dok penawaran beringin.pdf
TRANSCRIPT
Nomor : 20/SP‐Beringin‐SMG/VI/2014 Yogyakarta, 20 Juni 2014
Lampiran : 1 File
Kepada Yth.:
Pokja II ULP Kota Semarang
di Jl. Pemuda No. 148 Semarang
Perihal : Penawaran Pekerjaan Rehab. Taman Beringin
( Empat ratus satu juta seratus tujuh puluh ribu rupiah )
Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:
a. daftar kuantitas dan harga, terdiri dari:
1. Rencana Anggaran Biaya;
2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan;
3. Daftar Harga Satuan Pekerjaan;
4. Daftar Harga Satuan Dasar Bahan, Upah dan Alat
( Melampirkan RAB dalam bentuk file excel )
b. hasil pemindaian (scan) surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila ada);
c. Dokumen penawaran teknis :
1. metode pelaksanaan;
2. jadwal waktu pelaksanaan;
3. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan;
4. spesifikasi teknis;
5. daftar personil inti (disertai: lampiran hasil pemindaian (scan) ijazah,SKA/SKT);
6. bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan (apabila ada);
d. dokumen isian kualifikasi;
e. surat pernyataan kesanggupan dan
f. Surat Dukungan Keuangan dari Bank;
g. [Dokumen lain yang dipersyaratkan].
Sehubungan dengan pengumuman pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan Nomor : 001 / P.2 –
TMN.BERINGIN.DKP/2014 Tanggal: 10 JUNI 2014 dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan dan
Berita Acara Pemberian Penjelasan [serta adendum Dokumen Pengadaan], dengan ini kami mengajukan penawaran
untuk pekerjaan Rehab. Taman Beringin sebesar
Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.
Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 90 (Sembilan puluh)
hari kalender.
Penawaran ini berlaku selama 60 (Enam puluh) hari kalender sejak tanggal surat penawaran ini.
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk pada semua
ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
Rp 401.170.000,00
Penawar,CV. CITRA ADIKARSA
SUWARJIYODirektur
CITRA ADIKARSA
Kegiatan : Rehabilitasi Pemeliharaan Taman‐taman
Pekerjaan : Rehab Taman Beringin
Lokasi : Kota Semarang
Tahun Anggaran : 2014
JUMLAH TOTAL
Rp.
I PEKERJAAN PERSIAPAN 2.500.000,00
II PEKERJAAN TANAH 102.623.853,79
III PEKERJAAN PASANGAN dan PLESTERAN 127.962.710,45
IV PEKERJAAN BETON 13.569.505,72
V PEKERJAAN BESI 24.130.986,90
VI PEKERJAAN ELEKTRIKAL 23.850.000,00
VII PEKERJAAN TAMAN 70.067.109,58
364.704.166,44
36.470.416,64
Terbilang ( Empat ratus satu juta seratus tujuh puluh ribu rupiah )
URAIAN PEKERJAAN
REKAPITULASI RAB
NO
JUMLAH
PPN 10 %
401.174.583,09
DIBULATKAN 401.170.000,00
JUMLAH TOTAL
Yogyakarta, 20 Juni 2014Penawar,
CV. CITRA ADIKARSA
SUWARJIYODirektur
Kegiatan : Rehabilitasi Pemeliharaan Taman‐tamanPekerjaan : Rehab Taman Beringin
Lokasi : Kota Semarang
Tahun Anggaran : 2014
HARGA SATUAN JUMLAH JUMLAH TOTAL
Rp. Rp. Rp.
I PEKERJAAN PERSIAPAN1 Uitset / Bouwplank Ls 1,00 500.000,00 500.000,00
2 Membersihkan lapangan Ls 1,00 1.000.000,00 1.000.000,00
3 Administrasi / Dokumentasi Ls 1,00 1.000.000,00 1.000.000,00
2.500.000,00
II PEKERJAAN TANAH
1 Urugan Tanah peninggian peil M3 1.034,10 93.812,50 97.011.506,25
2 Urugan Pasir bawah pondasi M3 27,89 112.525,00 3.138.491,04
3 Urugan Pasir bawah lantai M3 21,98 112.525,00 2.473.856,50
102.623.853,79
III PEKERJAAN PASANGAN dan PLESTERAN
1 Pasang Bata Merah 1/2 Bata 1 : 4 M2 456,56 95.685,90 43.686.354,50
2 Plesteran 1 : 4 M2 154,64 31.512,32 4.872.907,60
3 Pasang Batu candi 10/30 cm M2 45,66 141.006,30 6.437.783,63
4 Pasang koral sikat putih dan hitam/Refleksiologi M2 18,04 131.326,30 2.369.126,45
5 Pasang batu lempeng M2 71,81 141.006,30 10.126.085,42
6 Pasang keramik unpolish 30/30 cm M2 301,64 180.581,00 54.470.452,84
7 Pasang persapan Bh 4,00 1.500.000,00 6.000.000,00
127.962.710,45
IV PEKERJAAN BETON
1 Pasangan umpak beton M3 0,54 1.261.047,63 680.965,72
2 Lantai Kerja beton K‐100 M3 21,98 586.243,77 12.888.540,00
13.569.505,72
V PEKERJAAN BESI
1 Pipa Stainless steel Ø 3" M1 9,30 174.299,67 1.620.986,90
2 Angkur Bh 12,00 17.500,00 210.000,00
3 Pengelasan Ls 1,00 500.000,00 500.000,00
4 Pasang Play Ground Unit 1,00 20.000.000,00 20.000.000,00
5 Pasang pasir halus/putih M3 6,00 300.000,00 1.800.000,00
24.130.986,90
VI PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1 Pasang Lampu taman PL 50 watt dan tiang Bh 15,00 700.000,00 10.500.000,00
2 Pasang Lampu HPL 250 watt 3 bh dan tiang Unit 1,00 3.500.000,00 3.500.000,00
3 Instalasi titik lampu Titik 15,00 150.000,00 2.250.000,00
4 Panel lampu Set 1,00 1.000.000,00 1.000.000,00
5 Pasang lsitrik baru 2200 watt VA 2.200,00 3.000,00 6.600.000,00
23.850.000,00
VII PEKERJAAN TAMAN
1 Tanah merah M3 195,20 69.812,50 13.627.109,58
2 Gebalan rumput M2 1.176,00 20.000,00 23.520.000,00
3 Rumput jepang M2 126,00 50.000,00 6.300.000,00
4 Tanaman heliconia Bh 750,00 5.000,00 3.750.000,00
5 Tanaman ketela hias Bh 3.460,00 3.500,00 12.110.000,00
6 Tanaman rowenia Bh 690,00 4.000,00 2.760.000,00
7 Pupuk kandang Bh 300,00 20.000,00 6.000.000,00
8 Pemangkasan pohon Ls 1,00 1.500.000,00 1.500.000,00
9 Penyiraman taman Ls 1,00 500.000,00 500.000,00
70.067.109,58
364.704.166,44 JUMLAH
RENCANA ANGGARAN BIAYA
NO URAIAN PEKERJAAN SAT. VOL.
Yogyakarta, 20 Juni 2014Penawar,
CV. CITRA ADIKARSA
SUWARJIYODirektur
Kegiatan : Rehabilitasi Pemeliharaan Taman‐taman
Pekerjaan : Rehab Taman Beringin
Lokasi : Kota Semarang
Tahun Anggaran : 2014
KODE HARGA SATUAN
ANALISA Rp.
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Uitset / Bouwplank Dihitung Ls 500.000,00
2 Membersihkan lapangan Dihitung Ls 1.000.000,00
3 Administrasi / Dokumentasi Dihitung Ls 1.000.000,00
II PEKERJAAN TANAH
1 Urugan Tanah peninggian peil II.14A M3 93.812,50
2 Urugan Pasir bawah pondasi II.12 M3 112.525,00
3 Urugan Pasir bawah lantai II.12 M3 112.525,00
III PEKERJAAN PASANGAN dan PLESTERAN
1 Pasang Bata Merah 1/2 Bata 1 : 4 IV.8 M2 95.685,90
2 Plesteran 1 : 4 V.4 M2 31.512,32
3 Pasang Batu candi 10/30 cm XIII.13A M2 141.006,30
4 Pasang koral sikat putih dan hitam/Refleksiologi XIII.14B M2 131.326,30
5 Pasang batu lempeng XIII.14A M2 141.006,30
6 Pasang keramik unpolish 30/30 cm XIII.4A M2 180.581,00
7 Pasang persapan Dihitung Bh 1.500.000,00
IV PEKERJAAN BETON
1 Pasangan umpak beton VII.23A M3 1.261.047,63
2 Lantai Kerja beton K‐100 VII.1 M3 586.243,77
V PEKERJAAN BESI
1 Pipa Stainless steel Ø 3" XI.13A M1 174.299,67
2 Angkur Dihitung Bh 17.500,00
3 Pengelasan Dihitung Ls 500.000,00
4 Pasang Play Ground Dihitung Unit 20.000.000,00
5 Pasang pasir halus/putih Dihitung M3 300.000,00
VI PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1 Pasang Lampu taman PL 50 watt dan tiang Dihitung Bh 700.000,00
2 Pasang Lampu HPL 250 watt 3 bh dan tiang Dihitung Unit 3.500.000,00
3 Instalasi titik lampu Dihitung Titik 150.000,00
4 Panel lampu Dihitung Set 1.000.000,00
5 Pasang lsitrik baru 2200 watt Dihitung VA 3.000,00
VII PEKERJAAN TAMAN
1 Tanah merah II.14B M3 69.812,50
2 Gebalan rumput Dihitung M2 20.000,00
3 Rumput jepang Dihitung M2 50.000,00
4 Tanaman heliconia Dihitung Bh 5.000,00
5 Tanaman ketela hias Dihitung Bh 3.500,00
6 Tanaman rowenia Dihitung Bh 4.000,00
7 Pupuk kandang Dihitung Bh 20.000,00
8 Pemangkasan pohon Dihitung Ls 1.500.000,00
9 Penyiraman taman Dihitung Ls 500.000,00
DAFTAR HARGA SATUAN PEKERJAAN
NO SATUANURAIAN PEKERJAAN
Kegiatan : Rehabilitasi Pemeliharaan Taman‐taman
Pekerjaan : Rehab Taman Beringin
Lokasi : Kota Semarang
Tahun Anggaran : 2014
PEKERJAAN PERSIAPAN
I.4 1 m2 Membersihkan lapangan dan peralatan
I.4.1 Tenaga
Pekerja 0,1000 Oh x Rp 57.000,00 = Rp 5.700,00
Mandor 0,0500 Oh x Rp 62.500,00 = Rp 3.125,00
= Rp 8.825,00
PEKERJAAN TANAH
II.1 1 M3 Galian tanah biasa sedalam 1 meter
II.1.1 Tenaga
Pekerja 0,750 Oh x Rp 57.000,00 = Rp 42.750,00
Mandor 0,025 Oh x Rp 62.500,00 = Rp 1.562,50
= Rp 44.312,50
II.10 Mengurug kembali 1 m3 galian
Mengurug kembali 1m3 galian dihitung dari 1/3 kali indeks pekerjaan galian
II.12 1 M3 Urugan Pasir
II.12.1 Bahan
Pasir Urug 1,200 M3 x Rp 79.000,00 = Rp 94.800,00
= Rp 94.800,00
II.12.2 Tenaga
Pekerja 0,300 Oh x Rp 57.000,00 = Rp 17.100,00
Mandor 0,010 Oh x Rp 62.500,00 = Rp 625,00
= Rp 17.725,00
= Rp 112.525,00
II.14A 1 M3 Urugan tanah peninggian peil
II.14A.1 Bahan
Tanah urug 1,200 M3 x Rp 65.000,00 = Rp 78.000,00
= Rp 78.000,00
II.14A.2 Tenaga
Pekerja 0,250 Oh x Rp 57.000,00 = Rp 14.250,00
Mandor 0,025 Oh x Rp 62.500,00 = Rp 1.562,50
= Rp 15.812,50
= Rp 93.812,50
II.14B 1 M3 Urugan tanah merah
II.14B.1 Bahan
Tanah merah 1,200 M3 x Rp 45.000,00 = Rp 54.000,00
= Rp 54.000,00
II.14B.2 Tenaga
Pekerja 0,250 Oh x Rp 57.000,00 = Rp 14.250,00
Mandor 0,025 Oh x Rp 62.500,00 = Rp 1.562,50
= Rp 15.812,50
= Rp 69.812,50
DAFTAR ANALISA PEKERJAAN
KODE URAIAN PEKERJAAN KOOF SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH
Jumlah
Jumlah
Jumlah ( I )
Jumlah ( II )
Jumlah ( I + II )
Jumlah ( I )
Jumlah ( II )
Jumlah ( I + II )
Jumlah ( I )
Jumlah ( II )
Jumlah ( I + II )
2
PEKERJAAN PONDASI
III.3 1 M3 Pasang Pondasi Batu Kali 1 Pc : 5 Ps
III.3.1 Bahan
Batu Belah 1,2000 M3 x Rp 130.000,00 = Rp 156.000,00
Semen Portland 136,0000 Kg x Rp 1.271,60 = Rp 172.937,60
Pasir pasang muntilan 0,5440 M3 x Rp 145.000,00 = Rp 78.880,00
= Rp 407.817,60
III.3.2 Tenaga
Pekerja 1,5000 Oh x Rp 57.000,00 = Rp 85.500,00
Tukang batu 0,6000 Oh x Rp 60.000,00 = Rp 36.000,00
Kepala tukang 0,0600 Oh x Rp 65.000,00 = Rp 3.900,00
Mandor 0,0750 Oh x Rp 62.500,00 = Rp 4.687,50
= Rp 130.087,50
= Rp 537.905,10
PEKERJAAN DINDING
IV.8 1 M2 Pasangan bata merah tebal 1/2 bata, 1 pc : 4 ps
IV.8.1 Bahan
Bata merah 5 x 11 x 22 cm 70,000 Bh x Rp 700,00 = Rp 49.000,00
Semen Portland 11,500 Kg x Rp 1.271,60 = Rp 14.623,40
Pasir pasang (muntilan) 0,043 M3 x Rp 145.000,00 = Rp 6.235,00
= Rp 69.858,40
IV.8.2 Tenaga
Pekerja 0,320 Oh x Rp 57.000,00 = Rp 18.240,00
Tukang batu 0,100 Oh x Rp 60.000,00 = Rp 6.000,00
Kepala tukang 0,010 Oh x Rp 65.000,00 = Rp 650,00
Mandor 0,015 Oh x Rp 62.500,00 = Rp 937,50
= Rp 25.827,50
= Rp 95.685,90
PEKERJAAN PLESTERAN
V.4 1 M2 Plesteran 1 pc : 4 ps, tebal 15 mm
V.4.1 Bahan
Semen Portland 5,200 Kg x Rp 1.271,60 = Rp 6.612,32
Pasir pasang (muntilan) 0,020 M3 x Rp 145.000,00 = Rp 2.900,00
= Rp 9.512,32
V.4.2 Tenaga
Pekerja 0,200 Oh x Rp 57.000,00 = Rp 11.400,00
Tukang batu 0,150 Oh x Rp 60.000,00 = Rp 9.000,00
Kepala tukang 0,015 Oh x Rp 65.000,00 = Rp 975,00
Mandor 0,010 Oh x Rp 62.500,00 = Rp 625,00
= Rp 22.000,00
= Rp 31.512,32
KODE URAIAN PEKERJAAN KOOF SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH
Jumlah ( I )
Jumlah ( II )
Jumlah ( I + II )
Jumlah ( I )
Jumlah ( II )
Jumlah ( I + II )
Jumlah ( I )
Jumlah ( II )
Jumlah ( I + II )
3
PEKERJAAN BETON
VII.1 1 M3 Membuat Beton mutu f'c=7,4 Mpa (K100), slum (12±2)cm, w/c = 0,87
VII.1.1 Bahan
Semen Portland 247,0000 Kg x Rp 1.271,60 = Rp 314.085,20
Pasir beton 869,0000 Kg x Rp 103,57 = Rp 90.003,57
Kerikil beton 999,0000 Kg x Rp 61,11 = Rp 61.050,00
Air 215,0000 Ltr x Rp 16,50 = Rp 3.547,50
= Rp 468.686,27
VII.1.2 Tenaga
Pekerja 1,6500 Oh x Rp 57.000,00 = Rp 94.050,00
Tukang batu 0,2750 Oh x Rp 60.000,00 = Rp 16.500,00
Kepala tukang 0,0280 Oh x Rp 65.000,00 = Rp 1.820,00
Mandor 0,0830 Oh x Rp 62.500,00 = Rp 5.187,50
= Rp 117.557,50
= Rp 586.243,77
VII.23A 1 M3 Membuat Pondasi Umpak Beton
VII.23A.1 Bahan
Kayu terentang (bekisting) 0,2000 M3 x Rp 1.440.000,00 = Rp 288.000,00
Paku 1,5000 Kg x Rp 15.000,00 = Rp 22.500,00
Minyak bekisting 0,4000 Ltr x Rp 12.833,33 = Rp 5.133,33
Semen portland 323,0000 Kg x Rp 1.271,60 = Rp 410.726,80
Pasir beton (quarry ‐ lokasi pekerjaan 0,5200 M3 x Rp 145.000,00 = Rp 75.400,00
Kerikil beton (ukuran 3cm‐4cm) 0,7800 M3 x Rp 82.500,00 = Rp 64.350,00
= Rp 866.110,13
VII.23A.2 Tenaga
Pekerja 3,9000 Oh x Rp 57.000,00 = Rp 222.300,00
Tukang batu 0,3500 Oh x Rp 60.000,00 = Rp 21.000,00
Tukang kayu 1,0400 Oh x Rp 60.000,00 = Rp 62.400,00
Tukang besi 1,0500 Oh x Rp 60.000,00 = Rp 63.000,00
Kepala tukang 0,2450 Oh x Rp 65.000,00 = Rp 15.925,00
Mandor 0,1650 Oh x Rp 62.500,00 = Rp 10.312,50
= Rp 394.937,50
= Rp 1.261.047,63
PEKERJAAN BESI
XI.13A Memasang 1 M' pipa stainless steel diameter 3"
XI.13A.1 Bahan
Pipa stainless steel dia 3" 1,200 M' x Rp 123.666,67 = Rp 148.400,00
Perlengkapan 35 % Hrg pipa x Rp 43.283,33 = Rp 15.149,17
= Rp 163.549,17
XI.13A.2 Tenaga
Pekerja 0,0540 Oh x Rp 57.000,00 = Rp 3.078,00
Tukang besi 0,0900 Oh x Rp 60.000,00 = Rp 5.400,00
Kepala tukang 0,0090 Oh x Rp 65.000,00 = Rp 585,00
Mandor 0,0270 Oh x Rp 62.500,00 = Rp 1.687,50
= Rp 10.750,50
= Rp 174.299,67
KODE URAIAN PEKERJAAN KOOFISIEN SATUAN HARGA SATUAN
Jumlah ( I )
Jumlah ( II )
Jumlah ( I + II )
JUMLAH
Jumlah ( I )
