Organisasi kesehatan dunia menyatakan ASI adalah suatu cara yang tidak tertandingi oleh apapun dalam menyediakan makanan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi.Hasil penelitian Siregar dkk tahun 2008, terjadi peralihan tugas seorang wanita, kenaikan tingkat partisipasi wanita dalam angkatan kerja dan adanya emansipasi dalam segala bidang kerja dan di butuhkan masyarakat menyebabkan turunnya Kesediaan menyusui dan lamanya menyusui.Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) 2013 menunjukkan, cakupan pemberian ASI Eksklusif di Indonesia baru mencapai angka 42 persen dari 80 persen target yang ditetapkan.Dari data diatas, bisa dilihat bahwa cakupan ASI eksklusif masih rendah sehingga akan berdampak buruk pada bayi. Adapun dampak-dampak tersebut antara lain tingkat kesakitan meningkat karena bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif daya tahan tubuhnya lebih lemah, obesitas pada bayi dimana pada pemberian susu formula terdapat unsur gula tambahan yang berlebihan, dan dampak terakhir adalah kurang gizi.Hak setiap bayi untuk mendapatkan ASI dan KEWAJIBAN setiap ibu untuk memberikan ASI kepala bayinya.