doa · berkat perjuangan mereka pula, banyak hal yang bisa kita nikmati saat ini. menghargai...

36

Upload: others

Post on 20-Jan-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Doa

3 Robiul Awal 1441HEdisi 96 - November 2019

Sekilas DeQi

Yayasan Dompet Al-Quran Indonesia

Lembaga Sosial Kemanusiaan

Akta Notaris: Endang Prastiya Rahayu, SH

Nomor Akta: 01 tanggal 21 Maret 2019

Ijin Dinsos KAb. Sidoarjo: STP nomor: 460/859/404.5.6/ORSOS/2017

Depkumham: AHU-0005913.AH.01.12.TAHUN 2019 TANGGAL 21 MARET 2019 Tanggal 08 Februari 2018 LAZ Prop Jatim (dalam proses)

DEWAN PEMBINA:

H. Muhammad Siroj, S.Ag.

KH. Agung Cahyadi, Lc. MA.

Syaiful Arifin S.S

DEWAN PENGAWAS

KH. Farid Dhofir, Lc. MSi

KH. Ahmad Mudzofar Jufri, Lc. MA.

KH. Abdus Salam Masykur, Lc. MA

DEWAN PENGURUS

Ketua : Agus Hariadi, S.Pd.I

DR. Shobikhul Qisom

Sekretaris : Sutarno, SE

Ir. Zainurrohman

Bendahara : Adam Mustika, SE

Kunti Jeihan Qistiyah, S.Akun

Dompet Alquran Indonesia adalah Lembaga Sosial

Kemanusiaan yang memberdayakan dana Zakat, Infaq,

Shadaqah, dan Wakaf (ZISWAF) untuk menyukseskan

program-program pendidikan Alquran.

Bervisi menjadi wadah pemberdayaan yatim dan dhuafa agar hidup mandiri dan mulia bersama Alquran.

Dan bermisi mendirikan pendidikan Tahfidz Alquran untuk yatim dan dhuafa serta Memberdayakan ekonomi yatim dan dhuafa.

REDAKSI Majalah DQ

Pengarah : KH. Muhammad Siroj, S.Ag, Syaiful Arifin, S.S

Pemimpin Umum : Agung Heru Setiawan

Pemimpin Redaksi : Rafif Amir

Sekretaris Redaksi : Fauzi

Kontributor : Mukaromin, ust Didik, Ust Khoirul A.

Design & Layout: Dakonmedia;

Dewan Redaksi:

KH. Agung Cahyadi, Lc. MA., KH. Ahmad Mudzaffar, Lc. MA., H. Muhammad Siroj, S.Ag., Syaiful Arifin S.S, Agus Hariadi, S.Pd.I

Dompet Alquran IndonesiaRuko Citra City R-28, Sarirogo,SidoarjoTelp. 031-895 5057, WA. 0813 8500 2300Email : [email protected] : www.dompetalquran.or.id

Pengurus & Redaksi

GresikJl. Symponi Raya No. 06Perum Permata Symponi PPS 2- GresikHotline: 08-1234-888-034

MojokertoJl. Kunto Dewo No. 27, RT 08/RW 02,Pacing Bangsal-MojokertoHotline: 0856-3220-514

BlitarJl. Raya Bence Garum RT/RW: 1/3Kelurahan Bence, Kec. Garum, Kabupaten BlitarHotline: 0856-9344-8721

Lamongan Jl. Kinameng Indah III Blok E No. 5 Hotline: 0856-0834-6689

TubanJl. Jati 1 No. 2, Perumnas Tasikmadu, RT 07/RW 03, Kecamatan Palang-TubanHotline: 0823-3262-7357

Kantor Cabang DQ Daftar IsiKediriGriya Indah Permatasari Blok D No. 11. RT 06/RW 02,Bandar Kidul Mojoroto-KediriHotline: 0812-2648-817

ProbolinggoJl. Mayjen Sutoyo Gg. Mulia E1 Kel. Patokan Kec. Kraksaan Kab. ProbolinggoHotline: 0813-3513-3933

NgawiJl. Letjend Sutoyo No. 5, Margomulyo, Ngawi - Jawa Timur Hotline 0853-3683-7008

BojonegoroJl. Letda Mustajab no.16, Sukorejo, Bojonegoro Hotline: 0823-3788-9533

Pondok Pesantren Tahfizh Alquran Darul FikriRT 14, RW 03 Sarirogo, SidoarjoTelp : 031-806 8530Email : [email protected] : www.darulfikri.com

03 | Do’a

05 | Salam

06 | Kajian Utama

09 | Pengusaha

10 | Tafsir

12 | Silaturahim

13 | Tauladan

14 | Konsultasi Islam

15 | Inspirasi

17 | Jasmaniah

18 | Embun

20 | Komik

21 | Mewarnai

22 | Jejak

24 | Hijrah

26 | Wisata

28 | Dinamika

32 | Oase

Salam

5 Robiul Awal 1441HEdisi 96 - November 2019

Mengambil Teladan dari Para Pahlawan

Sahabat Alquran yang dirahmati Allah, tibalah kita di bulan November,

bulan yang erat kaitannya dengan peristiwa perjuangan. Di bulan ini, dikenang pula Hari Pahlawan Nasional. Jasa-jasa para pahlawan tak akan lekang dimakan oleh waktu. Berkat perjuangan mereka pula, banyak hal yang bisa kita nikmati saat ini.

Menghargai perjuangan para pahlawan, maka majalah DeQI edisi November kali ini akan membahas tentang sifat-sifat pahlawan yang dapat kita teladani. Seperti apakah pahlawan itu? Bisakah kita juga menjadi pahlawan? Atau jangan-jangan banyak dari orang-orang terdekat kita yang tanpa kita sadari ternyata memiliki sifat-sifat kepahlawanan itu?

Sifat yang paling melekat dalam benak kita dari sosok pahlawan adalah prinsipnya

yang tak kenal menyerah dalam berjuang. Dalam Islam sendiri, kita mengenal perjuangan semacam itu sebagai jihad. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "jihad" dimaknai sebagai "usaha dengan segala daya upaya untuk mencapai kebaikan".

Sebagaimana yang kita pahami, perintah berjihad atau berjuang di jalan Allah ini turun langsung dari Allah. Salah satunya bisa kita tilik dalam ayat berikut:

Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. (Qs. At-Taubah: 20)

Berbekal pemahaman itu, harapannya semoga kita dapat senantiasa memperbaiki diri agar kita bisa selalu

mengupayakan kebaikan bagi orang dan lingkungan sekitar kita.

Sahabat Alquran, bertepatan di bulan November ini, Dompet Alquran Indonesia juga telah menginjak usia delapan tahun. Yang mana selama 7 tahun berlalu ini, telah banyak dinamika yang kita lalui bersama. Semakin bertambahnya usia, semoga kemanfaatan Dompet Alquran Indonesia bisa semakin luas dan dapat menjangkau hingga ke pelosok-pelosok negeri.

Dengan demikian, Dompet Alquran Indonesia ingin bisa menjadi rekan seperjuangan para Sahabat Alquran untuk saling peduli kepada sesama dalam jalan kebaikan. Selamat milad ke-8. Semoga semakin dipercaya, amanah, dan profesional.

Jazakumullah khairan katsiran wa jazakumullah ahsanal jaza.(Redaksi)

Kajian Utama

Robiul Awal 1441H Edisi 96 - November 2019

Oleh : Rafif Amir(Pimred Majalah DeQi)

6

Kita Semua Pahlawan

Seorang yang

berjasa untuk

kepentingan umum

bukan untuk dirinya sendiri

dan yang telah berani

menanggung resiko besar

dengan mempertaruhkan

dan mengorbankan

dirinya sendiri, dia itulah

pahlawan.” (M. Natsir)

Robiul Awal 1441HEdisi 96 - November 2019 7

Emily, seorang wanita tuna wisma berusia 52 tahun ramai dibicarakan

di jagad maya. Bermula dari rekaman video seorang polisi, saat menyaksikan Emily menyenandungkan lagu seriosa di sebuah subway di Los Angeles. Rekaman berdurasi 1 menit itu viral dan mengubah hidup Emily.

Selama belasan tahun, Emily bekerja sebagai guru les piano dan biola. Tapi kemudian ia jatuh sakit yang membuatnya tak bisa mengajar lagi. Ia kehilangan sumber penghasilannya, jatuh miskin, dan hidup menggelandang. Satu-satunya harta yang ia miliki, hanya biola kesayangannya. Ia memainkan biola sepanjang jalan dan beberapa orang memberikan uang, sekadar cukup untuk mengganjal lapar.

Namun suatu hari, seseorang mencuri biola miliknya. Kini Emily benar-benar kehilangan harta satu-satunya. Sumber mata pencahariannya. Tapi rupanya, ia tak pantang menyerah. Musik telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidupnya. Ia menyanyi sopran di sepanjang jalan kota, hingga kemudian tibalah di sebuah subway yang mengubah hidupnya.

Netizen mengadakan penggalangan dana untuk Emily dan terkumpul 65.000 dolar Amerika atau hampir satu miliar rupiah. Seorang anggota kongres juga memberikan rumah untuk Emily dan menyediakan tempat untuknya mengajar musik di New York.