Jumlah ( II )
Jumlah ( I + II )
Jumlah ( I )
Jumlah ( II )
Jumlah ( I + II )
4
PEKERJAAN PENUTUP DINDING
XIII.4A 1 M2 pasang lantai keramik 30 x 30 cm
XIII.4A.1 Bahan
Keramik 30 x 30 cm unpolish 11,8700 Bh x Rp 7.000,00 = Rp 83.090,00
Semen portland 10,0000 Kg x Rp 1.271,60 = Rp 12.716,00
Pasir pasang muntilan (quarry ‐ lokas 0,0450 M3 x Rp 145.000,00 = Rp 6.525,00
Semen warna 1,5000 Kg x Rp 8.800,00 = Rp 13.200,00
= Rp 115.531,00
XIII.4A.2 Tenaga
Pekerja 0,7000 Oh x Rp 57.000,00 = Rp 39.900,00
Tukang batu 0,3500 Oh x Rp 60.000,00 = Rp 21.000,00
Kepala tukang 0,0350 Oh x Rp 65.000,00 = Rp 2.275,00
Mandor 0,0300 Oh x Rp 62.500,00 = Rp 1.875,00
= Rp 65.050,00
= Rp 180.581,00
XIII.13A 1 M2 Pasang batu candi 10 x 30 cm
XIII.13A.1 Bahan
Batu candi 10 x 30 cm 1,1000 M2 x Rp 55.000,00 = Rp 60.500,00
Semen portland 11,7500 Kg x Rp 1.271,60 = Rp 14.941,30
Pasir pasang muntilan 0,0350 M3 x Rp 145.000,00 = Rp 5.075,00
= Rp 80.516,30
XIII.13A.2 Tenaga
Pekerja 0,6200 Oh x Rp 57.000,00 = Rp 35.340,00
Tukang batu 0,3500 Oh x Rp 60.000,00 = Rp 21.000,00
Kepala tukang 0,0350 Oh x Rp 65.000,00 = Rp 2.275,00
Mandor 0,0300 Oh x Rp 62.500,00 = Rp 1.875,00
= Rp 60.490,00
= Rp 141.006,30
XIII.14A 1 M2 Pasang batu lempeng
XIII.14A.1 Bahan
Batu lempeng 1,1000 M2 x Rp 55.000,00 = Rp 60.500,00
Semen portland 11,7500 Kg x Rp 1.271,60 = Rp 14.941,30
Pasir pasang muntilan 0,0350 M3 x Rp 145.000,00 = Rp 5.075,00
= Rp 80.516,30
XIII.14A.2 Tenaga
Pekerja 0,6200 Oh x Rp 57.000,00 = Rp 35.340,00
Tukang batu 0,3500 Oh x Rp 60.000,00 = Rp 21.000,00
Kepala tukang 0,0350 Oh x Rp 65.000,00 = Rp 2.275,00
Mandor 0,0300 Oh x Rp 62.500,00 = Rp 1.875,00
= Rp 60.490,00
= Rp 141.006,30
XIII.14B 1 M2 Pasang batu sikat putih
XIII.14B.1 Bahan
Batu sikat putih 1,1000 M2 x Rp 46.200,00 = Rp 50.820,00
Semen portland 11,7500 Kg x Rp 1.271,60 = Rp 14.941,30
Pasir pasang muntilan 0,0350 M3 x Rp 145.000,00 = Rp 5.075,00
= Rp 70.836,30
XIII.14B.2 Tenaga
Pekerja 0,6200 Oh x Rp 57.000,00 = Rp 35.340,00
Tukang batu 0,3500 Oh x Rp 60.000,00 = Rp 21.000,00
Kepala tukang 0,0350 Oh x Rp 65.000,00 = Rp 2.275,00
Mandor 0,0300 Oh x Rp 62.500,00 = Rp 1.875,00
= Rp 60.490,00
= Rp 131.326,30
JUMLAH
Jumlah ( I )
KODE URAIAN PEKERJAAN KOOFISIEN SATUAN
Jumlah ( II )
HARGA SATUAN
Jumlah ( I + II )
Jumlah ( I )
Jumlah ( II )
Jumlah ( I + II )
Jumlah ( I )
Jumlah ( II )
Jumlah ( I + II )
Jumlah ( II )
Jumlah ( I + II )
Jumlah ( I )
Kegiatan : Rehabilitasi Pemeliharaan Taman‐taman
Pekerjaan : Rehab Taman Beringin
Lokasi : Kota Semarang
Tahun Anggaran : 2014
A BAHAN
MATRIAL TANAH DAN BATUAN
1 Batu belah (quarry ‐ base camp) Rp. 130.000,00 M3
2 Pasir pasang muntilan (quarry ‐ lokasi pekerjaan) Rp. 145.000,00 M3
3 Pasir beton (quarry ‐ base camp) Rp. 145.000,00 M3
4 Pasir urug (quarry ‐ lokasi pekerjaan) Rp. 79.000,00 M3
5 Kerikil beton (ukuran 3cm‐4cm) Rp. 82.500,00 M3
6 Bata merah 5 x 11 x 22 cm Rp. 700,00 Bh
7 Tanah urug padas Rp. 65.000,00 M3
8 Tanah merah Rp. 45.000,00 M3
MATRIAL KAYU
1 Kayu terentang (bekisting) Rp. 1.440.000,00 M3
MATERIAL PIPA BESI
1 Pipa stainless steel Ø 3" Rp. 123.666,67 M1
MATERIAL PENUTUP LANTAI DAN DINDING
1 Keramik 30 x 30 cm Unpolish Rp. 7.000,00 Bh
2 Batu candi 10 x 30 cm Rp. 55.000,00 M2
3 Batu lempeng Rp. 55.000,00 M2
4 Batu sikat putuh Rp. 46.200,00 M2
MATERIAL PEREKAT
1 Semen portland Rp. 1.271,60 Kg
2 Semen warna Rp. 8.800,00 Kg
MATERIAL MINYAK
1 Minyak bekisting Rp. 12.833,33 Liter
MATERIAL LISTRIK
1 Pasang instalasi per titik Rp. 137.500,00 Titik
MATERIAL LAIN‐LAIN
1 Air Rp. 16,50 M3
B TENAGA
1 Kepala tukang Rp 65.000,00 Oh
2 Mandor Rp 62.500,00 Oh
3 Pekerja Rp 57.000,00 Oh
4 Tukang batu Rp 60.000,00 Oh
5 Tukang besi Rp 60.000,00 Oh
6 Tukang besi kontruksi Rp 60.000,00 Oh
7 Tukang cat Rp 60.000,00 Oh
8 Tukang gali Rp 60.000,00 Oh
9 Tukang kayu Rp 60.000,00 Oh
DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH
NO URAIAN HARGA SATUAN
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan : Rehabilitasi Pemeliharaan Taman‐taman
Pekerjaan : Rehab Taman Beringin
Lokasi : Kota Semarang
Tahun Anggaran : 2014
PENDAHULUAN Latar Belakang Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini disusun berdasarkan, uraian yang didapat didalam dokumen lelang dan uraian yang diberikan saat penjelasan yang telah didokumentasikan dalam bentuk Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwizing). Metode Pelaksanaan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi didalam mengikuti Pelelangan Pekerjaan Rehab Taman Beringin, Kota Semarang. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pelaksanaan ini adalah untuk menjelaskan secara garis besar uraian tahapan pelaksanaan dari pekerjaan ‐pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang lainnya, sehingga dapat dilihat keterkaitan dari masing ‐ masing pekerjaan maupun antar pekerjaan terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan. Lokasi Pekerjaan dan Lingkup Pekerjaan Pekerjaan yang akan dikerjakan berlokasi di Kota Semarang. Rehab Taman Beringin meliputi :
a) Pekerjaan Taman b) Pekerjaan Lansekap c) Pekerjaan Lain‐Lain
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Metode pelaksanaan pekerjaan yang diuraikan dibawah ini akan dijelaskan mengenai tahapan dan tata cara pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir, yang disusun berdasarkan dokumen lelang, gambar teknis, dan spesifikasi.
Pertama yang harus kita lakukan setelah menerima SPMK adalah sosialisasi pekerjaan tersebut terhadap sekitar area lokasi pekerjaan dan mengirim surat pemberitahuan kepada direksi bahwa kontraktor telah siap akan melaksanakan pekerjaan dan mengirim tembusannya kepada pengguna jasa dan instansi‐instansi yang terkait lainnya.
Sebelum dilaksanakannya pekerjaan kontraktor juga harus melakukan briefing ( koordinasi ) secara intern,antara lain membahas tentang kendala pengerjaan,memilih personil yang tepat, keadaan lokasi, spesifikasi teknis, dan yang lainnya, agar nantinya kontraktor dapat megerjakan pekerjaan tanpa ada permasalahan yang nantinya dapat menghambat jalannya Pekerjaan yang dilaksanakan. Agar tercapai pekerjaan yang akan klami laksanakan, kami menggunakan Semboyan 5 T, yaitu :
1. Tepat Mutu Sesuai dokumen lelang serta addendumnya yang kami terima dari proyek dan penjelasan dari pihak Satker dan konsultan perencana maka kami menawarkan jenis dan mutu material yang akan kami gunakan adalah dengan mengutamakan produksi dalam negeri yang bermutu baik, sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam dokumen pengadaan.
2. Tepat Fungsi Sebelum pelaksanaan kami akan mempelajari gambar yang ada secara mendetail kemudian mendiskusikan gambar tersebut dengan konsultan maupun calon pemakai, sehingga terjadi sinkronisasi antara kemauan pemakai, perencana dan kami sebagai pelaksana. Setelah
mendapatkan hasil mufakat dari diskusi gambar tersebut maka kami sebagai pelaksana akan mengerjakan sesuai gambar dan keputusan diskusi bila ada perubahan dalam gambar yang telah disepakati.
3. Tepat WaktuJangka waktu penyelesaian pekerjaan : 90 hari kalender. Untuk mencapai target tepat waktu ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain : a. Ketersediaan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan
Kami telah menyiapkan beberapa personil perusahaan kami mulai dari Site Manager danPelaksana yang profesional dan berpengalaman untuk menangani pekerjaan ini dan telahbetul – betul ahli menguasai tentang bangunan dibuktikan dengan ijazah serta sertifikatkeahlian mereka, kami juga menyediakan Tenaga Listrik, Tenaga Administrasi, TenagaLogistic serta tenaga lainnya dilapangan agar semua pekerjaan berjalan lancar sesuai yangdiharapkan.
b. Ketersediaan peralatan pendukung sesuai keperluan Ketersediaan matrial/bahan Peralatanpendukung untuk pekerjaan ini telah kami siapkan dan kami siap untuk diperiksa bila proyekmenginginkan, adapun peralatan yang kami siapkan adalah : Pick Up, Cencrete Mixer,Genset, Pompa air, Bar cutter, Theodolit+Waterpass dan peralatan – peralatan pertukanganyang akan digunakan dilapangan.
c. Untuk material yang sangat penting dan bisa memulai pekerjaan bila kita ditunjuk sebagaipemenang, kami sudah menyiapkan digudang kami dan yang secara spontan, untuk Pasirpasang, batu kali, batu split cor beton, urugan biasa, urugan pilihan, kami telah mempunyaisuplaiyer/laveransir yang langsung bisa mengantarkannya ke lokasi pekerjaan. Kayu dalampekerjaan ini kami telah mempunyai setok di gudang, dalam pekerjaan ini kami akansediakan kayu yang baik sesuai dengan spesifikasi teknis
d. Rencana kerja ( mana yang bisa dikerjakan bersama dan mana yang harus saling menunggudari semua yang tersebut diatas satu sama lainnya harus terpadu sehingga ketepatan waktuakan benar ‐benar tercapai.
4. Tepat BiayaDisini kami akan mejabarkan yang kami madsud dengan Tepat biaya yaitu kita harus dapat memanajemen segala pengeluaran yang di pergunakan pada kegiatan ini,biar besar maupun kecil harus ada bukti pengeluaran dan di gunakan dimana sehingga semua biaya akan termanajen dengan Tepat dan akurat tanpa mengurangi kualitas dari bangunan tersebut
5. Tepat LingkunganYang kami madsud dengan Tepat Lingkungan adalah sebelum kita memulai suatu pekerjaan kita harus benar‐benar perhatikan lingkungan yang berada di sekitar kegiatan Pembangunan. Kita harus bisa memberikan jaminan pada masyarakat sekitar bahwasanya kegiatan yang kita laksanakan tidak akan menggangu dan kita juga harus pandai memberikan manfaat dan fungsi jika bangunan tersebut selesai nantinya sehingga lingkungan sekitar kegiatan akan merasa nyaman dan menerima keberadaan pembangunan tersebut.
PRA RENCANA PROGRAM K3 A.Pendahuluan Sebagai Penyedia jasa konstruksi mengajukan rencana program keselamatan dan kesehatan kerja untuk pekerjaan ini,sebelum memulai diperlukan pengaturan terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik. Pengaturan program keselamatanan kesehatan kerja (K3) ini terkait dengan aspek legal,administrative dan teknis operasional atas seluruh kegiatan kesehatan kerja bidang konstruksi dan dapat memberikan kepastian perlindungan baik kepada penyedia jasa maupun penggunan jasa . Bahwa rencana program keselamatan dan kesehatan kerja ini dapat mencegah apabila terjadai ketidak disiplinan dari penyedia jasa maupun penggunan jasa sehingga memenuhi ketentuan yang terkait dengan keamanan,kesehatan,keselamatan dan lingkungan baik lingkungan kerja maupun lingkungan yang lebih luas
B. Administratif 1. Kewajiban Umum
- Sebagai penyedia jasa kontraktor akan mengusahakan tempat kerja, peralatan, lingkungan kerja dan tata cara kerja yang teratur sedekian rupa sehingga tenaga kerja terlindung dari resiko kecelakaan kerja
- Penyedia jasa kontraktor akan menjamin bahwa mesin‐mesin peralatan,kendaraan atau alat‐alat lain yang akan digunakan atau dibutuhkan sesuai dengan peraturan keselamatan kerja dan dapat dipergunakan secara aman
- Penyedia jasa kontraktor akan mengadakan pengawasan terhadap tenaga kerja,agar tenaga kerja tersebut dapat melakukan pekerjaan dalam keadaan selamat dan sehat
- Penyedia jasa kontraktor akan menunjuk petugas keselamatan kerja yang karena jabatannya di dalam didalam pekerjaan ini bertanggung jawab mengawasai kordinasi pekerjaan yang dilaklukan untuk menghindarikan resiko bahaya kecelakaan kerja
- Penyedia jasa kontraktor akan memberikan pekerjaan yang cocok untuk tenaga kerja sesuai dengan keahlian umur,jenis kelamin an kondisi fisik/kesehatannya .
- Penyedia jasa kontraktor sebelum memulai pekerjaan menjamin bahwa semua tenaga kerja telah diberi petunjuk terhadap bahaya demi pekerjaannya masing‐masaing dan pencegahannya,dan akan memasang papan pengumuman ,papan peringatan serta saran‐saran pencegahan yang dipandang perlu.
- Penyedia jasa kontraktor akan menangung semua biaya dalam penyelenggaraan keselamatan dan kesehatan kerja .
2. Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja ‐ Penyedia jasa kontraktor akan menempatkan petugas keselamatan dan kesehatan kerja secara penuh (Full time) dalam mengurusnya .
- Penyedia jasa kontraktor akan memberikan perugas keselatan dan kesehatan kerja fasilitas‐fasilitas dalam melaksakan tugasnya .
- Penyedia jasa kontraktor akan mengambil langkah –langkah praktis dan akan selalu berkonsoltasi keselamatan dan kesehatan kerja .
3 Laporan Masalah Kecelakaan Penyedia jasa kontraktor akan melaporkan setiap kejadian kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya kepada Depnaker dan Diskimpraswil yang meliputi Kecelakaan dari setiap kegiatan kerja, pekerja masaing clan dan menunjukkan gambaran kecelakaan‐kecelakaan dan sebab‐sebabnya.
4. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan - Penyedia jasa kontraktor akan melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja . - Tenaga kerja yang masaih dibawah 18 tahun akan mendapat pengawasan kesehatan khusus. - Penyedia jasa kontraktor akan membuat suatu rencana organisasi untuk keaaan darurat dan pertolongan pertama yang meliputi seluruh Pegawai/pertugas pertolongan pertama pada kecelakaan dan peralatan,alat komunikasi,serta alat jalur transportasi.
- Penyedia jasa kontraktor akan menyediakan alalat PPPK atau kotak obat‐obatan pada tempat kerja yang terlihat dan dapat terjangkau secara cepat seta terlindung sehingga seteril .
- Penyedia jasa kontraktor akan menyediakan alat sebagai pertolongan pertama pada kecelakaan kerja
- Penyedia jasa kontraktor akan menempel nomor telepon,alamat dokter maupun rumah sakit yang terdekat
5. Pembiayaan Keselamatanan Kesehatan Kerja Penyedia jasa kontraktor akan mendaftarkan seluruh pekerja yang terlibat dalam pekerjaan tersebut diatas yang semua biaya dalam pendaftaran menjadi tanggungjawab kontraktor yang sudah termasuk dalam harga kontrak pekerjaan
URAIAN METODE KERJA Metode pelaksanaan pekerjaan yang diuraikan dibawah ini akan dijelaskan mengenai tahapan dan tata carapelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir, yang disusun berdasarkan dokumen lelang dan addendumnya, gambar teknis, dan spesifikasi.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini secara garis besar sesuai dengan BQ dibagi menjadi dua lingkup pekerjaan sebagai berikut: 1. Pekerjaan Administrasi
Pekerjaan Administrasi yang dimaksud disini adalah segala pekerjaan awal yang bertujuan untuk mendukung agar pelaksanaan pekerjaan fisik dapat berjalan dengan lancar,diantaranya adalah : Pekerjaan ini sangat perlu untuk menunjang kelancaran pekerjaan fisik,oleh karena itu akan segera kami kerjakan setelah kami ditunjuk sebagai pemenang dan menerima SPMK .Pekerjaan ini akan kami lakukan terus hingga proyek berakhir.Pekerjaan Admiistrasi meliputi : Pembuatan Gambar Kerja ( Shop Drawing ), Pembuatan Izin Pasangan Pekerjaan ( Request ), Pembuatan Laporan Harian, Pembuatan Buku Direksi, Pembuatan Buku Tamu, Pembuatan MC 100 Bila Diperlukan, Pembuatan Laporan Mingguan , Penarikan Termin, Pembuatan Gambar Terlaksana ( as‐built drawing ) Dan Lain‐lain. Sedangkan untuk dokumentasi,pengambilan gambar harus berada disatu titik tetap dalam arti tidak boleh berpindah‐pindah. Dalam kondisi 0%, 50% dan 100% pengambilan gambar berada pada satu titik. Hal ini bertujuan agar orang yang tidak tahu lokasi pekerjaan atau perkembangan pekerjaan dapat mengetahui dengan mudah.
2. Pekerjaan Utama Pekerjaan‐pekerjaan yang harus diselesaikan ialah Pekerjaan Rehap Taman Beringin, penjelasan metode pelaksanaan pekerjaan ini akan meliputi : PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Pengaturan Jam Kerja dan Pengerahan Tenaga Kerja
1. Penyedia Jasa harus dapat mengatur sedemikian rupa dalam hal pengerahan tenaga kerja, pengaturan jam kerja maupun penempatan bahan hendaknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas). Khususnya dalam pengerahan tenaga kerja dan pengaturan jam kerja, dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan peraturan perburuhan yang berlaku.
2. Penyedia Jasa harus membatasi daerah operasinya di sekitar tempat pekerjaan dan harus mencegah sedemikian rupa supaya para pekerjanya tidak melanggar wilayah bangunan‐bangunan lain yang berdekatan, dan Penyedia Jasa harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan ingin memasuki tempat pekerjaan.
3. Untuk pekerjaan ini Penyedia Jasa harus menambah jam kerja/lembur dan menambah jumlah tenaga kerja dikarenakan waktu yang mendesak.
2. Pekerjaan Penyediaan Air dan Daya Listrik Untuk Bekerja 1. Air untuk bekerja harus disediakan Penyedia Jasa dengan membuat sumur pompa di tapak Kegiatan
atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan–bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas.
2. Listrik untuk bekerja harus, disediakan Penyedia Jasa dan diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan, atau penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas. Daya listrik ini juga disediakan untuk Pengawas keet.
3. Segala biaya atas pemakaian daya dan air diatas tidak perlu ditawarkan/ menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.
3. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 1. Pengukuran Tapak Kembali
a. Penyedia Jasa diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan‐keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas‐batas tanah dengan alat‐alat yang sudah diuji kebenarannya.
b. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) untuk dimintakan keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut‐sudut hanya dilakukan dengan alat‐alat waterpass/ Theodolite yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Penyedia Jasa harus menyediakan Theodolite/ waterpas beserta petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas.
2. Tugu Patokan Dasar (Benck Mark) a. Letak dan jumlah tugu patokan dasar ditentukan oleh Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan
Pengawas). Tugu patokan dasar dibuat dari kayu berpenampang sekurang‐kurangnya 20 x 20 cm, tertancap kuat kedalam tanah sedalam 1 m dengan bagian yang menonjol di atas muka tanah secukupnya untuk memudahkan pengukuran selanjutnya dan sekurang‐kurangnya setinggi 40 cm di atas tanah.
b. Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa diubah, diberi tanda yang jelas dan dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas untuk membongkarnya.
c. Pada setiap Tugu Patok Dasar harus tertera dengan jelas kode koordinat dan ketinggian (elevasi) nya.
3. Pengukuran dan Titik Peil (0.00) Penyedia Jasa harus mengadakan pengukuran yang tepat berkenaan dengan letak/ kedudukan bangunan terhadap titik patok/ pedoman yang telah ditentukan dengan memakai alat waterpass/ theodolite. Hal tersebut dilaksanakan untuk mendapatkan lantai, plafond dan sebagainya dengan hasil yang baik dan siku. Untuk mendapatkan titik peil harap diperhatikan notasi‐notasi Gambar Lay Out dengan kondisi lapangan. Penyedia Jasa harus melapor pada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) apabila terjadi tidak kesesuaian gambar dengan kondisi lapangan.
4. Bouwplank a. Pemasangan Bouwplank
1) Penyedia Jasa bertanggungjawab atas ketepatan serta kebenaran pemasangan bouwplank/ pengukuran pekerjaan sesuai dengan referensi ketinggian, dan Bench Mark yang diberikan Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) secara tertulis, serta bertanggungjawab atas ketinggian, posisi, dimensi, serta kelurusan seluruh bagian pekerjaan serta pengadaan peralatan, tenaga kerja yang diperlukan.
2) Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan dalam hal keadaan tersebut diatas, maka hal tersebut merupakan tanggungjawab Penyedia Jasa serta wajib memperbaiki kesalahan tersebut dan akibat‐akibatnya, kecuali bila kesalahan tersebut disebabkan referensi tertulis dari Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
3) Pengecekan pengukuran oleh Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas atau wakilnya tidak menyebabkan tanggungjawab Penyedia Jasa menjadi berkurang.
b. Bahan dan Pelaksanaan 1) Tiang bouwplank menggunakan kayu kruing ukuran 5/7 dipasang setiap jarak 2,00 m’,
sedangkan papan bouwplank ukuran 2/20 cm dari kayu meranti diketam halus dan lurus bagian atasnya dan dipasang datar (waterpass).
2) Pemasangan bouwplank harus sekeliling bangunan dengan jarak 2,00 m dari atas tepi bangunan, bouwplank tidak boleh dilepas/dibongkar dan harus tetap berdiri tegak hingga pekerjaan mencapai tahapan dinding/kolom.
3) Pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan terlampir, yaitu dimulai pada minggu ke 1.
PEKERJAAN TANAH 1.Pekerjaan Urugan Dan Pemadatan
1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan urugan dilaksanakan sebagai urugan peninggian halaman, bangunan maupun sebagai urugan lubang‐lubang pondasi, termasuk dalam pekerjaan pemadatan untuk setiap layer urugan.
2. Persiapan untuk urugan Pengurugan tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau bagian pekerjaan yang akan ditutup/diurug atau tersembunyi oleh tanah urugan diperiksa Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas). Pada pekerjaan urugan/ peninggian permukaan tanah asal jika ada ketidak sesuaian antara keadaan lapangan dan gambar rencana Penyedia Jasa harus memberitahu secara tertulis kepada Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas, jika tidak maka tuntutan mengenai ketidaksamaan
permukaan tanah tidak akan dipertimbangkan. Pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan terlampir, yaitu dimulai pada minggu ke 2.
3. Cara pengurugana. Khusus untuk urugan peninggian tanah asal (site) pada ketinggian tertentu diurug dengan tanah
urug yang didatangkan dari luar lokasi.b. Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis yang tebalnya tidak lebih dari 15‐20 cm dipadatkan
dengan mesin pemadat. Seluruh bahan urugan harus terlebih dahulu disetujui Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas) sebelum digunakan, dan Penyedia Jasa tidak diperkenankanmelakukan pengurugan tanpa kehadiran Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
4. Bahan‐bahan urugana. Untuk bahan urugan peninggian tanah asal (site) pada ketinggian tertentu diurug dengan tanah
urug yang didatangkan dari luar lokasi.b. Bahan‐bahan urugan tidak boleh mengandung lumpur dan bahan organic, kadar lumpur tidak
boleh terlampau tinggi dan bahan urugan mudah untuk dipadatkan.2.Pekerjaan Pondasi Umpak Beton K‐100
1. Lingkup PekerjaanLingkup pekerjaan pondasi ini meliputi, penyediaan tenaga, bahan material dan peralatan‐ yang diperlukan sehingga secara keseluruhan pekerjaan pondasi ini dapat diselesaikan. Sebagai pondasi dipekerjaan ini adalah pondasi umpak dari beton sebagaimana ditunjukkan dalam gambar rencana.
2. Pedoman Pelaksanaana. Sebelum dilaksanakan pekerjaan pondasi, Penyedia Jasa harus mengadakan pengukuran sesuai
dengan jarak/ notasi yang ada dalam gambar rencana pondasi, kemudian harus dimintakanpersetujuan lebih lanjut kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
b. Penyedia Jasa diwajibkan memberi laporan kepada Direksi Teknis (Pengawas/KonsultanPengawas), bila ada perbedaan antara gambar detail/ konstruksi dengan gambar arsitektur atauadanya notasi yang kurang jelas untuk mendapatkan keputusan/ penjelasannya.
3. Metoda Pelaksanaana. Pengenalan Lapangan/ SitePenyedia Jasa harus mengenal lapangan sebaik‐baiknya sebelum memulai pekerjaannya yangantara lain : 1). Peil existing dihubungkan dengan peil dalam gambar rencana. 2). Keadaan/ kondisi lapisan tanah. 3). Bangunan‐bangunan/ fasilitas‐fasilitas yang ada dan atau berdekatan dengan site. 4). Kedalaman muka air tanah. 5). Peralatan dan fasilitas‐fasilitas yang diperlukan guna kelancaran pekerjaan Penyedia Jasa juga harus mengenal kondisi jalan‐jalan umum, batasan‐batasan beban jalan dan batasan/ ketentuan‐ketentuan lainnya yang mungkin mempengaruhi lancarnya trasportasi/ alat‐alat baik ke lapangan atau dari lapangan. Penyedia Jasa wajib untuk mencocokan kondisi volume lapangan dengan gambar rencana dan wajib untuk melaporkan secara tertulis kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas). Pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan terlampir, yaitu dimulai pada minggu ke 3.
b. Pengukuran Lapangan/ Site Setting1). Penyedia Jasa sebelum memulai pekerjaan, harus melakukan pengukuran lay out dengan
menggunakan tenaga surveyor yang berpengalaman. 2). Penyedia Jasa wajib untuk melaporkan secara tertulis kepada Direksi Teknis
(Pengawas/Konsultan Pengawas), apabila ditemukan perbedaan elevasi/ ukuran lapangan dengan yang tercantum dalam gambar rencana.
3). Penyedia Jasa wajib mengukur/ menentukan fasilitas/ utilitas yang ada di lapangan serta melaporkannya secara tertulis kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
Segala biaya yang diperlukan untuk melindungi/ memelihara fasilitas/ utilitas yang ada, termasuk memasang kembali yang rusak karena kesalahan Penyedia Jasa, pembiayaannya tanggungjawab Penyedia Jas
PEKERJAAN DINDING
1. Pekerjaan Dinding Batu Bata 1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan‐bahan, biaya, peralatan dan alat‐alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pasangan batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
c. Pekerjaan ini berkaitan dengan Pekerjaan Plesteran. 2. Persyaratan Bahan
a. Batu bata yang dipasang adalah dari batu bata merah yang telah menjalani pembakaran yang sempurna dan merata berukuran 5 x 10 x 20 cm dengan mutu terbaik, dan yang disetujui Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas. Syarat‐syarat batu bata harus memenuhi ketentuan‐ketentuan yang telah ditetapkan.
b. Semen Portland harus memenuhi syarat‐syarat yang telah ditetapkan. c. Pasir harus memenuhi syarat‐syarat yang telah ditentukan. d. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur, minyak, asam‐basa
serta memenuhi syarat yang telah ditentukan. 3. Syarat‐syarat Pelaksanaan
a. Seluruh dinding dari pasangan Batu bata dengan aduk campuran 1 Pc : 4 Psr. b. Sebelum digunakan Batu bata harus direndam air dalam bak hingga jenuh. c. Setelah bata terpasang dengan aduk, naat/ siar‐siar harus dikeruk sedalam 1 cm dan dibersihkan
dengan sapu lidi. Setelah kering permukaan pasangan disiram air. d. Dinding Batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu. e. Pemasangan dinding Batu bata dilakukan bertahap. Setiap tahap maksimum 24 lapis per harinya,
serta diikuti dengan pengecoran kolom praktis. Bidang dinding batu‐bata tebal ½ batu dan ¾ batu yang luasnya maksimal 9 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat praktis dengan ukuran kolom dan balok sesuai gambar. Sedangkan jarak antar kolom satu dengan yang lain dibuat maksimum 3 (tiga) meter.
f. Pelubangan akibat pemasangan perancah pada pasangan batu bata sama sekali tidak diperkenankan.
g. Pasangan batu bata yang berhubungan dengan setiap pekerjaan harus diberi penguat stek‐stek besi diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan. Bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang‐kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan lain hal ditentukan lain oleh Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
h. Tidak diperkenankan memasang bata yang patah lebih dari dua. i. Pasangan dinding batu bata tebal ½ batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm setelah
diplester (lengkap acian) pada ke dua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi, dan benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata.
j. Pasangan batu bata dapat diterima/ diserahkan apabila deviasi bidang pada arah diagonal dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari 5 mm (sebelum diaci/ diplester). Adapun toleransi terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 10 mm (sebelum diplester).
k. Pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan terlampir, yaitu dimulai pada minggu ke 3.
2. Pekerjaan Non Struktural 1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan‐bahan, biaya, peralatan dan alat‐alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. Pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan terlampir, yaitu dimulai pada minggu ke 6.
2. Persyaratan Bahan a. Semen Portland
Yang digunakan mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis merk dan atas persetujuan dan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Semen yang telah mengeras sebagian/ seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan. Tempat penyimpanan harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen.
b. PasirPasir harus terdiri dari butir‐butir yang bersih dan bebas dari bahan‐bahan organis, lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam persyaratan yang telah ditetapkan.
c. Koral/ SplitDigunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat‐syarat yang telah ditetapkan. Penyimpanan/ penimbunan pasir dan koral harus dipisahkan satu dengan yang lain, sehingga dapat dijamin kedua bahan tersebut tidak tercampur untuk mendapatkan perbandingan adukan yang tepat.
d. Air.Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam, alkali dan bahan‐bahan organis/ bahan lainnya yang dapat merusak dan harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Apabila dipandang perlu Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas dapat minta kepada Penyedia Jasa supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium pemerikasaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Penyedia Jasa.
3. Syarat‐syarat Pelaksanaana. Mutu
Mutu beton yang digunakan adalah : K‐100 dan harus memenuhi ketentuan‐ketentuan lain sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
b. Cara pengadukan1). Cara pengadukan harus menggunakan molen. 2). Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih dahulu oleh Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas dan tercapai mutu pekerjaan seperti yang ditentukan dalam uraian dan syarat‐syarat. Selama pengadukan kekentalan adukan harus diawasi dengan jalan memeriksa slump pada setiap campuran baru. Pengujian slump, minimum 30 mm dan maksimum 75 mm.
c. Pengecoran1). Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan danmenyiram cetakan‐cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran‐ukuran, ketinggian, pemeriksaan penulangan, dan penempatan penahan jarak.
2). Pengecoran hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
3). Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat penggetar untuk menjamin cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat seperti keropos yang dapat mengurangi kekuatan konstruksi.
4). Apabila pengecoran akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
e. Pekerjaan Acuan/ Bekisting1). Acuan harus dipasang sesuai bentuk dan ukuran yang telah ditetapkan seperti dalam gambar. Dari papan jenis kayu yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
2). Acuan dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan‐perkuatan sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada kedudukan selama pengecoran.
3). Acuan harus rapat tidak bocor, permukaannya licin, bebas dari kotoran‐kotoran seperti tahi gergaji, potongan‐potongan kayu, tanah dan sebagainya sebelum pengecoran dilakukan serta harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan .
4). Tiang acuan satu dengan yang lain harus diikat dengan papan/ balok secara cross. 5). Acuan harus dibuka setelah memenuhi syarat‐syarat yang telah ditetapkan. 6). Kayu yang dipakai papan/Multiplex dengan tebal 9 mm. 7). Penggunaan Bekisting (Formwork) harus sesuai dengan petunjuk/ spesifikasi pabrik.
f. Kawat PengikatKawat pengikat besi/ rangka dibuat dari Baja lunak dan tidak disepuh seng, dengan diameterkawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi/ rangka harus memenuhi syarat‐syarat yang telah ditentukan.
g. Pekerjaan pembongkaran Acuan/ Bekisting hanya boleh dilaksanakan dengan ijin tertulis dari Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas. Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan perubahan apapun pada permukaan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
h. Penyedia Jasa bertanggungjawab atas kesempurnaan pekerjaannya sampai dengan saat‐saat penyerahan (selesai).
i. Penyedia Jasa harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan syarat‐syarat apapun yang tercantum dalam gambar‐gambar atau peraturan yang berlaku baik dalam negeri maupun luar negeri.
j. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus memberikan contoh‐contoh material : besi, koral, pasir, Portland cement untuk mendapat persetujuan dari Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
k. Penyedia Jasa harus melakukan pengujian atas besi/ kubus di laboratorium yang akan ditunjuk kemudian.
l. Mutu tersebut harus dibuktikan oleh Penyedia Jasa dengan mengambil benda uji berupa kubus/ silinder yang ukurannya sesuai dengan syarat‐syarat yang telah ditetapkan. Pembuatanya harus disaksikan oleh Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) dan diperiksa di laboratorium konstruksi yang ditunjuk Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas). Jumlah pembuatan kubus serta ketentuan lainnya sesuai persyaratan yang telah ditentukan.
m. Yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah pengecoran. n. Harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan‐pekerjaan lain. o. Bila terjadi kerusakan Penyedia Jasa diwajibkan untuk memperbaiki dengan tidak mengurangi
mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. p. Bagian setelah dicor selama dalam masa pengerasan harus selalu dibasahi dengan air terus‐
menerus selama 1(satu) minggu atau lebih dan apabila menggunakan curing agent pemeliharaannya sesuai standart produk (sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan).
Pekerjaan Plesteran
1. Lingkup Pekerjaan a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan‐bahan, biaya peralatan dan alat bantu yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan a. Untuk plesteran menggunakan bahan Campuran pasir muntilan dan Semen Portland/ produk
Mortar Utama/ setaraf. b. Untuk acian menggunakan produk Semen Portland/setaraf. c. Campuran pasir (aggregate) untuk plester harus dipilih yang benar‐benar bersih dan bebas dari
segala macam kotoran. d. Pada area tempat pertemuan bahan yang berbeda (misalnya : kolom ‐ bata atau dinding ‐ bata)
dipasang kawat ayam dengan overlap yang cukup untuk mencegah keretakan. 3. Syarat‐syarat Pelaksanaan
a. Seluruh permukaan dinding bata yang akan diplester harus dibersihkan dari segala kotoran, debu dan minyak serta disiram/ dibasahi dengan air semen.
b. Plesteran bata dilakukan dengan campuran 1 Pc : 4 Psr c. Pasir pasang yang digunakan harus bersih, bebas dari lumpur serta material tidak terpakai lainnya,
diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan Ø 3 mm seperti yang dipersyaratkan. d. Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan diatas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/ penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari jenisnya dan disetujui Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
e. Semen Portland yang dikirim ke lapangan harus dalam keadaan tertutup atau yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan tipe, dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.
f. Bahan harus disimpan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, bersih. Tempat penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dilindungi sesuai dengan jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.
g. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/ persyaratan dari pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
h. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa diharuskan memeriksa site/ lapangan yang telah disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk dimulainya pekerjaan.
i. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, Penyedia Jasa harus segera melaporkan kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas). Penyedia Jasa tidak diperkenankan melakukan pekerjaan di tempat tersebut sebelum kelainan/ perbedaan diselesaikan.
j. Tebal plesteran antara 10 ‐ 15 mm dengan hasil ketebalan dinding finish 150 mm atau sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar. Ketebalan plesteran yang melebihi 20 mm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat plesteran.
k. Pertemuan plesteran dengan jenis pekerjaan lain, seperti kusen dan pekerjaan lainnya, harus dibuat naat (tali air) dengan lebar minimal 5 mm, kecuali bila ditentukan lain.
l. Acian digunakan campuran Pc dan air sampai mendapatkan campuran yang homogen. dikerjakan sesudah plesteran berumur minimal 8 hari, sehingga siap untuk difinish.
m. Kelembaban plesteran harus dijaga, sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba‐tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara cepat.
n. Penyedia Jasa wajib memperbaiki/ mengulang/ mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan (dan masa pemeliharaan), atas biaya Penyedia Jasa.
o. Pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan terlampir, yaitu dimulai pada minggu ke 4.
PEKERJAAN LANTAI 1. Pekerjaan Penutup Lantai Keramik
1. Lingkup Pekerjaan a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan‐bahan, peralatan dan semua pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan penutup lantai atau sesuai dengan gambar kerja b. Penyedia Jasa harus memberikan contoh‐contoh bahan lantai yang akan dipasang, khususnya
untuk diseleksi kualitas, warna, tekstur bahan untuk mendapat persetujuan dari Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas.
c. Pekerjaan ini dilakukan ke seluruh ruangan, serta seluruh detail yang disebutkan dalam gambar sesuai petunjuk Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas.
2. Bahan a. Bahan Keramik yang digunakan produk PLATINUM dengan ketebalan 7mm, toleransi ukuran < 1%
dan penyerapan air tidak lebih dari 1%. b. Ukuran Keramik lantai yang digunakan adalah 30x30 cm anti noda, anti gores, unpolished, tidak
licin, kualitas baik, tidak retak, rata, dan mempunyai daya lekat aduk standart warna sesuai gambar atau ditentukan kemudian.
c. Keramik yang akan dipasang telah diseleksi dengan baik, bentuk dan ukuran masing‐masing unit sama, tidak ada bagian yang gompal, retak, maupun cacat.
d. Sebelum dilaksanakan pemasangan bahan, Penyedia Jasa harus mengajukan contoh terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas. Bahan tersebut harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup.
3. Pelaksanaan Pekerjaan a. Pemasangan Keramik sebaiknya dilakukan pada tahap akhir, untuk menghindari kerusakan akibat
pekerjaan yang belum selesai.
b. Permukaan lantai yang akan dipasang keramik tile harus bersih, cukup kering dan rata air.c. Sebelum dipasang keramik tile terlebih dahulu direndam air.d. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air.e. Adukan semen untuk pemasangan harus penuh, baik di permukaan dasar maupun di belakang
homogenius tile lantai yang terpasang. Bahan adukan dari Campuran Semen Portland dan pasirmuntilan (1Pc : 3 Psr), dengan ketebalan rata‐rata : 1,5 – 4 cm
f. Lebar nat yang dianjurkan untuk lantai ± 2 mm dengan campuran pengisi nat (Grout) SemenPortland/Mortar Utama/Prime Mortar/ setara. Bagi area yang luas dianjurkan untuk diberi expansion joint.
g. Pemotongan homogenius tile harus menggunakan mesin pemotong, dan bekas potongan harusdigerinda dan diamplas sampai halus dan rata. Pemasangan dilakukan sesuai pola yangditentukan dalam gambar.
h. Garis‐garis pada pemasangan lantai harus berkesinambungan satu dengan yang lainnya, kecualipada pertemuan khusus.
i. Pekerjaan lantai yang tidak lurus/ waterpass, siarnya tidak lurus, berombak, turun naik dan retakharus dibongkar.
j. Keramik tile yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala noda pada permukaan Keramiktile hingga betul‐betul bersih.
k. Keramik tile yang sudah terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dandilindungi dari kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain.
l. Pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan terlampir, yaitudimulai pada minggu ke 8.
PEKERJAAN PERESAPAN 1.Pekerjaan Sistem Peresapan Air HujanLingkup Pekerjaan dalam sistem peresapan air hujan di sini antara lain adalah sbb :1. Peresapana. Terdiri dari lapisan ijuk, kerikil dan batu kali.b. Finishing permukaan peresapan harus disesuaikan dengan peruntukan lokasi.
2.Syarat‐syarat Pelaksanaana. Sebelum melaksanakan pekerjaan harus dibuatkan shop drawing dan diajukan kepada Direksi
Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) untuk diperiksa dan selanjutnya dimintakanpersetujuan.
b. Penyedia Jasa harus mengajukan contoh produk kepada Direksi Teknis (Pengawas/KonsultanPengawas)untuk mendapatkan persetujuannya.
c. Hal‐hal yang bertalian erat dengan estetika seperti : warna cat, motif, dan sebagainya harusmendapat persetujuan dari Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas)terlebih dahulusebelum dilaksanakan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain yangmutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
d. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas, tetapi dibutuhkan untuk kelangsungansistem maka penyedia jasa tetap diadakan.
e. Pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan terlampir, yaitudimulai pada minggu ke 3.
3. Pengujian dan Komisioninga. Umum
1). Pada dasamya keseluruhan pekerjaan mekanikal harus diuji dan dikomisioning. 2). Pemeriksaan harus dilaksanakan sehubungan dengan sistem operasi dari sistem tersebut dan
bilamana perlu maka pengujian ulang perlu dilakukan. 3). Keseluruhan hasil pengujian tersebut harus dicatat, dan bila mana hasilnya telah cukup baik,
maka Penyedia Jasa wajib melaporkannya kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
4). Pada keadaan tertentu pengujian dan komisioning secara keseluruhan sistem tidak mungkin dilaksanakan secara serempak, maka pada kesempatan pertama dan berikutnya Penyedia Jasa wajib mengulang pekerjaan tersebut diatas.
5). Bila ada bagian pekerjaan yang telah diuji dan dikomisioning secara terpisah, maka pada saat tahap akhir penyelesaian pekerjaan Penyedia Jasa wajib membuktikan bahwa bagian pekerjaan tersebut dapat berfungsi dengan baik secara terus menerus, hal ini merupakan persyaratan yang harus dipenuhi dalam kontrak. Penyedia Jasa wajib menaruh perhatian yang cukup sehingga pelaksanaan Pengujian dan komisioning bagian pekerjaan tersebut tidak mengganggu dan membahayakan aktivitas pemilik bila bekerja pada lokasi tersebut.
6). Untuk keperluan pengujian dan comisioning Penyedia Jasa harus menyediakan bahan/ peralatan serta tenaga kerja yang diperlukan. Demikian pula Penyedia Jasa harus menyediakan air, listrik kerja dan bahan bakar yang diperlukan. Hal ini sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam kontrak. Bilamana pengujian sistem gagal, padahal peralatan dan perlengkapannya yang terpasang telah berfungsi, maka Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas)wajib segera memerintahkan Penyedia Jasa untuk memeriksa apakah bagian yang tidak berfungsi tersebut merupakan kesalahan Penyedia Jasa Pemasok peralatan sehingga pengujian ulang dapat segera dilaksanakan.
PEKERJAAN ELEKTRIKAL 1. Pekerjaan Instalasi Daya Listrik 1. Umum Yang dimaksud dengan pekerjaan instalasi elektrikal di sini secara keseluruhan adalah pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan, peralatan, bahan utama serta pengujian, sehingga diperoleh instalasi elektrikal yang lengkap dan sesuai spesifikasi, gambar dan BQ. Pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan terlampir, yaitu dimulai pada minggu ke 11. 2. Persyaratan Bahan dan Peralatan
Kabel Instalasi tegangan rendah digunakan jeniskabel NYM dengan tegangan kerja 0,6‐1KV Untuk instalasi titik lampu digunakan jenis kabel NYM dengan tegangan kerja 0,6‐1KV
CLIPSAL
Pipa Pelindung/ Konduit
Pipa PVC Konduit diameter minimum 1,5 x diameter luar kabel
CLIPSAL
Box panel lampu
Lampu Taman
Lampu Spotlight
Lampu High mast
Type HPL‐N ‐50 W 50 W Type HPL‐N ‐250 W
Artolite/philips
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Kabel‐kabel 1) Pada prinsipnya kabel‐kabel daya yang dipergunakan adalah jenis NYY, sedangkan untuk kabel
penerangan dipergunakan kabel NYM dan NYFGbY. 2) Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan
terlebih dahulu pada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas). 3) Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm2. 4) Pemasangan kabel daerah showcase menggunakan kabel NYMHY untuk menghindari kesulitan
pemasangan. 5) Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan tidak
mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah beban. 6) Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengindentifikasilkan
phasanya sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
7) Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan baru, kecuali pada kabel penerangan, di mana terminasi sambungan dilakukan pada termination/ junction box.
8) Untuk kabel serabut, terminasi ujung kabel tersebut harus menggunakan handsclip. 9) Pada route kabel setiap 25 m dan di setiap belokan harus ada tanda arah jalannya kabel dan
dilengkapi dengan Cable Mark. 10) Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan instalasi lainnya harus ditanam
lebih dalam dari 60 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis medium dengan diameter minimum 2½ kali penampang kabel.
11) Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau harus dibuatkan sleeve dari pipa galvanis medium dengan diameter minimum 2½ kali penampang kabel.
12) Penyambungan kabel untuk penerangan dan kontak‐kontak harus di dalam kotak terminal terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tersebut minimum 4 cm.
13) Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan �1 m disetiap ujungnya. 14) Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak‐kontak harus di dalam kotak
penyambungan dan memakai alat penyambungan berupa las‐dop. 15) Setiap kabel dalam PVC High Impact Konduit yang dipasang pada Slap harus diberi Saddle
Spacers setiap jarak 150 cm. b. Lighting Fixtures
1) Seluruh peralatan yang akan dipakai pada kegiatan ini disediakan oleh Penyedia Jasa dan sesuai jenis pekerjaaan dan spesifikasi yang telah ditentukan.
2) Daftar produk peralatan yang akan digunakan harus dilampirkan dalam dokumen Kontrak. 3) Bila dikemudian hari ada kelainan antara daftar yang diajukan dengan yang akan dipakai,
Penyedia Jasa wajib mengajukan persetujuan dahulu kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas)
4) Penyedia Jasa wajib mengganti semua peralatan yang telah dipasang bila peralatan tersebut tidak sesuai dengan daftar yang telah diajukan atau disetujui oleh Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
5) Semua penggantian merk/ jenis dari peralatan yang telah disetujui dalam daftar yang diajukan harus dilengkapi dengan perubahan biaya dari biaya kontrak.
c. Grounding 1) Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BCC). 2) Elektroda pentanahan untuk grounding digunakan copper berdiameter 32 mm dan 0,5 m dari
bagian ujungnya dibuat runcing. Electrode pentanahan yang ditanam minimal sedalam 12 m dan sampai menyentuh permukaan air tanah.
3) Nilai tahanan grounding system untuk panel‐panel adalah maximum, 1 ohm, diukur setelah tidak turun hujan selama 3 hari berturut‐turut.
4) Grounding untuk peralatan elektronik dipisah dengan grounding elektrikal, dengan metode grounding yang sama.
d. Konduit Konduit instalasi penerangan yang dipakai jenis PVC High Impact dan Keramik jatiwangi Plan Conduit di mana diameter dalam dari konduit minimum 1,5 x (kali) diameter luar kabel dan minimum diameter dalam adalah 19 mm, atau dinyatakan lain pada gambar.
e. Panel‐Panel 1) Umum.
a). Jumlah dan jenis komponen panel listrik ditunjukkan dalam gambar. b). Tebal plat yang digunakan minimum 1,5 mm. c). Bentuk panel listrik berdiri sendiri untuk panel utama, panel tenaga, dan panel
penerangan. d). Seluruh terminal untuk penyambungan ke luar harus ada di sisi panel kecuali stop kontak
lantai. e). Terminal kabel masuk disesuaikan dengan kabel masuk. f). Kabel masuk dilengkapi dengan "cable plug" (kabel schoen) yang besarnya disesuaikan
dengan ukuran kabel.
g). Panel harus dengan 5 bar termasuk 1 bar untuk pentanahan 2) Komponen Panel :
a). Circuit Breaker(1) Circuit breaker untuk panel‐panel utama harus mempunyai interupting capacity min.
50 KA dilengkapi dengan pengaman terhadap arus lebih, arus hubung singkat dan tegangan di bawah nominal.
(2) Circuit breaker untuk arus‐arus cabang minimum mempunyai interupting capacity 35 KA.
b). Fuse Load Break Switch. (1) Fuse load Break yang digunakan harus dapat memutuskan arus pada saat berbeban. (2) Kuning untuk Fuse load break yang lebih besar dapat digunakan sepanjang fuse
pengaman yang dibutuhkan seperti dinyatakan dalam gambar. c). Ampere meter
(1) Ampere meter yang digunakan dari tipe dinding untuk dipasang pada panel. (2) Daerah ukur Amperemeter ditunjukkan pada gambar. (3) Dilengkapi dengan trafo arus dengan ratio arus disesuaikan dengan gambar.
d). Volt Meter (1) Volt meter yang digunakan harus dari tipe dinding untuk dipasang pada panel. (2) Daerah ukur Voltmeter ditunjukkan pada gambar. (3) Dilengkapi dengan selector switch dengan 6 posisi +0
3) Lampu Indikasia). Lampu indikasi dari jenis yang dapat dipasang pada panelb). Warna lampu disesuaikan dengan tanda phase
(1) Merah untuk R (2) Hijau untuk S (3) Kuning untuk T
c). Dilengkapi dengan fuse pengaman. f. Penanaman/ Pembumian
1) Semua bagian dari sistem listrik harus ditanam/ dibumikan.2) Elektroda pembumian harus ditanam sedalam minimum 12 meter dan mencapaipermukaan air tanah. 3) Tahanan pembumian maximum adalah 1 ohm.4) Jarak minimum elektroda pembumian adalah 20m dan disesuaikan dengan sifattanahnya. 5) Elektroda pembumian menggunakan massive copper pipe penampang 1½" (1,5 inch).
g. Testing dan Commissioning1) Penyedia Jasa pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran‐pengukuran yang diperlukan untuk memeriksa/ mengetahui apakah seluruh instalasi yang sudah dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan. 2) Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk testing tersebutmerupakan tanggungjawab Penyedia Jasa, termasuk peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dari seluruh sistem ini, seperti yang disyaratkan oleh pabrik pembuat, harus disediakan oleh Penyedia Jasa. 3) Testing Instalasi Listrik yang dimaksud ialah :
a). Pada waktu instalasi telah selesai, sistem Listrik yang dipasang harus ditest dan mendapat pengesahan dari PLN. b). Semua panel Listrik yang telah dipasang harus diperiksa (di cek) satu persatu sehingga yakin tidak terdapat cacat atau kesalahan pemasangan. c). Semua kabel harus dicek isolasinya dengan meger 600 volt. d). Pada saat pemeriksaan dan pengujian ternyata ada kerusakan atau kegagalan suatu bagian dari Instalasi bahan dari Instalasi yang rusak/ gagal maka, setelah diadakan perbaikan, pemeriksaan/ pengujian dilakukan lagi sampai berhasil.
4) Laporan Pengetesan
Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan pengetesan kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) mengenai hal‐hal sebagai berikut :
a). Hasil pengetesan kabel‐kabel (merger). b). Hasil pengetesan peralatan‐peralatan Instalasi.
Semua pengetesan dan/atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
PEKERJAAN LANDSCAPING TAMAN Lingkup Kerja Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga , bahan‐bahan dan peralatan dan alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penanaman, guna mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan penanaman yang dilaksanakan meliputi semua pekerjaan yang tertera dalam gambar Kerja dan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan, meliputi :
• Pekerjaan persiapan pembentukan tanah
• Pekerjaan Penanaman
• Pekerjaan Pemeliharaan / perawatan tanaman Tahapan Pekerjaan Tahapan pelaksanaan pekerjaan menyesuaikan dengan kondisi lahan dan kesiapan lapangan. Pekerjaan penanaman hanya dilaksanakan pada bagian site yang telah siap dan tidak lagi dilakukan pekerjaan fisik, untuk menghindari kerusakan tanaman sebagai akibat aktivitas pembangunan fisik lainnya. Semua Pekerjaan penanaman harus dilaksanakan mengikuti petunjuk Gambar kerja dan sesuai petunjuk yang diberikan Pengawas. Jika terjadi perbedaan antara Gambar Kerja dan keadaan lapangan, Kontraktor harus melaporkan kepada Pengawas Lapangan untuk diambil keputusan penyelesaiinya. Semua tata letak tanaman dilapangan yang menyimpang dari ketentuan Gambar Kerja yang disebabkan karena keadaan lapangan, harus mendapat persetujuan Pengawas. Syarat Pelaksanaan Pekerjaan
a) Persyaratan Umum Dalam melakukan berbagai aktivitas pekerjaan tidak diperkenankan mengakibatkan terganggunya kelancaran lalu lintas, serta tetap memperhatikan keamanan baik pekerja maupun pemakai jalan. Dalam mendatangkan alat maupun bahan ke lokasi harus memperhitungkan berbagai hal, terutama yang menyangkut keamanan dan kelancaran lalulintas, serta kebersihan lingkungannya. Alat dan bahan harus ditempatkan pada tempat yang aman, tidak mengganggu kelancaran pekerjaan lain dan memperhitungkan keselamatan baik pelaksana maupun yang lainnya. Alat‐alat yang dipergunakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pelaksana. Pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan terlampir, yaitu dimulai pada minggu ke 11.
b) Pekerjaan Persiapan dan pembentukan Tanah Sebelum pekerjaan dimulai, keadaan tapak / site harus bersih dari segala macam kotoran / sampah dan rintangan‐rintangan lain yang dapat mengganggu kelancaran pekerjaan. Pelaksana diwajibkan untuk mengadakan pengukuran yang dilakukan dengan cermat dan teliti, agar dapat dicapai titik akurasi yang maksimal sesuai gambar rencana. Pengukuran dilakukan untuk menentukan titik / patok untuk semua pekerjaan sesuai gambar rencana. Semua kelainan / perbedaan berkaitan dengan hasil pengukuran harus dibicarakan dengan petugas yang berwenang / pengawas.
c) Pekerjaan Urugan dan Pembentukan Tanah Subur.
Pembersihan area yang akanditimbun.
Timbunan/urugan tanah subur untuk area taman/area tanam, ketebalan urugan 15‐ 20 cm.
Pembentukan urugan/timbunan tanah sesuai piel ketinggian yang direncanakan.
Dalam melaksanakan pengurugan tanah, harus diperhatikan kebersihan lingkungan jalan. Tanah tidak berceceran mengotori jalan. Jalan harus segera dibersihkan bila terdapat ceceran tanah akibat pekerjaan pengurugan tanah di lokasi pekerjaan.
Setelah pekerjaan tanah selesai segera dilaksanakan penanaman pohon semak perdu dan tanaman rumput. Untuk menutupi permukaan tanah tersebut.
Penyiraman rumput dilakukan 2 kali dalam sehari, pagi dan sore.
d) Pekerjaan Penyediaan Tanaman
Sebelum tanaman ditanam di tempat yang telah ditentukan , terlebih dahulu harus dilakukan penilaian kebenaran jenis tanaman, kesehatan tanaman dan ukuran tanaman tersebut oleh pengawas.
Dalam menyiapkan tanaman dikebun bibit / nursery, tanaman yang akan ditanam harus sudah disiapkan dalam polybag dan dalam kondisi sehat dan segar. Tanaman diangkut ke lokasi penanaman pada pagi hari atau sore hari. Tidak dibenarkan menyimpan tanaman terlalu lama di lokasi pekerjaan ( tidak lebih dari 2 hari ).
Khusus untuk tanaman Pohon hendaknya bukan merupakan tanaman yang baru dicabut/dipindahkan dari tanah asal. Nursery harus mempersiapkan tanaman, perakaran terbungkus karung dengan baik, minimal 3 minggu sebelum di tanam. Sebaiknya pelaksana memilih pohon yang telah ditanam dalam pot. Untuk mempertahankan kelembaban tanaman tersebut disiram 2 kali sehari, pagi dan sore.
Besar dan tinggi tanaman yang akan ditanam harus sesuai dengan yang tertulis dalam persyaratan atau gambar rencana dan disetujui oleh pengawas.
Jenis tanaman yang tidak terdapat dalam rencana, tetapi pada pelaksanaan diminta sebagai pengganti ataupun sebagai tanaman tambahan, akan ditentukan kemudian oleh direksi atau pengawas.
e) Pekerjaan Penanaman
1. Persiapan Tanam Persiapan tanam dilakukan sebaiknya pada awal musim hujan. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pembuatan lubang tanam, penggunaan pestisida untuk mencegah serangan serangga ulat tanah, pemberian pupuk kandang.
2. Penanaman Tanaman
Tanaman dikeluarkan dari wadah sementara ( pot, karung, polybag dll ) dengan hati‐ hati supaya akar tidak rusak.
Akar diurai agar menjadi “ bebas “ dan tidak membelit atau Tanaman ditanam dalam keadaan akar “ bebas “ menghadap keluar
Tanah atas dikembalikan ke dalam lubang dan dipadatkan di sekitar leher batang tanaman.
Kemudian dipasang Steger/penyangga untuk menjaga agar tanaman dapat berdiri tegak dengan stabil. Mengingat pohon sangat peka terhadap goncangan, maka pemasangan steger / penyangga pohon harus benar‐benar kuat.
Siram tanaman dengan baik sehingga air dapat meresap dan menjangkau daerah perakaran.
3. Pemeliharaan Lamanya waktu pemeliharaan 180 hari. Ketentuan ini dapat berubah atas persetujuan direksi / pengawas. Selama masa pemeliharaan pelaksana diwajibkan melakukan penyiraman dan pemupukan serta pemangkasan, dengan ketentuan sebagai berikut :
Pemeliharaan yang dilakukana adalah penyiraman dan pemupukan.
Penyiraman dilakukan setiap hari ( pagi dan sore, bila tidak terjadi hujan ).
Pemupukan baru dilakukan lebih kurang 1 bulan setelah penanaman.Pupuk yang diberikan sebaiknya pupuk NPK .
Pemangkasan tanaman, baru dilakukam jika pertumbuhan tanaman sudah melebihi batas maksimal ukuran tumbuh yang direncanakan, atau telah tumbuh ranting – ranting liar yang tidak diharapkan.
Penyemprotan obat‐obatan baik insektisida maupun fungisida dilakukan jika terlihat adanya gejala serangan hama atau penyakit.
PEKERJAAN LAIN‐LAIN
Hal‐hal yang timbul pada pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian di lapangan akan dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dan Kontraktor, bila diperlukan akan dibicarakan bersama Konsultan Perencana. Selain persyaratan teknis yang tercantum diatas, Pemborong diwajibkan pula mengadakan pengurusan‐pengurusan antara lain: Surat Bukti Keer Listrik/pengetesan dari PLN, dan pengetesan lainnya yang diperlukan diserahkan kepada Pemimpin Proyek sebelum Serah Terima Pertama Pekerjaan. Sebelum Penyerahan Pertama, Kontraktor wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum sempurna, dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel, halaman harus ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna disingkirkan dari proyek. Pekerjaan pemberesan halaman ini harus dilaksanakan berdasarkan petunjuk dari Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Meskipun telah ada pengawas lapangan dan unsur‐unsur lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan gambar kerja dan bestek menjadi tanggung jawab pelaksana lapangan, untuk itu Pihak Kontraktor pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
PEMELIHARAAN PEKERJAAN YANG TELAH DITERIMA Tanpa mengurangi kewajiban kami untuk melaksanakan perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan atau gagal, kami juga harus bertanggungjawab atas pemeliharaan rutin dari semua pekerjaan tersebut diatas yang telah selesai dan diterima selama sisa Periode Kontrak termasuk Periode Pemeliharaan selama 180 hari kalender. Pekerjaan pemeliharaan rutin tersebut dilaksanakan sampai pekerjaan tersebut diserah terimakan kedua
PENUTUP Demikian metode pelaksanaan ini kami ajukan untuk melengkapi dokumen penawaran perusahaan kami. Metode ini juga akan kami gunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan jika nanti kami dimenangkan dalam lelang ini.
Yogyakarta, 20 Juni 2014 Penawar,
CV. CITRA ADIKARSA
SUWARJIYO Direktur
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13
7hari 7hari 7hari 7hari 7hari 7hari 7hari 7hari 7hari 7hari 7hari 7hari 6hari
I PEKERJAAN PERSIAPAN 100%
1 Uitset / Bouwplank Ls 1,00 500.000,00 500.000,00 0,137 0,14
2 Membersihkan lapangan Ls 1,00 1.000.000,00 1.000.000,00 0,274 0,14 0,14
3 Administrasi / Dokumentasi Ls 1,00 1.000.000,00 1.000.000,00 0,274 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
II PEKERJAAN TANAH
1 Urugan Tanah peninggian peil M3 1.034,10 93.812,50 97.011.506,25 26,600 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33
2 Urugan Pasir bawah pondasi M3 27,89 112.525,00 3.138.491,04 0,861 0,22 0,22 0,22 0,22
3 Urugan Pasir bawah lantai M3 21,98 112.525,00 2.473.856,50 0,678 0,34 0,34
III PEKERJAAN PASANGAN dan PLESTERAN
1 Pasang Bata Merah 1/2 Bata 1 : 4 M2 456,56 95.685,90 43.686.354,50 11,979 2,99 2,99 2,99 2,99
2 Plesteran 1 : 4 M2 154,64 31.512,32 4.872.907,60 1,336 0,33 0,33 0,33 0,33
3 Pasang Batu candi 10/30 cm M2 45,66 141.006,30 6.437.783,63 1,765 1,77
4 Pasang koral sikat putih dan hitam/Refleksiologi M2 18,04 131.326,30 2.369.126,45 0,650 0,65
5 Pasang batu lempeng M2 71,81 141.006,30 10.126.085,42 2,777 1,39 1,39
6 Pasang keramik unpolish 30/30 cm M2 301,64 180.581,00 54.470.452,84 14,936 4,98 4,98 4,98
7 Pasang persapan Bh 4,00 1.500.000,00 6.000.000,00 1,645 0,82 0,82
IV PEKERJAAN BETON
1 Pasangan umpak beton M3 0,54 1.261.047,63 680.965,72 0,187 0,19
2 Lantai Kerja beton K‐100 M3 21,98 586.243,77 12.888.540,00 3,534 1,77 1,77
V PEKERJAAN BESI
1 Pipa Stainless steel Ø 3" M1 9,30 174.299,67 1.620.986,90 0,444 0,22 0,22 50%
2 Angkur Bh 12,00 17.500,00 210.000,00 0,058 0,03 0,03
3 Pengelasan Ls 1,00 500.000,00 500.000,00 0,137 0,07 0,07
4 Pasang Play Ground Unit 1,00 20.000.000,00 20.000.000,00 5,484 2,74 2,74
5 Pasang pasir halus/putih M3 6,00 300.000,00 1.800.000,00 0,494 0,49
VI PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1 Pasang Lampu taman PL 50 watt dan tiang Bh 15,00 700.000,00 10.500.000,00 2,879 2,88
2 Pasang Lampu HPL 250 watt 3 bh dan tiang Unit 1,00 3.500.000,00 3.500.000,00 0,960 0,96
3 Instalasi titik lampu Titik 15,00 150.000,00 2.250.000,00 0,617 0,62
4 Panel lampu Set 1,00 1.000.000,00 1.000.000,00 0,274 0,27
5 Pasang lsitrik baru 2200 watt VA 2.200,00 3.000,00 6.600.000,00 1,810 1,81
VII PEKERJAAN TAMAN
1 Tanah merah M3 195,20 69.812,50 13.627.109,58 3,736 1,87 1,87
2 Gebalan rumput M2 1.176,00 20.000,00 23.520.000,00 6,449 3,22 3,22
3 Rumput jepang M2 126,00 50.000,00 6.300.000,00 1,727 0,86 0,86
4 Tanaman heliconia Bh 750,00 5.000,00 3.750.000,00 1,028 0,51 0,51
5 Tanaman ketela hias Bh 3.460,00 3.500,00 12.110.000,00 3,320 1,66 1,66
6 Tanaman rowenia Bh 690,00 4.000,00 2.760.000,00 0,757 0,38 0,38
7 Pupuk kandang Bh 300,00 20.000,00 6.000.000,00 1,645 0,82 0,82
8 Pemangkasan pohon Ls 1,00 1.500.000,00 1.500.000,00 0,411 0,21 0,21
9 Penyiraman taman Ls 1,00 500.000,00 500.000,00 0,137 0,07 0,07 0%
JUMLAH 364.704.166,44 100,00
Rencana kemajuan pekerjaan mingguan (%) 0,30 3,35 7,38 7,90 6,89 9,00 7,55 8,97 9,71 6,39 19,23 13,18 0,16
Komulatif rencana kemajuan pekerjaan mingguan (%) 0,30 3,64 11,02 18,92 25,81 34,81 42,36 51,33 61,04 67,43 86,66 99,84 100,00
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN
HARGA SAT (Rp)NO URAIAN PEKERJAAN SAT. VOL. BOBOT (%)
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN 90 HARI KALENDER
MINGGU KE JUMLAH (Rp) KET.
Yogyakarta, 20 Juni 2014Penawar,
CV. CITRA ADIKARSA
SUWARJIYODirektur
DAFTAR PERSONIL INTI
NO NAMA TGL/BLN/THN LAHIR PENDIDIKAN JABATAN PENGALAMAN
(TAHUN) PROFESI / KEAHLIAN SERTIFIKAT / IJAZAH
1 Novida Kartika Hadhi, ST 23/11/1978 S1 Site Manager 5 th Manajemen Konstruksi SKA
2 Sunaryono, ST 27/09/1969 S1 Pelaksana 5 th Kontruksi Bangunan SKA
3 Adi Sucipto, ST 04/02/1977 S1 Tenaga Listrik 5 th Kelistrikan Ijasah
4 Wiyono Rahayu 20/06/1976 STM Logistik 5 th Manageman Bahan Ijasah
5 Yuliati Fitrianingsih 20/07/1984 SLTA Administrasi 5 th Administrasi Ijasah
Yogyakarta, 20 Juni 2014 Penawar,
CV. CITRA ADIKARSA
SUWARJIYO Direktur
I
F: €
i: j
€: Y
:: - I;:; !$ P'" is1:* ilP! 3i;; ;gE: 2
cd f !
;gg 6 !
:.Bp; aei!i P EF
;aF i:
z
Fea=ah!!r<t
:9s
IHHT
;
1
:,
!t!i
iiii:;
!::
9
.q B -q F
:; i! i
! t :a P
;z
F 9:
9
*
?
JENIS, KAPASITAS, KOMPOSISI DAN JUMLAH
PERALATAN UTAMA
No. Jenis Peralatan/ Perlengkapan Jumlah Kapasitas Merk Kondisi Lokasi Sekarang Bukti Kepemilikan
1 Pick Up 1 Unit 1 m3 Mitsubishi Baik DI Yogyakarta
2 Concrete Mixer 1 Unit 0,25 m3 Dongfeng Baik DI Yogyakarta
3 Genset 1 Unit 25KVA ‐ Baik DI Yogyakarta
4 Pompa air 1 Unit Output 2” Honda Baik DI Yogyakarta
5 Bar cutter 1 Unit Mak 12” Yokohama Baik DI Yogyakarta
BPKB
Nota/kwitansi
Nota/kwitansi
Nota/kwitansi
Nota/kwitansi
Yogyakarta, 20 Juni 2014 Penawar,
CV. CITRA ADIKARSA
SUWARJIYO Direktur
u3325h1t2tL2
U JUII20'Pl(ti tYlluta Tt6t 8tRLlfir lJotdRs
@B*@F;!F€F.i]ri []s5 ( F*=iqwrsuilsBr iix{LniL[ inn! 'l-tlc0LITu0ssPUIstrd&ti{r.! rdltt]lg8lt _.u;rll tlAtll! . ,, ^i" b&, stNSIli L-_i.Prq uP .- l"j,2!l? ,,,-"bL I i- l';146r ( .l:[lTlML[uUAJr -r:LY* f-*.r -;,r*-l' :lSi:"... ::_11. ::'1::." E 1-'"- I lFSl
{*"* i::,il. i:.jl.:
r,."- !:;,r:;i...i. l:];.::i: -_ .-.*,..", i,.:i
LL r0r0nMrftt,r/hrr5r :l.", sl8llilriii
DLIRU\a i XI/ilt 0{.i/!?1
J EW,] $?; 5ii ail: .I: 'Fg: \i, ,fl:i i;$ d:l
F.$
FiF"ti *:
u,r
fill51S
$. *
Erli
mil
p
'I
ti$:$
*
$0{
$i.
FS*
s'
$II$sss
R
n
$6
{
Kegiatan : Rehabilitasi Pemeliharaan Taman‐taman
Pekerjaan : Rehab Taman Beringin
Lokasi : Kota Semarang
Tahun Anggaran : 2014
JUMLAH TOTAL
Rp.
Terbilang ( Empat ratus satu juta seratus tujuh puluh ribu rupiah )
DIBULATKAN
DAFTAR PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKKAN
NO URAIAN PEKERJAAN
JUMLAH
PPN 10 %
JUMLAH TOTAL
Yogyakarta, 20 Juni 2014Penawar,
CV. CITRA ADIKARSA
SUWARJIYODirektur
SPESIFIKASI TEKNIS
Kegiatan : Rehabilitasi Pemeliharaan Taman‐taman
Pekerjaan : Rehab Taman Beringin
Lokasi : Kota Semarang
Tahun Anggaran : 2014 PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Pengaturan Jam Kerja dan Pengerahan Tenaga Kerja
1. Penyedia Jasa harus dapat mengatur sedemikian rupa dalam hal pengerahan tenaga kerja, pengaturan jam kerja maupun penempatan bahan hendaknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas). Khususnya dalam pengerahan tenaga kerja dan pengaturan jam kerja, dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan peraturan perburuhan yang berlaku.
2. Penyedia Jasa harus membatasi daerah operasinya di sekitar tempat pekerjaan dan harus mencegah sedemikian rupa supaya para pekerjanya tidak melanggar wilayah bangunan‐bangunan lain yang berdekatan, dan Penyedia Jasa harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan ingin memasuki tempat pekerjaan.
3. Untuk pekerjaan ini Penyedia Jasa harus menambah jam kerja/lembur dan menambah jumlah tenaga kerja dikarenakan waktu yang mendesak.
2. Pekerjaan Penyediaan Air dan Daya Listrik Untuk Bekerja 1. Air untuk bekerja harus disediakan Penyedia Jasa dengan membuat sumur pompa di tapak Kegiatan
atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan–bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas.
2. Listrik untuk bekerja harus, disediakan Penyedia Jasa dan diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan, atau penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas. Daya listrik ini juga disediakan untuk Pengawas keet.
3. Segala biaya atas pemakaian daya dan air diatas tidak perlu ditawarkan/ menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.
3. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 1. Pengukuran Tapak Kembali
a. Penyedia Jasa diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan‐keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas‐batas tanah dengan alat‐alat yang sudah diuji kebenarannya.
b. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) untuk dimintakan keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut‐sudut hanya dilakukan dengan alat‐alat waterpass/ Theodolite yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Penyedia Jasa harus menyediakan Theodolite/ waterpas beserta petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas.
2. Tugu Patokan Dasar (Benck Mark) a. Letak dan jumlah tugu patokan dasar ditentukan oleh Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan
Pengawas). Tugu patokan dasar dibuat dari kayu berpenampang sekurang‐kurangnya 20 x 20 cm, tertancap kuat kedalam tanah sedalam 1 m dengan bagian yang menonjol di atas muka tanah secukupnya untuk memudahkan pengukuran selanjutnya dan sekurang‐kurangnya setinggi 40 cm di atas tanah.
b. Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa diubah, diberi tanda yang jelas dan dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas untuk membongkarnya.
c. Pada setiap Tugu Patok Dasar harus tertera dengan jelas kode koordinat dan ketinggian (elevasi) nya.
3. Pengukuran dan Titik Peil (0.00) Penyedia Jasa harus mengadakan pengukuran yang tepat berkenaan dengan letak/ kedudukan bangunan terhadap titik patok/ pedoman yang telah ditentukan dengan memakai alat waterpass/ theodolite. Hal tersebut dilaksanakan untuk mendapatkan lantai, plafond dan sebagainya dengan hasil yang baik dan siku. Untuk mendapatkan titik peil harap diperhatikan notasi‐notasi Gambar Lay Out dengan kondisi lapangan. Penyedia Jasa harus melapor pada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) apabila terjadi tidak kesesuaian gambar dengan kondisi lapangan.
4. Bouwplank a. Pemasangan Bouwplank
1) Penyedia Jasa bertanggungjawab atas ketepatan serta kebenaran pemasangan bouwplank/ pengukuran pekerjaan sesuai dengan referensi ketinggian, dan Bench Mark yang diberikan Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) secara tertulis, serta bertanggungjawab atas ketinggian, posisi, dimensi, serta kelurusan seluruh bagian pekerjaan serta pengadaan peralatan, tenaga kerja yang diperlukan.
2) Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan dalam hal keadaan tersebut diatas, maka hal tersebut merupakan tanggungjawab Penyedia Jasa serta wajib memperbaiki kesalahan tersebut dan akibat‐akibatnya, kecuali bila kesalahan tersebut disebabkan referensi tertulis dari Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
3) Pengecekan pengukuran oleh Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas atau wakilnya tidak menyebabkan tanggungjawab Penyedia Jasa menjadi berkurang.
b. Bahan dan Pelaksanaan 1) Tiang bouwplank menggunakan kayu kruing ukuran 5/7 dipasang setiap jarak 2,00 m’,
sedangkan papan bouwplank ukuran 2/20 cm dari kayu meranti diketam halus dan lurus bagian atasnya dan dipasang datar (waterpass).
2) Pemasangan bouwplank harus sekeliling bangunan dengan jarak 2,00 m dari atas tepi bangunan, bouwplank tidak boleh dilepas/dibongkar dan harus tetap berdiri tegak hingga pekerjaan mencapai tahapan dinding/kolom.
PEKERJAAN TANAH 1.Pekerjaan Urugan Dan Pemadatan
1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan urugan dilaksanakan sebagai urugan peninggian halaman, bangunan maupun sebagai urugan lubang‐lubang pondasi, termasuk dalam pekerjaan pemadatan untuk setiap layer urugan.
2. Persiapan untuk urugan Pengurugan tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau bagian pekerjaan yang akan ditutup/diurug atau tersembunyi oleh tanah urugan diperiksa Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas). Pada pekerjaan urugan/ peninggian permukaan tanah asal jika ada ketidak sesuaian antara keadaan lapangan dan gambar rencana Penyedia Jasa harus memberitahu secara tertulis kepada Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas, jika tidak maka tuntutan mengenai ketidaksamaan permukaan tanah tidak akan dipertimbangkan.
3. Cara pengurugan a. Khusus untuk urugan peninggian tanah asal (site) pada ketinggian tertentu diurug dengan tanah
urug yang didatangkan dari luar lokasi. b. Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis yang tebalnya tidak lebih dari 15‐20 cm dipadatkan
dengan mesin pemadat. Seluruh bahan urugan harus terlebih dahulu disetujui Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) sebelum digunakan, dan Penyedia Jasa tidak diperkenankan melakukan pengurugan tanpa kehadiran Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
4. Bahan‐bahan urugan
a. Untuk bahan urugan peninggian tanah asal (site) pada ketinggian tertentu diurug dengan tanah urug yang didatangkan dari luar lokasi.
b. Bahan‐bahan urugan tidak boleh mengandung lumpur dan bahan organic, kadar lumpur tidak boleh terlampau tinggi dan bahan urugan mudah untuk dipadatkan.
2.Pekerjaan Pondasi Umpak Beton K‐100 1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pondasi ini meliputi, penyediaan tenaga, bahan material dan peralatan‐ yang diperlukan sehingga secara keseluruhan pekerjaan pondasi ini dapat diselesaikan. Sebagai pondasi dipekerjaan ini adalah pondasi umpak dari beton sebagaimana ditunjukkan dalam gambar rencana.
2. Pedoman Pelaksanaan a. Sebelum dilaksanakan pekerjaan pondasi, Penyedia Jasa harus mengadakan pengukuran sesuai
dengan jarak/ notasi yang ada dalam gambar rencana pondasi, kemudian harus dimintakan persetujuan lebih lanjut kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
b. Penyedia Jasa diwajibkan memberi laporan kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas), bila ada perbedaan antara gambar detail/ konstruksi dengan gambar arsitektur atau adanya notasi yang kurang jelas untuk mendapatkan keputusan/ penjelasannya.
3. Metoda Pelaksanaan a. Pengenalan Lapangan/ Site Penyedia Jasa harus mengenal lapangan sebaik‐baiknya sebelum memulai pekerjaannya yang antara lain : 1). Peil existing dihubungkan dengan peil dalam gambar rencana. 2). Keadaan/ kondisi lapisan tanah. 3). Bangunan‐bangunan/ fasilitas‐fasilitas yang ada dan atau berdekatan dengan site. 4). Kedalaman muka air tanah. 5). Peralatan dan fasilitas‐fasilitas yang diperlukan guna kelancaran pekerjaan Penyedia Jasa juga harus mengenal kondisi jalan‐jalan umum, batasan‐batasan beban jalan dan batasan/ ketentuan‐ketentuan lainnya yang mungkin mempengaruhi lancarnya trasportasi/ alat‐alat baik ke lapangan atau dari lapangan. Penyedia Jasa wajib untuk mencocokan kondisi volume lapangan dengan gambar rencana dan wajib untuk melaporkan secara tertulis kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
b. Pengukuran Lapangan/ Site Setting 1). Penyedia Jasa sebelum memulai pekerjaan, harus melakukan pengukuran lay out dengan
menggunakan tenaga surveyor yang berpengalaman. 2). Penyedia Jasa wajib untuk melaporkan secara tertulis kepada Direksi Teknis
(Pengawas/Konsultan Pengawas), apabila ditemukan perbedaan elevasi/ ukuran lapangan dengan yang tercantum dalam gambar rencana.
3). Penyedia Jasa wajib mengukur/ menentukan fasilitas/ utilitas yang ada di lapangan serta melaporkannya secara tertulis kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
Segala biaya yang diperlukan untuk melindungi/ memelihara fasilitas/ utilitas yang ada, termasuk memasang kembali yang rusak karena kesalahan Penyedia Jasa, pembiayaannya tanggungjawab Penyedia Jas
PEKERJAAN DINDING 1. Pekerjaan Dinding Batu Bata
1. Lingkup Pekerjaan a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan‐bahan, biaya, peralatan dan alat‐alat bantu
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pasangan batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
c. Pekerjaan ini berkaitan dengan Pekerjaan Plesteran. 2. Persyaratan Bahan
a. Batu bata yang dipasang adalah dari batu bata merah yang telah menjalani pembakaran yang sempurna dan merata berukuran 5 x 10 x 20 cm dengan mutu terbaik, dan yang disetujui
Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas. Syarat‐syarat batu bata harus memenuhi ketentuan‐ketentuan yang telah ditetapkan.
b. Semen Portland harus memenuhi syarat‐syarat yang telah ditetapkan. c. Pasir harus memenuhi syarat‐syarat yang telah ditentukan. d. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur, minyak, asam‐basa
serta memenuhi syarat yang telah ditentukan. 3. Syarat‐syarat Pelaksanaan
a. Seluruh dinding dari pasangan Batu bata dengan aduk campuran 1 Pc : 4 Psr. b. Sebelum digunakan Batu bata harus direndam air dalam bak hingga jenuh. c. Setelah bata terpasang dengan aduk, naat/ siar‐siar harus dikeruk sedalam 1 cm dan dibersihkan
dengan sapu lidi. Setelah kering permukaan pasangan disiram air. d. Dinding Batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu. e. Pemasangan dinding Batu bata dilakukan bertahap. Setiap tahap maksimum 24 lapis per harinya,
serta diikuti dengan pengecoran kolom praktis. Bidang dinding batu‐bata tebal ½ batu dan ¾ batu yang luasnya maksimal 9 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat praktis dengan ukuran kolom dan balok sesuai gambar. Sedangkan jarak antar kolom satu dengan yang lain dibuat maksimum 3 (tiga) meter.
f. Pelubangan akibat pemasangan perancah pada pasangan batu bata sama sekali tidak diperkenankan.
g. Pasangan batu bata yang berhubungan dengan setiap pekerjaan harus diberi penguat stek‐stek besi diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan. Bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang‐kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan lain hal ditentukan lain oleh Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
h. Tidak diperkenankan memasang bata yang patah lebih dari dua. i. Pasangan dinding batu bata tebal ½ batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm setelah
diplester (lengkap acian) pada ke dua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi, dan benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata.
j. Pasangan batu bata dapat diterima/ diserahkan apabila deviasi bidang pada arah diagonal dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari 5 mm (sebelum diaci/ diplester). Adapun toleransi terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 10 mm (sebelum diplester).
2. Pekerjaan Non Struktural 1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan‐bahan, biaya, peralatan dan alat‐alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Meliputi pekerjan beton praktis, seperti : sloof praktis, kolom praktis, ring balok praktis, balok latiu, angkur setempat, plat praktis, serta seluruh detail yang ada dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan a. Semen Portland
Yang digunakan mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis merk dan atas persetujuan dan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Semen yang telah mengeras sebagian/ seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan. Tempat penyimpanan harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen.
b. Pasir Pasir harus terdiri dari butir‐butir yang bersih dan bebas dari bahan‐bahan organis, lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam persyaratan yang telah ditetapkan.
c. Koral/ Split Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat‐syarat yang telah ditetapkan. Penyimpanan/ penimbunan pasir dan koral harus dipisahkan satu dengan yang lain, sehingga dapat dijamin kedua bahan tersebut tidak tercampur untuk mendapatkan perbandingan adukan yang tepat.
d. Air.
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam, alkali dan bahan‐bahan organis/ bahan lainnya yang dapat merusak dan harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Apabila dipandang perlu Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas dapat minta kepada Penyedia Jasa supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium pemerikasaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Penyedia Jasa.
e. Besi. Digunakan besi polos mutu BJTP‐24, tegangan leleh 2.400 kg/cm2, besi harus bersih dari lapisan minyak/ lemak dan bebas dari cacat seperti serpih‐serpih dan sebagainya. Penampang besi adalah bulat dan memenuhi syarat‐syarat yang telah ditentukan. Penyedia Jasa diwajibkan, bila dipandang perlu untuk memeriksa mutu besi ke laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Penyedia Jasa.
3. Syarat‐syarat Pelaksanaan a. Mutu
Mutu beton yang digunakan adalah : K‐100 dan harus memenuhi ketentuan‐ketentuan lain sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
b. Pembesian 1). Pembuatan tulangan harus sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. 2). Pemasangan tulangan harus sesuai dengan gambar konstruksi. 3). Tulangan harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi tersebut tidak berubah tempat decking sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
4). Besi yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
c. Cara pengadukan 1). Cara pengadukan harus menggunakan molen. 2). Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih dahulu oleh Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas dan tercapai mutu pekerjaan seperti yang ditentukan dalam uraian dan syarat‐syarat. Selama pengadukan kekentalan adukan harus diawasi dengan jalan memeriksa slump pada setiap campuran baru. Pengujian slump, minimum 30 mm dan maksimum 75 mm.
d. Pengecoran 1). Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan menyiram cetakan‐cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran‐ukuran, ketinggian, pemeriksaan penulangan, dan penempatan penahan jarak.
2). Pengecoran hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
3). Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat penggetar untuk menjamin cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat seperti keropos yang dapat mengurangi kekuatan konstruksi.
4). Apabila pengecoran akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
e. Pekerjaan Acuan/ Bekisting 1). Acuan harus dipasang sesuai bentuk dan ukuran yang telah ditetapkan seperti dalam gambar. Dari papan jenis kayu yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
2). Acuan dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan‐perkuatan sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada kedudukan selama pengecoran.
3). Acuan harus rapat tidak bocor, permukaannya licin, bebas dari kotoran‐kotoran seperti tahi gergaji, potongan‐potongan kayu, tanah dan sebagainya sebelum pengecoran dilakukan serta harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan .
4). Tiang acuan satu dengan yang lain harus diikat dengan papan/ balok secara cross. 5). Acuan harus dibuka setelah memenuhi syarat‐syarat yang telah ditetapkan. 6). Kayu yang dipakai papan/Multiplex dengan tebal 9 mm. 7). Penggunaan Bekisting (Formwork) harus sesuai dengan petunjuk/ spesifikasi pabrik.
f. Kawat Pengikat
Kawat pengikat besi/ rangka dibuat dari Baja lunak dan tidak disepuh seng, dengan diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi/ rangka harus memenuhi syarat‐syarat yang telah ditentukan.
g. Pekerjaan pembongkaran Acuan/ Bekisting hanya boleh dilaksanakan dengan ijin tertulis dari Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas. Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan perubahan apapun pada permukaan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
h. Penyedia Jasa bertanggungjawab atas kesempurnaan pekerjaannya sampai dengan saat‐saat penyerahan (selesai).
i. Penyedia Jasa harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan syarat‐syarat apapun yang tercantum dalam gambar‐gambar atau peraturan yang berlaku baik dalam negeri maupun luar negeri.
j. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus memberikan contoh‐contoh material : besi, koral, pasir, Portland cement untuk mendapat persetujuan dari Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
k. Penyedia Jasa harus melakukan pengujian atas besi/ kubus di laboratorium yang akan ditunjuk kemudian.
l. Mutu tersebut harus dibuktikan oleh Penyedia Jasa dengan mengambil benda uji berupa kubus/ silinder yang ukurannya sesuai dengan syarat‐syarat yang telah ditetapkan. Pembuatanya harus disaksikan oleh Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) dan diperiksa di laboratorium konstruksi yang ditunjuk Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas). Jumlah pembuatan kubus serta ketentuan lainnya sesuai persyaratan yang telah ditentukan.
m. Yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah pengecoran. n. Harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan‐pekerjaan lain. o. Bila terjadi kerusakan Penyedia Jasa diwajibkan untuk memperbaiki dengan tidak mengurangi
mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. p. Bagian setelah dicor selama dalam masa pengerasan harus selalu dibasahi dengan air terus‐
menerus selama 1(satu) minggu atau lebih dan apabila menggunakan curing agent pemeliharaannya sesuai standart produk (sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan).
q. Bagian‐bagian yang tertanam dalam beton adalah : 1) Pemasangan angkur dan lain‐lain yang akan menjadi satu dengan beton bertulang. 2) Diperhatikan juga tempat untuk sparing atau instalasi.
r. Hal‐hal lain (Miscellaneous Items) Isi lubang‐lubang dan bukaan‐bukaan yang dipakai/bekas jalan kerja sewaktu pengecoran. Digunakan mutu seperti yang ditentukan dan dengan penghalusan permukaannya. Untuk pekerjaan dinding/kolom lepas cetak yang harus dicat, dilakukan dengan pengecatan cat emulsi pada saat sudah kering dan memenuhi syarat untuk dicat.
Pekerjaan Plesteran
1. Lingkup Pekerjaan a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan‐bahan, biaya peralatan dan alat bantu yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan a. Untuk plesteran menggunakan bahan Campuran pasir muntilan dan Semen Portland/ produk
Mortar Utama/ setaraf. b. Untuk acian menggunakan produk Semen Portland/setaraf. c. Campuran pasir (aggregate) untuk plester harus dipilih yang benar‐benar bersih dan bebas dari
segala macam kotoran. d. Pada area tempat pertemuan bahan yang berbeda (misalnya : kolom ‐ bata atau dinding ‐ bata)
dipasang kawat ayam dengan overlap yang cukup untuk mencegah keretakan. 3. Syarat‐syarat Pelaksanaan
a. Seluruh permukaan dinding bata yang akan diplester harus dibersihkan dari segala kotoran, debu dan minyak serta disiram/ dibasahi dengan air semen.
b. Plesteran bata dilakukan dengan campuran 1 Pc : 4 Psr c. Pasir pasang yang digunakan harus bersih, bebas dari lumpur serta material tidak terpakai lainnya,
diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan Ø 3 mm seperti yang dipersyaratkan. d. Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan diatas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/ penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari jenisnya dan disetujui Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
e. Semen Portland yang dikirim ke lapangan harus dalam keadaan tertutup atau yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan tipe, dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.
f. Bahan harus disimpan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, bersih. Tempat penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dilindungi sesuai dengan jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.
g. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/ persyaratan dari pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
h. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa diharuskan memeriksa site/ lapangan yang telah disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk dimulainya pekerjaan.
i. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, Penyedia Jasa harus segera melaporkan kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas). Penyedia Jasa tidak diperkenankan melakukan pekerjaan di tempat tersebut sebelum kelainan/ perbedaan diselesaikan.
j. Tebal plesteran antara 10 ‐ 15 mm dengan hasil ketebalan dinding finish 150 mm atau sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar. Ketebalan plesteran yang melebihi 20 mm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat plesteran.
k. Pertemuan plesteran dengan jenis pekerjaan lain, seperti kusen dan pekerjaan lainnya, harus dibuat naat (tali air) dengan lebar minimal 5 mm, kecuali bila ditentukan lain.
l. Acian digunakan campuran Pc dan air sampai mendapatkan campuran yang homogen. dikerjakan sesudah plesteran berumur minimal 8 hari, sehingga siap untuk difinish.
m. Kelembaban plesteran harus dijaga, sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba‐tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara cepat.
n. Penyedia Jasa wajib memperbaiki/ mengulang/ mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan (dan masa pemeliharaan), atas biaya Penyedia Jasa.
PEKERJAAN LANTAI 1. Pekerjaan Penutup Lantai Keramik
1. Lingkup Pekerjaan a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan‐bahan, peralatan dan semua pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan penutup lantai atau sesuai dengan gambar kerja b. Penyedia Jasa harus memberikan contoh‐contoh bahan lantai yang akan dipasang, khususnya
untuk diseleksi kualitas, warna, tekstur bahan untuk mendapat persetujuan dari Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas.
c. Pekerjaan ini dilakukan ke seluruh ruangan, serta seluruh detail yang disebutkan dalam gambar sesuai petunjuk Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas.
2. Bahan a. Bahan Keramik yang digunakan produk PLATINUM dengan ketebalan 7mm, toleransi ukuran < 1%
dan penyerapan air tidak lebih dari 1%. b. Ukuran Keramik lantai yang digunakan adalah 30x30 cm anti noda, anti gores, unpolished, tidak
licin, kualitas baik, tidak retak, rata, dan mempunyai daya lekat aduk standart warna sesuai gambar atau ditentukan kemudian.
c. Keramik yang akan dipasang telah diseleksi dengan baik, bentuk dan ukuran masing‐masing unit sama, tidak ada bagian yang gompal, retak, maupun cacat.
d. Sebelum dilaksanakan pemasangan bahan, Penyedia Jasa harus mengajukan contoh terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas. Bahan tersebut harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup.
3. Pelaksanaan Pekerjaan a. Pemasangan Keramik sebaiknya dilakukan pada tahap akhir, untuk menghindari kerusakan akibat
pekerjaan yang belum selesai. b. Permukaan lantai yang akan dipasang keramik tile harus bersih, cukup kering dan rata air. c. Sebelum dipasang keramik tile terlebih dahulu direndam air. d. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air. e. Adukan semen untuk pemasangan harus penuh, baik di permukaan dasar maupun di belakang
homogenius tile lantai yang terpasang. Bahan adukan dari Campuran Semen Portland dan pasir muntilan (1Pc : 3 Psr), dengan ketebalan rata‐rata : 1,5 – 4 cm
f. Lebar nat yang dianjurkan untuk lantai ± 2 mm dengan campuran pengisi nat (Grout) Semen Portland/Mortar Utama/Prime Mortar/ setara. Bagi area yang luas dianjurkan untuk diberi expansion joint.
g. Pemotongan homogenius tile harus menggunakan mesin pemotong, dan bekas potongan harus digerinda dan diamplas sampai halus dan rata. Pemasangan dilakukan sesuai pola yang ditentukan dalam gambar.
h. Garis‐garis pada pemasangan lantai harus berkesinambungan satu dengan yang lainnya, kecuali pada pertemuan khusus.
i. Pekerjaan lantai yang tidak lurus/ waterpass, siarnya tidak lurus, berombak, turun naik dan retak harus dibongkar.
j. Keramik tile yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala noda pada permukaan Keramik tile hingga betul‐betul bersih.
k. Keramik tile yang sudah terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain.
PEKERJAAN PERESAPAN
1.Pekerjaan Sistem Peresapan Air Hujan Lingkup Pekerjaan dalam sistem peresapan air hujan di sini antara lain adalah sbb :
1. Peresapan a. Terdiri dari lapisan ijuk, kerikil dan batu kali. b. Finishing permukaan peresapan harus disesuaikan dengan peruntukan lokasi.
2.Syarat‐syarat Pelaksanaan a. Sebelum melaksanakan pekerjaan harus dibuatkan shop drawing dan diajukan kepada Direksi
Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) untuk diperiksa dan selanjutnya dimintakan persetujuan.
b. Penyedia Jasa harus mengajukan contoh produk kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas)untuk mendapatkan persetujuannya.
c. Hal‐hal yang bertalian erat dengan estetika seperti : warna cat, motif, dan sebagainya harus mendapat persetujuan dari Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas)terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
d. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas, tetapi dibutuhkan untuk kelangsungan sistem maka penyedia jasa tetap diadakan.
3. Pengujian dan Komisioning a. Umum
1). Pada dasamya keseluruhan pekerjaan mekanikal harus diuji dan dikomisioning. 2). Pemeriksaan harus dilaksanakan sehubungan dengan sistem operasi dari sistem tersebut dan
bilamana perlu maka pengujian ulang perlu dilakukan.
3). Keseluruhan hasil pengujian tersebut harus dicatat, dan bila mana hasilnya telah cukup baik, maka Penyedia Jasa wajib melaporkannya kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
4). Pada keadaan tertentu pengujian dan komisioning secara keseluruhan sistem tidak mungkin dilaksanakan secara serempak, maka pada kesempatan pertama dan berikutnya Penyedia Jasa wajib mengulang pekerjaan tersebut diatas.
5). Bila ada bagian pekerjaan yang telah diuji dan dikomisioning secara terpisah, maka pada saat tahap akhir penyelesaian pekerjaan Penyedia Jasa wajib membuktikan bahwa bagian pekerjaan tersebut dapat berfungsi dengan baik secara terus menerus, hal ini merupakan persyaratan yang harus dipenuhi dalam kontrak. Penyedia Jasa wajib menaruh perhatian yang cukup sehingga pelaksanaan Pengujian dan komisioning bagian pekerjaan tersebut tidak mengganggu dan membahayakan aktivitas pemilik bila bekerja pada lokasi tersebut.
6). Untuk keperluan pengujian dan comisioning Penyedia Jasa harus menyediakan bahan/ peralatan serta tenaga kerja yang diperlukan. Demikian pula Penyedia Jasa harus menyediakan air, listrik kerja dan bahan bakar yang diperlukan. Hal ini sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam kontrak. Bilamana pengujian sistem gagal, padahal peralatan dan perlengkapannya yang terpasang telah berfungsi, maka Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas)wajib segera memerintahkan Penyedia Jasa untuk memeriksa apakah bagian yang tidak berfungsi tersebut merupakan kesalahan Penyedia Jasa Pemasok peralatan sehingga pengujian ulang dapat segera dilaksanakan.
PEKERJAAN ELEKTRIKAL 1. Pekerjaan Instalasi Daya Listrik 1. Umum Yang dimaksud dengan pekerjaan instalasi elektrikal di sini secara keseluruhan adalah pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan, peralatan, bahan utama serta pengujian, sehingga diperoleh instalasi elektrikal yang lengkap dan sesuai spesifikasi, gambar dan BQ 2. Persyaratan Bahan dan Peralatan
Kabel Instalasi tegangan rendah digunakan jeniskabel NYM dengan tegangan kerja 0,6‐1KV Untuk instalasi titik lampu digunakan jenis kabel NYM dengan tegangan kerja 0,6‐1KV
CLIPSAL
Pipa Pelindung/ Konduit
Pipa PVC Konduit diameter minimum 1,5 x diameter luar kabel
CLIPSAL
Box panel lampu
Lampu Taman
Lampu Spotlight
Lampu High mast
Type HPL‐N ‐50 W
50 W
Type HPL‐N ‐250 W
Artolite/philips
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Kabel‐kabel 1) Pada prinsipnya kabel‐kabel daya yang dipergunakan adalah jenis NYY, sedangkan untuk kabel
penerangan dipergunakan kabel NYM dan NYFGbY. 2) Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan
terlebih dahulu pada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas). 3) Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm2. 4) Pemasangan kabel daerah showcase menggunakan kabel NYMHY untuk menghindari kesulitan
pemasangan.
5) Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah beban.
6) Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengindentifikasilkan phasanya sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
7) Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan baru, kecuali pada kabel penerangan, di mana terminasi sambungan dilakukan pada termination/ junction box.
8) Untuk kabel serabut, terminasi ujung kabel tersebut harus menggunakan handsclip. 9) Pada route kabel setiap 25 m dan di setiap belokan harus ada tanda arah jalannya kabel dan
dilengkapi dengan Cable Mark. 10) Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan instalasi lainnya harus ditanam
lebih dalam dari 60 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis medium dengan diameter minimum 2½ kali penampang kabel.
11) Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau harus dibuatkan sleeve dari pipa galvanis medium dengan diameter minimum 2½ kali penampang kabel.
12) Penyambungan kabel untuk penerangan dan kontak‐kontak harus di dalam kotak terminal terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tersebut minimum 4 cm.
13) Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan �1 m disetiap ujungnya. 14) Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak‐kontak harus di dalam kotak
penyambungan dan memakai alat penyambungan berupa las‐dop. 15) Setiap kabel dalam PVC High Impact Konduit yang dipasang pada Slap harus diberi Saddle
Spacers setiap jarak 150 cm. b. Lighting Fixtures
1) Seluruh peralatan yang akan dipakai pada kegiatan ini disediakan oleh Penyedia Jasa dan sesuai jenis pekerjaaan dan spesifikasi yang telah ditentukan.
2) Daftar produk peralatan yang akan digunakan harus dilampirkan dalam dokumen Kontrak. 3) Bila dikemudian hari ada kelainan antara daftar yang diajukan dengan yang akan dipakai,
Penyedia Jasa wajib mengajukan persetujuan dahulu kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas)
4) Penyedia Jasa wajib mengganti semua peralatan yang telah dipasang bila peralatan tersebut tidak sesuai dengan daftar yang telah diajukan atau disetujui oleh Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
5) Semua penggantian merk/ jenis dari peralatan yang telah disetujui dalam daftar yang diajukan harus dilengkapi dengan perubahan biaya dari biaya kontrak.
c. Grounding 1) Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BCC). 2) Elektroda pentanahan untuk grounding digunakan copper berdiameter 32 mm dan 0,5 m dari
bagian ujungnya dibuat runcing. Electrode pentanahan yang ditanam minimal sedalam 12 m dan sampai menyentuh permukaan air tanah.
3) Nilai tahanan grounding system untuk panel‐panel adalah maximum, 1 ohm, diukur setelah tidak turun hujan selama 3 hari berturut‐turut.
4) Grounding untuk peralatan elektronik dipisah dengan grounding elektrikal, dengan metode grounding yang sama.
d. Konduit Konduit instalasi penerangan yang dipakai jenis PVC High Impact dan Keramik jatiwangi Plan Conduit di mana diameter dalam dari konduit minimum 1,5 x (kali) diameter luar kabel dan minimum diameter dalam adalah 19 mm, atau dinyatakan lain pada gambar.
e. Panel‐Panel 1) Umum.
a). Jumlah dan jenis komponen panel listrik ditunjukkan dalam gambar. b). Tebal plat yang digunakan minimum 1,5 mm. c). Bentuk panel listrik berdiri sendiri untuk panel utama, panel tenaga, dan panel
penerangan.
d). Seluruh terminal untuk penyambungan ke luar harus ada di sisi panel kecuali stop kontak lantai.
e). Terminal kabel masuk disesuaikan dengan kabel masuk. f). Kabel masuk dilengkapi dengan "cable plug" (kabel schoen) yang besarnya disesuaikan
dengan ukuran kabel. g). Panel harus dengan 5 bar termasuk 1 bar untuk pentanahan
2) Komponen Panel : a). Circuit Breaker
(1) Circuit breaker untuk panel‐panel utama harus mempunyai interupting capacity min. 50 KA dilengkapi dengan pengaman terhadap arus lebih, arus hubung singkat dan tegangan di bawah nominal.
(2) Circuit breaker untuk arus‐arus cabang minimum mempunyai interupting capacity 35 KA.
b). Fuse Load Break Switch. (1) Fuse load Break yang digunakan harus dapat memutuskan arus pada saat berbeban. (2) Kuning untuk Fuse load break yang lebih besar dapat digunakan sepanjang fuse
pengaman yang dibutuhkan seperti dinyatakan dalam gambar. c). Ampere meter
(1) Ampere meter yang digunakan dari tipe dinding untuk dipasang pada panel. (2) Daerah ukur Amperemeter ditunjukkan pada gambar. (3) Dilengkapi dengan trafo arus dengan ratio arus disesuaikan dengan gambar.
d). Volt Meter (1) Volt meter yang digunakan harus dari tipe dinding untuk dipasang pada panel. (2) Daerah ukur Voltmeter ditunjukkan pada gambar. (3) Dilengkapi dengan selector switch dengan 6 posisi +0
3) Lampu Indikasi a). Lampu indikasi dari jenis yang dapat dipasang pada panel b). Warna lampu disesuaikan dengan tanda phase
(1) Merah untuk R (2) Hijau untuk S (3) Kuning untuk T
c). Dilengkapi dengan fuse pengaman. f. Penanaman/ Pembumian
1) Semua bagian dari sistem listrik harus ditanam/ dibumikan. 2) Elektroda pembumian harus ditanam sedalam minimum 12 meter dan mencapai permukaan air tanah. 3) Tahanan pembumian maximum adalah 1 ohm. 4) Jarak minimum elektroda pembumian adalah 20m dan disesuaikan dengan sifat tanahnya. 5) Elektroda pembumian menggunakan massive copper pipe penampang 1½" (1,5 inch).
g. Testing dan Commissioning 1) Penyedia Jasa pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran‐pengukuran yang diperlukan untuk memeriksa/ mengetahui apakah seluruh instalasi yang sudah dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan. 2) Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk testing tersebut merupakan tanggungjawab Penyedia Jasa, termasuk peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dari seluruh sistem ini, seperti yang disyaratkan oleh pabrik pembuat, harus disediakan oleh Penyedia Jasa. 3) Testing Instalasi Listrik yang dimaksud ialah :
a). Pada waktu instalasi telah selesai, sistem Listrik yang dipasang harus ditest dan mendapat pengesahan dari PLN. b). Semua panel Listrik yang telah dipasang harus diperiksa (di cek) satu persatu sehingga yakin tidak terdapat cacat atau kesalahan pemasangan. c). Semua kabel harus dicek isolasinya dengan meger 600 volt.
d). Pada saat pemeriksaan dan pengujian ternyata ada kerusakan atau kegagalan suatu bagian dari Instalasi bahan dari Instalasi yang rusak/ gagal maka, setelah diadakan perbaikan, pemeriksaan/ pengujian dilakukan lagi sampai berhasil.
4) Laporan Pengetesan Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan pengetesan kepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) mengenai hal‐hal sebagai berikut :
a). Hasil pengetesan kabel‐kabel (merger). b). Hasil pengetesan peralatan‐peralatan Instalasi.
Semua pengetesan dan/atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).
PEKERJAAN LANDSCAPING TAMAN Lingkup Kerja Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga , bahan‐bahan dan peralatan dan alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penanaman, guna mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan penanaman yang dilaksanakan meliputi semua pekerjaan yang tertera dalam gambar Kerja dan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan, meliputi :
• Pekerjaan persiapan pembentukan tanah
• Pekerjaan Penanaman
• Pekerjaan Pemeliharaan / perawatan tanaman Tahapan Pekerjaan Tahapan pelaksanaan pekerjaan menyesuaikan dengan kondisi lahan dan kesiapan lapangan. Pekerjaan penanaman hanya dilaksanakan pada bagian site yang telah siap dan tidak lagi dilakukan pekerjaan fisik, untuk menghindari kerusakan tanaman sebagai akibat aktivitas pembangunan fisik lainnya. Semua Pekerjaan penanaman harus dilaksanakan mengikuti petunjuk Gambar kerja dan sesuai petunjuk yang diberikan Pengawas. Jika terjadi perbedaan antara Gambar Kerja dan keadaan lapangan, Kontraktor harus melaporkan kepada Pengawas Lapangan untuk diambil keputusan penyelesaiinya. Semua tata letak tanaman dilapangan yang menyimpang dari ketentuan Gambar Kerja yang disebabkan karena keadaan lapangan, harus mendapat persetujuan Pengawas. Syarat Pelaksanaan Pekerjaan
a) Persyaratan Umum Dalam melakukan berbagai aktivitas pekerjaan tidak diperkenankan mengakibatkan terganggunya kelancaran lalu lintas, serta tetap memperhatikan keamanan baik pekerja maupun pemakai jalan. Dalam mendatangkan alat maupun bahan ke lokasi harus memperhitungkan berbagai hal, terutama yang menyangkut keamanan dan kelancaran lalulintas, serta kebersihan lingkungannya. Alat dan bahan harus ditempatkan pada tempat yang aman, tidak mengganggu kelancaran pekerjaan lain dan memperhitungkan keselamatan baik pelaksana maupun yang lainnya. Alat‐alat yang dipergunakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pelaksana.
b) Pekerjaan Persiapan dan pembentukan Tanah Sebelum pekerjaan dimulai, keadaan tapak / site harus bersih dari segala macam kotoran / sampah dan rintangan‐rintangan lain yang dapat mengganggu kelancaran pekerjaan. Pelaksana diwajibkan untuk mengadakan pengukuran yang dilakukan dengan cermat dan teliti, agar dapat dicapai titik akurasi yang maksimal sesuai gambar rencana. Pengukuran dilakukan untuk menentukan titik / patok untuk semua pekerjaan sesuai gambar rencana. Semua kelainan / perbedaan berkaitan dengan hasil pengukuran harus dibicarakan dengan petugas yang berwenang / pengawas.
c) Pekerjaan Urugan dan Pembentukan Tanah Subur.
Pembersihan area yang akan ditimbun.
Timbunan/urugan tanah subur untuk area taman/area tanam, ketebalan urugan 15‐ 20 cm.
Pembentukan urugan/timbunan tanah sesuai piel ketinggian yang direncanakan.
Dalam melaksanakan pengurugan tanah, harus diperhatikan kebersihan lingkungan jalan. Tanah tidak berceceran mengotori jalan. Jalan harus segera dibersihkan bila terdapat ceceran tanah akibat pekerjaan pengurugan tanah di lokasi pekerjaan.
Setelah pekerjaan tanah selesai segera dilaksanakan penanaman pohon semak perdu dan tanaman rumput. Untuk menutupi permukaan tanah tersebut.
Penyiraman rumput dilakukan 2 kali dalam sehari, pagi dan sore.
d) Pekerjaan Penyediaan Tanaman
Sebelum tanaman ditanam di tempat yang telah ditentukan , terlebih dahulu harus dilakukan penilaian kebenaran jenis tanaman, kesehatan tanaman dan ukuran tanaman tersebut oleh pengawas.
Dalam menyiapkan tanaman dikebun bibit / nursery, tanaman yang akan ditanam harus sudah disiapkan dalam polybag dan dalam kondisi sehat dan segar. Tanaman diangkut ke lokasi penanaman pada pagi hari atau sore hari. Tidak dibenarkan menyimpan tanaman terlalu lama di lokasi pekerjaan ( tidak lebih dari 2 hari ).
Khusus untuk tanaman Pohon hendaknya bukan merupakan tanaman yang baru dicabut/dipindahkan dari tanah asal. Nursery harus mempersiapkan tanaman, perakaran terbungkus karung dengan baik, minimal 3 minggu sebelum di tanam. Sebaiknya pelaksana memilih pohon yang telah ditanam dalam pot. Untuk mempertahankan kelembaban tanaman tersebut disiram 2 kali sehari, pagi dan sore.
Besar dan tinggi tanaman yang akan ditanam harus sesuai dengan yang tertulis dalam persyaratan atau gambar rencana dan disetujui oleh pengawas.
Jenis tanaman yang tidak terdapat dalam rencana, tetapi pada pelaksanaan diminta sebagai pengganti ataupun sebagai tanaman tambahan, akan ditentukan kemudian oleh direksi atau pengawas.
e) Pekerjaan Penanaman
1. Persiapan Tanam Persiapan tanam dilakukan sebaiknya pada awal musim hujan. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pembuatan lubang tanam, penggunaan pestisida untuk mencegah serangan serangga ulat tanah, pemberian pupuk kandang.
2. Penanaman Tanaman
Tanaman dikeluarkan dari wadah sementara ( pot, karung, polybag dll ) dengan hati‐ hati supaya akar tidak rusak.
Akar diurai agar menjadi “ bebas “ dan tidak membelit atau Tanaman ditanam dalam keadaan akar “ bebas “ menghadap keluar
Tanah atas dikembalikan ke dalam lubang dan dipadatkan di sekitar leher batang tanaman.
Kemudian dipasang Steger/penyangga untuk menjaga agar tanaman dapat berdiri tegak dengan stabil. Mengingat pohon sangat peka terhadap goncangan, maka pemasangan steger / penyangga pohon harus benar‐benar kuat.
Siram tanaman dengan baik sehingga air dapat meresap dan menjangkau daerah perakaran.
3. Pemeliharaan Lamanya waktu pemeliharaan 180 hari. Ketentuan ini dapat berubah atas persetujuan direksi / pengawas. Selama masa pemeliharaan pelaksana diwajibkan melakukan penyiraman dan pemupukan serta pemangkasan, dengan ketentuan sebagai berikut :
Pemeliharaan yang dilakukana adalah penyiraman dan pemupukan.
Penyiraman dilakukan setiap hari ( pagi dan sore, bila tidak terjadi hujan ).
Pemupukan baru dilakukan lebih kurang 1 bulan setelah penanaman.Pupuk yang diberikan sebaiknya pupuk NPK .
Pemangkasan tanaman, baru dilakukam jika pertumbuhan tanaman sudah melebihi batas maksimal ukuran tumbuh yang direncanakan, atau telah tumbuh ranting – ranting liar yang tidak diharapkan.
Penyemprotan obat‐obatan baik insektisida maupun fungisida dilakukan jika terlihat adanya gejala serangan hama atau penyakit.
Yogyakarta, 20 Juni 2014 Penawar,
CV. CITRA ADIKARSA
SUWARJIYO Direktur
SURAT PERNYATAAN Kesanggupan Mengikuti Program Jamsostek
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Suwarjiyo
No.Identitas : 3401082706730001
Jabatan : Direktur
Bertindak untuk dan atas nama : CV. CITRA ADIKARSA
dengan ini menyatakan bahwa saya/ Perusahaan saya Sanggup Mengikuti Program Jamsostek apabila perusahaan kami dimenangkan dalam pelelangan umum pada Pekerjaan Rehab. Taman Beringin , Kota Semarang pada Pokja II ULP Kota Semarang Tahun Anggaran 2014.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab.
Yogyakarta, 20 Juni 2014
Penawar,
CV. CITRA ADIKARSA
SUWARJIYO Direktur
CITRA ADIKARSA
PAKTA INTEGRITAS Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Suwarjiyo
No.Identitas : 3401082706730001
Jabatan : Direktur
Bertindak untuk dan atas nama : CV. CITRA ADIKARSA
dalam Pengadaan Barang/Jasa Pekerjaan Rehab. Taman Beringin , Kota Semarang pada Pokja II ULP Kota
Semarang Tahun Anggaran 2014 dengan ini menyatakan bahwa:
1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
2. akan melaporkan kepada APIP yang bersangkutan dan/atau LKPP apabila mengetahui ada indikasi KKN
dalam proses pengadaan ini;
3. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk memberikan hasil
kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang‐undangan;
4. apabila melanggar hal‐hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia menerima sanksi
administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau
dilaporkan secara pidana.
Yogyakarta, 20 Juni 2014 Penawar,
CV. CITRA ADIKARSA
SUWARJIYO Direktur
FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Suwarjiyo
Jabatan : Direktur
Bertindak untuk dan
atas nama : CV. Citra Adikarsa
Alamat : Ped. IV Panjatan, RT 014 RW 007 Panjatan, Kulon Progo, DI Yogyakarta
Telepon : 0274‐2661001
E mail : ‐
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
1. Saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak berdasarkan Akte Notaris Nomor 51 tanggal 29 Januari 2010;
2. Saya bukan sebagai pegawai K/L/D/I;
3. Saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. Saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para pihak yang terkait,
langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini;
5. Badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak
pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
6. Salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam;
7. Data‐data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:
a. Data Administrasi
1. Umum
1. Nama Perusahaan : CV. Citra Adikarsa
2. Status Perusahaan :
Pusat Cabang
3. Alamat Perusahaan
Alamat Kantor Adm.
No.Telpon
No. Fax
E‐Mail
:
:
:
:
Ped. IV Panjatan, RT 014 RW 007 Panjatan, Kulon Progo, DI Yogya
Kembang, Pengasih, Kulon Progo
0274‐2661001 (0271) 646780
4. Alamat Kantor Pusat
No. Telpon
No. Fax
:
:
:
Jl. Cempaka 13 No. 5 Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta
(0271) 646780
(0271) 646780
b. Ijin Usaha Jasa Konstruksi dan Sertifikasi Badan Usaha
No. IUJK
Masa berlaku ijin usaha
Instansi pemberi ijin usaha
No. SBU
No. Reg
Masa berlaku ijin usaha
Instansi pemberi ijin usaha
:
:
:
:
:
:
1.076257.3401.2.0176 Tanggal : 28 April 2014
s/d tanggal 28 April 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
0005215
0‐3401‐16‐002‐1‐12‐076159
07 April 2014 s/d tanggal 06 April 2017
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK)
c. Landasan Hukum Pendirian Perusahaan
1. Akta Pendirian Perusahaan
a. Nomor Akta
b. Tanggal
c. Nama Notaris
:
:
:
6
2 Desember 2004
NY. FAHMI NOORHAYATI S. WIDODO, SH
2. Akta Perubahan Terakhir
a. Nomor Akta
b. Tanggal
c. Nama Notaris
:
:
:
51
29 Januari 2010
MARHADE TOMI, SH, MKn
√
d. Pengurus Perusahaan
1. Komisaris
No. Nama No. KTP Jabatan dalam Perusahaan
1 Iin Inayati 3401025512790022 Komanditer
2. Direksi/Penanggung Jawab/Pengurus Perusahaan
No. Nama No. KTP Jabatan dalam Perusahaan
1 Suwarjiyo 3401082706730001 Direktur
e. Data Keuangan
1. Susunan Kepemilikan Saham
No. Nama No. KTP Alamat Persentase
1
2
Iin Inayati
Suwarjiyo
3401025512790022
3401082706730001
Anjir, RT 089 RW 025, Hargorejo, Kokap, Kulon Progo
Gadingan, RT 042 RW 019, Wates, Wates, Kulon Progo
50 %
50 %
2. Pajak
1. Nomor Pokok Wajib Pajak
2. Bukti Pelunasan Pajak Tahun
terakhir, Nomor/Tanggal
3. Laporan bulanan PPh/PPn tiga bulan
terakhir, Nomor/Tanggal
:
:
:
31.301.337.7‐544.000
544 02 01009534 tanggal 28 Maret 2014
PPH Ps 21 Februari 2014 18 Maret 2014
PPH Ps 21 Maret 2014 16 April 2014
PPH Ps 21 April 2014 13 Mei 2014
PPH Ps 25 Februari 2014 18 Maret 2014
PPH Ps 25 Maret 2014 16 April 2014
PPH Ps 25 April 2014 13 Mei 2014
PPN Februari 2014 20 Maret 2014
PPN Maret 2014 15 April 2014
PPN April 2014 19 Mei 2014
f. Data Personalia
NO NAMA TGL/BLN/THN LAHIR PENDIDIKAN JABATAN PENGALAMAN
(TAHUN) PROFESI / KEAHLIAN SERTIFIKAT / IJAZAH
1 Novida Kartika Hadhi, ST 23/11/1978 S1 Site Manager 5 th Manajemen Konstruksi SKA
2 Sunaryono, ST 27/09/1969 S1 Pelaksana 5 th Kontruksi Bangunan SKA
3 Adi Sucipto, ST 04/02/1977 S1 Tenaga Listrik 5 th Kelistrikan Ijasah
4 Wiyono Rahayu 20/06/1976 STM Logistik 5 th Manageman Bahan Ijasah
5 Yuliati Fitrianingsih 20/07/1984 SLTA Administrasi 5 th Administrasi Ijasah
g. Data Peralatan Perusahaan
No. Jenis Peralatan/ Perlengkapan Jumlah Kapasitas Merk Kondisi Lokasi Sekarang Bukti Kepemilikan
1 Pick Up 1 Unit 1 m3 Mitsubishi Baik DI Yogyakarta
2 Concrete Mixer 1 Unit 0,25 m3 Dongfeng Baik DI Yogyakarta
3 Genset 1 Unit 25KVA ‐ Baik DI Yogyakarta
4 Pompa air 1 Unit Output 2” Honda Baik DI Yogyakarta
5 Bar cutter 1 Unit Mak 12” Yokohama Baik DI Yogyakarta
BPKB
Nota/kwitansi
Nota/kwitansi
Nota/kwitansi
Nota/kwitansi
h. Data Pengalaman Perusahaan
NO NAMA PAKET PEKERJAAN
BIDANG/SUB. BDG
PEKERJAAN
LOKASI PEMBERI TUGAS KONTRAK TANGGAL SELESAI
NAMA ALAMAT NO/TGL NILAI KONTRAK BAST
1
i. Data Pekerjaan Yang sedang Dilaksanakan
No. Nama Paket Pekerjaan Bidang / Sub
Bidang Pekerjaan
Lokasi
Pengguna Jasa Kontrak Progres Terakhir
Nama Alamat Nomor / Tangal Nilai (Rp) Tanggal Prestasi Kerja (%)
j. Dukungan Keuangan
Surat dukungan keuangan dari Bank :
Nomor : 883/ DJ 0400
Tanggal : 17 Juni 2014
Nama Bank : Bank BPD DIY Cabang Wates
Nilai : Rp. 40.971.000
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang‐undangan.
Yogyakarta, 20 Juni 2014 Penawar,
CV. CITRA ADIKARSA
SUWARJIYO Direktur