Download - 04 kegawatdaruratan medik
![Page 1: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/1.jpg)
1
Kegawatdaruratan Medik
Pengenalan gejala dan tanda yang dapat mengancam keselamatan jiwa
dan upaya mempertahankan kehidupan
![Page 2: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/2.jpg)
2
Tujuan • Umum
– mampu untuk mengenali dan menatalaksana kegawatdaruratan medik obstetrik dan neonatal
• Khusus– Mampu mengenali dan
melaksanakan tindakan medik untuk menatalaksana:
• Syok hipovolemik• Syok septik• Syok neurogenik• Perdarahan hebat • Trauma intraabdomen• Resusitasi Kardiopulmoner
![Page 3: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/3.jpg)
3
Stabilisasi
Elemen-elemen penting dalam stabilisasi pasien adalah :– Menjamin kelancaran jalan nafas,
pemulihan sistem respirasi dan sirkulasi
– Menghentikan sumber perdarahan atau infeksi
– Mengganti cairan tubuh yang hilang– Mengatasi rasa nyeri atau gelisah
![Page 4: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/4.jpg)
4
Terapi Cairan
• Kondisi gawatdarurat restorasi cairan• Larutan isotonik yang dianjurkan:
– Ringer Laktat– NaCl fisiologis/garam fisiologis (normal saline).
• Untuk pemberian cairan infus, perhatikan :– jumlah cairan yang akan diberikan– lamanya pemberian per unit cairan– ukuran atau diameter jarum (no. 16-18) dan
kecepatan tetesan. Jumlah per mililiter tetesan bervariasi antara 10-20 tetes per mililiter.
![Page 5: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/5.jpg)
5
Transfusi Darah
• Transfusi darah untuk restorasi segera terhadap defisit darah akibat perdarahan
• Dapat menyelamatkan pasien tetapi juga memiliki risiko yang fatal (anafilaktik, hemolisis atau inkompatibilitas) atau risiko transmisi penyakit berbahaya (HPV, HIV/AIDS)
• Pemberian transfusi darah, harus melalui serangkaian proses yang teliti dan pertimbangan yang matang
![Page 6: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/6.jpg)
6
Minimalisasi risiko transfusi
• Seleksi akurat terhadap donor dan darah• Uji tapis dan kajian prevalensi penyakit
menular di komunitas donor untuk menghindarkan infeksi melalui transfusi darah dan uji keamanan darah donor
• Progam jaga mutu darah dan produk darah• Jaminan akurasi golongan darah, uji
kompatibilitas, kualitas pemisahan dan penyimpanan komponen darah dan keamanan transportasi darah
• Kesesuaian indikasi bagi penggunaan darah dan produknya
![Page 7: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/7.jpg)
7
Pemantauan transfusi
• Sebelum transfusi darah dilakukan
• Pada saat transfusi diberikan • 15 menit setelah transfusi darah
berjalan• Setiap jam selama transfusi darah• Setiap jam dalam 4 jam pertama
setelah transfusi darah
![Page 8: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/8.jpg)
8
Pasien wanita 25 th, HPPTensi 60, nadi lemah teraba 160 / menit
Telapak tangan dingin basah, Hb 6
#2 : RL
#3 : RL
#4 : HES
#5 : Transfusi
#1 Posisi Syok
![Page 9: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/9.jpg)
9
Jika infusi cairan sudah cukup (Nadi <100, T-sistolik > 90-100) ternyata Hb < 7- 8 g/dl, maka disiapkan transfusi.Jika ternyata Hb ≤ 5 g/dl, maka harus segera transfusi
![Page 10: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/10.jpg)
10
1. Segera atasi sumber perdarahan2. Bila perlu anestesia, gunakan ketamine (bila tidak ada kontraindikasi)
![Page 11: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/11.jpg)
11
Perbandingan komposisi darah dan cairan pengganti
perdarahan
H2O
Na
Albumin
Eritrosit
H2O
Na
H2O
Na
Koloid
PlasmaSubstitutes
LarutanKristaloid (RL/NaCl)
Darah
![Page 12: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/12.jpg)
12
Estimasi Simtomatik
• Bila perdarahan menyebabkan terjadinya perubahan tanda vital (hipotensi) maka jumlah darah yang keluar telah mencapai 1000-1200 ml
• Bila terjadi syok hipovolemik maka jumlah perdarahan telah mencapai 2000-2500 ml
