

18. tabel_user

Tabel 3.24 tabel_user

No Fields Type Size

1 Level Varchar 100

2 Nip Varchar 225

3 Password Varchar 100

19. tabel_usulanpangkat

Tabel 3.25 tabel_usulanpangkat

No Fields Type Size

1 Nip Varchar 255

2 NamaPNS Varchar 100

3 TanggalUsulan Date

Page 128: 05550109 Anis Nur Irmama

20. tabel_upload

Tabel 3.26 tabel_upload

No Fields Type Size

1 Nomor Int 11

2 Gambar Varchar 100

21. tabel_upload_mutasi

Tabel 3.27 upload_mutasi

No Fields Type Size

1 Nomor Int 11

2 Gambar Varchar 100

22. tabel_upload_mutasi_non

Tabel 3.28 tabel_upload_mutasi_non

No Fields Type Size

1 Nomor Int 11

2 Gambar Varchar 100

23. tabel_upload_pengangkatan

Tabel 3.29 tabel_upload_pengangkatan

No Fields Type Size

1 Nomor Int 11

2 Gambar Varchar 100

24. tabel_datagaji

Tabel 3.30 tabel_datagaji

No Fields Type Size

1 Id_datagaji Varchar 100

2 Nama_datagaji Varchar 100

25. tabel_datagajipotongan

Tabel 3.31 tabel_datagajipotongan

No Fields Type Size

1 Id_datagaji Varchar 100

2 Nama_datagaji Varchar 100

Page 129: 05550109 Anis Nur Irmama

26. tabel_gaji

Tabel 3.32 tabel_gaji

No Fields Type Size

1 Id_nilai int 11

2 Nip Varchar 255

3 Id_datagaji Varchar 100

4 Nilai_gaji Double

27. tabel_gaji1

Tabel 3.33 tabel_gaji1

No Fields Type Size

1 Id_nilai int 11

2 Nip Varchar 255

3 Id_datagaji Varchar 100

4 Nilai_gaji Double

28. tabel_gajipotongan

Tabel 3.34 tabel_gajipotongan

No Fields Type Size

1 Id_nilai int 11

2 Nip Varchar 100

3 Id_datagaji Varchar 100

4 Nilai_gaji Double

29. tabel_gajipotongan1

Tabel 3.35 tabel_gajipotongan1

No Fields Type Size

1 Id_nilai int 11

2 Nip Varchar 255

3 Id_datagaji Varchar 100

4 Nilai_gaji Double

30. tabel_ahp

Tabel 3.36 tabel_ahp

No Fields Type Size

1 no int 11

2 nilai Float

3 angka Varchar 1

Page 130: 05550109 Anis Nur Irmama

31. tabel_nilai

Tabel 3.37 tabel_nilai

No Fields Type Size

1 no int 11

2 nama Varchar 40

3 kesetiaan_ketaatan Varchar 40

4 tanggungjawab Varchar 40

5 kepemimpinan Varchar 40

6 kerjasama Varchar 40

7 prestasi_prakarsa Varchar 40

3.9 Flowhchart

Terdapat beberapa flowchart program dalam Sistem Informasi Kepegawaian Pada

Depag Kota Blitar ini yang dibagi menjadi beberapa bagian antara lain:

a. Tambah User

Start

Input

nip,level,password

cek Data

Simpan nip,level,password

Tampil

nip,level,password

end

N

Y

Gambar 3.9 Tambah User

Page 131: 05550109 Anis Nur Irmama

b. Tambah Riwayat Hidup

start

Input

nip,namapegawai,tempatLahir,TanggalLahir,Alama

t,Kelurahan,KodePos,Telepon,Jeniskelamin,Status

Marital,namapasangan,suku,agama,pendidikan,jen

ispegawai

Cek Data

Simpan nip,

namapegawai,tempatlahir,tanggallahir,Alamt,kelurahan,Kodepos,Telepon,Jeniskelamin,

