dokumen asuransi

105
PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR SEKRETARIAT DPRD Alamat : Jl. A. Yani No.3 Martapura Telp (0511) 4721048 Website www.eproc.banjarkab.go.id DOKUMEN PENGADAAN PENGADAAN : ASURANSI KESEHATAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD SUMBER DANA APBD KAB. BANJAR TAHUN ANGGARAN 2008 1. Bond) 90

Upload: indrackusuma

Post on 23-Jun-2015

751 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR SEKRETARIAT DPRD

Alamat : Jl. A. Yani No.3 Martapura Telp (0511) 4721048

Website www.eproc.banjarkab.go.id

DOKUMEN PENGADAAN

PENGADAAN :

ASURANSI KESEHATAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD

SUMBER DANA APBD KAB. BANJAR

TAHUN ANGGARAN 2008 1. Bond) 90

Daftar Isi

BAB I. PENGUMUMAN PENGADAAN

BAB II. INSTRUKSI KEPADA PESERTA PENGADAAN (IKPP) DAFTAR KLAUSUL

BAB III. LEMBAR DATA PENGADAAN (LDP) KETERANGAN

BAB IV. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN LAMPIRAN A BENTUK: SURAT PENAWARAN LAMPIRAN B BENTUK: FORMULIR PENILAIAN KUALIFIKASI LAMPIRAN C BENTUK: LEMBAR USULAN TEKNIS LAMPIRAN D BENTUK: FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TKDN LAMPIRAN E BENTUK: SURAT JAMINAN PENAWARAN (UNCONDITIONAL) LAMPIRAN F BENTUK: SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA JASA (SPPJ)

BAB V. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) KETERANGAN DAFTAR PASAL

BAB VI. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) KETERANGAN LAMPIRAN A – SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

BAB VII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR KETERANGAN

BAB VIII. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA KETERANGAN

BAB IX. BENTUK DOKUMEN KONTRAK LAMPIRAN A BENTUK: SURAT PERJANJIAN LAMPIRAN B BENTUK: SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK) LAMPIRAN C BENTUK: SURAT PERINTAH KERJA (SPK) LAMPIRAN D BENTUK: SURAT-SURAT JAMINAN

Surat Jaminan Pelaksanaan (Unconditional) Surat Jaminan Uang Muka (Unconditional)

Bab I. Pengumuman Pengadaan

PENGUMUMAN PENGADAAN Nomor: 01/JA/PPBJ-SET.DPRD/2008

Proyek/Satuan Kerja Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar akan melaksanakan Pelelangan Umum untuk paket pekerjaan jasa lainnya sebagai berikut: 1. Paket Pekerjaan:

Nama paket pekerjaan : Asuransi Kesehatan Pimpinan dan Anggota DPRD Lingkup pekerjaan : Pengadaan jasa asuransi kesehatan selama 1 (satu) tahun untuk 40

orang pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Banjar beserta istri/suami dan 2 (dua) anak (kandung/angkat) yang termasuk dalam daftar gaji

Perkiraan nilai pekerjaan : Rp. 320.000.000,- (Tiga Ratus Dua Puluh Juta Rupiah) Sumber pendanaan : APBD Kabupaten Banjar Tahun Anggaran 2008

2. Persyaratan Peserta: Paket pekerjaan ini terbuka untuk penyedia jasa (Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil/Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil, dan Usaha Non-Kecil) yang memenuhi persyaratan kualifikasi sebagaimana diatur dalam Dokumen Pemilihan.

3. Jadwal Pelaksanaan Pengadaan: Pengumuman : tanggal 1 s.d. 8 Agustus 2008 Pendaftaran dan pengambilan Dokumen : tanggal 2 Agustus s.d. 11 Agustus 2008 melalui portal

resmi e-Procurement Kabupaten Banjar www.eproc.banjarkab.go.id

Penjelasan Dokumen Pemilihan (aanwijzing) : Rabu, 6 Agustus 2008 Pemasukan Dokumen Penawaran : 7 Agustus s/d 12 Agustus 2008

Informasi lebih lanjut mengenai proses lelang dapat menghubungi Sekretariat eProcurement Kabupaten Banjar dengan alamat: Gedung Bersama Bappeda Kabupaten Banjar, Lt. II, Jl. Pangeran Hidayatullah No. 2 Martapura 70611. Telp. 0511-4723327. E-Mail : [email protected]

Martapura, 1 Agustus 2008

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Ketua,

M. HILMAN, ST, MT. NIP. 540 013 077

PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR

SEKRETARIAT DPRD Alamat : Jl. A. Yani No.3 Martapura Telp (0511) 4721048 Fax. 4720 795

Bab II. Instruksi kepada Peserta Pengadaan (IKPP)

Daftar Klausul A. UMUM

LINGKUP PEKERJAAN SUMBER DANA PESERTA PENGADAAN YANG LAYAK PERSYARATAN KUALIFIKASI PESERTA PENGADAAN LARANGAN KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME (KKN) SERTA PENIPUAN PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI SATU PENAWARAN TIAP PESERTA PENGADAAN

B. DOKUMEN PEMILIHAN ISI DOKUMEN PEMILIHAN PENJELASAN DOKUMEN PEMILIHAN PENINJAUAN LOKASI KERJA PERUBAHAN DOKUMEN PEMILIHAN

C. PENYIAPAN PENAWARAN BIAYA PENAWARAN BAHASA PENAWARAN DOKUMEN PENAWARAN HARGA PENAWARAN MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN MASA BERLAKU PENAWARAN SURAT JAMINAN PENAWARAN USULAN PENAWARAN ALTERNATIF OLEH PESERTA PENGADAAN BENTUK PENAWARAN PENANDATANGANAN SURAT PENAWARAN

D. PEMASUKAN PENAWARAN PENYAMPULAN DAN PENANDAAN SAMPUL PENAWARAN BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN PENAWARAN TERLAMBAT PENARIKAN DAN PENGUBAHAN PENAWARAN YANG TELAH MASUK

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN PEMBUKAAN PENAWARAN KERAHASIAAN PROSES KLARIFIKASI DOKUMEN PENAWARAN EVALUASI PENAWARAN

F. PENUNJUKAN PEMENANG PENGADAAN PENILAIAN DAN PEMBUKTIAN KUALIFIKASI KRITERIA PENETAPAN PEMENANG PENGUMUMAN PEMENANG DAN SANGGAHAN PENUNJUKAN PENYEDIA JASA HAK DAN KEWAJIBAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN UNTUK MENERIMA DAN MENOLAK PENAWARAN PELELANGAN GAGAL DAN PELELANGAN ULANG SURAT JAMINAN PELAKSANAAN PENANDATANGANAN KONTRAK

Instruksi kepada Peserta Pengadaan (IKPP)

A. Umum

Instruksi kepada Peserta Pengadaan (IKPP) ini disusun berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 dan perubahannya tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Dalam IKPP ini dipergunakan istilah-istilah dan singkatan-singkatan sebagai berikut:

- HPS (Harga Perkiraan Sendiri); - IKPP (Instruksi kepada Peserta Pengadaan); - Kemitraan adalah kerjasama usaha antara penyedia

barang/jasa nasional maupun dengan asing yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan kesepakatan bersama yang dituangkan dalam perjanjian tertulis. Kerjasama usaha tersebut dapat dinamakan konsorsium atau joint venture atau sebutan lainnya sepanjang tidak dimaksudkan untuk membentuk suatu badan hukum baru dan mengalihkan tanggung jawab masing-masing anggota kerjasama usaha kepada badan hukum tersebut;

- KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme); - LDP (Lembar Data Pengadaan); - Panitia (Panitia/Pejabat Pengadaan/Unit Layanan

Pengadaan) adalah tim/perseorangan/unit yang dibentuk/diangkat oleh instansi PPK untuk melaksanakan pemilihan penyedia jasa lainnya;

- PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) adalah pemilik

pekerjaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan jasa lainnya;

- SPP (Surat Penetapan Pemenang); - SPPJ (Surat Penunjukan Penyedia Jasa); - TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).

1. Lingkup Pekerjaan

1.1 PPK (sebagaimana tercantum dalam LDP) melalui Panitia mengundang para penyedia jasa untuk

menyampaikan penawaran atas paket pekerjaan jasa lainnya yang tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar (terlampir dalam Bab VII) dan Daftar Kuantitas dan Harga (terlampir dalam Bab VIII). Judul dan nomor paket pekerjaan tercantum dalam LDP.

1.2 Penyedia Jasa yang ditunjuk berkewajiban untuk

menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu dan perkiraan batas akhir waktu penyelesaian yang tercantum dalam LDP.

2. Sumber Dana

2.1 Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan yang tercantum dalam LDP.

3. Peserta

Pengadaan yang Layak

3.1 Pemilihan penyedia jasa lainnya ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua penyedia jasa yang terdiri dari orang perseorangan warga negara Indonesia, Perusahaan Nasional (badan usaha yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia), dan Perusahaan Asing (badan usaha yang didirikan tidak berdasarkan hukum negara Republik Indonesia), dengan memperhatikan ketentuan mengenai Status Penyedia Jasa, Batas Nilai Pekerjaan yang Dapat Dilaksanakan, ketentuan-ketentuan lain dalam Klausul ini, dan memenuhi persyaratan kualifikasi sebagaimana diatur dalam Klausul 4 IKPP.

3.2 Status Penyedia Jasa

Status Penyedia Jasa dikelompokkan sebagai berikut: (a) Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil adalah orang

perseorangan atau badan usaha yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) memiliki kekayaan bersih paling banyak

Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah); dan

2) milik Warga Negara Indonesia; dan 3) berdiri sendiri, bukan merupakan anak

perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Non-Usaha Kecil.

(b) Non-Usaha Kecil adalah orang perseorangan atau

badan usaha yang tidak memenuhi kriteria sebagai Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil.

3.3 Batas Nilai Paket Pekerjaan yang Dapat Dilaksanakan

(a) Nilai paket pekerjaan sampai dengan Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) diperuntukkan bagi Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil, kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil sebagaimana disebut dalam LDP.

(b) Semua penyedia jasa (kecuali Perusahaan Asing

yang diatur dalam huruf (c) di bawah) untuk nilai paket pekerjaan lebih besar dari Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(c) Perusahaan Asing untuk nilai paket pekerjaan lebih

besar dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) dengan ketentuan: (1) belum terdapat Perusahaan Nasional yang

penjumlahan TKDN dan Nilai BMP-nya mencapai minimal 40% (empat puluh persen) sebagaimana diatur dalam Klausul 6.2 IKPP; dan

(2) berkewajiban melakukan Kemitraan dengan

Perusahaan Nasional.

3.4 Dalam hal Penyedia Jasa melakukan Kemitraan, perjanjian yang mengatur kemitraan tersebut (Perjanjian Kemitraan) yang memuat antara lain tanggung jawab para pihak, persentase kemitraan, dan pemimpin kemitraan (lead firm), harus sudah disepakati dan dibuat sebelum pemasukan penawaran. Jika Kemitraan dibentuk antara Perusahaan Nasional dan Perusahaan Asing maka Perusahaan Nasional ditunjuk sebagai pemimpin kemitraan.

3.5 Penyedia Jasa (termasuk semua anggota Kemitraan)

sesuai dengan pernyataannya dalam Formulir Isian Penilaian Kualifikasi (terlampir dalam Bab IV) dilarang untuk memiliki pertentangan kepentingan, khususnya dalam hal: (a) sedang atau pernah memiliki keterkaitan, baik

langsung maupun tidak langsung, dengan penyedia jasa konsultansi yang telah atau akan ditetapkan sebagai penyedia jasa konsultansi untuk perencanaan atau pengawasan pelaksanaan paket pekerjaan ini;

(b) Penyedia Jasa yang merupakan koperasi pegawai

atau anak perusahaan dalam instansi PPK bukan suatu badan usaha yang mandiri atau memiliki akta pendirian dan kekayaan tersendiri dan terpisah dari instansi PPK;

(c) Penyedia Jasa yang merupakan pengurus koperasi

pegawai atau anak perusahaan dalam instansi PPK merangkap sebagai anggota Panitia atau PPK untuk paket pekerjaan ini.

3.6 Pegawai negeri, pegawai BI, pegawai

BHMN/BUMN/BUMD dapat mengikuti pemilihan penyedia jasa lainnya ini baik sebagai penyedia jasa atau sebagai tenaga ahli/personil penyedia jasa hanya jika yang bersangkutan mengambil cuti di luar tanggungan negara/BI/BHMN/BUMN/BUMD.

3.7 Untuk dapat mengikuti pemilihan penyedia jasa lainnya

ini, Penyedia Jasa tidak sedang dalam kondisi yang dilarang sebagaimana diatur dalam Klausul 5.1 (a ) - (c) IKPP mengenai Larangan KKN serta Penipuan.

4. Persyaratan

Kualifikasi Peserta Pengadaan

4.1 Semua Peserta Pengadaan harus mengisi dan melengkapi Formulir Penilaian Kualifikasi (bentuk terlampir dalam Bab IV), yang terdiri dari Surat Pernyataan Minat, Pakta Integritas, dan Formulir Isian yang memuat keterangan mengenai kompetensi dan kemampuan usaha Peserta Pengadaan sebagai berikut:

(a) memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

yang masih berlaku pada bidang usaha yang ditetapkan dalam LDPra. Dikecualikan dari persyaratan ini berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 09/M-DAG/PER/3/2006 dan perubahannya tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan SIUP adalah usaha kecil perseorangan yang tidak berbentuk badan hukum atau persekutuan dan dikelola sendiri oleh pemiliknya atau anggota keluarga/kerabat terdekat; dan

(b) secara hukum mempunyai kapasitas

menandatangani kontrak pengadaan; dan (c) tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak

bangkrut, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, dan/atau tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan

(d) mempunyai Perjanjian Kemitraan yang memuat

persentase kemitraan dan pemimpin kemitraan dalam hal Penyedia Jasa melakukan Kemitraan; dan

(e) telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir

(SPT/PPh) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 25 atau Pasal 21/Pasal 23 atau PPN sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan yang lalu; dan

(f) memiliki pengalaman menyediakan jasa baik di lingkungan pemerintah atau swasta termasuk pengalaman subkontrak selama 4 (empat) tahun terakhir, kecuali Penyedia Jasa baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun; dan

(g) memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar

sanksi atau daftar hitam (blacklist) di suatu instansi/BHMN/BUMN/BUMD; dan

(h) termasuk dalam Penyedia Jasa yang sesuai dengan

Batas Nilai Pekerjaan yang Dapat Dilaksanakan sebagaimana diatur dalam Klausul 3.3 IKPP; dan

(i) untuk Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil

memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai dengan paket pekerjaan ini, atau untuk Non-Usaha Kecil memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai dengan paket pekerjaan ini dan memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada subbidang yang sesuai sekurang-kurangnya sama dengan nilai paket pekerjaan ini.

KD dihitung berdasarkan rumus berikut: KD = 5 NPt NPt = nilai kontrak pengalaman tertinggi pada

subbidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir.

Dalam hal Kemitraan yang diperhitungkan adalah KD dari pemimpin kemitraan.

KD dapat dikonversikan menjadi nilai pekerjaan sekarang dengan konversi NPt menjadi NPs (nilai pekerjaan sekarang) dengan present value berdasarkan rumus berikut:

NPs = Npo x Is/Io Npo = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk

eskalasi (bila ada) saat penyerahan pertama/provisional hand over (PHO)

Io = Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS)

yang sesuai pada bulan PHO Is = Indeks dari BPS yang sesuai pada bulan

penilaian kualifikasi (bila belum ada dapat dihitung berdasarkan regresi linier berdasarkan indeks bulan-bulan sebelumnya)

Jenis indeks BPS yang digunakan untuk

pengkonversian nilai pekerjaan ditetapkan dalam LDP; dan

(j) memiliki peralatan khusus, tenaga ahli spesialis

yang diperlukan, pengalaman tertentu, atau persyaratan lain untuk pekerjaan khusus/spesifik/teknologi tinggi jika disyaratkan dalam huruf G Formulir Isian Penilaian Kualifikasi [Formulir Penilaian Kualifikasi (c)]; dan

(k) memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari

bank pemerintah/swasta untuk mengikuti pemilihan penyedia jasa lainnya ini sekurang-kurangnya 5% (lima persen) nilai proyek atau nilai paket pekerjaan ini, kecuali Penyedia Jasa adalah Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil; dan

(l) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan

peralatan serta personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, dan dinilai sesuai dengan rumusan dalam LDP; dan

(m) tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang

kompetensi dan kemampuan usaha yang dimilikinya.

4.2 Formulir Isian Penilaian Kualifikasi disampaikan

bersamaan dengan Dokumen Penawaran dan dievaluasi sesuai dengan Klausul 31 IKPP.

5. Larangan

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan

5.1 PPK, anggota Panitia, Peserta Pengadaan, dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan barang/jasa pemerintah yang diatur dalam Pasal 5 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 dan perubahannya dengan menghindari dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dilarang sebagai berikut:

(a) berusaha mempengaruhi PPK atau anggota Panitia

dalam bentuk dan cara apapun, baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi keinginan Peserta Pengadaan yang bertentangan dengan ketentuan dan prosedur dalam Dokumen Pemilihan, dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(b) melakukan persekongkolan dengan penyedia jasa

lain untuk mengatur Harga Penawaran di luar prosedur pelaksanaan pengadaan sehingga mengurangi/menghambat/memperkecil dan/atau meniadakan persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;

(c) membuat dan/atau menyampaikan dokumen

dan/atau keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen Pemilihan, termasuk di antaranya Non-Usaha Kecil yang menyalahgunakan kesempatan dan/atau kemudahan yang diperuntukkan bagi Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil.

5.2 Peserta Pengadaan yang menurut penilaian Panitia

terbukti melakukan larangan-larangan dalam Klausul 5.1 IKPP dapat dikenakan sanksi-sanksi sebagai berikut:

(a) sanksi administrasi, yaitu sanksi yang dikenakan

oleh PPK yang mendahului sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan, berupa digugurkan dari proses pemilihan penyedia jasa lainnya ini, pembatalan sebagai Pemenang Pengadaan, pembatalan Kontrak, dan didaftarhitamkan; dan

(b) sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan,

berupa dituntut ganti rugi/digugat secara perdata, dan/atau dilaporkan untuk diproses secara pidana.

5.3 Pengenaan sanksi administrasi dalam Klausul 5.2 (a)

IKPP dilaporkan oleh PPK kepada:

(a) Menteri / Panglima TNI / Kepala Polri / Pemimpin Lembaga /Gubernur / Bupati / Walikota / Dewan Gubernur BI / Pemimpin BHMN / Direksi BUMN/BUMD; dan

(b) pejabat yang berwenang mengeluarkan izin usaha

Peserta Pengadaan yang bermasalah. 5.4 Peserta Pengadaan harus memperhatikan Pasal 1.5

Syarat-Syarat Umum Kontrak tentang Larangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, serta Penipuan.

6. Pendayagunaan

Produksi Dalam Negeri

6.1 Peserta Pengadaan berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang mengutamakan jasa lainnya yang dilaksanakan di Indonesia oleh tenaga Indonesia (produksi dalam negeri).

6.2 Jika di Indonesia berdasarkan Daftar Inventarisasi

Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian telah terdapat penyedia jasa sesuai dengan paket pekerjaan ini yang penjumlahan TKDN dan Nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP)-nya mencapai 40% (empat puluh persen) sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006 dan perubahan beserta petunjuk pelaksanaannya tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri maka pengutamaan

produksi dalam negeri dalam Klausul 6.1 IKPP meningkat menjadi pembatasan pelaksanaan pengadaan jasa lainnya ini hanya kepada Perusahaan Nasional dan/atau orang perseorangan warga negara Indonesia. Pembatasan ini ditetapkan lebih lanjut dalam LDP.

