file · web viewsehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat...

32
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Dasar Teori Cabai merah (Capsicum annum) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang bernilai ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di daerah tropika seperti di Indonesia. Cabai sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan sebagiannya untuk ekspor dalam bentuk kering, saos, tepung dan lainnya. Cabai dan kebudayaan masyarakat Indonesia hampir tidak dapat dipisahkan, terutama dalam hal masak memasa, Di Bangka Belitung cabai merupakan bumbu dapur yang wajib di setiap masakan. kenapa tidak, banyak sekali masyarakat Bangka Belitung yang menggunakan cabai disetiap masakan. Terutama di masakan asam pedas khas Bangka. karena harganya mahal banyak sekali masyarakat Bangka Belitung khususnya di Bangka yang pekerjaannya sebagai petani cabai karena bagi mereka bertani cabai sangat menguntungkan bagi mereka untuk memnuhi kebutuhan mereka. 1.2 Manfaat Cabai Saat ini cabai merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak digunakan masyarakat baik masyarakan local maupun internasional khususnya di Bangka Belitung. Setiap harinya 1

Upload: ngominh

Post on 02-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori

Cabai merah (Capsicum annum) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

bernilai ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di daerah tropika seperti di

Indonesia. Cabai sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan

sebagiannya untuk ekspor dalam bentuk kering, saos, tepung dan lainnya.

Cabai dan kebudayaan masyarakat Indonesia hampir tidak dapat dipisahkan, terutama

dalam hal masak memasa, Di Bangka Belitung cabai merupakan bumbu dapur yang

wajib di setiap masakan. kenapa tidak, banyak sekali masyarakat Bangka Belitung yang

menggunakan cabai disetiap masakan. Terutama di masakan asam pedas khas Bangka.

karena harganya mahal banyak sekali masyarakat Bangka Belitung khususnya di Bangka

yang pekerjaannya sebagai petani cabai karena bagi mereka bertani cabai sangat

menguntungkan bagi mereka untuk memnuhi kebutuhan mereka.

1.2 Manfaat Cabai

Saat ini cabai merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak digunakan

masyarakat baik masyarakan local maupun internasional khususnya di Bangka Belitung.

Setiap harinya permintaan akan cabai semakin bertambah seiring dengan meningkatnya

jumlah penduduk di berbagai daerah. Sehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha

yang masih sangat menjanjikan.

Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai keriting,

cabai besar, cabai rawit dan cabai paprika. Sebab menyesuaikan permintaan konsumen,

yang banyak menggunakan jenis cabai tersebut sebagai penyedap makanan. Selain

digunakan sebagai penyedap makanan, cabai juga bias dimanfaatkan sebagai macam

produk olahan seperti saos cabai, sambel cabai, bubuk cabai, dan bumbu instan.

1

Page 2: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

1.3 Jenis Cabai

Di indonesia biasanya cabai dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu cabai kecil dan cabai

besar. Sedangkan di luar negeri cabai biasanya dikelompkan menjadi 3 kelompok, yaitu

cabai manis ( sweet pepper), cabai pedas (hot chili), dan cabai lonceng ( bell Pepper).

Mengacu pada kondisi cabai yang terdapat di Indonesia kami mengklasifikasikan cabai

dalam 2 kelompok yaitu :

1. Cabai Rawit

Cabai rawit di dunia internasional dikenal sebagai hot chili atau cabai pedas. Ukuran

cabai ini kecil – kecil, namun rasanya sangat pedas karena kandungan minyak

atsirinya yang sangat tinggi. Cabai rawit di Indonesia banyak macamnya, namun

secara umum dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

a. Cabai Rawit Kecil

Cabai Rawit ini berukuran sangat kecil, hanya memiliki panjang 1 – 2 cm.

meskipun demikian rasa cabai ini sangat pedas. Sangat sesuai dijadikan teman

makan tahu atau tempe goring. Warna cabai waktu masih muda hijau, setelah tua

berubah menjadi merah

b. Cabai rawit Putih

Cabai rawit putih memiliki buah berwarna puth atau putih kekuningan saat masih

muda, dan berubah menjadi merah menyala saat sudah masak. Ukuram cabai ini 2

– 5 cm. rasanya cikup pedas dan cocok dijadikan bahan sambal.

c. Cabai rawit hijau

Cabai ini memiliki buah berwarna hijau tua saat masih muda,dan merah gelap saat

tua. Panjangnya antara 2- 3 cm. rasanya tidak terlalu pedas, sehingga banyak

orang memakannya sebagai teman makan gorengan.

2. Cabai Besar

Cabai besar merupakan cabai dengan ukuran yang lebih panjang dibandingkan

dengan cabai rawit. Rata – rata panjang buahnya sekitar 10 cm, namun terkadang

mencapai 15 cm bahkan 20 cm. saat muda buah cabai besar berwarna hijau tua.

2

Page 3: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

Ketika sudah tua warnanya berubah menjadi merah menyala, merah tua, atau tetap

hijau. Di pasar biasanya cabai besar dikelompokan lagi menjadi : cabai merah besar,

cabai keriting, cabai hijau dan sebagainya.

3

Page 4: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

BAB II

SYARAT TUMBUH

Syarat tumbuh merupakan kondisi optimal yang dibutuhkan tanaman untuk dapat tumbuh

dan berkembang, serta berproduksi dengan baik. Secara umum syarat tumbuh meliputi 2

faktor. Factor – factor tersebut antara lain, factor iklim dan tanah.

2.1 Iklim

Iklim merupakan peranan yang sangat besar dalam menentukan cocok atau

tidaknya suatu tempat untuk membudidayakan suatu tanaman. Kondisi iklim

sering menyebabkan suatu tanaman hanya endemik di tempat – tempat tertentu

saja. Beberapa iklim yang mempengaruhi tanaman cabai antara lain, ketinggian

tempat, curah hujan, intensitas cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara,

dan kecepatan angin.

1. Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap kondisi iklim suatu tempat.

Beberapa unsure iklim seperti suhu udara, curah hujan, tekanan udara, dan

intensitas matahari sangat dipengaruhi oleh ketinggian tempat.

2. Curah Hujan

Tanaman cabai tidak menyukai cursh hujan yang berlebihan namun demikian

tanaman ini membutuhkan kelembapan yang cukup untuk dapat tumbuh dan

berkembang dengan baik.

3. Cahaya Matahari

Cabai membutuhkan intensitas cahaya matahari yang tinggi, setidaknya diatas

70%. Apabila intensitas cahaya matahari berkurang, berpengaruh terhadap

umur panen buah.

4. Suhu Udara

Suhu Udara juga besar pengaruhnya terhadap tanaman cabai. Suhu udara yang

sesuai dengan tanaman cabai antara 8-34 derajat celcius. Namun optimalmya,

tanaman cabai sebaiknya mendapatkan suhu udara siang 21-28 derajat celcius

dan malam 8-20 derajat celcius.

5. Kelembaban Udara

4

Page 5: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

Tanaman cabai tidak menyukai curah hujan yang terlalu berlebihan, namun

tanaman ini menyukai kelembaban yang cukup tinggi yaitu 80-95%.

6. Kecepatan Angin

Angin berperan sebagai pembantu penyerbukan serta sirkulasi udara.

2.2 Tanah

Tanah merupakan aspek penting dalam budidaya cabai, karena tanah merupakan

media tumbuh sekaligus sebagai sumber unsur hara. Yang perlu dilihat dari

kondisi tanah antara lain jenis tanah, tekstur tanah, pH tanah, kandungan air tanah

dan kandungan bahan organic tanah

1. Jenis tanah

Tanaman ini memerlukan tanah yang gembur dengan kesuburan yang tinggi

untuk dapat tumbuh dan berproduksi optimal. Beberapa jenis tanah antara lain

yaitu, tanah alluvial, tanah andosol, tanah litosol, dan tanah grumosol.

2. Tekstur Tanah

Tekstur tanah merupakan perbandingan relative antara fraksi – fraksi dalam

tanah, yaitu pasir , debu, dan liat. Tekstur tanah yang cocok untuk tanaman

cabai adalah lempung berpasir, pasir berlempung, lempung, dan lempung

berdebu, sedangkan tanah yang berliat tinggi tidak cocok untuk lahan tanaman

cabai.

3. Suhu Tanah

Tanaman cabai menyukai suhu tanah yang hangat, tidak terlalu panas dan

tidak terlalu dingin. Suhu tanah yang diinginkan antara 15 – 30℃.

4. Derajat keasaman (pH) Tanah

Derajat keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan cabai adalah pH netral,

yaitu antara 6,0 – 7,5.

5. Kedalaman Air Tanah

Kedalaman air tanah yang sesuai untuk tanaman cabai antara 50 – 200 cm

6. Kandungan Bahan Organik

Bahan organic juga berperan dalam menyerap unsure hara yang ditambahkan

kedalam tanah melalui pemupukan. Tanah dengan kandungan bahan organik

5

Page 6: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

yang rendah, ketika diberi pupuk, akan seperti ember penuh lubang yang

diberi air. Lebih banyak yang terbuang percuma dibandingkan dengan yang

dapat dimanfaatkan. Tanah yang mengandung sedikit bahan organik akan

menyebabkan produksi tanaman cabai menurun.

6

Page 7: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

BAB III

BUDIDAYA TANAMAN3.1 Penyemaian Benih

Bibit cabai yang baik dan sehat akan menghasilkan tanaman yang baik dan sehat

pula. Sebaliknya bibit yang buruk apalagi membawa bibit penyakit, akan

menghasilkan ktanaman yang jelek dan produksi rendah. Untik mendapatkan bibit

yang baik, benih harus disemai dengan langkah – langkah yang baik dan benar

sehingga akan didapatkan bibit yang berkualitas.

1. Pesemaian tanaman cabai

pesemaian merupakan kegiatan untuk menghasilkan bibit tanaman atau yang baik.

Adapun tahapan pesemaian adalah ukuran bedeng pesemaian sebagai berikut.

- lebar bedeng 1 – 1,2 m.

- panjang bedeng 3 – 5 m.

- tinggi bedeng 15 – 20 cm.

2. Penyemaian benih tanaman cabai

Kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antar 300 – 500 benih. Sebelum benih

disemai atau ditabur, tempat pesemaian disiram merata. Beberapa cara menyemai benih

cabai rawit sebagai berikut :

– semai bebas atau ditabur merata.

– semai dalam baris.

– semai berkelompok.

3.2 Penanaman

Setelah lahan diolah secara baik, maka penanaman bibit cabai siap dilakukan. Menanam

bibit cabai bukan sama sekali pekerjaan yang sulit, apalagi sudah biasa melakukannya.

Berikut langkah – langkah dalam melakukan penanaman.

a. Pemasangan mulsa

Mulsa dipasang setelah bedengan diberi pupuk dasar dan dilakukan pengapuran

jika pH tanah tersebut rendah.

Bedengan disemprot terlebih dahulu

Pemasangan mulsa sebaiknya tidak dilakukan sendirian

Plastik mulsa dipotong sesuai ukuran bedengan, kemudian dibentangkan sepanjang

bedengan.

7

Page 8: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

Setelah bagian ujung terjepit kencang pada bedengan, bagian sisi mulsa juga ditarik

sekencang mungkin kemudian dijepit dengan bedengan.

Sebaiknya pemasangan mulsa dilakukan pada siang hari yang terik, karena Plastik

mulsa akan mengembang dan menempel erat pada bedengan.

b. Pembuatan lubang

Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :

Kaleng yang digunakan diberi pegangan dari kayu yang panjangnya 1 meter. Kayu

dipasang pada sisi kanan dan kiri kaleng.

Bagian mulsa yang akan dilubangi, ditandai dengan menggunakan spidol. Jarak

tanda disesuaikan dengan jarak tanam ajuran untuk varietas cabai yang akan

ditanam.

Kaleng tersebut ditempelkan pada mulsa plastik yang telah ditandai.

Dengan cara ini lubang pada mulsa cepat dibuat.

Lubang tanam pada bedengan cukup dibuat dengan mengorek tanah sedikit pada

bagian mulsa yang berlubang.

c. Penanaman bibit

Bibit yang ditanam sebaiknya harus cukup umur, yaitu setelah 1 – 1,5 bulan di lahan

persemaian. Pada saat ini, bibit telah memiliki 6 – 8 helai daun, dengan ketinggian

antara 10 – 20 cm.

Langkah – langkah penanaman bibit adalah sebagai berikut:

Sebaiknya penanaman bibit dilakukan pada sore hari untuk menghindari layunya

bibit akibat sinar matahari.

Bibit dipindahkan secara hati – hati dari tempat persemaian kelahan. Kemudian

disemprot dengan menggunakan fungsida untuk menghindari serangan cendawan,

khususnya penyakit rebah semai.

Bibit dilepas dari polybag degan hati – hati, sebaiknya tanah yang melengket pada

bibit tidak dihilangkan.

Pada lahan yang mulsanya telah dilubangi dibuat lubang yang cukup besar untuk

memasukkan bibit beserta tanah yang melekat,

Karena bibit masih lemah,sebaiknya bibit diberi pelindung dari sengatan sinar

matahari. Pendidikan ini dapat dibuat dengan yang cukup lebar,kemudian dibentuk

seperti kerucut dan dan diletakkan di sisi barat tanaman. Dengan demikian,bibit

akan tetap mendapat sinar matahari pagi.

d. Penyulaman

8

Page 9: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

seminggu setelah tanam,biasanya bibit telah dapat tumbuh dengan baik. Namun ada

kalahnya terdapat beberapa bibit yang tidak tumbuh dengan baik atau bahkan mati.

Bibit bibit yang demikian dapat disebabkan factor-faktor seperti: (1) stress saat

dipindah ditempatkan; (2) bibit tidak dapat beradaptasi dengan lahan ; (3) sderangan

hama dan penyakit.

Cara penyulaman tidak jau berbeda dengan penanaman bibit, bila penyebab bibit mati

karena factor ke 3, sebaiknya dilakukan pengendalian terhadap hama dan penyakit

terlebih dahulu.

3.3 Pemupukan

Tanaman dapat menumbuhkan unsure hara mikro untuk pertumbuhan dan produksinya.

Unsur hara makro meliputi unsure nitrogen, fosfor, dan kalium. Sedngkan unsur mikro

yang diburuhkan tanaman cabai antara lain boron dan magnesium. Unsure hara makro

dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan unsure hara mikro hanya dibutuhkan dalam

jumlah relative kecil.

Unsur hara makro yang masing – masing memiliki fungsi yang besar dalam pertumbuhan

dan tanaman. Fungsi – fungsi unsur makro adalah sebagai berikut :

a. Fungsi unsur hara nitrogen bagi tanaman

Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Dapat menyehatkan pertumbuhan daun.

Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman.

Meningkatkan berkembangbiakannya mikroorganisme dalam tanah

b. Fungus unsur hara fasfor

Dapat mempercepat pertumbuhan akar semai

Dapat mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi

dewasa

Dapat mempercepat pembuangan dan pemangkasan buah, biji atau bulir

c. Fungsi unsur hara kalium

Membentuk protein dan karbonhidrat

Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman

Meningkatkan resitensi tanaman terhadap penyakit

Meningkatkan kualitas biji/buah

3.4 Penyiraman

9

Page 10: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penyiraman tanaman cabai adalah sebagai berikut :

a. Penyiraman sebaiknya dilakukan setiap hari, dengan jumlah air yang diberikan 0,1 – 1

liter.

b. Metode penyiraman ini dilakukan bila lahan tanaman cabai tidak luas. Namun bila

lahan terlalu luas, penyiraman terlalu luas, penyiraman sebaiknya dilakukan dengan

cara mengaliri lewat parit- parit, dengan ketinggian air sekitar 5-10 cm. biarkan air

berada dilahan hingga mengering.

Bagi tanaman cabai dan tanaman lainnya, air (H 2O) penting untuk membentuk zat pati

bersama dengan karbondioksida (CO2). Reaksi sederhananya adalah:

H2O + CO2 (C6 H 12 O6 )n +O2.

BAB IV

10

Page 11: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

HAMA DAN PENYAKIT4.1 Hama

1. Trips (Thrips parvispinus)

Trips (Gambar 1) menyerang daun-daun muda, dengan cara menggaruk dan mengisap

cairan daun. Gejala serangan ditandai dengan bagian bawah daun yang terserang

berwarna keperakan, selanjutnya berubah menjadi kecoklatan. Daun tampak  keriput,

mengeriting dan melengkung ke atas. Di samping menyerang daun, hama trips dapat

pula menyerang buah sehingga dapat menurunkan kualitas buah.

Gambar  1 (a) Trips pada bunga (b) imago trips, (c) serangan trips pada buah, dan (d) serangan trips

pada daun.

Pengendalian  trips pada tanaman yang dilakukan dengan sistem pengendalian hama

terpadu (PHT) adalah sebagai berikut:

a. Pemasangan perangkap lekat warna biru, putih atau kuning

b. Pemanfaatan musuh alami. Musuh alami potensial yang dapat digunakan untuk

mengendalikan trips adalah predator kumbang macan Menochilus sexmaculatus

(1 ekor/tanaman) dan jamur patogen Verticillium lecanii (konsentrasi 3 x 108

spora/ml) (Gambar 4). Pelepasan kumbang predator dan penyemprotan jamur

patogen V. lecanii dilakukan mulai tanaman paprika berumur satu minggu setelah

tanam. Penyemprotan jamur patogen V. lecanii dilakukan pada sore hari sekitar

pukul 16.00. Di luar negeri, musuh alami trips sudah diperdagangkan seperti

kepik Orius sp., tungau predator Amblyseius sp. dan jamur patogen V. lecanii.

11

Page 12: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

c. Penyemprotan insektisida. Penyemprotan insektisida untuk mengendalikan trips

pada tanaman merupakan upaya terakhir. Insektisida yang dianjurkan adalah

insektisida yang selektif yaitu yang berbahan aktif Spinosad (Tracer 120 EC) dan

Abamektin (Agrimec 18 EC). Penggunaan insektisida dilakukan jika populasi

hama tersebut telah mencapai ambang pengendalian. Menurut Moekasan et al

(2005), nilai ambang pengendalian trips pada tanaman paprika adalah :

Fase vegetatif (0 – 5 minggu setelah tanam) adalah 2,7 ekor trips/daun atas.

Fase berbunga (6 – 11 minggu setelah tanam) adalah 0,3 ekor trips/daun

pucuk dan 0,8 ekor trips/bunga.

Fase berbuah (> 11 minggu setelah tanam) adalah 0,3 ekor trips/daun atas.

2. Ulat grayak (Spodoptera litura F.)

Ulat muda makan daun dengan menyisakan epidermis, sehingga daun menjadi

transparan. Ulat tua memakan seluruh bagian daun dan yang ditinggalkan hanya

tulang daunnya saja. Ulat mempunyai warna yang bervariasi, tetapi ada ciri utama,

yaitu adanya garis menyerupai kalung berwarna hitam yang melingkar pada ruas

ketiga. Kepompongnya berwarna coklat tua dan terdapat di permukaan tanah

(Kalshoven 1981).

Gambar 6. Larva S. litura (a), serangan S. litura pada daun paprika (b), imago S. litura (c), dan

kelompok telur S. litura (d) (Foto : a, b, dan d oleh Tonny K. Moekasan; c oleh van Vreden dan A.L.

Ahmadzabidi 1986).

12

Page 13: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

Pengendalian  ulat  grayak:

Pengumpulan kelompok telur dan larva.  Kelompok telur dan larva  S. litura

yang terdapat pada tanaman dikumpulkan lalu dimusnahkan.

Pemasangan feromonoid seks atau perangkap lampu. Untuk menekan populasi

awal S. litura dipasang perangkap feromonoid seks atau perangkap lampu mulai

saat tanam. Tujuannya adalah untuk menangkap imago atau ngengat S. litura. 

Pemanfaatan musuh alami.  Musuh alami yang potensial mengendalikan ulat

grayak adalah virus patogen SlNPV (Spodoptera litura Nuclear Polyhedrosis

Virus). Di pasaran musuh alami ini sudah dijual dengan nama Vir-X yang

diproduksi  oleh Perusahaan Dompet Duafa Republika. Penyemprotan virus

patogen ini dilakukan mulai umur tanaman 1 minggu setelah tanam dengan

interval 1 minggu.

Penggunaan insektisida.  Jika serangan ulat grayak sudah mencapai  ambang

pengendalian, yaitu 5% kerusakan daun baru boleh digunakan insektisida.

Insektisida yang dianjurkan adalah insektisida selektif seperti Amamektin

(Proclaim 5 SG) dan Spinosad (Tracer 120 EC) (Moekasan, 2002).

3. Kutu Daun persik (Myzus persicae)

Kutu daun persik sering pula disebut sebagai kutu daun tembakau. Nimfa dan

serangga dewasa menyerang daun-daun muda, dengan cara menusuk dan mengisap

cairan daun. Gejala serangan ditandai dengan perubahan tekstur daun menjadi

keriput, terpuntir, berwarna kekuningan, pertumbuhan tanaman kerdil, daun menjadi

layu dan akhirnya mati. Di samping itu, kutu daun merupakan vektor penyakit virus

PLRV dan PVY. Tubuhnya berwarna kuning kehijauan, dengan panjang tubuh

berkisar antara 0,8 – 1,2 mm.

13

Page 14: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

Pengendalian kutu daun persik pada tanaman paprika yang dilakukan dengan sistem

PHT adalah sebagai berikut :

Pemanfaatan musuh alami.  Di alam, kutu daun persik mempunyai musuh alami

yang potensial yaitu parasitoid Aphidius sp.,  kumbang macan M. sexmaculatus,

dan larva lalat Syrphidae. Pelepasan kumbang macan M.  sexmaculatus dilakukan

sejak  tanaman  paprika berumur 1 minggu setelah tanam dan diulang setiap

minggu.

Penggunaan insektisida.  Jika populasi kutu daun persik telah mencapai ambang

pengendalian, yaitu 7 ekor/10 daun, maka pertanaman disemprot dengan

insektisida Fipronil (Regent 50 EC) atau Alfametrin (Fastac 15 EC).

4. Lalat pengorok daun (Liriomyza sp.)

Hama ini menyerang sejak dari persemaian sampai tanaman dewasa. Serangan

serangga dewasa pada daun ditandai oleh bercak-bercak putih bekas tusukan

ovipositor. Serangan berat  akan mengakibatkan daun mengering seperti terbakar.

Gejala serangan oleh larva berupa alur-alur putih pada permukaan daun.

Pengendalian lalat pengorok:

Pemasangan perangkap lekat warna kuning.  Pada saat tanam dipasang perangkap

lekat warna kuning di atas kanopi tanaman sebanyak 1 buah per 2 m2

Penggunaan insektisida.  Insektisida yang selektif dan efektif yang dianjurkan

untuk mengendalikan lalat pengorok daun adalah  Kartap hidroklorida (Padan 50

SP) atau Siromazin (Trigard 75 WP)

14

Page 15: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

Imago (a), larva (b), pupa (c), dan gejala kerusakan oleh serangan Liriomyza sp. pada  tanaman

cabai (d)

4.2 Penyakit

1. Penyakit busuk buah

Penyakit busuk buah disebabkan oleh beberapa spesies cendawa parasit phytophthora

capsici. Cedawa parasit ini dapat menyerang batang, daun, maupun buah.

Serangannya ditandai dengan bercak coklat kebasahan. Tanaman yang terserang

serius mengalami kematian. Serangan pada buah ditandai dengan bercak berwarna

coklat kehitaman. Buah menjadi tampak basah dan membusuk.

Langkah – langkah yang dapat dilakukan dalam pengendalian serangan penyakit ini

adalah :

Lahan untuk budidaya hendaknya dipilih yang bebas dari serangan cendawan-

cendawan tersebut

Pergiliran tanaman dengan tanaman lain yang resisten terhadap serangan

beberapa spesies cendawan tersebut

Hindari lahan tergenangi air terlalu lama, kurangi kerapatan tanaman guna

mengurangi kelembaban tanah

15

Page 16: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

Tanaman yang terserang hendaknya dibongkar kemudian di musnahkan agar

tidak menular.

2. Penyakit layu semai

Penyakit ini ditandai dengan layunya tanaman cabai yang baru berkecambah.

Penyebabnya adalah beberapa jenis cendawan yang hidup ditanah, antara lain

Fusarium sp. dan phitium sp.

Langkah – langkah yang dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini adalah sebagai

berikut :

Menggunakan benih yang stril dari spora cendawan ini

Melakukan pengilahan tanah dengan sempurna, yaitu dengan membalik tanah

agar terkena sinar matahari

Sanitasi dan kelembaban lahan persemaian harus dijaga sebaik mungkin

Penyemprotan lahan sebelum digunakan dengan menggunakan fungisida seperti

benomyl dan sebagainya.

3. Penyakit Embun Tepung

Penyakit ini menyerang daun, ranting, bunga, buah. Ditandai dengan munculnya

tepung – tepung berwarna putih yang meyelimuti bagian tanaman yang diserang.

Selanjutnya muncul benang – benang yang menyelimuti bagian tadi. Daun yang

terkena penyakit ini akan menggulung, mongering kemudian mati.

Langkah – langkah untuk mengendalikan penyakit ini atara lain :

Lakukan penyiraman rutin terhadap tanaman pada musim kemarau untuk

mengurangi intensitas serangan

16

Page 17: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

Jarak tanam jangan terlalu rapat, pangkas cabang – cabang yang terlalu panjang

Bagian tanaman yang terserang sebaiknya segera dipangkas dan dibakar

Untuk mencegah serangan meluas, dapat disemprotkan fungsida khususnya

pada musim kemarau.

4. Penyakit virus

Virus yang menyerang tanaman cabai adalah jenis virus TMV. Gejala serangan virus

biasanya ditandai dengan pertumbuhan tanaman yang terhambat, daun menjadi

keriting dan timbul bercak – bercak coklat dengan halo kuning dan biasanya tanaman

akan gagal membentuk buah.

Langkah – lagkah yang dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini antara lain :

Lahan budidaya yang digunakan harus benar – benar bebas dari serangan virus,

minimal selama 5 tahun

Tidal menggunakan bekas tanman yang lainmasih semafili dengan tanaman

cabai, misalnya bekas tanaman semangka

Serangga – serangga hama misalnya thrips harus diberantas, karena merupakan

salah satu vector pembawa virus

Tanaman yang telah terkena virus sebaiknya dibongkar dan dimusnahkan dengan

pembakaran

Serangan yang sudah meluas biasanya akan menyebabkan lahan lahan budidaya

menjadi puso. Dan tidak boleh digunakan untuk budidaya tanaman cabai atau

kerabatnya selama 5 tahun.

5. Daun keriting chilli

Daun cabe yang terserang menjadi keriting dan warnanya menguning, bila serangan

hebat pertumbuhan menjadi kerdil.  Tanaman cabe yang terserang ruas-ruasnya

17

Page 18: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

menjadi pendek, daun menjadi kecil dan tepi daun melengkung ke atas.  Penyakit ini

banyak menyerang di musim kemarau.

Cabe yang telah terserang tanaman ini harus dicabut  dan dibakar, gulma harus

dibersihkan dan dapat diberikan insektisida sistemik secara rutin dengan dosis anjuran

sebelum tanaman terserang.

Gambar cabe kriting

18

Page 19: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

BAB V

PANEN DAN PASCAPANENsetelah menanam dan memelihara tanaman cabai, tibalah saatnya paling mengembirakan yaitu

panen. Tanaman cabai biasanya mulai dapat dipanenkan saat berumur 2 – 4 bulan setelah tanam,

tergantung jenis dan varietasnya. Selanjutnya pemanenan dapat dilakukan 3 – 7 hari sekali

tergantug banyaknya buah cabai yang siap pakai.Buah yang di hasilkan setiap pemanenan

berkisar 1 kuwintal per hektar.

5.1 Panen

1. Waktu Panen

Waktu panen buah cabai harus tepat, artinya buah memang telah benar – benar tua,

tetapi tidak terlalu matang. Buah yang terlalu matang akan mengalami umur simpan

yang sangat pendek. Untuk itu perlu diamati ciri – ciri buah cabai yang telah cukup

tua untuk dipanen. Cirri – cirri buah yang telah siap panen antara lain :

Mulai terjadi perubahan warna kulit buah cabai untuk bebrapa varietas cabai.

Umumnya, perubahan warna terjadi dari hijau atau hijau tua menjadi merah, merah

menyala dan merah tua.

Buah cabai telah mencapai ukuran optimal, ditandai dengan diametr buah yang lebih

besar dan menggembung

Selain memperhatikan tanda – tanda tersebut, penentuan waktu panen juga dapat

dilakukan dengan memperhitungkan umur panen tanaman.

2. Tekhnik Memanen

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan buah cabai, sebagai berikut :

a. Pemanenan dilakukan secara bertahap dengan menyesuaikan banyaknya buah

dilahan. Apabila buah banyak, pemanenan dapat dilakukan 3 – 4 hari sekali. Bila

tidak terlalu banyak dilakukan hanya 1 minggu sekali.

b. Selang waktu pemanenan juga tergantung kondisi pasar. Apabila harga bagus,

pemanenan dapat dilakukan 3 – 4 kali sehari. Namun bila harga kurang bagus

sebaiknya pemanenan dilakukan 1 minggu sekali.

19

Page 20: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

c. Sebelum melakukan pemanenan, minimal 2 hari sebelumnya, penyemprotan

pestisida kimiawi harus dihentikan

d. Pemanenan dilakukan pada pagi hari, sekitar pukul 06.00 – 08.00, atau sore hari

setelah pukul 15.00. hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan buah cabai

akibat sengatan sinar matahari ( untuk cabai konsumsi)

e. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada hari yang cerh, tidak sedang turun hujan

f. Pemanenan dilakukan dengan memetik buah dengan tangan atau dengan gunting

panen steril.pemetikan dilakukan dengan menyisakan tangkainya agar lebih awet.

5.2 Pascapanen

1. Sortasi dan Grading

Untuk kegiatan sortasi dan grading buah cabai tidak ada aturan khusus, karena ukuran

buah masing – masing varietas berbeda – beda.namun secara umum, dalam sortasi

dan grading dapat dibuat 4 kelompok buah, yaitu :

a. Cabai dengan ukuran memenuhi standar

b. Cabai dengan ukuran di bawah standar

c. Cabai yang rusak

d. Cabai yang terserang hama dan penyakit

Cabai yang termasuk dalam kelompok (a) dapat langsung dipasarkan dan dijual.

Sedangkan cabai yang termasuk kelompok (b) dan (c), biasanya hanya dapat

dijual pada industry berbahan baku cabai, misalnya industry saos, cabai bubuk,

dan sebagainya, tentunya dengan harga yang murah. Khusus untuk cabai

kelompok (d), sebaiknya dimusnahkan agar tidak menular kecabai lain.

2. Penyimpanan

Penyimpanan yang baik akan membuat cabai dapat tahan cukup lama. Secara umum

cabai dapat disimpan dalam 3 bentuk, yaitu bentuk segar, sebagai produk atara ( by

Product), dan bentuk kering. Dari ketiganya, bentuk kering lebih tahan lama.

Untuk mempertahan umur simpan cabai dalam bentuk segar, perlu dilakukan

langkah- langkah sebagai berikut :

a. Pilih cabai yang baik dan tidak mengalami kerusakan

b. Cabai yang disimpat tidak berada dalam kondisi basah bagian kulitnya

20

Page 21: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

c. Cabai disimpat pada suhu sekitar 4℃. Sebaiknya jangan disimpan pada suhu

dibawah 0℃, karena cabai justru akan mengalami kerusakan dengan cepat.

3. Pengemasan

Cabai yang dilakukan biasanya dikemas dengan menggunakan karung saat diangkut

dari lahan. Setelah disortir oleh pedagang, biasanya cabai dipindahkan dalam

keranjang – keranjang. Khusus untuk pasar swalayan, pengemasan dilakukan dengan

styrofom berplastik, terutama untuk cabai – cabai besar, misalnya paprika. Cara ini

merupakan cara pengemasan yang paling baik dengan kerusakan yang dapat ditekan.

21

Page 22: file · Web viewSehingga budidaya cabai ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Di Indonesia sendiri jenis cabai yang sering dibudidayakan antara lain cabai

DAFTAR PUSTAKA

Andrianto, T.T dan N. Indrianto. 2004. Cabai Rawit, Cabai Merah, Cabai Jawa.

Penerbit Absolut, Yogyakarta.

Prajnata, F. 1999. Kiat Sukses Bertanam Cabai di Musim Hujan.penerbit Swadaya,

Jakarta

Widodo, W.D. 2000. Memperpanjang Umur Produktif Cabai : 60 Kali Petik. Trubus

Agrisarana, Jakarta

Andi S.2004.Penyakit Cabai.www.wordpres.org.id (22 November 2011)

Bastiar . 2003. Hama Tanaman. www.schoving.com (22 November 2011)

22