dosen: zaidromegarmair, st., m.cs...

26
Matematika Terapan Dosen : Zaid Romegar Mair, ST., M.Cs Pertemuan 3 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA Jl. Kolonel Wahid Udin Lk. I Kel. Kayuara, Sekayu 30711 web:www.polsky.ac.id mail: [email protected] Tel. / Fax.: +62 714 321099 1

Upload: duongque

Post on 27-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Matematika Terapan

Dosen : Zaid Romegar Mair, ST., M.Cs Pertemuan 3

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAJl. Kolonel Wahid Udin Lk. I Kel. Kayuara, Sekayu 30711

web:www.polsky.ac.id mail: [email protected]. / Fax.: +62 714 321099

1

Page 2: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Fungsi

Misalkan A dan B himpunan. Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiapelemen di dalam A dihubungkan dengan tepat satu elemen di dalam B.

Jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan

f : A B

2

f : A B

yang artinya f memetakan A ke B.

A disebut daerah asal (domain) dari f dan B disebut daerah hasil (codomain) dari f. Nama lain untuk fungsi adalah pemetaan atau transformasi. Kita menuliskan f(a) = b jika elemen a di dalam Adihubungkan dengan elemen b di dalam B.

Page 3: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Jika f(a) = b, maka b dinamakan bayangan (image) dari adan a dinamakan pra-bayangan (pre-image) dari b.

Himpunan yang berisi semua nilai pemetaan f disebut jelajah

(range) dari f. Perhatikan bahwa jelajah dari f adalah himpunan bagian (mungkin proper subset) dari B.

3

a b

A B

f

Page 4: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Fungsi adalah relasi yang khusus: 1. Tiap elemen di dalam himpunan A harus digunakan oleh

prosedur atau kaidah yang mendefinisikan f. 2. Frasa “dihubungkan dengan tepat satu elemen di dalam B”

berarti bahwa jika (a, b) f dan (a, c) f, maka b = c.

4

berarti bahwa jika (a, b) f dan (a, c) f, maka b = c.

Page 5: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Fungsi dapat dispesifikasikan dalam berbagai bentuk, diantaranya: 1. Himpunan pasangan terurut.

Seperti pada relasi.

2. Formula pengisian nilai (assignment). Contoh: f(x) = 2x + 10, f(x) = x2, dan f(x) = 1/x.

3. Kata-kata Contoh: “f adalah fungsi yang memetakan jumlah bit 1 di dalam suatu string biner”.

5

di dalam suatu string biner”.

4. Kode program (source code) Contoh: Fungsi menghitung |x|

function abs(x:integer):integer; begin if x < 0 then abs:=-x else abs:=x; end;

Page 6: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Contoh Relasi f = {(1, u), (2, v), (3, w)} dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} adalah fungsi dari A ke B. Di sini f(1) = u, f(2) = v, dan f(3) = w. Daerah asal dari f adalah A dan daerah hasil adalah B. Jelajah dari f adalah {u, v, w}, yang dalam hal ini sama dengan himpunan B.

6

Contoh Relasi

f = {(1, u), (2, u), (3, v)} dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} adalah fungsi dari A ke B, meskipun u merupakan bayangan dari dua elemen A. Daerah asal fungsi adalah A, daerah hasilnya adalah B, dan jelajah fungsi adalah {u, v}.

Page 7: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Contoh Relasi

f = {(1, u), (2, v), (3, w)} dari A = {1, 2, 3, 4} ke B = {u, v, w} bukan fungsi, karena tidak semua elemen A dipetakan ke B. Contoh Relasi

f = {(1, u), (1, v), (2, v), (3, w)}

7

f = {(1, u), (1, v), (2, v), (3, w)} dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} bukan fungsi, karena 1 dipetakan ke dua buah elemen B, yaitu u dan v.

Contoh Misalkan f : Z Z didefinisikan oleh f(x) = x2. Daerah asal dan daerah hasil dari f adalah himpunan bilangan bulat, dan jelajah dari f adalah himpunan bilangan bulat tidak-negatif.

Page 8: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Fungsi f dikatakan satu-ke-satu (one-to-one) atau injektif(injective) jika tidak ada dua elemen himpunan A yang memiliki bayangan sama.

A B

8

a 1

2

3

4

5

b

c

d

Page 9: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Contoh Relasi

f = {(1, w), (2, u), (3, v)}

dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w, x} adalah fungsi satu-ke-satu, Tetapi relasi

f = {(1, u), (2, u), (3, v)}

9

f = {(1, u), (2, u), (3, v)} dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} bukan fungsi satu-ke-satu, karena f(1) = f(2) = u.

Page 10: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Contoh Misalkan f : Z Z. Tentukan apakah f(x) = x2 + 1 dan f(x) = x – 1 merupakan fungsi satu-ke-satu? Penyelesaian: (i) f(x) = x2 + 1 bukan fungsi satu-ke-satu, karena untuk dua x

yang bernilai mutlak sama tetapi tandanya berbeda nilai fungsinya sama, misalnya f(2) = f(-2) = 5 padahal –2 2.

