dmg
DESCRIPTION
diabetes mellitus gestasionalTRANSCRIPT
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) intoleransi karbohidrat ringan (TTGO) atau berat (DM) yang terjadi atau diketahui pada saat kehamilan berlangsung
1989 - 2002 DMG 40% Kriteria O’Sullivan-Mahan prevalensi
DMG antara 1 - 3 %. Di Indonesia 1,9 – 3,6%
Obstetrik◦ Sering keguguran◦ Lahir anak mati tanpa
sebab yang jelas◦ Lahir bayi cacat
bawaan◦ Lahir bayi > 4.000
gram◦ Riwayat preeklampsia◦ Polihidramnion
Riwayat IbuUsia saat hamil > 30 tahunRiwayat DM dalam keluargaRiwayat DMG sebelumnyaISK berulang saat hamil
Belum ada kesepakatan umum Anjuran penapisan pada ANC pertama GD sewaktu, puasa diikuti TTGO (RSCM) Penapisan ulang pada 24-28 minggu gestasi
HKFM, 2007, 2011
• Penelusuran GDM sejak kontak I
• Faktor risiko u GDM:Keguguran berulang, obesitas, glikosuria, Riw Kel DM, Riwayat bayi cacat bawaan, preeklampsia, makrosomia
HKFM 2007, 2011:
Wanita hamil Dalam keadaan puasa
Glukosa 75 gram
Plasma vena 2 jamDMG normal
WHO 2011
Kriteria DMG sama dengan DM DM GD 2 jam PP > 200 mg/dL TGT GD 2 jam PP 140-199 mg/dL Khusus untuk wanita hamil TGT diobati
sebagai DM
ADA and WHO Criteria for Diagnosis of GDM
ADA 100-g OGTT
ADA 75-g OGTT
WHO 75-g OGTT
Fasting (mg/dL) 95 95 126
1-hour (mg/dL) 180 180 -
2-hour (mg/dL) 155 155 140
3-hour (mg/dL) 140 - -
For the ADA criteria, two or more of the values from either the 100-or 75-g OGTT must be met or exceeded to make the diagnosis of GDM. For the two values from the 75-g OGTT must be met or exceeded to make the diagnosis of GDM.
Diabetes Care. 2004;27; S88-90Diabetes Care. 2001; 24;1151-5
Efek diabetogenik dari kehamilan mungkin disebabkan oleh antagonisme insulin (kerja laktogen plasenta, estrogen dan progesteron) dan insulinase plasenta
Wanita hamil meskipun tanpa diabetes mudah mengalami asidosis metabolik
Kerja berat mudah hipoglikemia
Infeksi dapat menimbulkan resistensi insulin
Setelah melahirkan kebutuhan insulin berkurang
Pankreas janin belum terbukti mampu menghasilkan insulin bagi ibu
Efek terhadap Ibu Meningkatkan pre/eklampsia 4x lipat Meningkatkan resiko & memperberat
infeksi Janin lebih besar & dapat mempersulit
persalinan Meningkatkan angka SC & resikonya Meningkatkan hidramnion Meningkatkan perdarahan post partum
Efek terhadap Janin/ Bayi Baru Lahir Meningkatkan kematian perinatal Meningkatkan anomali janin 3x lipat Meningkatkan morbiditas bayi baru lahir Meningkatkan predisposisi diabetes pada
bayi
Makrosomia BL > 4000-4500 gram◦ Kejadian berkisar 7-33%◦ Mudah terjadi distosia bahu, sindrom aspirasi
mekonium dan hipertensi pulmonar persisten◦ Hiperinsulinemia janin
Hiperplasia dan hipertrofi jaringan adiposa & non lemak Hipoglikemia pada menit pertama setelah lahir
◦ Penyebab makrosomia Insulin IGF-I & IGF-II EGF Leptin stimulator pembelahan dan diferensiasi
Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT)◦ Akibat kelainan vaskular atau metabolik ibu
dengan DMG Cacat bawaan
◦ Kejadian sekitar 4,1%◦ 50% kematian perinatal akibat kelainan jantung,
ginjal, saluran cerna, neurologi dan kelainan skeletal
Gangguan Metabolik◦ Hipoglikemia (< 30 mg/dL) 25-50% pada 24
jam pertama setelah lahir, akibat hiperplasia sel B janin yang distimulasi oleh hiperglikemia kronis ibu
◦ Hipokalsemia (< 7 mg/dL) dan Hipomagnesemia (< 1,5 mg/dL) sekitar 10-20%, dengan kadar terendah pada 24-72 jam setelah lahir
◦ Hiperbilirubinemia (bilirubin indirek) sekitar 20-25%, akibat perubahan membran eritrosit
Sindrom Gawat Nafas Neonatal (RDS)◦ Hiperglikemia dan hiperinsulinemia janin LDL
defisiensi kortisol, estrogen dan prolaktin hambat pematangan paru
◦ Prematuritas surfaktan paru belum cukup◦ Lahir dengan SC◦ Kardiomiopati
Unexplained fetal demise penyebab belum jelas, diduga hiperglikemia membuat gangguan kronis transportasi oksigen dan metabolisme janin
Hidramnion mungkin karena janin poliuri akibat hiperglikemia
Kematian ibu meningkat 10 x lipat biasanya karena ketoasidosis, hipertensi, preeklampsia dan pielonefritis
Nefropati diabetik Retinopati diabetik Neuropati diabetik Preeklampsia Infeksi
Deteksi dini metabolisme karbohidrat yang abnormal
Perawatan kehamilan wanita diabetes oleh tenaga ahli berpengalaman
Pengendalian kadar GD maternal menentukan hasil akhir janin
Perawatan bayi baru lahir dari ibu diabetes oleh tenaga kesehatan yang berkompeten
