dokumen satu

57
1 KURIKULUM SMP NEGERI SATU ATAP SUNGAI LAUT TAHUN 2014/2015 PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR SMP NEGERI SATU ATAP SUNGAI LAUT 2014/2015

Upload: satusama

Post on 17-Feb-2017

595 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dokumen satu

1

KURIKULUM

SMP NEGERI SATU ATAP

SUNGAI LAUT

TAHUN 2014/2015

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

SMP NEGERI SATU ATAP SUNGAI LAUT 2014/2015

Page 2: Dokumen satu

i

Lembar Pengesahan

Setelah mendapat persetujuan dari Komite Sekolah, maka dengan ini kurikulum SMP Negeri

Satu Atap Sungai Laut Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir disahkan untuk

diberlakukan mulai tahun pelajarn 2014/2015.

Ditetapkan di Sungai Laut

Mengetahui : Tanggal 7 Juli 2014

Ketua Komite Sekolah Kepala SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut

H A S A N ANDI ANWAR, S.Pd.I

NIP. 19830609 201001 1 023

Mengetahui :

Kepala Dinas Pendidikan Kab. Indragiri Hilir

Drs. H. HELMI.D, M.Pd

NIP. 19661231 199703 1 027

Page 3: Dokumen satu

ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

kami Tim Pengembangam Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai laut dapat menyusuan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Plus Kurikulum 2013 SMP Negeri Satu Atap Sungai

laut, yang selanjutnya disebut Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai laut.

Kurikulum (KTSP) SMP Negeri Satu Atap Sungai laut disusun mengacu pada UU No 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikana. Berdasarkan kedua peraturan tersebut ditegaskan bahwa

setiap sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan

(SKL), Standar Isi (SI) dan berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP).

Pengembangan KTSP SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut Tahun Pelajaran 2014 – 2015

lebih berfokus pada implementasi Kurikulum 2013 dan mengacu pada standar nasional

pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan

tersebut meliputi standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan

prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.

Kami menyadari bahwa KTSP yang telah kami kembangkan ini masih memiliki banyak

celah, kelemahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik, saran, dan masukan

yang konstruktif dari berbagai pihak yang kompeten sangat kami harapkan, dan menyampaikan

penghargaan serta ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan

membantu penyelesaian pengembangan KTSP ini.

Sungai Laut 7 Juli 2014

Kepala Sekolah,

ANDI ANWAR, S.Pd.I

NIP. 19830609 201001 1 023

Page 4: Dokumen satu

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR ………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI ………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………….. 1

B. Landasan Penyusunan Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut …… 5

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut …........ 6

D. Prinsip Penyusunan KTSP ………………………………………………….. 6

E. Prinsip Pengelolaan KTSP ………………………………………………….. 8

BAB II VISI MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A, visi …………………………………..……………………………………. 10

B. Misi……………………….……………………………………………….. 10

D.Tujuan Sekolah…………………………………………………………….. 11

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum ………………………………………………... 12

B. Muatan Kurikulum ………………………………………………... 13

1. Mata Pelajaran Wajib

a) Mata Pelajaran Wajib Kurikulum 2013 ……………………………… 13

b) Mata Pelajaran Wajib Kurikulum 2006……………………………… 31

2. Muatan Lokal ………………………………………………… 37

3. Pengembangan diri ………………………………………………… 38

C. Pengembangan Pendidikan Karakter………………………………………. 42

D. Pengaturan Beban Mengajar ………………………………………… 45

E. Ketuntasan Belajar ………………………………………… 46

F. Kriteria Kenaikan kelas dan Kelulusan ………………………………… 48

G. Pendidikan Kecakapan Hidup ………………………………… 49

H Pendidikan Berbasis Lokal dan Global ………………………………… 50

I. Pendidikan Lingkungan Hidup ………………………………… 50

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN ………………………………… 51

BAB V PENUTUP ………………………………………………… 53

LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Silabus Kurikulum 2013 (Kls VII dan VIII dan Silabus Kurikulum 2013 (Kelas

IX)

2. RPP

3. Tata Tertib

Page 5: Dokumen satu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pelaksanaan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan

kerangka dasar Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi

Dasar (KD).

KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-

masing satuan pendidikan. Pengembangannya harus berdasarkan satuan pendidikan, potensi

daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.

Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam

penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah

menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang

kepada satuan pendidikan untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

pendidikan nasional dan Pasal 35 mengenai standar nasional pendidikan.

Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan

kondisi daerah harus segera dilaksanakan. Bentuk nyata desentralisasi pengelolaan pendidikan

adalah diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan

berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam

penyusunan maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.

Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan

pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum

sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara

kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Hal

tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional:

1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan

dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah,

dan peserta didik.

2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang

pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:

Page 6: Dokumen satu

2

(a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi,

kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e)

tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j)

persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah

dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan

pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas

pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan

provinsi untuk pendidikan menengah.

Sesuai dengan acuan di atas, Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut tahun ini

disusun sebagai sarana untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 serta mengembangkan

nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di

sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud di antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,

kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai

prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung

jawab. Nilai-nilai tersebut tidak diajarkan sebagai mata pelajaran tertentu tetapi diintegrasikan

pada setiap pembelajaran yakni pada KI-1 dan KI-2 setiap mata pelajaran maupun dalam

kegiatan pengembangan diri. Strategi penyampaiannya tidak bersifat informatif tetapi lebih

bersifat proses mengamati, melaksanakan/mencoba, dan mengkomunikasikan dalam bentuk

pembiasaan/perilaku.

Potensi –potensi yang dimiliki dan karakteristik SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut

a. Peserta didik

Peserta didik yang ada di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut adalah siswa yang berasal dari

SDN 004 Sungai Laut dan SDN 017 Sungai Laut dengan akses transportsasi yang mudah,

membuat SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut menjadi satu-satunya pilihan utama bagi peserta

didik yang tinggal di desa sungai laut, sehingga hal ini merupakan potensi peserta didik yang

cukup baik bagi SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut.

b. Pendidik

Pendidik di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut rata-rata usia produktif dengan kualifikasi

Sarjana (S1) 45 % dan SMA sederajat 65 % bertempat tinggal di desa Sungai laut, sehingga

transportasi sangat lancar

c. Saran Prasarana

Bangunan gedung SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut berda didalam lingkungan tanah SDN

04 Desa sungai Laut Luas Tanah mencapai 1.5000 m2, yang didalamnya terdapat bangunan

Page 7: Dokumen satu

3

ruang belajar 3 Ruang yang kondisinya hancur yang tidak bisa di gunakan lagi untuk proses

belajar mengajar dan SDN 04 Sungai Laut 7 Ruang, Laboratorium IPA 1 ruang yang

kondisinya sama dengan ruang kelas yang ada, Perpustakaan 1 ruang di miliki oleh SDN 04

Sungai Laut, kamar mandi/WC peserta yang juga rusak berat. Untuk waktu proses belajar

mengajar dilaksanakan pada sore hari dikarnaka berbagi kelas dengan SDN 04 Sungai Laut.

d. Pembiayaan

Pembiayaan operasional sekolah sepenuhnya didanai dari dana BOS. Sedangkan untuk

pembangunan gedung- gedung baru atau rehabilitasi gedung SMP Negeri Satu Atap Sungai

Laut mengharapkan bantuan dari Pemerintah daerah maupun Pemerintah Pusat.

e. Program

Program unggulan yang dikembangkan SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut adalah sebagai

berikut::

1. Program religius

Program ini merupakan bentuk implementasi dari Visi sekolah. Adapun kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan adalah berperan aktif dalam kegiatan memperingati hari-

hari besar ISALAM.

Kelompok yasinan siswa setiap malam jum’at yang dilaksanakan dirumah siswa secara

bergiliran.

10 menit sebelum pembelajaran dimulai wajib membaca Al Qur’an bagi yang beragama

Islam/muslim, bagi yang non muslim menyesuaikan.

2) Program Peduli Lingkungan

Program ini dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Jum’at sesuai dengan kebijakan Dinas

PendidikanSabtu Bersi dan Kebijakan Bapak Bupati Jum’at Bersih, dimulai pukul 12.00

sd 12.30 oleh semua warga sekolah sesuai dengan lokasi masing –masing dengan

membersihkan kelas dan lingkungan sekolah.

3) Pengembangan SDM

Pengembangan SDM diikuti oleh tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan yang

dilaksanakan setiap malam minggu.

Melaksanakan pelatihan IT dan memberikan layanan WIFI Gratis.

Page 8: Dokumen satu

4

f. Komite Sekolah

Komite sekolah yang ada di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut keberadaannya benar-benar

bermanfaat bagi Sekolah, sebagi mitra Komite Sekolah SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut,

sangat banyak membantu memberi masukan kepada sekolah dalam menyusun program

mapun membantu mengawasi pelaksanaan program tersebut sehingga apa yang sudah

diprogramkan dapat berjalan dengan baik

g. Dinas Pendidikan

Peran serta Dinas Pendidikan Kabupaten Indragiri Hilir dalam penyelenggaraan pendidikan

yang baik di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut sangat dirasakan misalnya dengan

diadakannnya monitoring dan evaluasi kinerja pendidik maupun tenaga kependidikan,

sehingga lebih memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

h. Asosiasi Profesi

Asosiasi profesi yang ada baik di sekolah seperti MGMPS maupun di tingkat Kabupaten

seperti MGMP, manfaatnya sangat dirasakan oleh pendidik di SMP Negeri Satu Atap Sungai

Laut, karena melalui wadah etrsebut para pendidik dapat bertukar pikiran tentang hal-hal yang

berkaitan dengan administrasi yang harus disiapkan maupun kesulitan –kesulitan materi

pembelajaran yang dialami pada saar pembelajaran.

i. Dunia Industri dan Dunia Kerja

Disekitar SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut banyak Home Industri pengelolahan hasil laut

dan di jaraka 17 KM ada industry berkelas internasinal yang bergerak di bidak pengelilahan

hasil perkebunan kelapa, ini sangat menguntungkan apabila dimanfaatkan dengan sebaik-

baiknya, karena dapat digunakan tempat kerjasama untuk belajar lapangan bagi peserta didik

dan dapat juga sebagai pendukung pembiayaan kegiatan –kegiatan yang dananya tidak dapat

dibiayai dari dana BOS.

j. Pengembangan Instrumen

Untuk mendukung terlaksanannya program dengan baik, maka perlu dibuatkan instrumen.

Instrumen yang sudah dikembangkan di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut antara lain

analisis hasil penilaian, analisi butir soal, analisis kegiatan pengembangan SDM, analisis

program lingkungan.