![Page 13: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/13.jpg)
13
Efek Perdarahan terhadap Sirkulasi dan Oksigenasi Sel
hipotensi
S y o k
Gagal Jantung
![Page 14: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/14.jpg)
14
transport O2 normalHb 7-15
Sunder-Plasman 1968
Transport Oksigenselama anemia
![Page 15: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/15.jpg)
15
Hb 7-8 = tolerable
Hb 10 = optimal
Hb < 5 = critical
HANYA ATAS INDIKASI KHUSUSAda tanda “oxygen-want” :
tachycardia, tachypnea, kepala-ringanAda cardiac ischemia, congestive heart failure
Ada asidosis metabolik, asidosis laktat
OK
![Page 16: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/16.jpg)
16
Terapi Antibiotika
Tabel 1-2: Antibiotika kasus infeksi penyerta kasus gawatdarurat
Antibiotika Dosis Keterangan
Ampisilin
Benzilpenisilin
Kloramfenikol
Gentamisin
Doksisiklin Tetrasiklin
Metronidazol
1 g IV tiap 4 jam atau 500 mg (oral) tiap 6 jam10 juta IU IV per 4 jam
1 g IV tiap 6 jam
1,5 kg/kg BB/dosis IV/IM per 8 jam 100 mg tiap 12 jam 500 mg tiap 6 jam (jangan diberikan bersamaan dengan susu atau antasida)
1 g IV atau per rektal tiap 12 jam atau 500 mg oral tiap 6 jam
Spektrum luas, murah
Ada efek samping seriusefektif untuk kokus Gram (+) dan GOBaik untuk sepsis, penekanan sum-sum tulang, pantau gambaran darahEfektif untuk Gram (-) dan flora ususAktif untuk kuman Gram (+), Gram (-) termasuk Klamidia. Sebagai ganti atau kombinasi dengan Ampisilin. Baik dikombinasikan dengan Metronodazol
Baik untuk Gram (-) dan Anerob. Dapat dikombinasikan dengan Ampisilin dan Doksisiklin. Alternatif dari klindamisin. Relatif murah dan mudah didapat. Serapan oral mencapai kadar serum yang sama dengan Intravena
![Page 17: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/17.jpg)
17
Tetanus
• Pasien dengan imunisasi lengkap dalam 5 tahun terakhir dan lukanya tergolong bersih maka tidak perlu diberikan serum anti tetanus.
• Luka yang terkontaminasi bahan infeksius (risiko tinggi tetanus) harus diberikan 0,5 ml TT dan Imunoglobulin Tetanus (TIG/ATS).
• Bila riwayat imunisasi tak jelas dan luka dengan risiko tinggi tetanus maka berikan TT dan TIG/ATS (jangan menyuntikkan kedua bahan tersebut dengan jarum/tabung suntik dan pada lokasi suntikan yang sama
![Page 18: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/18.jpg)
18
SYOK
Tanda-tanda Syok :– nadi cepat dan halus (> 100 X per menit)– menurunnya tekanan darah (diastolik < 60
mmHg)– pernafasan cepat (respirasi > 32 X per menit)– pucat (terutama pada konjungtiva palpebra,
telapak tangan , bibir)– berkeringat, gelisah, apatis/bingung atau
pingsan/tidak sadar
![Page 19: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/19.jpg)
19
Penanganan Awal• Nilai kegawatan melalui pemeriksaan tanda
vital• Cegah hipotermia dan miringkan kepala/tubuh
pasien untuk mencegah aspirasi muntahan. – Jangan berikan sesuatu melalui mulut untuk
mencegah aspirasi.• Bebaskan jalan nafas dan berikan oksigen
melalui slang atau masker dengan kecepatan 6-8 liter per menit
• Tinggikan tungkai untuk membantu beban kerja jantung. – Bila setelah posisi tersebut ternyata pasien
menjadi sesak atau mengalami edema paru maka kembalikan tungkai pada posisi semula dan tinggikan tubuh atas untuk mengurangi tekanan hidrostatik paru
![Page 20: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/20.jpg)
20
Terapi Definitif
• Tentukan penyebab syok dan tentukan tindakan segera untuk mengatasi hal tersebut– Perdarahan hipovolemik– Infeksi septik– Nyeri hebat
kardiogenik/vasovagal • Infus/restorasi cairan• Oksigen• Antibiotika• Agen Vasoaktif
![Page 21: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/21.jpg)
21
Selalu periksa ketersediaan dan kelengkapan obat-obatan gawatdarurat
![Page 22: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/22.jpg)
22
Gawatdarurat Obstetrik
• Perdarahan obstetrik akut
