dokumen satu
TRANSCRIPT
1
KURIKULUM
SMP NEGERI SATU ATAP
SUNGAI LAUT
TAHUN 2014/2015
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
SMP NEGERI SATU ATAP SUNGAI LAUT 2014/2015
i
Lembar Pengesahan
Setelah mendapat persetujuan dari Komite Sekolah, maka dengan ini kurikulum SMP Negeri
Satu Atap Sungai Laut Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir disahkan untuk
diberlakukan mulai tahun pelajarn 2014/2015.
Ditetapkan di Sungai Laut
Mengetahui : Tanggal 7 Juli 2014
Ketua Komite Sekolah Kepala SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut
H A S A N ANDI ANWAR, S.Pd.I
NIP. 19830609 201001 1 023
Mengetahui :
Kepala Dinas Pendidikan Kab. Indragiri Hilir
Drs. H. HELMI.D, M.Pd
NIP. 19661231 199703 1 027
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
kami Tim Pengembangam Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai laut dapat menyusuan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Plus Kurikulum 2013 SMP Negeri Satu Atap Sungai
laut, yang selanjutnya disebut Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai laut.
Kurikulum (KTSP) SMP Negeri Satu Atap Sungai laut disusun mengacu pada UU No 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikana. Berdasarkan kedua peraturan tersebut ditegaskan bahwa
setiap sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), Standar Isi (SI) dan berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
Pengembangan KTSP SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut Tahun Pelajaran 2014 – 2015
lebih berfokus pada implementasi Kurikulum 2013 dan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan
tersebut meliputi standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.
Kami menyadari bahwa KTSP yang telah kami kembangkan ini masih memiliki banyak
celah, kelemahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik, saran, dan masukan
yang konstruktif dari berbagai pihak yang kompeten sangat kami harapkan, dan menyampaikan
penghargaan serta ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan
membantu penyelesaian pengembangan KTSP ini.
Sungai Laut 7 Juli 2014
Kepala Sekolah,
ANDI ANWAR, S.Pd.I
NIP. 19830609 201001 1 023
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………….. 1
B. Landasan Penyusunan Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut …… 5
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut …........ 6
D. Prinsip Penyusunan KTSP ………………………………………………….. 6
E. Prinsip Pengelolaan KTSP ………………………………………………….. 8
BAB II VISI MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
A, visi …………………………………..……………………………………. 10
B. Misi……………………….……………………………………………….. 10
D.Tujuan Sekolah…………………………………………………………….. 11
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum ………………………………………………... 12
B. Muatan Kurikulum ………………………………………………... 13
1. Mata Pelajaran Wajib
a) Mata Pelajaran Wajib Kurikulum 2013 ……………………………… 13
b) Mata Pelajaran Wajib Kurikulum 2006……………………………… 31
2. Muatan Lokal ………………………………………………… 37
3. Pengembangan diri ………………………………………………… 38
C. Pengembangan Pendidikan Karakter………………………………………. 42
D. Pengaturan Beban Mengajar ………………………………………… 45
E. Ketuntasan Belajar ………………………………………… 46
F. Kriteria Kenaikan kelas dan Kelulusan ………………………………… 48
G. Pendidikan Kecakapan Hidup ………………………………… 49
H Pendidikan Berbasis Lokal dan Global ………………………………… 50
I. Pendidikan Lingkungan Hidup ………………………………… 50
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN ………………………………… 51
BAB V PENUTUP ………………………………………………… 53
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Silabus Kurikulum 2013 (Kls VII dan VIII dan Silabus Kurikulum 2013 (Kelas
IX)
2. RPP
3. Tata Tertib
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pelaksanaan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan
kerangka dasar Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi
Dasar (KD).
KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-
masing satuan pendidikan. Pengembangannya harus berdasarkan satuan pendidikan, potensi
daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.
Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah
menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang
kepada satuan pendidikan untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan
pendidikan nasional dan Pasal 35 mengenai standar nasional pendidikan.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan
kondisi daerah harus segera dilaksanakan. Bentuk nyata desentralisasi pengelolaan pendidikan
adalah diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan
berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam
penyusunan maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.
Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum
sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara
kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Hal
tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional:
1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah,
dan peserta didik.
2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
2
(a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e)
tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j)
persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan
provinsi untuk pendidikan menengah.
Sesuai dengan acuan di atas, Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut tahun ini
disusun sebagai sarana untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 serta mengembangkan
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di
sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud di antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung
jawab. Nilai-nilai tersebut tidak diajarkan sebagai mata pelajaran tertentu tetapi diintegrasikan
pada setiap pembelajaran yakni pada KI-1 dan KI-2 setiap mata pelajaran maupun dalam
kegiatan pengembangan diri. Strategi penyampaiannya tidak bersifat informatif tetapi lebih
bersifat proses mengamati, melaksanakan/mencoba, dan mengkomunikasikan dalam bentuk
pembiasaan/perilaku.
Potensi –potensi yang dimiliki dan karakteristik SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut
a. Peserta didik
Peserta didik yang ada di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut adalah siswa yang berasal dari
SDN 004 Sungai Laut dan SDN 017 Sungai Laut dengan akses transportsasi yang mudah,
membuat SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut menjadi satu-satunya pilihan utama bagi peserta
didik yang tinggal di desa sungai laut, sehingga hal ini merupakan potensi peserta didik yang
cukup baik bagi SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut.
b. Pendidik
Pendidik di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut rata-rata usia produktif dengan kualifikasi
Sarjana (S1) 45 % dan SMA sederajat 65 % bertempat tinggal di desa Sungai laut, sehingga
transportasi sangat lancar
c. Saran Prasarana
Bangunan gedung SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut berda didalam lingkungan tanah SDN
04 Desa sungai Laut Luas Tanah mencapai 1.5000 m2, yang didalamnya terdapat bangunan
3
ruang belajar 3 Ruang yang kondisinya hancur yang tidak bisa di gunakan lagi untuk proses
belajar mengajar dan SDN 04 Sungai Laut 7 Ruang, Laboratorium IPA 1 ruang yang
kondisinya sama dengan ruang kelas yang ada, Perpustakaan 1 ruang di miliki oleh SDN 04
Sungai Laut, kamar mandi/WC peserta yang juga rusak berat. Untuk waktu proses belajar
mengajar dilaksanakan pada sore hari dikarnaka berbagi kelas dengan SDN 04 Sungai Laut.
d. Pembiayaan
Pembiayaan operasional sekolah sepenuhnya didanai dari dana BOS. Sedangkan untuk
pembangunan gedung- gedung baru atau rehabilitasi gedung SMP Negeri Satu Atap Sungai
Laut mengharapkan bantuan dari Pemerintah daerah maupun Pemerintah Pusat.
e. Program
Program unggulan yang dikembangkan SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut adalah sebagai
berikut::
1. Program religius
Program ini merupakan bentuk implementasi dari Visi sekolah. Adapun kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan adalah berperan aktif dalam kegiatan memperingati hari-
hari besar ISALAM.
Kelompok yasinan siswa setiap malam jum’at yang dilaksanakan dirumah siswa secara
bergiliran.
10 menit sebelum pembelajaran dimulai wajib membaca Al Qur’an bagi yang beragama
Islam/muslim, bagi yang non muslim menyesuaikan.
2) Program Peduli Lingkungan
Program ini dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Jum’at sesuai dengan kebijakan Dinas
PendidikanSabtu Bersi dan Kebijakan Bapak Bupati Jum’at Bersih, dimulai pukul 12.00
sd 12.30 oleh semua warga sekolah sesuai dengan lokasi masing –masing dengan
membersihkan kelas dan lingkungan sekolah.
3) Pengembangan SDM
Pengembangan SDM diikuti oleh tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan yang
dilaksanakan setiap malam minggu.
Melaksanakan pelatihan IT dan memberikan layanan WIFI Gratis.
4
f. Komite Sekolah
Komite sekolah yang ada di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut keberadaannya benar-benar
bermanfaat bagi Sekolah, sebagi mitra Komite Sekolah SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut,
sangat banyak membantu memberi masukan kepada sekolah dalam menyusun program
mapun membantu mengawasi pelaksanaan program tersebut sehingga apa yang sudah
diprogramkan dapat berjalan dengan baik
g. Dinas Pendidikan
Peran serta Dinas Pendidikan Kabupaten Indragiri Hilir dalam penyelenggaraan pendidikan
yang baik di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut sangat dirasakan misalnya dengan
diadakannnya monitoring dan evaluasi kinerja pendidik maupun tenaga kependidikan,
sehingga lebih memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.
h. Asosiasi Profesi
Asosiasi profesi yang ada baik di sekolah seperti MGMPS maupun di tingkat Kabupaten
seperti MGMP, manfaatnya sangat dirasakan oleh pendidik di SMP Negeri Satu Atap Sungai
Laut, karena melalui wadah etrsebut para pendidik dapat bertukar pikiran tentang hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi yang harus disiapkan maupun kesulitan –kesulitan materi
pembelajaran yang dialami pada saar pembelajaran.
i. Dunia Industri dan Dunia Kerja
Disekitar SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut banyak Home Industri pengelolahan hasil laut
dan di jaraka 17 KM ada industry berkelas internasinal yang bergerak di bidak pengelilahan
hasil perkebunan kelapa, ini sangat menguntungkan apabila dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya, karena dapat digunakan tempat kerjasama untuk belajar lapangan bagi peserta didik
dan dapat juga sebagai pendukung pembiayaan kegiatan –kegiatan yang dananya tidak dapat
dibiayai dari dana BOS.
j. Pengembangan Instrumen
Untuk mendukung terlaksanannya program dengan baik, maka perlu dibuatkan instrumen.
Instrumen yang sudah dikembangkan di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut antara lain
analisis hasil penilaian, analisi butir soal, analisis kegiatan pengembangan SDM, analisis
program lingkungan.
Memperhatikan letak geografis yang berada jauh dari pusat kota kabupaten Indragiri hilir
dengan kondisi budaya yang Hetrogen, serta melihat begitu besar pengaruh globalisasi yang
dirasakan oleh seluruh lapisan masayarakat maka SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut
memandang perlu mempunyai ciri-ciri yang bisa mewadahi alasan tersebut di atas.
5
B. Landasan Penyusunan Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut
1. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan
dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia” dan Pasal 32 ayat (1), “Negara
memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin
kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budayanya.”
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal
3, ”Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik seutuhnya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab”. Pasal 36 ayat (2), “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah,
dan peserta didik”. Pasal 38 ayat (2), “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan
dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah”.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, jo PP No. 32 Tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 17 ayat (1), “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain
yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, peserta didik”.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, “Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau
mengadaptasi model Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah yang
disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional
bersama unit terkait”.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun
2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun
2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 Tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah
6
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No. 81a-Tahun
2013-Tentang-Implementasi-Kurikulum
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut
Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut disusun sebagai pedoman bagi semua
warga sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik
sekolah, tujuan pendidikan nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan serta tujuan sekolah baik
jangka pendek, menengah, maupun panjang.
D. Prinsip Penyusunan KTSP
Penyusunan Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut ini berpedoman pada
prinsip-prinsip Penyusunan KTSP yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor No. 81a-Tahun 2013, sebagai berikut ini.
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik
secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan
iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral
Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran
dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas
dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab
tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses
pembelajaran
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan
Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik Pendidikan merupakan proses
sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan
potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan
itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
7
perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat
dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak
mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu,
muatan kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan
akhlak mulia.
9. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat
penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang
semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu,
kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
8
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan
memperhatikan kesetaraan jender. 13. Karakteristik Satuan Pendidikan Kurikulum
dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
D. Prinsip Pengelolaan KTSP
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti
bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional sesuai tujuan
pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib dan muatan lokal.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia
kerja. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan
antara hard skills dan soft skills
9
pada setiap kelas antarmata pelajaran, dan memperhatikan kesinambungan hard skills
dan soft skills antarkelas.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan,
dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan
nasional dan daerah saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan prinsip
Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI.
10
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi
Dengan menganalisa potensi yang ada di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut baik dari
segi input/ peserta didik baru, kompetensi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, lingkungan
sekolah, peran serta masyarakat, dan out come/ keberhasilan lulusan SMP Negeri Satu Atap
Sungai Laut serta masyarakat sekitar sekolah yang hetrogen, serta melalui komunikasi dan
koordinasi yang intensif antar sekolah dengan warga sekolah maupun dengan stakeholder,
tersusunlah visi sekolah.
Adapaun visi SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut adalah : ” Mewujudkan Sekolah Yang
Berkualitas, Disiplin, Mandiri Dan Harmonis berlandaskan IMTAQ”
B. Misi
1. Menumbuh kembangkan budaya mutu berwawasan keungulan khusunya dalam
pengolahan hasil laut
2. Mewujutkan masyarakat sekolah yang berdisiplin
3. Mewujutkan lingkungan sekolah yang bersih indah, sehat dan berseri
4. Terciptanya kehidupan kerukunan beragama yang harmonis antar warga sekolah.
5. Meningkatkan Profesionalisme
6. Meningkatkan kemampuan olahraga dan seni untuk mengembangkan potensi
7. Menggunakan saran dan prasana serta lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.
8. Membimbing siswa dalam berperilaku arif dan bijaksana dalam bertindak baik di
sekolah, dirumah, maupun di masyarakat.
9. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah, dengan lingkungan sekolah
dan pihak-pihak terkait.
11
C. Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah
dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.
1. Terwujudnya sebuah hasil karya pengolahan hasil laut yang dapat di kenal oleh masyarakat
banyak.
2. Terwujudnya kedisiplinan dalam lingkungan sekolah.
3. Terwujudnya Lingkungan yang bersih dan menyenangkan
4. Terwujudnya rasa tenggang rasa di dalam masyarakat sekolah.
5. Terwujudnya kualitasi tenaga pendidik dalam mengelolah document pembelajaran
6. Terwujudnya prestasi yang dapat membanggakan sekolah.
7. Terwujudnya pembelajaran yang berbasis lingkungan
8. Terwujudnya mental siswa dalam menghadapi tantangan zaman
9. Terwujudnya keharmonisan antara masyarakat dan warga sekolah untuk kemajuna
pendidikan
12
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
A. Struktur Kurikulum
Struktur dan muatan kurikulum pada SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut tahun 2014/2015
untuk kelas VII dan VIII yang menggunakan Kutrikum 2013 mengacu pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum SMP/MTs
Struktur kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran termasuk pengembangan diri sebagai
berikut ini.
MATA PELAJARAN
Alokasi Belajar Perminggu
VII VIII
Kelompok A
1 Pendidikan Agama 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6
4 Matematika 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4
Kelompok B
8 Seni Budaya (termasuk muatan Lokal) 3 3
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 3 3
10 Prakarya (termasuk muatan Lokal) 2 2
11 Mulok BTQ 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 40 40
13
Sedangkan untuk Kelas IX masih menggunakan Kurikulum 2006 dengan struktur dan
muatan kurikulum sebagai berikut:
Komponen Jumlah Jam
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2
3. Bahasa Indonesia 4
4. Bahasa Inggris 4
5. Matematika 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4
8. Seni Budaya 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
2
10.Teknologi Informasi dan
Komunikasi
2
B. Muatan Lokal
1. ARMEL 2
C. Pengembangan Diri: 2*)
Jumlah 34
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan lokal.
1. Mata Pelajaran Wajib
a. Mata pelajaran Wajib Berdasarkan Kurikulum 2013
Mata pelajaran pelajaran wajib berdasarkan Kurikulum 2013 adalah Pendidikan
Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni
Budaya, Pendidikan Jasmani, dan Prakarya
Cakupan materi pelajaran tersebut diuraikan berdasarkan Tingkatan kompetensi
dan Kompetensi Inti yang tertuang dalam Permendikbud No 64 Tahun 2013.
Adapun Kompetensi Inti untuk SMP/MTs dan sederajat adalah sebagai berikut:
14
KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spiritual (KI-1)
Sikap Sosial (KI-2)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
Pengetahuan (KI-3)
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
Keterampilan (KI-4)
4. Mengolah, menyaji, dan menalar
dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Adapun cakupan materi masing-masing mata pelajaran terurai pada penjelasan
berikut ini:
1. Muatan Pendidikan Agama Islam
Tingkat Kompe-
tensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
4
VII-VIII
- Menghayati dan memahami kandungan ayat-ayat Alquran pilihan dan hadis yang terkait
- Memahami dan mencontohkan sikap-sikap terpuji yang berkaitan dengan akhlakul karimah
- Meneladani dan memahami perjuangan Nabi Muhammad saw.
Alquran dan Hadis
Ayat-ayat Alquran pilihan
dan hadis terkait
- Bacaan ayat-ayat
Alquran pilihan Q.S. Al-
Mujadilah (58): 11 dan
Q.S. Ar-Rahman (55): 33,
Q.S.
An-Nisa (4): 8, Q.S.An-
Nisa
(4):146, Q.S. Al-Baqarah
15
periode Mekah dan Madinah, sikap terpuji khulafaurrasyidin, semangat ilmuwan muslim dalam menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari
- Memahami makna rukun iman, Asmaul-Husna dan surat dan ayat pilihan serta hadis terkait
- Memahami hikmah puasa wajib dan sunnah, penetapan makanan dan minuman yang halal dan haram berdasarkan Alquran dan Hadis
- Membaca dan Menunjukkan hafalan surah dan ayat pilihan serta hadis terkait dengan tartil dan lancar
- Mencontohkan
perilaku sesuai dengan
akhlakul karimah - Memahami dan Mempraktikkan tata cara bersuci, shalat wajib dan shalat sunnah, shalat jamak dan qashar, shalat berjamaah dan munfarid, sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah
- Merekonstruksi sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan sampai masa Umayyah dan masa Abbasiyah untuk kehidupan sehari-hari
(2):153,
dan Q.S. Ali Imran
(3):134, Q.S.
Al-Anfal (8): 27, Q.S. Al-
Ahqaf
(46): 13, Q.S. Al-Furqan
(25):63;
Q.S. Al Isra’(17): 27; Q.S.
An Nahl
(16):114; Q.S. Al-Maidah
(5): 90–
91 dan 32
- Hafalan ayat-ayat
Alquran pilihan
- Kandungan ayat-ayat
Alquran pilihan dan
hadis terkait
- Perilaku yang
mencerminkan
pemahaman terhadap
ayat-ayat Alquran pilihan
dan hadis terkait
Aqidah
- Allah SWT
- Asmaul Husna: : Al-
’Alim, al- Khabir, as-
Sami’, dan al-Bashir
- Malaikat Allah SWT
- Kitab suci Alquran
- Nabi Muhammad saw.
- Rasul Allah SWT
- Dalil-dalil tentang
keimanan
- Perilaku yang
mencerminkan
keimanan.
Akhlak dan Budi Pekerti
- Amanah dan perilaku
yang mencerminkan sifat
amanah
- Istiqamah dan perilaku
16
yang mencerminkan sifat
istiqamah
- Perilaku rendah hati dan
hemat
- Gemar beramal dan
berbaik sangka
- Sikap sabar, ikhlas dan
pemaaf
- Jujur dan perilaku yang
mencerminkan sifat jujur
- Hormat dan patuh
kepada orang tua dan
guru serta perilaku yang
mencerminkan sifat
hormat dan patuh
- Empati dan perilaku
yang mencerminkan sifat
empati
Fiqih
- Bersuci dari hadas kecil
dan hadas besar
- Shalat wajib dan shalat
sunnah, shalat
berjamaah, shalat
munfarid
- Shalat Jumat
- Shalat jamak dan shalat
qasar
- Sujud syukur, sujud
sahwi, sujud tilawah
Sejarah Peradaban Islam
- Dakwah Rasulullah saw.
periode
Mekah dan Madinah
- Sikap dan perilaku
terpuji khulafaurrasyidin
- Pertumbuhan ilmu
pengetahuan pada masa
Umayyah dan
Abbasiyah.
- Semangat ilmuwan
muslim dalam
menumbuh kembangkan
17
ilmu pengetahuan dalam
kehidupan sehari-hari
4a
IX - Menghayati dan memahami
surat dan ayat Alquran
pilihan dan hadis terkait. - Meyakini dan memahami rukun iman berdasarkan pengamatan terhadap dirinya, alam sekitar dan makhluk ciptaan-Nya
- Memahami hikmah dan menerapkan ketentuan syariat Islam dalam pelaksanaan penyembelihan hewan, ibadah qurban dan aqiqah
- Menghargai perilaku
sesuai dengan
akhlakul karimah - Membaca dan menunjukkan hafalan surat dan ayat Alquran pilihan sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf
Alquran dan Hadis
- Ayat-ayat Alquran
pilihan dan hadis terkait
Q.S. Az-Zumar (39):53;
Q.S. An-Najm (53): 39-
42, dan Q.S. Ali Imran
(3): 159 dan QS. Al
Hujurat (49) : 13
- Bacaan ayat-ayat
Alquran pilihan
- Hafalan ayat-ayat
Alquran pilihan
- Kandungan ayat-ayat
Alquran pilihan dan
hadis terkait
- Perilaku yang
mencerminkan
pemahaman terhadap
ayat-ayat Alquran pilihan
dan hadis terkait
Aqidah
- Hari Akhir, makna
beriman kepada Hari
Akhir, dan sikap mawas
diri sebagai cermin
beriman kepada Hari
akhir
2) Muatan Pendidikan PPKn,
Tingkat Kompe-
tensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
4 VII-VIII - Menjelaskan
omitmen para
pendiri Negara dalam
merumuskan dan
menetapkan
Pancasila - Menganalisis proses
pengesahan Undang-
Undang Dasar
Republik Indonesia
tahun 1945 - Menunjukkan sikap toleransi dalam makna keberagaman
- Komitmen para pendiri
Negara
dalam merumuskan dan
menetapkan Pancasila
- Proses perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
- Norma hukum dan
kepatutan yang berlaku
dalam kehidupan
bermasyarakat dan
bernegara
- Harmoni keutuhan
18
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
- Menjelaskan karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI
- Menunjukkan perilaku menghargai dengan dasar: moral, norma, prinsip dan spirit kewarganegaraan
wilayah dan kehidupan
dalam konteks NKRI
- Makna keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
4a IX - Menunjukkan sikap
dalam
dinamika perwujudan
Pancasila
dalam kehidupan
sehari-hari
secara individual dan
kolektif
- Menganalisis nilai dan
moral
yang terkandung
dalam
Pembukaan Undang-
Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia
tahun 1945
- Menjelaskan masalah
yang
muncul terkait
keberagaman
masyarakat dan cara
pemecahannya
- Menerapkan perilaku
kewarganegaraan
berdasarkan
prinsip saling
menghormati, dan
menghargai dalam
rangka
pengokohan NKRI
- Menghargai dan
menghayati
dengan dasar:
kesadaran nilai,
moral, norma, prinsip
dan spirit
- Dinamika perwujudan nilai
dan
moral Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari
- Esensi nilai dan moral Pancasila dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
- Makna ketentuan hukum yang berlaku dalam perwujudan kedamaian dan keadilan
- Semangat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman masyarakat
- Aspek-aspek pengokohan NKRI
19
3) Muatan Pendidikan Bahasa Indonesia,
Tingkat Kompe-
tensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
4 VII-VIII - Memiliki perilaku
jujur, percaya
diri, tanggung jawab,
kreatif,
peduli, santun dalam
merespons
berbagai hal secara
pribadi - Mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta unsur paralinguistik dalam penyajian teks
- Mengenal bentuk
dan ciri teks dalam
genre cerita,
faktual, dan
tanggapan - Memahami teks
dalam genre
cerita, faktual,
dan tanggapan - Mengklasifikasi teks
dalam genre cerita,
faktual, dan
tanggapan - Menemukan makna teks dalam genre cerita, faktual, dan tanggapan
- Menyajikan teks dalam genre cerita, faktual, dan tanggapan secara lisan dan tulis
- Struktur teks genre cerita
(teks
cerita pendek, teks cerita
moral,
teks cerita biografi, teks
cerita
prosedur), genre faktual
(hasil
observasi, teks eksplanasi),
genre
tanggapan (teks tanggapan
deskriptif, teks eksposisi,
teks
diskusi, teks ulasan)
- Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi lahirnya jenis teks
- Satuan bahasa
pembentuk teks: bunyi
bahasa, fonem, morfem,
kata, kelas kata, frasa,
klausa
- Penanda kebahasaan dalam teks
- Paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik)
4a
IX
- Memiliki perilaku jujur, percaya diri, tanggung jawab,
kreatif,
peduli, dan santun
dalam
- Struktur teks genre cerita
(teks
eksemplum), genre faktual
(teks
rekaman percobaan), dan
genre
20
menangani dan
memberikan
berbagai hal
- Mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta unsur paralinguistik dalam penyajian teks
- Mengenal bentuk dan ciri teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita
- Memahami teks
dalam genre
faktual,
tanggapan, dan
cerita
- Mengklasifikasi teks
dalam genre faktual,
tanggapan, dan cerita
tanggapan (teks
tantangan,
tanggapan kritis)
- Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi lahirnya jenis teks
- Satuan bahasa
pembentuk teks: klausa,
kalimat inti, kalimat
tunggal, kalimat
majemuk
- Penanda kebahasaan dalam teks
- Paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik)
4) Muatan Pendidikan Bahasa Inggris,
Tingkat Kompe-
tensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
4
VII-VIII
- Mensyukuri nikmat
belajar Bahasa Inggris
sebagai alat
komunikasi untuk
lingkup internasional - Menunjukkan
perilaku yang
berterima dalam
lingkungan personal
dan sosial budaya;
- Mengidentifikasi
fungsi sosial, struktur
teks dan unsur
kebahasaan dari teks
sangat pendek dan
sederhana;
- Berkomunikasi
secara interpersonal,
- Teks-teks: label nama,
daftar barang, instruksi,
rambu, tanda peringatan,
undangan pribadi, ucapan
selamat, recount,
pengumuman, naratif,
deskriptif, dan lagu, dalam
wacana interpersonal,
transaksional, dan
fungsional pada tataran
literasi fungsional
- Struktur teks
interpersonal,
transaksional, dan
fungsional
- Keterampilan
mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis
teks interpersonal,
transaksional, dan
21
transaksional, dan
fungsional tentang
diri sendiri, keluarga,
orang lain, dan objek
yang kongkrit dan
imajinatif, yang
terdekat dengan
kehidupan dan
kegiatan siswa sehari-
hari di rumah,
sekolah, dan
masyarakat - Menyusun teks lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana, dengan menggunakan struktur teks secara urut dan runtut serta unsur kebahasaan secara akurat dan berterima
fungsional yang tercakup
- Unsur-unsur kebahasaan
- Frasa sangat pendek dan
sederhana
- Modalitas: dengan
batasan makna yang jelas
4a
IX
- Mensyukuri kenikmatan belajar Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi untuk lingkup internasional
- Menunjukkan perilaku yang berterima dalam lingkungan personal, sosial budaya, akademik, dan profesi;
- Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan dari teks pendek dan sederhana
- Berkomunikasi secara interpersonal, transaksional, dan fungsional tentang diri sendiri, keluarga, orang lain, dan objek kongkrit dan imajinatif, yang terdekat dengan kehidupan dan kegiatan siswa sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat
- Menyusun teks lisan dan tulis, pendek dan
- Teks-teks: factual report,
ilmiah, prosedur, naratif,
dan iklan, dalam wacana
interpersonal,
transaksional, dan
fungsional pada tataran
literasi fungsional
- Struktur teks
interpersonal,
transaksional, dan
fungsional
- Keterampilan
mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis
teks interpersonal,
transaksional, dan
fungsional yang tercakup
- Unsur-unsur kebahasaan
- Frasa pendek dan
sederhana
- Modalitas: dengan
batasan makna yang jelas
22
sederhana dengan menggunakan struktur teks secara urut dan runtut serta unsur kebahasaan secara akurat, berterima, dan lancar
5) Muatan Pendidikan Matematika,
Tingkat Kompe-
tensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
4 VII-VIII - Menunjukkan sikap logis, kritis, analitis, cermat dan teliti,bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah
- Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika
- Memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar
- Memiliki sikap terbuka, santun, objektif dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari
- Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan matematika dengan jelas
- Mengidentifikasi pola dan menggunakannya untuk menduga perumuman/aturan umum dan memberikan prediksi
- Memahami konsep bilangan rasional dilengkapi operasi dan urutan
- Mengenal bentuk aljabar sederhana (linear, kuadrat)
- Memanfaatkan interpretasi geometri fungsi kuadrat dalam menyelesaikan persamaan
- Memahami konsep himpunan dan operasinya serta fungsi dan menyajikan (diagram, tabel, grafik)
- Memahami bangun datar berdasarkan sifat-sifat atau fitur- fitur (banyak sisi, keteraturan, ukuran),
- Bilangan Rasional
- Aljabar (pengenalan)
- Geometri (termasuk transformasi)
- Statistika dan Peluang
- Himpunan
23
dan transformasi yang menghubungkannya
- Memberi estimasi penyelesaian masalah dan membandingkannya dengan hasil perhitungan
- Menjelaskan dan memvisualisasikan pecahan yang ekuivalen
- Membandingkan, memberi interpretasi berbagai metoda penyajian data
- Memahami konsep peluang empirik
- Menggunakan simbol dalam pemodelan, mengidentifikasi informasi, menggunakan strategi lain bila tidak berhasil
4a IX - Menunjukkan sikap, logis, kritis, analitis, kreatif, cermat dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah
- Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika
- Memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar
- Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari
- Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan matematika dengan jelas
- Mengidentifikasi kecenderungan dan menyajikannya dalam aturan bilangan (barisan dan deret) atau relasi lainnya
- Memahami operasi pangkat, akar, bilangan dan kaitannya dengan konsep urutan
- Aljabar
- Geometri (termasuk bangun
tidak beraturan)
- Statistika dan Peluang
(termasuk metode statistik
sederhana)
24
6) Muatan Pendidikan IPA
Tingkat Kompe-
tensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
4
VII-VIII
- Menunjukkan perilaku keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai hasil dari penyelidikan terhadap objek IPA
- Memiliki sikap ilmiah: rasa ingin tahu, logis, kritis, analitis, jujur, dan tanggung jawab melalui IPA
- Mengajukan pertanyaan tentang fenomena IPA, melaksanakan percobaan, mencatat dan menyajikan hasil penyelidikan dalam bentuk tabel dan grafik, menyimpulkan, serta melaporkan hasil penyelidikan secara lisan maupun tertulis untuk menjawab pertanyaan tersebut
- Memahami konsep dan prinsip IPA serta saling keterkaitannya dan diterapkan dalam menyelesaikan masalah
- Ciri-ciri dan klasifikasi makhluk idup, sistem organisasi kehidupan
- Sistem pernafasan, pencernaan, peredaran darah, struktur rangka, otot, struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia
- Fotosintesis, respirasi, dan struktur jaringan tumbuhan
- Perubahan fisika dan kimia, karakteristik zat, sifat bahan dan pemanfaatannya
- Pengukuran, gerak, gaya, tekanan, energi, dan usaha
- Getaran, gelombang, bunyi, cahaya, dan alat optik
- Suhu dan kalor - Zat aditif makanan, zat
adiktif dan psikotropika - Struktur bumi dan tata
surya - Interaksi antar makhluk
hidup dan lingkungan, pencemaran dan pemanasan global
4a
IX
- Memiliki perilaku beriman kepada Tuhan Yang Maha Esasebagai hasil dari penyelidikan terhadap objek IPA
- Memiliki sikap ilmiah: rasa ingin tahu, logis, kritis, analitis, jujur, dan tanggung jawab melalui IPA
- Mengajukan pertanyaan tentang fenomena IPA, merumuskan hipotesis, mendesain dan melaksanakan percobaan, mencatat dan menyajikan hasil
- Sistem reproduksi manusia,
tumbuhan, dan hewan
- Pewarisan sifat
- Tanah dan organism yang hidup di dalamnya
- Kelistrikan, kemagnetan, dan induksi elektromagnetik
- Partikel penyusun atom dan molekul
- Pertumbuhan penduduk dan dampaknya bagi lingkungan
- Produk bioteknologi dan penerapannya dalam produksi pangan
- Produk teknologi yang merusak dan ramah
25
penyelidikan dalam bentuk tabel dan grafik, menyimpulkan, serta melaporkan hasil penyelidikan secara lisan maupun tertulis untuk menjawab pertanyaan tersebut
- Memahami konsep
an prinsip IPA serta
saling keterkaitannya
dan diterapkan dalam
menyelesaikan
masalah dalam
kehidupan
lingkungan
7) Muatan Pendidikan IPS,
Tingkat Kompe-
tensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
4
VII-VIII
- Menghargai dan
memiliki perilaku
sebagai warga Negara
Indonesia yang dapat
melakukan
perubahan dan
keberlanjutan
kehidupan melalui
interaksi sosial dan
alam yang sesuai
dengan ajaran agama
yang dianutnya
- Memahami aspek
keruangan dan
konektivitas antar
ruang dan waktu
dalam lingkup
regional dan nasional
pada perubahan dan
keberlanjutan
kehidupan
masyarakat Indonesia
pada zaman
praaksara sampai
zaman pergerakan
kebangsaan
- Memahami jenis,
fungsi, dan peran
kelembagaan
Manusia, tempat, dan lingkungan
- keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional
- keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup nasional
Keberlanjutan, perubahan dan waktu,
- aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan dan politik
- zaman praaksara, zaman Hindu- Buddha dan zaman Islam
- zaman penjajahan dan zaman pergerakan kebangsaan
Sistem sosial dan budaya
- Jenis, fungsi dan peran kelembagaan sosial, budaya ekonomi, dan politik
- Dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
26
dinamika interaksi
sosial dalam
mendukung
keberlanjutan
kehidupan
masyarakat
- Mengemukakan
pendapat mengenai
masalah social
masyarakat Indonesia
dalam lingkup
regional dan nasional,
serta mampu
memecahkanmasalah
sosial sederhana
melalui dinamika
interaksi sosial di
lingkungan sekitarnya
4a
IX
- Mensyukuri karunia
Tuhan Yang Maha Esa
sebagai penduduk
Indonesia yang
mampu melakukan
perubahan dan
keberlanjutan
kehidupan melalui
interaksi sosial dan
lingkungannya
- Memahami aspek
keruangan dan
konektivitas antar
ruang dan waktu
dalam mewujudkan
Manusia, tempat, dan lingkungan
- keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam mewujudkan kesatuan wilayah Nusantara
Keberlanjutan, perubahan, dan Waktu,
- aspek geografis, ekonomi,
8) Muatan Pendidikan Seni Budaya,
Tingkat Kompe-
tensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
4 VII-VIII - Menunjukkan rasa agum
terhadap karya seni
budaya dalam konteks
anugerah Tuhan Yang
Maha Esa
- Menunjukkan perilaku
rasa ingin tahu, peduli
lingkungan, kerjasama,
jujur, percaya diri, dan
mandiri dalam berkarya
- Apresiasi dan kreasi karya seni rupa (ragam hias pada tekstil dan kayu, gambar model, gambar ilustrasi)
- Apresiasi dan kreasi/rekreasi (cipta-ulang) seni musik (Teknik vokal secara perseorangan dan kelompok, instrumen musik dan ansambel
27
seni budaya
- Memahami
keberagaman karya dan
nilai seni budaya
- Membandingkan masing-
masing karya seni dan
nilai seni budaya untuk
menemukenali/merasak
an keunikan/keindahan
- Menghargai, memiliki
kepekaan dan rasa
bangga terhadap karya
dan nilai seni budaya
- Memahami teknik dasar
karya seni budaya
- Menerapkan teknik
dalam penciptaan karya
seni budaya
sederhana, lagu nusantara daerah setempat dan daerah lain, instrumen musik tradisional)
- Apresiasi dan kreasi karya seni tari (gerak tari dalam kaitannya dengan ruang, waktu, tenaga, iringan, level, dan pola lantai serta tari nusantara daerah setempat dan daerah lain)
- Apresiasi dan kreasi karya teater (olah tubuh, olah suara, olah rasa, konsep dan naskah drama, teknik pementasan, serta teater nusantara daerah setempat dan daerah lain)
4a IX - Menunjukkan rasa kagum
terhadap karya seni
budaya dalam konteks
anugerah Tuhan Yang
Maha Esa
- Menunjukkan perilaku
rasa ingin tahu, peduli
lingkungan, kerjasama,
jujur, percaya diri, dan
mandiri dalam berkarya
seni budaya
- memahami
keberagaman karya dan
nilai seni budaya
- membandingkan masing-
masing karya nilai dan
nilai seni budaya untuk
menemukenali/merasak
an keunikan/keindahan
- menghargai, memiliki
kepekaan dan rasa
bangga terhadap karya
dan nilai seni budaya
- memahami konsep,
prosedur penciptaan
karya seni budaya
- Apresiasi dan kreasi karya seni rupa (seni lukis, seni patung, seni grafis dalam berbagai media, teknik, dan corak, serta pameran seni rupa)
- Apresiasi dan kreasi karya seni musik (musik modern, musik ansambel, dan pertunjukan musik)
- Apresiasi dan kreasi karya seni tari (komposisi tari modern/kontemporer)
- Apresiasi dan kreasi karya seni teater (olah tubuh, olah suara, dan olah rasa teater modern, konsep manajemen produksi teater)
- Pameran/pertunjukan seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater
28
- menerapkan konsep dan
prosedur dalam
penciptaan karya seni
budaya
9) Muatan Pendidikan Pendidikan Jasmani,
Tingkat Kompe-
tensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
4
VII-VIII
- Memahami konsep dan
mempraktikkan
keterampilan gerak
fundamental, variasi dan
kombinasi keterampilan
gerak permainan bola
besar, bola kecil, dan
atletik
- Memahami konsep dan
mempraktikkan
keterampilan gerak
fundamental, variasi dan
kombinasi keterampilan
gerak olahraga beladiri
- Memahami konsep dan
mempraktikkan
mengukur komponen
kebugaran jasmani terkait
kesehatan dan
keterampilan
- Memahami konsep dan
mempraktikkan gabungan
pola gerak dominan
menuju teknik dasar
senam lantai sederhana
- Memahami konsep dan
mempraktikkan variasi
rangkaian aktivitas gerak
ritmik variasi dalam
bentuk rangkaian
sederhana
- Memahami dan
mempraktikkan gerak
dasar tiga gaya renang
yang berbeda
- Memahami dan
menyajikan manfaat
jangka panjang dari
partisipasi dalam aktivitas
fisik secara teratur, pola
Aktivitas fisik dan berbagai gerakan dasar Olahraga
- Teknik dasar Permainan bola besar:
- sepak bola, bola voli, dan bola basket
- permainan bola kecil: bulutangkis, kasti/softball, dan tenis
- aktivitas fisik melalui atletik: jalan cepat, lari cepat, lompat jauh, dan tolak peluru
- Aktivitas fisik teknik dasar beladiri: pencak silat, karate, dan taekwondo,
- Aktivitas fisik dan komponen kebugaran terkait kesehatan: kekuatan, daya tahan, kelenturan, dan komposisi tubuh, dan terkait keterampilan: kecepatan, ketepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi
- Aktivitas fisik Senam: head stand
–, hand stand – melenting ke depan,
- Rangkaian aktivitas ritmik senam dengan musik dan aerobik terkoordinasi dengan baik
- Aktivitas fisik melalui rangkaian renang gaya bebas, gaya punggung, dan gaya dada kesehatan
- P3K, pencegahan berbagai penyakit dan bahaya dari seks bebas, NAPZA dan obat berbahaya lainnya, dan makan bergizi
29
makan sehat, bergizi dan
seimbang, bahaya seks
bebas, NAPZA, dan obat
berbahaya, serta
mempraktikkan tindakan