Memperhatikan letak geografis yang berada jauh dari pusat kota kabupaten Indragiri hilir

dengan kondisi budaya yang Hetrogen, serta melihat begitu besar pengaruh globalisasi yang

dirasakan oleh seluruh lapisan masayarakat maka SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut

memandang perlu mempunyai ciri-ciri yang bisa mewadahi alasan tersebut di atas.

Page 9: Dokumen satu

5

B. Landasan Penyusunan Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut

1. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan

dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk

kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia” dan Pasal 32 ayat (1), “Negara

memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin

kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budayanya.”

2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal

3, ”Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik seutuhnya agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab”. Pasal 36 ayat (2), “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis

pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah,

dan peserta didik”. Pasal 38 ayat (2), “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah

dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan

dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau

kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk

pendidikan menengah”.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, jo PP No. 32 Tahun 2013 tentang Standar

Nasional Pendidikan Pasal 17 ayat (1), “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain

yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi

daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, peserta didik”.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan

Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, “Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau

mengadaptasi model Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah yang

disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional

bersama unit terkait”.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang

Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah

6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun

2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah

7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun

2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 Tentang

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah

Tsanawiyah

Page 10: Dokumen satu

6

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No. 81a-Tahun

2013-Tentang-Implementasi-Kurikulum

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut

Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut disusun sebagai pedoman bagi semua

warga sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik

sekolah, tujuan pendidikan nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan serta tujuan sekolah baik

jangka pendek, menengah, maupun panjang.

D. Prinsip Penyusunan KTSP

Penyusunan Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut ini berpedoman pada

prinsip-prinsip Penyusunan KTSP yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor No. 81a-Tahun 2013, sebagai berikut ini.

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia

Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik

secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan

iman, takwa, dan akhlak mulia.

2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan

Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan

berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral

Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran

dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas

dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan

bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab

tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses

pembelajaran

3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan

Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik Pendidikan merupakan proses

sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan

potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan

itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,

kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik

lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan

karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum

Page 11: Dokumen satu

7

perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan

kebutuhan pengembangan daerah.

5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat

dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat

dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu

memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.

6. Tuntutan Dunia Kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta

didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,

kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki

dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan

peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis

pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.

Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan

IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,

kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

8. Agama

Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak

mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu,

muatan kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan

akhlak mulia.

9. Dinamika Perkembangan Global

Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat

penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang

semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta

mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan

Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta

didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan

bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu,

kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan

nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

Page 12: Dokumen satu

8

11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya

masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan

apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari

budaya dari daerah dan bangsa lain.

12. Kesetaraan Jender

Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan

memperhatikan kesetaraan jender. 13. Karakteristik Satuan Pendidikan Kurikulum

dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

D. Prinsip Pengelolaan KTSP

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan

lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik

memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan

kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti

bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional sesuai tujuan

pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis

pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,

budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi

komponen muatan wajib dan muatan lokal.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum

memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum satuan pendidikan dilakukan dengan melibatkan pemangku

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan

kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia

kerja. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan

antara hard skills dan soft skills

Page 13: Dokumen satu

9

pada setiap kelas antarmata pelajaran, dan memperhatikan kesinambungan hard skills

dan soft skills antarkelas.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan,

dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan

disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan

kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan

keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan

memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah

pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah

untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan

nasional dan daerah saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan prinsip

Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI.

Page 14: Dokumen satu

10

BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Visi

Dengan menganalisa potensi yang ada di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut baik dari

segi input/ peserta didik baru, kompetensi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, lingkungan

sekolah, peran serta masyarakat, dan out come/ keberhasilan lulusan SMP Negeri Satu Atap

Sungai Laut serta masyarakat sekitar sekolah yang hetrogen, serta melalui komunikasi dan

koordinasi yang intensif antar sekolah dengan warga sekolah maupun dengan stakeholder,

tersusunlah visi sekolah.

Adapaun visi SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut adalah : ” Mewujudkan Sekolah Yang

Berkualitas, Disiplin, Mandiri Dan Harmonis berlandaskan IMTAQ”

B. Misi

1. Menumbuh kembangkan budaya mutu berwawasan keungulan khusunya dalam

pengolahan hasil laut

2. Mewujutkan masyarakat sekolah yang berdisiplin

3. Mewujutkan lingkungan sekolah yang bersih indah, sehat dan berseri

4. Terciptanya kehidupan kerukunan beragama yang harmonis antar warga sekolah.

5. Meningkatkan Profesionalisme

6. Meningkatkan kemampuan olahraga dan seni untuk mengembangkan potensi

7. Menggunakan saran dan prasana serta lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.

8. Membimbing siswa dalam berperilaku arif dan bijaksana dalam bertindak baik di

sekolah, dirumah, maupun di masyarakat.

9. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah, dengan lingkungan sekolah

dan pihak-pihak terkait.

Page 15: Dokumen satu

11

C. Tujuan Sekolah

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah

dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.

1. Terwujudnya sebuah hasil karya pengolahan hasil laut yang dapat di kenal oleh masyarakat

banyak.

2. Terwujudnya kedisiplinan dalam lingkungan sekolah.

3. Terwujudnya Lingkungan yang bersih dan menyenangkan

4. Terwujudnya rasa tenggang rasa di dalam masyarakat sekolah.

5. Terwujudnya kualitasi tenaga pendidik dalam mengelolah document pembelajaran

6. Terwujudnya prestasi yang dapat membanggakan sekolah.

7. Terwujudnya pembelajaran yang berbasis lingkungan

8. Terwujudnya mental siswa dalam menghadapi tantangan zaman

9. Terwujudnya keharmonisan antara masyarakat dan warga sekolah untuk kemajuna

pendidikan

Page 16: Dokumen satu

12

BAB II

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

A. Struktur Kurikulum

Struktur dan muatan kurikulum pada SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut tahun 2014/2015

untuk kelas VII dan VIII yang menggunakan Kutrikum 2013 mengacu pada Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar

dan Struktur Kurikulum SMP/MTs

Struktur kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran termasuk pengembangan diri sebagai

berikut ini.

MATA PELAJARAN

Alokasi Belajar Perminggu

VII VIII

Kelompok A

1 Pendidikan Agama 3 3

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3

3 Bahasa Indonesia 6 6

4 Matematika 5 5

5 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 5 5

6 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 4 4

7 Bahasa Inggris 4 4

Kelompok B

8 Seni Budaya (termasuk muatan Lokal) 3 3

9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 3 3

10 Prakarya (termasuk muatan Lokal) 2 2

11 Mulok BTQ 2 2

Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 40 40

Page 17: Dokumen satu

13

Sedangkan untuk Kelas IX masih menggunakan Kurikulum 2006 dengan struktur dan

muatan kurikulum sebagai berikut:

Komponen Jumlah Jam

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2

2 Pendidikan Kewarganegaraan 2

3. Bahasa Indonesia 4

4. Bahasa Inggris 4

5. Matematika 4

6. Ilmu Pengetahuan Alam 4

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4

8. Seni Budaya 2

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan

2

10.Teknologi Informasi dan

Komunikasi

2

B. Muatan Lokal

1. ARMEL 2

C. Pengembangan Diri: 2*)

Jumlah 34

B. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum SMP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan

kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan lokal.

1. Mata Pelajaran Wajib

a. Mata pelajaran Wajib Berdasarkan Kurikulum 2013

Mata pelajaran pelajaran wajib berdasarkan Kurikulum 2013 adalah Pendidikan

Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni

Budaya, Pendidikan Jasmani, dan Prakarya

Cakupan materi pelajaran tersebut diuraikan berdasarkan Tingkatan kompetensi

dan Kompetensi Inti yang tertuang dalam Permendikbud No 64 Tahun 2013.

Adapun Kompetensi Inti untuk SMP/MTs dan sederajat adalah sebagai berikut:

Page 18: Dokumen satu

14

KOMPETENSI

DESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spiritual (KI-1)

Sikap Sosial (KI-2)

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati

perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong

royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

Pengetahuan (KI-3)

3. Memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

Keterampilan (KI-4)

4. Mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Adapun cakupan materi masing-masing mata pelajaran terurai pada penjelasan

berikut ini:

1. Muatan Pendidikan Agama Islam

Tingkat Kompe-

tensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

4

VII-VIII

- Menghayati dan memahami kandungan ayat-ayat Alquran pilihan dan hadis yang terkait

- Memahami dan mencontohkan sikap-sikap terpuji yang berkaitan dengan akhlakul karimah

- Meneladani dan memahami perjuangan Nabi Muhammad saw.

Alquran dan Hadis

Ayat-ayat Alquran pilihan

dan hadis terkait

- Bacaan ayat-ayat

Alquran pilihan Q.S. Al-

Mujadilah (58): 11 dan

Q.S. Ar-Rahman (55): 33,

Q.S.

An-Nisa (4): 8, Q.S.An-

Nisa

(4):146, Q.S. Al-Baqarah

Page 19: Dokumen satu

15

periode Mekah dan Madinah, sikap terpuji khulafaurrasyidin, semangat ilmuwan muslim dalam menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari

- Memahami makna rukun iman, Asmaul-Husna dan surat dan ayat pilihan serta hadis terkait

- Memahami hikmah puasa wajib dan sunnah, penetapan makanan dan minuman yang halal dan haram berdasarkan Alquran dan Hadis

- Membaca dan Menunjukkan hafalan surah dan ayat pilihan serta hadis terkait dengan tartil dan lancar

- Mencontohkan

perilaku sesuai dengan

akhlakul karimah - Memahami dan Mempraktikkan tata cara bersuci, shalat wajib dan shalat sunnah, shalat jamak dan qashar, shalat berjamaah dan munfarid, sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah

- Merekonstruksi sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan sampai masa Umayyah dan masa Abbasiyah untuk kehidupan sehari-hari

(2):153,

dan Q.S. Ali Imran

(3):134, Q.S.

Al-Anfal (8): 27, Q.S. Al-

Ahqaf

(46): 13, Q.S. Al-Furqan

(25):63;

Q.S. Al Isra’(17): 27; Q.S.

An Nahl

(16):114; Q.S. Al-Maidah

(5): 90–

91 dan 32

- Hafalan ayat-ayat

Alquran pilihan

- Kandungan ayat-ayat

Alquran pilihan dan

hadis terkait

- Perilaku yang

mencerminkan

pemahaman terhadap

ayat-ayat Alquran pilihan

dan hadis terkait

Aqidah

- Allah SWT

- Asmaul Husna: : Al-

’Alim, al- Khabir, as-

Sami’, dan al-Bashir

- Malaikat Allah SWT

- Kitab suci Alquran

- Nabi Muhammad saw.

- Rasul Allah SWT

- Dalil-dalil tentang

keimanan

- Perilaku yang

mencerminkan

keimanan.

Akhlak dan Budi Pekerti

- Amanah dan perilaku

yang mencerminkan sifat

amanah

- Istiqamah dan perilaku

Page 20: Dokumen satu

16

yang mencerminkan sifat

istiqamah

- Perilaku rendah hati dan

hemat

- Gemar beramal dan

berbaik sangka

- Sikap sabar, ikhlas dan

pemaaf

- Jujur dan perilaku yang

mencerminkan sifat jujur

- Hormat dan patuh

kepada orang tua dan

guru serta perilaku yang

mencerminkan sifat

hormat dan patuh

- Empati dan perilaku

yang mencerminkan sifat

empati

Fiqih

- Bersuci dari hadas kecil

dan hadas besar

- Shalat wajib dan shalat

sunnah, shalat

berjamaah, shalat

munfarid

- Shalat Jumat

- Shalat jamak dan shalat

qasar

- Sujud syukur, sujud

sahwi, sujud tilawah

Sejarah Peradaban Islam

- Dakwah Rasulullah saw.

periode

Mekah dan Madinah

- Sikap dan perilaku

terpuji khulafaurrasyidin

- Pertumbuhan ilmu

pengetahuan pada masa

Umayyah dan

Abbasiyah.

- Semangat ilmuwan

muslim dalam

menumbuh kembangkan

Page 21: Dokumen satu

17

ilmu pengetahuan dalam

kehidupan sehari-hari

4a

IX - Menghayati dan memahami

surat dan ayat Alquran

pilihan dan hadis terkait. - Meyakini dan memahami rukun iman berdasarkan pengamatan terhadap dirinya, alam sekitar dan makhluk ciptaan-Nya

- Memahami hikmah dan menerapkan ketentuan syariat Islam dalam pelaksanaan penyembelihan hewan, ibadah qurban dan aqiqah

- Menghargai perilaku

sesuai dengan

akhlakul karimah - Membaca dan menunjukkan hafalan surat dan ayat Alquran pilihan sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf

Alquran dan Hadis

- Ayat-ayat Alquran

pilihan dan hadis terkait

Q.S. Az-Zumar (39):53;

Q.S. An-Najm (53): 39-

42, dan Q.S. Ali Imran

(3): 159 dan QS. Al

Hujurat (49) : 13

- Bacaan ayat-ayat

Alquran pilihan

- Hafalan ayat-ayat

Alquran pilihan

- Kandungan ayat-ayat

Alquran pilihan dan

hadis terkait

- Perilaku yang

mencerminkan

pemahaman terhadap

ayat-ayat Alquran pilihan

dan hadis terkait

Aqidah

- Hari Akhir, makna

beriman kepada Hari

Akhir, dan sikap mawas

diri sebagai cermin

beriman kepada Hari

akhir

2) Muatan Pendidikan PPKn,

Tingkat Kompe-

tensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

4 VII-VIII - Menjelaskan

omitmen para

pendiri Negara dalam

merumuskan dan

menetapkan

Pancasila - Menganalisis proses

pengesahan Undang-

Undang Dasar

Republik Indonesia

tahun 1945 - Menunjukkan sikap toleransi dalam makna keberagaman

- Komitmen para pendiri

Negara

dalam merumuskan dan

menetapkan Pancasila

- Proses perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

- Norma hukum dan

kepatutan yang berlaku

dalam kehidupan

bermasyarakat dan

bernegara

- Harmoni keutuhan

Page 22: Dokumen satu

18

dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

- Menjelaskan karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI

- Menunjukkan perilaku menghargai dengan dasar: moral, norma, prinsip dan spirit kewarganegaraan

wilayah dan kehidupan

dalam konteks NKRI

- Makna keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

4a IX - Menunjukkan sikap

dalam

dinamika perwujudan

Pancasila

dalam kehidupan

sehari-hari

secara individual dan

kolektif

- Menganalisis nilai dan

moral

yang terkandung

dalam

Pembukaan Undang-

Undang

Dasar Negara Republik

Indonesia

tahun 1945

- Menjelaskan masalah

yang

muncul terkait

keberagaman

masyarakat dan cara

pemecahannya

- Menerapkan perilaku

kewarganegaraan

berdasarkan

prinsip saling

menghormati, dan

menghargai dalam

rangka

pengokohan NKRI

- Menghargai dan

menghayati

dengan dasar:

kesadaran nilai,

moral, norma, prinsip

dan spirit

- Dinamika perwujudan nilai

dan

moral Pancasila dalam

kehidupan sehari-hari

- Esensi nilai dan moral Pancasila dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

- Makna ketentuan hukum yang berlaku dalam perwujudan kedamaian dan keadilan

- Semangat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman masyarakat

- Aspek-aspek pengokohan NKRI

Page 23: Dokumen satu

19

3) Muatan Pendidikan Bahasa Indonesia,

Tingkat Kompe-

tensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

4 VII-VIII - Memiliki perilaku

jujur, percaya

diri, tanggung jawab,

kreatif,

peduli, santun dalam

merespons

berbagai hal secara

pribadi - Mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta unsur paralinguistik dalam penyajian teks

- Mengenal bentuk

dan ciri teks dalam

genre cerita,

faktual, dan

tanggapan - Memahami teks

dalam genre

cerita, faktual,

dan tanggapan - Mengklasifikasi teks

dalam genre cerita,

faktual, dan

tanggapan - Menemukan makna teks dalam genre cerita, faktual, dan tanggapan

- Menyajikan teks dalam genre cerita, faktual, dan tanggapan secara lisan dan tulis

- Struktur teks genre cerita

(teks

cerita pendek, teks cerita

moral,

teks cerita biografi, teks

cerita

prosedur), genre faktual

(hasil

observasi, teks eksplanasi),

genre

tanggapan (teks tanggapan

deskriptif, teks eksposisi,

teks

diskusi, teks ulasan)

- Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi lahirnya jenis teks

- Satuan bahasa

pembentuk teks: bunyi

bahasa, fonem, morfem,

kata, kelas kata, frasa,

klausa

- Penanda kebahasaan dalam teks

- Paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik)

4a

IX

- Memiliki perilaku jujur, percaya diri, tanggung jawab,

kreatif,

peduli, dan santun

dalam

- Struktur teks genre cerita

(teks

eksemplum), genre faktual

(teks

rekaman percobaan), dan

genre

Page 24: Dokumen satu

20

menangani dan

memberikan

berbagai hal

- Mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta unsur paralinguistik dalam penyajian teks

- Mengenal bentuk dan ciri teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita

- Memahami teks

dalam genre

faktual,

tanggapan, dan

cerita

- Mengklasifikasi teks

dalam genre faktual,

tanggapan, dan cerita

tanggapan (teks

tantangan,

tanggapan kritis)

- Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi lahirnya jenis teks

- Satuan bahasa

pembentuk teks: klausa,

kalimat inti, kalimat

tunggal, kalimat

majemuk

- Penanda kebahasaan dalam teks

- Paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik)

4) Muatan Pendidikan Bahasa Inggris,

Tingkat Kompe-

tensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

4

VII-VIII

- Mensyukuri nikmat

belajar Bahasa Inggris

sebagai alat

komunikasi untuk

lingkup internasional - Menunjukkan

perilaku yang

berterima dalam

lingkungan personal

dan sosial budaya;

- Mengidentifikasi

fungsi sosial, struktur

teks dan unsur

kebahasaan dari teks

sangat pendek dan

sederhana;

- Berkomunikasi

secara interpersonal,

- Teks-teks: label nama,

daftar barang, instruksi,

rambu, tanda peringatan,

undangan pribadi, ucapan

selamat, recount,

pengumuman, naratif,

deskriptif, dan lagu, dalam

wacana interpersonal,

transaksional, dan

fungsional pada tataran

literasi fungsional

- Struktur teks

interpersonal,

transaksional, dan

fungsional

- Keterampilan

mendengarkan, berbicara,

membaca, dan menulis

teks interpersonal,

transaksional, dan

Page 25: Dokumen satu

21

transaksional, dan

fungsional tentang

diri sendiri, keluarga,

orang lain, dan objek

yang kongkrit dan

imajinatif, yang

terdekat dengan

kehidupan dan

kegiatan siswa sehari-

hari di rumah,

sekolah, dan

masyarakat - Menyusun teks lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana, dengan menggunakan struktur teks secara urut dan runtut serta unsur kebahasaan secara akurat dan berterima

fungsional yang tercakup

- Unsur-unsur kebahasaan

- Frasa sangat pendek dan

sederhana

- Modalitas: dengan

batasan makna yang jelas

4a

IX

- Mensyukuri kenikmatan belajar Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi untuk lingkup internasional

- Menunjukkan perilaku yang berterima dalam lingkungan personal, sosial budaya, akademik, dan profesi;

- Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan dari teks pendek dan sederhana

- Berkomunikasi secara interpersonal, transaksional, dan fungsional tentang diri sendiri, keluarga, orang lain, dan objek kongkrit dan imajinatif, yang terdekat dengan kehidupan dan kegiatan siswa sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat

- Menyusun teks lisan dan tulis, pendek dan

- Teks-teks: factual report,

ilmiah, prosedur, naratif,

dan iklan, dalam wacana

interpersonal,

transaksional, dan

fungsional pada tataran

literasi fungsional

- Struktur teks

interpersonal,

transaksional, dan

fungsional

- Keterampilan

mendengarkan, berbicara,

membaca, dan menulis

teks interpersonal,

transaksional, dan

fungsional yang tercakup

- Unsur-unsur kebahasaan

- Frasa pendek dan

sederhana

- Modalitas: dengan

batasan makna yang jelas

Page 26: Dokumen satu

22

sederhana dengan menggunakan struktur teks secara urut dan runtut serta unsur kebahasaan secara akurat, berterima, dan lancar

5) Muatan Pendidikan Matematika,

Tingkat Kompe-

tensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

4 VII-VIII - Menunjukkan sikap logis, kritis, analitis, cermat dan teliti,bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah

- Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika

- Memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar

- Memiliki sikap terbuka, santun, objektif dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari

- Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan matematika dengan jelas

- Mengidentifikasi pola dan menggunakannya untuk menduga perumuman/aturan umum dan memberikan prediksi

- Memahami konsep bilangan rasional dilengkapi operasi dan urutan

- Mengenal bentuk aljabar sederhana (linear, kuadrat)

- Memanfaatkan interpretasi geometri fungsi kuadrat dalam menyelesaikan persamaan

- Memahami konsep himpunan dan operasinya serta fungsi dan menyajikan (diagram, tabel, grafik)

- Memahami bangun datar berdasarkan sifat-sifat atau fitur- fitur (banyak sisi, keteraturan, ukuran),

- Bilangan Rasional

- Aljabar (pengenalan)

- Geometri (termasuk transformasi)

- Statistika dan Peluang

- Himpunan

Page 27: Dokumen satu

23

dan transformasi yang menghubungkannya

- Memberi estimasi penyelesaian masalah dan membandingkannya dengan hasil perhitungan

- Menjelaskan dan memvisualisasikan pecahan yang ekuivalen

- Membandingkan, memberi interpretasi berbagai metoda penyajian data

- Memahami konsep peluang empirik

- Menggunakan simbol dalam pemodelan, mengidentifikasi informasi, menggunakan strategi lain bila tidak berhasil

4a IX - Menunjukkan sikap, logis, kritis, analitis, kreatif, cermat dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah

- Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika

- Memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar

- Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari

- Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan matematika dengan jelas

- Mengidentifikasi kecenderungan dan menyajikannya dalam aturan bilangan (barisan dan deret) atau relasi lainnya

- Memahami operasi pangkat, akar, bilangan dan kaitannya dengan konsep urutan

- Aljabar

- Geometri (termasuk bangun

tidak beraturan)

- Statistika dan Peluang

(termasuk metode statistik

sederhana)

Page 28: Dokumen satu

24

6) Muatan Pendidikan IPA

Tingkat Kompe-

tensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

4

VII-VIII

- Menunjukkan perilaku keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai hasil dari penyelidikan terhadap objek IPA

- Memiliki sikap ilmiah: rasa ingin tahu, logis, kritis, analitis, jujur, dan tanggung jawab melalui IPA

- Mengajukan pertanyaan tentang fenomena IPA, melaksanakan percobaan, mencatat dan menyajikan hasil penyelidikan dalam bentuk tabel dan grafik, menyimpulkan, serta melaporkan hasil penyelidikan secara lisan maupun tertulis untuk menjawab pertanyaan tersebut

- Memahami konsep dan prinsip IPA serta saling keterkaitannya dan diterapkan dalam menyelesaikan masalah

- Ciri-ciri dan klasifikasi makhluk idup, sistem organisasi kehidupan

- Sistem pernafasan, pencernaan, peredaran darah, struktur rangka, otot, struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia

- Fotosintesis, respirasi, dan struktur jaringan tumbuhan

- Perubahan fisika dan kimia, karakteristik zat, sifat bahan dan pemanfaatannya

- Pengukuran, gerak, gaya, tekanan, energi, dan usaha

- Getaran, gelombang, bunyi, cahaya, dan alat optik

- Suhu dan kalor - Zat aditif makanan, zat

adiktif dan psikotropika - Struktur bumi dan tata

surya - Interaksi antar makhluk

hidup dan lingkungan, pencemaran dan pemanasan global

4a

IX

- Memiliki perilaku beriman kepada Tuhan Yang Maha Esasebagai hasil dari penyelidikan terhadap objek IPA

- Memiliki sikap ilmiah: rasa ingin tahu, logis, kritis, analitis, jujur, dan tanggung jawab melalui IPA

- Mengajukan pertanyaan tentang fenomena IPA, merumuskan hipotesis, mendesain dan melaksanakan percobaan, mencatat dan menyajikan hasil

- Sistem reproduksi manusia,

tumbuhan, dan hewan

- Pewarisan sifat

- Tanah dan organism yang hidup di dalamnya

- Kelistrikan, kemagnetan, dan induksi elektromagnetik

- Partikel penyusun atom dan molekul

- Pertumbuhan penduduk dan dampaknya bagi lingkungan

- Produk bioteknologi dan penerapannya dalam produksi pangan

- Produk teknologi yang merusak dan ramah

Page 29: Dokumen satu

25

penyelidikan dalam bentuk tabel dan grafik, menyimpulkan, serta melaporkan hasil penyelidikan secara lisan maupun tertulis untuk menjawab pertanyaan tersebut

- Memahami konsep

an prinsip IPA serta

saling keterkaitannya

dan diterapkan dalam

menyelesaikan

masalah dalam

kehidupan

lingkungan

7) Muatan Pendidikan IPS,

Tingkat Kompe-

tensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

4

VII-VIII

- Menghargai dan

memiliki perilaku

sebagai warga Negara

Indonesia yang dapat

melakukan

perubahan dan

keberlanjutan

kehidupan melalui

interaksi sosial dan

alam yang sesuai

dengan ajaran agama

yang dianutnya

- Memahami aspek

keruangan dan

konektivitas antar

ruang dan waktu

dalam lingkup

regional dan nasional

pada perubahan dan

keberlanjutan

kehidupan

masyarakat Indonesia

pada zaman

praaksara sampai

zaman pergerakan

kebangsaan

- Memahami jenis,

fungsi, dan peran

kelembagaan

Manusia, tempat, dan lingkungan

- keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional

- keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup nasional

Keberlanjutan, perubahan dan waktu,

- aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan dan politik

- zaman praaksara, zaman Hindu- Buddha dan zaman Islam

- zaman penjajahan dan zaman pergerakan kebangsaan

Sistem sosial dan budaya

- Jenis, fungsi dan peran kelembagaan sosial, budaya ekonomi, dan politik

- Dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

Page 30: Dokumen satu

26

dinamika interaksi

sosial dalam

mendukung

keberlanjutan

kehidupan

masyarakat

- Mengemukakan

pendapat mengenai

masalah social

masyarakat Indonesia

dalam lingkup

regional dan nasional,

serta mampu

memecahkanmasalah

sosial sederhana

melalui dinamika

interaksi sosial di

lingkungan sekitarnya

4a

IX

- Mensyukuri karunia

Tuhan Yang Maha Esa

sebagai penduduk

Indonesia yang

mampu melakukan

perubahan dan

keberlanjutan

kehidupan melalui

interaksi sosial dan

lingkungannya

- Memahami aspek

keruangan dan

konektivitas antar

ruang dan waktu

dalam mewujudkan

Manusia, tempat, dan lingkungan

- keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam mewujudkan kesatuan wilayah Nusantara

Keberlanjutan, perubahan, dan Waktu,

- aspek geografis, ekonomi,

8) Muatan Pendidikan Seni Budaya,

Tingkat Kompe-

tensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

4 VII-VIII - Menunjukkan rasa agum

terhadap karya seni

budaya dalam konteks

anugerah Tuhan Yang

Maha Esa

- Menunjukkan perilaku

rasa ingin tahu, peduli

lingkungan, kerjasama,

jujur, percaya diri, dan

mandiri dalam berkarya

- Apresiasi dan kreasi karya seni rupa (ragam hias pada tekstil dan kayu, gambar model, gambar ilustrasi)

- Apresiasi dan kreasi/rekreasi (cipta-ulang) seni musik (Teknik vokal secara perseorangan dan kelompok, instrumen musik dan ansambel

Page 31: Dokumen satu

27

seni budaya

- Memahami

keberagaman karya dan

nilai seni budaya

- Membandingkan masing-

masing karya seni dan

nilai seni budaya untuk

menemukenali/merasak

an keunikan/keindahan

- Menghargai, memiliki

kepekaan dan rasa

bangga terhadap karya

dan nilai seni budaya

- Memahami teknik dasar

karya seni budaya

- Menerapkan teknik

dalam penciptaan karya

seni budaya

sederhana, lagu nusantara daerah setempat dan daerah lain, instrumen musik tradisional)

- Apresiasi dan kreasi karya seni tari (gerak tari dalam kaitannya dengan ruang, waktu, tenaga, iringan, level, dan pola lantai serta tari nusantara daerah setempat dan daerah lain)

- Apresiasi dan kreasi karya teater (olah tubuh, olah suara, olah rasa, konsep dan naskah drama, teknik pementasan, serta teater nusantara daerah setempat dan daerah lain)

4a IX - Menunjukkan rasa kagum

terhadap karya seni

budaya dalam konteks

anugerah Tuhan Yang

Maha Esa

- Menunjukkan perilaku

rasa ingin tahu, peduli

lingkungan, kerjasama,

jujur, percaya diri, dan

mandiri dalam berkarya

seni budaya

- memahami

keberagaman karya dan

nilai seni budaya

- membandingkan masing-

masing karya nilai dan

nilai seni budaya untuk

menemukenali/merasak

an keunikan/keindahan

- menghargai, memiliki

kepekaan dan rasa

bangga terhadap karya

dan nilai seni budaya

- memahami konsep,

prosedur penciptaan

karya seni budaya

- Apresiasi dan kreasi karya seni rupa (seni lukis, seni patung, seni grafis dalam berbagai media, teknik, dan corak, serta pameran seni rupa)

- Apresiasi dan kreasi karya seni musik (musik modern, musik ansambel, dan pertunjukan musik)

- Apresiasi dan kreasi karya seni tari (komposisi tari modern/kontemporer)

- Apresiasi dan kreasi karya seni teater (olah tubuh, olah suara, dan olah rasa teater modern, konsep manajemen produksi teater)

- Pameran/pertunjukan seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater

Page 32: Dokumen satu

28

- menerapkan konsep dan

prosedur dalam

penciptaan karya seni

budaya

9) Muatan Pendidikan Pendidikan Jasmani,

Tingkat Kompe-

tensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

4

VII-VIII

- Memahami konsep dan

mempraktikkan

keterampilan gerak

fundamental, variasi dan

kombinasi keterampilan

gerak permainan bola

besar, bola kecil, dan

atletik

- Memahami konsep dan

mempraktikkan

keterampilan gerak

fundamental, variasi dan

kombinasi keterampilan

gerak olahraga beladiri

- Memahami konsep dan

mempraktikkan

mengukur komponen

kebugaran jasmani terkait

kesehatan dan

keterampilan

- Memahami konsep dan

mempraktikkan gabungan

pola gerak dominan

menuju teknik dasar

senam lantai sederhana

- Memahami konsep dan

mempraktikkan variasi

rangkaian aktivitas gerak

ritmik variasi dalam

bentuk rangkaian

sederhana

- Memahami dan

mempraktikkan gerak

dasar tiga gaya renang

yang berbeda

- Memahami dan

menyajikan manfaat

jangka panjang dari

partisipasi dalam aktivitas

fisik secara teratur, pola

Aktivitas fisik dan berbagai gerakan dasar Olahraga

- Teknik dasar Permainan bola besar:

- sepak bola, bola voli, dan bola basket

- permainan bola kecil: bulutangkis, kasti/softball, dan tenis

- aktivitas fisik melalui atletik: jalan cepat, lari cepat, lompat jauh, dan tolak peluru

- Aktivitas fisik teknik dasar beladiri: pencak silat, karate, dan taekwondo,

- Aktivitas fisik dan komponen kebugaran terkait kesehatan: kekuatan, daya tahan, kelenturan, dan komposisi tubuh, dan terkait keterampilan: kecepatan, ketepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi

- Aktivitas fisik Senam: head stand

–, hand stand – melenting ke depan,

- Rangkaian aktivitas ritmik senam dengan musik dan aerobik terkoordinasi dengan baik

- Aktivitas fisik melalui rangkaian renang gaya bebas, gaya punggung, dan gaya dada kesehatan

- P3K, pencegahan berbagai penyakit dan bahaya dari seks bebas, NAPZA dan obat berbahaya lainnya, dan makan bergizi

Page 33: Dokumen satu

29

makan sehat, bergizi dan

seimbang, bahaya seks

bebas, NAPZA, dan obat

berbahaya, serta

mempraktikkan tindakan

P3K pada cidera ringan

- Menunjukkan perilaku

sportif, bertanggung

jawab, menghargai

perbedaan, toleransi,

bekerja sama, dan disiplin

4a

IX

- Menguasai konsep dan

mempraktikkan variasi

dan kombinasi permainan

dan olahraga

- Menguasai konsep dan

mempraktikkan variasi

dan kombinasi olahraga

beladiri

- Menguasai konsep dan

mempraktikkan berbagai

bentuk latihan

pengembangan

kebugaran jasmani

- Menguasai konsep variasi

dan kombinasi dan

empraktikkannya ke

dalam rangkaian gerak

dasar senam

- Menguasai konsep variasi

dan kombinasi dan

empraktikkannya ke

dalam rangkaian aktivitas

gerak ritmik yang lebih

kompleks

- Menguasai dan

mempraktikkan gerak

dasar tiga gaya renang

- Menguasai peran dan

fungsi aktivitas fisik, dan

makanan bergizi dalam

mengontrol berat badan

dan pencegahan penyakit

- Mengamalkan perilaku

sportif, bertanggung

jawab, menghargai

perbedaan, toleransi,

bekerja sama, disiplin,

dan menerima kekalahan

Aktivitas fisik dan Olahraga permainan

- Permainan bola besar, sepak bola, bola voli, bola basket

- Permainan bola kecil, bulutangkis, oftball/rounders, tenis meja,

- Aktivitas atletik jalan cepat, lari, lompat, dan lempar, serta olahraga permainan tradisional

- Aktivitas fisik melalui beladiri Pencak silat/karate/taekwondo/beladiri tradisional

- Aktivitas fisik latihan kekuatan, daya tahan, kecepatan, dan kelenturan

- Aktivitas fisik senam: guling lenting, roll - sikap kayang, rool – neck spring

- Aktivitas fisik ritmik: senam aerobik, dan SKJ secara harmonis

- Aktivitas fisik melalui gerak dasar renang gaya bebas, gaya punggung, dan dada

Kesehatan

- Peran dan fungsi aktivitas fisik, dan makanan bergizi dalam mengontrol berat badan dan pencegahan penyakit

Page 34: Dokumen satu

30

dengan sikap positif dan

mengekspresikan

kemenangan dengan

wajar

10) Muatan Pendidikan Prakarya

Tingkat Kompe-

tensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

4

VII-VIII

- Menunjukkan rasa

kagum terhadap

karya prakarya dalam

konteks anugerah

Tuhan Yang Maha Esa

- Menunjukkan

perilaku rasa ingin

tahu, peduli

lingkungan,

kerjasama, jujur,

percaya diri, dan

mandiri dalam

berkarya prakarya

- Memahami dan

membandingkan

desain karya

- Mengidentifikasi dan

mendeskripsikan

proses pembuatan

karya

- membuat dan

memodifikasi karya

Apresiasi dan kreasi Prakarya (kerajinan)

- Kerajinan bahan alam dan buatan, dan modifikasinya, serta pengemasannya

- Kerajinan dan pengemasan dari bahan limbah organik dan anorganik bahan lunak atau keras dan modifikasinya

Apresiasi dan kreasi Prakarya (Rekayasa)

- Alat penjernih air dari bahan alami dan buatan

- Produk sederhana dan mainan menggunakan teknologi mekanik

- Produk sederhana menggunakan teknologi elektronika

Apresiasi dan kreasi prakarya (Budidaya)

- Budidaya tanaman sayuran dan obat, serta memodifikasi media tanamnya

- Wadah budidaya dan pemeliharaan ikan konsumsi dan ikan hias

Apresiasi dan kreasi prakarya (pengolahan)

- Olahan pangan buah dan sayuran menjadi minuman segar, minuman kesehatan, menjadi makanan cepat saji

- Olahan non pangan dari hasil samping bahan pangan nabati menjadi bahan dasar kerajinan

- Olahan bahan pangan serealia dan umbi menjadi makanan dan bahan

Page 35: Dokumen satu

31

pangan setengah jadi

- Olahan dari hasil samping serealia dan umbi menjadi produk non pangan

4a

IX

- Menunjukkan rasa

kagum terhadap

karya prakarya dalam

konteks anugerah

Tuhan Yang Maha Esa

- Menunjukkan

perilaku rasa ingin

tahu, peduli

lingkungan,

kerjasama, jujur,

percaya diri, dan

mandiri dalam

berkarya prakarya

- Memahami prinsip

dan proses desain

dalam pembuatan

karya

- Menerapkan prinsip

dan proses desain

dalam pembuatan,

perangkaian, dan

modifikasi karya

Apresiasi dan kreasi prakarya (Kerajinan)

- Kerajinan dan pengemasan fungsi hias, dan modifikasinya

- Kerajinan dan pengemasan fungsi pakai dan modifikasinya

Apresiasi dan kreasi prakarya (Rekayasa)

- Produk rakitan berteknologi listrik

- Model bangunan dan instalasi dengan teknologi konstruksi

- Model sederhana rangkaian instalasi listrik

Apresiasi dan kreasi prakarya (Budidaya)

- Budidaya ternak hias dan satwa harapan

Apresiasi dan kreasi prakarya (Pengolahan)

- Olahan pangan dari bahan ikan dan daging putih atau merah menjadi makanan, produk pangan setengah jadi

- Olahan dari hasil samping pangan hewani menjadi produk non pangan

b) Mata pelajaran Wajib Berdasarkan Kurikulum 2006

Sedangkan mata pelajaran pelajaran wajib yang berlaku untuk kelas IX yang masih

menggunakan Kurikulum 2006 adalah Pendidikan Agama, PKn, Bahasa Indonesia,

Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, dan

Teknologi informasi dan komunikasi.

Mata pelajaran Kurikulum 2006 yang diselenggarakan di SMP Negeri Satu Atap

Sungai Laut sesuai dalam SI, terdiri atas mata-mata pelajaran sebagai berikut.

1. Pendidikan Agama

Pendidikan agama yang diselenggarakan di SMP meliputi agama Islam, Kristen

Protestan, Katholik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Tujuan:

Page 36: Dokumen satu

32

• Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik sesuai keyakinan

agamanya masing-masing;

• Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia; dan

• Menumbuhkembangkan sikap toleransi antarumat beragama.

Ruang Lingkup :

Pendidikan Agama Islam

• Membaca Al –qur’an menurut tajwid, mulai dari cara membaca ”Al”

-Syamsiah dan ” Al” Qomariyah sampai menerapkan hukum bacaan mad dan

waqof

• Aspek –aspek rukun iman mulai dari iman

• Kepada Alloh sampai kepada iman pada Qadha dan Qadar serta asmaul

Husna

• Perilaku terpuji seperti qanaah dan tasawuh dan menjauhkan diri dari perilaku

tercela seperti ananiah, hasad, ghadab dan namimah.

• Tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfirid dan jamaah baik sholat

wajib maupun shalat sunat.

• Sejarah Nabi Muhammad dan para sahabat serta menceritakan sejarah masuk

dan berkembangnya Islam di Nusantara.

Pendidikan Agama Kristen :

• Menjelaskan karya Allah dan penyelamatan bagi manusia dan seluruh ciptaan

• Menginternalisasi nilai-nilai kristiani dengan menanggapinya secara nyata

• Bertanggung jawab terhadap diri dan sesamnya, masyarakat dan gereja

sebagai orang yang sudah diselamatkan.

Pendidikan Agama Katholik

• Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria

dan wanita yang memiliki rupa-rupa kemmapuan dan keterbatasan untuk

berelasi dengan sesame dan lingkungnya.

• Peserta didik dapat menguraikan pemahamannya tentang Yesus Kristus dan

bagaimana meneladi Yesus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan Allah.

• Peserta didik dapat menguraikan makna Gerja sebagai sakramen keselamatan

dan bagimana mewujudkannya dalam hidup nyata

• Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang hidup bermasyarakat

dan bagimana melaksanakan kehidupan bermasyarakat sesuai ajaran Firman

Allah dan pengjaran Yesus Kristus,

Pendidikan Agama Hindu, Budha, dan Konghucu diserahkan pada yang

berwenang masing-masing

Page 37: Dokumen satu

33

2) PendidikanKewarganegaraan

Tujuan:

Memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang kesadaran hidup

berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan

kesatuan, kepedulian, demokrasi, kebersamaan dan kesadaran akan hak dan

kewajiban diri dan rang lain.

Ruang lingkup:

a. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta

lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda,

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan

negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,

keterbukaan dan jaminan keadilan.

b. Norma, hukum, dan peraturan yang meliputi: tertib dalam kehidupan

keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-

peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,

sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.

c. Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban

anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan,

penghormatan dan perlindungan HAM.

d. Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai

warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan

pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan

kedudukan warganegara.

e. Konstitusi negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang

pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan

dasar negara dengan konstitusi.

f. Kekuasan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,

pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem

politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem

pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.

g. Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-

nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi

terbuka.

Page 38: Dokumen satu

34

h. Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri

Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan

organisasi internasional, serta mengevaluasi globalisasi.

3) Bahasa Indonesia

Tujuan:

Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat

menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap

IPTEK. Dan memubuhkan kecerdasan, berfikir lgis, kritis, kreatif, inovatif, dan

bertanggung jawab.

Ruang lingkup:

a. Mendengarkan

b. Berbicara

c. Membaca

d. Menulis

4) Bahasa Inggris

Tujuan:

Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis

untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi.

Serta menumbuhkan nilai kecerdasan, ketangguhan, keberagaman, percaya diri,

kemandirian dan kepatuhan pada aturan social.

Ruang lingkup:

a. Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau

menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat

keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan

menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional;

b. Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek

dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative,

dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata

bahasa, dan langkah-langkah retorika;

c. Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata

bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural

(menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai

konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul

Page 39: Dokumen satu

35

dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap

berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti

pembentuk wacana).

5) Matematika

Tujuan:

Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika dalam

rangka penguasaan IPTEK. Serta menumbuhkan kecerdasan, kejujuran, berfikir

logis, kritis, keingintahuan, percaya diri dan kemandirian.

Ruang lingkup:

a. Bilangan

b. Aljabar

c. Geometri dan Pengukuran

d. Statistika dan Peluang

6) Ilmu Pengetahuan Alam

Tujuan:

Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk

menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK. Serta

menumbuhkan kecerdasan, keingintahuan, berpikir logis, kritis, kreatif, gaya

hidup sehat, menghargai keragaman, cinta ilmu, dan bertanggung jawab

Ruang lingkup:

a. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan

b. Materi dan Sifatnya

c. Energi dan Perubahannya

d. Bumi dan Alam Semesta

7) Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan:

Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk,

mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki keterampilan

hidup secara mandiri.

Ruang lingkup:

a. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

b. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan

Page 40: Dokumen satu

36

c. Sistem Sosial dan Budaya

d. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan

8) Seni Budaya

Tujuan:

Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya

nasional, menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, dan

nasionalisme.

Ruang lingkup:

a. Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam

menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak,

dan sebagainya.

b. Seni Musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan

alat musik, apresiasi karya musik.

c. Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan

tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.

d. Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara

yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari, dan seni

peran.

9) Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

Tujuan:

Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan keterampilan

dalam bidang olah raga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab disiplin

dan percaya diri pada peserta didik.

Ruang lingkup;

a. Permainan dan olah raga, meliputi: olah raga tradisional, permainan,

eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor nonlokomotor, dan manipulatif,

atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis

meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.

b. Aktivitas pengembangan, meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen

kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.

Page 41: Dokumen satu

37

c. Aktivitas senam, meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,

ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.

d. Aktivitas ritmik, meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic

serta aktivitas lainnya.

10). Teknologi Informasi dan Komunikasi

Tujuan:

Memberikan keterampilan dalam bidang teknologi informatika dan komunikasi

yang sesuai dengan bakat dan minat peserta didik, berpikir logis, kritis, kreatif,

dan menghargai karya orang lain.

Ruang lingkup:

a. Perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk mengumpulkan,

menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan informasi;

b. Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu

perangkat ke perangkat lainnya.

2. Muatan Lokal

Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan

daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran

pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan keimanan dan ketaqwaan serta

penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai budaya yang

dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap

lingkungan, dan kerja sama.

Penanaman nilai-nilai budaya dan keterampilan diimplementasikan dalam mata

pelajaran Bahasa Daerah sedangkan penanaman nilai ketaqwaan diiplementasikan

dalam mata pelajaran BTQ

Khusus kelas IX masih diterapkan muatan Arab Melayu yang dimaksud untuk member

pemahaman terhadapa budaya melayu.

Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus

mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap

muatan lokal yang diselenggarakan.

Page 42: Dokumen satu

38

Muatan Lokal yang diselenggarakan di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut untuk peserta

didik kelas VII dan VII adalah Bahasa Darah dan BTQ dan Kajian Islam

Jenis Muatan

Lokal

Strategi Pelaksanaan

Kebijakan Daerah Kebutuhan Peserta didik

BTQ dan

Hadist

Baca Tulis Alquran

Kajian isi Alquran

Kajian Al Hadist

Untuk bekal hidup dan

mencetak generasi yang beriman

dan bertaqwa terhadapat Tuhan

YME

Sedangkan muatan lokal yang diselenggarakan SMP Negeri Satu Atap Sungai

Laut untuk peserta didik kelas IX adalah sebagai berikut.

Jenis Muatan

Lokal

Strategi Pelaksanaan

Kebijakan Daerah Kebutuhan Peserta didik

ARMEL Membaca, menulis,

menyimak dan

apresiasi bahasa dan

sastra darah

Untuk komunikasi dalam

kehidupan sehari-hari, santun,

dan menghargai budaya daerah

Pengelolahan

Hasil Laut

Kerja praktek untuk

keterampilan, sesuai

dengan berdaya saing

hidup yang tinggi

Untuk bekal hidup dan

persiapan memasuki dunia kerja

bagi siswa tertentu, mandiri,

kewirausahan dan ekonomi

kereatif

Bahasa daerah dipilih karena diharapkan mampu membentuk sikap kesopanan

bagi semua warga sekolah serta menghargai budaya leluhursehingga pada

akhir tercipta cinta tanah air.

Pengelolahan hasil laut meliputi pengolahan hasil tanggkapan laut yang di

kelolah menjadi makanan sehingga mempunya daya.

3. Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan

pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan konseling

dankegiatan ekstrakurikuler.

1). Jenis – jenis Pengembangan diri

Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu

terprogram dan tidak terprogram.

a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan

perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan

peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui

penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.

Page 43: Dokumen satu

39

Kegiatan Pelaksanaan

Layanan dan kegiatan

pendukung konseling

• Individual

• Kelompok

• Klasikal, tatap muka guru BK masuk ke

kelas (open sesi)

• Home Visit

Ekstrakurikuler Wajib • Pramuka

Ekstrakurikuler Pilihan • Tari

• Nasid

• Rebana

• Baca Al-qur’n

• PMR

• Futsal

• Paduan Suara

• Palang Merah Remaja

• Olimpiade Matematika

• Olimpiade IPA

• Olimpiade IPS

• Batik/Sablon

• Bola Volly Prestasi

• Paskibra

• Majalah Dinding Sekolah

b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai

berikut.

Kegiatan Contoh

Rutin, yaitu

kegiatan yang

dilakukan terjadwal

• Kebersihan lingkungan selasa-kamis jam ke-0

• Piket kelas

• Ibadah / sholat duhur /jum’at berjamaah

• Baca surat pendek dan berdoa sebelum dan

sesudah pembelajaran di kelas

• Upacara bendera tiap senin

• Sholat duha dan doa bersama tiap sabtu jam ke-0

• Wajib baca Koran

Spontan, adalah

kegiatan tidak

terjadwal dalam

kejadian khusus

• Memberi dan menjawab salam

• Meminta maaf

• Berterima kasih

• Mengunjungi kerabat yang sakit

• Membuang sampah pada tempatnya

• Mengumumkan barang temuan

• Melerai pertengkaran

• Mengumpulkan infaq untuk masjid

Keteladanan,

adalah kegiatan

dalam bentuk

perilaku sehari-hari

• Perilaku guru selalu positif

• Mengambil sampah yang berserakan

• Cara berbicara yang sopan

• Mengucapkan terima kasih

Page 44: Dokumen satu

40

• Meminta maaf

• Menghargai pendapat orang lain

• Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang

berbeda

• Mendahulukan kesempatan kepada orang tua

• Penugasan peserta didik secara bergilir

• Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada

peraturan)

• Memberi salam ketika bertemu

• Berpakaian rapi dan bersih

• Menepati janji

• Memberikan penghargaan kepada orang yang

berprestasi

• Berperilaku santun

• Pengendalian diri yang baik

• Memuji pada orang yang jujur

• Mengakui kebenaran orang lain

• Mengakui kesalahan diri sendiri

• Berani mengambil keputusan

• Berani berkata benar

• Melindungi kaum yang lemah

• Membantu kaum yang fakir

• Sabar mendengarkan orang lain

• Mengunjungi teman yang sakit

• Menunjukkan budaya gemar membaca

• Mengembalikan barang yang bukan miliknya

• Antri

• Mendamaikan

• Semangat tinggi dalam bekerja

Jenis, nilai-nilai yang ditanamkan dan strategi yang digunakan dalam

pelaksanaan pengembangan siri di SMP Negeri Satu Atap Sungai

Lautadalah sebagai berikut ini.

Jenis Pengembangan Diri

Nilai-nilai yang ditanamkan

Strategi

A. Bimbingan Konseling

(BK)

• Kemandirian

• Percaya diri

• Kerjasama

• Demokratis

• Peduli sosial

• Komunikatif

• Jujur

• Pembentukan karakter atau

kepribadian

• Pemberian motivasi

• Bimbingan karier

B. Kegiatan

EkstrakurikulerWajib

1. Kepramukaan

• Demokratis

• Disiplin

• Kerjasama

• Rasa Kebangsaan

• Toleransi

• Peduli sosial dan

lingkungan

• Cinta damai

• Kerja keras

• Latihan terprogram

(kepemimpinan,

berorganisasi)

Page 45: Dokumen satu

41

B. Kegiatan

EkstrakurikulerPilihan

1. PMR, • Peduli sosial

• Toleransi

• Disiplin

• Komunikatif

• Latihan terprogram

2. KIR, Olimpiade,

English Club, Sastra

Indonesia, Mading

Sekolah

• Komunikatif

• Rasa ingin tahu

• Kerja keras

• Senang membaca

• Menghargai prestasi

• Jujur

• Pembinaan rutin

• Mengikuti perlombaan

• Pameran atau pekan ilmiah

• Publikasi ilmiah secara

internal

3. Olahraga

• Sportifitas

• Menghargai prestasi

• Kerja keras

• Cinta damai

• Disiplin

• Jujur

• Melalui latihan rutin (antara

lain: bola voli, basket, tenis

meja, badminton, pencak

silat, outbond)

• Perlombaan olahraga

4. Kerohanian

• Religius

• Rasa kebangsaan

• Cinta tanah air

• Beribadah rutin

• Peringatan hari besar agama

• Kegiatan keagamaan

5. Senibudaya/Sanggar

seni

• Disiplin

• Jujur

• Peduli budaya

• Peduli sosial

• Cinta tanah air

• Semangat

kebangsaan

• Latihan rutin

• Mengikuti vokal grup

• Berkompetisi internal dan

eksternal

• Pagelaran seni

6. Kepemimpinan

(Kepramukaan,

Paskibra)

• Tanggung jawab

• Keberanian

• Tekun

• Sportivitas

• Disiplin

• Mandiri

• Demokratis

• Cinta damai

• Cinta tanah air

• Peduli lingkungan

• Peduli sosial

• Keteladanan

• Sabar

• Toleransi

• Kerja keras

• Pantang menyerah

• Kerja sama

• Kegiatan OSIS

• Kepramukaan

• Kegiatan kerohanian

• Kegiatan KIR

• Kegiatan PMR

c. Mekanisme Pelaksanaan Pengembangan diri

1). Pengembangan diri dilaksnakan diluar jam pembelajaran dan dibina oleh

pendidik dari dalam maupun dari luar SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut

yang mempunyai kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan

kepala sekolah.

Page 46: Dokumen satu

42

2). Jadwal Kegiatan

NO. JENIS KEGIATAN HARI PUKUL PEMBINA

1 Kepramukaan Minggu 13.00-15.00

2 Tari, Nasyi dan

rabana

Minggu 13.00-15.00

2 Futsal Minggu 07.00-09.00

3 Paduan Suara Minggu 19.00-20.30

4 Baca Alqur Jum’at 18.30-19.30

5 Palang Merah

Remaja Sabtu 10.00-

11.00

6 Olimpiade

Matematika Kamis 09.00-

11.00-

7 Olimpiade IPA Kamis 09.00-11.00-

8 Olimpiade IPS Kamis 09.00-11.00-

9 Bola Volly Prestasi Rabu,Jum’at 09.00-11.00-

10 Paskibra Sabtu 09.00-11.00-

11 Mading Sekolah Selasa,Kamis 10.00-10.30

d. Penilaian

Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala

kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif.

C. Pengembangan Pendidikan Karakter

Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai

pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya

sekolah. Dalam Kurikulum 2013 pengembangan pendidikan karakter termasuk bagian dari

kompetensi Inti 1 dan 2 atau KI-1 dan KI-2. Guru dan sekolah mengintegrasikan nilai-nilai yang

dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah

ada.

Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang akan diintegrasikan dalam Mata Pelajaran

akan mengacu atau berpedoman pada Panduan Pendidikan yang dikeluarkan Direktorat PSMP,

yakni

Mata Pelajaran

Nilai Utama Yang Dikembangkan

1. Pendidikan Agama

Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, kesantunan, kedisiplinan, bertanggung jawab, cinta ilmu, keingintahuan, percaya diri, menghargai keberagaman, kepatuhan pada aturan sosial, bergaya hidup sehat, kesadaran akan hak dan kewajiban, kerja keras

2. PKn Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian,

Page 47: Dokumen satu

43

kedemokratisan, nasionalisme, kepatuhan pada aturan sosial, menghargai keberagaman, kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain

3. Bahasa Indonesia

Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, keingintahuan, kesantunan, nasionalisme

4. Matematika Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, berpikir logis, kritis, kerja keras, keingintahuan, kemandirian, percaya diri

5. IPS Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, nasionalisme, menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa wirausaha, kerja keras

6. IPA Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, keingintahuan, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, kedisiplinan, kemandiran, tanggung jawab, cinta ilmu

7. Bahasa Inggris

Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, menghargai keberagaman, kesantunan, percaya diri, mandiri, bekerjasama, kepatuhan pada aturan sosial

8. Seni Budaya

Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratian, menghargai keberagaman, nasionalisme, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, kedisiplinan

9. Penjasorkes Kereligiusan, kejujuran, keerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, bergaya hidup sehat, kerja keras, kedisiplinan, percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain

10.TIK/ Keterampilan

Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulan, kedemokratisan, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, kemandirian, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain

11. Muatan Lokal

Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, nasionalisme

Indikator nilai-nilai karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas,

dan (2) indikator untuk mata pelajaran. Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang

digunakan oleh kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan,

melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan

karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan

kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif

seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan

dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku

tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di

atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan

berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih

kompleks.

Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses

belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan

masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan

Page 48: Dokumen satu

44

cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak

awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari

sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk

memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di

masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke

tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian

masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.

Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada

indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang

peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan yang

dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan),

maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.

Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat

memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif

sebagai berikut ini.

D (1) : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal

perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

C (2) : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-

tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)

B (3) : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda

perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)

A (4) : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang

dinyatakan dalam indikator secara konsisten)

Setiap tahun diharapkan ada peningkatan dari D ke C, dari C Ke B hingga ke A. Selain itu

ruang lingkup yang di amati juga diharapkan semakin melebar ke semua sector.

Kegiatan nyata yang dilakukan di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut adalah sebagai

berikut:

NO NILAI KEGIATAN YANG DILAKUKAN

1 Bersih dan Nyaman • Membentuk piket harian

• Melakukan sore bersih setiap hari oleh

seluruh warga sekolah mulai pukul 11.30

sd 12.15

• Penanaman pohon-pohon besar maupun

pohon produktif

2 Disiplin • Menerapkan absen pagi dan siang untuk

tenaga pendidik dan kependidikan

Page 49: Dokumen satu

45

• Menggalakan piket pintu gerbang

• Membuat aturan yang dimusyawarahkan

seluruh warga sekolah tentang kehadiran

di sekolah pukul 12.30 tepat

3 Sopan • Membiasakan salam setiap bertemu

dengan warga sekolah

• Membudayakan pakaian yang rapi

• Membiasakan menyapa kepada setiap

orang yang berada di sekolah

4 Religius • Membaca al qur’an dan berdo’a setiap pagi

sebelum pembelajaran

• Sholat Jum’at berjamaah setiap hari jum’at

siang

• Merayakan peringatan hari besar

• Mengadakan pondok dan khasanah

romadhon

D. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar ditentukan mengacu pada ketentuan standar pengelolaan pendidikan yang

berlaku di satuan pendidikan.

Pengaturan beban belajar di SMP Negeri Satu Atap Sungai Lautdengan sistem paket yang

didasarkan pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut ini.

• Beban belajar untuk peserta didik kelas 7, dan 8 adalah 38 jam pelajaran perminggu,

sedangkan untuk kelas IX adalah 34 jam pelajaran per minggu

• Alokasi waktu 40 menit untuk setiap mata pelajaran

Kelas Jam tatap muka

(menit) Jml. Jam/ minggu

Minggu efektif per tahun

Waktu pembelajaran /jam per tahu

VII 40 40 43 1.634 jam/tahun

VIII 40 40 43 1.634 jam/tahun

IX 40 32 34 1.292 jam/tahun

Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan

terstruktur (TT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) yang waktunya maksimal

lima puluh persen (50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur di SMP

Negeri Satu Atap Sungai Laut diberikan alokasi waktu setelah siswa melakukan soal

jamaah duhur. Contoh TT diantaranya pembelajaran remidi dan pengayaan, sedangkan

contoh KMTT adalah pekerjaan rumah yang sifatnya mendalami KD dengan metode

investigasi dan penemuan

Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok yang

disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik.

Page 50: Dokumen satu

46

E. Ketuntasan Belajar

Dalam penetapan ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal

dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan awal

peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah akan secara bertahap dan

berkelanjutan menetapkan dan meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk

mencapai ketuntasan ideal.

Ketuntasan belajar untuk kelas VII dan VIII semester 1 dan 2 yang menggunakan

Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2014/2015 terlihat pada tabel berikut ini

KETUNTASAN BELAJAR TAHUN 2014/2015

UNTUK KELAS VII DAN VIII SEMESTER 1 DAN 2

MATA PELAJARAN VII VIII

1 2 1 2 Kelompok A KI1KI2 KI3 KI4 KI1KI2 KI3 KI4 KI1KI2 KI3 KI4 KI1KI2 KI3 KI4

1 Pendidikan Agama B B- B B- B B- B B-

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

B B- B B- B B- B B-

3 Bahasa Indonesia B B- B B- B B- B B-

4 Matematika B B- B B- B B- B B-

5 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) B B- B B- B B- B B-

6 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) B B- B B- B B- B B-

7 Bahasa Inggris B B- B B- B B- B B-

Kelompok B

8 Seni Budaya (termasuk muatan Lokal) B B- B B- B B- B B-

9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

B B- B B- B B- B B-

10 Prakarya (termasuk muatan Lokal) B B- B B- B B- B B-

12 Mulok BTQ B B- B B- B B- B B-

Ket : B- (≥2.66) sedangkan B (≥ 3.00)

Sedangkan Ketuntasan belajar untuk kelas IX semester 1 dan 2 yang menggunakan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun pelajaran 2014/2015 terlihat pada tabel

berikut ini

Page 51: Dokumen satu

47

KETUNTASAN BELAJAR TAHUN 2014/2015

UNTUK KELAS IX SEMESTER 1 DAN 2

No Mata Pelajaran

Semester

1 2

1 Pendidikan Agama 75 75

2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 75

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 70 70

4 Bahasa Inggris 70 70

5 Matematika 70 70

6 IPA 70 70

6 IPS 70 70

8 Seni Budaya 75 75

9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 80 80

10 Teknologi Informasi dan

Komunikasi 70 70

11 ARMEL 80 80

12 Pengolahan Hasil Laut 85 85

SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut berusaha menggunakan prinsip mastery learning

(ketuntasan belajar) walaupun sistem paket. Artinya setiap peserta didik harus

mengikuti kegiatan kenaikan kelas bersama-sama, sedangkan untuk yang belum

tuntas KKM harus mengikuti pembelajaran remidi, danpeserta didik yang sudah

mencapai KKM mengikuti kegiatan pengayaan.

1. Program Remedial (Perbaikan)

a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam

setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.

b. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.

c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.

d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.

e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial dibatasi maksimal 2 kali.

f. Nilai remedial maksimum sama dengan nilai KKM.

Page 52: Dokumen satu

48

2. Program Pengayaan

a. Pengayaan bolehdiikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam

setiap kompetensi dasar.

b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.

c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.

d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.

F. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan

1. Kenaikan Kelas

Kriteria kenaikan kelas menggunakan 2 (dua) aspek, yaitu aspek akademis dan

aspek non akademis.

1. Aspek akademis meliputi :

1). Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

2). Memperoleh predikat nilai minimal B (3.00) pada penilaian akhir untuk KI-1

dan KI-2 untuk seluruh mata pelajaran

3). Memperoleh predikat nilai sama dengan atau lebih tinggi dari KKM yang

ditentukan yakni nilai minimal B- (2.60) pada penilaian akhir untuk KI-2 dan

KI-3 untuk seluruh mata pelajaran.

4) Tidak boleh ada nilai di bawah KKM untuk seluruh matapelajaran khusus

untuk K-1 dan K2.