6.3 Dalam proses pekerjaan jasa lainnya yang merupakan

produksi dalam negeri dimungkinkan penggunaan komponen berupa bahan baku, rancang bangun dan perekayasaan, tenaga ahli, dan perangkat lunak yang tidak berasal dari dalam negeri (impor) dengan ketentuan:

(a) pemilahan atau pembagian komponen harus benar-

benar mencerminkan bagian atau komponen yang telah dapat diproduksi di dalam negeri dan bagian atau komponen yang masih harus diimpor;

(b) komponen berupa bahan baku belum diproduksi di

dalam negeri dan/atau spesifikasi teknis bahan baku yang diproduksi di dalam negeri belum memenuhi persyaratan;

(c) penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-

mata untuk mencukupi kebutuhan jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di Indonesia, disusun berdasarkan keperluan yang nyata, dan diusahakan secara terencana untuk semaksimal mungkin terjadinya alih pengalaman/keahlian dari tenaga ahli asing tersebut ke tenaga Indonesia;

(d) semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan

yang ada di dalam negeri, seperti jasa asuransi, angkutan, ekspedisi, perbankan, dan pemeliharaan.

6.4 Sehubungan dengan pendayagunaan produksi dalam

negeri, Peserta Pengadaan harus menyatakan sendiri (self assesment) besarnya TKDN barang/jasa yang ditawarkan dengan mengisi Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN (terlampir dalam Bab IV). Pengisian Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006 dan perubahan beserta petunjuk pelaksanaannya.

6.5 Setiap Peserta Pengadaan harus dapat membuktikan

kebenaran capaian TKDN dan menyerahkan formulir-formulir isian capaian dan dokumen penunjang jika Panitia meminta klarifikasi pada saat evaluasi penawaran.

6.6 Jika PPK memandang perlu untuk melakukan verifikasi

atas kebenaran capaian TKDN oleh Peserta Pengadaan maka PPK dapat menggunakan jasa lembaga survei

independen yang dimiliki oleh Pemerintah. PPK dapat membebankan biaya yang timbul atas pelaksanaan verifikasi kepada Peserta Pengadaan.

7. Satu

Penawaran Tiap Peserta Pengadaan

7.1 Setiap Peserta Pengadaan, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota Kemitraan hanya diperbolehkan untuk menyampaikan satu penawaran. Peserta Pengadaan yang menyampaikan lebih dari satu penawaran akan digugurkan, kecuali dalam hal Penawaran Alternatif yang diatur dalam Klausul 19 IKPP.

B. Dokumen Pemilihan

8. Isi Dokumen Pemilihan

8.1 Dokumen Pemilihan terdiri dari: Bab I Pengumuman Pengadaan; II Instruksi kepada Peserta Pengadaan; III Lembar Data Pengadaan; IV Bentuk Dokumen Penawaran: Surat

Penawaran, Formulir Penilaian Kualifikasi, Lembar Usulan Teknis, Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN, Surat Jaminan Penawaran, dan Surat Penunjukan Penyedia Jasa;

V Syarat-Syarat Umum Kontrak; VI Syarat-Syarat Khusus Kontrak; VII Spesifikasi Teknis dan Gambar; VIII Daftar Kuantitas dan Harga; IX Bentuk Dokumen Kontrak: Surat

Perjanjian, Surat Perintah Mulai Kerja, Surat Perintah Kerja, Surat Jaminan Pelaksanaan, dan Surat Jaminan Uang Muka;

Adendum (jika ada).

8.2 Peserta Pengadaan berkewajiban memeriksa

keseluruhan instruksi, bentuk-bentuk dokumen, syarat-syarat, dan spesifikasi dalam Dokumen Pemilihan. Kelalaian menyampaikan keterangan yang disyaratkan dalam Dokumen Pemilihan atau menyampaikan Dokumen Penawaran yang tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan sepenuhnya merupakan resiko Peserta Pengadaan.

9. Penjelasan Dokumen Pemilihan

9.1 Panitia mengadakan acara penjelasan (aanwijzing) pada tempat dan waktu yang ditentukan dalam LDP.

9.2 Penawaran Peserta Pengadaan yang tidak menghadiri

acara Penjelasan tidak dapat ditolak/digugurkan. 9.3 Dalam acara Penjelasan, Panitia menjelaskan kepada

peserta pengadaan mengenai: (a) metode pelelangan; (b) metode pemasukan Dokumen Penawaran satu

sampul; (c) Dokumen Penawaran yang diatur dalam Klausul 14

IKPP; (d) acara pembukaan penawaran; (e) metode evaluasi penawaran sistem nilai; (f) hal-hal yang menggugurkan penawaran; (g) kontrak lump sum yang akan digunakan; (h) ketentuan dan cara subkontrak sebagian pekerjaan

kepada Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil; (i) Surat Jaminan Penawaran yang diatur dalam Klausul

18 IKPP. 9.4 Peserta Pengadaan yang ingin mendapatkan penjelasan

mengenai ketentuan-ketentuan tertentu dalam Dokumen Pemilihan dapat menyampaikan pertanyaan secara tertulis kepada Panitia selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum acara penjelasan. Peserta Pengadaan juga diperbolehkan mengajukan pertanyaan pada saat acara penjelasan.

9.5 Hasil acara penjelasan yang memuat pertanyaan peserta

pengadaan dan jawaban serta keterangan lain dari Panitia harus dituangkan dalam berita acara penjelasan yang ditandatangani oleh Panitia dan sekurang-kurangnya 1 (satu) wakil peserta pengadaan yang hadir. berita acara penjelasan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pemilihan dan harus disampaikan kepada semua Peserta Pengadaan.

9.6 Apabila dalam berita acara penjelasan dimuat

hal/ketentuan baru yang mengubah Dokumen Pemilihan maka hal/ketentuan tersebut harus dituangkan dalam Adendum Dokumen Pemilihan yang diatur dalam Klausul 11 IKPP.

9.10 Pertanyaan dari peserta Pengadaan, jawaban dari panitia pengadaan, keterangan lain termasuk perubahannya, dan hasil peninjuan lapangan dituangkan dalam berita acara penjelasan (BAP). BAP dan sudah diupload ke portal e-Procurement (www.eproc.banjarkab.go.id) paling lambat 4 (empat) hari kerja setelah penjelasan pekerjaan (aanwijzing)

9.11 Peserta lelang yang tidak hadir pada saat penjelasan

dokumen lelang dapat mengajukan pertanyaan melalui portal e-Procurement sesuai waktu dalam data lelang

9.12 Panitia pengadaan tidak akan menanggapi permohonan

klarifikasi yang diterima di portal e-Procurement yang diajukan peserta lelang diluar waktu yang ditentukan dalam data lelang

10. Peninjauan

Lokasi Kerja 10.1 Jika dipandang perlu, Panitia dapat memberikan

penjelasan lanjutan sebagai bagian dari acara penjelasan kepada semua peserta pengadaan dengan melakukan peninjauan lokasi kerja. Ketentuan Klausul 9.4 dan ketentuan mengenai berita acara penjelasan yang diatur dalam Klausul 9.5 dan 9.6 IKPP berlaku untuk peninjauan lokasi kerja.

10.2 Semua biaya dan resiko Peserta Pengadaan dalam

peninjauan lokasi kerja sepenuhnya merupakan tanggungan Peserta Pengadaan.

11. Perubahan

Dokumen Pemilihan

11.1 Sebelum batas akhir waktu pemasukan penawaran, Panitia dapat mengubah Dokumen Pemilihan dengan menetapkan Adendum.

11.2 Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pemilihan dan harus disampaikan dalam waktu bersamaan secara tertulis kepada semua Peserta Pengadaan.

11.3 Jika Adendum disampaikan kepada Peserta Pengadaan

kurang dari 7 (tujuh) hari kerja sebelum batas akhir waktu pemasukan penawaran, Panitia berkewajiban untuk mengundurkan batas akhir waktu pemasukan penawaran.

11.4 Addendum dokumen lelang menjadi bagian tak terpisahkan dari dokumen lelang dan harus sudah diupload ke portal e-Procurement bersamaan dengan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAP) atau paling lambat 4 (empat) hari kerja setelah penjelasan pekerjaan (aanwijzing).

11.5 Addendum yang dikeluarkan dapat di download dari portal e-Procurement atau didapatkan hardcopynya dari panitia pengadaan.

C. Penyiapan Penawaran

12. Biaya Partisipasi

12.1 Peserta Pengadaan sepenuhnya menanggung biaya apapun untuk mengikuti pemilihan penyedia jasa lainnya ini. PPK dan Panitia tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang ditanggung oleh Peserta Pengadaan untuk berpartisipasi dalam pemilihan penyedia jasa lainnya ini.

13. Bahasa

Penawaran 13.1 Dokumen Penawaran yang diatur dalam Klausul 14.1

IKPP beserta seluruh korespondensi tertulis harus menggunakan Bahasa Indonesia.

13.2 Dokumen penunjang dan literatur cetak lainnya yang

terkait dengan Dokumen Penawaran dapat menggunakan bahasa lain, dengan ketentuan terjemahan dokumen-dokumen tersebut dalam Bahasa Indonesia oleh penerjemah tersumpah harus disertakan.

13.3 Dokumen dalam Bahasa Indonesia merupakan dokumen

penentu dalam hal terjadi perbedaan penafsiran atas penawaran yang disampaikan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing.

14. Dokumen

Penawaran 14.1 Penawaran yang disampaikan oleh Peserta Pengadaan

harus terdiri dari: (a) Surat Penawaran (sesuai surat penawaran pada

portal eproc); (b) Surat Kuasa atau rekaman Akta Otentik

Pengangkatan jika Surat Penawaran ditandatangani oleh selain pemimpin/direktur utama, atau rekaman Perjanjian Kemitraan jika Surat Penawaran ditandatangani oleh pejabat yang mewakili pemimpin kemitraan;

(c) Lembar Usulan Teknis (bentuk terlampir dalam Bab

IV); (d) Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga dan Daftar

Kuantitas dan Harga yang memuat Analisis Harga Satuan pekerjaan utama (harus dalam bentuk terlampir pada Bab VIII), terdiri dari:

a. rawat inap b. rawat jalan c. persalinan d. rawat gigi e. kacamata (e) Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN (harus

dalam bentuk terlampir dalam Bab IV);

(f) Surat Jaminan Penawaran ; (g) rekaman bukti tanda terima penyampaian Surat

Pajak Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) tahun terakhir dan rekaman Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 29 yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan domisili Peserta Pengadaan;

dan dokumen lain (jika ada) yang disyaratkan dalam LDP.

15. Harga Penawaran

15.1 Peserta Pengadaan berkewajiban untuk mencantumkan harga satuan dan harga total untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Jika harga satuan ditulis nol atau tidak dicantumkan maka pekerjaan dalam mata pembayaran tersebut dianggap telah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan.

15.2 Semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang

harus dibayar oleh Penyedia Jasa untuk pelaksanaan paket pekerjaan jasa lainnya ini sudah termasuk dalam total harga penawaran.

15.3 Penyesuaian Harga diberlakukan terhadap Kontrak

yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan sebagaimana diatur dalam Pasal 6.5 Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.

16. Mata Uang

Penawaran dan Cara Pembayaran

16.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk Rupiah (kecuali untuk pengadaan di luar negeri maka bentuk mata uang ditetapkan dalam LDP).

16.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan jasa lainnya ini

dilakukan sesuai dengan cara yang ditetapkan dalam LDP dan diuraikan dalam Pasal 6 Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak tentang Pembayaran kepada Penyedia Jasa.

17. Masa Berlaku

Penawaran 17.1 Masa berlaku penawaran sesuai dengan ketentuan dalam

LDP. 17.2 Dalam hal-hal tertentu, Panitia dapat menyampaikan

konfirmasi secara tertulis kepada semua Peserta Pengadaan untuk memperpanjang masa berlaku penawaran sampai jangka waktu tertentu. Terhadap konfirmasi perpanjangan, Peserta Pengadaan dapat secara tertulis: (a) menyetujui tanpa mengubah Dokumen Penawaran

dan memperpanjang masa berlaku Surat Jaminan Penawaran sesuai dengan perpanjangan masa berlaku penawaran; atau

(b) menolak secara tertulis dan mengundurkan diri

tanpa dikenakan sanksi dan pencairan Surat Jaminan Penawaran.

18. Surat Jaminan

Penawaran 18.1 Peserta Pengadaan berkewajiban untuk menyerahkan

Surat Jaminan Penawaran dalam mata uang penawaran berdasarkan Klausul 16.1 IKPP dan dengan nilai nominal tidak kurang dari tercantum dalam LDP.

18.2 Surat Jaminan Penawaran harus dibuat sesuai dengan

bentuk terlampir dalam Bab IV dan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

(a) diterbitkan oleh bank umum (tidak termasuk bank

perkreditan rakyat) atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian dan direasuransikan sesuai Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 422/KMK.06/2003 dan perubahannya; dan

(b) masa berlaku tidak kurang dari masa berlaku

penawaran dengan batas akhir waktu pengajuan tuntutan pencairan sekurang-kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari kalendar setelah masa berlaku penawaran; dan

(c) nama dan alamat Peserta Pengadaan sama dengan yang tercantum dalam dalam Surat Penawaran. Jika Peserta Pengadaan merupakan Kemitraan maka nama semua anggota Kemitraan harus dicantumkan dengan cara sebagai berikut: “Kemitraan yang terdiri dari: __________[cantumkan nama semua anggota], dengan __________[cantumkan nama pemimpin kemitraan] sebagai pemimpin kemitraan”; dan

(d) nilai nominal jaminan dicantumkan dalam angka

dan huruf; dan (e) judul dan nomor paket pekerjaan yang dijamin sama

dengan yang diatur dalam Klausul 1.2 IKPP; dan (f) nama dan alamat pihak terjamin sama dengan nama

dan alamat PPK yang diatur dalam Klausul 1.1 IKPP; dan

(g) memuat nama, alamat, tanda tangan, dan pernyataan

pihak penjamin bahwa jaminan penawaran bersifat unconditional dan dapat dicairkan segera sesuai dengan Pasal 1832 dan menyimpang dari Pasal 1831 KUH Perdata.

18.3 Penawaran tanpa Surat Jaminan Penawaran yang

memenuhi syarat dinyatakan gugur. 18.4 Surat Jaminan Penawaran akan dikembalikan kepada

Peserta Pengadaan selambat-lambatnya pada batas akhir waktu pengajuan sanggahan banding dalam Klausul 33.4 IKPP, kecuali: (a) untuk Pemenang Pengadaan ditukar dengan Surat

Jaminan Pelaksanaan pada saat akan menandatangani Kontrak selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah penerbitan SPPJ;

(b) untuk calon Pemenang Pengadaan urutan kedua

dan ketiga dikembalikan selambat-lambatnya pada saat Kontrak ditandatangani oleh Penyedia Jasa yang ditunjuk atau 14 (empat belas) hari kerja setelah SPPJ diterbitkan untuk masing-masing mereka jika Penyedia Jasa yang ditunjuk sebelumnya menolak.

18.5 Kecuali dinyatakan lain dalam IKPP, Surat Jaminan

Penawaran dapat dicairkan jika: (a) Peserta Pengadaan mengundurkan diri setelah

penawaran dimasukkan dan selama masa berlaku Surat Penawaran; atau

(b) Peserta Pengadaan tidak menerima hasil koreksi

aritmatik sesuai dengan Klausul 29.2 IKPP. (c) ketentuan dalam Klausul 30.6 (c) 2), 34.2 - 3, dan

38.3 IKPP terpenuhi.

19. Usulan Penawaran Alternatif oleh Peserta Pengadaan

19.1 Jika penawaran alternatif oleh Peserta Pengadaan diperbolehkan dalam LDP maka:

(a) usulan penawaran alternatif yang menyertai

penawaran utama yang memenuhi syarat harus dilengkapi dengan keterangan, termasuk perhitungan, spesifikasi teknis, rincian harga, usulan metode pelaksanaan pekerjaan, dan uraian lain yang diperlukan untuk evaluasi oleh Panitia;

(b) Peserta Pengadaan harus menyebutkan secara jelas

dalam tiap penawaran pernyataan sebagai penawaran utama atau alternatif;

(c) hanya penawaran alternatif dari Peserta Pengadaan

yang penawaran utamanya merupakan penawaran terendah yang memenuhi syarat yang akan dievaluasi;

(d) penawaran utama dan penawaran alternatif

dievaluasi dengan perlakuan yang sama.

20. Bentuk

Penawaran

20.1 Peserta Pengadaan berkewajiban untuk menyampaikan 1 (satu) asli Dokumen Penawaran yang dirinci dalam Klausul 14.1 IKPP dan mencantumkan kata “ASLI” pada halaman terdepan. Selain dokumen asli, Peserta Pengadaan berkewajiban untuk menyampaikan rekaman dokumen sebanyak jumlah yang ditetapkan dalam LDP dan mencantumkan pada halaman terdepan tiap rekaman pernyataan “Rekaman ini dibuat sesuai dengan aslinya” dan ditandatangani oleh pihak yang menandatangani Surat Penawaran. Jika terdapat ketidaksesuaian antara dokumen asli dan rekaman maka dokumen asli yang berlaku.

21. Penandatanganan Surat Penawaran

21.1 Surat Penawaran asli harus ditandatangani oleh pemimpin/direktur utama perusahaan atau penerima kuasa dari direktur utama sebagaimana diatur dalam akte pendirian/perubahannya yang dibuktikan dengan Surat Kuasa, atau kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan Akta Otentik, atau pejabat yang menurut Perjanjian Kemitraan adalah yang berhak mewakili Kemitraan.

21.2 Perubahan atau penambahan secara langsung di atas

Dokumen Penawaran yang telah dibuat tidak diperbolehkan, kecuali untuk memenuhi ketentuan Dokumen Pemilihan atau untuk melakukan koreksi atas kesalahan tulis Peserta Pengadaan. Setiap koreksi harus diparaf oleh pihak yang menandatangani Surat Penawaran.

D. Pemasukan Penawaran

22. Penyampulan dan Penandaan Sampul Penawaran

22.1 Peserta Pengadaan berkewajiban untuk memasukkan keseluruhan asli Dokumen Penawaran dan keseluruhan rekaman masing-masing ke dalam 1 (satu) sampul dalam yang pada bagian luarnya hanya dicantumkan kata “ASLI” atau “REKAMAN” sesuai dengan isi sampul. Kedua sampul dalam kemudian dimasukkan ke dalam 1 (satu) sampul luar yang pada bagian luarnya hanya dicantumkan:

(a) alamat PPK sesuai dengan Klausul 1.1 IKPP; dan (b) kata-kata: “Dokumen Penawaran Jasa __________

(dengan mencantumkan jenis pekerjaan, tempat, hari, tanggal, bulan, tahun, jam batas akhir waktu pemasukan penawaran).

Sampul luar ditutup dan dilak.

22.2 Jika penawaran disampaikan melalui pos, sampul luar dimasukkan lagi ke dalam 1 (satu) sampul yang pada bagian luarnya hanya mencantumkan alamat PPK serta tempat, hari, tanggal, bulan, tahun, dan jam batas akhir waktu pemasukan penawaran.

22.3 Dokumen Penawaran yang diterima oleh Panitia

dimasukkan ke dalam tempat/kotak tertutup, terkunci, dan tersegel yang telah ditentukan. Khusus untuk penyampaian penawaran melalui pos, Panitia mencatat pada sampul luarnya tanggal dan jam Dokumen Penawaran diterima.

22.4 Jika sampul tidak dilak dan diberi tanda sebagaimana

diatur di atas, Panitia tidak bertanggung jawab atas salah penempatan atau pembukaan penawaran sebelum waktu yang ditentukan.

23. Batas Akhir

Waktu Pemasukan Penawaran

23.1 Penawaran harus disampaikan kepada atau harus sudah diterima oleh Panitia paling lambat pada tempat dan waktu yang ditentukan dalam LDP.

23.2 Panitia dapat mengundurkan batas akhir waktu

pemasukan penawaran dengan menetapkan Adendum yang diatur dalam Klausul 11 IKPP sehingga semua hak dan kewajiban PPK, Panitia, dan para peserta pengadaan disesuaikan dengan batas akhir waktu pemasukan penawaran yang baru.

23.3 Penawaran baik secara hard copy maupun soft copy

harus disampaikan kepada panitia pengadaan paling lambat 1 jam sebelum waktu pembukaan sampul sebagaimana jadwal di portal e-Procurement Pemerintah Kabupaten Banjar Kaliamantan Selatan.

24. Penawaran

Terlambat 24.1 Setiap penawaran yang diterima oleh Panitia setelah

batas akhir waktu pemasukan penawaran akan ditolak dan dikembalikan kepada Peserta Pengadaan yang bersangkutan dalam keadaan tertutup (sampul tidak dibuka).

24.2 Terhadap penawaran terlambat yang disampaikan

melalui pos, setelah sampul dibuka dan alamat Peserta Pengadaan diketahui Panitia segera memberitahukan kepada Peserta Pengadaan yang bersangkutan untuk mengambil kembali penawaran tersebut.

24.3 Pengembalian penawaran yang terlambat disertai dengan

bukti serah terima.

25. Penarikan dan Pengubahan Penawaran

25.1 Penawaran yang telah dimasukkan ke dalam tempat/kotak yang disebut dalam Klausul 22.3 IKPP tidak dapat diambil kembali oleh Peserta Pengadaan.

yang Telah Masuk

25.2 Penarikan atau perubahan Dokumen Penawaran yang

telah diterima oleh Panitia hanya dapat dilakukan sebelum batas akhir waktu pemasukan penawaran. Penarikan atau perubahan tersebut harus disampaikan secara tertulis tanpa rekaman dan disampul serta diberikan tanda sesuai dengan Klausul 22 IKPP dengan penambahan pencantuman kata “PENARIKAN” atau “PENGUBAHAN” sesuai dengan isi sampul. Sampul penarikan atau perubahan kemudian dimasukkan ke dalam tempat/kotak yang disebut dalam Klausul 22.3 IKPP.

25.3 Penarikan Dokumen Penawaran atau pengunduran diri

setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran dapat dikenakan sanksi pencairan Surat Jaminan Penawaran.

E. Pembukaan dan Evaluasi Penawaran

26. Pembukaan Penawaran

26.1 Panitia mengadakan Rapat Pembukaan Penawaran yang dihadiri oleh wakil Peserta Pengadaan pada tanggal batas akhir waktu pemasukan penawaran dengan waktu dan tempat yang ditetapkan dalam LDP. Wakil Peserta Pengadaan diperbolehkan untuk menghadiri rapat jika dapat menunjukkan surat penugasan dari Peserta Pengadaan yang bersangkutan dan menandatangani Daftar Hadir yang disediakan oleh Panitia.

26.2 Pada pembukaan rapat Panitia menyatakan bahwa waktu

pemasukan penawaran telah ditutup sesuai waktunya dan menolak dokumen penawaran yang terlambat dan/atau tambahan dokumen penawaran.

26.3 Rapat kemudian dilanjutkan dengan pembukaan

penawaran jika sekurang-kurangnya 2 (dua) wakil Peserta Pengadaan hadir sebagai saksi. Jika tidak, pembukaan ditunda sekurang-kurangnya 2 (dua) jam. Apabila setelah penundaan jumlah wakil Peserta Pengadaan yang hadir masih kurang dari yang disyaratkan, Panitia dapat menunjuk 2 (dua) orang saksi di luar Panitia.

26.4 Jika syarat pembukaan penawaran di atas terpenuhi,

Panitia membuka dan meneliti isi tempat/kotak pemasukan penawaran, dan membuka sampul luar semua Dokumen Penawaran. Setelah semua sampul luar dibuka, Panitia membuka lebih dahulu dan membacakan surat dalam sampul bertanda “PENARIKAN”, dan kemudian memisahkan serta menyimpan kembali sampul Dokumen Penawaran yang ditarik. Setelah semua sampul luar dibuka, Panitia menghitung jumlah sampul penawaran yang masuk (tidak termasuk surat

pengunduran diri). Jika penawaran yang masuk: (a) kurang dari 3 (tiga) Peserta Pengadaan maka

pelelangan tidak dapat dilanjutkan dan harus diulang sesuai dengan Klausul 36 IKPP; atau

(b) sekurang-kurangnya 3 (tiga) Peserta Pengadaan

maka Panitia membuka sampul dokumen penawaran. Sampul bertanda “PENGUBAHAN” harus dibuka terlebih dahulu, dan menggabungkannya dengan sampul Dokumen Penawaran yang diubah. Pada setiap pembukaan sampul Dokumen Penawaran dan perubahannya (jika ada) Panitia memeriksa, menunjukkan dan membacakan di hadapan para wakil peserta pengadaan mengenai kelengkapan Dokumen Penawaran yang terdiri atas:

1) Surat Penawaran yang di dalamnya tercantum

masa berlaku penawaran; dan 2) Surat Kuasa (bila ada); dan 3) Surat Jaminan Penawaran asli; dan 4) Daftar Kuantitas dan Harga; dan 5) Program Prosedur Pelayanan Pertanggungan;dan 6) Isian dokumen kualifikasi (hasil print out portal

e-proc); dan 7) Fotocopy bukti tanda terima Penyampaian Surat

Pajak Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) tahun 2007 dan Fotokopy Surat Setoran Pajak (SSP) PPH Pasal 29

8) Daftar Personil Inti; dan 9) Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP); dan 10) Surat Pernyataan bukan PNS/TNI/POLRI.

26.5 Tidak ada penawaran yang digugurkan pada waktu

pembukaan, kecuali penawaran terlambat. 26.6 Setelah rapat ditutup Panitia segera membuat berita

acara pembukaan penawaran yang memuat antara lain: (a) jumlah Dokumen Penawaran yang masuk; (b) nama Peserta Seleksi; (c) total harga penawaran. Jika terdapat perbedaan

antara penulisan nilai dalam angka dan huruf pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf;

(d) ada tidaknya Surat Jaminan Penawaran; (e) jumlah dokumen penawaran yang lengkap dan tidak

lengkap; (f) kelainan-kelainan yang dijumpai dalam dokumen

penawaran; (g) keberatan/sanggahan dari peserta; (h) keterangan lain yang dianggap perlu; (i) alasan jika terjadi penundaan waktu pembukaan

penawaran; (j) tanggal pembuatan berita acara.

26.7 Berita acara pembukaan penawaran dibacakan dengan

jelas dan ditandatangani oleh Panitia yang hadir dan 2 (dua) wakil peserta pengadaan yang ditunjuk oleh para peserta pengadaan yang hadir. Rekaman berita acara pembukaan penawaran kemudian dibagikan kepada wakil peserta pengadaan yang hadir tanpa dilampiri Dokumen Penawaran. Untuk peserta pengadaan yang tidak hadir, rekaman berita acara pembukaan penawaran dapat diperoleh dari Panitia setelah menyampaikan permintaan secara tertulis.

27. Kerahasiaan

Proses 27.1 Proses dan hasil evaluasi penawaran, keterangan-

keterangan lain yang terkait, dan usulan penetapan pemenang yang keseluruhannya disimpulkan dalam berita acara hasil pelelangan oleh Panitia bersifat rahasia dan tidak boleh diungkapkan kepada peserta pengadaan atau pihak lain yang tidak terkait dengan pelaksanaan pemilihan sampai dengan saat penandatanganan Kontrak.

27.2 Peserta Pengadaan dilarang untuk mempengaruhi Panitia

agar mengevaluasi penawaran atau menetapkan usulan pemenang sesuai dengan kepentingannya. Pelanggaran atas larangan ini dapat dikenakan sanksi yang diatur dalam Klausul 5.2 dan 5.3 IKPP.

28. Klarifikasi

Dokumen Penawaran

28.1 Jika dalam evaluasi penawaran terdapat hal-hal yang kurang jelas atau meragukan dari paparan administratif, teknis, harga, atau TKDN penawaran, Panitia dapat meminta klarifikasi dari Peserta Pengadaan yang terkait. Klarifikasi oleh Panitia dan tanggapannya oleh Peserta Pengadaan harus dilakukan secara tertulis dan tidak boleh mengubah substansi penawaran.

30. Evaluasi

Penawaran 30.2 Penawaran dievaluasi berdasarkan metode sistem nilai. 30.3 Metode evaluasi, kriteria, dan tatacara selain yang

disebutkan dalam Klausul ini tidak diperbolehkan.

Evaluasi/Penilaian Penawaran -Penilaian terhadap kelengkapan/keabsahan Data Teknis Penawaran Harga yang secara umum berpedoman kepada Keppres Nomor 80 Tahun 2003 beserta perubahan-perubahannya dan secara khusus berpedoman kepada persyaratan/ketentuan yang tercantum dalam IKPP. Evaluasi/penilaian dimaksud dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi syarat pembukaan penawaran.

-Evaluasi/penilaian yang digunakan menggunakan Metode Sistem Nilai yaitu dengan pendekatan kuantitatif dengan memberikan nilai dan harga dengan bobot maksimum 100 untuk penjumlahan unsur-unsur yang dinilai dengan proforsi sebagai berikut :

a. Data Teknis 80 % b. Penawaran harga 20 % Jumlah 100

-Penilaian Data Teknis Untuk data teknis, pembobotan untuk aspek-aspek yang dinilai adalah sebagai berikut :

a. Penilaian Skor - Lebih Bagus = 100 % dari nilai bobot

- Setara/sesuai = 80 % dari nilai bobot

- Tidak sesuai/setara = 10 % dari nilai bobot

b. Unsur yang dinilai : - Program Prosedur Pelayanan - Personel yang melayani klaim - Spesifikasi/Nilai Pertanggungan Jumlah bobot aspek adalah 100, selanjutnya dikalikan 80 %

Nilai Tertinggi pada data teknis adalah 80

Penilaian Harga Penawaran a. Memeriksa kebenaran perhitungan,

penandatanganan dan cap perusahaan terhadap Rekapitulasi dan Nilai Harga

Penawaran dan Rincian Harga Penawaran. b. Penilaian harga penawaran dilakukan secara

paket. c. Penilaian terhadap harga penawaran

menggunakan sistem pembobotan yaitu penawaran harga terendah dan dibawah HPS mendapatkan nilai bobot tertinggi. Sedangkan penawaran harga yang lainnya secara metematis dapat dihitung dan mengacu kepada rumus :

Nilai = Usulan Harga Terendah x 20 % Usulan Harga yang Dinilai Nilai tertinggi pada penawaran harga adalah 20 d. Harga penawaran yang tercantum dalam

rekapitulasi nilai penawaran harga merupakan harga barang/peralatan termasuk pajak-pajak yang berlaku. Harga penawaran bersifat mengikat.

e. Dalam hal kewajaran harga penawaran, apabila harga penawaran terlalu rendah yaitu dibawah 80 % dari HPS makla panitia dapat melakukan klarifikasi terhadap peserta lelang. Setelah dilakukan klarifikasi ternyata peserta lelang menyatakan sanggup dan mapu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan dokumen pengadaan maka peserta lelang tersebut harus bersedia meanikan jaminan pelaksanaan menjadi sekurang-kurangnya 80 % (delapan puluh persen) dari HPS dikalikan dengan presentase jaminan pelaksanaan yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan ini, bilamana ditunjuk sebagai pemenanglelang. Dalam hal peserta lelang yang bersangkutan tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaannya, maka penawarannya dapat digugurkan dan jaminan penawarannya disita untuk Negara. Sedangkan peserta lelang tersebut dapat dikenakan sangsi sesuai ketentuan berlaku.

30.7 Dampak perubahan harga yang mungkin terjadi selama

masa pelaksanaan Kontrak berdasarkan ketentuan penyesuaian harga sesuai dengan Pasal 6.5 Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak tidak diperhitungkan dalam evaluasi penawaran.

30.8 Berdasarkan hasil keseluruhan evaluasi penawaran

Panitia menyusun urutan 3 (tiga) penawaran terendah yang responsif.

F. Penunjukan Pemenang Pengadaan

31. Penilaian dan Pembuktian Kualifikasi

31.1 Terhadap 3 (tiga) penawaran terendah yang responsif dalam Klausul 30.8 IKPP dilakukan penilaian kualifikasi dengan cara memeriksa dan membandingkan data isian dan pernyataan yang bersangkutan dalam Formulir Isian Penilaian Kualifikasi sebagaimana terlampir dalam Bab IV terhadap pemenuhan persyaratan kualifikasi yang diatur dalam Klausul 4.1 (a) - (m) IKPP. Penilaian kualifikasi menghasilkan dua kesimpulan, yaitu memenuhi (lulus) atau tidak memenuhi persyaratan kualifikasi (gugur). Berdasarkan hasil penilaian kualifikasi ditetapkan Peserta Pengadaan yang akan diusulkan oleh Panitia sebagai calon Pemenang dan 2 (dua) Pemenang Cadangan.

31.2 Jika Penawaran disampaikan oleh Kemitraan maka

pemenuhan semua persyaratan kualifikasi dibebankan kepada pemimpin kemitraan.

31.3 Terhadap calon Pemenang dan 2 (dua) Pemenang

Cadangan yang akan diusulkan di atas dilakukan verifikasi atas semua data dan pernyataan yang ada dalam Formulir isian Penilaian Kualifikasi dengan meminta rekaman atau asli dokumen yang sah. Jika diperlukan dapat dilakukan konfirmasi dengan instansi terkait.

32. Penetapan

Pemenang 32.1 PPK atau Menteri / Panglima TNI / Kapolri / Kepala

LPND / Gubernur / Bupati / Walikota / Dewan Gubernur BI / Pimpinan BHMN / Direktur Utama BUMN/BUMD (Pejabat yang Berwenang) menetapkan calon Pemenang Pengadaan melalui SPP setelah mempertimbangkan usulan Panitia dalam Klausul 31 IKPP dan atas dasar penawaran yang menguntungkan bagi negara dalam arti: (a) penawaran memenuhi syarat administratif dan

teknis; dan (b) perhitungan harga yang ditawarkan adalah terendah

yang responsif; dan (c) telah memperhatikan penggunaan semaksimal

mungkin hasil produksi dalam negeri; dan (d) penawaran tersebut adalah terendah di antara

penawaran yang memenuhi syarat dalam huruf (a) - (c).

33. Pengumuman

Pemenang dan Sanggahan

33.1 Pemenang Pengadaan yang ditetapkan sesuai dengan Klausul 32.1 IKPP diumumkan oleh Panitia melalui papan pengumuman dan/atau media elektronik/internet dan diberitahukan secara tertulis kepada para peserta

pengadaan. 33.2 Peserta pengadaan yang berkeberatan terhadap

penetapan pemenang diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis kepada PPK/Pejabat yang berwenang selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang dengan tembusan disampaikan sekurang-kurangnya kepada unit pengawasan internal.

33.3 Sanggahan hanya dapat diajukan jika disertai bukti-bukti

terjadinya penyimpangan prosedur yang merugikan negara dan/atau masyarakat, meliputi: (a) Panitia dan/atau PPK/Pejabat yang berwenang

menyalahgunakan wewenangnya; dan/atau (b) pelaksanaan pelelangan menyimpang dari ketentuan

Dokumen Pemilihan; dan/atau (c) terjadi praktik KKN di antara peserta pengadaan

dan/atau dengan anggota Panitia/PPK/Pejabat yang berwenang; dan/atau

(d) terdapat rekayasa pihak-pihak tertentu sehingga

pelelangan tidak adil, tidak transparan, dan tidak terjadi persaingan yang sehat.

33.4 Terhadap sanggahan yang disampaikan, PPK/Pejabat yang Berwenang memberikan jawaban tertulis tingkat pertama selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah sanggahan diterima. Jika sanggahan ditolak maka peserta pengadaan yang menyanggah dapat mengajukan sanggahan banding kepada Pejabat yang Berwenang selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya jawaban sanggahan tersebut, dan Pejabat yang Berwenang wajib memberikan jawaban selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kerja sejak surat sanggahan banding diterima.

33.5 Jika sanggahan tingkat pertama dan/atau banding

diterima, PPK/Pejabat yang Berwenang dapat memerintahkan evaluasi ulang atau pelelangan ulang yang diatur dalam Klausul 36 IKPP dan pengenaan daftar hitam.

33.6 Proses pemilihan penyedia jasa tetap dilanjutkan tanpa

menunggu jawaban atas sanggahan banding.

34. Penunjukan Penyedia Jasa

34.1 PPK menerbitkan SPPJ kepada Pemenang Pengadaan sebagai pelaksana pekerjaan selambat-lambatnya: (a) 6 (enam) hari kerja setelah pengumuman pemenang

jika tidak ada sanggahan; atau

(b) 1 (satu) hari kerja setelah jawaban tingkat pertama

atas semua sanggahan disampaikan. 34.2 Penyedia Jasa yang ditunjuk berkewajiban untuk

menerima penunjukan tersebut. Jika Penyedia Jasa yang ditunjuk mengundurkan diri dengan alasan yang dapat diterima secara obyektif oleh Panitia maka Surat Jaminan Penawarannya dicairkan dan disetorkan kepada Kas Negara/Daerah. Jika alasan pengunduran diri tidak dapat diterima maka selain pencairan Surat Jaminan Penawaran Penyedia Jasa yang terkait didaftarhitamkan selama 2 (dua) tahun.

34.3 Jika Penyedia Jasa yang ditunjuk mengundurkan diri

maka calon Pemenang Pengadaan urutan kedua yang masa penawaran dan perpanjangannya masih berlaku ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan. Jika calon Pemenang Pengadaan urutan kedua tidak bersedia maka sanksi yang diatur di atas dikenakan kepada yang bersangkutan. Ketentuan mengenai penggantian penunjukan dan sanksi tersebut di atas berlaku sampai kepada calon Pemenang Pengadaan urutan ketiga, dengan tambahan jika yang bersangkutan mengundurkan diri pelelangan dinyatakan gagal dan dilaksanakan pelelangan ulang sesuai dengan Klausul 36 IKPP.

35. Hak dan

Kewajiban Pejabat Pembuat Komitmen untuk Menerima dan Menolak Penawaran

35.1 Terlepas dari diterbitkannya SPP dan/atau SPPJ, PPK memiliki hak untuk menerima atau menolak salah satu/semua penawaran dan membatalkan proses pelelangan pada setiap tahapan sampai penandatanganan Kontrak berdasarkan alasan-alasan yang diatur dalam Klausul 33.3 (a) - (d) IKPP.

35.2 Sehubungan dengan keputusan penolakan atau

pembatalan di atas, PPK dan Panitia tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang ditanggung oleh Peserta Pengadaan.

