dokumen.tips laporan praktikum cryptogamae mikroalgae

16
LAPORAN PRAKTIKUM CRYPTOGAMAE “MENGIDENTIFIKASI BEBERAPA JENIS MIKROALGA AIR TAWAR” Disusun Oleh: RIFKI MUHAMMAD IQBAL (1211702067) BIOLOGI IV B Kelompok : 3 JURUSAN BIOLOGI

Upload: andri-ardiansyah

Post on 11-Jul-2016

245 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan praktikum mikroalgae

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM CRYPTOGAMAE

“MENGIDENTIFIKASI BEBERAPA JENIS MIKROALGA AIR TAWAR”

Disusun Oleh:

RIFKI MUHAMMAD IQBAL (1211702067)

BIOLOGI IV B

Kelompok : 3

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2013

I. Tujuan Praktikum- Mengenal jenis mikroalga air tawar

- Mahasiswa mengetahui gambaran tentang cara-cara identifikasi mikroalga

II. Dasar Teori

Mikroalga merupakan kelompok tumbuhan berukuran renik yang termasuk dalam

kelas alga. Diameternya antara 3-30 nanometer, baik sel tunggal maupun koloni yang hidup

di seluruh wilayah perairan tawar maupun laut yang lazim disebut fitoplankton. Di dunia

mikroba, mikroalga termasuk eukariotik, umumnya bersifat fotosintetik dengan pigmen

fotosintetik hijau (klorofil), cokelat (fikosantin), dan merah (fikoeritin) Morfologi mikroalga

berbentuk uniseluler atau multiseluler tetapi belum ada pembagian tugas yang jelas pada sel-

sel komponennya. Hal itulah yangmembedakan mikroalga dari tumbuhan tingkat tinggi

(Haryoto, 2004).

Kandungan lemak mikroalga tergantung dari jenis mikroalga dan rata-rata

pertumbuhan dabn kondisi kultur mikroalga. Lemak mikroalga pada umumnya terdiri dari

asam lemak tidak jenuh. Beberapa mikroalga menyajikan spectrum asam lemak yang lebih

besar, ketika dibandingkan dengan tanaman yang mengandung minyak (Kusmiati,2005).

Terdapat empat kelompok mikroalga, antara lain : diatom (Bacilariophyceae), alga

hijau (chlorophyceae), alga emas (chrysophyceae), dan alga biru (cyanophyceae). Penyebaran

habitat mikroalga biasanya di air tawar (limpoplankton) dan air laut (haloplankton),

sedangkan sebaran berdasarkan distribusi vertikal di perairan meliputi : plankton yang hidup

di zona euphotik (ephiplankton), hidup di zona disphotik (mesoplankton), hidup di zona

aphatik (bthyplankton) dan yang hidup di perairan (hypoplankton) (Kusmiati,2005).

Alga merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran, maupun

komposisi senyawa kimianya. Alga ini ada berbentuk uniseluler (contoh chlorococcus sp),

koloni (volvox sp), benang (filamen) (contohspyrogyra sp) serta bercabang atau pipih (contoh

ulva sp, sargasum sp danEuchema sp) (Ciremai,2008).

Algae berukuran beragam dari beberapa mikrometer sampai bermeter-meter

panjangnya. Organisme ini mengandung klorofil serta pigmen- pigmen lainnya. Algae hidup

di air. Algae renik yang terapung-apung merupakan bagian dari fitoplankton (flora laut

tersuspensi). Dan berguna sebagai sumber makanan yang penting bagi organisme lain. Algae

berkembangbiak secara seksual. Algae mempunyai peranan dalam kehidupan yaitu sebagai

suplemen makanan kesehatan, sebagai bahan makanan, untuk membuat agar-agar,

menghasilkan iodium, bahan membuat kapsul, dan bahan membuat es krim (Pleczar, 1989).

Algae termasuk golongan tumbuhan berklorofil dengan jaringan tubuh yang secara

relatif tidak berdiferensiasi, tidak membentuk akar batang dan daun. Tubuh Algae atau

ganggang secara keseluruhan disebut dengan talus ganggang dan golongan Thallopyta yang

lain dianggap sebagai bentuk tumbuhan rendah yaitu tumbuhan yang mempunyai hubugan

kekeluargaan yang sangat erat dengan organisme lain yang paling primitif dan mulai muncul

pertama di bumi sifat tumbuhan rendah yang memiliki stuktur yang kompleks, diperkirakan

terdapat sekitar 30.0000 spesies ganggang yang tumbuh di bumi, kebanyakan diantaranya

hidup dilaut, species yang hidup diair tawar kelihatannya mempunyai arah perkembangan

yang lebih leluasa, jika dibandingkan dengan bentuk yang hidup didarat (Tjitrosoepomo,

1983).

Reproduksi dengan cara pembelahan sel menghasilkan dua sel anak yang masing-

masing akan menjadi individu baru. Pembelahan sel ini terjadi pada kebanyakan alga bersel

tunggal. Sedangkan pada alga yang membentuk koloni tanpa filament, ataupun koloni berupa

filament, reproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah-pecahnya koloni

menjadi beberapa bagian. Seperti halnya kedua cara reproduksi aseksual tersebut, reproduksi

melalui pembentukan zoospore. Zoospore merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh

selaput, dan dapat bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih

flagella. Setiap zoospore merupakan calon individu baru.( Iqbal, 2008)

Reproduksi seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan

tumbuh menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual, yaitu isogami dan

oogami. Pada tipe isogami, gamet-gametnya berukuran sama besar dan dapat bergerak. Jika

hasil peleburan gamet betina dan jantan membentuk zigot yang mengalami dormansi disebut

zigospora. Pada tipe oogami, gamet-gametnya bervariasi ukuranya, gamet betina yang

disebut telur dicirikan dengan bentuk yang besar dan tidak bergerak. Jika zigot yang

terbentuk tidak berkecambah, tetapi mengalami dormansi disebut oospora. Berdasarkan tipe

dormansi pigmennya, alga dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok yaitu : alag coklat,

alga merah, alga emas dan alga hijau (Iqbal, 2008).

III. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN

Toples volume 1 liter Air tawar ( Air kolam, sungai, sawah dll)

Mikroskop

Gelas Objek

Gelas penutup

Botol plankton

Pipet Tetes

IV. Prosedur Kerja

Mengambil air kolam, sawah atau sungai menggunakan 1 liter secara horizontal

Mengendapkan sampel dan di simpan pada botol-botol sampel

Meneteskan sampel (air) pada gelas objek

Ditutup menggunakan cover gelas

Di amati di bawah mikroskop dengan pembesaran berkala 10 X 10, 10 x 40, 10 x 100x

Digambar dan ditiliskan jenis mikroba yang terlihat sesuai panduan

V. Hasil Pengamatan

1. Navicula sp

Gambar KlasifikasiDivisi: BacillariophytaKelas: BacillariophyceaeBangsa: PennalesSuku: NaviculaceaeMarga: NaviculaJenis: Navicula gysingensis

Alga ini merupakan salah satu alga keemasan yang bersel tunggal.Alga ini dikenal sebagai diatomae atau ganggang kersik karena dinding sel tubuhnya mengandung zat kersik.Kersik merupakan komponen penting dalam plankton.Habitat Navicula sp hidup di air tawar dan di laut.Tubuh Navicula sp terdiri atas dua bagian yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka).Di antara kotak dan tutup terdapat celah yang disebut rafe.

Perkembangbiakan Navicula sp:

Perkembangbiakan vegetatif Navicula dengan membelah diri. Setiap inti diatomae membelah menjadi dua, diikuti pembagian sitoplasma menjadi dua bagian. Selanjutnya, dinding sel Navicula memisah menjadi kotak dan tutup. Pada sel anakan, baik kotak maupun tutup akan berfungsi menjadi tutup, dan masing-masing akan membentuk kotak baru. Dengan demikian setiap sel anakan yang berasal dari kotak akan mempunyai ukuran lebih kecil daripada sel asalnya. Peristiwa ini berlangsung berulang kali.

Perkembangbiakan generatif Navicula berlangsung dengan konjugasi. Bila ukuran tubuh Navicula tidak memungkinkan untuk mengadakan pembelahan lagi, inti selnya akan mengalami meiosis dan menghasilkan gamet. Gamet itu kemudian akan meninggalkan

sel dan setelah terjadi pembuahan di dalam air akan menghasilkan zigot. Zigot selanjutnya tumbuh menjadi sel Navicula baru dan membentuk tutup dan kotak baru.

Bila Navicula mati, dinding selnya akan mengendap membentuk tanah diatom yang kaya zat kersik. Tanah ini merupakan bahan dinamit, isolator, dan bahan gosok penghalus.

2. Euglena sp.

Gambar KlasifikasiKingdom       : ExcavataDivisi             : EugnelophycotaClass              : EuglenoideaOrdo              : EuglenalesFamily            : EuglenaceaeGenus:           : EuglenaSpecies           : Euglena Viridis

Euglena memiliki  tubuh yang menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel Euglena viridis. Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron dimana ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk.Hewan ini memilki stigma (bintik mata berwarna merah) yang digunakan untuk membedakan gelap dan terang.Euglena juga memiliki kloroplas yang mengandung klorofil untuk berfotosintesis.Euglena memasukkan makanannnya melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat  inilah makanan yang berupa hewan – hewan kecil dicerna.Anatomi

Euglena memiliki satu flagella yaitu ekor sebagai alat gerak, satu panjang dan satu pendek organieme ini dapat melakukan simbiosis dengan jenis ganggang tertentu dan tubuhnya dapat memancarkan sinar bila terkena rangsangan mekanik. Untuk reproduksi Euglena berkembang biak secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner secara membujur. Pembelahan ini dimulai dengan membelahnya nukleus menjadi

dua.Selanjutnya flagel dan sitoplasma serta selaput sel juga terbagi menjadi dua.Akhirnya terbentuklah dua sel euglena baru.Sistem sirkulasi euglena mengambil zat organik yang terlarut di sekitarnya. Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui membran sel. Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan secara enzimatis di dalam sitoplasma.Reproduksi

1. AseksualDengan pembelahan sel, baik waktu sedang aktif bergerak atau

dalam keadaan istirahat.Pada genera yang mempunyai lorika (pembungkus sel) protoplast membelah di dalam lorika, kemudian salah satu anak protoplast keluar dari lorikanya dan membentuk lorika baru, sedang yang satu tetap di dalam lorika lamanya dan tumbuh menjadi sel baru.Pada sel yang bergerak aktif, pembelahan memanjang sel (longitudinal) dan dimulai dari ujung anterior.

Pada genera yang mempunyai satu flagella, mula-mula blepharoplast membelah menjadi dua, satu membawa flagelanya dan satu lagi akan menghasilkan flagella baru. Pada yang mempunyai dua flagella, dapat terjadi salah satu sel anakan membawa dua flagel lamanya dan sel anakan yang lain akan menghasilkan dua flagella baru atau dapat terjadi masing-masing sel anakan membawa satu flagella dan kemudian masing-masing menghasilkan satu flagella lagi.

Pembelahan sel pada yang tidak bergerak aktif dapat berlangsung dalam keadaan dibungkus oleh selaput lendir.Kadang-kadang protoplast anakan tidak keluar dari selaput pembungkusnya sebelum membelah lagi. Dalam kasus seperti ini akan terbentuk koloni yang tidak permanen, yang pada waktu tertentu selnya akan bergerak aktif kembali. Pada banyak genera dijumpai bentuk berupa siste berdinding tebal.Bentuk siste ada yang menyerupai sel vegetatifnya, tetapi kebanyakan bentuknya berbeda, bulat atau polygonal.Protoplast dapat menghasilkan sangat banyak euglenarhodone, sehingga berwarna sangat merah.Biasanya siste berkecambah dengan keluarnya protoplast dari dalam dinding yang tebal dan tumbuh manjadi sel baru yang bergerak aktif.

2. SeksualAdanya konjugasi/penggabungan sel vegetatif pernah dijumpai pada

beberapa euglenoid, tetapi kasus ini masih sangat kabur.Autogami (penggabungan dua inti anakan dalam sel), Inti hasil fusi kemudian membelah meiosis membentuk empat nukleus yang masing-masing berkembang menjadi sel vegetatif.Hal ini pernah dijumpai pada Phacus.

3. Scenedesmus sp.

Gambar KlasifikasiDomain: EukaryotaKingdom: PlantaePhylum: ChlorophytaClass: ChlorophyceaeOrder: ChlorococcalesFamily: ScenedesmaceaeGenus: ScenedesmusSpecies: Scenedesmus Sp

Spesies dari Scenedesmus tersebar luas di air tawar dan tanah.Selnya berbentuk silindris, dengan ujung membulat. Reproduksi pada Scenedesmusdilakukan dengan cara pembentukan autokoloni, yaitu masing-masing sel indukmembentuk koloni miniatur yang kemudian dibebaskan melalui sobekan pada dinding sel.

Scenedesmus Sp adalah salah satu spesies ganggang hijau yang berbentuk koloni. Ganggang ini menghasilkan antibiotik yang disebut scenedesmis.Manfaat dari spesies ini Scenedesmus spmerupakan spesies mikroalga bersifat kosmopolitan dan memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Kenyataan tersebut menjadi dasar digunakannya mikroalga laut Scenedesmus spsebagai penyerap bahan kimia berbahaya, terutama Cr dan Cu yang terkandung dalam air limbah industri.

4. Surirella sp.

Gambar KlasifikasiPhylum : Chrysophyta Class : Bacillariophyceae Ordo : Pennales Genus : Surirella Spesies : Surirella sp

Surirella sp memiliki ciri- ciri sebagai berikut :- Soliter sel- Frustules di cuneate pandangan korset. - Katup bulat telur, cuneate, reniform, elips atau linier.- Asimetris pada sumbu trans-apikal, ujung atas biasanya bulat

melebar, cuneate ujung bawah atau sub-akut.- Valve permukaan costate, costae baik pendek, atau diperpanjang

sehingga mereka bertemu di garis tengah dalam sumbu apikal.- Ruang tengah sering disebut pseudoraphe itu, linier, lanset, sering

tidak jelas, kadang hialin atau bantalan lipatan pingsan atau striae Habitat : Periaran laut dan payau.

5. Anacystis sp.

Gambar Klasifikasi

Phylum : cyanobacteriaKelas : cyanophytaFamily : anacysticeaeSpesies : anacystis sp

Bentuknya Anacystis spbulat silindris, menuju bentuk basil dan mengalami pembelahan secara transversal. Setiap individu dikelilingi oleh membran yang lembut. Sel mungkin terdapat di dalam matriks.    

6. Ankistrodesmus sp.

Gambar KlasifikasiDivisi:ChlorophytaKelas:ChlorophyceaeBangsa:ChlorococcalesSuku:OocystaceaeMarga:AnkistrodesmusJenis:Ankistrodesmus angustus

Organisme ini berwarna hijau dan tidak motil dan biasa bersel satu, selnya berbentuk cresent tipis.Biasanya berkoloni empat hingga delapan dengan membentuk sudut satu dengan lainnya.Organisme ini seringkali mengkontaminasi perairan dan dapat hidup pada pipa saluran air, air dalam kendi, dan air tandon.Tidak umum dikultur sebagai pakan.

7. Mikrospora sp.

Gambar Klasifikasi

Divisio          :    ChlorophytaKelas            :    ChlorophyceaeOrdo             :    UlothrichalesFamilia          :    UlothrichaceaeGenus           :    MicrosporaSpesies          :    Microspora sp.

Habitat:Sebagai palnkton di air tawar.

Karakteristik : Filamen koloni tidak bercabang dan pada waktu muda sesil( tertanam pada subtrat).

Microspora banyak ditemukan di kolam air tawar, filamen koloni tidak bercabang.Dinding selnya berebentuk seperti huruf H sehingga protoplasama berada dalam sambungan “huruf H”.Dinding sel ini dari selulose, tapi lapisan terluar di filamen tersusun dari pektin.Pada pembelahan sel terjadi pembentukan lapisan selulose tipis menyelubungi protoplasma anak yang disusul dengan penambahan tangan-tangan huruf-huruf H yang juga dari selulose.Sel berinti tunggal seringkali di dalam sel terlalu banyak tepung untuk cadangan makanan sehingga sulit untuk menentukan bentuk kloroplasnya.Pada sel muda, bentuk kloroplas merupakan penjuluran-penjuluran yang tidak teratur seperti anyaman.Kloroplas tidak memiliki pirenoid.

Perkembangbiakan:

Aseksual dengan pembentukan 1, 2, 4, 8, atau 16 zoospora, yang akan terlepas dari sel induk karena putusnya sambungan fragmen H dinding sel, atau  karena dinding sel induk mengalami gelatinasi.

Seksual dengan membentuk aplanospora, bentuknya bulat dan hanya satu dalam setiap sel.

Semua specimen praktikum kali ini di dapat dari air tawar yang ada di dalam aquarium yang ada di belakang laboratorium biologi fakultas saintek.

VI. KesimpulanDari praktikum kali ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

- Terdapat 7 jenis mikroalga yang ditemukan di air tawar yang ada di dalam aquarium yang terdapat di laboratorium biologi saintek UIN SGD Bandung.

- Ketujuh jenis mikroalga tersebut yaitu euglena sp, mikrospora sp, surirella sp, navicula sp, scenedesmus, ankistrodesmus sp, dan anacistis sp.

- Ada 4 karakteristik yang digunakan untuk mengklasifikasikan mikroalga, yaitu :

1) tipe jaringan sel2) ada tidaknya flagella3) tipe komponen fotosintesa4) jenis pigmen sel.

DAFTAR PUSTAKA

Ciremai. 2008. Biologi Laut. PT. Gramedia; Jakarta

Haryoto. 2004. Kinetics Chlorella sp. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 5, No. 2,

2004: 89 – 103. Hal. 92.

Iqbal, Ali. 2008. Sistematika Tumbuhan Cryptogamae. Erlangga; Jakarta.

Kusmiati. 2005. Aktivitas Antibakteri dari Mikroalga Chlorella sp. Jurnal Natur Indonesia 9

(2): 109 – 116.

Plezar, Michael, J. 1989. Dasar-Dasar Mikrobiolgi. UI. Press ; Jakarta.

Tjitrosoepomo, Gembong. 1983. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. UGM Press;

Yogyakarta.