بسماهللالرحمنالرحیمبسماهللالرحمنالرحیم
Era informasi mensyaratkan kegiatan pendidikan tak sebatas pengembangan aspek intelektual, tetapi juga emosional dan spiritual.
LATAR BELAKANG
Realita:
Ideal:
Pendidikan masih sebagai sarana stratifikasi sosial.
Transfer of knowledge atau The dead knowledge.
Belum maksimal dalam pengembangan SDM “greatness”.
Realita:
1.Manusia pebelajar dan menghayati nilai indigenous.
2.Mengembangkan diri dan berorientasi ke depan.
3.Taat nilai moral dan keagamaan.
4.Menghargai nilai-nilai sosial4.Menghargai nilai-nilai sosial
5.Berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.
6.Berkepribadian baik.
7.Berpikir global.
8.Fulfillment, passionate execution, dan significant contribution.
KECERDASAN HOLISTIK
PRIBADI UTUH
INTELEKTUAL
PRIBADI UTUH
REALITA, KITA DI MANA?
IQ = Kemampuan intelektual; analisa, logika, dan rasioContoh : 3 x 3 = 9
EQ = Kemampuan mendengar suara hati sebagai sumber informasiContoh : disiplin, komitmen, dan apresiasi
SQ = Kemampuan memberi makna puncak spiritual (the ultimate meaning)
Contoh : spiritualisasi profesi
KONTRIBUSI KECERDASAN TERHADAP KESUKSESAN SESEORANG
1. IQ berkontribusi sebanyak 20% terhadapkeberhasilan hidup;
2. EQ berkontribusi sebanyak 80% untuk keberhasilan hidup (Daniel Goleman).keberhasilan hidup (Daniel Goleman).
KECERDASAN INTELEKTUAL
Ketrampilan berpikir secara logis,sistematis, kritis, kreatif, danpemecahan masalahpemecahan masalah
BERPIKIR KRITIS
Ketetapan akurat (accuracy) untuk menentukan apakah kita sebaiknya menerima, menolak atau menangguhkan keputusan terhadap suatu pernyataan, dan tingkat terhadap suatu pernyataan, dan tingkat kepercayaan dengan mana kita menerima ataumenolaknya (Moore & Parker).
BERPIKIR KREATIF
Pengertian Kreativitas berorientasi pada 4 dimensi (Rhode,1961), yaitu;
Person;
Karakteristik orang kreatif
Process;Proses berpikir yang termanifestasi dalam kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility) dan keaslian (originality)
Press;Kreativitas adalah kualitas produk yang dihasilkan apakah itu termasuk kreatif/ tidak
berdasarkan penilaian pihak yang layak/berkompeten (Amabile, 1983)
Product;Kreativitas adalah sesuatu yang baru (Baron, 1976)
Berpikir kreatif termasuk dalam proses kreativitas.
KARAKTERISTIK BERPIKIR KREATIF
1. Lancar; menghasilkan gagasan-gagasan secara produktif.
2. Fleksibel; menggunakan pendekatan yang bervariasi dalam memandang sesuatu.
3. Orijinal; Menghasilkan gagasan yang asli hasil 3. Orijinal; Menghasilkan gagasan yang asli hasil pemikirannya sendiri.
4. Terampil; melakukan diferensiasi dan integrasi, sebagai manifestasi dari cara berpikir yang divergen dan konvergen.
Masyarakat Global
Sisdiknas
Kompetensi
Peserta LulusanMateri
Pembelajaran
Evaluasi
Peserta
Kreativitas
Ketrampilan interaksi sosial
Motivasi Motivasi
Percaya diri
Spiritual
Afektif
Kompetensi
Kemampuan nyata (terukur dan teramati) yang dapat dipakai bekal hidup sebagai hasil belajar dapat dipakai bekal hidup sebagai hasil belajar
Pengetahuan, kecakapan, dan nilai-nilai (domain kompetensi)
Materi
(domain kompetensi)
Pilar belajar; learn to know, learn to do, learn to live together, dan learn to be
Pembelajaran
Tak sebatas “know how”, tetapi juga “know why”
Model-model pembelajaran; pembelajaran kecerdasan ganda, pembelajaran kecerdasan emosional, pembelajaran kreatif-inovatif, pembelajaran konstruktivism, dan pembelajaran kooperatif
Tak sebatas “know how”, tetapi juga “know why”
Evaluasi kinerja, berkesinambungan, integratif, dan komprehensif
Evaluasi
dan komprehensif
Lulusan yang sesuai dengan kualifikasi SDM era informasi (greatness-keagungan, kehebatan):
Keluaran
1. Manusia pebelajar dan menghayati nilai indigenous.
2. Mengembangkan diri dan berorientasi ke depan.
3. Taat nilai moral dan keagamaan.
4. Menghargai nilai-nilai sosial
5. Berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.
6. Berkepribadian baik.
7. Berpikir global.
8. Fulfillment, passionate execution, dan significant contribution.
Belajar : Optimalisasi potensi peserta didik
PBM :Pengalaman
Ilmu PengetahuanPengalaman
Prasyarat: Kenali potensi peserta didik
Pengetahuan
1. Menentukan kompetensi dan sub kompetensi
2. Menentukan materi pelajaran
3. Mengidentifikasi “entry behavior” peserta didik
4. Mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan peserta didik mempelajarinya secara aktif (mengalami)
5. Mendesain wahana (lingkungan, media, fasilitas, dsb) yang akan digunakan peserta didik untuk belajar
6. Membimbing peserta didik belajar secara aktif
7. Membimbing peserta didik memahami hakikat makna dari pengalaman belajar mereka
8. Membimbing peserta didik membuat konseptualisasi pengalaman tersebut
9. Membimbing peserta didik sampai mereka mampu mengaplikasikan konsep-konsep baru ke situasi yang baru
10. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran