eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (2): 410-424ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id© Copyright 2018
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHAPIREZ LAUNDRY SAMARINDA
Preti Adam Nirmala1
AbstrakPenelitian ini dilakukan dengan judul “Analisis Strategi Pengembangan
Usaha Pirez Laundry Samarinda” dengan tujuan untuk memetakan model bisnis yang digunakan oleh Pirez Laundry apabila ditinjau dengan pendekatan Business Model Canvas. Serta dapat mengetahui strategi pengembangan usaha dari model bisnis yang baru berdasarkan pada pendekatan Business Model Canvas setelah melakukan analisis Strength, Weaknesses, Opportunities dan Threat (SWOT) pada model bisnis yang digunakan saat ini. Menurut jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan ada dua jenis data yaitu data primer (informan dan key informan) dan data sekunder (website atau buku-buku referensi). Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara antara peneliti dan narasumber, observasi atau pengamatan untuk mengetahui sasaran yang diteliti, dan dokumentasi pada objek penelitian. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis Business Model Canvas dan analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pirez Laundry telah menerapkan Business Model Canvas didalam menjalankan aktivitas usahanya meskipun tidak disadari secara langsung. Selain itu, strategi bisnis yang digunakan untuk diterapkan oleh Pirez Laundry sebagai strategi pengembangan berdasarkan matriks SWOT yaitu beberapa alternatif strategi SO, WO, ST dan WT. Sehingga penting bagi Pirez Laundry memperhatikan kedua hal itu jika ingin berhasil mengembangkan usahanya.
Kata Kunci : Strategi, Business Model Canvas, Analisis SWOT
PendahuluanUsaha jasa merupakan sebuah bisnis yang menggunakan tenaga, ilmu dan
juga keahlian dalam bidang tertentu. Perkembangan usaha dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat. Seiring dengan era globalisasi, perusahaan jasa terus melakukan peningkatan kualitas pelayanan bahkan dapat mencapai target omset yang terus meningkat. Selain memiliki banyak produk dan pelayanan, usaha jasa juga memiliki persaingan yang sangat ketat. Persaingan usaha jasa dewasa ini dapat dilihat dari peningkatan pelayanan yang diberikan pada konsumen sehingga konsumen merasakan kepuasaan. 1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email : [email protected]
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 410-424
Mantan Menteri Ekonomi dan Pariwisata Mari Elka Pangestu, mengatakan bahwa industri jasa memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sektor ini dapat berkontribusi terhadap peningkatan Produk Dosmetik Bruto (PDB) nasional, penciptaan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan. “Industri jasa masih berpeluang tumbuh di Indonesia. Apabila bisa dikelola dengan baik potensi kontribusinya sangat besar bagi perekonomian Indonesia,” kata Mari, Kamis (14/04/2016) di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. Sektor industri jasa berkontribusi meningkatkan PDB nasional dari 45 persen di tahun 2010 menjadi 55 persen di tahun 2012. Selain itu mampu menciptakan 21,7 juta lapangan pekerjaan dalam kurun waktu 2000-2010. (http://www.ristekdikti.go.id/)
Salah satu usaha jasa yang saat ini pertumbuhan bisnisnya sedang berkembang adalah usaha atau bisnis jasa binatu atau laundry yang kegiatannya berfokus kepada cuci, setrika, dan dry cleaning. Perubahan gaya hidup dan tuntutan kesibukan yang menjadikan sebagian besar masyarakat lebih memilih menggunakan jasa laundry untuk meringankan pekerjaan mereka. Usaha atau bisnis jasa laundry ini tersebar tidak hanya di kota-kota saja, dipelosok daerah pun kini mulai menjamur dengan tawaran berbagai fasilitas dan pelayanan.
Bisnis binatu atau laundry tetap menguntungkan meskipun hampir setiap tahun pemerintah dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menaikkan tarif dasar listrik (TDL). Pendapatan bisnis laundry secara nasional diklaim mencapai Rp700 miliar per bulan atau sekitar Rp8,4 triliun sepanjang 2013. Ketua Umum Asosiasi Profesi Laundry Indonesia (APLI) Wasono Raharjo berpendapat, selama manusia masih hidup, bisnis laundry akan tetap laku. Terbukti, setiap tahun omset bisnis laundry meningkat rata-rata 14-15 persen. (http://eksis.sindonews.com/)
Perkembangan usaha jasa laundry juga dapat dirasakan di Kota Samarinda banyak pelaku usaha jasa laundry yang tiba-tiba booming, namun prospek usahannya tidak bisa bertahan lama. Hal ini diakibatkan beberapa faktor diantaranya banyak tempat laundry di Samarinda, sebagaimana tercatat dalam data maps bahwa usaha jasa laundry di Samarinda mencapai 219 tempat usaha laundry yang terdeteksi melalui googlemaps.
Dari sekian banyak pelaku usaha laundry yang ada di wilayah Jl. KS. Tubun, penulis memilih Pirez Laundry Samarinda sebagai objek penelitian. Alasan penulis memilih Pirez Laundry Samarinda karena owner atau pemilik sangat terbuka dalam hal memberikan data, kemauan owner atau pemilik dalam mengembangkan usahanya, adanya pelanggan yang masih setia menggunakan jasa Pirez Laundry dari awal berdiri pada tahun 2012 hingga saat ini, permasalahan yang saat ini dihadapi yaitu ketidakseimbangan proses produksi antara sumber daya (pegawai dan alat operasional) dengan bahan produksi (cucian pelanggan), serta mengingat banyaknya usaha laundry yang ada di wilayah Jl. KS. Tubun menarik penulis untuk mengetahui strategi bisnis yang digunakan Pirez Laundry sehingga masih dapat terus bertahan diantara ketatnya persaingan.
411
Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pirez Laundry Samarinda (Preti Adam N.)
Dengan adanya beberapa data dan fakta yang telah dipaparkan diatas, sangat penting bagi Pirez Laundry melakukan pengembangan bisnis untuk mengetahui strategi yang cocok agar bisa diterapkan pada usahanya. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik menganalisis strategi yang tepat digunakan oleh pelaku usaha Pirez Laundry untuk mengembangkan bisnisnya. Sehingga pada penelitian ini, penulis mengambil judul “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pirez Laundry Samarinda”.
Kerangka Dasar TeoriStrategi
Menurut Chandler dalam Rangkuti (2014:3) strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya.Fungsi Strategi
Menurut Assauri (2013:7) ada 6 (enam) fungsi strategi, yaitu :1. Mengkomunikasikan suatu visi perusahaan yang ingin dicapai kepada orang
lain.2. Menghubungkan kekuatan (strength) dengan peluang (opportunity) dari
lingkungannya.3. Menyelidiki adanya peluang-peluang baru di pasar yang ada.4. Menghasilkan dan membangkitkan sumber-sumber daya yang lebih banyak
dari yang digunakan sekarang.5. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan atau aktivitas organisasi ke
depan.6. Menanggapi serta bereaksi atas keadaan yang baru dihadapi sepanjang waktu.Jenis-Jenis Strategi Pengembangan Usaha
Menurut David (2009:251) ada 5 (lima) jenis-jenis strategi pengembangan usaha, yaitu :1. Strategi Pengembangan Produk2. Strategi Pengembangan Pasar3. Strategi Pengembangan yang Terkonsentrasi4. Strategi Inovasi5. Strategi Integrasi HorizontalJasa
Menurut Rangkuti (2006:26) jasa adalah pemberian suatu kinerja atau tindakan tidak kasat mata dari suatu pihak ke pihak lain. Karakteristik Jasa
Menurut Kotler dan Keller (2009:39) ada 4 (empat) karakteristik jasa yang sangat mempengaruhi rancangan program antara lain :1. Tidak berwujud2. Tidak dapat dipisahkan3. Bervariasi4. Daya tahanBusiness Model Canvas
412
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 410-424
Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012:14) sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang organisasi menciptakan, memberikan dan menangkap nilai.
Kerangka Business Model CanvasMenurut Osterwalder dan Pigneur (2012:20) ada 9 (sembilan) blok
bangunan atau kerangka dalam business model canvas adalah sebagai berikut :1. Segmen Pelanggan (Customer Segment)2. Proposisi Nilai (Value Proposition)3. Saluran (Channels)4. Hubungan Pelanggan (Customer Relationship)5. Arus Pendapatan (Revenue Streams)6. Sumber Daya Utama (Key Resources)7. Kunci Aktivitas (Key Activities)8. Kemitraan Utama (Key Partnership)9. Struktur Biaya (Cost Structure)Analisis SWOT
Menurut Rangkuti (2006:19) Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Metode PenelitianJenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.Objek
Objek penelitian ini adalah usaha jasa laundry yaitu Pirez Laundry yang beralamat di Jl. KS. Tubun RT. 13 No. 46 Kelurahan Dadi Mulya Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda Kalimantan Timur.Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 3 (tiga) metode di dalam pengumpulan data yaitu :1. Wawancara2. Observasi3. DokumentasiTeknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut :1. Analisis Business Model Canvas2. Analisis SWOT
Hasil PenelitianPemetaan Business Model Canvas
413
Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pirez Laundry Samarinda (Preti Adam N.)
Berikut ini adalah penjabaran dari sembilan blok atau elemen utama pada model bisnis yang diterapkan oleh Pirez Laundry saat ini berdasarkan wawancara dengan narasumber sebagai berikut :a. Customer Segment
1. Ibu rumah tangga2. Mahasiswa3. Karyawan
b. Value Proposition1. Quality Service : 1 pelanggan 1 mesin cuci, menggunakan parfum khusus,
ketepatan waktu pengerjaan dan kesopanan pegawai.2. Quality Product : Jaminan cuci/setrika kembali jika pakaian yang diterima
tidak bersih/rapih3. Tempat pelayanan yang nyaman.
