i
TUGAS LAPORAN
PERANGKAT KERAS PADA JARINGANDAN TOPOLOGI JARINGAN
KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER
DENI SUPRIAWANNIM. 1108605001
JURUSAN ILMU KOMPUTERPROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2013
i
TUGAS LAPORAN
PERANGKAT KERAS PADA JARINGANDAN TOPOLOGI JARINGAN
KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER
DENI SUPRIAWANNIM. 1108605001
JURUSAN ILMU KOMPUTERPROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2013
i
TUGAS LAPORAN
PERANGKAT KERAS PADA JARINGANDAN TOPOLOGI JARINGAN
KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER
DENI SUPRIAWANNIM. 1108605001
JURUSAN ILMU KOMPUTERPROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2013
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karuniaNya kami dapat
menyusun dan menyelesaikan laporan dari mata kuliah Komunikasi Data dan
Jaringan Komputer berupa laporan tentang Perangkat Keras Pada Jaringan Dan
Topologi Jaringan dengan kriteria yang telah ditentukan ini sesuai dengan
rencana dan tepat pada waktunya.
Tidak ketinggalan pula kami mengucapkan trima kasih atas bantuan dari
berbagai pihak antara lain :
1. Bapak Cokorda Rai Adi Pramartha,ST,MM dan Bapak I Dewa Made Bayu
Atmaja Darmawan,S.Kom,M.Cs, selaku dosen pengajar mata kuliah
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer yang telah meluangkan waktu
turut memberikan saran dan masukan dalam penyempurnaan laporan ini;
2. Teman – teman mahasiswa di Jurusan Ilmu Komputer angkatan 2011 yang
telah memberikan dukungan moral dalam penyelesaian laporan ini;
3. Pihak – pihak lainnya yang telah dengan tulus ikhlas memberikan saran
dan masukan yang bersifat konstruktif serta membangun dalam
penyelesaian laporan ini.
Sebagai pemula, dalam menyusun laporan ini, kami telah berusaha untuk
mencapai hasil yang semaksimal mungkin, walaupun masih terdapat kesalahan
dalam penulisan kata - kata. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kata “sempurna”. Maka dari itu, dengan kerendahan hati, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang sudah barang tentu yang
sifatnya membangun.
Oleh karena itu, besar harapan kami agar laporan ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya bagi kita semua. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Bukit Jimbaran, 17 Maret 2013
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..…………………………………………….…….…. i
KATA PENGANTAR…………………………………………….…….…. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………..…… iii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………..……... v
BAB I PENDAHULUAN….....………………………….…............. 1
1.1. Latar Belakang.................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan................................................................ 2
1.4. Manfaat Penulisan.............................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN..…………………........................................ 3
2.1. Perangkat Keras pada Jaringan........................................... 3
2.1.1. File Servers.……………………………………….. 4
2.1.2. Workstations………………………………………. 4
2.1.3. Network Interface Card (NIC)…………………….. 5
2.1.4. Kabel Jaringan………………….............................. 5
2.1.4.1. Kabel Coaxial……………………………... 6
2.1.4.2. Kabel TP (Twisted Pair)…………………... 6
2.1.4.3. Kabel Fiber Optic…………………………. 7
2.1.5. Konektor…………………………………………... 8
2.1.6. Repeater…………………………………………… 9
2.1.7. Bridge……………………………………………... 9
2.1.8. Router……………………………………………... 10
2.1.9. Hub………………………………………………... 10
2.1.10. Switch……………………………………………. 11
2.1.11. Modem Card……………………………………... 12
2.1.12. Access Point Wifi………………………………... 12
2.2. Topologi Jaringan LAN………………………………….. 12
2.2.1. Topologi Linier……………………………………. 13
2.2.2. Topologi Bus……………………………………… 14
2.2.3. Topologi Token Ring……………………………... 16
2.2.4. Topologi Tree……………………………………... 17
2.2.5. Topologi Star……………………………………… 18
2.3. Topologi Jaringan WLAN……………………………. 19
iv
2.3.1. Topologi Point to Point……………………………. 20
2.3.2. Topologi Point to Multipoint……………………… 21
BAB III PENUTUP…………………………………………………… 23
3.1. Kesimpulan………………………………………............ 23
3.2. Saran…………………….................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 24
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. File Servers……………………………………………………….... 4
2. Workstations……………………………………………………….. 4
3. Network Interface Card (NIC)…………………………………….. 5
4. Kabel Coaxial……………………………………………………… 6
5. Kabel STP dan Kabel UTP………………………………………… 6
6. Kabel Fiber Optic………………………………………………….. 8
7. Konektor…………………………………………………………… 8
8. Repeater……………………………………………………………. 9
9. Bridge……………………………………………………………… 9
10. Router……………………………………………………………… 10
11. Hub………………………………………………………………… 11
12. Switch……………………………………………………………… 11
13. Modem Internal……………………………………………………. 12
14. Modem Eksternal………………………………………………….. 12
15. Topologi Linier…………………………………………………….. 13
16. Topologi Bus………………………………………………………. 14
17. Topologi Token Ring……………………………………………… 16
18. Topologi Tree……………………………………………………… 17
19. Topologi Star………………………………………………………. 18
20. Topologi Point to Point……………………………………………. 20
21. Topologi Point to Multipoint………………………………………. 21
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat ini, komputer bukan lagi hanya suatu perangkat pengolahan data
yang hanya bisa digunakan secara tunggal, namun komputer juga telah dapat
terhubung satu dengan lainnya dan melakukan akses data dengan komputer –komputer lain. Untuk dapat saling berkomunikasi komputer harus saling
terhubung dalam suatu sistem jaringan. Lebih jauh lagi setelah adanya
internet, saat ini jaringan komputer tidak hanya dapat menghubungkan
komputer – komputer pada area yang terbatas, tetapi jaringan juga telah
berkembang dan memungkinkan untuk menghubungkan komputer yang
berada pada dua tempat yang terpisah jauh untuk dapat melakukan pertukaran
informasi.
Proses transfer data antar komputer dalam suatu jaringan sangat
bergantung pada jaringan itu sendiri. Setiap komputer yang ada harus
terhubung dengan suatu pola hubungan. Pola hubungan tersebut juga sangat
menentukan kecepatan serta efisiensi aliran data. Pola hubungan antar
terminal dalam jaringan komputer atau juga yang disebut topologi ini sangat
erat berhubungan dengan metode akses dan media pengiriman yang
digunakan. Selain itu topologi juga sangat tergantung dengan letak geografis
dari masing – masing terminal, kualitas kontrol, serta kecepatan pengiriman
data. Oleh karena itu dalam tugas kali ini kami membahas mengenai
perangkat keras dalaam jaringan serta topologi jaringan komputer. Pada saat
ini, bidang teknologi dan komunikasi telah berkembang secara pesat.
Perkembangan ini sejalan dengan kebutuhan manusia yang semakin
kompleks. Banyak peneliti di seluruh dunia selalu mencoba untuk
menemukan teknologi baru atau membenahi penemuan sebelumnya dalam
bidang ini. Salah satu diantaranya adalah jaringan kabel dan jaringan
nirkabel.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penyusunan laporan ini adalah sebagai
berikut yaitu :
1.2.1. Bagaimanakah perangkat keras pada jaringan?
1.2.2. Bagaimanakah topologi jaringan LAN?
2
1.2.3. Bagaimanakah topologi jaringan WLAN?
1.2.4. Bagaimanakah kelebihan dan kekurangan dari masing – masing
topologi jaringan yang ada?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan pada penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut
yaitu :
1.3.1. Untuk mengetahui perangkat keras pada jaringan.
1.3.2. Untuk mengetahui topologi jaringan LAN.
1.3.3. Untuk mengetahui topologi jaringan WLAN.
1.3.4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing – masing
topologi jaringan yang ada.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut
yaitu :
1.4.1. Dapat mengetahui perangkat keras pada jaringan.
1.4.2. Dapat mengetahui topologi jaringan LAN.
1.4.3. Dapat mengetahui topologi jaringan WLAN.
1.4.4. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing – masing
topologi jaringan yang ada.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perangkat Keras pada Jaringan
Jaringan komputer merupakan sebuah sistem yang terdiri atas komputer
– komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya, berkomunikasi
dan dapat mengakses informasi. Pihak yang meminta atau menerima layanan
disebut klien (client) dan yang memberikan atau mengirim layanan disebut
peladen (server). Desain ini biasanya disebut dengan sistem client–server dan
digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Dalam hal membentuk sebuah jaringan, dua buah komputer yang
masing – masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan
melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan
terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah
jaringan komputer yang sederhana. Jika ingin membuat jaringan komputer
yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan
berupa perangkat keras atau hardware sebagai peralatan interkoneksinya.
Perangkat keras atau hardware jaringan komputer merupakan peralatan
yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke komputer lainnya dalam
suatu jaringan yang bertujuan untuk berbagi data, informasi dan lainnya.
Dengan kata lain merupakan perangkat – perangkat yang digunakan untuk
mencapai tujuan dari jaringan komputer. Tujuan dari jaringan komputer
adalah agar dapat mencapai tujuannya dimana setiap bagian dari jaringan
komputer dapat meminta dan memberikan layanan. Adapun tujuannya yang
lebih spesifik sebagai berikut yaitu :
a. Pembagian sumber daya (resources sharing) memungkinkan user dapat
mengakses suatu host berbagai perangkat secara bersama sehingga
meningkatkan efisiensi dalam pengadaan sumber daya.
b. Mempermudah dan mempercanggih pengadaan media komunikasi guna
melakukan komunikasi dengan adanya jaringan komputer.
c. Adanya integrasi data yang memungkinkan pengaksesan data secara
tepat dan akurat sehingga memungkinkan pengolahan data bisa
dilakukan dan didistribusikan ke beberapa komputer.
d. Tersedianya keamanan data bagi user berkat adanya jaringan komputer
dengan cara mengupdate antivirus secara berkala.
4
Berikut ini adalah beberapa contoh perangkat keras atau hardware
jaringan komputer yaitu :
2.1.1. File Servers
File Server adalah jantung
dari kebayakan jaringan,
merupakan komputer yang
sangat cepat, mempunyai
memori yang besar, harddisk
yang memiliki kapasitas besar,
dengan kartu jaringan yang
cepat. Sistem operasi jaringan
tersimpan disini, juga termasuk
di dalamnya beberapa aplikasi
dan data yang dibutuhkan untuk
jaringan. Sebuah file server
mampu bertugas mengontrol
komunikasi dan informasi diantara node atau komponen dalam suatu
jaringan. Sebagai contoh mengelola pengiriman file database atau
pengolah kata dari workstation atau salah satu node, ke node yang
lain, atau menerima email pada saat yang bersamaan dengan tugas
yang lain.
2.1.2. Workstations
Workstations
merupakan bagian
keseluruhan komputer
yang terhubung ke file
server dalam jaringan.
Sebuah workstation
minimal mempunyai
kartu jaringan, aplikasi atau software jaringan, kabel untuk
menghubungkan ke jaringan, biasanya sebuah workstation tidak
begitu membutuhkan floppy karena data yang ingin di simpan bisa
dan dapat diletakkan di file server. Hampir semua jenis komputer
dapat digunakan sebagai komputer workstation.
Gambar 1. File Servers
Gambar 2. Workstations
5
2.1.3. Network Interface Cards (NIC)
Network Interface
Card (NIC) atau yang
biasa disebut LAN card
ini merupakan sebuah
kartu yang berfungsi
sebagai jembatan dari
komputer ke sebuah
jaringan komputer.
Beberapa hal pokok
yang perlu diketahui dari kartu jaringan yaitu type kartu ISA atau PCI
dengan kecepatan 10 atau 10/100 Mbps, harus disesuaikan dengan tipe
Ethernet HUB atau switching yang akan digunakan, jenis protocol dan
jenis kabel yang didukungnya disamping itu juga mengesampingkan
kwalitas produk. Komputer jenis terbaru tidak dilengkapi dengan slot
ISA bahkan Network Interface umumnya merupakan Onboard system
artinya sudah tersedia pada mainboard sehingga tidak perlu lagi
dipasang Lan Card.
Sesuai dengan besarnya tingkat kebutuhan akan jaringan
komputer, sudah banyak mainboard komputer jenis terbaru dilengkapi
kartu jaringan secara on board. Kualitasnya bagus namun penulis
berpendapat lebih baik menggunakan kartu jaringan yang terpisah.
Salah satu keuntungannya adalah dapat memilih merk tertentu dan
mudah diganti apabila terjadi kerusakan.
NIC dapat mengubah aliran data paralel dalam bus komputer
menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas
media jaringan. Secara spesifik, fungsi dari NIC ini yaitu :
a. Media pengirim data ke komputer lain di dalam jaringan
b. Mengontrol data flow antara komputer dan sistem kabel
c. Menerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan
menerjemahkannya ke dalam bit yang dimengerti oleh computer
2.1.4. Kabel Jaringan
Kabel jaringan merupakan perangkat atau media yang mampu
mentransmisikan besaran – besaran fisik lewat materialnya. Dengan
kata lain kabel dalam sebuah jaringan digunakan sebagai media
Gambar 3. Network Interface Card (NIC)
6
penghubung. Ada beberapa macam tipe kabel yang biasa digunakan
untuk membangun sebuah jaringan komputer seperti :
2.1.4.1. Kabel Coaxial
Kabel Coaxial
merupakan jenis
kabel tembaga yang
diselimuti oleh
beberapa pelindung
seperti pelindung
luar, pelindung
berupa anyaman
serat tembaga, dan isolator pelasting dimana pelindung –pelindung tersebut memiliki fungsi yang berbeda.
Kabel Coaxial ini memiliki kelebihan yaitu biayanya
yang terbilang murah, jarak jangkauannya cukup jauh, karena
menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan
terjadi interferensi dengan sistem lain. Sedangkan
kelemahannya adalah kesulitan saat instalasi, mempunyai
redaman yang relatif besar, dan jika kabel dipasang di atas
tanah, rawan terhadap gangguan – gangguan fisik yang dapat
berakibat putusnya hubungan. Untuk saat ini kabel coaxial
sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.
2.1.4.2. Kabel TP (Twisted Pair)
Merupakan
kabel berpilin yang
terdiri atas dua
pasang kawat yang
terpilin yang pada
umumnya digunakan
pada jaringan lokal.
Pasangan berpilin
terdiri dari dua buah
konduktor yang
digabungkan dengan
tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi
elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari
Gambar 4. Kabel Coaxial
Gambar 5. Kabel STP dan Kabel UTP
7
kabel dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang
berdekatan.
Terdapat dua jenis kabel yang termasuk dalam tipe
kabel ini yaitu :
a. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel)
yang setiap pasang dipilin dan dibungkus dengan lapisan
alumunium foil.
Kelebihan dari kabel ini adalah lebih tahan terhadap
gangguan yang disebabkan posisi kabel yang tertekuk dan
tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik
dari dalam maupun luar. Sedangkan kelemahannya yaitu
mahal, jarak jangkauannya hanya 100 m, kesulitan pada
saat instalasi terutama masalah grounding, dan pada
frekuensi tinggi attenuasi meningkat serta keseimbangan
menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya
crosstalk dan sinyal noise.
b. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel yang tidak dilengkapi dengan pelindung
(unshilded) ini berisi empat pasang kabel yang tiap
pasangnya dipilin (twisted). Fungsi dari lilitan tersebut
ialah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran.
Kelebihan yang dari kabel ini adalah harganya lebih
murah dibandingkan jenis media lainnya, mudah dipasang,
dan ukurannya kecil. Sedangkan kelemahannya yaitu jarak
jangkauannya hanya 100 m dan sangat rentan terhadap
interferensi gelombang elektromagnetik yang berasal dari
media di sekelilingnya.
Kedua jenis kabel twisted pair ini pada dasarnya sama,
bedanya hanya kabel UTP yang rentan terhadap interferensi
gelombang elektromagnetik atau voltase yang tinggi
sedangkan kabel STP lebih aman terhadap interferensi
gelombang elektromagnetik.
2.1.4.3. Kabel Fiber Optic
Fiber Optic merupakan kabel yang terbuat dari serat
kaca atau plastik yang menggunakan bias cahaya dalam
8
mentransmisikan data.
Satu buah kabel fiber
optic terdiri atas dua
fiber, yang satu
berfungsi untuk
Transmit (Tx) dan
satunya untuk Receive
(Rx) sehingga
komunikasi dengan
fibre optic bisa terjadi
dua arah secara bersama – sama (full duplex).
Yang membedakan fiber optic dengan copper media
ialah pada media transmisi fiber optic informasi
ditransmisikan dengan kapasitas atau bandwidth yang tinggi,
karena murni terbuat dari kaca dan plastik maka signal tidak
terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan frekwensi
radio, sedangkan copper media atau media tembaga dapat
dipengaruhi oleh interferensi gelombang elektromagnetik.
Adapun kelebihan dari penggunaan kabel fiber optic
yaitu dari keunggulan segi kecepatan, bandwidth, distance,
resistance, tingkat keamanan yang tinggi. Sedangkan
kekurangannya adalah harganya yang cukup mahal dan
cukup besarnya investasi yang diperlukan untuk pengadaan
sumber daya manusia yang andal.
2.1.5. Konektor
Merupakan sarana penghubung
antara kabel dengan colokan NIC
yang ada pada komputer. Jenis
konektor ini disesuaikan dengan tipe
kabel yang digunakan misalnya
Konektor RJ-45 berpasangan dengan
kabel UTP atau STP, konektor
BNC/T berpasangan dengan kabel coaxial dan konektor ST
berpasangan dengan kabel fiber optic.
Gambar 6. Kabel Fiber Optic
Gambar 7. Konektor
9
2.1.6. Repeater
Merupakan suatu
perangkat yang dapat
berfungsi memperluas
jangkauan sinyal WiFi
yang belum tercover
oleh sinyal dari server
agar bisa menangkap
sinyal WiFi. Dengan
kata lain merupakan
sebuah komponen yang berfungsi memperkuat sinyal. Sinyal yang
diterima dari satu segmen kabel LAN ke segmen LAN berikutnya
akan dipancarkan kembali dengan kekuatan sinyal asli pada segmen
LAN pertama sehingga dengan adanya repeater ini, jarak antara dua
jaringan komputer dapat diperluas.
Repeater bekerja pada layer fisik jaringan. Repeater terderi dari
2 alat, yakni untuk menerima sinyal dari server (client) dan untuk
menyebarkan lagi sinyal Wifi (accespoint). Adapun fungsi dari
repeater untuk mengover daerah – daerah yang lemah sinyal dari
server, memperluas sinyal dari server, dan mempermudah akses sinyal
Wifi dari server.
2.1.7. Bridge
Bridge adalah perangkat yang
digunakan untuk menghubungan
antar jaringan yang mempunyai
protokol yang sama. Dengan kata
lain merupakan perangkat network
yang digunakan untuk
menghubungkan dua buah LAN
atau membagi sebuah LAN
menjadi dua buah segmen.
Penggunaan perangkat bridge adalah untuk mengurangi traffic
sehingga dapat meningkatkan performa network.
Bridge mempelajari alamat tujuan lalulintas yang melewatinya
dan mengarahkan ke tujuan serta digunakan untuk menyekat jaringan.
Jika jaringan diperlambat dengan adanya lalulintas yang penuh maka
Gambar 8. Repeater
Gambar 9. Bridge
10
jaringan dapat dibagi menjadi dua kesatuan yang lebih kecil. Jadi,
sebuah bridge dapat membedakan satu unit jaringan dengan unit
jaringan lainnya sehingga lalu lintas data tertata dengan baik. Bridge
tidak hanya mampu membedakan satu unit jaringan, tetapi dia juga
dapat digunakan untuk menguatkan sinyal yang ditransmisikan.
Pada umumnya terdapat tiga jenis bridge jaringan yaitu :
a. Bridge Lokal, merupakan sebuah bridge yang dapat
menghubungkan segmen – segmen jaringan lokal.
b. Bridge Remote, merupakan jenis bridge yang dapat digunakan
untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk
membuat sebuah WAN.
c. Bridge Nirkabel, merupakan sebuah bridge yang dapat
menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN
nirkabel.
2.1.8. Router
Router merupakan
perangkat yang memiliki
kemampuan untuk menyaring
atau menfilter data yang lalu
lalang di jaringan berdasarkan
aturan atau protocol tertentu.
Router sering digunakan untuk
menghubungkan beberapa
network, baik network yang
sama maupun berbeda dari
segi teknologinya. Router juga digunakan untuk membagi network
besar menjadi beberapa buah subnetwork atau network – network
kecil.
Router merupakan alat penting untuk melakukan koneksi WAN
serta dapat menyambungkan LAN yang terpisah dari jarak jauh.
Begitu pentingnya router sehingga selalu ditempatkan dalam ruangan
yang terkunci.
2.1.9. Hub
Hub merupakan perangkat jaringan yang terdiri dari banyak port
untuk menghubungkan node atau titik sehingga membentuk jaringan
yang saling terhubung dalam topologi star. Jika jumlah port yang
Gambar 10. Router
11
tersedia tidak cukup untuk menghubungkan semua komputer yang
akan dihubungkan ke dalam satu jaringan dapat digunakan beberapa
hub yang dihubungkan secara up-link.
Port yang tersedia
biasanya sampai 8, 16,
24 atau lebih banyak
sesuai kebutuhan Anda.
Untuk kecepatan, Anda
dapat menggunakan
HUB 10 atau Switch
10/100. Sebaiknya
menggunakan 10/100
karena dapat digunakan
untuk jaringan berkecepatan maksimal 10 atau 100. Hub ada yang
mendukung pemggunaan kabel coaxial yang menukung topologi BUS
dan UTP yang mendukung topologi star. Namun type terbaru
cenderung hanya menyediakan dukungan untuk penggunaan kabel
UTP.
Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi
dengannya, menggunakan mode half-duplex. Hub dapat juga
berfungsi sebagai penguat sinyal seperti repeater.
2.1.10. Switch
Switch pada prinsipnya
sama dengan hub bedanya
switch lebih pintar daripada
hub karena mampu
menganalisa paket data yang
dilewatkan padanya sebelum
dikirim ke tujuan. Selain itu
switch juga memiliki
kecepatan transfer data dari
server ke workstation atau sebaliknya. Switch beroperasi dengan full-
duplex.
Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-
through dan store and forward. Switch cut-through mempunyai
kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch
Gambar 11. Hub
Gambar 12. Switch
12
hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen
tujuannya, sedangkan switch store and forward merupakan
kebalikannya. Switch ini menerima dan memeriksa seluruh isi paket
sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket
merlukan waktu, tetapi proses ini memungkinkan switch mengetahui
adanya kerusakan pada paket data dan mencegahnya agar tidak
mengganggu jaringan.
2.1.11. Modem Card
Modem (Modulation Demodulation) Card merupakan perangkat
yang digunakan untuk merubah sinyal analog menjadi digital dan
sebaliknya. Sebagai contoh untuk menghubungkan antara dua
komputer melalui dial-up dengan menggunakan line telepon dalam
mengakses data melalui jaringan atau internet. Dengan alat ini rumah
yang tekoneksi jaringan telepon dapat juga menikmati akses internet.
Berdasarkan lokasi penempatannya, modem dibagi menjadi 2
jenis yaitu Modem Internal dan Modem Eksternal.
2.1.12. Access Point WiFi
Access Point WiFi merupakan suatu interkoneksi tanpa kabel ke
berbagai perangkat, access point ini merupakan pusat interkoneksi
tersebut. Dengan adanya alat ini maka kita dapat mendapat koneksi
jaringan tanpa adanya kabel. Saat ini alat ini sering digunakan sebagai
akses internet yang disebut sebagai area hotspot.
2.2. Topologi Jaringan LAN
Sebuah jaringan komputer dibangun menggunakan suatu topologi
jaringan. Topologi jaringan merupakan susunan atau pemetaan interkoneksi
antara node dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis (virtual).
Gambar 13. Modem Internal Gambar 14. Modem Eksternal
13
Topologi menggambarkan metode yang digunakan untuk melakukan
pengabelan secara fisik dari suatu jaringan.
Tidak semua topologi jaringan sesuai untuk digunakan dalam sebuah
jaringan komputer. Hal itu dipengaruhi dari sumber daya yang akan
digunakan untuk membangun jaringan. Oleh karena itu seorang administrator
jaringan harus cermat dalam memilih topologi yang cocok untuk jaringan
yang akan di buatnya.
Jenis atau model topologi jaringan dibedakan berdasarkan tata cara
penyusunannya, dimana masing – masing topologi juga mempunyai ciri khas
dengan kelebihan dan kekurannya sendiri. Berikut adalah model atau jenis –jenis topologi jaringan komputer yaitu :
2.2.1. Topologi Linier
Jaringan
komputer dengan
topologi linier
juga dapat disebut
sebagai Topologi
Linier Bus
termasuk layout
umum dimana
satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi yang dihubungkan
dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya
harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan
bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah
nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah
RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet).
Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah
tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer. Adapun tipe konektornya
terdiri dari :
a. BNC Kabel konektor, untuk menghubungkan kabel ke T
konektor.
b. BNC T konektor, untuk menghubungkan kabel ke komputer.
c. BNC Barrel konektor, untuk menyambung 2 kabel BNC.
d. BNC Terminator, untuk menandai akhir dari topologi bus.
Topologi Linier memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan
dalam hal penggunaannya. Adapun kelebihan dari topologi ini yaitu :
Gambar 15. Topologi Linier
14
a. Hemat penggunaan kabel
b. Layout kabel sederhana
c. Mudah untuk dikembangkan
d. Tidak membutuhkan kendali pusat
e. Penambahan maupun pengurangan terminal dapat dilakukan
tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
Sedangkan kekurangan dari topologi ini yaitu :
a. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
b. Kepadatan lalu lintas tinggi
c. Keamanan data kurang terjamin
d. Kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai (klient)
bertambah
e. Diperlukan Repeater untuk jarak jauh
2.2.2. Topologi Bus
Topologi Bus
menyediakan satu
saluran untuk
komunikasi dari
semua perangkat,
sehingga membuat
setiap perangkat
harus bergantian
dalam menggunakan
saluran tersebut. Dengan kata lain, hanya ada dua perangkat yang
dapat berkomunikasi dalam suatu saat. Yang berarti, hanya satu
komputer yang dapat mengirimkan data ke dalam jaringan hingga
diterima oleh komputer yang dituju.
Pada Topologi bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel
pusat dimana seluruh workstation dan server di hubungkan. Dengan
topologi ini komputer di hubungkan secara berantai dengan perantara
suatu kabel yang pada umumnya berupa kabel Tunggal jenis Coaxial.
Ujung – ujung dari kabel Coaxsial harus di tutup dengan tahanan
(terminator resistor).
Sinyal yang dikirimkan oleh sebuah komputer akan dikirim ke
seluruh jaringan dari ujung satu sampai ujung lainnya. Sinyal ini akan
terus menerus bergerak tanpa bisa dihentikan (diinterrupt). Artinya
Gambar 16. Topologi Bus
15
jika sinyal sudah sampai di ujung jaringan, maka dia akan berbalik
arah, sehingga akan mencegah komputer lain untuk bisa mengirim
data. Agar data bisa dikirim, maka jaringan bus harus bebas dari
sinyal – sinyal. Untuk mengatasinya, diperlukan alat yang disebut
terminator seperti yang telah dijelaskan di atas. Terminator diletakkan
di ujung – ujung kabel yang menghubungkan komputer – komputer
tersebut. Terminator akan menghentikan sinyal yang berbalik dan
menyerap sinyal bebas sehingga membersihkan kabel tersebut dari
sinyal – sinyal bebas agar komputer lain bisa mengirim data.
Ujung kabel yang ke komputer menggunakan konektor BNC.
Pada setiap network adapter (LAN Card) di pasang konektor BNC tipe
T yang bercabang. Kabel Coaxial tersebut di hubungkan dengan satu
dengan yang lainnya dengan konektor ini.
Karakteristik Topologi Bus adalah sebagai berikut yaitu :
a. Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya di tutup dan
sepanjang kabel terdapat node – node.
b. Paling Sederhana dalam Instalasi.
c. Signal melewati dua arah denagan satu kabel memungkinkan
terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
d. Jika terjadi putus atau longgar pada salah satu konektor maka
seluruh jaringan akan berhenti atau terganggu.
e. Merupakan jalur transmisi dimana signal di terima dan dikirim
pada setiap alat atau device yang tersambung pada satu garis
lurus atau kabel. Signal hanya akan di tangkap oleh alat yang
dituju, sedangkan alat lain yang buka tujuan akan mengabaikan
signal tersebut atau hanya dilewati signal.
Topologi Bus memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan
dalam hal penggunaannya. Adapun kelebihan dari topologi ini yaitu :
a. Hemat terhadap penggunaan kabel
b. Layout kabel sederhana
c. Mudah dikembangkan
d. Tidak membutuhkan kendali pusat
e. Penambahan dan pengurangan terminal tanpa mengganggu
operasi yang sedang berjalan
Sedangkan kekurangan dari topologi ini yaitu :
a. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
16
b. Kepadatan lalu lintas
c. Keamanan data kurang terjamin
d. Kecepatan akan menurun bila klien bertambah
e. Diperlukan repeater (penguat data) bila menggunakan kabel
yang cukup panjang
2.2.3. Topologi Token Ring
Dalam
Topologi Token
Ring, semua
Workstation dan
Server dihubungkan
sehingga terbentuk
suatu pola dengan
bentuk lingkaran
atau cincin. Tiap
Workstation
ataupun Server akan menerima dan melewati informasi dari suatu
komputer ke komputer lainnya, jika alamat – alamat yang dimaksud
sesuai maka informasi di terima dan jika tidak informasi akan di
lewatkan.
Karakteristik Topologi Token Ring adalah sebagai berikut :
a. Node – node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel
dengan bentuk jaringan seperti lingkaran.
b. Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
c. Paket – paket data dapat mengalir dalam satu arah sehingga
tabrakan dapat dihindarkan.
d. Masalah yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu jika
salah satu node rusak, maka seluruh jaringan tidak dapat
berkomunikasi.
Topologi Token Ring memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan dalam hal penggunaannya. Adapun kelebihan dari
topologi ini yaitu :
a. Hemat terhadap penggunaan kabel
b. Dapat melayani lalu lintas yang padat dengan risiko collision
(tabrakan) pada pengiriman data yang kecil
Sedangkan kekurangan dari topologi ini yaitu :
Gambar 17. Topologi Token Ring
17
a. Peka terhadap kesalahan
b. Pengembangan jaringan lebih kaku
c. Kerusakan pada media pengiriman dan terminal dapat
menyebabkan kelumpuhan kerja seluruh jaringan karena
pengiriman data berdasarkan antrian.
2.2.4. Topologi Tree
Topologi Tree adalah
kombinasi karakteristik antara
Topologi star dan Topologi Bus.
Topologi ini terdiri atas
kumpulan Topologi Star yang
dihubungkan dalam satu
Topologi Bus sebagai jalur
tulang punggung atau backbone.
Perangkat (node, device) yang
ada pada Topologi Tree juga
terhubung kepada sebuah pusat
pengendali (central HUB) yang
berfungsi mengatur traffic di dalam jaringan.
Meskipun demikian, tidak semua perangkat pada Topologi Tree
terhubung secara langsung ke central HUB. Sebagian perangkat
memang terhubung secara langsung ke central HUB, tetapi sebagian
lainnya terhubung melalui secondary HUB.
Pada Topologi Tree terdapat dua atau lebih HUB yang
digunakan untuk menghubungkan setiap perangkat ke dalam jaringan.
Keseluruhan HUB tersebut berdasarkan fungsinya terbagi menjadi dua
bagian yaitu Active HUB dan Passive HUB.
Active HUB berfungsi tidak hanya sekedar sebagai penerus
sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya, tetapi juga
memiliki fungsi sebagai Repeater. Sinyal data yang dikirimkan dari
satu komputer ke komputer lainnya memiliki keterbatasan dalam hal
jarak, setelah berjalan sekian meter maka sinyal tersebut akan
melemah. Dengan adanya fungsi Repeater ini maka sinyal data
tersebut akan digenerate kembali sebelum kemudian diteruskan ke
komputer yang dituju, sehingga jarak tempuh sinyal data pun bisa
menjadi lebih jauh dari yang biasanya. Sedangkan Passive HUB hanya
Gambar 18. Topologi Tree
17
a. Peka terhadap kesalahan
b. Pengembangan jaringan lebih kaku
c. Kerusakan pada media pengiriman dan terminal dapat
menyebabkan kelumpuhan kerja seluruh jaringan karena
pengiriman data berdasarkan antrian.
2.2.4. Topologi Tree
Topologi Tree adalah
kombinasi karakteristik antara
Topologi star dan Topologi Bus.
Topologi ini terdiri atas
kumpulan Topologi Star yang
dihubungkan dalam satu
Topologi Bus sebagai jalur
tulang punggung atau backbone.
Perangkat (node, device) yang
ada pada Topologi Tree juga
terhubung kepada sebuah pusat
pengendali (central HUB) yang
berfungsi mengatur traffic di dalam jaringan.
Meskipun demikian, tidak semua perangkat pada Topologi Tree
terhubung secara langsung ke central HUB. Sebagian perangkat
memang terhubung secara langsung ke central HUB, tetapi sebagian
lainnya terhubung melalui secondary HUB.
Pada Topologi Tree terdapat dua atau lebih HUB yang
digunakan untuk menghubungkan setiap perangkat ke dalam jaringan.
Keseluruhan HUB tersebut berdasarkan fungsinya terbagi menjadi dua
bagian yaitu Active HUB dan Passive HUB.
Active HUB berfungsi tidak hanya sekedar sebagai penerus
sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya, tetapi juga
memiliki fungsi sebagai Repeater. Sinyal data yang dikirimkan dari
satu komputer ke komputer lainnya memiliki keterbatasan dalam hal
jarak, setelah berjalan sekian meter maka sinyal tersebut akan
melemah. Dengan adanya fungsi Repeater ini maka sinyal data
tersebut akan digenerate kembali sebelum kemudian diteruskan ke
komputer yang dituju, sehingga jarak tempuh sinyal data pun bisa
menjadi lebih jauh dari yang biasanya. Sedangkan Passive HUB hanya
Gambar 18. Topologi Tree
17
a. Peka terhadap kesalahan
b. Pengembangan jaringan lebih kaku
c. Kerusakan pada media pengiriman dan terminal dapat
menyebabkan kelumpuhan kerja seluruh jaringan karena
pengiriman data berdasarkan antrian.
2.2.4. Topologi Tree
Topologi Tree adalah
kombinasi karakteristik antara
Topologi star dan Topologi Bus.
Topologi ini terdiri atas
kumpulan Topologi Star yang
dihubungkan dalam satu
Topologi Bus sebagai jalur
tulang punggung atau backbone.
Perangkat (node, device) yang
ada pada Topologi Tree juga
terhubung kepada sebuah pusat
pengendali (central HUB) yang
berfungsi mengatur traffic di dalam jaringan.
Meskipun demikian, tidak semua perangkat pada Topologi Tree
terhubung secara langsung ke central HUB. Sebagian perangkat
memang terhubung secara langsung ke central HUB, tetapi sebagian
lainnya terhubung melalui secondary HUB.
Pada Topologi Tree terdapat dua atau lebih HUB yang
digunakan untuk menghubungkan setiap perangkat ke dalam jaringan.
Keseluruhan HUB tersebut berdasarkan fungsinya terbagi menjadi dua
bagian yaitu Active HUB dan Passive HUB.
Active HUB berfungsi tidak hanya sekedar sebagai penerus
sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya, tetapi juga
memiliki fungsi sebagai Repeater. Sinyal data yang dikirimkan dari
satu komputer ke komputer lainnya memiliki keterbatasan dalam hal
jarak, setelah berjalan sekian meter maka sinyal tersebut akan
melemah. Dengan adanya fungsi Repeater ini maka sinyal data
tersebut akan digenerate kembali sebelum kemudian diteruskan ke
komputer yang dituju, sehingga jarak tempuh sinyal data pun bisa
menjadi lebih jauh dari yang biasanya. Sedangkan Passive HUB hanya
Gambar 18. Topologi Tree
18
berfungsi sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke komputer
lainnya.
Pada Topologi Tree, Central HUB adalah selalu sebagai Active
HUB sedangkan Secondary HUB adalah Passive HUB. Tetapi pada
pelaksanaannya, Secondary HUB bisa juga sebagai Active HUB
apabila digunakan untuk menguatkan kembali sinyal data melalui
secondary HUB lainnya yang terhubung.
Karakteristik Topologi Tree adalah sebagai berikut :
a. Dimulai dari satu titik yang disebut head-end, kemudian dari
head-end beberapa kabel ditarik menjadi cabang.
b. Pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk
bus atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.
Topologi Tree memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan
dalam hal penggunaannya. Adapun kelebihan dari topologi ini yaitu :
a. Seperti Topologi Star perangkat terhubung pada pusat
pengendali atau HUB
b. Tetapi HUB dibagi menjadi dua, central HUB dan secondary
HUB
c. Mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan
fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB
Sedangkan kekurangan dari topologi ini yaitu :
a. Diperlukan cara untuk menunjukkan ke mana data dikirim atau
kepada siapa transmisi data ditujukan
b. Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal –terminal dalam jaringan
2.2.5. Topologi Star
Pada Topologi Star,
masing – masing
workstation di hubungkan
secara langsung ke server
atau Hub atau Switch.
Intinya topologi ini
mengunakan Hub atau
Switch yang digunakan
untuk menghubungkan dari
Gambar 19. Topologi Star
19
komputer 1 ke komputer yang lain. Hub/Switch berfungsi untuk
menerima sinyal – sinyal dari komputer dan meneruskan ke semua
komputer yang terhubung dengan Hub/Switch tersebut.
Jaringan dengan topologi ini lebih mahal dan cukup sulit dalam
instalasi. Setiap komputer mempunyai kabel masing – masing
sehingga lebih mudah dalam mencari kesalahan pada jaringan. Kabel
yang di gunakan biasannya dengan mengunakan Kabel UTP CAT5.
Karakteristik Topologi Star adalah sebagai berikut :
a. Setiap node berkomunikasi secara langsung dengan central
node. Traffic data mengalir dari node ke central node dan
kembali lagi.
b. Muda dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel
yang langsung terhubung ke central node.
c. Jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada
node tersebut yang terganggu tanpa menggangu jaringan lain.
d. Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu
trafik node dan biasannya mengunakan kabel UTP.
Topologi Star memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan
dalam hal penggunaannya. Adapun kelebihan dari topologi ini yaitu :
a. Kontrol terpusat
b. Paling fleksibel
c. Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak
mengganggu bagian jaringan lain
d. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan
e. Kemudahaan pengelolaan jaringan
Sedangkan kekurangan dari topologi ini yaitu :
a. Boros terhadap penggunaan kabel
b. Perlu penanganan khusus
c. Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
2.3. Topologi Jaringan WLAN
Tidak seperti jaringan komputer kabel yang memiliki beberapa
topologi, topologi jaringan WLAN bekerja pada media unguided atau
nirkabel. Hal tersebut menyebabkan tidak menutup kemungkinan bahwa
topologi ini memiliki jumlah topologi terbatas ketika mengkonfigurasi setup
jaringan wireless. Selain itu, karena jaringan mengkonfigurasi wireless agak
20
rumit dibandingkan dengan jaringan kabel, penting bagi administrator untuk
memiliki pengetahuan yang lengkap dan mendalam tentang jaringan wireless
beserta topologi Jaringan WLAN sebelum mereka akhirnya mulai
membangun jaringan.
Aspek lain, kelemahan, jaringan topologi jaringan WLAN adalah
bahwa jaringan wireless tidak aman seperti jaringan kabel. Alasannya adalah
bahwa keamanan di jaringan kabel dapat dikompromikan jika komputer
secara fisik terhubung ke target (korban) komputer melalui LAN atau WAN.
Di sisi lain, komputer yang terhubung ke jaringan topologi jaringan WLAN
dengan mudah dapat dihack menggunakan komputer wireless lainnya. Hacker
tidak perlu menghubungkan komputer mereka ke kabel untuk menghack
komputer wireless.
Adapun jenis – jenis topologi dari jaringan WLAN adalah sebagai
berikut yaitu :
2.3.1. Topologi Point to Point
Topologi
Poin to Point ini
merupakan suatu
bentuk jaringan
kerja yang paling
sederhana tetapi
umumnya dapat
digunakan secara
luas. Begitu
sederhananya
jaringan ini, sehingga seringkali tidak dianggap sebagai suatu jaringan
tetapi hanya merupakan komunikasi biasa. Sehingga komputer dari
kedudukan manapun dapat memulai dan mengendalikannya. Dalam
hal ini, kedua simpul mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga
simpul manapun dapat memulai dan mengendalikan hubungan dalam
jaringan tersebut. Data dikirim dari satu simpul langsung kesimpul
lainnya sebagai penerima, misalnya antara terminal dengan CPU.
Jaringan komputer yang paling sederhana terdiri dari dua buah node.
Jaringan tersebut dapat disusun oleh hubungan dua buah komputer
atau perangkat keras.
Gambar 20. Topologi Point to Point
21
Jaringan dengan topologi ini umumnya digunakan di rumah
yang mempunyai dua komputer dan saling terkoneksi, atau dapat pula
antar rumah yang saling bersebelahan.
Topologi Point to Point memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan dalam hal penggunaannya. Adapun kelebihan dari
topologi ini yaitu :
a. Mudah menghubungkan antar komputer.
b. Membutuhkan kabel yang pendek.
c. Mudah dalam pengalokasian alamat jaringan
d. Karena tidak ada level yang lebih tinggi, antara komputer yang
satu dengan yang lain tidak dapat saling mengontrol
Sedangkan kekurangan dari topologi ini yaitu :
a. Seluruh jaringan akan mati bila kabel utama terputus.
b. Kerahasiaan data tidak dapat dijamin, karena tidak adanya
kontrol yang ketat antar komputer
c. Apabila satu komputer lambat, akan mempengaruhi kecepatan
komputer lain
d. Sulit mencari dan memperbaiki kerusakan apabila terjadi
kerusakan pada jaringan
e. Tidak mungkin dimplementasikan pada jaringan dengan banyak
komputer
2.3.2. Topologi Point to Multipoint
Topologi Point to
Multipoint merupakan
dimana setiap komputer
dapat saling terhubung
dengan komputer yang
lain melalui perangkat
Access Point sebagai jalur
pusat komunikasinya.
Access Point inilah yang
memberikan tanda apakah
di suatu tempat memiliki
jaringan WiFi dan secara
terus menerus mentransmisikan namanya (Service Set IDentifier
(SSID)) dan dapat diterima oleh komputer lain untuk dikenal.
Gambar 21. Topologi Point to Multipoint
22
Topologi Point to Multipoint ini memiliki karakteristik dimana
jaringannya yang besar dan rumit, mirip dengan topologi Star pada
Wired LAN, serta membutuhkan Access Point jika dihubungkan ke
Wired LAN.
Topologi Point to Multipoint memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan dalam hal penggunaannya. Adapun kelebihan dari
topologi ini yaitu :
a. Dapat melayani banyak PC tentu lebih mudah dalam hal
pengaturan.
b. Bila mengunakan hardware khusus, maka tidak diperlukan
sebuah PC berjalan 24 jam untuk melayani network.
c. Sistem security pada model AP lebih terjamin.
Sedangkan kekurangan dari topologi ini yaitu :
a. Membutuhkan manajemen jaringan yang lebih kompleks
dibandingkan dengan Topologi Point to Point.
23
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan mengenai
perangkat keras jaringan dan berbagai macam topologi jaringan dengan
kelebihan serta kelemahannya masing – masing dalam tugas ini adalah
sebagai berikut :
a. Dalam pemilihan penggunaan topologi jaringan, harus memperhatikan
beberapa faktor sebagai berikut yaitu :
Dana
Luas area atau cakupan dari jaringan yang akan dibangun
Expansi jaringan
Tipe kabel
b. Memilih dan menentukan topologi jaringan dalam pembangunan suatu
sistem jaringan merupakan suatu hal yang sangat penting guna menjaga
efektifitas jaringan, memastikan fleksibilitas dalam hal perluasan
jaringan, kecepatan aliran data, serta mempermudah dalam penanganan
kerusakan sistem jaringan.
3.2. Saran
Kami menyarankan agar laporan ini dapat bermanfaat dan dipergunakan
sebagaimana mestinya bagi mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer pada
khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya. Kami juga sangat
mengharapkan adanya saran dan kritik dari semua pihak yang sudah barang
tentu yang sifatnya membangun guna lebih menyempurnakan laporan ini.
24
DAFTAR PUSTAKA
http://bayoe.staff.uns.ac.id/files/2008/10/perangkat_keras_jaringan.pdf diakses
pada tanggal 17 Maret 2013 pada pukul 19.43 WITA
http://nandaharismiraj.files.wordpress.com/2008/04/perangkat-keras-jaringan.pdf
diakses pada tanggal 17 Maret 2013 pada pukul 20.13 WITA
http://repository.politekniktelkom.ac.id/EBook/Jaringan/perangkat_keras_jaringan
.pdf diakses pada tanggal 17 Maret 2013 pada pukul 20.17 WITA
http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/Jaringan_Komputer.pdf diakses pada tanggal 17
Maret 2013 pada pukul 20.37 WITA
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Perangkat%20Jaringan.pdf diakses pada
tangal 17 Maret 2013 pada pukul 21.05 WITA
http://www.azrut.com/2012/12/pengertiandanmacamtopologijaringankomputer.ht
ml diakses pada tanggal 18 Maret 2013 pada pukul 17.23 WITA
http://ariflaw.blogspot.com/2012/12/pengertian-dan-jenis-jenis-topologi.html
diakses pada tanggal 18 Maret 2013 pada pukul 17.45 WITA
http://aliuika.blogspot.com/2012/01/topologi-jaringan-linier.html diakses pada
tanggal 18 Maret 2013 pada pukul 19.17 WITA
http://fery-dedi.blogspot.com/2012/03/jenis-topologi-jaringan-serta.html diakses
pada tanggal 18 Maret 2013 pada pukul 19.20 WITA
http://dewihacchan.blogspot.com/2011/07/topologi-jaringan.html diakses pada
tanggal 18 Maret 2013 pada pukul 19.28 WITA
http://aditya2508.wordpress.com/2012/02/12/topologi-jaringan/ diakses pada
tanggal 18 Maret 2013 pada pukul 20.10 WITA