MAKALAH ELABORASI MATERI PERKULIAHAN
TENTANG PENGANTAR EVOLUSI
MATA KULIAH BIOLOGI UMUM
(ABKC6201)
PENGAMPU MATA KULIAH :
Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si
Dra. Siti Wahidah, M.Pd
Riya Irianti, S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh :
KELOMPOK X
Abdul Hafiz Anshary ( NIM : 1710119210001 )
Finda Vericha Ngenda ( NIM : 1710119320004 )
Fitriani ( NIM : 1710119120012 )
Gusti Salma Assyifa Balela ( NIM : 1710119220009 )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah elaborasi materi perkuliahan yang berjudul ”Pengantar
Evolusi”.
Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Hj.
Noorhidayati, M.Si., Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Pd., dan Ibu Riya Irianti, S.Pd, M.Pd., selaku dosen
mata kuliah Biologi Umum yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk
menyelesaikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan
juga wawasan. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi para
pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
Banjarmasin, September 2017
Penyusun
Kelompok X
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………............i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….............ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...…..........………………………………………………………………....….1
1.2 Rumusan Masalah ...…………………………………………………………………..............1
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………………….............2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Genetika Sebagai Dasar Evolusi ……………………………………………………...............3
2.2 Bukti-Bukti Adanya Evolusi ………………………………………………………..................3
2.3 Mekanisme Evolusi Pada Suatu Populasi ……………………………………………............7
2.4 Asal Usul Spesies ….....................................................................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………...........11
3.2 Saran …………………………………………………………………………………..............11
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………...………………………..........….....13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita sebagai manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa telah menyadari bahwa kita bukanlah
makhluk yang sangat luar biasa. Hal ini dikarenakan kita juga berasal dari sumber evolusi yang
sama sebagaimana spesies lainnya. Evolusi merupakan salah satu kajian biologi yang
menimbulkan teka-teki yang perlu diungkap. Selain itu, ada juga yang menyebutkan evolusi
merupakan teori dan ada pula yang menyebutkan evolusi adalah fakta.
Evolusi adalah seleksi alam, hanya sekedar memilih yang terbaik dari alternatif yang
tersedia pada saat ini. Seleksi alam selalu mengoptimalkan keadaan dalam jangka pendek
namun seleksi alam selalu buta akan masa depan. Seleksi alam dapat terjadi melalui suatu
interaksi antara lingkungan dan keanekaragaman yang melekat diantara individu organisme
yang menyusun suatu populasi. Produksi seleksi alam yakni adaptasi populasi organisme
dengan lingkungan. Evolusi terjadi di level populasi. Populasi merupakan sekumpulan individu
yang menempati habitat tertentu. Faktor terjadinya evolusi dalam suatu populasi diantaranya
karena terjadinya mutasi gen dalam populasi, sehingga menyebabkan frekuensi gen dalam
populasi mengalami perubahan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah maksud dari genetika sebagai dasar evolusi?
1.2.2 Apa sajakah teori-teori evolusi?
1.2.3 Apa sajakah bukti-bukti adanya evolusi?
1
1.2.4 Bagaimana mekanisme evolusi pada suatu populasi?
1.2.5 Apakah pengertian spesies?
1.2.6 Bagaimana asal-usul spesies suatu organisme?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu :
1.3.1 Untuk mengetahui maksud genetika sebagai dasar evolusi.
1.3.2 Untuk mengetahui beberapa teori evolusi.
1.3.3 Untuk mendeskripsikan bukti-bukti adanya evolusi.
1.3.4 Untuk mengetahui mekanisme evolusi pada suatu populasi.
1.3.5 Untuk mengetahui pengertian spesies.
1.3.6 Untuk mengetahui asal-usul spesies suatu organisme.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Genetika Sebagai Dasar Evolusi
Evolusi organisme terjadi melalui perubahan pada sifat-sifat yang terwariskan. Sifat
terwariskan dikontrol oleh gen dan keseluruhan gen dalam suatu genom organisme disebut
sebagai genotipe. Keseluruhan sifat-sifat yang terpantau pada perilaku dan struktur organisme
disebut sebagai fenotipe. Sifat-sifat ini berasal dari interaksi genotipe dengan lingkungan. Oleh
karena itu, tidak setiap aspek fenotipe organisme diwariskan.
Sifat-sifat terwariskan diwariskan antar generasi melalui DNA, sebuah molekul yang dapat
menyimpan informasi genetika. DNA merupakan sebuah polimer yang terdiri dari empat jenis
basa nukleotida. Bagian molekul DNA yang menentukan sebuah satuan fungsional disebut gen.
Dalam sel, DNA panjang berasosiasi dengan protein, membentuk struktur padat yang disebut
kromosom. Lokasi spesifik pada sebuah kromosom dikenal sebagai lokus. Jika urutan DNA
pada sebuah lokus bervariasi antar individu, bentuk berbeda pada urutan ini disebut sebagai
alel. Urutan DNA dapat berubah melalui mutasi, menghasilkan alel lain yang baru. Jika mutasi
terjadi pada gen, alel yang baru dapat mempengaruhi sifat individu yang dikontrol oleh gen,
menyebabkan perubahan fenotipe organisme. Kebanyakan sifat lebih kompleks dan dikontrol
oleh interaksi banyak gen.
2.2 Bukti-Bukti Adanya Evolusi
Biografis
Penyebaran geografis spesies biografi adalah hal yang pertama kali memberi ide akan
adanya evolusi kepada Darwin. Pulau-pulau memiliki banyak spesies tumbuhan dan hewan
3
yang bersifat indegenious (asli, tidak ditemukan ditempat lain), namun sangat erat hubungan
kekerabatannya dengan spesies di daratan utama terdekat atau di pulau-pulau sekitarnya.
Meskipun pada biografi seperti itu tidak sesuai jika seseorang membayangkan bahwa
spesies ditempatkan satu persatu dalam lingkungan yang sesuai, namun pola tersebut masuk
akal dalam korteks sejarah evolusi.
Catatan Fosil
Pergantian (suksesi) bentuk fosil sesuai dengan apa yang diketahui dari jenis bukti lain
mengenai cabang utama keturunan dalam pohon kehidupan. Sebagai contoh, bukti-bukti
dari bidang biokimia, biologi molekuler, dan biologi sel menempatkan prokariota sebagai
nenek moyang semua kehidupan dan memperkirakan bahwa bakteri mendahului semua
kehidupan eukariota dalam catatan fosil. Fosil tertua yang diketahui adalah prokariota.
Contoh lain adalah penampakan kronologis dari kelas-kelas hewan vertebrata yang berbeda-
beda dalam catatan fosil. Fosil ikan adalah fosil yang paling tua dari semua vertebrata lain,
disusul kemudian oleh amfibia, reptilia, kemudian mamalia dan aves. Urutan ini sesuai
dengan sejarah keturunan vertebrata sebagaimana diungkapkan oleh banyak jenis dan bukti
lainnya.
Anatomi Perbandingan
Pewarisan dengan modifikasi sangat jelas, terlihat pada kemiripan anatomi antara spesies
yang dikelompokkan ke dalam kategori taksonomi yang sama. Sebagai contoh, banyak
elemen kerangka yang sama menyusun tungkai depan manusia, kucing, paus, kelelawar, dan
semua mamalia lain, meskipun tungkai tersebut mempunyai fungsi yang sangat berbeda.
4
Suatu penjelasan yang lebih mungkin adalah kemiripan dasar tungkai depan ini adalah
akibat dari diturunkannya semua mamalia dari nenek moyang yang sama. Kemiripan dalam
ciri khusus yang dihasikan dari nenek moyang yang sama disebut homologi dan tanda-tanda
anatomis evolusi seperti itu disebut dengan struktur homolog.
Embriologi Perbandingan
Organisme yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat akan mengalami tahapan yang
sama dalam perkembangan embrionya. Sebagai contoh, semua embrio vertebrata akan
mengalami suatu tahapan dimana mereka memiliki kantong insang pada bagian samping
tenggorokannya. Embriologi perbandingan seringkali membentuk homologi pada beberapa
struktur, seperti kantong insang, yang menjadi sedemikian berubah pada perkembangan
selanjutnya sehingga asal mulanya yang sama tidak terlihat dengan jelas saat
membandingkan bentuknya telah berkembang secara lengkap.
Biologi Molekuler
Hubungan evolusi di antara spesies dicerminkan dalam DNA dan proteinnya, dalam gen dan
produk gennya. Biologi molekuler mendukung pemikiran Darwin bahwa semua kehidupan
saling berhubungan sampai tingkat tertentu melalui cabang-cabang keturunan dari
organisme yang paling awal.