c. Channels1. Word of mouth2. Spanduk3. Jaringan pertemanan
d. Customer Relationship1. Bantuan personal : komunikasi secara langsung dan menerima keluhan
kritik dan saran dari pelanggan2. Memberikan promo cuci 10 kg gratis 1 kg3. Menerapkan rumus 1000 maaf 1000 terima kasih
e. Revenue Streams1. Cuci satuan2. Cuci kiloan
f. Key Resources1. Sumber daya manusia2. Alat operasional
g. Key Activities1. Operasi jasa2. Penyiapan layanan3. Penyampaian kepada pelanggan4. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan
h. Key Partnership1. Mitra : Toko Nuansa Elektronik2. Pemasok : Clean Mart
i. Cost Structure1. Gaji pegawai2. Biaya sewa ruko3. Biaya listrik, air dan perawatan mesin4. Biaya operasional5. Biaya awal mendirikan usaha yang diestimasikan sebesar Rp. 45.000.000
Analisis SWOT
414
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 410-424
Mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threat) yang dimiliki oleh Pirez Laundry sangat diperlukan untuk merumuskan alternatif-alternatif strategi pengembangan bisnis yang akan diterapkan pada Pirez Laundry. Berikut ini ialah Matriks SWOT yang menjabarkan alternatif-alternatif strategi pengembangan bisnis pada Pirez Laundry.
Tabel Matriks SWOT
PembahasanPada bagian ini akan dijelaskan mengenai kondisi nyata yang terjadi
dilapangan (outlet Pirez Laundry), teori Business Model Canvas yang ditulis oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur (2012), dari penelitian terdahulu (landasan empiris) dan analisis peneliti dari alternatif-alternati strategi SO, WO, ST, dan WT yang sudah dilakukan oleh peneliti di Pirez Laundry dapat dijabarkan sebagai berikut :a. Customer Segment
1. Hasil Penelitian
415
Internal Eksternal
Strength 1. Kualitas hasil cucian 2. Harga yang terjangkau 3. Lokasi yang strategis 4. Mutu pelayanan 5. Memiliki Surat Keterangan
Usaha (SKU)
Weaknesses 1. Sumber daya utama yang masih
minim 2. Layout kurang menarik 3. Wilayah promosi masih sempit 4. Sistem reward masih minim 5. Paket laundry belum lengkap 6. Media promosi internet yang
belum diterapkan
Opportunities 1. Pertumbuhan penduduk 2. Berubahnya gaya hidup
masyarakat 3. Perkembangan
teknologi informasi 4. Perubahan cuaca
Strategi SO 1. Meningkatkan kualitas hasil
cucian dan pelayanan kepada pelanggan (S1, S4, O1,O2)
2. Melakukan kegiatan promosi untuk memperkenalkan Pirez Laundry kepada masyarakat (S2, S3, O1, O2)
Strategi WO 1. Menambahkan sumber daya utama
(alat operasional dan pegawai) untuk efesiensi aktivitas yang dilakukan (W1, O1, O2, O3, O4)
2. Memanfaatkan teknologi informasi untuk kegiatan promosiagar wilayah promosi menjadi luas (W3, W6, O1, O3)
3. Menambah sistem reward agar pelanggan menjadi betah dan mudah untuk mendapat pelanggan baru (W4, O1, O2)
4. Menambahkan paket laundry baru agar dapat menjangkau pelanggan baru (W5, O1, O2)
Threat 1. Pelaku usaha sejenis
dengan jarak yang berdekatan
2. Kenaikan harga BBM 3. Kelangkahan bahan
bakar gas 4. Fluktuasi harga bahan
baku 5. Listrik padam
Strategi ST 1. Mengembangkan daya saing
dengan menyediakan paket laundry yang bervariasi (S1, S4, T1)
2. Tetap fokus pada kualitas dan pelayanan kepada konsumen (S1, S4, T2, T3)
3. Tarif jasa dapat dinaikkan dengan kualitas dan pelayanan tetap terjaga (S1, S4, T4)
Strategi WT 1. Meningkatkan promosi dengan
memperluas wilayah promosi dan memberikan diskon kepada pelanggan (W3, W4, T1)
2. Memperbaharui kondisi sumber daya utama (mesin) agar dapat menghemat semua pengeluaran (W1, T2, T3, T4)
3. Membuka cabang baru dilokasi yang berbeda (W1, T5)
Sumber : Data Diolah, 2018
Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pirez Laundry Samarinda (Preti Adam N.)
Pirez Laundry mengarahkan segmen pelanggannya pada tipe segmented dimana pelanggan dikelompokkan berdasarkan usia dan tingkat pendapatan. Pelanggan tersebut ialah ibu rumah tangga, mahasiswa dan karyawan.
2. Teori Business Model Canvas yang ditulis oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur (2012)
Berdasarkan teori tersebut Pirez Laundry mengacu pada pasar massa dan ter-segementasi. Hal yang belum mengacu pada teori tersebut yaitu pasar ceruk, terdiversifikasi dan platform banyak sisi.
3. Penelitian Terdahulu (Landasan Empiris)Pada penelitian terdahulu terdapat hal yang bertentangan dengan yang
menjelaskan hasil analisis business model canvas pada customer segment yang ada di Depot Selaris yaitu hanya memiliki 2 segmen pelanggan, sedangkan Pirez Laundry memiliki lebih dari 2 segmen pelanggan. Peneliti juga menemukan hal yang sejalan dengan penelitian terdahulu yang menjelaskan hasil analisis business model canvas pada customer segment pada Guesthouse Nuwono Tasya dan Green Laundry yaitu sama-sama memiliki lebih dari 2 segmen pelanggan.
4. Hasil Alternatif Strategi SO, WO, ST dan WTBerdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan oleh peneliti,
peneliti menganalisis unsur customer segment pada Pirez Laundry. Saat ini Pirez Laundry menyegmentasikan pelanggan berdasarkan peluang yang ada kemudian digolongkan pada demographic, psychographic dan behaviornya.Pada hasil alternatif strategi, unsur customer segment tidak ada perubahaan yang signifikan dalam segmentasi pelanggan yang dituju oleh Pirez Laundry.
b. Value Proposition1. Hasil Penelitian
Pirez Laundry menawarkan nilai kepada pelanggannya berupa quality service, quality product dan tempat pelayanan yang nyaman.
2. Teori Business Model Canvas yang ditulis oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur (2012)
Berdasarkan teori tersebut Pirez Laundry mengacu pada kinerja, penyesuaian, menyelesaikan pekerjaan, pengurangan biaya, pengurangan risiko dan kenyamanan/kegunaan. Hal yang belum mengacu pada teori tersebut yaitu sifat baru, desain, merek/status, harga dan kemampuan dalam mengakses.
3. Penelitian Terdahulu (Landasan Empiris)Pada penelitian terdahulu terdapat hal yang sejalan dengan yang
menjelaskan hasil analisis business model canvas pada value proposition yang ada di Depot Selaris, Guesthouse Nuwono Tasya dan Green Laundry yaitu menawarkan quality service dan mutu pelayanan kepada pelanggan.
416
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 410-424
4. Hasil Alternatif Strategi SO, WO, ST dan WTPada hasil alternatif strategi SO, WO dan ST unsur value proposition,
adanya alternatif strategi yaitu meningkatkan kualitas hasil cucian dan pelayanan, menambah paket laundry baru dan mengembangkan daya saing, peneliti menyarankan penambahan variasi layanan berupa penambahan paket laundry dan layanan antar jemput.
c. Channels1. Hasil Penelitian
Pirez Laundry memasarkan jasanya ke pelanggan mengunakan 3 saluran, yaitu word of mouth, spanduk yang terpasang dioutlet dan mengandalkan jaringan pertemanan.
2. Teori Business Model Canvas yang ditulis oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur (2012)
Berdasarkan teori tersebut Pirez Laundry mengacu pada toko sendiri. Hal yang belum mengacu pada teori yaitu tenaga penjualan, website, toko mitra dan penjualan besar.
3. Penelitian Terdahulu (Landasan Empiris)Pada penelitian terdahulu terdapat hal yang bertentangan dengan yang
menjelaskan hasil analisis business model canvas pada channels yang ada di Depot Selaris yaitu menggunakan 3 saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung, sedangkan Pirez Laundry hanya menggunakan saluran komunikasi secara langsung. Peneliti juga menemukan hal yang sejalan dengan penelitian terdahulu yang menjelaskan hasil analisis business model canvas pada channels pada Guesthouse Nuwono Tasya dan Green Laundry yaitu sama-sama menggunakan sistem word of mouth sebagai saluran komunikasi.
4. Hasil Alternatif Strategi SO, WO, ST dan WTPada hasil alternatif strategi SO, WO dan WT unsur channels, peneliti
menyarankan agar Pirez Laundry dapat meningkatkan kegiatan promosi dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi saat ini agar wilayah promosinya menjadi luas. Saluran baru yang disarankan oleh peneliti adalah menyebarkan brosur-brosur ke beberapa tempat, mengikuti kegiatan event-event, dan menggunakan media sosial (Facebook, Instagram dan Line@).
d. Customer Relationship1. Hasil Penelitian
Pirez Laundry menjalin hubungan dengan pelanggannya dengan berkomunikasi secara langsung, menerima keluhan kritik dan saran, memberikan promo cuci 10 kg gratis 1 kg dan menerapkan rumus 1000 maaf 1000 terima kasih.
2. Teori Business Model Canvas yang ditulis oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur (2012)
417
Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pirez Laundry Samarinda (Preti Adam N.)
Berdasarkan teori tersebut Pirez Laundry mengacu pada bantuan personal dan komunitas. Hal yang belum mengacu pada teori tersebut yaitu bantuan personal khusus, swalayan, layanan otomatis dan kokreasi.
3. Penelitian Terdahulu (Landasan Empiris)Pada penelitian terdahulu terdapat hal yang sejalan dengan yang
menjelaskan hasil analisis business model canvas pada customer relationship yang ada di Depot Selaris, Guesthouse Nuwono Tasya dan Green Laundry yaitu hubungan pelanggan yang termasuk dalam kategori bantuan personal.
4. Hasil Alternatif Strategi SO, WO, ST dan WTPada hasil alternatif strategi WO unsur customer relationship, peneliti
menyarankan Pirez Laundry menambah sistem reward agar pelanggan menjadi betah dan mudah untuk mendapatkan pelanggan baru dari segmen pelanggan saat ini yaitu dengan memawarkan sistem mambership, memberikan discount 10-15% dan memberikan bonus kepada pelanggan yang loyal.
e. Revenue Streams1. Hasil Penelitian
Pirez Laundry memperoleh pendapatan dari cuci satuan dan cuci kiloan.
2. Teori Business Model Canvas yang ditulis oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur (2012)
Berdasarkan teori tersebut Pirez Laundry mengacu pada biaya penggunaan. Hal yang belum mengacu pada teori tersebut yaitu penjualan aset, biaya langganan, pinjaman/penyewaan, lisensi, biaya komersial dan periklanan.
3. Penelitian Terdahulu (Landasan Empiris)Pada penelitian terdahulu terdapat hal yang sejalan dengan yang
menjelaskan hasil analisis business model canvas pada revenue streams yang ada di Depot Selaris dan Green Laundry yaitu sama-sama berasal dari pendapatan secara langsung dari hasil penjualan produk/jasa. Peneliti juga menemukan hal yang bertentangan dengan penelitian terdahulu yang menjelaskan hasil analisis business model canvas pada revenue streams pada Guesthouse Nuwono Tasya yaitu memperoleh lebih dari 2 pendapatan, sedangkan Pirez Laundry hanya memperoleh dari 2 pendapatan.
4. Hasil Alternatif Strategi SO, WO, ST dan WTPada hasil alternatif strategi SO, WO dan ST unsur revenue streams,
dikarenakan terdapat penambahan variasi layanan pada unsur nilai proposisi (value propositions) maka dari itu Pirez Laundry akan memperoleh pendapatan dari pendapatan baru yaitu dari jasa cuci karpet dan cuci sepatu.
f. Key Resources1. Hasil Penelitian
Sumber daya utama yang dimiliki oleh Pirez Laundry yaitu sumber daya manusia (pegawai) dan alat operasional.
418
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 410-424
2. Teori Business Model Canvas yang ditulis oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur (2012)
Berdasarkan teori tersebut Pirez Laundry mengacu pada fisik (bentuk aset fisik: fasilitas, operasional, mesin dan sistem) dan manusia. Hal yang belum mengacu pada teori tersebut yaitu fisik (bangunan, kendaraan, sistem titik penjualan dan jaringan distribusi), finansial dan intelektual.
3. Penelitian Terdahulu (Landasan Empiris)Pada penelitian terdahulu terdapat hal yang bertentangan dengan yang
menjelaskan hasil analisis business model canvas pada key resources yang ada di Depot Selaris dan Guesthouse Nuwono Tasya yaitu memiliki 4 sumber daya utama. Peneliti juga menemukan hal yang sejalan dengan penelitian terdahulu yang menjelaskan hasil analisis business model canvas pada key resources pada Green Laundry yaitu pegawai dan alat operasional.
4. Hasil Alternatif Strategi SO, WO, ST dan WTPada hasil alternatif strategi WO dan WT unsur key resources, peneliti
menyarankan Pirez Laundry agar menambah sumber daya utama (manusia) dan memperbaharui sumber daya utama (alat operasional). Pirez Laundry juga disarankan merekrut pegawai bagian marketing dan bagian kurir.
g. Key Activities1. Hasil Penelitian
Aktivitas kunci yang dijalankan Pirez Laundry yaitu operasi jasa (pelayanan) yang meliputi penyiapan layanan yang dibutuhkan pelanggan (jasa cuci dan jasa setrika). Selain itu penyampaian kepada pelanggan hingga menjaga hubungan baik dengan para pelanggannya.
2. Teori Business Model Canvas yang ditulis oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur (2012)
Berdasarkan teori tersebut Pirez Laundry mengacu pada produksi. Hal yang belum mengacu pada teori tersebut yaitu pemecahan masalah dan jaringan.
3. Penelitian Terdahulu (Landasan Empiris)Pada penelitian terdahulu terdapat hal yang sejalan dengan yang
menjelaskan hasil analisis business model canvas pada key activities yang ada di Guesthouse Nuwono Tasya dan Green Laundry yaitu sama-sama memiliki 4 aktivitas kunci. Peneliti juga menemukan hal yang bertentangan dengan penelitian terdahulu yang menjelaskan hasil analisis business model canvas pada key activities pada Depot Selaris yaitu memiliki 5 aktivitas kunci.
4. Hasil Alternatif Strategi SO, WO, ST dan WTPada hasil alternatif strategi unsur key activities, dikarenakan ada
penambahan pada unsur saluran maka dari itu aktivitas kunci yang dilakukan oleh Pirez Laundry akan bertambah. Tambahan aktivitas kuncinya adalah melakukan kegiatan pengelolaan sistem IT (media online) secara aktif agar lebih luas menjangkau pelanggan baru dari segmen pelanggan saat ini.
h. Key Partnership1. Hasil Penelitian
419
Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pirez Laundry Samarinda (Preti Adam N.)
Kemitraan utama yang dimiliki Pirez Laundry yaitu Toko Nuansa Elektronik dan Clean Mart.
2. Teori Business Model Canvas yang ditulis oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur (2012)
Berdasarkan teori tersebut Pirez Laundry mengacu pada skala ekonomi, pengurangan risiko dan ketidakpastian dan akuisisi sumber daya dan aktivitas tertentu. Hal yang belum mengacu pada teori tersebut yaitu outsourcing dan joint venture.
3. Penelitian Terdahulu (Landasan Empiris)Pada penelitian terdahulu terdapat hal yang bertentangan dengan yang
menjelaskan hasil analisis business model canvas pada key partnership yang ada di Depot Selaris dan Guesthouse Nuwono Tasya yaitu memiliki lebih dari 2 kemitraan utama, sedangkan Pirez Laundry hanya memiliki 2 kemitraan utama. Peneliti juga menemukan hal yang sejalan dengan penelitian terdahulu yang menjelaskan hasil analisis business model canvas pada key partnership pada Green Laundry yaitu sama-sama memiliki 2 kemitraan utama yaitu mitra dan pemasok.
4. Hasil Alternatif Strategi SO, WO, ST dan WTPada hasil alternatif strategi SO dan WT unsur key partnership, adanya
alternatif strategi WT yaitu membuka cabang baru di lokasi yang berbeda dan dikarenakan ada penambahan variasi layanan pada unsur nilai proposisi maka dari itu kemitraan utama Pirez Laundry mendapatkan penambahan yaitu bekerjasama dengan jasa cuci karpet dan cuci sepatu.
i. Cost Structure1. Hasil Penelitian
Biaya yang dikeluarkan Pirez Laundry meliputi gaji pegawai, biaya sewa ruko, biaya listrik air dan perawatan mesin, biaya operasional dan biaya awal mendirikan usaha.
2. Teori Business Model Canvas yang ditulis oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur (2012)
Berdasarkan teori tersebut Pirez Laundry mengacu pada terpacu nilai, biaya tetap, biaya variabel dan skala ekonomi. Hal yang belum mengacu pada teori tersebut yaitu terpacu biaya dan lingkup ekonomi.
3. Penelitian Terdahulu (Landasan Empiris)Pada penelitian terdahulu terdapat hal yang bertentangan dengan yang
menjelaskan hasil analisis business model canvas pada cost structure yang ada di Depot Selaris dan Guesthouse Nuwono Tasya yaitu memiliki 2 macam unsur-unsur biaya yang dikeluarkan. Peneliti juga menemukan hal yang sejalan dengan penelitian terdahulu yang menjelaskan hasil analisis business model canvas pada key partnership pada Green Laundry yaitu yaitu gaji pegawai, biaya listrik, air dan perawatan mesin, dan biaya awal mendirikan usaha
4. Hasil Alternatif Strategi SO, WO, ST dan WT
420
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 410-424
Pada hasil alternatif strategi WT unsur cost structure, adanya alternatif strategi yaitu membuka cabang baru di lokasi berbeda dan dikarenakan ada penambahan pada unsur saluran dan unsur sumber daya utama maka dari itu struktur biaya Pirez Laundry juga mengalami penambahan yaitu biaya promosi untuk kegiatan promosi yang dilakukan adalah melakukan kegiatan promosi menggunakan sosial media dan penambahan gaji pegawai baru serta biaya pembelian alat operasional baru agar aktivitas operasional yang dijalankan oleh Pirez Laundry menjadi lebih baik.
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis alternatif-alternatif strategi SO, WO, ST dan WT maka dapat dibuat Business Model Canvas yang disempurnakan yang dapat direkomendasikan kepada Pirez Laundry sebagai strategi pengembangan usahanya. Berikut ini merupakan Business Model Canvas yang telah disempurnakan :
PenutupBusiness Model Canvas Pirez Laundry secara garis besar dikatakan sudah
cukup baik. Model bisnis yang sudah berjalan mampu memenuhi kesembilan blok/eleman bangunan pada Business Model Canvas. Berikut ini penjelasan singkat gambaran Business Model Canvas pada Pirez Laundry :a. Customer segment: Pirez Laundry menempatkan jasanya pada semua
kalangan. Pelanggan tersebut ialah ibu rumah tangga, mahasiswa dan karyawan.
b. Value proposition: Pirez Laundry memberikan proposisi nilai kepada pelanggan yaitu quality service (1 pelanggan 1 mesin cuci, menggunakan parfum khusus, ketepatan waktu, kesopanan pegawai), quality product (jaminan cuci/setrika kembali, packaging rapih, jaminan keamanan) dan tempat yang nyaman.
421
Key Partnership 1. Mitra : Toko Nuansa
Elektronik penyedia mesin cuci, mesin pengering dan mesin setrika uap/broiler
2. Pemasok : Clean Mart penyedia deterjen, pemutih, pewangi, dan plastik/kresek
3. Kerjasama : Jasa cuci karpet dan jasa cuci sepatu
4. Investor/bank : penyedia modal
Key Activities 1. Operasi jasa (pelayanan) 2. Penyiapan layanan (jasa
cuci dan setrika) 3. Penyampaian kepada
pelanggan (service) 4. Menjaga hubungan baik
dengan pelanggan 5. Kegiatan promosi
Value Proposition 1. Quality Service:
a. 1 pelanggan 1 mesin cuci b. Menggunakan parfum
khusus c. Ketepatan waktu
pengerjaan d. Kesopanan pegawai
2. Quality Product: a. Jaminan cuci/setrika
kembali jika pakaian yang diterima tidak bersih/rapih
b. Packaging rapih c. Jaminan keamanan
3. Tempat pelayanan yang nyaman
4. Variasi layanan berupa jasa cuci karpet dan cuci sepatu
5. Layanan antar-jemput
Customer Relationship 1. Bantuan personal:
a. Komunikasi secara langsung
b. Menerima keluhan kritik dan saran dari pelanggan
2. Memberikan promo cuci 10 kg gratis 1 kg
3. menerapkan rumus 1000 maaf 1000 terima kasih
4. Discount sebesar 10% - 15% di hari libur Nasional
5. Member card 6. Marchandise
Customer Segments Demographic: a. Usia : 19-40 tahun b. Sex : laki-laki dan perempuan c. Pendidikan : pendidikan menengah
dan pendidikan tinggi d. SEC : B – C (menengah – bawah) e. Pekerjaan : karyawan, keluarga,
mahasiswa f. Geografis : kota Psychographic: a. Kelas sosial : kelas menengah –
bawah b. Kepribadian : smart, aktif,
workaholic dan independen c. Gaya hidup : praktis, dinamis,
menyukai hidup serba instan Behavior: a. Kebiasaan : sibuk, aktifitas diluar
rumah tinggi, aktivitas bersama anak tinggi , tidak menggunakan jasa ART
b. Status pengguna : pelanggan rutin dan loyal
Key Resources 1. Sumber daya manusia
(Pegawai) 2. Sumber daya fisik (Alat
Operasional) 3. Pegawai baru 4. Alat Operasional baru
Channels 1. Word of Mouth 2. Spanduk 3. Jaringan pertemanan 4. Fanspage 5. Social Media (Instagram,
Line) 6. Brosur 7. Mengikuti event
Cost Structure 1. Gaji Pegawai 2. Biaya sewa ruko 3. Biaya listrik, air, dan perawatan mesin 4. Biaya operasional (deterjen, pemutih, pewangi, plastik/kresek, gas elpiji
dan konsumsi karyawan) 5. Biaya awal mendirikan usaha yang diestimasikan sebesar Rp. 45.000.000 6. Biaya promosi 7. Biaya mendirikan cabang baru sebesar Rp.45.000.000
Revenue Streams 1. Cuci satuan 2. Cuci kiloan (cuci setrika, cuci express, cuci dan setrika) 3. Cuci karpet 4. Cuci Sepatu
Sumber : Data Diolah, 2018 Business Model Canvas Yang Telah Disempurnakan
Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pirez Laundry Samarinda (Preti Adam N.)
c. Channels: Pirez Laundry menggunakan sistem word of mouth, spanduk dan jaringan pertemanan sebagai media saluran yang digunakan untuk menjangkau pelanggannya.
d. Customer Relationship: Pirez Laundry menerapkan pendekatan bantuan personal, komunikasi secara langsung, menerima keluhan kritik dan saran, memberikan promo cuci 10 kg gratis 1 kg dan menerapkan rumus 1000 maaf 1000 terima kasih kepada pelanggan.
e. Revenue Streams: Pirez Laundry memperoleh pendapatannya dari pelanggan yang menggunakan jasa cuci satuan dan cuci kiloan.
f. Key Resources: Pirez Laundry memiliki 2 sumber daya utama yaitu sumber daya manusia (pegawai) dan sumber daya fisik (alat operasional) seperti mesin cuci, mesin pengering dan mesin setrika uap/broiler.
g. Key Activities: Pirez Laundry memiliki beberapa aktivitas kunci yaitu operasi jasa (pelayanan), penyiapan layanan (jasa cuci dan setrika), penyampaian, dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
h. Key Partnership: Pirez Laundry menjalin kemitraan utama dengan Toko Nuansa Elektronik sebagai penyedia alat operasional dan Clean Mart sebagai pemasok bahan baku (deterjen, pewangi, pemutih dan plastik/kresek)
i. Cost Structure: Pirez Laundry memiliki 2 struktur biaya yaitu biaya variabel (biaya operasional) dan biaya tetap (gaji pegawai, biaya listrik air dan perawatan mesin, dan biaya sewa ruko) serta biaya awal mendirikan usaha.
Dari hasil analisis dengan menggunakan analisis SWOT dan menciptakan alternatif-alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT yang telah dilakukan, Pirez Laundry memerlukan perbaikan untuk mengembangkan bisnisnya. Alternatif strategi yang direkomendasikan untuk diterapkan Pirez Laundry dalam pengembangan bisnisnya, yaitu:
1) Strategi SO :a. Meningkatkan kualitas hasil cucian dan pelayananb. Melakukan kegiatan promosi
2) Strategi WO :a. Menambahkan sumber daya utamab. Memanfaatkan teknologi informasic. Menambah sistem rewardd. Menambah paket jasa laundry baru
3) Strategi ST :a. Mengembangkan daya saing
4) Strategi WT :a. Meningkatkan kegiatan promosib. Memperbaharui kondisi sumber daya utamac. Membuka cabang baru Saran dalam penelitian ini adalah peneliti ingin Pirez Laundry
mengimplementasikan strategi yang di rekomendasikan pada beberapa blok/elemen bangunan Business Model Canvas berikut ini :
422
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 410-424
a. Pirez Laundry diharapkan lebih fokus dan meningkatkan kegiatan promosi agar dapat menjangkau lebih banyak pelanggan baru dari segmen pelanggannya saat ini.
b. Pirez Laundry disarankan untuk menambah jenis paket layanan jasa laundrynya seperti menerima jasa cuci karpet dan cuci sepatu dan layanan antar-jemput guna memudahkan pelanggan mengakses atau menggunakan jasa yang ditawarkan.
c. Pirez Laundry disarankan lebih memanfaatkan teknologi informasi untuk kegiataan promosi yang saat ini sedang trendy di kalangan masyarakat seperti menggunakan sosial media (Facebook, Instagram, dan Line@), dan menyebarkan brosur-brosur ke beberapa tempat seperti kampus.
d. Pirez Laundry disarankan untuk menambah sistem reward yang diberikan kepada pelanggan seperti menawarkan sistem mambership dan memberikan diskon 10-15% pada saat hari libur nasional serta memberikan bonus marchandise kepada pelanggan yang loyal.
e. Pirez Laundry disarankan menambah sumber daya utama (pegawai dan alat operasional) agar aktivitasnya berjalan dengan baik.
f. Dikarenakan ada penambahan aktivitas kunci, yaitu kegiatan pengelolaan sistem IT (media online) untuk promosi Pirez Laundry disarankan untuk merekrut pegawai baru untuk bagian marketing.
g. Dikarenakan ada penambahan pada nilai proposisi yaitu layanan antar jemput, Pirez Laundry disarankan untuk merekrut pegawai baru untuk bagian kurir yang bertugas mengambil dan mengantar cucian pelanggan.
h. Ketika tidak cukup modal, Pirez Laundry disarankan untuk bekerjasama dengan jasa cuci karpet dan cuci sepatu agar proposisi nilai baru yang ditawarkan dapat berjalan dan Pirez Laundry memiliki pendapatan baru.
i. Pirez Laundry disarankan untuk membuka cabang di lokasi yang berbeda agar jika terjadi penumpukan cucian dan listrik padam disalah satu outlet, bisa dialihkan keoutlet lain. Dan disarankan untuk mencari investor atau pinjaman untuk mendirikan cabang baru.
j. Guna meningkatkan kuantitas produksi serta perluasan pasar yang mana bermanfaat untuk peningkatan pendapatan dari Pirez Laundry maka penulis menyarankan untuk membangun sistem kerjasama melalui penjualan produk jasa laundry dalam bentuk franchise sehingga bisa menjangkau pasar lebih luas serta membangun citra.
k. Bagi owner, disarankan untuk mengikuti kegiatan expo clean and laundry dan event-event lainnya.
Saran bagi penelitian selanjutnya diharapkan agar dapat melakukan pendalaman kembali terhadap alternatif strategi dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu menggali lebih dalam lagi terkait strategi-strategi yang berhasil diperoleh. Selain itu, diharapkan pula untuk penelitian selanjutnya agar dapat menggunakan model bisnis lain selain Business Model Canvas, agar dapat menciptakan temuan-temuan baru dari model bisnis tersebut seperti Lean Model Canvas.
423
Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pirez Laundry Samarinda (Preti Adam N.)
Daftar PustakaSumber Buku :Assauri, Sofjan. 2013. Strategic Manajement Sustainable Competitive
Advantages. Rajawali Pers. Jakarta.David, Fred. R. 2009. Manajemen Strategi – Konsep. Cetakan keduabelas.
Salemba Empat. Jakarta.Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2.
Erlangga. Jakarta.Osterwalder, Alexander dan Yues Pigneur. 2012. Business Model Generation.
Dialih Bahasakan oleh Natalia Ruth Sihandrini. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
. 2014. Analisis SWOT Teknik Menganalisis Bisnis dan Pesaing. Erlangga. Jakarta.
Sumber Internet :Ika. 2016. Industri Jasa Memiliki Potensi Besar Terhadap Peningkatan Ekonomi
Indonesia. https://www.ristekdikti.go.id/industri-jasa-memiliki-potensi-besar-terhadap-peningkatan-ekonomi-indonesia/. (diakses 25 September 2017)
Febrianto, Heru. 2014. Pendapatan Bisnis Laundry Nasional Capai Rp. 8,4 T. https://ekbis.sindonews.com/read/843976/34/pendapatan-bisnis-laundry-nasional-capai-rp84-t-1394702494. (diakses 25 September 2017)
Sumber Jurnal dan Skripsi :Boedianto, Laurentia P. dan Dhyah Harjanti. 2015. Strategi Pengembangan Bisnis
Pada Depot Selaris Dengan Pendekatan Business Model Canvas. Universitas Kristen Petra. Surabaya.
Lestari, Umi. 2017. Strategi Pengembangan Usaha Jasa Penginapan Dengan Pendekatan Business Model Canvas (Study Pada Guesthouse Nuwono Tasya Raja Basi, Bandar Lampung). Univesitas Lampung. Lampung.
Jabbar, Muhammad Hakiim Rizqi Bintang King Abdul. 2017. Analisis Model Bisnis Kanvas Geprek Express Samarinda. Universitas Mulawarman. Samarinda.
Tamika, Adia Valerian, Astri Ghina dan Deden Syarif Hidayatullah. 2017. Analisis Strategi Pengembangan Bisnis Dengan Pendekatan Business Model Canvas Dalam Upaya Mencapai Keunggulan Bersaing (Studi Kasus Pada Green Laundry di Wilayah Sekelimus, Kota Bandung). Universitas Telkom. Bandung.
424