Prekonsepsional◦ Edukasi dan kontrol GD optimal pra konsepsi
target: GDP 70-100, GD 2 jam PP < 120 mg/dL
◦ Folat menurunkan resiko defek neural-tube Trimester I
◦ Monitor kadar GD, kontrol berat badan, dan pencegahan ketonuria
◦ Asupan kalori total 30-35 kal/ kg, diberikan dalam 3x makan dengan komposisi 55% karbohidrat, 20% protein, 25% lemak
Trimester II mendeteksi anomali◦ Pemeriksaan AFP serum minggu 16-20◦ USG minggu 18-20
Trimester III dan persalinan◦ Pertimbangkan SC untuk bayi besar◦ Kurangi dosis insulin long acting pada hari
persalinan◦ Pertahankan keadaan normoglikemia◦ Deteksi dini dan terapi infeksi
Tatalaksana DMG sebaiknya secara terpadu oleh ahli penyakit dalam, obstetri ginekologi, gizi, dan anak
Target : normoglikemia (GDP < 95 mg/dL dan GD 2 jam PP < 120 mg/dL)
Perkeni 2011
Tujuan ◦Memberikan nutrient yang diperlukan ibu dan janin untuk perkembangan dan pertumbuhan janin yang optimal◦mengontrol level glukosa (normoglikemia)◦menghindari dari kelaparan – ketosis
Belum ada daftar perencanaan makan untuk orang Indonesia
Jumlah kalori yang dianjurkan untuk DMG 35 kal/ kg BB ideal, kecuali untuk pasien gemuk perlu kalori sedikit rendah
BB ideal = (TB - 100) - 10% Kebutuhan kalori merupakan jumlah dari
kalori basal 25 kal/ kg BB ideal + kalori kegiatan jasmani 10-30% + kalori kehamilan 300 kal
Komposisi makanan sama dengan pasien DM umumnya
Harus diingat kebutuhan protein ibu hamil 1-1,5 g/ kgBB
Insulin diperlukan pada keadaan:◦ Penurunan BB cepat◦ Ketoasidosis diabetik◦ Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik◦ Hiperglikemia dengan asidosis laktat◦ Gagal dengan kombinasi OHO dosis maksimal◦ Stress berat (infeksi sistemik, operasi besar,
IMA, stroke)◦ DMG yang tidak terkendali dengan
perencanaan makan◦ Gangguan fungsi ginjal/ hati berat◦ Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO
Bila target tidak tercapai setelah dua minggu pengaturan perencanaan makan
Insulin yang dipakai sebaiknya human insulin
Dosis insulin antara 0,5-1,5 unit/kgBB, 2/3 pada pagi hari & 1/3 pada sore hari
Bila belum terkendali insulin 4x/hari, yaitu insulin kerja cepat 3x pada 30 menit sebelum makan, insulin kerja menengah malam hari sebelum tidur
Pengecekan gula darah sendiri di rumah untuk mempermudah mencapai normoglikemia & mencegah hipoglikemia berat
Pemeriksaan HbA1c berkala tiap 6-8 minggu sekali, target HbA1c < 6%
1. evaluasi untuk mengantisipasi intoleransi karbohidrat yang menetap :
◦ Self monitoring untuk mengevaluasi profil glucosa darah
◦ Pd 6-12 minggu pasca persalinan TTGO ◦ Bila normal evaluasi lagi setelah 3 tahun dgn
kadar GDP, olahraga teratur dan menurunkan berat badan
2. Reccurence risk untuk DMG ±60%
Tes Normal Glucose intolerance
DM
GDP <100 100-125 ≥ 100
2 jam <140 140-199 ≥ 140
Pantau ibu dan janin (tinggi fundus uteri, DJJ, USG dan CTG)
Penilaian janin dengan skor FDJP setiap minggu sejak usia 36 minggu
Makrosomia, PJT dan gawat janin indikasi Sectio Cesaria
Janin sehat (FDJP > 6) dapat dilahirkan aterm dengan partus normal
Bila keadaan diabetes terkendali baik, tidak perlu rawat inap, namun perhatikan gerak janin normal > 10 kali/ 12 jam
Bayi yang dilahirkan dari ibu DMG perlu perawatan khusus
DMG dengan komplikasi harus dirawat sejak minggu ke-34
Bila rasio lesitin (L): sfingomielin (S) 2 gangguan respiratorius berat dan gejala sisa sangat minimal maka persalinan dapat dilangsungkan pada minggu ke-38
Bila terdapat hipertensi berat, janin harus dilahirkan meskipun rasio L:S < 2
Pada sebagian keadaan DMG identifikasi rasio L:S tersebut tidak bermanfaat
Tes non-stres untuk skrining setiap minggu mulai minggu ke-28-30, jika non reaktif dilakukan tes stres kontraksi
Pemeriksaan denyut jantung janin 1x/minggu
Kontrasepsi tidak ada yang sesuai untuk DMG, steril merupakan pilihan
Tergantung perawatan antenatal, perawatan persalinan, perawatan di bangsal neonatus dan pematauan jangka panjang
Prognosis hidup umumnya baik, prognosis intelegensia tergantung dari lama dan berat hipoglikemia
Hipoglikemia dengan gejala terutama pada BBLR intelegensia lebih rendah
GESTATIONAL DIABETES REPERCUSIONS ON:
Embryo Fetus Newborn
Abortions Malformations
Growth alterations
MACROSOMIA IUGR
Distocia
Perinatal asphyxia
Metabolic alterationsHypoglicemiaHyocalemia
HyperbilirubinemiaPolicitemia
Alterations of maturity
Respiratory distress syndrome
TERIMA KASIH