5) Boleh ada nilai di bawah KKM khusus untuk K-2 dan K3 maksimal 2 Mata

Pelajaran yang dihitung dari rata-rata raport semester I dan II.

b. Aspek Non Akademis

1). Nilai kegiatan ekstarkulikuer Wajib minimal baik

2) Nilai kegiatan ekstarkulikuer Wajib minimal Cukup

3). Ketidak hadiran tanpa keterangan maksimal 18 (delapan belas) hari

dalam 1 ( satu ) tahun terakhir, yang ditunjukan dari catatan wali kelas.

2. Kelulusan

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan, Pasal 72 ayat (1) menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakanlulus

dari satuan pendidikan dasar dan menengah apabila:

a. telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memiliki nilai minimal baik untuk kelompok mata pelajaran selain kelompok

mata pelajaran IPTEK;

c. lulus ujian sekolah; dan

d. lulus ujian nasional.

Page 53: Dokumen satu

49

G. Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan kecakapan hidup di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut dilaksanakan

secara intergrasi kepada semua mata pelajaran. Pengintegrasian dilaksanakan

dengan terlebih dahulu menganalisa KD pada setiap mata pelajaran yang mempunyai

potensi untuk dikembangkan dalam kecapakan hidup tertentu. Proses analisis

dilakukan oleh tim pendidik pada setiap mata pelajaran melalui kegiatan Worshop

maupun MGMPS. Berdasarkan analisis tersebut, pendidik dapat

mengimplementasikan kecakapan hidup sebagai muatan tambahan dalam

pembelajaran.

Pendidikan kecakapan hidup secara maksimal dikembangkan melalui pembelajaran

mata pelajaran TeknologiInformasi, seni budaya, ketrampilan dan muatan lokal handy

craft serta kegiatan pengembangan diri.

Secara rinci penjabaran kecakapan hidup (Life skill) pada setiap mapel diatur sebagai

berikut:

Integrasi PKH pada masing-masing mata pelajaran

Aspek Kecakapan

Hidup

Mata Pelajaran

Kes

adar

an e

ksis

ten

si d

iri

Kes

adar

an p

ote

nsi

dir

i

Kec

men

ggal

i in

form

asi

K

ec M

engo

lah

info

rmas

i

K

ec M

enga

mb

il ke

pu

tusa

n

Kec

mem

ecah

kan

mas

alah

K

ec K

om

un

ikas

i lis

an

K

ec K

om

un

ikas

i ter

tulis

K

ec b

eke

rjas

ama

K

ec Id

enti

fika

si v

aria

bel

Kec

Men

ghu

b v

aria

bel

K

ec M

eru

mu

skan

hip

ote

sis

K

ec M

elak

snkn

pen

elit

ian

Se

suai

dgn

jen

is p

eker

jaan

Se

suai

dgn

jen

is p

eker

jaan

Sesu

ai d

gn je

nis

pek

erja

an

Kesadaran diri

Kecakapan berpikir rasional

Kecakapan Sosial

Kecakapan Akademik Kecakapan vokasional

Pend Agama v v v v v v v v v v v v v

PKn v v v v v v v v v v v v v

B Indonesia v v v v v v v v v v v v v

B Inggris v v v v v v v v v v v v v

Matematika v v v v v v v v v v v v v

IPA v v v v v v v v v v v v v

IPS v v v v v v v v v v v v v

Seni Budaya v v v v v v v v v v v v v

Penjasorkes v v v v v v v v v v v v v

TIK v v v v v v v v v v v v v

Mulok

B Jawa v v v v v v v v v v v v v

Pegolahan Hasil laut

v v v v v v v v v v v v v V

Pengembang diri

V

BK v v v v v v v v v v v v v

Lainnya

Page 54: Dokumen satu

50

H. Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Wilayah Sungai Laut adalah merupakan sentra peghasil hasil kelautan di kecamatan

Tana Merah yang belum terexplotasi sehingga perlu ada sentuhan tangan-tangan

kereatif yang mampu mengelolah hasil laut ini menjadi bermanfaat dan punya nilai

jual. Mengacu dari keadaan lingkungan tersebut SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut

mengembangkan muatan pengelolahan hasil laut yangmana nanti siswa ataupun

setelah menyelesaikan belajaran di SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut siswa mampu

menciptakan hasil karya yang secara ekonomis menguntungkan.

I. Pendidikan Linggkungan Hidup.

Tidak dapat dipungkiri dengan adanya kemajuan jaman dimana era sekarang adalah

merupakan era industrialisasi, keadaan lingkungan sudah begitu tercemarnya baik

udara, air maupun tanah. Selain pencemaran akibat industrialisasi ternyata yang

menyumbang pencemaran lingkungan adalah perilaku masyarakat yang tidak sehat,

seperti menggunakan bungkus plastik dan membuangnya sembarangan sehingga

keadaan tanah dan sungai disekitar kita menjadi tidak sehat lagi.

Menyadari hal tersebut SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut merasa terpanggil untuk

merubah karakter masyarakat sedini mungkin yanitu melalui pembelajaran lingkungan

hidup kepada seluruh masayarat sekolah utamanya peserta didik. Dalam melakukan

program tersebut ada 2 kegiatan :

1. Melakukan kegiatan sore bersih setiap hari mulai pukul 11.30 sd 12.15

2. Membuat dan melaksanakan aturan sekolah bebas asap rokok

3. Memberikan pembelajaran lingkungan hidup yang terintegrasi pada semua mata

pelajaran.

Page 55: Dokumen satu

51

BAB III

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik

selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu

efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah

kalender tersebut secara rinci.

PENJABARAN KALENDER PENDIDIKAN SMP NEGERI SATU ATAP SUNGAI LAUT KABUPATEN TANAH MERAH

TAHUN PELAJARAN 2014 – 2015

N0 PELAKSANAAN KEGIATAN SASARAN KET

1 14 – 16 Juli 2014 Kegiatan MOS Th 2011-2012 Siswa kelas 7

2 17 – 19 Agustus 2014 Pondok Romadon dan Kazanah Romadon

Warga Sekolah

3 21 Juli - 2 Agustus-2014

Libur Sekitar Hari Raya Warga Sekolah

4 4 Agustus 2014 Awal masuk sekolah setlah libur Hari Raya

Warga Sekolah

Page 56: Dokumen satu

52

5 5-7 Sept 2014 Sistem Blok Pelantikan Aggota Baru kepramukaan

Warga Sekolah

6 11 Agustus- 30 September 2014

Supervisi Kepala Sekolah Guru

7 20 Sept 2014 Pemilihan Pengurus OSIS secara langsng

Siswa kelas 7,8,9

8 6 -11 Oktober 2014 UTS Semester Ganjil Siswa kelas 7,8,9

9 25 Oktober 2014 Libur 1 Muharam (Tahun Baru Islam)

Warga Sekolah

10 8-13 Desember 2014 UAS semester Ganjil Siswa Kelas 7,8,9

11 16-19 Desember 2014 Pekan Remidial + Class Meeting

Siswa Kelas 7,8,9

12 20 Desember 2014 Pembagian Raport Smt Ganjil Wali Kelas 7,8,9

13 11 Des 2014 - 3 Jan 2014

Libur Semester Ganjil Warga Sekolah

15 5 Januari 2015 Kegiatan awal Smt Genap Warga Sekolah

16 21 Januari 2015 Peringatan Maulid Nabi Warga Sekolah

17 5 – 7 Feb. 2015 Sistem Blok Kepramukaan Pelantikan Tingkat Penggalang

Siswa Kelas 7,8,9

18 02 Peb - 28 Peb 2014 Supervisi Kepala Sekolah Guru

19 6 – 9 Pebruari 2012 Melaksanakan Try Out I Siswa Kelas 9

20 9 Pebruari – 30 April 2015

Pelajaran Tambahan Khusus Bagi Kelas IX

Siswa Kelas 9

21 9 -14 Maret 2015 UTS Semester Genap Siswa Kelas 7,8

22 30-31 Maret 2015 Melaksanakan Try Out 2 Siswa Kelas 9

23 6 – 11 April 2015 Perkiraan Ujian Praktek Kelas IX

Siswa Kelas 9

24 13 – 18 April 2015 Perkiraan Ujian Akhir Sekolah Siswa Kelas 9

25 4 - 9 Mei 2015 Perkiraan UN Siswa Kelas 9

26 25 – 30 Mei 2015 Ujian Praktek Kls 7 dan 8 Siswa kelas 7, 8

27 1 – 6 Juni 2015 UKK Siswa kelas 7, 8

28 8- 13 Juni 2015 Remidi + Classmeeting Siswa Kelas 7,8

29 15 Juni 2015 Rapat Kenaikan Kelas Kep Sek +Guru

30 16 Juni 2015 Penerimaan Raport Wali Kelas 7,8

31 27 Juni 2015 – 25 Juni 2015

Libur Semester Genap Peserta Didik

32 27 Juni 2015 – 25 Juni 2015

Penerimaa Siswa Baru, Pembuatan RKS, RKAS, KTSP Dokumen 1, dan RPP

Pendidik dan Tenaga kependidikan

Hari Belajar Efektif Semester I = 103 hari belajar efektif (HBE) (setara 17 minggu belajar

efektif).

Hari Belajar Efektif Semester II = 109 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 18 minggu belajar

efektif).

Page 57: Dokumen satu

53

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berisi komponen yang harus

dilaksanakan dan dicapai dalam proses belajar mengajar yang meliputi visi, misi dan

tujuan sekolah; struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan RPP.

2. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), disusun dengan

mempertimbangkan situasi dan kondisi sekolah, peserta didik dan lingkungan.

3. Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut ini diperuntukkan kepada semua warga

sekolah, terutama peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Pembentukan

budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian

kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta

didik, dan penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada

intinya adalah melakukan penguatan terhadap implementasi Kurikulum 2013 di tingkat

SMP Negeri Satu Atap Sungai Laut, seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur

kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan RPP. Keseluruhan perencanaan sekolah

yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat

dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa

penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang

akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.

B. Saran

1. Sejalan dengan otonomi sekolah dan manajemen berbasis sekolah, maka Model

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hendaklah menjadi pedoman dan arah

dalam pengelolaan sekolah terutama pengelolaan proses belajar dan mengajar guna

tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan secara efektif dan efisien.

2. Untuk mewujudkan keberhasilan pelaksanaan KTSP perlu dukungan dari semua

komponen dan stakeholder sekolah dalam bentuk partisipasi aktif, kreatif dan inovatif.

3. Sesuai dengan semangat Kurikulum 2013, penyajian pembelajaran yang bernuansa

belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian

terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan

untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di

tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki

ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar.