PEMAHAMAN PENGURUSAN STANDAR NASIONAL INDONESIA
(SNI)
Malang, 14 Mei 2018
PT. LINGKAR MUTU INDONESIAJL. Barata Jaya XI No. 27 Surabaya www.lingkarmutu-indonesia.com
PendahuluanKemajuan perkembangan teknologi dan informasi serta jaringan informasi
dunia telah mampu memperpendek jarak geografis maupun psikologis masyarakat
dunia. Globalisasi dalam segala sendi kehidupan terlaksana karena apa yang terjadi
di salah satu bagian dunia akan segera tersebar dan dapat diketahui oleh bagian
dunia lainnya. Globalisasi ekonomi dunia yang saat ini sedang berlangsung haruslah
kita lihat sebagai suatu proses alami yang mau atau tidak, harus diterima
sebagaimana mestinya.
Salah satu konsekuensi logis globalisasi ekonomi tersebut adalah terjadinya
pergeseran cara pandang dalam pelaksanaan perdagangan dan semakin
terbukanya perdagangan bebas yang mewarnai perekonomian dunia serta
perdagangan internasional yang semakin transparan.
Indonesia sebagai salah satu negara yang ikut serta dalam persetujuan
pembentukan OrganisasiPerdagangan Dunia (World Trade Organization) yang di
dalamnya mengatur pula masalah standardisasi berlanjut dengan kewajiban untuk
menyesuaikan peraturan perundang-undangan naasional di bidang standardisasi
maka ditetapkanlah SNI (Standar Nasional Indonesia) sebagai standard mutu
produk yang diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia dan diberlakukan untuk
semua produk/barang baik import maupun domestik
I. Dasar Hukuma. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2014 tentang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 102 tahun 2000
(102/2000) tentang Standardisasi Nasional
II. Standarisasi dan Penilaian Kesesuaiana. Standardisasi adalah proses merencanakan, merumuskan, menetapkan,
menerapkan, memberlakukan, memelihara, dan mengawasi Standar yang
dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan semua Pemangku
Kepentingan.
PT. LINGKAR MUTU INDONESIAwww.lingkarmutu-indonesia.com
b. Penilaian Kesesuaian adalah kegiatan untuk menilai bahwa Barang, Jasa,
Sistem, Proses, atau Personal telah memenuhi persyaratan acuan.
c. Standar adalah persyaratan teknis atau sesuatu yang dibakukan, termasuk
tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua
pihak/Pemerintah/keputusan internasional yang terkait dengan
memperhatikan syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengalaman, serta
perkembangan masa kini dan masa depan untuk memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya.
d. Badan Standardisasi Nasional yang selanjutnya disingkat BSN adalah
lembaga pemerintah nonkementerian yang bertugas dan bertanggung jawab
di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.
e. Komite Akreditasi Nasional yang selanjutnya disingkat KAN adalah
lembaga nonstruktural yang bertugas dan bertanggung jawab di bidang
Akreditasi Lembaga Penilaian Kesesuaian.
f. Lembaga Penilaian Kesesuaian yang selanjutnya disingkat LPK adalah
lembaga yang melakukan kegiatan Penilaian Kesesuaian.
g. Standar Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat SNI adalah Standar
yang ditetapkan oleh BSN dan berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
h. Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pengakuan formal oleh KAN, yang
menyatakan bahwa suatu lembaga, institusi, atau laboratorium memiliki
kompetensi serta berhak melaksanakan Penilaian Kesesuaian.
i. Sertifikasi adalah rangkaian kegiatan Penilaian Kesesuaian yang berkaitan
dengan pemberian jaminan tertulis bahwa Barang, Jasa, Sistem, Proses, atau
Personal telah memenuhi Standar dan/atau regulasi.
j. Tanda SNI adalah tanda sertifikasi yang ditetapkan oleh BSN untuk
menyatakan telah terpenuhinya persyaratan SNI.
k. Tanda Kesesuaian adalah tanda sertifikasi selain Tanda SNI yang ditetapkan
kementerian dan/atau lembaga pemerintah nonkementerian atau ditetapkan
berdasarkan perjanjian saling pengakuan antar subjek hukum internasional.
l. Barang adalah setiap benda, baik berwujud maupun tidak berwujud, baik
bergerak maupun tidak bergerak, baik dapat dihabiskan maupun tidak dapat
PT. LINGKAR MUTU INDONESIAwww.lingkarmutu-indonesia.com
dihabiskan, dan dapat diperdagangkan, dipakai, digunakan, atau
dimanfaatkan oleh konsumen atau Pelaku Usaha.
m.Jasa adalah setiap layanan dan unjuk kerja berbentuk pekerjaan atau hasil
kerja yang dicapai, yang disediakan oleh satu pihak ke pihak lain dalam
masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen atau Pelaku Usaha.
n. Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan untuk
menjalankan suatu kegiatan.
o. Proses adalah rangkaian tindakan, perbuatan, atau pengolahan yang
mengubah masukan menjadi keluaran.
III. Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang
Standarisasi Nasional maka ditetapkanlah Standar Nasional Indonesia (SNI)
oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) yang digunakan sebagai standar
teknis di Indonesia.
SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh Badan
Standardisasi Nasional
Perkembangan Jumlah SNI yang telah ditetapkan sebagaimana diuraikan dalam
table di bawah ini :
No Klasifikasi SNI berdasarkan Sektor ICS (International
Classification for standards)
SNI Berlaku
SNI Abolisi /
Tidak Berlaku
Total SNI yang
pernah Ditetapkan
1 Pertanian dan teknologi pangan 1.874 423 2.2972 Konstruksi 817 179 9963 Elektronik, teknologi informasi dan
komunikasi365 4 369
4 Teknologi perekayasaan 1.438 279 1.7175 Umum, infrastruktur dan ilmu
pengetahuan533 59 592
6 Kesehatan, keselamatan dan lingkungan
736 126 862
7 Teknologi bahan 2.498 533 3.0318 Teknologi khusus 228 68 2969 Transportasi dan distribusi bahan 492 204 696
PT. LINGKAR MUTU INDONESIAwww.lingkarmutu-indonesia.com
Total 8.981 1.875 10.856
IV. Penerapan SNI
Penerapan SNI dilakukan dengan cara menerapkan persyaratan SNI terhadap
Barang, Jasa, Sistem, Proses, atau Personal.
Penerapan SNI sebagaimana dimaksud diatas dibuktikan melalui kepemilikan
sertifikat dan/atau pembubuhan Tanda SNI dan/atau Tanda Kesesuaian.
Penerapan SNI dapat dilakukan :
a. secara Sukarela
(1) SNI dapat diterapkan secara sukarela oleh Pelaku Usaha, kementerian
dan/atau lembaga pemerintah nonkementerian, dan/atau Pemerintah
Daerah.
(2) Pelaku Usaha, kementerian dan/atau lembaga pemerintah
nonkementerian, dan/atau Pemerintah Daerah yang telah mampu
PT. LINGKAR MUTU INDONESIAwww.lingkarmutu-indonesia.com
menerapkan SNI dapat mengajukan Sertifikasi kepada LPK yang telah
diakreditasi oleh KAN.
(3) LPK yang telah diakreditasi oleh KAN memberikan sertifikat kepada
pemohon sertifikat.
b. secara Wajib
Dalam hal berkaitan dengan kepentingan:
(1) keselamatan,
(2) keamanan,
(3) kesehatan, atau
(4) pelestarian fungsi lingkungan hidup,
Kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian berwenang menetapkan
pemberlakuan SNI secara wajib dengan Peraturan Menteri atau Peraturan
Kepala Lembaga Pemerintah Nonkementerian. ( wajib melaksanakan Peraturan
Menteri atau Peraturan Kepala Lembaga Pemerintah Non kementerian tentang
pemberlakuan SNI secara wajib ).
Pemberlakuan SNI secara wajib berdasarkan instansi teknis sebagaimana Tabel
dibawah
No Instansi Teknis Jumlah SNI yang telah diregulasi
Jumlah SNI yang telah diregulasi dan dinotifikasi
ke WTO1 Kementerian Perindustrian 105 972 Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral25 18
3 Kementerian Pertanian 3 34 Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM)1 0
5 Kementerian Perhubungan 14 06 Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat55 0
Total 201 118Sumber : Pusat Sistem Penerapan Standar-BSN (2016)
PT. LINGKAR MUTU INDONESIAwww.lingkarmutu-indonesia.com
Pelaku Usaha, kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian, dan/atau
Pemerintah Daerah wajib memiliki sertifikat SNI yang diberlakukan secara wajib,
sedangkan yang tidak memiliki sertifikat atau memiliki sertifikat SNI tetapi habis
masa berlakunya, dibekukan sementara dan dicabut, baik produk domestic
maupun import dilarang memperdagangkan atau mengedarkan..
V. Persyaratan Pendaftaran Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI)Pelaku usaha yang merencanakan mengurus SPPT SNI untuk barang dan jasa
maka yang harus diperhatikan adalah persyaratan dalam pengurusan SPPT SNI
Adapun persyaratan dalam pengurusan SPPT SNI secara umum adalah :
a. Persyaratan Administrasi ( Form disediakan LSPro ).
b. Persyaratan Perijinan
c. Persyaratan Sistem Manajemen Mutu
d. Persyaratan lain
e. Rekomondasi Teknis ( Khusus Import ).
Secara khusus, persyaratan pengurusan SPPT SNI berbeda untuk Tipe 5 dan
Tipe 1b ada perbedaan sebagaimana tersebut dihalaman terakhir materi.
PT. LINGKAR MUTU INDONESIAwww.lingkarmutu-indonesia.com
VI. Label SNI
PT. LINGKAR MUTU INDONESIAwww.lingkarmutu-indonesia.com
VII. Prosedur / Skema Penerbitan SPPT SNI
PT. LINGKAR MUTU INDONESIAwww.lingkarmutu-indonesia.com