P3K pada cidera ringan
- Menunjukkan perilaku
sportif, bertanggung
jawab, menghargai
perbedaan, toleransi,
bekerja sama, dan disiplin
4a
IX
- Menguasai konsep dan
mempraktikkan variasi
dan kombinasi permainan
dan olahraga
- Menguasai konsep dan
mempraktikkan variasi
dan kombinasi olahraga
beladiri
- Menguasai konsep dan
mempraktikkan berbagai
bentuk latihan
pengembangan
kebugaran jasmani
- Menguasai konsep variasi
dan kombinasi dan
empraktikkannya ke
dalam rangkaian gerak
dasar senam
- Menguasai konsep variasi
dan kombinasi dan
empraktikkannya ke
dalam rangkaian aktivitas
gerak ritmik yang lebih
kompleks
- Menguasai dan
mempraktikkan gerak
dasar tiga gaya renang
- Menguasai peran dan
fungsi aktivitas fisik, dan
makanan bergizi dalam
mengontrol berat badan
dan pencegahan penyakit
- Mengamalkan perilaku
sportif, bertanggung
jawab, menghargai
perbedaan, toleransi,
bekerja sama, disiplin,
dan menerima kekalahan
Aktivitas fisik dan Olahraga permainan
- Permainan bola besar, sepak bola, bola voli, bola basket
- Permainan bola kecil, bulutangkis, oftball/rounders, tenis meja,
- Aktivitas atletik jalan cepat, lari, lompat, dan lempar, serta olahraga permainan tradisional
- Aktivitas fisik melalui beladiri Pencak silat/karate/taekwondo/beladiri tradisional
- Aktivitas fisik latihan kekuatan, daya tahan, kecepatan, dan kelenturan
- Aktivitas fisik senam: guling lenting, roll - sikap kayang, rool – neck spring
- Aktivitas fisik ritmik: senam aerobik, dan SKJ secara harmonis
- Aktivitas fisik melalui gerak dasar renang gaya bebas, gaya punggung, dan dada
Kesehatan
- Peran dan fungsi aktivitas fisik, dan makanan bergizi dalam mengontrol berat badan dan pencegahan penyakit
30
dengan sikap positif dan
mengekspresikan
kemenangan dengan
wajar
10) Muatan Pendidikan Prakarya
Tingkat Kompe-
tensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
4
VII-VIII
- Menunjukkan rasa
kagum terhadap
karya prakarya dalam
konteks anugerah
Tuhan Yang Maha Esa
- Menunjukkan
perilaku rasa ingin
tahu, peduli
lingkungan,
kerjasama, jujur,
percaya diri, dan
mandiri dalam
berkarya prakarya
- Memahami dan
membandingkan
desain karya
- Mengidentifikasi dan
mendeskripsikan
proses pembuatan
karya
- membuat dan
memodifikasi karya
Apresiasi dan kreasi Prakarya (kerajinan)
- Kerajinan bahan alam dan buatan, dan modifikasinya, serta pengemasannya
- Kerajinan dan pengemasan dari bahan limbah organik dan anorganik bahan lunak atau keras dan modifikasinya
Apresiasi dan kreasi Prakarya (Rekayasa)
- Alat penjernih air dari bahan alami dan buatan
- Produk sederhana dan mainan menggunakan teknologi mekanik
- Produk sederhana menggunakan teknologi elektronika
Apresiasi dan kreasi prakarya (Budidaya)
- Budidaya tanaman sayuran dan obat, serta memodifikasi media tanamnya
- Wadah budidaya dan pemeliharaan ikan konsumsi dan ikan hias
Apresiasi dan kreasi prakarya (pengolahan)
- Olahan pangan buah dan sayuran menjadi minuman segar, minuman kesehatan, menjadi makanan cepat saji
- Olahan non pangan dari hasil samping bahan pangan nabati menjadi bahan dasar kerajinan
- Olahan bahan pangan serealia dan umbi menjadi makanan dan bahan
31
pangan setengah jadi
- Olahan dari hasil samping serealia dan umbi menjadi produk non pangan
4a
IX
- Menunjukkan rasa
kagum terhadap
karya prakarya dalam
konteks anugerah
Tuhan Yang Maha Esa
- Menunjukkan
perilaku rasa ingin
tahu, peduli
lingkungan,
kerjasama, jujur,
percaya diri, dan
mandiri dalam
berkarya prakarya
- Memahami prinsip
dan proses desain
dalam pembuatan
karya
- Menerapkan prinsip
dan proses desain
dalam pembuatan,
perangkaian, dan
modifikasi karya
Apresiasi dan kreasi prakarya (Kerajinan)
- Kerajinan dan pengemasan fungsi hias, dan modifikasinya
- Kerajinan dan pengemasan fungsi pakai dan modifikasinya
Apresiasi dan kreasi prakarya (Rekayasa)
- Produk rakitan berteknologi listrik
- Model bangunan dan instalasi dengan teknologi konstruksi
- Model sederhana rangkaian instalasi listrik
Apresiasi dan kreasi prakarya (Budidaya)
- Budidaya ternak hias dan satwa harapan
Apresiasi dan kreasi prakarya (Pengolahan)
- Olahan pangan dari bahan ikan dan daging putih atau merah menjadi makanan, produk pangan setengah jadi
- Olahan dari hasil samping pangan hewani menjadi produk non pangan
b) Mata pelajaran Wajib Berdasarkan Kurikulum 2006
Sedangkan mata pelajaran pelajaran wajib yang berlaku untuk kelas IX yang masih
menggunakan Kurikulum 2006 adalah Pendidikan Agama, PKn, Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, dan
Teknologi informasi dan komunikasi.
Mata pelajaran Kurikulum 2006 yang diselenggarakan di SMP Negeri Satu Atap
Sungai Laut sesuai dalam SI, terdiri atas mata-mata pelajaran sebagai berikut.
1. Pendidikan Agama
Pendidikan agama yang diselenggarakan di SMP meliputi agama Islam, Kristen
Protestan, Katholik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Tujuan:
32
• Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik sesuai keyakinan
agamanya masing-masing;
• Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia; dan
• Menumbuhkembangkan sikap toleransi antarumat beragama.
Ruang Lingkup :
Pendidikan Agama Islam
• Membaca Al –qur’an menurut tajwid, mulai dari cara membaca ”Al”
-Syamsiah dan ” Al” Qomariyah sampai menerapkan hukum bacaan mad dan
waqof
• Aspek –aspek rukun iman mulai dari iman
• Kepada Alloh sampai kepada iman pada Qadha dan Qadar serta asmaul
Husna
• Perilaku terpuji seperti qanaah dan tasawuh dan menjauhkan diri dari perilaku
tercela seperti ananiah, hasad, ghadab dan namimah.
• Tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfirid dan jamaah baik sholat
wajib maupun shalat sunat.
• Sejarah Nabi Muhammad dan para sahabat serta menceritakan sejarah masuk
dan berkembangnya Islam di Nusantara.
Pendidikan Agama Kristen :
• Menjelaskan karya Allah dan penyelamatan bagi manusia dan seluruh ciptaan
• Menginternalisasi nilai-nilai kristiani dengan menanggapinya secara nyata
• Bertanggung jawab terhadap diri dan sesamnya, masyarakat dan gereja
sebagai orang yang sudah diselamatkan.
Pendidikan Agama Katholik
• Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria
dan wanita yang memiliki rupa-rupa kemmapuan dan keterbatasan untuk
berelasi dengan sesame dan lingkungnya.
• Peserta didik dapat menguraikan pemahamannya tentang Yesus Kristus dan
bagaimana meneladi Yesus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan Allah.
• Peserta didik dapat menguraikan makna Gerja sebagai sakramen keselamatan
dan bagimana mewujudkannya dalam hidup nyata
• Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang hidup bermasyarakat
dan bagimana melaksanakan kehidupan bermasyarakat sesuai ajaran Firman
Allah dan pengjaran Yesus Kristus,
Pendidikan Agama Hindu, Budha, dan Konghucu diserahkan pada yang
berwenang masing-masing
33
2) PendidikanKewarganegaraan
Tujuan:
Memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan
kesatuan, kepedulian, demokrasi, kebersamaan dan kesadaran akan hak dan
kewajiban diri dan rang lain.
Ruang lingkup:
a. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda,
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan
negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
keterbukaan dan jaminan keadilan.
b. Norma, hukum, dan peraturan yang meliputi: tertib dalam kehidupan
keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-
peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
c. Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM.
d. Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan
kedudukan warganegara.
e. Konstitusi negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan
dasar negara dengan konstitusi.
f. Kekuasan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem
politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem
pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
g. Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi
terbuka.
34
h. Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan
organisasi internasional, serta mengevaluasi globalisasi.
3) Bahasa Indonesia
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap
IPTEK. Dan memubuhkan kecerdasan, berfikir lgis, kritis, kreatif, inovatif, dan
bertanggung jawab.
Ruang lingkup:
a. Mendengarkan
b. Berbicara
c. Membaca
d. Menulis
4) Bahasa Inggris
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis
untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi.
Serta menumbuhkan nilai kecerdasan, ketangguhan, keberagaman, percaya diri,
kemandirian dan kepatuhan pada aturan social.
Ruang lingkup:
a. Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau
menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat
keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional;
b. Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek
dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative,
dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata
bahasa, dan langkah-langkah retorika;
c. Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata
bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural
(menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai
konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul
35
dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap
berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti
pembentuk wacana).
5) Matematika
Tujuan:
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika dalam
rangka penguasaan IPTEK. Serta menumbuhkan kecerdasan, kejujuran, berfikir
logis, kritis, keingintahuan, percaya diri dan kemandirian.
Ruang lingkup:
a. Bilangan
b. Aljabar
c. Geometri dan Pengukuran
d. Statistika dan Peluang
6) Ilmu Pengetahuan Alam
Tujuan:
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk
menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK. Serta
menumbuhkan kecerdasan, keingintahuan, berpikir logis, kritis, kreatif, gaya
hidup sehat, menghargai keragaman, cinta ilmu, dan bertanggung jawab
Ruang lingkup:
a. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
b. Materi dan Sifatnya
c. Energi dan Perubahannya
d. Bumi dan Alam Semesta
7) Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan:
Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk,
mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki keterampilan
hidup secara mandiri.
Ruang lingkup:
a. Manusia, Tempat, dan Lingkungan
b. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
36
c. Sistem Sosial dan Budaya
d. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan
8) Seni Budaya
Tujuan:
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya
nasional, menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, dan
nasionalisme.
Ruang lingkup:
a. Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak,
dan sebagainya.
b. Seni Musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan
alat musik, apresiasi karya musik.
c. Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan
tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
d. Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara
yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari, dan seni
peran.
9) Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Tujuan:
Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan keterampilan
dalam bidang olah raga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab disiplin
dan percaya diri pada peserta didik.
Ruang lingkup;
a. Permainan dan olah raga, meliputi: olah raga tradisional, permainan,
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor nonlokomotor, dan manipulatif,
atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis
meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.
b. Aktivitas pengembangan, meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
37
c. Aktivitas senam, meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.
d. Aktivitas ritmik, meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic
serta aktivitas lainnya.
10). Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tujuan:
Memberikan keterampilan dalam bidang teknologi informatika dan komunikasi
yang sesuai dengan bakat dan minat peserta didik, berpikir logis, kritis, kreatif,
dan menghargai karya orang lain.
Ruang lingkup:
a. Perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk mengumpulkan,
menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan informasi;
b. Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu
perangkat ke perangkat lainnya.
2. Muatan Lokal
Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan
daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran
pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan keimanan dan ketaqwaan serta
penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai budaya yang
dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap
lingkungan, dan kerja sama.
Penanaman nilai-nilai budaya dan keterampilan diimplementasikan dalam mata
pelajaran Bahasa Daerah sedangkan penanaman nilai ketaqwaan diiplementasikan
dalam mata pelajaran BTQ
Khusus kelas IX masih diterapkan muatan Arab Melayu yang dimaksud untuk member
pemahaman terhadapa budaya melayu.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus
mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap
muatan lokal yang diselenggarakan.
38
Muatan Lokal yang diselenggarakan di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut untuk peserta
didik kelas VII dan VII adalah Bahasa Darah dan BTQ dan Kajian Islam
Jenis Muatan
Lokal
Strategi Pelaksanaan
Kebijakan Daerah Kebutuhan Peserta didik
BTQ dan
Hadist
Baca Tulis Alquran
Kajian isi Alquran
Kajian Al Hadist
Untuk bekal hidup dan
mencetak generasi yang beriman
dan bertaqwa terhadapat Tuhan
YME
Sedangkan muatan lokal yang diselenggarakan SMP Negeri Satu Atap Sungai
Laut untuk peserta didik kelas IX adalah sebagai berikut.
Jenis Muatan
Lokal
Strategi Pelaksanaan
Kebijakan Daerah Kebutuhan Peserta didik
ARMEL Membaca, menulis,
menyimak dan
apresiasi bahasa dan
sastra darah
Untuk komunikasi dalam
kehidupan sehari-hari, santun,
dan menghargai budaya daerah
Pengelolahan
Hasil Laut
Kerja praktek untuk
keterampilan, sesuai
dengan berdaya saing
hidup yang tinggi
Untuk bekal hidup dan
persiapan memasuki dunia kerja
bagi siswa tertentu, mandiri,
kewirausahan dan ekonomi
kereatif
Bahasa daerah dipilih karena diharapkan mampu membentuk sikap kesopanan
bagi semua warga sekolah serta menghargai budaya leluhursehingga pada
akhir tercipta cinta tanah air.
Pengelolahan hasil laut meliputi pengolahan hasil tanggkapan laut yang di
kelolah menjadi makanan sehingga mempunya daya.
3. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan
pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan konseling
dankegiatan ekstrakurikuler.
1). Jenis – jenis Pengembangan diri
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu
terprogram dan tidak terprogram.
a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui
penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.
39
Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan
pendukung konseling
• Individual
• Kelompok
• Klasikal, tatap muka guru BK masuk ke
kelas (open sesi)
• Home Visit
Ekstrakurikuler Wajib • Pramuka
Ekstrakurikuler Pilihan • Tari
• Nasid
• Rebana
• Baca Al-qur’n
• PMR
• Futsal
• Paduan Suara
• Palang Merah Remaja
• Olimpiade Matematika
• Olimpiade IPA
• Olimpiade IPS
• Batik/Sablon
• Bola Volly Prestasi
• Paskibra
• Majalah Dinding Sekolah
b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai
berikut.
Kegiatan Contoh
Rutin, yaitu
kegiatan yang
dilakukan terjadwal
• Kebersihan lingkungan selasa-kamis jam ke-0
• Piket kelas
• Ibadah / sholat duhur /jum’at berjamaah
• Baca surat pendek dan berdoa sebelum dan
sesudah pembelajaran di kelas
• Upacara bendera tiap senin
• Sholat duha dan doa bersama tiap sabtu jam ke-0
• Wajib baca Koran
Spontan, adalah
kegiatan tidak
terjadwal dalam
kejadian khusus
• Memberi dan menjawab salam
• Meminta maaf
• Berterima kasih
• Mengunjungi kerabat yang sakit
• Membuang sampah pada tempatnya
• Mengumumkan barang temuan
• Melerai pertengkaran
• Mengumpulkan infaq untuk masjid
Keteladanan,
adalah kegiatan
dalam bentuk
perilaku sehari-hari
• Perilaku guru selalu positif
• Mengambil sampah yang berserakan
• Cara berbicara yang sopan
• Mengucapkan terima kasih
40
• Meminta maaf
• Menghargai pendapat orang lain
• Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang
berbeda
• Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
• Penugasan peserta didik secara bergilir
• Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada
peraturan)
• Memberi salam ketika bertemu
• Berpakaian rapi dan bersih
• Menepati janji
• Memberikan penghargaan kepada orang yang
berprestasi
• Berperilaku santun
• Pengendalian diri yang baik
• Memuji pada orang yang jujur
• Mengakui kebenaran orang lain
• Mengakui kesalahan diri sendiri
• Berani mengambil keputusan
• Berani berkata benar
• Melindungi kaum yang lemah
• Membantu kaum yang fakir
• Sabar mendengarkan orang lain
• Mengunjungi teman yang sakit
• Menunjukkan budaya gemar membaca
• Mengembalikan barang yang bukan miliknya
• Antri
• Mendamaikan
• Semangat tinggi dalam bekerja
Jenis, nilai-nilai yang ditanamkan dan strategi yang digunakan dalam
pelaksanaan pengembangan siri di SMP Negeri Satu Atap Sungai
Lautadalah sebagai berikut ini.
Jenis Pengembangan Diri
Nilai-nilai yang ditanamkan
Strategi
A. Bimbingan Konseling
(BK)
• Kemandirian
• Percaya diri
• Kerjasama
• Demokratis
• Peduli sosial
• Komunikatif
• Jujur
• Pembentukan karakter atau
kepribadian
• Pemberian motivasi
• Bimbingan karier
B. Kegiatan
EkstrakurikulerWajib
1. Kepramukaan
• Demokratis
• Disiplin
• Kerjasama
• Rasa Kebangsaan
• Toleransi
• Peduli sosial dan
lingkungan
• Cinta damai
• Kerja keras
• Latihan terprogram
(kepemimpinan,
berorganisasi)
41
B. Kegiatan
EkstrakurikulerPilihan
1. PMR, • Peduli sosial
• Toleransi
• Disiplin
• Komunikatif
•
• Latihan terprogram
2. KIR, Olimpiade,
English Club, Sastra
Indonesia, Mading
Sekolah
• Komunikatif
• Rasa ingin tahu
• Kerja keras
• Senang membaca
• Menghargai prestasi
• Jujur
• Pembinaan rutin
• Mengikuti perlombaan
• Pameran atau pekan ilmiah
• Publikasi ilmiah secara
internal
3. Olahraga
• Sportifitas
• Menghargai prestasi
• Kerja keras
• Cinta damai
• Disiplin
• Jujur
• Melalui latihan rutin (antara
lain: bola voli, basket, tenis
meja, badminton, pencak
silat, outbond)
• Perlombaan olahraga
4. Kerohanian
• Religius
• Rasa kebangsaan
• Cinta tanah air
• Beribadah rutin
• Peringatan hari besar agama
• Kegiatan keagamaan
5. Senibudaya/Sanggar
seni
• Disiplin
• Jujur
• Peduli budaya
• Peduli sosial
• Cinta tanah air
• Semangat
kebangsaan
• Latihan rutin
• Mengikuti vokal grup
• Berkompetisi internal dan
eksternal
• Pagelaran seni
6. Kepemimpinan
(Kepramukaan,
Paskibra)
• Tanggung jawab
• Keberanian
• Tekun
• Sportivitas
• Disiplin
• Mandiri
• Demokratis
• Cinta damai
• Cinta tanah air
• Peduli lingkungan
• Peduli sosial
• Keteladanan
• Sabar
• Toleransi
• Kerja keras
• Pantang menyerah
• Kerja sama
• Kegiatan OSIS
• Kepramukaan
• Kegiatan kerohanian
• Kegiatan KIR
• Kegiatan PMR
c. Mekanisme Pelaksanaan Pengembangan diri
1). Pengembangan diri dilaksnakan diluar jam pembelajaran dan dibina oleh
pendidik dari dalam maupun dari luar SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut
yang mempunyai kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan
kepala sekolah.
42
2). Jadwal Kegiatan
NO. JENIS KEGIATAN HARI PUKUL PEMBINA
1 Kepramukaan Minggu 13.00-15.00
2 Tari, Nasyi dan
rabana
Minggu 13.00-15.00
2 Futsal Minggu 07.00-09.00
3 Paduan Suara Minggu 19.00-20.30
4 Baca Alqur Jum’at 18.30-19.30
5 Palang Merah
Remaja Sabtu 10.00-
11.00
6 Olimpiade
Matematika Kamis 09.00-
11.00-
7 Olimpiade IPA Kamis 09.00-11.00-
8 Olimpiade IPS Kamis 09.00-11.00-
9 Bola Volly Prestasi Rabu,Jum’at 09.00-11.00-
10 Paskibra Sabtu 09.00-11.00-
11 Mading Sekolah Selasa,Kamis 10.00-10.30
d. Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala
kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif.
C. Pengembangan Pendidikan Karakter
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai
pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya
sekolah. Dalam Kurikulum 2013 pengembangan pendidikan karakter termasuk bagian dari
kompetensi Inti 1 dan 2 atau KI-1 dan KI-2. Guru dan sekolah mengintegrasikan nilai-nilai yang
dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah
ada.
Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang akan diintegrasikan dalam Mata Pelajaran
akan mengacu atau berpedoman pada Panduan Pendidikan yang dikeluarkan Direktorat PSMP,
yakni
Mata Pelajaran
Nilai Utama Yang Dikembangkan
1. Pendidikan Agama
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, kesantunan, kedisiplinan, bertanggung jawab, cinta ilmu, keingintahuan, percaya diri, menghargai keberagaman, kepatuhan pada aturan sosial, bergaya hidup sehat, kesadaran akan hak dan kewajiban, kerja keras
2. PKn Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian,
43
kedemokratisan, nasionalisme, kepatuhan pada aturan sosial, menghargai keberagaman, kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
3. Bahasa Indonesia
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, keingintahuan, kesantunan, nasionalisme
4. Matematika Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, berpikir logis, kritis, kerja keras, keingintahuan, kemandirian, percaya diri
5. IPS Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, nasionalisme, menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa wirausaha, kerja keras
6. IPA Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, keingintahuan, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, kedisiplinan, kemandiran, tanggung jawab, cinta ilmu
7. Bahasa Inggris
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, menghargai keberagaman, kesantunan, percaya diri, mandiri, bekerjasama, kepatuhan pada aturan sosial
8. Seni Budaya
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratian, menghargai keberagaman, nasionalisme, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, kedisiplinan
9. Penjasorkes Kereligiusan, kejujuran, keerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, bergaya hidup sehat, kerja keras, kedisiplinan, percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
10.TIK/ Keterampilan
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulan, kedemokratisan, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, kemandirian, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain
11. Muatan Lokal
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, nasionalisme
Indikator nilai-nilai karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas,
dan (2) indikator untuk mata pelajaran. Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang
digunakan oleh kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan
karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan
kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif
seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan
dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku
tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di
atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan
berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih
kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses
belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan
masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan
44
cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak
awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari
sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk
memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di
masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke
tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian
masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada
indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang
peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan yang
dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan),
maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat
memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif
sebagai berikut ini.
D (1) : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
C (2) : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
B (3) : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
A (4) : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
Setiap tahun diharapkan ada peningkatan dari D ke C, dari C Ke B hingga ke A. Selain itu
ruang lingkup yang di amati juga diharapkan semakin melebar ke semua sector.
Kegiatan nyata yang dilakukan di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut adalah sebagai
berikut:
NO NILAI KEGIATAN YANG DILAKUKAN
1 Bersih dan Nyaman • Membentuk piket harian
• Melakukan sore bersih setiap hari oleh
seluruh warga sekolah mulai pukul 11.30
sd 12.15
• Penanaman pohon-pohon besar maupun
pohon produktif
2 Disiplin • Menerapkan absen pagi dan siang untuk
tenaga pendidik dan kependidikan
45
• Menggalakan piket pintu gerbang
• Membuat aturan yang dimusyawarahkan
seluruh warga sekolah tentang kehadiran
di sekolah pukul 12.30 tepat
3 Sopan • Membiasakan salam setiap bertemu
dengan warga sekolah
• Membudayakan pakaian yang rapi
• Membiasakan menyapa kepada setiap
orang yang berada di sekolah
4 Religius • Membaca al qur’an dan berdo’a setiap pagi
sebelum pembelajaran
• Sholat Jum’at berjamaah setiap hari jum’at
siang
• Merayakan peringatan hari besar
• Mengadakan pondok dan khasanah
romadhon
D. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan mengacu pada ketentuan standar pengelolaan pendidikan yang
berlaku di satuan pendidikan.
Pengaturan beban belajar di SMP Negeri Satu Atap Sungai Lautdengan sistem paket yang
didasarkan pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut ini.
• Beban belajar untuk peserta didik kelas 7, dan 8 adalah 38 jam pelajaran perminggu,
sedangkan untuk kelas IX adalah 34 jam pelajaran per minggu
• Alokasi waktu 40 menit untuk setiap mata pelajaran
Kelas Jam tatap muka
(menit) Jml. Jam/ minggu
Minggu efektif per tahun
Waktu pembelajaran /jam per tahu
VII 40 40 43 1.634 jam/tahun
VIII 40 40 43 1.634 jam/tahun
IX 40 32 34 1.292 jam/tahun
Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan
terstruktur (TT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) yang waktunya maksimal
lima puluh persen (50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur di SMP
Negeri Satu Atap Sungai Laut diberikan alokasi waktu setelah siswa melakukan soal
jamaah duhur. Contoh TT diantaranya pembelajaran remidi dan pengayaan, sedangkan
contoh KMTT adalah pekerjaan rumah yang sifatnya mendalami KD dengan metode
investigasi dan penemuan
Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok yang
disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik.
46
E. Ketuntasan Belajar
Dalam penetapan ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal
dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan awal
peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah akan secara bertahap dan
berkelanjutan menetapkan dan meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk
mencapai ketuntasan ideal.
Ketuntasan belajar untuk kelas VII dan VIII semester 1 dan 2 yang menggunakan
Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2014/2015 terlihat pada tabel berikut ini
KETUNTASAN BELAJAR TAHUN 2014/2015
UNTUK KELAS VII DAN VIII SEMESTER 1 DAN 2
MATA PELAJARAN VII VIII
1 2 1 2 Kelompok A KI1KI2 KI3 KI4 KI1KI2 KI3 KI4 KI1KI2 KI3 KI4 KI1KI2 KI3 KI4
1 Pendidikan Agama B B- B B- B B- B B-
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
B B- B B- B B- B B-
3 Bahasa Indonesia B B- B B- B B- B B-
4 Matematika B B- B B- B B- B B-
5 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) B B- B B- B B- B B-
6 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) B B- B B- B B- B B-
7 Bahasa Inggris B B- B B- B B- B B-
Kelompok B
8 Seni Budaya (termasuk muatan Lokal) B B- B B- B B- B B-
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
B B- B B- B B- B B-
10 Prakarya (termasuk muatan Lokal) B B- B B- B B- B B-
12 Mulok BTQ B B- B B- B B- B B-
Ket : B- (≥2.66) sedangkan B (≥ 3.00)
Sedangkan Ketuntasan belajar untuk kelas IX semester 1 dan 2 yang menggunakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun pelajaran 2014/2015 terlihat pada tabel
berikut ini
47
KETUNTASAN BELAJAR TAHUN 2014/2015
UNTUK KELAS IX SEMESTER 1 DAN 2
No Mata Pelajaran
Semester
1 2
1 Pendidikan Agama 75 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 75
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 70 70
4 Bahasa Inggris 70 70
5 Matematika 70 70
6 IPA 70 70
6 IPS 70 70
8 Seni Budaya 75 75
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 80 80
10 Teknologi Informasi dan
Komunikasi 70 70
11 ARMEL 80 80
12 Pengolahan Hasil Laut 85 85
SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut berusaha menggunakan prinsip mastery learning
(ketuntasan belajar) walaupun sistem paket. Artinya setiap peserta didik harus
mengikuti kegiatan kenaikan kelas bersama-sama, sedangkan untuk yang belum
tuntas KKM harus mengikuti pembelajaran remidi, danpeserta didik yang sudah
mencapai KKM mengikuti kegiatan pengayaan.
1. Program Remedial (Perbaikan)
a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial dibatasi maksimal 2 kali.
f. Nilai remedial maksimum sama dengan nilai KKM.
48
2. Program Pengayaan
a. Pengayaan bolehdiikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.
F. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
1. Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas menggunakan 2 (dua) aspek, yaitu aspek akademis dan
aspek non akademis.
1. Aspek akademis meliputi :
1). Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2). Memperoleh predikat nilai minimal B (3.00) pada penilaian akhir untuk KI-1
dan KI-2 untuk seluruh mata pelajaran
3). Memperoleh predikat nilai sama dengan atau lebih tinggi dari KKM yang
ditentukan yakni nilai minimal B- (2.60) pada penilaian akhir untuk KI-2 dan
KI-3 untuk seluruh mata pelajaran.
4) Tidak boleh ada nilai di bawah KKM untuk seluruh matapelajaran khusus
untuk K-1 dan K2.
5) Boleh ada nilai di bawah KKM khusus untuk K-2 dan K3 maksimal 2 Mata
Pelajaran yang dihitung dari rata-rata raport semester I dan II.
b. Aspek Non Akademis
1). Nilai kegiatan ekstarkulikuer Wajib minimal baik
2) Nilai kegiatan ekstarkulikuer Wajib minimal Cukup
3). Ketidak hadiran tanpa keterangan maksimal 18 (delapan belas) hari
dalam 1 ( satu ) tahun terakhir, yang ditunjukan dari catatan wali kelas.
2. Kelulusan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Pasal 72 ayat (1) menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakanlulus
dari satuan pendidikan dasar dan menengah apabila:
a. telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memiliki nilai minimal baik untuk kelompok mata pelajaran selain kelompok
mata pelajaran IPTEK;
c. lulus ujian sekolah; dan
d. lulus ujian nasional.
49
G. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut dilaksanakan
secara intergrasi kepada semua mata pelajaran. Pengintegrasian dilaksanakan
dengan terlebih dahulu menganalisa KD pada setiap mata pelajaran yang mempunyai
potensi untuk dikembangkan dalam kecapakan hidup tertentu. Proses analisis
dilakukan oleh tim pendidik pada setiap mata pelajaran melalui kegiatan Worshop
maupun MGMPS. Berdasarkan analisis tersebut, pendidik dapat
mengimplementasikan kecakapan hidup sebagai muatan tambahan dalam
pembelajaran.
Pendidikan kecakapan hidup secara maksimal dikembangkan melalui pembelajaran
mata pelajaran TeknologiInformasi, seni budaya, ketrampilan dan muatan lokal handy
craft serta kegiatan pengembangan diri.
Secara rinci penjabaran kecakapan hidup (Life skill) pada setiap mapel diatur sebagai
berikut:
Integrasi PKH pada masing-masing mata pelajaran
Aspek Kecakapan
Hidup
Mata Pelajaran
Kes
adar
an e
ksis
ten
si d
iri
Kes
adar
an p
ote
nsi
dir
i
Kec
men
ggal
i in
form
asi
K
ec M
engo
lah
info
rmas
i
K
ec M
enga
mb
il ke
pu
tusa
n
Kec
mem
ecah
kan
mas
alah
K
ec K
om
un
ikas
i lis
an
K
ec K
om
un
ikas
i ter
tulis
K
ec b
eke
rjas
ama
K
ec Id
enti
fika
si v
aria
bel
Kec
Men
ghu
b v
aria
bel
K
ec M
eru
mu
skan
hip
ote
sis
K
ec M
elak
snkn
pen
elit
ian
Se
suai
dgn
jen
is p
eker
jaan
Se
suai
dgn
jen
is p
eker
jaan
Sesu
ai d
gn je
nis
pek
erja
an
Kesadaran diri
Kecakapan berpikir rasional
Kecakapan Sosial
Kecakapan Akademik Kecakapan vokasional
Pend Agama v v v v v v v v v v v v v
PKn v v v v v v v v v v v v v
B Indonesia v v v v v v v v v v v v v
B Inggris v v v v v v v v v v v v v
Matematika v v v v v v v v v v v v v
IPA v v v v v v v v v v v v v
IPS v v v v v v v v v v v v v
Seni Budaya v v v v v v v v v v v v v
Penjasorkes v v v v v v v v v v v v v
TIK v v v v v v v v v v v v v
Mulok
B Jawa v v v v v v v v v v v v v
Pegolahan Hasil laut
v v v v v v v v v v v v v V
Pengembang diri
V
BK v v v v v v v v v v v v v
Lainnya
50
H. Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Wilayah Sungai Laut adalah merupakan sentra peghasil hasil kelautan di kecamatan
Tana Merah yang belum terexplotasi sehingga perlu ada sentuhan tangan-tangan
kereatif yang mampu mengelolah hasil laut ini menjadi bermanfaat dan punya nilai
jual. Mengacu dari keadaan lingkungan tersebut SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut
mengembangkan muatan pengelolahan hasil laut yangmana nanti siswa ataupun
setelah menyelesaikan belajaran di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut siswa mampu
menciptakan hasil karya yang secara ekonomis menguntungkan.
I. Pendidikan Linggkungan Hidup.
Tidak dapat dipungkiri dengan adanya kemajuan jaman dimana era sekarang adalah
merupakan era industrialisasi, keadaan lingkungan sudah begitu tercemarnya baik
udara, air maupun tanah. Selain pencemaran akibat industrialisasi ternyata yang
menyumbang pencemaran lingkungan adalah perilaku masyarakat yang tidak sehat,
seperti menggunakan bungkus plastik dan membuangnya sembarangan sehingga
keadaan tanah dan sungai disekitar kita menjadi tidak sehat lagi.
Menyadari hal tersebut SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut merasa terpanggil untuk
merubah karakter masyarakat sedini mungkin yanitu melalui pembelajaran lingkungan
hidup kepada seluruh masayarat sekolah utamanya peserta didik. Dalam melakukan
program tersebut ada 2 kegiatan :
1. Melakukan kegiatan sore bersih setiap hari mulai pukul 11.30 sd 12.15
2. Membuat dan melaksanakan aturan sekolah bebas asap rokok
3. Memberikan pembelajaran lingkungan hidup yang terintegrasi pada semua mata
pelajaran.
51
BAB III
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah
kalender tersebut secara rinci.
PENJABARAN KALENDER PENDIDIKAN SMP NEGERI SATU ATAP SUNGAI LAUT KABUPATEN TANAH MERAH
TAHUN PELAJARAN 2014 – 2015
N0 PELAKSANAAN KEGIATAN SASARAN KET
1 14 – 16 Juli 2014 Kegiatan MOS Th 2011-2012 Siswa kelas 7
2 17 – 19 Agustus 2014 Pondok Romadon dan Kazanah Romadon
Warga Sekolah
3 21 Juli - 2 Agustus-2014
Libur Sekitar Hari Raya Warga Sekolah
4 4 Agustus 2014 Awal masuk sekolah setlah libur Hari Raya
Warga Sekolah
52
5 5-7 Sept 2014 Sistem Blok Pelantikan Aggota Baru kepramukaan
Warga Sekolah
6 11 Agustus- 30 September 2014
Supervisi Kepala Sekolah Guru
7 20 Sept 2014 Pemilihan Pengurus OSIS secara langsng
Siswa kelas 7,8,9
8 6 -11 Oktober 2014 UTS Semester Ganjil Siswa kelas 7,8,9
9 25 Oktober 2014 Libur 1 Muharam (Tahun Baru Islam)
Warga Sekolah
10 8-13 Desember 2014 UAS semester Ganjil Siswa Kelas 7,8,9
11 16-19 Desember 2014 Pekan Remidial + Class Meeting
Siswa Kelas 7,8,9
12 20 Desember 2014 Pembagian Raport Smt Ganjil Wali Kelas 7,8,9
13 11 Des 2014 - 3 Jan 2014
Libur Semester Ganjil Warga Sekolah
15 5 Januari 2015 Kegiatan awal Smt Genap Warga Sekolah
16 21 Januari 2015 Peringatan Maulid Nabi Warga Sekolah
17 5 – 7 Feb. 2015 Sistem Blok Kepramukaan Pelantikan Tingkat Penggalang
Siswa Kelas 7,8,9
18 02 Peb - 28 Peb 2014 Supervisi Kepala Sekolah Guru
19 6 – 9 Pebruari 2012 Melaksanakan Try Out I Siswa Kelas 9
20 9 Pebruari – 30 April 2015
Pelajaran Tambahan Khusus Bagi Kelas IX
Siswa Kelas 9
21 9 -14 Maret 2015 UTS Semester Genap Siswa Kelas 7,8
22 30-31 Maret 2015 Melaksanakan Try Out 2 Siswa Kelas 9
23 6 – 11 April 2015 Perkiraan Ujian Praktek Kelas IX
Siswa Kelas 9
24 13 – 18 April 2015 Perkiraan Ujian Akhir Sekolah Siswa Kelas 9
25 4 - 9 Mei 2015 Perkiraan UN Siswa Kelas 9
26 25 – 30 Mei 2015 Ujian Praktek Kls 7 dan 8 Siswa kelas 7, 8
27 1 – 6 Juni 2015 UKK Siswa kelas 7, 8
28 8- 13 Juni 2015 Remidi + Classmeeting Siswa Kelas 7,8
29 15 Juni 2015 Rapat Kenaikan Kelas Kep Sek +Guru
30 16 Juni 2015 Penerimaan Raport Wali Kelas 7,8
31 27 Juni 2015 – 25 Juni 2015
Libur Semester Genap Peserta Didik
32 27 Juni 2015 – 25 Juni 2015
Penerimaa Siswa Baru, Pembuatan RKS, RKAS, KTSP Dokumen 1, dan RPP
Pendidik dan Tenaga kependidikan
Hari Belajar Efektif Semester I = 103 hari belajar efektif (HBE) (setara 17 minggu belajar
efektif).
Hari Belajar Efektif Semester II = 109 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 18 minggu belajar
efektif).
53
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berisi komponen yang harus
dilaksanakan dan dicapai dalam proses belajar mengajar yang meliputi visi, misi dan
tujuan sekolah; struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan RPP.
2. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), disusun dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi sekolah, peserta didik dan lingkungan.
3. Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut ini diperuntukkan kepada semua warga
sekolah, terutama peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Pembentukan
budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian
kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta
didik, dan penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada
intinya adalah melakukan penguatan terhadap implementasi Kurikulum 2013 di tingkat
SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut, seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur
kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan RPP. Keseluruhan perencanaan sekolah
yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat
dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa
penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang
akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.
B. Saran
1. Sejalan dengan otonomi sekolah dan manajemen berbasis sekolah, maka Model
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hendaklah menjadi pedoman dan arah
dalam pengelolaan sekolah terutama pengelolaan proses belajar dan mengajar guna
tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan secara efektif dan efisien.
2. Untuk mewujudkan keberhasilan pelaksanaan KTSP perlu dukungan dari semua
komponen dan stakeholder sekolah dalam bentuk partisipasi aktif, kreatif dan inovatif.
3. Sesuai dengan semangat Kurikulum 2013, penyajian pembelajaran yang bernuansa
belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian
terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan
untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di
tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki
ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar.