doa · laki-laki itu. “oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. ini hanya ... perempuan itu...

21

Upload: nguyennhan

Post on 03-Mar-2019

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan
Page 2: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

Doa

3Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

Page 3: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

Tent

ang

DQ

Sekilas DeQi

Yayasan Dompet Alquran IndonesiaLembaga Sosial KemanusiaanAkta Notaris : Tri Winarno, SH, MKnNomor Akta :74 tanggal 17 April 2015Depkumham: AHU-0005952. AH.01.04 Tahun 2015 tanggal 23 April 2015

DEWAN PEMBINA:H. Muhammad Siroj, S.Ag.

KH. Agung Cahyadi, Lc. MA.Ir. H. ZainurrochmanSyaiful Arifin S.S

DEWAN PENGAWASAhmad Habibul Muiz, Lc.KH. Musbihin Sahal, Lc. MA.

DEWAN PENGURUSKetua : Agus Hariadi, S.Pd.ISekretaris : AsfahaniBendahara : Sutarno, SE.

Dompet Alquran Indonesia adalah Lembaga Sosial Kemanusiaan yang memberdayakan dana Wakaf, Infaq, dan Shadaqah (WAFIS) para muhsinin untuk

menyukseskan program-program pendidikan Al-Quran.

Diantara misi Yayasan Dompet Alquran Indonesia adalah mendirikan dan mengembangkan Pesantren Tahfidz Alquran untuk anak yatim, dhuafa dan anak da’i. Saat ini pesantren yang dikembangkan oleh Yayasan Dompet Alquran Indonesia adalah Pondok Pesantren Tahfidz Alquran “Darul Fikri” Sidoarjo.

REDAKSI Majalah DQPengarah : KH. Muhammad Siroj, S.Ag, Syaiful Arifin, S.SPemimpin Umum : AsfahaniPemimpin Redaksi : Rafif AmirSekretaris Redaksi : FauziKontributor : Iwa, Irwan, Arif, Hendratno, Ichwan, Mukarromin, Ust Didik, Ust Khoirul A.

Dewan Redaksi:KH. Agung Cahyadi, Lc. MA., KH. Ahmad Mudzaffar, Lc. MA., H. Muhammad Siroj, S.Ag., Syaiful Arifin S.S, Agus Hariadi, S.Pd.I

Design & Layout: Dakonmedia; Distribusi: Irwan, Ulum, Sukarlin

Dompet Alquran IndonesiaRuko Citra City R-28, Sarirogo,SidoarjoTelp. 031-895 5057, WA. 0851-0600-9995Email : [email protected] : www.dompetalquran.or.id

Pondok Pesantren Tahfizh Alquran Darul FikriRT 14, RW 03 Sarirogo, SidoarjoTelp : 031-806 8530Email : [email protected] : www.darulfikri.com

Pengurus & Redaksi

Oleh : Asfahani(Direktur Dompet Alquran Indonesia)

Basmallah

5Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

BNI SyariahNo. Rek :4002 4004 0

Pasangan Ideal

Semua orang yang sudah baligh, pasti mengharapkan mempunyai pasangan yang

sempurna, baik fisik, harta, nasab, maupun agamanya. Dan harapan itu sah-sah saja.

Tetapi pertanyaannya kemudian, apakah ada pasangan yang sempurna?

Jika sekilas dilihat dari tampilan luar mungkin ada. Sempurna harta, fisik, serta latar belakang keluarga yang baik dan shalih. Namun kenyataannya, tidak sedikit yang menurut orang lain baik, tetapi buruk perangai dalam keluarganya. Inilah yang menjadikannya tak sempurna.

Lalu bagaimana cara menikmati ketidaksempurnaan pasangan kita?

Mungkin kisah Khalifah Umar Bin Khattab menghadapi istrinya, bisa dijadikan teladan menghadapi pasangan yang tidak sempurna. Diriwayatkan, suatu hari seorang laki-laki hendak mengadukan kelakuan istrinya yang cerewet (pemarah) kepada Khalifah Umar bin Khattab. Ketika sudah sampai di depan rumah Amirul Mu’minin, laki-laki ini hanya menunggu di depan pintu.

Kebetulan, sang tamu mendengar “ada keributan” di dalam rumah. Istri Umar bin Khattab rupanya sedang marah kepada suaminya. Namun, Khalifah Umar terdengar diam saja, tidak menanggapi kemarahan sang istri.

Laki-laki itu pun mengurungkan niatnya mengadukan istrinya kepada Umar dan mulai beranjak hendak pulang. “Jika keadaan Amirul Mu’minin saja seperti ini (istrinya “galak”), bagaimana dengan diriku?”gumamnya dalam hati.

Si pria tadi hendak pulang, namun Umar keburu keluar rumah. Umar pun segera memanggilnya, “Apa keperluanmu?”

“Wahai Amirul Mu’minin,” jawab si pria, “Sebenarnya aku datang untuk mengadukan perilaku istriku dan sikapnya kepadaku, tapi aku mendengar hal yang sama pada istri Anda.”

“Wahai saudaraku, “ jawab Umar dengan tenang, “Aku tetap sabar menghadapi perbuatannya (kemarahan istri), karena itu memang kewajibanku. Istrikulah yang memasak makanan, membuatkan roti, mencucikan pakaian, dan menyusui anakku, padahal semua itu bukanlah kewajibannya.”

“Di samping itu,” sambung Umar, “Hatiku merasa tenang (untuk tidak melakukan

perbuatan haram – sebab jasa istriku). Karena itulah aku tetap sabar atas perbuatan istriku.”

“Wahai Amirul Mu’minin, istriku juga demikian,” ujar laki-laki itu.

“Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya sebentar!” (dimuat dalam kitab Uququdulujjain: Fi Bayan Huquqiz Zawjain karya Syeh Muhammad Nawawi al-Bantani)

Sahabat Alquran, kisah di atas, banyak memberikan pelajaran kepada kita untuk mengharmoniskan keluarga kita dengan saling mengingat kebaikan pasangan dan melupakan keburukannya.

Mungkin kalimat ini mudah diucapkan, namun kalau kita mengharapkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Tidak ada kata yang baik, kecuali selalu bersungguh-sungguh meneladani kisah di atas. Wallahu a’lam.

Page 4: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

Kajian UtamaKajian Utama

76 Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439HEdisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

Oleh : Rafif Amir(Pimred Majalah DQ)

Idaman Mertua

Menantu

Pernikahan, tidak hanya menyatukan dua hati dalam sebuah mahligai,

ia juga mempertemukan dua keluarga besar. Setidaknya bagi masing-masing pasangan, ada “orang tua” baru selain ayah dan ibu kandungnya. Kita biasa menyebutnya, mertua.

Sebab anaknya telah menjadi belahan jiwa, maka mertua layaknya mendapat penghormatan yang istimewa. Sebagaimana hormat kita pada kedua orang tua. Mereka akan bahagia jika anaknya bahagia hidup bersama kita. Sebaliknya, mereka akan berduka jika kita gagal mewujudkan rumah tangga yang bahagia.

Saya akan coba berbagi tentang apa yang menjadi harapan terbesar mertua pada menantunya. Baik mertua si suami maupun mertua sang istri.

Mertua Pengantin PerempuanMereka yang telah mendidik dan

membesarkan seseorang yang kemudian menjadi qawwam, menjadi sosok yang bertanggung jawab, menjadi panutan. Begitu besar jasa mereka sehingga haruslah kita takzim padanya.

Kepada mereka, kita ceritakan segala kebaikan suami, sehingga terpancarlah raut wajah bahagia. Kepada mereka, kita sampaikan hal-hal yang baik dalam kehidupan rumah tangga sehingga menjadi tenteramlah hatinya.

Bukan sebaliknya.

Kita tentu masih ingat, bagaimana kisah Nabi Ibrahim dengan menantunya, yang tak lain adalah istri dari putra tercintanya, Ismail. Suatu hari Nabi Ibrahim berkunjung ke rumah putranya. Seorang perempuan membukakan pintu untuknya. Lalu Nabi Ibrahim bertanya kemana suaminya pergi dan bagaimana kehidupan mereka selama ini. Istri Nabi Ismail mengatakan bahwa suaminya pergi berburu dan kehidupannya selama ini sangat menyedihkan. Ia terus mengeluh dan seolah-olah menyalahkan Nabi Ismail karena hidupnya yang sulit. Sebelum pulang, Nabi Ibrahim berpesan, “Kalau suamimu datang, sampaikan salam dariku dan katakan segera ganti palang pintunya.”

Itu adalah isyarat bahwa Nabi Ismail harus menceraikan istrinya. Sebab ia hanya melihat keburukan dari suaminya, bukan kebaikannya.

Kemudian Nabi Ismail menikah lagi. Dan Nabi Ibrahim kembali datang berkunjung. Seorang perempuan membukakan pintu untuknya. Lalu Nabi Ibrahim menanyakan bagaimana kehidupannya bersama suami. Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan kebaikan. Sebelum pulang Nabi Ibrahim berpesan padanya, “Kalau suamimu datang, sampaikan salam dariku dan katakana agar ia mengokohkan palang pintu rumahnya.”

Itu adalah isyarat bahwa Nabi Ismail harus mempertahankan istrinya. Sebab ia adalah perempuan yang pandai bersyukur dan memuji kebaikan suaminya.

Kisah ini adalah gambaran bahwa menantu perempuan idaman adalah yang qanaah terhadap pemberian suaminya. Ia senantiasa bersyukur dan tidak menuntut macam-macam. Ia tidak mengabarkan, kecuali kebaikan suami dan keluarganya. Inilah salah satu ciri wanita shalihah.

Selain mempersembahkan cucu-cucu yang shalih dan shalihah, menantu perempuan idaman juga pandai menyenangkan hati mertuanya. Tak segan menemani mereka ngobrol, berbelanja, hingga memberikan hadiah-hadiah kecil tak terduga.

Sebagai istri, ia pun memahami bahwa bakti paling utama sang suami adalah kepada ibunya. Sehingga ia rela dan sama sekali tak sakit hati, jika suaminya mendahulukan ibu mertua dibandingkan dirinya. Ia tak menuntut diperlakukan sama, apalagi lebih mulia. Justru ia mengingatkan suami jika perhatian pada ibunya memudar setelah pernikahan.

Ia tetap setia melayani keperluan suaminya, menjaga rumah saat suami pergi bekerja atau ke luar kota, serta mendidik anak-anaknya dengan baik.

Jika suaminya sukses, mertua pun akan bangga padanya, sebab dialah salah seorang yang berjasa mengantarkan pada kesuksesan itu.

Tak perlu sungkan untuk bertanya kepada ayah dan ibu

Page 5: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

SyariahKajian Utama

98 Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439HEdisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

Persiapan Menyambut

Ramadhan

Marhaban ya Ramadhan, tidak lama lagi tamu

yang ditunggu-tunggu akan segera menyapa kita semua kaum muslimin di seluruh belahan bumi.

Detik-detik pertemuan itu sudah terasa dekat. Rasa rindu semakin kuat dan melekat. Orang-orang beriman berharap ingin segera bertemu dengan Ramadhan.

“Ya Allah, berkahilah kami

di bulan Rajab dan Sya'ban dan pertemukan kami dengan bulan Ramadhan.”

Terbayang sudah semua janji Nabi kita Muhammad SAW bahwa keberkahan, rahmat, dan ampunan yang Allah hamparkan di bulan ini bagi mereka yang bersungguh-sungguh berpuasa. Terasa syahdu bagaikan senandung irama yang menembus rongga-rongga telinga, membuat pendengarnya terkagum-kagum dan terpesona. Itulah

luapan kerinduan yang tidak semua orang merasakannya, kecuali mereka yang dengan tulus hati hanya mengharapkan cinta dan ridhaNya.

Agar kerinduan kita benar-benar terobati, persiapan kita menyambut sang tamu agung harus benar-benar diperhatikan. Berikut beberapa diantaranya.

1. Persiapan Ruhiah Imaniah

Poin ini berkaitan dengan

Oleh : Ust. Ahmad Habibul Muiz, Lc

mertua, tentang hal apa atau kebiasaan apa yang membuat suaminya senang. Karena sebagai istri yang baru terhitung bulan saling mengenal, belum banyak hal yang diketahui dari suami, sementara ayah dan ibu mertua sudah bersama sang suami sejak masih dalam buaian. Tentu ini akan membuat mertua senang, dan sebagai istri akan lebih banyak lagi menyenangkan hati suami.

Mertua Pengantin Laki-Laki Merekalah yang telah

melimpahkan amanah, merelakan putrinya dipimpin dan dibimbing oleh laki-laki lain. Laki-laki yang baru mereka kenal. Kepadanyalah mereka menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya, melalui prosesi yang kita sebut, akad nikah. Akad nikah adalah masa beralihnya tanggung jawab seorang ayah kepada menantu laki-lakinya.

Maka kepada mereka kita sampaikan takzim, kita haturkan terima kasih setinggi-tingginya atas kepercayaan yang telah diberikan. Mereka pula yang telah berjerih payah menafkahi, menjaga, dan membimbing putrinya menjadi wanita shalihah.

Mertua pengantin laki-laki terutama sekali akan melihat keindahan budi menantunya. Setelah tentu saja, melihat bagaimana pemahaman agamanya. Sebab agama dan perangaik baik yang akan menuntun seorang suami untuk tak pernah menyakiti istrinya. Banyak kasus seorang suami yang ringan tangan pada istrinya

dan itulah yang dikhawatirkan oleh para orang tua.

Kriteria lain adalah keluasan ilmu yang dimilikinya. Rasulullah SAW menolak lamaran Abu Bakar untuk Fatimah, beliau pun menolak lamaran Umar bin Khattab. Tetapi kemudian beliau menikahkan putrinya, Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib, yang dikenal sebagai gudang ilmu. Sebab dengan ilmu, seorang suami akan membimbing istri dan anak-anaknya mengenal Allah, dengan ilmu seorang suami bisa menjadi imam yang baik, menasihati kebaikan dan menegur jika ada kesalahan.

Mertua yang baik tidak akan terlalu memikirkan soal berapa besar penghasilan menantunya. Sebagaimana Rasulullah SAW tidak melihat harta yang dimiliki Ali. Dibandingkan empat orang sahabat lainnya, Ali tergolong yang kurang berada. Tetapi kenyataannya, Rasulullah memilih Ali.

Sebab mereka yakin, bahwa Allah pasti akan memberi rezeki lewat tangannya. Yang terpenting adalah menantu laki-lakinya itu mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka insya Allah keberkahan akan meliputi hidupnya.

Mertua Zaman NowTetapi mungkin, yang

saya sampaikan ini adalah gambaran ideal bagi mertua yang “terlalu baik”. Karena realitanya, tak seindah itu. Harapan-harapan bahkan “tekanan” dari mertua datang bertubi-tubi. Dan hampir semuanya, belum terwujud.

Mertua pengantin laki-laki umumnya menginginkan

menantunya itu memiliki pekerjaan yang prestisius, sehingga mereka bisa membanggakannya di hadapan orang-orang. Misal sebagai PNS, Pegawai bank, Direktur, atau Manager perusahaan.

Mereka juga ingin menantunya memiliki pendidikan yang tinggi. Minimal sarjana, syukur-syukur hingga S3. Mereka ingin sang menantu menjadi tokoh terpandang, memiliki pengaruh, dan dikenal luas oleh masyarakat.

Sebaliknya, mertua pengantin perempuan menginginkan menantunya tampil cantik dan anggun. Mereka ingin menantunya bisa ikut membantu suami meningkatkan penghasilan keluarga. Mereka berharap menantunya cakap dalam mengatur dan mengelola urusan rumah tangga.

Tak kalah juga, mereka ingin menantu perempuannya itu melahirkan banyak cucu yang menyenangkan hati mereka.

Sebagai menantu, semua itu sesungguhnya menjadi tantangan bagi kita. Agar kita tak mudah berpuas diri. Selalu terus berusaha menjadi lebih baik di hdapan mertua. Selalu mencoba membuatnya senang atas capaian-capaian kita selama berumah tangga.

Tetapi di atas semua itu, antar pasangan hendaknya saling menceritakan kebaikan pasangannya pada mertua sehingga terus memupuk keyakinan mereka, bahwa menantunya itu adalah yang terbaik dan sedang berusaha menjadi lebih baik.

Page 6: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

Rubrik Spesial RamadhanSyariah

1110 Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439HEdisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

kekuatan iman, ketulusan niat, kebersihan hati, mahabbah atau cinta dan kerinduan yang menggelora, keseimbangan antara raja’ (harapan) dan khauf (kekhawatiran) sebagaimana seharusnya.

Suasana hati dan batin yang seperti inilah yang akan melahirkan energi yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Persiapan ruhiah imaniah mutlak sifatnya karena ia ibarat pondasi, kekokohannya akan mampu menahan beban amanah yang berat sekalipun. Namun sebaliknya, jika pondasi ini rapuh, bisa dipastikan beban amanah yang diembannya akan gampang patah dan roboh apalagi jika diterpa angin kencang atau badai.

2. Persiapan Ilmu

Segala sesuatu ada ilmunya. Jika ilmu itu benar dan tepat, pastilah akan berbuah kesuksesan. Efektivitas dan produktivitas yang dicapainya pun akan tinggi.

Dengan ilmu, sesuatu yang tadinya gelap menjadi terang benderang, peta perjalanan yang tadinya meragukan sekarang makin meyakinkan. Dengan ilmu, bab halal dan haram, perintah dan larangan, wajib dan sunnah, syarat dan rukun serta hal-hal penting lainnya menjadi tampak jelas.

Maka berbekal ilmu yang memadai tentang segala hal terkait ibadah Ramadhan menjadi sangat urgen agar puasa kita maksimal dan diterima oleh Allah SWT.

3. Persiapan Fisik

Hal-hal yang perlu diperhatikan tentang ini adalah pola hidup sehat (pola makan, olah raga, dan istirahat yang cukup) agar badan tetap sehat dan bugar sehingga apa-apa yang menjadi keharusan dan tuntutan dari ibadah Ramadhan mampu dilaksanakan dengan maksimal dan tanpa kendala berarti.

Bukankah Nabi SAW telah menganjurkan agar orang yang berpuasa mengakhirkan waktu sahurnya. "Sahurlah kalian karena dalam makan sahur itu ada keberkahan." Pun ketika adzan maghrib agar bersegera berbuka dengan kurma atau air putih.

Para ahli gizi dan kesehatan pun memiliki beberapa tips pola makan sehat selama berpuasa. Ahli kebugaran juga menganjurkan olahraga ringan tertentu agar tetap bisa menjaga kebugaran tubuh. Ini semua dibutuhkan agar vitalitas tubuh kita menunjang optimalnya pencapaian target-target Ramadhan.

4. Tentukan Target dan Prioritas Kegiatan

Aspek ini sangat penting.

Ketika target dan fokus kerja terbangun dengan rapi dan profesional maka akan sangat membantu menjelaskan apa, bagaimana, dan kemana suatu kegiatan itu dilaksanakan.

Target dan prioritas ibadah Ramadhan adalah kemampuan menahan hawa nafsu dengan beragam aktivitas pencegahan dari hal-hal maksiat dan dosa seperti menahan marah, tidak bermaksiat, tidak menyia-nyiakan waktu, serta optimalisasi amalan-amalan yang sangat spesial utuk dilakukan selama Ramadhan seperti puasa, qiyamul lail dan tarawih, tilawah Alquran, sedekah, belajar ilmu Islam, i'tikaf, beristighfar, taubat, berdakwah, dan lain-lain. Jika itu semua dapat dilakukan dengan target plus sesuai kemampuan maka akan melahirkan spiritualitas iman dan takwa yang sangat mengagumkan.

5. Doa dan Tawakkal

Semua tahapan ikhtiar boleh jadi sudah disusun dan dilalui secara rigit (istiqamah), namun terkadang masih saja muncul suara dan bisikan-bisikan di telinga yang bisa saja menjadikan seseorang makin pesimis terhadap masa depan mereka.

Setelah tahapan demi tahapan sudah klir semua, maka perbanyaklah doa dan isti'adah serta ketawakkalan yang paripurna. Allahu Akbar.

Fiqih Puasa

Akhirnya, Allah berkenan untuk mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan.

Bulan yang sangat mulia. Mudah-mudahan kita bisa mengoptimalkan upaya mengambil banyak kesempatan dan kemashlahatan yang Allah sediakan di bulan ini.

Ramadhan adalah bulan yang teramat istimewa. Allah banyak memberikan keistimewaan yang tidak diberikan kepada bulan yang lain. Yang diantaranya, Ramadhan adalah bulan dimana semua waktunya adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Doa itu, kata Rasulullah, adalah senjata kita. Allah sangat-sangat mencintai hamba-Nya yang mengulang-ulang doanya. Sebaliknya, Allah sangat benci dan marah kepada hamba-Nya yang tidak pernah berdoa.

Oleh : Agung Cahyadi, Lc, MA(Anggota Dewan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Darul Fikri)

Rasullullah menjelaskan tentang keutamaan waktu-waktu Ramadhan yang digunakan untuk berdoa. Doa-doa itu sangat mustajab ketika dipanjatkan saat Ramadhan. Ramadhan bulan istimewa, karena ini bulan yang semua amal ibadah dijadikan sarana untuk menghapus dosa. Semua waktunya adalah penuh berkah. Semua malamnya dijadikan malam sebagai malam pembebasan api neraka. Bukan di awalnya,

bukan di akhirnya.

Ketika Rasulullah menjelaskan tentang amal-amal ibadah Ramadhan itu penghapus dosa, misalnya tentang salat malam, dalam hadits Bukhari Muslim, Barangsiapa yang shalat di malam-malam Ramadhan dan berpuasa di bulan Ramadhan yang dilandaskan atas iman semata-mata, karena niat ingin mencari ridha Allah, maka shalat malamnya,

Page 7: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

Rubrik Spesial RamadhanRubrik Spesial Ramadhan

1312 Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439HEdisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

puasa Ramadhannya, satu bulan penuh itu menjadi penghapus dosa. Bukan di awalnya saja.

Ramadhan, semua malamnya adalah pembebasan neraka.

Sesungguhnya Allah di setiap malam Ramadhan itu membebaskan orang-orang yang benar.

Ramadhan istimewa karena semua rangkaian kebaikan apapun bentuknya, baik wujudnya adalah ibadah ritual maupun non-ritual, maka ketika kita kerjakan dengan benar, maka pahalanya akan dilipatgandakan dibandingkan selain bulan Ramadhan.

Ibadah yang paling istimewa di bulan Ramadhan itu adalah puasa. Yang kewajibannya Allah pastikan dan ditetapkan dalam Surah Al-Baqarah:

“Siapa saja kalian orang beriman, mengetahui menyaksikan kehadiran bulan Ramadhan, wajib baginya untuk berpuasa.” (QS. Al-Baqarah 2:185)

Puasa itu istimewa karena kalau dilihat dari sisi pahalanya, ia adalah ibadah yang tidak tertandingi. Pahala puasa itu sangat banyak. Tidak terbatas. Shalat, zakat, tidak bisa menandingi pahala ibadah puasa. Dalam hadits, “Kata Allah, setiap amal baik hamba Allah itu nantinya tidak bisa diprediksi pahala yang Allah berikan. Setiap kebaikan yang diberikan nanti akan dilipatgandakan

10 maksimal 700 kali. Kecuali puasa. Karena dia untuk-Ku, maka kelipatan pahalanya tidak ditentukan (dirahasiakan).” Sangat amat banyak sekali. Karena itulah, ketika ada seorang sahabat datang kepada Rasulullah untuk meminta nasihat dengan mengatakan, “Ya Rasulullah, beritakanlah aku satu ibadah saja yang bila aku lakukan, aku dapatkan manfaat banyak, pahala besar.” Maka Rasulullah Muhammad SAW berwasiat kepada sahabatnya itu dengan mengatakan, “Berpuasalah Anda karena pahala puasa itu tiada tanding.”

Bagi orang berpuasa itu, dijamin akan mendapat dua kebahagiaan:

Kebahagiaan di dunia ketika dia berbuka. Bukan saja dia mendapatkan makan setelah lapar, tetapi saat dia berbuka itu. Apabila dia berdoa, Allah tidak akan menolak doanya. Di akhirat, ketika dihisab nanti, puasa kita akan diwujudkan sebagai makhluk yang mendampingi kita. Di hadapan Allah saat dihisab, puasa itu akan mengatakan, “Ya Allah, saya puasa hamba-Mu ini. Telah menahan lapar dan menahan haus untuk-Mu.” Maka Allah meringankan siksa dan menghapuskan dosanya.

Di surga nanti, Allah siapkan bagi orang yang berpuasa, khusus satu pintu. Di mana pintu itu hanya dikhususkan untuk mereka yang berpuasa.

Karena ketika Allah

mengatakan kepada kita puasa, Allah tidak mengatakan “silakan puasa”, tetapi Allah utus Rasul kita untuk menjelaskan bagaimana puasa yang sebenarnya. Secara global, yang dimaksud puasa adalah puasa yang total, bukan puasa yang parsial. Maksudnya apa? Puasa yang total adalah puasa yang mana kita harus mampu menahan semua syahwat dari intentitas diri kita ini. Semua syahwat dari anggota badan kita ini. Syahwat perut kita, syahwat lisan kita, syahwat kelamin kita, syahwat mata kita, syahwat telinga kita. Semua syahwat yang ada dalam diri kita ini.

Rasulullah bersabda, “Orang berpuasa hanya tidak makan dan tidak minum saja, tetapi tidak meninggalkan ucapan yang dusta, ucapan yang rusak, ucapan yang kotor, juga tidak meninggalkan amalan yang rusak, amalan kejahilan. Maka Allah tidak akan menghiraukan.”

Dalam Hadits riwayat Bukhari, Kata Rasulullah, “Kalau kalian di hari sedang puasa; Jangan berkata kotor, jangan berbuat fasik, jangan berbuat gaduh. Jika ada orang yang mengajak bertikai, hendaknya engkau mengatakan, saya sedang berpuasa.”

Itulah puasa yang benar. Yang mana dengan puasa itu kita harus mampu mengendalikan semua syahwat yang ada dalam badan kita.

Syarat sah puasa itu ada dua:

Niat

Yang pertama, menjadi syarat keabsahan semua ibadah kita. Ibadah kita akan sah apabila niatnya benar. Bagaimana niat yang benar itu? Niat yang benar adalah niat yang kita lakukan semata-mata hanya karena Allah. Dibedakan antara niat puasa wajib dan sunnah. Puasa sunnah niatnya boleh sudah melewati waktunya, melewati subuh. Rasulullah kepada istrinya bertanya, “Adakah yang bisa kita makan pagi ini?” ketika istrinya Aisyah menjawab, “Ya Rasulullah, tidak ada apa-apa.” Maka Rasulullah pun meniatkan

untuk berpuasa. Sedangkan niat puasa wajib, niatnya harus di malam hari, sebelum waktu subuh. Waktu niat puasa cukup panjang. Mulai dari maghrib sampai subuh. Berbeda dengan shalat yang niatnya pendek. Hanya berbatas sampai takbir saja. sedangkan puasa wajib, niatnya bisa dimalamkan. Rasulullah menjelaskan, “Orang belum niat di malam hari, maka tidak sah niatnya”.

Waktu

Puasa itu terikat oleh waktu. Sedari subuh sampai tenggelamnya matahari, maghrib. Selama itu, kita harus menghindari hal-hal yang membatalkan puasa.

Syarat Sah Puasa

Page 8: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

Rubrik Spesial RamadhanRubrik Spesial Ramadhan

1514 Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439HEdisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

Ketika kita telah menghindari hal-hal yang membatalkan puasa, memenuhi syarat puasa kita. Maka, agar puasa kita sempurna, kita harus berpuasa sesuai sunnah Rasullullah:

Yang pertama, makan sahur dan mengakhirkannya.

Rasulullah berpesan kepada umatnya, “Makan sahur kalian itu barakah. Walaupun hanya dengan seteguk air.”

Makan sahur itu adalah pada saat subuh. Rasulullah menjelaskan, “Makanlah kalian ketika mendengarkan adzan Bilal sampai kalian mendengar adzan Abdullah.” Karena waktu itu Rasulullah memiliki dua muadzin. Yang mana Bilal mengumandangkan adzan pertama, sedangkan Abdullah mengumandangkan adzan kedua.

Karena sahur di akhir waktu itu baik, Rasulullah mengatakan dalam hadits, “Kalau kalian sedang sahur di akhir waktu, tiba-tiba kalian mendengar adzan ketika kalian mengangkat gelas, maka minumlah.”

Yang kedua, menyegerakan berbuka

Rasulullah bersabda, “Manusia itu akan senantiasa terjaga kebaikan puasanya ketika mereka menyegerakan berbuka.”

Jika kita sudah tahu waktunya, maka kita harus segera berbuka. Muadzin pun demikian. Berbuka lebih dahulu untuk membatalkan puasa, kemudian baru adzan.

Yang ketiga, memperbanyak doa. Mengulang-ulangnya selama Ramadhan. Khususnya saat berbuka.

Rasulullah mengatakan, “Bagi yang berpuasa, ada saat yang tak ditolak oleh

Allah, yaitu saat berbuka.”

Doa berbuka puasa, “Telah hilang dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan Allah, jika Allah menghendaki.”

Doa tersebut dibaca setelah berbuka.

Karena jika dibaca ketika kita masih belum berbuka, maka itu artinya kita telah berdusta. Padahal kita masih dahaga, padahal kerongkongan masih kering. Maka yang benar adalah membaca doa tersebut setelah berbuka.

Sedangkan doa untuk makan, kita cukup mengucapkan bismillah.

Sunnah yang keempat, memberikan buka kepada orang yang berpuasa.

Pahalanya besar sekali. Allah berfirman, “Barang siapa yang memberikan buka kepada satu orang yang berpuasa, maka dia akan mendaptkan pahala puasa persis seperti yang diterima oleh orang itu.”

Buka puasa tidak harus satu paket makanan. Cukup dengan satu biji kurma atau satu gelas air minum. Itu sudah termasuk buka puasa.

Kita bisa menyisihkan uang 20.000 setiap hari untuk menyiapkan buka puasa. Bisa pula kita menitipkannya di masjid-masjid terdekat. Dan tidak ada syarat bahwa itu harus diminum oleh orang yang berpuasa. Syaratnya, niatnya harus benar. Karena dengan niat yang benar, itu artinya kita sudah mempersiapkan.

Sunnah PuasaPembatal Puasa

Ada lima hal yang membatalkan puasa.

1. Makan dan minum dengan sengaja.

Jika tidak sengaja, puasa masih sah. Sabda Rasullullah, “Orang jika sedang puasa dan lupa, makan dengan kenyang kemudian berhenti. Hendaknya dia terus melanjutkan. Karena Allah sengaja memberikan rezeki padanya.”

2. Muntah dengan sengaja

Contoh muntah disengaja salah satunya diriwayatkan dalam kisah Abu Bakar. Suatu hari pernah pulang dari kerjanya, sampai rumah ada kurma dan dimakan. Pembantunya kemudian datang dan bertanya, “Ya Abu Bakar, tahukah engkau dari mana kurma itu berasal?” Abu Bakar tidak tahu. “Ya Abu Bakar, kurma itu upah yang diberikan kepadaku dari hasil aku meramal.” Karena kurma itu haram, maka Abu Bakar memasukkan jari telunjuknya ke dalam mulutnya dan memuntahkan kurma itu.

3. Mengeluarkan sperma dengan sengaja

Mengeluarkan sperma dengan sengaja seperti masturbasi atau onani itu membatalkan puasa.

4. Haid atau Nifas

Kurang satu menit maghrib, ibu hamil nifas, maka batal puasanya.

5. Berhubungan suami istri siang hari

Selama puasa, jika melakukan hubungan suami istri, maka puasa tersebut batal.

Itulah lima hal yang disepakati ulama yang dapat membatalkan puasa.

Tentang dosa-dosa kemaksiatan; dusta, menggunjing orang lain, gibah, itu tidak membatalkan puasa. Namun, merusak nilai-nilai puasa. Tak berharga puasa kita di hadapan Allah.

Page 9: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

Rubrik Spesial RamadhanRubrik Spesial Ramadhan

1716 Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439HEdisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

Tentang ibadah istimewa yang kedua di bulan Ramadhan adalah salat malam. Tarawih. Kenapa istimewa? Karena khas caranya, khas pahalanya. Beda dengan shalat-shalat di luar Ramadhan. Kalau salat di luar Ramadhan, shalat terbaik adalah shalat fardhu. Tetapi caranya itu tidak berjamaah. Kalau Ramadhan, sunnahnya berjamaah.

Jika kita shalat caranya benar, maka shalat bisa menjadi sarana pelebur dosa. Barangsiapa salat tarawih di masjid, selesainya bersama dengan imam, maka turunlah pahala seperti shalat semalam suntuk. Maka jangan mencari jamaah yang salat 23 rakaat ketika kita hendak salat 11 rakaat agar kita bisa selesai bersama dengan imam.

Ibadah yang istimewa berikutnya adalah berinteraksi dengan Alquran. Bukan harus dibaca. Alquran adalah petunjuk. Agar Alquran menjadi petunjuk, maka ada langkah-langkah yang harus dilakukan. Dengan membacanya, dengan memperhatikan ajarannya, dengan mengamalkannya.

Dengan membacanya, kita bisa mendapatkan 10 kebaikan yang dikandung dalam satu huruf. Jika kita membaca alif, lam, mim. Maka kita akan mendapatkan 30 kebaikan.

Rasulullah juga mengajarkan kita untuk mengkaji Alquran. Berkumpul dalam majelis dengan sengaja untuk mengkaji Alquran, membahas beberapa ayat, pahalanya ada empat. Apa saja pahalanya itu?

1. Allah akan mengutus malaikat untuk menjaganya

2. Allah akan liputi dengan rahmat

3. Allah akan turunkan ketenangan

4. Allah akan menyebut-nyebut kaum yang hadir itu di langit, di hadapan malaikat-Nya

Itu empat hal yang Allah berikan jika kita mengikuti kajian dalam majelis.

Bahkan bila pun kita hanya datang untuk ikut-ikutan saja dalam sebuah pengajian, maka Allah akan tetap mencatat amal kita dengan penuh tanpa membeda-bedakan.

Agar Alquran menjadi petunjuk, maka kita harus benar-benar paham. Kita harus mentadabburi Alquran. Menghayati Alquran agar bisa menjadi pelajaran.

Kita tak perlu menunggu kesempatan untuk berinteraksi dengan Alquran. Karena wajarnya manusia, maka kita akan disibukkan oleh kegiatan-kegitan duniawi yang membuat kita lalai dan lupa sehingga menjadi alasan atas ketidaksempatan kita untuk mengkaji Alquran.

Sediakanlah waktu malam untuk beribadah selama Ramadhan karena di malam-malam Ramadhan ada waktu istimewa yang hanya satu malam saja. untuk hal ini, Allah telah merahasiakannya. Namun, pernah satu kali seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, kapankah malam itu?” Rasulullah menjawab, “Di malam-malam ganjil.”

Maka hendaknya kita senantiasa memperbaiki ibadah kita karena malam ganjil itu masihlah sangat rahasia. Jika kita terlalu berfokus pada “malam ganjil”, maka kita bisa repot sendiri. Belum lagi setiap pendapat ulama bisa berbeda.

Sisakan barang dua jam untuk iktikaf mencari ridha Allah di malam-malam Ramadhan.

Ibadah Istimewa Ramadhan LainnyaKonsekwensi Tidak Berpuasa

Tentang konsekwensi orang yang tidak berpuasa.

Ada yang harus meng-qadha, ada yang harus membayar fidyah, ada yang qadha fidyah, ada juga yang khafarat.

Untuk ibu-ibu haid dan nifas, maka dia hanya perlu meng-qadha. Kecuali dia meninggal, maka harus fidyah.

Ada empat orang yang dibolehkan untuk memilih. Boleh memilih puasa, boleh memilih tidak.

Golongan pertama

Tetapi kalau tidak puasa, wajib qodho. Yang pertama karena sakit. Yang kedua karena safar, yang safarnya pakai pesawat. Ini oleh Allah disebut sampai dua kali di surat Al-Baqarah. Yang ketiga, Wanita hamil dan menyusui. Itu nantinya wajib qadha, karena disamakan dengan orang yang sakit. Yang keempat adalah pekerja berat di Ramadhan saja. Mungkin saja di tempat kerjanya panas terik sehinga berat jika harus berpuasa. Ini kemudian harus meng-qadha.

Golongan kedua

Yang sudah lanjut usia. Yang sakit, tetapi jenis penyakitnya sulit sembuh. Ibu hamil menyusui. Ini wajib fidyah saja.

Golongan Ketiga

Wajib qadha dan fidyah sekaligus.

Yaitu orang-orang yang masih punya hutang sehingga lewat Ramadhan berikutnya tanpa ada uzur syar’i. Karena terlalu banyak menunda, maka dia pun melewatkan kesempatan membayar sampai bertemu Ramadhan berikutnya. Padahal sebenarnya

jika dilakukan, dia mampu. Maka orang seperti ini diwajibkan untuk meng-qadha dan membayar fidyah sekaligus.

Wanita hamil dan menyusui dikarenakan dua hal: takut tidak kuat serta khawatir dengan kondisi bayinya, maka wajibnya meng-qadha dan membayar fidyah.

Berikutnya, yang membatalkan puasa dengan sengaja tanpa membatalkan puasa. Seperti ada temannya makan, maka dia tergoda dan ikut makan. Maka dia harus meng-qadha. Dan qadha pun nilainya tidak sama dengan nilai puasa yang ditinggalkan. Bahkan para ulama berpendapat bahwa nilai setahun qadhanya pun tak sebanding dengan nilai puasa yang ditinggalkannya. Dosanya besar. Dosa jauh lebih besar lagi adalah berhubungan suami istri di siang hari. Disamping berdosa, harus tobat, puasanya batal, juga wajib membayar khafarat. Dendanya besar. Harus berpuasa selama dua bulan penuh. Jika tidak kuat, maka boleh memilih pilihan kedua, memberi makan kepada 60 orang miskin. Dan harus diqadha, fidyah, dan membayar denda.

Fidyah itu harus makanan. Tidak boleh uang. Harus makanan untuk orang miskin. Namun, fidyah ini boleh berbentuk makanan pokok dan makanan siap saji. Yaitu, bila beras, ukuran minimalnya 7 ons beras minimal. Yaitu dengan kualitas beras yang kita makan sehari-hari.

Sedangkan qadha harus sesuai dengan jumlah yang ditinggalkan. Waktu untuk meng-qadha cukup panjang. Mulai dari syawal sampai sya’ban. Tetapi jika masih ada halangan syar’I, maka bisa ditunda nanti. Namun bila tak ada halangan syar’i, akan kena denda.

Page 10: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Kalau kita telaah Alquranulkarim, kita akan mendapatkan bahwa istilah-istilah infaq, shadaqah, dan

zakat ini telahditemukan di dalam Alquran semenjak Alquran diturunkan di Mekkah dalam ayat-ayat makkiyah. Penyebutan kata “zakat, infaq, dan sedekah” di Mekkah itu menunjukkan sesungguhnya ketiga istilah itu tidak terpisahkan dari iman. Kalau kita lihat sejarahnya, kewajiban zakat itu ada di Madinah yaitu tahun kedua hijrah, tetapi sudah disebutkan sebelumnya di Mekkah. Dari ketiga istilah ini ada kesamaan dan perbedaan.

Infaq diartikan sebagai membelanjakan, maka wujudnya adalah materi; baju, uang, makanan, dan lain-lain. Kalaudilihat dari hukumnya, bisaberbeda-bedatergantung pos dimana kita membelanjakannya. Maka infaq itu bisa wajib, sunnah, makruh, atauharam. Didalam QS.8: 36disebutkan (orang kafirpun ternyata membelanjakan/berinfaq): “Sesungguhnya orang kafir menginfaqkan uang mereka untuk menghalangi orang-orang dari jalan Allah.” Ini jadinya hukumnya haram, lalu hukum infaq yang wajib itu seperti orang tua pada anaknya, suami pada istrinya yang kita

Oleh : Agung Cahyadi, Lc, MA(Anggota Dewan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Darul Fikri)

sering sebut sebagai nafkah, jadi nafkah itu infaq. Jadi tergantung posnya.

Nah, kalau sedekah beda lagi, (shadaqatan) dalam hadist Rasulullah, “Asshadaqatun burhaanun.” Sedekah itu burhan, yaitu bukti dari kebenaran iman. Karena sebagian daripada iman maka bentuknya beda dengan infaq (tidak hanya materi, bisa juga nilai, ketika kamu tersenyum maka itu sedekah.Rasul juga mengajarkanbahwa membaca tasbih, tahlil, dan tahmid pun sedekah). Nah, ini dari aspek bentuknya. Lalu sekarang dari aspek hukumnya, karena sedekah adalah bukti dari kebenaran iman, maka hukumnya wajib dan sunnah saja, tidak ada sedekah haram. Bukti iman, tidak ada haram.

Zakat beda lagi, zakatan (tumbuh, berkembang, dan suci) kalau makna syar’inya adalah kadar harta tertentu 2%, 2,5%, 5%, 10%, maksimal 20% yang wajib dikeluarkan orang tertentu, yang menerima juga tertentu (QS 9:60); fakir, miskin, amil, mualaf, hamba sahaya orang berhutang,pejuang, dan musafir kehabisan bekal. Jadi zakat yang mengeluarkan tertentu, nilainya tertentu, yang menerima tertentu, dan

ZAKATFIQH Klinik ZakatKlinik Zakat

1918 Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439HEdisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

waktunya pun tertentu, dengan syarat tertentu, 1 tahun sekali, saat panen, menjelang idul fitri (zakat fitrah). Zakat dengan definisi seperti diatas dalam Alquran sering disebut dengan istilah infaq dan sedekah. Contohnya, ketika dalam Alquran Allah menyebut infaq tetapi maksudnya zakat sepertit di ayat (QS 9: 34) mereka yang menyimpan hartanya dalam bentuk emas, perak, dan tidak menginfaqkannya pada jalan Allah, maka beritakan padanya adzab. Yang dimaksud infaq disini adalah zakat, juga terdapat pada (QS 9:60), dalam kata sedekah ini maknanya adalah zakat.

Namun saat infaq dan sedekahini tidak bermakna zakat, seperti yang kita sebutkan tadi, zakat itu bagi orang kaya saja. Sedangkaninfaq dan sedekah untuk orang miskin dan kaya. Oleh karena itu, saat Allah menyebut sifat-sifat penghuni surga dalam Alquran (QS 3:134); penghuni surga dan orang bertakwa ialah mereka yang senantiasa berinfaq dalam keadaan kaya dan miskin.Oleh karena itulah, pada saat Rasulullah mengatakan pada salah seorang sahabat yang minta izin tidak berinfaq dalam masa-masa proyek penggalangan dana.“Kalau Anda tidak berinfaq, maka Anda masuk surga dengan amalan apa?” Bukti iman adalah dengan infaq, kalau zakat ada masanya, tertentu. Kalauinfaq dan sedekah tidak ada batasan, dianjurkan setiap hari, karena ini bukti dari sebagian iman. Iman tidak boleh kadang-kadang kan? tetapi iman harus tetap,

jadiinfaq harus setiap hari.

Dalam hadist Bukhari, “Maamin yaumin yusbikhul ibadu illaa wa malakani yanzila.” Kata Rasulullah, tiada hari yang orang itu bisa hidup sampai pagi hari kecuali akan ada 2 malaikat yang Allah utus dari langit ke bumi untuk berdoa; malaikat pertama berdoa, “Allahumma akti munfikon khalafah ya Allah.” Berikanlah ganti kepada hamba yang hari ini berinfaq. Jadi kalau tiap hari berinfaq, kita akan didoakan malaikat dan Allah berjanji dilipatgandakan hartanya. Sementara malaikat keduaberdoa, “Ya Allah, berikan kehancuran bagi hambamu yang hari ini tidak berinfaq.” Itu persis seperti firman Allah pada (QS 2:195),infaqlah pada Allah dan janganlah kalian lemparkan diri kalian dalam kebinasaan.

Ada ulama ahli hadits memberikan pendapatnya:

Binasa hartanya, hilang terbakar dan dicuri

Kalau harta tetap utuh, maka harta itu hilang barakahnya

Jadi harus dibedakan, sedekah dan infaq (tiap hari) dengan zakat (ada masanya). Zakat ada prosentasenya, klauinfaq bebas, berapa saja,dilakukan setiap hari, untuk mendapatkan doa dari malaikat tentang kebarakahan, dan untuk menghindari kebinasaan.

Bedalagi kalau didasarkan peruntukannya. Kalau zakat, khusus untuk disalurkan pada 8 golongan, sedangkan sedekah dan infaq penyalurannya lebih

umum, lebih ditekankan pada siapa yang membutuhkan, termasuk untuk orang kafir, prioritasnya pada BUTUH. Tidak beriman seseorang jika dia tidur dalam keadaan kenyang tetapi tetangga sebelahnya kelaparan.

Yang sering jadi pertanyaan adalah, kalausedekah dan infaq itu wajib bagi yang kaya dan miskin, bagi mereka yang miskin apa yang diinfaqkan? Buka (QS 2:219), yaitu ketika ada sisa. Nah, sementara bagi yang berpenghasilan tetap, mereka terikat dengan firman Allah,“Wa fii amwalihim khakkum maklum lasaiil mahruum.” Bahwasannya dalam harta mereka sudah ada bagian yang harus disisihkan yang kemudian harus disalurkan pada yang membutuhkan, baik yang meminta dan yang tidak meminta.

Zakat ada dua; yaitu zakat mal dan fitrah. Pada zakat, infaq, dan sedekah adalah harta yang terbaik, tidak boleh harta sisa (QS 2 :267).

Wahai orang yang beriman,infaqlah dari hartamu yang baik-baik saja dari penghasilan kalian dan dari yang dikeluarkan dari bumi ini. Dan janganlah memilih harta buruk untuk diinfaqkan, sementara kalian sendiri enggan mengambilnya kecuali dengan memicingkan mata.

Pahala dari zakat infaq baru Allah berikan saat kita pilihkan dari harta yang baik dan kita cintai (QS 3:92). Kalian tidak mungkin dapat pahala kebaikan zakatdaninfaq sampai kalian pilihkan yang kalian akatkan,infaqkan,sedekahkan

Page 11: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

Sakit Maag, Bolehkah Puasa?

Tak terasa kita sudah memasuki bulan Sya’ban. Dalam waktu

beberapa minggu lagi kita akan melaksanakan puasa Ramadhan. Seringkali timbul pertanyaan dari pasien yang memiliki gangguan lambung, apakah orang sakit maag boleh berpuasa? Apakah berpuasa akan memperberat sakit maag?

Secara umum, medis mengenal sakit maag dengan nama dyspepsia. Ada 2 macam dyspepsia, yaitu dyspepsia fungsional dan dyspepsia organik. Penggolongan ini didasarkan pada hasil pemeriksaan endoskopi.

Apabila dalam pemeriksaan endoskopi ditemukan kelainan seperti luka dalam atau luka lecet pada kerongkongan, lambung, atau usus dua belas jari, polip, serta kanker pada organ pencernaan tersebut, maka digolongkan dyspepsia organik. Bila tidak ada, maka digolongkan dyspepsia fungsional.

Menurut penelitian, hanya sekitar 20% saja penderita gangguan lambung yang tergolong dyspepsia organik. Selama tetap menjalankan pengobatan teratur, penderita dyspepsia organik tetap dapat menjalankan ibadah puasa. Sedangkan penderita dyspepsia fungsional, dengan menjalankan ibadah

puasa, keluhannya justru berkurang dan merasa lebih sehat. Hal ini terjadi karena keluhan sakit maag yang timbul adalah akibat ketidakteraturan makan, konsumsi makanan camilan seperti makanan yang berlemak, asam, dan pedas sepanjang hari, konsumsi minuman bersoda dan minum kopi, merokok, dan juga faktor stres.

Selama berpuasa, kita pasti makan lebih teratur karena hanya dua kali setiap hari selama puasa Ramadhan, yaitu saat sahur dan berbuka. Selain itu, kebiasaan makan camilan dan minum soda pasti tidak dilakukan karena sedang berpuasa. Umumnya, orang yang berpuasa akan lebih banyak bersabar dan mengendalikan stres. Adapun orang yang tidak mempunyai masalah dengan lambung sebelumnya, tidak perlu takut akan mengalami sakit maag saat berpuasa. Bahkan, puasa akan membuat pencernaan lebih sehat. Obat-obatan untuk sakit maag tidak diperlukan untuk pasien yang tidak ada masalah dengan maag selama melaksanakan puasa Ramadhan.

Selama berpuasa, sebaiknya kita menghindari makanan yang menyebabkan atau memperberat gejala sakit maag, antara lain: makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan terlalu banyak serat,

seperti sawi, kol, nangka, pisang ambon, kedondong, buah yang dikeringkan, minuman bersoda. Hindari makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung antara lain: kopi, minuman beralkohol 5%-20%, anggur putih, sari buah sitrus atau susu full cream. Hindari makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan lambung karena dapat meningkatkan asam lambung, antara lain makanan berlemak (kue tar, cokelat, dan keju). Hindari makanan yang secara langsung merusak dinding lambung, yaitu makanan yang mengandung cuka dan pedas, merica dan bumbu yang merangsang. Makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan, antara lain alkohol, cokelat, makanan tinggi lemak, dan gorengan.

Selain makanan dan minuman di atas, ada beberapa sumber karbohidrat yang harus dihindarkan bagi penderita sakit maag, antara lain beras ketan, mie, bihun, jagung, ubi singkong, tales, dan dodol. Kegiatan yang meningkatkan gas di dalam lambung juga harus dihindarkan, antara lain makan permen khususnya permen karet dan merokok.

(oleh dr. Ainul Nismala)

Klinik JasmaniyahKlinik Zakat

2120 Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439HEdisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

dari harta yang kalian cintai.

Kalau zakat fitrah tidak harus kaya, zakat mal harus kaya. Zakat fitrah asal dia muslim, punya kelebihan makanan pada malam hari raya maka sudah wajibmenunaikan zakat fitrah.

Zakat mal tertentu, 29 sapi masih belum wajib zakat, zakat fitrah asal dia punya 1 shok sudah wajib zakat (beras), 15kg (wajib dizakati).

Secaraetika, seyogyanya dibagikan dari mana dana ini dihimpun, baru boleh dibagikan keluar jika kebutuhan dalam daerah itutelah tercukupi.

Zaman Sayyidina Umar sebagai khalifah, Muadz menjadi amil di Yaman pada tahun pertama.Seluruhdana yang terhimpundibagi ke Yaman semua. Pada tahun kedua,dana yang terhimpundibagi ke Yaman dan dibawa ke pusat Madinah. Umar pun marah, tetapi akhirnya diperbolehkan dengan alasan, sebagian sudah mencukupi untuk dibagikan di yaman, sementara sisanya dibagikan di Madinah.

Amil harus aktif mendata dan menyalurkan langsung ke yang berhak. Tidak boleh membagi kupon dan menyuruh mereka antri, harus kita hormati mereka.Saat Rasulullah mengutus Muadz ke Yaman untuk menghimpun zakat, Rasulullah mengatakan, “Ya Muadz, kabarkan pada mereka, para penduduk Yaman, bahwasannya zakat,sedekah,infaq itu diambil dan disalurkan.”

Wallahu a’lam bissawab.

Page 12: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

MelipatMenggabar

2322 Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439HEdisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

Menggambar Kucing yuk... Melipat Mobil

Page 13: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

Petualangan si DeQi

24 Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

Petualangan si DeQi

25Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

Page 14: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

Kisah Anak

27Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

Ada sebuah sungai di pinggir hutan. Di sungai itu hiduplah sekelompok buaya. Buaya tersebut ada yang berwarna putih, hitam, dan belang-belang. Meskipun warna kulit mereka berbeda, mereka selalu hidup rukun.

Di antara buaya-buaya itu, ada seekor yang badannya paling besar. Ia menjadi raja bagi kelompok buaya lainnya. Raja Buaya memerintah dengan adil dan bijaksana sehingga dicintai rakyatnya.

Suatu ketika terjadi musim kemarau yang amat panjang. Rumput-rumput di tepi hutan mulai menguning. Sungai-sungai mulai surut airnya. Binatang-binatang pemakan rumput banyak yang mati.

Kisah Anak

26 Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

Buaya Yang Tidak Jujur

Begitu juga dengan buaya-buaya. Mereka sulit mencari daging segar. Kelaparan mulai menimpa keluarga buaya. Satu per satu buaya itu mati.

Setiap hari ada saja buaya yang menghadap raja. Mereka melaporkan bencana yang dialami warga buaya. Ketika menerima laporan tersebut, hati Raja Buaya merasa sedih.

Untung Raja Buaya masih memiliki beberapa ekor rusa dan sapi. Ia ingin membagi-bagikan daging itu kepada rakyatnya.

Raja Buaya kemudian memanggil Buaya Putih dan Buaya Hitam. Raja Buaya lalu berkata, “Aku tugaskan kepada kalian berdua untuk membagi-bagikan daging. Setiap pagi kalian mengambil daging di tempat ini. Bagikan daging itu kepada teman-temanmu!”

“Hamba siap melaksanakan perintah Paduka Raja,” jawab Buaya Hitam dan putih serempak.

“Mulai hari ini kerjakan tugas itu!” perintah Raja Buaya lagi.

Kedua Buaya itu segera memohon diri. Mereka segera mengambil daging yang telah disediakan. Tidak lama kemudian mereka pergi membagi-bagikan daging itu.

Buaya Putih membagikan makanan secara adil. Tidak ada satu buaya pun yang tidak mendapat bagian. Berbeda dengan Buaya Hitam, daging yang seharusnya dibagi-bagikan, justru dimakannya sendiri. Badan Buaya Hitam itu semakin gemuk.

Selesai membagi-bagikan daging, Buaya Putih dan Buaya Hitam kembali menghadap raja.

“Hamba telah melaksanakan tugas dengan baik, Paduka,” lapor Buaya Putih.

“Bagus! Bagus! Kalian telah menjalankan tugas dengan baik,” puji Raja.

Suatu hari setelah membagikan makanan, Buaya Putih mampir ke tempat Buaya Hitam. Ia terkejut karena di sana-sini banyak bangkai buaya.

Sementara tidak jauh dari tempat itu Buaya Hitam tampak sedang asyik menikmati makanan. Buaya Putih lalu mendekati Buaya Hitam.

“Kamu makan jatah makanan temen-teman, ya?”

“Kamu biarkan mereka kelaparan!” ujar Buaya Putih.

“Jangan menuduh seenaknya!” tangkis Buaya Hitam.

“Tapi, lihatlah apa yang ada di depanmu itu!” sahut Buaya Putih sambil menunjuk seekor buaya yang mati tergeletak.

“Itu urusanku, engkau jangan ikut campur! Aku memang telah memakan jatah mereka. Engkau mau apa?” tantang Buaya Hitam.

“Kurang ajar!” ujar Buaya Putih sambil menyerang Buaya Hitam. Perkelahian pun tidak dapat dielakkan. Kedua buaya itu bertarung seru. Akhirnya, Buaya Hitam dapat dikalahkan.

Buaya Hitam lalu dibawa ke hadapan Raja. Beberapa buaya ikut mengiringi perjalanan mereka. Di hadapan Sang Raja, Buaya Putih melaporkan kelakuan Buaya Hitam. Buaya Hitam lalu mendapat hukuman mati karena kejahatannya itu.

“Buaya Putih, engkau telah berlaku jujur, adil, serta patuh. Maka kelak setelah aku tiada, engkaulah yang berhak menjadi raja menggantikanku,” demikian titah Sang Raja kepada Buaya Putih.

Page 15: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

Bahasa Arab

29Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

Page 16: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

KULINER10 Perbedaan

3130 Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

Sayur Sop JagungBahan-bahan (10 porsi)1. 250 gr sayap ayam (buang ujun-

gnya, bagi dua)2. 2 buah jagung manis (pipil)3. 2 buah wortel (iris bulat)4. 100 gr kubis5. 2 btg daun bawang6. 2 btg daun seledri7. 5 siung bawang putih8. 1 sdt lada putih bubuk9. 800 ml air10. 1/2 sdm garam kasar11. 1 sdt gula12. 1 sdm minyak sayur13. 1 buah tomat

Langkah-langkah1. Tumbuk halus garam dan

bawang putih.2. Panaskan minyak, tumis

bumbu hingga harum. Masukkan lada bubuk dan ayam. Tumis hingga ayam setengah masak.

3. Tambahkan air. Tutup, ma-sak hingga air mendidih.

4. Masukkan jagung, tutup kembali hingga kira-kira jagung setengah matang.

5. Tambahkan wortel, tutup

kembali. Masak hingga wortel lembut saja. Jangan sampai terlalu lembut.

6. Masukkan kubis, daun bawang. Aduk sebentar saja. Matikan api.

7. Dalam mangkuk, sajiakan dengan potongan tomat dan daun seledri.

8. Selamat mencoba :)

Ini asli gurih tanpa penyedap tambahan.(Sumber: www.cook-pad.com)

Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

Yuk Temukan 10 Perbedaan

Page 17: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

Wakil Bupati Sidoarjo, H. Nur Ahmad Syaifuddin, SH

menghadiri acara penyerahan sertifikat kepada 31 santri PPTQ Darul Fikri, dalam rangkaian acara Wisuda Tahfizh di gedung PPTQ Darul Fikri Anggaswangi Jl. Putra Bangsa Desa Anggaswangi Sukodono, Sidoarjo, Sabtu (14/4/2018).

Dalam pidatonya, Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin, mengaku sangat bangga dan terharu melihat banyak kalangan santri-santri di Sidoarjo yang telah berhasil menghafal Alquran hingga 30 juz, serta menjadi Tahfizh Alquran yang berkarakter.

“Saya sangat bangga atas prestasi para santri dalam menghafal Alquran hingga 30 juz, semoga hafalannya selalu terjaga dan bisa berkah untuk semuanya,” puji Cak Nur (panggilan akrab Wabup Sidoarjo)

Selain Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, turut hadir dalam acara tersebut yakni, Ketua MUI Jatim KH. Abdussomad Buchokri,

Kakanwil Kemenag Jatim Drs H. Syamsul Bahri, M. Pd.I, Camat Sukodono Muh. Ainur Rahman, Pasmar-1 Sidoarjo yang diwakili oleh Pabanpers Letkol Marinir Suharyono, Kapolsek Sukodono AKP Heriyanto, Danramil Sukodono Kapten Infantri H Said, serta dari beberapa elemen masyarakat lainnya.

Sementara itu, Direktur PPTQ Darul Fikri Ustadz Syaiful Arifin menjelaskan, Visi dan Misi Darul Fikri adalah menjadikan lembaga yang menciptakan calon pemimpin berkarakter, berprestasi, dan hafal Alquran. Adapun para santri yang diwisuda sekarang ini sebanyak 31 santri, diantaranya 14 santriwati dan 17 santri putra.

Ia berharap, generasi penghafal Alquran inilah kelak yang dapat memperbaiki kondisi bangsa Indonesia dan membawanya ke arah yang lebih baik.

“Sejak berdirinya PPTQ Darul Fikri, kami berkomitmen untuk mencetak generasi muda muslim yang mempunyai karakter berilmu amaliyyah

dan beramal ilmiyyah dengan pola kepengasuhan 24 Jam dengan hati dan keteladanan,” jelas Ustadz Syaiful Arifin.

Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Ustadz Syaiful Arifin, maka ada tiga pilar pendidikan yang dilaksanakan yaitu pendidikan modern, pendidikan Alquran, dan pendidikan akhlak, juga life skill. “Khusus untuk pendidikan Alquran, pihaknya bercita-cita besar untuk menghasilkan generasi muda muslim hafizh Alquran, yang mutqin dan ‘amil,” tutur Ustadz.

Sekretaris PPTQ Darul Fikri Agus Hariadi, S.Pd.I juga menambahkan, berkhidmat menyiapkan santri semuanya dengan biaya terjangkau bahkan gratis bagi anak-anak yatim, dhuafa, dan anak dai.

Harapan kami dengan usaha yang sederhana ini, PPTQ Darul Fikri Anggaswangi bisa menyumbangkan sesuatu yang berarti untuk umat ini dalam memajukan kehidupan.

“Ini adalah wujud bukti rasa cinta kami kepada agama, bangsa, dan negara,” pungkasnya. 

Dinamika

32 Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

Dinamika

33Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

Acara Wisuda Tahfizh Dihadiri oleh Wakil Bupati Sidoarjo

Page 18: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

Dinamika

34 Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

Dinamika

Page 19: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

Pengusaha

37Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

Bu Lina,Berawal

dari Bisnis Sampingan

Terus berusaha, pantang menyerah! Itulah Ibu Lina Fidyastuti, SE, MM yang saat

ini giat berkecimpung dengan bisnisnya, siTemu. Awalnya usaha ini hanyalah sebagai bisnis sampingan saja. Namun, setelah dua setengah tahun ditekuni, alhamdulillah omsetnya naik pesat sebesar 547% dibanding ketika pertama kali beliau merintis.

Tentu tidak mudah untuk fokus merintis usaha dari awal. Bu Lina harus berulang kali membuat racikan yang pas sesuai lidah konsumen. Tak hanya itu, Bu Lina juga terkendala dengan modal yang terbatas sehingga harus pandai-pandai memutar modal agar bisnis tetap lancar.

Untuk awal-awal masa promosi, istri dari Pak Didik ini sering mempromosikan produknya di tempat-tempat keramaian yang free seperti pasar, car free day, mengikuti bazar yang gratis, GOR, dan kesempatan lain yang tidak membutuhkan banyak biaya.

Ketika awal masa merintis, penjualan masih belum ramai via online atau media sosial. Maka penjualan dan promosi lebih sering dilakukan secara konvensional, dari mulut ke mulut. Itu pun tak langsung sukses. Masih saja banyak yang menolak produk yang ditawarkan oleh Bu Lina. Bahkan sering pula yang menawar dengan harga rendah di bawah harga produksi.

Namun itu tak membuatnya menyerah untuk terus fokus dan berjuang. Dengan ketekunannya mengembangkan siTemu, akhirnya usahanya itu membuahkan hasil.

Bu Lina sendiri mengembangkan siTemu sebagai bentuk jawaban atas meningkatnya permintaan masyarakat terhadap pangan fungsional. Salah satunya adalah minuman kesehatan yang berasal dari rempah-rempah atau ramuan tradisional. Perhatian masyarakat terhadap kesehatan sendiri sudah semakin meningkat. Dan sebagian besar masyarakat, terutama anak-anak, gemar mengonsumsi minuman ringan. SiTemu hadir untuk menjawab itu semua. Selain itu, Bu Lina juga ingin menciptakan lapangan kerja untuk membantu sesama.

Bagi mereka yang ingin merintis usaha, Bu Lina menyarankan, “Banyak bersabar, terus berusaha, pantang menyerah, dan tetap istiqamah!” Sebagai calon pengusaha, tak boleh cepat menyerah atau cepat berpaling hati.

Saat ini, Ibu dari ananda Hendra dan Ayu ini lebih memfokuskan diri untuk mengembangkan siTemu. Harapan Bu Lina ke depannya adalah menjadi perusahaan minuman siap saji yang memberikan manfaat bagi semua orang. Serta menjadi market leader dalam pasar minuman tradisional. Workshop siTemu bisa dikunjungi di Bluru Kidul, Lingkar Timur Sidoarjo. Semoga apa yang dicita-citakan oleh Bu Lina bisa segera tercapai. Aamiin yaa Rabbal’alamin.

Page 20: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan

Inspirasi

38 Edisi 78| Mei 2018 | Sya’ban - Ramadhanc1439H

Oleh: Akhmad Arqom(Direktur LMT TRUSTCO Surabaya / Anggota Dewan Pembina Yayasan

Pondok Pesantren Darul Fikri Sidoarjo)

MENGATASI PEMBUNUH KEMAJUAN

“Salah satu tanda bahwa seseorang dibiarkanTuhan meluncur ke arah kegagalan hidupnya adalah apabila ia tidak menyadari

kekurangan-kekurangan dirinya.”

Orang-orang yang akhirnya mengalami ketertinggalan

pertumbuhan kualitas serta pencapaian prestasi dalam hidupnya seringkali dipenjara oleh sikapnya sendiri, yaitu RASA CEPAT PUAS. Sikap ini yang membuatnya hanya sekadar berjalan di tempat, tapi dia tidak menyadarinya.

Akan tetapi sikap ini bisa segera diatasi dan dihilangkan, jika dalam kehidupannya seseorang:

1. Memiliki dan memperbarui target

Target dalam hidup seseorang berfungsi memberi kejelasan kadar usaha yang harus dilakukan, durasi waktu yang mesti dilalui, serta seberapa besar ukuran

keberhasilan yang harus diraih dengan segenap ikhtiar maksimal dan kekuatan harapan kepada Yang Maha Mengatur Kehidupan.

2. Menyadari apa yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya

Apabila seseorang bisa menghitung berapa banyak jumlah tanggung jawab dalam hidupnya yang harus dia letakkan di pundaknya, maka dia akan terus memacu diri untuk bisa berkembang.

3. Membuka diri terhadap masukan

Melapangkan diri untuk dapat berbesar jiwa menerima masukan dari berbagai pihak akan bisa memberi banyak pemahaman yang pasti lebih kaya warna, kaya rangsangan untuk maju, serta memberi godaan untuk terus berkembang.

4. Mengetahui kehidupan yang kompetitif

Kehidupan yang berjalan tanpa kompetisi tidak pernah bisa menciptakan kemajuan yang fenomenal dan massal. Inilah alasan kenapa banyak orang mau datang ke kota besar, sebab salah satu yang membuat orang dapat berkembang adalah suasana kompetitifnya. Dalam suasana kompetitif orang tidak akan membiarkan dirinya stagnan.

Orang akan membuang jauh-jauh sikap cepat puas dirinya. Sebab jika dibiarkan sama saja dia telah memilih menjadi orang yang akan selalu kalah dalam setiap persaingan kehidupan.

Page 21: Doa · laki-laki itu. “Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya ... Perempuan itu tidak henti-hentinya bersyukur dan mengatakan bahwa keluarganya dilimpahi nikmat dan