dosa besar narkoba

Upload: abdurrahman-misno-bambang-prawiro

Post on 10-Jan-2016

247 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Dosa Besar Narkoba

TRANSCRIPT

Dosa besar dalam hal jiwa dan akal: Membunuh orang dengan tanpa alasan yang benar, membakar orang dan hewan dengan api

Dosa besar dalam hal jiwa dan akal: Membunuh orang dengan tanpa alasan yang benar, membakar orang dan hewan dengan api. Mengulur-ulur waktu pemberian hak orang lemah, isteri, murid, pembantu dan binatang melata, belajar sihir, melakukan ghibah dan menyebar fitnah, minum-minuman khamar yang memabukkan dengan segala bentuknya (seperti khamar, sari anggur, wisky, bir dan lain sebagainya), minum racun, makan daging babi dan bangkai tanpa sebab yang mendesak, minum-minuman yang memba-hayakan (seperti rokok, ganja dan lain sebagainya), bunuh diri meski dengan pelan-pelan seperti merokok, berkelahi mempertahankan yang batil, menganiaya dan melawan orang, menolak kebenaran dan marah karenanya, sombong, berprasangka buruk kepada orang Islam, mengkafirkannya tanpa alasan atau mencercanya atau mencerca salah seorang di antara sahabat Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam, sombong dan bangga, selalu mencari rahasia orang, menjatuhkan nama baik hakim untuk menyakitinya, dan berbohong pada hampir seluruh ucapan-nya.

Apa yang memabukkan jika banyak, maka sedikitnya pun adalah haram hukumnya. (HR. Abu Daud dan periwa-yat lainnya, shahih).Firman Allah Ta'ala, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan, jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci): sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya, Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (an-Nisaa': 43) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.

Hadits ke-47Dari Wail al-Hadlramy bahwa Thariq Ibnu Suwaid Radliyallaahu 'anhu bertanya kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tentang arak yang dijadikan obat. Beliau bersabda: "Sesungguhnya ia bukanlah obat, namun ia penyakit." Riwayat Muslim, Abu Dawud dan lain-lain.

Wahai Sa'ad, perbaikilah (murnikanlah) makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang terkabul do'anya. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggamanNya. Sesungguhnya seorang hamba melontarkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya maka tidak akan diterima amal kebaikannya selama empat puluh hari. Siapapun yang dagingnya tumbuh dari yang haram maka api neraka lebih layak membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)

Pertanyaan.Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Apakah hukum rokok, haram atau makruh ? Dan apakah hukum menjual dan memperdagangkannya ?

Jawaban.Rokok diharamkan karena ia termasuk Khabits (sesuatu yang buruk) dan mengandung banyak sekali mudharat, sementara Allah Subhanahu wa Taala hanya membolehkan makanan, minuman dan selain keduanya yang baik-baik saja bagi para hambaNya dan mengharamkan bagi mereka semua yang buruk (Khabaits). Dalam hal ini, Allah Subhanahu wa Taala berfirman.

Artinya : Mereka menanyakan kepadamu, Apakah yang dihalalkan bagi mereka Katakanlah, Dihalalkan bagimu yang baik-baik [Al-Maidah : 4]

Demikian juga dengan firmanNya ketika menyinggung sifat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dalam surat Al-Araf.

Artinya :Yang menyuruh mereka mengerjakan yang maruf melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk [Al-Araf : 157]

Jadi, rokok dengan segala jenisnya bukan termasuk Ath-Thayyibat (segala yang baik) tetapi ia adalah Al-Khabaits. Demikian pula, semua hal-hal yang memabukkan adalah termasuk Al-Khabaits. Oleh karenanya, tidak boleh merokok, menjual ataupun berbisnis dengannya sama hukumnya seperti Khamr (arak).

Adalah wajib bagi orang yang merokok dan memperdagangkannya untuk segera bertaubat dan kembali ke jalan Allah Subhanahu wa Taala, menyesali perbuatan yang telah diperbuat serta bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Dan barangsiapa melakukan taubat dengan setulus-tulusnya, niscaya Allah akan menerimanya sebagaimana firmanNya.

Artinya : Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung [An-Nur : 31]

Dan firmanNya.

Artinya : Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal shalih, kemudian tetap di jalan yang benar [Thaha : 82]

[Kitabut Dawah, dari fatwa Syaikh Ibn Baz, hal.236]

[Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syariyyah Fi Al-Masail Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini-2, hal 21-22 Darul Haq]Maka, adalah wajib meninggalkannya kecuali seseorang mendapatkan ada jenis lain yang terhindar dari itu.

Sebenarnya, parfum-parfum yang telah dihalalkan oleh Allah sudah lebih dari cukup, alhamdulillah. Demikian pula bahwa minuman atau makanan yang dapat meyebabkan mabuk, wajib ditinggalkan.

Dalam hal ini, kaedah yang berlaku adalah Sesuatu yang menyebabkan mabuk adalah haram, baik ia banyak ataupun sedikit Juga sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.

Artinya : Sesuatu yang (dalam jumlah) banyak dapat memabukkan, maka (dalam jumlah) sedikitnya pun haram hukumnya [ Sunan An-Nasai, kitab Al-Asyribah 5607, Sunan Ibnu Majah, kitab Al-Asribah 3394]MEMBUKA BISNIS DARI MODAL HARTA YANG HARAM

OlehAl-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta

Pertanyaan.Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta ditanya : Orang tua saya memiliki harta yang haram dan beliau hendak membuka bisnis buat saya dengan modal dari harta yang haram tersebut. Apakah saya boleh menyucikan bisnis saya ini dari keuntungan bisnisnya. Sedangkan saya dalam keadaan tidak sekolah kecuali hanya tamat SD, dan saya sudah tidak berminat lagi untuk belajar keterampilan. Lalu bagaimanakah hukum Islam terhadap masalah ini ?

Jawaban.Pertama : Allah Subhanahu wa Taala telah mensyariatkan muamalah antara kaum muslimin dengan melakukan akad yang dibolehkan, misalnya akad jual beli, sewa-menyewa, salam, dan akad-akad lainnya yang disyariatkan, karena di dalamnya terkandung kemaslahatan manusia.

Kedua : Allah Subhanahu wa Taala mengharamkan sebagian akad yang didalamnya terkandung mudharat, misalnya, akad riba dan asuransi dagang, dan beberapa praktek perdagangan yang haram, misalnya jual beli alat-alat yang bisa melengahkan (alat-alat musik), juga jual beli minuman khamr (minuman keras), ganja dan rokok, yang semuanya itu mengandung berbagai mudharat yang bermacam-macam.

Oleh karena itu, seorang muslim harus menempuh jalan yang dibolehkan dalam hidup dan berusaha. Dan hendaklah dia menghindari harta benda yang haram, serta cara-cara yang dilarang. Jika Allah telah mengetahui kesungguhan niat seorang hamba dan kegigihannya untuk mengikuti syariatNya serta berpetunjuk pada Sunnah NabiNya Shallallahu alaihi wa sallam, niscaya Dia akan memudahkan jalan baginya serta akan melimpahkan rizki kepadanya dari jalan yang tidak disangka-sangka. Allah Taala berfirman.

Artinya : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya [Ath-Thalaaq : 2-3]

Dan dalam sebuah hadits dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau pernah bersabda.

Artinya : Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik darinya [1]

Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa Anda tidak boleh mendirikan sebuah usaha dengan modal dari sumber yang haram, baik itu berasal dari ayah Anda sendiri maupun orang lain.

Wabillaahit Taufiq. Dan mudah-mudahan Allah senantiasa melimpahkan kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabatnya.

[Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta, Pertnanyaan ke 1 dari Fatwa Nomor 5436, Disalin dari Fataawaa Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyyah Wal Ifta, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Jual Beli, Pengumpul dan Penyusun Ahmad bin Abdurrazzaq Ad-Duwaisy, Terbitan Pustaka Imam Asy-Syafii]_________Foote Note.[1] Diriwayatkan oleh Ahmad V/78,79, 363 Abdullah bin Al-Mubarak di dalam kitab Az-Zuhud halaman 412 nomor 1168, Waki bin Al-Jarrah dalam kitab Az-Zuhud II/635 nomor 356. Abu Nuaim di dalam kitab Al-Hilyah II/196. Al-Ashbahani di dalam kitab At-Targhib wa Tarhiib I/409 nomor 715. Al-Qudhai di dalam kitab Musnad Asy-Syihaab II/178 dan 179 nomor 1135-1138, dan Al-Baihaqi V/335

Sumber : http://almanhaj.or.id/index.phpMENJUAL SESUATU YANG HARAM

OlehAl-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta

Pertanyaan.Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta ditanya : Bagaimana hukum Islam tentang orang yang menjual rokok dengan cara memberikan discount dari pihak perushaan rokok ?

Jawaban.Merokok itu haram, menanam tembakaunya pun haram, dan memperdagangkannya pun haram. Yang demikian itu karena ia mengandung mudharat yang sangat besar. Telah diriwayatkan di dalam sebuah hadits.

Artinya : Tidak boleh memberi mudharat (kepada orang lain) dan tidak memberi mudaharat (kepada diri sendiri) [1]

Selain itu, karena yang demikian itu termasuk suatu yang kotor. Dalam menyifati Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, Allah Taala telah berfirman.

Artinya : Dan Nabi menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk [Al-Araaf : 157]

Dia juga berfirman.

Artinya : Mereka menanyakan kepadamu, Apakah yang dihalalkan bagi mereka, Katakanlah, Dihalalkan bagimu yang baik-baik [Al-Maidah : 4]

Pertanyaan.Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta ditanya : Bagaimana hukum Islam mengenai orang yang menjual baju yang haram dikenakan wanita ?

Jawaban.Tidak ada pakaian yang haram dikenakan oleh kaum wanita kapanpun, kecuali pakaian yang menyerupai pakaian laki-laki atau oang-orang kafir, serta pakaian yang di dalamnya terdapat gambar-gambar makhluk bernyawa. Selain itu, semua pakaian boleh mereka kenakan di hadapan suaminya. Tetapi, ada sebagian pakaian yang haram mereka kenakan di hadapan selain suami dan mahramnya, misalnya ; baju rok mini yang memperlihatkan betis atau rambutnya atau kedua lututnya serta wajahnya, dan lain-lain semisalnya.

Berdasarkan hal tersebut, pakaian yang haram mereka kenakan itu berlaku pada suatu keadaan tertentu dan tidak pada keadaan lainnya. Oleh karena itu, para pedagang boleh menjualnya. Dan bagi para wanita boleh mengenakan pakaian yang boleh mereka kenakan dan tidak diharamkan. Adapun pakaian yang haram dikenakan kaum wanita di setiap keadaan, maka pedagang pun tidak boleh memperjual belikannya dan wanita tersebut tidak boleh menggunakannya.

Wabillaahit Taufiq. Dan mudah-mudahan Allah senantiasa melimpahkan kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabatnya.

[Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta, Pertanyaan ke 1-2 dari Fatwa Nomor 4947, Disalin dari Fataawaa Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyyah Wal Ifta, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Jual Beli, Pengumpul dan Penyusun Ahmad bin Abdurrazzaq Ad-Duwaisy, Terbitan Pustaka Imam Asy-Syafii]

_________Foote Note.[1] Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah nomor 2340 dan 2341. Imam Malik dalam Al-Muwaththa II/218, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak II/66 nomor 2345. Lihat Silsilah Al-Haadiits Ash-Shahiihah nomor 250 dan Irwaa-ul Ghaliil nomo 896, pent.

Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=710&bagian=0

MENJUAL MAKANAN YANG MENGANDUNG BABI ATAU ALKOHOL KEPADA NON MUSLIM

OlehAl-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta

Pertanyaan.Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta ditanya : Apakah boleh menjual makanan-makanan yang didalamnya megandung babi atau alkohol ? sebab di Amerika banyak kaum muslimin yang memiliki toko-toko yang menjual bir, daging babi, rokok, atau bekerja padanya.

Jawaban.Tidak boleh menjual apa yang diharamkan memakannya atau haram menggunakannya, dan di antaranya adalah apa yang Anda sebutkan dalam pertanyaan tadi.

Wabillaahit Taufiq. Dan mudah-mudahan Allah senantiasa melimpahkan kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabatnya.

[Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta, Pertanyaan ke 20 dari Fatwa Nomor 11967]

Pertanyaan.Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta ditanya : Apakah boleh berdagang minuman keras dan daging babi, jika tidak diperjual belikan kepada orang muslim ?

Jawaban.Tidak boleh memperdagangkan apa-apa yang diharamkan oleh Allah, baik itu berupa makanan maupun yang lainnya, seperti misalnya minuman khamr dan daging babi meskipun kepada orang-orang kafir. Yang demikian itu telah ditegaskan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dimana beliau telah bersabda.

"Artinya : Sesungguhnya jika Allah mengharamkan sesuatu, maka Dia juga mengharamkan nilai harganya" [Diriwayatkan oleh Ahmad I/247, 293 dan 322, Abu Dawud III/768 nomor 3488, Ad-Daraquthni III/7, Ath-Thabrani XII/155 nomor 12887, Ibnu Hibban XI/313 nomor 4938, Al-Baihaqi VI/13 dan IX/353]

Selain itu, karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam juga melaknat minuman khamr serta peminum, pembeli, pembawa, dan orang yang dibawakannya, juga memakan hasil penjualannya, dan pemerasnya.

Wabillaahit Taufiq. Dan mudah-mudahan Allah senantiasa melimpahkan kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabatnya.

. MEMAKAN HARTA HARAM

Orang yang tidak takut kepada Allah, tentu tak peduli dari mana harta dan bagaimana ia menggunakannya. Yang menjadi pikirannya siang dan malam hanyalah bagaimana menambah simpanannya meski berupa harta haram, baik dari hasil pencurian, suap, ghasap ( merampas), pemalsuan, penjualan sesuatu yang haram, kegiatan ribawi, memakan harta anak yatim, atau gaji dari pekerjaan haram seperti perdukunan, pelacuran, menyanyi, korupsi dari baitul mal umat Islam atau harta milik umum, mengambil harta orang lain secara paksa, atau meminta disaat berkecukupan dan sebagainya.

Lalu dengan harta haram itu ia makan, berpakaian, berkendaraan, membangun rumah, atau menyewanya, melengkapi perabotannya, serta membuncitkan perutnya dengan hal-hal yang haram tersebut. Padahal Rasulullah saw bersabda :

" "

Setiap daging yang tumbuh dari yang haram maka neraka lebih pantas baginya ( HR Ath Thabrani dalam Al Kabir, 19/136, Shahihul Jami : 4495).

Pada hari kiamat ia akan ditanya tentang hartanya, dari mana ia peroleh dan bagaimana ia menggunakannya. Di sana tentu ia akan mengalami kerugian dan kehancuran besar.

Karena itu, orang yang memiliki harta haram hendaknya segera berlepas diri daripadanya. Jika merupakan hak antar manusia maka ia harus segera mengembalikannya kepada yang berhak, dengan memohon maaf dan kerelaan, sebelum datang suatu hari yang hutang piutang tidak lagi dibayar dengan uang, tetapi dengan pahala atau dosa.

39. MINUM ARAK MESKI HANYA SETETES

Allah ta'ala berfirman :

( ((90) Sesungguhnya(minuman) arak, berjudi, ( berkorban untuk ) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbutan keji termasuk perbuatan setan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. ( Al Maidah :90).

Perintah untuk menjauhi adalah salah satu dalil paling kuat tentang haramnya sesuatu. Di samping itu, pengharaman arak sebagaimana disebutkan ayat di atas disejajarkan dengan pengharaman berhala-berhala, yakni tuhan orang-orang kafir dan patung-patung mereka. Karena itu tak ada lagi alasan bagi orang yang mengatakan, ayat Alquran tidak mengatakan minuman arak itu haram tatapi hanya mengatakan jauhilah!!

Dalam sunnahnya Nabi saw mengabarkan tentang ancaman bagi peminum arak, sebagaimana yang diriwayatkan Jabir ra dalam sebuah hadits marfu:

" : : "

Sesungguhnya Allah ( memiliki janji untuk orang-orang yang meminum minuman keras, akan memberinya minum dari Thinatul khabal mereka bertanya : wahai Rasulullah, apakah Thinatil khabal itu ? beliau menjawab : keringat ahli neraka atau cairan kotor ( yang keluar dari tubuh) penghuni neraka(HR Muslim : 3/1587).

Dalam hadits marfu Ibnu Abbas meriwayatkan :

" "

Barang siapa meninggal sebagai peminum arak, maka ia akan bertemu dengan Allah dalam keadaan seperti penyembah berhala ( HR Ath Thabrani, 12/45, Shahihul Jami : 6525)

Saat ini jenis minuman keras dan arak sangat beragam. Nama-namanya juga sangat banyak baik dengan nama lokal maupun asing. Di antaranya, bir, wiski, alcohol, vodka, sampanye, arak, dan sebagainya.

Di zaman ini pula, telah muncul golongan manusia sebagaimana disebutkan Nabi saw dalam sabdanya :

" "

Sungguh akan ada dari umatku yang meminum arak, ( tetapi ) mereka menamakannya dengan nama yang lain ( HR Ahmad, 5/342, Shahihul Jami : 5453).

Mereka tidak menamakannya arak, tetapi menamakannya dengan minuman rohani, untuk menipu dan memperdaya orang.

( (

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri, sedang mereka tidak sadar ( Al Baqarah : 9).

Syariat Islam telah memberikan difinisi agung tentang khamar ( minuman keras ) , sehingga membuat jelas masalah dan memotong tipu daya, fitnah dan permainan orang-orang yang tidak takut kepada Allah. Difinisi itu adalah sebagaimana di sabdakan Rasulullah saw :

" "

Setiap yang memabukkan adalah khamar, dan setiap yang memabukkan adalah haram ( HR Muslim : 3/ 1587).

Jadi, setiap yang merusak akal dan memabukkan adalah hukumnya haram, sedikit atau banyak (), juga meskipun namanya berbeda-beda, sebab pada hakekatnya jenis minumannya tetap satu dan hukumnya telah diketahui oleh kalangan umum.

Yang terakhir dan ini merupakan wejangan dari Nabi saw kepada para peminum Khamar, Rasulullah saw bersabda :

" : : "

Barangsiapa minum khamar dan mabuk, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh pagi, dan jika meninggal ia masuk neraka. ( tetapi ) manakala ia bertaubat, Allah akan menerima taubatnya. Dan jika kembali lagi minum dan mabuk, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh pagi,jika meninggal ia masuk neraka, ( tetapi ) manakala ia bertaubat, Allah menerima taubatnya. Dan jika kembali lagi minum dan mabuk, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh pagi, jika meninggal ia masuk neraka,(tetapi) manakala ia bertaubat, Allah menerima taubatnya. Dan jika ( masih ) kembali lagi ( minum khamar )maka adalah hak Allah memberinya minum dari radghatul khabal pada hari kiamat mereka bertanya : Wahai Rasulullah, apakah radghatul khabal itu ?beliau menjawab : cairan kotor (yang keluar dari tubuh ) penghuni neraka ( HR Ibnu Majah, 3377, shahihul Jami6313)

Jika gambaran keadaan peminum minuman keras adalah sebagaimana yang kita ketahui di muka, maka bagaimana pula dengan gambaran keadaan orang-orang yang melakukan sesuatu yang lebih keras dan berbahaya dari itu, yakni sebagai pecandu narkotika dan sebagainya?

( )Hadits yang mengatakan; semua yang banyak jika memabukkan, maka sedikitpun diharamkan telah diriwayatkan Abu Dawud dengan No : 3681, tertera dalam Shahih beliau dengan no : 3128)

Berikut akan kami kemukakan beberapa fatwa dari para ulama terkemuka tentang hukum rokok :

( Merokok hukumnya haram, begitu juga memperdagangkannya. Karena didalamnya terdapat sesuatu yang membahayakan, telah diriwayatkan dalam sebuah hadits :

( ( Tidak (boleh melakukan/menggunakan sesuatu yang) berbahaya atau membahayakan (Riwayat Ahmad dalam Musnadnya, Malik dan Atturmuzi)

Demikian juga (rokok diharamkan) karena termasuk sesuatu yang buruk (khabaits), sedangkan Allah taala ketika menerangkan sifat nabi-Nya ( berfirman: dia menghalalkan bagi mereka yang baik dan mengharamkan yang buruk (al Araf : 175)

Panitia Tetap Lembaga Riset Ilmiah dan Fatwa Kerajaan Saudi Arabia.

Ketua: Abdul Aziz bin Baz

Wakil Ketua: Abdurrazzak Afifi.

Anggota: Abdullah bin Ghudayyan

Abdullah bin Quud.

( Merokok diharamkan, begitu juga halnya dengan Syisyah, dalilnya adalah firman Allah taala: Jangan kalian bunuh diri kalian sendiri, sesungguhnya Allah maha penyayang terhadap diri kalian (An-Nisa : 29)

Jangan kalian lemparkan diri kalian dalam kehancuran (Al-Baqarah : 195)

Dunia kedokteran telah membuktikan bahwa mengkonsumsi barang ini dapat membahayakan, jika membahayakan maka hukumnya haram. Dalil lainnya adalah firman Allah taala:

( ( : 5 Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan.. (An Nisa:5)

Kita dilarang menyerahkan harta kita kepada mereka yang tidak sempurna akalnya karena pemborosan yang mereka lakukan. Tidak diragukan lagi bahwa mengeluarkan harta untuk membeli rokok atau syisyah merupakan pemborosan dan merusak bagi dirinya, maka berdasarkan ayat ini hal tersebut dilarang.

Sunnah Rasulullah( juga menunjukkan pelarangan terhadap pengeluaran harta yang sia-sia, dan mengeluarkan harta untuk hal ini (rokok dan syisyah) termasuk menyia-nyiakan harta. Rasulullah ( bersabda:

( (Syekh Muhammad bin Sholeh bin UtsaiminAnggota Lembaga Majlis Ulama Kerajaan Saudi Arabia

( Telah dikeluarkan sebuah fatwa dengan nomor: 1407, tanggal 9/11/1396H, dari Panitia Tetap Lembaga Riset Ilmiah dan Fatwa di Riyadh, sebagai berikut:

Tidak dihalalkan memperdagangkan rokok dan segala sesuatu yang diharamkam karena dia termasuk sesuatu yang buruk dan mendatangkan bahaya pada tubuh, rohani dan harta. Jika seseorang hendak mengeluarkan hartanya untuk pergi haji atau menginfakkannya pada jalan kebaikan, maka dia harus berusaha membersihkan hartanya untuk dia keluarkan untuk beribadah haji atau diinfakkan kepada jalan kebaikan, berdasarkan umumnya firman Allah taala:

( ( (:267)

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata darinya (Al Baqarah: 267)

Rasulullah ( berasabda:

Sesungguhnya Allah Maha Baik, tidak akan menerima kecuali yang baik (al Hadits)

.

KEUNTUNGAN MENINGGALKAN ROKOK

1. Kecil kemungkinan menderita pembekuan pembuluh darah.

2. Kecil kemungkinan menderita pembekuan hati.

3. Kecil kemungkinan menderita kanker paru-paru dan kandung kemih.

4. Memperbaiki pernafasan dan saluran darah, serta meningkatkan kemampuan bergerak dan kelenturan tubuh.

5. Meningkatkan kekebalan tubuh yang dapat menangkal berbagai macam alergi dan penyakit pencernaan.

6. Memperbaiki aroma dan kecukupan materi.

7. Terwujudnya udara rumah yang bersih yang dapat melindungi anak-anak dari berbagai penyakit.

BAGAIMANA MENGHINDAR DARI ROKOK ?

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari kebiasaan buruk yang telah menggerogoti tubuh masyarakat dan menggiring mereka kepada kehancuran.

Kami sebutkan beberapa yang paling penting diantaranya:

1. Berdoa.

* Allah taala berfirman:

Berdoalah kepadaKu niscaya akan Aku kabulkan (Ghafir : 60)

* Dari Abi Hurairah radiallahuanhu berkata: Rasulullah ( bersabda :

( (

Tidak ada yang lebih mulia disisi Allah selain doa (Riwayat Ahmad, Turmuzi dan Hakim)

* Rasulullah ( bersabda:( ( .

Obatilah orang-orang sakit diantara kalian dengan shodaqoh dan lindungilah harta kalian dengan zakat dan bersiaplah menghadapi cobaan dengan doa (Riwayat Baihaqi dan Tabrani)

* Dari Aisyah dia berkata: Rasulullah ( bersabda :

Kewaspadaan tidak berpengaruh bagi takdir, sedangkan doa bermanfaat terhadap apa yang telah diturunkan dan yang belum diturunkan, sesungguhnya cobaan jika disambut dengan doa akan bertarung sampai hari kiamat (Riwayat Hakim)

2. Tawakkal Kepada Allah taala.

Tawakkal memiliki kedudukan yang tinggi dan pengaruh yang besar, Allah taala memerintahkan dan menganjurkan hambanya untuk bertawakkal pada ayat-ayat-Nya yang banyak. Dalam surat Ibrahim Dia berfirman:

Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mumin bertawakkal (Ali Imran : 122).

Dan Allah taala telah menjamin bagi orang yang bertawakkal untuk mengurusi segala urusannya dan mencukupi segala keinginannya, sebagaimana firman-Nya: Siapa yang bertawakkal kepada Allah maka Dia akan mencukupi segala keinginannya (at Thalaq: 3)

Ibnu Rajab berkata dalam kita Jami al-Ulum, hal 409: Hakikat tawakkal adalah bersandarnya hati secara benar kepada Allah taala dalam rangka mendatangkan manfaat dan menjauhkan mudharat (bahaya) dalam urusan dunia ataupun akhirat, dia mewakilkan segala permasalahannya kepada Allah, Imannya dia wujudkan dengan (keyakinan) bahwa tidak ada yang memberi dan mencegah, mendatangkan mudharat atau manfaat selain Dia (Allah)

Banyak orang yang berkeyakinan bahwa tawakkal kepada Allah berarti tidak perlu melakukan sesuatu yang menjadi sebab. Ini merupakan keyakinan yang keliru, Rasulullah ( ketika ditanya seseorang: Yaa Rasulullah apakah saya lepaskan (binatang) tunggangan saya dan kemudian saya bertawakkal ? beliau menjawab: Ikatlah dahulu baru kemudian bertawakkal (diriwayatkan oleh Thabrani , al Hakim dan Ibnu Hibban).

Seorang hamba wajib mengusahakan sebab segala sesuatu dan jangan berpangku tangan dalam rangka mewujudkan segala keinginannya tapi bertawakkallah kepada Allah pemilik segala urusan

Semoga Allah taala merahmati seorang penyair yang berkata:

Bertawakkallah kepada Ar-Rahman (Allah) dalam setiap keperluan.

Janganlah biarkan kelemahan walaupun sehari untuk merusaha.

Bukankah kamu mengetahui apa yang Allah katakan kepada Maryam

Guncangkanlah pangkal pohon korma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah korma yang masak kepadamu

Seandainya Allah menghendaki dia mendapatkan buah korma tanpa harus menggoyang pohonnya

Niscaya dia mendapatkannya, tetapi segala sesuatu harus ada sebabnya.

3. Menghentikannya secara spontan.

Upaya ini membutuhkan tekad yang kuat setelah tawakkal kepada Allah taala, sebetulnya perkaranya mudah sekali tidak seperti yang dibayangkan banyak orang, hal tersebut dapat kita perhatikan pada bulan suci Ramadhan di siang hari (dimana banyak para perokok yang dengan mudah menghentikan kegiatan merokoknya). Disamping itu ada beberapa hal yang dapat membantu dalam cara ini, diantaranya:

1. tidak bergaul dengan orang-orang yang merokok.

2. tidak meminum sesuatu yang biasa diminum perokok saat merokok.

3. melakukan olah raga secukupnya.

4. banyak memakan sayur-sayuran dan buah-buahan.

4. Pengobatan kejiwaan (Psychotheraphy)

Psychotheraphy merupakan salah satu cara pengobatan yang dapat membantu para perokok menghentikan kebiasaan merokoknya, yaitu dengan cara mengetahui faktor apa saja yang merangsang seseorang untuk merokok dan kemudian mengambil tindakannya atasnya, atau dengan cara mengurangi tindakan merokok dan meningkatkan kemampuan melakukan sesuatu tanpa harus menyalakan sebatang rokok, sebagaimana mungkin juga menimbulkan keengganan merokok dengan memberikan setruman listrik bertegangan rendah ketika dia hendak menyalakan sebatang rokok, demikian juga para dokter ahli jiwa melakukan beberapa terapi kejiwaan kepada para perokok yang dapat mengontrol prilakunya dan kemudian dapat menyembuhkannya.

5. Mencari altertanif lain selain rokok.

Karena nikotin merupakan unsur yang menyebabkan seseorang perokok menjadi ketagihan, maka sesuatu yang memungkinkan bagi perokok untuk menghindari rokok dengan mengunyah sejenis permen yang mengandung nikotin atau sejenis benda yang mirip nikotin reaksinya akan tetapi tidak terus menerus, atau menggunakan larutan pencuci mulut atau sejenis tablet yang mengandung unsur yang dapat membantu para perokok menghentikan kebiasaannya. Atau dapat juga menggunakan siwak dengan selalu meletakkannya di mulut sebagai pengganti bagi perokok -secara kejiwaan- rokok yang biasa dia hisapnya..

Akan tetapi semua cara tersebut harus dilakukan dibawah pengawasan dokter dan pada umumnya hal ini akan memberikan hasil positif jika diiringi dengan terapi kejiwaan.

6. Menghentikannya Secara Bertahap

Seorang perokok dapat menghentikan kegiatan merokoknya dengan bertahap. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah konsumsi rokok sebatang atau dua batang setiap harinya. Juga dengan cara menggunakan filter yang dapat mengurangi kadar nikotin. Akan tetapi menghentikannya secara total lebih besar kemungkinan berhasilnya daripada cara bertahap.

7. Klinik Pemberantasan rokok.

Didirikannya sejumlah klinik pemberantasan rokok adalah untuk membantu para perokok menghentikan kebiasaan merokok dengan menggunakan cara akupunktur China misalnya dilengkapi dengan berbagai metode yang membantu upaya tersebut seperti sentuhan setrum listrik yang dapat melahirkan perasaan kejiwaan berupa reaksi negatif bagi perokok terhadap bau dan rasa rokok.

8. Keluar dari lingkungan perokok sementara waktu.

Sekali waktu seorang perokok dapat meninggalkan dunianya yang sunyi dari rokok, hal tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan perjalanan bersama teman-teman yang baik dengan maksud menghindari rokok bersama-sama sambil berusaha mengisi waktu yang luang sebaik-baiknya sehingga tidak timbul kesempatan untuk berkeinginan merokok, dan dengan berusaha berulang kali untuk dapat meninggalkannya dalam beberapa hari terus menerus sambil menguatkan tekad untuk menghentikannya sama sekali dan menumbuhkan kesadaran akan kemampuannya untuk itu sehingga menumbuhkan usaha yang berlipat ganda.

9. Memperbanyak bergaul dengan orang-orang yang tidak merokok, menghadiri pertemuan-pertemuan dan acara-acara mereka sehingga timbul rasa malu dalam dirinya (untuk merokok) dihadapan mereka.

10. Tidak Putus Asa jika Mengalami Kegagalan.

Diketahui bahwa lebih dari 60% orang yang berusaha untuk menghentikan kegiatan merokoknya kembali melakukannya, akan tetapi upaya yang terus menerus serta mempelajari berbagai kelemahan pada akhirnya akan membuahkan keberhasilan. Orang yang memiliki tekad yang kuat adalah orang yang bersedia belajar dari kesalahan-kesalahannya dan tidak mengenal kata menyerah selamanya.

( )Hadits yang mengatakan; semua yang banyak jika memabukkan, maka sedikitpun diharamkan telah diriwayatkan Abu Dawud dengan No : 3681, tertera dalam Shahih beliau dengan no : 3128)

. Sumber : Muhammad Ali Al-Bar, Al-Mauqif Asy-Syari Min At-Thabagh wa Tadkhin, hal 22

. Al-Hafiz Ibnu Abi Bakar bin Abi Dunia, Kitab At-Tawakkal Alallah, cet. Pertama, Darul Basyair Al-Islamiyah, Bei rut, tahqiq Jasim Ad-Duwaisry, 1407 H - 1987 M, hal. 25.

. Sumber: Jabir bin Salim Musa dkk, opcit, hal. 168