dosis obat antituberkulosis kombinasi dosis tetap

6
Dosis obat antituberkulosis Kombinasi Dosis Tetap BB Fase Intensif 2 – 3 bulan Fase lanjutan 4 bulan Harian (RHZE) 150/75/400/275 Harian (RH) 150/75 3x/minggu (RH) 150/150 30 - 37 2 2 2 38 - 54 3 3 3 55 - 70 4 4 4 > 71 5 5 5 Paduan Obat Anti Tuberkulosis Pengobatan Tb standar dibagi menjadi : 1. Pasien baru Paduan obat yanng dianjurkan 2RHZE/4HR dengan pemberian dosis setiap hari. Bila menggunakan OAT program, maka pemberian dosis setiap hari pada fase intensif dilanjutkan dengan pemberian dosis 3 kali seminggu dengan DOT 2RHZE/4H3R3 2. Pada pasien dengan riwayat pengobatan Tb lini pertama, pengobatan sebaiknya berdasarkan hasil ujikepekaan secara individual. Selama menunggu hasil uji kepekaan, diberikan paduan obat 2RHZE/RHZE/5HRE. 3. Pasien Multi – drug resistant (MDR) Catatan : Tuberkulosis paru kasus gagal pengobatan dirujuk ke dokter spesialis paru sedangkan kasus TB – MDR dirujuk ke pusat rujukan TB – MDR Efek Samping OAT Sebagian besar pasien Tb dapat menyelesaikan pengobatan tanpa efek samping. Namun sebagian kecil dapat mengalami efek samping. Oleh karenaitu pemantauan terhadap kemungkinan terjadinya efek samping sangatpenting dilakukan dalam pengobatan. Pendekatan berdasarkan masalah untuk penatalaksanaan OAT Efek Samping Obat Tatalaksana Mayor Hentikan obat

Upload: sherlychintia

Post on 23-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

dosis

TRANSCRIPT

Page 1: Dosis Obat Antituberkulosis Kombinasi Dosis Tetap

Dosis obat antituberkulosis Kombinasi Dosis Tetap

BB

Fase Intensif2 – 3 bulan

Fase lanjutan4 bulan

Harian(RHZE)

150/75/400/275

Harian(RH)

150/75

3x/minggu(RH)

150/15030 - 37 2 2 238 - 54 3 3 355 - 70 4 4 4

> 71 5 5 5

Paduan Obat Anti Tuberkulosis

Pengobatan Tb standar dibagi menjadi :

1. Pasien baruPaduan obat yanng dianjurkan 2RHZE/4HR dengan pemberian dosis setiap hari. Bila menggunakan OAT program, maka pemberian dosis setiap hari pada fase intensif dilanjutkan dengan pemberian dosis 3 kali seminggu dengan DOT 2RHZE/4H3R3

2. Pada pasien dengan riwayat pengobatan Tb lini pertama, pengobatan sebaiknya berdasarkan hasil ujikepekaan secara individual. Selama menunggu hasil uji kepekaan, diberikan paduan obat 2RHZE/RHZE/5HRE.

3. Pasien Multi – drug resistant (MDR)

Catatan : Tuberkulosis paru kasus gagal pengobatan dirujuk ke dokter spesialis paru sedangkan kasus TB – MDR dirujuk ke pusat rujukan TB – MDR

Efek Samping OAT

Sebagian besar pasien Tb dapat menyelesaikan pengobatan tanpa efek samping. Namun sebagian kecil dapat mengalami efek samping. Oleh karenaitu pemantauan terhadap kemungkinan terjadinya efek samping sangatpenting dilakukan dalam pengobatan.

Pendekatan berdasarkan masalah untuk penatalaksanaan OAT

Efek Samping Obat TatalaksanaMayor Hentikan obat penyebab dan

rujuk secepatnyaKemerahan kulit dengan atau tanpa gatal

StreptomisinIsoniazidRifampisinPirazinamid

Hentikan OAT

Tuli (bukan disebabkan oleh kotoran)

Streptomisin Hentikan Streptomisin

Pusing (vertigo dan nistagmus) Streptomisin Hentikan StreptomisinKuning (setelah penyebab lain Isoniazid, Hentikan pengobatan Tb

Page 2: Dosis Obat Antituberkulosis Kombinasi Dosis Tetap

disingkirkan), hepatitis Pirazinamid,Rifampisin

Efek Samping Obat TatalaksanaMinor Hentikan obat penyebab dan

rujuk secepatnyaBingung (diduga gangguan hepar berat bila bersamaan dengan kuning)

Sebagian besar OAT Hentikan pengobatan Tb

Gangguan penglihatan(setelah gangguan lain disingkirkan)

Etambutol Hentikan etambutol

Syok,purpura, gagal ginjal akut Rifampisin Hentikan rifampisinPenurunan jumlah urin Streptomisin Hentikan streptomisinTidak nafsu makan, mual, nyeri perut

PirazinamidRifampisinIsoniazid

Berikan obat bersamman dengan makanan ringan atau sebelum tidur dan anjurkan pasien untuk minum obat dengan air sedikit demi sedikit. Apabila terjadi muntah yang terus menerus, atau ada tanda perdarahan segera pikirkan sebagai efek samping mayor dan segera rujuk

Nyeri sendi Pirazinamid Aspirin atau NSAID atau parasetamol

Rasa terbakar, kebas, atau kesemutan pada tangan atau kaki

Isoniazid Piridoksin dosis 100 – 200 mg/hari selama 3 minggu. Sebagai profilaksis 25 – 100 mg/hari

Mengantuk Isoniazid Yakinkan kembali, berikan obat sebelum tidur

Urin berwarna kemerahan atau oranye

Rifampisin Yakinkan pasien dan sebaiknya pasien diberi tahu sebelum mulai pengobatan

Sindrom flu (demam, menggigil, malaise, sakit kepala, nyeri tulang)

Dosis Rifampisin intermitten Ubah pemberian dari intermitten ke pemberian harian

Tatalaksana reaksi kutaneus

Apabila terjadi reaksi gatal tanpa kemerahan dan tidak ada penyebab lain maka pengobatan yang direkomendasikan adalah simptomatis seperti menggunakan antihistamin. Pengobatan dengan OAT dapat diteruskan dengan mengobservasi pasien. Apabila terjadi kemerahan pada kulit maka OAT harus dihentikan.

Pengobatan Suportif/Simptomatis

1. Pasien rawat jalan

Page 3: Dosis Obat Antituberkulosis Kombinasi Dosis Tetap

a. Pada pengobatan pasien Tb perlu diperhatikan keadaan klinisnya. Bila keadaan klinis baik dan tidak ada indikasi rawat, pasien dapat dilakukan pengobatan rawat jalan. Selain OAT kadang perlupengobatan tambahan atau supportif atau simptomatis untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau mengatasi gejala/keluhan.

b. Bila demam dapat diberikan obat penurun panas/demamc. Bila perlu dapat diberikan obat untuk mengatasi gejala batuk, sesak napas atau keluhan

lain. 2. Pasien rawat inap

Pasien rawat inap :Tb paru disertai keadaan/komplikasi sebagai berikut :a. Batuk darah masifb. Keadaan umum burukc. Pneumotoraksd. Empiemae. Egusi pleura masif/bilateralf. Sesak napas berat (bukan karena efusi pleura)

Tb di luar paru yang mengancam jiwa :

a. Tb paru milierb. Meningitis Tb

Terapi Pembedahan

Indikasi operasi

1. Indikasi mutlaka. Pasien batuk darah masif yang tidak dapat diatasi dengan cara konservatifb. Pasien dengan fistula bronkopleura dan empiema yang tidak dapat diatasi secara

konservatif.2. Indikasi relatif

a. Pasien dengan dahak negatif dengan batuk darah berulangb. Kerusakan satu paru atau lobus dengan keluhanc. Sisa kavitas yang menetap

Tindakan Invasif (selain pembeddahan)

1. Bronkoskopi2. Punksi pleura3. Pemasangan Water Sealed Drainage (WSD)

Evaluasi Pengobatan

Evaluasi pasien meliputi evaluasi klinis, bakteriologi, radiologi, dan efek samping obat, serta evaluasi keteraturan berobat.

Evaluasi klinis

Page 4: Dosis Obat Antituberkulosis Kombinasi Dosis Tetap

1. Pasien dievaluasi secara periodik2. Evaluasi terhadap respons pengobatan dan ada tidaknya efek samping obat serta ada

tidaknya komplikasi penyakit3. Evaluasi klinis meliputi keluhan, berat badan,pemeriksaan fisis.

Evaluasi bakteriologi

1. Tujuan untuk mendeteksi ada tidaknya konversi dahak2. Pemeriksaan dan evaluasi pemeriksaan mikroskopis

a. Sebelum pengobatan dimulaib. Setelah dua bulan pengobatan (setelah fase intensif)c. Pada akhir pengobatan

3. Bila ada fasilitas biakan, dilakukan pemeriksaan biakan dan uji kepekaan

Evaluasi radiologi

Pemeriksaan dan evaluasi foto toraks dilakukan pada :

1. Sebelum pengobatan2. Setelah dua bulan pengobatan (kecuali pada kasus yang juga dipikirkan kemungkinan

keganasan dapat dilakukan 1 bulan pengobatan)3. Pada akhir pengobatan

Evaluasi pasien yang telah sembuh

Pasien Tb yang telah dinyatakan sembuh sebaiknya tetap dievaluasi minimal dalam dua tahun pertama setelah sembuh, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kekambuhan. Hal yang dievaluasi adalah mikroskopis BTA dahak dan foto toraks (sesuai indikasi/bila ada gejala).

Defenisi kasus hasil pengobatan*

Hasil DefenisiSembuh 1. Pasien dengan hasil sputum BTA atau

kultur positif sebelum pengobatan, dan hasil pemeriksaan sputum BTA atau kultur negatif pada akhir pengobatan serta sedikitnya satu kali pemeriksaan sputum sebelumnya negatif.

2. Pada foto toraks, gambaran radiologi serial (minimal 2 bulan) tetap sama / perbaikan.

3. Bila ada fasilitas biakan, maka kriteria ditambah biakan negatif.

Pengobatan lengkap Pasien yang telah menyelesaikan pengobatan tetapi tidak memiliki hasil pemeriksaan sputum atau kultur pada akhir pengobatan**

Gagal pengobatan Pasien dengan hasil kultur atau sputum positif pada bulan kelima atau lebih dalam pengobatan

Meninggal Pasien yang meninggal dengan apapun penyebabnya selama masa pengobatan

Page 5: Dosis Obat Antituberkulosis Kombinasi Dosis Tetap

Lalai berobat Pasien dengan pengobatan terputus dalam waktu dua bulan berturut – turut atau lebih

Pindah Pasien yang pindah ke unit (pencatatan dan pelaporan) berbeda dan hasil akhir pengobatan belum diketahui

Pengobatan sukses / berhasil Jumlah pasien yang sembuh ditambah pengobatan lengkap.

*Defenisi untuk Tb paru BTA positif dan negatif, dan Tb ekstraparu**Pemeriksaan sputum belum dilakukan atau hasilnya belum ada