Polimorfisme Seimbang
Kemampuan seleksi alam untuk mempertahankan keanekaragaman dalam suatu populasi
5
disebut polimorfisme seimbang. Salah satu dari mekanisme untuk mempertahankan variasi
ini adalah keuntungan heterozigot. Suatu contoh keuntungan heterozigot melibatkan lokus
gen manusia pada salah satu rantai hemoglobin, yaitu protein sel darah merah yang
mengangkut oksigen.
Variasi Netral
Keanekaragaman sidik jari manusia merupakan salah satu contoh apa yang disebut dengan
variasi netral, yang tampaknya tidak memberikan keuntungan selektif bagi beberapa
individu diatas individu yang lain. Frekuensi relatif variasi netral akan mempengaruhi
seleksi alam. Beberapa variasi netral akan mengikat dalam suatu kumpulan gen dan yang
lain akan menurun melalui pengaruh acak hanyutan genetik (genetic drift).
Fisiologi Perbandingan
Fisiologi perbandingan, yaitu membandingkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
mekanisme alat-alat tubuh dalam menjalankan fungsinya, seperti kemiripan dalam respirasi,
metabolisme, sintesis protein, dan sintesis ATP.
Petunjuk Biokimia
Petunjuk biokimia, yaitu meneliti seberapa besar kandungan bahan kimia antara organisme
yang sejenis yang dapat diuji secara biokimia dengan uji presipitin yaitu menguji adanya
reaksi antara antigen-antibodi.
6
Petunjuk Alat Tubuh yang Tersisa
Alat tubuh yang tersisa yaitu sisa organ tubuh yang terdapat pada makhluk hidup dan tidak
digunakan lagi dalam jangka waktu yang lama. Contohnya pada manusia antara lain umbai
cacing (appendix), selaput mata pada sudut mata sebelah dalam, otot telinga, tulang ekor,
gigi taring yang runcing, rambut pada dada, buah dada pada laki-laki, dan otot piramida.
2.3 Mekanisme Evolusi Pada Suatu Populasi
Mekanisme evolusi terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam. Variasi genetik
dapat terjadi karena mutasi gen, mutasi buatan, seleksi buatan, domestikasi, rekombinasi gen
melalui perkawinan silang. Mekanisme utama untuk menghasilkan perubahan evolusioner
adalah seleksi alam, hanyutan genetika, dan aliran gen.
Seleksi Alam
Seleksi alam adalah proses dimana mutasi genetika yang meningkatkan reproduksi
menjadi lebih umum dari generasi yang satu ke generasi yang lain pada sebuah
populasi. Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya
bervariasi, misalnya tinggi badan, dikategorikan menjadi tiga jenis, yang pertama yaitu
seleksi berarah yang merupakan geseran nilai rata-rata sifat dalam selang waktu
tertentu, misalnya organisme cenderung menjadi lebih tinggi. Kedua, seleksi pemutus
merupakan seleksi nilai ekstrim dan sering mengakibatkan dua nilai yang berbeda
menjadi lebih umum. Ketiga, seleksi pemantap yaitu seleksi terhadap nilai-nilai
ekstrim yang menyebabkan penurunan variasi di sekitar nilai rata-rata. Hal ini dapat
menyebabkan organisme secara perlahan memiliki tinggi badan yang sama.
7
Terjadinya perubahan pada suatu lingkungan hidup akan mengakibatkan :
a. organisme yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru akan dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
b. organisme yang tidak dapat menyesuaikan dengan lingkungan yang baru akan mati
atau pindah ke daerah lain yang tidak mengalami perubahan lingkungan.
Hanyutan Genetika (Genetik Drift)
Jika ada sebagian anggota populasi yang terpisah dari populasi besar atau kawin hanya
antarpopulasi mereka, frekuensi alel akan berubah akibat adanya populasi kecil yang
memisah dari populasi besar, hal ini disebut hanyutan genetik.
Hanyutan ini berhenti ketika sebuah alel pada akhirnya menjadi tetap, baik karena
menghilang dari populasi ataupun menggantikan keseluruhan alel lainnya. Oleh karena
itu, hanyutan genetika dapat mengeliminasi beberapa alel dari sebuah populasi hanya
karena sebuah kebetulan saja.