Statusmarital,namapasangan,suku,agama,pendidikan,jenispegawai

Tampil

nip,namapegawai,tempatlahir,tanggallahir,Alamat,Kelurah

an,KodePos,telepon,Jeniskelamin,StatusMarital,NamaPa

sangan,Suku,Agama,Pendidikan,Jenispegawai

end

N

Y

Gambar 3.10 Tambah Riwayat Hidup

Page 132: 05550109 Anis Nur Irmama

c. Tambah Riwayat kerja

start

Input

namapegawai,nip,golRuang,TMT1,Jabatan,TMT2,

Mktahun,Mkbulan,Usia,pensiun

Cek Data

Simpan

namapegawai,nip,golRuang,TMT1,Jabatan,TMT2,Mktahun,Mkbulan,Usia,pensiun

Tampil

namapegawai,nip,golRuang,TMT1,Jabatan,TMT2,

Mktahun,Mkbulan,Usia,pensiun

end

Y

N

Gambar 3.11 Tambah Riwayat Kerja

Page 133: 05550109 Anis Nur Irmama

d. Tambah Riwayat Pensiun

star

Input

namapeg,nip,tanggallahir,pangkatGolRuang,

TMT,pensiun,jabatan,SK,keterangan

Cek Data

Simpan

namapeg,nip,tanggalLahir,PangkatGolRuang,TMT,pensiun,jabatan,SK,keterangan

Simpan

namapeg,nip,tanggalLahir,PangkatGolRuang,TMT

,pensiun,jabatan,SK,keterangan

end

N

Y

Gambar 3.12 Tambah Riwayat Pensiun

Page 134: 05550109 Anis Nur Irmama

e. Tambah Riwayat Penggajian

start

Input

nip,gajipokok,Tistrisuami,Tanak,Tumum,Ttaumum,Tpapua,Tterpencil

,Tstruktur,Tfungsi,Tlain,Tbulat,Tberas,Tpajak,JumlahKotor,Beras,IW

P,Pph,SewaRumah,Tunggakan,Utang,lain,Taperium,JumlahPotonga

n,JumlahBersih

Cek Data

Simpan nip,

gajipokok,Tistrisuami,Tanak,Tumum,Ttaumum,Tpapua,Tterpencil,Tstruktur,Tfungsi,Tlain,Tbulat,Tberas,Tpajak,

JumlahKotor,Beras,IWP,Pph,Sewarumah,Tunggakan,Utang,Lain,Taperium,Jumlah potongan,Jumlahbersih

Tampil nip,

gajipokok,Tistrisuami,Tanak,Tumum,Ttaumum,Tpapua,Tterpencil,

Tstruktur,Tfungsi,Tlain,Tbulat,Tberas,Tpajak,JumlahKotor,Beras,IWP,P

ph,Sewarumah,Tunggakan,Utang,Lain,Taperium,Jumlah

potongan,Jumlahbersih

end

Y

N

Gambar 3.13 Tambah Riwayat Penggajian

Page 135: 05550109 Anis Nur Irmama

f. Tambah Riwayat Pangkat

start

Input

nama,jeniskelamin,nip,karpeg,pendidikan,tempatlahir,tanggallahir,pangkat,

golongan,TMT,Jabatan,Lingkungan,UnitKerja,AK,MKGtahun,MKGbulan,ta

mbahantahun,Tambahanbulan,Gaji,terbilang1,Tunjangan,Terbilang2

Cek Data

Simpan

nama,jeniskelamin,nip,karpeg,pendidikan,tempatlahir,tanggallahir,pangkat,golongan,TMT,jabatan,lingkungan,

UnitKerja,AK,MKGtahun,MKGbulan,Tambahantahun,Tambahanbulan,Gaji,Terbilang1,tunjangan,terbilang2

Tampil nama,jeniskelamin,

nip,karpeg,pendidikan,tempatlahir,tanggallahir,pangkat,golongan,TMT,

jabatan,lingkungan,UnitKerja,AK,MKGtahun,MKGbulan,Tambahantah

un,tambahanbulan,Gaji,Terbilang1,Tunjangan,Terbilang2

end

Y

N

Gambar 3.14 Tambah Riwayat Pangkat

Page 136: 05550109 Anis Nur Irmama

g. Pengangkatan

Start

Input

nip,namapns,tanggalusulan,Skstrukturorganis

asi,Skpersonalia,Skgurupiket,Skpengelolalab,

Skpanitia,piagam sertifikat,Lain

Cek Data

Simpan

nip,namapns,tanggalusulan,Skstrukturorganisasi,Skpersonalia,Skgurupiket

,Skpengelolalab,Skpanitia,PiagamSertifikat,Lain

Tampil Riwayat kenaikan Pangkat

Cetak kartu

Dokumen

nip,namapns,tanggalusulan,Skstrukturorganisasi,

Skpersonalia,Skgurupiket,Skpengelolalab,Skpani

tia,PiagamSertifikat,Lain

end

Y

N

Gambar 3.15 Pengangkatan

Page 137: 05550109 Anis Nur Irmama

h. Perekrutan

Start

Input

no_pendaftaran,nama_pelamar,gelar,TanggalLahir,Tempat

Lahir,Pendidikan,IPK,Jenis_Kelamin,KodePendidikan,Jabat

anFormasi,TMTpertama,Alamat,KotaKab,NoTelp,IjazahTer

akhir,Transkipnilai,Skck,KartuKuning

Cek Data

Simpan

no_pendaftaran,nama_pelamar,gelar,TanggalLahir,TempatLahir,Pendidikan,IPK,JenisKe

lamin,KodePendidikan,Jabatanformasi,TMTpertama,Alamat,KotaKab,NoTelp,Ijazahterak

hir,transkipnilai,Skck,KartuKuning

Tampil

no_Pendaftaran,noPeserta,nama,pelamar,Alamat,no

Telp,Formasi,kodeformasi,kodependidikan,TempatTe

s,Waktu

Cetak kartu

Y

N

Dokumen

no_pendaftaran,nama_pelamar,gelar,TanggalLahir,Tempat

Lahir,Pendidikan,IPK,JenisKelamin,KodePendidikan,Jabata

nformasi,TMTpertama,Alamat,KotaKab,NoTelp,Ijazahterak

hir,transkipnilai,Skck,KartuKuning

end

Gambar 3.16 Perekrutan

Page 138: 05550109 Anis Nur Irmama

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Alat Penelitian

A. Kebutuhan Hardware

Mulai tahap penelitian sampai dengan tahap implementasi dalam sebuah

rancangan program Sistem Informasi Kepegawaian Pada Departemen

Agama Kota Blitar menggunakan perangkat komputer dengan spesifikasi

sebagai berikut:

Hardware:

1) Processor Celeron.

2) Memory 1 GB

3) Hardisk 80 GB.

4) Mouse, Keyboard, Monitor

B. Kebutuhan Software

Adapun untuk kebutuhan software mulai tahap penelitian sampai tahap

implementasi dari program Sistem Informasi Kepegawaian Pada

Departemen Agama Kota Blitar. Menggunakan beberapa software sebagai

berikut:

Software:

1) Microsoft Windows xp Profesional version 2002 service pack 2

2) Apache Tomcat 5.0

3) AppServ

Page 139: 05550109 Anis Nur Irmama

4) Adobe Photoshop 7.0

5) Dreamweaver MX 2004

6) Microsoft Office 2007

7) Microsoft Visio 2003

8) Power Designer 6.1

Software Minimum Untuk menjalankan Program:

Web Browser di antaranya:

1) Mozilla Firefox Version 3.6

2) Internet Explorer Version 6.0

4.2 Implementasi Antarmuka

Di dalam Implementasi antar muka ini, menerangkan kegunaan form-form

yang ada di dalam program Sistem Informasi Kepegawaian Pada Departemen

Agama Kota Blitar beserta desain formnya.

4.2.1 Form Login

Form login adalah tampilan awal program, pada form login ini user

dapat masuk dalam program dengan menentukan user, nip dan

password. Adapun form login dari program ini adalah:

Page 140: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.1 Form Login

Apabila dalam pengisian login password salah atau data tidak ada dalam

database maka akan muncul pesan sebagai berikut:

Gambar 4.2 Form Login salah

4.2.2 Form Awal Perekrutan

Form ini merupakan awal dari halaman perekrutan setelah login. Adapun

Form Awal Perekrutan adalah sebagai berikut:

Page 141: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.3 Form Awal Perekrutan

4.2.3 Form Input Perekrutan

Form Input Perekrutan berfungsi untuk menginputkan data. Adapun

Form Input Perekrutan adalah sebagai berikut:

Page 142: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.4 Form Input Perekrutan

4.2.4 Form Kartu Peserta

Form Kartu Peserta ini berfungsi memberitahukan kepada user yang

telah menginput perekrutan dan apabila input data benar maka sistem

akan memunculkan Kartu Peserta. Adapun Form Kartu Peserta adalah

sebagai berikut:

Page 143: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.5 Form Kartu Peserta

4.2.5 Laporan Kartu Peserta

Adapun tampilan Laporan Kartu Peserta Sebagai Berikut:

Gambar 4.6 Laporan Kartu Peserta

Page 144: 05550109 Anis Nur Irmama

4.2.6 Form Utama Pegawai Fungsional

Setelah melalukan login maka pegawai akan masuk dalam form utama

pegawai. Adapun form Utama Pegawai Fungsional dari program adalah

sebagai berikut:

Gambar 4.7 Form Utama Pegawai fungsional

4.2.7 Form Pengangkatan

Di dalam Form Pengangkatan terdapat beberapa pilihan yaitu daftar

riwayat hidup, riwayat kenaikan pangkat dan input usulan kenaikan

pangkat. Adapun Form Pengangkatan dari program ini adalah:

Page 145: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.8 Form Pengangkatan

4.2.8 Form Daftar Riwayat Hidup

Form Daftar Riwayat Hidup adalah tampilan dari data riwayat hidup

pegawai. Adapun Form Daftar Riwayat Hidup seperti berikut:

Page 146: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.9 Form Daftar Riwayat Hidup

4.2.9 Laporan Riwayat Hidup

Laporan Riwayat Hidup adalah tampilan dari data riwayat hidup

pegawai. Adapun Laporan Riwayat Hidup seperti berikut:

Gambar 4.10 Form Daftar Riwayat Hidup

Page 147: 05550109 Anis Nur Irmama

4.2.10 Form Riwayat Kenaikan Pangkat

Form Riwayat Kenaikan Pangkat adalah tampilan dari daftar riwayat

kenaikan pangkat pegawai. Adapun Form Riwayat Kenaikan Pangkat

seperti berikut:

Gambar 4.11 Form Riwayat kenaikan Pangkat

4.2.11 Form Input Usulan Kenaikan Pangkat Pegawai Fungsional

Form Input Usulan Kenaikan Pangkat adalah form pegawai dalam

menginput usulan pangkat. Adapun Form Input Usulan Pangkat seperti

berikut:

Page 148: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.12 Form Input Usulan Pangkat

4.2.12 Form Upload Pengangkatan

Di dalam lampiran-lampiran akan muncul Form Upload Pengangkatan

yang digunakan untuk mengupload file atau gambar. Adapun Form

Upload Pengangkatan seperti berikut:

Page 149: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.13 Form Upload Pengangkatan

4.2.13 Form Hasil Upload

Form Hasil Upload adalah tampilan dari upload di atas. Adapun Form

Hasil Upload seperti berikut:

Page 150: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.14 Form Hasil Upload

4.2.14 Form Pengangkatan Pegawai NonFungsional

Form Pengangkatan Pegawai NonFungsional menampilkan hasil dari

perhitungan AHP. Adapun Form Pengangkatan Pegawai

NonFungsional sebagai berikut:

Page 151: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.15 Form Pengangkatan Pegawai NonFungsional

4.2.15 Form Hasil Penggajian

Form Hasil Penggajian adalah daftar penggajian pegawai. Adapun

Form Hasil Penggajian sebagai berikut:

Page 152: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.16 Form Hasil Penggajian

4.2.16 Form Input Mutasi

Form Input Mutasi digunakan untuk seorang pegawai dalam melakukan

mutasi. Adapun Form Input Mutasi adalah sebagai berikut:

Page 153: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.17 Form Input Mutasi

4.2.17 Form Riwayat Kerja

Form Riwayat Kerja adalah tampilan dari daftar riwayat kerja. Adapun

Form Riwayat Kerja sebagai berikut:

Page 154: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.18 Form Riwayat Kerja

4.2.18 Form Kabid Fungsional

Form Kabid Fungsional merupakan form awal dari Kabid Fungsional.

Adapun Form Kabid Fungsional sebagai berikut:

Gambar 4.19 Form Kabid Fungsional

Page 155: 05550109 Anis Nur Irmama

4.2.19 Form Admin Kabid Fungsional

Form Admin Kabid Fungsional merupakan form administrator yang

bersifat rahasia dan yang berhak merubah atau menghapus hanya

pegawai yang bersangkutan. Adapun Form Admin Kabid Fungsional

sebagai berikut:

Gambar 4.20 Form Admin Kabid Fungsional

4.2.20 Form user

Form user digunakan untuk menambah, mengedit dan menghapus data

user. Adapun Form user sebagai berikut:

Page 156: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.21 Form user

4.2.21 Form Admin Riwayat Hidup

Form Admin Riwayat Hidup merupakan form untuk menambah,

mengedit dan menghapus data riwayat hidup. Adapun Form Admin

Riwayat Hidup sebagai berikut:

Page 157: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.22 Form Admin Riwayat Hidup

4.2.22 Form Admin Riwayat Kerja

Form Admin Riwayat Kerja merupakan form untuk menambah,

mengedit dan menghapus data riwayat kerja. Adapun Form Admin

Riwayat Kerja sebagai berikut:

Page 158: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.23 Form Admin Riwayat Kerja

4.2.23 Form Admin Riwayat Pangkat

Form Admin Riwayat Pangkat merupakan form untuk menambah,

mengedit dan menghapus data riwayat pangkat. Adapun Form Riwayat

Pangkat sebagai berikut:

Page 159: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.24 Form Admin Riwayat Pangkat

4.2.24 Form Admin Input Penggajian

Form Admin Input Penggajian merupakan form untuk menambah data

penggajian. Adapun Form Admin Input Penggajian sebagai berikut:

Page 160: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.25 Form Admin Input Penggajian

4.2.25 Form Admin Riwayat Penggajian

Form Admin Riwayat Penggajian adalah hasil dari input penggajian.

Adapun Form Admin Riwayat Penggajian sebagai berikut:

Page 161: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.26 Form Admin Riwayat Penggajian

4.2.26 Form Admin Riwayat Pensiun

Form Admin Riwayat Pensiun merupakan form untuk menambah,

mengedit dan menghapus data riwayat pensiun. Adapun Form Admin

Riwayat Pensiun sebagai berikut:

Page 162: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.27 Form Admin Riwayat Pensiun

4.2.27 Form Admin Pengangkatan NonFungsional

Form Admin Pengangkatan NonFungsional merupakan form untuk

menambah dan menghitung nilai kriteria Pegawai NonFungsional.

Adapun Form Admin Pengangkatan NonFungsional sebagai berikut:

Gambar 4.28 Form Admin Pengangkatan NonFungsional

Page 163: 05550109 Anis Nur Irmama

4.2.28 Form calon

Form calon merupakan form untuk menambah dan menghitung nilai

calon Pegawai NonFungsional. Adapun Form calon sebagai berikut:

Gambar 4.29 Form calon

4.2.29 Form Input Data Nilai Calon Pejabat

Form Input Data Nilai Calon Pejabat merupakan form untuk menambah

dan menghitung nilai calon Pegawai NonFungsional. Adapun Form

Input Data Nilai Calon Pejabat sebagai berikut:

Page 164: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.30 Form Input Data Nilai Calon Pejabat

4.2.30 Form Input Data Kriteria Pegawai

Form Input Data Kriteria Pegawai merupakan form untuk menambah

dan menghitung nilai kriteria Pegawai NonFungsional. Adapun Form

Input Data Kriteria Pegawai sebagai berikut:

Page 165: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.31 Form Input Data Kriteria Pegawai

4.2.31 Form Konfigurasi AHP

MATRIK URUTAN PRIORITAS KRITERIA

KRITERIA

Kesetiaa

n dan

Ketaatan

Tanggu

ng

Jawab

Kepemi

mpinan

Kerjasama

dan

Kejujuran

Prestasi

Kerja

dan

Prakarsa

Kesetiaan

dan

ketaatan

1.0 0.5 0.25 0.16666667 0.125

Tanggung

jawab 2.0 1.0 0.5 0.25

0.166666

67

Kepemimpi

nan 4.0 2.0 1.0 0.5 0.25

Kerja Sama

dan

Kejujuran

6.0 4.0 2.0 1.0 0.5

Prestasi

Kerja dan 8.0 6.0 4.0 2.0 1.0

Page 166: 05550109 Anis Nur Irmama

Prakarsa

Jumlah 21.0 13.5 7.75 3.9166667 2.041666

7

MATRIK NILAI KRITERIA

KRITERIA

Kesetiaan

dan

Ketaatan

Tanggung

Jawab Kepemimpinan

Kerjasama

dan

Kejujuran

Prestasi

Kerja dan

Prakarsa

Jumlah

Baris

Kesetiaan dan

ketaatan 0.04761905 0.037037037 0.032258064 0.04255319 0.061224487 0.22069183

Tanggung

jawab 0.0952381 0.074074075 0.06451613 0.06382979 0.08163265 0.37929073

Kepemimpinan 0.1904762 0.14814815 0.12903225 0.12765957 0.12244897 0.71776515

Kerja Sama

dan Kejujuran 0.2857143 0.2962963 0.2580645 0.25531915 0.24489795 1.3402922

Prestasi Kerja

dan Prakarsa 0.3809524 0.44444445 0.516129 0.5106383 0.4897959 2.34196

NILAI PRIORITAS

KRITERIA Prioritas Kerja

Kesetiaan dan ketaatan 0.044138364

Tanggung jawab 0.075858146

Kepemimpinan 0.14355303

Kerja Sama dan Kejujuran 0.26805845

Prestasi Kerja dan Prakarsa 0.46839198

NILAI LAMDA

KRITERIA Jumlah Baris Prioritas Lamda

Kesetiaan dan

Ketatan 0.009740977 0.044138364

0.2206918

3

Tanggung Jawab 0.02877229 0.075858146 0.3792907

3

Kepemimpinan 0.103037365 0.14355303 0.7177651

5

Page 167: 05550109 Anis Nur Irmama

Kerjasama dan

kejujuran 0.35927665 0.26805845 1.3402922

Prestasi Kerja dan

Prakarsa 1.0969553 0.46839198 2.34196

Jumlah 1.5977826 1.0 5.0

RUMUS KONSISTENSI

Rumus Konsisten Nilai

amax 1.0

CL -0.8

IR 1.0

CR -0.8

Gambar 4.32 Form Konfigurasi AHP

Penjelasan dari Form Konfigurasi AHP:

1) Angka 1,0 pada kolom Kesetiaan dan Ketaatan menggambarkan

tingkat kepentingan yang sama antara Kesetiaan dan Ketaatan dengan

Kesetiaan dan Ketaatan, sedangkan angka 2,0 pada kolom Kesetiaan

dan Ketaatan baris Tanggung Jawab menunjukkan nilai tengah antara

dua nilai keputusan yang berdekatan. Angka 0.5 pada kolom Tanggung

Jawab baris Kesetiaan dan Ketaatan merupakan hasil perhitungan

1/nilai pada kolom Kesetiaan dan Ketaatan baris Tanggung Jawab (2).

Angka-angka yang lain diperoleh dengan cara yang sama.

2) Angka 0,04761905 pada kolom Kesetiaan dan Ketaatan baris

Kesetiaan dan Ketaatan merupakan hasil perhitungan angka 1 pada

kolom Kesetiaan dan Ketaatan baris Kesetiaan dan ketaatan dibagi

jumlah (21,0) pada kolom Kesetiaan dan Ketaatan. Angka 0,0952381

Page 168: 05550109 Anis Nur Irmama

pada kolom Kesetiaan dan Ketaatan baris Tanggung Jawab

merupakan hasil perhitungan angka 2 pada kolom Kesetiaan dan

ketaatan baris Tanggung Jawab dibagi jumlah (21,0) pada kolom

kesetiaan dan Ketaatan. Angka 0,037037037 pada kolom Tanggung

Jawab baris kesetiaan dan ketaatan merupakan hasil perhitungan

angka 0,5 pada kolom Tanggung Jawab baris Kesetiaan dan Ketaatan

dibagi jumlah (13,5) pada kolom Tanggung Jawab. Angka 0,22069183

pada kolom jumlah baris baris Kesetiaan dan ketaatan merupakan

hasil penjumlahan angka 0,04761905+0,037037037+0,032258064+

0,04255319+0,061224487. Angka-angka yang lain diperoleh dengan

cara yang sama.

3) Angka 0,044138364 merupakan hasil angka 0,22069183 pada kolom

jumlah baris baris Kesetiaan dan Ketaatan dibagi 5 (jumlah kriteria).

Angka-angka yang lain diperoleh dengan cara yang sama.

4) n (jumlah kriteria): 5

λmaks (jumlah / n): 1

CI ((λmaks – n) / n): - 0.8

CR (CI / IR (lihat tabel 2.2)): -0.8

Karena CR<0,1 maka nilai berbandingan berpasangan pada matriks

kriteria yang diberikan adalah konsisten.

Page 169: 05550109 Anis Nur Irmama

4.2.32 Form Kabid Kepegawaian (Perekrutan)

Form Kabid Kepegawaian (Perekrutan) merupakan hasil dari

perekrutan pegawai. Adapun Form Kabid Kepegawaian (Perekrutan)

sebagai berikut:

Gambar 4.33 Form Kabid Kepegawaian (Perekrutan)

4.2.33 Form Kabid Kepegawaian (Pengangkatan)

Form Kabid Kepegawaian (Pengangkatan) merupakan hasil dari

pengangkatan pegawai. Adapun Form Kabid Kepegawaian

(Pengangkatan) sebagai berikut:

Page 170: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.34 Form Kabid Kepegawaian (Pengangkatan)

4.2.34 Form Kabid Kepegawaian (Penggajian)

Form Kabid Kepegawaian (Penggajian) merupakan hasil dari

penggajian pegawai baik Pegawai Fungsional maupun Pegawai Non

Fungsional. Adapun Form Kabid Kepegawaian (Penggajian) sebagai

berikut:

Page 171: 05550109 Anis Nur Irmama

Gambar 4.35 Form Kabid Kepegawaian (Penggajian)

4.2.35 Form Kabid Kepegawaian (Mutasi)

Form Kabid Kepegawaian (Mutasi) merupakan hasil dari mutasi

pegawai baik Pegawai Fungsional maupun Pegawai NonFungsional.

Adapun Form Kabid Kepegawaian (Mutasi) sebagai berikut:

Gambar 4.36 Form Kabid Kepegawaian (Mutasi)

Page 172: 05550109 Anis Nur Irmama

4.2.36 Form Kabid Kepegawaian (Pensiun)

Form Kabid Kepegawaian (Pensiun) merupakan hasil dari pensiun

pegawai baik Pegawai Fungsional maupun Pegawai NonFungsional.

Adapun Form Kabid Kepegawaian (Pensiun) sebagai berikut:

Gambar 4.37 Form Kabid Kepegawaian (Pensiun)

Page 173: 05550109 Anis Nur Irmama

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Dari penelitian yang telah dilakukan pada Departemen Agama Kota

Blitar bahwa dengan adanya Sistem Informasi Kepegawaian ini dapat

diperoleh kemudahan dalam mendapakan informasi yang akurat bagi

para pegawai.

2. Dalam Sistem Informasi Kepegawaian ada lima proses yaitu perekrutan

pegawai, pengangkatan pegawai, penggajian pegawai, mutasi pegawai

dan pensiun pegawai

3. Dalam pengangkatan jabatan NonFungsional dilakukan dengan metode

AHP, maka dengan begitu maka dapat dilihat nilai kriterianya. Dan hasil

dari metode AHP yaitu apabila ada nilai tertinggi maka akan menduduki

peringkat pertama dan nilai-nilai di bawahnya akan menduduki

peringkat di bawahnya. Apabila nilai ada yang sama maka peringkatnya

ditentukan berdasarkan nilai dari calon yang dahulu dimasukkan.

5.2 Saran

Dalam penelitian Sistem Informasi Kepegawaian Pada Departemen Agama

Kota Blitar ini masih banyak kekurangan khususnya dalam menentukan

kenaikan pangkat pejabat NonFungsional menggunakan metode AHP.

Maka penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya dapat lebih

dikembangkan metode AHP dalam menentukan kenaikan pangkat pejabat

NonFungsional.

Page 174: 05550109 Anis Nur Irmama

DAFTAR PUSTAKA

Al Mahalli, I. J. dan As Suyuti, I. J. 2008. Tafsir Jalalain. Bandung: Sinar Baru

Algensindo

Ash. Shiddiqy, T. M. Hasbi. 2003. Mutiara Hadits 6. Semarang: PT. Pustaka

Rizki Putra

Fathansyah. 2004. Basis Data. Bandung: Informatika

Foenadioen dan Prakoso, S. 2008. Pedoman Praktis Pengembangan Aplikasi Web

Database menggunakan Java Server Page. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

Ghufron, A. dan Sudarsono. 1991. Hukum Kepegawaian Indonesia. Jakarta:

Rineka Cipta

Ladjamudin, B. A. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Moekijat. 1991. .Administrasi Kepegawaian Negara. Bandung:

CV.Mandar Maju

Rochim, T. 2002. Sistem Informasi. Bandung: HB

Thoha, M. 2007. Manajemen Kepegawaian Sipil di Indonesia. Jakarta: Kencana

Predana Media Group

Wijono, S. Hartanti, Suharto, B.Herry dan Wijono, M. Soesilo. 2006.

Pemrograman Java Servlet dan JSP dengan Netbeans. Yogyakarta: Andi

Yoyakarta

Wursanto, IG. 1989. Manajemen Kepegawaian 1. Yogyakarta: Kanisius

Wursanto. IG. 1989. Manajemen Kepegawaian 2.Yogyakarta: Kanisius

Page 175: 05550109 Anis Nur Irmama

Lampiran 1. Diagram Konteks

tampil cpns

tampil data nonf ungsional

tampil pensiun nonfungsional

input pensiun nonf ungsional

tampil mutasi nonf ungsional

input mutasi nonf ungsional

tampil penggajian nonf ungsional

input penggajian nonf ungsional

tampil pengangkatan nonf ungsional

input pengangkatan nonfungsional

tampil pegawai nonfungsional

input pegawai nonf ungsional

input cpns

tampil kartu peserta

input perekrutan

input data fungsional

input data non fungsional

tampil user

tampil administrator

login administrator

input user

tampil data f ungsional

tampil Subbid Fungsional

input subbid Fungsional

tampil_data f ungsional1

persetujuan

tampil_ data non f ungsional

tampil Subbid non Fungsional

input Subbid non Fungsional

tampil pensiun fungsional

input pensiun f ungsional

tampil mutasi f ungsional

input mutasi f ungsional

tampil penggajian f ungsional

input penggajian f ungsional

tampil pengangkatan f ungsional

input pengangkatan f ungsional

tampil pegawai f ungsional

input pegawai f ungsional

tampil kabid kepegawaian

input kabid kepegawaian

1

Sistem Inf ormasi Kepegawaian Depag Kota Blitar

+

Pegawai

f ungsional

Kabid Kepegawaian

administrator

Subbid non FungsionalSubbid Fungsional

CPNS

pegawai non

f ungsional

Page 176: 05550109 Anis Nur Irmama

Lampiran 2 DFD Level 1

tampil cpns

tampil data nonfungsional

tampil mutasi nonfungsional

tampil penggajian nonfungsional

tampil pengangkatan nonfungsional

tampil pegawai nonfungsional

input pensiun nonfungsional

tampil pensiun nonfungsional

input mutasi nonfungsional

input penggajian nonfungsional

input pengangkatan nonfungsional

input pegawai nonfungsional

input cpns

tampil kartu peserta ambil kartu

verikasi data non fungsional1

verifikasi data fungsional1

ambil data non fungsional1

ambil data fungsional2

verifikasi pensiun1

verifikasi mutasi1

verifikasi penghasilan1

verifikasi kenaikan pangkat1

input kartu peserta

verifikasi data pendaftaran

ambil data pendaftaran1

verifikasi pensiun

ambil pensiun2

verifikasi mutasi

ambil mutasi4

verifikasi hasil

ambil penghasilan1

verifikasi pangkatambil pangkat1

ambil tabel mutasi3

ambil tabel mutasi2

ambil tabel penghasilan2

ambil tabel kenaikan pangkat2

ambil tabel pensiun1

ambil tabel mutasi1

input tabel mutasi1

ambil tabel gaji1

input tabel gaji1

ambil tabel kenaikan pangkat1

input tabel kenaikan pangkat1

verifikasi data non fungsional

ambil data non fungsional

verifikasi data fungsional

ambil data fungsional1

perekrutan

ambil data pegawai

perekrutan1

input perekrutan

input data non fungsional

input data fungsional

tampil user

user

user1

administrator1

administrataor

input user

login administrator

tampil administrator

ambil user fungsional

verifikasi user fungsional

ambil user pegawai

verifikasi user pegawai

ambil data pensiun

input data pensiun

ambil tabel mutasi

input tabel mutasi

ambil tabel penghasilan

input tabel penghasilan

ambil tabel kenaikan pangkat

input tabel kenaikan pangkat

tampil_data fungsional1

persetujuan

tampil kabid kepegawaian

input kabid kepegawaian

tampil Subbid Fungsional

tampil data fungsional

input subbid Fungsional

tampil_ data non fungsional

tampil Subbid non Fungsional

input Subbid non Fungsional

tampil pensiun fungsional

input pensiun fungsional

tampil mutasi fungsional

input mutasi fungsional

tampil penggajian fungsional

input penggajian fungsional

tampil pengangkatan fungsional

input pengangkatan fungsional

tampil pegawai fungsional

input pegawai fungsional

administrator

Kabid

Kepegawaian

Pegawai

fungsional

Subbid non

Fungsional

Subbid

Fungsional

1

proses administrator

2

proses pegawai fungsional

+

4

proses Subbid Fungsional

+

5

proses Subbid Non Fungsional

+

6

proses Kabid Kepegawaian

+

1 data_user

2 data_pendaftaran

3tabel_kenaikan

pangkat

4 tabel_penghasilan

5 tabel_input mutasi

6 data_inputpensiun

7 data fungsional

8 data non fungsional

CPNS

7

Proses CPNS

+

27data_riwayat

hidup

28 data_kartupeserta

8

proses pegawai non

fungsional

+

46tabel kenaikan

pangkat1

47 tabel gaji1

48 tabel input mutasi1

49tabel input pensiun

1

pegawai non

fungsional


Top Related