• Syok (hemoragik, septik, reaksi vasovagal, dll)
• Serangan eklampsia• Kesulitan bernafas• Overdosis obat• Reaksi anafilaktik
![Page 23: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/23.jpg)
23
Medikamentosa Gawat Darurat : (1)
• Antibiotik– Ampisilin– Amoksilin– Benzatin penisilin– Benzil penisilin– Cefazolin– Ceftriakson– Kloksasilin– Eritromisin– Gentamisin– Metronidazol– Trimetoprim-
Sulfametoksazol
• Steroid– Hidrokortison– Betametason– Deksametason
• Anti kejang– Magnesium sulfat– Diazepam
• Antihipertensi– Hidralazin– Nifedipin– Labetolol
![Page 24: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/24.jpg)
24
Medikamentosa Gawatdarurat : (2)
• Uterotonika– Oksitosin *– Ergometrin *– Metil ergometrin– Misoprostol– Prostaglandin E2– 15-metil
prostaglandin F2α
• Anestetik– Ketamin– Lignokain 1% atau 2%– Halotan
• Analgetik– Parasetamol– Indometasin– Petidin– Morfin
• Cairan infus– Garam fisiologis– Dekstrosa 5%– Glukosa (10%, 50%)– Ringer Laktat (RL)– Akuades steril
* Simpan dalam lemari pendingin
![Page 25: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/25.jpg)
25
Medikamentosa Gawatdarurat : (3)
• Obat-obatan Gawat Darurat lainnya
– Adrenalin– Aminofilin– Sulfas Atropin– Kalsium glukonas– Digoksin– Difenhidramin– Efedrin
– Furosemid– Nitrogliserin– Nalokson– Prednisolon– Prometazin
![Page 26: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/26.jpg)
26
Peralatan dan Bahan Gawat Darurat :
(1)• Ambu bag (resusitator manual)• Sungkup muka• Silinder oksigen dengan flow-meter
dan katup aliran, kunci silinder, dan selang
• Mesin penghisap / suction (manual/elektrik) dengan selang dan tabung
• Kateter hisap yang tidak fleksibel (Ø 18)
• Kateter hisap yang fleksibel
![Page 27: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/27.jpg)
27
Peralatan dan Bahan Gawatdarurat :(2)
• Guedel (ukuran 90 mm dan 100 mm)• Selang nasofaring (ukuran 28 dan
30)• Pelumas untuk intubasi nasogastrik• Turniket• Alat pengukur tekanan darah• Stetoskop• Senter• Baskom muntah• Bidai lengan
![Page 28: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/28.jpg)
28
Peralatan dan Bahan Gawatdarurat :
(3)• Selimut• Cairan infus (Garam fisiologis dan Dekstrosa
5%)• Set infus, jarum Ø 14 atau 16, dan selang• Plester • Kasa pembalut• Antiseptik• Spuit hipodermik (5,10,20 ml) dan jarum• Spuit insulin• Benang jahit kromik 3.0 / 2.0 & jarum
atraumatik• Kateter Foley (Ø 16 atau 18) dan kantong
penampung• Formulir pencatatan (Grafik cairan, formulir
laboratorium, grafik per jam, dll)
![Page 29: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/29.jpg)
29
Peralatan dan Bahan Gawatdarurat :
(4) Peralatan tambahan :
– Laringoskop, dengan lampu dan baterai cadangan
– Selang endotrakeal (Ø internal 7 atau 7,5 mm)
– Kawat penuntun ETT– Spuit 5 ml (untuk mengembangkan kaf)– Mesin anestesi inhalasi umum– EKG (dengan kertas dan jel)– Defibrilator
![Page 30: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/30.jpg)
30
RESUSITASI
upaya pemulihan kesadaran penderita yang secara klinis dan mendadak atau baru mengalami kehilangan tanda-tanda kehidupan
atau
restorasi fase awal kegagalan fungsi vital, baik sistem pengaturan fungsi vital tunggal maupun majemuk
![Page 31: 04 kegawatdaruratan medik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/557c9ab6d8b42ab4218b46ae/html5/thumbnails/31.jpg)
31
Tahapan Resusitasi
Dukungan Awal terhadap Fungsi Vital (Basic Life-support)
: Airway (Bebaskan jalan nafas) Breathing (Pulihkan napas/ventilasi buatan) Circulation (Perbaiki sirkulasi)
Dukungan Lanjut terhadap Fungsi Vital (Advanced Life-support)
: Drugs and Fluid (Obat dan cairan) Electrocardiography (Pemeriksaan Jantung) Fibrilation (Atasi ggn alur impuls jantung)
Mempertahankan Fungsi Vital (Prolonged Life-support)
: Gauging (Penilaian dan terapi lanjutan) Human Mentation (Pelihara fungsi normal) Intensive Care (Perawatan Intensif)