....
I
' !>'
~·
tst;LUM 011'.Uttt:KSl ---------------
R I S A L A H
RAPAT PANITIA KERJA
PANSUS RUU TENTANG KEPARIWISATAAN
Tahun Sidang
Masa Persidangan
Jenis Rapat
Rapat ke
Bari/ Tanggal
J a m
T e m p a t
IC e t u a
Sekretaris
A c a r a H a d i r
PEMERINTAH HADIR
1990 I 1991 I
: RAPAT PANITIA KERJA
10
Rabu, 12 September 1990
: 09.000 s/d 17.00 WIB
: Wacanasabha VI
: Ign. Istianto S~wargono
: Drs. Agem Ginting
Pembahasan DIM RUU Tentang Kepariwisataan
21 dari 25 Anggota PANJA.
1. JOOP AVE, 2. PROF. DR. M. DIMYATI HARTONO,SH., 3. DRS. BUDIHARTO, 4. DRS. ANDI
MAPPISAMMENG, 5. DRS. W.J. PRANOTO, 6. P.C. HARIJAWAN, 7. DRS. SOETJIPTO, SH, MH.
8. DRS. E. A. CHALIK HAMID, 9. CUR. TITALEY, SH. 10. DRS. R. SARWONO, SUDARSONO, SH
11. RUSLI YAHYA, SH, .12~ M. MASJKUR, SH.
PIMPINAN PANJA :
. 1 • WARNOHARDJO, SE, 2. DR. IR. GM. TAMPUBOLON, 3. IGN. ISTIANTO SUWARGONO,
4. IR. H. ANWAR DATUK.
ANGGOTA PANJA :
1. IBNU SALEH, 2. DRS. SOEHARDI, 3. J.G. WOWOR, SH. 4. ABDUL LATIEF,SH.
5. DRS •. MANSJOER SJAH ARKIANG. 6. DRS. BAMBANG WA,YUDI, 7. DRS. I WAYAN
DHANA, 8. SAHUNTUNG SASTROHAHIDJOJO, 9. ~ 0 E P I T O, 10. SURASTADI,
11. SUBAGYO, SH, 12. S 0 EM ARNO, 13. MUHAMMAD BUANG, SH,
14. DRS. MOH HUSNIE THAMRIN, 15. NY. DJAILINAR OETOHO, BA, 16. I GUSTI
NGURAH YUDHA, 17. DJ UP RI, SH.
KETUA/ ....... .
,..,.
,..., .
- 2 -
KETCJA RAPAT (ISTIANTO SUWARGONO):
Assalamu'alaikum Wr Wb.
Bapak-bapak dan Ibu-lbu sekalian yang kami hormati, terutama Bapak-bapak dari Peme
rintah pada hari ini kita akan melanjutkan. pembahasan RUU,seperti kita ketahui ber
sama pembahasan kemarin ;udah sampai\~epada pasal 30 tetapi mengalami hambatan dan ;:··
. akan kita teruskan pada pagi hari ini. Oleh karenanya sebelum kita mulai skors saya
cabut kembali. Sesuai dengan kesepakatan kemarin bahwa acara pada hari ini adalah
untuk menginventarisir kembali Bab IV mana-mana yang belum terselesaikan untuk kita
selesaikan khususnya pasal yang ditunggu-tunggu oleh PPP dan FABRI tentunya terma -
suk juga FKP,. kami bacakan inventarisasi Bab IV yang telail disusun oleh sekretar>iat
kita mohon masing-masing fraksi menyimak bidangnya masing-masing kalau masit1 ada
yang berkepentingan untuk pasal 7, pasalnya sudah selesai penjelasan juga sudah se
lesai. Pasal 8 bagian kedua, pasalnya selesai dengan catatan kata " Pariwisata " di
hilangkan atautetap diserahkan ke Timus, pasal 8 penjelasan belum ada. Pasal 9 pa -
salnya selesai dengan catatan penyusunan kalimat ayat (20 diserahkan ke Timus deng
an materi yang tetappenjelasan belumada. Pasal 10, pasalnya selesai penjelsan belum
ada. Pasal 11 selesai, penjelasannya belum ada. Pasal 12 ayat (1) dan ayat (2) sel~
ayat (3) belum selesai, ayat (4) tidak ada. Pasal 13. pasalnya selesai penjelasan I
selesai. Pas.a 1 '• pasalnya selesai penjelasan selesai. Pasal 15 pasalnya selesai pe!]_
jelasan selesai. Pasal 16 pasalnya selesai penjelasan belum ada. Pasal 17 pasalnya
· selesai penjelasan belum ada. Pasal 18, pa~alnya sel~sai penjelasan belum diselesai
kan Pemerintah •. Pasal 19, pasalnya selesai penjelasan belum diselesaikan oleh Peme
rintah. Pasal 20, pasalnya selesai penjelasan belum diselesaikan oleh Pemerintah.
Pasal 21, pasalnya selesai penjelsan belurn ada. Bagian ke IV " Usatia Sarana Pariwi
sata " Pasal 22, pasalnya selesai penjelsan belum ada. Pasal 23, pasalnya selesai
penjelasan belum ada. Pasal 24, pasalnya selesai penjelasan belum disempurnakan
oleh Pemerintah. Pasal 25, pasalnya selesai penjelasan selesai. Pasal 26, pasalnya
selesai penjelasan selesai. Pasal ?7, pasalnya selesai penjelasan selesai. Pasal 28
pasalnya selesai penjelasan selesai. Pasal 29, pasalnya selesai penjelasan selesai.
Demikian catatan yang dibuat oleh sekretariat dengan demikian Pasal yang belum sel~
sai dar Bab IV hanya satu yaitu pasal 12. Penjelasan yang belum ada yaitu antara
lain penjelasan dari Pasal 8,9,10,11,16,17,21 dan pasal 2J. Saudara-saudara sekali
an apabila apa yang dibuat oleh sekretariat ini benar> maka marilah kita sejenak kem \
bali pada Pasal 12 bab IV sesuai dengan kesepakatan kita ber"sama untuk mempermasa -
lahkan kembali ter>utama ayat (3) yang belum ~elesai, mudah-mudahan tidak terlalu la
ma apabila fraksi-fraksi yang bersangkutan sudah mendapatkan lampu hijau,lampu me -
rah dari Pimpinannya. Kami akan langsung pada pasal 12, dan kami har·ap fraksi-frak
si untuk men~nggapinya, kami persilahkan dar>i FABRI.
ANGGOTA/FABRI (SAHUNTUNG SASTROHAMIDJOJO):
Saudara Pimpinan Panja dan hadirin sekalian yang kami hormati, dalam review Bab IV
RUU Kepariwisataan ini memang kecuali beberapa penjelasan yang perlu untuk di sem -
purnakan atau disusun nanti dalmn pembicaraan lebih lanjut atau dalam Timus
maka/ ....•.
....
- 3 -
maka· memang benar b·ahwa pasal 12 ini merupakan satu hal yang diundurkan sampai saat
ini mengingat bahwa pembahasan Bab IV ini sudah selesai kiranya untuk memperlancar
pembahasan lebih lanjut kiranya perlu memang ·. ada suatu ketegasan rnengenai masalah -l
pasal 12 ayat (3), jadi dengan demiktan ma~a FABRI akan bersedia untuk membicarakan
ini namun tentunya kita juga ingin mendengarkan pendapat dari fraksi-fraksi yang l~
in jadi tahap pe~tama kami menyampaikan bahwa kiat setuju ini dibahas, kita setuju
pasal 12 dibicarakan bersama tapi isinya kami masih melemparkan pada fraksi-f'raksi
yang lain, demikian Pak.
KETUA RAPAT (ISTIANTO SUWARGONO):
'.fe!.'ima kasih kepada FABRI dengan penjelasan tersebut mudah-rnudahan ini terbuka ke -
sempatan-kesempatan untuk bisa menyelesaikan, kami persilahkan dari pihak FKP.
ANGGOTA/FKP (J.G. WOWOR,SH):
Terima kasih saudara Ketua, kami juga sependapat supaya pasal 12 ini dibicarakan
hari ini dan kami langsung kepada permasalahannya tapi pertama-tama tentunya dalam
hal ini terima kasih kami .baik kepada saudara ketua maupun rekan-rekan Panja teruta
ma kepada Pemerintah terutama dengan telah disampaikannya penjelasan kepada FKP khu
susnya. Dalam rangka inilah yang mana telah kita ikuti bersama berkenaan dengan pe!:!_
jelasan Pemerintah terhadap pertanyaan F'KP maka mengingat penjelasan dari Pernerin -
tah dalam hal ini kami masih belum menerimanya, karena kalau sesuai dengan penjela
san Pemerintah yang tertulis yaitu maka kami mencari-cari yang pasal mana, apakah
benar pasal 24 yang lama. ini materi yang ~elah kita tampung,oleh sebab itulah kami
didalam hal ini FKP sesuai dengan papa yang telah kami sampaikan dan telah kami ber
konsultasi dengan pimpinan fraksi kami dan. dihubungkan dengan DIM kita walaupun pe!:.
rumasannya tidak sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Pemerintahtetapi je
las dalam DIM kami disampikan bahwa berkenaan dengan pasal 12 ini ayat (3) adalah
sebagai berikut : "Penyelenggaraan'kegiatan usaha impresariat harus memperhatikan
nilai-nilai agama, adat istiadat,budaya, kesusilaan dan ketertiban umum 11 yang mana
hal ini seperti tadi telah kami katakan kami juga memperm.asalahkan ·pasal 12 ini I
dalam DIM kami, maka kembali kepada perumusan Pemrintah yaitu berkenaan dengan pa -
sal 12 ayat (3) " Penyelenggaraan usaha jasa impresariat dilakukan dengan memperha
tikan nilai-nila agama, budaya bangsa, kesusilaan, dan ketertiban umum 11 permasala~
annya pada waktu itu adalah dimana kita menempatkannya apakah didalam batang tubuh
ataukah didalam penjelasan dari pada pasal 12 ini maka sesuai dengan DIM kami, kami
masih tetap berkeinginan Saudara Ketua, Pemerintah dan terutama rekan-rekan fraksi
yang berada dalam Panja, tetap kami berkeinginan untuk ayat (3) ini berada didalam
batang tubuh sehingga pasal 12 tersebut ayat (3) sepeerti apa yang telah kami baca-
kan tadi, jadi jelasnya Saudara Ketua k.ami masih ingin mengusulkan agar supaya
ayat (3) dari pasal 12 dimasukkan dalam batang tubuh, demikian saudara Ketua dan
terima kasih kami ucapkan.
KETUA/ ••.•••
...
- '• -
KETUA RAPAT (ISTIANTO SUWARCONO):
Terima kasih ~epada FKP yang telah menyatakan pernyataannya, kami persilahkan dari
Fraksi Demokrasi Indonesia.
\ ANGGOTA/FPDI (I GUSTI NGURAH YUDHA): '
Terima kasih Bapak Pimpinan dan bapak-bapak dari Pemerintah yang terhonnat rekan
rekan sekalian anggota Panja yang kami hormati. Kami sejak awal tentang pasal 12
ini memang sudah bisa menerima ayat (1) dulu menurut catatan kami ada saran dari
Pemerintah teotang " Pengaturan " itu apakah akan dipakai " Pengurusan " itu masuk
ke Timus, sekedar catatan untuk mengingatkan kita semua jadi kami teringat· betul dan
kita catatat betul. lalu ke dua ayat (2) kegiatan sebagai mana dimaksud ayat (1) rne
liputi bidang seni dan olah raga lalu ayat (3) 11 Penyelenggaraan impresariat dese
lenggarakan dengan memperhatikan nilai-nilai agama, kesusilaan, ketertiban umum dan
budaya untuk memperkukuh jati diri bangsa 11 ini ayat (3), lalu sekaligus kami juga
menambahkan saat kita di KK V waktu itu yang masih di pending ayat (4) " Usaha jasa
pariwisata selain sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat dapat ditetapkan oleh Pemerin-'
tah. " ini perlu kesepak~tan saat itu, permufakatan yang dipendng, jadi hanya seki
an, tadi Pak Ginting hormat pada saya jadi benar kok apa yang saya omongkan, dengan
demikian kami bisa menerima ayat 1, 2 dan 3. Tetapi untuk ayat (3) kami ingin mew~
dahi pengertian-pengertian yang selama ini kita mufakati yaitu " Jati diri " dan la
in sebagainya barang kali akan lebih pas bila dimasukkan dalam ayat (3) " Penyeleng
garaan impresariat dilakukan dengan memperhatikan nilai~nilai agama, kesusilaan, ke
tertiban umum danbudaya untuk memperkukuh jati diri bangsa " jadi ke sana kaitannya
keseluruhan materi yang di atas kami arahkan untuk memprkukuh jati diri bangsa. Dis2:_
nilah pengikatnya jadi tidak akan lepas dari pada tujuan memperkukuh jati dir bangsa
sekian penjelasan kami untuk tahap permulaan, kami kembalikan kepada bapak Ketua Pan
ja, kami ucapkan terima kasih.
KETUA RAPAT (ISTIANTO SUWARGONO):
Terima kasih dari FPDI, kami persilahkan dari FPP •
ANGGOTA/FPP (MUHAMMAD BUANG, SH):
Ass. Wr Wb.
Saudara-saudara dari wakil Pemerintah serta sahabat sahabat dari Panja yang kami hor
mati, pertama-tama perkenankanlah kami menyainpaikan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya baik kepada Pemerintah maupun sahabat-sahabat dari fraksi
yang telah bersedia untuk membicarakan pasal 12 yang kita delay pembicaraannya untuk
beberapa waktu dan telah kita telah mengakhiri pembicaraan Bab IV dan telah terting
gal pasal 12 ini, agaknya kalau menur.ut catatan-catatan yang telah kami peroleh dari
hasil rapat-rapat Panja sepanjang mengenai pasal 1~ substansinya nampaknya tidak ada
masalah hampir semua f'raksi tidak ada masalah yang dipermasalahkan pada waktu itu
atau belum ada kesepakatan pada waktu itu adalah penempatannya, apakah dibat.ang tubuh
atau/ •....
fl
A 5 -
atau dipenjelasan~ FPP sejak menyampaikan DIM dari semula memang menempatkan masalah
ayat (30 ini dalam batang tubuh. Dan kembali kami menging~tkan kita semua bahwa di . ·
Pansus sudah disepakati masalah nila~-nilai agama yang perumusannya diserahkan ke ' ' Panja dari keputusan Pansus tersebut ~ami mengambil kesimpulan bahwa yang diamanat -
kan oleh Pansus kepada Panja hanya perumusan sedangkan tempatnya tetap di batang tu
buh. Karena itu kami menghimbau sahabat-sahabat fraksi dan Pemerintah kiranya dapat
menyepakati ayat (3) ini ditempatkan di batang tubuh dan kami dari FPP memang tetap
menginginkan agar ayat (3) ini berada di batang tubuh. Sedangkan perumusan barang
kali apa yang qisampaikan oleh Pemerintah beberapa waktu yang lalu yang bunyi leng -
kapnya sebagai berikut : " Penyelenggaraan jasa impresariat dilakukan dengan memper
hatiakn nilai-nilai agama, budaya bangsa, kesusilaan, dan ketertiban umum. " narnun
kami ingat pada waktu itu pemrintah memberi komentar setelah nilai-nilai agama lebih
~ baik mengikuti kesusilaan baru baru budaya bangsa dan ketertiban, tentang penetapan
itu kami tidak mempermasalahkan dan kami dapat menrimanya. Tentang usul FDI seingat
kami ada· kata-kata untuk memperkukuh jati diri bangsa, dalam catatan kami ada dan ka
mi juga tidak keberatan dengan usul itu seoanjang semua fraksi dapat menyepakatinya
terima kasih wasalammu'alaikum Wr Wb.
KATUA RAPAT (ISTIANTO SUWARGONO):
Terima kasih kepada FPP yang telah menyaryipaikan pendapatnya dan mengingatkan kembali
basil kesepakatan kita, kami ingin memberikan kesempa~an kepada Pemerintah tentunya
terhadap apa yang diutarakan oleh masing-masing fraksi, kami persilahkan Pak.
PEMERINTAH (PROF. DR. M. DIMAYTI HARTONO, SH):
~-~p§l.k __ Pimipinan yang kami hormati serta bapak-bapak dan ibu, barang kali Pemerintah
pertama-tama menyampaikan terima kasih bahwa semua fraksi nampaknya tidak ada perbe
daan masalah substansi tinggal persoalannya .adalah penempatan pertama, kedua adalah
masalah penataan redaksional. Ijinkanlah secara berurut kiami mulai dari FABRI,
FABRI menyatakan bersedia membahas dan memang mulai dibahas oleh karena itu Pemerin
tah tidak memberikan jawaban terhadap FABRI. Dari FKP belum dapat menerima mengenai
ayat (3) dan ada perkataan diusulkan satu rumusan baru deng~n antara lain menambah I
~ kata harus, mengenai rumusan yang diusulkan Qagi Pemerintah substansinya kelihatan -
nya tidak ada masalah tapi apa harus ini saja yang harus barang kali perlu kita per
timbangkan karena kalau kita kait kata harus itu rasanya relevansinya pada pasal ini
itu kalau toh.ditempatkan itu juga didalam praktek nanti akan mempunyai kedudukan
yang tertentu yang tidak terlalu memberikan dampak, jadi b~rang kali kalau Pemerin -
tah berpendapat itu tetap saja dilakukan dengan memperhatikan rumusan yang lain dari
FPP nanti bisa kita rundingkan bersama, mengenai masalah tempat ini FKP menghendaki
agar supaya pada batang tubuh dan ditempatkan pada ayat (3) pasal 12.
Dalam hal ini barang kali Pemerintah setelah mempertimbangkan kembali dengan perkem
bangan terhadap hasil-hasil yang sudah dicapai sampai dengan pasal 29, barang kali
kalau memang disepakati oleh sidang, Pemerintah tidak keberatan untuk. ditempatkan p~
da batang tubuh ayat (3) tentu rumusannya nanti yang akan kita bicarakan
selanjutnya/ ..•..•
•
•
_5b-
selanjutnya pada .FPDI ayat (1) mengenai pengaturan pengurusan sudah tidak menjadi ma
salah, butir 2 yang dipermasalahkan mengenai ayat (3) bahwa rumusan yang diajukan
oleh Pemerintah mengalami perubahan ~engan penempatan
nilai-nilai/ ...... .
nilai-nilai agama, .kesusila.an, ketertiban umum dan budaya bangsa tmtuk rnern
perkukui-i jati diri barangkali 'Peirerintah ingin mengemukakan kata "jati diri"
kita ambil kalau itu memang bisa disepakati dari GBHN bukan jati diri tetapi kepribadian bangs a. \
Disini jelas : Dalam pembangunan kepariwisataan tetap dijaga terpeliharanya
kepribadian bangsa. · Ini saya kira Peroorintah pada dasamya karena ini sesuai
dengan GBHN it:u tidak keberatan tetapi bukan j ati diri tapi kepribadian bang
sa yang intinya sebenamya sama. saja, karena lebih itenti.k karena diarrbil ~
ri GBHN. Mengenai yang diusulkan ayat (4) rasanya barangkali perlu dipertinbang
kan bahwa impresariat itu sebadai salah satu jenis usaha di bidang jasa pa
riwisata, itu sudah ada pengaturan didepan tentang kata cara dan syarat-sya-rat.
' Mengenai FPP···memang benar ~µbstansi tidak ada masalah, kamamya yang be-... lun dipesan itu kami malah yah, tapi belum dipilih.
Yang diinginkan agar supaya ti~ ditempatkan pada penjelasan tapi pada ba -
tang tubuh, Peroorintah pada dasamya kalau ID?.DJang sudAfl menghendaki itu di
tempatkan pada Pasal 12 ayat (3) artinya nail< ke batang tubuh tentu hal ini: ~
rili.l tidak keberatan.
Danikian Saudara Pimpinan yang kami honnati. Terima kasih.
KE'IUA RAPAT (IGN. ISTIAN'ID SUWARC..Ot-'O) :
Terima kasih pada Pemerintah yang telah menyampaikan penjelasannya dan sikapnya.
Saudara-saudara sekalian maka ada dua masalah kalau kita bicara masalah
substansu juga tidak ada tinggal ma.salah perunusan dan penempatan kecuali ka
lau FPDI sudah tidak nenpersoalkan lagi pada ayat (4).
(INI'ERUPSI DARI FP.P).
A1::rX'mA/'Ff_P Q~ BUAtJ9.i. SH) : Mengenai ayat (4), dulu ada yang ada kait~ya dengan Pasal 10 yaitu
jenis itu syarat-syaratnya ditentukan oleh Menteri. Itu kita sepakati dulu.
Pemerintah roongatakan pada waktu itu impresariat itu lintas sektoral dan de
raj at tinggi, maka perlu Pemerintah ----------- (katanya pada waktu itu ada unsur Pa~rintah) . Bagaimana. kalau Pasal 10 yang mengenai Menteri itu diganti dengan Peroorintah,
itu yang kita lihat belun ada kesepakatan kalau· kami tidak salah tetapi ka
rena Pasal 10 ayat (4) ini Menteri menetapkan syarat-syarat perizinan, ka
lau ayat (3) ini karena lintas sektoral dianggap perlu Pemerintah. Kami se
kedar mengingatkan saja, tapi keputusannya kami belum tau persis.
Terima kasih.
KE'IUA RA.PAT (IGN. IST.IAN'IO SUWARGOID)
Saya jadi konplin, apa bukari ayat tersendiri mati itu pada. Pasal 9
ayat'" (3). Sesuai dengan
•
Sesuai dengan penjelasan Pemerintah tadi bahwa tidalcdicantumk.annya ayat
tersebut supaya tidak over bud.eh. Disini yang mempersoalkan dari FPDI, ka
lau FPDI tidak mempersoalkan kita tinggal m;mipersoall<an ayat (3) saja.
Kami persilahkan kepada FPDI.
ANGGOTNFPDI (I GUSTI NGURAH YUDHA)
Terima kasih Bapak P~inan, mernang kami tidak senang over budeh tapi
ini rrenyangkut penj elasan dari Pemerintah. Jadi karni tinggal rnemmggu penj e
lasan dari 'Pemerintah. Dulu yang usul itu seingat saya Pemerintah. Dalam uru£
an Pasal 12 sistimatikanya nn.mgkin yang 3 kalau kita rrupakati nn.mgkin trenjadi
dua, yang dua. nenjadi 3 karena ini nemmggu tata urutan.
Jadi yang kesatu tetap.
Yang kedua IOOTI.jadi "penyelenggaraan usaha jasa impresariat dilakukan dengan
nenperhatikan nilai-nilai agama, kekusilaan, ketertiban umum dan budaya un
tuk nanperkukuh kepribadian bangs a'' Jadi terus terang walaupun ini otentik tapi kami lebih setuju kepribadian
bangsa tanpa mengurangi honnat dan taat kepada GBHN'.
Y~ ketiga : bani ayat (2) rrenjadi ayat (3) Kegiatan sebagairnana dirnaksud
~lam ayat (_l) meliputi bidang se11i dan olah raga. Begitulah barangkali sis
timatikanya.
Terima kasih Bapak Ketua.
KEIUA RAPAT (IGN. ISTIANID SUWAROOfil)
Terima kasih pada FPDI yang telah mengingatkan pada Pemerintah dan saya
kira tadi Pemerintah sudah mengatakan bahwa itu over budeh, sehingga kita '
langst.mg merrperrnasalahkan ayat (3).
Kami ingin mempersoalkan dulu mengenai rumusannya.
Kami persilahkan dari FABRI.
AfKrnTA/FABRI (SAHUN'I'l.E S.ASTROHAf1IllJOJO)
Memang kami tidak nenyinggung karena kami tadi memang ingin mengeluar
kan satu sikap.
Bapak-bapak sekalian nena.ng kalau kita Illllai rrennahas lagi hal yang ------
ini biasanya --------. Jadi FABRI akan menyampaikan pendapatnya na:mm karni
tetap berpegang kepada nm.isan yang <lulu pernah ada. Itu supa]1¥ tepat demi
kian. Oleh karena itu supaya otentik dan jelas, matt.a ·pendapat dari FABRI akan disanpaikan oleh Bapak Soernamo. Kami silahkan.
ANGGOTA/FABRI (SOEMARNO) : Ketua Sidang dan rekan-rekan sekalian. ~ngenai materi Pas al 12 ayat
(3) yang berbl.ll1yi : "Penyelenggaraan usaha jasa impresariat dilakukan dengan
memperll.atikan nilai-nilai agama, budaya bangsa, kesusilaan dan ·ketertiban
unun" FABRI semula berpendapat bahwa substansi materi tersebut tidak perlu di
masukan dalam batang tubuh, tetapi cukup didalam penj elasan pasal.
Narrn..m setelah
-a-
Nann.m setelah mendengar dan pendapat bahwa nilai-nilai agama yang dimaksud
adalah merupakan nilai-nilai yang t.miversal clan tidak hanya rnenyangkut aga
ma tertentu saja, dan juga memperhatil<.an perkembangan pembahasan RUU ini
FABRI bisa mengerti dan mamaharni.
Alasan FABRI dala-m trembahas Pasal 12 ayat (3) ini yaitu dengan mengusul
kan dimasukarmya materi tersebut ctaiam penjelasan tiada lain adalah t.mtuk
m:mgantisipasi pembahsan Undang-Undang Kepariwisataan dimasa rnendatang agar
jangan sampai timbul harrbatan atau kendala yang rnenyangkut rumusan atau ma-' teri tentang nilai-nilai agama tersebut, .oleh karena itu dalam kesempatan
ini FABRI dapat menerima rumusan rneteri Pasal 12 ayat (3) untuk dimasukan da
lam batang tubuh.
Terima kas ih.
KETliA RAPAT (IGN. ISTI.ANTO SUWARGOID)
Teri.ma kasih kepada FABRI yang telah rnenyatakan sikapnya.
Saudara-saudara sekalin dengan demikian kita sepakatibahwa ini masuk pa
da batang tubuh, tetapi ayat (2) atau ayat (3) kita nanti b:icarakan.
Sekaligus mengenai rumusannya kami FKP tin'fuk bisa ~nyampaikan, menanggapi
pula apa yang tadi disarankan oleh Pemerintah terutama mengenai maksud tsb .
Kami persilahkan.
ANXOTA/FKP (J .G. ~n.IOR, SH)
Sauclara Ketua. terima kasih, dan terima kasih kepada Pernerintah atas pen
j elasan tan:bahan dimana kami dalam hal ini justru berkenaan dengan ''harus" ini
kenbali lagi pada waktu kita rnenbahas Pasal 9 ayat (2) . Pada mulanya berkena
an dengan ayat (2) ini kita dalam hal ini sepakat dengan dengan oleh "Menteri"
karena alasan Pemerintah mengatakan bahwa impresariat sebenamya lintas sek
toral tinggi, maka dimintakan kesediaan kita. Oleh sebab itulah kami dalam hal
ini menganggap mengapa ? FKP menetapkan ''harus'' . Kami dalam kesempatan ini
juga ingin terlebih dahulu mengingatkan kepada FPP apa perlu ''harus" atau da
lam hal ini dihilangkan. Ini yang pertama.
Kedua; Saudara Ketua. berkenaan dengan redaksinya kami masih. ingin menyam
paikan bahwa urutannya tetap dengan m?mperllatikan /men.arIDahkan satu kata ya
itu : Nilai-nilai agama, adat istiadat, budaya bangsa, kesusilaan, dan keter
tiban u:num. Jadi penan:bahannya berkenaan dengan "adat istiadat", sedangkan
mengenai ''harus" sesuai dengan penjelasan kami kembalikan dulu.
Ketiga; berkenaan dengan urutan daripada ayat-ayat ini (1,2,3) kami rnasih
menganggap bahwa ayat (1) maupm ayat (2) yang ada itu tetap dernikian dan ayat
(3) mengalami"pemyelenggaraan". Mengapa Saudara Ketua, karena kalau kami rneli
hal dalam ayat (3) penyelenggaraan ini dengan rnempematikan nilai-nilai aga
ma dan sebagainya justru juga mengena ayat (2) ini karena dalam rangka impre
sariat mela-ksanakannya juga terkait dengan ayat terdahulu.
Demikian Saudara Ketua. clan terima kasih kami ucapkan.
KETUA RAP.AT ................. .
/
0
- 10 -
adat istiadat mema.ng sebenarnya dalam pengertian budaya itu sudah terrnast~<
adat istiadat. Jadi budaya sebagai Til1US nya adat istiadat sebagai spiace
nya.
Yang dikemUkakan oleh FPDI rrengenai jati diri cl.an kepribadian untuk
menentukan pilihan karena dari FPDI masih ingin inempergunakan istilah jati
diri. Kepribadian itu adalah sifat hakiki yang tercennin pada sikap sese
orang atau suatu bangsa yang merrbedakan diriny? dari orang atau bangsa la
in, jati diri ciri-ciri garrbaran atau keadaan khusus seseorang atau suatu
benda, suatu bangsa, identitas.
Kedua : jati diri rm.mgkin jiwa semangat cl.an daya gerak dari dalam atau
spiritualisme.
Oleh karena itu kalau yang d:irnaksud dengan j iwa semangat dan day a gerak ba
rangkali TIEinailg tepat dipergunakan jati diri.
Saya kira mengenai urutan kita setuju rnengikuti apa yang ada.
Derni.kian Bapak Pirnpinan terima kasih.
KETUA RAPAT (IGN. ISTIANI'O SUWARC',ONO) :
Saudara-saudara sekalian demikian penjelasan dari Pemerintah apakah
masih ada yang ingin ma:npennasalahkan ? Kami persilahkan dari Fraksi ABRI.
ANGGOTA/FABRI (JOEPI'IO) :
Teri.ma kasih Saudara Ketua. FABRI seperti tadi yang sudah disampaikan
sikapnya bisa menyetujui tarnbahan ayat untuk m2IT1asukan sebenamya yang se
nula .. ada di Pasal 24 RUU hanya ditarrbahkan adanya "nilai-nilai agama".
Kami menyetujui untuk d:imasukan di dalam Pasal 12 ayatr (3) BAB IV. Rumu..san
nya kami tetap IIEnggunakan acuan Pasal 24 hanya dengan ditarrbah "nilai-ni
lai agama"
Mengenai kehendak adanya keharusan atau istilahnya ''harus" didalam hal ini
Fraksi kami kurang dapat menerima . Mengapa demikian ? karena disini kita
melihat yang kita perhatikan itu adalah nilai-nilai agama., nilai-nilai bu
daya. Budaya iniptm cukup sesuatu yang tidak eksak, jadi tidak bisa kita
nenerintahkan dalam t.mdang-undang ini merrherikan suatu keharusan. Rudaya
inipun juga berkenbang terus, tetapi kalau dengan is tilah memperhatikan se
benamya sudah tercakup disana . Kita inLtrerrbicarakan atau usaha kecil di
dalam lingkup kepariwisataan nasional yang demikian besar yaitu m=ngenai
impresariat.
Sehingga kamfr11lihat .............. .
- 11 -
Sehingga kami lihat bahwa · i.ni n.~l····n.:::rny.:. Fraksi ABlU bclur.i h:i.::-;a 1:er·er·il!la pc-
nwnbahan kata " ha:r·u.c "• Dcm:i.J.':i.an ju0<.1 t.:r:c:: ;,r«.r:.~ <:5.~t:-r:arJ~m: c,leh rt.:U1r. dari -I
F.J?DI, -tent8l·~i:.: j<.1i.i <l.iri, korena masalah ini sebenarr.ya ;mJah ada pada diktum mei '· '
nimb!lng. Jadi kita tidak perlu lagi ma~ didalam pasal 12 ayat (3) ini.
Dus impesariat barangkali tidak suatu kegiatan yang demikian kecil, tetapi harus
membentuk suatu jati diri ban.~sa; Yant; membentuk jati diri banzsa e.dalah seluruh
ke~tan 1~ ada. dJ.dalaD. kepariwisataan yane sudah kita sepakati masuk didalam -
menimbang yang mewamai semua kei:tiatan didalam kepariwisataan t.erniasuk kegiatan
impesariat. irJi• Oleh karena itu sekali lagi· kami nyatakan disini, bahwasanya si
kap f'raksi ABRI, bisa menyetujui pasal 12 den~an taLlbahan ayat (3), tetapi rumusan
eya tetap menggunakan acuan pasal 24 de~i ditaciibahkan adanya nilai-nilai ae;ama.
Demikian Saudara Ketua sebaeai tambehan penjelasan dari sikap fraksi ABRI. Terima kasih.
~~..AI. { Iqi. ~W¥J'O SJJ\UAA~O)a Terima kasih 'kepada fraksi ABRI. Dari FKP. kami persilahkan.
A!:l99<JtA F.KP ( l•Q• WOWOR, SH)a Terima kasih Saudara Ketua. Pertame, yang berkenaan dengan usulan dari F.KP
mengenai adat istiadat iniJ sesuai dengan penjelasan Pemerintah bahwa adat istiadat
ini telah termasuk dalam budaya bangsa, make F.KP bisa meneririlanya.
Sedangkan yang kedua, sesuai dengan apa yang telah kita sepakati berkenaan dengan -
ayat (3) ini, dirnana tidak dimasukkan dalarn penjelasan dari pada pasal ini, -W'l.epi
didalam batang tubuhnya wehingga menjadi ayat (3); maka dengan sendirinya apa
yang dikatakan " memperhatikan "• dengan sendirinya telah termasuk dalam harus. Apalagi penempatannya sekarang ini didalam batang tubuh. Cl.eh sebab itu untuk jelas
eya kam.t akan baoakan .:iyat (3) in! sebagai berikut a penyelenggaraan usaha jasa im
pesariat dilakukan denga:n memperhatikan nilai-nilii ai;ama, budaya bangsa, kesusilaan,
dan ketertiban umum.
Demikian Saudara Ketua dan terima kasih.
KETUA R&A! { IGN. ,Ifil'_~AiN'.f.O SUWARGONfila
Terima kasih kepada F.KP. Jedi kesimpUlannya adalah mengambil pasal 24 dengan
menruol'iah kate " agama " di'belakang nilai.-nilai. ~
ami persilahkan kepad.a F.PP. Sepakat F.PDI ailah.kan
AJ!G.GQTA . .f.,.PDI ( I gy;rr:;r_lJ.GURllJi Yllf>}!A .)1 Terima kasih Saudara Ketua, .Namun pada prinsipnya kami bisa menerima, aka11 te
tapi bukan membela ini pak, tapi penerimaan kami harur:: 1 lengan catatan argumentasi ju
sas apa sebab kami t&mbahkan It untuk mempel;'kukuh kepribadian bane;sa 11, memang ter
lalu banyak di menimhang itu, juga dibel~ang kita ada tarik kemball. Ini bukan
debat kus'J.r atau papa, namun yang kami namksudkan justru disini; arahan nilai-nilai
t=1gama, budaya.'baxlgsa, kesusilaan dan ketertiban umum, itu untuk memperkukuh ini.
Jedi hanya sekian sebenarr41a yang kami inginkan, tidak lebih dari itu. Nilai esen -. . .. sialnya barangkali setuju. emun i tulah alasan kami, mengapa kami mE!ngusulkan me-
magari, jangan sampai nienyimpans dari hal-hal i tu. Bisa saja nilai budaya Bali
itu ingin ••. ••
~~~~~,;:. ,L . ; 12 -
!/ iti. · ~gin 11enguasai bud.aye Ind.onesiaf 1 tu tidak benar juga didalam ke Bhinnekaan -
' tunggal Ika kita, sebab esensialeya disana. Begitu juga dengan bud.aye lain, ja•
:ngan terlalu mendoaainir yang lain , didelam kontek Bhinneka Twiggal. Ilea ini.
·\Tetapi pada prinsi~a kami tidak keberatan untuk hilang, namun inilah alasan kam.i ,. :'untuk mencantumkan tadi. Dengan demikian sekali lagi kami setuju apa yang telah di-
... ,: ..
:·;,.:aetujui oleh rekan-rekan yang lain, cuma argumentasinya demikian, jangan dikaitkan
.:}~ngan konsideran. Dikonsideran banyak sekali yang kita ulang, seprti wisata,apa -')ti .
,,:/f.lni tidak overboudebt, tetapi kenapa kita perlu jelasnya batang.tubuh. ···'' ,'. . Terima kasih.
'J!lVA. WAT (i IGlf. IS'l'IANTO §!J~q).a >terJ.ma kasib kepada F.PDI. Eita dengarkan penjelasan 1ang t.erakhir mungkin
:,1:'\' clari ·~ Pemerintah, Silahlcan
',:,';.'.:
,·:}...; ~rt:J\INTAff_(J?.RW......!>L.Ji·· DJJjIA'fI HWKNq) :;~(::};,, . . . : .. Terima kasib, Bapak dan Ibu sekalian, persoalan yang kita hadapi sebenarnya :'!~',.&\.:;1:::j : ;': 1 r.
T:;;¥i.':ii;':D~ggaJ. sU1 kata ,. harus ", yang kemudian sud.ah selesai dan ad.at istiadat, yang -.. :\·· '
~;.(~tti.l ~uga sud.ah sel.esai. Tinggal persoalannya pada F.PDI apakah itu tetap ditempot-. ~ .. ··· '
'·' •1 ;t,'· ken pada batang tubuh atau rnune;kin ditempatkan pada penjelasan. Jedi kalau beeitu
~t;;:i:;.';·::;·'bva~ kali cume satu kata, terilna ka;;ih. ::s,:·~~:.~>}··.: . '1;'~~:.Y'• ~.~AT ... .t.EIL.~ .WIANTQ SJ1.w.wl01i0.l• r:"~!:{'.;?. :/ Terima kasih kepada pihak Pemer:lnteh. Saudara-saudara ookalian akan kami am-;;J1; ,<· 'bil kesimpulan dan akan karni becail<si, dengan d.emildan make keaepakatan yang lalu ti• :;'.i:\). · dak berubah, artieya pesal 12 qa·t ( 1) den (2). tetap. ~ f: . ·~' . ~,: .;
selanju-t;;eya ayat (3), akan says bacakan dari pada pasal 12 " penyelene;garaan usaha -
. · jasa impesariat dilekukan dengan memperhatika.n nilai-n.5.li1l egama, budaya bangsa, ke
.· susilaan, dan ketertiban umum.
'~ .
Apakah dapat d.i:~pekati ?
( rapat menyetujui )
: .• : Terima kasib, make dengan demikian Bab IV tidak eda masalah lag!.
h.ta lanjut kepada yang kemarin 1ang menjadi. hambatan. K sni telah molihat bahwe l?e•
· · · ' merintah telah membuat suatu konsep baru, pemecahan dari pad.a saran-saran yang di-
. llalllpaikan oleh masing-masing tr8ksi. ~:~,·· ·' ( interupsi ~ '.'I •
:> . ~.!L!Jl'AJ{ .C. .ffiOF.tA•-1'-•-P):HJ~.LJ:Wrl.O.N.Q1 .. fitt)a Mohon maat sauclda Ketua, kalau di~an, apa yarlg kemarin diajukkan itu eetelah
' ,· kita pelajari lcembali, memang perlu penyempumaan. Jedi r,noholl epa yang kemarin disam-.... '.
· ·'. pa.1kan dianggap tidak ad.a, alcan d.iganti yang baru. Terima kasih. '. :.
lllYA ... JiArAT. ( IGH, Ihl'W!TO WWM~ONO)a, . o· A
, Teri.ma kasih •. Perlu diketahui ini ad.al.ah koneep yang ke-8. Kami persilahkan , '' kepada Pemerintah untuk menjelaskan.
f~~ '/ ·, ..
~PliQl, PB• M, Dll«ATi twrfOt!01 Sl;I} t \:,1'.r'.:: . , 'l'ariDla kasih Saudara Ketua. Kita akan membimas Bab V d.engan judul, Peranaerta-
#I-~\!~·.~~,.~ ;M:i~}'.:Mas:iarakat, fang illtinya yang merupakan ·yang. ~114 menjadi pa::.wl 30 yang merupakan t·~&~·.:~:~1~r.:~ . ·'.;''> ::·;pindahan d.ari pasal 29 RUU d.engan perubahan sesuai d.engan kesepakatan ;yang sud.eh di
Apabila kita band.ins; dengan l>QSal. 29 aslieya, maka pa~>al 29 hanya terdiri. • •
hanya 1 ayat. • •••
- 14 -
ANCGOT~..,.1-_!.~ .(.4.IID~. LAT1EF1 SH ):
Teri.ma kasih Saucfara PiJDpinan. Pertama-t8118 kami sampaikan terima kasih kepada.
pihak Pemerintah yang telah menyampaikan konsep sesuai dengan harapan kita kemarin,-\,
lchusW1D7a meeyangkut pesal 30 ini ten't$ng, peran serta masyarakat. Setelah memper -hatikan penjelesan Pemerirrtah, k81Di intin menanggapi khususnya menyangk:ut ayat (2). J adi kalau ayat ( 1) saya rasa tidak i:ermasalahan. Ayat · (2), k81Di melihat sepintaslalu, seolah-olah pengertian pas l 30 ayat (1) ini menjedi aempit aetelah d.lluraikan
pada ayat (2)r karena disini kelihai:finnya, hanya terbatas melalui penyampaian sa -
rwn pendapat dan pertimbangan. Jadi kalau luas itu sebenariva barangkali dalam -
usaha, peeyelenggaraan, 1ni mungkin itu leglh luas. Tetapi ini lebih semp!t, tinggal
barangkali bagaimana kita meeyempumakan.~imateya ini, sehingga pengertian kepari -
wisataan secara meeyeluruh, in! masyarakat itu berperan serta, immgld.n dalam saran -
pendapat dan lain sebagainaya. In1 yang ingin kami tanggapi khusus mengenai pasal
30 ayat (2), sebenarnya kalau disepakati apa yang kem.arin kita usulkan, itu barang -kali lebih mewaclahi pengertian pasal 29 ayat ( 1), yaitu peran serte rnasyarckat seba
. gaimana yang dimaksud. dalam ayat ( 1), dapat dilaksanakan mulai dari proses perenca -. . J
nean, proaesn pengambilan keputusan, pelaksanaan maupun dalam pengawasan. 3di di-
. sini k1~lihatannya p-~ran serta masyarakat ,;t.tu ioomang luas seperti yang dikehcndaki pa-• .
Sal 29 ayat ('1), koraudian tata Cara dan eebagainJo itu, sa)'a rasa hanya berreda,
karena masalah proses perencanaan, proses pell881bilan keputusan dan operasional dari pada. kepar1wisataan !tu memerlukan ~uatU penelitian 1ang lebih cermet, kaJ:ena sejauhmana rak;yat itu batas-batas we~nang dalam perencanaan, sejauhmana batas-batas -
xrakyat itu oorperan didaam operasional dan dalam rangka pengambil keputusan. Ol•h sebab itu ayat .(3). mest~a harus diat1.1r dengan Peraturan Pemer intah.
Jadi kalau disini konaep ditetapkan oleh Menteri, jadi kami mel1hat itu lebih luas. Kemudian bagaimana kita menyempumakan kal.imat .1n1, sehingga pengertian luas:n itu be
tul-betul tergambar di ayat berikutnya. Sekian dan tarilna kasih Sa 1..ro.ara Pimpinan • . KETUA ·--~AT (, IGli._J@'IAN!Q..§.[1'11\RJLQ.tJ.Q).~
Terima kas.th kepada F.f.P. KS!lli pc:rs:Uahkan kepada F.PP.
~- .F •• ~l>. {, MmJal.l~.AD BVANG1 SH): · . 1r---T erima kasih Bapak Ketua. .engrnc! ayat (1) kemarin saya ada usul, kami masih
tetap ingin menipertahankan usual itu, dengan menambah kata '' sama , dan 11 , jadi masyarakat memiliki ketetrl;uan yang sama dan seluas-luasnyiia. Jad.i itu tetap kami usul
lcan. Kemudian sebolum kami nr~lanjutkan, ada pertanyaan y1:mg at;t.~k rnemganggu sedikit
bensk kami, yaitu pasal 30 kalau dik~itkan denean pasal 31, RUU yang belum kita bahas yang letaknya dise'belaheya, disini masyarakat mem.Uild. kesempatan untuk herperanserta dand.alam ~nyelenggaraan pariwiSf.lta, disini pariwisata. Pasal 31, peran scrta
masyarakat dalam penyelenegaraan kepariwisataan. JAdi apakah peran sorta penyeleng -garaan pariwisata atau penyelsn~aan kepariwisataan ? Sebab pasal 31 menyebutkan
kepariwisataan. Itu satu yang ingin mainta penjelasan. Dengan demilcian tentu me
ngalir kepada penjelasan pasal 30 RUU di ayat (2) nanti itu.
Mengenai •••••.•
_,, ---~· •.. ~ .. ·~·~.,-····-·· .. ,. .......... ---·· .. ·· ·--.. ·-···-----
- 15 -
Mengenai ayat (2) sebenarnya bisa memahami, dan W tidak mengurangi makna ayat ;
( 1) pengertian ~luas-luasnya i tentunya ada kata didepa:n barengkali yang hat-us -
kita tambahkan, sehingga pengertian sikillaes-lttamya tidal<: dibatasi la&i.• Y.alau
dangan kalimat ini, memang terlihat pengerti~ aelua.s-luasnya, kemud.ian dibatasi
l~gi oleh ayat (2). Tetapi dengan pelilail\bahari kata didepan, barangkali akan hi
lang pembatasan !tu, kami hanya menambah satu kata dideparuva pale aya t (2) ; lchuaus dalam ranglca.prosesspeneambil keputusan, jadi ditambah kata "khusus "•
·Karena pena;r.illlbilan keputusan itu memang wewenong Pemerintah, tap! Pemerintah dapat
~ngikut sertakan, karena itu dengan demikia:n timbul kata '' lchusus ••, makna seluas
luasnya tidal( hilane. Itu yang kami usulkan.
Untuk sementara cukup eek.tan bapak Ketua. Terima kasih.
' Terima kasih kepada F.I?P. Kemudian kami perailahkan kepada F.PDI.
N!GG<?r.t\1.·J?lH CI cusrr. [email protected]!LI!!l>HLI..t , Teri.ma kasih Bap~ Pimpinan, dan terima kasih kepada Pemar.lntah mengenai pe-
ngajaW'l konsep baru tentang pasal 30. ~ada prisiP1Y'a kami aetuju dengan rLU11usan in!,
. namun dengan panyempu.maan tentang penj~lasan ayat ( 2), disini menurut hernat kami le
bih oocok aebagai penjelasa.n dari ayat ( 1) clan d.i.sempurnakan. Peneei-Uan masyarakat
memiliki keaempatan yabg seluas-luasnya antara lain, ya sesuai dengan penjelasan ... ayat (2). ,.alu ini kita bersama men:3rima apa yang kam.f. usulkan, tenttmya ayat (3)
ini tidak relevan lagi untuk kita cantumkan, baik apak8h itt.t Pernerintah ataupun Men-. . teri, sebab diatas sud.ah ada Pemerintah '' dapat · raangikut sertakan masyarakat".
Dari segi ini, kalau diatul:' lagi oleh Pemerintah kami tidak curiga kalau melihat. fung-
. sionaris di jajaren Departemen p arpostel, tetapi' kalau suatu saat kalau bapak-bapak
didepan kami ini. tidak lag! menjabat, bagaimana pa.k? Ini hal yang kami secara •••
memane; bapak si..1dah bisa menangk:ap apa yang kami. maksudkan. Justru diatur oleh Men
ter! hak-hak yang telah diberikan, lagi dipotong-potong nanti, sedangkan diatas su
dah diuraikan. Untuk kesempatan pertama ayat (3) cenderung untuk dihapus, tetapi
penjelasan ayat (1) justru diope:r. al.1.h penjelasan ayat (2) menjadi penjelasan ayat (A. ( 1 ), dongan penyempumaa:n pengertian masyru:·akat mem.iliki kesempatan yang =3Etluaa-luas
nya, antara lain memberikan saran den selanjutnya seperti apa yang dikonaepkan oleh
Pemerint.ah, sehingga ayat (3) tinggal dihapus saja. Jad'i. kami tidak menambah ayat -
tmtuk sekali ini dihapus. Terima kasih.
~A-.lWA'l'~ .. (I.qtf. Im'Il\fil'P. ~l.WAR.OQ~Q.).! Terima kasih kepada F.PDI. Saya kira masalah substansinya sud.ah tertampung
A ke -pale, tinggal bagaimana cara merumuskanny-a. uni persilahkan pada . F.•l.Bft!··' .. I '
ANCGO'l'A. F.ABRI. ••••••••••
- 16 -
ANGGO'fA, F.ADHI ( JOEPITO )
Kami monyumpuikun pone·hureuun yune sut inc·i-t ineeinyu
dun ucupun torimu kusih kapu<l~ Pomurintah yane toluh boru
suhu morumusku11 isi pusal in:L dont!ttn munumpunr!' i:soluruh as
pirbRi duri Fruksi-Fruksi c.lulum Punja ini <lun ini murupu -
kun komajuun. Sucura prinsip substunsi Fruksi kumi <lupat
monorimu tinet!al nunti hurunekuli rumusun-rumusun t,\ttlU po
.nyompurnaan-ponyompu:tnuun lohih lunjut.
Dalum hal ini kumi juea mulihut turutumu pac.lu uyat
( 2) ini yune sohonurnyu pont!umbilun kuputusun i tu uc.la pi
huk Pomorintuh justru puc.la uyut '(2) ini torcurmin luhih
jolus porunun duri puclu masyarukut c.lulum ikut sorta pony~
lo neearuun puriwisutu i tu. Apakuh i tu numunya pent!umbilun
koputusun, apukuh i tu numtlnyu ponontuun kobi jakun tun tu
hal ini porlu ki tu rumusktrn kumbuli ki tu cari yunt! lobih
to put. Disini momune numpuk jolus huhwusunn,1 c..lone·un koi
kut sortuun masyurukut <lalum uyut l2J ini <lulum prosos
poneumbilun koputusun sokulieus monunyu torcorminc.lisunu
musyrukut torlihut llalum poneuwusu.n sobon,arnyu. Kuronu u
pu, pono_ntuun kohijuksanuur:i utuu pon(~umbilan koputusun
yune <lilukukun olch Pomorintah sok<.\ili{..rus munuontsurkan u
tau monuri111u.surun pon<lapu'fl; purtimbaneun lluri musyurukut
tontu uturun-uturun yane ukun c.lilruut itu nunti ukan uupat
digunuktrn sohU(!Ui curu untuk mon{,!awusi pulaksunuan suutu
ponyol omeeuruan wuriwisutu. Done<-rn c.lomikiun muksudnyu di.
sini soeulu hul-hul yun{!' nuntinyu muru{!'ikun kopontine;un . mat3yUrukut ukun c.luput c.liusah:1jkan sojuuh munekin untuk (H
hinduri. J olus-jolus uyu t ( 2) ini suc.luh monumpun(!' Lluri tl.
pu yant! ki tu htlrupkun soporti koma.rin yunc- c.lisumpaikan o
loh Fruksi-Fruksi.
Tontune uyut (Y) ini masih porlu <lipikirkan kombuli
upukuh ·d.ni ukun c.li totupkun oloh Pumorintuh upakah Montori
Dulum hul ini tontu ukun bunyuk torlibut kt:pontinc·un kopo.!l
tineun yune lain yune l~ntus s~ktorunyu <lorujut tineei c.li
sini. Doneun c.lomikian hurunekali masulu.h ini Fraksi kami
lobih topat kulau hul ini uitotupkun pluh Pomorintuh.
Somonturu c.lomikiun suuuttru Kotua ponc..luput c..lari Fra~
si ADRI. Torimu kusih.
KETUA RJ\PJ\T ( IGN. ISTIANTO SUWAH.GONO )
Torimu k;.,sih kupada Fraksi ADIU. Kami lunjut saju
kcpuc..la ·Pomorintuh untuk monunt:.t.~apinyu.
PEMERINT1UI •••
- 17-
PEMERINTAII ( PROll". on. M. DIMYATI JIARTONO, SJI )
Sauc.laru Pimpinun yune suyu hormuti, hapuk-hapak dan i~m
sokulian yune sayu hormuti. Subulum Pumorintuh munyampuikun
tunm_!upun tu:r:•hmlup Fraksi, mohon izin untuk suu tu hal yane ki
runyu vorlu jaei pce.:.rne·an ki tu. Duhwu <.lulum Dah V i tu jutlul ny:i
porun sorta. Kaluu kitu hurhicura porun sorta sohnurnyu musya
rakut bukun pomo(,!'UO(! f'unesi utumu. Judi U.inut!uru yunt_~ otori tur
ini huranekali tic.ltik udu. Totupi.' justru c.li nof,!'Ura Puncasila
:funesi utuma sohonurnyu uua,, 'pa<.la Pumorintuh i tu ju(~~ dibuku k.£
sompatun kopudu musyrukut. Mohon porsi ini harus kitu lihut su
caru prnporsionul. Kaluu ponumputun ini koliru lulu isi dari
substunsi ini kitu juea kuliru. Ja<l.i kuikutsortuan musyarukat
yunt.!' ki tu so hut purum sorta musyarakut i tu mumune soneuja c.l.!
horikun tutu.pi totup proporsionul. Oluh kurona itu kami cobu
hurdusur uta,s panekul pikir somu.cum ini untuk monjuwuh upu yt'lJ
t.likomuku,kun oloh Fruksi Kuryu Pomban(!LJnun.
Portamu bahwa U.ikutukan Pusul 30 ini sotolah kitu hucu uyat
(I) soluas-luusnya sumu <loneun soluus-luusnyu. Kumu<liun pu<lu·
uya t (2) <lirttsukun c.lipursompi t hunya llttlaih pro sos pont~amhil
un koputusun ti<lak ualum oporusionulnyu jU(,!'U munt~kin tidak
<lalum poneuwusunnya. Sayu kiru burtrnektlli iniluh yune pcrlu
ki tu sutukun pomikirun, so huh pon{!amhilun kuputusan i tu f'un_c:
si utumu udu pal.la Pomc.:rintah. Poneambilun kuputusan hisa mun
cukup yu porcncunaan, yu pokusunaun, yu. pcneuwasan. Tiap po
luksunat11n yu.nt~ c.li lttkuku oloh Pumurin t aj ukun U. i um hi l tluri
awal poroncanu:;)Jn, dttn pult1ksunaun huru komudiun [>eO(_'.Uwusan.
Tiup tu.hap U.ari prosous ini uihurikun kusomputan musyarakut . untuk ikut sorta. Suyu kiru ini luus sokuli. Poneumhilan kc-
putusun <lisi tu bukan hunya upudu wuktu akun c.liamhil pc.)luksa.
nuun, voroncunaun pun <liaw<-Lli c.luntsan pon(~4mbilan koputusun.
Di <lulum prosus itu somuunyu uihorikun kosomputan. Kaluu o
porusionul yan ~imuksuJkan, tiduk bisu uiikut sor~akun,
kt:tronu oporsioial it:u subonurnya suuuh ponjo1enet~arunin k:op~
riwisu'tuain yune itorikut pac.lu kotontuan-kutontuun <.1yun{~ sw.lu
uua. Kaluu usuhunya a<laluh jasa puriwi stl tu, tlia tur, kulau
pont...rusahuan ohyok clan uayu turik wisata sudah ULlu kutontuu.!!
nya, kuluu uiu horeurak oporusionul ui hi<lune usahu suranu
puriwisatu itu jueu suuuh kitu tuntukun syurat-syarutnya.
Oloh kuronu i tu sobonarny.u uisini l'Orboc.luun huhwa c.lon,~un
u<lunyu uyut (2) itu monjulli uiporsompit. Itu yang harun(.!'
kuli kitu kurune soponc.lupat. Sobab llari Pemorintah justru
<lari po::runc:lunnu hisa lliikut sortt\kun Llulam punyoltt:neeuruan
uun poneuwusun pada saat tiup tiup prosos mcrt(!'umhil keputu~
an dun momun~·ini yune propdi~slbonul..
Solunjutnya. • • • •
~ ;J
- 18 -
Solunjutnyu uyut (3) duri Frttks:i. Kuryu Pomh~rnfsunun monf_shcn
~aki doncan poruturan Pomcrintuh, Pumurintuh <luput munorimu.
Solanjutnya uari Fruksi Pursatuun Pomhant;un<..rn uyut l l) di
tumbuh sumu dun sohueui usul su<.latl uil.ukukun oluh Pomorintuh
Mon(~onui Pusul 30 uun J~l, mumung yunfs dimuksud pariwi sa tu, ju
ui Pusal 31 itu nunti kitu kuji. Pcrkatu::;in soluus-luusnyu su -
puyu <.liburi kutu khususnyu, rusunyu justrumkosun mompursumpit
llisi tu waluupun jolus tupi kosun memperscmpi t i tu. J_udi tanp~ai
udu porkutuun khusus i tu lohih leltH.isu, ,luhih luus susuui do -
n{_sun ayut ( 1). Suyu kiru domikiun dari Fruksi .. Pcrsutuan1 Porn
hun{~nun.
Fruksi Purtui Domokrul'd In{lonesia yun{~ monyutukun ayut
( 3) tic.luk rulovun, hurunt~kuli PcnH~rintnlt kurune so pundupat so
hub upu yunrs di horikun puc.lu uyu t ( 2) i tu ada1 uh 1wnyU1J1puiun
saran c.lan pom.luput portimbun1san. Duguimnu curunyu i tu hulum di
utur. Oloh kuronu itu uyut (3) itu mungutur huguimu u curanya,
bt\euimunu syurut-syuru 1 nyu d:m i tu yan(~ ukun di totupkan oloh
Pomor.intah, oluh kuronuPomorintuh nwn{Sanec-ap huhwu ayat l 3) i
tu totup rulovan.
Ayut ~( l.) :l tu baru moneeumharkan lrn so~1puj;un yang <-li horikun, sc
uanfskan uyu t ( 2) monm~umhurnl·rnn u jud kusempu tun yunr~ di horikun
U jwlnys borhontuk saran pondupat dun portiml>an{~un. Ini torkui t
tlon{san apu yunc- uikemukukun oluh Fruksi J(uryu Pcml>ungunun, t.li
hurikun torddup prosos poroncunuun, puluksanuan dun _pongawusun
ponyolonm~uruun pariwi sutu, juc.li men judi pun jo1 us an uya t ( 2). Fruksi ADJU, turirria kusih bahwa pudu uusarnyu duput di to
rimu. MunC'onui pon(iumhil an koputusun puda Pomorintuhmoman{~t.lomi
kiun sosuui t.lon(san· uruiun huhkun clikutukan don,sun pontiumhilun
ko putusan kl tu to l oha t jU(SU dalarn po ngawusan. Murnan(~ <lumikinn.
Ayut (JJ ditotupkun oluh Mo turi t.lisusul luhih Janjut <.lon{jtlrt
Por.:.iturun Pumo:rintuh utuu uitutf.lpknn olult l'umorintah, Pomur:l.n
tah tiuuk kuhorutan, sutujuu.
Domikiun hupuk Kotuu tcrimu ka::;ih.
KETUA RAPAT ( IGN. ISTIJ\NTO SUWJ\IWONO )
Terimu kusih ko puua Pomorin tah. Suuc.luru-suuduru sokul itin,
musuhth ini cukup ki tu hati-huti rnerurnuskunnyu kurcriu adu hoho
rupu musuluh yun(s harus kj tu purhutikun to utuma yun<s menyunc
kut scjuuh hunu <.luri pudu wow<.inants masyurukut i tu muncamvuri
tueus duri IH.tt.lu Pomurintah. Nunnm tlurnil; iun suyu' jufsu monyuduri
huhwu aspirusi masyurukut hurus tortumpun[~ du.lam porumusun po
run sorta musyurukut ini. Oloh kuronyu mnri kitu hahus dongun
ulur pikir yunc· sopurti kumi uturulrnn dun lfuluu nwmr~n<s tid:.11<
hisu ki tu porlu omont~-omonc sohunu tur. Suyu po rs i .1 uhkan F. KP.
ANGGOTA, F.KP •••••••
., .
- 19 -
ANGGOTA, F.KP l ADDUL LATIEF, SII.)
Torimu kusih suu<luru Pimpinun dun torima kas.ih pula kami
sampuikun ko puc.lu Pomcrin tuh ;\ suhu{suimunu knmi komukukan hahwa
kupuriwisutuun tli In<lonosiu 1ini kita in<sin kcmhant_~kan, hahkan
Unc.h.rn(;-undunfs yunl.~ ki tu ciptukun i11i jucu sohcnurnyu IJIOnjadi
1wcirne-trn <.Ian monjutli mpotlomun hukun suja haci hunt.:su Indonosiu
huhku.n sohonurnyu Untlunc-unduna ini nuntinyu montsutur urus
hunesa usine c.lutanc.~ ko Inc.lono~du. Dunia pun porlu nwncsotuhu:i.
pc.~runc.lane-unc..luneun ki tu kurona so porti ktuni.ku tukun kopuriwi s_£
tauo.<limusu-masu yuncs ukun c.lutuna'hoaitt1 posut majunyu. Oloh
sol)uh i tu kumi incin mun1~0llll.Jkuk un hu11wu Undun(,;-undung· J{opari
wisutuun (.H. Inc.lonosiu ini kitu hisu tonjolkun c.lun kita huntsca
kun buhwu p<.,run s ortumusyuruku t c.lulum me nun jants clan m ncsuk
so skun koptlriwisu tuun i t,1 torcnmhar di c.Iulam [><.irundtrn(;-undunc
un. Oloh sohuh itu kumi monyu.runkan sumpui prosos pcroncunuun.
<lisini kobijuksunuao yun{~ ukun diumhil oloh Pomtirintuh c.li c.lu
lurn kitu munfcmhtrn(Jkun kopuriwisutuan. Domikiun jucu di c.lalum
prosos pcnuopcrusiun, punc~uwusun, di situ di ikut sortukan po run
musyurukut socur~ luus muku unc.lune-~ndun<J ini kumi rusu ukun
lcnih sompurnu c.lun lohih hcrkwulitus burunakuli c.lilihut <luri
soei porkcmhun{!Un kopuriwisutuun c.li musu yune ukan dutunrr.
Olch solmb itu kumi tac.Ii mcngcmukukun tli c.lalum uyut {2) ini.
hontluknyu turccrmin. totupi c.li sumpinrs it' Pomrintuh kel J hu tun
nyu jueu toluh tluput momuhumi c.lun tuluh duput monerimu hunuyu
tlimusukkun tlulum pongcrtiun t.lu.ln111 rangku prosos pcngumhi.lan
koputusun. Kult\u t ic.luk sul 4h krnn i domikiun. J ad:i. poroncunuan,
opc:rusional itu sutluh torma:suk dalurn proses pungamhilan kO[I!,!
tusun. Judi masuluhnyu musaluh suhstnnsiul t:hlak mcnjudi per
Eioulun totupi soul pcnempatun t.lan (Jt1nulisun in.l han.tn{,;kuli
purlu ki ta pikirkun lmeuimana curanyu monuun(~kan ini socura
tcput. Kami tulli suc..lah niuncoha monc-timukukan satu konsop. Sehe
nurnyu in i kumi hub1Jn(.~kun juaa fen{~·'" usu 1 c.luri pac.la F .KP tcn
tunc· Due.tun Pcrtimhanann Kopuriwi.satuun, kuronu upu yung tcrtu
une t.li c.lulum kons~ p Dudan Portimhttn{~an J\:o puriw :i.su tuun in:i. soh.£
nurnyu jiwtt c..lan i ·11tinyu sohonurnya sucluh c.li tumpung tli clulum
pcrun sorta rnusyurakut tor:s, hut. J\uluu i.ni huruntskuli kitu ru
muskun socuru huik iltl.ntinyu ki tu ticlnk ukun hicurukun. Sohuli.!£
nyu kalmi ini holum ki tu tumpung sccuru. buik, hu{;uimunt\ pun
usu! F.KP torhudnp itu ukun kitu coha tcliti c.lun polujari kom
lmli. Ini sobcnurnyu sokuligus t.lulam kosom(Jt\tun ini lwmi komu
kukun. Oloh kuronu i tu kumi sunau t sopondupu t uonaun upu yun{~
tlisu.runkun oloh siiuc.luru Pimpinan, ini kul au perlu ki ta po la ju
.ri ki tu tliskusilt:un U(_;ttk monclalam tlon{sun c.lemik lun nun ti ukan
ki tu dupu ti rumusun-rumusun yun1~ tu pu.t.
Mengen9i •••• . . . . . . . -
1-f'<e·nf.~unui istiltih uyut (1), uyut {.l) uunyclcntsrsuruan pariwisuta
tu<.li Juc-u disine·tsuna ini upakuh ponyulcnc-euruun kopuriwisataun
u tau ponyolc.rnaauru p•..lri wisu tu. Sohal> kul au k i tu 1 ihu Llu ri. kon
sop itu p<.rnyolon{:';(~uruun kcpuriwisutaan. J~nmi lchih cond<.>nG ko
puriwisataun kuruna lohih luas. Judi sosuui dcngun isinyu itu
musyurukut soluus-.luusnyu un tuk rnumhuri purur11 f:HJt·tu, muka ko
pariwisutuun i tu sohonurnyu ki tu urtikun dulum urti yun1~ luus.
Sckiun tlun tcrimu kusi suutlura Kutuu.
KETUA IV\ PAT ( IGN. I STIANTO SUW AIWONO )
Kami lunjutk.un put.la Fraksi 1\BIU.
ANGGOTA, F.ADRI ( JOEPITO )
Tcrimukusih suudura Kutua dcn1:.un pcnjcl usun yan{.~ tolnll
tlihcrikun oloh pihuk Pomorintul1 pauu upa yune tolah Llisumpuikun
olch tiup-tiup Fruksi tatli, numpuknyu kitu suuuh mului udu ti
tik tomu un tuk sumpui patlu tine-eul mcrumusktm hurunakuli ten tag
Pusul 30 ini. Apa yunt.!' kumi ujukun tut.Ii sopcrti ayut (JJ, Pasal
JO in.i tc nyutu tluput di turimu Purnurintuh dun upu yunts tadi ju
{SU tl:lsumpuikun oloh rukun ~ ruks i Kuryu numpuknyu ju(~u suduh me
muneuruh pudu morumuskun Pusul JO ini sucar't 1ohih huik.
Ilunyu tuc..li yunl5 kumi sumpuikun nwncunai uyu t ( 2) i tu uvakah
disini uiku takun pOll(~Umhilun kc putusun, ku luu tudi kum:l t.lu 1 um
ponontuun kc hi jakun, mu nu kiru-kiru yang luhil"t haik. Moman{_!'
<lul m hul ini Fruksi kumi duput mcncrimti totupi su1>1.n•ti kumi
kutukun substunsi uuri pu.<lu Pusul JO uyut (1), (2) dun (J)
doneun huhorttpu ponycmpurnaan tudi. Tiduk lain rnaksud kumi
aaur kuluu nunti <lihi arukun kitu tiduk ukun horkopunjungun
untuk l>isu monyopukuti Pusul 30 ini dun ~unurut kumi titik tcmu
sud uh kul ihu tun. Dumikian durl Fruksi J\DIH. Torimn kusih.
KP.TUA R,\PAT ( IGN. ISTiil.NTO SU\{ i\IWONO )
Kami por:o; i luhkun tluri F. PP
ANGGOTA, F.PP ( mm. MOH. IIUSNIE TIIJ\~IHIN )
Don,~un pcnjclusun duri l'cmcrintuh, stiyu kira mumnnc_:- suduh
mukin ju lus. Dari upa yune turcun twn Pusul JO kumi inrsin mus ih
udu pcnjolu~un lchih jauh tcntune masuluh pcnyclunrmuruun puri
wisu ta muu pun ku pariw isutuan. Ki tn pcrtunyukun Pnsul JO st1kul i
pun Pomorintuh mo monjuluskun ponyolcn{~(JUruttn pariwisata,
apukuh tidak sohaiknyu kuta kcpuriwistituan t.lisini sohinm~u junr~
kuuun itu hisu luldh luus tli dulum run<sku musyurukut hurvcrun
scrta <.Ii <lnlum ponyulona{~uruunnya ini.
Moneunui ·uyut (3) suyu kiru kami totup sc1>cntlaput buhwu uyut
(3) ini momune ukun moneutur tnta curu itu oluh Montori dun tu
tu cura ini sw.luh huruna tuntu tcrsoruh hueuimuna Pumorintah
upukuh tlul um runtsku monlJi ku t surtukun po run sorta masyruku t
udu ••••••••
- ,., -
u<la su tu :forumnyu a tau i tu soeulu mac um nun ti u<lu di.sini.
Disini yuna kitu lihut munakin c.lulurn runaku Pomorintuh
untuk munaokomo<lir pumikirun turhu<lap a<lunyu sutu Du<lun Pur
timbunaun Puriwisutu. Numun <lomikiun suyu kiru porlu rumusun
rumusannyu tH.portoeus hinl.mu h:isu mcncukup i tu wttluupun punu
neununnyu tutup boruuu im.<lu Pumorintuh.
Moneonui mu turinyu suyu kiru tiut\l<: u<lu hul-hul yun(S ki tu musul
luhkun munc·kin hunyu huhorapa tuntune musu.1 uh kupuriw:i.satuun
tu<li. Turimu kusih.
I\:ETUA HAPJ\T ( IGN'. ISTIJ\NTO SUW J\IWONO )
Kami porsiluhkun duri F.PDI
ANGGOT J\, F. PDI ( I GUSTI NGUHAII YUDIL\ )
Torimu kusih hapuk Kotuu.
Pusul 30 konsop yun& diujukun oluh Pomurintuh yune soku
rune kitu huhus, uyat (1) n~umun{~ titlu.k udu musuluh haai kumi,
uyut (2) <lisini justru kurni mulihut yun(s di hutung tuhuh ini
lohih sumir <libun<linekun punj~lusunnya so<lunekun kumi inein
wuluupun ha tuna tu huh Pusul u tuu U)"U t i tu ·don(S'-ln pcnjolusun
loro-loro in{.; utunetSal sohub mumttnG sumu dun nwmorlukan ko
luausun, moneupu ki tu tic..luk cuntumkun prosos pcrorict\nuun, poluk
sunuun c..lun pon{J'UWusan ponyolon<.H.~uruun puri wi su tu, monr.~upt\ titlttk
i tu ki tu rrnsukun. Soc.lunekun punyumpuiun saran ponllupu t dun
portimbunaun ini kumi uiunmJ'up neumhane sukuli. Kumi inc;in u<lu
WU juu yun{_; UC'Uk konkri t cli tlulum hutunutubuh • Jus tru J.uhih
toeas punjolusunnyu k timbune uyut utuu pusulnyu.
Lulu portunyuun kumi sutu luei kopu<.lu bupa~. yunr.; mewnkili
Pomorintuh uyut (3) ini upu wujutl yunts koluur, hilu oloh Pcmo
rintuh upu, hila Poouturun Pomorintah upu. Kumi mohon kutoaas-
. an yune sotueus-toausnya tlun prososnyu umunu yuna tor co put,
totapi <likaitkun clon(!t\O proporsionul rusionul tucli dan poruttur
an poruntJune-untltin(JUn yunetoluh uda. Kuluu Montori kumi in[S:f.n
totup monr:orot ini kuluur, kulau mcn<lul>u tkun juwubun yun{J' pus
kumi munekin hisu hurpikir ulune. Tocimu kusih
I\ETUJ\. • ••••••••
KETUA RAPAT CIGN. ISTIANTO SUWAEGONQl: Terima kasih kepada Fraksi-fralrni yang telah memberilrnn
saran-sarannya. Seperti kit.a ketahui bersama secara akomodatif
Pemerintah telah dapat menerima saran-saran itu dan telah mencoba
merumuskan. Namun demikian kami mohon Fraksi-fraksl juga
memperhatikan bahwa masalah wewenang ini juga menjadi perhatian
kita bersama sehingga tanpa mengurangi wewenang daripada
Pemerintah, kita bisa melibatkan keikutsertaan masyarakat.
Oleh karena itu kami menyarankan kepada Pemerintah
~ menanggapi dari F.KP dan ·FPDI. Mti'hgkin dalam ayat (2) ini bisa
kita masukan dalam rangka proses pen~ambilan keputusan balk pada
~i )'
proses perencanaan pelaksanaan dan pengawasan dalam
penyelenggaraan pariwisata sebagamana dimaksud dalam ayat (1)
melalui saran pendapat dan pertimbangan. · apabila ini bisa
mungkin i11i tidak bisa disatukan, sehingga demikian lebih luas
karena disinggung perencanaan pelaksanaan dan penga~asan dan
we~enangnya adalah di atasi dengan ayat (3) tat.a cara inJ untuk
mekanismenya, tata cara peran serta masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) diatur at.au ditetapkan oleh Menteri
ataupun Pemerintah.
Saudara-saudara sekalian kalaupun itu lobby, kita ingin
mendengarkan dari pihak Pemerlntah mungkin 9da saran-saran. Kami
persilahkan.
E.EMERINT,6H (PROF.DR.M. DIMYATI HA.IITONO. SH): Bapak Pimpinan yang kami hormati, Bapak-bapak dan Ibu yang
kami hormat.i. Memang benar, pada dasarnya substansi itu tidak ada masalah,
tinggal ki ta ingin penajaman ten tang bagaimana ·i tu peran serta,
isinya apa dan bagaiamana caranya dan kemudian penempatannya.
Oleh karena itu izinkanlah kami mencoba menjawab apa yang
dikemukakan oleh F.KP.
Perkataan
Sebenarnya
pengambilan
prinsipnya
keputusan itu supaya
tidak ada masalah,
diberi ta pi
penjelasan.
kalau kit.a
menempatkan pengambilan dengan uraian te11tang seperti telah
disarankan oleh Bapak Ketua. Rasaya kata pengambllan keputusan
itu memiliki cakupan yang luas, mungkin Pemerintah ·1ebih
cendrung untuk menggantinya dengan usulan dari F.ABRI dalam
proses/ ........ .
- 23 - ..
proses penentuan kebijaksanaan. Pengambilan keputusan i·tu sudah I
tajam, tapi kalau proses penentuan kebijaksanaan, hanya perlu
kita sadari bahwa yang namanya kebijaksanaan itu· tidak boleh
menyimpang dari au. Jadi kita harus sadari bahwa kita tempatkan
proses penentuan kebijaksanaan kelihatannya lebih fleksibel tapi
tetap juga·d~batasi oleh UU.
Kalau ini bisa diterima .. mungkin sudah terakomodasikan apa
yang dikemukakan oleh F.KP. Kemudian pertanyaan yang kedua, apakah didalam membicarakan
perusahaan serta peran masyaralrnt .lni ki ta sudah berb:lcara
tentang badan atau dewan, yang dirnasukan didalam DIM F.KP. Sebena1~ya Badan itu adalah wadah bisa ada bisa tidak ada tapi
esensinya bukan terletak pada wadah, esensinya adalAh
keik~tsertaan masyarakat, jadi kalau keikutsertaan masyarakat ini
sudah bisa diakomodasikan dengan baik, baranglrnli pembicaraan
tentang·wadah tidak diperlukan lagi,
Kemudian ~enyelenggaraan kepariwisataan bukan
penyelenggaraan pariwisata sebab apa, kita kembali kepada unsur
wisata, pariwisata, kepariwisataan, dan disini Pernerintah terkait
Oleh kar~na itu yang terluas adalah kepariwisataan.
Saya kira demikian untuk F.KP. F.ABRI tidak perlu kami
jelaskan la-gi karena usul F. ABRI ten tang ti tik temu pengambilan
keputusan diusulkan dengan penentlrnn kebijaksnaan, tetapi ada
tambahannya proses penentuan kebijak~anaan, sebab penentuan
kebijaksanaan sendiri kewenangannya publik, itu public autority
yang hanya ada pada Pemerintah, tetapi didalam prose~nya itu
peran serta masyarakat diikutsertakan didalarn proses penentuan
kebijaksanaan. Wujudnya Proses itu rninta saran pendapat,
pertimbangan, tapi pada waktu pemutuskan kebiJaksnaan itu public
autority itu kewenangan Pemerintah.
Dari F.PP saya kira sudah dijawab mengenai pariwisata dan
kepariwisataan, dan juga pertanyaan kedua sama dengan F.KP apa
dalam peran serta ini kita berbicara tentang badan atau dewan
yang sudah kita Jawab tadi bahwa, Badan hanyalah wadah, tapi
esensi diei tu ad<'\lah ke.i.ku tse.r·taan masyaraka t.
Dari F.PDI, ma~alah penjelaean dengan adanya perubahan
penent~an kebijaksanaan barangkali sudah tertampung.
Yang kedua adalah Menter! apa Pemerintah, kalau Menteri namanya
Depmen tentu tapi Peme~intah PP,I11pres, keppres, tapi juga bis&
keputusan/· ........ .
kep~tusan Menteri kalau didalam PP ditentukan demikian. Kami
setuju dengan F.PDI dengan menggunakan istilah Pemerintah. Saya " kira demikian Bapak Pimpin.:tn d.::m Bapak-Bapak sekr.:il.i.::in terima
kaaih.
KETUA RAPAT (.JGN I ISTIANT(J :3.U}JA.filiQNQJ..:
Terima kasih kepada Pemerintah. Saudara-saudara sekalian,
kami menawarkan kepada Fraksi-fraksim, apakah posisinya masih
tetap demikian ataukah maslh ada penyelesaian lebih la11Jut tidak
diperlukan lobby. sebelum lobby mudah-mud~han sudah ·ada
pendekatan kami mellhat t.inggal F .KP dan F .PDI. Kami persilahkan
dari. F' .KP.
ANGGOTA/FKP CABDUL LATIEF. SHl: Terima kasih Saudara Pimpinan. Jadi saya rasa koreksi dari
F.KP tentang ~enyelengara~n kepariwisataan
diterima, ke~udian berkembang baru, ini masalah
ini sudah bisa
proses penentuan
kebijaksanaan dengan proses pengambilan keputusan, jadi ini perlu
ada suatu penjelasan. Oleh sebab itu mo hon dijelaskan,
barangkali soal isitilah ini nsnti bisa kita pert.imbangkan.
Terima kasih.
KE.TJ]A RAPAT (IGN I I S'.I'IAf1TO SU.HAIK:i.QNQJ.:
Terima k~sih dari F.KP. Kami persilahkan dari F.PDI.
~NGGOTA/FPDI (I GUSTI NCiLJRAH Y!J.DfuU: .
Terima kasih Bapak Ketua, dan terima kasih atas penjelasan
Pemerintah walaupun tidak pt"\s benar apa yang kami maksudkan.
Namun deruikian untuk ayat (2) ini, karena ada perkembangan baru
kamipun menanyakan perais rekan F.KP, lalu ayat (2) iDi k8rena
ada perubahan perkembangan yang diusulkan oleh F.ABRI, sedangkan
) kami menginginkan saran ,pendapat dan pertimbangan ini kami
rasakan lebih hambar ketimbang proses perencanaan,pelaksanaan dan
pengawasan penyelenggaraan kepariwisataan. Jadi kami ingi11 tegas
eaja.
kami Kalau aaran pendapat dan pertimbangan ~ni masih ngambang,
pikir tidak ada penugasan. Tetapi dikaitkan dengan proses
penentuan kebijaksanaan tentunya akan lebih lain lagi.
kasih.
KETUA/
Teri ma
- --
KETrJA RAP8T (rem' ISTIMCT.O :3U.r/f.JlGDlfilJ_:
Terima kasih F.PDI kelihatannya sudah makin searah.
dari F.ABRI ~an F.PP akan mengambil kesempatan.
Kami persilahkan dari pihak Pemerintah.
PEMERINTAH { flWE\ DR IM. Ditf(ATI HA.ETD.NO I 'RH:
Maupun
Sapak Pimpinan yang kami hormati, dan Bapak-bapak heeerta
Ibu yang kami hormati.
Si:!belum menj awa b pert.any.:1an dar i F. KP dan F. PDT, tt"ru tam a
yang menyangkut isitilah proses pengambilan keputusan dan proses
penent.uan kebijaksanaan, barangkali d.i perken.;rnkan Bapak Dirjen
Pariwisata untuk bisa menggambarkan didalam praktek yang t3udah
berJalan dalam berbagai bidang usalra agar kit.a mempunyai gambaran
yang lebih jelas. Silahkan Pak Joop Ave.
f.E.MERINTAH ( \lOOP AVEJ..:
Bapak Ketua, Ibu dan Bap~k-bapak sekalian. Perkent1nkan 1ah
saya member! beberapa contoh, barangkali bisa memberi penjelasan
yang leb.ih jelas. Kami merasa bahwa pro~1ei3 i tu memang ('lda1<1h
yang sang at baik, con tc)h yang say a ingi n br.::rkan ndalah mengt~na 1
penentuan· dari hotel yang berbintang. Mahon diketahui bahwa
proses untuk penentuan bintang satu sampai bintang lima, adalah
ber~ama-aarna masyarakat. Masyarakat ini yang terdiri dar1
asosiaei dalam hal inl PHRI, tetapi tidak hanya asosiasi tekhnis
yang bereangkutan. I tu adalah penentu~-rn dar i semua tor un tuk
menentukan hotel in..i adalEth bin tang satu dan ee.J.ardl~tnya i t.1..1
daripada waktu perencanaan. Setelal1 itu didalam penentuan
pengelolaan untuk menentuk;n satu hotel adalah bintang satu atau
empat, lima, inipun ditentukan oleh Tim, dan Tim ini yang
menentukan syarat-syarat ltu. Dlrjen Pariwisata te~us· SAJa hanya
menandatangani·, tetapi yang menentukan dan menilai mengenai
pembe~ian ini adalah tim yang terdiri darl Pemerintah dan Swasta,
malah dalam hal inipun masyarakat pad a umunmya juga
diikutsertakan bukan hanya tekhnh~ sehari-hari, mela.inkan juga
kadang-kad~ng ikutsertakan melalul·salah satu· forum penelitian
mengenai suatu yang at~u tidak diberi bintang lima iya atau
tidak. Selain daripadf.1 itt~ urnpamanya se.la.in· yang d.ib~~t·ikirn
apakah ini sebelum diambil keputusan harus berkonsultasl dulu
dengan swasta. Saya itu mengenai pemberian izin umpamanya memang
ada permohonan dari swaota, agar supaya sebelum diberi izin
kepada/ '. ....... .
kepada salah satu perusahaan, hendaknya diberi dulu pertimbangan
dari ASITA, ini jelas tidak bisa diterima. Oleh karena wewenang
ada pada Pemerintah. Sebaliknya sekarang kita menuJu ke
klaf..>ifikasi dari perJ&lanan,inipun
dilakukan bersama-sama dengan ASITA tidak ditentukan oleh kita
sendiri,. · ini mungkin klta ikutsertakan malah kita Juga
mengikutsertakan wartawan~wartawan, disini sudah ada kerjasama
yang sangat erat. Sebetulnya yang kita punya didalam forum-forum
komunikasi ini adalah dengan sendirinya nomor satu adalah DPR dan
DPRD Asos iasi . ~3w.'.;tsta ASITA, PHRI ,.J:'UTER l, HPI d.:tn GAI-f AW I2•R. T dan
lain-lain. Forum komunikasi yang telah dibentuk oleh Bapak
Menteri, forum komunikasi ini ada tiga ada dengan cendikiawan,
ada khusus dengan pers, dan ada khusus dengan swa~ta pariwisata.
Selain daripada itu kita mempunyai BAPARNAS maupur1 usul-usul yang diberi oleh pers. Sekian terima kasih.
K.KTJJA R(\PAT (IGN. ISTIANTO fil.ll'J..6.B.G..0.NQl: Kami persilahkan Pak ..
E.EMEiiliTAH <PROF. DR, M. DIMYAll_JlftRTQllC.L.__5fil: Terima kasih Pak Joop. Dan terima kasih Bapak-bapak dan Ibu
sekalian yang kami hormati.
barangkali dengan uraian tadi agak bertambah Jelas t~ntang . .
bagaimana praktek diikutsertakannya masyarakat didalani berbagai
proses. Oleh karena itu, maka ingin kami coba Lintuk menjawab,
pertanyaan dari F.KP.
bed an ya pengambilan keputusan dengan penentuan
kebijaksanaan.
Pengambilan keputusan itu bisa dilakukan dari semua level
mulai dari tingkat Menteri sampai dengan Kakanwil . .::.ampa:i yang
lebih bawah, tent.u masing-·n1-9Sing puny a per inglrn t. sen di r !-send :Lr i.
Tetapi kebij alrnanaan i tu pad~ t.ingka t terten tu saj a mi s:=1 lnya pda
tingkat nasional, Menteri 'dan Dirjen, tapi dibawah itu cuma
pelaksana-pelaksana. Jadi s~ya kira demikian jawaban at.as
pertanyaan dari F.KP. Oleh karena .itu kalau dilihat dari skupnya lebih umum adalal1 hal-hHl yang menyangkut dalam pengertian
proses penentuan kebiJaksanaan, tapi kalau rinciannya yaitu
proses pengarubilan keputusan, sebab pengambilan keput.L1san hRnya
oleh mereka yang diberi wewenang untuk mengambil keput.usan dan
i tu/·
- 27-
itu diberikan oleh UU teus turun dengan pendelegasian kewenangan.
Saya kira demikian untuk F.KP. Mengenai
terhadap
masalah lugas tidak lugasnya,
masalah-masalah terse but,
pergunakan. Demikian Bapak Pimpin~n.
KETUA RAPAT CIGN. ISTIANT(l SUWA.fili.Qlilll:
tergantung presepsi
man a I
yang alrnn
kita
kita
Terima kasih kepada Pemerintah dengan memberi penjelasan
yang diutarakan peranserta masyarakat,ada yal yang perlu mendapat
a tensi k i ta bersama. I al ah proses pengambilan l\Slill.Lt.ll .. rs.ru1 dan
proses penentuan kebiJ~l\Sfill.afill ini untuk lebih kita lrnti-hati kita semuanya mengemban aspjrasi masyarakat dan kit.a juga
menyadari bagaimana mekanisme penyelenggaraan kenegaraan ini
harus diatur. Kami persilahkan apabila F. KP stH.iah siap a tau yang
lain dulu dari F.PDI.
ANGGOTA/F.PDI (I GUSTI NGURAH YUDHA): Terima kasih atas tambahan penjelasan dan jawaban terhadap
pertanyaan kami dari Pemerintah. Kalau demikian halnya kami
tetap berpegang teguh kepada konsep yang diajukan semula oleh
Pemerintah ayat (2), sekaligus dikaitkan dengan penjelasannya
persis seperti konsep Pemerintal1. Sedangkan ayat (3) kami
mengusulkan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah bukan
Pemerintah. Sekian terima kasih.
KETUA RAPAT < IGN. I STIANTO SllWA.filillliQl: Kami persilahkan dari F.KP
ANGGOT8.L.E.....KP (ABDUL LA.Il.EE_._J3JU: Terima kasih Saudara Pimpinan. Jadi istilah pengambilan
keputusan dengan penentuan kebiJalrnanaan t.adi sudah dijelakan
oleh Pemerintah. Dalam hal ini kami sudah dap~t memahami, oleh
sebab itu barangkali lebih tepat kalau kita mempergunakan istilah
yai tu proses pengambilan kepu t.usan, i tu lebih tepat, lrnrena
bagaimanapu.n input dari luar dan sebagainya .itu ditampung oleh
Pemerintah yang pada akhirnya Pemerintah akan menentukan suatu
keputusan dan ini keputusannya alrnn dilakasanakan, kami rasa
isitilah proses pengambilan keputusan ini adalah lebih tepat.
say a rasa sebagaimana
permaslahan masih soal
yang dilrnulkan oleh F .RP.
penempatan
Tetapi lfari
ini belum,
penJelasan
Pemerintah/ ........ .
- 29 -Kami tadi manang rnengatakan d.itetapkan ''dengan Periml:'an Pemerintah, ini rranang acla
pemikiran kita karena kami. kaitkan tadi dengan badan pertimbangan kepariwisat:aan -
jadi pengiku~ sertaan rnasyarakat itu sangat luas oleh sebab itu barangkali !Lebih
luas·pengaturannya didalarn peraturan pe.merinta.h, narnun demikian kami serahkan se~ut
nuhnya kepada sidang inii apakah itu ditetapkan oleh pemerinta)l. atau Meneteri, ' . .
Tetapi kani sarankan kalau pun ini ditekan setidaknya oleh Pernerintah. Sekian dan terirna kasih, Sdr. Pimpinan.
KlmJA AAPAT ( IST:i:AN'ro SUWARGONJ) :
Ter.irna kasih F KP, kami persilahkan F BRI.
~ F ABRI (J 0 E P I T 0) :
· Terima kasih Sdr. Ketua, jadi F ABRI untuk ayat (2) itu rnanang mengajukan
saran pertint>angan tentang istilah proses pengainbilan'keputusan kemudian F ABRI rnanpertirnbangkan apakah tidak lebih tepat proses penentuan atau penetapan kebijakan
kebijakan bukan kebijaksanaan., mengapa. F ABRJ; rnengajukan demikian itu manang saya barangkali agak terJ.alu cepat saya rranbaca konsep baru dari pamarintah J?aSal 34 da_:
lam Bab Pe:nbinaan, disana k dikatakan pasal 34 panerintah menetapkan kebijakan yang
dii:;er lukan. dalam rangka penganbangan dan penin;,:i-katan kegiatan kepariwisa taan. ,Jadi
agar RUU ini lebih - jelas.,t tentu kita merunuskannya itu ju::ra manberikan satu ru
musan yang tepat itu yang bagaimana, karena ada kaitannya tentu keteta}?an UU ini ~sal.yang satu dengan yang lainnya itu tentu merupakan sua.tu kesatuan jadi tidal< te!:. pisah-pisah.
Dari sanalah kami manpertimbangkari atau menyarankan tadi apakah ticlak sebaik
nya kita gunakan'apa yang juga sudah akan nanti di dalam pasal 34 itu sudah clisiapkan
oleh pemerintah,·rumusan barunya.
Oleh karena itu karni tadi rnengusulkan tentang proses pengambilan keputusan itu
disarankan untuk -dijadikan menjadi proses penentuan atau penet:apan kebijakan sehing
ga nanti ini ju;ra. bisa' .klop seh.ingga yang baca i tu yang rnana i tu nah ini ada dalam
pasal 34, jadi disini sebenamya pasal 30 itu nanti mengarah kesana jadi bukan kebi -
jaksanaan tetapi kebijakan. Dan pengambilan keutusan itu waktu ini dibentuk Clan ben -
tuknya. Jadi kalau kebijakan itu isinya yang kami kaitkan itu a~ isinya itu.
Jadi dalam proses penentuan isi suatu keputusan, jadi yang diambil itu menang benar keputusan. ·
Demikian sekedar penjelasan dari F ABRI, terima. 1kasih. KlmJA ( IGN ISTIANTO SUVARGO'JO) : __.....,..,........ .. ·--
Ter.ima kasih kepada F ABRI, kami peciilahkan F PP.
Al'mcm\ F PP (DRS. MOCH HUSNIE THl\MRIN) :
'le_rima kasih kepada Bapak Pimpinan, setelah mendengarkan pemerintah terutama
tentang kalimat: penentuan kebijaksanaan yang kemudian juga diralat oleh F l\BRI se
dan:jkan penentuan kebijakan, dengan rancangan yang ada di dalam konsep peinerintah
pengambilankeput-usan, kalau kita lihat kaitan disini rnanang agak akan lebih tepat dan isitilahnya mungkin lebih tajem nasalahnya kalau itu kita menggunakan istilah
pengarrbilan keputu5an. Ini yang pertama. Kernudian yang ket~ga, ayat yang ketiga saya kira bisa ditentukan bahwa ini di
!Stapkan oleh pemerintah. Saya kira apakah lalui inanti dengan peratu:can pemerintah
saya kira ••••
. - 30 -Saya kira nungkin j angkauarmya terlalu luas tapi kal~u untuk pemerintah b:isa berbentuk,.
KEPRES dll. tapi juga bisa Menteri dengan Keputusan Menteri dll. Jadi lebih pleksibel
atau lebih luwes .
Kenbali 'dengan sekaligus juga apa yang berkaitan dengan ayat (2) dengan kalirnat ·
apa yang disampaikan F ABRI tentang kebijakan yang berkaitan dengan pasal 3L•, saya ki-·
ra kalau rrana.ng nanti kita nengambil .. \'.. dengan penganbilan keputusan sud.ah barang -
tentu mungkin juga akan mempunyai dampak terhadap pasal yang lebih lanjut tapi i tu
nanti kita bah.as lebih lanjut. Tetapi yang penting bahwa dalarn pasal 30 ini saya kira
sebaiknya kita kembali kepada konsep pemerintah yang asli yaitu tentang pengarrbilan ke . . -putusan.
Ter~ kasih.
KETUA RA.PAT '(IGN ISTIANID 'SUWAROOID)
Terima kasih kepada F PP, dengan danikian 4 fraksi telah nenyampaikan, dan keli
~ hatannya ada ganjelan, kami rrenyarankan apa tidak lebih baik kita lobby sebentar un
tuk nenyampaikan masalah ini. Baik apabila disetujui kita lobby selama 15 menit.
Sidang saya Skor 15 nenit.
Skor saya cabut kari>ali, Sdr. sekalian yang kami honnati terutarna dari pihak pe
nerintah setelah kita lobby kesepakatan telah kita capai kerrbali, yang pada intinya ki
ta kenbali kepada konsep awal yang disampaikan pemerintah dengan beberapa perobahan ka
ta, danikian pula pada ayat (2). Setelah kita diskusi lama nengenai pengambilan kepu -
tusan clan proses penentuan kebijakan.
Selanjutnya kami minta kepada pihak pemerintah untuk bisa roombacakan kembali c1a \ i
ri konsep yang te_lah di adal<an perubahan. Kami persilahkan.
PEMERINTAH ~(PROF, l~~.· M.' ·nIMYATI ~ID, ·stl.} :
Terima. kasih Bapak Pirnpinan, Bapak-Bapak dan Ibu sekalian yang kami honnati.
Konsep yang diajukan mengalami perubahan redaksinya itu pada a-yat ke tiga, ayat ketiga
yang tertulis tata cara peran serta masvarakat clan seterusnya diganti pelw<sanaan pe -
ran serta masyarakat, serta sebagairnan.;i dimaksud dalam ayat (2) diatur dengan Peraturan
Panerintah.
Jadi tata cara dihapus, dan diganti pelaksanaan peran serta rnasyarakat sebagairna
na dimaksud clalam ayat (2) diatur dalam Peraturan Perrerinta-h. Yaa diatur dengan Pera
turan Pemerintah.
I~ mengenai batang tubuhnya, m:ngenai penjelasarmya yang sernula berbunyi ayat -
(2) posisinya tetap ayat (2) saran pendapat clan perti.nbangan rnasyarakat diberikan ter~
lis terhada.p diganti d;i. dalam rangka, proses perencanaan pelaksru1B.c111 peng~
wasan penyelenggaraa:n pariwisata, kepariwisataan maaf. Lalu jangan lupa ayat (2) sendi
ri, ayat (1) sendiri ada penarrbahan ma.syarakat trerniliki kesernpatan yang sama dan seluas
luasnya.
Saya kira demikian Bapak Pimpinan runusan, terima kasih. ayat (2) tetap, ayat -
(3) rnengalami. perubahan , penjelasan ayat (1) cukup jelas, ayat (2) yang nengalami pe~
bahan ayat (3) cukup jelas. Baranp.;kali dalam penyelenggaraan pariwisata itu renyesuaia:2
nya penyelenggaraan kepariwisataan.
Saya kira clemikian Bapak Pirnpinan.
KETUA RAPAT "(IGN. ISTIANIO SUWARGO!-D) :
Terima kasih, akan kami bacakan kembali untuk diputuskan.
Bab . V peran.
- 31. -
Bab V peran serta masyarakat, F PDI saya ld.ra sudah sependapat, pasal 30 ayat (1) ma
syarakat memilil<i kesempatan yang sama dan sel':18-8-luasnya untuk berperan serta dalam
penyelenggaraaI). kepariwisataan. ).
Ayat (2) Dalam rangka proses p~anbilan keputusan, Perrerintah dapat ~ng-ikut· · sertakan masyarakat sebaga:i.mana di.maksud dalpm ayat (1) ~lalui penyampaian saran, pe!l
dapat, clan pertinbangan.
Ayat. (3) pelaksanaan peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
di atur dengan Peraturan Pem-erintah.
Penjelasan ayat (1) cukup jelas. Ayat (2) Saran, pendapat, clan pertirrb-angan ma
syarakat diber:ikan dalam rangka proses pemcanaan,, pelaksanaan, dan pengawascm penye
lenggaraan kepariwisataan.
Dapat disepakati ? Ayat (3) cukup jela.s. Dapat disepakati. ?
Sidang-setuju.
Terima kasih.
Saudara-Saudara sekalian masih ada 15 menit tetapi waktu ~ngingatkan tinp-.,gal
dua hari lagi, masih ada beberapa hal yang perlu kita selesaikan. Oleh karenanya ka -
·nrl. m::>hon perhatian rrerigenai. waktu ini den~an sasaran yang ingin kita capai rencana se
nula adalah hari J1.1n' at itu untuk evaluasi, hari Kami.s untuk trerrbahas penjelasan, tapi
· kelihatannya agak ~ngalami gangguan, nudah .?_ an nanti hari J1.1n' at setengah hari untuk
penj elasan atau tmtuk evaluasi. Ini paling ki ta bisa rrn.mdur.
Saudara-saudara sekalian karena waktu tinggal 15 imnit baga:i.m:ma kalau kita ist!_
rahat, untuk makan siang dengan ketentuan nanti jam 2. kurang 15 kita mulai kerrbali.
'Sehingga dengan demi.kian peubahasan ini utuh.
Terima kasih rapat- kaffii. skor selama 1 jam. '"' .. , .... '" . ' ..... .
KETUA RAPAT . (IGN ,· ·tsTIANrO 'SUWARGOID) ':
Saudara-saudara sekalian sekarang sudah. pukul 13. 45 maka sekor kami cabur kerrbali.
Kita mmingkat kepada perrbahasan pasal 31, Kami persilahak.an .kepada pemerintah tmtuk
bisa nerberikan penj elasan . .... ' .. . ... ,,,, ,, ................ . PEMERINTAH '(PROF :DR: M: 'DIMYATI 'HAR'roNJ,· 'SH.) · :._
Bapak Pimpinan Bapak;;.Bapak Thu sekalian yang kami honn-ati. Pasal 31 ~rupakan
pindahan ciaripada pasal 30 RUU dan disana sini dianggap perlu diadakan penyelsuaian.
Selengkapnya berbtmyi sebagai berikut : peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan ke
pariwisataan diarahkan sehingga oelaksanaan usaha kepariwi~ataan yang dilakukan dapat
saling rrengisi dalam kegiatan penyelenggaraan pariwisataan, penjelasan pasal 31 marupakan · pindahan dari penjelasan pasal .30 dengan perubahan yang didasarkan kepacta kesepa
katan, peran serta rmsyarakat dF.1pat berlangsunr; dibidang u,qahn jasa pariwisata pengu -
sahaan obyek dan daya tarik wisat:a serta us aha sarana pariWisata 1 peran serta dibidang
usaha.-usaha tersebut perlu diusahakan agar berkaitan dan menunjang satu dengan yang
lain sehingga penyelengg-araan kepariwisataan. dapat roorupakan suatu kesatuan kegiatan
yang terpadu.
~~ Bap~ P~~~ ~~~. kami hormati. KETUA RA.PAT. (IGN 'I™"QU ~D!:r~~) .. :
Terim kasih kepada perrerintah, karena ada yang minta kami persilahkan clciri F PP.
PJ¥:£'.JJ'rA F PP-. ............. .
- 32 -
~ F PP. (MUHAM.fAD BUAOO, SH.) :
Teri.ma kasih Sdr. Kewa. kami pada prinsipnya menerima nmn.isan ini, cuma ada
pertanya.an kecil barangkali pertama kata diarahkan, ini di ma.syarakat juga alergi
dengan kata arah mmgarah ini ada kesan di.tun.tun, sud.ah seluas-luasnya lalu ada ~
ngarahan ini kelihat:annya inisiatif masyarakat itu tidak berkerrbang, j adi ini seke
dar karena ada kata-kata diarahkan, 9-iarahkan · ini kemana ? .,
Yang kedua sehingga pelaksanaati' .usaha kepariwi.sata.an apa bukan usaha pariwi-
sata, karena kesepakatn kita sebelurmya yang ada adalah usaha pariwisata ini apa b~
tul, kalau betul yaa kami terima.
Terima. kasih.
KE'1tJA 'RAPAT · (IGN; 'IS'I'IANIO · ·suwAROONJ)
Kami lanjutkan ke F PDI . . ·~ 'F 'PDI . (I 'GUSTI ~ 'YUDHA)
Terima kasih Bapak Pimpinan, dalam hal ini kami tidak trenberi karentar apa-apa
terserah kepada rekan-rekan dan pemerintah, kami setuju saja.
Terima kasih.
· KETUA 'RAPAT "(IGN 'ISTIAN!O 'SUWARGONO) :
Terima kasih. Kami l,~j_u~an .kepada F KP.
' · 'AfUJ1I:A ·F 'KP ·(ABDUL IATIEF; .. SH.) :
· Terima kasih Sdr. Pimpinan. Pasal 31 ini kalau nenurut- hemat kami tarrbah rre
nyempit, menyempitnya nengapa ? Karena hanya dibatasi dalam bidang usaha saja, se
dangkan kita sudah sepakat di pasal 30 ayat (1) masyarakat tremiliki kesempatan yang
sama dan seluas-luasnya tmt':lk berperan serta dalam penyeleng-garaan kepariwisataan.
Jadi dengan, demi.kian kami trellplmyai pikiran ini apakah perlu pasal ini, ini
tillbul.pikirankami apakah perlu pasai ini ? Karena ini sudah nencakup, apakah tidak
berten~an dengan pasal sebelurmya. Oleh sebab itu sebenamya kalau rekan-rekan
menyetujui -tmtuk cepat kamiptm dapat rrenyetujui dengan cepat kalau ini bisa diha~
kan pasal · 31 ini.
Sekian dan terima kasih. · ' 'KETUA 'RAPAT '(IGN. ::rsTIANio: :suWAAoor-n) . :
.Kita deng~ .. ~~ J! .. AB.~.1 ... ~ .. :persilahkan. · 'M.a1:frA ·F 'ABR! ·· (SAHlJNI'mli. 'SASTROF.N1IIlJOJO) :
Mengenai pasal 31,.· setelah kami baca mamang kami bisa rrenyetujui bila pasal
ini dihilangkan, karena kita sud.ah rrengeroangkan peran serta masyarakat pasal 30
· ini bisa lebih .. luas, jadi ini bar~li dalam implementasinya nanti dalarn bentuk
· Peraturan Pemerintah dan binbingan ~ lainnya .itu kami se~ju apabila ini bisa di -
hilangkan.d.ail c)apat per~e~juan dari yang lain-lain .
. 'KETUA 'RAPAT '(IGN 'ISTIANro SUWAROOOO) : -
Terima kasih kepada F ABRI,. kami persilahkan kepada pemerintah dengan pandangan
yang baru dari F ABRI dari F KP. . ' . . . . . . . . . . ' . ·PEMERINWI ·(PROF. DR. M .· ·nIMYATI ·HAro:om, ·SH.) :
· Bapak P:impinan Bapak-Bapak clan Ibu yang kami honnati. Dari F PP mempennasalah- ,.
kan kata diarahkan yang dikhawatirkan treirherikan konotasi yang sed.iki t bisa
meninbulkan. . ....
- 33 -
neninbulkan alergi, l;>arangkali tidak perlu perrerintah jawab <lulu, karena ada masalah
yang lebih prlnsipii .yaitu apakah ini kita pertahankan atau kita hapus barangkali -
ini persoalanny~ disin;t, k.alau dipertahankan baru alergi a tau tidak.
Kemudian F PDI juga tidak perlu dijawab karena sudah bagaimana kehendak rakyat:
Dari F KP yang sUka • . • • apa perlu apa .dihapus, begitu juga ABRI yaitu dihapus
saja. Pemerintah akan matberikan penjelasan ch.llu, artinya dem:ikian, lahirnya p;:isal 30
yang ada itu ~erkait dengan pasal 29 RI.JU, sedangkan pasal 29 itu sudM berkerrhang,
yang semul.a hanya satu ayat 'itu telah rnranjadi tiga ayat' kalau pada pasal 29 itu ha
nya mmyebut apa itu peran serta masyarakat pada pasal yang baru sudah disebut bagai
~ bentuknya peran sert:a masyarakat tentang juga bagaimana pelaksanaannya yang akan
diatur dengan Peraturan Pemerintah. Lalu apa yang tennasuk pada pasal 30 RI.JU.clans~
rang ini telah nenjadi pasal 31 yang sekarang kita bahas, itu sebenamya nerupakan s~
bagian saj~- dart apa yang tercantum dalam ayat (2) clan (3).
Oleh karena itu kalau ada p,agasan yang mau nenghapus, pemerintah hanya mempunyai
satu pilihan s e t u j u. Teri.ma kasih,
. 'KE'llJA RAPAT . (IGN ,' 'ISTIANIO 'SUWARC..ONJ) ...
Kita. ti~~~~~ ~ .. P~.'. '/'iNX(JrA 'F PP . (MUHAl:1MAD 'BUJ\t\G", 'SH.)
(.
Kami setuju:l-:'. . . .. . .. ..
KETUA RAPAT •••••••••
- 34 -
KETUA RAPAT (ISTIAN'IO SUWARG<NO} :
. Teriina kasih, jadi dengan danikian tanpa mengurangi hak PDI, maka Pasal 31 kita sepati untuk dihapus. Setuju ?
.... ·(.SID.ANS PANJA : SEIUJU }·.
Kita ~ngkat pacla masalah "penbin~", "pembinaan" ada 3 pas~l dan kita
mtrlah-Illldahan bisa sampai Bab VII pada "Penyerahan Urusan".
Kail!i ~silahkan pihak Parerintah untuk bisa menyampaikan konsepnya •.
PEMER:INT?.lli (PRCF ~...QR• M. DIMYATI HAR~O, SH.) :
· Bapak P.irnpinan yang .kami honnati, Bapak-bapak clan Ibu sekalian yang kami hormati. Masa.1$ pembinaan tentu kita juga harus mengacu kepada pertama apa yang ter
cantum. diclalam RlJU itu sendiri mengenai .pembinaan,, disamping i tu juga harus manperhatikan bagaimana perkanbangan pemikiran dan kesepakatan yang stilah
ki ta capai di~lain pe!nbahasan Panj.a ini. Satu hal yang rianti ack didalam Pasal 31 (baru) , kalau tidak salah menjacli
31 (paru) karena 31 yaJlg V"'a, i tu dihapus • Maka ki ta pada waktu rnerntahas
tentang usaha itu t.elah sepak~t ba}Jwa mas~lah ~didikan dikeluarkan dari nafas berus~a, ;climana kira-kira tanpatnya. Setelah dikaji tarnpak.nya tepat
adalah di panbiriaan, baik dilihat dari struktur perundang-undangan ini seridiri rnaµpl.ln·dilihat fungsi pembinaan dalam konteks dengan pendidikan.
Oleh.karena itu rnaka pada pernbinaan ini nanti yang semula Pasal 31 itu ha
nya ·satu y;:asal; mak.a diusulkan oieh Pemerintah agar supaya clidalarn ~inaan
itu masuk pendidikan sehingga rnenjadi tiga ayat seperti yang cliusulkan.
Secara jelasnya adalah ayat (l) pindahari Pasal 31 RUU, ayat (2) dan (3) pindahan Pasal 20 RUU tentu dengan.penyesuaian lagii
Ayat (1) be.tbuny.i :. Patierintah rnelaksanakan. i;ienbinaan kepariwisataan dalam . .. b:mtuk perigaturan, panberian b.iJnbingan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
kegiatan dan usaha di bidang kepariwisataan. Ayat· (2) dan (3) yang rnerupakan ayat baru penyesuaian dan panindahan terma-. .. suk dalam.pelaksanaan kegiatan sebagaimana dirnaksud dalam ayat (1) adalah .. pendidikan tenaga kepariwisataan yang diselenggarakan untuk mane.nuhi kebu-tuhan tenaga ahli dan'trampil d.ib~dang kepariwisatap,n. Ketiga, ayat ini di.maksudkan untuk menghindarkan salah inte:rpretasi tentang
posisi pendidikan kepariwisataan dalarn konteks pendidikan nasional.
Karena itu ayat (3) berbunyi : Pendidikan tenaga.kepariwisataan sebagaimana
d:i.maksw fulam ayat (2) rnerupakan bagian daii sisten pendidikan nasional
khususnya disini yang kUrikulun pendidikannya d.'isusun berdasarkan kebutuhan.
Saya kira demikian, terima kasih.
KETUA
• I
- 35 -. '
' ., '.\
KE'lUA RAPAT (I~TIAN'ro S~O)
Terima kasih ~ Perrerintah yang telah mencd:>a nemasukan dari Pasal
20 RUU yang laTia demgan Pasal 31 RUU yang lama. Yang jelas adalah masalah
pendidikan tertampung didalam masalah pembinaan •
.Kami. persilahkan dari .Fraksi ABRI. . . .
ANGGO!'A/F .ABRI (~ SAS'.lroHAMIDJOOO)
Sau:lara Pimpina:n dan Saudara-saudara sekalian yang kami honnati, ter.ima kasih atas .. upaya Penerintah dalam merurruskan Bab VI Pembinaan ini
yang telah meringkas menjad.i. tiga pasal (Bab VI menjadi tiga Pasal) tadi
nya empat pasal menjadi tiga pasal dan. sudah mengkelanpokkan diclalarn hal
yang penting.
~ akan merumggapi secara _keseluruhan terlebih dahulu.
Saya setuju kalau pendicliJ~an d.inasukkan dalam kelanpok paubinaan karena me
mang pendidikan l.ni satu bagian dari penganbangan ke~ariwi.sataan ini, saya
pikir sangat i:entiflg •. Namun apabila kita irembaca rumusan pasal 32, 33 ~ dan
34. Pasal 32 ini ayat (1) su:lah renjelaskan fungsi Pemerintah ialah penga
turan, b.imbirlgan dan lain sebagainya.
Kemudian secara ·sontak ayat . -~ langsmg pada pendidikan. Ayat (3) juga de-
. mikian.
Pasal 33 J.ni·jug~ dalam rangka perrbinaan, tapi'su:lah bicara mengenai keles
tarian ~el<: dan daya tarik dalam rangka panbinaan.
Pasal 34 juga mengenai r)engembangan Clan peningkatan .
.Kami. )nenyarankan agar kel.l.hatan ada sistinatika yang urut seperti halnya ki
ta bicara pada mulai Pasal 17 _pertama apa dulu lingkupnya. Jadi barangkali
bisa Percerintah manpunyai · • • • • • r:aaa bidang pendidikan :i.ni • • . ini ••.
itu· satu pasal, kemudian yang pasal 2 adalah ·khusus pendidikan, pasal 3 ada-. ·fl' . •
lah khusus rrengenai obyel<: dan daya tarik wisata dan yanq terakhir ac1alah me-
n:Jenai. ~.n_geml::angan Clan peningkatari kepariwisataan.
Kalau saya rcanbaca ini inanang kita satu pasal ini macam-macam isinya. Penga
turan_ binb-¥igan tidak hanya demikian saja bCl!angkali semuanya, ba.ik Pasal 33
.maupun l?asal ·34.
Jadi demik.ian pendapat kami, ·nanti bisa berkembang tentunya yang penting
kami secara prinsip redaksi~nal bisa mener:illla dan setuju bahwa pendidikan
~suk dalam pernbinaan. Hanya runusannya di'dalam penyusman Pasal-pasal ini
saja·yang kami ingin inenyampaikan saran. Terima kasih.
KF!IUA RAPAT (ISTIANTO SUWAR:";CNO)_ :
Ter.llna kasih Fraksi ABRI, kami lanjutkan pada F .KP.
l\NC'.CillA • • • • • • • ••
~;.. 36 -
~.KP (~OOL IATIEF, SH.}
Terima kasih Saudara P.inpinan, Pasal 31 tentang pembinaan judulnya kami
dapat m:nerirna, dani.kian jt:ga ~oal ~dahan masalah pendidikan ke pembinaan
sudah sesuai dengan kesepakatan kita sebelunnya, ini juga dapat kami terima.
Dalan Pasal 31 ini'ada pertanyaan yang ingin kami ajukan kepada Pemerintah,
yaitu nenyangkut masaiah ayat (1) Penerintah melaksanakan penbinaan kepari;_ :• '·
wisataan dalam bentuk pengaturan, Peniberian b.imbingan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan kegiatan dari uc:;aha dibidang kepariwisataan. Yang ingin kami ta
nyakan disini bentuk atau wujud pengaturan, pe.n\barian bimbingan dan pengawas
an. !.ngin 9anbaran yang perlu kami ketahui at.au dapat penjelasan dari Pemerin
tah, karena di penjelasan, ayat (1) ini cukup jel.as.
untuk: seme"ltara cukup sekian, terirna.kasih.
KE'IUA RAPAT (ISTIAN:ro SUWJ\ffi~O) :
Ka'ni persil~an dari F.PDI.
ANC:X;OI'A/F .J?DI (I GUSTI fil._~ YUDHA)_ : '
Ter.ima kaSih Bapak Pinpinan, ·Pasal 31 ayat (1), (2) dan (3) pada prinsip
nya redaksional kami bi.3a rr · ·~rima. Namun _disini bOOotnya lebih banyak rreng
arah hanya kepada ,:i;:encliC:U-kan saja, sedangkan di ayat (1) ini sebenamya rren
cakup ~uas sekali, sehingga karni setuju dan sependapat kepada apa yang disa
rankan oleh Fraksi ABRI, hEmdaknya dipilah-pilah dulu. Yang harus pengaturan,
panberian ·birnbingan, pengawasan c1a.n lain sebagainya. Sedangkan ( 2) dan ( 3)
~g erat kaitannya sedangkan (1) ini.perlu diuraikaJ,1.
Sekian, terima k~ih.
Km1UA FAPAT (ISTIANTO Stwl\OOONO) ·- ., ~--..-
Kami persil~ dari F.PP•
Dari Ftaksi Persa~~ Penbangunan mengenai Pasal 31 Bab VI kami setuju,
__judui parb.inaan ju;ra· karn;i setuju .•... Khusus nengenai niat.eri Pasal 31 (baru) ini
· nanang ki ta seolah-olah d:j.kejutk.an dari masalah panbinaan yang meliputi pe
nqa turan~~ pent>erian bint>inqan, penqawasan, tiba:-:tiba masuk masalah pmdidikan •
.Agaknya ~ani. cenderung mengusulkaJ1 Pasal 31 ayat (1)-nya dijadikan pasal ter
sendiri. Mengenai ayat C.2) dan (3)_ diliuat pasal tersendiri dengan ketentuan
ayat (1) menjadi pasal· tersendiri ditarrbah nanti ketentuan lebih lanjut me
ngenai pengaturan, ~erian bimbingan dan pengawasan diatur lebih lanjut de
ngan peraturan Pemerintah. Jadi barangkali Pasal 31 akan terdiri dari dua ayat
Ayat pertama seperti yang tertulis disini, ayat (2) ketentuan lebih lanjut -
~tang pengaturan,, pemberian bimbingan aan. pengawasan tersebut diatur lebih
37
lanjut dengan Peraturan Panerintah.
Begitulah kira-kira usul kan:i. sedangkan ayat (2) dan (3) kita jadikan Pasal
tersendiri.
Demikian, terima kasili.
KE'IUA 'RAPAT ( ISTIAN'IO. SUWAA3CNO) \
I • I
Terima kasili pada Fraksi.:.fraksi yang telah menyampaikan. Kami mohon da-
ri :Pi.hak.Perrierintah bisa :rrenjelaskan secara keseluruhan sehingga pengelompok
annya nan.ti akan lebih jelas lagi. disamping terjun kepada materinya.
Kami persilahkan.
~ (PROF~ DR: ~.:_E..I!!_YATI HARI'C.ro, SH.)_ :
Bapak Pinq:>inan yang kami honnati, Bapak-bapak dan Ibu yang kami henna.ti.
Mera.iig barangkali agak bisa·nenimbulkan rasa ujug-ujug. Barangkali kalau kita
ba.ca secara lebi.h seksama apa yang tercantun didalam panbinaan Bab VI RUU di
sana ada · dua haL Pada Pasal 31 i tu memang pengertian pembinaan, kanudian
mengenai bentuk pengaturan dan segala macam. Tapi pada RUU Pasal 32 i tu yang
menyangkut ffi?1Salah kawasan pariwisata. Kita dalam rapat/sidang-sidanq sebeh.un
nya sudah memutuskan dua hal yang berkait disfui.
Satu, bahwa pendidikan.masuk dilepaskan aari usaha masuk dalam panbinaan.
Kedua, kawas~ irU dilepa.~kan dari .konteks-nya panbinaan sebagian , yai tu
yang ada pada Pasal 32 .wengenai aspek usahanya, yang mengikuti sistimatika
'RW yang kita sepakati.1,tawasan itu masuk didalam usaha sarana pariwisata.
Tetapi·apa yang tercantun.dalam Pasal 32 naterinya itu bellillrn seluruhnya ter
tampUn.g. Aspe.k non bisnisnya kawasan pariwisata iti.t masih harus dicari penampungan. " · Penairrpi:mgannya .. i tu adalah dalam ben tuk Pemerintah yang meniliki
'kewenangan' untuk menentultan daerah mana akan dijadikan daerah sebagai kawas-. ' . .. . ..
an pariwisata sekaligus bagaiman.a nenbina daerah tersebut. Bukan dari aspek
bisnisnya · saja,' tetapi nori b\snisnya. Oleh karena itu rnaka Pasal 32 itu kita
llhat sebagai satu aspek yang belum terakcm:x:1asikan adalah aspek panbinaan
terhadap kepariwisataan itu. Khususnya peran serta masyarakat i tu diwujud
kan bagaimanq. supaya didalam perrbangman kepariwisa taan khuc;usnya clibidang
.··usaha sarC!-Jla pariwisata indi. n:iasyitrakat seterrpat yang pada waktu itu kita de
l')]ar hak":"ltaknya rakyat itu tetap dilindungi. Ini bi.:kan aspek bisnis. Ini ada
lah.aspek.public otority.
Oleh karena 'itu kita tempatkan disini ada dua hal, nanti pada Pa...c;al 31 khusus
rrengenai perididikan, Pa.sal 33 (lama) yang kam.rlian menjadi 32 itu pembinaan
terhadap sarana kawasan pariwisata tadi. Usaha sarana pariwisata yang khusuc:;
· · :rrengenai kawasan pariwisata. Karena hal ini seja.J< kitk ~as bersarna-sama
· selalu :rrendapat perhatian dari semua Fraksf.
Itu barangkali garis alur pikimya. Sehingga terlihat pada pembinaan itu ac1a
mas~Jlh-·-·-~·~
- 38 -
. masalah penclid:ikan, kan004n ada masalap kawasan pariwisata. Sekarang kepada Pasal 31 (baru), sebenamya ayat (1) dan ayat (2) itu tidak neloncat kalau kita baca dengantenang. Pemerint~ melaksanakan pernbinaan pa.riwisataan dalam bentuk ( ini bentuk · panbinaannya) penga turan, panberian
b:i.mbingan dan pengawasan terhadap ~laksanaan kegiatan dan usaha • Kata "dan" disini.hidup. dan usaha c;libidang kepariwisataan.
Jadi usaha itu aspek bisnisnya, kegiatan itu ternasuk non bisnisnya.
Ayat (2) tennasuk dalam Pelaksanaan kegia,tan sebagainiana dimaksud dalarn \
ayat . (1). ada~ pendidikan tenaga ke:Pariwisataan aan seterusnya, ini non
bisilisnya pendidikan, yang nafas b.±snis pendidikan itu harus dikeluarkan . . masuk didalan panbinaan. Bagaimana caranya, itu baru pada ayat (3) disebut
pendidikan tenaga·~ebagaiJt:ana dimaksud merupakan bagian dari sistim pen..:. didikan nasional. Dan inl.IDanang harus demikian karena didalam Undang-un
dang tentang pendidikan nasional sendiri telah diatur be:rbagai pelaksanaan Uldang•undang na~ional dalam berbagai bentuk..Peraturan Panerintah. Saya kira.dernikian.nengenai alur pikir yang.diikuti.oleh Pemerintah pa.da
Bab Pembinaan. ·
. KEruA RAPAT . ( ISTIANI'O St:WARGCNO}
Sau:lara-saudara s'ekaliar.1 yang kami hbnnati, sebelun kita beranjak pada
materi kita koordinasikan dulu nengen~i pengeloni:d<annya ini apakah ada
sependapat kita ·S~ dengan pengelarpOkkan-s~perti yarig diajukan pada Pe
nerintah,:... ai;:aUkah ada ~an.:..saran lain kita tentukan lebih dahulu. Kami persilahkan dari ·FKP. . .
ANa.;()I'A(P.KP CABOOL LATIEF ,. SH_.)_ :
Terima kasih Saudara P.impinan. · Tentang pengelanpokkan Bab p:mlbinaan
in.i kami manang nel~hat sepertl_apa yang tadi.ditanyakan yaitu ada rrasalah secara .1.inun mengenai pengaturan, panberian birrbingan dan pengawasan.
IiU. yang tadi kami. ·ingin nendapat penjelasan Clari Panerintah •
.Kem.ldian didala:m Bab pernbinaan ini jug a diatur tentang pendidikan.
Kemu::lian juga tentang· 'panbinaan nengenai ka\.ia.San .wisata, ini manang sudah ... kesepakatan kita waktu Irianb~as ·aJ(an dibicarakan didalam Bab pembinaan ini.
Kalau d:i:-J:;i.hat dari segi i.pengelOT1POkkah fui kami rasa secara garis besamya su:lah benar, hanya apakah kita ~g menempatkan didalam ketentuan Pasal
tersendiri,· saya rasa itq pemasalahannya •
. Kami rasa sekian.
· KEWA RAPAT (IS~ SUWARGONO_)_
Terima kas~ p:tda F.KP, kami persilahkan dari Fraksi ABRI.
~DrA/F .ABR~
- 39 ...
· ANGGOrA/F .ABRI (SAHUN'I'CN; SASTROHAMIDJOJO) : -Saudara P:impj__nan, menanggapi pasal baru 31, 32 dan 33 serta apa yang
diing:i.nkan oleh Pimpinan tadil.-,nengenai pengelanpok.kan kami setelah rrendapat
penjelasan dari Petrerintah wengerti bahva Pasal 31 ini adalah seperti yang
tercantum dalam ayat (1) itu lingkupnya, disana dikatakan pengawasan ter
hadap pelaksanaan kegiatan dan,usaha dibidang kepariwisataan.
Kemudian masuk pendidikan ini memang kami setuju bahwa ini adalah kegiatan. Hanya usahanya tida.k ada disini, jadi barangkali oleh karena itu perlu pada pemikiran apakah ada pengelanpok.kan mana yang kegiatan, man.a yang usaha ba.
rangkali ini bisa dicantumkan dalam yang lain~ Kemudian ta.di terlupa sedikit nenge:nukakan DlM dari Fraksi ABRI manang me
nanyakan siapakah y~g membina kepariwisataan 'ini ,· karena disini Pemerintah
sudah rnencantunkan p:ida ayat (1) pertama kal:i. Pe:nerintah rnelaksanakan partbi
naan, Pe:nerintah ini yang mana, tegasnya siapa Pemerintah ini apakah perlu
explisit disitu atau dalam penjelasan ini saya kira juga perlu.
Danikian rrengenai pengelanpok.kan, terirna kasih.
KE'IUA RAPAT (ISTIAN'ro SUWA.ffiONO) :
Dari F.POI. ·
ANGGOTA/F .POI {I GUSTI NGUJW-I YODHA) _.,____,__
Setelah rrendengar penjelasan dan alur pikir.dari Pemerintah, pengelan
pokkan ini kami sudah bisa menerirna da:r1 khusus Pasal 31 secara prinsip kami bisa menerirna, cuma ayat (3) kami rrohon ditamJ:::ahkan setelah kebutuhan (kana)
kal.irnat terakhir kecuali kurikulum wajib yarig telah ditegaskan clalam Undang
undang Nanor 2 tahun 1989 tentang Siste:n Pendidikan Nasional. Sebab~ 1Pasal 39 ayat (2) disana ada kurikulum wajib dalam Undanq-undang ini
yang antara lain pendidikan Pancru:>ila, pendid~an Agama dan pendidikan Kewarganegaraan itu waj:ID. Apa.pun jurusannya harus dapat ini.
Kalau dicantumkah hanya rnasalah penjelasan silahkan kami tidak ngotot, tapi
ini penting. Sebab kalau tidak dernikian kita rrenyimpang dari amanat Undang
undang Nanor 2 tahun 1989.
Jadi POI bisa mener.irna secara keseluruhan. Terima kasih.
REmJA RAPAT ( ISTIAN'IO SUWARGCNO)_ :
Dari F.PP.
l\NGG0rA
- 40
...
·' ~A F,'f.P t.D.BJ?.•. XOHJP~I;N.l Terima· kasih Saudara Pimpinan. ~ Setelah mend.engarkan penjelasan d.ari Pe-
h.
merintah tentang hal-hnl y~g tadi, metnang dari peneelompokkan kita· sependapat
bahwa pengelompokkan hal-hal yang sud.ah masuk dalam RUU konsep ini adalah ma
salah pendidikan, masalah pengawasan yang tidak tersurat, bahkan kalau.perlu -ada hal-1:1al 1ans:.lainpun,.bisa kita masukan disini, kalau meman" itu berkaiten dengan masalah pengerti~ pembinaan !tu. Jad.! kalau memanz mllsih eda yang <la
ri Rt1U yang belum wrtampun.g, artieya disamplale pendid.ikan dan kawasan, saya
kira bisa juga masuk disin.i, sehingga jangkauan ruang lingkupnya, sebagairnana yang ditunjuk oleh 1".ancangan pad.a aye:t ( 1) ini memang tertampi.mg disin.t. ·
Jedi jelamya bahwa.mengenal riengelompokkan, kita tidak jadi masalah ; yang
rnenjadi .masalah adalah bagaimana masalahp pend:.Ld.f.kan, masalah kawasan, ~:;ehingga . .
d.idalam pembinaan inf. nanti ada yang pengertiannya umum, kemudian yang berkaitan
den8an ruang itu adalah yang a<:.1al8:11 masalah pandidikan, kemudian masali~h bae;aima-
na penyediaan kawasan, itu aehingga mengalirlah masalahr1ya. . . Kemudian masalah apa yang disampaikan.oleh F.PDI, kita juga inginkan penje ~
lasan dari J?emarintah, apakah dengan kita mnyeb.ltkan mrupakan bagian dari sistill
pendidikan nasional, sud.ah termasuk itu ua'u masih ada penarnbahan, laa 1ni nanti
kita d.iskusikan. Terima kasih.
KETYA •• WAT ( Imf '! •.. l.S'l.W~~o SU.JJ.JtRG;QXO)J Terima kasih. · Kelihatannya masalah pengelo111Pkkan tidak ad.a masal.ah, ting-
' . gal materieya. Namun demikian kami persilahkan kepada Pemerintah. ·
I£MERIH'.l'AH ( ~QF. D.fu ... M.J>IMYATI ffAR'tONO, SH)r
Te;ima kasih ~apak Pimpinan. Bar.angi<:al.i yang panting te'.\-ah kita sepakati yaitu pengelompokkan, W say-a kira.modal kita untuk maju lebih lanjut •
. D~i F.KP, masih ad.a pertanyaan mengenai apa mengatu:r, pembinaan dan pengawasan. Barangkali untuk gambaran yang le\>ih leng\cap saya perailahkan kepa<la pak Joop Ave
untuk Jmenerunekan• .
PEMERINTNJ 1.,. JOOP AVE ,)I Terima kasih. Saya kira pengeturan :i,tu s1.xlah sangat jelas. Mengenai pe¥!berian . L
bimbingan yang se:l:'ing sekali dilakisana~an oJ.eh. Pemerintah dalam melalui oka. · l\arya study perbandingan, mengenai ·an~ra:' . .'.!.aln rnepjelaskan kepada. masyerakat dan
khususnya swasta mengenai trend:;_tren't bar_1.1: ;bidang perhotelan antaralain, dc;!ITlpuY.-, ~ . ., .
dampak telchnOlogi yang c1da dan berklfil}>i&ns~ . 1ang terjodJ. dan Y&nl.? 'berdampak ter-. ,(~
hadap pairi~sata, antara lain mohon'dil:etahui bahwa dalam ranijta Indo tou:ciam -tanggal. 2;,..5·yang akan d~ang, juga a1can diadakan dua hari untuk Loka Karya, aatu
mengenai t.ekhnologi penerbangan dan damprtknya terhad.ap pariwisata, yanc kcduanya
adalah mengenai kawtasan pengembangan dan i:embangunan kawasan wisata, ini. akan di
lak~anakan oleh Pemerintah• Yang ketiga atau antiaralain juga menin&katkan mutu dari produk pariwisata
·· termasuk juga ,iiutu dat'i akatak&nlah cin•lera mata untuk pariwisata, yang sekarang
sedang diJ.aksanakan.
Men~na!~ •••••••••
\
- 41 -
•npnai pengawasan ada.lah sudah sangat jelas bahwa penga1111san adalah salah satu
:t'ungsi menguji, apakah peratura:n dan kenyataan ini dilal>angan, apakah itu sama -atau tidak. Itu adalah fungsi dari pongawuan yangdilaksanakan oleh P~ioorintah.
Menomai kawasan, saya kira nanti kite bicarakan. • Seperti tadi say-a mengeitaJcan peraturan yang ada dan kenyataan dilapangan, kadeng-kadang sDtu hotel sudah diberi 4 bintang atau 5 bintang, jelas diHdakan pengawas-
\ en, dan jikalau terbu.1<ti setelah pene11tian yang merupakan salah satu .fungsi dari
., . peneawasan, · in1 tidak memenuhi s1arat,'·1 Penaerintah ambil keputusan untuk menurutn -
kan bintane, 1ni ad.al.ah salah satu contc:ij. yang nqata. Demikian terima kasih. .
l?EMERJm:AH ( PROF. DR. M. Drn!f\tI ff.AR10N01 ... 5.l:JJ,L
Terima kasih. Demikian .bapak Ketua dan khasusnya F.KP, gambaran tentang pe
ngaiauran, pembinaan dan pengawasc.in yang dilakulcan oleh Pemerintah.
Yang digambarkan oleh pak Joop Ave itu tentu teratama pada aspek usaha kepawiwi
sataan. Mengenai permasalahannya, apakah akan marupakan pasal terAendiri atau iooru
palcan ayat. Kalau Pemer.int.ah melihat ini dalam satu konteks. J adi kalau bisa
disepakati, itu biar berede pada satu IJo:;al. Disaaping itu kelau dilepaskan pen -
.dJ.dilcan itu sebagai SKtu paaalsendiri, sebenam;ra dAtngan tidak ioongurangi peranan
dan homat dal~ arti pend.f.d.ikan, t.tapi bisa terana nanti yan~ proporsiona.t~
Oleh karena apa, sebab kalau kita ikuti alur pe~iran kita dari awal., maka bobot pembicaraan kita tentang kepiill'iwisataan juga diwama:t oleh wama ekonom:ts, t.ap:i. -
densan tidak mengb.1.lanekan aspek-asr.ek non ekonomis, bahwa pcndidikan itu panting
!tu tidak bisa disangkal, tetapi juga ~ndidikan itu tidak bisa berdiri sendiri tan-
. pa han;ra usaha-usaha; dimana luaran dari pendidikan ini akan mendapatkan tempat · -
penampungan. Oleh karena itu Pemerirrtah berpendapat seyogiaxva ditempatkan pada
. satu pasal dibawah pembinae,n.
Selanjuteya fraksi ABRI, 8pakah maoal~ kegiatan itu llaJVa pendidikan lalu -usaha bagaimana Pembinaan clan pengau.ran • ~a ld.J:a:;ikalau kita berbicara ten-
tang a1at ( 1), bahwa Pemerintab Jlll)laksanakan pembir~ci lolpariwisataan, i tu sw:lah
1 tercaJcuP ya bisnisnnya clan bulcan bisnisriya, kaJ:ena i tu maka perkataannya tidak pe-
laksanaan kegiatan usaha, tetapi palaksanaan kegiatan dan usaha. . I
Pasal 31 yang ~etak d!belakang !tu otomatis juga pada pasal-pasal sebelur.inya itu terikat pad.a lo!ttentuan ini.
Men~nai Pemerintah !tu siapa ? Memang disinf. Pemerintah itu dt.U.am arti luas.
Karena 1ang dibina ada di pusat dan daerah, ad.a ditingkat I dan t!ngkat n. Ol.$h ka:a.-.na itu, Pe•rintah disitu diartilc.n, nanti disesuaikan dengan k.ebutuhan
kebu.tuhan pengaturan. Misaleya saja obyek pengusahun. obyek clan daya tarik wisata
fallg tidak untulcan milik Pe•rintah, milik awasta, perseorangan, lnUJ"lgkin j.tu
tidak perlu. ••••••
~ '
- 42 -
. tidak perlu oleh Menter! Pariwisata, mungldn cukup oleh Bupati. itah Menteri Parhf.sata dan Bupati inilah pengertianeya Pe~rintah.
Dari .f'rWcsi PDI, aetuju, terima kasih. A.fat (3) d.itambah terkecuali dan seterus
nya, saya kira setuju, apalagi sudah diusu.U<:an sendiri tempatnya di penjelasan.
Kemudian F .PP mengenai pengelompokan setuju, terima kasil1. Nah ad.a pertanyaan
· apa ada hal-hal lain yang masih bell.Dll diatur disini ? Semua dt4u yaa, tetapi setelah
kita JllUlai menemukan pengerlian-pengertian bakutentang wisata, pariwisata, kepariwi -eataan dan kemudian ~nsistimatisir semua kegiatan dalam kelompok usaha, bukan usaha tiap usaha juga dikelompokkan kep8 da sub-sub sistimnya, rupanya r-:emuanya sud.ah ter
tampung. Oleh lcarena itu hal-hal lain tadi, barangkal.1 sud.ah tidak diperlukan lag!. Sa1a kira mengenai pendidikan nasional, yaitu sama dengan F.PDI.
Demild.an Bapak Ketua terima kasih.
KEXUA BAPAT ' mr!t IstINQ.'Q WHAR@NOl~. Tsrima kasih kepada pihak l?emerintah. Masalahey'a le b.ih maju lagi, pen.~ lompok-
an kelihatannya tidak terlalu d.ipema11alahllan, tinggal scdiki'l; mengenai masalah mote -~ I
· rinya. ami lanjutkan saja apa yang dijelaskan oleh Peioorintah kepada F.KP. ,_ .
ANgGQTA F.KP ( ABDUL LQ'IEF, SH.la
Terima kasih Bapak Ketua. ·Setelah kami ·mendengarkan penjelasan deri Pemerintah .tas pertaivaan yang kami ajukkan, yaitu mengenai pengerlian atau wujud dari pad.a pengaturan , pemberian bimbingan dan pengal·msan, lcami mlihat bahwa pengertian pengaturan -
. bimbingan dan pengawasan itu sungguh sangat luas. Oleh sebab itu sesuai dengan DJM
1ang eebenarnya kami ajukkan, kanli ~ngusulka.n agal." ketentuan lebih lanjut tentang -
perabi?Mum kepariwisataan sebagaimana dimaksud d.alam pasal ini ayat (1), itu diatur -dengan t>eraturan Pemerintah. J adi kami memang lihat luas seli.:ali ~ n~rtiannya. Dengan demild.a:n dengan sendirinya barangkali apa yang kami kemukakan tadi, kemungkinan pengelompokkan pasal-pasal berikuinya itu perlu diadakan pasal tersendiri.
Sekian dan terlma kasih.
KE'l'UA RAPAT ,( IqN. ISTWTO S.JJ!AR_qQ,NO):.
Terima lcasih. Dari !raksi ABRI.
ANgOOI'A F..pRI ( J 0 E P IT O)t
ferima kasih Bapak Ketua. Tanpaknya memang dalam hal in1 ada keinginan dari re
kan F.KP untuk mencoba bagailllana pendidikan ini bisa lebih ditonjolkan, jangan sam-
pai seperti yang d.imssukkan disini, seolah-olah ujug-ujug begitulah. Baran&icali ka -
"'1 dari ,.ABRI punya sumbang pildr mengenai masalah ini. Mernang kami k1ca pad.a pasal -'O a18t ( 1 ), itu memang disana Pemerintah melaksanakan pembinaan kepariwisataan dalSjll bentuk penGaturan, pem.berian bimbinsan dan pengawasan terhadap, hanll'a ada dp:a namanya diaini, 1aitu pelaksanaan kegiatan den usaha dibidang kepariwisataan, saya kira de
mikian maksudnya. Untulc bisa menampung keinginan dari p&da rekan-rekan tadi, kami sarallkan disin.f.~ dua kegiatan ini tidfjkperlu kita cantumkan, tetapi kita konsekuen dengan pasal sebelumnya, Y'aitu kaini rubah rumusanny-a menjad.i, Pemerintah melaksanakan pembinaan kepariwisataan dalam bentuk pengaturan, pemberian bimbingan dan pengawasan
.terhadap penyelenggaraan kepariwisataan; itu sama dengan peran masyarakat tad.i.
Jadi peran masyarak8t tadi dikatakan disana~ diber.ikan kesempatan yang saina d.sn se-1
luas-luasnya dalam penye lenggaraan kepariwisatasn. : · Disinipun, ••••••
- 43 -
Dis!nipm sebenamya juga Pemerintah itu berperan, l;arena Bab ini menyangkut pem-
: •.. • binaan ini tidak ing:f.n tabu, sampai d1mana p;lran dari pada paranan dari pada Pe
merintah, tentu sama dengan apa yang pernah kita rumuskan dalam penyelenggaraan kepariwiaataan. nah dalaxD penyelenggarean kepariwisataan itu ada dua kegiatan, -
yang sebenamya disini sudah dicantumkan, yaitu kegiatan yang tidak barsifat ko-' .\j
mersial aeperti pgndidikan keteaEJaari kepariwisa-l;aan, clan usaha dibidang kepariwi-
sataan. Heh nanti kalau ini sud.ab ki ta rumuskan, Ilka yang dimaksud.kan dengan pe
nyelenggaran kc!pariwisataan termasuk adalah pendidikan ketenagGaJl kepariwisataan,
supaya kita bise masuk kepada pasal berikutnya. Tidalc hanya pendidikan saja ter
masuk kemar:ln juga yang kita minta merigenai peranan Pemerintah dalam penyed!aan -
informasi, karena disini Pemerintah dalam pembinaan itu juga perlu melakukan usa
ha atau upaya untuk menyebarkan informasi. Karena kalau yang ada sebellDDll1a ini ~ ~ lcita bicara men~na! usaha dalam jasa ini"omasi,. sehingga mengenai in.formasinya
sendiri itu juga ada peranan dari Pemerintah; ini ki~a coba d.1masukan.
1'emudian juga peranan Pemerintah didalam ioo:netapkan kawasan pariwisata, lr...arena me
mang :Lni merupakan hal-hal yarig khusus, itu juga peranan Pemer.tntah. J adi nanti
ak#l kelihatan peranan Pemerintah itu ~:·saUa ? Sebeli.im kita meni.ngket kepada ' .,
hal.-haJ. ;rang lebih kecU, seperti pendidikan, inf'ormasi. Nah sejalan dengan itu 'l"I
maka sebenaJ:nYa, ini kalau kita mau menata lebih baik lag1, pasal 34 itu seharus-
nya juga ada d.f.depan, karena disama menyangtrut maqlah penetapan kebijaklln, di -
sini.pun meeyangkut ~ranan pemerintah, ini kalau kita lihat secara keseluruhan, -
kareaa kita bicara. Bab ·pembinaan• Tentu kalau kita melihat pasal-demi pasal, -
"' barangkali nanti dillhat dari urutan, ,in.1 kelihataruva kok tidak teratur. Jedi
kite mulai yang lesar dulu kemudian kita mulai .yang khusus-khusus, seperti tadi ad.a
kawasan pariwisata, pendidikan, informasi, itu barangkali lebih kena. Memang kalau men&:,"l.lnakan acuan dari RlJU, nampaknya hal-hal yang demikian i tu belum
kita pikirkan, tetapi karena sudah berkembang sedemikian rupa pembahasan kita se
lama ini, tentu harus juga ad.a perkembangan baru dengan berbagai penyempumaan,
tetapi saya kira alur pikir kita arahl'lya kesana maksudnya. Dem.ikian ter:lma kasih.
KETUA RAfAT ( Icy. ISTIMJIO SUWARGONO J.t Terima kasih kepada F.A.BRI/ lfami persilahkan kepada F.:PF.
ANqQOTA F .,PP ( DR§. MOH. fiUSNI THAMRill): Terima kasih bapak Ketua. Meng,ikuti pembicaraan dari fraksi-fraksi yang lain
saya kira memang kita sud.ah rnakin dekat masalahnya. Mendengar penjelaaan dari pak
Dirjen tentang pengertian pengaturan, pemberian bimbingan dan lain sebagainya, ma-
ka kita melihat ···bahwa porlunya danya semaean pemisahan antara ayat ( 1) dan ayat (2)
d.imana ayat ( 1 ) merupakan satu pasal., dan ~mudian akan diatur kemu1ilan oleh Pemerin
tah. .Nab disiJli berkait juga dengan apa yang dikemukakan oleh F.ABRI, dalam rengka
. itu pasal 34 bisa t ditampung disitu, bahwa itu. akan d.iL=ttur nanti dengan Peratursi -
Pemerintab, nab saya kira nanti dipadatkan disitu, karena lin1 masalah-mas~lah yang
besar •••••••
- 44 -
besar, baru kemudian pasal selnj~ kl.ta bicara pendidikan, pasal selanjutnya
kita bicara kawasan, pasal selanjutcya kita bicara tentang informasi. Saya kirs
dengan begitu lalu mengalir seluruhnfa. Terima kasih.
KEllJA WAT ( IQN. W~JlLS1WAtl.CiQN0)1 Terima kasih. Kami lanjutkan · lcepad.a F .PDI.
ANoogrA F.PDI {_I ~$TI HGt!JWj DJRHA )1
Ter:i.ma lcasih Bapak Ketua • Setelah mendengar penjelasan tambahan dari pihak 'h
Pemerintah, begitu jl,2g8 dari rekan-rekan fraksi lain, pad.a prinsip?.Ya kilmi bisa me-
:mrima. Memang ayat ( 1 ) in1 seperti semula kami kemukakan tad! rasanya le bih ba
gus kalau :Lni kite. tata merupakan satu pasal tersendiri. Selanju'tnya baru menyanS'lcut yang lebih kecil-kecil menu.rut sistimatika yang besar, keeil, sedang.
Jadi dengan demikian sementara ini kami hanya sekian dulu pak, terima kasjJ1.
KETUA RfPAT LigN. WIN!TO_~-~o) 1 ·
Teri.ma kaeih kepada .fraksi-:t'raksi. Has.ill ada beberapa pandan.gan mee;enai pe•
ngelom.pokkan, ad.a keinginan bahwa ayat (2) dan (3) 1ni dipisahkan, karena masalah
in1. le bib. khusus, sedangkan diawa.JJY~ dengan ayat ( 1 ) dan ayat (2) menurut F. KP, -
mh:f.ngga dengan demikian tanpa merubah materinya mungkin, maka akan lobih kelihatein
kejelasanl'11•• Sedangkan dari yang latn-lain saya kira sud.ah sependapat. Kami persilahkaJi kepada pihak Pemerintah mungkin· ad.a konsep yang baru.
WJ1mM:NI { fBOF. DR. J11 Dml:ATI HARTON03 Su~1 Ter.ima kasih Bapak Pimp.tnan. Barangkali kalau dijinkan kami akan menyampaikan
penjelasan secara menp;!luruh, karena sif'atnya lebih mengarah kepada bagaimana menyu
sLai sistim<Jtika, sed.angkan materi barangkal.i tid.8k ada masalah.
Kalau itu pexmasalahannya, sebenarrq-a kita bisa memulai, jadi kita jangan mohon ke
pada pasal apa Jcepada ay-atnya, tetapi materinya dulu. Penempatan nanti kemdian, -
apakah didalam pasal tersend.iri, apakah ayat, itu nanti .
kemudian. Saya ••• ••••.
'·,
- 45 -
komuc.lian. Suyu kiru bisu Pusal Jl uyut {l) itu totup. Pusul
31., mcnjt\c.li urutu: n koc.luu, kumi katakun urutan koduu bukun
pusul utuu uiyat. Kumuc.liun Pusul J3 yuna kcmudiun mcnjaui ' I
Pusul JZ monjac.li urutan kotieu; Solunjutnyu (Z) d~n l3J mo juc.li urutun koumput. Kumuc.liun kuluu uisopakuti sumbil
borjulun kitu mohon wak\µ untuk munyu::>un lcomhuli. Torimu ku
sih.
J(ETUA RAPAT l IGN • ISTIANTO SUWARGONO J Dumikiun ini yane disouorkan oloh Pomorintah morupukun
sutu ajukan buru. Kami porsiluhkan c..lari F' .KP.
ANGGOTA, F.KP l ADDUL LATIEF, SIJ J
Torimu kusih suu<luru Pimpinun. Puneolompokun yune tcr
ukhir yune uiujukun oloh Pumorintah, yunt! portumu kumi uuput
nurnorimu yuitu uyut {l) Pasul Jl, kita bclum mcmbicarukun m.£:
tori borikutnyu, upakuh itu Pusal 31 uyut ll) apt\ {2) kita
bolum hicarukun. Tutu.pi kumi tac.li usulkun ayut (1) ini ditum
bah ltl(!i sutu uyat lain uont!Un uom1J<.1un upu yunt! c.J1tccmuKtlK•rn
oloh Fraksi Porsutuun Pombuneunun sobcnurnyu Pusal 34 itu s~
'c..1uh tu musuk, komuc.liun buru Paso.I JJ ini urutan yant! hurikuJ.
nyu, komuc.liun.·uyut (2) c.lan (a) yuitu masuluh punuiuikun uru.!
an koomput. Suy9 kiru Jomikiun untuk somunturu. Turimu kusih
suu<luru Pimpinun.
KETUA RJ\PAT ( IGN. ISTIJ\N1'0 SUWAIWONO )
Torimu kusih. Dari Fruksi ADRI uuu komuntur ?
ANGGOTA, F.ADIU ( JOEPITO )
Turimu kusih suuuaru Pimpinun. Numpuknyu Pomorintuh hi
su monorimu pomikiru.n-pomikirun yun15 burkomhane c.li' uulum :fo
rumi 11i suhint!C'U momune uumikian hulnyu c..1un in'i kumi hisa mc
norimu, hunyu tuui puuu Pusul 31 uyut (1) itu kumi munyurun
kun rumusunnyu i tu tiuuk lunf.:sune- puuu voluksunuun koeiu tun
c.lun usahu ui hiuun{,!' k...,puriwisutuun totti1>i iwnyclont!earaun
kopt\riwisutuun i tu jolus. Juc..li kuluu bolch kumi hisu me,)rumu~
kun kon~>uli : Pomorintuh moluksukun pumbinaun kopuriwisutuun
tlulum bontuk poneuturun, pcmhoriun himbineun
<lun puneawusun torhauap utuu utus pcnyulon~eu
ruu.o kopuriwisutaun.
Itu suyu kira lohih tu1mt. ]ni unul~e <le.mean Pusul 10. DahwE;
sunyu Ji ualum urutun borikutnyu llijoluskun hal-hul upu itu
})Onyoloneeuraun kU}>Uriwisutaun tormttsuk mis::;;lnyu u.l ualum
hal ,ini UUUluh.:ponyouiaun pon<liuikan tunueu.kcpariwiaat:..Lan •
Itu. . ...... .
- 47 -
I\ETUA RAPAT ( IGN. ISTIJ\NTO SUl\'ARGONO )
Torima ·kasih kopadu Pomurintuh. Kumi porsiltihkan kopa<lu
F.PP.
ANGCOTA, F.PP ( MUHAMMAD DUANG, Sil )
Tor,ima· kusil\i sauuuru; Kutuu:. l3t\b VII kami sotujui, puny4'1-
ruhun urusun kumi isotujui ,, Ptisul 35 kumi sotujui, ayat ( .1) •ulu
tumbuhan so<liki t saju <lun :(ni sosuui <lc.:rit;uri hun)' i Pasul 8 tun -'
<lane-un<lune No. 5 Tuliun 1974.
Ja<li uyat (1) bunyinya :
J>umorintah Jupa:t munyorahkun sobaeiah urusun Pumorintah:.rn
i tu ru<laksi yune hcnu monurut Undane-undune No.5 Tahtm 1974
Pusul 8. Ju<li urusan pomorintuh~n ju<li uyut (2) juea :
l\;otontuun lohih lanjut mont;ontd ponyoruhun soha{;i:.rn urus
an 1>umorintuhan,
cuma itu saja kata pomorintuhun kumi tumhahkun untuk monycduui
kun bunyi Pasul 8 c..luri Urn.lane-unc..lun{; No. 5 Tahun 197h. Torimu kusih1.
KETUA RAPAT ( IGN. ISTIANTO SUWARGONO )
. Turimu kusih kopuc..lu F.PP. Ku.mi pcrsilahkun F.PDI.
ANGGOT ,\, F. J>DI ( I GUSTI NGUUAII YUDII.A )
Turimu kusih bupuk Kotuu. Kum~ mcmunt.!' <la lam DIM un tuk ju
<lul ini, sub ju<lul kumi momuneuuu tumbuhun : punyuruhun urusun
clan tueas i>ombantuun <lun ini momune kumi konkorc.lun tlone:un Undun1.~
um<lune tor<luhulu ki ta putuskan, Undune-un<lunt.!' No. 5 Ttlhun i 971,
poristiluhannyu Jueu c..lomikiun, juui but~iun kotit~a tut;us pcrnhul'l
tuu11, uyat (1) Doneun poraturan porunc..lane-un\ltrnt.!'an Pcmorintuh
<luput mcnueuskun kopa<lu Pomurintuh Duuruh untuk
moluksanukan urusan tueas pombuntuun.
ayut (2) Juea c..lomil<it\n :
Doneun Poraturtin Uacruh Pomcrintah Daurah Tine
ka t I daput monueaskun kopuuu Pomorintah Duurah
Tinekut II untuk mclaksunukun urusan tU{_!"US pt..nn
buntuun.
Disini kumi ha yti ttonumbuh ponpruhtin urusan <lun tueas pomhan
tuun suc..lunektin mc.mtsonai i>asulnyu susuui DIM kami, k:.uui sorah -
kan kopac..lu ponc..luput rukun-rokun sokuliun c..lun Pumurintuh, ~aluu
kami c.lisini Dub totup, baik uyat (1) maupun uyat (2). Sukian
clan torimu kusih.
KETUA RAPAT ( IGN. IST lAN'l'O\ SUWARGONO )
Torimu kusih. Kumi soruhkun Fruksi ADRI.
1\:NGGOTA, F , ADIH ••
~~'.; ...•.
' '
- 48 -
J\NGGOTA, . F .ADRI l JOEPITO J
·:muh VII Ponyoruhun Vrusun J>usul :35 sosuai Llonean DIM '
Fruksi ADIU, Fruksi t iuuk' monl.!'usulkun upu-upu, ju<..li tu tap
soporti yane torc~.lntum pudu konsop Pomerintah. Tcrima ku -
sih.
KETUA RAPAT ( IGN. ISTIANTO SU\vARGONO )
Torimu kusih. Kami porl:)ilahku.n F' .KI>.
ANGG:OTA, F.KP ( ADDUL LATIEF )
Tori mu kusih suu<..luru 11impinun. Fruk s i Karya Pomh~.ine·unan
monyunekut tluh VII RUU moneusulkan uuu pcruhahtrn padu judul.
Porubuhun ini kumi usulkun utus uusur upu yunt.! pornuh kami
sorup uuri uuoruh tont~\ng· porkcmhunean utuu halune:.rn utuu
kc.au! i tun yune uihuuupi olch ll.:.ioruh c..lulum rung·ku punt~cmhune-
sn kupuriwisutuan ini. Oluh sobub itu kami moneusulkan <li Nun
Dub VII ini ponyoruhan itu huk:.i.n hunyu urusan totapi sokali
£!'US ponyoruhun kuwonueun. Duneun <.l mikian jwlul ini kumi U8Ul
kun I>onyoruhun Urusun uun Kowonuneun. Sw.luh bu.rune tcntu pusul
nyu. Jueu borubah. Puruhuhun '\fanuyu t>(ildik it yui t~ cJari konsop
RUU i tu Ji tumhuh sotoluh urust\n lit.in kowonaneun • Domikian juea
uyut (2) nyu sotoluh urusun dtin kowonaneun. lniluh yunc· kami
inein usulkan dun hcnJaknya 1111.)nlluput portimbun1.!'un tli Punja. ini
sukian, torim u kusih.
KETUA ,RAPAT ( IGN. ISTIANTO SUWARGONO )
Torimu kusih kopu<lu F.KP. Kitu lihut huhwa substunsiny~
ti<lak u<la musuluh, tineeul pun:.unlmh.an socuru ruuuksiontll mun ye
suuikun <lont.:t.rn Um.hle-un<l;.rne yunl.! ullu, somuunyu di hclakunr.~ ka
ta urusan, buik Dubnyu muupun vu.Ju t\yat-uyutnyu.
Kami pursiluhkun Pumorintuh untuk momborikun ttrneeupunnyu.
PEMERINTAII l PHOF. DR. M. DIMYATI IIARTONO, SH )
tlupuk Pimpinu yun(,!' kumi rorrnuti sortu bupak-hapuk dun ihu
sokuliun yune kumi ~ormut~.
Portumu-tumu Fruksi Porsatiun Poml>:tneunan uua koruksi tcntanf'
sobueiun urusun pomorintahun, mumune hutul yane <liborikun sc-i
bueiun uru.sun pomorintuhun, ontuh upu sohat.!'iunurusun i tu di l , n-
jutkan oloh kulimut h<..lrikutnyu di bidane ponyolont~euraun kopu
riwisutu.un, kopuriwi l:)U tu.an ju{!':.\ urusub pcmorintuhun. To:r.ima kai
sih. Dari Fruksi Purtui Dumokrusi In<.lonusia yune moneumukukun
tontan(J tu(Jas pomhan tuun. Du.runt!kt\li ki tt\ soyol."Yanya herpc{~.:.tnc-u
pa<la Un<lune-un<lune No.5 Tahun 1974 itu kunci <lan kaluu kitu
horhicartt. • ••
~tt> ~ t; ..
- 49 -
borhicuru mcne-onui must\lah ponycruhan urusan, muka kelompok
yunt'. uimusuka ualum dus(Jntruli:ousi itu suuuh tormasuk pcnyu
rahan wewonant! dun tane£..rune juwub dun hahkan uikutakun t.la lam
hal ini prakarsu-prukursa supenuhnyu lliscruhkan kupuda uuuruh,
ini bunyi Unc.lane-unuun(!Oyu.
Solunjutnya uur.i lt'ruksi .ADlU no commont, tcrimu kusih
Dari Fruksi Kuryu Pomhun(,.runun l>orku taan juuul aeur supu
ya <li tamhuh ponyurahun wowonane, Pomorintuh rti:sanyu kurune s~
prn<lui>at, sobuh i>onyoruhun urusun i tu sokalieus sudluh ponyo
ruhun wowonune. Disuruhkun urusun tunpu wowcmirie, tH.u tiduk
hisu hortinuak.
Doneun c.lomikiun c.1ari somuu Fruksi tuluh Jisumpuikun pun
<luput Pomorintuh. Torimu kusih~
l\:ETUA RAPAT l IGN. ISTI.ANTO SUWAIWONO )
Musih inein kumi mun<la1,::.\tk~rnkonfirmusi <..lcnt;-an <..lomikian
saran c.luri pt.Hht Pomorintuh, katu-kuta di l>olukunt.!" urusan upu
ktih musih u<lu tumlwhan ?
PEMERINTAII ( PRO!<'. DR. M. DIMYATI IIARTONO, Sil )
llJ,rusun pomurintuhurl, ,, ·:
KETU,\ RAPAT ( IGN. ISTIANTO SUlv 1\IWONO )
Urusun Pomorimtuhun. Tor111usuk juc..lul Urusan Pomcrintahun ?
Tiuak. Juc..lul totup hunyu pu<lu uyut c..litumbuh pomurintahun.
Duri F. PDI mt\sih adu yune int!in l.Jipurnrusul~hkun ?
ANGGOT A, F. PDI ( I GUSTI NGUH.AII YUDIL\. )
Anuloe· uoneun Un<lune-un<lun~ No.5/1974 Pusul 12 Ilu~iun Kc
tiea, Tueus Pomhantuun <li~ini muncunc..lune urti :
uyat (1) Duneun poruturan poruntltine-unduneun Pomorintah dupat
mcnueuskun kupadu Pomurintuh Duuruh untuk molak~una,...
kun urusun tueus pomhuntuun.
uyut (2) Duneun Poruturun Duoruh, Pomcrintuh Duurah Tinekut I
<..lupat monueasktin kupac..lu Pornurintuh Duorah Tinc·kut II
untuk moluksunukun tueus l'ornbuntutm.
uyat (3) Pomboriun urusan tueus pumbuntuun yume c..limuksuc..l uyat
uyu t ( l) c..ltin ( 2) imsul ini c..lisortui <..loneun pombiuyuu!l
nyu.
Ja<li c.lisiniluh sohineea kumi musih moraa porlu susuui uunean
DIM k:.uni tueus pomhuntuun ktuni musih nwrusu porlu sobuh ini
UUU. konsokwonsinyu kalau ,ki tu tumbuhkun UOO{.!'Un tueas lHllllhUntu
UO. Auu t>omhiuyuun i tu monurut hunyi Put;ul 12 Undtrn{.!"-unc..l:.ln{.!'
No.5 Tuhun 19741. Sokian bupulc Rotuu, turima k:.isih.
KETUA. . . . . . . . . . . .
l'l ~\~. f'·'
,, ..
..
- 50 -
KETUJ\ RAP.AT ( IGN. ISTIA~TO SUWAHGONO )
Turimu kusih. Kami lompurkun <lulu ku1,uc..lu F' .1SP kurunu ini
soeuris•
ANGGOT.A, F .KP ( ADDUL LJ\TIE1'..,, Sii )
~orimu kusih sauJura Pimpinun. Kami jueu schcnurnyu sutu
uunean Pomurintuh kuro11'lu upu yune tcluh diusulkan oluh F.KP tudi
su<luh <listm1hut <loneun huik huhwu ·pcne·orth1n urusun i tu sullah tc£
nmsuk kowonuneun. Juc..li sobcnurnya sutu (.lon(,!'Un Pumorintah ini pc
nt~urtiunnyu.
Doneun <lomikittn kumi muneusulkun aeur supuyu apu yung lliw:.ulkun
oluh Pomurintuh itu ta<li <limasukkun ~alum i>unjolusun Pusul 35
in :i • Disini· kon::Hll>nYU cukup jolus l Oloh ::whul> i tu kam:l mt.m(.."lJSUl
kun ueur supuyu ponjolusun apu yune tu(.li kumi usulkun clan tcl:uh
<li tU.Rff(!Ut>i ol.oh J>omorinttih uimusukkun <lulum po njula::;:.tn pasul •
Sobunurnyu kumi ui uulum DIM sudah siup (.lcn(!Un u::;ul pcnjclusun
pasul ini • Kult\U mc.rnllln{,!' in:t <lis<.)pukuti uun uisotujui, Jrnrni bucu
kunr I>onyort\hun sobu.eian urusun di l>iuane ko1>u:Jriwis•1tuan atuu
I>omorintuhun Pusut pac.la Pomorint:u11 Duoruh hurus Ltisortui
uunean ponyoruhun kowununeun • Sohinc·{Jtl uon{.~an c..lomikiun
punyolonet!aruun urusun kopuriwisutuun yunt: uisoruhkan tor
suhut Japut lohih hor\.layu (,runu uun b0rhasil euna.
Poneortiun kowonuneun torscuut molivuti haik, kowcnant~nun
munutapkun kobijaksanuun kowonunaun di biuana keuaneun
muu1>un kowonuneun poltlksunaunnya.
Ja.Ui in i kami usulkun pun julusun duri Pu::;ul 35 uya t ( 1) , hal:.unan
~ huku DIM. Sokiun suuduru Pimpinu11.
KETUA UAPAT ( IGN. ISTIANTO SUWAHGONO )
Tineeul ~okurune ktuni kira ~ll'tl yune; uka11 L1iambi1 mana yang
bonur so.ya tiJuk tuu, upakah pomcrintuh:..tn U!>Ukuh tueus pc111ba11tuan. ~(and i>orsiltthkan Pomorintah.
PEMEUINTAII ( I>ROF. nn. M. DIMYA'fI IIAHTONO' Sii )
Dupuk Pim pi nun yant,!'kumi horrna ti. Ki ttt mus ti hu ti-huti mcne
ucapkan tueus pombtintuun june'Un sumptd koliru pomhan tttiun.
l!lurunekuli t..luri S(.)muu Fruksi itu kocu:.tli F.ADflI yant: suduh stttu
u(.)ne;.1.n Pumorintuh. Yune tillu.k prinsipnya su1.foh satu tint:eul sc-, c..likit adu erauusi. Doneun itikau unt1Jk monyompurnukun, dililrn.t
<lari soei itikucJ suma.
Prinsipnyu barant.:kuli ki tu moneorti ponyoruhan urusun ini tilluk
lain clan ti Jule hukun a<laluh hor(.las.urkun u. tas Unuang-undune No. 5
Tuhun 74 ini. Momu.ne (lisunu ki ta kotomukun usus-usas ponyo lone
eurau.111 pumurintuhan itu, itu ::sdalah pomorinto.han umum do.sontrutt
;1-isusi t uukonsuntrusi t.lan tU{,!'U.S pomhantuan bukun porhan tuun •
Suyu kiru. ••••••
- 51 \
Suyu kiru kuluu ki ta comot satu-s~tu, suyu kwutir ki tu lovus t.lari
kontuks kusuluruhun uuri Unuune-unuune No.5 Tuhun 1974'. Sodanektm
uulum kuniutuunnyu puriwisutu itu borunoku raeum uan oloh kuronu
tiu1) Juuruh Jueu tiuuk suma bahktl.O urusun yunehisu ki ta horikan
bu ... yuk ·:tureuntune duri Joni~ ohyok <lun uuyu tarik wisatu yunt~ hi
au Jikolola oloh Juoruh. Oluh
kuronu •••••••
~1·~· 1'·'
../'- -x
ka:rena sebena.t"n1'& apa yang dia.jukan oleh m.asingwmasing Fraksi sud.ah aeluruh
nya teJ:Oantum pad.a Undang Undang No.5 Ta.hun 1974. Bara.ngkali Pemerintah me
nguaulkan penyeraban urusan ini t~tap saja tidak mengalami perubahan pad.a ba.
tang tubub:Dya, penjelasaneya diberi tambahan pcnyerahan uru.ean ini mengikuti ketentuan yang berlaku tentang Undang Undang No. 5 Tamm 1974. Sehingga di-
' situ a.pa desentrasi, dekonaentrasi, telekasi temasuk adminiatraai itu aelu-
ru.bnya tercaver temasuk tugaa pembantuan.
Jadi kalau ini bisa diterima kita tinggal. akan menambahkan sedikit pada pen
jelasan yang tertulis : Cukup jelas ini bahwa "penyerahan urusan"yang dimak
eud pad.a pasal ini memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Un
dang Undang No.5 Ta.bun 1974. Demikian Bapak Ketua.
KE'l'UA RAPAT (ICN. ISTIANTO SUWARGONO) :
.. Terima kasi.h Pak Dim atas ea.ran yang terbaru untuk memeoahkan peraoalan
ini/un·tuk mengambil jalan tengah. Kami persilahkan kepada FPDI.
ANGCnr!JFPDI (I GUSTI NGUR.AH YUDHA2 : I
Terima kasih, mungkin ini usul kami yang tera.khir tentang maaalah ini
Pak. Jadi kalau memang Pemerintah dan rekan-rekan lain tidak ada mengusulka.n
yang sama seperti DIM kami. Tadi Pemerintah juga aangat terima ka.aih ataa pen
j elasannya, baga.imana kalau ~at (1) ini disana dika.itka.n Pemerintah Daerah
sebagaimana dima.k:aud dalam Undang Undang No.5 'l'ahun1974 tentang Pokok-Pokok
Pemerintahan di Daerah. Jadi penjelasan oukup jelas. Usul kami ini apa tidak
lazim atau bagaimana.
Mohon penjelaaan dari Pemerintah aebab dikonaervasipun demikian dan me
nyangkut linta.s sektoral derajat tinggi sampai nora, fauna dan eko sistim
aegala disana diaangk:ut.
Sekian terima kasih.
ICETUA RAPAT (IGN. ISTIANTO SUWARCONOJ :
Sebelum kami kembalikan pad.a Pemerintah, a~a minta pandanga.nnya da.ri FKP.
ANGp-OTAlJJ"£JJ (ABDUL LATIEF, SH) z Terima kaaih Saudara Pimpinan. Setelah kami mendengarkan dari Pemerin
tah yang terakhir in.i, maka kami dapat menerima B.AJ3 VII ini dengan judul "Pe
nyerahan urusan11 •
Demildan juga. Pasal 35 ayat (1) yang kami usulk:an tadi dengan "wewenang"
i tu kami ca.but kembali kemudian ~at ( 2) nya juga. demikian dengan ketentuan
bahwa di penjelasan Pasal 35 ~at (1) kita cantumkan ketentuan yang diatur
dalam Undang Undang No. 5 Tahun1974. Denga.n demikian kami rasa dapat memberi
kan peraetujuan. Terima kaaih.
KE'l'O'A RAPAT •••••••••••••
- 53 -
KETUA RAPAT C.IGN. ISTIANTO SUWARGONO) : Dari FPP ma.upun FABRI ad.a saran ? Ka.mi persilahkan pada. FPP.
ANGGOTA/J!PP (MUHAMMAD BUANG) :
Terima kasih Pak Ketua. Prinsipnya kami aetuju dengan apa yang disampai
kan oleh Pemerintah itu masih penjelaaan'cuma. reda.k:sinya nan.ti tolong diper
hatikan ba.hva aeauai dengan ketentuan perundang-unda.nga.n yang berla.k.u yang
pad.a aaat ini adalah UU No. 5/1974 sebab bisa. aaja nan.ti UU No. 5 /1974 be
ru~~' jadi yang pad.a aaat berlaku undang undang ini adala.h UU No.5/1974 se
bab kalau kita tanpa menyebut yang pada saat ini berla.ku nanti kalau ad.a pe
rubahan 'OtJ' No. 5/1974 menjadi 'OtJ' No. sekian nanti na.nti bikin Panja lagi.
'l'er1ma kasih Pak.
KETUA RAPAT ( IGN • ISTIANTO SUWARGONO) : .. Terima. kasih. Dari FABRI.
ANGGOTA!FABRI (SOEMARNO) :
Seperti tadi bahwa FA.BR! telah setuju namun dengan ad.an.ya penambahan
yang lebih bail: lagi a.k:a.n lebih setuju ·lagi namun kalau menyebut UU No.5/74
aa;ra kira harus lengk:ap dengan tentang da.n. p0lcok-pokoknya.
Demikian.
KETtJA RAPAT LIGN, !STIANTO SUWARGONO) : 'l'erima ka.eih lea.mi persilahkan kembali .pada Pemerintah.
PEMERINTAH (PROF. DR, M. DOOA'1'I HARTON01 SH) : Bapak Pimpinan yang kami hormati, Bapak-bapak dan Ibu sekalian yang kami
hormati. Raaanya persoala.nnya tinggal apaka.h ditempatkan pad.a batang tubuh,
apa ditempatkan pad.a penjelasan, khuauanya haJ. ini yang dil:emukakan oleh FPDI
Penempatan pada batang tubuh dan penjelasan pad.a. da.sarnya. tentu sama saja ha.
nya nantinya kita ka.l.au menempatkan bi.dang pe.nyelengga.raan Keparjan pad.a Pe
merintah Daerah lalu disini kita oantumlcan Undang'-Undangnya ini tentu harus
proporeional. Kita iihat bahwa IcEtP&riwisataan itu bu.kan h,a.nya urusan Peme -
rintah Daerah sa.ja, uruaan-uruaan yang ditanga.ni puaat juga ba.nyak.
Kalau ini kita oantum.kan disini tentu kita harus konsisten pada waktu kita
membicarakan tentang mutu Q.an kelestarian lingkungan hidup biaa. juga. pada pa,
sal supqa. diteapatlcan Undang Undang No. 4 Tahun 1982.
Kalau dilihat " porsinya sebena.rn;ya maka cukup yang dikemu.kakan pad.a pasal .ini
pad.a batang tubuh adalah adanya penyerahan kepad.a Peme'rintah Daerah, bukan pe
nonjolan Pemerintah Daerahnya.
Sedangkan UU No. 5/1974 buk:an hanya mengatur uruaan penyerahan tapi mengatur
pemerintahan di daera.h seoara keaeluruhan. Oleh karena itu maka Pemer1nta.h bel'
pendapat lebih tepat ditempatkan pad.a penjelaaan aehingga nanti dapat diuraikan
langaung, aeperti ••••••••
,.• '
- 54 -
l~; aeperti tadi diusulka.n dengan mematuhi undang-undang yang berlaku
dibidang ini pad.a saat illi misalnya.
Demikian ea.ya kira Bapak Ketua. Jadi prinsipnya Pemerintah tet'.lp agar
supqa Paaal 35 seperti in! sedangkan penjelaaan ditambab dengan UU No.5/-
1974. Terima kasih. \ ·.,.
ICETUA RAPAT (IGN, ISTIANTO SUWARGONO) : Terima kasih pad.a Pemerintah· kiranya tinggal aedikit lagi. Kami persi
l ahkan FF.DI•
ANGIJOTA/FPDI (I GUSTI NGURAH YUDJU\) :
Terima kasih Bapak Pimpinan dan terima·kasih atas penjelasan Pemerintah
dalam DIM sejak awal j1J88. mema.ng tetap, tetap. Seka.rang tentunya tidak enak
dalam suasana. keindahan tapi dalam kesendirian tentunya kami akan ikut keber
samaan dengan demikian aetuju yang panting, auda.h ma.auk tuga.s pembantuan dalam
undang-u,ndang itu. Dengan demik.ian kami aetuju.
Terima ka.sih.
KE'l'UA RAPAT (IGN. ISTIANTO SUWARGONO) : ··Terima kaaih Saudara..aaudara. sekalian aambil menunggu nanti konsep dari
Pemerintah tentang penjelaaan Pasal 35 untuk ayat (1).
Kami baoakan : BAB VII PENYERAJIAN URU&\N Pasal 35 (sementara ini) ayat (1)
Pemer.lintah dapat menyerah,k:an aebagian ur'usan di bidane pen.yelenggaraan kepari-
wisataan kepada Pemerintah Daerah. .
Ayat (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai peeyerahan sebagian urusan dibidang
penyelenggara.an kepariwisataan dia.tur dengan Peratura.n Pemerintah.
Dapat diaepakati ?
( SIDANG SETIJJU)
Terima kasih.
Selanjuteya mengenai penjela.San Pasal 35 kita menunggu kOnsep. Kami pel:l
silabkan kepada Pemerintah.
PE?tm:RINTAH (PROF. DR. M. DIMYATI HARTONO, SH) : Yang dimaksud dengan penyera.han sebagian urusan pemerintahan didalam pa
sal in.1 adalah sebaga.i:ma.na dimaksud oleh 'UtT No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok
Pokok Pemerintaha.n di Daerah. Yang dimaksud dengan peeyeraha.n sebagian uruaan
pemerintahan -----
ANGGOTAfFKP (ABDUL LATIEF, SH) : Kami tadi seben~a mendengark:an apa. yang dibacakan oleh Pemerintah yang
pertama. tadi kira-kira bun¥inya demHdan : Yang dimaksud dengan pen.yerahan se
bagian uru.san dibidang penyelenggaraan kepariwisataan kepa.da Pemerintah Daerah
adala.h penyerahan u.ruaan aebaga.imana dimaksud dalam Undang Unda.ng No. 5 Tahun
1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintaban di Daerah. Ini yang kami tangka.p tadi.
KETUA RAPAT •••••••••••••••
\ ,\ - 55 '.....
KETUA RAPAT (IGN, ISTIANTO SUW.ARGONO) : Kar~na telah dibaoakar! dan telah kita dengarkan bersama. untuk penjelasan
I
Pasal 35 s~a ba.oa.kan kembali ini ada. ~nsep :
Penjelasan Pasal. 35 ~at (1) Yang dima.k.sud dengan penyeraban sebagian urusan
dibidang penyelenggara.a.n kepariwisataan kepada Pemerintah Da.erah adalah pe
nyerahan uru.san sebaga.imana di.ma.ksud dalam Undang Unda.ng No. 5 Tahun 197 4
tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah.
Ayat ( 2) : Cukup jelas.
Dapat disepakati ?
Interupsi dari FPP
ANGGOTYE,PP (MUHAMMAD BUANG, SH) :
Substazasinya betul - kita. aepakati, ouma ad.a. kalima.t seperti kami usul
lcan tadi kalau-kalau UU No.:?)/1974 beruba.h, sehingga berubah nomor maka kalimat
nya 1 Seauai dengan Ketentuan Perundane-undanga.n yang berlaku yang pad.a saat
unda.n&'-unC.ang ini berlaku. adalah Undang Undang No. 5· Ta.him 1974. Ilal ini ka.mi
masib incat waktu kami membahas RUU Telekomunik:aai dul u mengenai Bad.an U saha,
:Sad.an Usaba yang dima.lcsl.ld ad.al.ah y~ pada saat undane-unda.ng ini berla.ku. a.da.
lah Undang Undang No. 9. Jadi kalau ad.a. perubahan itu sud.ah terbinda.r dari maa
alah ini.
Terima )casih,
ANGGO'l'AJmI (I gD'STI NCURAH YUD}L\) :
Kami dapat menyetujui. 'l'erimakasih.
KE'l'lTA RAPAT (IGN, ISTIANTO SUWAft.GW,0) : Kami lc:mbalikan kepad.a Pemerintah saran dari FPP.
PEMERINTAH (PROF, DR, M, DIMYATI HARTONO, SH) : Pad.a prinsipn;ya setuju, ta.pi mungkin ada reda.kai lain misalnya bagaimana.
kalau kita ganti dengan "seba.gaima.D4lo,,.diteta.pkan oleh Ketentuan Perwidanga.n
yang berlaku di bidang Pokok-pokok Pemerintahan di Dae::i:ah".
Jadi itu ta.npa menyebut nomor kita tetap aaja biarpun ad.a perubahan berlaku, I
tapi kalau memang yang dikehendaJd itu barangka.li reda.ksi.nya saja nanti ting-
gal ditata lebih baik, Itu bisa masuk TJlw1US,
ANGOOrAfll.P (MUHAMMAD BUANG, SH) i
Saudara Ketua, aqa kira kita ambil saja. RUU 'l'elekormmikasi itu Pak wak
tu kita membicarakan Bad.an Uaaha itu rwnuaa.nnya bagus. Yang sa:ya ingat betul
kira-kira i"Yang pada saat ini"yang dima,kaudkan adalah aeperti undang-undang
ini. Barangkali rumuaan itu aangat aempurna.
KETUA RAPAT (IGN, ISTIANTO SUWARCONO) : Terima kasih, Kami min.ta pandangan dari FKP da.n FABRI terhadap ide pe
mas-µkan kembali ''Yang berlaku".
Dari FABRI eetuju ? (FAJ3RI aetuju) •
Dari FKP setuju ? ANGOOTA/FKP ••••• • ••••••
ANGGOTA/F!P (ABDUL LATIEF, SHl : Dulu ada. pad.a saa.t Undang Undang No. 9 Tahlln 19')9. Denga.n demikian nan- .
ti kita serabkan saja J:'lllJlusan i,.ni kepada Pemerintah aeanda.inya itu .dik.etemu
kan a.da/lazin itu kita bisa a.ngkat. Terima kasih.
IOfflJA RAPAT (IGN. ISTIANTO SUWARCoNO) :
Terima kaaih, sebelum aiserahkan kepada TIMUS kami perailahka.n Pemerintah
bisa membuat konsep yang telah diperbaiki dan nanti pad.a kesempatan yang ad.a
ki ta baoakan ulang •.
Dari Fra.kai saya kira setuju ? . Dar1 FPDI masih ad.a ?
ANGGOTA/FPDI (DJUPRI, SH) !.
. Saudara Pimpinan, s;qa .hanya rng~ komentar saja. Sebetulnya pernyataan
seperti itu tidak perlu eebab dengan ad~a undang-undang yang baru apakah itu perubahan ata.u. pembua.tan undang.-undang ba.ru tentu dengan aendirinya akan
diaesuaikan. Jadi kalau misalnya Undang Undang No. 5 Tahun 1974 dirubah ma.ka
persoalannya yang terkait dengan itu a.kan menyesuaikan diri sehingga tida.k.
perlu ada penega.sa.n ta.pi FPDI tidak keberatan kalau itu mau dituangkan ae
bab dalam hukum itu juga, ad.a ketentuan u,nd.ang-undang yang terbaru, kalau ad.a.
undan&'-undang yang bertentangan maka. yang terbaru. itulah yang digunakan •
Demik::!a.n Saudara Pimpinan.
XETUA RAPAT (IGN. ISTIANTO SUWARGONO) :
Teri.ma kaaih. Dari FARR.I ada. ? Kami si1ahkan.
ANGGOTAJFABRI ,{SAHUNTUNG SASTROHAMIDJOJO) :
Sepanjang ad.a oonoorda isiny'a. pernah ad.a yang eama barangkali itu saja yang dipa.k:ai kalau otentilc, yang lalu ad.a bolehlah dipakai, jadi tidak aulit
barangkali karena memang pernah. Jadi tidak prinsip bagi kami tapi kalau ma.u
dioantumlcan FA.BR.I tidak keberatan selama. itu oonoorda. dengan undang-undang
yang lain.
Terima kasib.
KETUA RAPAT (IGN. ISTIANTO SUWARGONO)
Mu.ngkin Pak Latief biaa. memba.oakan.
ANGCO'l'A/FKP (ABDUL LATIEF, SH) :
Jadi memang penjelasan Paaal 12 Undan& Undang Telekomunikaai
Ayat ( 1) bunyinya 1"l3adan PeeyeleJl8ga.ra.an yang dimaksud ada.lah yang aeauai de
ngan Ketentuan Pasal 1 yalcni l3adan Usa.ha Milik Negara yang bentuk usaha.nya. pa.
da saat ditetaplca.nnya undan&-unda.ng ini aesuai dengan Undang Unda:ng No. 9 Ta.
bun 1969 tenta.ng Bentulc.Bentuk Uaaha Nega.ra"•
Jadi memang ad.a cuma kasusnya mUngkin berbeda, permasalahannya yang ber
beda. Ini yang perlu menjadi pertimbangan kita • Saya raaa a:r:a yang dikemukalran
ol eh Saudara FPP i,.ni tidak me~kan apabila dicantumkan aeoa:ra j elaa Unda.ng
Undang. No. 5 Tah\m 1974 supqa t1dak keliru. seandainya nanti me.u diliha.t un -
· dan~undang tidak ad.a perubahan tentu dilihat undanB'-undang yang diputuskan ee
karang ini kira.-kira tanggaJ. berapa. Kemudian undang •••••••••••••
- 57 -
~. '1./
Xemudiau undan&-undang yang baru· itu tanggal berapa agar biaa diketa.hui.
Terima kasih.
KETUA RAPAT (IGN, ISTIANTO SUWARGONO) :
Dari pibak Pemerintah,
PEMERINTAH (PROF, DR. M. DIMYATI HARTONO, SH) :
Pemerintah
lcl)ih •••••••
- 58 -
'~I' lebih cenderung untli< nanti menbahas dalam TilruS saja. Panerintah setuju. ~•j' ,,, · KETUA RAPAT (IGN. ISTIANI'O 'SUWAROOOO) : ~; :'
Jadi ada dua kenungkinan, kita lenpar kepada TOOS tapi karena masalahnya sangat
kecil, apakah tidak kita putuskan sekarang, ini tergantung kepada pihak pemerintah pe
nerimaannya bagaimana ? ( PEMERINI'AH - SETUJU )
Dengan demikian tentunya kita kenbali kepada ~c;an serrula, saya bacakan kerrba
li. Ayat (1) penjelasan pasal 35 yan~ disebut penyerahan sebagian urusan dibidang pe
nyelenggaraan kepariwisata.an kepada perrterintah daerah adalah penyerahan urusan sebaga!_
mana dimaksud dalam UU No. 5 Tahun 1971+ tentang Pokok-pokok l'emerintah di DRerah.
Ayat (2) cukup jelas. Dapat disepakati ? ( Sidang setu]u )
Terima kasih.
Apabila pemer1:ntl3h ~udah ~~ap.d~gan ~onsep perbaikan kami mhon untuk dibagikan. 'PEMERINrAII (PROF.·DR.M.' 'DIMYATI HAR'IOID, 'SH,) :
Terima kasih, nenang telah kita coba tetapi setelah digabung-gc:ibun?J<an kurang -
sambung j~a, jadi. kalau. diijinkan mhon waktu barang 15 irenit.
KETUA 'RAPAT (IGN: ISTI/\Nl'O 'SUWARGOID) :
K3mi persilahkan, sani>il yang lain untuk bisa rremanfaatkan Sholat Ashar, Sidang
kami skor selama 15 menit . .... .... , ..
,,KETUA RAPAT (IGN: 'ISTIANI'O 'SUWARGOOO) :
Skor saya cabut .. kembali, dihadapan Sdr-sdr sudah ada konsep baru, ..... sementa
ra konsep difoto copy, kelihatannya rrengelompokkannya sudah agak irengarah, seperti apa
yang dikehendaki teman-teman dari fraksi. Seperti kita ketah~i bersa-ma bnhwa substan
si tida ada masalah, ting.gal sistimatika yang belum kita soroti, kami persilahkan pi
hak pemerin~~.' ... se~e~~ .. ~ ~~h~L~ ~s~np.;:-:1:1iasing fraksi sudah ada. PF?1ERINTAH (PROF; DR: 'M. ·nIMYATI t~ID, 'SH) :
Bapak Pimpinan, Bapak serta Ibu sek.aliart yang karni honnati. Sesuai dengan tugas
yang diberikan telah dicoba untuk -menyusunnya dalam satu sisti.matika sekaligus menc2
ba tmtuk mmyempurnakan redaksi dan trenampung aspirasi.
Pasal 31 ayat (1) pindahan dari pasal 31 RUU elem suclah disempurnakan, pemerintah
melaksanakan peni:>inaan kepariwisataan dalarn bentuk pengaturan perrberian birrbingan clan
penr,awasan terhadap penyelenp.,gara.an kepariwi.sataan.
Ayat (2) Peroorintal-i menet:..apkan kebijakan yang diperlukan clalam rangka pengerrban&
an dalam peningkatan kepariwi.sataan.
Penjelasan pasal 31 ayat (2) pindahan dari penjelasan pasal 34 bunyinya kebijak
an tersebut miscllnya dibidang ke:i.migrasian perijinan usaha dll. yang 1llc1Illpu treWUjudkan
iklim kepariwisataan yang baik.
Pasal 32 pindahan pasal 33 RCJU, dengan perubahan sesuai dengan kesepakntan ayat -
(1) perrbina.an kepariwisataan diarahkan untuk mewujudkan dan ~lihara kelestarian ser
ta keutuhan obyek clan day a tarik wi.sata.
Ayat (2) penbinaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) juga tennasuk penyediaan
kawsan pariwisata dengan nempertirrbangkan keikut sertaan masarakat setempat dalam pem
bangtman dan pengenbangan kawasan pariwisata.
Penjelasan ayat (1) jelas, pindahan penjelasan pasal. 33 RUU.
Pasal 33 mengalami penyempurnaan agar supaya alur pikirnya j alan.
Ayat (1) ....... .
- :>!:1 -Ir k;at c1; dal.an penbinaan kepariwisataan ~\.i:mas~ penbinaan te:rhadap pendidikan tenaga
~-,,,. . kepariwisataan yang diselenggarakan untuk uenenuhi kebutuhan tenaga akhli dan teram -b··. · · .pil dibidang kepariwisataan.
: 2 pendidikan kepariwisataan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) merupakan
·dari bagian sistim pendiclikan nasi?Ml. Yang belakang dihapus, oleh karena apa ? Kalau
sudah menyatakan sebagai bagian dari sistim pendidikan nasional tentu yang- ditanyakan
oleh F PDI, yang masuk wajib itu dengan sendirinya tercantum.
Demikian Bapak P:iminan, terima kasih. . '' .. '
KETUA RAPAT (IGN; ISTIAN'IO 'SUWARGONO) :
Terima. kasih kepada parerintah yang telah menyusun konsep kerrbali clengan alur
pikir yang dikehendaki teman-teman,
Sdr-sdr. sekalian marilah kita tanggapi konsep pererintah yang ke 9 dan ini masih belum selesai, kami persilahkan dari F KP. .. . AfmJrA.. F KP ( ABDUL 'IATIEF, ·SH_.) :
Terima kasih Sdr. Pimpinan, rnasalah pengelompokkan saya rasa sud.ah sesuai dengan
kesepakatan kita, kem.idian masalah khusuc; substansi kami melihat ayat (1) ini sama de
ngan konsep yang pertama c1an kami. juga telah merrberikan persetujuan setelah perreriritah
juga tadi nemerikan jawaban terhadap p~ngertian apa yang 'disebut pengaturan pemberian
binbingan clan pengawasan te:rhadap penyele.nf!...garaan lr.epariwisataan. ' Tadi kami mengusulkan soal pengatutan penberian birrbingan clan pengawasan ini se
telah di:jelaskanoleh DIRJEN PAR. Kami melihat cakupannya cukup luas, luas sekali soal
pengaturan . ........ . Kemudian soal pa:rberian binbingan juga pengawasan apa lagi. Oleh sebab i tu apakah .
tidal<: sebaiknya ket-entuan-ketentuan seperti ini lebih lanjut diatur clengan atau dite-
ta.pkan dengan oleh penerintah atau ditetapkan oleh Menteri itu pengaturan tentang masa
lah penibentukan pengaturan penberianbinbingan pengawasan dan lain sebagainya.
Itu yang ta.di kami. usulkan karena luas sekali, apalagi kalau itu bisa dijelaskan
di dalam pasal itu ticlak cukup saya kira walaupun dijelaskan dalam pasal duanya.
Oleh sebab itu nungkin itu bisa diangkat didalam. satu aya di ... Ayat kedua didalarn
pasal 31 ini sesuai dengan kesepakatan kita tadi ini bisa dipindahkan dari pasal 34,
ini menjadi ayat (2).
Kami: ~as~ .. ~l~ :p~n~p~~ ~ tmtuk serrentara mengenai pasal 31 ini. Terima kasih. KEnJA 'RAT'AT (IGN IST!AN'ro · SUWARGOOO) : -Terlina kasih Sdr. F KP. Sarannya masih tetap dengan tarrbahan satu ayat, kmni. per
silahkan dari F ABRI. ' ....................... .
M'tXXJrA F 'ABRI (S.AHUMitN':··SAgTROHA"'ITnJOJO) : .
Sdr. Pimpinan F ABRI rnelihat bahwa pengelompokkan a<, sudah sesuai dengan apa
yang kita. sepakati mengenai materi dansuc;tansi pada pasal 31 karni dapat menerima pa -
sal 31 ayat (1) karena sudah masuk pula saran dari F ABRI mengenai penyelen?,gar&"ln ke
pariwisataan,. juga ayat (2) sebagaimana tadi juga dibahas tmtuk pemindahan dari pasal -
34 kedepan menjadi ayat (2) dari pasal 31.
Demikian penjelasan kami dapat menerima karena ini dianbil dari pasal 34.
Terima kasih. ' .............................. .
·KETUA 'RAPAT. RAPAT (IGN. ISTIAN'ID 'SUWARGOID) :
, Terima kasih kepada F ABRL kami. persilahkan F PP.
/iJilCIXJrA F PP.
- bO -
~ F PP (MUHN+fAI? BUANG, SH.)
Terima kasih Saudara Ketua ayat (1) dapat kami terima, ayat (2) trernang tadi
dari F PP mengusulkan agar masalah peubinaan ini diatur lebih lanjut oleh pemeri!!
tah, aeandainya ini disepaka.ti ayat dua baru apakah ayat dua lama disini sudah t.!_
dak termasuk dengan ayat dua baru. Jadi maksud kami ayat dua. yang sekarang ini -
itu tidak diperlukan lagi cukup dimasukan nanti bagaimana kali.matnya penhinaan pe . \ . . -
ngaturan clan pe.ngawasan l_ebih lanjut"lclitetapkan oleh peroorintah dimana didalamnya
nartti akan nengkaper ayat dua ini, sehingga ayat dua tidak perlu lagi adanya.
Karena di,sini isti~ahnya penyelenggaraan kepariwisataan, pe:nyelenp,garaan kepariwi
sataan itu mlibatkan peroorintah bukan hanya pi.hak di luar pemerintah. Jadi dengan
pencantuman ketentuan lebih lanj1:1t tent-ang perrbinaan diatur lebih lanjut oleh p~
me~tah apakah tidak sudah m.mcakup atau mmgkaper ayat (2) RlJU ini, kalau itu di
terima., ini baru pertanyaan pada percierintah.
Terima kasi.h .
. KE'IUA ""RAPAT (IGN; 'ISTIANIO-'SUWA~ID) :
Terima kasi.h, dari F POI .
. ··NfGX!rA F ·pnI ·(I 'GUSTI 'NGURAH 'YUDHA) :
Terima. kasih Bapak Pinpinan, dan terima kasih kepada pemrintah yang telah menmJSkan clengan menmapung seluruh aspirasi yang berl<enbang dari fraksi tadi.
Jadi. secara su.qtansi bisa kam.i teri.ma, pengelompokkan bisa menerima, khusus
tentang pasal 31 ayat (1) kam.i bisa- menerirna.. Ayat (2) juga kami. bisa TIEnerima
nanun barangkali perlu ada tambahan dan pertanyaan yang samaseperti rekan F PP. Lalu penjelasan kami bisa menerima penjelasan pasal 31 ayat (2).
Sekian terima kasih. .. .... .... . '' ....... . . "KE'IDA 'RAPAT '(IGN 'ISTIANIO 'SUWARCDID) :
Terima kasih kepa~ F PDI, saya kira masalahanya tidak ban.yak tinggal bagaima
na pengaturannyCl. ~al~~. ~ .. P~~~lahkan kepada pihak peroorintah. "Pfl1ERIN1"..AH '(PROF :DR; M: -'DIMYATI,· 'SH,) :
Bapak J?impinan, Bapak dan Thu sekalian yang kam.i honnati. Terima kasih kepada
Sidang yang terhoxmat bahwa pada dasarnya pengelompokkan clan materi tidak ada masa
lah tinggal sedikit_barangkali penataan pada um.mya rranperhati.kan pada ayat (2).
Pmierintah m;myadari bahwa·nanang bahwa pendidikan itu rremang sangat luas se
kali cakupannya clan prinsipnya itu tidak keberatan anda.ikata itu harus diatur di -
dalam Peraturan Pemerintah sendiri. Apakah itu diatur peroorintah atau mau dicantum
kan ·Cfalam Peraturan Pemerintah sendiri kalau nemang itu diatur pemerintah tetapi
prinsipnya barangkali perlu diperhat~ adalah bahwa ayat (2) apabila itu penhi
naan yang harus diberi uraian memang sebenarnya kebijakan pada ayat (2) itu konsek
t\ensinya dimasukkan kedalam pengertian tadi itu. Tidak dihapus dimasukan.
Oleh karena_itu pada ayat· (2) p~r:i.ntah mengusulkan dua altematif, perrerin
tah yang sekarang, tertulis diganti· dengan pemerintah TIEnetapkan pelaksannan perrbi
naan yang dimaksud dalam ayat (1) atau pelaksanaan penbinaan sebagaimana climaksud
dalamayat (1) atau pelaksanaan penhinaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur
lebih lanjut dengan Peratur.an Perrerintah.
Jadi diusulkan.
- b1 -
Jadi diusulkan pelaksanaan perrbinaan sebagaimana- dimaksud dalam ayat (1) diatur
lebih lanjut dengan peraturan pamrintah. Kalau ini disepakati maka ayat (2) la
ma, itu masuk.- Jadi naskahnya ditiadakan ..
Kem.:id.ian tentu konsekwensi lebih lanjut adalah penjelasan ayat (2) itu j~
. ga dihapus . - Cukup j elas.
· Demikian Bapak Ketua, terima kasih.
KETUA 'RAPAT . (IGN ISTIANIO ·SUWARGQ~D) :
Ada yang ma.sih ingin nenpersoalkan, da.ri pemerintah, . . . . . Kami bacakan Bab -
VI perrbinaan pasal 31 ayc:it (1) pemerintah nelaksanakan perrbinaan kepariwisataan ~
lam bentuk pengatUran,, penberian binbingan, clan pengawasan terllada.p penyelenggaraan
kepariwisataan •.
Ayat (2) pelaksanaan perrbinaan sebagaimana dimaksud ayat (1) dimaksud da.lam -
~ ayat .(1). diatur ?.leh perrerlntah ..
Kami ulangi sekali lagi. Ayat (2) pelaksanaan perrbinaan sebagaimana climaksud
dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan :Peraturan PerrErintah. Dapat disepakati. ?
(Sidang Setuju) · TerimB. kasih
Selanjutnya adalah penjelasan pasal 31 ayat
jelas. Dapat disetujui ?
(Sidang Setuju) Terlma kasih. '
(1) cukup jelas ayat (2) cukup -
Mari kita lanjutkan kepada. pasal 32, dari pemerintah masih ada yang mau dije-
laskan. 'PEMERINTAH '(PROF: 'DR; M: 'DIMYATI 'l-TAR'IUID I SH.) : -----------------------------------......-Bapak Pimpinan Bapak Ibu sekalian yang karni. honnati. . Sebagaimana telah dike
ITJJkakan oleh penerintah bahwa aspek perrbinaan ini juga trenampung aspek non bisnis . '
nya, pengadaan kawasan pariwisata oleh karena itu maka di dalam pasal ini kawasan . .
pariwisata dinunculkan, dengml cat:=i~ masukan ~yang darl fraksi agar supaya hak -
hak rakyat itu dihorma.ti cli.perhat:i.kan,. dirumuskan disini didalam wujud rrempertim -
bangkan leiki.it s.e:t;'taan masyarakat .setempat disinilah barangkali yang di dalam con
toh - eontoh agar supa.y.a rakyat tidak hanya nen~ adi penonton juga pem.ain di clalam
pengenbangan pariwisata' ..
· Selengkapnya berbunyi pasal. 32· pindahan pasal 33 RUU dengan perubahan sesuai
kesepakatan ayat (1) perrbinaan kepariwisataan diharapkan untuk mewujudkan clan .trerrelihara kelestarian serta keutuhan .obyek ~ daya tarik wisata dua pent>inaan sebagai
. mana dimaksud dalam ayat (1) juga· termasuk penyediaan kawasan pariwisata dengan irem
pertinbangkan keikut sertaan masyarakat set~at dalamperrbangunan clan pengembangan
kawasan pariwisata.
Demi.kian Bapak Ketua, terima kasih. ••ti •lft tt•> '''' Oflt tltt l••I • • •• •,.
'KETlJA RA~AT . (IGN 'ISTIANIO 'SUWAROOOO)
Dari F PDI kami persilahkan. .. .... .... . . . ...... ·:·· ........ . · 'NtJIJlJrA 'F 'PDI . (I 'GUSTI ·NmRAH YlJIHA)
Terima. kasih tentang pas al 32 ayat (1) kami suda.h bis a menerima, narrn.m ayat
(2) kalau dikaitkan dengan B~ V peran serta oosyarakat pasal 30 rac:;anya kata-kata
nenpertimbangkan. . ..... .
,,/
. ~ertllrbangkan disini kok melemahkan, jadi mhon barangkali bisa dicarikan kata
kata . • . • • • . . . . • semantara ini kami memang belum ketemu tapi baru ketemu tneJE. perhatikan nam.m. tidak. analog juga dengan pasal 30 yang telah kita mupakati ta
di kalau kata neupertinbang-kan seoertinya memperlemah apa yang· telah ki ta putus - -kan dalam pasal 30 Bab V peran serta masya;rakat, hanya bararigkali nanti rekan -
reka:n yang lain akan menerrukan dengan ~intah kata-kata yang lebih lugas ..
Jadi kok dipertinbangkan lagi, tadi. telah kita putuskan peran serta yang
sama seldan Bapak Pimpinan terima kasih. . . ,, '
. KE7.UA B.AT'AT · (IGN. ·rsTIANro 'SllWARGJOO) :
Teriina kasih dari F PDI . dari F P:P.
A~ F PP . ( DRS. MXlI llUSNIE '!HAMRIN ) ·:
Terima kasih Bapak Pimpinan, mendenp;a:rkan penjelasan perrerintah atas nmcangan
undang-l.Uldang ini dari fraksi .kami pertama pada ayat (1) ingin mencoba untuk ·rre
ngajukan sedikit perobahan yaitu tentang kata diarahkan sehingga kita wong ini ki
ta hindari untuk diarah-arahkan ini tetapi diganti dengan dimaksudkan sehine-.,ga bu
nyinya · kepariwisataan dimaksudkan untuk dcm seterusnya :
Kanudian yang kedua kami belum mema.suki substansinya kami masih ingin rrenda
patkan penjelasan lebih jauh dari penerintahtentang dari susunan ini dirnana letak
kita untuk menghonnati hak hak rakyat, didalam ran.g-ka kita nenyediakan satu kaw~
san pariwisata ·disamping tadi ma.salah mernpertinbangkcm keikut sertaan jadi keikut
sertaan ini saya kira belum terkait dengan masalah apa itu bagairnana kita bisa
m:mg).1.ormati hak-hak rakyat atau hak-hak rnasyarakat didalam rangka kita penyediaan
kawasan itu. Terima l<:asih.
- 64 ~-
PEMERINTAH (PR:>F. DR. M. OIMYATI HA:RrCNO, SH.) :
Bapak Pimpinan,•'!Bapak-bapak dan Ibu yang kami hormati.
Pertama-tama dari Fraksi Partai Denok.rasi Indonesia·terima kasih ayat
(1) disetujui. Ayat (2) Menpe,rtinbangkan, yang kalau bisa tidak usaha rnan
pertimbarigkan. ·Kena.pa diperguhak,i!111 kata ''marq;>ertimbangkan" karena Pemerin
tah nelihat .ini aspeknya banyak ~ekali dan kadang-kadang, ada kalanya kalau
itu nerupa}tan wajib diikut sertakan, kalau ra.J<Yatnya itu misalnya tanah ti
dak punya ikut tanah jadi ·wajib pemilikannya tidak mungkin. Kalau misalnya
panbarigunan dalam rangka manbangun fisiknya itu kita bisa, tetapi ada kala
nya diperlukan syarat-sya;rat tertentu•.di.mana rakyat setempat misalnya tidak
menenuhi·, atau juga tidak mau. Ini contoh ad.a, Pak Joq:> menceriterakan di
Paranggupito rakyatriya tidak mau, Kata "mempertimbangkan" ini r£enang sengaja di~tkan untuk dipertimbang
kan karena aspeknya yang banyak tacli.. Sebab kalau ini kata "rrempertimbangkan"
dihapuskan, kawasan pariwisata dengan mengikut sertakan, i tu kan seperti wa
j.ib. Pa.Clahal tidak diikut sertakan bukan karena ticlak diikut sertakan tapi
rilasyarakat setanpat yang enggan.
Kemu:lian daii Fraksi Persatuan Pe:nbangunan, diarahkan.diganti dirnaksudkan.
Pembinaan kepariwisataan cti.maksudkan untuk ••••
Barangkali kalau-dilitaksudkan itu kita sudah ada apa yang tercantum didalam
Pasal-pasal didepan.· Ini memang maksudnya itu diarahkari membinanya itu.
Jadi jangan dilepaskan dengan konteks pembinaannya, manang arahnya untuk
mewujudkan clan me.roolihara kelestarian, itu pembinaannya. Kegiatannya juga
diarahka:n kesana~ Ini manang parberian arah, bukan dilaksanakan karena pe
laksanaannya s\Xlah ada'ketentuan-ketentuan tapi'pernbinaan yang berupa peng
aturan, pengawasan dari. pe.mberian bimbingan itu memang memberikan arah.
Arahnya apa, · untuk mewujudkan dan marelihara · kelestarian.
Hal kedua yang dilqanukakan oleh Fraksi Persatuan Peml:angunan adalah hak-hak
. · rakyat itu 'bagaimana ?
Manang Pemerintah nelihat hak rakyat itu banyak sekali, karena itu diperguna
kan kata ~tirnbangkan. Sebab hak rakyat itu antara lain harus dilindungi
dan perlindungan yang diberikan'tentu sesuai dengan benda yang dimiliki kalau
benda, bad.an ju;Ja nengenai badan/ jiwa juga jiwa·. Itll sanuanya ada ketentuan
perundang-undangan yang mengatur.
Hak rakyat apa misalnya, soal tanah. Kalau itu harus cli.lindi.mgi, ganti rugi.
Ganti rugi tenturiya i 'bl sudah· ada ketentuan-ketentuan yang berlaku rnengenai
ganti rugi. Tei:masuk Pani tia 9 •
Oleh karena i tu maka mengenai hak rakyat baga.imana, dipertimbangkan · disini,
di..pertimbangkan hak rakyat'dalam keiikut sertaan menurut kemampuan. Apakah ' '
dia nemiliki harta rendanya yang- bisa diikut sertakan berupa tanah, sawah,
q~ung ... "....."-=-·-
i .. '
r~+ ~~?'( ··: '··:
- 65 -
gedung, cbyek w~sata atau keiikut sertaan dirinya. Karena dia memiliki ke
ahlian, ketrampilan. Tetapi yam i:enting nereka itu jangan diabaikan.
Kalau diikut sertakan hak-haknya dilinO.~gi, karena ~tu luas sekali. Disini
lah tidak. disebutkan hak-hak rakyat. Keiikut sertaan masyarakat setanpat itu
kalau harta bendanya ada. ketentuannya, kalau nengenai manusianya juga ada
ketentuarmya. . \.
Selanjutnya pad.a F.KI? tentang diarahkan supaya diganti dilaksanakan, Perre-
rintah berpendapat bahwa dalam i:errbinaan ini lebih tepat diarahkan.
Sebab dilaksanakan itu su:lah ada·ketentuan-ketentuan lain yang mengatur pe
laksanaan sedang ihi: :khusus:. 1mencjenai· ·penbinaan. Bagaimana caranya pembinaan
itu sudah ad.a· ketentuanny~. · Tetapi kemana paUbinaan itu akan dibawa, inilah
arah. Oleh karena i:tu disini diarahkan. ... . Kata "nenpert.i.mbangkan".~ dihapus dan "keiikut sertaan" diganti. ~ngikutserta-
kan -telah sama dengan Frak.si yang lain. Begi tu jug-a Fraksi ABRI say a kira
sa:na.
Demikian Bapak Pimpinan ter:iina kasih.
KEmJA RAPAT (ISTIANTO St:JWA!n)NO) . : "
Terima kasih pada Perneri,ntah yang telah menberikan penjelasan.
Semula, karena ini su:lah sore dan biasanya Pemerintah ini akarodatif, empat
.Fraksi sudah menyatakan sama, tapi rupaya rnasih ada masalah-illClsalah yang
.perlu dipert.imbangkan.
Untuk itu maka kami kanbali ingin menyerahkan gilirannya kepada J?raksi PDI
~tuk bisa menya:npaikan jawaban Perrerintah tadi atas saran yang diajukan
Fraksi-fraksi,·terutama Fraksinya niasing-masing.
Kami persilahkan POI. . "
l\NGGOJ.'A/F .PDI. (I GUSTI ~URPili YuoHA)
Terttang Pasal 32, kami tadi telclh nenyanpaikan persetujuan ayat (1) . . . kami tidak takut dengan pasal diarahkan, namun,apa.penganbangan disini tidak
t.eJ::masuk Pak,. jadi berkanbang lagi piki:r;-an kami.
Batu mewujudkan dan marelihara kelesbarian serta keutuhan obyek dan daya ta
rik wisata, nungkin didalam kal:imat :i.ni kata-kata. ini ada penganbangan obyek
juga. Yan:J su::lah·ada bisa Oikenban;ikan.
Sedangkan untuk ayat (2) kami cenderung ''menper~kan" itu dihilangkan
saja, jadi dengan xrengikut sertakan.
Sekian, terima kasih.
KEWA RAPAT {ISTIANro St:.WARGONO) : .. __,, ... __ _..... __ -- .._.~. -- .
Kepada F.PP kami ~rsilahkan.
- 66 '-
~.PP(~ WANG! SH.). ;
Kami pertama kali m:>hon maa.f Saudara Ketua, setelah kami bolak-balik
Dn.1 kami sebenamya ada ketinggalan sedikit soal diarahkan, dilaksanakan,
dimaksudkan itu nanti.
Dalan DIM kani ada nemang .temasuk pembinaan kualitas sunber daya rnanusia,
tapi disini bukan. kai tam.ya dengan pendidikan, kalau kami boleh baca jawaban
~rintah dulu pada waktu Pemandangan Unum pada halaman 28 kami kutip demi
kian : ~genai pembinaan terhadap sen:Unan dan lain-iain, pada prinsipnya
dapat juga diatur dalam P.ancangan Undang-undang ini tetapi perlu dipert.im
bangkan substansi ·apa yai:v:J· ~an diatur. Jadi'Panerintah prinsip setuju.
·oi dalarn DIM kami mernang ada tercantum., ikata-kata panbinaan ini meliputi
prioritas su:rber daya manusia. Yang kami maJ<sudkan disini b::-rrangkali kata
kata ini tidak tepat •. Yang·~ maksudkan pembinaan terhadap senim:m ini.
Jadi pemb:inaan itu tidak hanya m:.wujudkan dan memelihara serta keutuhan ob
yek dan daya tarik wisata tetapi rrembina sen.iman ini. Jadi kami rumuskan
dengan · sunber daya manusia tapi barangkali tidak tepat rumusannya. Pemerin
tah prinsi?.'lya dari jawaban yang disarrpaikan dulu rrengenai perrbinaan senima.n
ini disetujtii. Karena disetujui kami coba. nerunuskan dengan kata sunber daya . . manusia. Kalau tidak tepat kata-kata ini ba.rangkali bisa ki ta carikan.
Jadi tidak hanya diarahkan untuk mewujudkan dan nanelihara kelestarian serta . . keutuhan obyek dan daya tarik wisata tetapi penbinaan itu ju:;a sekaligus di-
maksudkan nembina seniman-seniman k:i, ta. ·
Perunusarmya bagaimaha kami harlya menyebutkan surnber daya manusia • .tvbhon da-. . pat diperti.mbangkan •.
Terina kasih.
mruA .RAPAT ( ISTIAN'IO SUWARG<NO)
Kami persilahkan dari FKP.
~A/F .KP (ABOOL LATpF, SH.) .
Terima kasih Satrlara Pimpinan dan terina kasih juga kepada Pemerintah
yang telah menanggapi usul kami.
Pemerintah nengatakan di.laksanakan untuk .. ayat (l) telah diatur di ketentuan
lain (kalau t.idak salah), tapi sebenarnya kami mempergunakan istilah dilak
sanakan dni menunjuk Pasal 31 sebenal:nya. Peroorintah melaksanakan panbinaan
ker)ariwisataan. Jadi Perrerintah melaksanakan. · Dengan danikian disini pernbina
an kepariwisataan dilaksanaJtan untuk rrewujudkan dan memelihara kelestarian·
serta keutuhan obyek dan daya tarik. wisata. ·Jadi tidak bertentangan dengan
Pasal .31 bahkan kita xrengambil ser)enuhnya istilab itu. Karena kita sudah
manpe:rgunakan istilah melaksanakannya disana awalan "me" kita disini awalan
"di 11 dilaksaMkan.
Kantrlian •........
lg .
- 'O I -
Kemudian ayat (~) istilah "manpertimbangkan" ini sebenamya kenapa kami usul
kan dihilangkan. Karena ini ti.dak terlepas dari pada ayat (1). Ayat (1) itu
suiah ki ta tentukan apakah untuk diarahkan, untuk mewu:h.X:lkan, apakah dilaksa
nakan. Untuk mewujudkan dan memelihara kelesta:dan· serta keutuhan obyek dan
daya tari:k wisata.
J~ disini sebena.mya suda,h cukup jelas sehingga rnsnpertirnbangkan i tu ki ta
dapa.t hilangkan ka.rena ini menjadi satu nafas dengan ayat ( 1) • Jadi ki ta ti
dak perlu. khawati.rkan sebenarnya, apakah ini masih dipertimbanqkan dan seba
gainya .tidak perlu ~ita khawati.rkan. Karena kita sendiri sudah menentukan
di ayat (1) itu untuk mewujudkan dan me:nelihara kelestarian serta keutuhan
abyek dan. daya tarik wisata~ ·
Kesirrq?ulanny~ kami sebenaxnya tetap mengusulkan agar supaya kata-kata "man-
· pertinbangkan" ini dihapus atau dihilangkan.
Terima kasih.
KETUA IW?AT ( ISTIANTO SUWAK'.,QNO)
Kami persilahkan dari Fraksi ABRI.
~A/F.ABRr (JOEPI'ID) :
Terima kasih Saudara Ketua. ~ .sangat bert;erin:a kasili atas penjelasan dari Perrerintah.
Mengenai ayat (2) kenapa Fraksi·kani. memberikan sikap "manpertimbangkan" ini
perlu dihapus, karena se:nua ini mengalir daripada Bab ·yang berkaitan dengan
~ran serta masyarakat. Jadi malah kita lobby juga tentang pengambilan }fe
putusan. Itu jUga sudah. kita lobby sedemikian rupa yang akhirnya kes:irnpulannya
manang disana masyaraka,t itu perlu diikut sertakan. Oleh karena itu kalau ini
rnasih tetap ,didalam runusan, ada kesan bahkan · mungkin menirrbulkan tanda tanya
kenapa dalan penyediaan kawasan pariwisata kok masyarakat nasih dipertirobang
kan keikut sertaannya. Malah .ml.ll'lgkin agak sedikit adanya pengecualian. Bisa
menimbulkan tanggapan-tanggapan yang kurang baik. . . .
Demikian tanggapan dari Fraksi·ABRI. Terima kasih.
KEm:JA RAPAT ( ISTIAN'IO SUWARGCNO) :
t:erirna. kasih • • • • • • •••.....
- 68 -
terima kasih kepada fraksi-fraksi kami hanya ingin menyarankan didalam menanggapi
masal~h demikian mohon sekali lagi hati-hati antara wewenang dari pada Pemerintah
dalam hal ini adalah pariwisata, dengan bidang-bidang yang lain karena ini mung -
kin nanti akan ada sentilan-sentilan yang tumpang tindih. Kami persilahkan Peme
rintah untuk bisa memberikan penjelasan lebih lanjut, silahkan.
~ ANGGOTA/FKP(ABDUL LATIEF, SH) : ... ,J Kami ingi!?_!!.1~1'.l_a!.1.e:e;api apa yang dikemukakan oleh Pemerin tah tadi soal is tilah mem
pertimbangk.an, jadi tanpa ada istilah mempertimbangkan berarti ada kesan seolah
olah merupakan suatu keharusan 1 sµatu kuwajiban keikut sertaan masyarakat setempat
ini kalau bagi kami sebenarnya m'emang pengertiannya demikian tetapi kalau umpama -
~ nya Pemerintah sudah menawarkan kepada masyarakat setempat 1ternyata masyarakat
setempat itu tidak mampu ikut serta didalam pengembangan kepariwisataan ini, itu
sebenarnya dengan demikian kita sudah melaksanakan kewajiban kita, sudah melaksana
kan. ketentuan perundang - undangan, namun demikian kita harus menawarkan terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat,saya rasa ~ni tidak ada permasalahan seolah-olah
harus dan sebagainya tidak. Kalau kita cantumkan istialh mempertimbangkan malah
ini timbul keraguraguan dan ketidak pastian.sebenarnya rnasyarakat seternpat itu
apakah dapat ikut·serta didalam kawasan tersebut, kami rasa ini usul tarnbahan un -
tuk menaggapi apa yang dijelaskan oleh Pernerintah. Terirna kasih.
KETUA RAPAT (IGN.ISTIANTO SUWARGONO) :
Terima kasih kepada FKP yang telah menambahkan usulannya dan mungkin perlu
dipikirkan juga bahwa usuian tersebut bisa ditampung didalam penjelasan apabila
diperlukan •
. Kami persilahkan kepada Pemerintah.
PEMERINTAH (PROF, DR. DIMYATI HARTONO, SH)
Bapak Pimpinan yang kami horrnati, Bapak-Bapak dan Ibu yang kami horrnati.
Bararigkali hampir semua Fraksi memperrnasalahkan kata-kata "rnernpertirnbangkan ke
ikutsertaaan". Dan dua hal : satu adalah.masalah diarahkan. Masalah diarahkan
yang tadi dikait dengan pasal didepannya di1aksanakan, mernang yang didepan itu
mrlaksanakan, tapi arahnya kemana tidak ditentukan disini, karena itu diarahkan.
Kalau kita cari di OBHN menyebut diarahkan, ini mengeriai diarahkan, karena itu
Pemerintah tetap pendiriannya tetap diarahkan.
Kedua mengenai pembinaan ayat(2) tentang mernpertimbangkan keikutsertaan. Pemerin
tah tetap· berpendirian mempertimbangkan ini perlu, karena kalau tidak, begitu kom
plek permasalahan yang ada didalam suatu kawasan yang akan dijadikan kawasan pa
riwisata, permasalahan itu menyangkut berbagai macam status benda maupun tanah.
Oleh kar-ena"itu Pemerintah mencari resolusi, kata "mempertimbangkan keikutsertaan
masyarakat ini diberi penjelasan.
Penjelasannya adalah sebagai berikut :
Yang dimaksud dengan mempertimbangkan keikutsertaan rnasyarakat setempat dalarn pa
sal 'ini adalah bahwa potensi masyarakat setempat baik yang berupa surnber daya
rnanusia ..............