36. Pelelangan

Gagal dan Pelelangan Ulang

36.1 Pelelangan dinyatakan gagal jika: (a) penyedia jasa yang tercantum dalam daftar calon

peserta pengadaan kurang dari 3 (tiga); atau (b) penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga); atau (c) tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan

Dokumen Pemilihan; atau (d) semua penawaran di atas pagu dana yang tersedia;

atau (e) sanggahan dari peserta pengadaan atas kesalahan

prosedur yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan ternyata benar; atau

(f) sanggahan dari peserta pengadaan atas terjadinya

KKN oleh calon Pemenang Pengadaan urutan 1, 2, dan 3 ternyata benar; atau

(g) calon Pemenang Pengadaan urutan 1, 2, dan 3

mengundurkan diri dan tidak bersedia ditunjuk; atau (h) pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan

ketentuan Dokumen Pemilihan atau prosedur yang berlaku; atau

(i) pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dalam

pelaksanaan lelang ternyata benar. 36.2 Jika pelelangan dinyatakan gagal maka PPK

memerintahkan pelelangan ulang dengan memperhatikan ketentuan:

(a) jika dalam pelelangan ulang pesertanya kurang dari

3 (tiga) maka: (1) proses pelelangan dilanjutkan dengan metode

Pemilihan Langsung jika peserta pengadaan yang memenuhi syarat hanya 2 (dua); atau

(2) proses pelelangan dilanjutkan dengan metode

Penunjukan Langsung jika peserta pengadaan yang memenuhi syarat hanya 1 (satu).

(b) jika dalam pelaksanaan lelang ulang terjadi KKN

maka PPK wajib menghentikan proses pengadaan.

37. Surat Jaminan Pelaksanaan

37.1 Peserta Pengadaan berkewajiban untuk menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah SPPJ diterbitkan dengan nilai nominal tidak kurang dari persentase yang ditetapkan dalam Pasal 3.13.1 Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak dikalikan dengan nilai Kontrak atau sesuai dengan Klausul 30.6 (c) 1) IKPP jika total harga penawaran terlalu rendah. Untuk pekerjaan dengan nilai kontrak sampai dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak disyaratkan Surat Jaminan Pelaksanaan.

37.2 Surat Jaminan Pelaksanaan harus dibuat sesuai dengan

bentuk terlampir dalam Bab IX dan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut: (a) diterbitkan oleh bank umum (tidak termasuk bank

perkreditan rakyat); dan

(b) berlaku sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan 14 (empat belas) hari kalendar setelah masa berlaku Kontrak; dan

(c) nama dan alamat Penyedia Jasa sama dengan yang tercantum dalam dalam SPPJ. Jika Penyedia Jasa merupakan suatu Kemitraan maka nama semua anggota Kemitraan harus dicantumkan dengan cara sebagai berikut: “Kemitraan yang terdiri dari: __________[cantumkan nama semua anggota], dengan __________[cantumkan nama pemimpin kemitraan] sebagai pemimpin kemitraan”; dan

(d) nilai nominal jaminan dicantumkan dalam angka dan huruf; dan

(e) judul dan nomor paket pekerjaan yang dijamin sama

dengan yang tercantum dalam SPPJ; dan (f) nama dan alamat pihak terjamin sama dengan nama

dan alamat PPK yang tercantum dalam SPPJ; dan (g) memuat nama, alamat, tanda tangan, dan pernyataan

pihak penjamin bahwa jaminan pelaksanaan bersifat unconditional dan dapat dicairkan segera sesuai dengan Pasal 1832 dan menyimpang dari Pasal 1831 KUH Perdata.

37.3 Kegagalan Penyedia Jasa yang ditunjuk untuk

menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan dipersamakan dengan penolakan untuk menandatangani Kontrak sesuai dengan Klausul 38.3 IKPP.

37.4 Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan Surat

Jaminan Pelaksanaan diatur dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak.

38. Penandatanganan Kontrak

38.1 Penandatanganan Kontrak pada Surat Perjanjian atau Surat Perintah Kerja (SPK) sesuai dengan bentuk terlampir dalam Bab IX dilakukan dalam waktu 14 (empat belas) hari kalendar setelah SPPJ diterbitkan jika: (a) dananya telah cukup tersedia dalam dokumen

anggaran; dan (b) Surat Jaminan Pelaksanaan telah diserahkan oleh

Penyedia Jasa. 38.2 Sebelum menandatangani Kontrak, PPK dan Penyedia

Jasa berkewajiban untuk memeriksa konsep Kontrak yang meliputi substansi, bahasa/redaksional, angka, huruf serta membubuhkan paraf pada lembar demi lembar dokumen Kontrak.

38.3 Jika Penyedia Jasa yang ditunjuk gagal atau menolak menandatangani Kontrak sesuai batas waktu di atas maka SPPJ yang bersangkutan dibatalkan, Surat Jaminan Penawarannya dicairkan, dan didaftarhitamkan selama 2 (dua) tahun.

38.4 Penyedia Jasa harus sudah memulai pelaksanaan

pekerjaan pada waktu yang tercantum dalam LDP.

Bab III. Lembar Data Pengadaan (LDP)

Keterangan

Bab III Dokumen Pemilihan mengenai Lembar Data Pengadaan (LDP) memuat keterangan-keterangan tambahan yang diperlukan untuk menjelaskan lebih lanjut ketentuan-ketentuan dalam Instruksi kepada Peserta Pengadaan (IKPP).

Lembar Data Pengadaan (LDP)

Klausul-Klausul Acuan dalam Instruksi kepada Peserta Pengadaan

Nomor Klausul IKPP Perubahan dan Penambahan Ketentuan Klausul-Klausul Instruksi kepada Peserta Pengadaan (IKPP)

[1.1] Lingkup

Pekerjaan Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Pejabat Pembuat komitmen pada Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar Alamat Pejabat Pembuat Komitmen : Sekretariat DPRD Jl. A. Yani No.3 Martapura Judul paket pekerjaan : Asuransi Kesehatan Pimpinan dan Anggota DPRD

[1.2]

Jangka waktu penyelesaian pekerjaan : 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari kalender Perkiraan batas akhir waktu penyelesaian pekerjaan: September 2009

[2.1] Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD Kabupaten Banjar ahun 2008

[3.3 a] Peserta Pengadaan yang Layak

Paket pekerjaan dalam Klausul 1.1 yang berdasarkan nilai pekerjaannya diperuntukan bagi Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil, terbuka juga untuk Non-Usaha Kecil: (YA/TIDAK)

[4.1 (a)]Persyaratan Kualifikasi Peserta Pengadaan

Peserta Pengadaan harus memiliki SIUP untuk bidang usaha (sesuai dengan KBLI): __________

[4.1 (l)]

Kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil dinilai sebagai berikut: Nilai (i) Fasilitas

(a) program pelatihan kepada team yang ditunjuk Sekreatariat DPRD

10

(b) tersedianya petugas khusus yang ditunjuk untuk melakukan pelayanan

10

Total nilai (i) (a) – dst.

20

(ii) Peralatan1 (a) kantor pelayanan min 45m2 20 (b) mobil operasional 10 Total nilai (ii) (a) – dst.

30

(iii) Personil2 (a) Supervisor (S1 = 1 orang) 25 (b) Petugas Pelayanan (D.III = 2 orang) 25 Total nilai (iii) (a) – dst.

50

Total nilai kriteria (i) – (iii)

Nilai ambang lulus: __ 75 Catatan: 1 Peralatan yang dinilai hanya yang kondisinya tidak kurang

dari 70% (tujuh puluh persen). Setiap peralatan yang dinilai harus dilihat status kepemilikannya. Status kepemilikan akan menentukan bobot penilaian. Kepemilikan peralatan diberi bobot sebagai berikut:

(a) milik sendiri dengan bukti, memperoleh bobot nilai 100%;

(b) sewa beli dengan bukti, memperoleh bobot nilai 100%; (c) sewa jangka panjang dengan bukti, memperoleh bobot

nilai 90%; (d) sewa jangka pendek dengan bukti, memperoleh bobot

nilai 50%; Peralatan yang tidak disertai bukti kepemilikan tidak dinilai.

2 Personil yang dinilai hanya personil yang memilki sertifikat keahlian dan/atau sertifikat keterampilan.

[6.2] Pendayagunaan

Produksi dalam Negeri

Pelaksanaan pengadaan jasa lainnya ini tertutup bagi Perusahaan Asing: (YA/TIDAK)

Penjelasan isi Dokumen Pemilihan (aanwijzing) akan dilaksanakan pada:[9.1] Penjelasan Dokumen Pemilihan

Hari Tanggal Pukul Tempat

: Rabu : 6 Agustus 2008 : 14.00 Wita : Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar lantai III

[14.1] Dokumen Penawaran Penyampaian Dokumen Penawaran dengan Metode Satu Sampul dan

disampaikan sekaligus dalan 2 (dua) bentuk, yaitu:

- Dokumen penawaran melalui portal e-Procurement - Dokumen penawaran dalam bentuk cetak (hard copy) Dokumen lain yang harus disertakan dalam Dokumen Penawaran: 1. Program Prosedur Pelayanan Pertanggungan; 2. Daftar Personil inti 3. Surat Pernyataan bukan PNS/TNI/POLRI (bermaterai); 4. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP); 5. Dokumen kualifikasi (hasil print out portal eproc).

[16.1] Mata Uang Penawaran dan Cara Pembayaran

Bentuk mata uang penawaran: rupiah

[16.2] Pembayaran dilakukan dengan cara: sekaligus

[17.1] Masa Berlaku

Penawaran Masa berlaku penawaran: 90 (sembilan puluh) hari setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran

[18.1] Surat Jaminan Penawaran

Nilai nominal Surat Jaminan Penawaran: 1 – 3% HPS

[19.1] Usulan Penawaran Alternatif oleh Peserta Pengadaan

Penawaran Alternatif diperbolehkan: (YA/TIDAK)

[20.1] Bentuk Penawaran

Lampirkan rekaman Dokumen Penawaran sebanyak: 2 (dua) buah Batas akhir waktu pemasukan penawaran: [23.1] Batas Akhir

Waktu Pemasukan Penawaran

Hari Tanggal Pukul Tempat

: Selasa : 12 Agustus 2008 : 10.00 Wita : Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar Lantai III

Pembukaan penawaran akan dilaksanakan pada: [26.1] Pembukaan Penawaran Hari

Tanggal Pukul Tempat

: Selasa : 12 Agustus 2008 : 11.00 Wita : Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar Lantai III

[38.4]Penandatanganan Kontrak

Perkiraan waktu dimulainya pekerjaan: September 2008

Bab IV. Bentuk Dokumen Penawaran

Lampiran A Bentuk: Surat Penawaran

Keterangan

Peserta Pengadaan berkewajiban untuk melengkapi dan menyertakan Surat Penawaran ini dalam Dokumen Penawarannya.

(sesuai dengan bentuk surat penawaran harga dalam system e-proc) Surat penawaran dari portal e-Procurement tersebut di print out (dicetak) untuk dimasukkan dalam Dokumen Penawaran dalam bentuk cetak (hard copy).

Lampiran C Bentuk: Lembar Usulan Teknis

Keterangan

Penyedia Jasa berkewajiban untuk mencantumkan dan menjelaskan secara rinci dalam Lembar Usulan Teknis ini keterangan mengenai metode pelaksanaan pekerjaan, jadual kerja dan hal lain yang dipandang perlu. Keterangan yang disediakan oleh Penyedia Jasa dalam Lembar Usulan Teknis ini akan dijadikan dasar penilaian kesesuaian penawaran Penyedia Jasa dengan spesifikasi dan waktu penyelesaian pekerjaan jasa lainnya ini.

Lembar Usulan Teknis oleh Penyedia Jasa

[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan] Organisasi Kerja Metode Pelaksanaan Pekerjaan Jadwal Mobilisasi Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Program Prosedur Pelayanan Pertanggungan Hal-Hal Lain untuk Mendukung Usulan

Lampiran D Bentuk: Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN

Keterangan

Bentuk Formulir Rekapitulasi Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terlampir didasarkan kepada Lampiran VI Peraturan Menteri Perindustrian No. 11/M-IND/PER/3/2006 tentang Format dan Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa. Formulir Perhitungan TKDN terlampir bersifat rekapitulasi dan bukan rincian capaian TKDN. Peserta Pengadaan berkewajiban untuk melengkapi dan menyertakan Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN ini dalam Dokumen Penawarannya. Lampirkan lembar tambahan jika diperlukan.

Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN1

Nama Penyedia Jasa : Alamat : Paket Pekerjaan : Proyek/Satuan Kerja : No. Pengadaan :

Nilai Kontrak2 (Rp) TKDN Gabungan TOTAL Uraian Pekerjaan LN DN

Rp % KDN3 % TKDN Rp %

Barang Barang I. Material Langsung (Bahan Baku) II. Peralatan (Barang Jadi)

A. Sub-Total Barang Jasa Jasa

III. Manajemen Proyek dan Perekayasaan IV. Alat Kerja/Fasilitas Kerja V. Konstruksi dan Fabrikasi VI. Jasa Umum

B. Sub-Total Jasa C. TOTAL Biaya (A+B) Capaian nilai TKDN di atas dinyatakan sendiri oleh __________[nama Penyedia Jasa]

__________[tempat], __[tanggal] __________[bulan] 20__

[tanda tangan]

(nama wakil sah badan usaha/pemimpin kemitraan)

1 Tingkat Komponen Dalam Negeri 2 Nilai Gabungan Barang dan Jasa dapat diambil dari nilai kontrak. 3 Komponen Dalam Negeri

Lampiran E Bentuk: Surat Jaminan Penawaran (Unconditional)

Surat Jaminan Penawaran (Unconditional)

__________[nama dan alamat bank/asuransi Penjamin] Terjamin: __________[nama dan alamat proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen] Tanggal: __________ SURAT JAMINAN PENAWARAN No.: __________ Kami telah diberitahu bahwa __________[nama Peserta Pengadaan atau jika Kemitraan cantumkan nama semua anggota: ”Kemitraan yang terdiri dari __________] (selanjutnya disebut “Peserta Pengadaan”) telah menyampaikan penawaran kepada Anda pada tanggal __________ (selanjutnya disebut ”Penawaran”) untuk pelaksanaan paket pekerjaan __________[judul dan uraian ringkas paket pekerjaan] sesuai dengan Pengumuman Pengadaan No. __________. Selanjutnya, kami memahami bahwa sesuai dengan persyaratan Anda, setiap Penawaran harus disertai dengan Surat Jaminan Penawaran. Berdasarkan permohonan Peserta Pengadaan, kami __________[nama bank/asuransi] bersama ini dengan tidak dapat ditarik kembali menyetujui untuk membayar kepada Anda sejumlah uang yang secara keseluruhan tidak melebihi __________[nilai dalam angka] (__________) [nilai dalam huruf]. Sejumlah uang tersebut harus segera dibayarkan pada saat kami menerima permintaan pertama Anda secara tertulis beserta pernyataan tertulis mengenai wanprestasi atau cidera janji Peserta Pengadaan terhadap persyaratan Penawaran dalam hal Peserta Pengadaan:

(a) telah menarik Penawarannya selama masa berlaku Penawaran yang ditentukan oleh Peserta Pengadaan dalam Surat Penawaran; atau

(b) gagal atau menolak menyetujui koreksi aritmatik terhadap Penawarannya sesuai dengan

ketentuan Instruksi kepada Peserta Pengadaan; atau (c) setelah disampaikan Surat Penunjukan Penyedia Jasa oleh Pejabat Pembuat Komitmen

selama masa berlaku Penawaran (i) gagal atau menolak untuk menandatangani Surat Perjanjian, atau (ii) gagal atau menolak untuk menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan sesuai dengan ketentuan Instruksi kepada Peserta Pengadaan.

Surat Jaminan ini akan berakhir: (a) jika Peserta Pengadaan merupakan Pemenang Pengadaan, pada saat kami terima salinan Kontrak yang ditandatangani oleh Peserta Pengadaan dan Surat Jaminan Pelaksanaan telah diterbitkan kepada Terjamin; dan (b) jika Peserta Pengadaan bukan merupakan Pemenang Pengadaan maka yang mana yang lebih dahulu: (i) pada saat kami terima pengumuman Pemenang Pengadaan; atau (ii) 28 (dua puluh delapan) hari kalendar setelah masa berlaku Penawaran. Setiap permohonan pencairan Surat Jaminan ini harus sudah kami terima di kantor kami tersebut di atas pada atau sebelum akhir masa berlaku Surat Jaminan ini. Kami setuju untuk tidak mensyaratkan Anda menagihkan terlebih dahulu kerugian yang Anda alami atas wanprestasi atau cidera janji Peserta Pengadaan sebelum Anda dapat mengajukan permohonan pencairan Surat Jaminan ini. Menyimpang dari ketentuan Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, kami mengabaikan hak preferensi kami atas harta benda milik Pesserta Pengadaan yang berkenaan dengan penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi utangnya sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

[materai yang dibubuhi tanggal, tanda tangan, dan cap perusahaan] Penjamin

Lampiran F Bentuk: Surat Penunjukan Penyedia Jasa

(SPPJ)

Surat Penunjukan Penyedia Jasa (SPPJ)

[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

Nomor: __________ __________, __ __________ 20__ Lampiran: __________ Kepada Yth. __________ di __________

Perihal: Penunjukan Penyedia Jasa untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan __________

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Anda nomor __________ tanggal __________ tentang __________ dengan nilai penawaran [cantumkan “terkoreksi” setelah “nilai penawaran” jika terdapat koreksi aritmatik selama evaluasi] sebesar Rp__________ (__________) kami nyatakan diterima/disetujui. Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan ini Anda diharuskan untuk menandatangani Surat Perjanjian yang akan segera menyusul. Kegagalan Anda untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran Anda akan dikenakan sanksi sesuai dengan Klausul 34 Instruksi kepada Peserta Pengadaan. Proyek/Satuan Kerja __________ Pejabat Pembuat Komitmen [tanda tangan] [nama lengkap] [jabatan] NIP: __________

Bab V. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK)

Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK)

1. Ketentuan Umum

1.1 Pengertian Dalam Kontrak ini yang dimaksud dengan: (a) “Daftar Kuantitas dan Harga” adalah daftar yang memuat

setiap komponen pekerjaan Jasa Lainnya yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa berikut harga satuannya (mata pembayaran) dan merupakan bagian dari Penawaran Penyedia Jasa;

(b) ”Dokumen Pemilihan” adalah kumpulan dokumen yang

diatur dalam Klausul 8.1 Instruksi kepada Peserta Pengadaan (IKPP) untuk Kontrak ini;

(c) “HPS” adalah Harga Perkiraan Sendiri oleh PPK; (d) “Jasa Lainnya” adalah pekerjaan yang harus

dilaksanakan oleh Penyedia Jasa berdasarkan Kontrak ini dan sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan Gambar serta Daftar Kuantitas dan Harga dari Penawaran Penyedia Jasa;

(e) “Kemitraan” adalah kerjasama usaha antara penyedia

barang/jasa nasional maupun dengan asing yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan kesepakatan bersama yang dituangkan dalam perjanjian tertulis. Kerjasama usaha tersebut dapat dinamakan konsorsium atau joint venture atau sebutan lainnya sepanjang tidak dimaksudkan untuk membentuk suatu badan hukum baru dan mengalihkan tanggung jawab masing-masing anggota kerjasama usaha kepada badan hukum tersebut;

(f) “Kontrak” adalah Surat Perjanjian yang ditandatangani

oleh Para Pihak dan mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta semua dokumen lain yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian;

(g) “Masa Kontrak” adalah jangka waktu berlakunya

Kontrak ini terhitung sejak Tanggal Berlaku Kontrak dalam Pasal 2.1 SSUK sampai dengan Tanggal Penyelesaian;

(h) “Masa Tanggung Jawab Cacat Mutu” adalah jangka

waktu selama Masa Kontrak ditambah dengan jangka waktu tertentu yang ditetapkan dalam Pasal 7.1 SSKK untuk pemenuhan kewajiban perbaikan cacat mutu hasil pekerjaan oleh Penyedia Jasa;

(i) “Nilai Kontrak” adalah total harga Kontrak; (j) “Penawaran Penyedia Jasa” adalah dokumen penawaran

lengkap untuk Kontrak ini yang disampaikan oleh Penyedia Jasa kepada PPK;

(l) “Penyedia Jasa” adalah badan usaha atau orang-

perseorangan yang penawarannya diterima oleh PPK; (m) “Personil” adalah orang-perseorangan yang dipekerjakan

oleh Penyedia Jasa atau Subkontraktor sebagai pekerja dan ditugaskan untuk melaksanakan semua atau sebagian pekerjaan Jasa Lainnya;

(n) “Pihak” adalah PPK atau Penyedia Jasa sesuai dengan

konteks ketentuan, dan “Para Pihak” adalah keduanya; (o) “PPK” adalah Pejabat Pembuat Komitmen yang

merupakan pemilik pekerjaan/pengguna jasa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan Jasa Lainnya ini;

(p) “PPN” adalah Pajak Pertambahan Nilai (q) “Spesifikasi Teknis dan Gambar” adalah spesifikasi

pekerjaan yang disertakan dalam Penawaran Penyedia Jasa;

(r) “SPMK” adalah Surat Perintah Mulai Kerja sebagaimana

diatur dalam Pasal 2.2.2 SSUK; (s) “SPP” adalah Surat Perintah Pembayaran yang

diterbitkan oleh PPK dan merupakan salah satu tahapan dalam mekanisme pelaksanaan pembayaran atas beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara/Daerah;

(t) “SSKK” adalah Syarat-Syarat Khusus Kontrak berisikan

ketentuan-ketentuan tambahan yang dapat mengubah atau menambah SSUK;

(u) “SSUK” adalah Syarat-Syarat Umum Kontrak ini; (v) “Subkontraktor” adalah badan usaha atau orang-

perseorangan yang menerima subkontrak bagian tertentu dari pekerjaan Jasa Lainnya ini sesuai dengan Pasal 3.8 dan 4.1 SSUK serta tercantum dalam Lampiran A dari SSKK;

(w) “Tanggal Penyelesaian” adalah tanggal penyelesaian

pekerjaan Jasa Lainnya ini oleh Penyedia Jasa yang tercantum dalam SPMK.

1.2 Penerapan Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) diterapkan secara luas

dalam pelaksanaan pekerjaan Jasa Lainnya ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

1.3 Hukum yang Berlaku

Keabsahan, interpretasi, dan pelaksanaan Kontrak ini didasarkan kepada hukum Republik Indonesia.

1.4 Bahasa Kontrak ini dibuat dalam Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa penentu terhadap semua hal sehubungan dengan makna atau interpretasi Kontrak.

1.5 Larangan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, serta Penipuan

(a) Berdasarkan etika Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang diatur dalam Pasal 5 dan Pasal 49 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 dan perubahannya diatur larangan untuk:

(1) menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk

memberi atau menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau melakukan tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan Jasa Lainnya ini;

(2) mendorong terjadinya persaingan tidak sehat; (3) membuat dan/atau menyampaikan secara tidak

benar dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.

(b) Penyedia Jasa menjamin bahwa yang bersangkutan

(termasuk semua anggota Kemitraan jika Penyedia Jasa berbentuk Kemitraan) dan Subkontraktornya (jika ada) tidak pernah dan tidak akan melakukan tindakan yang dilarang di atas.

(c) Penyedia Jasa yang menurut penilaian PPK terbukti

melakukan larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi administratif oleh PPK sebagai berikut:

(1) pemutusan Kontrak yang diatur dalam Pasal 2.7.1

(d) SSUK; dan (2) Surat Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan

disetorkan ke kas negara/daerah; dan (3) sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia Jasa;

dan (4) pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2 (dua)

tahun. (c) Pengenaan sanksi administrasi di atas dilaporkan oleh

PPK kepada:

(1) Menteri / Panglima TNI / Kepala Polri / Pemimpin Lembaga / Gubernur / Bupati / Walikota / Dewan Gubernur BI / Pemimpin BHMN / Direksi BUMN/BUMD; dan

(2) pejabat yang berwenang mengeluarkan izin usaha

Penyedia Jasa. (d) PPK yang terlibat dalam KKN dan Penipuan dikenakan

sanksi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil atau ketentuan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.

1.6 Asal Jasa (a) Pekerjaan Jasa Lainnya ini dikerjakan terutama oleh

tenaga Indonesia pada lokasi-lokasi yang tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar. Jika lokasi untuk bagian pekerjaan tertentu tidak tercantum maka lokasi akan ditentukan oleh PPK.

(b) Jika dalam proses pekerjaan Jasa Lainnya digunakan

komponen berupa barang, jasa, atau gabungan keduanya yang tidak berasal dari dalam negeri (impor) maka penggunaan komponen impor harus sesuai dengan besaran Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang dinyatakan oleh Penyedia Jasa dalam Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN yang merupakan bagian dari Penawaran Penyedia Jasa.

(c) Tindakan pencantuman TKDN yang tidak dapat

dipertanggungjawabkan dapat dipersamakan dengan tindakan penipuan yang dilarang dalam Pasal 1.5 (a) (3) SSUK dan dikenakan sanksi yang sesuai dengan Pasal 1.5 (c) dan (d) SSUK.

1.7 Korespondensi Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan

berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para Pihak dalam Pasal 1.8 SSUK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat, teleks, telegram, atau faksimili ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.

1.8 Wakil Sah Para Pihak

Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia Jasa hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk penyedia jasa perseorangan, Penyedia Jasa tidak boleh diwakilkan.

1.9 Pembukuan Penyedia Jasa berkewajiban untuk:

dan Audit (a) melakukan pencatatan keuangan yang akurat dan

sistematis sehubungan dengan pekerjaan Jasa Lainnya ini berdasarkan Standar Akuntansi Indonesia (SAI);

(b) mengizinkan PPK atau Wakil Sahnya selama 3 (tiga)

tahun setelah akhir Masa Kontrak untuk memeriksa, menggandakan, dan jika diperlukan menunjuk auditor untuk melakukan pemeriksaan atas catatan keuangan di atas.

1.10 Perpajakan Penyedia Jasa, Subkontraktor, dan Personil yang

bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh Hukum yang Berlaku atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai Kontrak.

1.11 Pengalihan dan/atau Subkontrak

(a) Penyedia Jasa dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh Kontrak ini. Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama Penyedia Jasa, baik sebagai akibat peleburan (merger) maupun akibat lainnya.

(b) Penyedia Jasa dilarang untuk mensubkontrakkan seluruh

pekerjaan utama dalam Kontrak ini. Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya diperbolehkan kepada Penyedia Jasa spesialis setelah persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PPK diperoleh, dan dengan memperhatikan ketentuan Subkontrak dengan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil yang diatur dalam Pasal 3.11 (b) SSUK. Penyedia Jasa tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan

. (c) Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak

diputuskan sesuai dengan Pasal 2.7.1 (d) SSUK dan Penyedia Jasa dikenakan sanksi yang diatur dalam Pasal 1.5 (c) SSUK.

1.12 Keutuhan

Kontrak Kontrak ini memuat semua ketentuan dan persyaratan yang telah disetujui oleh Para Pihak. Para Pihak tidak diperbolehkan untuk mengikatkan diri atau bertanggung jawab atas pernyataan, janji, atau persetujuan yang tidak tercantum dalam Kontrak ini.

1.13 Pemisahan Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam Kontrak ini berdasarkan Hukum yang Berlaku menjadi tidak sah, tidak berlaku, atau tidak dapat dilaksanakan maka ketentuan-ketentuan lain tetap berlaku secara penuh.

1.14 Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.

1.15 Penyedia Jasa Mandiri

Tidak satupun ketentuan dalam Kontrak ini dimaksudkan untuk menciptakan hubungan hukum antara PPK dan Penyedia Jasa seperti hubungan hukum antara majikan dan buruh atau antara prinsipal dan agen. Penyedia Jasa berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh terhadap Personil dan Subkontraktornya (jika ada) serta pekerjaan Jasa Lainnya yang dilakukan oleh mereka.

1.16 Kemitraan Apabila Penyedia Jasa adalah suatu Kemitraan yang beranggotakan lebih dari satu badan usaha atau orang-perseorangan, Kemitraan tersebut memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama Kemitraan dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini.

2. Pelaksanaan, Penyelesaian, Amandemen, dan Pemutusan Kontrak

2.1 Tanggal Berlaku Kontrak

Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan Surat Perjanjian oleh Para Pihak atau pada tanggal yang ditetapkan kemudian sebagaimana dinyatakan dalam SSKK.

2.2 Pelaksanaan Pekerjaan

2.2.1 Tanggal Mulai Kerja

PPK menerbitkan SPMK yang ditandatangani oleh PPK dan Penyedia Jasa selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalendar sejak tanggal penandatanganan Surat Perjanjian. Dalam SPMK ditetapkan tanggal paling lambat dimulainya pelaksanaan pekerjaan.

2.2.2 Program Mutu Jika dipandang perlu, Para Pihak dapat menyelenggarakan rapat persiapan sebelum pelaksanaan pekerjaan. Penyedia Jasa menyerahkan program mutu pada saat rapat persiapan untuk persetujuan PPK. Program mutu memuat antara lain: (a) informasi pengadaan Jasa Lainnya; (b) organisasi proyek, PPK, dan Penyedia Jasa; (c) jadwal pelaksanaan; (d) prosedur pelaksanaan pekerjaan; (e) prosedur instruksi kerja; (f) pelaksana kerja.

2.2.3 Pemeriksaan Bersama

(a) Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak dan pelaksanaan pekerjaan, PPK atau pihak lain yang ditunjuk oleh PPK bersama-sama dengan Penyedia Jasa melakukan pemeriksaan bersama yang mencakup antara lain pemeriksaan kesesuaian Personil dan/atau Peralatan dengan persyaratan Kontrak. Hasil pemeriksaan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan.

(b) Jika dalam pemeriksaan bersama ditemukan hal-

hal yang dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam amandemen Kontrak sesuai dengan Pasal 2.5 SSUK. Jika hasil pemeriksaan

menunjukkan bahwa Personil dan/atau Peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan Kontrak maka Penyedia Jasa tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat Personil dan/atau Peralatan yang belum memenuhi syarat harus segera diganti dalam jangka waktu yang disepakati bersama dengan memperhatikan Pasal 4 SSUK.

2.3 Waktu Penyelesaian Pekerjaan

(a) Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal sesuai dengan Pasal 2.7 SSUK, Penyedia Jasa berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditetapkan pada SSKK dengan Tanggal Penyelesaian selambat-lambatnya sebagaimana ditetapkan dalam SPMK.

(b) Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal

Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar, tetapi karena kesalahan atau kelalaian Penyedia Jasa maka Penyedia Jasa dikenakan denda yang diatur dalam Pasal 3.13.2 SSUK. Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK maka PPK dikenakan Ganti Rugi yang diatur dalam Pasal 5.2.3 SSUK. Denda atau Ganti Rugi tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam Pasal ini adalah tanggal penyerahan setiap hasil pekerjaan dan tanggal penyelesaian semua pekerjaan.

2.4 Serah Terima Hasil

Pekerjaan (a) Atas penyelesaian semua pekerjaan maka

dilakukan serah terima hasil pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus

persen), Penyedia Jasa mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan hasil pekerjaan;

(2) PPK melakukan penilaian terhadap hasil

pekerjaan yang telah diselesaikan oleh Penyedia Jasa. Jika terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau Cacat Mutu maka Penyedia Jasa berkewajiban untuk menyelesaikan/memperbaikinya;

(3) PPK menerima penyerahan pekerjaan

setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kontrak. Atas penerimaan tersebut dibuat berita acara serah terima.

(b) Jika diatur dalam SSKK maka ketentuan

mengenai serah terima hasil pekerjaan dalam Pasal 2.4 (a) SSUK berlaku mutatis mutandis untuk penyerahan setiap hasil pekerjaan.

2.5 Amandemen (a) Kontrak hanya dapat diubah jika terjadi hal-hal sebagai berikut:

(1) Perubahan lingkup pekerjaan sebagai akibat perbedaan signifikan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan persyaratan dalam Kontrak yang meliputi antara lain:

a) menambah atau mengurangi volume

pekerjaan; b) menambah atau mengurangi jenis

pekerjaan; c) mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai

dengan kebutuhan lapangan; d) melaksanakan pekerjaan tambah yang

belum tercantum dalam Kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.

(2) Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan

atau perpanjangan Masa Kontrak sebagai akibat perubahan lingkup pekerjaan, keterlambatan yang disebabkan oleh PPK, dan Keadaan Kahar yang diatur dalam Pasal 2.6.3 SSUK;

(3) Perubahan Nilai Kontrak sebagai akibat

perubahan lingkup pekerjaan dengan ketentuan perubahan Nilai Kontrak hanya dapat dilakukan sampai setinggi-tingginya 10% (sepuluh persen) dari Nilai Kontrak;

(4) Penyesuaian harga yang diatur dalam Pasal

6.5 SSUK. (b) Perubahan atas persyaratan dan ketentuan

Kontrak dilakukan melalui suatu negosiasi teknis dan/atau harga dengan tetap mengacu kepada ketentuan dalam Kontrak ini. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam berita acara dan digunakan sebagai dasar penyusunan amandemen Kontrak. Amandemen Kontrak dibuat secara tertulis dan berlaku jika disetujui oleh Para Pihak.

2.6 Keadaan Kahar

2.6.1 Pengertian (a) Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak ini adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak Para Pihak sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi. Yang digolongkan Keadaan Kahar adalah:

(1) Peperangan yang berkaitan dengan Negara

Kesatuan Republik Indonesia; (2) Kerusuhan; (3) Revolusi; (4) Bencana alam yang dinyatakan resmi oleh

Pemerintah Republik Indonesia: banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, wabah penyakit, dan angin topan;

(5) Pemogokan; (6) Kebakaran; (7) Gangguan industri lainnya.

(b) Dikecualikan dari Keadaan Kahar adalah hal-hal yang merugikan akibat perbuatan atau kelalaian Para Pihak.

2.6.2 Bukan Cidera

Janji (a) Kegagalan salah satu Pihak untuk memenuhi

kewajibannya yang ditentukan dalam Kontrak bukan merupakan cidera janji atau wanprestasi jika ketidakmampuan tersebut diakibatkan oleh Keadaan Kahar, dan Pihak yang ditimpa Keadaan Kahar:

(1) telah mengambil semua tindakan yang

sepatutnya untuk memenuhi kewajiban dalam Kontrak; dan

(2) telah memberitahukan kepada Pihak lain

dalam Kontrak selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah terjadinya Keadaaan Kahar dengan menyertakan pernyataan keadaan kahar dari instansi yang berwenang.

(b) Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat

Keadaan Kahar tidak dikenakan sanksi.

2.6.3 Perpanjangan Waktu

Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat

Keadaan Kahar. Sehubungan dengan perpanjangan waktu ini berlaku Pasal 2.5 (a) (2) SSUK.

2.6.4 Pembayaran Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini segera dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan Penyedia Jasa berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama masa Keadaan Kahar PPK memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia Jasa untuk meneruskan pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia Jasa berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu amandemen Kontrak sesuai dengan Pasal 2.5 (a) (3) SSUK.

2.7 Pemutusan

2.7.1 Oleh Pejabat Pembuat Komitmen

Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat memutuskan Kontrak ini melalui pemberitahuan tertulis kepada Penyedia Jasa setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut:

(a) Penyedia Jasa tidak memperbaiki kegagalannya dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah diberitahu atau dalam jangka waktu lain yang disetujui secara tertulis oleh PPK; atau

(b) Penyedia Jasa berada dalam keadaan pailit; atau (c) karena Keadaan Kahar, Penyedia Jasa tidak

dapat melaksanakan bagian pokok pekerjaan Jasa Lainnya ini selama sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) hari kalendar; atau

(d) Penyedia Jasa berdasarkan penilaian PPK

terbukti melakukan KKN dan Penipuan dalam proses pengadaan maupun pelaksanaan Kontrak sebagaimana diatur dalam Pasal 1.5 SSUK; atau

(e) Penyedia Jasa tidak mempertahankan

keberlakuan Surat Jaminan Pelaksanaan sesuai dengan Pasal 3.13.1 SSUK; atau

(f) Denda Keterlambatan dalam Pasal 3.12.2 SSUK

terhadap Penyedia Jasa telah melampaui nilai nominal Surat Jaminan Pelaksanaan; atau

(g) pelanggaran persyaratan kerjasama dengan

Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil yang diatur dalam Pasal 3.11.2 SSUK terjadi.

2.7.2 Oleh Penyedia

Jasa Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia Jasa dapat memutuskan Kontrak ini melalui pemberitahuan tertulis kepada PPK setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut: (a) PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran

tagihan angsuran selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari kalendar terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan diterima oleh PPK, dan setelah menerima teguran tertulis dari Penyedia Jasa; atau

(b) karena Keadaan Kahar, Penyedia Jasa tidak

dapat melaksanakan bagian pokok pekerjaan Jasa Lainnya ini selama sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) hari kalendar.

2.7.3 Pembayaran

setelah Pemutusan

Pada saat Kontrak diputuskan berdasarkan Pasal 2.7.1 dan 2.7.2 SSUK, PPK berkewajiban untuk melakukan pembayaran sebagai berikut: (a) pembayaran prestasi pekerjaan sampai dengan

tanggal berlakunya pemutusan Kontrak; (b) biaya langsung (termasuk biaya demobilisasi

Personil) yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa sehubungan dengan pemutusan Kontrak berdasarkan Pasal 2.7.1 (c) SSUK.

3. Kewajiban Penyedia Jasa

3.1 Umum Penyedia Jasa berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan Jasa Lainnya ini sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan Gambar dan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan dalam Kontrak, dan memenuhi kewajiban-kewajibannya secara cermat, efisien, dan ekonomis sesuai dengan standar praktik dan teknik profesional yang diterima secara luas dan Standar Nasional Indonesia yang berlaku (jika ada), mengawasi pengelolaan pekerjaan, serta memanfaatkan teknologi maju yang tepat dan metode kerja yang aman. Penyedia Jasa juga berkewajiban untuk selalu bertindak sebagai penasihat PPK yang dapat dipercaya sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak, dan berkewajiban untuk setiap saat mendukung dan menjagai kepentingan sah PPK dalam urusan dengan subkontraktor (jika ada) atau pihak ketiga.

3.2 Kerahasiaan Penyedia Jasa, Subkontraktor (jika ada) dan Personil tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari PPK tidak diperbolehkan selama Masa Kontrak dan hingga jangka waktu tertentu sesudahnya yang ditetapkan dalam SSKK untuk: (a) menggunakan Dokumen Kontrak atau

dokumen/keterangan lain yang dihasilkan dari pekerjaan Jasa Lainnya ini selain untuk kepentingan pelaksanaan Kontrak;

(b) mengungkapkan dokumen/keterangan di atas

kepada pihak ketiga.

3.3 Hak atas Kekayaan Intelektual

Penyedia Jasa menjamin bahwa Jasa Lainnya dan semua barang/jasa yang digunakan untuk pekerjaan Jasa Lainnya ini tidak melanggar Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) pihak manapun dan dalam

bentuk apapun.

3.4 Penanggungan (a) Penyedia Jasa berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul dari pelaksanaan Kontrak ini atas:

(1) kehilangan atau kerusakan Peralatan dan

harta benda Penyedia Jasa, Subkontraktor (jika ada), dan Personil;

(2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personil; (3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan

cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;

(4) pelanggaran HAKI yang diatur dalam Pasal

3.3 SSUK, termasuk pelanggaran hak cipta, merek dagang, hak paten, dan bentuk HAKI lainnya yang dilakukan atau diduga dilakukan oleh Penyedia Jasa.

(b) Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh

Penyedia Jasa berdasarkan Pasal 3.7 SSUK tidak membatasi kewajiban penanggungan dalam Pasal ini.

3.5 Perlindungan Tenaga

Kerja (a) Penyedia Jasa dan Subkontraktor berkewajiban

atas biaya sendiri untuk mengikutsertakan Personilnya pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagaimana diatur dalam Pasal 3.7 SSKK.

(b) Penyedia Jasa berkewajiban untuk mematuhi

dan memerintahkan Personilnya untuk mematuhi peraturan keselamatan kerja PPK (jika ada) dan peraturan keselamatan kerja lainnya yang berlaku. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa beserta Personilnya dianggap telah membaca dan memahami peraturan keselamatan kerja tersebut.

(c) Penyedia Jasa berkewajiban atas biaya sendiri

untuk menyediakan setiap Personilnya (termasuk Personil Subkontraktor, jika ada) perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan

memadai. (d) Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia Jasa

untuk melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, Penyedia Jasa akan melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian. Persyaratan pelaporan ini semata-mata dilakukan untuk menjamin perlindungan tenaga kerja Penyedia Jasa dan tidak dimaksudkan untuk mengurangi kemandirian Penyedia Jasa yang diatur dalam Pasal 1.15 SSUK.

3.6 Pemeliharaan

Lingkungan Penyedia Jasa berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini.

3.7 Asuransi Dengan tidak mengurangi Pasal 3.4 SSUK, Penyedia Jasa berkewajiban untuk: (a) menyediakan asuransi untuk kepentingannya dan

memastikan bahwa Subkontraktor (jika ada) juga menyediakan asuransi, masing-masing atas beban Penyedia Jasa dan Subkontraktor, terhadap resiko yang diatur dalam SSKK selama Masa Kontrak, dengan persyaratan dan ketentuan yang disetujui oleh PPK; dan

(b) menyerahkan bukti kepemilikan asuransi di atas

berikut pelunasan premi terkait kepada PPK jika diminta.

3.8 Tindakan Penyedia

Jasa yang Mensyaratkan Persetujuan PPK

Penyedia Jasa berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:

(a) mensubkontrakkan sebagian pekerjaan Jasa Lainnya ini. Terlepas dari adanya persetujuan PPK untuk subkontrak, Penyedia Jasa tetap bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan keseluruhan pekerjaan Jasa Lainnya ini;

(b) menunjuk Personil yang namanya tidak

tercantum dalam Lampiran A SSKK; (c) mengubah Program Mutu yang diatur dalam

Pasal 2.2.1 SSUK;

(d) tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

3.9 Pelaporan Penyedia Jasa berkewajiban untuk menyerahkan kepada PPK laporan dan dokumen lain yang diatur dalam SSKK secara periodik.

3.10 Kepemilikan Dokumen

Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh Penyedia Jasa berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak milik PPK. Penyedia Jasa paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen dan piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK. Penyedia Jasa dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut. Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.

3.11 Penggunaan Penyedia Jasa Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil

(a) Jika Penyedia Jasa berstatus Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri oleh Penyedia Jasa tersebut dan dilarang diserahkan atau disubkontrakkan kepada pihak ketiga.

(b) Jika Penyedia Jasa berstatus Non-Usaha Kecil

dan PPK memandang perlu penggunaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil sebagaimana ditetapkan dalam SSKK maka:

(1) Penyedia Jasa berkewajiban untuk

bekerjasama dengan penyedia jasa Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil antara lain dengan mensubkontrakkan pekerjaan Jasa Lainnya ini. Kerjasama ini harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari PPK; dan

(2) kerjasama tersebut hanya untuk sebagian

pekerjaan, dan dilarang mensubkontrakkan seluruh pekerjaan; dan

(3) Penyedia Jasa tetap bertanggungjawab

penuh atas pelaksanaan keseluruhan pekerjaan Jasa Lainnya ini; dan

(4) membuat laporan periodik mengenai

pelaksanaan kerjasama di atas yang dapat dicantumkan pada laporan dalam Pasal 3.9 SSUK.

(c) Jika ketentuan Pasal 3.11 (b) SSUK dilanggar

maka Kontrak diputuskan sesuai dengan Pasal

2.7.1 (d) SSUK dan Penyedia Jasa dikenakan sanksi yang diatur dalam Pasal 1.5 (c) SSUK.

(d) Jika Penyedia Jasa berstatus Non-Usaha Kecil

terbukti menyalahgunakan fasilitas dan kesempatan yang diperuntukkan bagi Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 maka Penyedia Jasa dikenakan sanksi sebagaimana termaktub dalam Pasal 34, Pasal 35 dan Pasal 36 Undang-Undang tersebut yaitu sebagai berikut:

(1) Barang siapa dengan maksud untuk

menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan mengaku atau memakai nama Usaha Kecil sehingga memperoleh fasilitas kemudahan dana, keringanan tarif, tempat usaha, bidang dan kegiatan usaha, atau pengadaan barang dan jasa atau pemborongan pekerjaan Pemerintah yang diperuntukkan dan dicadangkan bagi Usaha Kecil yang secara langsung atau tidak langsung menimbulkan kerugian bagi Usaha Kecil diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah);

(2) Perbuatan sebagaimana dimaksud pada

butir (a) di atas adalah tindak pidana kejahatan;

(3) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud

pada butir (b) dilakukan oleh atau atas nama badan usaha, dapat dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan sementara atau pencabutan tetap izin usaha oleh instansi yang berwenang.

3.12 Denda

3.12.1 Pembayaran Denda

Penyedia Jasa berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda tersebut di bawah sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban Penyedia Jasa dalam Kontrak ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan Penyedia Jasa. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual Penyedia Jasa.

3.12.2 Denda Keterlambatan

Penyedia Jasa berkewajiban untuk membayar Denda atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian Penyedia Jasa kepada PPK sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak sebelum PPN untuk setiap hari kalendar keterlambatan.

3.13 Jaminan

3.13.1 Surat Jaminan Pelaksanaan

Penyedia Jasa berkewajiban untuk menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan sesuai dengan bentuk Surat Jaminan Pelaksanaan dalam Bab IX Dokumen Pemilihan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalendar setelah penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Jasa. Besarnya jaminan pelaksanaan ditetapkan sebesar persentase dalam SSKK dikalikan dengan Nilai Kontrak atau dalam hal penawaran dinilai terlalu rendah dikalikan dengan 80% (delapan puluh persen) HPS.

3.13.2 Surat Jaminan Uang Muka

(a) Jika pembayaran uang muka diperbolehkan sebagaimana diatur dalam Pasal 6.3 (a) SSUK, Penyedia Jasa berkewajiban untuk menyerahkan terlebih dahulu Surat Jaminan Uang Muka dengan nilai sekurang-kurangnya sama dengan jumlah uang muka yang diberikan dan dibuat sesuai dengan bentuk Surat Jaminan Uang Muka dalam Bab IX Dokumen Pemilihan, serta dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

(1) diterbitkan oleh bank umum (tidak

termasuk bank perkreditan rakyat) atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian dan direasuransikan sesuai Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 422/KMK.06/2003 dan perubahannya; dan

(2) masa berlaku tidak kurang dari Masa

Kontrak; dan

(3) nama dan alamat Penyedia Jasa sama dengan yang tercantum dalam dalam Surat Perjanjian. Jika Penyedia Jasa merupakan

suatu Kemitraan maka nama semua anggota Kemitraan harus dicantumkan dengan cara sebagai berikut: “Kemitraan yang terdiri dari: __________[cantumkan nama semua anggota], dengan __________[cantumkan nama pemimpin kemitraan] sebagai pemimpin kemitraan”; dan

(4) nilai nominal jaminan dicantumkan dalam

angka dan huruf; dan (5) judul dan nomor paket pekerjaan yang

dijamin sama dengan yang tercantum dalam Surat Perjanjian; dan

(6) nama dan alamat pihak terjamin sama

dengan nama dan alamat PPK yang tercantum dalam Surat Perjanjian; dan

(7) memuat nama, alamat, tanda tangan, dan

pernyataan pihak penjamin bahwa jaminan bersifat unconditional dan dapat dicairkan segera sesuai dengan Pasal 1832 dan menyimpang dari Pasal 1831 KUH Perdata.

(b) Jika Kontrak ini adalah kontrak tahun jamak

(multi years) maka nilai jaminan secara bertahap dapat dikurangi sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan.

4. Personil dan/atau Peralatan Penyedia Jasa

4.1 Uraian mengenai Personil Inti dan/atau Peralatan

Uraian mengenai Personil Inti dan/atau Peralatan (jika ada) Penyedia Jasa dan Subkontraktor (jika ada) yang meliputi antara lain uraian pekerjaan, kualifikasi minimum, dan perkiraan masa kerja tercantum dalam Lampiran A SSKK. Personil Inti, Subkontraktor, dan Peralatan yang tercantum tersebut dianggap telah disetujui oleh PPK.

4.2 Perubahan dan/atau Penggantian Personil Inti dan/atau Peralatan

4.2.1 Oleh Penyedia Jasa

Perubahan Personil Inti dan/atau Peralatan tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK. Perubahan Personil Inti dan/atau Peralatan dilakukan oleh Penyedia Jasa dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada PPK dengan melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja Personil Inti dan/atau spesifikasi Peralatan yang diusulkan beserta alasan perubahan.

4.2.2 Oleh Pejabat Pembuat Komitmen

Jika PPK menilai bahwa Personil Inti: (a) tidak mampu atau tidak dapat melakukan

pekerjaan dengan baik; atau (b) berkelakuan tidak baik; maka Penyedia Jasa berkewajiban untuk menyediakan pengganti dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalendar sejak diminta oleh PPK. Jika PPK meminta Penyedia Jasa untuk mengeluarkan Personil Inti dari pekerjaan Jasa Lainnya ini maka Penyedia Jasa berkewajiban untuk menjamin bahwa Personil Inti bersangkutan akan meninggalkan lokasi kerja dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalendar dan tidak terkait lagi dengan pekerjaan Jasa Lainnya ini.

4.3 Kualifikasi Pengganti dan Biaya

Jika perubahan dan/atau penggantian Personil dan/atau Peralatan perlu dilakukan maka Penyedia Jasa berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari Personil dan/atau Peralatan yang digantikan. Terhadap perubahan dan/atau penggantian yang dilakukan, Penyedia Jasa tidak berhak atas klaim apapun untuk biaya tambahan yang timbul atau terkait dengan perubahan dan/atau penggantian tersebut.

4.4 Kerahasiaan Dengan memperhatikan Pasal 3.2 SSUK, Personil berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personil dapat sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan pekerjaan di bawah sumpah.

5. Kewajiban Pejabat Pembuat Komitmen

5.1 Fasilitas PPK berkewajiban untuk memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau kemudahan lainnya yang tercantum dalam SSKK untuk kelancaran pelaksanan pekerjaan Jasa Lainnya ini.

5.2 Ganti Rugi

5.2.1 Pembayaran Ganti Rugi

PPK berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Ganti Rugi tersebut di bawah sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban PPK dalam Kontrak ini. Ganti Rugi dibayarkan setelah Penyedia Jasa menyampaikan klaim beserta perhitungan dan data keterlambatan. PPK berkewajiban untuk menerbitkan SPP untuk pembayaran ganti rugi selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak klaim dan kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh PPK.

5.2.2 Ganti Rugi Keterlambatan Pembayaran

Jika PPK menunda penerbitan SPP melampaui jangka waktu yang ditetapkan dalam Pasal 6.4 (d) SSUK maka PPK berkewajiban untuk membayar Ganti Rugi atas keterlambatan pembayaran kepada Penyedia Jasa sebesar bunga terhadap nilai tagihan sebelum PPN yang terlambat dibayar untuk tiap hari kalendar keterlambatan berdasarkan tingkat suku bunga Bank Indonesia pada waktu itu.

5.2.3 Ganti Rugi Keterlambatan Pekerjaan

PPK berkewajiban untuk membayar Ganti Rugi atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian PPK kepada Penyedia Jasa sebesar kerugian nyata yang timbul akibat keterlambatan tersebut namun tidak lebih besar dari Nilai Kontrak sebelum PPN. Penyedia Jasa berkewajiban untuk membuktikan kerugian nyata tersebut secara tertulis disertai dengan dokumen-dokumen penunjang.

6. Pembayaran kepada Penyedia Jasa

6.1 Pembayaran berdasarkan Harga Satuan

Pembayaran keseluruhan prestasi pekerjaan Jasa Lainnya ini, termasuk uang muka (jika ada), tidak dapat melebihi Nilai Kontrak yang didasarkan kepada perhitungan harga satuan. Nilai Kontrak hanya dapat dinaikkan di atas jumlah yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian melalui suatu amandemen Kontrak sesuai dengan Pasal 2.5 SSUK jika:

(a) Para Pihak menyetujui perubahan lingkup

pekerjaan yang mempengaruhi Nilai Kontrak sebagaimana diatur dalam Pasal 2.5 (a) (3) SSUK; atau

(b) dilakukan Penyesuaian Harga sesuai dengan

Pasal 6.5 SSUK.

6.2 Harga Kontrak (a) Harga yang dibayarkan atas pelaksanaan

pekerjaan Jasa Lainnya ini dilakukan dengan bentuk mata uang dan Nilai Kontrak yang tercantum dalam Surat Perjanjian.

(b) Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian

yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

(c) Kontrak Pengadaan Jasa Lainnya ini dibiayai

dari sumber pendanaan yang disebut dalam SSKK.

6.3 Pembayaran Uang

Muka (a) Jika pembayaran uang muka untuk pelaksanaan

Kontrak diperbolehkan dalam SSKK, PPK berdasarkan permohonan secara tertulis dari Penyedia Jasa akan memberikan pembayaran uang muka sebesar persentase Nilai Kontrak yang ditetapkan dalam SSKK setelah Penyedia Jasa menyerahkan Surat Jaminan Uang Muka yang diatur dalam Pasal 3.13.2 SSUK.

(b) Penyedia Jasa berkewajiban untuk

menggunakan uang muka hanya untuk membiayai peralatan, bahan, dan mobilisasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. Penyedia Jasa berkewajiban untuk menyerahkan salinan tagihan atau tanda bukti penerimaan barang/pekerjaan yang menunjukkan bahwa penggunaan uang muka dilakukan sesuai dengan tujuan dalam Pasal ini.

(c) Pengembalian uang muka diperhitungkan

berangsur-angsur secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan.

(d) PPK berkewajiban untuk untuk menerbitkan

SPP untuk pembayaran uang muka selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak Surat Jaminan Uang Muka diterima oleh PPK.

6.4 Pembayaran Prestasi

Pekerjaan (a) Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan

berdasarkan jadwal angsuran dan persyaratan yang ditetapkan dalam SSKK, dan setelah Penyedia Jasa menyampaikan tagihan. Jika terdapat subkontrak, tagihan harus dilengkapi bukti pembayaran kepada semua subkontraktor sesuai dengan perkembangan pekerjaan

(b) Setiap pembayaran harus dipotong angsuran

uang muka, denda (jika ada), dan pajak. (c) Setiap tagihan yang diajukan harus disertai

dengan salinan dokumen penunjang, antara lain tanda bukti penerimaan barang/pekerjaan,

kuitansi, dan dokumen lainnya (jika ada) yang disyaratkan dalam SSKK. Hanya bagian tagihan yang tidak disertai dokumen penunjang yang dapat menunda proses pembayaran hingga kelengkapan dokumen dipenuhi.

(d) PPK berkewajiban untuk menerbitkan SPP

untuk pembayaran tagihan angsuran selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh PPK.

6.5 Penyesuaian Harga (a) Jika selama pelaksanaan Kontrak terjadi

fluktuasi biaya pekerjaan dan Masa Kontrak lebih dari 12 (dua belas) bulan maka diberlakukan Penyesuaian Harga berdasarkan tata cara perhitungan dalam SSKK.

(b) Dalam hal Penyesuaian Harga berlaku PPK

berkewajiban untuk menentukan jenis indeks harga dalam SSKK yang akan digunakan untuk perhitungan Penyesuaian Harga.

7. Pengawasan Mutu

7.1 Cacat Mutu PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan Penyedia Jasa dan memberitahukan secara tertulis Penyedia Jasa atas setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahkan Penyedia Jasa untuk menemukan dan mengungkapkan cacat mutu, serta menguji pekerjaan yang dianggap oleh PPK mengandung cacat mutu. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas cacat mutu selama Masa Tanggung Jawab Cacat Mutu yang diatur dalam SSKK.

7.2 Perbaikan Cacat Mutu (a) PPK akan menyampaikan pemberitahuan cacat mutu kepada Penyedia Jasa segera setelah ditemukan cacat mutu tersebut selama Masa Tanggung Jawab Cacat Mutu.

(b) Terhadap pemberitahuan cacat mutu tersebut,

Penyedia Jasa berkewajiban untuk memperbaiki cacat mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan.

(c) Jika Penyedia Jasa tidak memperbaiki cacat

mutu dalam jangka waktu yang ditentukan maka PPK berhak untuk secara langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK melakukan perbaikan tersebut. Penyedia Jasa segera setelah menerima klaim PPK secara tertulis

berkewajiban untuk mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat memperoleh penggantian biaya dengan memotong pembayaran atas tagihan Penyedia Jasa yang jatuh tempo (jika ada) atau jika tidak ada maka biaya penggantian akan diperhitungkan sebagai utang Penyedia Jasa kepada PPK yang telah jatuh tempo.

(d) PPK dapat mengenakan Denda Keterlambatan

yang diatur dalam Pasal 3.12.2 SSUK untuk setiap keterlambatan perbaikan cacat mutu, dan mendaftarhitamkan Penyedia Jasa selama 2 (dua) tahun.

8. Penyelesaian Perselisihan

8.1 Perdamaian Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan Jasa Lainnya ini. Penyelesaian secara damai dapat dilakukan melalui musyawarah secara langsung antara Para Pihak atau melalui perantaraan pihak ketiga yang disepakati oleh Para Pihak dalam bentuk antara lain mediasi atau konsiliasi.

8.2 Lembaga Pemutus Sengketa

Jika perselisihan di atas tidak dapat diselesaikan secara damai maka masing-masing Pihak berhak untuk mengajukan perselisihan ke lembaga pemutus sengketa yang ditetapkan dalam SSKK.

Bab VI. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)

Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)

Nomor Pasal SSUK Perubahan dan Penambahan Ketentuan Pasal-Pasal Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK)

[1.7] Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:

Proyek/Satuan Kerja PPK:U.P.: __________Alamat: __________ Teleks: __________ Faksimili: __________ Penyedia Jasa: __________ U.P.: __________Teleks: __________ Faksimili: __________

[1.8] Wakil Sah Para Pihak

Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut: Untuk PPK: __________ Untuk Penyedia Jasa: __________

[2.1] Tanggal Berlaku Kontrak

Kontrak mulai berlaku terhitung sejak: __________

[2.3] Waktu Penyelesaian Pekerjaan

Jangka waktu penyelesaian pekerjaan Jasa Lainnya ini adalah selama: 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari kalendar

[2.4 (b)] Serah Terima Hasil Pekerjaan

Ketentuan serah terima hasil pekerjaan berlaku untuk penyerahan setiap hasil pekerjaan Jasa Lainnya: (YA/TIDAK)

[3.2] Kerahasiaan

Ketentuan penggunaan dan kerahasiaan Dokumen Kontrak dibatasi sampai dengan ___ tahun setelah Masa Kontrak

[3.7 (a)] Asuransi Resiko dan pertanggungan asuransi mencakup: (i) Kendaraan Bermotor yang dioperasikan oleh Penyedia

Jasa atau Subkontraktor dengan tanggungan kerugian Pihak Ketiga dengan nilai pertanggungan minimal Rp__________ (__________);

(ii) Kerugian, cidera dan kematian Pihak Ketiga dengan

nilai pertanggungan minimal Rp__________ (__________);

(iii) Jamsostek sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

(iv) Tanggung jawab profesi (jika diperlukan) dengan nilai

pertanggungan minimal Rp__________ (__________); (v) Kerugian atau kerusakan peralatan dan harta benda

Penyedia Jasa dengan nilai pertanggungan minimal Rp__________ (__________).

[3.8 (d)] Tindakan

Penyedia Jasa yang Mensyaratkan Persetujuan PPK

Tindakan lain oleh Penyedia Jasa yang memerlukan persetujuan PPK adalah: __________

[3.9] Pelaporan Penyedia Jasa berkewajiban untuk menyampaikan laporan-laporan berikut secara periodik selama Masa Kontrak: __________

[3.10] Kepemilikan Dokumen

Penyedia Jasa diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari pekerjaan Jasa Lainnya ini dengan pembatasan sebagai berikut: __________

[3.11 (b)] Pengunaan Penyedia Jasa Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil

Penyedia Jasa berkewajiban untuk bekerjasama dengan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil (YA/TIDAK).

[3.13.1] Surat Jaminan Pelaksanaan

Jaminan pelaksanaan ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari Nilai Kontrak

[5.1] Fasilitas __________

[6.2 (c)] Harga Kontrak

Kontrak Pengadaan Jasa Lainnya ini dibiayai dari sumber pendanaan (APBN/APBD)

[6.3 (a)]Pembayaran Uang Muka

Pekerjaan Jasa Lainnya ini dapat diberikan uang muka (YA/TIDAK). Uang muka diberikan sebesar __% (__________ persen) dari Nilai Kontrak

[6.4 (a)]Pembayaran Prestasi Kerja

Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara: sekaligus. Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: __________

[6.4 (c)] Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan pembayaran prestasi pekerjaan: __________

[6.5 (a)] Penyesuaian Tata Cara Perhitungan Penyesuaian Harga:

Harga 1. Persyaratan penggunaan rumusan penyesuaian harga

a. Penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata pembayaran kecuali komponen keuntungan dan overhead sebagaimana tercantum dalam penawaran;

b. Penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai

dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam Kontrak/Amandemen. Bagian Kontrak atau pekerjaan yang terlambat dilaksanakan karena kesalahan Penyedia Jasa maka penyesuaian harga satuan dan Nilai Kontrak-nya menggunakan indeks harga sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan pada Kontrak awal;

c. Penyesuaian harga satuan bagi komponen

pekerjaan yang berasal dari luar negeri dan dibayar dengan valuta asing menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut.

2. Rumusan penyesuaian harga satuan

Hn = Ho (a + b.Bn/Bo + c.Cn/Co + d.Dn/Do

+ ……… )

Hn = Harga satuan barang/jasa pada saat pekerjaan dilaksanakan

Ho = Harga satuan barang/jasa pada saat

penyusunan harga penawaran 28 (dua puluh delapan) hari sebelum pemasukan penawaran)

a = Koefisien tetap yang terdiri keuntungan

dan overhead. Dalam hal penawaran tidak mencantumkan besaran komponen keuntungan dan overhead, maka a adalah 0,15.

b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti

tenaga kerja, bahan, alat kerja dsb. Penjumlahan a+b+c+d+…. dst. adalah 1,00.

Bn, Cn, Dn = indeks harga komponen pada saat

pekerjaan dilaksanakan Bo, Co, Do = indeks harga komponen pada saat

penyusunan harga penawaran 28 (dua puluh delapan) hari sebelum pemasukan penawaran).

Catatan :

a. Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan Badan Pusat Statistik (BPS). Jika indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS maka digunakan indeks harga yang disiapkan oleh departemen teknis.

b. Penetapan koefisien komponen kontrak pekerjaan

dilakukan oleh menteri teknis yang terkait. 3. Rumusan penyesuaian Nilai kontrak

Pn = (Hn1 x V1) + (Hn2 x V2) + (Hn3 x V3) + ..... dst

Pn = Nilai kontrak setelah dilakukan penyesuaian

harga satuan barang/jasa Hn = Harga satuan baru setelah dilakukan penyesuaian

harga menggunakan rumusan penyesuaian satuan harga

Vi = Volume pekerjaan yang dilaksanakan

[6.5 (b)] Indeks harga untuk Penyesuaian Harga adalah: __________

[7.1] Cacat Mutu Masa Tanggung Jawab Cacat Mutu berlaku selama:

__________

[8.2] Penyelesaian Perselisihan

Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan Kontrak tidak dapat diselesaikan secara damai maka Para Pihak menetapkan lembaga penyelesaian perselisihan tersebut di bawah sebagai Pemutus Sengketa: [Pengadilan Republik Indonesia yang berkompeten/Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)] [Jika BANI yang dipilih sebagai Lembaga Pemutus Sengketa maka cantumkan klausul arbitrase berikut tepat di bawah pilihan yang dibuat di atas: “Semua sengketa yang timbul dari Kontrak ini, akan diselesaikan dan diputus oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) menurut peraturan-peraturan administrasi dan peraturan-peraturan prosedur arbitrase BANI, yang keputusannya mengikat kedua belah pihak yang bersengketa sebagai keputusan tingkat pertama dan terakhir. Para Pihak setuju bahwa jumlah arbitrator adalah 3 (tiga) orang. Masing-masing Pihak harus menunjuk seorang arbitrator dan kedua arbitrator yang ditunjuk oleh Para Pihak akan memilih arbitrator ketiga yang akan bertindak sebagai pimpinan arbitrator.”]

Lampiran A – Syarat-Syarat Khusus Kontrak Personil Inti, Subkontraktor dan Peralatan

- Personil yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab kerja, minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]

- Subkontraktor yang ditunjuk: [cantumkan nama Subkontraktor (jika ada) berikut uraian

personilnya seperti uraian personil Penyedia Jasa di atas] - Peralatan yang digunakan: [cantumkan jenis peralatan khusus yang disyaratkan untuk pelaksanaan

pekerjaan]

Bab VII. Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS OBJEK PESERTA:

a. Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Banjar; b. Istri / Suami Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Banjar yang termasuk dalam daftar

gaji; c. 2 (dua) orang anak (kandung/angkat) Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Banjar

yang termasuk dalam daftar gaji. A. PROGRAM RAWAT INAP

1. Pengertian - Perawatan Kesehatan yang diperlukan sesuai dengan penyakit atau cidera yang

dijamin; - Secara terus menerus di rumah sakit untuk sekurang-kurangnya selama 24 jam (1

hari) sampai dengan 90 hari); - Atas petunjuk dokter.

2. Kamar dan menginap - Mengganti biaya-biaya harian untuk akomodasi kamar dan menginap (VIP),

perawatan umum dan makan untuk setiap hari perawatan; - Batas jaminan dalam daftar manfaat adalah secara harian (maksimal 90 hari per

perawatan termasuk ICU).

3. Unit Perawatan Intensif (ICU) - Mengganti biaya-biaya harian untuk akomodasi kamar , termasuk peralatan dan

obat dan menginap di ICU; - Berdasarkan perawatan medis yang diperlukan dan dinyatakan secara tertulis oleh

Dokter atau Dokter Bedah; - Batas Jaminan secara harian (maksimal 15 hari per perawatan).

4. Aneka Biaya Perawatan - Mengganti biaya-biaya perawatan yang diperlukan secara medis yang mencakup

obat-obatan sesuai dengan resep, perban, penggunaan alat-alat medis, biaya-biaya perawatan, biaya-biaya terapi, biaya pemeriksaan laboratorium, sinar X, transfusi darah, pemakaian oksigen, perawat harian, konsultasi gizi dan biaya-biaya administrasi;

- Batasan yang tercantum dalam daftar manfaat adalah per perawatan.

5. Pembedahan/Operasi (Kompleks, Besar, Sedang dan Kecil) - Mengganti biaya Dokter Bedah (termasuk biaya pemeriksaan pra bedah dan

perawatan pasca bedah yang terjadi 30 hari sebelum dans sesudah bedah); - Mengganti biaya kamar bedah; - Mengganti biaya Anastesi; - Mengganti biaya recovery room.

6. Kunjungan Dokter - Mengganti biaya – biaya yang dikenakan oleh Visite Dokter maksimum tiga kali

kunjungan per hari; - Jaminan ini dibatasi secara harian sebagaimana tercantum dalam daftar manfaat.

7. Konsultasi Dokter Spesialis - Mengganti biaya konsultasi yang dibebankan oleh Dokter Spesialis atas

rekomendasi secara tertulis oleh Dokter yang merawat; - Batas jaminan adalah per perawatan sebagaimana tercantum dalam daftar manfaat.

8. Pra dan Pasca Perawatan - Mengganti biaya-biaya yang terjadi sebelum perawatan di Rumah Sakit, seperti

jasa konsultasi, Dokter Umum, Dokter Spesialis, Tes Laboratorium, yang terjadi dalam waktu 7 (tujuh) hari sebelum perawatan. Jaminan ini juga mengganti biaya pengobatan lanjutan oleh Dokter yang sama dalam waktu 31 hari pasca perawatan rumah sakit;

- Batas jaminan adalah per perawatan.

9. Perawatan Gigi Darurat Akibat Kecelakaan - Mengganti biaya-biaya cedera pada gigi alamiah yang sehat; - Batas jaminan adalah satu per satu kejadian.

10. Biaya Ambulan

- Mengganti biaya yang dikenakan karena penggunaan jasa ambulan; - Batas jaminan adalah per kejadian.

11. Perawatan Darurat

- Mengganti biaya – biaya yang terjadi sebagai akibat dari cedera atau Gawat Darurat untuk perawatan sebagai pasien berobat jalan pada klinik ataupun Rumah Sakit;

- Batas jaminan adalah per satu kejadian.

B. PROGRAM RAWAT JALAN

1. Konsultasi - Mengganti biaya-biaya konsultasi Dokter maksimum 3 (tiga) kali per hari; - Batas jaminan adalah secara harian.

2. Biaya Dokter Spesialis - Mengganti biaya-biaya Dokter Spesialis dengan atau tanpa rujukan Dokter Umum; - Batas jaminan adalah secara harian. . 3. Obat-obatan - Mengganti biaya obat sesuai dengan resep dokter;

- Batas jaminan adalah per tahun polis.

4. Penunjang Diagnostik - Mengganti biaya – biaya laboratorium, alat-alat penunjang diagnostik, sinar X atau

atas anjuran Dokter; - Batas jaminan adalah per tahun polis.

5. Konsultasi dan Obat-Obatan - Mengganti biaya – biaya konsultasi Dokter dan obat-obatan sesuai resep secara

sekaligus, dimana biaya Dokter tidak dipisahkan; - Batas jaminan adalah secara harian.

6. Fisioterapi - Mengganti biaya – biaya untuk fisioterapi yang direkomendasikan oleh Dokter

secara tertulis, maksimum satu kali kunjungan per hari; - Batas jaminan adalah secara harian.

7. Pemeriksaan Fisik Berkala/General Check Up - Mengganti biaya – biaya untuk pemeriksaan fisik berkala/general check up(khusus

untuk anggota dewan); - Batas jaminan ini adalah per tahun.

C. PROGRAM PERSALINAN

1. Persalinan Normal - Mengganti biaya-biaya dalam proses melahirkan normal termasuk jasa Dokter atau

Bidan, biaya kamar bersalin, biaya akomodasi kamar dan menginap Ibu dan Bayi selama perawatan (maksimum 7 hari), biaya obat, infus, transfusi darah dan alat-alat yang diperlukan dalam proses melahirkan;

- Termasuk penggunaan Forceps, Vacuum atau Dilatasi.

2. Melahirkan dengan Operasi (Sectio Caesaria) - Mengganti biaya-biaya dalam proses melahirkan dengan proses operasi termasuk

biaya akomodasi kamar dan menginap bagi Ibu dan Bayi selama perawatan dengan batas maksimum 9 hari;

- Operasi dilakukan atas indikasi medis (sungsang, letak lintang, gawat janin, placenta praevis, panggul sempit, hit tidak adequate, dll).

3. Keguguran

- Mengganti biaya-biaya akibat keguguran atau pengguguran kandungan atas indikasi medis, termasuk jasa Dokter atau Bidan, biaya kamar bersalin, biaya obat, infus, transfusi darah, alat-alat yang berhubungan dengan kuretase, obat akomodasi kamar dan menginap bagi peserta selama perawatan sebagai pasien terdaftar dengan batas maksimum 3 hari;

4. Persalinan di Rumah

- Mengganti biaya-biaya yang dibebankan oleh seorang praktisi (bidan, dukun beranak yang bersertifikat) selama melahirkan di rumah untuk pelayanan/perawatan dan perlengkapan yang diperlukan secara medis termasuk resep obat dan biaya melahirkan.

D. PROGRAM RAWAT GIGI

1. Perawatan Dasar - Mengganti biaya-biaya perawatan dasar, yang mencakup sinar X, perawatan

pembengkakan, penambalan gigi dan pencabutan, serta perawatan saluran akar; - Batas jaminan per tahun polis sesuai dengan daftar manfaat.

2. Perawatan Gusi

- Mengganti biaya perawatan gusi termasuk kuretase; - Batas jaminan per tahun polis sesuai dengan daftar manfaat

3. Perawatan Pencegahan

- Mengganti biaya pembersihan karang gigi, poles dan prophylaxis; - Batas jaminan per tahun polis sesuai dengan daftar manfaat

4. Perawatan Kompleks

- Mengganti biaya perawatan kompleks (pembedahan jaringan gigi, pelapisan emas, apicoectomy pada geraham kecil dan pencabutan yang memerlukan pembedahan pada gigi bungsu;

- Batas jaminan ini adalah per gigi.

5. Perawatan Perbaikan - Mengganti biaya perawatan perbaikan yang menyangkut Cappings, Mahkota dan

Jembatan Dalam bentuk plastik atau porselen berlapis emas; - Batas jaminan ini adalah per gigi.

6. Gigi Palsu - Mengganti biaya gigi palsu yang diperlukan sesuai dengan kehilangan gigi yang

dijaminkan di bawah polis ini karena penyakit atau cedera; - Mengganti biaya pembuatan gigi palsu; - Batas jaminan ini adalah per tahun.

E. SANTUNAN KACAMATA

1. Bingkai Kacamata - Mengganti biaya pembelian bingkai kacamata (sesuai batasan yang tercantum pada

daftar manfaat); - Batasan yang tercantum dalam daftar manfaat adalah batasan per tahun.

2. Lensa - Mengganti biaya pembelian untuk lensa kacamata (sesuai batasan yang tercantum

pada daftar manfaat); - Penggantian lensa kacamata dilakukan atas indikasi medis; - Batasan yang tercantum dalam daftar manfaat adalah batasan per tahun.

F. PROSEDUR PELAYANAN

- Bila membutuhkan pelayanan rawat inap peserta dapat mendatangi RS Provider (Penyedia jasa pelayanan kesehatan);

- Peserta cukup menunjukkan kartu peserta dan identitas lainnya; - Dalam jangka waktu 1 x 24 jam menghubungi Asuransi Penjamin untuk

mendapatkan petunjuk lebih lanjut; - Peserta diharuskan menggunakan kelas kamar sesuai plan yang menjadi hak

peserta; - Formulir klaim (disediakan oleh Asuransi); - Kuitansi-kuitansi asli beserta perinciannya (copy resep dan bukti penunjang

lainnya) - Surat keterangan medis dari Dokter yang memeriksa atau RS tempat peserta

dirawat tentang diagnosa penyakit (kondisi pasien); - Surat keterangan sebab terjadinya kecelakaan dari instansi yang berwenang

(khusus bila terjadi kecelakaan lalu lintas); - Nomor rekening dan nama peserta/pemegang polis, bila pembayaran klaim ingin

ditransfer melalui bank;

G. JENIS-JENIS PELAYANAN DAN BIAYA YANG TIDAK DIJAMIN OLEH

PROGRAM INI

- Biaya pengobatan yang sudah mendapatkan penggantian dari asuransi atau pihak lain;

- Peperangan dan bencana alam, peserta aktif dalam demonstrasi, huru-hara, kerusuhan, pengacauan dan kekacauan, perbuatan teror, pemberontakan;

- Cedera atau penyakit yang disebabkan oleh perbuatan sendiri dan obat terlarang; - Cedera yang disebabkan oleh olahraga yang berbahaya, misalnya : panjat

gunung/tebing, arung jeram, hang gliding, balap mobil/motor, menyelam, parasut, tinju, akrobatik, gantole, terbang layang;

- Penyakit hubungan seksual seperti AIDS dan ARC, HIV, Gonorrhea, Syphilis, dan lain-lain serta segala akibatnya;

- Pengobatan dan tindakan medis yang masih dikategorikan eksperimen, misalnya Theraphy Ozon, Hyperbaric Theraphy, tindakan Laser Eximer, dll. Pengobatan akupuntur dan perawatan tradisional/alternatif.

- Pengobatan cacat bawaan atau kelainan congenital/herediter (bawaan dari lahir) misalnya hernia, VSD, ASD, debil, embicil, mengoloid, cretinism, thallasemia, haemophillia, operasi bibir sumbing dan cacat bawaan lainnya;

- Setiap pengobatan yang bukan berdasarkan indikasi medis atau tidak diperlukan secara medis, perawatan atau tindakan medis yang bersifat kosmetik;

- Pengobatan atau tindakan medis yang dilakukan oleh keluarga dekat peserta atau oleh seseorang yang tinggal serumah atau bekerjasama dengan peserta;

- Radiasi dan kontaminasi yang bersifat massal; - Pembelian obat-obatan tanpa resep Dokter dan semua bentuk multivitamin; - Pemberian alat bantu (protesa) misalnya protesa tangan, protesa mata, protesa

kaki, dan alat bantu pendengaran; - Home Nursing (perawatan di rumah) atau untuk perawatan pribadi;

- Alat pacu jantung, transplantasi organ tubuh termasuk sumsum tulang, haemodialisa (cuci darah);

- Jasa-jasa non medis yang diberikan oleh Rumah Sakit dan tidak ada hubungannya dengan pengobatan seperti biaya telepon, fax, salon, video, alat-alat kesehatan seperti thermometer, ice up, warm water zak dan sebagainya;

- Pengobatan terhadap penyakit kejiwaan/psikologis atau gangguan mental (mental disorder) dan gangguan syaraf lainnya.

I. LAIN-LAIN

- Pihak asuransi/peserta lelang bersedia membayar 100% seluruh biaya yang diajukan oleh peserta asuransi.

Bab VIII. Daftar Kuantitas dan Harga

Keterangan

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi kepada Peserta Pengadaan

(IKPP), Syarat-Syarat Umum dan Khusus Kontrak (SSUK), Spesifikasi Teknis dan Gambar. 2. Pembayaran terhadap prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan kuantitas pekerjaan aktual

yang dimintakan dan dikerjakan sebagaimana diukur oleh Penyedia Jasa dan diverifikasi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), serta dinilai sesuai dengan harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan, personil,

pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea, dan semua resiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.

4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah kuantitas

dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia Jasa lalai untuk mencantumkan harga untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap telah

termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait tidak ada maka biaya dimaksud harus dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran yang terkait.

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

A. Rawat Inap

No Asuransi Kesehatan yang dijamin Satuan Perkiraan Kuantitas Harga Satuan Jumlah

1

2.

3

4

4.a

4.b

4.c

5

6

7

8

9

10

11

Biaya kamar dan makan perhari (maks. 60 hari / perawatan)

Unit Perawatan ntensif (ICU) perhari (maks. 10 hari / perawatan)

Biaya Aneka Perawatan Rumah Sakit / Perawat

Biaya Pembedahan

Biya Dokter Bedah

- Operasi Khusus

- Operasi Besar

- Operasi Sedang

- Operasi Kecil

Biaya Dokter Anestesi

- Operasi Khusus

- Operasi Besar

- Operasi Sedang

- Operasi Kecil

Biaya kamar Bedah (termasuk biaya obat & peralatan bedah)

- Operasi Khusus

- Operasi Besar

- Operasi Sedang

- Operasi Kecil

Kunjungan Dokter di RS. Perhari (maks. 60 hari perawatan)

Biaya Konsultasi dengan Dokter Ahli per perawatan

Biaya pengobatan sebelum dan sesudah perawatan di Rumah sakit per Perawatan (maks. 7 hari sebelum dan 30 hari setelah

perawatan)

Biaya Ambulan per perawatan

Perawatan gigi darurat karena kecelakaan per tahun

Perawatan darurat karena kecelakaan per tahun

Operasi tanpa Rawat Inap

Hari

Hari

Kali

Kali

Kali

Kali

Kali

Kali

Kali

Kali

Kali

Kali

Kali

Kali

Kali

Kali

Hari

Kali

Kali

Kali

Kali

Kali

60

10

Ls

Ls

Ls

Ls

Ls

Ls

Ls

Ls

Ls

Ls

Ls

Ls

Ls

60

Ls

Ls

Ls

Ls

Ls

Ls

Perkasus

Perkasus

Perkasus

Perkasus

Perkasus

Perkasus

Perkasus

Perkasus

Perkasus

Perkasus

Perkasus

Perkasus

Perkasus

Perkasus

Perkasus

Perkasus

Perkasus

Perkasus

Perkasus

Perkasus

-

Perkasus

Jumlah Penggantian Maksimum per tahun per orang

Premi per peserta per tahun (Rp)

Pria Dewasa

Wanita Dewasa

Anak-anak

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

B. Rawat Jalan

No Asuransi Kesehatan yang dijamin Satuan Perkiraan Kuantitas Harga Satuan Jumlah

1 2. 3 4 5 6 7

Biaya konsultasi dengan Dokter Umum / Kunjungan (mak. 1x kunjungan per hari) Biaya konsultasi dengan Dokter Spesialis / Kunjungan (mak. 1x kunjungan per hari) Biaya Pembelian obat-obatan sesuai dengan resep per tahun Biaya Penunjang diagnosis atas perintah Dokter per tahun Biya Dokter konsultasi dengan Dokter + obat-obatan (mak. 1 x kunjungan per hari) Fisioterafi per kunjungan (mak. 1 x kunjungan per hari) Pemeriksaan Fisik Berkala (Medical Check Up)

Kali

Kali

Kali

Kali

Kali

Kali

Kali

Ls

Ls

Ls

Ls

Ls

Ls

1

Perkasus Perkasus - - Perkasus Perkasus -

Jumlah Penggantian Maksimum per tahun per orang

Premi per peserta per tahun (Rp)

Pria Dewasa

Wanita Dewasa

Anak-anak

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

C. Persalinan

No Asuransi Kesehatan yang dijamin Satuan Perkiraan Kuantitas Harga Satuan Jumlah

1 2. 3 4

Persalinan Normal (perawatan mak. 7 hari) Section Caesaria (perawatan maks. 9 hari) Keguguran (perawatan maks. 3 hari) Persalinan di rumah

Kali

Kali

Kali

Kali

Ls

Ls

Ls

Ls

Jumlah Penggantian Maksimum per tahun per orang

Premi per peserta per tahun (Rp)

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

D. Rawat Gigi

No Asuransi Kesehatan yang dijamin Satuan Perkiraan Kuantitas Harga Satuan Jumlah

1 2. 3 4 5 6

Perawatan Umum per tahun (seperti tambal, cabut, roentgen, obat) Perawatan Gusi per tahun Perawatan pencegahan per tahun Perawatan Komplek per gigi Perawatan perbaikan per gigi Gigi palsu per tahun

Kali

Kali

Kali

Kali

Kali

Buah

Ls

Ls

Ls

Ls

Ls

Ls

Jumlah Penggantian Maksimum per tahun per orang

Premi per peserta per tahun (Rp)

Pria Dewasa

Wanita Dewasa

Anak-anak

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

E. Kacamata

No Asuransi Kesehatan yang dijamin Satuan Perkiraan Kuantitas Harga Satuan Jumlah

1 2.

Bingkai Lensa

Buah

Set

1

1

150.000

70.000

Jumlah Penggantian Maksimum per tahun per orang

Premi per peserta per tahun (Rp)

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

F. CHECK UP

No Asuransi Kesehatan yang dijamin Satuan Perkiraan Kuantitas Harga

Satuan Jumlah

1

General check up

Kali

1

Jumlah Penggantian Maksimum per tahun per orang

Premi per peserta per tahun (Rp)

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Jenis A. Rawat Inap (Rp) B. Rawat Jalan (Rp) C. Persalinan (Rp) D. Rawat Gigi (Rp) E. Kacamata (Rp)

Kelamin

Jumlah

Peserta Premi/org/

th

Jumlah

Premi

Premi/org/

th

Jumlah

Premi

Premi/org/

th

Jumlah

Premi

Premi/org/

th

Jumlah

Premi

Premi/org/

th

Jumlah

Premi

JUMLAH

PREMI

Pria 39

Wanita 39

Anak 75

Total Premi (Rp)

..................................,.....................2008

Penawar, PT/CV.............

Nama Jelas Jabatan

Bab IX. Bentuk Dokumen Kontrak

Lampiran A Bentuk: Surat Perjanjian

SURAT PERJANJIAN

untuk melaksanakan Paket Pekerjaan Jasa Lainnya:

__________ Nomor: __________

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan ditandatangani di __________ pada hari __________ tanggal __ bulan __________ tahun ____ antara __________[nama Pejabat Pembuat Komitmen], __________[jabatan Pejabat Pembuat Komitmen], yang bertindak untuk dan atas nama __________[nama proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen], yang berkedudukan di __________[alamat Pejabat Pembuat Komitmen] (selanjutnya disebut “PPK”) dan __________[Penyedia Jasa], __________[jabatan wakil Penyedia Jasa], yang bertindak untuk dan atas nama __________[nama Penyedia Jasa], yang berkedudukan di __________[alamat Penyedia Jasa] (selanjutnya disebut “Penyedia Jasa”). [Jika Penyedia Jasa berbentuk Kemitraan maka kalimat pembukaan/komparisi di atas disesuaikan sebagai berikut: “...(selanjutnya disebut sebagai “PPK”) dan Kemitraan yang beranggotakan sebagai berikut: 1. __________; dan 2. __________; dan ... yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan tanggung renteng atas semua kewajiban Penyedia Jasa terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini dan telah menunjuk __________[nama anggota kemitraan yang ditunjuk sebagai wakil kemitraan] untuk bertindak atas nama Kemitraan yang berkedudukan di __________[alamat Penyedia Jasa] (selanjutnya disebut “Penyedia Jasa”).]

MENGINGAT BAHWA: (a) PPK telah meminta Penyedia Jasa untuk menyediakan Jasa Lainnya sebagaimana diterangkan

dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini (selanjutnya disebut “Jasa Lainnya”);

(b) Penyedia Jasa, sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil,

dan sumber daya teknis, dan telah menyetujui untuk menyediakan Jasa Lainnya sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;

(c) PPK dan Penyedia Jasa menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini,

dan yang menandatangani mempunyai kewenangan untuk mengikat pihak yang diwakili; (d) PPK dan Penyedia Jasa mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan

Kontrak ini masing-masing pihak:

1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat; 2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut; 3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini; 4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan

semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan dan kondisi yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia Jasa dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai berikut: 1. Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak setelah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh

berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp__________ (__________ rupiah);

2. Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama

seperti yang tercantum dalam Kontrak; 3. Dokumen-dokumen berikut (selanjutnya disebut “Dokumen Kontrak”) merupakan satu-

kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:

a) Surat Perjanjian; b) Surat Penawaran berikut Daftar Kuantitas dan Harga; c) Syarat-Syarat Khusus Kontrak; d) Syarat-Syarat Umum Kontrak; e) Spesifikasi Teknis; f) Gambar-Gambar; g) Dokumen-dokumen kelengkapan pemilihan, seperti Surat-Surat Jaminan, Surat Penunjukan

Penyedia Jasa, dan Berita-Berita Acara Pemilihan; 4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi pertentangan

antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka (3) di atas:

5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia Jasa dinyatakan dalam Kontrak yang

meliputi khususnya:

(a) Penyedia Jasa berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan Jasa Lainnya untuk PPK sesuai dengan ketentuan Kontrak; dan

(b) PPK berkewajiban untuk melakukan pembayaran kepada Penyedia Jasa sesuai dengan

ketentuan Kontrak; 6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam Pasal 2.1

Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Pasal 2.2.2 dan Pasal 2.3 Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia Jasa telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama __________ PPK

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk Penyedia Jasa maka rekatkan materai Rp6.000,-

dan tanggal)]

[nama lengkap]

Untuk dan atas nama Penyedia Jasa __________

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk

Pejabat Pembuat Komitmen maka rekatkan materai Rp6.000,- dan tanggal)]

[nama lengkap]

[jabatan] [jabatan]

[Jika Penyedia Jasa berbentuk Kemitraan kolom penandatangan di atas disesuaikan sebagai berikut dan setiap anggota Kemitraan harus

menandatangani Surat Perjanjian:

Untuk dan atas nama setiap anggota Kemitraan/Penyedia Jasa

__________[nama anggota Kemitraan]

[tanda tangan, cap, (jika salinan asli ini untuk proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen

maka rekatkan materai Rp6.000,- dan bertanggal). Untuk Kemitraan cukup 1 (satu)

materai mewakili semua anggota]

[nama lengkap] [jabatan]

Lampiran B Bentuk:

Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

Keterangan

SPMK diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kepada Penyedia Jasa selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalendar sejak tanggal penandatanganan Surat Perjanjian. Jika bentuk tertulis perikatan hukum yang dipilih untuk pengadaan jasa lainnya ini adalah Surat Perintah Kerja (SPK) maka SPMK tidak boleh disertakan dalam Dokumen Pemilihan [lihat Keterangan Bab V – Syarat-Syarat Umum Kontrak angka (1)].

[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK) Nomor: __________

Paket Pekerjaan: __________

Yang bertanda tangan di bawah ini: __________[nama Pejabat Pembuat Komitmen] __________[jabatan Pejabat Pembuat Komitmen] __________[alamat proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen] selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen; berdasarkan Surat Perjanjian __________ nomor __________ tanggal __________, bersama ini memerintahkan: __________[nama Penyedia Jasa] __________[alamat Penyedia Jasa] yang dalam hal ini diwakili oleh: __________ selanjutnya disebut sebagai Penyedia Jasa; untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Macam pekerjaan: __________;

2. Tanggal mulai kerja: __________;

3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;

4. Waktu penyelesaian: selama ___ (__________) hari kalendar/bulan/tahun dan pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal __________

5. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan penyelesaian pekerjaan Penyedia Jasa akan

dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak sebelum PPN sesuai dengan Pasal 3.12.2 Syarat-Syarat Umum Kontrak.

__________, __ __________ 20__ Untuk dan atas nama __________ Pejabat Pembuat Komitmen [tanda tangan] [nama lengkap] [jabatan] NIP: __________ Menerima dan menyetujui:

Untuk dan atas nama __________[nama Penyedia Jasa] [tanda tangan] [nama lengkap wakil sah badan usaha] [jabatan]

Lampiran C Bentuk: Surat-Surat Jaminan

Keterangan

Bentuk Surat Jaminan Pelaksanaan dan Surat Jaminan Uang Muka tidak perlu dilengkapi oleh para peserta pengadaan pada saat penyiapan penawaran. Hanya Pemenang Pengadaan yang disyaratkan untuk menyediakan Surat Jaminan Pelaksanaan, dan Surat Jaminan Uang Muka jika permohonan uang muka yang bersangkutan diatur dalam Kontrak dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Jika bentuk tertulis perikatan hukum yang dipilih untuk pengadaan jasa lainnya ini adalah Surat Perintah Kerja (SPK) maka Surat-Surat Jaminan (kecuali Surat Jaminan Uang Muka) tidak berlaku dan bukan merupakan bagian dari Dokumen Pemilihan (lihat Klausul 37.1 Instruksi kepada Peserta Pengadaan).

Surat Jaminan Pelaksanaan (Unconditional)

__________[nama dan alamat bank Penjamin] Terjamin: __________[nama dan alamat proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen] Tanggal: __________ SURAT JAMINAN PELAKSANAAN No.: __________ Kami telah diberitahu bahwa __________[nama Penyedia Jasa atau jika Kemitraan maka cantumkan nama semua anggota: ”Kemitraan yang terdiri dari __________] (selanjutnya disebut “Penyedia Jasa”) telah menandatangani Kontrak No. __________ tanggal __________ dengan Anda untuk pelaksanaan pekerjaan__________[judul Kontrak dan uraian ringkas Jasa Lainnya] (selanjutnya disebut “Kontrak”). Selanjutnya, kami memahami bahwa sesuai dengan ketentuan Kontrak disyaratkan adanya Surat Jaminan Pelaksanaan. Berdasarkan permohonan Penyedia Jasa, kami __________[nama bank] bersama ini dengan tidak dapat ditarik kembali setuju untuk membayar Anda sejumlah uang yang secara keseluruhan tidak melebihi __________[nilai dalam angka] (__________) [nilai dalam huruf]. Sejumlah uang tersebut harus segera dibayarkan pada saat kami menerima permintaan pertama Anda secara tertulis beserta suatu pernyataan tertulis mengenai wanprestasi atau cidera janji Penyedia Jasa terhadap ketentuan Kontrak tanpa ada keharusan bagi Anda untuk membutkikan adanya alasan-alasan terhadap permohonan pembayaran tersebut. Surat Jaminan ini akan berakhir 14 (empat belas) hari kalendar setelah masa berlaku Kontrak. Setiap permohonan pencairan Surat Jaminan ini harus sudah kami terima di kantor kami tersebut di atas pada atau sebelum akhir masa berlaku Surat Jaminan ini. Kami setuju untuk tidak mensyaratkan Anda menagihkan terlebih dahulu kerugian yang Anda alami atas wanprestasi atau cidera janji Penyedia Jasa sebelum Anda dapat mengajukan permohonan pencairan Surat Jaminan ini. Kami setuju bahwa setiap perubahan atau amandemen terhadap ketentuan Kontrak tidak akan membebaskan kami dari kewajiban berdasarkan Surat Jaminan ini, dan kami juga mengabaikan pensyaratan penerimaan pemberitahuan atas setiap perubahan tersebut.

Menyimpang dari ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, kami mengabaikan hak preferensi kami atas harta benda milik Penyedia Jasa yang berkenaan dengan penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi utangnya sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

[tanda tangan] Penjamin

Surat Jaminan Uang Muka (Unconditional)

__________[nama dan alamat bank/asuransi Penjamin] Terjamin: __________[nama dan alamat nama dan alamat proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen] Tanggal: __________ SURAT JAMINAN UANG MUKA No.: __________ Kami telah diberitahu bahwa __________[nama Penyedia Jasa atau jika Kemitraan maka cantumkan nama semua anggota: ”Kemitraan yang terdiri dari __________] (selanjutnya disebut “Penyedia Jasa”) telah menandatangani Kontrak No. __________ tanggal __________ dengan Anda untuk pelaksanaan pekerjaan__________[judul Kontrak dan uraian ringkas Jasa Lainnya] (selanjutnya disebut “Kontrak”). Selanjutnya, kami memahami bahwa sesuai dengan ketentuan Kontrak dilakukan pembayaran uang muka dengan syarat adanya Jaminan Uang Muka sebesar nilai tersebut di bawah. Berdasarkan permohonan Penyedia Jasa, kami __________[nama bank/asuransi] bersama ini dengan tidak dapat ditarik kembali setuju untuk membayar Anda sejumlah uang yang secara keseluruhan tidak melebihi __________[nilai dalam angka] (__________) [nilai dalam huruf]1. Sejumlah uang tersebut harus segera dibayarkan pada saat kami menerima permintaan pertama Anda secara tertulis beserta suatu pernyataan tertulis mengenai wanprestasi atau cidera janji Penyedia Jasa terhadap ketentuan Kontrak karena Penyedia Jasa telah menggunakan uang muka untuk keperluan selain pelaksanaan pekerjaan yang diatur dalam Kontrak. [cantumkan alinea berikut hanya jika penjamin adalah bank: ”Setiap klaim dan pembayaran berdasarkan Surat Jaminan ini mensyaratkan bahwa uang muka tersebut di atas harus telah diterima oleh Penyedia Jasa pada nomor rekeningnya __________ di __________[nama dan alamat bank penjamin] ”]. Nilai maksimum Surat Jaminan ini akan berkurang secara progresif sebesar nilai uang muka yang dibayarkan kembali oleh Penyedia Jasa sebagaimana tercantum dalam sertifikat pembayaran yang akan ditunjukkan kepada kami. Surat Jaminan ini akan berakhir selambat-lambatnya pada saat kami menerima sertifikat pembayaran yang menunjukkan bahwa 80 (delapan puluh) persen Nilai Kontrak telah dibayarkan, atau pada tanggal __________,2 yang mana yang lebih dahulu. Setiap permohonan pencairan Surat Jaminan ini harus sudah kami terima di kantor kami tersebut di atas pada atau sebelum akhir masa berlaku Surat Jaminan ini. Kami setuju untuk tidak mensyaratkan Anda menagihkan terlebih dahulu kerugian yang Anda alami atas wanprestasi atau cidera janji Penyedia Jasa sebelum Anda dapat mengajukan permohonan pencairan Surat Jaminan ini. Kami setuju bahwa setiap perubahan atau amandemen terhadap ketentuan Kontrak tidak akan membebaskan kami dari kewajiban berdasarkan Surat Jaminan ini, dan kami juga mengabaikan pensyaratan penerimaan pemberitahuan atas setiap perubahan tersebut.

Menyimpang dari ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, kami mengabaikan hak preferensi kami atas harta benda milik Penyedia Jasa yang berkenaan dengan penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi utangnya sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

[tanda tangan] Penjamin

1 Cantumkan nilai uang muka yang telah ditetapkan dalam Pasal 6.3 Syarat-Syarat Khusus Kontrak. 2 Cantumkan estimasi tanggal penyelesaian pekerjaan.