10

fungsinya sama, misalnya f(2) = f(-2) = 5 padahal –2 2.

(ii) f(x) = x – 1 adalah fungsi satu-ke-satu karena untuk a b,

a – 1 b – 1.

Misalnya untuk x = 2, f(2) = 1 dan untuk x = -2, f(-2) = -3.

Page 11: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Fungsi f dikatakan dipetakan pada (onto) atau surjektif(surjective) jika setiap elemen himpunan B merupakan bayangan dari satu atau lebih elemen himpunan A.

Dengan kata lain seluruh elemen B merupakan jelajah dari f.

Fungsi f disebut fungsi pada himpunan B.

11

a 1

A B

2

3

b

c

d

Page 12: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Contoh Relasi

f = {(1, u), (2, u), (3, v)} dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} bukan fungsi pada karena wtidak termasuk jelajah dari f. relasi f ={(1,w),(2,u),(3,)} dan A={1,2,3} ke B={u,v,w} merupakan fungsi pada karena semua anggota B merupakan jelajah dari f.

12

Relasi

f = {(1, w), (2, u), (3, v)} dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} merupakan fungsi pada karena semua anggota B merupakan jelajah dari f.

Page 13: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Fungsi f dikatakan berkoresponden satu-ke-satu atau bijeksi (bijection) jika ia fungsi satu-ke-satu dan juga fungsi pada.

Contoh Relasi f = {(1, u), (2, w), (3, v)}

13

Relasi f = {(1, u), (2, w), (3, v)} dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} adalah fungsi yang berkoresponden satu-ke-satu, karena f adalah fungsi satu-ke-satu maupun fungsi pada.

Page 14: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Contoh Fungsi f(x) = x – 1 merupakan fungsi yang berkoresponden satu-ke-satu, karena f adalah fungsi satu-ke-satu maupun fungsi pada.

Fungsi satu-ke-satu, Fungsi pada, bukan pada bukan satu-ke-satu

a1

AB

2

3b

c4

a1

AB

2

3

b

c

cd

14

Buka fungsi satu-ke-satu Bukan fungsi maupun pada

a 1

A B

2

3

b

c

cd 4

a 1

A B

2

3

b

c

cd 4

Page 15: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Fungsi Inversi Jika f adalah fungsi berkoresponden satu-ke-satu dari A ke B,

maka kita dapat menemukan balikan (invers) dari f. Balikan fungsi dilambangkan dengan f –1. Misalkan a adalah

anggota himpunan A dan b adalah anggota himpunan B, maka f -1(b) = a jika f(a) = b.

15

maka f (b) = a jika f(a) = b. Fungsi yang berkoresponden satu-ke-satu sering dinamakan

juga fungsi yang invertible (dapat dibalikkan), karena kita dapat mendefinisikan fungsi balikannya. Sebuah fungsi dikatakan not invertible (tidak dapat dibalikkan) jika ia bukan fungsi yang berkoresponden satu-ke-satu, karena fungsi balikannya tidak ada.

Page 16: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Contoh Relasi f = {(1, u), (2, w), (3, v)} dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} adalah fungsi yang berkoresponden satu-ke-satu. Balikan fungsi f adalah

f -1 = {(u, 1), (w, 2), (v, 3)} Jadi, f adalah fungsi invertible.

16

Contoh Tentukan balikan fungsi f(x) = x – 1.

Penyelesaian: Fungsi f(x) = x – 1 adalah fungsi yang berkoresponden satu-ke-satu, jadi balikan fungsi tersebut ada. Misalkan f(x) = y, sehingga y = x – 1, maka x = y + 1. Jadi, balikan fungsi balikannya adalah f-1(y) = y +1.

Page 17: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Komposisi dari dua buah fungsi. Karena fungsi merupakan bentuk khusus dari relasi, kita juga dapat melakukan komposisi dari dua buah fungsi. Misalkan g adalah fungsi dari himpunan A ke himpunan B, dan f adalah fungsi dari himpunan B ke himpunan C. Komposisi f dan g, dinotasikan

17

himpunan B ke himpunan C. Komposisi f dan g, dinotasikan dengan f g, adalah fungsi dari A ke C yang didefinisikan oleh (f g)(a) = f(g(a))

Page 18: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Contoh Diberikan fungsi f(x) = x – 1 dan g(x) = x2 + 1. Tentukan f g dan g f .

Penyelesaian: (i) (f g)(x) = f(g(x)) = f(x2 + 1) = x2 + 1 – 1 = x2. (ii) (g f)(x) = g(f(x)) = g(x – 1) = (x –1)2 + 1 = x2 - 2x + 2.

18

Contoh diatas memperlihatkan bahwa komposisi dua fungsi, f dan g tidak komutatif, kecuali jika f=g

Page 19: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Beberapa Fungsi Khusus Bagian ini memberika beberapa fungsi yang dipakai Didalam ilmu computer yaitu fungsi floor,ceiling,modulo, factorial, perpangkatan dan logaritmik 1. Fungsi Floor dan Ceiling

Misalkan x adalah bilangan riil, berarti x berada di antara dua bilangan bulat. Fungsi floor dari x:

19

Fungsi floor dari x: x menyatakan nilai bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau

sama dengan x Fungsi ceiling dari x:

x menyatakan bilangan bulat terkecil yang lebih besar atau sama dengan x

Dengan kata lain, fungsi floor membulatkan x ke bawah, sedangkan fungsi ceiling membulatkan x ke atas.

Page 20: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Contoh Beberapa contoh nilai fungsi floor dan ceiling: 3.5 = 3 3.5 = 4 0.5 = 0 0.5 = 1 4.8 = 4 4.8 = 5 – 0.5 = – 1 – 0.5 = 0 –3.5 = – 4 –3.5 = – 3

20

Contoh Di dalam komputer, data dikodekan dalam untaian byte, satu byte terdiri atas 8 bit. Jika panjang data 125 bit, maka jumlah byte yang diperlukan untuk merepresentasikan data adalah 125/8= 16 byte. Perhatikanlah bahwa 16 8 = 128 bit, sehingga untuk byte yang terakhir perlu ditambahkan 3 bit ekstra agar satu bytetetap 8 bit (bit ekstra yang ditambahkan untuk menggenapi 8 bit disebut padding bits).

Page 21: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

2. Fungsi modulo

Misalkan a adalah sembarang bilangan bulat dan m adalah bilangan bulat positif.

a mod m memberikan sisa pembagian bilangan bulat bila adibagi dengan m

a mod m = r sedemikian sehingga a = mq + r, dengan 0 r < m.

21

Contoh Beberapa contoh fungsi modulo 25 mod 7 = 4 15 mod 4 = 0 3612 mod 45 = 12 0 mod 5 = 5 –25 mod 7 = 3 (sebab –25 = 7 (–4) + 3 )

Page 22: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

3. Fungsi Faktorial

0,)1(.21

0,1!

nnn

nn

4. Fungsi Eksponensial

0,

0,1

naaa

na

n

n

22

n

Untuk kasus perpangkatan negatif,

n

n

aa

1

5. Fungsi Logaritmik Fungsi logaritmik berbentuk xy a log x = ay

Page 23: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Fungsi Rekursif

Fungsi f dikatakan fungsi rekursif jika definisi fungsinya mengacu pada dirinya sendiri.

Contoh: n! = 1 2 … (n – 1) n = (n – 1)! n.

0,)!1(

0,1!

nnn

nn

23

Fungsi rekursif disusun oleh dua bagian: (a) Basis Bagian yang berisi nilai awal yang tidak mengacu pada dirinya

sendiri. Bagian ini juga sekaligus menghentikan definisi rekursif.

(b) Rekurens Bagian ini mendefinisikan argumen fungsi dalam terminologi

dirinya sendiri. Setiap kali fungsi mengacu pada dirinya sendiri, argumen dari fungsi harus lebih dekat ke nilai awal (basis).

Page 24: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Contoh definisi rekursif dari faktorial: (a) basis: n! = 1 , jika n = 0 (b) rekurens: n! = n (n -1)! , jika n > 0

5! dihitung dengan langkah berikut: (1) 5! = 5 4! (rekurens) (2) 4! = 4 3! (3) 3! = 3 2! (4) 2! = 2 1!

24

(4) 2! = 2 1! (5) 1! = 1 0! (6) 0! = 1

(6’) 0! = 1 (5’) 1! = 1 0! = 1 1 = 1 (4’) 2! = 2 1! = 2 1 = 2 (3’) 3! = 3 2! = 3 2 = 6 (2’) 4! = 4 3! = 4 6 = 24 (1’) 5! = 5 4! = 5 24 = 120

Jadi, 5! = 120.

Page 25: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Contoh Di bawah ini adalah contoh-contoh fungsi rekursif lainnya:

1.

0,)1(2

0,0)(

2 xxxF

xxF

2. Fungsi Chebysev

1,),2(),1(2

1,

0,1

),(

nxnTxnxT

nx

n

xnT

3. Fungsi fibonacci:

25

3. Fungsi fibonacci:

1,)2()1(

1,1

0,0

)(

nnfnf

n

n

nf

Page 26: Dosen: ZaidRomegarMair, ST., M.Cs Pertemuan3mairzaid.com/wp-content/uploads/2016/03/03-fungsi.pdf · Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam

Referensi :

Munir, Rinaldi,MatematikaDiskrit, Penerbit Informatika,

2/24/2016 26

Diskrit, Penerbit Informatika, 2012.