BAB III
METODOLOGI EVALUASI
A. Cakupan Wilayah Evaluasi
Subyek yang akan dievaluasi adalah semua pelaksana lesson studi berbasis sekolah di
SMP Joannes Bosco Yogyakarta sebagai tempat pelaksanaan lesson studi berbasis
sekolah tempat peneliti mengajar, pada Semester I Tahun Ajaran 2011/2012.
Komponen yang terdapat pada pelaksanaan kegiatan lesson studi berbasis sekolah
Semester I Tahun Ajaran 2011/2012 di SMP Joannes Bosco Yogyakarta ini adalah
sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
2. Guru Koordinator Pelaksana Lesson Studi Berbasis Sekolah.
3. Guru Model
4. Guru-guru Pengamat
5. Siswa-siswa peserta lesson studi berbasis sekolah
6. Kelengkapan lesson studi berbasis sekolah ( RPP, LKS, Lembar Pengamat, Tata cara
Persiapan awal, Pengamatan, refleksi )
7. Sarana pembelajaran dalam pelaksanaan lesson studi berbasis sekolah
B. Rancangan Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi pada kegiatan lesson studi berbasis sekolah di SMP Joannes
Bosco Yogyakarta ini bersifat kualitatif dan kuantitatif, karena data yang dikumpulkan
merupakan data kualitatif/dari lapangan dan dengan menggunakan angket.
Oleh karena monitoring dan evaluasi dalam konteks program lesson study diposisikan
sebagai alat manajemen, maka model evaluasi program CIPP (Context, Input, Process,
Product) dari Stufflebeam releven untuk dijadikan rujukan umum dalam pengembangan
sistem sistem monitoring dan evaluasi program lesson study. Dengan demikian kegiatan
monitoring dan evaluasi akan mencakup evaluasi konteks dan evaluasi input pada tahap
perencanaan program, evaluasi proses (monitoring) pada tahap implementasi program,
evaluasi produk yang mencakup evaluasi keluaran pada tahap akhir pelaksanaan
program, serta evaluasi dampak pada tahap pasca pelaksanaan program.
1
Evaluasi konteks merupakan need assesment kebutuhan pengembangan profesional
pendidik di wilayah terget program. Sasaran evaluasi mencakup permasalahan yang
dihadapi para pendidik di wilayah tersebut, kelemahan yang ada pada aspek
pembelajaran, media dan alat pembelajaran, aktivitas laboratorium, bahan ajar,
asesment pelajaran, dan sebagainya. Dari hasil evaluasi konteks dapat disimpulkan misi
utama program lesson study, serta substansi inovasi yang perlu menjadi muatan
kegiatan tersebut, khususnya aspek-aspek kompetensi perlu dikembangkan pada
pendidik melalui kegiatan lesson study.
Evaluasi input berfokus pada pengumpulan informasi input yang penting seperti profil
peserta didik (antara lain kapasitas belajar, tingkat motivasi dan prestasi belajar), profil
pendidik (antara lain latar belakang pendidik dan pengalaman mengajar, mismacth,
sikap terhadap suatu inovasi, budaya kerja), serta fasilitas belajar yang tersedia. Dari
evaluasi input dapat disimpulkan pendekatan pengelolaan apa yang perlu diterapkan
dalam program lesson study, model pembelajaran apa yang perlu
ditumbuhkembangkan, serta hidden agenda apa yang perlu dibawa melalui program
tersebut.
Evaluasi proses (dapat disebut monitoring) berkenaan dengan kajian seberapa jauh
pelaksanaan operasional kegiatan lesson study berjalan secara efektif ke arah
pengembangan profesional pendidik yang diharapkan. Evaluasi proses bersifat sebagai
evaluasi formatif, sehingga temuan-temuan dari evaluasi proses perlu segera
disampaikan sebagai umpan balik kepada pihak-pihak terkait, khususnya manajemen
program dan pendamping untuk ditindaklanjuti.
Evaluasi produk meliputi dua aspek, yakni evaluasi keluaran (output) dan evaluasi
dampak (Impact). Evaluasi keluaran terarah pada hasil langsung (direct) program. Baik
perubahan-perubahan pada kinerja mengajar pendidik maupun kinerja belajar peserta
didik yang teramati pada akhir implementasi program, evaluasi dampak lebih bersifat
monotoring terhadap keberlanjutan (sustainability) aktivitas lesson study pasca
pelaksanaan program.
Kerangka acuan program monev lesson study dapat diilustrasikan dalam gambar 1. pada
gambar itu diperlihatkan bahwa pelaksanaan evaluasi konteks dan evaluasi input
dilakukan secara terpadu dalam kegiatan yang dinamakan “baseline survey”.
2
KOMPONEN FUNGSI PROSEDUR
Gambar 1. Kerangka Kerja Monev Program Lesson Study
Survey ini dilakukan pada tahap sangat awal dalam implementasi program, untuk
memperoleh informasi yang berguna untuk kepentingan hal-hal berikut :
a. Mengetahui kondisi awal yang menjadi parameter untuk menilai keberhasilan
program, antara lain kemampuan dasar matematika dan IPA peserta didik, minat
peserta didik terhadap pembelajaran matematika dan IPA, serta sikap pendidik
terhadap kegiatan lesson study. Menjelang akhir program lesson study dilakukan
“endline survey”, untuk mengukur ulang parameter-parameter tersebut pada akhir
program, sehingga peningkatan-peningkatan yang dicapai dapat disimpulkan.
Evaluasi terhadap aspek-aspek ini dilakukan secara kuantitatif, yang mengandalkan
pengukuran dengan tes dan angket serta analisis statistika.
b. Mengetahui secara komprehensif permasalahan umum yang dihadapi pendidikan
matematika dan IPA, serta kondisi-kondisi universitas yang mencerminkan daya
dukung sekolah terhadap program lesson study, seperti halnya kompetensi mengajar,
3
Asesmen
KebutuhanKonteks Baseline
survey
Kondisi
Lokasi MonitoringInputPROGARAM
EVALUASIFormatif
End-line Survey
Output
(sumatif)
Proses
Study DampakDampak
(sustainability)
Produk
keberadaan peralatan pembelajaran matematika dan IPA, serta profil input lainnya,
seperti kondisi pendidik dan peserta didik. Evaluasi terhadap aspek ini dilakukan
secara kualitatif, yang mengandalkan observasi, vidiotaping dan interviu/wawancara.
Hasil evaluasi tahap ini lebih lanjut digunakan oleh perencana program dalam
melakukan penajaman-penajaman terhadap program yang dirancang.
C. Metode Pengumpulan Data
Data merupakan bahan baku untuk proses evaluasi program. Oleh sebabitu pemetaan
data perlu dilakukan pada perencanaan evaluasi program. Struktur data yang diperlukan
utuk keseluruhan proses evaluasi program lesson study diperlihatkan pada tabel 1.
struktur data pada tabel tersebut menggambarkan fokus, jenis informasi, metode
pengumpulan data, serta sumber data, untuk setiapp aspek evaluasi program lesson
study.
Tabel struktur data monitoring dan evaluasi program lesson studi
No Aspek Fokus Jenis InformasiMetode
pengumpulan dataSumber data
1 Evaluasi
konteks
Pengemb
anggan
silabus
Penentuan tata urut
standar dan kompetensi
dasar
Pemilihan materi
pokok
Pemilahan kegiatan
pembelajaran
Perumusan indikator
Penentuan teknik
asesmen
Penetuan alokasi waktu
Penetuan media dan
alat pembelajaran
Reviu dokumen
silabus dan
interviu
Pendidik
pembelaj
aran
Rencana pembelajaran
Persiapan pembelajaran
Proses pembelajaran di
Reviu dokomen,
interviu, observasi
dan perekaman
Pendidik
pembelajaran
4
No Aspek Fokus Jenis InformasiMetode
pengumpulan dataSumber data
kelas video rekaman
Teachng
material
Handout
Work sheet
Reviu dokumen Pendidik
Teaching
media
Peralatan dan media
untuk demonstrasi
Penggunaan sunber-
sumber belajar (buku,
majalah, koran,
peralatan)
observasi Pedidik
pembelajaran
Kegiatan
laborator
ium
(untuk
IPA)
Peralatan eksperimen
Penyiapan praktikum
Proses pembelajaran di
laboratium
Observasi dan
perekaman video,
interviu, reviu
dokumen
Pendidik
penilaian Foramat penilaian
Instrumen penilaian
Penyusunan instrumen
Teknik skoring
Analisi dat penilaian
Pemanfaatan data
penilaian
Reviu
dokumentasi,
interviu dan
observasi
pendidik
Kemamp
uan
peserta
didik
Pemahaman konsep
Penguasaan
keterampilan proses
Motivasi belajar
Persepsi tentang mata
kuliah
IPK
Prpfil jender dan usia
Tes pemahaman
konsep dan
keterampilan
proses, kuesioner,
interviu, reviu atau
studi dokumen
Peserta didik,
pendidik dan
kepala
sekolah
Kualifika Latar belakang Kuesioner, Pendidik dan
5
No Aspek Fokus Jenis InformasiMetode
pengumpulan dataSumber data
si dan
kemamp
uan
pendidik
pendidikan (termasuk
mismatch)
Pengalaman mengajar
(tahun menagajar dan
tingkatan kelas yang
diajar)
Penguasaan materi
pembelajaran
Sikap terhadap inovasi
Etos kerja
Keterlibatan dalam
lesson study
Persepsi mengenai
lesson study
Profil gender dan usia
interviu dan analisi
dokumen
pejabat terkait
Kegiatan
lesson
study
Kegiatan lesson study
tahun berjalan dan
tahun sebelumnya
Jadwal kegiatan lesson
study
Pe;aksanaan lesson
study
Kuesioner,
interviu, analisis
dokumen
Pendidik dan
kepala
sekolah
Lingkun
gan kerja
Kondisi lingkungan
fisik uynuversitas
Kondisi kelas dan
laboratorium
Iklim akdemik
Kegiatan ekstra
kurikulum
Reputasi universitas
Observasi,
interviu, kuesioner
Pendidik dan
kepala
sekolah
6
No Aspek Fokus Jenis InformasiMetode
pengumpulan dataSumber data
Perencan
aan
lesson
study
Identifikasi masalah
Pengembangan rencana
pembelajaran
Pengembangan media
dan alat pembelajaran
Pengembangan alat
penilaian
Ketelibatannara sumber
observer Kegiatan
lesson study
Imlemen
tasi
pembelaj
aran
Proses pembelajaran
Keterlibatan observer
Opini observer
Opini belajar peserta
didik
Observasi, interviu Kegiatan
pembalajaran,
dosen model
dan observer
refleksi Identifikasi observer
(prodi, latar belakang,
pengalaman mengajar)
Komentar-komentar
dari dosen, moddel
observer, kaprodi,
kajur
Motivasi untuk
mengikuti lesson study
lebih lanjut
Observasi, interviu Observer,
dosen, model,
kaprodi/ kajur
Kinerja
pendidik
Rencana pembelajaran,
alat dan media
pembelajaran, alat
penilaian formatif.
Proses pembelajaran
dikelas dan llaboratium
Penguasaan materi
Analisis dokumen,
interviu, rekaman
video
pembelajaran
Pendidik
kaprodi /
kepala
sekolah
7
No Aspek Fokus Jenis InformasiMetode
pengumpulan dataSumber data
pembelajaran.
Sikap terhadap inovasi.
Keterlibatan dalam
kegiatan lesson study.
Peningka
tan
kemamp
uan dan
sikap
peserta
didik
Perubahan dalam
motivasi belajar
matematika dan IPA
Perubahan persepsi
peserta didik mengenai
matematika dan IPA
Peningkatan
penguasaan materi
pembelajaran
Peningkatan
kemampuan proses
Peningkatan rata-rata
IPK
Analisis dokuman,
interviu, rekaman
video
kepala
sekolah
Kegiatan
laborator
ium
untuk
IPA
Peningkatan jumlah
alat yang dipakai
Peningkapan kesiapan
pelaksanaan praktikum
Peningkatan mutu
proses pembelajaran
dalam laboratorium
Observasi,
videotaping,
interviu, analisis
dokumen
Kondisi
laboratorium,
pendidik,
kegiatan
laboratorium
Tanggap
an lesson
study
Persepsi peserta
terhadap lesson study
Rencana kegiatan
lesson study
Jadwal kegiatan lesson
study
Kuesioner,
interviu, analisis
dokumen
Peserta lesson
study
8
No Aspek Fokus Jenis InformasiMetode
pengumpulan dataSumber data
Kegiatan implementasi
lesson study
Tanggap
an
universit
as
Persepsi ketua jurusan
tentang lesson study
Kegiatan lesson study
Kuesioner,
interviu
Ketua
jurusan,
pengelola
lesson study
Program
lesson
study
Keberlanjutan
(sustainability)
kegiatan lesson study
Interviu, analisi
dokumen,
observasi
Pengelola
lesson study,
peserta lesson
study, kepala
sekolah
Evaluasi program tentang”Pelaksanaan lesson studi berbasis sekolah menggunakan
metode pengumpulan data dengan cara :
1. Observasi langsung
Pengevaluasi mencermati secara langsung pelaksanaan lesson studi berbasis sekolah
Semester I Tahun Ajaran 2011/2012 di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Hal ini
pengevaluasi lakukan karena data dari observasi langsung lebih terjamin keasliannya,
jelas kebenarannya, dan lebih lengkap.
1.1. Kepala Sekolah
a. perencanaan ( ketepatan waktu, koordinasi dengan guru koordinator
pelaksanana lesson studi, guru model, dan guru pengamat )
b. pelaksanaan Lesson studi
c. refleksi ( menjadi moderator, dan penyimpul dari hasil lesson studi )
1.2. Guru koordinator pelaksana lesson studi:
a. perencanaan ( ketepatan waktu, koordinasi dengan kepala sekolah, guru model,
dan guru-guru pengamat )
b. pelaksanaan Lesson studi
c. refleksi
1.3. Guru Model
9
a. perencanaan ( persiapan RPP, LKS, sarana dan prasarana pembelajaran,
ketepatan waktu, koordinasi dengan guru koordinator pealaksana lesson studi )
b. pelaksanaan Lesson studi
c. refleksi
1.4. Guru Pengamat
a. perencanaan ( ketepatan waktu, koordinasi dengan guru Pelaksana Lesson studi )
b. pengamatan ( mencatat semua pengamatan kepada siswa selama pembelajaran /
lesson studi berlangsung )
c. refleksi ( membagikan semua hasil pengamatan )
1.5. Siswa-siswa peserta lesson studi
a. pengamatan pada saat pelaksanaan lesson studi
b. pengamatann sebelum dan setelah pelaksanaan lesson studi
1.6. Kelengkapan pelaksanaan lesson studi
a. RPP, LKS, lembar pengamatan, no siswa, denah tempat duduk siswa
( ketersediaan, kelayakan, kemudahan, keamanan )
b. Sarana dan prasarana pembelajaran ( LCD, papan tulis, alat peraga )
( ketersediaan, kelayakan, kemudahan, keamanan )
2. Wawancara / interviu
Untuk mengetahui dan mengenal lebih dalam dan guna mengkaji data-data, maka
penulis melakukan wawancara. Dalam hal ini penulis mewawancarai komponen-
komponen pelaksanaan lesson studi berbasis sekolah yang ada di SMP Joannes Bosco
Yogyakarta antara lain:
2.1. Kepala Sekolah
2.2. Guru Koordinator Pelaksana Lesson Studi
2.3. Guru model dan guru pengamat
2.4. Siswa peserta lesson studi berbasis sekolah
3. Angket
Angket ini ditujukan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan lesson studi berbasis
sekolah di SMP Joannes Bosco Yogyakarta, Semester I Tahun Ajaran 2011 / 2012
kepada Kepala Sekolah dan guru-guru model dan Pengamat Pelaksanaan Lesson Studi
10
Berbasis Sekolah di SMO Joannes Bosco Yogyakarta Semester I Tahun ajaran 2011 /
2012.
Angket yang akan diberikan kepada bapak / ibu guru adalah sebagai berikut :
Nomor Responden [ ] (Diisi oleh peneliti)
Bapak/Ibu yang terhormat,
Kami mohon bantuannya untuk mengisi angket yang disampaikan ini. Angket ini
diajukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh kegiatan lesson studi berbasis sekolah
yang telah Bapak/Ibu ikuti berhasil mencapai tujuan, bukan untuk menilai ribadi
Bapak/Ibu. Untuk itu, mohon dengan hormat angket ini diisi apa adanya sesuai dengan
keadaan Bapak/Ibu.
Petunjuk:
1. Beri tanda silang (x) pada pilihan yang disediakan sesuai dengan keadaan
Bapak/Ibu.
2. untuk pertanyaan yang berupa isian, mohon diisi pada ruangan ang kosong yan
diberi tanda ”......................”.
3. Pertanyaan yang berisikan pilihan jawaban, mohon diberi tanda chek list (√ )
pada gambar yang telah disediakan pada masing-masing pilihan.
Terima kasih atas bantuannya.
11
A. Identitas Guru Peserta Lesson
Studi
1
2
3.
4.
5.
6
Golongan/Ruang
a. II/d
b. II/e
c. III/a
d. III/b
e. III/c
f. III/d
g. IV/a
Jenis Kelamin
Umur............tahun
Pendidikan Terakhir
a. Diploma II
b. Diploma III/Sarjana Muda
c. S-1
d. S-2
: Laki- laki Perempuan
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
Pengalaman mengikuti lesson studi berbasis sekolah yang pernah diikuti.
a. belum pernah
b. pernah satu kali
c. pernah dua kali
d. pernah tiga ali
e. lebih dari tiga kali.
[ ]
B Persepsi Peserta tentang Penyelengaraan Program Lesson Studi
Tentang Pelaksanaan Lesson Studi
1
2
Apakah semua kegiatan bisa dilakukan dengan baik ?
a. Tidak bisa dilakukan sama sekali
b. Sebagain kecil bisa dilakukan
c. Setengahnya bisa dilakukan
d. Sebagaian besar bisa dilakukan
e. Semuanya bisa dilaukan
Apakah tahapan lesson studi ini merupakan hal yang baru dilakukan?
[ ]
[ ]
12
A. Identitas Guru Peserta Lesson
Studi
3
4
5
a. Semuanya baru
b. Sebagaian besar baru
c. Setengahnya baru
d. Sebagian kecil baru
e. Semuanya tidak baru.
Apakah ada kesulitan/hambatan dalam pelaksanaan lesson studi ini
a. Tidak
b. Kadang-kadang
c. Ya
Apakah pelaksanaan lesson studi ini bermanfaat bagi perbaikan
pembelajaran di kelas ?
a. Tidak
b. Kadang-kadang
c. Ya
Apakah lesson studi ini bermanfaat untuk peningkatan sebagai guru
profesional
a. Tidak
b. Kadang-kadang
c. Ya
[ ]
[ ]
[ ]
Tentang koordinasi pelaksanaan lesson studi ( koordinator )
1 Apakah pelaksanaan tahapan lesson studi sudah terkoordianasi dengan
baik ?
a. Semuanya tidak terkoordinasi
b. Sebagain kecil terkoordinasi
[ ]
13
A. Identitas Guru Peserta Lesson
Studi
c. Setengahnya terkoordinasi
d. Sebagaian besar terkoodinasi
e. Semuanya terkoordinasi
2 Apakah koordinator sudah mengkoordinasi pelaksanaan lesson studi
dengan baik ?
a. Tidak
b. Kadang-kadang
c. Ya
[ ]
Tentang Rencana Tindak Lanjut Pelaksanaan Lesson studi
1
2
Apakah Pelaksanaan Lesson studi ini perlu dilanjutkan?
a. Tidak
b. Sebagian ya
c. Ya
Seandainya lesson studi berbasis sekolah ini dilanjutkan, sebaiknya dalam
satu semester dilaksanakan berpa kali ?
a. dua kali
b. tiga kali
c. empat kali
d. lima kali
e. lebih dari 5 kali, sesuai kebutuhan
[ ]
[ ]
D. Triangulasi
Triangulasi Data, untuk memperoleh kebenaran, evaluasi ini menggunakan teknik
triangulasi. Menurut Patton, triangulasi data berarti membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam metode kualitatif (Moleong, 1990: 178). Triangulasi data dari penelitian
ini diperoleh dengan melakukan cross-check informasi antara informan yang satu
dengan informan yang lain. Adapun dari beberapa macam teknik triangulasi, maka pada
penelitian ini yang akan digunakan adalah teknik triangulasi sumber.
14
Triangulasi sumber adalah teknik yang digunakan dengan cara membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan
alat yang berbeda dalam metode kualitatif.
Triangulasi sumber ini dapat dilakukan dengan beberapa jalan, yaitu :
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang
dikatakan secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan
apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai pendapat dan
pandangan orang, seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau
tinggi, orang berada, dan orang pemerintahan.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.
Dari kelima jalan dalam proses triangulasi sumber tersebut, maka pada evaluasi ini akan
digunakan jalan dengan membandingkan (1) hasil wawancara dengan hasil pengamatan,
(2) perspektif berbagai stakeholder (mahasiswa, pengajar dan pengelola), dan (3) hasil
wawancara dengan dokumen yang berkaitan (hasil ujian mahasiswa).
E. Teknik dan Analisis Data
1. Dasar Pertimbangan evaluator
1.1. Mengawali dengan Tujuan Evaluasi
Mengetahui tujuan akan memudahkan dalam menyusun data dan memfokuskan
analisis.
1.2. Hal Mendasar dalam Menganalisis Data Kuantitatif
a. Membuat salinan data dan simpan master salinannya. Gunakan salinan tersebut
untuk kemudian, pemotongan, atau yang lainnya.
b. Tabuasi data,
c. Untuk sekala dan rangking, didasarkan untuk menghitung rata-rata.
1.3. Hal Mendasar dalam Menganalisis Data Kualitatif
a. Membaca semua data secara saksama,
15
b. menyusun semua komentar pada kategori yang sejenis.misalnya, minat,
perhatian, saran, kekuatan/kelemahan, output, indikator, dampak, dan lain
sebagainya,
c. Beri nama kategori tersebut. Misalnya, minat, perhatian, saran, dan seeterunya,
d. Usahakan untuk mengenali pola, dan hubungan kausal dari pola tersebut.
2. Memproses Data Mentah Menjadi Wujud Sajian Data
2.1.Tabulasi data
Istilah tabulasi data diartikan menyusun menjadi tabel. Pengertian lain tabulasi data
adalah pengolahan atau pemrosesan hingga menjadi tabel. Tabulasi merupakan
coding sheet yang memudahkan peneliti dalam mengolah dan menganalisisnya baik
secara manual maupun komputer. Tabulasi ini berisikan variabel-variabel objek
yang akan diteliti dan angka-angka sebagai simbolisasi (label) dari kategori
berdasarkan variabel-variabel yang diteliti.
2.2. Pengolahan atau analisis data.
a. Data diperoleh dengan menggunakan angket, maka datanya tanda chek lis (√)
pada pilihan-pilihan, lingkaran-lingkaran, pada angka atau huruf yang
disediakan oleh instrumen, atau kalimat-kalimat jawaban sifatnya kualitatif.
b. Data diperoleh dengan wawancara, wujud data: centangan, lingkaran, dan
kaliamat jawaban diberikan responden dan dicatat oelh petugas pengumpul data.
c. Data diperoleh denganobservasi, maka wujud data yang diperoleh bentuk
centangan, lingkaran, dan kalimat-kalimat catatan petugas.
d. Data yang diperoleh dengan menggunakan dokumentasi berupa angka-angka atau
simbol-simbol yang menunjuk peringkat kondisi objek yang ditelaah.
e. Data yang diperoleh dengan tes atau invantori berupa angka-angka yang
menunjukkan skor nilai.
Dari kelima bentuk data tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis data bisa
digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu.
a. nilai jadi, berupa nilai angka yang dibuat dari intepretasi kreteria dan tes,
b. kode atau simbol-simbol yang bisa berupa tanda centang dan leinkaran, atau
memberi tanda silang pada pilihan-pilihan.
16
c. informasi dalam bentuk paparan kalimat yang memuat data kuantitatif dan
kualitatif.
3. Data narasi non tabulasi
Data narasi non tabulasi adalah data yang berwujud kalimat atau uraian yang sangat
individual dan unik karena pendapat responden secara perorangan. Walupun data narasi
nontabulasi tidak dapat diubah atau dimodifikasi, tetapi masih dapat disiasati agar
mudah diolah.
4. Pengolahan Data
4.1 Analisis Data Kuantitatif
Statistik deskriptif adalah suatu teknik pengolahan data yang tujuannya untuk
melukiskan dan menganalisis kelompok data tanpa membuat atau menarik
kesimpulan atas populasi yang diamati.
4.1.1. Distribusi frekuensi
Sebaran frekuensi (distribusi frekuensi) mampu menyingkatan data yang sangat
banyak sehingga dapat dicermati secara detail.
4.1.2.Frekuensi Relatif dan Kumulatif
Frekuensi kategori variabel ada dua jenis, relatif dan kumulatif.
4.1.3 Tampilan Grafis Data
a. Diagram Batang (Bar Graph)
b. Diagram Histogram
c. Diagram Poligon Frekuensi
4.1.4. Mode atau Modus
Modus distribusi adalah nilai atau skor pada tabel distribusi yang frekuensi
kemunculannya tertinggi. Perhatikan contoh di bawah ini.
4.1.5. Median
Median merupakan indeks dari kecenderungan terpusat (central tendency), jika sebuah
angka menempati posisi tengah dalam tiap distribusi yang telah diturutkan. Dari data
frekuensi latar belakang pendidikan peserta, kita urutkan menjadi:
Titik tengah dari distribusi di atas adalah 6, maka yang disebut median dari latar
belakang peserta pelatihan calon kepala sekolah adalah sarjana (S-!).
4.1.6. Mean (Rata-Rata)
Mean (rata-rata)
17
4.1.7. Standar Deviasi
Ada banyak rumus yang menjelaskan bagaimana cara menghitung Standar Deviasi (SD)
salah satunya, yaitu
; untuk populasi (n> 30)
Jika dijelaskan
s = SD populasi
= rata-rata dari populas
n = banyak data populasai
SD juga diterjemahkan dari akar varian. Diketahui rumus varian adalah
; untuk sampel (n ≤ 30)
Jadi, untuk melihat standar deviasi dari unsur peserta pelatihan adalah
4.1.8. Statistik Inferensial
Statistik inferensial mencakup metode-metode yang berhubungan dengan analisis
sebagain data dilakukan untuk meramalkan dan menarik kesimpulan atas data, dan akan
berlaku bagi keseluruhan gugus atau induk dari data tersebut. Bagi yang datanya
normal, statistik inferensi ini disebut dengan statistic parametric.
4.1.9. Statistik Parametrik
Tenik statistik parametrik meliputi: (1) t-test untuk kelompok bebas, (2) t-test untuk
pengukuran berulang/sampel berhubungan, (3) analisis varians faktor tunggal untuk
kelompok bebas, (4) analisis varians faktor tunggal untuk pengukuran berulang, (5)
18
analisis varians dau faktor untuk kelompok bebas, (6) korelasi product moment, dan (7)
korelasi regresi linie.
4.1.10. T-test untuk Kelompok Bebas
Misalnya, di bawah ini adalah skor perolehan hasil belajar peserta pelatihan dengan pola
tatap muka dan jarak jauh.
Setelah S2 masing-masing kelompok telah diketahui maka penyelesaian rumus t-test di
atas adalah:
Setelah nilai hitungnya kiata ketahui yaitu 0,80, selanjutnya periksa nilai signifikan cara
melihat harga keritis. Harga kritis ini biasanya terdapat buku-buku statisti. Caranya,
pertama angka tingkat kebebasannya (degree of freedom = df ) yang sesuai, kedua,
tentukan harga kritis t berdasarkan tabel harga kritis, ketiga, nyatakan hasil
signifikannya. Untuk membuat df dari data di atas, gunakan rumus (n1 + n2) – 2, yaitu
(15 + 15) -2 = 28. harga kritisnya pada tingkat kepercayaan adalah 2,048 (lihat tabel).
Dari thitung dan ttabel dapat disimpulkan thitung < ttabel . Ini berarti bahwa hasilnya signifikan
untuk menerima H0 , yaitu bahwa pola penyelenggaraan pelatihan secara tatap muka
sama saja hasilnya dengan jarak jauh. Ini jelas berbeda dengan perbandingan rata-rata,
di mana pola tatap muka jauh lebih baik dibandingkan dengan jarak jauh.
4.1.11. T-test untuk Pengukuran Berulang
19
Adapun rumusnya
Di mana:
t = nilai mean kelompok berpasangan/sampel berhubungan atau kelompok pengukuran
berulang
D = perbedaaan skor antara objek yang saling berpasangan, antara pengukuran ke-1
dan ke-2
D2 = kuadrat perbedaan skor
N = jumlah subjek pada kelompok pengukuran berulang atau jumlah pasangan pada
sampel berhubungan/kelompok berpasangan.
4.1.12. Korelasi Product Moment
Korelasi produk moment merupakan teknik pengukuran tingkt hubungan antara dua
variabel yang datanya berskala interval atau rasio. Angka korelasinya disimbulkan
dengan r. Rumusnya adalah.
Korelasikan antara intensitas mengikuti kursus sejenis dengan pemahaman materi.
Dari coding sheet didapatkan:
Dari angka di atas, dapat diketahui bahwa nilai hitung r adlah + 0,73. Ini berari bahwa
ada hubungan positif yang tinggi antara seringnya mengikuti pelatihan dengan
pemahaman materi. Berdasarkan pada tabel kritis r, untuk tingkat kepercayaan 0,05 dan
df 28 (30-2) adalah 0,361 (untuk penolakan dua arah). Maka thitung> t tabel .Ini menandakan
bahwa kita bisa menolak H0, artinya terdapat hubungan positif antara pemahaman
materi dengan intensitas mengikuti pelatiah serupa.
4.1.13. Statistik Nonparametrik
20
Untuk data yang sebarannya tidak normal, digunakan statistik nonparametrik. Teknik ini
meliputi: (1) chi-squaqre untu data nominal, (2) tes binominal, (3) test kendal Tau, (4)
test Mann-Whitney U, dan (5) test Wilcoxon.
Contoh.
Ada lima orang peserta pelatihan yang dipilih secara acak, diketahui selam 5 tahun
telah mengikuti pelatihan sejenis sebanyak berikut.
Untuk mengetahui apakah ada perbedaaan frekuensi mengikuti pelatihan dari kelima
orang peserta tersebut secara statistik maka digunakan rumus chi-square, yaitu:
χ2 =
Dari daftara distribusi chi-saure dengan α =0,05 diambil dk 4 didapat χ20,95 (4) = 9,94.
jika dibandingkan dengan thitung, maka ttabel > ttabel. Artinya H0 bisa diterima, sehingga
kelima peserta itu tidak memiliki perbedaan frekuensi dalam mengikuti keggiatan
pelatihan sejenis dalam 5 tahun.
5. Analisis Data Kualitatif
Menurut Sanafiah (1999: 256) menggambarkan proses analisis data kualitatif
sebgai berikut.
Dari gambar di ata dapat dijelaskan bahawa proses pengumpulan data kualitatif
yang dilakukan perlu di-dislpay. Display akan sangat membantubaik objek yang ditelti
itu sendiri maupun bagi orang lain, display merupakan media penjelas objek yang
diteliti. Selain itu, proses reduksi reduksi data ditunjukkan untuk menyaring, memilih,
21
Pengumpulan Data
Reduksi
Data
Penggambaran
Kesimpulan
Display Data
Gambar 6.3 Proses Analisis Data Kualitatif
dan memilah data yang diperlukan, menyusunnya ke dalam suatu urutan rasional dan
logis, serta mengingaitkannya dengan aspek-aspek terkait. Hasilnya adalah berupa
kesimpulan tentang objek yang diteliti.
Secara lengkap, kegiatan menganalisis data kualifikasi meliputi tahapan berikut.
a. Menyiangi Data (Mereduksi Data)
b. Display Data
c. Menafsirkan Data
d. Menyimpulkan dan Verifikasi
e. Meningkatkan Keabsahan Hasil
f. Narasi Hasil Analisis.
6. Pengolahan Data dengan Komputer
Proses perhitungan data bias dilkukan secara manual dan komputer. Secara manual
biasanya hanya dengan menggunakan bantuan kakulator dan hanya efektif dilakukan
untuk data yang jumlahnya sedikit. Tetapi bayangkan kalau kita akan mengevaluasi
Program Calon Kepala Sekolah Se-Indonesia, yang jumlah mencapai ribuan, atau
bahkan puluhan ribu. Apa lagi jika variable yang diteliti banyak sekali atau kompleks.
Tentu komputerlah yang menjadi satu-satunya pilihan. Ada banyak program aplikasi
komputer yang biasa digunakan untuk membantu dalam melakukan perhatungan data
evaluasi program. Misalnya menggunakan program computer yang telah ada, yaitu
SPSS (Statistical Package for the Social Sciences).
22