Bagi Emily, polisi baik hati yang merekamnya saat bernyanyi adalah pahlawan penyelamat hidupnya. Karena dari rekaman video itulah, banyak orang yang tergerak hatinya untuk membantu Emily. Saat membagikan video, polisi itu mungkin tak menyadari, bahwa hal kecil yang ia lakukan berdampak besar bagi kehidupan Emily. Bahkan mungkin tidak hanya bagi Emily, tapi kelak bagi orang-orang yang menyerap ilmu musik dari Emily. Kebaikan kecil yang melahirkan kebaikan-kebaikan besar. Indah dan menakjubkan.

Kisah lain. Seorang pengusaha India bernama G.D Birla, mendapatkan sepucuk surat dari seorang pelajar tak dikenal. Pelajar itu mengatakan, ia butuh dibantu uang sejumlah 22 ribu rupee untuk membeli sebuah alat yang bisa membuatnya menjadi ilmuwan peraih nobel.

Apa yang kira-kira akan kita lakukan jika menjadi sosok G.D Birla? Ya. Barangkali yang terpikir pertama kali, “Anak ini hendak menipu rupanya.” Atau “Khayalannya tinggi sekali sampai-sampai menghalalkan segala cara.” Dan kesan-kesan negatif lainnya. Tetapi respon G.D Birla yang sesungguhnya tidak demikian.

Apa yang G.D Birla lakukan benar-benar mengejutkan. Ia membalas surat pelajar tak dikenal itu disertai cek 22 ribu rupee. G.D Birla benar-benar memenuhi permintaannya. Nominalnya tepat tanpa dikurangi. Padahal itu bukanlah jumlah

yang sedikit. Kalau dikurskan rupiah saat ini, kurang lebih sekitar 4 juta.

Pelajar yang menerima 22 ribu rupee dari dirinya, benar-benar membeli alat yang ia inginkan. Ia melakukan percobaan dan mendapatkan temuan yang luar biasa. Berkat penemuannya itu, ia benar-benar diganjar nobel dalam bidang ilmu pengetahuan. Ia adalah Sir C.V. Raman.

Bagi Raman, G.D Birla adalah pahlawan sesungguhnya. Tetapi sejatinya bukan hanya bagi Raman, tapi juga bagi ribuan atau jutaan orang yang merasakan manfaat dari temuan-temuannya yang berharga.

Siapakah Pahlawan Itu?

Ketika ditanya tentang definisi pahlawan, Mohammad Natsir mengatakan, “Seorang yang berjasa untuk kepentingan umum bukan untuk dirinya sendiri dan yang telah berani menanggung resiko besar dengan mempertaruhkan dan mengorbankan dirinya sendiri, dia itulah pahlawan.”

Maka kita mengenal pahlawan kemerdekaan, pahlawan revolusi, pahlawan reformasi. Mereka adalah orang-orang yang memiliki jasa besar bagi tanah airnya, mengorbankan nyawanya untuk negara dan bangsa.

Tetapi hari ini, makna pahlawan telah lebih luas jangkauannya. Siapapun bisa menjadi pahlwan. Siapapun memiliki peluang menjadi pahlawan. Syaratnya hanya satu, kontribusi positif dan kebaikan yang ia

Kajian Utama

Robiul Awal 1441H Edisi 96 - November 2019 8

perjuangkan.

“Semua orang bisa menjadi pahlawan,” kata Anis Matta, “ketika ia berjuang untuk melaksanakan kata-katanya.” Ya, perjuangan melaksanakan kata-kata. Tidak hanya omdo. Tidak hanya basa-basi dan narasi, tetapi take action, bergerak dan bekerja untuk cita-cita kehidupan yang tinggi, untuk kemakmuran, untuk keadilan, untuk kemanusiaan.

Dan kita semua bisa melakukannya. Sebab kita dikaruniai akal yang sama, fisik yang sama, ruh yang sama. Kita hanya perlu memperbesar energi dan daya juang kita. Kita hanya perlu mengasah empati dan kesabaran kita. Sebab para pahlawan, adalah mereka yang mengerahkan seluruh potensi terbesarnya untuk melangkah tegak di jalan kebaikan dan menaklukkan segala aral yang menghadang setiap mimpi-mimpinya.

Para pahlawan dan pejuang memegang teguh kata-kata ini: do the best, give the best.

Pahlawan dan Mujahid

Bersungguh-sungguh, itulah kata kuncinya. Dalam bahasa Arab, mujahadah. Alquran menyebutnya dalam surat Al-Ankabut ayat 69: “Orang-orang yang bermujahadah di jalan

Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat baik.”

Jika kita menyelami ayat tersebut. Orang-orang yang bermujahadah, oleh Allah, disebut identik dengan orang-orang yang berbuat baik. Banyak orang yang melakukan sesuatu, tapi tidak semua melakukannya dengan sungguh-sungguh. Ada yang setengah-setengah, ada yang malas-malasan, ada yang menyerah begitu melihat ada yang menghalangi langkahnya. Tetapi seseorang yang bermujahadah, dia melakukan semuanya dengan totalitas dan ikhlas. Sebab ia tahu, kebaikan yang ia perjuangkan, pada akhirnya akan berbuah manis untuk umat.

Tak salah, mujahid atau orang yang bermujahadah, adalah pahlawan yang sesungguhnya. Bahkan ketika ia bersungguh-sungguh mengubah hidupnya sendiri menjadi lebih baik. Sebab memperbaiki diri sendiri adalah langkah awal, untuk menebar manfaat kebaikan pada orang lain.

Seorang karyawan yang komitmen untuk disiplin dan menjalankan semua tugas-tugasnya, dia adalah pahlawan. Karena apa yang ia lakukan akan membuat

perusahaan semakin maju berkembang, yang dengannya kesejahteraan seluruh karyawan akan meningkat, dan ekonomi nasional juga akan terangkat naik. Seorang dokter adalah pahlawan bagi pasiennya. Seorang ilmuwan adalah pahlawan melalui temuan-temuannya. Seorang tukang sampah adalah pahlawan bagi lingkungan. Seorang tukang tambal ban adalah pahlawan bagi pengendara motor yang bannya bocor. Berkat bantuan tukang tambal ban, si pengendara bisa melanjutkan perjalanan menghadiri rapat penting yang membahas agenda-agenda keumatan.

Semua orang bisa menjadi pahlawan, dengan segala pontensi yang dia miliki. Syaratnya, memiliki tekad dan mimpi yang besar. Lalu kesungguhan yang diiringi cinta untuk melaksanakan semua tugas dan tanggung jawabnya. Sebagai orangtua yang diamanahi buah hati, bersungguh-sungguh mendidik putra-putrinya. Sebagai guru, bersungguh-sungguh membimbing murid-muridnya. Sebagai penulis, bersungguh-sungguh menghasilkan karya terbaik. Sebagai birokrat, bersungguh-sungguh melayani rakyat. Sebagai apapun, bersungguh-sungguhlah.

Semua orang bisa menjadi pahlawan, dengan

segala pontensi yang dia miliki. Syaratnya,

memiliki tekad dan mimpi yang besar.“

Pengusaha

Robiul Awal 1441HEdisi 96 - November 2019 9

Kunci Sukses Usaha Setyawan, ST.

Bahagiakan Orangtua

dan Dukungan Keluarga

“Kebetulan ibu masih ada, dan alhamdulillah itulah yang akan membuka kemudahan demi kemudahan agar usaha kita berkembang jauh lebih baik,” demikian kunci sukses usaha yang diutarakan Setyawan, ST., owner CV. Kreasi Indah Abadi (KIA) yang bergerak di bidang Kontraktor Aluminium & Kaca (Architectural Aluminium Contractor).

Lulus Jurusan Arsitektur ITS dan sempat 5 tahun bekerja di beberapa perusahaan konstruksi dan konsultan perencana, dengan yakin akan potensi diri dan dukungan ibu dan istri, pada tahun 2006 Setyawan merintis usaha sendiri dengan niat semakin meningkatkan kesempatan berkembang dan berbuat lebih banyak terutama untuk keluarga dan orang-orang terdekat.

Di awal usaha, salah satu kendala adalah modal yang terbatas padahal di dunia konstruksi butuh modal cukup besar. “Tak ada pilihan lain kecuali mengajukan pinjaman modal kerja dan KPR ke bank, dan alternatif pinjaman pribadi ke keluarga, di samping gadai sertifikat dan perhiasan. Mindset kami di komunitas entrepreneur waktu itu adalah memberi itu jauh lebih baik dari pada menerima, artinya memberi bunga ke bank untuk keperluan gaji-gaji karyawannya, jadi semakin banyak hutang semakin baik,” tambahnya.

Tak cukup di situ, ternyata perputaran

finansial di dunia kontruksi tidak mudah, bahkan ada pembayaran yang telat hingga tahunan dengan nilai ratusan juta. Dengan senantiasa berpikir positif proses itu bisa dilalui sembari fokus mencari peluang dan klien-klien baru.

Lewat serangkaian workshop mulailah Setyawan berkenalan dengan komunitas anti riba dan IIBF (Indonesia Islamis Busines Forum) di tahun 2016. Dari sana bertambahlah wawasan tentang character building, bagaimana seorang muslim berbisnis yang benar. Dengan satu tarikan napas bagaimana membangun diri, keluarga, agama dan bangsa sembari memperbaiki diri lebih dekat dengan Allah, alhamdulillah secara bertahap hutang-hutang di bank tertutupi dengan menjual asset dan meningkatkan pendapatan.

Untuk kebutuhan branding perusahaan dan mempertajam target market pada pertengahan 2016, tagline bisnis diubah menjadi ‘Architectural Façade Specialist’, Ahlinya Fasad Gedung Anda, dengan sebagian besar layanan mem-branding fasad (tampak muka/ eksteritor) sebuah gedung/ bangunan. Dan akhir tahun 2018 membuka line up bisnis baru yaitu KIA CNC Cutting Façade ‘Teknologi untuk Keindahan Fasad Gedung Anda’. “Alhamdulillah semuanya itu berkat orang tua dan dukungan keluarga,” tegas Setyanto. (*)

Ada banyak kunci sukses sebagai pengusaha. Dan salah satunya adalah berusaha

membahagiakan orang tua, memberikan doa yang terbaik, dan dukungan istri dan

keluarga.

Oleh : Khoirul Anam, Lc (Guru Ponpes Tahfizh Alquran Darul Fikri Sidoarjo )

Tafsir

Robiul Awal 1441H Edisi 96 - November 2019 10

Pahlawan Dalam Islam(Tafsir QS. Al-Ahzab ayat 23-24)

“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Maka di antara mereka ada yang gugur dan ada (pula) yang menunggu-nunggu (apa yang telah Allah janjikan kepada mereka) dan mereka tidak mengubah ( janjinya). Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Segala puji hanya milik Allah ‘Azza Wa Jalla yang dengan nikmat-

Nya sempurnalah segala kebaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang telah menyampaikan syariat-Nya kepada jin dan manusia sehingga dunia kembali bersinar dengan cahaya-Nya (tauhid) yang sempurna.

Mitra DeQI – semoga Allah merahmati kita semua – di manapun Anda berada, tanggal 10 November adalah salah satu hari yang sangat istimewa bagi NKRI yaitu hari pahlawan. Hari yang selalu dikenang sebagai simbol perjuangan arek-arek Suroboyo (rakyat Surabaya) yang terjadi pada tahun 1945, ketika mereka berperang melawan tentara Britania Raya dan Belanda yang merupakan bagian dari Revolusi Nasional Indonesia.

Lalu, siapakah pahlawan Islam? Dan bagaimanakah sifatnya?

Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI), pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Jadi, pahlawan dalam Islam adalah seorang muslim yang berani dan gigih dalam membela kebenaran (Al-Haq). Sedangkan kebenaran (Al-Haq) dalam Islam adalah segala apa yang dibawa oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam berupa syariat Islam.

Dalam QS. Al-Ahzab ayat 23-24 di atas menjelaskan kepada kita ciri-ciri atau sifat seorang pahlawan, di antaranya:

Iman yang kokoh.

Iman merupakan pondasi utama seorang muslim dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Cobaan yang terus menerpa dan mengguncangnya tidak akan mampu membuatnya surut untuk terus berjuang mempertahankan hidayah iman hingga ajal menjemputnya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam

bersabda:

“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. (Yaitu) jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)

Yang menakjubkan adalah ketika ia diberi kesenangan berupa sehat, keselamatan, harta dan kedudukan, maka ia bersyukur pada Allah atas karunia tersebut. Ia akan dicatat termasuk orang yang bersyukur. Ketika ia ditimpa musibah, ia bersabar. Ia akan dicatat termasuk orang yang bersabar. Sifat seperti itu tidak ditemukan pada orang kafir maupun munafik.

Menepati janji.

Seorang pahlawan dalam Islam adalah orang yang senantiasa menepati janjinya, baik kepada Khaliq (Allah) yaitu dibuktikan dengan penghambaan yang tulus

Robiul Awal 1441HEdisi 96 - November 2019 11

dan ikhlas berupa tauhid, maupun kepada makhluq (manusia) jika janjinya tidak bertentangan dengan syariat. Orang yang mengingkari janjinya bukanlah seorang pahlawan yang beriman sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :

“Tanda orang munafik itu ada tiga, (1) jika berbicara berdusta; (2) jika berjanji maka tidak menepati dan (3) jika diberi amanah, dia berkhianat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Berani.

Seorang pahlawan yang beriman memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya yaitu hidup mulia atau mati syahid. Sedangkan kemuliaan dan kesyahidan hanya bisa digapai dengan sifat sya’jaah (berani). Yaitu berani menegakkan kebenaran dan memberantas segala bentuk kemungkaran. Dia meyakini dengan sebenar-benarnya bahwasanya di antara pilar-pilar kemenangan adalah tegaknya amar ma’ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran). Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengajarkan kepada umatnya doa berlindung dari sifat pengecut:

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, pikun, bakhil, dan aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur dan fitnah hidup dan mati.” (HR. Muslim)

Jujur dan benar.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mendapatkan gelar Al-Amin (dapat dipercaya) karena kejujurannya. Abu Bakar Radhiyallahu ‘Anhu mendapatkan gelar Ash-Shiddiq (yang sangat jujur dan membenarkan) karena beliau telah membenarkan berita dan kabar dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Allah ‘Azza Wa Jalla menyeru orang-orang yang beriman untuk senatiasa jujur dan benar:

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur (benar).” (QS. At-Taubah: 119)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam telah menjelaskan kesudahan orang jujur dan benar:

“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. (HR. Muslim)

Wallahu A’lam…

Silaturahmi

Robiul Awal 1441H Edisi 96 - November 2019 12

Bagus Handimanjaya

Balasan Allah Sungguh Luar Biasa

Sebagaimana biasanya, di suatu Jumat, Pak Bagus Handimanjaya, S. E (33) mengirimkan sebanyak 120 nasi bungkus dan minuman

ke masjid depan kantor. “Alhamdulillah ada rasa senang ketika melihat jamaah habis jumatan membawa pulang nasi bungkus tersebut,” demikian ujar donatur DQ yang tinggal di Perumahan Citra Garden Sidoarjo.

Dan tak lama berselang, ketika ada rapat dengan rekanan di daerah Margomulyo Surabaya, rupanya rejeki datang melimpah, nilai orderan pun cukup besar. “Itu baru saya sadari beberapa saat kemudian, rupanya Allah telah menggantinya dengan yang berlipat-lipat,” tambah pengusaha alat kesehatan tersebut.

Keajaiban berbagi tersebut bukan yang pertama bagi Pak Bagus. Yang pasti, bagi suami dari Bu Intan Kusumaning Arum, S.KM, dalam hal apapun janganlah kita melupakan untuk membahagiakan orang lain. Sebab dengannya Insya Allah semuanya akan lancar. Termasuk dalam hal berwirausaha.

Karena itu, dengan istiqamah berbagi, usaha yang dijalani Pak Bagus pun alhamdulillah berkembang pesat. ‘Mulyajaya dan Alkesmart’ adalah ikon toko alat kesehatan dan alat laboratorium yang beliau kelola, tepatnya berada di Ruko Taman Jenggala Mas Sidoarjo.

Dirintis sejak tahun 2008 ketika masih kuliah, alhamdulillah perkembangannya cukup pesat hingga bisa membuka cabang di Pucang Anom Surabaya dan Jl. Teuku Umar Bojonegoro. Tahun depan akan juga buka cabang di Nganjuk.

Bagi Pak Bagus, ikhtiar membahagiakan orang lain, apalagi dalam kaitan berwirausaha itu sebuah keniscayaan bila ingin lancar dan maju pesat. “Balasan Allah atas yang kita bagikan itu sungguh luar biasa dan tanpa diduga,” tambah ayahanda dari Rashdan, Rafka dan Rifka tersebut. Selain di DQ, secara periodik beliau juga berbagi dengan anak-anak yatim piatu penghafal Alquran di daerah Jasem Sidoarjo.

Dan yang paling sederhana, Pak Bagus selalu mampir di pedagang buah dalam perjalanan berangkat kerja menuju kantor. Itu untuk camilan di meja-meja pegawainya. Pak Bagus pun bersyukur dengan hal-hal sepele dan sederhana seperti itu Allah membukakan jalan semuanya, keluarga sehat, usaha lancar dan pegawai jujur semua. Alhamdulillah… (*)

Robiul Awal 1441HEdisi 96 - November 2019

Tauladan

13

Dina Khairina

‘Abi Ingin Punya

Anak Hafal Alquran…’

Meski berkali-kali ikut kompetisi dan masih belum juga diberi

kesempatan untuk juara, itu tak menyurutkannya untuk terus belajar dan berjuang. Sebab perjuangan memang harus dikobarkan, juara bukan target utama, yang penting melakukan yang terbaik dalam perjuangan tersebut.

Setidaknya itulah pelajaran dari pengalaman berharga yang dituturkan Dina Khairina, siswa kelas 8 Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Darul Fikri Sidoarjo. Selama di Dafi, Dina 2 kali mengikuti olimpiade IPA namun belum sampai juara. Pertama di Tebuireng, dan ketika ikut olimpiade di Elkisi ia cukup puas hingga di babak semifinal.

Namun dalam hal kemampuan berpidato, Dina tampaknya layak diperhitungkan. “Entah gimana ceritanya, dari kecil saya suka sekali membuat narasi pidato, sepertinya bakat,” ujar santri kelahiran Surabaya 14 Mei 2005 tersebut. Ketika masih belajar di MI Al Ahmad Krian, ia berkali-kali memenangkan lomba, di antaranya juara pertama lomba pidato tingkat

kecamatan dan juara harapan kesatu tingkat Kabupaten Sidoarjo.

Dina Khairina, santri penerima beasiswa Yayasan Dompet Alquran Indonesia (DeQI), adalah putri kedua Bapak Supriadi (almarhum) dan Bu Hidayati Nafiah. Sang Bunda sekarang mengajar di TPQ dan di rumah daerah Krian. Dina menyatakan rasa syukurnya bisa menimba ilmu di SMPIT Darul Fikri Sidoarjo, sebab tak hanya belajar ilmu dunia namun juga bisa menghafal Alquran. “Itu sesuai cita-cita Abi dulu sebelum meninggal karena kecelakaan, Abi ingin punya anak yang hafal Alquran. Alhamdulillah…,” begitu ungkapan syukur Dina.

Dina pun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini dengan mengatur waktu yang tepat antara

belajar dan menghafal Alquran. Dina pun bersyukur didampingi para ustadzah yang siap menerima curhatannya setiap saat. “Alhamdulillah ustadzah di sini baik-baik, bisa curhat macam-macam, masalah apapun, utamanya dalam hal hafalan Alquran,” tambahnya.

Di setiap waktu luang ia gunakan untuk menghafal, terutama pada waktu-waktu sebelum atau sesudah shalat. “Saya ingin ngasih mahkota sama Umi dan Abi di surga kelak,” tambah penggemar pelajaran IPA Biologi tersebut.

Sekarang Dina masih menghafal 3 juz, dan ditargetkan lulus SMP bisa hafal 10 juz, sisanya direncanakan sebelum lulus SMA/MA. Yang pasti, Dina berharap setelah SMP kelak ia bisa tetap bergabung di Dafi sehingga punya kesempatan melanjutkan hafalan Qurannya tersebut. (*)

Oleh : KH. Agung Cahyadi, Lc, MA(Anggota Dewan Pembina

Yayasan Pondok Pesantren Darul Fikri)

Konsultasi Islam

Robiul Awal 1441H Edisi 96 - November 2019 14

Assalamualaikum Wr. Wb. Ustadz yang saya hormati, saya

pernah mendengar bahwa pahala sedekah, infaq, dan zakat bisa batal? Kalau benar apa saja sebabnya? Mohon penjelasannya. Terima kasih

(Fulanah, Malang).

Jawaban:

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Syarat diterimanya ibadah (termasuk: infaq, sedekah, zakat, dan lain-lain) ada tiga:1. Iman yang benar2. Niat yang ikhlas3. Sesuainya ibadah

tersebut dengan tuntunan Alquran dan As-sunnah.

Dan apabila satu saja dari 3 syarat tersebut tidak terpenuhi, saat ibadah tersebut dikerjakan, maka ibadah tersebut menjadi tidak sah secara syar’i,

demikian pula apabila ibadah dikerjakan dengan cara yang benar serta memenuhi syarat-syaratnya, tetapi apabila di kemudian hari pelakunya melakukan sesuatu yang bisa merusak syarat-syarat ibadahnya, maka ibadahnya menjadi batal dan karenannya pahala dari ibadah yang telah Allah janjikan tidak akan diberikan.

Misalnya, seorang yang telah beribadah dengan memenuhi syarat-syaratnya, kemudian setelah beribadah ia melakukan dosa syirik/menyekutukan Allah, yang tentunya akan merusak imannya, maka ibadahnya akan rusak dan batal dan ia pun tidak akan mendapat pahala dari ibadah yang telah dilakukannya, sesuai dengan firman Allah yang artinya: “Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan kepada nabi-nabi sebelummu, bahwa sesungguhnya

apabila kamu berbuat syirik, maka akan rusak/batallah amalmu dan tentu engkau akan termasuk orang yang merugi.”(QS.39:65)

Misal yang lain, seseorang yang berinfaq, bersedekah, dan berzakat dengan cara yang benar, tetapi di kemudian hari ia merusak niat ikhlasnya dengan cara menyebut-nyebutnya dan membangga-banggakan infaqnya dan atau menyakiti penerimannya, maka rusak dan batallah amal ibadahnya yang karenanya pahala yang telah Allah janjikan pun tidak akan diberikan kepadanya sebagaimana penjelasan dalam QS. Al-Baqarah: 264.

Demikian, semoga Allah berkenan untuk memberikan kemudahan kepada kita sekalian untuk bisa istiqamah dalam menjalankan semua ajaran agama-Nya.

Wallahu a’lam.

Pahala Sedekah

Bisa Batal?

Manfaat Menceritakan Kisah-Kisah

Kepahlawanan pada Anak

Robiul Awal 1441HEdisi 96 - November 2019 15

Oleh Noer Rochmawati

Inspirasi

Anak adalah titipan Allah SWT. Jika dibesarkan dan

dididik dengan baik, anak bisa menjadi penyelamat bagi kedua orangtuanya di hari hisab kelak. Jika menginginkan anak-anak Bunda tumbuh menjadi pribadi yang baik, Bunda perlu menyiapkan strategi pembelajaran yang baik pula.

Salah satu strategi pembelajaran yang bisa Bunda siapkan adalah menceritakan kisah kepahlawanan. Dari mendengarkan kisah tersebut, anak-anak dapat mempelajari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Selain itu, anak juga dapat meniru perbuatan baik para pahlawan.

Disamping mempelajari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, berikut manfaat lain dari menceritakan kisah kepahlawanan pada anak.

Mengembangkan Karakter Anak

Kisah tokoh-tokoh penting dalam sejarah perlu diceritakan, termasuk para nabi. Setiap tokoh memiliki karakter sendiri. Ada yang memiliki karakter gigih, mengayomi, membela orang yang lemah, pemimpin yang baik, tidak mudah menyerah, dan sebagainya.

Dari mendengarkan cerita, anak-anak bisa meniru sifat dan kepribadian para pahlawan dan nabi. Pasalnya, anak suka meniru orang yang mereka kagumi. Tanpa perlu diperintah, mereka akan belajar bagaimana cara berperilaku yang baik

dari para tokoh tersebut. Mereka juga akan melakukan kebiasaan para tokoh. Jika Bunda sering membacakan kisah kepahlawanan, lambat-laun karakter baik anak akan terbentuk.

Memberikan Contoh Sifat-Sifat Baik

Ada banyak sekali sifat yang bisa dicontoh dari para pahlawan dan nabi. Setiap tokoh memiliki sifat mereka sendiri. Ada yang memiliki sifat penyabar, penyayang, penolong, dan sebagainya.

Bunda bisa mengajari anak agar memiliki sifat yang baik dengan mencari tokoh yang memiliki sifat sesuai. Misalnya, jika Bunda ingin anak belajar sabar, Bunda bisa membacakan kisah Nabi Ibrahim yang diuji dengan tidak kunjung memiliki anak. Begitu memiliki anak, beberapa tahun kemudian Allah meminta anak tersebut.

Dari situ, anak akan mendapatkan gambaran tentang kesabaran. Tentang seperti apa sabar itu dan bagaimana cara untuk sabar.

Membangun Jiwa Kepemimpinan Anak

Pahlawan dan nabi adalah sosok-sosok pemimpin. Mereka memimpin kaumnya untuk tujuan yang mulia. Mereka dapat menjadi contoh bagi anak bahwa mereka harus mempertahankan hal yang telah menjadi milik mereka. Dari kisah mereka pula, anak dapat belajar tentang bagaimana para pahlawan dan nabi memimpin kaumnya.

Motivasi dalam Menghadapi Kesulitan

Para pahlawan dan nabi tidak dikenal sebagai sosok yang besar karena terhindar dari kondisi sulit. Justru mereka menjadi sosok yang kita tahu saat ini karena mampu menghadapi kondisi sulit dengan melakukan hal yang baik.

Dari kisah tersebut, anak akan mempelajari bahwa para tokoh tersebut mampu bertahan menghadapi masalah. Anak-anak akan menjadikan kisah tersebut sebagai motivasi dalam menghadapi kesulitan. Jika tokoh pahlawan mereka mampu, mereka juga pasti mampu. Semakin banyak cerita yang mereka dengarkan, semakin mereka siap menghadapi berbagai kesulitan.

Semoga anak-anak Bunda dapat menjadi pribadi yang hebat seperti para pahlawan dan Nabi yang Bunda ceritakan.

(oleh dr. Ainul Nismala)

Robiul Awal 1441HEdisi 96 - November 2019

Jasmaniyah

17

Obesitas atau Kegemukan?

Selama ini, indeks massa tubuh (IMT) paling banyak dipakai

untuk mengukur tingkat kegemukan seseorang. Gemuk identik dengan tidak sehat. Berat badan dikatakan normal sesuai standar WHO adalah bila IMT berada di antara 18-25. Bila lebih dari 25, seseorang dikatakan obesitas. Cara menghitungnya adalah dengan membagi berat badan dengan kuadrat tinggi badan dalam satuan meter. Dan kebanyakan program diet fokusnya adalah menurunkan berat badan. Padahal hasil penelitian di bidang antiaging belum lama ini membuktikan bahwa komposisi lemak tubuhlah (Lemak Subcutan dan Lemak Visceral) yang memegang peran penting dalam

menjaga kesehatan kita.

Lemak visceral tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Namun demikian, sebagai patokan, jika wanita (ras Asia) memiliki lingkar pinggang >80 cm atau pria memiliki >90 cm, maka sudah dikatakan mengalami obesitas sentral, di mana artinya timbunan lemak visceral tubuhnya dalam jumlah tinggi. Jika demikian, maka dikhawatirkan lemak viseral ini akan membungkus organ-organ penting dalam tubuh kita.

Perut akan mulai terasa tidak nyaman hingga timbul nyeri perut yang tidak biasa, buncit, sembelit, atau sulit buang air besar, gampang lelah, cepat lapar, ngantukan, tidur ngorok dan satu persatu penyakit berat bermunculan.

Ketua umum PB Perkeni (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia), Prof Dr dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD menyebutkan bahwa perhitungan IMT lebih cocok diterapkan di Eropa. Untuk Asia, khususnya pada pria, mengukur tingkat kegemukan paling cocok dilakukan dengan mengukur lingkar perut. Lingkar perut untuk pria idealnya tidak lebih dari 90 cm sedangkan untuk wanita tidak lebih dari 80 cm. Lingkar perut yang terlalu besar umumnya terkait dengan gangguan metabolisme, termasuk di antaranya diabetes melitus atau dikenal sebagai kencing manis.

Maka, urusan sehat, lupakan timbangan. Karena lingkar perut lebih menentukan.

Robiul Awal 1441H Edisi 96 - November 2019 18

Embun

18

Bersyukur Kala

Terkena Musibah

Dan apapun

bentuk

musibah

yang menimpa

kalian, maka itu

adalah disebabkan

oleh ulah tangan-

tangan kalian

sendiri, padahal

Allah memaafkan

(menutupi dan

tidak menghukum)

sebagian besar

yang lain (diantara

kesalahan-kesalahan

kalian).”

(QS. Asy-Syura (42):30).

Kita tidak bisa membayangkan seandainya seluruh

kesalahan, kelalaian, keteledoran, pelanggaran, kemaksiatan dan dosa kita, disingkap dan dibeberkan semuanya serta dihukum setimpal oleh Allah Ta’ala di dunia ini! (lihat misalnya QS. An-Nahl (16): 61 dan QS. Fathir (35):45). Allahumma

‘afwaka…! (Ya Allah, ampunan-Mu-lah yang selalu kami harap).

Ini yang sering saya katakan bahwa, saat tertimpa musibah biasanya seseorang akan diingatkan agar banyak bersabar dalam menghadapinya, tetapi dengan sedikit tafakkur, perenungan, dan muhasabah (introspeksi/evaluasi diri), kita

akan segera tersadar bahwa, ternyata justru sikap syukurlah yang lebih dibutuhkan hadir di situ, dengan mengingat dan menyadari betapa masih lebih banyak dan lebih dominan dosa-dosa yang Allah maafkan dan ampuni, minimal dengan menutupinya dan tidak membeberkan kebanyakannya. Belum lagi bila mengingat dan menyadari pula beragam karunia kenikmatan dan kerahmatan tak terhingga yang masih tetap Dia limpahruahkan kepada kita, di tengah kemaksiatan dan dosa-dosa kita! Namun betapa seringnya kita melalaikannya?!

Sebagaimana sebaliknya, saat memperoleh ujian baik berupa kenikmatan

Robiul Awal 1441HEdisi 96 - November 2019 1919

yang menyenangkan, dimana biasanya akan dinasihatkan agar kita banyak bersyukur atasnya, dengan sedikit tafakkur dan perenungan pula, kita pun akan segera ingat dan sadar bahwa, dalam menerima, menyikapi dan mempertanggungjawabkan kenikmatan tersebut, sangat boleh jadi ternyata justru sifat dan sikap sabarlah yang lebih dituntut di sana, daripada syukur!

Karena sabar dan syukur memang harus senantiasa bergandengan, dalam kondisi dan situasi apapun, dan tidak mungkin dipisahkan satu sama lain. Sebab salah satunya memang merupakan sarana utama, landasan dan bahkan syarat bagi yang lainnya. Sifat sabar adalah sarana utama, landasan dan bahkan syarat bagi syukur. Begitu pula sebaliknya, sifat syukur merupakan sarana utama, landasan, dan bahkan syarat bagi sifat sabar. Atau dengan kata dan ungkapan lain, tiada sabar tanpa syukur, dan tiada syukur tanpa sabar. Sehingga hanya orang pandai bersyukurlah yang mampu

benar-benar bersabar saat tertimpa ujian keburukan berupa musibah yang menyusahkan! Demikian pula, hanya orang sabarlah yang mampu benar-benar bersyukur atas ujian kebaikan berupa kenikmatan yang menyenangkan!

Oleh karena itu, di kala Allah menimpakan musibah buruk dan berat yang menyesakkan, di samping tentu saja harus istiqamah dan sabar (teguh) dalam menghadapinya dengan penuh kesabaran, mari tak henti pula memuji Allah Ta’ala dan bersyukur kepada-Nya, dengan pujian dan sikap syukur yang sebenar-benarnya. Bukan bersyukur atas musibah yang melanda. Melainkan bersyukur karena kita sadar bahwa, yang Allah tutupi diantara kesalahan-kesalahan kita, kelalaian-kelalaian kita, keteledoran-keteledoran kita, pelanggaran-pelanggaran kita, kemaksiatan-kemaksiatan kita, dan dosa-dosa kita, baik yang syar’i (pelanggaran terhadap ketentuan hukum syariah Allah) maupun yang kauni (pelanggaran terhadap

ketentuan hukum sunnatullah yang berlaku di alam ini) ya ternyata apa yang Allah tutupi tetaplah masih jauh lebih banyak dan lebih dominan, daripada yang Allah singkap, Allah beber dan Allah hukum! Belum lagi bila musibah yang menimpa itu, sebesar dan seberat apapun, yang tiada lain juga akibat kesalahan, keteledoran, kelalaian, kemaksiatan dan dosa-dosa kita sendiri, bila dibandingkan dengan berlimpah anugerah kenikmatan dan kerahmatan yang masih tetap Allah pertahankan dan curahkan kepada kita, dalam berbagai aspek dengan beragam bentuknya dalam hidup ini! Dan hasilnya? Tentu saja sangat tidak sebanding sama sekali, dan bahwa, musibah yang terjadi itu sangatlah tidak ada apa-apanya sama sekali!

Nah, jika demikian halnya, maka bukankah benar bahwa saat musibah menimpa, dengan sedikit perenungan saja, ternyata kita lebih butuh bersyukur daripada bersabar?

Ada yang setuju dengan saya?

Oleh : KH. Ahmad Mudzofar Jufri, Lc. MA. (Dewan Pengawas Syariah Dompet Alquran Indonesia)

Robiul Awal 1441H Edisi 96 - November 2019

Komik

20

“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan

harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan

itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. (Qs. At-Taubah: 20)

“Mengenang Pahlawan”Episode

Robiul Awal 1441HEdisi 96 - November 2019

Mewarnai

21

Teman-teman yuk bantu si DeQi mewarnai Landak ini...selamat mencoba

Cara Meggambar

1 2 3 4

Jejak

Robiul Awal 1441H Edisi 96 - November 2019 22

Pahlawan Zaman IniDan orang-orang yang berjihad untuk (mencari

keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada

mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah

beserta orang-orang yang berbuat baik."

(QS Al-Ankabut/29: 69)

Robiul Awal 1441HEdisi 96 - November 2019 23

Oleh : Ust. Syaiful Arifin. S.S (Pembina Dompet Alquran Indonesia)

Apa yang ada di benak Anda ketika membaca atau mendengar kata "pahlawan"? Mungkin tergambar seseorang yang gagah berani di medan perang, seperti Bung Tomo saat mengobarkan semangat arek-arek Suroboyo melawan pasukan sekutu pada 10 November 1945 di Surabaya.

Pahlawan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran. Pahlawan adalah pejuang yang gagah berani.

Ya. Tiap tanggal 10 November kita diingatkan akan jasa para pahlawan khususnya yang gugur di medan laga mempertahankan kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Di momen peringatan itu selalu diperdengarkan lagi atau dibacakan teks pidato Bung Tomo yang sangat berani melawan penjajah.

Sebelum proklamasi 17 Agustus 1945 telah banyak pahlawan yang gugur dalam merebut kemerdekaan sehingga mereka tidak sempat merasakan nikmatnya kemerdekaan itu. Bahkan mungkin di antara mereka banyak yang tidak dikenali dimana gugurnya dan apa jasa-jasanya.

Pada perang fisik seperti

zaman pra atau pasca proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia lebih mudah mengenali seorang pahlawan atau menjadi pahlawan. Sebab, musuh yang dihadapi sangat jelas yaitu penjajah yang ingin terus mencengkeram bangsa dengan segala kekuatannya yang kasat mata. Perjuangan yang dilakukan seorang pahlawan juga amat jelas yaitu mengusir penjajah dari tanah air tercinta dan mempertahankan kemerdekaan yang telah direbut dengan kucuran darah, air mata dan jiwa raga. Begitu penjajah berhasil diusir dengan segala daya dan upaya, selesailah satu tahapan perjuangan sang pahlawan. Dia berhak mendapat gelar pahlawan.

Dulu penjajah adalah pembawa kebatilan sedangkan bangsa Indonesia adalah pembela kebenaran.

Di zaman pembangunan dalam rangka mengisi kemerdekaan ini kehadiran pahlawan juga masih amat dibutuhkan.

Setelah 74 tahun merdeka bangsa Indonesia masih menghadapi banyak tantangan. Di antara tantangan yang cukup serius adalah menyepakati apa sebenarnya tantangan yang sedang dihadapi bangsa besar ini. Ini memerlukan keberanian seorang pahlawan untuk

mendefinisikannya. Setelah itu memperjuangkannya hingga terwujud. Hingga pada saatnya mampu membuktikan bangsa besar ini benar-benar besar dan kuat di mata dunia serta bisa memberikan kemaslahatan bagi umat manusia.

Tidak mudah menjadi pahlawan di zaman ini. Sebab nilai-nilai dasar kepahlawanan pelan-pelan tergusur oleh tuntutan zaman yang begitu dahsyat. Di antaranya adalah keberanian dan keberpihakan terhadap kebenaran. Apalagi ketika kebenaran tidak mudah dipastikan karena tercampur-campur dengan kebatilan. Bagaimanapun kita harus berani bersiap-siap menjadi pahlawan di zaman ini. Dan Allah swt pasti akan membantu orang-orang yang serius dan tulus menjadi seorang pahlawan yang membela kebenaran.

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS Al-Ankabut/29: 69)

Orang yang bersungguh-sungguh di jalan-Nya itulah pahlawan sejati yang tiada pernah mati dan terus menginspirasi meskipun jasadnya tak dapat lagi dikenali.

Hijrah

Robiul Awal 1441H Edisi 96 - November 2019 24

Meraih Hidayah Saat Membaca Alquran

Hendri,

Apa yang saya rasakan

saat selesai bersyahadat

adalah suatu perasaan

bangga, senang,

walaupun di lubuk hati

masih memikirkan

bagaimana dengan

keluarga yang masih

belum tahu"

Robiul Awal 1441HEdisi 96 - November 2019 25

Hendri, anggota Mualaf Center Indonesia Pusat, sejak kecil dibesarkan dalam keluarga Katolik. Dia juga

aktif dalam kegiatan lingkungan dan gereja sebagai anggota paduan suara.

Awalnya, ia mengenal Islam ketika berkenalan dengan seorang muslimah yang kini menjadi istrinya. Ketika sering melihat temannya shalat, Hendri mengalami keteduhan di hati.

Walau ini bukanlah penyebab utama bersyahadat, keinginannya semakin kuat bersyahadat ketika pertama kali membaca Alquran.

Selesai membaca Alquran, Hendri memohon Allah agar meyakinkannya hijrah ke agama Islam. Pada September 2013, ia bersyahadat di Tangerang dibantu ustadz kenalan temannya dan disaksikan oleh beberapa teman.

"Apa yang saya rasakan saat selesai bersyahadat adalah suatu perasaan bangga, senang, walaupun di lubuk hati masih memikirkan bagaimana dengan keluarga yang masih belum tahu," kata Hendri kepada Ketua Umum Mualaf Center Indonesia (MCI) Jawa Timur, Agung Heru Setiawan.

Setelah bersyahadat, Hendri mendalami ajaran Islam, baik melalui media sosial maupun bimbingan beberapa teman. Ia membaca buku panduan shalat yang diperoleh dari Bunda Sri, salah seorang pengurus MCI.

Dengan terbata-bata, Hendri belajar menghafal beberapa surah, termasuk al-Fatihah. "Satu hal yang pasti yang dirasakan adalah saat mendirikan shalat, perasaan yang plong dan teduh, hingga menangis seperti anak kecil," ujar Hendri.

Keputusan Hendri berpindah agama akhirnya diketahui keluarganya, terutama

ibunya. Sang ibu curiga dengan Hendri yang menolak makan.

Hendri pun diasingkan. "Saya selalu dicuekin dan alhamdulillah Allah memudahkan semua hal, keluarga pun bisa menerima pilihan akan keyakinan saya saat ini," kata dia.

Pencarian akan ajaran agama ini melalui media sosial menjadikan jalan baginya untuk bergabung dengan Mualaf Center Indonesia (MCI) dan mengenal beberapa mualaf di MCI.

Keputusan Hendri berpindah agama akhirnya diketahui keluarganya, terutama ibunya. Sang ibu curiga karena Hendri yang menolak makan.

Hendri pun diasingkan. "Saya selalu dicuekin dan alhamdulillah Allah memudahkan semua hal, keluarga pun bisa menerima pilihan akan keyakinan saya saat ini," kata dia.

Menjadi salah seorang aktivis di MCI, membuatnya semangat memikirkan nasib mualaf dan tahu bagaimana perjuangan para mualaf. Hendri semakin gigih untuk belajar dan belajar lagi ajaran agama Islam.

Pilihan yang terlintas di benaknya ketika memilih agama ini ialah menjalani dengan sungguh-sungguh dan membuktikan pada keluarganya ajaran Islam yang sesungguhnya. Ia mengikuti beberapa kajian, membaca buku-buku Islam, mendengar siaran radio Islami, serta aktif ikut kajian dan diskusi keislaman.

"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur berjumpa teman-teman MCI yang mempunyai tujuan berdakwah untuk mengajak umat Muslim kembali pada ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi kita, mengembalikan ajaran Islam ini pada tuntunan Rasulullah yang Allah ridhai," kata dia.

Bekerja sama dengan :

Wisata

Robiul Awal 1441H Edisi 96 - November 2019

Oleh : Verena Mumtaz (Pengurus FLP Jawa Timur)

26

MENIKMATI PANORAMA HUTAN PINUS DI PACET

Selama ini jika kita berbicara tentang Pacet, pasti tidak lepas dari

padusan air panas yang ada di sana. Tetapi ternyata di Pacet ada wisata lain yang juga layak untuk diperhitungkan oleh wisatawan. Hutan pinus Puthuk Panggang Welut. Hutan ini terletak di lereng Gunung Penanggungan, Desa Nogosari Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, 37 Km dari pusat kota Mojokerto. Untuk mencapai tempat ini sangat mudah, jalannya pun mulus, tetapi sayang tidak ada kendaraan umum, jadi kita harus membawa kendaraan pribadi.

Wisata hutan Pinus yang baru dibuka sekitar tahun 2017, masih sangat baru dibanding tempat wisata lain yang ada di Pacet. Wisata ini pertama kali digagas oleh mahasiswa Unesa bersama

pemuda karang Taruna di desa tersebut. Tiket masuk ke tempat ini cukup murah, hanya 8000 per orang. Tidak ada loket pembelian karcis, jadi ketika membayar parkir motor atau mobil kita sekaligus membayar tiket masuk.

Berjalan dari parkiran kita sudah bisa melihat hutan pinus yang rimbun, panorama di dataran tinggi yang indah dengan hawa yang sejuk. Untuk masuk ke dalamnya kita akan melewati gerbang Apache. Dinamakan gerbang Apache karena pintu terbuat dari kayu warna-warni melingkar mirip dengan hiasan kepala suku Indian. Di samping gerbang terdapat daftar spot Instagenic yang memudahkan pengunjung untuk mengetahui arah yang akan dituju. Di gerbang ini tidak ada penjaga. Jadi

di tempat ini memang minim penjaga. Mereka menerapkan kejujuran pada pengunjungnya. Bahkan ketika kita ke toilet, ke wahana bermain anak, ataupun ke spot Pethuk Jodoh. Mereka hanya menempatkan kotak uang dengan judul kotak kejujuran dan menuliskan rupiah yang harus dibayar pengunjung.

Dari gerbang masuk kita manapaki jalan setapak yang di atasnya dipasang payung-payung warna-warni. Sambil berjalan kita akan menikmati pemandangan jurang dan tebing di sebelah kanan, sedangkan di sebelah kiri kita akan melihat keindahan hutan pinus yang tinggi dan lebat.

Berjalan selama 10 menit, kita akan mendapati spot pertama. Taman Pethuk Jodoh. Di taman ini kita harus bayar lagi dengan

Robiul Awal 1441HEdisi 96 - November 2019 27

memasukkan uang ke kotak dengan harga sesuai yang ada di kotak tersebut. Hanya dengan membayar 5000 kita bisa mendaki ke tempat ini. Tempat ini merupakan sebuah tebing dengan batu warna-warni dan di langit-langitnya dihiasi topi pak tani berwarna-warni. Sesampai puncak kita bisa duduk-duduk sambil menikmati pemandangan alam.

Dari Taman Pethuk Jodoh kita berjalan lagi menuju Ask Forest. Di Ask Forest ini terdapat terdapat banyak spot foto yang instragramable. Mulai dari spot tunggak ketemu jodoh, yang berbentuk rangkaian bunga berbentuk love, atau taman cinta yang ada frame berbentuk love, yang di belakangnya tersedia tempat duduk yang terbuat dari kayu pinus beratapkan jerami dan payung-payung warna warni di langit-langit hutan pinus. Di tempat ini kita juga bisa duduk-duduk di atas ban di bawah payung besar. Kita juga bisa bersantai di hommock yang tersedia, atau bisa duduk-duduk di bawah pohon pinus. Di tempat ini juga banyak kutipan-kutipan yang menggelitik, lucu dan bikin baper yang ditulis di papan dan ditempel di pohon pinus, misalkan, kapan kamu putus, kapan ketemu jodoh, dilarang lari dari kenyataan. Tersedia juga gazebo-gazebo kecil untuk berkumpul bersama keluarga. Tidak itu saja, dari Ask Forest ini kita bisa melihat pemandangan menghijau dari gardu pandang. Kalau bawa anak-anak bagaimana? Jangan khawatir karena di sana juga tempat khusus untuk permainan anak-anak tapi wajib bayar lagi.

Dari Ask Forest ini kita bisa berjalan ke bawah menuju air terjun. Ada dua air terjun di tempat ini, air terjun Watu Gedeg dengan ketinggian kurang lebih 30 m, dan air terjun Cuban Curuk Watu setinggi 10 m. Namun air terjun ini tidak selalu ada airnya tergantung cuacanya.

Bicara tentang fasilitas, fasilitas di tempat ini cukup memadai. Mulai dari toilet, mushalla, yang terjaga kebersihannya. Dan bila setelah berkeliling kita lapar kita bisa makan di beberapa stand makanan yang ada di hutan tersebut.

Edisi 96 - November 2019 28

Dinamika

Robiul Awal 1441H

Dompet Alquran Indonesia Serahkan Bantuan Bencana Karhutla

Dompet Quran Indonesia meresmikan Dompet Alquran Cabang Bojonegoro, Rabu (2/10). Peresmian dihadiri perwakilan Kemenag Kabupaten Bojonegoro, Abdullah Hanif dan Direktur Dompet Quran, Agung Heru Setiawan.

Kemenag Bojonegoro, Abdullah Hanif menyampaikan keingintahuan yang besar terhadap Dompet Alquran terutama program-program untuk penghafal Alquran, sehubungan dengan nama lembaga sendiri yang memakai nama Alquran.

Pertanyaan tersebut terjawab ketika sambutan dari Direktur Pusat DQ, Agung Heru Setiawan dan juga Kepala Cabang DQ Bojonegoro , Dania Novitasari, yang menjelaskan bahwa Dompet Alquran adalah lembaga yang mengelola dana zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf, juga termasuk kemanusiaan.

Salah satu programnya adalah melahirkan para penjaga Alquran, DQ Pusat mempunyai program pendidikan Alquran yaitu Pondok Pesantren Tahfizh Alquran Darul Fikri yang mana sebagian siswanya adalah para yatim

dan dhuafa. Alhamdulillah yang telah hafizh Alquran 30 juz sebanyak 75 siswa.

“Keberadaan DQ ini adalah dalam rangka membantu menggali potensi Zakat, Infaq dan Wakaf yang bisa besar dan menebar kemanfaatan yang lebih luas. Prinsip kami berfastabiqul khoirot”, pungkas Direktur DQ, Agung Heru Setiawan.

Kepala Cabang DQ Bojonegoro menyatakan siap berkontribusi untuk Bojonegoro dan saling bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain untuk saling bersinergi. Acara Launching diakhiri dengan pembagian dana saku sekolah untuk anak-anak yatim di sekitar kantor DQ Bojonegoro, dan berharap doa anak-anak yatim agar DQ semakin tumbuh dan berkembang menebar manfaat dan keberkahan.

Dalam acara tersebut Kepala Cabang DQ Bojonegoro menyerahkan dana untuk korban bencana Karhutla kepada Direktur DQ Pusat. Ini adalah simbolis bahwa Dompet Alquran juga ikut berpartisipasi kegiatan kemanusiaan nasional.

Robiul Awal 1441HEdisi 96 - November 2019 29

Pengukuhan Dompet Alquran Indonesia Cabang Kediri

Pada Sabtu, 12 Oktober 2019, Dompet Alquran Indonesia Cabang Kediri telah dikukuhkan. Dalam acara tersebut, diiringi pula kegiatan Ruqyah. Semoga DQ Cabang Kediri mampu menggali potensi Zakat, Infaq, Shidaqoh dan Wakaf untuk lebih bermanfaat lebih besar.

GIAT DQ Cabang Blitar

OSIS SMAIT Al-Hikmah Bence menyerahkan donasi kemanusiaan untuk bencana Ambon melalui DQ Blitar.

GIAT DQ Cabang Mojokerto

Kemitraan program wisata sambil Amal dengan Pengelola Brambang Outdoor Spot Selfie Pacet Mojokerto

GIAT DQ Pusat

Rabu, 16 Oktober 2019, dilaksanakan penyerahan Donasi dari PSB Indihome Telkom Sidoarjo untuk beasiswa anak-anak Yatim di PPTQ Darul Fikri Sidoarjo.

Semoga Allah SWT memberikan keberkahan pada Telkom Sidoarjo, terus maju dan sukses. Aamiin.

Dinamika

Edisi 96 - November 2019 30Robiul Awal 1441H

Pelatihan Motivasi "Sukses Hak Setiap Orang"

Dompet Alquran Indonesia bersinergi dengan Lembaga Exensia mengadakan Pelatihan Motivasi "Sukses Hak Setiap Orang" yang diikuti para Siswa-siswi MA Darul Fikri Sidoarjo.

Tampak antusias para siswa-siswi menerima materi yang disampaikan dengan penuh gembira. Semua dipastikan ingin sukses dan para siswa juga ingin sukses dengan berbagai cita-citanya, sukses di dunia dan di akherat. Semoga tercapai cita-citanya.

Terimakasih Exensia berkenan berbagi motivasi bahagia untuk sukses. Semoga berkah untuk semua.

Simpati warga Darul Fikri amat besar kepada korban karhutla (kebakaran hutan dan lahan), berhasil dihimpun oleh Waka Kesiswaan bersama OSIDAFI. Bantuan ini langsung diserahkan kepada pihak Dompet Alquran selaku penyalur bantuan kepada korban Karhutla.

DAFI Peduli Korban Karhutla

Alhamdullilah, dilaksanakan Penilaian Tengah Semester (PTS) berbasis IT baik SMPIT maupun MAIT Darul Fikri Sidoarjo

Rabu, 23 Oktober 2019, telah diterima penyerahan donasi untuk korban karhutla dari KB/TKIT Nurul Fikri Sidoarjo.

PTS DAFI Berbasis IT GIAT DQ Pusat

Robiul Awal 1441HEdisi 96 - November 2019 31

Kekeringan Melanda Bojonegoro, Dompet Quran Bojonegoro Dropping Air Bersih.

Hingga kini, musim kemarau panjang masih berlangsung di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Pada Kamis, 10 Oktober 2019, Dompet Al Quran Indonesia Cabang Bojonegoro melakukan kegiatan penyaluran air bersih di dusun Brambang, Desa BalongCabe, Kec. Kedungadem, Kab. Bojonegoro.

Selain desa Balongcabe, terdapat 37 desa di 17 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro terdampak kekeringan.

Data yang DQ Bojonegoro himpun, kekeringan pun terjadi di Desa Pejok, Desa Ngeper, dan Desa Kedungsari. Juga di Desa Bakulan, Desa Pandantoyo, Desa Bareng, Desa Siwalan, Desa Panunggalan, Desa Jatitengah, dan Desa Panemon, Desa Gamongan, Malingmati, Desa Mulyorejo, Desa Sugihwaras, Desa Luwihaji, Desa Nganti, Desa Sukowati, Desa Sambiroto dan beberapa desa lainnya.

"Menyikapi kondisi ini, Dompet Al Quran Indonesia Cabang Bojonegoro membuka peluang donasi bagi siapapun, sehingga kelangsungan kegiatan penyaluran air bersih di desa-desa yang mengalami kekeringan panjang dapat terus dilakukan", ungkap Dania Novitasari, S.E., M.Pd., Kepala Dompet Al Qur'an Indonesia Cabang Bojonegoro.

DQ Cabang Gresik Salurkan Air Bersih

Alhamdulillah atas donasi sedekah air bersih dari para donatur DQ Gresik. Masyarakat Dusun Kricak Desa Karangan Kec. Benjeng bisa tersenyum dan bersyukur gembira, karena kebutuhan masak dan minum mereka setiap hari sudah tersedia lagi.

Air yang biasanya mereka ambil dari telaga hingga saat ini sudah hampir 2 bulan sudah kering dan untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka membeli dari warga.

"Kami ucapkan terimakasih kepada para donatur yang sudah menyisihkan rejekinya untuk menyediakan air bersih di dusun kami, " Ujar bu Nailah di sela-sela penyaluran bantuan air bersih.

Mudah-mudahan rejeki dan hartanya di berikan keberkahan oleh Allah SWT. Aamiin. (nas )

GIAT DQ Cabang NgawiAlhamdulillah, DQ Cabang Ngawi telah melaksakanakan program "Penyaluran Air Bersih" di Cantel Pitu, Ngawi. Terima kasih kepada donatur yang telah berpartisipasi...Semoga musim kemarau segera berlalu.

Oase

Edisi 96 - November 2019 32Robiul Awal 1441H

Tak Seperti yang Tampak

Ada sebuah tulisan yang tercecer tanpa nama penulisnya.

Namun mampu menghasilkan perenungan yang mampu membuat gerimis hati.

Diceritakan dua sahabat yang terpisah waktu dan jarak yang cukup lama. Achmad dan Zaenal. Achmad cerdas dan pintar, namun kurang beruntung secara ekonomi. Sedang Zaenal memiliki

kemampuan akademis biasa-biasa saja, namun orang tuanya mendukung karir dan masa depannya.

Setelah terpisah cukup lama, keduanya bertemu di tempat yang sangat istimewa, di koridor wudhu sebuah masjid megah dengan arsitektur yang indah dengan view pegunungan dengan kebun teh yang menghampar hijau di bawahnya. Dan Zaenal sudah menjelma menjadi seorang manager kelas menengah yang necis berlente, namun tetap menjaga keshalihannya. Dan Zaenal memiliki

kebiasaan setiap keluar kota, ia sempatkan singgah di masjid untuk memperbaharui wudhu dan sujud syukur. Dan di Masjid yang lokasinya di puncak pas Bogor itu ia bertemu Achmad, sahabatnya.

Zaenal tidak menyangka bila berpuluh tahun kemudian ia menemukan Achmad, sebagai marbot masjid. Zaenal menaruh iba, karena dilihatnya Achmad sedang memegang

kain pel. Khas marbot-marbot masjid. Celana digulung dan peci didongakkan sehinggi jidatnya yang lebar tampak jelas.

“Mad, ini kartu nama saya.” Achmad melihat.

“Manager Area, Waaah bener-bener keren.”

“Mad, nanti habis shalat kita ngobrol ya. Maaf, kalau kamu berminat, di kantor saya ada pekerjaan yang lebih baik dari sekadar marbot masjid ini. Maaf.”

Achmad tersenyum dan ia

mengangguk.

“Terima kasih ya, nanti kita ngobrol. Selesaikan dulu shalatnya. Saya pun menyelesaikan pekerjaan bersih-bersih dulu. Silahkan ya, yang nyaman.” Sambil berwudhu, Zaenal tidak habis pikir. Mengapa Achmad yang pintar, kemudian harus terlempar dari kehidupan normal. Meski tak ada yang salah dengan pekerjaan marbot. Namun lagi-lagi Zaenal tidak habis pikir.

Air wudhu membasahi wajahnya. Dan sekali lagi Zaenal melewati Achmad yang sedang bersih-bersih.

Setelah Zaenal menyelesaikan shalat sunnahnya, ia mendapati seorang anak muda selesai shalat di belakangnya. Dan Zaenal berpikir, anak muda itu pasti teman Achmad. Namun tiba-tiba anak muda itu menyapanya.

“Bapak kenal emangnya sama bapak Insinyur Haji Achmad?”

Zaenal pun bertanya, “Haji Achmad yang mana?”

“Itu yang barusan ngobrol sama Bapak.”

“Oh, Achmad. Ya kenal. Kawan saya dulu di SMP. Memangnya dia sudah haji?”

“Dari dulu sudah haji, Pak. Dari sebelum beliau bangun masjid ini.”

“Beliau orang hebat, Pak. Tawadhu’. Sayalah yang asli marbot masjid ini. Saya karyawan beliau. Beliau yang bangun masjid ini, Pak. Di atas

Robiul Awal 1441HEdisi 96 - November 2019 33

Oleh Evie S. Zubaidi

tanah wakafnya sendiri. Beliau biayai sendiri pembangunan masjid indah ini, sebagai masjid transit mereka yang mau shalat. Bapak lihat hotel indah di sebelah sana, itu semua milik beliau. Tapi beliau lebih suka menghabiskan waktunya di sini. Menggantikan pekerjaan saya bersih-bersih. Dan karena suara saya bagus, saya disuruh mengaji dan adzan.

Tertegun Zaenal dalam dinginnya puncak.

Alangkah banyak orang yang tidak seperti tampaknya. Tampaknya baik namun bengis. Tampaknya jujur, ternyata pendusta. Tampaknya lugu, tapi sungguh licik. Tampaknya penolong, ternyata pencoleng. Dan sebaliknya. Tampaknya bodoh, ternyata pandai. Tampaknya miskin ternyata kaya raya. Sangat banyak manusia yang tidak seperti tampaknya. Nyata seorang bertitel dan berkedudukan, tapi ternyata seorang pencuri, penipu dan pendusta. Nyata ada manusia yang sangat berharta, bisnisnya dimana-mana, kedudukannya tidak perlu ditanya, bahagia tampaknya. Namun ternyata ditemukan ia gantung diri di dalam kamarnya. Bahkan ditemukan seorang motivator yang karya-karyanya mengispirasi jutaan orang, kata-katanya menjadi pelecut yang sedang terpuruk dan putus asa, ternyata ia mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Alangkah jauh tampaknya dan kenyataannya.

Banyak orang yang ingin terkenal. Banyak orang yang

ingin diakui keberadaannya. Banyak orang mau dan mampu melakukan apa saja agar hasratnya terpenuhi. Karena di zaman yang sedang tidak baik-baik saja ini semua bisa menjadi apa. Bisa menjadi cantik tanpa harus cantik. Bisa menjadi berkelas tanpa harus kaya. Bisa menjadi orang baik tanpa harus meninggalkan karakter aslinya. Yang lurus bisa jadi keriting, yang keling bisa jadi glowing, yang tembem menjadi tirus, yang benar bisa jadi salah. Bahkan yang penjahat bisa menjadi super hero. Padahal ia seorang pencoleng berbaju mentereng. Atau mungkin seorang perampok yang memiliki banyak usaha. Sekarang, semua bisa jadi apa saja. Tergantung pengennya jadi apa.

Sehingga tidak lagi mampu membedakan, mana yang baik dan mana yang buruk. Karena rasanya sama saja. Tidak lagi bisa tahu mana yang benar dan mana yang salah. Karena tampaknya tak ada beda. Tidak punya lagi kepekaan mana yang halal dan mana yang haram. Karena sudah tidak mampu lagi dirasa, diraba dan diindera. Alangkah sulitnya kehidupan ini. Karena sekarang tidak lagi seperti tampaknya.

Begitu tua dunia ini. Seakan sebentar lagi sampai di ujung umurnya. Namun selama masih ada orang-orang yang berjuang menegakkan kebaikan dan kebenaran, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Sedang kebaikan dan kebenaran itu

hanya bisa ditegakkan hanya dengan iman. Dan iman akan menghasilkan orang-orang yang beramal shalih. Dan final pencapaian orang-orang yang istiqamah beramal shalih adalah orang-orang yang bertakwa. Karena takwa adalah bekal perjalanan terbaik dan tak tergantikan.

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku, hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah: 237)

Masih banyak orang baik di dunia ini. Yang menjadikan bumi ini senantiasa terjaga kebaikannya. Orang-orang yang mampu menghinakan dunia. Bukan orang-orang yang terhina dengan oleh dunia. Orang-orang yang hanya berpikir bagaimana menyiapkan datangnya kubur. Bukan orang-orang yang sibuk berlarian menghadang dunia. orang-orang yang tampaknya dan kenyataannya sama. Yang diucap dan yang dilakukan sama. Orang-orang yang tampaknya sama dengan keadaannya. Orang-orang yang takut pada Allah. Tak ia tampak-tampakkan amal baiknya, karena memang ia bekerja bukan untuk manusia. Ia sembunyikan kebaikannya, sebagaimana ia sembunyikan keburukannya. Ia lupakan kebaikannya dan ia kubur dalam-dalam. Tak seperti tampaknya, namun ini bukan untuk manusia. Tapi untuk Sang Pemilik Jagad Raya. Itulah sebaik-baik bekal.

Lalu bagaimana dengan kita?