Hanyutan genetika dapat berakibat buruk jika terjadi penurunan variasi gen. Penurunan
variasi gen menyebabkan suatu populasi menjadi rentan terhadap kepunahan apabila
terjadi perubahan lingkungan.
Aliran Gen
Aliran gen merupakan pertukaran gen antarpopulasi, yang biasanya merupakan spesies
yang sama. Transfer gen antar spesies meliputi pembentukan organisme hibrid dan
transfer gen horizontal.
8
Hibridisasi merupakan cara spesiasi yang penting pada tanaman, karena poliploidi (mampu
menghasilkan organisme dengan jumlah set kromosom yang berlipat atau lebih dari dua)
dapat lebih ditoleransi pada tanaman dibandingkan pada hewan. Poliploidi sangat penting
karena mengijinkan reproduksi, dengan dua set kromosom yang berbeda, tiap kromosom
dapat berpasangan dengan pasangan yang identik selama meiosis.
Transfer gen horizontal merupakan transfer bahan genetika dari satu organisme ke
organisme lainnya yang bukan keturunannya. Hal ini paling umum terjadi pada bakteri.
Pada bidang pengobatan, hal ini berkontribusi terhadap resistansi antibiotik. Ketika satu
bakteri mendapatkan gen resistansi, akan dengan cepat mentransfernya ke spesies lainnya.
2.4 Asal-Usul Spesies
Spesies adalah sekumpulan organisme yang mempunyai persamaan sifat dan dapat
bereproduksi di antara sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang normal. Munculnya
spesies baru merupakan suatu mekanisme evolusi. Apabila dua varietas dari suatu spesies
tertentu menghuni dua tempat yang sangat berbeda, sehingga tidak dapat mengadakan
hubungan reproduksi, maka varietas tersebut akan mengalami perubahan dan akhirnya menjadi
dua spesies yang berlainan. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya spesies baru
adalah :
Isolasi geografis, yaitu isolasi yang terjadi akibat keadaan alam sebagai pemisah
populasi sehingga terbentuk berbagai populasi organisme.
Isolasi reproduksi, yaitu hambatan untuk terjadinya perkawinan silang.
Domestikasi, merupakan usaha manusia untuk menjadikan hewan ternak dari hewan
9
liar dan tanaman budidaya dari tumbuhan liar dengan cara memindahkan makhluk hidup
dari lingkungan aslinya ke suatu lingkungan baru yang diciptakan manusia.
Poliploidi, merupakan perubahan set atau jumlah kromosom baik melalui mutasi alam
maupun mutasi buatan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evolusi menyebabkan keanekaragaman hayati semakin besar dan terdapat hubungan
kekerabatan di antara makhluk hidup. Evolusi organisme terjadi melalui perubahan pada sifat-
sifat yang diwariskan dan terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam. Bukti-bukti
adanya evolusi berdasarkan dari biografis, catatan fosil, anatomi perbandingan, embriologi
perbandingan, biologi molekuler, polimorfisme seimbang, variasi netral, fisiologi
perbandingan, petunjuk biokimia, dan petunjuk alat tubuh yang tersisa. Serta mekanisme
evolusi yang terdiri atas seleksi alam, hanyutan genetika, dan aliran gen.
Spesies adalah sekumpulan organisme yang mempunyai persamaan sifat dan dapat
bereproduksi di antara sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang normal. Munculnya
spesies baru merupakan suatu mekanisme evolusi. Faktor-faktor yang mempengaruhi
terbentuknya spesies baru adalah isolasi geografi, isolasi reproduksi, domestikasi, dan
poliploidi.
3.2 Saran
Setelah membaca materi di atas, sebagai generasi penerus hendaknnya menghargai
berbagai macam ilmu pengetahuan serta mengetahui manfaatnya dan berusaha
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, sebaiknya kita menerapkan
pola metode ilmiah, yaitu harus menguji kebenaran segala sesuatu yang dilihat maupun
yang didengar.
Penulisan makalah ini tidak lepas dari konsep dan sebuah rujukan yang dijadikan bahan
11
penulisan makalah. Untuk itu kami mohon kepada Ibu pembimbing mata kuliah biologi
umum agar mengajarkan kepada para pelajar khususnya bagi mahasiswa agar tidak
melanggar aturan-aturan penulisan yang sudah ditetapkan, karena selain merugikan diri
sendiri juga akan merugikan orang lain.
12
DAFTAR PUSTAKA