Produk dan Harga
PRODUK DAN HARGADisusun untuk memenuhi salahh satu tugas Pengantar Bisnis
Disususn Oleh :
Cendra Panni 055379
Hanifa 055763
Richard Nicko Mantik 055999
Jurusan Manajemen
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia
2009
1
Produk dan Harga
Kata Pengantar
Pada tahun 1985, perusahaan Coca Cola menghadapai berbagai keluhan dari
para konsumen dikarenakan perusahaan tersebut mencoba merubah rasa dari Coca
Cola, para konsumen menuntut dan mendesak perusahaan mengembalikan rasa
seperti Coca Cola Classic. Rekasi negatif dari para konsumen terhadap
pengembangan produknya tentu saja menjadi perhatian pihak perusahaan dan para
pengamat bisnis disana, mereka mencoba menganalisa dan mempelajari apa yang
salah dalam pengembangan produk tersebut.
Pada dasarnya, hubungan antara perusahaan dan pelanggan tidak lebih dari
seputar produk yang dihasilkan dan dikonsumsi, produk yang bisa berupa barang
dan jasa merupakan bagian yang sensitif diantara keduanya ( perusahaan dan
pelanggan ) oleh sebab itu, perusahaan sebagai produsen harus mampu menciptakan
produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, karena hal tersebut akan
berpengaruh dengan pendapatan perusahaan dan tentu saja keberlangsungan
perusahaan itu sendiri. Makalah ini mencoba memaparkan hal-hal yang penting
dalam melakukan strategi produk dan harga agar produk yang diciptakan bisa
berhasil dalam pasar sasaran.
Tak ada gading yang tak retak, begitu pula kami menyadari bahwa makalah
yang kami buat masih banyak kekurangan disana-sini. Namun keterbatasan kami
juga yang menyadarkan kami bahwa tidak ada ciptaan manusia yang sempurna.
Diatas semua usaha kami untuk menyusun makalah ini, kami ucapkan rasa syukur
kepada Allah SWT, dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Tim Penyusun
2009
2
Produk dan Harga
Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................................1
Daftar Isi....................................................................................................................2
Pengertian Produk......................................................................................................3
Total Produk...............................................................................................................6
Produk Konsumsi dan Industri...................................................................................7
Siklus Produk.............................................................................................................11
Proses Pengembangan Produk Baru..........................................................................13
Keanekaragaman budaya dan pengaruhnya
terhadap siklus produk dan pengembangan produk baru...........................................15
Produk Mix dan Lini Produk.....................................................................................16
Merk Sebagai Bagian dari Total Product...................................................................16
Kemasan dan Label sebagai Bagian Total Produk....................................................17
Penetapan Harga........................................................................................................19
Strategi Penetapan Harga Produk Baru......................................................................21
Kesimpulan................................................................................................................22
Daftar Pustaka............................................................................................................23
3
Produk dan Harga
PRODUK DAN HARGA
Pengertian Produk
Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang berarti "sesuatu yang
diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya". Bentuk kerja dari kata product, yaitu
produce, merupakan serapan dari bahasa latin prōdūce(re), yang berarti (untuk)
memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Pada tahun 1575, kata "produk"
merujuk pada apapun yang diproduksi ("anything produced"). Namun sejak 1695,
definisi kata product lebih merujuk pada sesuatu yang diproduksi ("thing or things
produced"). Produk dalam pengertian ekonomi diperkenalkan pertama kali oleh
ekonom-politisi Adam Smith.
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang
ditawarkan tersebut meliputi barang fisik ( contoh : computer, sepeda ), jasa ( contoh
: hotel, transportasi ), orang atau pribadi ( contoh : Agnes monica, Rixky Aditya ),
tempat ( contoh : Rumah stroberi, Gunug Tangkuban Parahu ), organisasi
( Backpacker Indonesia, Pecinta Alam ), dan ide ( KB, Transmigrasi ). Secara
konseptual pengertian produk diperjelas pada gambar dibawah ini :
4
Produk dan Harga
5
Produk Pasar
Pemenuhan kebutuhan dan
keinginan
Pencapaian tujuan organisaisi
Podusen
Kompetensi dan kapasitas organisaisi
Kapasitas daya beli
PermintaanPenawaran
Pemenuhan kepuasan
Proses Pertukaran
Produk dan Harga
Digambarkan bahwa produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas
“sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi
dan kapasitas organisasinya serta daya beli pasar.
Produk tangible dan intangible
Seperti yang sudah disebutkan diatas, dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Manfaat yang
ditawarkan dalam rangka pemenuhan kebutuhan itu sendiri bisa berbentuk produk
( barang berwujud ), jasa ( barang tidak berwujud ), atau kombinasi diantara
keduanya. Barang berwujud seperti halnya saat kita ingin membeli sebuah permen,
maka kita memperoleh kepuasan dari produk yang berwujud yaitu permen,
seorang anak yang sedang mengkonsumsi permen memperoleh manfaat dari mengkonsumsi barang tangible ( permen )
sedangkan untuk barang tidak berwujud ( jasa ) bisa kita ambil contoh saat kita
menonton bioskop, dengan membayarkan sejumlah uang kita akan memperoleh
kepuasan dari menonton film yang ingin kita tonton, sedangkan film itu sendiri tidak
berwujud barang seperti halnya permen, sedangkan barang yang merupakan
kombinasi antara yang berwujud dan tidak berwujud , bisa kita ambil contoh pada
saat seseorang sakit maka ia memiliki kebutuhan untuk sembuh lalu dia
6
Produk dan Harga
memeriksakan dirinya ke dokter, dokter bisa kita anggap sebagai penjual, akan
memberikan pelayanan berupa pemerikasaan dan obat yang cocok dengan sang
pasien, pelayanan itu sendiri berupa barang yang tidak berwujud dan hanya bisa kita
rasakan sedangkan obat yang diberikan merupakan barang yang berwujud. Bagi
kebanyakan produk saat ini merupakan kombinasi diantara barang berwujud dan
tidak berwujud, seperti halnya saat kita menonton konser musik, kita mendapat
kepuasan dari menonton pertunjukkan musik yang termasuk kedalam barang tidak
berwujud, namun biasanya pihak penyelenggara memberikan tambahan-tambahan
tertentu kepada pengunjung, bisa berupa rokok atau makanan yang termasuk
kedalam barang berwujud.
Konser Musik
7
Produk dan Harga
Total Product
Konsep produk total meliputi barang, kemasan, merek, label, pelayanan, dan
jaminan, seperti gambar dibawah ini :
Produk Konsumsi dan Produk Industri
Berdasarkan daya tahannya, produk umumnya juga diklasifikasikan
berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk itu dikonsumsi. Berdasarkan
kriteria ini, produk dibedakan menjaid barang konsumsi dan barang industri.
Produk konsumsi, adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan
konsumen akhir ( individu atau rumaha tangga ). Berdasarkaan kebiasaan konsumen
dalam berbelanja yang dicerminkan dalam tiga aspek yaitu (i) usaha yang dilakukan
konsumen untuk sampai pada suatu keputusan pembelian, (ii) atribut-atribut yang
digunakan konsumen dalam pembelian, dan (iii) frekuensi pembelian, barang
konsumsi dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu :
8
Produk
Kemasan
Merek
Label
Pelayanan
Jaminan
Kepuasan Pelanggan
Barang
Produk dan Harga
1. Convenience Goods
Merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi
atau bisa dikatakan sering dibeli, dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya
memerlukan usaha yang minimum dalam pembandingan dan pembeliannya.
Contoh : pasta gigi, permen, dan rokok. Convience Goods diklasifikasikan lagi
menjadi tiga jenis yaitu :
a. Staples adalah barang yang dibeli konsumen secara regular atau rutin,
contoh sabun mandi
` b. Impulse Goods merupakan barang yang dibeli tanpa perencanaan terlebih
dahulu ataupun usaha-usaha mencarinya. Contoh : permen dan coklat.
c. Emergency Goods adalah barang yang dibeli bila suatu kebutuhan dirasa
konsumen sangat mendesak, contoh : payung dan jas hujan saat musim
hujan.
Jas Hujan akan sangat dibutuhkan pada saat musim hujan
2. Shopping Goods
Adalah barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya
dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia.
Kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas, dan model masing-
9
Produk dan Harga
masing barang. Contoh : alat-alat rumah tangga dan pakaian. Shopping
Goods terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Homogeneous Shopping Goods merupakan barang-barang yang oleh
konsumen dianggap serupa dalam hal kualitas tetapi cukup berbeda
dalam hal harga, sehingga konsumen berusaha mencari harga
yang termurah dengan cara membandingkan harga disatu toko
dengan toko yang lainnya. Contoh : Televisi dan setrika.
2. Heterogeneous shopping goods adalah barang-barang yang aspek
karakteristik atau ciri-cirinya dianggap lebih penting oleh konsumen
daripada aspek harganya. Konsumen mempersepsikannya berbeda
dalam hal kualitas dan atribut. Contoh : pakaian.
3. Specialty Goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik
dan/atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok
konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya.
Contoh : perhiasaan, mobil-mobil mewah, dan pakaian dari
perancang terkenal.
4. Unsought goods adalah barang-barang yang tidak diketahui
konsumen atau kalaupun sudah diketahui tetapi tidak
terpikirkan untuk membelinya. Unsought goods dibagi menjadi 2
jenis yaitu :
a. Regularly unsought product adalah barang-barang
yang sudah ada dan diketahui
konsumen namun belum terpikirkan untuk
membelinya, contoh : batu nisan dan tanh
kuburan.
b. New unsought product adalah barang-barang yang
benar-benar baru dan sama sekali belum diketahui
konsumen.
10
Produk dan Harga
Motor konsep ini merupakan salah satu new unsought product
Barang industri adalah barang-barang yang dikonsumsi oleh kalangan
industri untuk keperluan konsumsi sendiri, untuk diubah atau diproduksi menjadi
barang lain kemudian dijual kembali, dijula kembali tanpa proses transformasi fisik.
Barang industri dapat diklasifikasikan berdasarkan peranannya dalam proses
produksi dan biaya relatifnya. Ada tiga kelompok barang industri yang dapat
dibedakan yaitu :
1. Materials and Parts
Barang-barang yang seluruhnya atau sepenuhnya masuk kedalam produk
jadi, kelompok ini dibagi lagi menjadi dua kelas yaitu :
a. Bahan baku dibagi menjadi dua jenis yaitu produk pertanian ( contoh :
buah-buahan, kapas, dan susu murni ) dan produk-produk kekayaan
alam ( contoh : minyak bumi dan bijih besi ).
b. Bahan jadi dan suku cadang terbagi atas component materials ( contoh :
semen dan kawat ) dan component parts ( contoh : ban )
2. Capital Items
Adalah barang-barang tahan lama yang member I kemudahan dalam
mengembangkan dan/atau mengelola produk jadi. Capital items dibagi menjadi
dua kelompok yaitu :
11
Produk dan Harga
a. Instalasi meliputi bangunan ( gedung ) dan peralatan ( contoh : generator
dan mesin bor )
b. peralatan tambahan terdiri dari peralatan dan perkakas pabrik yang
bersifat portable ( contoh : alat pengangkut ) dan peralatan kantor (
contoh : meja kantor ).
12
Produk dan Harga
Siklus Produk
Siklus hidup produk (bahasa Inggris: Product life cycle) adalah siklus
hidup suatu produk/ organisasi dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya
mulai dari peluncuran awal (soft launching), peluncuran resmi (grand launching),
perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang dan berkompetisi dengan produk-
produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi produk memiliki
tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas dan tersebar.
Setelah mencapai puncaknya maka produk akan turun dengan alamiah.
Perubahan citra produk/ organisasi lalu dilakukan untuk mendukung inovasi dan
menghindari penurunan drastis akibat kejenuhan produk. Jangka waktu titik jenuh
tidak saja ditentukan dari jenis produk tapi bisa dilihat menggunakan indikator
seperti penjualan produk, komplain yang tidak tertangani, distribusi dll.
Untuk memperpanjang siklus hidup produk dapat dilakukan upaya-upaya
seperti: mendidik pasar, beriklan, menjaganya dengan penjualan dsb. Ada juga
istilah daur ulang siklus produk yang diterapkan untuk menarik proyek dari
penurunan dengan memperbaiki atau dengan perubahan lainnya, seperti pengemasan
ulang dan pemotongan harga.
Secara umum siklus produk yang dipakai adalah empat tahap yaitu,
introduction, growth, maturity, dan decline.
13
Produk dan Harga
Siklus hidup produk terjadi karena adanya konsep perilaku konsumen yaitu
Consumer Adoption Process, pada proses ini masyarakat umumnya mengetahui
keberadaan suatu produk baru setelah produk tersebut ada dipasar selama beberapa
waktu, kemudian mereka menerimanya secara bertahap. Adapun tahapan-
tahanpannya adalah sebagai berikut :
1. Kesadaran ( awareness ), yaitu konsumen mengetahui tentang adanya produk
baru tetapi tidak mempunyai informasi mengenai produk tersebut.
2. Perhatian ( interest ), yaitu konsumen terdorong untuk mencari informasi
mengenai produk baru tersebut.
3. Penilaian ( evaluation ), yaitu konsumen mempertimbangkan dan menilai
untung-ruginya mencoba produk tersebut.
4. Percobaan ( trial ), yaitu konsumen mencoba produk baru secara kecil-kecilan,
untuk memperkirakan kegunaanya.
5. Adopsi, yaitu konsumen memutuskan untuk menggunakan produk baru tersebut
secara teratur.
Tahap-Tahap dalam Siklus Produk :
1. Tahap Perkenalan ( introduction )
Ciri-ciri pada tahap ini adalah penjualan yang masih rendah, volume pasar
berkembang lambat, persaingan yang relatif masih kecil, tingkat kegagalan yang
relatif tinggi, masih banyak dilakukan modifikasi produk dalam pengujian dan
pengembangannya, biaya produksi dan pemasaran yang sangat tinggi, serta
distribusi nyang masih sangat terbatas.
14
Produk dan Harga
2. Tahap Pertumbuhan ( Growth )
Tahap pertumbuhan ini dibagi menjadi dua yaitu :
a. Rapid Growth
Tahap rapid growth ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan
perusahaan dengan cepat karena produk telah diterima dan diminta oleh
pasar.
b. Slow Growth
Pada tahap ini penjualan meningkat namun dengan pertumbuhan yang
semakin menurun, sehingga perusahaan harus memodifikasi produknya.
3. Tahap kedewasaan ( Maturity )
Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan
perusahaan, normalnya tahap ini merupakan tahap terlama dalam siklus produk.
4. Tahap Penurunan ( Decline )
Tahap ini ditandai dengan penjualan prusahaan yang bergerak semakin
menuju kearah penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh faktor-faktor
seperti perubahan selera pasar, produk subtitusi diterima konsumen,dan
perubahan teknologi.
Proses Pengembangan Produk Baru
Produk baru merupakan produk baru yang orisinil, produk yang
disempurnakan, produk yang dimodifikasi, dan merek baru yang dikembangkan
melalui usaha riset dan pengembangan. Ada 6 kategori produk baru :
1. Produk yang benar-benar baru bagi dunia
2. Lini produk baru
15
Produk dan Harga
3. Tambahan pada lini produk yang sudah ada
4. Penyempurnaan sebagai revisi terhadap produk yang sudah ada
5. Repositioning
6. Pengurangan biaya
Tujuan yang ingin dicapai dalam penciptaan dan pengembangan produk baru adalah:
1. Untuk memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi perusahaan sebagai
inovatornya.
2. Untuk mempertahankan daya saing produk yang ada yaitu dengan menawarkan
produk yang dapat memberikan jenis kepuasan yang baru.
Proses pengembangan produk baru memerlukan suatu proses yang sistematis
yaitu terdiri dari :
1. Pemunculan ide
Ide produk baru bisa berasal dari banyak sumber, misalnya konsumen,
ilmuwan, pesaing, karyawan, distributor, dan manajemen puncak.
Ada beberapa teknik yang bisa membantu dalam menghasilkan ide-ide yang
lebih baik yaitu :
a. Daftar atribut, teknik ini memerlukan daftar atribut-atribut utama dari
produk lama dan memodifikasi setiap atribut dalam upaya mencari
produk yang lebih baru.
b. Forced relationship, mempertimbangkan keterkaitan beberapa obyek.
c. Analisis Morfologi, metode ini membutuhkan identifikasi dimensi
struktural masalah dan menguji hubungan-hubungan diantaranya.
d. Identifikasi kebutuhan/masalah, kerjasama dengan konsumen untuk
memperoleh informasi atau masalah, lalu kemudian masalah yang
muncul dikelompokkan berdasarkan tingkat keseriusannya, frekuensinya,
16
Produk dan Harga
dan biaya penangulangannya untuk menentukan perbaikan produk apa
saja yang harus dilakukan.
e. Brainstroming
Perusahaan membentuk semacam kelompok yang terdiri atas enam
sampai sepuluh orang, lalu mereka diminta untuk mangajukan usul
sebanyak mungkin dalm jangka waktu tertentu, dengan prasayarat :
1. Tanpa kritik
2. Pemberian kebebasan
3. Mendorong kuantitas
4. Mendukung penggabungan dan perbaikan ide
f. Sinektik
Ada lima prinsip pokok dalam metode sinektik :
1. Penundaan, lihat sudut padangnya dahulu lalu pemecahannya
2. Otonomi obyek, biarkan masalah tersebut seperti apa adanya
3. Gunakan tempat yang umum, ambil keuntungan dan keterbiasaan
sebagai titik tolaknya.
4. Keterlibatan, ambil posisi antara masuk kesuatu masalah dan berdiri
diluarnya, sehingga dapat melihatnya secara keseluruhan.
5. Gunakan metafora, biarkan hal-hal yang tidak relevan dan kebetulan
memberikan analogi yang dapat menjadi sumber sudut pandang baru.
2. Penyaringan ide
Penyaringan ide adalah mengurangi ide menjadi beberapa ide yang menarik
dan sungguh-sungguh dapat diterapkan dengan sukses.
3. Pengembangan dan pengujian konsep
17
Produk dan Harga
Ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang
dapat diuji.
4. Pengembangan strategi pemasaran
Setelah suatu ide melalui tahap pengujian konsep, maka langkah selanjutnya
adalah mengembangkan rencana pemasaran untuk memperkenalkan produk baru
tersebut kepasar.
5. Analisis Bisnis
Analisis bisnis terdiri dari empat langkah :
a. Mengidentifikasi produk-produk baru
b. Memperkirakan permintaan pasar dan persaingan, dan kemampuan
produk untuk menghasilkan laba
c. Menyusun program untuk mengembangkan produk
d. Menetapkan tanggung jawab untuk penelitian lebih lanjut mengenai
kemungkinan pelaksanaan produk.
6. Pengembangan produk
Jika konsep produk dapat melewati tahap analisis bisnis dengan baik, maka
dilanjutkan ke bagian Riset dan Pengembangan untuk dikembangkan menjadi
produk fisik.
7. Uji Pasar
Apabila suatu produk telah lolos tahap pengembangan, maka produk tersebut
diberi nama merek, kemasan, dan program pemasaran awal untuk mengujinya
dengan kondisi yang lebih nyata. Metode-metode untuk menguji pasar produk
adalah :
1. Sales-Wave Research
2. Simulated Test Maeketing
18
Produk dan Harga
3. Controlled Test Marketing
4. Test Markets
8. Komersialisasi
Uji pasar menyajikan informasi memadai untuk memutuskan apakah jadi
atau tidak meluncurkan produk baru. Apabila perusahaan melanjutkan dengan
komersialisasi, maka ini akan membutuhkan biaya yang sangat besar.
Keanekaragaman budaya dan pengaruhnya terhadap siklus produk dan
pengembangan produk baru.
Dalam pengembangan produk baru, keankearagaman budaya pasar akan
mempengaruhi tiap tahap proses pengembangan produk baru tersebut. Apabila
perusahaan berusaha mengindahkan keanekaragman ini, maka dapat dipastikan akan
dihasilkan produk baru yang tidak tepat sasaran dan kembali pada tahap penemuan
ide yang tidak akan berkorelasi dengan fakta di pasar. Oleh sebab itu dalam proses
pengembangan produk baru, perusahaan harus lebih sadar dan sensitif terhadap
perbedaan budaya tiap wilayah karena hal tersebut akan mempengaruhi jenis produk
potensial yang dibutuhkan olah konsumen. Begitu pula terhadap siklus produk,
perubahan budaya ini akan mengakibatkan siklus produk akan cepat mengalami
masa pendewasaan atau justru akan mengakibatkan produk baru cepat mengalami
penurunan, keadaan seperti ini harus bisa dibaca oleh perusahaan dalam kaitannya
mengembangkan produk baru atau produk yang sudah ada.
Produk Mix dan Lini Produk.
Produk mix atau bauran produk merupakan keseluruhan produk yang
dimiliki satu perusahaan, sebagai contoh bauran produk unilever seperti pasta gigi,
teh, detergen, sabun dan lain-lain. Sedangkan lini produk merupakan sekelompok
produk yang sejenis dikarenakan fungsinya atau karena faktor pelanggan,
pemasaran, atau produksinya. Sebagai contoh kita ambil produk hp Nokia N-series, 19
Produk dan Harga
berbagai merk hp N-series merupakan lini produk handphone dari perusahaan
Nokia.
Merk Sebagai Bagian dari Total Product
Merek merupakan sebuah nama, sitilah, tanda, symbol/lambang, desain,
warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat
memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Merek sendiri
digunakan untuk beberapa tujuan yaitu:
1. Sebagai identitas
2. Alat promosi
3. Untuk membina citra
4. Untuk mengendalikan pasar
Ada enam makna yang bisa disampaikan melalui suatu merek, yaitu :
1. Atribut
2. Manfaat
3. Nilai-nilai
4. Budaya
5. Kepribadian
6. Pemakai
Agar suatu merek dapat mencerminkan makna-makna yang ingin disampaikan maka
ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Merek harus khas dan unik
2. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk dan
pemakaiannya
20
Produk dan Harga
3. Merek harus menggambarkan kualitas produk
4. Merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat
5. Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di negara dan bahasa lain
6. Merek harus dapat menyesuaikan diri dengan produk-produk baru yang mungkin
ditambahkan kedalam lini produk
Kemasan dan Label sebagai Bagian Total Produk
Kemasan
Proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah atau
pembungkus untuk suatu produk. Tujuan penggunaan kemasan adalah :
1. Sebagai pelindung
2. Untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan.
3. Bermanfaat dalam pemakaian ulang.
4. Memberikan daya tarik
5. Sebagai identitas
6. Distribusi.
7. Informasi
8. Sebagai cermin inovasi produk
Pemberian kemasan suatu produk memeberikan tiga manfaat yaitu :
1. Manfaat komunikasi, adalah sebagai media pengungkapan informasi produk
kepada konsumen.
2. Manfaat fungsional, memberikan kemudahan, perlindungan, dan penyimpanan.
21
Produk dan Harga
3. Manfaat Perseptual, Kemasan bermanfaat menanamkan persepsi tertentu dalam
benak konsumen.
Label
Bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi produk dan penjual.
Sebuah produk bisa merupakan bagian dari kemasan atau bisa pula merupakan tanda
pengenal yang dipasangkan dengan produk. Secara garis besar terdapat tiga macam
label :
1. Brand label, nama merek yang diberikan pada produk atau dicantumkan pada
kemasan.
2. Descriptive label, label yang memberikan keterangan atau informasi obyektif
mengenai penggunaan, konstruksi, perhatian/perawatan, dan kinerja produk.
3. Grade label, label yang mengidentifikasikan penilaian kualitas produk dengan
suatu huruf, angka, atau kata.
Penetapan Harga
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap
perusahaan harus menetapkan harga secara tepat. Harga merupakan unsur bauran
pemasaran yang memebrikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan serta
bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Tujuan dari penetapan harga
adalah :
1. Tujuan berorientasi kepada laba
2. Tujuan beorientasu kepada volume
3. Tujuan berorientasi kepada citra
4. Tujuan stabilisasi harga
5. Tujuan-tujuan lainnya
Ada beberapa metode penetapan harga, diantaranya :
22
Produk dan Harga
Pendekatan permintaan untuk menetapkan harga
Metode ini lebih menekankan faktor-faktor yang mempengaruhi selera dan
preferensi pelanggan. Permintaan pelanggan sendiri didasarkan kepada berbagai
pertimbangan, diantaranya :
1. Daya beli pelanggan
2. Kemauan pelanggan untuk membeli
3. Posisi produk dalam gaya hidup pelanggan
4. Manfaat yang diberikan produk kepada pelanggan
5. Harga-harga produk subtitusi
6. Perilaku konsumen secara umum
7. Sifat persaingan non harga
8. Segmen-segmen dalam pasar
Ada tujuh metode penetapan harga yang termasuk kedalam metode penetapan harga
berbasis permintaan, yaitu :
1. Skimming Pricing
2. Penetracing Pricing
3. Prestige pricing
4. Price Lining
5. Odd-Even Pricing
6. Demand-Backward Pricing
7. Bundle Pricing
23
Produk dan Harga
Pendekatan biaya untuk menetapkan harga
Dalam metode ini penentu harag utama adalah aspek penawaran atau biaya,
bukan aspek permintaan. Harga ditentukan berdasarkan biaya produksi dan
pemasaran dan ditambah dengan jumlah tertentu sehingga dapat menutupi biaya-
biaya langsung, biaya overhead dan laba. Metode penetapan harag yang termasuk
pendekatan biaya adalah :
1. Standard Markup Pricing
2. Cost Plus Percentage of Cost Pricing
3. Cost Plus Fixed Fee Pricing
Diskon
Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada
pembeli sebagai penghargaan atas aktifitas tertentu dari pembeli yang
menyenangkan bagi penjual. Ada beberapa strategi diskon yaitu :
1. Diskon kuantitas
2. Diskon Musiman
3. Diskon Kas
4. Trade Discount
Strategi Penetapan Harga Produk Baru
Harga yang ditetapkan atas suatu produk baru harus dapat memeberikan
pengaruh yang baik bagi pertumbuhan pasar, selain itu pula sedapat mungkin
mencegah timbulnya persaingan sengit. Pada dasarnya ada dua strategi dalam
penetapan harga produk baru, yaitu :
1. Skimming Pricing.
Strategi yang menetapkan harag tinggi pada suatu produk baru, biasanya diikuti
dengan aktifitas promosi yang gencar. Tujuan strategi ini adalah :
24
Produk dan Harga
1. Untuk melayani para pelanggan yang tidak terlalu sensitif terhadap
harga.
2. Untuk menutupi biaya-biaya promosi dan riset dan pengembangan
secepat mungkin melalui marjin yang besar.
3. Untuk membatasi permintaan hingga tingkat yang tidak nelampaui
kapasitas produksi perusahaan.
4. Untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan terjadinya kekeliruan dalan
penetapan harga.
2. Penetracing Pricing
Pada strategi ini harga ditetapkan relatif rendah pada tahap awal siklus produk.
Tujuannya adalah untuk meraih pangsa pasara yang besar dan sekaligus
mengahalangi masuknya para pesaing.. Ada beberapa situasi yang sesuai dengan
penetapan strategi ini, diantaranya :
1. Produk yang dihasilkan memilki daya tarik tertentu bagi pasar
2. Banyak segmen pasar yang sensitif terhadap harga
3. Harga wal yangrendah mengurangi minat pesaing untuk memasuki
pasar
4. Biaya produksi perunit dan biaya pemasaran menurun drastis seiring
dengan meningkatnya volume produksi
Ada empat bentuk harga yang biasanya dipergunakan dalam penetracing pricing:
1. Harga yang dikendalikan
2. Elimination Price
3. Promotional Price
4. Keep-Out Price
25
Produk dan Harga
Kesimpulan
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang
ditawarkan tersebut meliputi barang, fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat,
organisasi, dan ide. Sebagai pengaruh dari Consumer Adoption Process, produk
memiliki siklus hidup yang pada umumnya terdiri dari tahap perkenalan,
pertumbuhan, pendewasaan, dan penurunan. Dalam strategi produk, dikenal istilah
strategi produk baru dimana pengembangannya berkaitan dengan keanekaragaman
budaya pasar sasaran serta siklus produk itu sendiri.
Masalah produk tidak terlepas dari masalah harga, agar dapat sukses dalam
memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harga
secara tepat. Ada beberapa metode penetapan harga yaitu : Pendekatan permintaan
untuk menetapkan harga, Pendekatan biaya untuk menetapkan harga, dan Diskon.
Selain itu pula terdapat beberapa metode penetapan harga khusus untuk produk baru
yaitu : Penetracing Pricing dan Skimming Pricing.
26